Nominal Group Technique (NGT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nominal Group Technique (NGT)"

Transkripsi

1 1

2 Nominal Group Technique (NGT) NGT merupakan brainstorming terstruktur yang ditujukan untuk mendapatkan ide-ide yang heterogen (berbagai tipe orang, tingkatan dama suatu organisasi, latar belakang pendidikan yang berbeda) NGT dapat digunakan untuk mendapatkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang bersifat terbuka (open-ended question) 2

3 Peralatan yang dibutuhkan Alat: Kertas besar, Spidol, Isolasi, dan Dinding kosong Setiap peserta diberikan kertas besar secukupnya serta spidol 3

4 Enam Langkah NGT 1. Statement of Task: Pejelasan tentang apa yang akan dibahas. Penjelasan diberikan secara rinci tetapi tidak boleh menanamkan jawaban apapun kepada peserta selama penjelasan dilakukan. Peserta diperbolehkan membawa materi apapun yang sekiranya dapat membantu idea generation 4

5 Enam Langkah NGT (con t) ١. Silent Generation: Setiap peserta menuliskan jawaban untuk persoalan yang telah dijelaskan pada langkah No. 1. Tidak diperbolehkan berbicara satu dengan yang lainnya (diskusi) 5

6 Enam Langkah NGT (con t) ١. Round Robin: Setiap peserta secara bergiliran memberikan satu kertas berisi satu jawaban dan menuliskannya pada flip chart, tanpa komentar apapun. Putaran berikutnya diulangi seterusnya jika masih ada alternatif jawaban Setiap peserta diizinkan untuk drop out pada setiap putaran dan masuk lagi pada putaran berikutnya. Flip chart yang telah diisi ditemp[elkan di dinding agar semua bisa membacanya sebagai bahan stimulasi idea generation 6

7 Enam Langkah NGT (con t) ١. Clarification Discussion: Seorang fasilitator memimpin diskusi untuk mengklarifikasikan (bukan interpretasi) ide-ide yang tidak dimengerti oleh anggota kelompok dan mengkombinasikan ide-ide yang sebenarnya sama. Tidak ada penilaian bagus atau tidak bagus dari suatu ide. Ide yang tersisa diberi kode khusus untuk phase selanjutnya 7

8 Enam Langkah NGT (con t) ١. Secret Voting Setiap peserta melakukan voting untuk maksimum 8 ide yang menurutnya baik (bersadarkan urutan ranking 1 (terbaik) hingga 8 (biasa)). Hasil voting dikombinasikan dan pemenang sementara berupa ide terbaik telah terpilih, demikian pula ide runner-up. 8

9 Enam Langkah NGT (con t) 6. Consensus and Balance Diskusi tentang ide terbaik dilakukan dan jika ternyata terjadi hasil yang merefleksikan aspekaspek yang dianggap penting (unbalanced voting), kelompok bisa memilih pemenang kedua, mengkombinasikan pemenang pertama dan kedua untuk mencapai kesepakatan. Sebaiknya tidak mengambil ide lain dari yang telah dipilih sebelumnya 9

10 Catatan: Hingga langkah ke-5, setiap partisipan berfungsi sebagai individu yang eterisolasi total dari pengaruh yang lain, dan harus terbebabskan dari agresi yang bersifat verbal dari anggota lainnya (pertanyaan, klarifikasi, komentar, dsb). 10

11 Kriteria SMART Indicator (S)pecific (M)easureable (A)chieveable & (A)ction-able Process Indicator (R)elevant (T)ime-Bound 11

12 (S)pecific Indikator sedapat mungkin mudah untuk diidentifikasi dan dimengerti oleh semua orang Sehingga mereka bisa membantu mencapainya Contoh un-specific Saya ingin bahagia Saya ingin pensiun dengan membuka café di Bali 12

13 (M)easureable Indicator harus dapat diukur, jangan tidak bisa diukur Sedapat mungkin menggunakan data internal yang telah ada atau yang mungkin untuk diadakan Termasuk berapa lama & sumber daya pengukuran, jangan sampai untuk diukur saja butuh berbulan-bulan Jika Sampling, gunakan metode sampling yg benar Contoh Un-Measureable Data penggunaan Alat Medis A dalam pemeriksaan rutin 13

