PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANTAR HUKUM INDONESIA
|
|
- Erlin Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat menjelaskan tentang Pengantar Hukum Indonesia B. Pokok Bahasan : Pengenalan Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar 1. Kontrak Perkuliahan 2. Pengenalan Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia 3. Penjelasan literatur yang digunakan 4. Penjabaran SAP dan GBPP Pengantar Hukum Indonesia 5. Motivasi Perkuliahan Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang lingkup Pengantar Hukum Indonesia 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Pengantar Hukum Indonesia
2 Penyajian Penutup 1. Kontrak Perkuliahan 2. Pengenalan Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia 3. Penjelasan literatur yang digunakan 4. Penjabaran SAP dan GBPP Pengantar Hukum Indonesia 5. Motivasi Perkuliahan 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang pengertian Pengantar Hukum Indonesia? 2. Jelaskan arti penting mempelajari Pengantar Hukum Indonesia? Refrensi Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013.
3 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 2 (Dua) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat menjelaskan tentang Latar Belakang Pengantar Hukum Indonesia B. Pokok Bahasan : Istilah, Pengertian serta Tujuan Pengantar Hukum Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar 1. Pendahuluan 2. Istilah dan Pengertian PHI 3. Hukum di Masyarkat 4. Pengertian Hukum 5. Tujuan Mempelajari PHI 6. Perbedaan dan Persamaam PHI dengan PIH 7. Ruang Lingkup PHI Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan Latar Belakang Pengantar Hukum Indonesia
4 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Pengantar Hukum Indonesia Penyajian 1. Pendahuluan 2. Istilah dan Pengertian PHI 3. Hukum di Masyarkat 4. Pengertian Hukum 5. Tujuan Mempelajari PHI 6. Perbedaan dan Persamaam PHI dengan PIH 7. Ruang Lingkup PHI Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Jelaskan tentang pengertian PHI? 2. Jelaskan tentang Tujuan mempelajari PHI? 3. Jelaskan Perbdaan dan Persamaan PHI dangan PIH? Referensi ; t Memberikan komentar atau pertanyaan dan Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013 Titik Triwulan Tutik, Pengantar Ilmu Hukum, Prestasi Pustaka, Jakarta, Mokhmmad Najih & Soimin, Pengantar Hukum Indonesiaa (sejarah, konsep tata hukum dan politik hukum Indonesia), Setara Perss, Malang, Achmad Ali, Menguak Teori Hukum ( Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence), Kencana Perdana Media Group, Jakarta, 2009.
5 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 3 (Tiga) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Sistem Hukum Indonesia B. Pokok Bahasan : Sistem Hukum Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : 2. Pengertian Sistem Hukum 3. Sejarah Sistem Hukum 4. Ciri-ciri Sistem Hukum Indonesia 5. Substansi Hukum sebagai sub sistem 6. Unsur-Unsur dalam Sistem Hukum Indonesia 1) Sistem Hukum Eropa Kontinental 2) Sistem Hukum Anglo Saxon 3) Sistem Hukum Adat 4) Sistem Hukum Islam D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang lingkup Sitem
6 Hukum Indonesia Penyajian 2. Pengertian Sistem Hukum 3. Sejarah Sistem Hukum 4. Ciri-ciri Sistem Hukum Indonesia 5. Substansi Hukum sebagai sub sistem 6. Unsur-Unsur dalam Sistem Hukum Indonesia a. Sistem Hukum Eropa Kontinental b. Sistem Hukum Anglo Saxon c. Sistem Hukum Adat d. Sistem Hukum Islam Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang pengertian Sistem Hukum? 2. Sebutkan dan Jelaskan ciri-ciri dari sistem hukum Indonesia? 3. Sebutkan dan Jelaskan perbedaan dari unsur-unsur sistem hukum Indonesia? Referensi ; /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan H. Faried Ali dkk, Studi Sistem Hukum Indonesia, Rafika Aditama, Bandung, Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013 Titik Triwulan Tutik, Pengantar Ilmu Hukum, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2006.
7 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 4 (Empat) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Sejarah Hukum Indonesia B. Pokok Bahasan : Sejarah Hukum Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : 2. Pengertian Sejarah 3. Fase Prakolonial 4. Fase Kononial a. Masa Verrenigde Oost Indische Compagnie b. Masa Pemerintahan Hindia Belanda c. Masa Balatentara Jepang 5. Fase Kemerdekaan a. Masa Orde Lama b. Masa Orde Baru c. Masa Orde Reformasi D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai
8 2. Menjelaskan Cakupan dari Sejarah Hukum Indoneisa Penyajian 2. Pengertian Sejarah 3. Fase Prakolonial 4. Fase Kononial a. Masa Verrenigde Oost Indische Compagnie b. Masa Pemerintahan Hindia Belanda c. Masa Balatentara Jepang 5. Fase Kemerdekaan a. Masa Orde Lama b. Masa Orde Baru c. Masa Orde Reformasi Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang pengertian sejarah hukum? /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan 2. Jelaskan Tentang sejarah hukum Indonesia pada fase kolonial dan setelah kemerdekaan? 3. Jelaskan perbedaan berlakunya kedudukan hukum bagi warga negara dari masa sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan?
