MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SDN 5 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SDN 5 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO"

Transkripsi

1 MENGETAHUI Ke t uajur us anpe ndi di kangur use kol ahdas ar Fakul t asi l mupe ndi di kan Uni ve r s i t asne ge r igor ont al o

2 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS V SDN 5 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO Lukman A. R Laliyo, Meylan Saleh, dan Marlina G. Buhungo 1 ABSTRAK Marlina G. Buhungo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas V SDN 5 Limboto BaratKabupaten Gorontalo. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi sistem pernapasan manusia di kelas V SDN 5 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Limboto Barat melalui penggunaan metode demonstrasi. Objek penelitian berjumlah 14 orang siswa yang terdiri dari 6 orang siswa perempuan dan 8 orang siswa lakilaki. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dan instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar pengamatan aktivitas guru, lembar pengamatan aktivitas siswa, dan tes tertulis. Hasil belajar yang dicapai siswa pada siklus I menunjukkan bahwa dari 14 orang siswa yang dikenakan tindakan, 9 orang atau 64,29% yang mampu. Persentase ini meningkat pada siklus II. Dari 14 orang siswa yang dikenakan tindakan, 13 orang atau 92,86% yang mampu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan manusia di kelas V SDN 5 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Demonstrasi 1 Marlina G Buhungo Dr. Lukman A. R Laliyo, S.Pd, M.Pd, MM selaku dosen pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah dasar fakultas Ilmu Pendidikan Meylan Saleh,S.Pd, M.Pd DAN Marlina G. Buhungo SELAKU Guru SDN 5 Limboto Barat

3 SDN 5 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo merupakan sekolah yang minim sarana terutama alatalat laboratorium IPA, hal ini merupakan salah satu kendala dalam pembelajaran IPA di SDN 5 Limboto Barat, padahal dalam pembelajaran IPA terutama saat melaksanakan demonstrasi sangat memerlukan alatalat laboratorium IPA tersebut, karena minimnya alatalat laboratorium maka dalam proses pembelajaran seorang guru IPA yang menyampaikan materi hanya melalui metode ceramah dan tekstual saja, sehingga siswa sering mengalami kesulitan untuk memahami suatu materi karena pengalaman belajar yang diberikan hanya sebatas mendengarkan ceramah guru dan sesuatu yang abstrak. Siswa terkadang beranggapan bahwa apa yang mereka pelajari dalam proses pembelajaran tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang terjadi dalam kehidupannya seharihari. Sebagian besar dari peserta didik tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dipergunakan/dimanfaatkan dalam kehidupannya. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang senang dan memiliki penilaian negatif terhadap mata pelajaran IPA. Mereka juga memberi IPA bermacammacam istilah misalnya pelajaran yang paling membosankan, menakutkan dan momok, sehingga banyak siswa yang tidak berminat. Akibatnya penguasaan siswa terhadap materi IPA kurang optimal yang berdampak kepada hasil belajar yang belum memuaskan sehingga daya serap terhadap mata pelajaran IPA di bawah standar KKM 75%. Hal ini terlihat pada tahun ajaran 2012/2013 hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Limboto Barat dalam menyelesaikan masalah yang ada hubungannya dengan materi sistem pernapasan pada manusia masih mengalami kesulitan. Dari 14 siswa yang tuntas menyelesaikan soal hanya 3 orang atau 21% dan yang tidak tuntas 11 orang atau 79% dengan nilai terendahnya yaitu 56. Oleh sebab itu, merupakan tantangan tersendiri bagi guru untuk memperbaikinya, sehingga dalam kesempatan ini penulis memilih salah satu metode pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa khususnya materi sistem pernapasan pada manusia di kelas V SD yaitu metode demonstrasi, dengan menggunakan metode demonstrasi hasil belajar IPA siswa kelas V akan menjadi lebih baik dan semakin meningkat. Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Siswa kurang perhatian ketika belajar IPA topik sistem pernapasan pada manusia 2. Guru mengajar tidak mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan topik yang diajarkan.

4 3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dibawah nilai Daya serap siswa terhadap mata pelajaran IPA dibawah standar KKM 75% Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Sistem pernapasan pada manusia di kelas V SDN 5 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo. Teori belajar Burton (dalam Usman dan Setiawati, 2008: 4) mengemukakan hal senada dengan teori behaviorisme di mana belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Kemudian Witherington (dalam Usman dan Setiawati, 2001: 5) menyatakan bahwa Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian. Selanjutnya, Gagne (dalam Slameto, 2010: 13) memberikan dua definisi belajar, yakni: (1) belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku; dan (2) belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. Menurut Sudjana (2010: 22), hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (dalam Depdiknas, 2006: 125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Sehubungan dengan pendapat itu, maka Wahidmurni, dkk. (2010: 18) menjelaskan bahwa sesorang dapat dikatakan telah berhasil dalam belajar jika ia mampu menunjukkan adanya perubahan dalam dirinya. Perubahanperubahan tersebut di antaranya dari segi kemampuan berpikirnya, keterampilannya, atau sikapnya terhadap suatu objek. Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap, dan domain psikomotor atau keterampilan. Sehubungan dengan itu, Gagne (dalam Sudjana, 2010: 22) mengembangkan kemampuan hasil belajar menjadi lima macam antara lain: (1) hasil belajar intelektual merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingsikolastik; (2) strategi kognitif yaitu mengatur cara belajar dan berfikir seseorang dalam arti seluasluasnya termaksuk kemampuan memecahkan masalah; (3) sikap dan nilai, berhubungan dengan arah intensitas emosional dimiliki seseorang