14 (A)chieveable & (A)ction-able Indicator yang dipilih sebaiknya yang berorientasi pada pengukuran proses Sehingga kita bisa tahu proses mana yang bisa kita perbaiki (action) Tetapi indikator outcomes juga bisa dipakai asalkan jelas/disetujui bersama merupakan hasil dari suatu proses tertentu 14

15 (A)chieveable & (A)ction-able 2 Klasik: Toll-free/Telpon/Surat Pengaduan Pelanggan Contoh: Meningkatkan keuntungan rumah sakit sebesar 100% Sebenarnya output-indicator juga bisa asalkan dapat diketahui penyebabnya (proses kausalnya) sehingga action-able Tentunya indicator yang dibuat juga memang secara realistis dapat dicapai 15

16 (R)elevant Sesuai dengan kebutuhan saat ini dan ditetapkan kepada individu atau organisasi Jangan memilih indicator yang tidak sesuai dengan apa yang diukur & siapa yang bertanggun jawab Mau mengukur efisiensi penggunaan listrik yang digunakan ukuran kepuasan pelanggan Jangan meminta cleaning service untuk mengembangkan pangsa pasar Jadi what and whonya jelas 16

17 (T)ime-Bound Tepat Waktu dari sisi Interval Waktu untuk pengukuran (Berapa kali diukur) Batas Waktu untuk pencapaian Jadi didalam indicator perlu dicantumkan kapan dimulai, kapan diperiksa (diukur), kapan akan selesai 17

18 This is the end of the PRESENTATION 18

NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT)

NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT) NOMINAL GROUP TECHNIQUE (NGT) Eka Oktaviani R. Hermin Yulianti Ahmad Zamroni L. Nurul Hidayatul M. Aig Baladhika Ngasdianto Lira Yuanita Mohammad Ridwan A. Ajeng fauziah S. K. Faris Lazwar I. Oky Nor Sahana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab lamanya waktu perbaikan jaringan komputer dan mencari solusi perbaikannya dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH

TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH Teknik sumbang saran/penyaringan digunakan untuk merangsang kreativitas. Setiap anggota tim bebas menyampaikan berbagai gagasannya. Setelah semua

Lebih terperinci

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Peserta menyadari perlunya perubahan peran fasilitator Peserta memahami transformasi peran dari fasilitator umum ke fasilitator wirausaha ke konsultan pembangunan

Lebih terperinci

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit)

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit) MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit) Center of Excellence in Small Medium Enterprise Development Lembaga Penelitian

Lebih terperinci

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.

Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator

Lebih terperinci

1 2 http://creativegapminding.com 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 MODUL 4 COACHING UNTUK MENGEMBANGKAN ORANG A. SUB POKOK BAHASAN - Arti, Tujuan dan Penggunaan Coaching - Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Kualitas Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar orang membicarakan masalah kualitas, misalnya: mengenai kualitas sebagian besar produk buatan luar negeri

Lebih terperinci

Peserta didik diberikan drill untuk memperkuat konsep tersebut. (Herman Hudojo, 2003: 123)

Peserta didik diberikan drill untuk memperkuat konsep tersebut. (Herman Hudojo, 2003: 123) A. Pemahaman Konsep Menurut Jerome Bruner dalam teori-teorinya yaitu teori konstruksi, notasi, kekontrasan dan variasi, serta konektivitas menyatakan bahwa belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Etik Penelitian

Lampiran 1. Surat Etik Penelitian Lampiran 1. Surat Etik Penelitian Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Lampiran 3. Lembar persetujuan menjadi informan FGD PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS

Lebih terperinci

WEEK 5 1 st IDEATION BRAINSTORMING and BMC INSPIRATION FOR RIGHT BLOCKS REFINING

WEEK 5 1 st IDEATION BRAINSTORMING and BMC INSPIRATION FOR RIGHT BLOCKS REFINING WEEK 5 1 st IDEATION BRAINSTORMING and BMC INSPIRATION FOR RIGHT BLOCKS REFINING Learning Outcomes week 4a- 5-5a Setiap Mahasiswa mampu menghasilkan 2 draft BMC sebagai solusi dari problem temuan mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi merupakan suatu proses yang melibatkan dua orang atau lebih, dan di dalamnya terdapat pertukaran informasi dalam rangka mencapai suatu

