PENDAHULUAN. Kalasan, 26 februari 2012 Penulis. Muftikhul Umam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENDAHULUAN. Kalasan, 26 februari 2012 Penulis. Muftikhul Umam"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN Alhamdulillah akhirnya buku PANDUAN BUDIDAYA SEMUT KROTO PRAKTIS telah selesai kami susun. Buku Panduan ini penulis harap dapat bermanfaat dalam membantu masyarakat khususnya pecinta burung berkicau/ kicau mania, pedagang kroto dan makanan burung, pemancing ikan/ mancing mania serta orang-orang yang ingin beternak atau membudidayakan semut kroto dalam memenuhi kelangkaan telur semut / kroto. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Kroto adalah telur semut rangrang yang menjadi makanan burung berkicau karena mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Selain itu Kroto juga menjadi umpan ikan tertentu sehingga banyak pemancing ikan sering menggunakan kroto sebagai umpan pancing mereka padahal supply kroto sangatlah terbatas. Sampai saat ini para pencari kroto berburu kroto hingga keluar daerah yang jauh dari tempat tinggalnya bahkan ada yang kehutan-hutan. Para pencari kroto bisa mendapatkan kurang lebih 1 Kg kroto/hari dalam kondisi normal sedangkan pada kondisi sulit misalnya waktu musim hujan mereka tidak akan lebih dari 1 Kg kroto. 1 Kg kroto bagi pencari kroto bisa didapatkan dengan mengambil puluhan sarang ( ) tentunya bergantung pada jumlah koloni semut yang ada dalam sarang selain itu telur semut/ kroto sangatlah ringan. Pangsa pasar sangat besar supply sangat kecil itulah yang terjadi pada telur semut/kroto. Harga telur semut / kroto dipasar burung saat ini sangat menakjubkan yaitu berada dikisaran Rp.100 ribu sedangkan pada waktu tertentu misalnya Lebaran dapat mencapai Rp ribu rupiah. Pertanyaannya adalah kenapa kita tidak mencoba untuk budidaya semut kroto? Budidaya Semut Kroto adalah tambang emas bagi orang yang tahu bisnis. Itulah kesimpulan yang penulis dapat sampaikan. Kalasan, 26 februari 2012 Penulis Muftikhul Umam

2 POTENSI BISNIS Budidaya semut rangrang mempunyai prospek bisnis yang sangat bagus hal ini karena supply kroto ke pasar masih sangat terbatas. Para pencari kroto biasanya masih mengandalkan berburu di pohon-pohon sehingga apabila cuaca buruk misalnya hujan terus menerus mereka enggan untuk berburu. Selain itu ketersediaan kroto di alam bebas semakin berkurang bila diburu terus menerus.dalam hal ini penulis menganjurkan untuk memulai budidaya semut rangrang sebagai penghasil kroto. Selain menjaga ketersediaan semut rangrang di alam juga mempunyai prospek bisnis yang bagus. Bayangkan anda dapat membudidayakan semut kroto, misalnya perhari menghasilkan 1 Kg telur semut/ kroto maka perhitungannya adalah ; X 30 = ,- Keterangan : adalah harga kroto per Kg 30 adalah jumlah hari dalam satu bulan ,- adalah penghasilan yang diperoleh per bulan Wauw ini adalah penghasilan yang luar biasa, karena dengan modal uang dan modal tenaga yang minim atau malah sangat minim kita mendapatkan hasil yang besar. Mungkinkah bisa terjadi? Jawabnya kenapa tidak alias sangat mungkin terjadi. Penulis dalam melakukan penelitian mendapatkan hasil sebagai berikut ; 1 toples atau lodong ( media sarang semut ) ukuran Volume 1 Liter dapat menghasilkan 1-2 ons kroto dalam waktu hari. Seandainya 1 toples katakanlah dapat 1 ons kroto saja maka untuk mendapatkan 1 Kg kroto hanya memerlukan 10 Toples, Mudah bukan. Untuk mendapatkan 1 Kg kroto per hari kita perlukan 10 x 30 = 300 Keterangan ; 10 adalah jumlah toples dimana 1 toples berisi semut ( kurang lebih ) 1000 ekor 30 adalah jumlah hari dalam 1 bulan 300 adalah jumlah toples/ lodong/ media sebagai sarang semut yang diperlukan

3 Untuk mengukur ( kurang lebih )1000 semut yang akan dimasukkan dalam toples sebagai media sarang semut penulis melakukan dengan cara menakar semut dalam ½ gelas air mineral kemasan 200 ml yang telah dilumuri tepung tapioka. Fungsi tepung tapioka adalah agar supaya semut tidak bisa naik keatas permukaan. Bagaimana supaya penghasilan kita lebih dari Rp ,- per bulan tentunya kita harus menambah jumlah sarang semut sebanyak-banyaknya. Karena dengan menambah sarang semut berarti menambah mesin uang kita. Bekerjasama dalam membuat sarang

4 GAMBARAN UMUM SEMUT RANGRANG/ SEMUT KROTO Dua semut Rangrang saling mengenali satu sama lain Semut Rang-rang sering disebut juga semut kroto karena menghasilkan telur semut yang biasa disebut kroto. Di dunia barat ternyata juga banyak nama atau sebutanya, diantaranya yaitu ; Weaver ant atau semut penenun. Disebut semut penenun karena mereka membuat sarang dengan menenun dari benang sutra yang berasal dari Larva mereka sendiri. Mereka juga menjahit daun-daun di pohon untuk membikin tempat tinggal. Karena mereka suka berada di pohon sebagian orang barat menyebutnya Tree ant/ Green tree ant atau semut pohon/ semut pohon hijau. Sebagian orang barat menyebut Orange gaster di Indonesia menjadi Semut merah/ Red ant walaupun warna yang mendekati adalah oranye. Dalam bahasa Indonesia disebut Semut Rang-rang sedangkan Orang Jawa menyebut Nyangkrang. Di Malaysia disebut Semut api/ Fire ant meskipun sebenarnya salah karena Fire ant/ Semut api berbeda jenis ( Solenopsis ) Sedangkan nama ilmiahnya adalah Oecophylla. Oecophylla mempunyai banyak family yang dapat ditemukan di Afrika, Eropa dan Asia - Australia. Di Asia - Australia mereka berada di Sebagian wilayah India, sebagian wilayah China, Thailand, Vietnam, Laos, Miyanmar, Malaysia, Indonesia dan Sebagian wilayah Australia. Semut Rangrang Afrika mempunyai nama Ilmiah/ latin Oecophylla Longinoda. Mereka berada di sebagian Gurun Sahara. Semut Rangrang Asia-Australia mempunyai nama ilmiah/ latin Oecophylla Smaragdina. Family Formicidae dan Ordo Hymenoptera atau masih sekeluarga dengan tawon/ lebah.