5 sebagaimana disimpulkan dari kecenderungan bertingkah laku terhadap orang dan kejadian; (4) informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta; dan (5) keterampilan motorik yaitu kecakapan yang berfungsi untuk lingkungan hidup serta memprestasikan konsep dan lambang. Untuk mengetahui hasil belajar seseorang dapat dilakukan dengan melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. Menurut Wahidmurni, dkk. (2010: 28), instrumen dibagi menjadi dua bagian besar, yakni tes dan non tes. Selanjutnya, menurut Hamalik (2006: 155), memberikan gambaran bahwa hasil belajar yang diperoleh dapat diukur melalui kemajuan yang diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguhsungguh. Hasil belajar tampak terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur melalui perubahan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Menurut Slamet Prawirohartono dan Sri Hidayati (2007: 201) pada hakikatnya bernafas adalah proses memasukkan udara pernafasan dari udara bebas ke dalam tubuh serta mengeluarkan gas sisa ke udara bebas. Proses pemasukkan udara pernafasan ini dikenal dengan inspirasi, sedangkan pengeluarannya dikenal dengan ekspirasi. Setiap satu menit kita mampu melakukan inspirasi dan ekspirasi 15 sampai 18 kali. Agar proses pernafasan pada manusia dapat berlangsung, diperlukan alatalat pernafasan yang terdiri atas hidung, faring, laring, trakea, bronkus dan paruparu. Alatalat itu menyusun suatu sistem respirasi dan berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida dari dalam tubuh. Alatalat pernafasan manusia 1. Hidung dan rongga hidung Hidung adalah organ pernafasan yang paling luar sehingga alat pernafasan pertama yang dilalui udara. Selain melalui hidung, bernafas juga dapat dilakukan melalui mulut. (Sri Pujiyanto, 2008: 160). Tetapi, bernafas sebaiknya melalui hidung, karena udara yang masuk medapatkan tiga perlakuan oleh hidung. Pertama, udara yang masuk melalui hidung akan disaring oleh rambut hidung dan selaput lendir. Rambut hidung menyaring partikel debu yang besar. Sedangkan lendir berfungsi memerangkap debu halus dan bakteri. Perhatikan betapa kotor hidung kita jika berada di tempat yang berdebu atau berasap. Kotoran tersebut merupakan hasil penyaringan udara. Kedua, udara mengalami penyesuaian suhu. Udara yang masuk akan dihangatkan oleh darah yang ada di dalam pembuluh darah kapiler di rongga hidung. Jika udarai dari luar dingin, di dalam hidung udara mengalami pemanasan sesuai dengan suhu badan. Tanda peyesuaian itu antara lain keluarnya lendir dari

6 lubang hidung ketika udara dingin masuk ke rongga hidung. Ketiga, di dalam hidung udara diatur kelembapannya oleh lapisan lendir. Setelah mendapat tiga perlakuan tersebut, menurut Sri Pujiyanto (2008: 160) udara yang bersih, hangat dan lembap, kemudian menuju bagian teratas faring dalam perjalanannya menuju paruparu. Pada bagian teratas rongga hidung, terdapat syaraf khusus, disebut syaraf olfaktori, yang memungkinkan kita mencium baubauan yang terbawa oleh udara. 2. Faring Udara yang berasal dari rongga hidung selanjutnya masuk ke faring. Faring adalah percabangan dua saluran, yaitu ternggorok (nasofaring) yang merupakan saluran pernafasan, terletak dibagian depan, serta kerongkongan (esofagus) yang merupakan saluran udara pencernaan, terletak di bagian belakang. (Sri Pujiyanto, 2008: 160). 3. Laring Setelah melalui rongga hidung dan faring, udara sampai di pangkal tenggorok. Pangkal tenggorok tersusun oleh katup (epiglotis) dan tulangtulang rawan membentuk jakun. Katup ini selalu terbuka dan tertutup bila ada makanan yang masuk kedalam kerongkongan. Di dalam jakun terdapat selaput suara. Bila kita berbicara, udara akan melalui selaput ini dan menggetarkannya sehingga menimbulkan suara. (Kusmayadi, dkk. 2004: 5) 4. Batang tenggorok (Trakea) Sri Pujiyanto (2008: 162) berpendapat bahwa batang tenggorok atau trakea menupakan pipa yang dindingnya terdiri atas tiga lapis. Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan, sedangkan lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia. Panjang pendek trakea sebanding dengan panjang pendek leher. Pada orang dewasa, panjang trakea sekitar 11 cm dengan diameter 2 cm. Ujung trakea bercabang menjadi dua buah cabang batang tenggorok yang disebut bronkus (jamak: bronki). Kedua cabang tersebut, masingmasing masuk ke dalam paruparu kiri dan paruparu kanan. 5. Paruparu 1) Bronkiolus Di dalam paruparu bronkus bercabang secara berulangulang menjadi pipa yang semakin halus yang disebut bronkiolus 2) Alveolus Pada ujungnya, bronkiolus yang paling kecil berakhir dan membentuk sekumpulan kantung udara yang disebut alveoli (tunggal: alveolus). Jumlah alveolus pada orang dewasa mencapai sekitar 700 juta untuk setiap pauparu sehingga memperluas permukaan untuk pertukaran gas menjadi sekitar m2 (lebih kurang sama dengan ukuran