Lebih terperinci

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK Waktu: 140 menit A. PENGANTAR Lingkungan belajar sangat berperan dalam menciptakan suasana belajar yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan. Adapun diagram alir metodologi penelitian pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Mulai Pemilihan tempat yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Pengembangan Produk Unit Business Development

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Pengembangan Produk Unit Business Development L-1 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pengembangan Produk Unit Business Development Sumber: Prosedur ISO 9001:2000 Unit Business Development L-2 Lampiran 2. Kuesioner Rantai Nilai Inovasi (Card Solution)

Lebih terperinci

Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS

Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS Rissalwan H. Lubis Direktur Eksekutif LKPS Instrumen yang digunakan Jumlah orang yang diwawancara Wawancara mendalam peneliti adalah instrumen Wawancara semi terstruktur mengguna pedoman umum wawancara,

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY  LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK Setelah mengikuti Dinamika Kelompok, peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas karena dalam penelitian ini akan mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran

Lebih terperinci

ETIK UMB Modul ke: TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Manajemen. Fakultas. Program Studi

ETIK UMB Modul ke: TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB SYAHLAN A.SUME,SE,MM. Manajemen. Fakultas. Program Studi ETIK UMB Modul ke: 03 TUJUAN HIDUP & MOTIVASI PENCAPAIAN PRESTASI FEB Fakultas Program Studi Manajemen BY SYAHLAN A.SUME,SE,MM MAU KEMANA ANDA? TUJUAN HIDUP Sudahkah Anda menetapkan tujuan hidup Anda?

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR TEKNIK INSTRUKSIONAL (PEKERTI) KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI JAWA TENGAH

PELATIHAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR TEKNIK INSTRUKSIONAL (PEKERTI) KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI JAWA TENGAH KETERAMPILAN BERTANYA DASAR DAN BERTANYA LANJUT ( diisi oleh Pengamat ) Lampiran 1&2 Sub- No Komponen-Komponen Keterampilan Skor Kualitas Komentar A. Keterampilan Bertanya Dasar: 1. Pengungkapan pertanyaan

Lebih terperinci

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT)

Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Tata cara pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) atau Diskusi Kelompok Terarah (DKT) Disampaikan pada perkuliahan Pengembangan Masyarakat di FKM USU Senin/Tanggal 26 Mei 2014. Pelaksanaan FGD/DKT perlu

Lebih terperinci

4/24/2014 PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN KONSEP PPK

4/24/2014 PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN KONSEP PPK PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc KONSEP PPK Salah satu unsur pokok dalam TQM adalah PPK. Pelibatan karyawan: suatu proses untuk mengikutsertakan para karyawan pada

Lebih terperinci

Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika

Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika Makalah Termuat pada Jurnal MIPMIPA UNHALU Volume 8, Nomor 1, Februari 2009, ISSN 1412-2318) Oleh Ali Mahmudi JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING S1. Dosen : Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. (0891)

HAND OUT PERKULIAHAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING S1. Dosen : Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. (0891) HAND OUT PERKULIAHAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING S1 Mata Kuliah : Dinamika Kelompok*** Kode Mata Kuliah : Bobot : 2 SKS Dosen : Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. (0891) Program Studi : S-1 Bimbingan

Lebih terperinci

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DINAMIKA KELOMPOK. DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY  LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA KELOMPOK Setelah mengikuti Dinamika Kelompok, peserta

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. wilayah kerja Puskesmas Ngesrep, Semarang, pada bulan Juni 2015. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ginekologi. Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi bidang ilmu Obstetri dan 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelurahan

Lebih terperinci

Towards Innovative Government

Towards Innovative Government 2018 Workshop Penyusunan Risalah Budaya Kinerja Towards Innovative Government Ruang Hayam Wuruk, Kantor Gubernur Jawa Timur - Surabaya, 17 April 2018 1 Productivity Continuity Agility 2 PENGANTAR MANAJEMEN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii. PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI... ii PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI... iii MOTTO... iv PERSEMBAHAN... v ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research. Menurut Wardhani, dkk. (2007: 1.4) Penelitian

Lebih terperinci

Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw

Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Modul 4: Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi: Refleksi Jigsaw Latar Belakang Ini adalah modul refleksi pertama dalam

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi Efektif

Pengertian Komunikasi Efektif Komunikasi Efektif Pengertian Komunikasi Efektif Apa itu komunikasi efektif? Komunikasi efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang baik dalam kontak sosial yang baik pula.

Lebih terperinci

ROGRAM PARENTING PAUD. Adapted from NEST

ROGRAM PARENTING PAUD. Adapted from NEST ROGRAM PARENTING PAUD Adapted from NEST KELUARGA KELUARGA : Unit sosial terkecil di masy. yang terbentuk atas dasar komitmen utk mewujudkan fungsi keluarga. (ayah, ibu, anak, nenek, kakek, paman, bibi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN 25 Kota

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN 25 Kota 8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VB SDN Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VB SDN

Lebih terperinci

Menyusun Key Performance Indicator (KPI) untuk Mengukur Kinerja Anda

Menyusun Key Performance Indicator (KPI) untuk Mengukur Kinerja Anda Menyusun Key Performance Indicator (KPI) untuk Mengukur Kinerja Anda Nah pemilik Bisnis, sampai saat ini bagaimana anda menilai kinerja anggota tim Anda? Jika anda masih menggunakan metode senioritas atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang bisa ditarik dari studi kasus ini adalah : 1. Pada gambar Trend & Performance pada tahun 2010, terlihat bahwa jumlah unit mulai naik cukup

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII TKR 1 PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL DI SMK

Lebih terperinci

Monitoring & Evaluation Dasar. Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ

Monitoring & Evaluation Dasar. Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ Monitoring & Evaluation Dasar Oleh Erwien Temasmico Djayoesman M&E Coordinator - AIPJ Apakah Monitoring & Evaluasi Monitoring program atau intervensi dalam pelibatan pengumpulan data rutin yang mengukur

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT

Hariadi PW SMP Negeri 10 Surakarta ABSTRACT PENINGKATAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN BELAJAR SNOW BALL PADA SISWA KELAS VII B SEMESTER GENAP SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Hariadi PW SMP

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Lampiran 1A Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan Penelitian Pengembangan Program Ronde Klinis Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan Bapak/Ibu/Saudara/I

Lebih terperinci

BUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN

BUKU 4 MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) TEKNIK BERTANYA/ MENDENGARKAN (DALAM MEMFASILITASI) 1 61 1 62 BAB 3 Teknik Bertanya/ Mendengarkan (Dalam Memfasilitasi) Banyak orang berpikir bahwa yang paling diperlukan fasilitator adalah keterampilan berbicara di depan orang banyak.

Lebih terperinci

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa PB 1 Visi Undang-undang Desa SPB 1.1. Visi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan visi UU Desa tentang perubahan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyubiru 01 di Dusun Kampung Rapet, Desa Banyubiru, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain action research, atau penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian, dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK PENGAMBILAN KEPUTUSAN SECARA BERKELOMPOK MODUL 5 Bagian ini membahas tentang beberapa teknik pengambilan keputusan secara berkelompok yang dilakukan dalam organisasi. Teknik yang disajikan merupakan teknik

Lebih terperinci

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION

D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION KULIAH 5 D. FOCUS GROUP INTERVIEW/ DISCUSSION IINTERVIEW DENGAN SEJUMLAH PARTISIPAN SEKALIGUS SEHINGGA TERJADI INTERAKSI BUKAN SAJA ANTARA PENGIKUT DAN PARTISIPAN, TETAPI JUGA ANTAR PARTISIPAN ATAU ANTAR

Lebih terperinci

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PENINGKATAN HARGA DIRI A. Konsep Harga Diri Rendah Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negative yang dapat