5 Peta Oecophylla. Oecophylla Longinoda warna biru,oecophylla Smaragdina warna merah Adalah! "# $% &% % & % % % %%'%!& ()!!%*! *%%* % * &*!%!!)%!(!+,'-%!& ()!!%*!! -%!.% / 0*"! '%#' -% %1 "# 23'! % *-!!&% 4! % ' &! 35 %!!% 6 %& " # 7 % 1 6 %& *5 23!*!,! 8%! /& ' - &!.% 9!5,2 $% #"# #&'# #" &

6 %!&!% %&!% :!*! &!:! $ -%! *!&5%!&%*!**& -%&!%%%&-%; <!% %!! = %5 %(-5 %(-!%!&!*! -%5**&*% **%"& -% & &# <!!!% %%& ** *! % %& %! #+**# - "'!%%-!=%%**& %&#' %& & 5 &! %! % %& & % &! **&* - >?!*@ %-! = %! %! %& &! %'!!%& & * %&%A2%! **!%* **1"!**& 6 *&!!& %"*% %%!!*-% &%&%!%%,

7 &#( " "( #< %&! **! %(- & *"!=%>%%*!%-*#% %2%!%%& &6!& 5%# =%% #)"* < %&-! %* %!!!%!%# %2%%! B %&- * "! %&- # )* + % &- %& % & * -% %%& %" %! %%*# % % - %%& %%* %%&!!%,% # ")#& (%* %!%! (! # % **&*#&%!!%**& **%-! ***(%** **%-! : %**!!**!%!%-! &&(!)&&! * * & & %!# &# %&!*%!&*-- &&%-!%!#!**#!!

8 # "#& % -"#& %=%%(!+"%$% %**% = *!&! %%! **& -! %% * & % = - %" ( "%!&"* *%!."&"" $%&%=!!% %&&!# %!%**"&!*%-% *% %!!% $%& &%%%%&C!C&

9 " "& #& "".% -#&, - *****& %* 5 % %% %% &!!! %&&!*& *% *4***" *%&*&%"! *"%&*!!**&A % "#& )!%%%&# 3

10 A!%*!%&%%& % %*!%%%*5%"%%&%%& # $%**%!***!% $&%!&!!&!&

11 BUDIDAYA SEMUT RANGRANG A. Peralatan Yang Dibutuhkan Dalam Budidaya Semut Rangrang ; 1. Rak kayu/ Meja/ Besi Untuk meletakkan toples sebagai media pengganti sarang semut dari alam diperlukan meja atau rak kayu/ besi. Penggunaan rak kayu/ besi dilahan sempit akan lebih effisien karena rak kayu dapat dibuat bersusun 3 4 sehingga akan menampung banyak toples. Contoh : dengan rak ukuran tinggi 160 cm X lbr 50 cm X pjg 100 cm dapat dibuat bersusun 4. Apabila satu susun dapat menampung 25 toples ( media plastik yang dapat disusun ) maka 4 susun menjadi 100 toples. Kaki-kaki pada rak kayu harus diberi bak kecil/ kaleng yang didalamnya sudah di isi air atau oli. Perbedaan penggunaan air dan oli adalah bila menggunakan air terkadang semut masih mau mendekat sedangkan bila menggunakan oli semut tidak mau mendekat. Rak kayu tampak samping Rak kayu tampak bawah

12 2. Toples Plastik/ Lodong Toples bekas makanan sebagai sarang semut Media sarang semut bentuk lain Keterangan : Toples/ lodong sebagai pengganti sarang semut alami hanyalah salah satu media yang dapat digunakan diluar itu masih banyak media yang dapat digunakan seperti ; Bumbung bambu, Pralon, Botol plastik bekas minuman mineral ukuran besar dan lainlain. Apabila menggunakan Toples bekas kue, sebelumnya harus dicuci dengan sabun sampai bersih kemudian dikeringkan. Hal ini karena semut Rangrang menjadi tidak betah bahkan mati dalam beberapa hari apabila Toples plastik masih mengandung minyak atau ada sabun yang tertinggal di dalam toples. Penggunaan toples plastik yang baru dibeli sebenarnya lebih baik karena tidak ada minyak bekas kue dan di disain dapat disusun ( seperti tampak pada gambar ). Tetapi tentunya akan menambah cost atau biaya sebagai modal. Penggunaan Media plastik dipilih karena transparan sehingga Telur semut/ Kroto akan kelihatan dari luar.

