Marlina Guru SDN KP.Blang Iboih Kabupaten Pidie
|
|
- Sri Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPEASI HITUNG CAMPURAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPEATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN BLANG IBOIH KABUPATEN PIDIE Marlina Guru SDN KP.Blang Iboih Kabupaten Pidie Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika, kegiatannya dilaksanakan dalam proses pembelajaran, dengan memaksimalkan keaktifan siswa, guru hanya sebagai fasilitator dan motifator. Dalam pembelajaran koopertaif Type JIGSAW diharapkan siswa memiliki aktifitas belajar yang tinggi sehingga segala kesulitan yang di hadapi siswa dapat teratasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, Refleksi. Sedangkan pendekatan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konstruktivis melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara berkelompok. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh dengan nilai tes dan observasi. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan berdasarkan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw memiliki dampak positif yaitu dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam siklus I 2 siswa (8,00%), pada siklus II ketuntasan belajar siswa 25 siswa (100%),. Maka dapat disimpulkan ada peningkatan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dengan menggunakan pendekatan koperatif tipe jigsaw di SD Negeri Kp.Blang Iboih. Kata Kunci: JIGSAW, kooperatif tipe jigsaw, Hasil Belajar operasi hitung campuran Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2). Pembelajaran kooperatif mampu mengaktifkan para siswa untuk belajar bekerjasama dan tidak ada siswa yang hanya sebagai pendengar karena setiap siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing pada materi yang akan dipelajari agar dapat tuntas. Atas dasar uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk mela-kukan penelitian tentang upaya pening-katan pemahaman konsep matematika melalui pendekatan kooperatif tipe jig-saw pada materi Operasi hitung campu-ran. Untuk itu diperlukan suatu kerja-sama yang baik 255
2 256, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 antara guru matematika dengan siswa dalam diskusi kelas maupun siswa dengan siswa dalam diskusi kelompok. Melalui pembelajaran ini diharapkan pemahaman konsep matematika siswa yang berkaitan de-ngan kemampuan mendefinisikan konsep, kemampuan mengeksplorasi konsep serta kemampuan mengaplikasikannya dalam upaya pemecahan masalah dapat semakin baik sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV semester satu di SDN Kp.Blang Iboih. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk meningkatkan mutu pem-belajaran di SDN Kp. Blang Iboih yang ditunjukkan dengan meningkatnya perolehan hasil belajar matematika yang optimal serta meningkatkan moti-vasi siswa. Belajar berarti mengubah ting-kah laku. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sudirman (1998:23) bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku. Belajar akan membantu terjadinya suatu perubahan pada diri individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya dika-itkan dengan perubahan ilmu pengeta-huan, melainkan juga berbentuk perca-kapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak dan penyesuaian diri. Belajar menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang, prestasi belajar pada hake-katnya merupakan hasil dari belajar sebagai rangkaian jiwa raga. Psikofisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti me-nyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, efektfif dan prestasi motorik. Slamento ( 1988 ) Hasil bela-jar siswa adalah kemampuan yang di capai siswa setelah proses belajar mengajar. Sujana ( 1990 ) Hasil belajar siswa pada hakekatnya merupakan perubahan tingkah laku, dimana tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengetahuan yang luas, mencangkup bidang kognitif, afectif, dan psikomotorik.. Dari beberapa pengertian tersebut dapat di katakana bahwa hasil belajar diperoleh setelah pembelajaran akan suatu materi pelajaran selesai di lakukan.yang mencangkup bidang kognitif, afectif dan psikomorik. Untuk mengetahuinya diadakan evaluasi atau penilaian yang biasanya dengan menggunakan tes, baik tes tulis, maupun dalam bentuk tes lainnya. Dan dari hasil ini di berikan penilaian. Hal ini di jelaskan juga oleh Ahmadi dan Rohani ( 1995:17-18 ) : Hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pelajaran yang telah dipelajari sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan. Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan, bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau kemampuan dalam diri siswa berupa pengetahuan sikap, ketrampilan. Dimana dalam hasil belajar ini bukan pelengkap berkas seseorang guru yang dilaporkan kepada kepala sekolah, namun ia memiliki tujuan yang signifikan dalam menentukan tujuan seseorang kedepannya. Begitu juga dalam pembuatan tes hasil belajar, banyak kriteria yang harus dipenuhi sehingga tes tersebut benar-benar menggambarkan keadaan siswa sebenarnya. Pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa (Suyitno, 2004:1). Sedangkan penggunaan media dalam pembelajaran matematika sangat menunjang, karena dengan menggunakan media pembelajaran siswa lebih mudah memahami konsep matematika yang abstrak. Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Sekolah Menengah Pertama (Depdik-