9 Referensi ; H. Faried Ali dkk, Studi Sistem Hukum Indonesia, Rafika Aditama, Bandung, Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013 Titik Triwulan Tutik, Pengantar Ilmu Hukum, Prestasi Pustaka, Jakarta, Mokhmmad Najih & Soimin, Pengantar Hukum Indonesiaa (sejarah, konsep tata hukum dan politik hukum Indonesia), Setara Perss, Malang, Achmad Ali, Menguak Teori Hukum ( Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence), Kencana Perdana Media Group, Jakarta, 2009.
10 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 5 (Lima) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Klasifikasi Hukum dan Konsep- Konsep Dasar Dalam Hukum Indonesia B. Pokok Bahasan : Klasifikasi Hukum dan Konsep-Konsep Dasar Dalam Hukum Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : 2. Klasifikasi Hukum a. Berdasarkan sifat hukum b. Berdasarkan fungsi hukum c. Berdasarkan isi hukum d. Berdasarkan benttuk hukum 3. Konsep-kosep Dasar Dalam Hukum a. Subejk Hukum b. Objek Hukum c. Peristiwa Hukum d. Perbuatan Hukum e. Akibat Hukum f. Hubungan Hukum
11 D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan Penyajian Penutup 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi Klasifikasi Hukum dan Konsep-Konsep Dasar Dalam Hukum Indonesia 2. Klasifikasi Hukum a. Berdasarkan sifat hukum b. Berdasarkan fungsi hukum c. Berdasarkan isi hukum d. Berdasarkan benttuk hukum 3. Konsep-kosep Dasar Dalam Hukum a. Subejk Hukum b. Objek Hukum c. Peristiwa Hukum d. Perbuatan Hukum e. Akibat Hukum f. Hubungan Hukum 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan
12 E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang pengertian dari Klasifikasi hukum? 2. Jelaskan perbedaan antara sifat dan isi hukum? 3. Jelaskan uraian dari subjek hukum dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia? 4. Jelaskan apa yang dimaksud dari akibat hukum dan hubungan hukum? Referensi ; H. Faried Ali dkk, Studi Sistem Hukum Indonesia, Rafika Aditama, Bandung, Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013 Titik Triwulan Tutik, Pengantar Ilmu Hukum, Prestasi Pustaka, Jakarta, Mokhmmad Najih & Soimin, Pengantar Hukum Indonesiaa (sejarah, konsep tata hukum dan politik hukum Indonesia), Setara Perss, Malang, Achmad Ali, Menguak Teori Hukum ( Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence), Kencana Perdana Media Group, Jakarta, 2009.
13 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 6 (Enam) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Sumber-Sumber Hukum B. Pokok Bahasan : Sumber-Sumber Hukum C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pengertian Sumber Hukum 3. Bentuk-bentuk Sumber Hukum 4. Struktur Peraturan Perundang-undangan a. Masa sebelum Dekrit Presiden 5 Juli 1959 b. Masa Sesudah Dekrit Presiden 5 Juli Konflik Antarsumber Hukum Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sumber-sumber Hukum
14 Penyajian 2. Pengertian Sumber Hukum 3. Bentuk-bentuk Sumber Hukum 4. Struktur Peraturan Perundang-undangan a. Masa sebelum Dekrit Presiden 5 Juli 1959 b. Masa Sesudah Dekrit Presiden 5 Juli Konflik Antarsumber Hukum Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Jelaskan pengertian dari sumber hukum? 2. Sebutkan dan jelaskan sumber-sumber hukum? /Mendengarkan Diskusi/ Memberikan komentar atau pertanyaan dan 3. Jelaskan Perbedaan Peraturan perundang-undangan sebelum dan sesudah Dekrit Presiden 5 Juli 1959? Referensi ; H. Faried Ali dkk, Studi Sistem Hukum Indonesia, Rafika Aditama, Bandung, Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013 Titik Triwulan Tutik, Pengantar Ilmu Hukum, Prestasi Pustaka, Jakarta, Mokhmmad Najih & Soimin, Pengantar Hukum Indonesiaa (sejarah, konsep tata hukum dan politik hukum Indonesia), Setara Perss, Malang, Achmad Ali, Menguak Teori Hukum ( Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence), Kencana Perdana Media Group, Jakarta, 2009.