7 sebuah lapangan tenis). (Sri Pujiyanto, 2008: 162). Oksigen yang terdapat dalam udara pernafasan berdifusi masuk melalui dinding alvoulus, kemudian masuk kedalam kapiler darah. Selanjutnya, oksigen dibawa darah menuju jantung untuk diedarkan keseluruh tubuh melalui arteri. Menurut Diah Aryutina, Ph.D, dkk. (2004: 190), proses pernafasan pada manusia dapat terjadi secara sadar maupun tidak sadar. Pernafasan secara sadar terjadi jika kita melakukan pengaturanpengaturan saat bernafas, misalnya pada saat latihan dengan cara menarik nafas panjang, kemudian menahannya beberapa saat, lalu mengeluarkannya. Pernafasan secara tidak sadar, yaitu pernafasan yang dilakukan secara otomatis dan dikendalikan oleh syaraf di otak, misalnya pernafasan yang terjadi pada saat kita tidur nyenyak. Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia dapat melakukan dua mekanisme pernafasan, yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut. 1. Pernafasan Dada Pada saat tulang rusuk berkontraksi, tulangtulang rusuk akan naik dan rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan udara di dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan udara di luar sehingga udara luar masuk ke paruparu (inspirasi). Sementara itu, pada saat otot antartulang rusuk berelaksasi atau mengendur, tulang rusuk akan turun sehingga rongga dada menjadi lebih kecil atau kembali ke ukuran semula. Akibatnya, tekanan udara di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan udara di luar rongga dada. Hal ini menyebabkan udara dalam rongga dada terdorong keluar dari paruparu (eksiprasi) menuju hidaung atau mulut. 2. Pernafasan Perut Pada saat oto diafragma berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar. Akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan udara menjadi kecil sehingga otot diafragma berlaksasi (kembali ke posisi semula), rongga dada mengecil dan tekanan udara mejadi lebih besar. Akibatnya, udara keluar dari paruparu. Ketika kita menghembuskan nafas, paruparu tidak menjadi kosong sama sekali. Hal ini disebabkan darah secara konstan mengalir melewati paruparu dalam perjalanannya keseluruh tubuh sehingga selalu ada oksigen yang dapat diambil oleh paruparu. Bahkan, jika kita menghembuskan nafas sekuatkuatnya, jutaan alveoli (gelembung udara) terisi seperti balonbalon kecil, sedangkan selama ekspirasi, udara keluar dari alveoli sehingga balonbalon kecil tersebut mengempis. Hasil Belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran disekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses

8 belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009: 3). Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Arikunto (2009:26) faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah: a. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor psikologis dan jasmaniah. Kategori faktor jasmaniah antara lain: usia, dan kematangan berpikir sedangkan dengan kategorikan faktor psikologis antara lain: kelelahan, motivasi, suasana hati dan kebiasaan belajar. b. Faktor yang berasal dari luar individu (eksternal) dapat doklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor manusia dan non manusia, seperti alam bebas, hewan, dan lingkungan fisik. Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan dapat diartikan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima materi yang telah disampaikan dan dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun faktor yang berasal dari luar individu (eksternal). Penentuan Hasil Belajar Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima materi materi Ilmu Pengetahuan Alam yang cenderung menggunakan aspek kognitifnya yang diukur melalui tes. Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya (Syaiful, 2008:210). Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Muhibbin Syah, 2000:22). Sementara menurut Bahri, (2000:2) bahwa metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahanbahan pelajaran yang merupakan suatu gerakangerakan, suatu proses maupun halhal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulankesimpulan yang diharapkan.

