PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PERDATA"

Transkripsi

1 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan konsep, lingkup, sejarah, sumber dan sistematika Hukum Perdata. B. Pokok Bahasan : Pendahuluan C. Sub Pokok Bahasan : 1. Kontrak Perkuliahan D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Penjelasan GBPP dan SAP 3. Konsep dan Lingkup Hukum Perdata 4. Sejarah Hukum Perdata 5. Sumber Hukum Perdata 6. Sistematika Hukum Perdata Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Cakupan materi sifat dan ruang

2 lingkup Hukum Perdata 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Hukum Perdata Pendahuluan 1. Menjelaskan Kontrak Perkuliahan, GBPP, SAP LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Konsep dan Lingkup Hukum /Mencatat Perdata 3 Menjelaskan Sejarah Hukum Perdata /Mencatat 4. Menjelaskan Sumber Hukum Perdata /Mencatat 5. Menjelaskan Sistematika Hukum Perdata /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan LCD, In Focus, Slide 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Sebutkan dan jelaskan Sumber Hukum Perdata! 2. Jelaskan Sistematika Hukum Perdata menurut KUH Perdata dan Ilmu Pengetahuan! E. Referensi 1. Abdulkadir Muhammad Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta. 2. Subekti Pokok-Pokok Hukum Perdata.Intermasa. Jakarta.

3 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 2 (dua) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan orang dan badan hukum sebagai subjek Hukum Perdata. B. Pokok Bahasan : Subjek Hukum Perdata C. Sub Pokok Bahasan : 1. Orang dan Badan Hukum D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Tempat Tinggal 3. Kewenangan Berhak dan Berbuat Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Cakupan materi Subjek Hukum 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Subjek Hukum Perdata Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Orang dan Badan Hukum /Mencatat

4 3 Menjelaskan Tempat Tinggal /Mencatat 4. Menjelaskan Kewenangan Berhak dan Berbuat /Mencatat 5. Menjelaskan Kedewasaan dan Pendewasaan /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang LCD, In Focus, Slide E. Evaluasi 1. Sebutkan dan jelaskan subjek hukum dalam Hukum Perdata! 2. Apakah yang dimaksud dengan Teori Fiksi dalam hubungannya dengan badan hukum? E. Referensi 1. Abdulkadir Muhammad Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta. 2. Subekti Pokok-Pokok Hukum Perdata.Intermasa. Jakarta.

5 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 3 (tiga) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Asas Monogami Syarat Sahnya Perkawinan Perjanjian Perkawinan Putusnya Perkawinan. B. Pokok Bahasan : Hukum Perkawinan C. Sub Pokok Bahasan : 1. Asas-asas Perkawinan D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pengertian dan Tujuan Perkawinan 3. Syarat-syarat Perkawinan 4. Tata Cara Melangsungkan Perkawinan 5. Akibat Hukum adanya Perkawinan 6. Perkawinan Campuran 7. Harta Benda dalam Perkawinan 8. Putusnya Perkawinan Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan LCD, In Focus, Slide

6 khusus yang ingin dicapai 2. Menjelaskan materi Hukum Perkawinan 3. Menjelaskan manfaat mempelajari materi Hukum Perkawinan Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Asas-asas Perkawinan /Mencatat 3. Menjelaskan Pengertian dan Tujuan Perkawinan /Mencatat 4. Menjelaskan Syarat-syarat Perkawinan /Mencatat 5. Menjelaskan Tata Cara Melangsungkan /Mencatat Perkawinan 6. Menjelaskan Akibat Hukum adanya Perkawinan /Mencatat 7. Menjelaskan Perkawinan Campuran /Mencatat 8. Menjelaskan Harta Benda dalam Perkawinan /Mencatat 9. Menjelaskan Putusnya Perkawinan /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan LCD, In Focus, Slide 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Sebutkan dan jelaskan asas-asas Hukum Perkawinan menurut UU No. 1 Tahun 1974! 2. Apa yang dimaksud dengan Perkawinan Campuran? E. Referensi 1. Abdulkadir Muhammad Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta.

7 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 4 (empat) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Hubungan Keluarga dan Hubungan Darah, Hubungan antara Suami dan Istri, Hubungan antara Orang Tua dan Anak, Hubungan Hukum antara wali dan Anak. B. Pokok Bahasan : Hukum Keluarga C. Sub Pokok Bahasan : 1. Hubungan Keluarga dan Hubungan Darah D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Hubungan antara Suami dan Istri 3. Hubungan antara Orang Tua dan Anak 4. Hubungan Hukum antara wali dan Anak Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan materi Hukum Keluarga 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Hukum Keluarga

8 Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Hubungan Keluarga dan Hubungan /Mencatat Darah 3 Menjelaskan Hubungan antara Suami dan Istri /Mencatat 4. Menjelaskan Hubungan antara Orang Tua dan /Mencatat Anak 5. Menjelaskan Hubungan Hukum antara wali dan Anak Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan LCD, In Focus, Slide 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Sebutkan dan jelaskan asas-asas Hukum Perkawinan dalam UU No. 10 Tahun 1974 Tentang Perkawinan! 2. Apa yang dimaksud dengan Perkawinan Campuran? E. Referensi 1. Abdulkadir Muhammad Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta.