13 3. Gunting Ranting Gunting ranting Keterangan : Gunting ranting digunakan untuk memotong ranting sarang semut dipohon yang rendah. Gunting ranting juga digunakan untuk memotong ranting sarang semut dan daun yang sudah dimasukkan dalam ember plastik. 4. Sarung Tangan Karet #" 1 <!%-!% 5. Tepung Tapioka/ Kanji Tepung tapioka

14 Keterangan : Tepung tapioka/ kanji digunakan untuk melumuri/ mengolesi bak plastik/ ember bagian atas. Hal ini agar Semut tidak naik ke atas. 6. Bak plastik/ Ember Bak dan ember plastik berfungsi untuk penampungungan sementara koloni semut Keterangan : Bak plastik digunakan untuk transit sarang semut dari pohon sebelum dipindahkan ke Toples. Ember plastik digunakan untuk memasukkan sarang semut dari pohon yang masih bercampur daun dan ranting. 7. Solasi/ Lakban Keterangan : Digunakan untuk menutup lobang semut pada toples dan untuk mengikat tutup ember ketika akan dibawa. 8. Gunting Dahan Gunting dahan Keterangan : Gunting dahan digunakan untuk memotong sarang Semut Rangrang yang berada pada dahan yang tinggi pada waktu berburu sarang semut di alam.

15 B. Pembibitan Yang dimaksud pembibitan adalah pengambilan calon Semut Rangrang yang akan kita budidayakan. Pembibitan ada 3 macam metode ; 1. Mengambil semut rangrang yang ada di pohon-pohon yang berada di alam 2. Memijah sarang semut pada toples yang sudah penuh 3. Meletakan toples baru di dekat toples semut yang sudah penuh Metode pertama : Pencarian bibit semut dapat dilakukan dengan cara berburu di pohon-pohon yang ada di alam/ pekarangan/ perkebunan/ hutan. Pohon-pohon yang sering penulis jumpai menjadi tempat tinggal favorit semut rangrang di pekarangan adalah ; pohon mangga, pohon jambu air, pohon rambutan, pohon nangka. Di perkebunan semut rangrang dapat dijumpai di pohon kopi, pohon jeruk sedangkan di hutan dapat dijumpai di pohon pete, pohon tanjung. Mungkin masih banyak lagi pohon-pohon yang menjadi tempat favorit semut rangrang dalam membuat sarang yang penulis belum ketahui. Adapun waktu yang penulis sarankan untuk berburu mengambil sarang adalah pagi hari karena semut masih banyak yang berada di sarang. Persiapan sebelum berburu sarang Semut Rangrang dapat dilakukan dengan beberapa tahap dan langkah ; 1. Survey lokasi dimana Semut Rangrang membuat sarang, hal ini dapat dilakukan sore hari 2. Menuju lokasi dengan membawa peralatan yang dibutuhkan seperti : gunting ranting dan gunting dahan, sarung tangan karet yang sudah dilumuri tepung tapioka pada bagian luar, bak besar/ ember yang sudah dilumuri tepung tapioka pada bagian dalam mulai tengah sampai atas, toples yang sudah di beri lobang sebesar rokok dan sudah di tutup sementara menggunakan solasi/ lakban. Adapun langkah selanjutnya (di lokasi ) adalah ; 1. Gunakan sarung tangan karet yang sudah dilumuri tepung tapioka pada bagian luar 2. Potong daun/ ranting yang menjadi sarang semut dengan gunting ranting bila rendah atau gunting dahan bila tinggi. Terkadang koloni semut membuat sarang sampai 3 ranting yang mempunyai banyak daun. Usahakan sarang semut jangan sampai rusak/ terbelah ketika jatuh ke tanah.

16 3. Masukkan sarang semut dalam bak besar atau ember yang sudah dilumuri tepung tapioka pada bagian dalamnya. Gunakan ember yang ada penutupnya bila masih akan memotong sarang lagi. Gunakan Bak besar bila langsung dipindah ke toples. 4. Potong / bersihkan daun dan ranting sarang semut yang ada di bak/ ember plastik yang baru diambil dari pohon dengan gunting ranting dalam keadaan tangan masih menggunakan sarung tangan karet. 5. Tumpahkan semut yang sudah bersih dari daun dan ranting pada toples yang sudah di siapkan dan sudah ditutup lubang semutnya dengan solasi/ lakban. Kemudian tutup rapat toples dengan menggunakan tutupnya. Biarkan selama minimal 2 jam dan maksimal semalam sebelum dibuka solasi/ lakban yang menutup lubang pintu semut. Hal ini maksudnya adalah agar semut tenang dan beradaptasi dengan sarang baru. 6. Letakkan toples semut pada meja/ rak kayu yang sudah disiapkan dengan makanan ( ulat hongkong ) dan air manis/gula dalam nampan kecil. Setelah semalam dalam toples dan sudah berada di rak kayu kemudian kita buka solasi/ lakban penutup lubang pintu semut. Jangan kaget bila semut belum mau makan atau minum, maklum masih adaptasi dengan tempat tinggal baru. Untuk itulah kita didik dengan cara memberikan ulat hongkong pada semut dan meneteskan air manis pada meja/ rak kayu yang menjadi tempat kerumunan semut. Butuh waktu kurang lebih 1 bulan untuk bisa makan dan minum sendiri tanpa disuapi pemilik. Penting untuk diketahui bahwa apabila mendapati sarang semut yang ada krotonya seyogyanya jangan diambil krotonya saja tetapi ikut disertakan dalam toples sarang semut. Semut-semut yang sedang bertelur akan lebih cepat betah tinggal di toples semut dari pada yang tidak bertelur. Hal tersebut karena semut-semut yang sedang bertelur mempunyai naluri untuk menjaga dan merawat telur hingga menetas. Metode kedua : Yaitu dengan cara memijahkan semut-semut yang berada di toples penuh semut. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membongkar sarang semut di toples yang sudah penuh. Membongkar maksudnya mengambil toples sarang semut dari rak kemudian ditumpahkan pada bak/ ember dan seterusnya di pindah ke toples-toples baru yang sudah dipersiapkan. Sebelum dipindahkan ke toples-toples baru sebaiknya ditakar dengan gelas air mineral yakni minimal berisi semut 1/3 gelas.,