15 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 7 (Tujuh) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Perbandingan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan B. Pokok Bahasan : Perbandingan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pengertian Peraturan Perundang-undangan 3. Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Menurut Ketetapan MPR 5. Menurut UU No. 10 Tahun Menurut UU No. 12 Tahun Hak Uji Undang-Undang Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai
16 2. Menjelaskan Cakupan materi Perbandingan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan Penyajian 2. Pengertian Peraturan Perundang-undangan 3. Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Menurut Ketetapan MPR 5. Menurut UU No. 10 Tahun Menurut UU No. 12 Tahun Hak Uji Undang-Undang Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi Referensi ; 1. Jelaskan Tentang pengertian dari peraturan perundang-undangan? 2. Sebutkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia? 3. Jelaskan perbedaan antara peraturan perundang-undangan? /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Barat, Oksep Adhayanto,Metode Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Umrah Perss, Tanjungpinang, Yuliandri, Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik, Rajawali Pers, Jakarta, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013
17 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 9 (Sembilan) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Kedudukan Hukum Adat Dalam Sistem Indonesia B. Pokok Bahasan : Kedudukan Hukum Adat Dalam Sistem Hukum Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : 2. Pengertian Hukum Adat 3. Sifat dan Corak Hukum Adat 4. Perkembangan Hukum Adat Sebelum Kemerdekaan Indonesia 5. Kedudukan Hukum Adat Menurut Pancasila 6. Perkembangan Hukum Adat Menurut Peraturan Perundang-undangan dan Putusan Badan Peradilan di Indonesia D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai
18 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang lingkup Kedudukan Hukum Adat Dalam Sistem Hukum Indonesia Penyajian 2. Pengertian Hukum Adat 3. Sifat dan Corak Hukum Adat 4. Perkembangan Hukum Adat Sebelum Kemerdekaan Indonesia 5. Kedudukan Hukum Adat Menurut Pancasila 6. Perkembangan Hukum Adat Menurut Peraturan Perundangundangan dan Putusan Badan Peradilan di Indonesia Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang Pengertian Hukum Adat? 2. Jelaskan tentang Kedudukan Hukum Adat dalam Sistem Hukum Indonesia? /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan Referensi ; C. Dewi Wulansari, Hukum Adat Indonesia suatu pengantar, Rafika Aditama, Bandung, Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat, Mandar Maju, Lampung, Soejono Seokanto, Hukum Adat Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, Otje Salman Soemadiningrat, Rekonseptulaisasi Hukum Adat Kontemporer, Alumni, Bandung, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013
19 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 (Sepuluh) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Politik Hukum Nasional Indonesia B. Pokok Bahasan : Politik Hukum Nasional Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pengertian Politik Hukum 3. Sendi-sendi Hukum Nasional 4. Kebijakan Pembangunan Hukum Nasional 5. Pancasila sebagai Paradigma Politik Hukum 6. Konfigurasi Politik dan Karakter Produk Hukum Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi Politik Hukum Nasional Indoneisa
20 Penyajian Penutup 2. Pengertian Politik Hukum 3. Sendi-sendi Hukum Nasional 4. Kebijakan Pembangunan Hukum Nasional 5. Pancasila sebagai Paradigma Politik Hukum 6. Konfigurasi Politik dan Karakter Produk Hukum 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi Referensi ; 2. Jelaskan Tentang politik hukum? 3. Jelaskan kebijakan pembangunan Hukum Nasional beserta contohnya? 4. Jelaskan apa yang dimaksud dari Konfigurasi politik dan karakter produk hukum? Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, Rajawali Pers, Jakarta, Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013
21 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 11 (Sebelas) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Pembidangan Hukum Dalam Tata Hukum Indonesia B. Pokok Bahasan : Pembidangan Hukum Dalam Tata Hukum Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pengertian Pembidangan Hukum 3. Pembidangan Hukum Kenegaraan 4. Pembidangan Hukum Ekonomi 5. Pembidangan Hukum Peradilan 6. Pembidangan Hukum yang Hidup Dalam Masyarakat Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang Pembidangan
22 Hukum Dalam Tata Hukum Indonesia Penyajian 2. Pengertian Pembidangan Hukum 3. Pembidangan Hukum Kenegaraan 4. Pembidangan Hukum Ekonomi 5. Pembidangan Hukum Peradilan 6. Pembidangan Hukum yang Hidup Dalam Masyarakat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi Referensi ; 1. Jelaskan Tentang pengertian dari pembidangan hukum? /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan 2. Jelaskan perbedaan pembidangan hukum kenegaraan dengan pembidangan Hukum Ekonomi? 3. Sebutkan jenis-jenis pembidangan hukum peradilan dan pembidangan hukum yang hidup dalam masyarakat? A. Siti Soetami, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Rafika Aditama, Bandung, Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Intermasa, Jakarta, Mokhmmad Najih & Soimin, Pengantar Hukum Indonesiaa (sejarah, konsep tata hukum dan politik hukum Indonesia), Setara Perss, Malang, Hilman Hadikusuma, Pengantar Ilmu Hukum Adat, Mandar Maju, Lampung, Soejono Seokanto, Hukum Adat Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, Otje Salman Soemadiningrat, Rekonseptulaisasi Hukum Adat Kontemporer, Alumni, Bandung, 2003.