9 Langkahlangkah penerapan pembelajaran metode demonstrasi menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008 : 211) adalah sebagai berikut : a. Guru menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai b. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok belajar c. Guru menggunakan metode demonstrasi d. Guru menyiapkan bahan dan alat yang akan dirangkai sebagai alat pernapasan e. Siswa memperhatikan dengan baik, pada saat guru memberikan contoh cara mendemonstrasikan sistem pernapasan manusia setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan kembali. f. Siswa secara bergantian mendemonstrasikan cara kerja alat pernapasan g. Siswa diberikan motivasi dan keaktifan dalam pembelajaran h. Guru memfasilitasi siswa membuat rangkuman, mengarahkan dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. i. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar siswa. Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi menurut Dra. H. Zuhairini, dkk (2007 : 95) dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Kelebihan dalam penggunaan metode demontrasi b. Dengan metode ini anakanak dapat menghayati dengan sepenuh hatinya mengenai pelajaran yang diberikan. c. Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemuan anak. d. Perhatian anak akan terpusat kepada apa yang didemonstrasikan. e. Dengan metode ini sekaligus masalahmasalah yang mungkin timbul dalam hati anakanak dapat langsung terjawab. f. Akan mengurangi kesalahan dalam mengambil kesimpulan, karena anak mengamati terhadap suatu proses. 2. Kelemahan dalam penggunaan metode demonstrasi adalah sebagai berikut : a. Dalam pelaksanaan metode demonstrasi memerlukan waktu yang banyak (panjang). b. Apabila sarana peralatan kurang memadai atau alatalatnya tidak sesuai dengan kebutuhan, maka metode ini kurang efektif.

10 c. Metode ini sukar dilaksanakan apabila anak belum matang untuk melaksanakan eksperimen. d. Banyak halhal yang tidak dapat didemonstrasikan daam kelas METODE PENELITIAN Penelitian ini penelitian deskriptif kualitatif dengan bentuk pendekatan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan situasi dan kondisi sebagai berikut : Jumlah siswa 14 orang yang terdiri dari 8 orang lakilaki dan 6 orang perempuan, dan tingkat kemampuan siswa bervariasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Siklus I Observasi pembelajaran pada kegiatan guru meliputi 14 aspek, sedangkan aktivitas siswa meliputi 11 aspek pengamatan. Kategori observasi yang digunakan adalah sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), Kurang (K), sangat kurang (SK). Berdasarkan observasi terhadap kegiatan guru pada siklus I diperoleh data hasil observasi sebagaimana diuraikan pada tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil Kegiatan Guru Siklus I Kategori Observasi Sangat Baik Baik Cukup Kurang Juml ah Jumlah % Aspek 1 7, , , Uraian data pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari 14 aspek kegiatan guru yang diobservasi pada siklus I, 1 aspek (7,14%) mencapai kategori sangat baik (SB), 8 Aspek (57,14%) mencapai kategori baik (B) dan 5 aspek (35,71%) mencapai kategori cukup (C). Selanjutnya, menyangkut aktivitas siswa selama menjalani proses pembelajaran pada siklus I, hasil observasinya diuraikan pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Hasil Aktivitas Siswa Pada Siklus I

11 Kategori Jumlah % Observasi Aspek Sangat Baik Baik Cukup Kurang ,09 45,45 45,45 Jumlah Uraian data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 11 aspek aktivitas siswa yang diobservasi pada siklus I, 1 aspek (9,09) mencapai kategori sangat baik (SB), 5 aspek (45,45%) mencapai kategori baik (B) dan 5 aspek (45,45%) mencapai kategori cukup (C). Hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Hasil Belajar dan Evaluasi pada Siklus I Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada kelas V SDN 5 Limboto Barat pada materi system pernapasan pada manusia yang telah dibelajarkan, maka pada akhir pembelajaran siklus I dilakukan evaluasi, sedangkan untuk ketuntasan individu ditetapkan nilai capaian, yaitu nilai 65 ke atas. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap jawabanjawaban dari soal yang diberikan, diperoleh data hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia dapat diuraikan sebagai berikut : o Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I N Rentangan Nilai Jumlah Siswa 1 164,9 5 35, ,2 9 Jumlah % Ket Tidak Tuntas Tuntas Dari tabel 4.4 terlihat bahwa, dari 14 orang siswa yang dikenai pemantapan, 9 orang (64,29%) dinyatakan tuntas pada materi system pernapasan pada manusia siklus I, karena telah mencapai skor minimum yang ditetapkan, yaitu 65 ke atas. Sebaliknya, terdapat 5 orang (35,71%) dinyatakan tidak tuntas, karena tidak mencapai skor minimum yang ditetapkan Analisis Dan Refleksi Siklus I berikut : Berkaitan dengan kegiatan guru, aspekaspek yang belum optimal adalah sebagai

