BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN KITAB DI MAK SALAFIYAH SIMBANGKULON BUARAN PEKALONGAN
|
|
- Ratna Inge Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN KITAB DI MAK SALAFIYAH SIMBANGKULON BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Manajemen Pembelajaran Kitab di MAK Salafiyah 1. Analisis Perencanaan Pembelajaran Kitab di MAK Salafiyah a. Tujuan pembelajaran kitab Dalam prakteknya tujuan yang jelas dan sesuai dengan arah yang digariskan akan membuat jalannya proses belajar mengajar menjadi lebih baik dan mampu mencetak anak didik dengan perubahan tingkah laku yang diharapkan bersama. Tujuan pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon telah jelas dan sesuai dengan tema kegiatan. b. Jenis kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran kitab Jenis dan pelaksanaan sebuah kegiatan, tentunya tidak terlepas dan harus disesuaikan dengan tujuannya agar kegiatan tersebut tidak melenceng dari tujuan yang telah direncanakan. Sesuai dengan pembelajaran kitab di MAK, maka jenis dan pelaksanaannya melalui 2 kegiatan, yaitu kegiatan kurikuler dan kegiatan kokurikuler. Kegiatan kurikuler dilaksanakan dalam bentuk klasikal dan kegiatan kokurikuler dilaksanakan dalam bentuk tutorial. Pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon diaktualisasikan dalam 2 kegiatan, yaitu kegiatan kurikuler dan kegiatan kokurikuler. Kegiatan kurikuler dilaksanakan dalam bentuk klasikal dengan menitik beratkan pada pencapaian tujuan pembelajaran secara materi. Sedangkan kegiatan kokurikuler dilaksanakan dalam bentuk klasikal dengan menitik beratkan pencapaian kemampuan membaca dan memahami teks kitab. 51
2 52 Menurut penulis pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon dalam kegiatan kurikuler telah sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena kegiatan tersebut merupakan bentuk pembelajaran pada suatu bidang studi yang dilaksanakan pada pagi hari, sehingga arah programnya lebih ditekankan pada pencapaian tujuan pembelajaran secara materi. Sedangkan pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon dalam kegiatan kokurikuler, masih belum tepat dan tidak sesuai dengan arah programnya. Karena dengan strategi mengajar secara klasikal kemampuan siswa tidak bisa dipantau perindividu. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan memahami teks kitab perlu adanya bimbingan perindividu, agar setiap siswa memperoleh kesempatan secara aktif untuk bisa membaca dan memahami teks kitab. c. Materi pembelajaran kitab Materi pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon, telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, yaitu sebagai mana yang tercantum dalam GBPP bidang studi al-qur an Hadits, Ilmu Hadits, Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, Fiqih, Usul Fiqih dan Aqidah Ahlak. Karena pembelajaran kitab di MAK merupakan bentuk pembelajaran pada bidang studi-bidang studi tersebut, jadi materinya diambilkan dari GBPP bidang studi tersebut. d. Alat pembelajaran kitab Alat merupakan sarana untuk mewujudkan proses pembelajaran yang baik, efektif dan efisien. Dalam bab II telah dijelaskan ada 2 macam alat pembelajaran kitab, yaitu alat material berupa buku (kitab) sumber dan penunjang, serta alat non material berupa perintah, larangan, pujian, nasehat dan lain-lain. Berdasarkan data lapangan dalam bab III bahwa alat pembelajaran material yang digunakan dalam pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon adalah buku (kitab) sumber dan
3 53 penunjang. Sedangkan alat pembelajaran non material yang digunakan berupa nasehat, larangan, perintah dan lain-lain. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa alat pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon sudah tepat, khususnya alat material karena menggunakan buku (kitab) sumber berupa buku teks pokok yang disusun oleh Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Dan menggunakan buku (kitab) penunjang berupa kitab-kitab yang mempunyai pembahasan lebih luas dan sesuai dengan bidang studi al-qur an Hadits, Ilmu Hadits, Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, Fiqih dan Usul Fiqih, sehingga dapat memperluas pengetahuan siswa dalam kajian keislaman melalui kitab-kitab yang dikarang oleh para ulama. e. Evaluasi Untuk mengetahui hasil dan perkembangan yang telah diperoleh dalam kegiatan belajar mengajar, maka diadakan evaluasi. Dalam bab II telah dijelaskan bahwa evaluasi pembelajaran kitab di MAK antara pembelajaran kitab dalam kegiatan kurikuler dan kegiatan kokurikuler, mempunyai perbedaan satu sama lain. Pembelajaran kitab dalam kegiatan kurikuler menggunakan evaluasi sumatif dan evaluasi formatif, dengan menitikberatkan pada kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Sedangkan pembelajaran kitab dalam kegiatan kokurikuler menggunakan evaluasi formatif dengan menjadikan kemampuan siswa dalam membaca dan memahami kitab sebagai standar penilaiannya. Pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon juga mempunyai perbedaan evaluasi antara pembelajaran kitab dalam kegiatan kurikuler dan pembelajaran kitab dalam kegiatan kokurikuler. Dalam kegiatan kurikuler evaluasi yang digunakan adalah evaluasi sumatif dan evaluasi formatif, keduanya digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Walaupun dalam kegiatan kokurikuler tidak menggunakan sistem tutorial, tapi evaluasi
4 54 yang digunakan adalah evalusi sumatif dengan menitikberatkan pada kemampuan membaca dan memahami teks kitab. Dari uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon telah sesuai dengan teori dan tujuan kegiatan tersebut. Karena arah program dari kegiatan kurikuler adalah pada penguasaan materi, jadi standar penilaiannya menitikberatkan pada segi materi. Sedangkan dalam kegiatan kokurikuler arah programnya adalah pada pencapaian kemampuan membaca dan memahami kitab, jadi standar penilaiannya lebih ditekankan pada kemampuan membaca dan memahami kitab. 2. Analisis Pengorganisasian Pembelajaran Kitab di MAK Salafiyah a. Penyusunan jadwal pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Pembelajaran kitab yang dilaksanakan dalam 2 kegiatan; kegiatan kurikuler dan kegiatan kokurikuler, mempunyai penjadwalan yang berbeda diantara keduanya. Pembelajaran kitab dalam kegiatan kurikuler dan kegiatan kokurikuler, secara detail telah dijelaskan pada bab II. Bila dilihat dalam penyusunan jadwal pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon dalam bab III, masih terdapat ketidaksesuaian, karena dalam penjadwalan secara umum (jadwal kegiatan belajar mengajar pada pagi hari) terkait dengan adanya bidang studi muatan lokal dan adanya bidang studi umum yang berbeda pengalokasian waktunya antara kelas satu, dua dan tiga, misalnya bidang studi IPS Sejarah hanya diajarkan pada kelas satu dan dua, bidang studi sosiologi hanya diajarkan pada kelas tiga dan lain sebagainya. Ketidaksesuaian penjadwalan pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon juga terdapat dalam pengalokasian waktunya
5 55 dan bidang studi yang diajarkan pada sore dan malam hari. Bidang studi yang diterapkan berdasarkan kitab-kitab yang dipakai, yaitu Alfiyah Ibnu Malik, Qowa idul Lughotul Arobiyah fil Ilmil Halaghoh, Fathul Qorib, Faroidul Bahiyah, Iktishor Mustholah Hadits dan At-Tibyan fil Ulumil Qur an. Berdasarkan ketetapan dalam buku Petunjuk Pelaksanaan dan Penyelenggaraan Program Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK), yaitu bidang studi dalam kegiatan pembelajaran kitab yang diajarkan pada sore dan malam hari tidak berbeda dengan bidang studi pada pagi hari. Jadi penjadwalan pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon belum sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan. b. Pembagian tugas mengajar pada pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Pembagian tugas mengajar guru biasanya dilakukan pada awal tahun ajaran dan disesuaikan dengan keahliannya masing-masing. Berdasarkan teori pada bab II, guru pengajar pembelajaran kitab di MAK harus mempunyai kualitas akademik dan profesional, yaitu mempunyai gelar sarjana strata satu (S1) pada bidang-bidang keilmuan Islam dengan dilengkapi ijazah Akta IV dan mempunyai kemampuan membaca kitab. Guru pengajar pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon adalah tokoh-tokoh masyarakat dalam bidang keagamaan yang tidak diragukan lagi kemampuan membaca kitabnya dan wawasan keilmuan Islamnya. Dan 70% dari guru-guru tersebut adalah lulusan Pondok Pesantren serta 30%-nya berpendidikan sarjana strata satu (S1) pada bidang-bidang keilmuan Islam dengan dilengkapi ijazah Akta IV. Penulis menyimpulkan bahwa pembagian tugas mengajar pada pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon telah sesuai dalam hal kualitas profesional pengajar. Tapi dalam hal kualitas akademik masih terdapat ketidaksesuaian. Menurut penulis hendaknya