9 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 5 (lima) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Benda, Pengaturan Hukum Benda, Macam-macam Benda, Substansi UUPA No. 5 Tahun 1960 dan Buku II KUHPdt. B. Pokok Bahasan : Hukum Benda C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Benda D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pengaturan Hukum Benda 3. Pembedaan Macam-macam Benda 4. UUPA No. 5 Tahun 1960 dan Buku II KUHPdt Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan materi Hukum Benda 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Hukum Kebendaan

10 Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Pengertian Benda 3 Menjelaskan Pengaturan Hukum Benda /Mencatat 4. Menjelaskan Pembedaan Macam-macam Benda /Mencatat 5. Menjelaskan substansi UUPA No. 5 Tahun 1960 /Mencatat dan Buku II KUHPdt Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Apa yang dimaksud dengan benda menurut KUH Perdata? 2. Apakah yang dimaksud dengan benda bergerak dan tidak bergerak? E. Referensi 1. Elisabeth Nurhaini B Hukum Waris Menurut BW. Refika Aditama. Bandung. Memberikan komentar atau pertanyaan dan 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta. LCD, In Focus, Slide

11 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 6 (enam) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Hak Kebendaan, Pembedaan Hak-hak Kebendaan, Asas-asas Hak Kebendaan, Cara Memperoleh Hak Kebendaan, Hapusnya Hak Kebendaan. B. Pokok Bahasan : Hak Kebendaan C. Sub Pokok Bahasan : 1. Hak Perdata 2. Hak Kebendaan 3. Pembedaan Hak-hak Kebendaan 4. Asas-asas Hak Kebendaan 5. Cara Memperoleh Hak Kebendaan 6. Hak Kebendaan Hapus D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Cakupan materi Hak Kebendaan 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Hak Kebendaan

12 Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Hak Perdata 3. Menjelaskan Hak Kebendaan /Mencatat 4. Menjelaskan Pembedaan Hak-hak Kebendaan 5. Menjelaskan Asas-asas Hak Kebendaan 6. Menjelaskan Cara Memperoleh Hak Kebendaan 7. Menjelaskan Hak Kebendaan Hapus /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan LCD, In Focus, Slide 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Apakah yang dimaksud dengan hak kebendaan? 2. Sebutkan asas-asas dalam hak kebendaan? E. Referensi 1. Elisabeth Nurhaini B Hukum Waris Menurut BW. Refika Aditama. Bandung. 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta.

13 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 7 (tujuh) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Hak Milik Pembatasan Penggunaan Hak Milik, Ciri-ciri Hak Milik, Hak Milik Bersama, Penyerahan. B. Pokok Bahasan : Hak Milik C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Hak Milik D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pembatasan Penggunaan Hak Milik 3. Ciri-ciri Hak Milik 4. Hak Milik Bersama Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Cakupan materi Hak Milik 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Hak Milik Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide

14 2. Menjelaskan Pengertian Hak Milik 3 Menjelaskan Pembatasan Penggunaan Hak Milik /Mencatat 4. Menjelaskan Ciri-ciri Hak Milik /Mencatat 5. Menjelaskan Hak Milik Bersama /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan LCD, In Focus, Slide 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Sebutkan unsur-unsur pengertian hak milik menurut KUH Perdata! 2. Sebutkan beberapa pembatasan penggunaan hak milik dalam KUH Perdata! E. Referensi 1. Henny Tanuwidjaya Hukum Waris Menurut BW. Refika Aditama. Bandung. 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta.

15 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 9 (sembilan) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan pengaturan waris dari segi Hukum Islam, Adat, dan KUHPdt. B. Pokok Bahasan : Hukum Waris C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengaturan Pewarisan D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pewaris (Peninggal Warisan) 3. Ahli Waris 4. Harta Warisan Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Cakupan materi Hukum Waris 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Hukum Waris Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide

16 2. Menjelaskan Pengaturan Pewarisan 3 Menjelaskan Pewaris (Peninggal Warisan) /Mencatat 4. Menjelaskan Ahli Waris /Mencatat 5. Menjelaskan Harta Warisan /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Peristiwa hukum apakah yang menjadi dasar timbulnya waris? 2. Jelaskan secara singkat sistem kewarisan yang dianut dalam KUH Perdata! E. Referensi Memberikan komentar atau pertanyaan dan 1. Henny Tanuwidjaya Hukum Waris Menurut BW. Refika Aditama. Bandung. 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta. LCD, In Focus, Slide