12 manusia a. Memonitor kegiatan siswa pada saat mendemonstrasikan alat pernapasan b. Menyimpulkan materi c. Membuat kesimpulan d. Membimbing siswa merangkai pembelajaran Selanjutnya, menyangkut aktivitas siswa, terdapat beberapa aspek yang belum optimal. Aspekaspek tersebut meliputi : a. Interaksi antar siswa b. Kerja sama antar siswa c. Kemampuan memberikan gagasan/ide pokok d. Membuat kesimpulan materi Hasil Penelitian Siklus II Seperti halnya pada siklus I, pengamatan kegiatan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem pernapasan pada manusia dan aktivitas siswa selama menjalani proses pembelajaran siklus II dilakukan oleh seorang observer. Observasi pembelajaran yang diamati dari kegiatan guru meliputi 14 aspek, sedangkan aktivitas siswa meliputi 11 aspek pengamatan. Kategori observasi yang digunakan adalah sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K), sangat kurang (SK). Pedoman observasi mengacu pada rubrik observasi sebagaimana terdapat pada lampiran Berdasarkan observasi terhadap kegiatan guru pada siklus II diperoleh data hasil observasi sebagaimana diuraikan pada tabel 4.5 berikut. Tabel 4.5 Hasil Kegiatan Guru Siklus II Kategori Observasi Jumlah Aspek % Sangat Baik Baik Cukup Kurang ,71 14,28 Jumlah Uraian data pada Tebal 4.5 menunjukkan bahwa dari 14 aspek kegiatan guru yang diobservasi pada siklus II, 12 aspek (85,71%) mencapai kategori naik (B) dan 2 aspek (14,28%) mencapai kategori cukup (C). Hasil observasi kegiatan guru pada siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran siklus II.Selanjutnya, menyangkut aktivitas siswa selama menjalani proses pembelajaran pada siklus II, hasil observasinya diuraikan pada tabel 5. Tabel 4.6 Hasil Aktivitas Siswa Pada Siklus II

13 Kategori Observasi Jumlah Aspek % Sangat Baik Baik Cukup Kurang ,82 18,18 Jumlah Uraian data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 11 aspek aktivitas siswa yang diobservasi pada siklus II, 9 aspek (81,82%) mencapai kategori baik (B) dan 2 aspek (18,18%) mencapai kategori cukup (C). Hasil Belajar dan Evaluasi Pada Siklus II Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap jawabanjawaban dari soal yang diberikan, diperoleh data hasil belajar siswa pada materi sistem penapasa pada manusia dapat diuraikan sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II No Rentangan Nilai Jumlah Siswa % Ket 1 164,9 1 7,14 Tidak Tuntas ,86 Tuntas Jumlah Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa dalam rangka perubahan sikap karena itu, baik konseptual maupun operasional konsep komunikasi dan perubahan sikap selalu melekat dalam pembelajaran dan guru mutlak menguasainya. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Rogers (dalam Winataputra, 2007: 22) yang memberi pengertian Komunikasi sebagai proses menuntut siswa menciptakan dan saling berbagi informasi satu sama lain guna mencapai pengertian timbal balik. Pola dasar komunikasi paling banyak diterapkan dalam situasi ketika guru menghadapi situasi klasikal massal. Mengacu pada hasil refleksi, maka pada pembelajaran berikutnya peneliti merencanakan perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek kegiatan guru dan aktivitas siswa, aspekaspek tersebut meliputi (1) guru perlu meningkatkan monitoring kegiatan siswa pada saat membaca materi, (2) Guru harus mampu membimbing siswa dalam menyimpulkan materi, (3) guru harus mampu membuat kesimpulan materi, (4) Guru harus mampu membimbing siswa merangkum pelajaran. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka pembelajaran dilanjutkan pada siklus berikutnya atau siklus II.

14 Pada pembelajaran siklus II, materi system pernapasan pada manusia dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi. Dari kegiatan pembelajaran diperoleh bahwa dari 14 siswa yang dikenai tindakan, 13 orang atau 92,86% memperoleh hasil belajar 65 ke atas dan dinyatakan tuntas pada materi sumber daya alam. Hal ini berarti masih terdapat 1 orang siswa atau 7,14% yang belum mencapai skor minimum yang ditetapkan atau nilai 65 ke atas. Pada kegiatan guru dan aktivitas siswa pun mengalami peningkatan. Dari 14 aspek kegiatan guru, 11 aspek (78,57%) mencapai kategori baik (B) atau dengan kata lain telah mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, sedangkan 3 aspek (21,43%) mencapai kategori cukup (C) atau belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Pada aktivitas siswa, dari 11 aspek yang diamati, terdapat 9 aspek (81,82%) mencapai kategori baik (B) atau dengan kata lain telah mencapai kriteria ketuntasan yang diharpkan, sedangkan 2 aspek (18,18%) mencapai kategori cukup (C) atau belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan. Analisis Dan Refleksi Siklus II Berdasarkan hasil analisis dan refleksi terhadap hasil capaian kegiatan guru dan siswa telah mencapai hasil yang optimal. Demikian pula hasil evaluasi belajar diperoleh prosentase jumlah siswa yang mendapat nilai minimal 65 ke atas mencapai 92,86%. Oleh karena itu penelitian ini tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya. Dengan hasil tersebut berarti pemantapan kemampuan professional yang menyajikan konsep sistem pernapasan pada manusia, yang dibelajarkan melalui metode demonstrasi telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Limboto Barat. Pembahasan Pada siklus I berbagai konsep yang telah diamati belum menunjukkan peningkatan sesuai indikator yang telah ditentukan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari 14 siswa yang dikenai tindakan, ketuntasannya hanya 64,29% dengan kata lain, siswa yang mencapai hasil belajar 65 ke atas hanya 9 orang. Hasil ini mengharuskan peneliti melakukan refleksi melalui diskusi dengan guru mitra. Namun pada aspek kegiatan siswa berbagai kriteriayang telah ditentukan, Nampak kerja sama kelompok telah meningkat. Pada siklus II, pembelajaran sistem pernapasan pada manusia dengan menggunakan metode demontrasi. Setelah dilakukan refleksi dengan membenahi berbagai kelemahan pada siklus sebelumnya Nampak peningkatan hasil belajar yang cukup signifikan. Demikian pula hasil evaluasi belajar dari kegiatan pembelajaran diperoleh bahwa dari 14 siswa yang dikenai tindakan, 13 orang siswa atau 92,86% memperoleh hasil belajar 65 ke atas dan dinyatakan