3 Marlina, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, 257 nas, 2003:8) menyatakan bahwa potensi siswa harus dapat dikembangkan secara optimal dan di dalam proses belajar matematika siswa dituntut untuk mampu; Melakukan kegiatan penelusuran pola dan hubungan; Mengembangkan kreatifitas dengan imajinasi, intuisi dan penemuannya; Melakukan kegiatan pemecahan masalah; Mengkomunikasikan pemikiran matematisnya kepada orang lain. Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu dikembangkannya proses belajar matematika yang menyenangkan, memperhatikan keinginan siswa, membangun pengetahuan dari apa yang diketahui siswa, menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang, memberikan kegiatan yang memberi harapan keberhasilan, menghargai setiap pencapaian siswa (Depdiknas, 2003:5). Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa guru dalam melakukan pembelajaran matematika harus bisa membuat situasi yang menyenangkan, memberikan alternatif penggunaan alat peraga atau media pembelajaran yang bisa digunakan pada berbagai tempat dan keadaan, baik di sekolah maupun di rumah. Model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil saling memiliki tingkat kemampuan berbeda. Menurut Thomson (dalam Lince, 2001:14), pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada pembelajaran matematika. Nur (2005:2) mengatakan bahwa model pembelajaran kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran di dalam kelas. Tidak ada lagi sebuah kelas yang sunyi selama pembelajaran. Siswa dapat saling membantu satu sama lain guna menuntaskan bahan ajar akademiknya. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Contohnya menjadi pendengar yang baik, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi pertanyaan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif adalah : 1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajarnya. 2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3) Bilamana mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda. 4) Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi mampu memacu keberhasilan individu melalui kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaktidaknya 3 tujuan pembelajaran yaitu : 1. Kemampuan akademik. 2. Penerimaan perbedaan individu. 3. Penembangan keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa juga harus mempelajari keterampilanketerampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan kooperatif berfungsi melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan. Tahap-tahap pembelajaran kooperatif. Pada dasarnya pembelajaran koopera-
4 258, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 tif mempunyai 6 (enam) langkah utama yaitu : Fase 1. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar Fase 2. Menyajikan informasi dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan. Fase 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Fase 5. Evaluasi tentang apa yang sudah dipelajari sehingga masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6. Memberikan penghargaan baik secara kelompok maupun individu. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah satu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa orang anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas penguasaan materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Nur, 2005:63). Banyaknya anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw biasanya terdiri dari 4 6 orang. Setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing, dan mereka wajib menjelaskan apa yang ditugaskannya itu kepada kelompok yang lain. Anggota kelompok yang mendapat tugas penguasaan materi itu disebut kelompok ahli. Sedangkan kelompok yang dibentuk pertama kali oleh guru disebut kelompok asal. Jika diilustrasikan akan terlihat seperti gambar berikut. Kelompak Asal Kelompak Ahli Kunci keberhasilan Jigsaw ada-lah saling ketergantungan, yaitu setiap siswa bergantung kepada anggota timnya untuk mendapat informasi yang dibutuhkannya agar dapat mengerjakan kuis dengan baik. Langkah-langkah pokok pelaksana-an pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah: 1. Siswa dikelompokkan ke dalam 4-6 anggota tim