6 56 sering diadakan pelatihan-pelatihan guru, guna meminimalisir kekurangan-kekurangan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar dan supaya guru mengetahui tugas-tugas yang harus dilakukannya dalam proses belajar mengajar. 3. Analisis dalam Penggerakan Pembelajaran Kitab di MAK Salafiyah Penggerakan merupakan aktualisasi dari perencanaan dan pengorganisasian secara konkrit. Perencanaan dan pengorganisasian tidak akan mencapai tujuan yang ditetapkan tanpa adanya aktualisasi dalam bentuk kegiatan. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin instruksional, dalam hal penggerakan bertugas memberi motivasi bekerja kepada guru dan pegawai sekolah agar bersedia dan senang melakukan segala aktivitas dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Dalam bab II dijelaskan, menurut Mulyasa ada 6 tugas kepala sekolah sebagai motivator, yaitu pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan dan pengembangan pusat sumber belajar. Penggerakan yang dilakukan Kepala MA Salafiyah Simbangkulon adalah pengaturan lingkungan fisik, pendekatan, penjadwalan yang ketat, kesesuaian kemampuan dengan tugas yang diemban, kesejahteraan pendidikan dan pengadaan fasilitas belajar. Bila dilihat secara aktivitas di lapangan penggerakan tersebut berbeda dengan teori Mulyasa, namun esensinya mempunyai kesamaan dalam memotivasi tenaga kependidikan, yaitu berupa pengaturan lingkungan kerja secara fisik dan psikis, adanya kedisiplinan dorongan, penghargaan serta pengadaan fasilitas belajar. Dengan kata lain, teori yang diungkapkan Mulyasa adalah kerangka penggerakan sedangkan pengembangannya di lapangan dapat dilaksanakan melalui berbagai alternatif, diantaranya seperti yang dilakukan Kepala MA Salafiyah Simbangkulon, yaitu pengaturan lingkungan fisik, pendekatan, penjadwalan yang ketat, kesesuaian
7 57 kemampuan dengan tugas yang diemban, kesejahteraan pendidikan dan pengadaan fasilitas belajar. 4. Analisis dalam Pengawasan Pembelajaran Kitab di MAK Salafiyah Pengawasan merupakan pengontrol kegiatan yang telah dilaksanakan, apakah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Dalam konteks pembelajaran, pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan, apakah telah sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pada bab II dijelaskan bahwa pengawasan melalui empat tahap yang dinamakan 4M, yaitu menetapkan standar penilaian, mengukur pelaksanaan, menentukan kesenjangan dan melakukan tindakan perbaikan. Adapun tahap pengawasan yang dilaksanakan di MA Salafiyah Simbangkulon melalui 3 tahap, yaitu mengevaluasi pelaksanaan disesuaikan dengan rencana, menentukan penyimpangan dan melakukan tindakan koreksi. Di dalam pengawasan tersebut tidak terdapat tahap penetapan standar penilaian sebagai pisau analisis dalam memantau pelaksanaan kegiatan, tetapi standar penilaiannya menggunakan rencana yang telah ditetapkan pada awal kegiatan. Walaupun tahap penetapan standar penilaian tidak ada dalam pengawasan yang dilakukan di MA Salafiyah Simbangkulon, tapi tujuan dari pengawasan, yaitu mengontrol kegiatan dan melakukan perbaikan jika menyimpang dari tujuan, telah dapat dicapai dengan 3 tahap tersebut. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa tahap-tahap pengawasan yang dilakukan di MA Salafiyah Simbangkulon telah sesuai. Tapi aktualisasi upaya perbaikan yang dilakukan masih terbatas dengan ada atau tidaknya sumber daya yang ada, seperti keterbatasan pendanaan, keterbatasan sumber daya personal yang peka terhadap perubahan dan lain-lain. Hal tersebut akan mengakibatkan kurang maksimalnya proses pengawasan yang dilakukan.