17 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 10 (sepuluh) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam lembaga jaminan dan objek jaminan utang. B. Pokok Bahasan : Hukum Jaminan C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian, Asas, Ruang Lingkup 2. Lembaga Jaminan 3. Jaminan Utang D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan materi Hukum Jaminan 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Hukum Jaminan Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide

18 2. Pengertian, Asas, Ruang Lingkup 3. Lembaga Jaminan /Mencatat 4. Jaminan Utang Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Sebutkan dan jelaskan lembaga-lembaga jaminan yang ada di Indonesia! 2. Dengan berlakunya UUPA No. 5 Tahun 1960, benda-benda apa saja yang dapat dibebani hipotik? E. Referensi 1. Abdulkadir Muhammad Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta. 2. Subekti Pokok-Pokok Hukum Perdata.Intermasa. Jakarta. LCD, In Focus, Slide

19 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 11 (sebelas) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Pengertian Perikatan, Pengatu-ran, Jenis-jenis, dan Hapusnya Perikatan. B. Pokok Bahasan : Ketentuan Umum tentang Perikatan C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Perikatan D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Pengaturan Hukum Perikatan 3. Jenis-jenis Perikatan 4. Hapusnya Perikatan Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Ketentuan Umum tentang Perikatan 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Ketentuan Umum tentang Perikatan Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide

20 2. Menjelaskan Pengertian Perikatan 3 Menjelaskan Pengaturan Hukum Perikatan /Mencatat 4. Menjelaskan Jenis-jenis Perikatan /Mencatat 5. Menjelaskan Hapusnya Perikatan /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Apakah yang dimaksud dengan perikatan menurut KUH Perdata? 2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis perikatan? E. Referensi 1. Ahmadi Miru dan Sakka Pati Hukum Perikatan. Rajawali Pers. Depok. 2. Mariam Darus Badrulzaman, dkk Kompilasi Hukum Perikatan. Citra Aditya Bakti. Bandung. LCD, In Focus, Slide

21 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 (duabelas) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Perbuatan Melawan Hukum dan Implementasi Ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata. B. Pokok Bahasan : Perikatan yang Lahir dari Perjanjian C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian Perjanjian D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Asas-asas Perjanjian 3. Jenis-jenis Perjanjian 4. Syarat-syarat Sah Perjanjian 5. Akibat Hukum Perjanjian yang Sah Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Perikatan yang Lahir dari Perjanjian

22 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Perikatan yang Lahir dari Perjanjian Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Pengertian Perjanjian 3. Menjelaskan Asas-asas Perjanjian /Mencatat 4. Menjelaskan Jenis-jenis Perjanjian /Mencatat 5. Menjelaskan Syarat-syarat Sah Perjanjian /Mencatat 6. Menjelaskan Akibat Hukum Perjanjian yang Sah Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat sahnya suatu perjanjian! 2. Apakah akibat hukum terhadap perjanjian yang sah? E. Referensi 1. Abdulkadir Muhammad Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2. Ahmadi Miru dan Sakka Pati Hukum Perikatan. Rajawali Pers. Depok. LCD, In Focus, Slide

23 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 13 (tigabelas) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Perikatan yang Lahir dari Undang-undang. B. Pokok Bahasan : Perikatan yang Lahir dari Undang-undang C. Sub Pokok Bahasan : 1. Ketentuan Undang-undang D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Penyelenggaraan Kepentingan 3. Pembayaran tanpa Utang Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Perikatan yang Lahir dari Undangundang 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Perikatan yang Lahir dari Undang-undang Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan Ketentuan Undang-undang

24 3 Menjelaskan Penyelenggaraan Kepentingan /Mencatat 4. Menjelaskan Pembayaran tanpa Utang /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Apakah yang dimaksud dengan perikatan yang lahir karena undang-undang! 2. apakah yang dimaksud dengan zaakwaarneming? Memberikan komentar atau pertanyaan dan LCD, In Focus, Slide F. Referensi 1. Abdulkadir Muhammad Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2. Ahmadi Miru dan Sakka Pati Hukum Perikatan. Rajawali Pers. Depok.

25 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 14 (empatbelas) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan Konsep Perbuatan Melawan Hukum dan Implementasi Ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata. B. Pokok Bahasan : Perbuatan Melawan Hukum C. Sub Pokok Bahasan : 1. Konsep Perbuatan Melawan Hukum D. Kegiatan Belajar Mengajar 2. Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Pribadi 3. Perbuatan Melawan Hukum oleh Badan Hukum Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide 2. Menjelaskan materi Perbuatan Melawan Hukum 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Perbuatan Melawan Hukum Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide

26 2. Konsep Perbuatan Melawan Hukum 3 Perbuatan Melawan Hukum Terhadap Pribadi /Mencatat 4 Perbuatan Melawan Hukum oleh Badan Hukum /Mencatat Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi Memberikan komentar atau pertanyaan dan LCD, In Focus, Slide 1. Apakah yang dimaksud perbuatan melawan hukum menurut KUH Perdata? 2. Jelaskan yang dimaksud dengan perbuatan melawan hukum oleh badan hukum? E. Referensi 1. Abdulkadir Muhammad Hukum Perdata Indonesia. Citra Aditya Bakti. Bandung. 2. Subekti Pokok-Pokok Hukum Perdata.Intermasa. Jakarta.