5 Marlina, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda 3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan 4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam ke-lompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka 5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian me-ngajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh 6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi 7. Guru memberi evaluasi 8. Penutup Penelitian tindakan kelas ini menggunakan rancangan penelitian tindakan yang dilaksanakan di kelas, sehingga disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari 2 siklus masing-masing siklus meliputi : perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi A, Suhardjono, Supardi ( ha-laman 73) PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat bahasan utama kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut : Permasalahan Siklus I Perencanaan tindakan I Refleksi I Pelaksanaan tindakan I Pengamatan/ pengumpulan data I Permasalahan baru hasil refleksi Perencanaan tindakan II Pelaksanaan tindakan II Siklus II Refleksi II Pengamatan/ pengumpulan data II Apabila permasalahan belum terselesaikan refleksi Dilanjutkan ke siklus berikutnya Gambar: Diagram Alur Penelitian Tindakan Kelas
6 260, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kp. Blang Iboih, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh dan dilakukan selama lebih kurang dua bulan dari bulan, terdiri dari dua minggu perencanaan, tiga minggu pelaksanaan, dan tiga minggu pelaporan. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Kp. Blang iboih. Alasan dipilih kelas ini adalah peneliti dan juga sebagai penulis mengajar di kelas tersebut, dan dikarenakan adanya permasalahan yang menarik yang Data dalam pernelitian ini adalah beberapa perangkat pelaksanaan pembelajaran, konteks pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa, fenomena kelas yang teramati dalam konteks pembelajaran, model-model pembelajaran dengan strategi pembelajaran yang di terapkan, dan hasil pembelajaran setelah penerapan strategi pembelajaran kooperatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Tes Hasil Belajar ; Tes hasil belajar diberikan bentuk tes uraian. Pemberian tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu tes hasil belajar I diakhir Siklus I.Teknik ini untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran cooperative ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dan tes hasil belajar II diakhir siklus II. Wawancara; Wawancara dilakukan sebelum penelitian dan setelah tes diberikan. Wawancara yang diberikan lebih di fokuskan pada hasil tes yang dikerjakan siswa. Pertanyaan-pertanyaan diberikan melalui wawancara diarahkan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam memahami mata pelajaran matematika sebagai tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga guru dapat mengetahui tindakan apa yang tepat untuk menaggulangi kesulitan siswa. Observasi; Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap keseluruhan kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat diberikan tindakan. Observasi dilakukan oleh beberapa guru dalam kelompok kerja guru. Observasi dilakukan melalui lembaran observasi yang disediakan. Yaitu observasi pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti dan observasi kegiatan siswa dalam kelompok. Kegiatan analisis data meliputi ketuntasan hasil belajar siswa dan observasi. Untuk mengetahui persentasi hasil belajar siswa, dapat digunakan rumus: Keterangan: PHB = Penilaian Hasil Belajar A = Skor yang diperoleh siswa B = Skor maksimal Dengan kreteria : 0% < PHB < 70% Belum tuntas belajar PHB 70% Telah tuntas belajar Secara individu seorang siswa dikatakan tuntas dalam belajar jika PHB siswa tersebut telah mencapai 70% Selanjutnya persentase siswa yang telah tuntas dalam belajar secara klasikal dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan : PKK = Persentase Ketun-tasan Klasikal X = Jumlah siswa yang telah tuntas belajar N = Jumlah Siswa Kriteria ketuntasan belajar secara klasikal akan diperoleh jika didalam kelas tersebut terdapat 80% siswa yang telah mencapai nilai 70% Observasi dilakukan untuk mengamati seluruh kegiatan dan perubahan yang terjadi saat dilakukan tindakan. Observasi yang dianalisis hanya observasi pelaksanaan pembelajaran oleh peneliti. Untuk nilai observasi digunakan rumus