23 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 (dua belas) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Pembidangan Hukum Internasional Dalam Tata Hukum Indonesia B. Pokok Bahasan : Pembidangan Hukum Internasional Dalma Tata Hukum Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : 2. Hukum Internasional a. Pengertian Hukum Internasional b. Sumber-sumber Hukum Internasional c. Subjek-subjek Hukum Internasional d. Struktur Organisasi dan Isi Hukum Internasional 3. Hukum Perdata Internasional a. Istilah dan Pengertian HPI b. Hukum Perselisihan c. Hukum Antar Tata Hukum d. Masalah-masalah Pokok HPI e. Ruang Lingkup HPI 4. Hukum Ekonomi Internasional a. Pengertian Hukum Ekonomi Internasional
24 D. Kegiatan Belajar Mengajar b. Ciri-Ciri Hukum Ekonomi Internasional c. Prinsip-Prinsip Hukum Ekonomi Internasional Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan Penyajian Penutup 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang Pembidangan Hukum Internasional Dalam Tata Hukum Indonesia 2. Hukum Internasional a. Pengertian Hukum Internasional b. Sumber-sumber Hukum Internasional c. Subjek-subjek Hukum Internasional d. Struktur Organisasi dan Isi Hukum Internasional 3. Hukum Perdata Internasional a. Istilah dan Pengertian HPI b. Hukum Perselisihan c. Hukum Antar Tata Hukum d. Masalah-masalah Pokok HPI e. Ruang Lingkup HPI 4. Hukum Ekonomi Internasional a. Pengertian Hukum Ekonomi Internasional b. Ciri-Ciri Hukum Ekonomi Internasional c. Prinsip-Prinsip Hukum Ekonomi Internasional 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan
25 mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang Pengertian Hukum Internasional? 2. Jelaskan tentang Subjek Hukum dan Sumber Formil Hukum Internasional? 3. Jelaskan tentang Hukum Perjanjian Internasional? 4. Jelaskan Tentang Hubungan antara Hukum Internasional dan Hukum Nasional? Referensi ; Huala Adolf, Hukum Penyelesian Sengketa Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, Ade Suherman Hukum Perdagangan Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, Boer Mauna, Hukum Internasional (Pengertian Peranan Dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, Alumni, Bandung, Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013
26 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 13 (Tiga Belas) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Kekuasaan Kehakiman di Indonesia B. Pokok Bahasan : Kekuasaan Kehakiman di Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pengertian Pengadilan dan Peradilan 3. Lingkungan Peradilan 4. Lingkungan Peradilan Umum 5. Lingkungan Peradilan Agama 6. Lingkungan Peradilan Militer 7. Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara 8. Mahkamah Konstitusi Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang Kekuasaan
27 Penyajian Penutup Kehakiman di Indonesia 2. Pengertian Pengadilan dan Peradilan 3. Lingkungan Peradilan 4. Lingkungan Peradilan Umum 5. Lingkungan Peradilan Agama 6. Lingkungan Peradilan Militer 7. Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara 8. Mahkamah Konstitusi 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi 1. Jelaskan Tentang pengertian kekuasan Kehakiman? 2. Jelaskan perbedaan antara lingkungan peradilan umum dengan lingkungan Peradilan Militer? 3. Jelaskan kewenangan dari Mahkamah Konstitusi? Referensi ; Jimly Asshiddiqie, Pokok-Pokok Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Reformasi, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta Barat, Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakkan Konstitusi, Rajawali Pers, Jakarta, Utang Rasyidin & Dedi Supriyadi, Pengantar Hukum Indonesia dari Tradisi ke Konstitusi, Pustaka Setia, Jawa Barat, Umar Said Sugoarto, Pengantar Hukum Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2013
28 Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 (Empat Belas) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat mengerti dan menjelaskan Kesadaran Hukum, Ketaatan Hukum dan Efektivitas Hukum di Indonesia B. Pokok Bahasan : Kesadaran Hukum, Ketaatan Hukum dan Efektivitas Hukum di Indonesia C. Sub Pokok Bahasan : 2. Ruang Lingkup Kesadaran Hukum 3. Ruang Lingkup Ketaatan Hukum 4. Efektivitas Hukum di Indonesia dalam Prakter dari Masa Ke Masa D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Pendahuluan 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang lingkup Kesadaran Hukum, Ketaatan Hukum dan Efektivitas Hukum di Indonesia
29 Penyajian Penutup 2. Ruang Lingkup Kesadaran Hukum 3. Ruang Lingkup Ketaatan Hukum 4. Efektivitas Hukum di Indonesia dalam Prakter dari Masa Ke Masa 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai ujian semester /Mendengarkan Memberikan komentar atau pertanyaan dan E. Evaluasi Referensi ; 1. Jelaskan pengertian dari ruang lingkup kesadaran hukum? 2. Jelaskan perbedaan antara kesadaran hukum dengan ketaatan hukum? 3. Jelaskan efektivitas hukum yang berlaku di Indonesia? R. Abdoel Djamali, Pengantar Hukum Indonesia,Rajawali Pers, Achmad Ali, Menguak Teori Hukum ( Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence), Kencana Perdana Media Group, Jakarta, 2009.