15 tuntas pada materi sistem pernapasan pada manusia. Hal ini berarti masih terdapat 1 orang siswa atau 7,14% yang belum mencapai skor minimum yang ditetapkan atau nilai 65 ke atas. Hasil capaian siswa sebagaimana diuraikan di atas sekaligus menunjukkan bahwa hipotesis tindakan yang menyatakan : Jika pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas V SDN 5 Limboto Barat diterapkan metode demonstrasi, maka hasil belajar siswa meningkat SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat digunakan pada pembelajaran IPA tentang sistem pernapasan pada manusia. Metode demonstrasi dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, baik menyangkut kegiatan guru, aktivitas siswa dalam pembelajaran, serta berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 5 Limboto Barat. Hasil belajar siswa untuk materi sistem pernapasan pada manusia dibelajarkan dalam 2 suklus. Dengan ketuntasan ratarata adalah 92,86% peserta didik memperoleh nilai 65 ke atas. Capaian ini meningkat bila dibandingkan dengan capaian pada observasi awal yang ketuntasannya hanya 58,3%. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan saransaran sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi siswa untuk meningkatkan prestasi pada konsepkonsep IPA. 2. Perlu diadakan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi IPA lainnya

16 DAFTAR PUSTAKA Depdiknas Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Herawati, dkk Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Bayumedia Publishing. Husni, Saifudin Memaksimalkan Penggunaan Model Sebagai Alat Pembelajaran Fisika. Yogyakarta. Gerbang majalah Pendidikan Edisi 11 Th. III Mei 2004 Jatmiko Budi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sujana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: Ramaja Rosdakarya. Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran. (Cet. II). Gorontalo: Nurul Jannah. Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta:

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Rahmy Sari S.Pd PERNAPASAN/RESPIRASI Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida (CO 2 ), dan menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh) Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Pernapasan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Bagian yang ditunjukan nomor 2 dan 4 adalah... Bronkiolus dan alveolus Bronkus danalveolus Bronkus

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Apersepsi Kegiatan Siswa menarik napas kemudian menghembuskan napas Pertanyaan Melalui kegiatan bernapas yang telah kamu lakukan, dapatkah kamu memprediksikan organ apa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori BAB II KAJIAN TEORITIS 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang berkaitan dengan kependidikan, yang pada dasarnya belajar merupakan proses menuju perubahan yang lebih baik.

Lebih terperinci

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2 Sistem Respirasi Manusia Sistem Respirasi Manusia Isilah bernapas, seringkali diarikan dengan respirasi, walaupun secara hariah sebenarnya kedua isilah tersebut berbeda. Pernapasan

Lebih terperinci

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung

Lebih terperinci

Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Manusia Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 1. Perhatikan gambar berikut! Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-18-01.png Bagian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem pernapasan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 4 Sumber: www.brighamandwomans.org Sistem Pernapasan pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 1. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah... Alveolus

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan Bab 4 Sistem Pernapasan Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan Hidung merupakan salah satu alat pernapasan. Melalui hidung, udara dapat keluar atau masuk ke dalam tubuh.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai hasil pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai hasil pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan tingkah laku yang bersifat permanen sebagai hasil pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dapat

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS III SDN 12 BOTUMOITO KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO rahma@gmail.com Lukman

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses. Proses tersebut dapat menimbulkan tingkah laku yang baru atau perubahan tingkah laku yang sudah ada (Dimyati,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMAN 1 SUMBER Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas / Semester : XI/2 Topik : SISTEM RESPIRASI Sub Topik : SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA Pertemuan Ke

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI / Semester 2 Sub Materi Pokok : Sistem Pernapasan Alokasi Waktu : 2 x 10

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISTEM PENCERNAAN MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT BAGI SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 ROWOSARI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Muh Mastur

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Pernapasan manusia meliputi proses inspirasi dan ekspirasi Inspirasi : pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan Ekspirasi :pengeluaran udara pernapasan