Lebih terperinci

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM

PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM PERANGKAT (TOOLS) DALAM COMMUNITY BASED TOURISM HELMI SURYA 24006305 PARTISIPASI Proses di mana berbagai stakeholder mempengaruhi dan berbagi kontrol atas berbagai inisiatif pembangunan Proses dengan pendekatan

Lebih terperinci

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif melalui penelitian tindakan kelas yang di fokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan

Lebih terperinci

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Pedoman Fasilitator Tentang pedoman ini Pedoman ini memuat informasi untuk membantu fasilitator mempersiapkan dan menyampaikan pelatihan mengenai Epidemiologi Lapangan

Lebih terperinci

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi :

ACCESS. Profil Masyarakat Petunjuk. 5 Sesi : ACCESS Profil Masyarakat Petunjuk 5 Sesi : 1. Analisa Organisasi Pengelola 2. Analisa Pengambilan Keputusan: Matrik Pengambilan Keputusan 3. Analisa Partisipasi : Matrik Partisipasi 4. Analisa Hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR Erdina Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan eradina583@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk

Lebih terperinci

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013 Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : DIMYATI MARZUKI : BAMBAM IBRAHIM :

Lebih terperinci

Hybrid: Perbaikan dari Masyarakat

Hybrid: Perbaikan dari Masyarakat Hybrid: Perbaikan dari Masyarakat Manual untuk Fasilitator Metode untuk melengkapi daftar keluarga calon peserta PKH dari Pusat (BPS) dengan mengundang warga SLS yang bersangkutan ke sebuah pertemuan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya menjelaskan materi di depan kelas dengan metode ceramah saja (teacher center), namun guru juga dituntut mampu menciptakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI oleh Iyam Maryati ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1)) meningkatkan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN GOAL SETTING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. Program Magister Psikologi Profesi. Konsentrasi Psikologi Pendidikan

MODUL PELATIHAN GOAL SETTING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS. Program Magister Psikologi Profesi. Konsentrasi Psikologi Pendidikan MODUL PELATIHAN GOAL SETTING PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Program Magister Psikologi Profesi Konsentrasi Psikologi Pendidikan Oleh : Muhammad Erwan Syah, S.Psi 13915022 PROGRAM MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

Lebih terperinci

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau 1 THE IMPLEMENTATION OF LEARNING METHOD PLANE PROBLEM TO IMPROVE ACTIVITY AND RESULT OF STUDENT LEARNING ON THE SUBJECT SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT IN CLASS XI MIA 2 SMA ISLAM AS-SHOFA PEKANBARU

Lebih terperinci

Ir. Erlinda Muslim, MEE

Ir. Erlinda Muslim, MEE 1 2 3 Concept Testing Pengujian konsep dilakukan untuk mengetahui respon pelanggan terhadap konsep yang dimiliki untuk memutuskan apakah usaha pengembangan ini dapat dilanjutkan dan dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit

3 Minute Coach Mamoru Itoh 3 menit 3 Minute Coach Pada tahun 2003, Mamoru Itoh memulai ritual diskusi 5 menit setiap hari dengan para bawahannya. Diskusi pendek itu ia lakukan dengan fokus pada perbaikan perusahaan. Hasilnya, setelah 6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi semakin lama semakin berkembang dengan pesat. Hal ini menuntut untuk setiap individu dapat menguasai teknologi informasi serta

Lebih terperinci

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS

UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS UNIT 6 MENDORONG PERUBAHAN DI KELAS Pendahuluan Dalam banyak kesempatan, ide-ide perubahan pembelajaran telah dikenalkan. Akan tetapi, ide tersebut seakan-akan hanya

Lebih terperinci

Pedoman Informasi tentang Tahapan Konsultasi dalam Mekanisme Akuntabilitas ADB

Pedoman Informasi tentang Tahapan Konsultasi dalam Mekanisme Akuntabilitas ADB Pedoman Informasi tentang Tahapan Konsultasi dalam Mekanisme Akuntabilitas ADB Kami mendengarkan orang-orang dan masyarakat yang terkena dampak proyek bantuan ADB @ 2005 Asian Development Bank Isi yang