17 Metode ketiga : Yakni dengan cara membiarkan semut-semut pindah secara alami. Kita cukup meletakkan toples kosong didekat toples sarang semut yang sudah penuh. Secara naluri semut rangrang akan mencari tempat tinggal baru dan membentuk sarang baru ketika sarang mereka sudah penuh sesak atau rusak. Karena mereka ( generasi kedua dan seterusnya ) sudah tidak kenal daun atau pohon maka mereka akan mencari toples yang kosong untuk dijadikan tempat tinggal baru. Penting untuk diketahui bahwa semut rangrang tangkapan dari alam hidup dalam koloni yang berbeda-beda. Ketika dialam bebas mereka hanya hidup dengan satu koloni saja dan akan perang/ berkelahi sampai mati jika ketemu koloni lain. Dipenangkaran perilaku mereka dapat dirubah. Cara merubahnya bisa dengan cara memberi jembatan yang kecil antara meja/ rak yang satu dengan yang lainnya. Maksudnya ketika berburu dan mendapatkan koloni semut maka harus dipisahkan antara tangkapan hari ini dengan tangkapan minggu depan dan seterusnya dengan meja/ rak yang berbeda. Kemudian setelah tanggkapan baru sudah mulai adaptasi dan betah tinggal di toples semut( 2-4 minggu ) barulah kita campurkan dengan koloni semut yang sudah duluan dengan cara memberi jembatan kecil berupa sebilah bambu atau kawat yang direntangkan antara meja/ rak satu dengan yang lainnya. Kemudian setelah mereka berkenalan dan bersahabat barulah toples sarang semut dipindahkan atau dicampurkan dengan toples sarang semut yang lama atau lebih dulu ada di meja/ rak utama. Jadi seyogyanya orang-orang yang akan membudidayakan semut rangrang minimal harus punya 2 meja/ rak. Apabila hanya punya satu rak maka antara lapisan atas dan bawah harus diikat dengan tali kain/ sumbu kompor yang sudah dicelupkan ke minyak/ Oli bekas. Setelah koloni semut sukses beradaptasi dengan toples sebagai sarang semut baru, barulah diberi kawat antara lapisan rak bagian bawah dengan bagian atas. Apabila sudah berbaur tali/ kawat bisa dilepas. Keterangan : Yang Penulis maksud dengan Adaptasi dalam hal ini yaitu ; 1. Adaptasi semut rangrang dengan sarang yang baru, dari sarang yang berada di - pohon-pohon dirubah menjadi sarang dalam toples yang transparan. 2. Adaptasi wilayah kekuasaan/teritorial, yaitu merubah dari wilayah pepohonan alam mungkin juga daratan dirubah menjadi wilayah meja/ rak dalam rumah. 3. Adaptasi makanan dan minuman, yaitu merubah makanan dan minuman semut Yang tadinya memangsa serangga tertentu sebagai makanan diganti dengan ulat hongkong, jangkrik. Yang tadinya minuman cairan manis alami diganti dengan air gula yang mudah dibuat manusia.

18 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN A. Perawatan Dalam budidaya semut rangrang ini hampir bisa dikatakan tidak ada perawatan. Kalaupun ada hanya mengontrol air atau oli yang ada pada kaki meja/ rak. Hal ini karena sifat air yang dapat menguap sehingga dapat berkurang. Apabila air sampai habis maka semut-semut akan turun ke lantai dan menyebar diseluruh rumah. Penggunaan oli pada kaki meja/ rak kelemahannya adalah semut-semut tidak berani mendekat pada kaki meja/ rak bagian bawah hal ini karena bau oli bekas yang menyengat. Kelebihan penggunaan oli bekas tidak mudah kering karena kekentalannya. B. Pemeliharaan a) Makanan Semut Rangrang Dalam Penangkaran, protein untuk makanan semut dapat kita beri Ulat hongkong, ulat bambu, jangkrik dan cicak. Mana yang lebih mudah kita dapatkan dan murah harganya tentunya. Selain itu sebenarnya semut rangrang juga senang memakan tulang mentah yang masih ada serat-serat dagingnya. Seperti yang telah penulis jelaskan bahwa dalam penangkaran, penulis memberikan ulat hongkong sebagai pengganti protein pada makanan semut. Yang penting untuk diperhatikan bahwa jangan sampai kehabisan makanan karena bila ini sampai terjadi maka semut rangrang akan memakan telurnya sendiri. Pemeliharaan semut rangrang sangat mudah karena hanya mengontrol makanan berupa ulat hongkong yang akan habis 3 7 hari tergantung pada jumlah semut rangrang yang ada di lapisan rak/ meja. Berdasarkan pengalaman penulis dalam budidaya semut rangrang ½ ons ulat hongkong seharga rupiah mampu untuk memberi makan 15 toples koloni semut selama 7 hari/ seminggu. Satu toples ukuran volume 1 ltr kurang lebih seribu semut sehingga 15 toples berarti 15 ribu semut. Sangat murah bukan. Semut rangrang mengambil dan membawa ulat hongkong ke sarang

19 b) Minuman Semut Rangrang Semut Rangrang mengkonsumsi 80% air gula dan 20% protein. Sedangkan air minumnya kita beri air gula. Air gula adalah air putih matang yang sudah kita beri gula pasir dengan komposisi 1 gelas air 200 ml + gula pasir 1 sendok makan dan berlaku kelipatanya atau bila dirasakan telah manis. Ingat semut hanya akan minum air yang manis. 1 gelas air gula dapat habis 3-5 hari. Konsumsi semut rangrang terhadap ulat hongkong dan air gula selain dipengaruhi jumlah semut atau koloni semut ternyata juga di pengaruhi oleh masa bertelur semut. Pada waktu semut Rangrang mulai bertelur mereka membutuhkan lebih banyak protein dan cairan manis. Air gula sebagai minuman semut 3