27 Mata Kuliah : Hukum Perdata Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 15 (limabelas) A. Tujuan Instruksional Khusus Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan tentang Pembuktian dan Daluarsa. B. Pokok Bahasan : Pembuktian dan Daluarsa C. Sub Pokok Bahasan : 1. Pembuktian pada umumnya 2. Macam-macam Pembuktian 3. Pengertain Daluarsa 4. Macam-macam Lewat Waktu 5. Pencegahan atau Penangguhan Lewat Waktu D. Kegiatan Belajar Mengajar Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Media dan Alat Pengajaran Penyajian 1. Menjelaskan tujuan instruksional umum dan khusus yang ingin dicapai LCD, In Focus, Slide Prestasi dan Wanprestasi 2. Menjelaskan materi Pembuktian dan Daluarsa 3. Menjelaskan manfaat mempelajari Pembuktian dan Daluarsa Pendahuluan 1. Review Materi Perkuliahan Minggu Lalu LCD, In Focus, Slide

28 2. Menjelaskan Pembuktian pada umumnya 3 Menjelaskan Macam-macam Pembuktian /Mencatat 4. Menjelaskan Pengertian Daluarsa /Mencatat 5. Menjelaskan Macam-macam Lewat Waktu 6. Menjelaskan Pencegahan atau Penangguhan Lewat Waktu Penutup 1. Mengundang komentar atau pertanyaan dari mahasiswa Memberikan komentar atau pertanyaan dan LCD, In Focus, Slide 2. Memberikan jawaban atas komentar atau pertanyaan dari mahasiswa 3. Memberikan gambaran umum mengenai materi kuliah akan datang E. Evaluasi 1. Jelaskan macam-macam alat bukti dalam KUHPerdata! 2. Jelaskan macma-macam Daluarsa menurut KUHPerdata! E. Referensi 1. P.N.H. Simanjuntak Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia. Djambatan. Jakarta.

29 Filename: Directory: Template: Satuan Acara Perkuliahan Hukum Perdata C:\Users\Oksep\Desktop C:\Users\Oksep\AppData\Roaming\Microsoft\Templates\Norm al.dotm Title: Subject: Author: sony Keywords: Comments: Creation Date: 13/02/ :33:00 Change Number: 2 Last Saved On: 13/02/ :33:00 Last Saved By: Oksep Total Editing Time: 0 Minutes Last Printed On: 13/02/ :34:00 As of Last Complete Printing Number of Pages: 28 Number of Words: (approx.) Number of Characters: (approx.)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERDATA Mata Kuliah : Hukum Perdata Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Matakuliah Hukum Perdata merupakan matakuliah mempelajari tentang hubungan antara warga negara yang satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) PERANCANGAN KONTRAK

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) PERANCANGAN KONTRAK Mata Kuliah : Perancangan Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Mata kuliah Perancangan merupakan matakuliah yang mempelajari sumber hukum, tujuan perancangan kontrak, pengertian kontrak,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen MKK 2205 3 II (dua) Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Mata Kuliah Standar Matakuliah merupakan matakuliah mempelajari

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Mata Kuliah : Hukum Administrasi Negara Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengerti

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANTAR HUKUM INDONESIA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANTAR HUKUM INDONESIA Mata Kuliah : Pengantar Hukum Indonesia Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan dapat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PIDANA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM PIDANA Mata Kuliah : Hukum Pidana Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan mengerti dan dapat menjelaskan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) HUKUM TATA NEGARA Mata Kuliah : Hukum Tata Negara Kode/Bobot : 3 sks Waktu Pertemuan : 3 x 50 Menit Pertemuan : 1 (satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti pertemuan pertama ini, mahasiswa dapat memahami kompetensi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM LAUT INTERNASIONAL

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM LAUT INTERNASIONAL Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Mata Kuliah Hukum Laut 2. Mahasiswa dapat Pengertian Hukum

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) LOGIKA DAN FILSAFAT

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) LOGIKA DAN FILSAFAT Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Mata Kuliah Logika dan Filsafat 2 Mahasiswa dapat menjelaskan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) KRIMINOLOGI

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) KRIMINOLOGI Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : : ENDRI, S.H.,MH : Mata Kuliah mempelajari tentang kejahatan yaitu sebab-sebab terjadinya kejahatan dalam masyarakat. : Mahasiswa diharapkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) ; PENGANTAR HUKUM INDONESIA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) ; PENGANTAR HUKUM INDONESIA GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; : IRMAN, S.H.,MH ; Pangantar Hukum merupakan mata kuliah pengantar, jadi mengantar mahasiswa mengetahui