Lebih terperinci

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit 05 PERUMUSAN ISU STRATEGIS TUJUAN Menunjukkan bahwa isu tidak tersedia dalam bentuk jadi sehingga harus dipilih dan diolah. Menunjukkan bagaimana mengembangkan isu strategis dengan mendayagunakan daftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan fenomenologi dengan jenis diskusi kelompok dimana pendekatan penelitian yang penelaahannya kepada satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu bidang studi yang merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci

SAHABAT KOTA MEI 2010: MODUL MENCIPTA GAGASAN SOSIAL

SAHABAT KOTA MEI 2010: MODUL MENCIPTA GAGASAN SOSIAL SAHABAT KOTA MEI 2010: MODUL MENCIPTA GAGASAN SOSIAL Tujuan Isi Peserta menemukan isu sosial yang menarik Peserta menyadari memiliki potensi diri untuk mendukung gagasan sosial Peserta menciptakan sebuah

Lebih terperinci

ABSTRACT. that tcount

ABSTRACT. that tcount PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK OPERAN KERTAS IDE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI DPK (DESAIN PRODUK KRIA) TEKSTIL SMKN 8 PADANG Ira Oktaviani*, Anna Cesaria**, Alfi

Lebih terperinci

Sejarah Quality Function Deployment

Sejarah Quality Function Deployment Rahmi Yuniarti Sejarah Quality Function Deployment Diperkenalkan Yoji Akao, profesor Manajement Engineering dari Tamagawa University Dikembangkan 1972 oleh Mitsubishi 1978 diadopsi oleh Toyota WHAT IS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VA SDN 4 Metro Pusat. Kecamatan Metro Pusat Kota Metro.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VA SDN 4 Metro Pusat. Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. BAB III METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VA SDN 4 Metro Pusat Kecamatan Metro Pusat Kota Metro. 2. Waktu Penelitian Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Penelitian ini berupaya untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat

Lebih terperinci

Jacob L. Moreno: meneliti komunitas remaja wanita di 14 pondok. Permasalahan disiplin, permusuhan antar kelompok Solusi Moreno adalah mengelompokkan

Jacob L. Moreno: meneliti komunitas remaja wanita di 14 pondok. Permasalahan disiplin, permusuhan antar kelompok Solusi Moreno adalah mengelompokkan SOSIOMETRI, Brainstorming, NGT, Delphi, dan Synectics Oleh Drs. Nandang Rusmana, MPd PENDAHULUAN Jacob L. Moreno: meneliti komunitas remaja wanita di 14 pondok. Permasalahan disiplin, permusuhan antar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Penelitian Penelitian ini dilakukan di STIKES Surya Global, pada mahasiswa semester 6 pada tanggal 18-19 Mei 2016. Jumlah sample dalam penelitian

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Proyek

Pengertian Manajemen Proyek MANAJEMEN PROYEK Pengertian Manajemen Proyek Suatu manajemen yang menangani proyek secara menyeluruh, dimulai dari pengembangan ide atau gagasan awal, perencanaan pembiayaan proyek, serta perencanaan kualitas

Lebih terperinci

Written by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32

Written by Robinson Putra Wednesday, 16 January :51 - Last Updated Tuesday, 05 February :32 Sebelum melakukan pelatihan diperlukan penjajagan kebutuhan pelatihan kepada masyarakat, petani, petugas, kepala desa, dan instansi terkait dengan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB 9 MANAJEMEN DATA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

BAB 9 MANAJEMEN DATA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati BAB 9 MANAJEMEN DATA Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati MANAJEMEN DATA Salah satu kunci paling utama dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian. Dengan demikian, penelitian yang baik harus diawali

Lebih terperinci

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh:

PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh: PENUKARAN UANG DI KOPERASI SEKOLAH Oleh: Nikmatul Husna Sri Rejeki (nikmatulhusna13@gmail.com) (srirejeki345@rocketmail.com) A. PENDAHULUAN Uang adalah salah satu benda yang tidak dapat dipisahkan dalam

Lebih terperinci

Penulisan Pesan Bisnis

Penulisan Pesan Bisnis Penulisan Pesan Bisnis A. Direct Request Direct request atau permintaan langsung suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu organisasi (bisnis maupun nonbisnis) kepada pihak lain (seseorang/individu