20 MASA PANEN KROTO Masa panen kroto adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Pertanyaan yang sering penulis jumpai adalah kapan kroto dapat dipanen? Dan berapa kali panen dalam sebulan? Kroto siap panen Sebelum penulis jawab pertanyaan diatas perlu diketahui bahwa Semut Rangrang mempunyai daur telur semut hari yang artinya semut rangrang bertelur mulai dari sebesar butir gula pasir - bulir beras - larva - pupa - jadi semut butuh waktu 15 sampai 20 hari. Dengan memahami daur telur semut Rangrang tersebut maka pertanyaan diatas dengan mudah penulis jawab sebagai berikut : 1. Kroto dapat di panen setiap 15 sampai 20 hari sekali. 2. Kroto dapat dipanen ketika kita mengetahui telur semut dalam toples semut kelihatan sudah banyak. Itulah fungsi mengganti sarang semut dengan toples transparan sehingga telur semut jadi terlihat dengan jelas. Bagaimana supaya kita dapat panen Kroto setiap hari? jawabnya adalah kita harus punya toples sarang semut setidaknya 300 toples dengan ukuran volume 1 ltr. Sehingga dapat dipanen setiap hari 10 toples selama 30 hari secara bergantian. Cara Memanen Kroto ; 1. Siapkan bak/ ember plastik, Strimin kawat kecil, Sarung tangan karet. Kemudian masukkan strimin kedalam ember yang telah kita siapkan. 2. Ambil toples sarang semut Rangrang yang sudah penuh kroto

21 3. Tuangkan toples sarang semut kedalam ember plastik yang sudah diberi strimin kawat sambil digoyang-goyang. Peralatan untuk memanen kroto Keterangan : Pada waktu toples sarang semut dituangkan dan di goyang-goyang kroto akan jatuh kedalam ember dan semut akan menempel pada strimin kawat. Setelah kroto dituangkan/ditumpahkan dalam bak/ ember segera kembalikan toples sarang semut ke tempat semula, ingat jangan memindah ke tempat lain!!. Untuk mengembalikan semut yang ada pada strimin cukup letakkan strimin pada lapisan rak/ meja yang kosong dan semut akan kembali ke toples sarang semut dalam waktu 1 2 jam. Penulis sarankan untuk menggunakan lebih dari satu bak/ ember yang sudah diberi strimin. Hal ini dimaksudkan agar proses pemanenan kroto lebih cepat waktunya. Hasil panen kroto

22 PENUTUP Dalam menyusun tulisan ini penulis berdasar pada penelitian penulis sendiri dalam melakukan budidaya semut rangrang dan dari buku serta artikel-artikel yang penulis baca dari internet yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan. Dari uraian, penjelasan serta informasi diatas akhirnya penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Semut rangrang diciptakan Tuhan sebagai penyeimbang alam dan biokontrol bagi tanaman buah tertentu 2. Budidaya semut rangrang sangat mudah karena dapat dilakukan di lahan yang terbatas didalam rumah 3. Budidaya semut rangrang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi atau mempunyai prospek bisnis yang bagus karena tidak memerlukan modal uang dan tenaga yang banyak akan tetapi mempunyai hasil yang luar biasa ( proviteble ). Penulis yakin masih banyak kekurangan dalam menyusun tulisan ini. Oleh karena itu kritik dan saran akan penulis terima sebagai koreksi / perbaikan dalam revisi buku ini. Akhirnya saya ucapkan trimakasih semoga bermanfaat dan segera mencoba sebelum BOOMING dan kedahuluan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan sangat tinggi. Banyaknya para pencari kroto di alam yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. permintaan sangat tinggi. Banyaknya para pencari kroto di alam yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perunggasan saat ini sangat berkembang pesat. Tidak hanya jenis unggas konsumsi, tetapi juga unggas hias. Salah satu unggas hias yang paling diminati para pecinta

Lebih terperinci

BUDIDAYA LEBAH MADU. Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis

BUDIDAYA LEBAH MADU. Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis BUDIDAYA LEBAH MADU Oleh ODJON SOLIKIN, SP. Penyuluh Kehutanan Kab. Ciamis Budidaya lebah ada 2 cara yaitu : 1) Budidaya Lebah Secara Menetap, dan 2) Budidaya Lebah Secara Berpindah. Pada budidaya lebah

Lebih terperinci

CARA PRAKTIS. Budidaya Lebah Madu ( Apis indica )

CARA PRAKTIS. Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) CARA PRAKTIS Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) Pelatihan Budidaya Lebah Madu ( Apis indica ) di Desa Karangmulya Kecamatan Bojong dan Desa Sesepan Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal Oleh : TIM PELATIHAN

Lebih terperinci

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid RUANG LINGKUP BUDIDAYA PEMELIHARAAN JANGKRIK KALUNG KUNING A. UDJIANTO Balai Penelitian Ternak, Po Box 221, Ciawi Bogor RINGKASAN Komoditas jangkrik ini dapat memberikan tambahan penghasilan disamping

Lebih terperinci

RANGRANG DALAM TOPLES KELOMPOK BUDIDAYA KROTO

RANGRANG DALAM TOPLES KELOMPOK BUDIDAYA KROTO PROPOSAL KERJASAMA INVESTASI BUDIDAYA KROTO RANGRANG RANGRANG DALAM TOPLES KELOMPOK BUDIDAYA KROTO ELIK HARI MUKTAFIN 081270324006 D40DF0F9 RDT RANGRANG DALAM TOPLES Srimulyo, RT.09/RW.03, Duyungan, Sidoharjo,

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

STUDI TEKNOLOGI PAKAN PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR

STUDI TEKNOLOGI PAKAN PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR 85 Jurnal Akses Pengabdian Indonesia Vol 1 No 2: 85-89, 2017 STUDI TEKNOLOGI PAKAN PADA USAHA TERNAK PUYUH PETELUR Riyanto Djoko dan Eka Fitasari Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Abstrak

Lebih terperinci

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May 10 MODULE PELATIHAN PENANAMAN DURIAN Oleh : Ulfah J. Siregar ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT IN DUSUN ARO, JAMBI Serial Number : PD 210/03 Rev. 3 (F)