30 Filename: Satuan Acara Perkuliahan Pengantar Hukum Indonesia Directory: C:\Users\Oksep\Desktop Template: C:\Users\Oksep\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Norm al.dotm Title: Subject: Author: user Keywords: Comments: Creation Date: 13/02/ :11:00 Change Number: 2 Last Saved On: 13/02/ :11:00 Last Saved By: Oksep Total Editing Time: 1 Minute Last Printed On: 13/02/ :18:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 29 Number of Words: (approx.) Number of Characters: (approx.)
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) ; PENGANTAR HUKUM INDONESIA
GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; : IRMAN, S.H.,MH ; Pangantar Hukum merupakan mata kuliah pengantar, jadi mengantar mahasiswa mengetahui
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA
Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan konsep, lingkup, sejarah,
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA
Mata Kuliah : Hukum Tata Negara Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pertemuan pertama ini, mahasiswa dapat memahami kompetensi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) POLITIK HUKUM
Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti mata kuliah Politik Hukum, mahasiswa dapat mengerti dan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) PERANCANGAN KONTRAK
Mata Kuliah : Perancangan Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Mata kuliah Perancangan merupakan matakuliah yang mempelajari sumber hukum, tujuan perancangan kontrak, pengertian kontrak,
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA
Mata Kuliah : Hukum Perdata Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Matakuliah Hukum Perdata merupakan matakuliah mempelajari tentang hubungan antara warga negara yang satu dengan yang lainnya
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengerti
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM LAUT INTERNASIONAL
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Mata Kuliah Hukum Laut 2. Mahasiswa dapat Pengertian Hukum
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang mata kuliah Hukum Tata Negara 2 Mahasiswa dapat dasar-dasar
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) POLITIK HUKUM
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; Politik : Pery Rehendra Sucipta S.H.,MH ; Mata kuliah Politik mempelajari tentang keterkaitan antara politik dan hukum, dihubungkan dengan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PIDANA
Mata Kuliah : Hukum Pidana Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mengerti dan dapat menjelaskan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) KRIMINOLOGI
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : : ENDRI, S.H.,MH : Mata Kuliah mempelajari tentang kejahatan yaitu sebab-sebab terjadinya kejahatan dalam masyarakat. : Mahasiswa diharapkan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) SOSIOLOGI HUKUM
Mata Kuliah : Sosiologi Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Mata kuliah Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejalagejala hukum yang terjadi di masyarakat, efektivitas
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERBATASAN
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; : Dr. Oksep Adhayanto S.H.,MH ; Mata kuliah ini mempelajari sejarah, pengertian, ruang lingkup, arti penting hukum perbatasan dan hubungannya
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) LOGIKA DAN FILSAFAT
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Mata Kuliah Logika dan Filsafat 2 Mahasiswa dapat menjelaskan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) : HUKUM PIDANA
Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : : ENDRI, S.H., M.H : Mata Kuliah Hukum mempelajari ilmu hukum pidana yang ada di Indonesia. : Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. dengan adalah hasil penjualan modal. dengan adalah biaya pembelian modal.
LAMPIRAN 12 13 LAMPIRAN 1 Uraian Persamaan (2): Nilai Perusahaan Berdasarkan persamaan present value: 1 1 Nilai perusahaan ( ) adalah penjumlahan dari imbal hasil modal pada Periode-1 dan Periode- 2. Imbal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran membaca
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran membaca di SD diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang mutlak harus dimiliki oleh setiap warga negara agar dapat mengembangkan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 47 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IJIN DISPENSASI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap peningkatan integritas siswa kelas XI SMA Yayasan Hidayatul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem distribusi tenaga listrik keberadaan perangkat proteksi merupakan hal yang penting untuk menunjang kehandalan sistem penyaluran tenaga listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh faktor internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, kerajinan, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan seorang siswa untuk dapat menguasai suatu materi pelajaran. Keberhasilan siswa selain ditentukan oleh
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENCALONAN,
Lebih terperinciBERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma /2012
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA MAN MEJAYAN KAB. MADIUN Jl. H. Agus Salim 6B Tlpn (0351) 384 174 M A D I U N NAMA KEGIATAN SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN : 2012 BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma.13.19.68/2012
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Dahlan Thaib, dkk, 2013, Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan ke-11, Rajawali Perss, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA I. Buku Achmad Ali, 2012, Vol. 1 Pemahaman Awal: Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan (Judicial Prudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Kencana,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa adanya integritas, siswa tidak akan sukses dalam berinteraksi dengan orang lain. Di samping
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pada masa kini menuntut setiap orang menjadi sumber daya manusia yang lebih profesional. Salah satu upaya
Lebih terperinci1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, dan Pasal 33
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh kemajuan di bidang ekonomi dalam beberapa tahun terakhir di kotakota besar di Indonesia, menyebabkan usaha ritel khususnya berskala besar (modern)
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. = 10,3 detik. Didapat data pengujian dengan t = 9,5 detik
49 BAB IV ANALISA 4.1. Perbandingan Data Uji dan Data Perhitungan Karateristik Waktu Tunda Rele MCGG 52 Kita dapat menganalisa respon waktu pemutusan dari tiap karakteristik waktu tunda dari rele dengan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABI Fakultas : Ilmu Sosial Jurusan/Program Studi : PKNH Mata Kuliah : PKH423 Hukum Tata Negara SKS : 4 Semester : 4 (A & B) Dosen : 1. Sri Hartini,
Lebih terperinciA D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013. Tanggal: 26 Juli untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN
A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013 Tanggal: 26 Juli 2013 untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan: POKJA II ULP DINAS
Lebih terperinciUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Hukum Dagang SH 1117 3 IV (empat) Marnia Rani, SH.,MH Deskripsi Mata Kuliah Standar Kompetensi Matakuliah Hukum Dagang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil casting merupakan hal yang biasa dilakukan di perusahan perusahan yang bergerak dalam casting almunium(al).pada
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi koperasi menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Abdul Aziz Hakin, 2011, Negara Hukum dan Demokrasi di Indonesia, Yogyakarta, Cetakan Pertama, Pustaka Pelajar.