Lebih terperinci

Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil SUPLEMEN PEDOMAN E-KKP3K Panduan Penyusunan Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Direktorat Jenderal Kelautan,

Lebih terperinci

2

2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 MODUL 3 MEMPENGARUHI & MEMBANGUN TEAM A. SUB POKOK BAHASAN Komunikasi Efektif untuk Mempengaruhi dan Membangun Team B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari modul ini peserta pelatihan

Lebih terperinci

FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (F-RPP)

FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (F-RPP) Materi Pengemasan Perangkat Pembelajaran : Format 1 : F-RPP FORMAT RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (F-RPP) Satuan Pendidikan : Kelas/Semester : Mata Pelajaran/Tema/Sub Tema*) : Materi Pokok : Pertemuan

Lebih terperinci

KELOMPOK 2. Disusun oleh kelompok 2 :

KELOMPOK 2. Disusun oleh kelompok 2 : NGT (NOMINAL GROUP TECHNIQUE) / DELBEQ TECHNIQUE KELOMPOK 2 Disusun oleh kelompok 2 : 1. Eka Oktaviani R. 101111007 2. Hermin Yulianti 101111017 3. Ahmad Zamroni L. 101111027 4. Nurul Hidayatul M. 101111036

Lebih terperinci

PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF

PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF PANDUAN KOMUNIKASI PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI YANG EFEKTIF BAB I DEFINISI Komunikasi efektif adalah sebuah penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu

Lebih terperinci

Interview Guideline. inggris? dalam bahasa inggris? inggris? tersebut?

Interview Guideline. inggris? dalam bahasa inggris? inggris? tersebut? Interview Guideline Research Questions 1. What are the strategies used by EED lecturers to encourage students to speak English? 2. What are the challenges faced by EED lecturers in apply the strategies?

Lebih terperinci

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21

Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Bab I Mendefinisikan Pemasaran untuk Abad ke- 21 Ruang Lingkup Definisi pemasaran : Fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN PETA

MODUL PEMBELAJARAN PETA MODUL PEMBELAJARAN PETA TAHAP I: IDENTIFIKASI HASIL YANG DIHARAPKAN Penentuan tujuan - Pengenalan awal peta pada siswa prasekolah. - Siswa mengerti membaca peta sederhana. - Membangun kemampuan spasial

Lebih terperinci

PTK. kegiatan guru dalam peningkatan mutu PBMnya. Kegiatan pengembangan profesi guru MODEL TINDAKAN

PTK. kegiatan guru dalam peningkatan mutu PBMnya. Kegiatan pengembangan profesi guru MODEL TINDAKAN PTK Kegiatan pengembangan profesi guru kegiatan guru dalam peningkatan mutu PBMnya bab 12 1 bab 12 2 A L U R P I K I R I L M I A H MASALAH TUJUAN TEORI BBRP ALTERNATIF IDE / GAGASAN MENCOBA I PENALARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. intelektual. Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu dasar dalam kehidupan manusia memiliki peranan yang penting dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan intelektual. Matematika juga merupakan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen ini digunakan karena sesuai dengan permasalahan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Kode Makalah PM-1 PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Abstrak Dalam KBK telah dimasukkan tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa teori yang relevan mengenai kemampuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Berikut adalah beberapa teori yang relevan mengenai kemampuan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Berikut adalah beberapa teori yang relevan mengenai kemampuan pemecahan masalah matematika dan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS). Deskripsi teori-teori

Lebih terperinci

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29 Sesi 1 Apakah Kita Mengenal Peserta Pelatihan Sebagai Pelajar Dewasa? Pendahuluan Seorang fasilitator pelatihan yang efektif harus tahu peserta pelatihan yang ia hadapi. Peserta pelatihan bukan hanya sekedar

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yaitu: 1. Tahap Perencanaan, yang dilaksanakan pada bulan September 2006 Februari 2007, dilaksanakan di Aceh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS 15 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Komunikasi Matematis Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu cara untuk menyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima pesan untuk memberitahu, pendapat,

Lebih terperinci