8 58 B. Analisis Penerapan Manajemen Pembelajaran Kitab di MAK Salafiyah Madrasah Aliyah Keagamaan adalah jenis pendidikan menengah keagamaan yang mengutamakan penyiapan siswa dalam penguasaan pengetahuan khusus tentang ajaran agama Islam. Dalam pengembangan kurikulum MAK bobot utamanya terletak pada pendidikan agama. MAK yang didesain dalam pengembangan ilmu keagamaan, bobot kurikulum bidang studi agamanya lebih banyak dari pada kurikulum bidang studi umum, dengan perbandingan 70% agama dan 30% umum. 1 Kegiatan kurikulum pada program MAK terdiri dari: 1. Kegiatan kurikuler 2. Kegiatan ekstra kurikuler 3. Kegiatan kokurikuler Adapun pengelolaan kegiatan pembelajaran dan aktivitas pendidikan di MAK dilaksanakan secara bervariasi, yaitu: 1. Kegiatan tatap muka 8. Tadabur alam 2. Pembelajaran kitab 9. Kegiatan ketrampilan 3. Ibadah dan ketrampilan agama 10. Kegiatan olahraga 4. Manasik haji 11. Kegiatan kesenian 5. Khatamul Qur an 12. Kegiatan perpustakaan 6. Ibadah fardlu kifayah 13. Kegiatan laboratorium 7. Peringatan hari-hari besar Islam 14. Kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan pembelajaran kitab yang merupakan ciri khusus MAK dibanding Madrasah Aliyah (non MAK) dalam proses belajar mengajarnya, bertujuan untuk memberikan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan siswa MAK dalam menguasai Bahasa Arab baik pasif maupun aktif serta memberikan bekal kemampuan yang lebih banyak kepada siswa dalam membaca dan memahami kitab. Selain itu juga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dibidang agama Islam dan membekali para siswa yang akan terjun ke masyarakat. 1 Lihat Susunan Program Kurikulum MAK pada Tabel I.
9 59 Pembelajaran kitab di MAK dilaksanakan dalam 2 bentuk kegiatan, yaitu: kegiatan kurikuler dan kegiatan kokurikuler. Pembelajaran kitab dalam kegiatan kurikuler merupakan kegiatan pembelajaran kitab pada bidang studi al-qur an Hadits, Ilmu Hadits, Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, Fiqih dan Usul Fiqih yang dilaksanakan pada pagi hari dan alokasi waktunya telah ditentukan dalam jadwal. Sedangkan pembelajaran kitab dalam kegiatan kokurikuler adalah pembelajaran kitab pada bidang studi al-qur an Hadits, Ilmu Hadits, Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, Fiqih dan Usul Fiqih, dalam bentuk bimbingan/tutorial di luar jam pelajaran terstruktur yang dilaksanakan pada sore dan malam hari sebagai pendukung materi kegiatan kurikuler agar siswa mempunyai bekal kemampuan dalam membaca dan memahami kitab. MAK yang mempunyai karakteristik tersendiri dalam bidang kurikulum dan proses belajar mengajarnya, khususnya terkait dengan pembelajaran kitab, dibutuhkan kemampuan profesional dan kreativitas seorang manajer dalam pengelolaan pembelajarannya agar tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu dalam pengelolaan MAK dibutuhkan adanya manajemen pembelajaran kitab yang dilaksanakan oleh kepala sekolah secara profesional dan kreatif. Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) Salafiyah adalah salah satu program studi / jurusan pada Madrasah Aliyah Salafiyah Simbangkulon, selain jurusan IPA dan IPS. Bobot kurikulum bidang studi agamanya lebih banyak dari pada kurikulum bidang studi umum, dengan perbandingan 75% agama dan 25% umum. 2 Pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon dilaksanakan pada bidang studi al-qur an Hadits, Ilmu Hadits, Ilmu Tafsir, Bahasa Arab, Fiqih, Usul Fiqih dan Akidah Ahlak. Serta pembelajarannya dilakukan pagi, sore dan malam hari. Pada pagi hari pembelajarannya dilakukan di madrasah dan tergabung dengan bidang studi umum lainnya (pengelolaan kegiatan 2 Lihat Susunan Program Kurikulum MAK pada Lampiran II.