Lebih terperinci

SURAT IJIN PENELITIAN. NIP : Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV/a

SURAT IJIN PENELITIAN. NIP : Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV/a 45 Lampiran 1 PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPTD KECAMATAN TULIS SEKOLAH DASAR NEGERI SEMBOJO Alamat: Desa Sembojo kec. Tulis Batang 51261 SURAT IJIN PENELITIAN Yang

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 1. Pasang yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan adalah... Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air

Lebih terperinci

Lampiran : 1 77

Lampiran : 1 77 76 76 Lampiran : 1 77 Lampiran : 2 78 Lampiran : 3 79 Lampiran : 4 80 81 Lampiran : 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Nama Sekolah : SDN Mangunsari 03 Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam

Lebih terperinci

Ari Yanto Universitas Majalengka

Ari Yanto Universitas Majalengka PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN MANFAATNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE KETERAMPILAN PROSES DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR YANG

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER RPP KOMIK SISTEM PERNAFASAN KELAS XI

UJIAN TENGAH SEMESTER RPP KOMIK SISTEM PERNAFASAN KELAS XI UJIAN TENGAH SEMESTER RPP KOMIK SISTEM PERNAFASAN KELAS XI Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran Biologi Dosen Pengampu : Ipin Arifin, M.Pd Disusun oleh: Nurul Syiam

Lebih terperinci

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK 131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII.

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Peta Konsep Alat-alat pernapasan Hidung Pernapasan Manusia Mekanisme pernapasan Volume pernapasan Trakea Pangkal tenggorok Paru Udara pernapasan Udara komplementer Udara cadangan Pernapasan dada Pernapasan

Lebih terperinci

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp4nafas Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru i Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-nya kami dapat menyusun buku ajar IPA Terpadu tema Pengikatan O2 dan Pelepasan untuk siswa SMP/MTs kelas VIII sebagai pemenuhan

Lebih terperinci

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

Linda Ratnaningtyas D.W. 34 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MATA PELAJARAN IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA PENTING KELUARGA PADA SISWA KELAS II SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER Linda Ratnaningtyas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 6 Sumber: Biology: Sumber: Realm www.legevakten.no of Life, 2006 Pada proses inspirasi, tulang-tulang rusuk akan terangkat ke atas untuk memperbesar rongga dada. Sistem Pernapasan Hasil yang harus

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA Oleh : Maulana Hudan Daromi, S.Pd Reaksi kimia pernafasan O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi Energi berfungsi untuk memberikan kekuatan manusia dalam beraktifitas Alat

Lebih terperinci

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya Bab V SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Peta Konsep Sistem Pernapasan artinya Proses perolehan

Lebih terperinci

SILABUS. Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi

SILABUS. Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi LAMPIRAN 34 34 SILABUS Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 2 Way Kepayang Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/II Standar Kompetensi : 2 Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan Kompetensi

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST No Tujuan Pembelajaran 1 1. Menjelaskan pengertian sistem. 2. Menuliskan organ-organ 3. Menjelaskan fungsi organorgan yang terlibat dalam sistem Ranah Kognitif Deskripsi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI SMP

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN Lariang Melalui Metode Demonstrasi Putu Ayu Puspayanti, Lilies, Bustamin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT : Bab ini membicarakan tentang sistema respiratoria yang melibatkan organ-organ seperti hidung, pharynx, larynx, trachea, bronchus, bronchiale,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaannya dan lain lain serta aspek yang ada pada individu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaannya dan lain lain serta aspek yang ada pada individu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Biologi Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut sebagai hasil proses belajar dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Model Make a Match Model Make a Match adalah salah satu model dalam pembelajaran kooperatif atau salah satu bentuk model dalam Pembelajaran Aktif, Inovatif,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN SIKAP SISWA KELAS VI SDN 135/V MAKMUR JAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI Mhd. Jamil Sutarni Guru SDN 135/V Makmur Jaya Tanjung Jabung Barat, Jambi Abstrak: Setiap

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau Fatimah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Umum Di Susun oleh : Rukayah NPM : 3061424062 Dosen Pengasuh : Taufik Rahman, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Konsep Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hamalik

Lebih terperinci

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara

Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara Peranan Media Gambar IPS Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD Inpres Pedanda Kecamatan Pedongga Kabupaten Mamuju Utara Martina Datuarruan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Sistem pernapasan didasarkan pada keteraturan yang rumit. Udara dingin atau kotor yang kita hirup dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, udara harus

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No. 3 Toaya Amaliah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN X. Umra Hi. A. Ambai, Irwan Said, dan Ratman

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 3 ISSN X. Umra Hi. A. Ambai, Irwan Said, dan Ratman Penggunaan KIT IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Pesawat Sederhana di Kelas V SDN Potil Pololoba Kecamatan Banggai Kabupaten Banggai Kepulauan Umra Hi. A. Ambai, Irwan Said, dan Ratman

Lebih terperinci

SILABUS (Kelas eksperimen)