233 DAFTAR PUSTAKA BUKU Achmad Ali, 2010, Menguak Teori Hukum (Legal Theory), Teori Peradilan (Judicialprudence), Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence), Jakarta, Prenada Medi Group. Abdul
Lebih terperinciSILABUS PENGANTAR HUKUM INDONESIA By CEKLI SETYA PRATIWI, SH. LITERATURE
NO MATERI WAKTU TUJUAN INSTRUKSIONAL METODE, MEDIA & EVALUASI 1. Pengantar 2. Hubungan Antara PIH dan PHI 3. Hubungan Antara Ilmu Hukum dan Ilmu Politik dalam Ilmu Pengetahuan BAB II Sistem Hukum Di Dunia
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UMSU 2016 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA FAKULTAS PROGRAM STUDI : HUKUM : ILMU HUKUM RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH (MK) KODE RUMPUN MK PENGANTAR HUKUM
Lebih terperinci3. Apa arti keadilan? 4. Apa arti keadilan menurut keadaan, tuntutan dan keutamaan? 5. Apa Perbedaan keadilan komutatif, distributive dan keadilan
3. Apa arti keadilan? 4. Apa arti keadilan menurut keadaan, tuntutan dan keutamaan? 5. Apa Perbedaan keadilan komutatif, distributive dan keadilan legal? 6. Sebutkan sasaran yang dikritik Nabi Amos! 7.
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi anggota Putra Bangsa adalah : 1. WNI 2. Berusia minimal 17th 3. Bersedia mematuhi AD / ART dan Ketentuan Organisasi
Lebih terperinciMAHKAMAH KONSTITUSI. R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 19 Juni 2008
MAHKAMAH KONSTITUSI R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 19 Juni 2008 Pokok Bahasan Latar Belakang Kelahiran Mahkamah Konstitusi
Lebih terperinciS I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH : HUKUM PERBURUHAN & KETENAGAKERJAAN
S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH STATUS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH JUMLAH SKS PRASYARAT : HUKUM PERBURUHAN & KETENAGAKERJAAN : WAJIB (LOKAL) : HKT4007 : 3 SKS : PIH DAN PHI B. DESKRIPSI
Lebih terperinciUNIT LAYANAN PENGADAAN
PEMERINTAH KABUPATEN PASAM UNIT LAY PENGADA Jl. Sudirman 0, Telp. 07-000/ (07) 7098, Fax. 07-08 LUBUK SIKAPING e-mail : ulp@pasamankab.go.id BERITA ACARA PELELG GAGAL Nomor : 9/BA/POKJA-II/ULP-PAS/07 Pekerjaan
Lebih terperinciPENGADILAN MILITER II - 10 SEMARANG
PENGADILAN MILITER II - 10 SEMARANG JL. KERTANEGARA VI NO. 8 SEMARANG Telp. 024-8457051 Fax. 024-8418949 e-mail : admin@dilmil-semarang.go.id KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR KERJA
BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Sampel 4.1.1. Pengumpulan Sampel Sampel yang digunakan berupa minuman serbuk dalam kemasan sachet yang beredar di pasar Bandung. Sampel yang digunakan diambil dari sebuah toko
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH : PHI PROGRAM S-1
SILABUS MATA KULIAH : PHI PROGRAM S-1 DOSEN : DRS. DADANG SUNDAWA,M.Pd. DRS.DJAENUDIN HARUN,SH.MS. JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 (UUD Tahun 1945) telah melahirkan sebuah
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 (UUD Tahun 1945) telah melahirkan sebuah lembaga baru dengan kewenangan khusus yang merupakan salah satu bentuk judicial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui teori namun perlu dipelajari secara konkrit, kimia merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kimia merupakan salah satu pelajaran sains yang tidak hanya dipahami melalui teori namun perlu dipelajari secara konkrit, kimia merupakan salah satu yang sulit.