10 60 pembelajarannya tidak menggunakan pembelajaran) serta alokasi waktunya telah ditentukan dalam jadwal. Sedangkan pembelajaran kitab pada sore dan malam hari dilakukan di asrama dan dilaksanakan di luar jam pelajaran terstruktur sebagai pendukung materi kegiatan kurikuler agar siswa mempunyai bekal kemampuan dalam membaca dan memahami kitab. Bidang studi yang diajarkan pada sore dan malam hari berbeda dengan bidang studi kegiatan pembelajaran kitab pada pagi hari, 3 tapi seluruh pembelajarannya dikhususkan dalam bentuk pembelajaran kitab (tidak tergabung dengan bidang studi umum lainnya). Dari uraian di atas dapat diambil pengertian tentang penerapan manajemen pembelajaran kitab di MAK Salafiyah Simbangkulon, karena di MAK Salafiyah Simbangkulon menerapkan kurikulum sesuai dengan landasan dan standar nasional kurikulum pendidikan keagamaan yang telah ditetapkan Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Selain itu, di MAK Salafiyah Simbangkulon juga, melaksanakan kegiatan pembelajaran kitab dalam 2 kegiatan, yaitu kegiatan kurikuler dan kegiatan kokurikuler. Hal tersebut sesuai dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan program Madrasah Aliyah Keagamaan yang telah ditetapkan Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Dengan sesuainya penerapan kurikulum dan kegiatan pembelajaran kitab tersebut, di MAK Salafiyah Simbangkulon dibutuhkan kemampuan profesional dan kreativitas seorang manajer dalam pengelolaan pembelajarannya agar tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, pengelolaan di MAK Salafiyah Simbangkulon dibutuhkan adanya manajemen pembelajaran kitab yang dilaksanakan oleh kepala sekolah secara profesional dan kreatif. 3 Lihat dalam sub Alat Pembelajaran Kitab pada Bab III.
BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan
BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...
DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu usaha meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pengembangan potensi yang mereka miliki. Pendidikan bukanlah kegiatan yang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa Pendidikan Nasional di samping
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Febrina Nurmalasari NIM : 2302409077 Program studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciPEMBINAAN PENGELOLAAN TUNJANGAN PROFESI GURU SEKSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN Visit Our Website: madrasahjatim.wordpress.
PEMBINAAN PENGELOLAAN TUNJANGAN PROFESI GURU SEKSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2015 Visit Our Website: madrasahjatim.wordpress.com 1 DASAR HUKUM 2 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JUMAPOLO TESIS
MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI JUMAPOLO TESIS Disusun dan Diajukan Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Jurusan Manajemen Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat menyimpulkan :
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil paparan penyajian data hasil penelitian mengenai Implementasi kurikulum Pendidikan Agama Islam berbasis Pesantren di Sekolah Dasar Al- Ahmadi Surabaya peneliti dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikan, ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Pendidikan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 11 TAHUN : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin. Melihat data yang disajikan, tampak bahwa kepemimpinan kepala MTsN
BAB V PEMBAHASAN A. Upaya Pimpinan Madrasah dalam Penerapan Disiplin Kedisiplinan adalah kata kunci keberhasilan pendidikan. Kedisiplinan erat kaitannya dengan kepemimpinan, yang dalam organisasi pendidikan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 1 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. Bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Manajemen Humas dan Partisipasi Masyarakat Sekitar Sekolah di Madrasah Aliayah Mu allimin Mu allimat Rembang 1. Pelaksanaan manajemen humas di Madrasah
Lebih terperinciPENGUMUMAN Nomor: 366.A/Dt.I.II/KP.00.2/5/2018
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat 10710 Telepon (021) 3811244 3811642 3811658 3811679 3811779 3812216 (Hunting)
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat 10710 Telepon (021) 3811244 3811642 3811658 3811679 3811779 3812216 (Hunting)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Mizan,1995), hlm Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab kuning merupakan sebuah elemen penting dalam sebuah pondok pesantren. Kitab kuning telah menjadi bahan ajar pesantren dalam kurun waktu yang lama sehingga kitab
Lebih terperincimemajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di seluruh aspek kehidupan manusia. Pada masa sekarang ini sangat dibutuhkan masyarakat
Lebih terperinciStruktur Kurikulum 2013 MI
MADRASAH IBTIDAIYAH Struktur Kurikulum 2013 MI MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER-MINGGU I II III IV V VI Kelompok A 1. Pendidikan Agama Islam a. Al-Qur an Hadis 2 2 2 2 2 2 b. Akidah Akhlak 2 2
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
LEMBARAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa Madrasah
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH Nomor :. Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Madrasah Ibtidaiyah...... Nomor Pokok Sekolah Nasional :... Kabupaten/Kota...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesantren merupakan lembaga pendidikan dan lembaga sosial yang banyak tumbuh di pedesaan dan perkotaan. Sebagai kerangka sistem pendidikan Islam tradisional, pesantren
Lebih terperinciBAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH
BAB V TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, DAN MADRASAH ALIYAH I. TABEL STRUKTUR KURIKULUM MADRASAH IBTIDAIYAH Komponen Kelas dan I II III a. Al-Qur'an-Hadis 2 b. Akidah-Akhlak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, diterangkan bahwa guru adalah pendidik professional dengan tugas
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DINIYAH TAKMILIYAH DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidayatul Muwaffiq. Hal ini dikarenakan pola interaksi yang dikembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah Aliayah Hidayatul Muwaffiq merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berkembang pesat di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul Muwaffiq.
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN WAJIB DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 2 PEKALONGAN. Disusun oleh Nama : Arif Pujiyanto NIM : Prodi : PJKR/ S1
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 2 PEKALONGAN Disusun oleh Nama : Arif Pujiyanto NIM : 6101409113 Prodi : PJKR/ S1 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
84 BAB IV ANALISIS DATA A. Implementasi UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 terhadap Pengembangan Kurikulum di Madrasah Miftahul Ulum Sidogiri Pasuruan Madrasah Miftahul Ulum Sidogiri Pasuruan adalah sebuah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS KURIKULUM SMK
55 BAB III ANALISIS KURIKULUM SMK Tujuan Pembelajaran Khusus: Peserta diklat mampu: 1. menyebutkan tujuan kurikulum SMK program keahlian teknik audio video atau teknik transmisi; 2. menyebutkan/menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 11.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia mulai menunjukkan eksistensinya. Dengan berlandaskan kesatuan NKRI yang penduduknya sangat majemuk meliputi suku,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada semua
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. pada tanggal 6 Juli 1968 berdasarkan SK Menteri Agama No.124 dengan nomor
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian MTsN Kelayan yang berlokasi di Kelayan A Gang Setuju Kelurahan Kelayan Selatan Kecamatan Banjarmasin Selatan Kodya Banjarmasin. Didirikan
Lebih terperinciBUPATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2013
SALINAN BUPATI MAROS BUPATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS, Menimbang Mengingat : a. bahwa Diniyah
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. 1. Pengintegrasian PRB ke dalam kurikulum nasional berlandaskan Surat Edaran
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengintegrasian PRB ke dalam kurikulum nasional berlandaskan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan Nasional No.70a/SE/MPN-/2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Risiko
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman, lembaga pendidikan menjadi semakin berkembang dan berkualitas, madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini dihadapkan pada tuntutan tujuan yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada saat ini dihadapkan pada tuntutan tujuan yang semakin canggih, semakin meningkat baik ragam, lebih-lebih kualitasnya (Tilaar, 1997). Di sisi lain, berdasarkan
Lebih terperinciKurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *)
Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *) Pengantar Kurikulum merupakan cerminan dari filosofi, keyakinan, dan cita-cita suatu bangsa. Melalui dokumen tersebut, seseorang dapat mengetahui
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL
BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE KETELADANAN DALAM PEMBELAJARAN AKHLAK DI MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH MIFTAHUSSSALAFIYAH LANJI PATEBON KENDAL Data-data yang telah diperoleh akan penulis analisa dalam Bab
Lebih terperinciA. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami
66 A. Guru Aqidah Akhlak. Aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran agama yang bertujuan untuk mewujudkan pribadi peserta didik secara islami yakni memiliki pengetahuan yang luas tentang agama
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab
BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika peserta didik akan mencari studi lanjut ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), siswa-siswa akan memikirkan berbagai alternatif pilihan program pendidikan yang
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GARUT, : a. bahwa sehubungan telah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Sorogan dalam Pembelajaran
Lebih terperinciIMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1
IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PENGERTIAN KURIKULUM (Pasal 1 UU No. 0 Tahun 00) Seperangkat rencana & pengaturan SNP Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan masalah masalah
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Jurusan PGMI 1. Identitas Program Studi Program Studi (PS) : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Unit Pengelola ProgramStudi : Fakultas Tarbiyah
Lebih terperinciAPLIKASI PROGRAM SELEKSI MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH PERCONTOHAN (UNGGULAN) TAHUN 2014
SUBDIT MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH DIREKTORAT PENDIDIKAN DINIYAH DAN PONDOK PESANTREN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA APLIKASI PROGRAM SELEKSI MADRASAH DINIYAH
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL NOMOR : 84 TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN DASAR Komplek II Kantor Pemerintah Daerah Bantul Jln. Lingkar Timur Manding Trirenggo Bantul 55714 Telp. 367171,Fax. 367327 Email : dikdas@bantulkab.go.id,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:
Lebih terperinciBUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA
BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH Nomor :. Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala Madrasah Ibtidaiyah....... Nomor Pokok Sekolah Nasional :... Kabupaten/Kota...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas adalah pendidikan yang mampu memberi kondisi mendidik yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik buruknya suatu peradaban kelak, sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini. Pendidikan yang berkualitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISA KINERJA PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) DI KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISA KINERJA PENGAWAS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) DI KECAMATAN BUARAN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Kinerja Pengawas dalam Meningkatkan Kualitas Guru Madrasah Ibtidaiyah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN ATAU TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU
BAB II KAJIAN TEORI DAN ATAU TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU A. Kajian Teori 1. Prodistik a. Pengertian Prodistik Berdasarkan REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA. Rabu (14/5) Prodistik adalah Program Pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 9 MAGELANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 9 MAGELANG Disusun oleh: Nama : A in Ratna Mulyani NIM : 2201409058 Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Mega Eriska R.P. NIM : 4101409069 Prodi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMTAIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Lebih terperinciPENYUSUNAN PENYUSUN KTSP
PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional a Pendidikan d Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian deskripsi, analisis dan pembahasan telah di paparkan gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Mewujudkan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang cukup berarti terhadap perkembangan anak didik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyak muncul berbagai persoalan mengenai pendidikan agama yang diberikan pada instansi-instansi pendidikan. Berbagai kritik atau keluhan yang sering dilontarkan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG Disusun oleh : Nama : Stella Dila Asmara NIM : 4301409007 Program Studi : Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. telah dibahas. Berdasarkan analisis penelitian tentang pengembangan dan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada bagian bab ini akan diberikan beberapa kesimpulan dari uraian yang telah dibahas. Berdasarkan analisis penelitian tentang pengembangan dan konstruksi kurikulum pendidikan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengajaran dan pendidikan agama dari guru Pendidikan Agama Islam.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan serangkaian upaya dalam proses penanaman nilai-nilai spiritual pada anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya. Tinggi rendahnya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Pengelolaan Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Serpong sudah menggunakan pendekatan-pendekatan model madrasah efektif mulai dari input, proses, dan outputnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.232,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
152 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dituangkan pada bab-bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KENDAL
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KENDAL Disusun oleh : Nama : Erma Febriani NIM : 2701409020 Prodi : Pendidikan Bahasa Arab FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Untuk lebih jelasnya pembahasan tiap sub bab akan diuraikan sebagai berikut.
I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang berupa latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG. Disusun Oleh Nama : Aniqotun Nafi ah NIM : Prodi : Pend.
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun Oleh Nama : Aniqotun Nafi ah NIM : 7101407056 Prodi : Pend. Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 PENGESAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari ilmu-ilmu lain, dikatakan demikian karena buku-buku. bermacam-macam ilmu pengetahuan pada zaman dahulu banyak ditulis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Arab merupakan bahasa Alquran, bahasa komunikasi dan informasi umat islam, Bahasa Arab juga merupakan kunci untuk mempelajari ilmu-ilmu lain, dikatakan demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bentuk pelaksanaan proses belajar mengajar meliputi kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler merupakan kegiatan belajar tatap muka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah yang telah dan akan dilaksanakan oleh pemerintah. Salah satunya adalah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG KOTA MAGELANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 11 MAGELANG KOTA MAGELANG Disusun oleh Nama : Titah Karminasari NIM : 3101409101 Prodi : Pendidikan Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES
BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES Manajemen kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal
Lebih terperinciBAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya MA PP. Al-Istiqamah Banjarmasin
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya MA PP. Al-Istiqamah Banjarmasin Madrasah Aliyah PP Al-Istiqamah Banjarmasin berlokasi di Jalan Pekapuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang
BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam dunia pendidikan, proses pembelajaran adalah hal yang paling utama dan tidak bisa diabaikan. Dalam proses pembelajaran itu sendiri juga harus mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB II STRUKTUR KURIKULUM
BAB II STRUKTUR KURIKULUM A. Kompetensi Inti Kompetensi Inti (KI) kurikulum adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai
Lebih terperinciPenerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber. Pada kenyataannya, pendidikan bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hipotesis penelitian; f) kegunaan penelitian; g) penegasan istilah.
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini memuat tentang: a) latar belakang masalah; b) identifikasi dan pembatasan masalah; c) rumusan masalah; d) tujuan penelitian; hipotesis penelitian; f) kegunaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 308 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN BAGI RA/BA DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1382, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Pendidikan Madrasah Penyelenggaraan. Pendidikan Formal. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2004, Hlm 3. 2 T. Syafaria, Interpersonal Intellegense, Metode Pengembangan Kecerdasan Interpersonal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia ( SDM) untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan. Seiring dengan hal tersebut, perlu diimbangi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun hasil penelitian
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun hasil penelitian empiris teantang usaha guru pendidikan agama islam dalam meningkatkan kedisiplinan ibadah pada siswa MAN Kunir
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 6 SEMARANG
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Laili Haniah NIM : 2302409051 Program Studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG A. Analisis Implementasi Sekolah Berbasis Pesantren di SMP Darul Ma arif Banyuputih Kabupaten Batang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
169 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Kesimpulan Berdasarka hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dituangkan pada babbab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Jenjang pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2003, hlm. 2.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi kehidupan dewasa ini sudah semakin kompleks. Kompleksitas kehidupan seolah-olah telah menjadi bagian yang mapan dari kehidupan masyarakat, sebagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan suatu kenyataan bahwa pendidikan hampir di semua negara di dunia mendapatkan tempat yang strategis dalam pembangunan. Permasalahan
Lebih terperinciBAB IV PROBLEMATIKA DAN SOLUSI IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS PESANTREN DI MTs FUTUHIYYAH 01 MRANGGEN
47 BAB IV PROBLEMATIKA DAN SOLUSI IMPLEMENTASI KURIKULUM MUATAN LOKAL BERBASIS PESANTREN DI MTs FUTUHIYYAH 01 MRANGGEN A. Problem Implementasi Kurikulum Muatan Lokal Berbasis Pesantren di MTs Futuhiyyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu agenda utama pemerintah Indonesia dalam pembangunan nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 334A TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN BAGI RAUDHATUL ATHFAL DAN MADRASAH DI LINGKUNGAN KANTOR
Lebih terperinciPENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI 2018
1-05-2018 1/7 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id PENDAFTARAN PROGRAM BEASISWA SANTRI BERPRESTASI 2018 DIPUBLIKASIKAN PADA : KAMIS, 15 MARET 2018 00:00:00,
Lebih terperinci