7 Marlina, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, 261 Dengan criteria penilaian : Sangat baik Baik Cukup 65 Kurang Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus melalui tahapan sebagai berikut : Permasalahan; Berdasarkan tes awal, permasalahan yang di hadapi adalah siswa kurang memahami pengerjaan hitung materi bangun ruang sisi lengkung. Alternatif Pemecahan I ( Rencana Tindakan ); Dari permasalahan yang di alami dalam mengajar, dan kesulitan kesulitan dalam penyelesaian soal soal materi bangun ruang sisi lengkung, Maka peneliti membuat alternatif pemecahan terhadap tersebut dengan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dimana peneliti bertindak sebagai guru.adapun langkah langkah dalam pemecahan tindakan ini adalah : Mempersiapkan nama-nama kelompok kooperatif berdasarkan tes awal Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP-1 ) yang berisikan upaya-upaya guru dalam rangka pelaksanaan tindakan Mempersiapkan instrument untuk kuis 1 ( tes hasil belajar ) Pelaksanaan Tindakan; Pada siklus ini peneliti membagi pertemuan belajar menjadi 2 kali pertemuan. Pemberian tindakan ini dilakukan dengan kegiatan pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan LKS sebagai alat Bantu pengajaran, dimana peneliti bertindak sebagai guru. Kegiatan pembelajaran yang di lakukan merupakan pengembangan dari rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Observasi; Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang keterlaksanaan pembelajaran dengan cara mengamati proses pembelajaran selama kegiatan berlangsung. Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada proses pembelajaran untuk melihat ada tidaknya peningkatan pembelajaran setelah penerapan model pembelajaran tipe Jigsaw dengan menggunakan LKS. Pengamatan dilakukan setiap pertemuan selama pembelajran berlangsung oleh peneliti dan di bantu oleh anggota kolaborasi ( observer ) dengan menggunakan lembar observasi. Refleksi; Pada siklus I ini refleksi dilaksanakan dengan mengadakan evaluasi pelaksanaan pembelajaran, merumuskan dan mengidentifikasi masalah pada pelaksanaan dan respon siswa pada tindakan yang dilaksanakan serta memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk siklus berikutnya. Hasil refleksi bertujuan untuk mengetahui apakah masih terdapat kesulitan yang dialami siswa yang data digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan siklus ke II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Siklus I Perencanaan tindakan dalam siklus I dapat diuraikan sebagai berikut: a. Pemilihan materi dan penyusunan rencana pelasaksanaan pembelajaran materi operasi hitung campuran dengan model jigsaw kemudian disusun ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). b. Masing-masing RPP diberikan alokasi waktu sebanyak 2 x 40 menit, artinya setiap RPP disampaikan dalam 2 kali
8 262, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 tatap muka. Dengan demikian, siklus I terjadi 2 kali tatap muka. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut: Pertemuan I pada siklus I dengan materi operasi hitung campuran akan diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Guru secara klasikal menjelaskan strategi pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa. 2. Guru memberitahukan materi yang harus dikerjakan oleh siswa yang tertera pada buku cetak. 3. Guru membagi siswa terdiri dari delapan kelompak dengan masing masing kelompok terdiri dari 5 siswa 4. Siswa diminta berdiskusi dan membuat sebuah rangkuman. 5. Memberikan evaluasi 6. Memberikan tindak lanjut dari hasil pembelajaran pada siklus I Proses pembelajaran pada siklus I guru tidak lagi mentransfer materi pada siswa, tetapi siswa ditugaskan bekerja sama dengan kelompoknya untuk mencari dan mengerjakan tugas yang diberikan guru mengenai materi operasi hitung campuran dengan pengawasan guru. Pada siklus I siswa masih terlihat belum terlalu aktif dalam belajar, Hal ini dikarenakan masih agak canggung dengan langkahlangkah dalam pembelajaran jigsaw ini. Hasil pengamatan (Observasi) Observasi dilakukan oleh observer yaitu guru kelas (teman sejawat) pada SD Negeri Kp. Blang Iboih. Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa, kerja sama, kecepatan, dan ketepatan siswa dalam memahami materi bangun ruang sisi lengkung. Hasil observasi digunakan sebagai bahan refleksi dan untuk merencanakan rencana tindakan pada siklus II.. Hasil pengamatan pada siklus I tatap I diperoleh nilai tertinggi 75 dan terendah yaitu 45 dengan hasil rata-rata siswa yaitu 57,4 dan pada siklus I tatap II nilai siswa meningkat dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 50 dengan ratarata siswa 65,2. Dengan presentasi : siswa yang mencapai nilai A (tinggi sekali) 0 siswa (0%), yang mendapat nilai B (tinggi) adalah 1 siswa (4%), sedangkan yang mendapat nilai C (cukup) adalah 13 siswa (52%), dan yang mendapat nilai D (rendah) adalah 11 siswa (44%). Refleksi