12/13/2009 HUKUM EKONOMI DEFINISI ILMU EKONOMI HUKUM EKONOMI 2 MASALAH DALAM MATA KULIAH HUKUM EKONOMI POKOK POKOK PIKIRAN DARI DEFINISI EKONOMI

Transkripsi

1 HUKUM 2 MASALAH DALAM MATA KULIAH HUKUM OLEH: SITI HAMIDAH, SH, MM 1. JUSTIFIKASI EKSISTENSI HUKUM 2. BIDANG-BIDANG HUKUM 1 2 DEFINISI ILMU STUDI TENTANG KEKAYAAN STUDI TENTANG MANUSIA DALAM KEGIATAN HIDUP DAN MENIKMATINYA STUDI TENTANG CARA-CARA MEMPERBAIKI MASYARAKAT STUDI TENTANG BAGAIMANA ORANG MENJATUAN PILIHAN YANG TEPAT UNTUK MEMANFAATKAN SUMBER SUMBER PRODUKTIF STUDI TENTANG BAGAIMANA MANUSIA BERTINDAK MENGORGANISIR KEGIATAN KONSUMTIF DAN PRODUKTIF ILMU YANG BERDAYA UPAYA MEMBERI PENGETAHUAN DAN PENGERTIAN TENTANG GEJALA MASYARAKAT YANG TIMBUL KARENA DALAM USAHA MANUSIA MEMENUHI KEBUTUHAN ATAU MENCAPAI KEMAKMURAN 3 POKOK POKOK PIKIRAN DARI DEFINISI 1. MASALAH UTAMA ADALAH PROBLEM OF CHOICE 2. KENYATAAN BAHWA SUMBER PRODUKTIF MERUPAKAN BARANG-BARANG YANG LANGKA 3. PENGGUNAAN UANG 4. PRODUKSI DAN PEMBAGIANNYA KEPADA MASYARAKAT (WHAT? HOW? FOR WHOM?) 5. BIAYA DAN KEUNTUNGAN YANG TERJADI KARENA PERBAIKAN DALAM POLA ALOKASI SUMBER DAYA 4 HUKUM (sederhana) MERUPAKAN NORMA HUKUM YANG MENGATUR KEGIATAN KEGIATAN CARA MANUSIA MEMPERTAHANKAN HIDUPNYA SEHARI-HARI CARA MANUSIA MEMENUHI KEBUTUHAN BERBAGAI HAL YANG BERKAITAN DENGAN KESEJAHTERAAN MATERIIL MANUSIA CARA MANUSIA ATAU KELOMPOK MANUSIA UNTUK MEMENUHI BERMACAM-MACAM KEINGINAN MATERIIL 5 6 1

2 PERAN HUKUM 1. MEMELIHARA KETERTIBAN DAN KEAMANAN. 2. SARANA PEMBANGUNAN 3. SARANA PENEGAK KEADILAN 4. SARANA PENDIDIKAN MASYARAKAT. KEEMPAT PERAN TSB DAPAT DITERAPKAN DALAM HUKUM YANG MERUPAKAN SUATU SISTEM HUKUM NASIONAL YANG BERORIENTASI KEPADA KESEJAHTERAAN RAKYAT. SETIAP BANGSA ATAU KELOMPOK MASYARAKAT MEMPUNYAI PANDANGAN DAN CARA YANG BERBEDA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DAN KEINGINAN, SEHINGGA KEGIATAN DAN SISTEM HUKUM SETIAP BANGSA ATAU KELOMPOK MASYARAKAT JUGA MENJADI BERBEDA. 7 8 ECONOMICSCH RECHT (BELANDA) BELANDA BERASAL DARI ISTILAH DROIT ECONOMIQUE (PERANCIS) SERING JUGA DISEBUT HUKUM DALAM ARTI SEMPIT ARTINYA ADALAH KAIDAH- KAIDAH HUKUM ADMINISTRASI NEGARA YANG DISUSUN OLEH EKSEKUTIF DI TAHUN 30-AN UNTUK MENGOREKSI FAHAM PASAR BEBAS, DEMI KEADILAN BAGI MASYARAKAT MISKIN, PETANI DAN BURUH SISTEM HUKUM BELANDA MEMBAGI HUKUM : 1) MACRO SOCIAL- ECONOMISCH RECHT (HUKUM SOSIAL MAKRO): MENGATUR TENTANG KEADAAN SECARA MAKRO, YAKNI KEPENTINGAN SUATU NEGARA (UMUM) 2) MICRO SOCIAL- ECONOMISCH RECHT (HUKUM SOSIAL MIKRO): MENGATUR TENTANG MIKRO, YAITU PERUSAHAAN 11 ITALIA PERANCIS BELGIA 12 2