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN / MKPK 201/ 2 SKS Pertemuan ke 1 Pokok Bahasan Pengantar Perkuliahan Identitas (3) Sub Pokok Bahasan Sistem Perkuliahan Bahan Kajian Selama Perkuliahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang (UU) tehadap Undang-Undang Dasar (UUD). Kewenangan tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ada satu peristiwa penting dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia, yakni Keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) hasil Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1999 yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Hal ini disebabkan sumber data utama pada penelitian ini berupa kata
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. - Arifin Hoesein, Zainal, Kekuasaaan Kehakiman Di Indonesia, Yogyakarta:
DAFTAR PUSTAKA 1. Buku-Buku - Arifin Hoesein, Zainal, Kekuasaaan Kehakiman Di Indonesia, Yogyakarta: Imperium, 2013. - Asshiddiqe, Jimly, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Cet. Ketiga, Jakarta: RajaGrafindo
Lebih terperinciUji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan
Lampiran 1. Daftar sidik ragam kadar air, uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan, uji DMRT efek utama pengaruh
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini akan di lakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN [GBPP]
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN [GBPP] Program Studi Hubungan Versi/revisi: Nama Mata Kuliah : Dosen : Very Aziz, Lc., M.Si. SKS : 3 SKS Berlaku Mulai : Maret 2017 Silabus/Deskripsi singkat Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara dan Konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Sri Soemantri tidak ada satu negara pun yang tidak mempunyai konstitusi atau Undang-Undang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2010
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL RADIO GUYUB RUKUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPerwakilan BPKP Provinsi Riau
RINGKASAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010 A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
PERTEMUAN KE : I (Pertama) 1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian administrasi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan unsur-unsur administrasi 3. Mahasiswa dapat menjelaskan penggolongan administrasi 4. Mahasiswa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarang, Januari Kepala Pengadilan Militer II-10. Surjadi Sjamsir, S.H., M.H. Letnan Kolonel Chk NRP
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Dokumen Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 Pengadilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciB. Tujuan C. Ruang Lingkup
27. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/ Madrasah Aliyah (MA)/ Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A. Latar Belakang Pendidikan di diharapkan
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NAROTAMA NAMA MATA KULIAH KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Direvisi -Negara ASEAN 134031 Hukum Internasional 2 (dua) SKS
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. kualitatif penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
82 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan dipadukan dengan data yang diperoleh dari kepustakaan, kemudian dianalisis dengan cara kualitatif penulis dapat mengambil
Lebih terperinciS I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH INTERNASIONAL STATUS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 PRASYARAT : SEMESTER SAJIAN : SEMESTER 7
1 S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL : WAJIB STATUS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 PRASYARAT : SEMESTER SAJIAN : SEMESTER 7 B. DESKRIPSI
Lebih terperinciperlengkapan lainnya pasca penyelenggaraan Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD,
BELAJAR HUKUM : KATEGORISASI SURAT SUARA DAN BLANGKO BERITA ACARA ( Dalam Konstruksi Hukum Kearsipan Dan Hukum Pengelolaan Barang Milik Negara) Oleh : PATNA SUNU, S.H.,M.Kn 1 ). Dalam pengaturan pengelolaan
Lebih terperinciSEBARAN MATA KULIAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN
SEBARAN MATA KULIAH SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 017/018 PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN Susunan Mata Kuliah Per Semester berikut Bobotnya : I Bahasa Inggris
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN (PEDOMAN PERKULIAHAN MAHASISWA)
KONTRAK PERKULIAHAN (PEDOMAN PERKULIAHAN MAHASISWA) Mata Kuliah Kode Mata MT Bobot SKS Alokasi Waktu Dosen Pembina : Hukum Keuangan : 2MKK125 : 2 SKS : 16 X 90 Menit : FAHARUDIN, S.H., M.H. A. Manfaat
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan dipadukan dengan data yang diperoleh dari kepustakaan, kemudian dianalisis dengan cara kualitatif penulis dapat mengambil kesimpulan
Lebih terperinciUUD sebagai Sumber Utama Hukum Tata Negara
UUD sebagai Sumber Utama Hukum Tata Negara R. Herlambang Perdana Wiratraman Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, 4 September 2008 Pokok Presentasi Pengertian Sumber
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA (PDAU)
Lebih terperinciUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen MKK 2205 3 II (dua) Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Mata Kuliah Standar Matakuliah merupakan matakuliah mempelajari
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan kadar Aspartam ini dilakukan menggunakan alat KCKT, dengan sistem kromatografi fasa terbalik, yaitu polarisitas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam dengan kolom
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kode Mata Kuliah : UM
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kode Mata Kuliah : UM 10-080 SKS : 2 SKS Waktu Pertemuan : 90 menit Pertemuan ke : I (pertama) A. Tujuan 1. Instruksional
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor../Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Salinan P U T U S A N Nomor../Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciDaftar Direktori dan Auto Submit Directory
2008 Daftar Direktori dan Auto Submit Directory Edisi Revisi 2, Luki Tantra Episods.Googlepages.com 8/10/2008 Daftar directory dan Auto submit Directory SEO (Search Engine Optimization) adalah permainan
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor./Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Salinan P U T U S A N Nomor./Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya
I. PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya didasari oleh keinginan untuk hidup berbangsa dan bernegara secara demokratis. Terdapat alasan lain
Lebih terperincikinerja DPR-GR mengalami perubahan, manakala ada keberanian dari lembaga legislatif untuk kritis terhadap kinerja eksekutif. Pada masa Orde Baru,
i K Tinjauan Mata Kuliah onsep perwakilan di Indonesia telah terejawantahkan dalam berbagai model lembaga perwakilan yang ada. Indonesia pernah mengalami masa dalam pemerintahan parlementer meski dinyatakan
Lebih terperinci: PENGANTAR A. Pendahuluan B. Proses Perbandingan Hukum. A. Orang B. Badan Hukum
S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 SKS PRASYARAT : B. DESKRIPSI MATA KULIAH Perbandingan Hukum Perdata (PHP)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang perlu berinvestasi karena nilai uang yang dimiliki akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi beberapa tahun belakangan ini mulai menjadi tren yang sering dibicarakan dan dilirik oleh banyak orang. Semakin banyak orang yang mengerti akan
Lebih terperinciKEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENGUJI PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA. Oleh : DJOKO PURWANTO
KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM MENGUJI PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA Oleh : DJOKO PURWANTO Abstrak Wewenang Mahkamah Konstitusi secara khusus diatur
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA DATA UJI KARAKTERISTIK DAN SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH TIPE MCGG 52
TUGAS AKHIR ANALISA DATA UJI KARAKTERISTIK DAN SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH TIPE MCGG 52 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama :
Lebih terperinciSILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN
SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Hukum Agraria Bobot sks Tim Penyusun : : 3 SKS 1. Prof. Dr. Moch. Bakri, SH, MS 2. Dr. Suhariningsih, SH, SU 3. Dr. Iwan Permadi, SH, MH 4. Imam
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika.
121 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku : Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika. Adjie, Habib, 2008, Status Badan Hukum, Prinsip-Prinsip Dan Tanggung Jawab Sosial Perseroan Terbatas,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN I. IDENTIFIKASI MATA KULIAH Mata Kuliah Kredit Waktu Pertemuan Semester Program Studi Jurusan Dosen : Aspek Hukum dalam Ekonomi : 2 SKS : 90 Menit : VI : S1 : Manajemen : Helza
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : IV / 1 Tema / Sub Tema : Indahnya Kebersamaan / Bersyukur atas Keberagaman. Alokasi waktu : 3 X 35 menit A. KOMPETENSI
Lebih terperinciSILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013
SILABUS Mata Kuliah : Hukum Pidana Internasional Kode Mata Kuliah : HKIn 2081 SKS : 2 Dosen : Ir. Bambang Siswanto, S.H., M.Hum FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013 1 HALAMAN PENGESAHAN
Lebih terperinciUSULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UPAYA METODE PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAMPAK PADA ANAK PASCA BENCANA TSUNAMI DI DESA TIBANG, KOTA BANDA ACEH PENGUSUL: 1. Namaa Lengkap : Said Ashlan, S.E., M.Pd
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh. Umi Saroh NIM
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA POKOK BAHASAN UANG DI KELAS III SDN SUMBERSARI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciLex Administratum, Vol.I/No.3/Jul-Sept/2013
PENGUJIAN TERHADAP UNDANG-UNDANG YANG MERATIFIKASI PERJANJIAN INTERNASIONAL 1 Oleh : Marthina Ulina Sangiang Hutajulu 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III SDN 1 Botupingge Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian
Lebih terperinciNuria Ulpa Rambe
Pengaruh Pendekatan Kontekstual (Komponen Pemodelan) Terhadap Kemampuan Menulis Poster Pada Siswa Kelas VIII MTs Swasta Amaliyah Piasa Ulu Tahun Pembelajaran 2014/2015 Nuria Ulpa Rambe 100531294 1.1 Latar
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)
GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP) MATA KULIAH BEBAN SKS SEMESTER DOSEN : HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI : 2 SKS : V : Prof. Dr. I Nyoman Budiana, S.H., M.Si. I Nyoman Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M.
Lebih terperinciRANCANGAN ACARA PERKULIAHAN
UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS HUKUM RANCANGAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : 1. Pengantar Ilmu Hukum (HID 10103) 2. Pengantar Hukum Indonesia (HID 10104) Jumlah Semester : Masing-masing 4 SKS : Gasal
Lebih terperinciPENGUJIAN PERATURAN DESA DALAM SISTEM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PENGUJIAN PERATURAN DESA DALAM SISTEM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar Email: kheldaayunitaa@gmail.com Abstract The regulation of the village is one of the types
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2010
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PASAR GROSIR DAN / ATAU PERTOKOAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kekuasaan raja yang semakin absolut di Negara Perancis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kekuasaan raja yang semakin absolut di Negara Perancis pada abad ke-18 (delapan belas), memunculkan gagasan dari para pakar hukum dan negarawan untuk melakukan
Lebih terperinci