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) : HUKUM PIDANA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) : HUKUM PIDANA Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum : : ENDRI, S.H., M.H : Mata Kuliah Hukum mempelajari ilmu hukum pidana yang ada di Indonesia. : Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) POLITIK HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) POLITIK HUKUM Mata Kuliah : Politik Hukum Kode/Bobot : 2 sks Waktu Pertemuan : 2 x 50 Menit Pertemuan : 1 (Satu) A. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti mata kuliah Politik Hukum, mahasiswa dapat mengerti dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN (RP) Pertemuan ke 1

RENCANA PEMBELAJARAN (RP) Pertemuan ke 1 Pertemuan ke 1 Mahasiswa memahami Konsep Dasar dalam Hukum Perdata. Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat menjelaskan konsep, lingkup, sejarah, sumber dan sistematika Hukum Perdata. 1. Konsep dan Lingkup

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) SOSIOLOGI HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) SOSIOLOGI HUKUM Mata Kuliah : Sosiologi Dosen : Marnia Rani, S.H., M.H. Deskripsi Singkat : Mata kuliah Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejalagejala hukum yang terjadi di masyarakat, efektivitas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM TATA NEGARA Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang mata kuliah Hukum Tata Negara 2 Mahasiswa dapat dasar-dasar

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. dengan adalah hasil penjualan modal. dengan adalah biaya pembelian modal.

LAMPIRAN 1. dengan adalah hasil penjualan modal. dengan adalah biaya pembelian modal. LAMPIRAN 12 13 LAMPIRAN 1 Uraian Persamaan (2): Nilai Perusahaan Berdasarkan persamaan present value: 1 1 Nilai perusahaan ( ) adalah penjumlahan dari imbal hasil modal pada Periode-1 dan Periode- 2. Imbal

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERBATASAN

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) HUKUM PERBATASAN Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; : Dr. Oksep Adhayanto S.H.,MH ; Mata kuliah ini mempelajari sejarah, pengertian, ruang lingkup, arti penting hukum perbatasan dan hubungannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 47 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI IJIN DISPENSASI

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) POLITIK HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM GARIS-GARIS BESAR POKOK PENGAJARAN (GBPP) POLITIK HUKUM Mata Kuliah Dosen Deskripsi Singkat Tujuan Instruksional Umum ; Politik : Pery Rehendra Sucipta S.H.,MH ; Mata kuliah Politik mempelajari tentang keterkaitan antara politik dan hukum, dihubungkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sistem distribusi tenaga listrik keberadaan perangkat proteksi merupakan hal yang penting untuk menunjang kehandalan sistem penyaluran tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok mempunyai pengaruh terhadap peningkatan integritas siswa kelas XI SMA Yayasan Hidayatul

Lebih terperinci

BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma /2012

BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma /2012 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA MAN MEJAYAN KAB. MADIUN Jl. H. Agus Salim 6B Tlpn (0351) 384 174 M A D I U N NAMA KEGIATAN SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN : 2012 BERITA ACARA HASIL LELANG Nomor : 007/PPBJ/Ma.13.19.68/2012

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA ANGGARAN RUMAH TANGGA PUTRA BANGSA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi anggota Putra Bangsa adalah : 1. WNI 2. Berusia minimal 17th 3. Bersedia mematuhi AD / ART dan Ketentuan Organisasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENCALONAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran membaca

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan diri secara berkelanjutan. Melalui pembelajaran membaca BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran membaca di SD diselenggarakan dalam rangka pengembangan kemampuan membaca yang mutlak harus dimiliki oleh setiap warga negara agar dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian Pasal 1313 KUH Perdata menyatakan Suatu perjanjian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh faktor internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, kerajinan, dan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh faktor internal siswa, seperti tingkat kecerdasan, kerajinan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari keberhasilan seorang siswa untuk dapat menguasai suatu materi pelajaran. Keberhasilan siswa selain ditentukan oleh

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi koperasi menurut Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi

Lebih terperinci

Uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan

Uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan Lampiran 1. Daftar sidik ragam kadar air, uji DMRT efek utama pengaruh perbandingan pati pisang HMT, pati kentang HMT dan pati kentang alami terhadap kadar air bihun instan, uji DMRT efek utama pengaruh

Lebih terperinci

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013. Tanggal: 26 Juli untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN

A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N. Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013. Tanggal: 26 Juli untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN A D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor: 1048.a/BP2MPD-ULP/POKJA/VII/2013 Tanggal: 26 Juli 2013 untuk PENGADAAN ALAT KEMETROLOGIAN Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan: POKJA II ULP DINAS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan hidup siswa. Karena tanpa adanya integritas, siswa tidak akan sukses dalam berinteraksi dengan orang lain. Di samping