3 HUKUM (DROIT ECONOMIQUE) ITALI, PERANCIS & BELGIA TERDAPAT PENGANUT FAHAM SEMPIT DAN LUAS JERMAN FAHAM LUAS, HUKUM ITU MENYANGKUT ORGANISASI DAN PERKEMBANGAN DARI KEHIDUPAN NASIONAL FAHAM SEMPIT: HUKUM ITU HANYA MENYANGKUT PERATURAN- PERATURAN YANG MERUPAKAN CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM KEHIDUPAN TERSEBUT HUKUM JERMAN DIBUAT PERBEDAAN: AMERIKA a) ALGEMEINES WIRTCAFTRECHT (HUKUM KEPENTINGAN UMUM) b) BESONDERES WIRTCAFTRECHT (HUKUM KEPENTINGAN KHUSUS) HUKUM ECONOMIC LAW (AMERIKA) ISTILAH HUKUM MUNCUL SEKITAR TAHUN 1945 SETELAH PD II, DIMANA NEGARA- NEGARA EROPA YG HANCUR SETELAH PERANG HARUS MEMBENAHI PERANNYA PEMBENAHAN DILAKUKAN DENGAN MENYUSUN KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DAN PERATURAN HUKUM YG KOMPREHENSIF SEBAGAI SYARAT PINJAMAN YG DIBERIKAN WORLD BANK (SAMA SEPERTI YG DIALAMI INDONESIA SETELAH KRISIS MONETER TAHUN 1997). 17 KESIMPULAN: ADANYA PERBEDAAN HUKUM ANTAR NEGARA MERUPAKAN AKIBAT PERBEDAAN SEJARAH, BUDAYA, SOSIAL, POLITIK DAN YANG TERDAPAT DI SUATU NEGARA. OLEH KARENA ITU UNTUK MEMPERBAIKI KEADAAN SUATU NEGARA, ADALAH MELALUI PERBAIKAN BUDAYA, AKAN MEMPERBAIKI KEADAAN SOSIAL, POLITIK DAN 18 3

4 PERBANDINGAN PERKEMBANGAN HUKUM INDONESIA SISTEM ANGLO SAXON: EKSISTENSI HUKUM LEBIH MUDAH DIPAHAMI, KARENA SISTEM HUKUM KEBIASAAN (COMMON LAW) SEHINGGA MUDAH DISELENGGARAKAN. HUKUM TUMBUH DAN BERKEMBANG BERSAMA PERKEMBANGAN KEBIASAAN SISTEM KONTINENTAL: EKSISTENSI HUKUM HARUS DAPAT MEYAKINKAN DAN MENUNJUKKAN JUSTIFIKASINYA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PERANGKAT HUKUM LAINNYA (SELAMA INI TERPAKU PADA KUHD DAN KUHP) LATAR BELAKANG DALAM NEGARA HUKUM SEPERTI INDONESIA, HUKUM MENEMPATI POSISI PENTING. UNGGUL ATAU TERTINGGI DIBANDINGKAN DENGAN KEKUATAN-KEKUATAN LAINNYA DALAM MASYARAKAT. HUKUM MENJADI PENGARAH DAN PENGATUR TERHADAP KEGIATAN (PEMBANGUNAN) ATAU SUPREMASI HUKUM. ADANYA HUBUNGAN YANG ERAT ANTARA HUKUM DAN DAN BERPENGARUH TIMBAL BALIK. PERKEMBANGAN IPTEK MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN HUKUM. ADANYA PENGARUH DARI SISTEM HUKUM ANGLOSAXON KE SISTEM HUKUM EROPAH CONTINENTAL TERHADAP HUKUM. 21 SEJARAH HUKUM HUKUM DI INDONESIA MUNCUL DENGAN DIMULAINYA RENCANA RENCANA PEMBANGUNAN LIMA TAHUN (REPELITA). TIMBULNYA KEGIATAN YANG MEMBUTUAN KAIDAH ATAU PRANATA BARU KARENA SULIT DIKATEGORIKAN KE DALAM SISTEM HUKUM PERDATA MAUPUN HUKUM PUBLIK. 22 KEMAJUAN HUBUNGAN HUKUM AKIBAT TEKNOLOGI INFORMASI, MODERNISASI, GLOBALISASI: E- COMMERCE, DUMPING. PERDAGANGAN INTERNASIONAL, INTERNASIONAL, PERLINDUNGAN KONSUMEN TUNTUTAN CAMPUR TANGAN NEGARA DALAM AKTIVITAS HUBUNGAN : PERBANKAN, PRIVATISASI, PERSAINGAN USAHA 23 PERKEMBANGAN HUBUNGAN HUKUM TIDAK BISA DISELESAIKAN BERDASAR PENDEKATAN YANG ADA. KOMPLEKSITAS PERMASALAHAN MEMBUTUAN PENDEKATAN BARU. HUKUM MUNCUL MENGGABUNGKAN ASPEK PRIVAT DAN PUBLIK, MENGINTEGRASIKAN BERBAGAI PENDEKATAN. 24 4

5 PENGERTIAN HUKUM HUKUM ADALAH HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN BERBAGAI AKTIVITAS BAIK NASIONAL MAUPUN INTERNASIONAL. AKTIVITAS DALAM BERBAGAI BIDANGNYA ADA YANG DIATUR OLEH HUKUM MAUPUN YANG BELUM DAN TIDAK DIATUR. HUKUM MEMILIKI RUANG LINGKUP YANG LUAS MELIPUTI SEMUA PERSOALAN BERKAITAN DENGAN HUBUNGAN ANTARA HUKUM DAN KEGIATAN-KEGIATAN (YUSUF DAN HEAD, 1995). HUBUNGAN HUKUM DAN SISTEM AKAN BERJALAN LANCAR DENGAN DUKUNGAN SISTEM HUKUM. PERKEMBANGAN BERPENGARUH SECARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF BAGI PERKEMBANGAN HUKUM LINGKUP MATERI HUKUM : HAN PIDANA KONTRAK MERUPAKAN KEGIATAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM, BAIK DARI SEGI HUKUM PUBLIK MAUPUN HUKUM PRIVAT PERUSAHAAN KONTRAK INTERNASIONAL KEGIATAN KONSUMEN LINGKUNGAN HTN PERSAINGAN TERMASUK KLASIFIKASI HUKUM ADALAH: HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI), HUKUM PERSAINGAN USAHA, HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN, HUKUM PASAR MODAL, HUKUM PERUSAHAAN MULTINASIONAL, HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN DLL HUKUM SELALU BERKEMBANG KARENA IKUT CAMPURNYA PEMERINTAH DALAM SOAL KEPENTINGAN PRIBADI, ARTINYA HAK-HAK DAN KEPENTINGAN PRIBADI DIBATASI OLEH PEMERINTAH DEMI KEPENTINGAN UMUM. JADI LETAK HUKUM INI SEBAGIAN BERADA PADA HUKUM PERDATA DAN SEBAGIAN LAGI BERADA PADA HUKUM PUBLIK, DIMANA KESEIMBANGAN KEPENTINGAN INDIVIDU DAN KEPENTINGAN MASYARAKAT DIJAGA UNTUK MENCAPAI KEMAKMURAN BERSAMA 29 RUANG LINGKUP HUKUM SANGAT LUAS SEKALI DAN SELALU DIPERBAHARUI DAN BERKEMBANG SESUAI PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KARENA: 1. MENINGKATNYA LAJU PERTUMBUHAN PERAN INDONESIA YG MENUNTUT TERSEDIANYA PERATURAN HUKUM YG LEBIH LENGKAP, CONTOHNYA: PENGATURAN ALIH TEKNOLOGI, PASAR MODAL, LEASING, FACTORING, MODAL VENTURA, PERUSAHAAN MIKRO, PERSEROAN, INVESTASI, PERSAINGAN USAHA, PERLINDUNGAN KONSUMEN DSB. 2. MENINGKATNYA LAJU PERDAGANGAN INTERNASIONAL, YAKNI KEGIATAN EKSPOR IMPOR YANG MEMUNCULKAN KONVENSI-KONVENSI INTERNASIONAL DI BIDANG PERDAGANGAN. 30 5

6 KARAKTERISTIK HUKUM a. MENCAKUP HUKUM PUBLIK DAN HUKUM PRIVAT b. CAKUPAN LEBIH LUAS DARI HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG c. MERUPAKAN PERPADUAN DARI BIDANG: HUKUM PERDATA, HUKUM PIDANA, HUKUM DAGANG, HUKUM INTERNASIONAL, HUKUM ADMINISTRASI NEGARA, HUKUM TATA NEGARA d. BERSIFAT INTERDISIPLINER, MULTIDISIPLINER DAN TRANSNASIONAL e. MENGATUR SECARA TERINCI (bersifat lex specialis, contoh: UU Anti Monopoli lex specialis dari KUHPerdata ps ttg PENDEKATAN HUKUM : MULTIDISIPLINER: HUKUM,, POLITIK INTERDISIPLINER: PERDATA, DAGANG, PIDANA, HI, HTN, HAN TRANSNASIONAL: UNSUR ASING DAN MELINTASI BATAS NEGARA PMH) KESIMPULAN HUKUM MEMENUHI PERSYARATAN SBG DISIPLIN ILMU HUKUM HUKUM LEBIH LUAS DARI BIDANG HUKUM LAINNYA HUKUM BERPERAN PENTING BAGI PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PEMBAGIAN HUKUM DI INDONESIA TERDAPAT SUATU PANDANGAN BAHWA HUKUM TERDIRI: a. HUKUM PEMBANGUNAN b. HUKUM SOSIAL TERDAPAT PULA PEMBIDANGAN HUKUM TERDIRI DARI: a. HUKUM NASIONAL b. HUKUM INTERNASIONAL HUKUM PEMBANGUNAN: MENYANGKUT PENGATURAN DAN PEMIKIRAN HUKUM MENGENAI CARA-CARA PENINGKATAN KEHIDUPAN INDONESIA SECARA NASIONAL CONTOH: TANAH, BENTUK-2 USAHA, PENANAMAN MODAL, PERKREDITAN, ASURANSI, EKSPOR-IMPOR DST HUKUM SOSIAL: MENYANGKUT PENGATURAN DAN PEMIKIRAN HUKUM MENGENAI CARA-CARA PEMBAGIAN HASIL PEMBANGUNAN NASIONAL SECARA ADIL DAN MERATA SESUAI DENGAN MARTABAT MANUSIA INDONESIA CONTOH: OBAT-2AN, KESEHATAN, PERUMAHAN, PERBURUHAN, PENDIDIKAN, ORANG TUA DAN PENSIUN DSB 35 RUANG LINGKUP HUKUM BERDASAR KLASIFIKASI INTERNASIONAL (ROCHMAT SUMITRO) 1. HUKUM PERTANIAN ATAU AGRARIA, YG DI DALAMNYA TERMASUK NORMA-NORMA MENGENAI PERTANIAN, PERBURUAN, PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN. 2. HUKUM PERTAMBANGAN. 3. HUKUM INDUSTRI, INDUSTRI PENGOLAHAN. 4. HUKUM BANGUNAN. 5. HUKUM PERDAGANGAN, TERMASUK JUGA NORMA-NORMA MENGENAI PERHOTELAN DAN PARIWISATA. 6. HUKUM PRASARANA, TERMASUK GAS, LISTRIK AIR, DAN JALAN. 7. HUKUM JASA-JASA, PROFESI DOKTER, ADVOKAD, PEMBANTU RUMAH TANGGA, TENAGA KERJA. 8. HUKUM ANGKUTAN. 9. HUKUM PEMERINTAHAN TERMASUK JUGA PERTAHANAN DAN KEAMANAN (HANKAM) DLL. 36 6