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g. SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN Oleh : Taufik Rizky Afrizal 11.12.6036 S1.SI.10 STMIK AMIKOM Yogyakarta ABSTRAK Di era sekarang, dimana ekonomi negara dalam kondisi tidak terlalu baik dan

Lebih terperinci

Cara Menanam Cabe di Polybag

Cara Menanam Cabe di Polybag Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Gambar 3.1 Koloni Semut Rangrang Gambar 3.2 Semut Pejantan Gambar 3.3 Semut Ratu Gambar 3.4 Semut Calon Ratu...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 3.1 Koloni Semut Rangrang Gambar 3.2 Semut Pejantan Gambar 3.3 Semut Ratu Gambar 3.4 Semut Calon Ratu... DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Koloni Semut Rangrang... 23 Gambar 3.2 Semut Pejantan... 24 Gambar 3.3 Semut Ratu... 25 Gambar 3.4 Semut Calon Ratu... 26 Gambar 3.5 Semut Pekerja... 26 Gambar 3.6 Habitat Semut

Lebih terperinci

Di unduh dari : Bukupaket.com

Di unduh dari : Bukupaket.com Bu, berapa loyang kue yang akan dipanggang? Delapan loyang. Dalam bab ini kamu akan mempelajari: 1. mengalikan dua bilangan satu angka; 2. mengalikan tiga bilangan satu angka; 3. membagi bilangan dengan

Lebih terperinci

Cara Ternak Jangkrik

Cara Ternak Jangkrik Cara Ternak Jangkrik Oleh : M Huda romdon BP3K Udanawu. cara ternak jangkrik Jangkrik merupakan hewan serangga herbivora yang bernafas menggunakan trakea. Jangkrik juga disebut Cengkrik dalam bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

Teori bertani alami: Yang harus di bangun terlebih dahulu adalah memperbaiki tanah

Teori bertani alami: Yang harus di bangun terlebih dahulu adalah memperbaiki tanah Teori bertani alami: Yang harus di bangun terlebih dahulu adalah memperbaiki tanah Air laut di siramkan ke tanah atau lahan yang akan di garaf Hanya membabat rumput tidak menggunakan pestisida(racun rumput).

Lebih terperinci

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK SUROSO, S.Pd.SD SD Negeri 1 Datarajan, Kec. Ulubelu, Kab. Tanggamus, Lampung PENGANTAR Lingkungan sekolah yang indah, bersih dan sehat adalah impian setiap warga sekolah.

Lebih terperinci

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Siapa yang tak kenal ikan lele, ikan ini hidup di air tawar dan sudah lazim dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Ikan ini banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak

Lebih terperinci

Ukuran Populasi Kroto dan Tumbuhan Inang Semut Rangrang di Hutan Pantai Moinit Kabupaten Minahasa Selatan

Ukuran Populasi Kroto dan Tumbuhan Inang Semut Rangrang di Hutan Pantai Moinit Kabupaten Minahasa Selatan Ukuran Populasi Kroto dan Tumbuhan Semut Rangrang di Hutan Pantai Moinit Kabupaten Minahasa Selatan Wenda. Y 1), Frans.T 2) dan R. Kainde 2) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu kehutanan Unsrat 2) Dosen Program

Lebih terperinci

PRAKTIKUM SEDERHANA IPA BERBASIS LINGKUNGAN

PRAKTIKUM SEDERHANA IPA BERBASIS LINGKUNGAN PRAKTIKUM SEDERHANA IPA BERBASIS LINGKUNGAN LEMBAR KERJA SISWA 1 MENCARI HURUF YANG HILANG Materi Pembelajaran : Anggota Tubuh (kelas 1) Alat dan Bahan Sebuah kotak untuk tempat menyimpan guntingan huruf

Lebih terperinci

Arang Tempurung Kelapa

Arang Tempurung Kelapa Arang Tempurung Kelapa Mengapa harus arang tempurung? Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah, membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk keperluan memasak. Salah satu yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian 13 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian lapang dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Febuari 2016 di Screen house Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarata.

Lebih terperinci

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Oleh Liferdi Lukman Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban Perahu No. 517 Lembang Bandung 40391 E-mail: liferdilukman@yahoo.co.id Sesuai dengan

Lebih terperinci

Gambar 1. Koloni Trigona sp

Gambar 1. Koloni Trigona sp BUDIDAYA LEBAH MADU TRIGONA SP Oleh : Victor Winarto *) Rusmalia *) I. PENDAHULUAN Madu adalah salah satu produk primadona HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) di Indonesia. Banyaknya manfaat madu bagi kesehatan,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai

Lebih terperinci

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi Benih cabai hibrida sebenarnya dapat saja disemaikan dengan

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl, III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jl. Kolam No.1 Medan Estate Kecamatan Medan Percut

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BIKA SINGKONG Mata Kuliah : Lingkungan Bisnis Kelompok G Oleh Nama : Akhmad Noor NIM : 11.12.5525 Kelas : SI S1 03 Jurusan : Sistem Informasi SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di UPT-Kebun Bibit Dinas di Desa Krasak Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat berada 96

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi dosis pestisida

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai

Lebih terperinci

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi

Lebih terperinci

1. Starter dengan larutan gula

1. Starter dengan larutan gula 1. Starter dengan larutan gula Siapkan stoples kaca kedap udara ukuran lima liter, pilih yang kedap udara. Tambahkan ke dalam toples 200 gram gula merah, encerkan dengan 3 liter air bersih aduk sampai

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BUDIDAYA IKAN LELE Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh: Mada Mahatma 11.12.5828 Kelas 11.S1SI.07 Sistem Informasi Budidaya Ikan Lele Jenis Ikan Lele memang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITAN Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER)

BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS LITER) BAK PENAMPUNGAN AIR BAMBU SEMEN (KAPASITAS 2.500 LITER) 1. PENDAHULUAN Untuk daerah tropis seperti Indonesia, sebuah keluarga akan membutuhan puluhan liter air bersih per hari untuk minum, membasuh mulut,

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN

BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PRODUKTIVITAS DAN AKTIVITAS MAKAN SEMUT RANG- RANG (Oecophilla smaragdina) PENGHASIL KROTO SEBAGAI SUMBER PROTEIN ALTERNATIF BURUNG KICAU BIDANG

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

Analisis Usaha Ternak Cacing dan Pupuk Kascing (Bekas Cacing)

Analisis Usaha Ternak Cacing dan Pupuk Kascing (Bekas Cacing) Analisis Usaha Ternak Cacing dan Pupuk Kascing (Bekas Cacing) Ternak cacing skala kecil untuk luas lahan 8 x 5 m. Jenis cacing yang dibudidayakan adalah cacing Lumbricus Rubellus. Ringkasan biaya untuk

Lebih terperinci

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil Mungkin benar bila modal uang merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam memulai usaha. Namun memiliki modal uang yang terbatas, bukan menjadi satu alasan bagi Anda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari. bungkus tempe dengan berat perbungkus 6 ons. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Home industry pembuatan tempe sebuah usaha yang memproduksi tempe yang didirikan oleh Pak sapto Home Industry ini sudah ada lebih dari satu tahun

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September Oktober 2012. Tempat penelitian di Kebun Kartini Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW.

Lebih terperinci

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung

Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Oleh Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. A. Latar Belakang Budidaya jamur merang di dalam kumbung merupakan teknik budidaya jamur yang dilakukan secara modern dengan

Lebih terperinci

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu.

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu. Tarsin (70) kelelahan. Matanya menatap lesu. Memegang ember berisi lhem, atau sisa tetes getah karet alam, ia duduk di bawah pohon karet di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara XIX di Sedandang, Pageruyung,

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH Budidaya bawang merah umumnya menggunakan umbi sebagai bahan tanam (benih). Pemanfaatan umbi sebagai benih memiliki beberapa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK 3.1. Flowchart Pengolahan dan Pengujian Minyak Biji Jarak 3.2. Proses Pengolahan Minyak Biji Jarak Proses pengolahan minyak biji jarak dari biji buah

Lebih terperinci

BAB. Daur Hidup Makhluk Hidup

BAB. Daur Hidup Makhluk Hidup BAB 4 Daur Hidup Makhluk Hidup Suatu sore, Nina dan Siti sedang berjalan-jalan di taman sambil melihat-lihat bunga yang berwarna-warni. Tiba-tiba Siti tertarik pada satu dahan tanaman. Siti pun memanggil

Lebih terperinci

Langkah-langkah Anti Nyamuk

Langkah-langkah Anti Nyamuk Nasehat untuk rumah tangga Langkah-langkah Anti Nyamuk Arahan 1. Informasi di bawah ini adalah untuk membantu masyarakat mencegah dan mengendalikan pembiakan nyamuk Aedes albopictus, di rumah dan lingkungan

Lebih terperinci

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus ) BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus ) 1. SEJARAH SINGKAT Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka

Lebih terperinci

T E M P E 1. PENDAHULUAN

T E M P E 1. PENDAHULUAN T E M P E 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU

KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU KARYA ILMIAH USAHA LEBAH MADU Disusun Oleh : Muhammad Burhan Kurniawan NIM : 10.11.4556 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Meraup Untung dari Usaha Lebah Madu Abstraksi Bisnis lebah madu

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Ulat Sutera Bahan-Bahan Alat

MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Materi Ulat Sutera Bahan-Bahan Alat MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi Devisi Persuteraan Alam Ciomas. Waktu penelitian dimulai dari Juni

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao

TANAMAN PERKEBUNAN. Kelapa Melinjo Kakao TANAMAN PERKEBUNAN Kelapa Melinjo Kakao 1. KELAPA Di Sumatera Barat di tanam 3 (tiga) jenis varietas kelapa, yaitu (a) kelapa dalam, (b) kelapa genyah, (c) kelapa hibrida. Masing-masing mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA Jambu mete merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh pelaut portugal ke India

Lebih terperinci

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa Selain memposting resep puding yang super enak, kami juga akan memberikan tips bagaimana cara membuat puding yang lezat dan istimewa. 1. Wadah yang digunakan

Lebih terperinci

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Karangploso,

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS) Karangploso, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2010, bertempat di Laboratorium Entomologi Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 9 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada periode Juli 2015 sampai dengan Februari 2016. Bertempat di screen house B, rumah kaca B dan laboratorium ekologi dan

Lebih terperinci

Pembuatan Sosis Ikan

Pembuatan Sosis Ikan Pembuatan Sosis Ikan Sosis ikan adalah salah satu olahan yang dibuat dari pasta ikan yang ditambah dengan bumbu-bumbu, kemudian dibungkus/dikemas dengan usus kambing atau pengemas lainnya yang biasa disebut

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN LAMPIRAN 58 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN KARAKTERISTIK SAMPEL Responden adalah penjamah makanan di rumah makan Jumlah responden adalah seluruh penjamah makanan di rumah makan Lembar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus

Lebih terperinci

PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG

PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG PROSPEK CERAH BISNIS JAMUR MERANG OLEH: ADHITYA NUGROHO 10.11.3831 S1 TI 1D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 A. ABSTRAK Banyaknya permintaan akan jamur merang dikalangan masyarakat akhir-akhir ini sedang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Cara Sukses Bisnis Budidaya Lele Disusun oleh: Nama : Siti Mustikaningsih Nim : 10.11.3913 Kelas : S1T1-2E Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer AMIKOM

Lebih terperinci

Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas

Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas Pot Bunga dari Botol Plastik Bekas Limbah botol air mineral bagi kebanyakan orang di anggap sebagai sampah yang kurang bermanfaat. Botol plastik bekas bisa kita jadikan sebagai kerajinan tangan yang berseni.