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2017

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2017 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : HUKUM ADMINISTRASI NEGARA SEMESTER : II (DUA) TAHUN AKADEMIK : 2016/2017 STIA SEBELAS APRIL SUMEDANG 2017 SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah Bobot SKS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pada masa kini menuntut setiap orang menjadi sumber daya manusia yang lebih profesional. Salah satu upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan alat bantu pembersih burry(mesin burry tory) pada hasil casting merupakan hal yang biasa dilakukan di perusahan perusahan yang bergerak dalam casting almunium(al).pada

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor../Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor../Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Salinan P U T U S A N Nomor../Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu BAB I PENDAHULUAN Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak yang lain untuk membayar harga yang telah dijanjikan, demikianlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa BAB I PENDAHULUAN Salah satu perwujudan dari adanya hubungan antar manusia adalah dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa saling percaya satu dengan lainnya. Perjanjian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini akan di lakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

BAB IV METODE PENELITIAN. dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini akan di lakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal serta Ilmu Kesehatan Masyarakat. 4.2 Tempat dan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB IV PROSEDUR KERJA BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Sampel 4.1.1. Pengumpulan Sampel Sampel yang digunakan berupa minuman serbuk dalam kemasan sachet yang beredar di pasar Bandung. Sampel yang digunakan diambil dari sebuah toko

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Nomor./Pdt.G/2012/PA. Pso. antara pihak-pihak : LAWAN

Nomor./Pdt.G/2012/PA. Pso. antara pihak-pihak : LAWAN Nomor./Pdt.G/2012/PA. Pso. ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara pihak-pihak :-------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Permohonan Cerai Talak antara pihak-pihak ;--------------------------------------------------------

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor./Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor./Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Salinan P U T U S A N Nomor./Pdt.G/2012/PA.Pso BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945; PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, dan Pasal 33

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi yang dilaksanakan pada masa sekarang diarahkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengatasi ketimpangan ekonomi guna mencapai kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan kadar Aspartam ini dilakukan menggunakan alat KCKT, dengan sistem kromatografi fasa terbalik, yaitu polarisitas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam dengan kolom

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Hukum Dagang SH 1117 3 IV (empat) Marnia Rani, SH.,MH Deskripsi Mata Kuliah Standar Kompetensi Matakuliah Hukum Dagang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Hal ini disebabkan sumber data utama pada penelitian ini berupa kata

Lebih terperinci

BAB II PROSEDUR PERALIHAN HAK GUNA USAHA MELALUI PERIKATAN JUAL BELI SEKALIGUS ALIH FUNGSI PENGGUNAAN TANAH

BAB II PROSEDUR PERALIHAN HAK GUNA USAHA MELALUI PERIKATAN JUAL BELI SEKALIGUS ALIH FUNGSI PENGGUNAAN TANAH BAB II PROSEDUR PERALIHAN HAK GUNA USAHA MELALUI PERIKATAN JUAL BELI SEKALIGUS ALIH FUNGSI PENGGUNAAN TANAH A. Pengaturan tentang Perikatan Jual Beli Pasal 1233 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. = 10,3 detik. Didapat data pengujian dengan t = 9,5 detik

BAB IV ANALISA. = 10,3 detik. Didapat data pengujian dengan t = 9,5 detik 49 BAB IV ANALISA 4.1. Perbandingan Data Uji dan Data Perhitungan Karateristik Waktu Tunda Rele MCGG 52 Kita dapat menganalisa respon waktu pemutusan dari tiap karakteristik waktu tunda dari rele dengan

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk

BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA. antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan sebuah kewajiban untuk BAB II PERJANJIAN JUAL BELI MENURUT KUHPERDATA A. Pengertian Perjanjian Jual Beli Menurut Black s Law Dictionary, perjanjian adalah suatu persetujuan antara dua orang atau lebih. Perjanjian ini menimbulkan

Lebih terperinci

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu

------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu ------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara Permohonan Cerai Talak antara pihak-pihak ;--------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN DAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM 2.1 Perjanjian 2.1.1 Pengertian dan Syarat Sahya Perjanjian Sebelum membahas lebih jauh mengenai

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM A. Segi-segi Hukum Perjanjian Mengenai ketentuan-ketentuan yang mengatur perjanjian pada umumnya terdapat dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata pada Buku

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA DATA UJI KARAKTERISTIK DAN SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH TIPE MCGG 52

TUGAS AKHIR ANALISA DATA UJI KARAKTERISTIK DAN SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH TIPE MCGG 52 TUGAS AKHIR ANALISA DATA UJI KARAKTERISTIK DAN SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH TIPE MCGG 52 Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang perlu berinvestasi karena nilai uang yang dimiliki akan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang perlu berinvestasi karena nilai uang yang dimiliki akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi beberapa tahun belakangan ini mulai menjadi tren yang sering dibicarakan dan dilirik oleh banyak orang. Semakin banyak orang yang mengerti akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebijakan dan saling menyantuni, keadaan seperti ini lazim disebut sakinah.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebijakan dan saling menyantuni, keadaan seperti ini lazim disebut sakinah. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah akad yang bersifat luhur dan suci antara laki-laki dan perempuan yang menjadi sebab sahnya sebagai suami istri dan dihalalkannya hubungan seksual

Lebih terperinci

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister

Lebih terperinci

perlengkapan lainnya pasca penyelenggaraan Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD,

perlengkapan lainnya pasca penyelenggaraan Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD, BELAJAR HUKUM : KATEGORISASI SURAT SUARA DAN BLANGKO BERITA ACARA ( Dalam Konstruksi Hukum Kearsipan Dan Hukum Pengelolaan Barang Milik Negara) Oleh : PATNA SUNU, S.H.,M.Kn 1 ). Dalam pengaturan pengelolaan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL (INVESTASI) PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA (PDAU)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. Istilah perjanjian secara etimologi berasal dari bahasa latin testamentum,

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN. Istilah perjanjian secara etimologi berasal dari bahasa latin testamentum, 19 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 2.1 Perjanjian Pembiayaan Konsumen 2.1.1 Pengertian Perjanjian Pembiayaan konsumen Istilah perjanjian secara etimologi berasal dari bahasa

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI DAN KUASA UNTUK MENJUAL YANG DIBUAT OLEH NOTARIS

PELAKSANAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI DAN KUASA UNTUK MENJUAL YANG DIBUAT OLEH NOTARIS PELAKSANAAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH BERDASARKAN PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI DAN KUASA UNTUK MENJUAL YANG DIBUAT OLEH NOTARIS Bambang Eko Mulyono Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Lamongan. ABSTRAK

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Umi Saroh NIM

SKRIPSI. Oleh. Umi Saroh NIM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH MODEL POLYA POKOK BAHASAN UANG DI KELAS III SDN SUMBERSARI 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah melakukan penelitian dan menganalisa data, maka dapat

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah melakukan penelitian dan menganalisa data, maka dapat BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian dan menganalisa data, maka dapat disimpulkan bahwa perlindungan hukum akan didapatkan oleh kreditur apabila piutangnya dijamin dengan suatu kebendaan

Lebih terperinci

Daftar Direktori dan Auto Submit Directory

Daftar Direktori dan Auto Submit Directory 2008 Daftar Direktori dan Auto Submit Directory Edisi Revisi 2, Luki Tantra Episods.Googlepages.com 8/10/2008 Daftar directory dan Auto submit Directory SEO (Search Engine Optimization) adalah permainan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Perwakilan BPKP Provinsi Riau RINGKASAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010 A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan dari

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan dari BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA A. Pengertian Perjanjian Istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan dari kata ovreenkomst dalam bahasa Belanda atau istilah agreement dalam bahasa Inggris.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. Perjanjian menurut pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN A. Perjanjian Dalam istilah perjanjian atau kontrak terkadang masih dipahami secara rancu, banyak pelaku bisnis mencampuradukkan kedua istilah tersebut seolah merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG WARISAN A. Pengertian Hukum Waris Pengertian secara umum tentang Hukum waris adalah hukum yang mengatur mengenai apa yang harus terjadi dengan harta kekayaan seseorang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sehari-hari memiliki kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi, seperti kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan.dalam usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui teori namun perlu dipelajari secara konkrit, kimia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. melalui teori namun perlu dipelajari secara konkrit, kimia merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kimia merupakan salah satu pelajaran sains yang tidak hanya dipahami melalui teori namun perlu dipelajari secara konkrit, kimia merupakan salah satu yang sulit.

Lebih terperinci

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017

Lex Crimen Vol. VI/No. 5/Jul/2017 IMPLEMENTASI HUKUM BENDA/KEBENDAAN TERHADAP ANAK MENURUT HUKUM PERDATA 1 Oleh : Mohamad Govinda Khan 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana hak kebendaan terhadap anak

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika.

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika. 121 DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku : Ali, Zainuddin, 2010, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Sinar Grafika. Adjie, Habib, 2008, Status Badan Hukum, Prinsip-Prinsip Dan Tanggung Jawab Sosial Perseroan Terbatas,

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis saat ini semakin berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, berbagai kegiatan dapat dilakukan oleh seseorang dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk dipasar, termasuk preferensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh kemajuan di bidang ekonomi dalam beberapa tahun terakhir di kotakota besar di Indonesia, menyebabkan usaha ritel khususnya berskala besar (modern)

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 11

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. 11 BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN

UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN PASAM UNIT LAY PENGADA Jl. Sudirman 0, Telp. 07-000/ (07) 7098, Fax. 07-08 LUBUK SIKAPING e-mail : ulp@pasamankab.go.id BERITA ACARA PELELG GAGAL Nomor : 9/BA/POKJA-II/ULP-PAS/07 Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN, WANPRESTASI DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN 2.1 Perjanjian 2.1.1 Pengertian Perjanjian Definisi perjanjian diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Selanjutnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas III SDN 1 Botupingge Kabupaten Bone Bolango. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN A. Pengertian Perjanjian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perjanjian adalah persetujuan tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tidak asing dikenal di tengah-tengah masyarakat adalah bank. Bank tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya lembaga keuangan di Indonesia dibedakan atas dua bagian, yakni lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank, namun dalam praktek sehari-hari