7 DASAR HUKUM DARI HUKUM SUNARYATI HARTONO: DASAR HUKUM DARI HUKUM DITEMUKAN SETELAH PER-UU-AN DISISTEMATISASI BERDASARKAN: 1. SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM DI BIDANG YANG BERSANGKUTAN. 2. FALSAFAH INDONESIA YG MELATAR BELAKANGI BIDANG HUKUM TERSEBUT. 3. KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH. 4. PELAKSANAAN DARI KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG YANG BERSANGKUTAN. 37 SUMBER HUKUM MELIPUTI : PERUNDANG-UNDANGAN; PERJANJIAN; TRAKTAT; JURISPRUDENSI; KEBIASAAN DAN PENDAPAT SARJANA (DOKTRIN) TINGKAT KEPENTINGAN DAN PENGGUNAAN SUMBER-SUMBER HUKUM SANGAT TERGANTUNG PADA KEKHUSUSAN MASING-MASING MASALAH HUKUM ATAU SISTEM HUKUM YANG DIANUT DI SUATU NEGARA. 38 KONDISI HUKUM INDONESIA PERKEMBANGAN HUKUM DI INDONESIA MASIH TERLALU LAMBAN DALAM MENGIKUTI PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN DUNIA BISNIS. HUKUM INDONESIA BELUM MERUPAKAN HUKUM YANG RESPONSIF DAN PROGRESIF TERHADAP PERKEMBANGAN. SISTEM HUKUM (ECONOMIC LAW) YANG AKAN TERBENTUK NANTI BENAR- BENAR AKAN MERUPAKAN SUATU SISTEM HUKUM PEMBANGUNAN (DEVELOPMENT LAW), YANG TIDAK HANYA MAMPU MENDUKUNG PEMBANGUNAN SAJA TETAPI JUGA TETAP MEMELIHARA KEADILAN SEKALIPUN TERJADI PERUBAHAN AKIBAT PROSES PEMBANGUNAN. 39 STRATEGI YANG PERLU DILAKUKAN 1. PEMBENTUK UNDANG-UNDANG HENDAKNYA MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN HUKUM DAN PERBANDINGAN SEJARAH HUKUM DALAM PENELITIANNYA; 2. PEMBENTUK UNDANG-UNDANG BARU ITU DILANDASI PADA KENYATAAN BAHWA SISTEM YANG TERBUKA; 3. HUKUM HENDAKNYA BERSIFAT DINAMIS, SEHINGGA MEMBUKA KEMUNGKINAN UNTUK BERBAGAI KEBUTUHAN MASYARAKAT; 4. HUKUM HARUS BERSIFAT TERBUKA TERHADAP PERKEMBANGAN NAMUN TETAP MENGACU PADA JATI DIRI BANGSA. 40 ASAS-ASAS HUKUM ASAS MANFAAT ASAS KEADILAN DAN PEMERATAAN YANG BERPERIKEMANUSIAAN ASAS KESEIMBANGAN, KESERASIAN DAN KESELARASAN DALAM PERIKEHIDUPAN ASAS KEMANDIRIAN YANG BERWAWASAN KEBANGSAAN ASAS USAHA BERSAMA ATAU KEKELUARGAAN ASAS DEMOKRASI ASAS MEMBANGUN TANPA MERUSAK LINGKUNGAN 41 ASAS KESEIMBANGAN UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP, PERLUNYA KESEIMBANGAN ANTARA KEPENTINGAN INDIVIDU DENGAN KEPENTINGAN UMUM (MASYARAKAT). LANDASAN MASYARAKAT HUKUM INDONESIA UNTUK BERKEGIATAN ADALAH SEMANGAT KEKELUARGAAN, GOTONGROYONG, DAN BANTUMEMBANTU/ TOLONG- MENOLONG. LANDASAN KINERJANYA, BAHWA INDIVIDU MERUPAKAN BAGIAN DARI MASYARAKAT. INDIVIDU DAN MASYARAKAT ADALAH SALING BERTAUTAN. INDIVIDU DAN MASYARAKAT TIDAKLAH TEGAK SECARA BERTENTANGAN SATU SAMA LAIN, TETAPI MEREKA BERDIRI BERDAMPINGAN. 42 7

8 LITERATUR SUNARYATI HARTONO, UPAYA MENYUSUN HUKUM INDONESIA PASCA TAHUN 2003, MAKALAH, SEMINAR BPHN, JULI, SUNARYATI HARTONO, POLITIK HUKUM MENUJU SISTEM HUKUM INDONESIA, MATERI KULIAH PERANAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN, PASCASARJANA, UNIBRAW. SANUSI BINTANG, DAN DAHLAN, POKOK-POKOK HUKUM DAN BISNIS, CITRA ADTYA BAKTI, BANDUNG,2000. SUMANTORO, HUKUM, PENERBIT UNIVERSITAS INDONESIA, JAKARTA. GUNARTO SUHARDI, PERANAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN, UNIVERSITAS ATMAJAYA, YOGJAKARTA,