Berdasarkan hasil test kemampuan siswa siklus I dapat dilihat adanya siswa yang masih dibawah kreteria ketuntasan minimal sebanyak 28 siswa (92,%). Jumlah siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 2 siswa (8 %). Maka dapat dikatakan nilai rata-rata belum cukup dan belum optimal. Hasil ini dapat dilihat dari observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dan siswa juga kurang memahami materi yang di sampai guru. Oleh karena itu perlu upaya perbaikan pada siklus II. Deskripsi Hasil Siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat didefenisikan sebagai berikut : Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus II dapat didefenisikan sebagai berikut: a) Pemilihan materi dan penyusunan RPP dalam siklus II. Pada hakekatnya merupakan perbaikan atas kondisi siklus I. Materi pembelajaran pada siklus II masih operasi hitung campuran.
9 Marlina, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, 263 b) Pada siklus II kegiatan siswa dibedakan pemilihan kelompok secara heterogen, siswa diminta untuk bekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: Kegiatan siklus kedua dengan RPP tentang penjelasan materi segi tiga dan segi empat. Adapun langkah-langkah sebagai berikut: Peneliti menjelaskan terlebih dahulu sub judul materi yang nantinya akan dikerjakan di oleh tiap kelompok. a) Siswa diminta membuat lima kelompok namun pembagian kelompok dipilih secara heterogen. b) Tiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa yang diberikan kode-kode berupa angka ataupun huruf. c) Guru memberikan tugas yang berbeda-beda pada tiap kelompok mengenai materi operasi hitung campuran. d) Setelah kelompok selesai bekerja masing-masing siswa yang mempunyai kode yang sama akan dibentuk menjadi kelompok baru. e) Siswa diminta untuk saling berbagi informasi atau data hasil kerja kelompok awal f) Peneliti memberi umpan balik hasil pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan mengadakan evaluasi berupa tes. g) Guru menilai hasil evaluasi. h) Guru memberikan tindak lanjut. Proses pembelajaran pada siklus II guru menugaskan siswa untuk bekerjasama dan aktif dalam melakukan diskusi. Dalam hal ini terlihat secara langsung situasi belajar yang aktif, kreatif, antusias siswa dalam belajar dan memperhatikan serta menyampaikan hasil kerjanya sangat baik. Hasil Pengamatan (Observasi) Pelaksanaan observasi pada kegiatan siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I. Dalam hal ini observasi dilakukan oleh teman sejawat yaitu guru sebagai observer. Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa, kerjasama, kecepatan dan ketepatan siswa dalam memahami materi. Hasil pengamatan pada siklus II tatap I diperoleh mengalami peningkatan dari pada siklus I tatap II yaitu nilai tertinggi 95 dan terendah yaitu 65 dengan hasil rata-rata siswa yaitu 76,4 dan pada siklus II tatap II nilai siswa meningkat dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 75 dengan rata-rata siswa 87,4. Dengan persentasi : siswa yang mencapai nilai A (tinggi sekali) 3 siswa (12%), yang mendapat nilai B (tinggi) adalah 15 siswa (60%), sedangkan yang mendapat nilai C (cukup) adalah 7 siswa (28 %), dan yang mendapat nilai D (rendah) adalah 0 siswa (0%). Refleksi Berdasarkan hasil test kemampuan siswa siklus II dapat dilihat tidak ada siswa yang mendapat nilai dibawah kreteria ketuntasan minimal (KKM) 70. Dengan kata lain jumlah siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebanyak 25 siswa (100 %). Berdasarkan hasil siklus I, dan siklus II dapat dilihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan model jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi operasi hitung campuran. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I diperoleh nilai siswa yang berhasil tuntas pada siklus I sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM 70) sebesar 2 siswa (8%), maka dapat dikatakan masih dominan siswa belum menguasai materi karena masih ada sebanyak 23 siswa atau 92 % yang belum tuntas atau nilai hasil belajar materi operasi hitung campuran
10 264, J-TEQIP, Tahun V, Nomor 2, November 2014 masih di bawah KKM 70. Maka peneliti masih harus menyusun strategi kembali pada siklus II dengan cara yang berbeda di siklus I. Selanjutnya pada siklus II diperoleh hasil yang memuaskan karena materi operasi hitung campuran yang dipelajari siswa berhasil dikuasai dan seluruh siswa mendapatkan nilai diatas KKM 70, dengan kata lain penggunaan model jigsaw pada materi operasi hitung campuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan ada peningkatan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan jigsaw di DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (1999). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Conny, Semiawan, (1987). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia. Darwis, A, Soelaiman. (1972). Pengantar Kepada Teori dan Praktek Pengajaran. Semarang: Keguruan Ilmu Pendidikan. Djamarah, S.B. (2000). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta, Jakarta Mudjiono. (2002). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. SD Negeri Kp. Blang Iboih Peningkatan hasil belajar terjadi karena guru menggunakan model pembelajaran jigsaw dalam menyajikan materi operasi hitung campuran dan menyesuaikan langkah-langkah kerja dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Selain itu siswa terlihat sangat aktif saat bekerjasama dan pada kelompok baru siswa mau membagikan hasil kerja kelompok pada saat kelompok awal. Hal tersebut terbukti dengan diperolehnya nilai rata-rata pada siklus I yaitu sebesar 61,3 naik pada siklus II menjadi 81,9 maka diperoleh selisih nilai rata-rata sebesar 20,6 Roestiyah, N.K (1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara, (1986). Masalah- Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara. Suparmo, A. Sthaenoh. (2001). Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Depdikbud Sutrisno, Hadi. (1981). Metodologi Research. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. Stanley. (2006). Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung :Tarsito Sutrisno, H. (1988). Metodelogi Penelitian. Jakarta: Gramedia Sukmadinata, N. (2004). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
JEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciAinun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SDN 2 Dolonga Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pemilihan metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI
PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI 163084 TEBING TINGGI Mawati Lumbangaol Surel : lumbangaol.mawati005@gmail.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciOleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CENGGU
Hamzah dan Susilo, Peningkatan Prestasi Belajar Penjumlahan Pecahan, 81 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CENGGU Hamzah,
Lebih terperinciJurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)
Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)-217 123 Upaya Meningkatkan Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas XII di
Lebih terperinciImro ati 49. Kata Kunci : kooperatif, jigsaw,menulis resensi buku pengetahuan. 49 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMPN 1 Puger Kabupaten Jember
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN JIGSAW PADA POKOK BAHASAN MENULIS RESENSI BUKU PENGETAHUAN DI KELAS IX-C SMP NEGERI 1 PUGER Imro ati 49 Abstrak. Kegiatan belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciMENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG
MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TUMBUHAN HIJAU. Etmini
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciBab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPeningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Print ISSN: 2541-3163 - Online ISSN: 2541-3317 Mariani, S.Pd. 1 Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Article
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciDIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 136
DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 21, 136 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn TENTANG KERJA SAMA NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR Fransisko Iko, K.Y.Margiyati, Siti Halidjah Program Studi PGSD Jurusan Pemdas FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di Kelas XB SMA Negeri 1 Pasangkayu
1 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw di Kelas XB SMA Negeri 1 Pasangkayu Hasriani.S 1 Jamaludin 2 Imran 3 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH
DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407
Lebih terperinciAgusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek
Lebih terperinciReny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 KASIHAN Reny Tri Setia Ningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciBintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan
Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Bintang Zaura 1 dan Sulastri
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penilitian Tindakan Kelas 1. Pra Siklus Berdasarkan keterangan dari Bp. Drs. Urip Ribowo selaku guru matematika kelas VIII A MTs. Assalafiyah Luwungragi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui
Lebih terperinciPENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com