Lebih terperinci

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n T E N T A N G P E R M A K U L T U R S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n A PA ITU P ERMAKULTUR? - MODUL 1 DESA P ERMAKULTUR Desa yang dirancang dengan Permakultur mencakup...

Lebih terperinci

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA Kue talam memang biasanya diolah dari bahan ubi. Namun sebenarnya tidak harus seperti itu. Banyak sekali bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kue talam

Lebih terperinci

BAB III METODE. kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, masing-masing perlakuan

BAB III METODE. kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, masing-masing perlakuan BAB III METODE A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan design Penelitian Eksperimen yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, masing-masing perlakuan terdapat lima kali pengulangan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus

METODE PENELITIAN. Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian evaluasi ketahanan beberapa aksesi bunga matahari (Halianthus annus L.) terhadap ulat grayak (Spodoptera litura F.) ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada

Lebih terperinci

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd NATA putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Nata adalah kumpulan sel bakteri (selulosa) yang mempunyai tekstur kenyal, putih, menyerupai gel dan terapung pada bagian permukaan cairan (nata

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin VOLUME 3 NO.3 OKTOBER 2015 EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi, Divisi Persuteraan Alam, Ciomas, Bogor. Waktu penelitian dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias?

BAB I PENDAHULUAN. 1. Apakah botol air mineral bekas dapat dijadikan lampu hias? BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia menghasilkan banyak sampah dalam seharinya. Sampah tersebut menjadi polusi bagi rakyat Indonesia mulai dari sampah yang mudah hancur pada tanah dan ada juga

Lebih terperinci

OLEH: YULFINA HAYATI

OLEH: YULFINA HAYATI PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN (UBU4005) SEMESTER GENAP Oleh: Aminatun Munawarti Amin Setyo Leksono Luchman Hakim Yoga Dwi Jatmiko

PETUNJUK PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN (UBU4005) SEMESTER GENAP Oleh: Aminatun Munawarti Amin Setyo Leksono Luchman Hakim Yoga Dwi Jatmiko PETUNJUK PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN (UBU4005) SEMESTER GENAP 2017-2018 Oleh: Aminatun Munawarti Amin Setyo Leksono Luchman Hakim Yoga Dwi Jatmiko JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018 DAFTAR

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK DISUSUN OLEH : NAMA : YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELAS : 11-S1TI-11 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata. ONDE-ONDE GURIH 250 gram udang cincang 150 gram ayam cincang 2 siung bawang putih haluskan 1 sdt garam, 1/2 sdt merica bubuk 2 sdt gula pasir 1 putih telur 2 sdm tepung maizena 1 sdm daun ketumbar cincang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan. Pemberian perlakuan komposisi media tanam jamur tiram putih (P. ostreatus)

Lebih terperinci

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar. Pupuk organik secara umum didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia berbentuk padat atau cair yang

Lebih terperinci

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR

Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR Kuliah ke 6 : BUDIDAYA JAMUR EDIBLE MUSHROOM 1. Mahasiswa berdiskusi secara aktif berbagi pengetahuan yang dimiliki 2. Berpendapat secara bebas dan bertanggung jawab untuk memberikan / mengemukakan persoalan

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan Ben s Fish Farm mulai berdiri pada awal tahun 1996. Ben s Fish Farm merupakan suatu usaha pembenihan larva ikan yang bergerak dalam budidaya ikan konsumsi, terutama

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA JAMUR TIRAM

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA JAMUR TIRAM KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA JAMUR TIRAM STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Dani Ramadan Hatam NIM : 11.11.5414 Kelompok : E Program Studi : S1 Jurusan : TI Dosen : Prof.Dr.M. Suyanto ABSTRAKSI

Lebih terperinci

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari sellulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis NAMA : BUNGA DWI CAHYANI NIM : 10.11.3820 KELAS : S1 TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III REKAYASA PENURUNAN GENERASI PDA KE GENERASI BIBIT INDUK F1 3.1. Pembuatan Bibit Induk F1 Bibit induk F1 adalah hasil turunan generasi dari bibit PDA. Media yang digunakan bisa dari serbuk gergajian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN BAB I PENDAHULUAN Beberapa program terkait pengembangan perkebunan kakao yang dicanangkan pemerintah adalah peremajaan perkebunan kakao yaitu dengan merehabilitasi tanaman kakao yang sudah tua, karena

Lebih terperinci

CARA PENANGKAPAN IKAN HIAS YA NG RA MA H LINGKUNGA N

CARA PENANGKAPAN IKAN HIAS YA NG RA MA H LINGKUNGA N CARA PENANGKAPAN IKAN HIAS YA NG RA MA H LINGKUNGA N Pendahuluan Ekosistem terumbu karang merupakan gantungan hidup bagi masyarakat Kelurahan Pulau Panggang, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 35 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Metode Penciptaan Dalam penciptaan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul APLIKASI TEKNIK BATIK TULIS DENGAN MOTIF RUMAH ADAT DAYAK KANAYATN PADA PEMBUATAN TAS

Lebih terperinci

Gambar : 14. Pie Ubi Jalar

Gambar : 14. Pie Ubi Jalar Gambar : 14. Pie Ubi Jalar 85 13. KUE LUMPUR WORTEL (IRJA) - 200 gr wortel - 75 gr telur ayam - 50 gr gula pasir - 100 gr maizena - 80 cc susu - 15 gr mentega cair - vanili secukupnya - kismis atau cherry

Lebih terperinci

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum. NATA DE SOYA 1. PENDAHULUAN Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk agar dan berwarna putih. Massa ini berasal pertumbuhan Acetobacter xylinum pada permukaan media cair

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara Madya I. PENDHULUAN A. Latar Belakang Energi mempunyai peranan yan sangat penting dalam kehidupan manusia, karena

Lebih terperinci