Lebih terperinci

3 Lihat UU No. 4 Tahun 1996 (UUHT) Pasal 20 ayat (1) 4 Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 339

3 Lihat UU No. 4 Tahun 1996 (UUHT) Pasal 20 ayat (1) 4 Sudarsono, Kamus Hukum, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hal. 339 KEWENANGAN MENJUAL SENDIRI (PARATE EXECUTIE) ATAS JAMINAN KREDIT MENURUT UU NO. 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN 1 Oleh: Chintia Budiman 2 ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Block Book. Penyusun: MKK : MI007. ADIWATI. SH.MH AA. SRI INDRAWATI. SH.MH.

Block Book. Penyusun: MKK : MI007. ADIWATI. SH.MH AA. SRI INDRAWATI. SH.MH. Block Book HUKUM PERDATA MKK : MI007. Penyusun: ADIWATI. SH.MH AA. SRI INDRAWATI. SH.MH. FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA 2008 PENGANTAR KULIAH Burgelijk Wet Book ( BW ) merupakan salah satu kodifikasi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR HUKUM PERDATA. Oleh: SULARTO

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR HUKUM PERDATA. Oleh: SULARTO RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER DAN BAHAN AJAR HUKUM PERDATA Oleh: SULARTO FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA JOGJAKARTA 2003 PRAKATA Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadlirat

Lebih terperinci

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Dari ketentuan pasal di atas, pembentuk Undang-undang tidak menggunakan

BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Dari ketentuan pasal di atas, pembentuk Undang-undang tidak menggunakan BAB II PERJANJIAN PADA UMUMNYA A. Pengertian Perjanjian Dalam Pasal 1313 KUH Perdata bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SEKOLAH DASAR Kelas / semester : IV / 1 Tema / Sub Tema : Indahnya Kebersamaan / Bersyukur atas Keberagaman. Alokasi waktu : 3 X 35 menit A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

Lex Privatum, Vol. IV/No. 6/Juli/2016

Lex Privatum, Vol. IV/No. 6/Juli/2016 PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN INDONESIA (UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999) 1 Oleh: Aristo Yermia Tamboto 2 ABSTRAK Tujuan dilakukannya penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria

BAB I PENDAHULUAN. perkawinan yang ada di negara kita menganut asas monogami. Seorang pria 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang merupakan ketentuan yang mengatur pelaksanaan perkawinan yang ada di Indonesia telah memberikan landasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perjanjian A.1 Pengertian perjanjian Perjanjian merupakan salah satu sumber perikatan, hal ini berdasarkan bahwa perikatan dapat lahir karena perjanjian dan undang undang. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak berkembang usaha-usaha bisnis, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak berkembang usaha-usaha bisnis, salah satunya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak berkembang usaha-usaha bisnis, salah satunya adalah usaha jasa pencucian pakaian atau yang lebih dikenal dengan jasa laundry. Usaha ini banyak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2010 PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PASAR GROSIR DAN / ATAU PERTOKOAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan kehidupannya, manusia sudah pasti berhubungan dengan manusia yang lain, baik dalam hubungan sosial maupun dalam hubungan bisnis atau perdagangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berlandaskan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 19 tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

SILABUS NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KEPERDATAAN KODE MATA KULIAH : HKI4004

SILABUS NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KEPERDATAAN KODE MATA KULIAH : HKI4004 SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PERDATA INTERNASIONAL STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KEPERDATAAN KODE MATA KULIAH : HKI4004 JUMLAH SKS : 2 (DUA) PRASYARAT : Seluruh Mata

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dapat terjadi baik karena disengaja maupun tidak disengaja. 2 BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Wanprestasi 1. Pengertian Wanprestasi Wanprestasi adalah tidak memenuhi atau lalai melaksanakan kewajiban sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara kreditur

Lebih terperinci

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ADAT STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ADAT STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM WARIS ADAT STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 B. DESKRIPSI MATA KULIAH merupakan mata kuliah dibidang

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN MATA KULIAH : Aspek Hukum Dalam Ekonomi KODE MATA KULIAH : IT-022209 SKS : 2 DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah Aspek hukum dalam ekonomi ini mengungkapkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENDAFTARAN TANAH, HAK MILIK ATAS TANAH, DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENDAFTARAN TANAH, HAK MILIK ATAS TANAH, DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PENDAFTARAN TANAH, HAK MILIK ATAS TANAH, DAN PERALIHAN HAK ATAS TANAH 2. 1. Pendaftaran Tanah Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997

Lebih terperinci