Lebih terperinciABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL ( Studi Kasus Pada Kelas XI IPS 3 SMA NEGERI 1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran SDN Samban 02 Penelitian ini dilakukan di SDN Samban 02 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Dilihat dari letak geografisnya SDN Samban 02 terletak di
Lebih terperinciBAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal
Lebih terperinciAbas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X D SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIINTERVENSI DENGAN STRATEGI INKUIRI Abas Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran
Lebih terperinciJurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta didik Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Kelas X.3 SMA Negeri 5 Bukittingi Gusviar SMA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran Aqidah
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Metode Jigsaw Metode (Yunani: methodos = jalan, cara) dalam filsafat dan ilmu pengetahuan metode artinya cara memikirkan dan memeriksa suatu hal menurut rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan
Lebih terperinci17 Media Bina Ilmiah ISSN No
17 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK HIMPUNAN SISWA KELAS VII.3 SMPN 4 MATARAM TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciEwisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VII SMPN 13 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Ewisahrani Universitas Ahmad
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com
Lebih terperinciRusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A MTs NU Miftahut Tolibin Kudus yang berjumlah 43 peserta didik terdiri dari 23 peserta didik laki-laki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting dan Karateristik Subjek Penelitian 4.1.1 Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV pada Semester I tahun 2012/2013 SDN Sukoharjo
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com
Lebih terperinciUpaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale
Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale Agusmawan, Imran, dan Rizal Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR NURMI ERITA Guru SD Negeri 004 Toar Kecamatan Gunung Toar nurmierita020@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN 1 Madajaya kelas IV pada semester I (ganjil) Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 38
Lebih terperinciFrekuensi Persentase Rata-rata Selang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan pengalaman penulis selama menjadi guru di SDN Slateng 01, terdapat beberapa masalah yang muncul dalam pembelajaran IPA. Masalahmasalah tersebut antara
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif
Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih
Lebih terperinciOleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek
24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari pembentukan Negara RI adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini tentunya menuntut adanya penyelenggaraan
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan tahapan atau cara dalam melakukan penelitian, Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciAnita Windarini SMP Negeri 1 Sanggau anitanajori@rocketmail.com
Windarini, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dan Media Manipulatif, 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DAN MEDIA MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
Lebih terperinciJamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas 6 semester I SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA MATERI POKOK SEGITIGA DAN SEGI EMPAT KELAS VII H SMP NEGERI 21 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 1 oleh: HM. Suyadi 2 email:
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 11 MATARAM ABSTRAK LINA YETTI BUDI ASIH Guru IPA SMP Negeri 11 Mataram
Lebih terperinciAkhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling Rini, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kinerja sehingga hasil belajar siswa meningkat (dalam Wardhani. 2009:1.3)..
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN 2354-614X Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Ni Wayan Ratnawathi, Fatmah Dhafir
Lebih terperinciDATAR MELALUI METODE STAD. Winarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PGRI ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PGRI ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 MELALUI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEKNIK JIGSAW Aji Permana Putra, M.Pd 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciTiamsa Napitupulu Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI EKONOMI SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN Tiamsa Napitupulu Guru Mata
Lebih terperinci