SILABUS (Kelas eksperimen) Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran 57 SILABUS (Kelas eksperimen) Sekolah : SMA Negeri 2 Metro Mata Pelajaran : Biologi Kelas : XI Semester : 2 (Genap) Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi

Lebih terperinci

BAB 1 ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN BEBERAPA HEWAN. Kamu dapat mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dan beberapa hewan

BAB 1 ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN BEBERAPA HEWAN. Kamu dapat mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dan beberapa hewan BAB 1 ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN BEBERAPA HEWAN Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dan beberapa hewan Mengapa kamu selalu mengembangkempiskan perut atau dadamu

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa Nurhayati Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November

METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November 18 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November 2010 di kelas VIIIF semester ganjil SMP Negeri 1 Padangratu Tahun Pelajaran 2010/2011.

Lebih terperinci

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2) PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT BENDA KELAS III SEMESTER GANJIL DI SDN 1 DAWUAN KECAMATAN SUBOH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc PENDAHULUAN HIDUNG CO2 O 2 SISTEM PERNAFASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO2 SISTEM PEREDARAN DARAH SEL ENERGI Respirasi Internal ALAT PERNAFASAN Hidung/rongga

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam mewujudkan suatu negara yang maju, maka dari itu orang-orang yang ada di dalamnya baik pemerintah itu sendiri atau masyarakatnya

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu Rizki Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Lebih terperinci

Metode Praktikum Untuk Melatih Kemampuan Psikomotorik Siswa Pada Materi Tekanan Dan Getaran Di Kelas Viii Smp N 1 Kayuagung. Murniati, Eka Noviyanti

Metode Praktikum Untuk Melatih Kemampuan Psikomotorik Siswa Pada Materi Tekanan Dan Getaran Di Kelas Viii Smp N 1 Kayuagung. Murniati, Eka Noviyanti Metode Praktikum Untuk Melatih Kemampuan Psikomotorik Siswa Pada Materi Tekanan Dan Getaran Di Kelas Viii Smp N 1 Kayuagung Abstrak Murniati, Eka Noviyanti Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

Lebih terperinci

Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan

Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL UNJUK KERJA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV MIS DAMBALO KECAMATAN TOMILITO KABUPATEN GORONTALO UTARA Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. A. Studi Literatur

BAB II PEMBAHASAN. A. Studi Literatur A. Studi Literatur BAB II PEMBAHASAN 1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kata IPA merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa Inggris,

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL SISTEM PERNAPASAN Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN HIDUNG CO 2 O 2 SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO 2 SISTEM PEREDARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA Pebli Vidia Kurniawan SMP Purnama 3 Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati Sistem Pernapasan Pada Ikan Sistem Pernapasan Pada Ikan Ikan merupakan hewan akuatik, artinya hewan yang hidup di dalam air. Hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan air umumnya bernafas dengna insang.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG GAYA MAGNET MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 13 TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG GAYA MAGNET MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 13 TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG GAYA MAGNET MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 13 TILAMUTA KABUPATEN BOALEMO NIZAM MAKU (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Dr.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai, yaitu perubahan yang menjadi semakin baik setelah melaksanakan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Kondisi Yang Berjalan Suatu aplikasi yang baik adalah aplikasi yang di latar belakangi oleh masalah yang jelas, kebutuhan manusia, dan persiapan yang baik dalam

Lebih terperinci

TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA)

TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA) TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA) DISUSUN OLEH: 1. Diki Nanda Pratama 2. M. Rizky Wahyudi 3. Maulana Fadhli 4. M. Zazili 5. Randhika Wiweka KELAS : XI IPA. 3 GURU PEMBIMBING : Karimah S.Pd SMA

Lebih terperinci

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ISSN 2354614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi IPA melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan LKS di SD Negeri 2 Tuladenggi Rahmudin Hipi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

MATERI VI SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP

MATERI VI SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP Indikator Pencapaian: MATERI VI SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP 1. Mahasiswa dapat memahami proses pernafasan tumbuhan melalui percobaan 2. Mahasiswa dapat memahami proses pernafasan hewan 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 1 No.1 ISSN 2354-614X Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar Banyak ahli pendidikan yang mengungkapkan pengertian belajar menurut sudut pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli pendidikan tentang

Lebih terperinci

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII-A MTs MIFTAHUL ULUM BATOK, MADIUN Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono

Lebih terperinci

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan.

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Energi ini dihasilkan oleh dipatahkannya molekul glukosa dalam semua sel hidup tubuh manusia.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL OLEH AHMAD DENNIS WIDYA PRADANA NIM 110151411533 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teoritik 2.1.1 Hasil Belajar Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura Endang Sutriani, Irwan Said, dan Ratman Mahasiswa

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

JurusanFisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI-IPA 3 SMA NEGERI 1 PULUNG PONOROGO Nila Oktamia 1, Wartono 2, Bambang

Lebih terperinci

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41, PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PROSEDUR KEAMANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sri Sukeksi SMK Negeri 1 Sragen Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci