PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya)
|
|
- Glenna Shinta Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya) NURFAIDAH ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRACT This research was conducted in Penyerutan KS Company Tasikmalaya. The purpose of this study is to find out the effect of working capital and operating expenses on profitability at Penyerutan KS Company Tasikmalaya either simultaneously although partially. The method which is used in this research is descriptive method with a quantitative approach. To know the influence of operational cost on profitability and working capital used statistical tests. Statistical tests are used is the use of multiple regression, correlation coefficient, coefficient of determination and also using SPSS 16.0 for windows applications. From the calculation of multiple correlation (R) of 0,920 which means the magnitude of the relationship of working capital and operational expenses and on profitability has a strong relationship. Results F tabel value of 6,94. Because F count (11,086) < F tabel (6,94). Values are means that working capital and operating costs together (simultaneously) has significant influence on profitability at Penyerutan KS Company Tasikmalaya. Strong relationship between warking capital and operating cost on profitability at Penyerutan KS Company Tasikmalaya by 84,7% and the remaining 15,3% is influenced by other factors. Keyworlds : Working Capital, Operating Expense and Profitability Corporate ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap profitabilitas pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya baik secara simultan maupun secara partial.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Untuk mengetahui pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap profitabilitas digunakan pengujian statistik. Pengujian statistik yang digunakan adalah penggunaan regresi berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan juga menggunakan aplikasi SPSS 16.0 for windows. Dari hasil perhitungan korelasi berganda (R) sebesar 0,920 yang berarti besarnya hubungan modal kerja dan biaya operasional terhadap profitabilitas mempunyai hubungan yang kuat. Hasil nilai F tabel sebesar 6,94. Karena F hitung (11,086) > F tabel (6,94). Nilai tersebut mengandung arti bahwa modal kerja dan biaya operasional secara bersama - sama (simultan) mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya. Hubungan yang kuat antara modal kerja dan biaya operasional terhadap profitabilitas pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya sebesar 84,7% dan sisanya yaitu sebesar 15,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata kunci : modal kerja, biaya operasional dan profitabilitas perusahaan
2 PENDAHULUAN Tujuan umum dari setiap perusahaan pada dasarnya untuk memperoleh laba. Baik perusahaan dengan skala besar menengah atau pun kecil laba akan tercapai apabila kegiatan usuaha perusahaan dapat berhasil dilaksanakan sesuai dengan yang dirancanakan. Laba yang diperoleh perusahaan seringkali menjadi ukuran yang dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan seluruh aktivitas perusahaan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki agar mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan modal kerja yang diharapkan dapat menghasilkan laba sebagai kembalian atas total aset yang digunakan dalam operasi perusahaan. Hal itu menunjukan modal kerja sangat berperan dalam menjalankan segala aktivitas usaha agar berjalan dengan lancar dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui pengelolaan modal kerja yang baik diharapkan segala aktivitas yang dilakukan perusahaan akan jauh lebih baik sehingga laba yang diperoleh akan semakin meningkat. Dalam operasi sehari-hari perusahaan untuk mendapatkan laba perusahaan memerlukan biaya yaitu biaya operasional yang merupakan biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan langsung denga aktivitas perusahaan. Semakin kecil operasi suatu perusahaan, maka semakin besar laba yang diperoleh perusahaan tersebut, dan begitu juga sebaliknya. Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dapat dilihat dari tingkat profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan ada 5, salah satunya yaitu Hasil pengembalian atas Total Aktiva atau ROA (Return On Asset) dapat dihitung dengan membandingkan laba yang diperoleh setelah pajak terhadap total asset atau modal perusahaan. Return On Asset (ROA) dalam analisis manajemen keuangan, mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang bersifat menyeluruh atau konferhensif. Rasio ini mengukur efektifitas perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang akan digunakan untuk operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
3 Tidak sedikit perusahaan yang tingkat profitabilitasnya rendah, karena faktor perkembangan jaman, faktor persaingan yang semakin ketat, atau bahkan faktor manajemen perusahaan dalam operasinya kurang baik dan pengelolaan keuangannya yang kurang dikendalikan sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat bertahan dan berkembang menjadi lebih besar. Akan tetapi tidak sedikit pula perusahaan yang mampu menangani kendala-kendala dalam usahanya sehingga dapat terus bertahan juga berkembang menjadi lebih besar dan bersaing dalam bidang usahanya. Salah satu contohnya perusahaan penyerutan kayu yang ada di daerah Tasikmalaya yaitu Perusahaan Penyerutan KS (Kodir Sayuti) Tasikmalaya Perusahaan Penyerutan Kodir Sayuti atau yang biasa disebut dengan Perusahaan Penyerutan KS bertempat di Jl. Leuwianyar No. 56 yang bergerak dalam kegiatan usaha penjualan hasil penyerutan kayu pesanan atau yang sudah jadi. Perusahaan Penyerutan KS awalnya merupakan perusahaan keluarga yang dirintis dari tahun 1987 yang berlangsung dan berkembang sampai sekarang. Itu menunjukan penggunaan modal dari awal pendirian yang efektif dan efisien sampai sekarang. Sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang kontinue. Penggunaan modal kerja untuk pembiayaan operasi Perusahaan Penyerutan KS terdiri dari biaya produksi dan non produksi. Dengan adanya biaya operasional itu menunjukan adanya penggunaan aktiva lancar untuk kegiatan operasi perusahaan. Biaya operasional Perusahaan Penyerutan KS seiring berjalannnya waktu mengalimi keniakan karena produksi yang terus bertambah, akan tetapi keniakan itu sesuai dengan biaya operasinya sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang kintinue dan meningkat. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Operasionalisasi Variabel Operasional variabel adalah kegiatan menguraikan variabel menjadi sejumlah variabel (indikator) yang langsung menunjukan pada hal-hal yang diamati atau diukur. Sesuai dengan judulyang dipilih yaitu: Pengaruh Modal Kerja Dan Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Penyerutan KS Tahun
4 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent). Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu Modal Kerja (X 1 ) dan Biaya Operasional (X 2 ). 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (independent). Dalam penelitian ini variabel terikanya yaitu Profitabilitas (Y). Teknik Pengumpulan Data Teknik pemgumpulan data dengan mencari dan mengumpulkan sumber dan jenis data, yang sesuai dengan pendekatan analisis baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data yang digunakan adalah Neraca dan Laporan Laba / Rugi Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya periode Selain itu dilakukan studi pustaka dengan melakukan kajian sumber bacaan seperti buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal ekonomi, artikel-artikel yang dipublikasi dan penelitian sebelumnya yang dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan untuk melengkapi teori yang berkaitan dengan tinjauan pustaka, pemecahan masalah serta hipotesis. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 11) metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertantu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. PEMBAHASAN Modal Kerja pada Perusahan Penyerutan KS Tasikmalaya Modal kerja pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya merupakan aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan seharihari tanpa mengganggu likuiditasnya, dan merupakan kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar perusahaan. Komponen modal kerja pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya terdiri dari kas, piutang, persediaan dan perlengkapan, dengan utang lancar pada Perusahaan Penyerutan kayu terdiri dari hutang dagang. Adapun pertumbuhan
5 modal kerja Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.4 Pekembangan Modal Kerja Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya Tahun Modal Kerja Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya (yang telah diolah kembali) Berdasrkan Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa modal kerja yang diperlukan oleh Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya berfluktuasi cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. 1. Tahun 2006, modal kerja yang diperlukan perusahaan sebesar Rp ,-. Terjadi minus (-) modal kerja perusahaan pada tahun 2006 dikarenakan utang lancar yang lebih besar dibandingkan aktiva lancar, itu menunjukan sebagian besar pembiayaan operaasional perusahaan dibiayai oleh pinjaman pada pihak lain yang berupa utang dagang. Karena waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang. Jumlah modal kerja tidak langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang-barang dijual kepada langganan. Makin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang makin besar kebutuhan akan modal kerja. Perusahaan manufaktur seperti perusahan Penyerutan KS Tasikmalaya ini memerlukan modal kerja yang cukup besar, yakni untuk melakukan investasi dalam bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. 2. Tahun 2007, modal kerja yang diperlukan perusahaan sebesar Rp ,- masih mengalami minus (-) akan tetapi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena permintaan pesanaan dan penjualan mulai meningkat sehingga jumlah aktiva lancar tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya dengan utang lancar yang mulai menurun dari tahun sebelumnya. Ini
6 masih dikarnakan karena waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang. Jumlah modal kerja tidak langsung dengan waktu yang dibutuhkan mulai dari bahan baku atau barang jadi dibeli sampai barang-barang dijual kepada langganan. Semakin panjang waktu yang diperlukan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang semakin besar kebutuhan akan modal kerja. Selain itu syarat kredit pembelian barang dagangan atau bahan baku akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja. Syarat kredit pembelian yang menguntungkan akan memperkecil kebutuhan uang kas yang harus ditanamkan dalam persediaan, sebaliknya bila pembayaran harus dilakukan segera setelah barang diterima maka kebutuhan uang kas untuk membelanjai volume perdagangan menjadi lebih besar. Di samping itu, modal kerja juga dipengaruhi oleh syarat kredit penjualan barang. Semakin lunak kredit (jangka kredit lebih panjang) yang diberikan kepada langganan akan semakin besar kebutuhan modal kerja yang harus ditanamkan kepada piutang. Untuk mengurangi kebutuhan modal kerja dan mengurangi risiko kerugian karena adanya piutang yang tidak terbayar, biasanya perusahaan memberikan rangsangan potongan tunai (cash discount). 3. Tahun 2008, modal kerja yang diperlukan perusahaan sebesar Rp ,- mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, dan sudah tidak terjadi minus (-). Hal ini terjadi permintaan pesanaan dan penjualan. Dengan demikian perusahaan sudah mulai bisa mengatasi pembiayaan operasional dan utang lancar yang terus menurun dari tahun sebelumnya. Dan juga semakin sering persediaan diganti (dibeli dan dijual kembali) maka kebutuhan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan (barang) akan semakin rendah. Untuk mencapai tingkat perputaran persediaan yang tinggi diperlukan perencanaan dan pengawasan persediaan yang efisien. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan mengurangi risiko kerugian karena penurunan harga, perubahan pemintaan atau perubahan mode, juga menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan (carrying cost) dari persediaan. 4. Tahun 2009, modal kerja yang diperlukan sebesar Rp ,- mengalami kenaikan 57,5% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukan perusahaan mulai terus bangkit dan mampu meningkatkan taraf hidup perusahaan. Dengan perputaran piutang yang semakin cepat karena kebutuhan modal kerja juga tergantung pada
7 periode waktu yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi uang kas. Apa bila piutang terkumpul dalam waktu pendek berarti kebutuhan akan modal kerja menjadi semakin rendah atau kecil. Untuk mencapai tingkat perputaran piutang yang tinggi diperlukan pengawasan piutang yang efektif dan kebijaksanaan yang tepat sehubung dengan perluasan kredit, syarat kredit penjualan, maksimum kredit bagi langganan, serta penagihan piutang. 5. Tahun 2010, modal kerja yang diperlukan sebesar Rp ,- mengalami kenaikan 157,2% dari tahun sebelumnya. Dengan modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan barang berangsur-angsur meningkat dalam bulan-bulan menjelang puncak penjualan. 6. Tahun 2011, modal kerja yang diperlukan sebesar Rp ,- mengalami kenaikan 37,8% dari tahun sebelumnya. Perputaran persedian dan piutang yang lancar disamping peningkatan pemesanan dan penjualan mebeler, kusen pintu dan jendela mempengaruhi kenaikan modal kerja perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya pada tahun Tahun 2012, modal kerja yang diperlukan sebesar Rp ,- mengalami kenaikan 30,41% dari tahun sebelumnya. Karena modal kerja yang ditanamkan dalam bentuk persediaan barang berangsur-angsur meningkat dalam bulan-bulan menjelang puncak penjualan. Dari hasil pembahasan perubahan modal kerja yang terjadi pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya disebabkan karena selalu adanya peningkatan permintaan pesanan kusen, pintu, jendela dan mebeler setiap tahunnya. Selain itu juga dipengaruhi oleh sifat umum atau tipe perusahaan dimana perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya merupakan perusahaan manufaktur yang memerlukan modal kerja yang cukup besar, yakni untuk melakukan investasi dalam bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Dengan kegiatan usaha perusahan Penyerutan KS Tasikmalaya menjual barang jadi juga pesanan mebeler, kusen, pintu, dan jendela. Waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang dan ongkos produksi per unit atau harga beli per unit barang juga mempengaruhi naik dan turunnya modal kerja. Ada juga faktor lain yang mempengaruhi naik dan turunnya modal kerja tersebut adalah syarat pembelian dan penjualan, tingkat perputaran persedian dan piutang.
8 Biaya Operasional pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya Pada perusahaan jasa, biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan dinamakan dengan biaya operasional. Begitu juga pada perusahaan dagang terdapat biaya operasional yang membiayai kegiatan pemasaran produk seperti biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli. Biaya operasional sangat mempengaruhi pada kelancaran usaha Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya yang bergerak dalam kegiatan usaha pengolahan dan pemasaran hasil produksi yang berbahan dasar kayu menjadi kusen, pintu, jendela dan mebeler. Dengan melayani pemesanan atau penjualan stock perusahaan. Biaya operasional terdiri dari dua macam yaitu biaya produksi / biaya manufaktur dan biaya non produksi / biaya non pabrikasi. Biaya produksi meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk sesuai pesanan dan sesuai yang siap dijual. Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang bersangkutan dengan biaya pemasaran seperti biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, dan biaya administrasi & umum seperti, biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, biaya fotocopy, dan semua biaya diluar biaya produksi.adapun pertumbuhan biaya operasional Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.5 Perkembangan Biaya Operasional Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya Tahun Biaya Operasional Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya (yang telah diolah kembali)
9 Berdasrkan Tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa biaya operasional yang dikeluarkan oleh Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. 1. Tahun 2006, biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp ,- untuk biaya operasional perusahaan tahun 2006 untuk pemesanan dan penjualan mebeler pada waktu itu. 2. Tahun 2007, biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp ,- mengalami peningkatan yaitu sebesar 37,39% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena mulai adanya peningkatan permintaan pesanan. Meningkatnya penjualan dan pesanan mebeler, kusen, pintu, dan jendela mengakibatkan biaya operasional seperti upah tenaga kerja, overhead pabrik, dan biaya bahan baku naik. 3. Tahun 2008, biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp ,- mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 14,38%. Itu dapat terlihat dari peningkatan produksi perusahaan, mengakibatkan biaya overhead pabrik meningkat, sehingga biaya upah pun meningkat dan biaya transportasi jelas mengakibatkan biaya operasional meningkat. 4. Tahun 2009, biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp ,- mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebesar 7,79%. Dengan peningkatan penjualan dan permintaan pesanaan mebeler, kusen, jendrela, dan pintu. Sehingga biaya overhead pabrik pun meningkat diikuti dengan biaya upah dan biaya overhead pabrik lainnya meningkat seperti biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap. 5. Tahun 2010, biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp ,- mengalimi penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,90%. Hal ini terjadi karena kurangnya permintaan pesanan. Itu menunjukan penjualan dan pemesanan berkurang tidak seperti tahun sebelumnya sehingga biaya operasional pada tahun 2010 menurun. 6. Tahun 2011, biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp ,- mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,75%. Hal ini terjadi karena mulai kembali peningkatan permintaan pesanan.
10 7. Tahun 2012, biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan sebesar Rp ,- mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 10,75%. Dengan biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap meningkat selain meningkatnya bahan baku, dan biaya overhead pabrik sehingga biaya operasional meningkat. Dari penjelasan diatas biaya operasional pada tahun 2012 mengalami kenaikan yang tertinggi di sebabkan oleh naiknya biaya bahan baku, biaya pemeliharaan, biaya pemasaran, dan biaya bunga. Dengan kata lain peningkatan biaya operasional yang terjadi pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya disebabkan karena adanya peningkatan permintaan pesanan. Dengan demikian peningakatan biaya operasional terjadi sebagai akibat peningkatan biaya material, tenaga kerja, biaya pemeliharaan, biaya pemasaran, biaya bunga dan sebagainya. Penurunan biaya operasional merupakan abibat dari aktifitas dan efesiensi. Profitabilitas pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya Profitabilitas Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya sangat dipengaruhi oleh banyaknya pesanan kusen, jendela, pintu dan mebeler berbahan dasar kayu. Semakain banyak pesanan dan penjualan maka akan semakain beasr profitabilitas yang dihasilkan Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya. Adapun profitabilitas pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.6 Profitabilitas Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya Tahun Profitabilitas (%) , , , , , , ,662 Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya (yang telah diolah kembali) Berdasarkan Tabel 4.6 di atas, menunjukan bahwa profitabilitas yang terjadi pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya setiap tahunnya cenderung mengalami kenaikan.
11 1. Tahun 2006, profitabilitas yang dihasilkan oleh Perusahaan Penyerutan KS Tasikmlaya sebesar 17,10%. Dengan laba bersih Rp ,- dan total aktiva Rp ,-. Perusahaan mampu menghasilkan profitabilitas 17,10% dengan hasil itu perusahaan mampu terus mengembangkan usaha perusahahaan lebih meningkat dengan meningkatkan hasil produksi. 2. Tahun 2007, profitabilitas yang dihasilkan sebesar 17,36% terjadi peningkatan sebesar 1,52%. Dengan peningkatan yang tidak terlalu besar akan tetapi perusahaan msh tetap mampu mempertahankan dan terus meningkatkan profitabilitas perusahaan sehingga mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, dengan kemampuan menghasilkan profit dari total aktiva Rp ,- dan laba bersih Rp ,-. 3. Tahun 2008, profitabilitas yang dihasilkan sebesar 19,84% dengan penningkatan sebesar 14,28% dari tahun sebelumnya. Peningkatan tahun 2008 dari tahun sebelumnya cukup besar itu menunjukan perusahaan kembali meningkatkan tarap hidup perusahaannya terlihat dari meningkatnya kemampuan meningkatkan profit perusahaan dari tahu sebelumnya. Yaitu meningkatnya penjualan dan pemesanan dengan mampu menekan biaya-biaya yang diperlukan. Ini menunjukan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi peruasahaan. Sehingga mampu menghasilkan profit yang meningkat dari tahun sebelumnya. 4. Tahun 2009, profitabilitas yang dihasilkan sebesar 18,008% terjadi penurunan sebesar 9,23%. Hal ini terjadi karena menurunnya pesanan dan penjualan kusen, pintu, jendela dan mebeler. Sehingga laba bersih pun menurun yang mengakibatkan kemampuan profit pun menurun. Ini menunjukan terjadi penurunan dalam perputaran aktiva dalam menghasilkan laba yang mengakibatkan daya untuk menghasilkan laba perusahaan menurun dari tahun sebelumnya. 5. Tahun 2010, profitabilitas yang dihasilkan sebesar 18,19% dengan penningkatan 1,01% dari tahun 2009 yang mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi setelah penurunan tahun sebelumnya dengan total aktiva Rp ,-. Walau pun masih mengalami penurunan dalam kemampuan menghasilan profit namun perusahaan masih mampu mempertahankan kesinambungan perusahaan dengan penjualan dan pemesanan yang mampu
12 menghasilkan profit sebesar 18,19% dengan laba bersih Rp ,- dan total aktiva sebesar Rp ,-. 6. Tahun 2011, profitabilitas yang dihasilkan sebesar 19,04% dengan peningkatan 4,67%. Dengan peningkatan ini menunjukan perusahaan mampu meningkatkan laba bersih perusahaan dari tahun sebelumnya sehingga kemampuan menghasilkan profit pun meningkat, sehigga perusahaan kembali mampu menigkatkan tarap hidup perusahaan. Dengan meningkatnya laba bersih sebesar Rp ,- dari tahun sebelumnya. 7. Tahun 2012, profitabilitas yang dapat dihasilkan sebesar 19,66% dengan peningkatan 3,25%, walau pun peningkatan tahun ini tidak lebih besar dari peningkatan tahun sebelumnya namun ini masih menunjukan perusahaan mampu meningkatkan profitabilitasnya yang menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Peningkatan dan penurunan profitabilitas di Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya dipengaruhi oleh voleme pesanan kesen, pintu, jendela dan mebeler, dengan total aktiva yang dipergunakan untuk operasi perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Selain itu kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya produksi pun mempengaruhi peningkatan dan penurunan profit perusahaan sehingga mempngaruhi profitabilitas perusahaan. Secara teori Semakin besar profitabilitas, berarti semakin besar tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan sehingga kemungkinan suatu perusahaan mengalami kebangkrutan semakin kecil. Pengaruh Modal Kerja dan Biaya Operasionalterhadap Profitabilitas Setelah diuraikan gambaran data variabel penelitian, selanjutnya untuk menguji pengaruh modal kerja dan biaya operasioanal terhadap profitabilitas baik secara parsial maupun simultan, digunakan analisis regresi berganda. Pengujian akan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut; Pengujian asumsi klasik dengan hasil yang menunjukan bahwa model regresi dinyatakan normal, tidak terdapat autokolerasi, terbebas dari multikolinearitas dan heterokedastisitas. Dari hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan Y = 6,108+0,036X 1 + 0,641X 2 itu artinya jika tidak ada modal kerja dan biaya operasioanal maka profitabilitas (ROA) adalah 6,108. Ketika modal kerja (X 1 ) mempunyai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0 (nol) artinya
13 nilai koefisien regresi variabel yang lain tetap (tidak berubah) maka perubahan modal kerja (X 1 ) sebesar 1 akan menurunkan tingkat profitabilitas (ROA) (Y) sebesar 0,036. Biaya operasional (X 2 ) mempunyai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0 (nol) artinya nilai koefisien regresi variabel yang lain tetap (tidak berubah) maka perubahan biaya operasional (X 2 ) sebesar 1 akan meningkatkan tingkat profitabilitas (ROA) (Y) sebesar 0,641. Untuk hasil pengujian analisis korelasi (Correlations) terlihat bahwa nilai koefisien korelasi antara modal kerja dan profitabilitas adalah sebesar 0,865 yang menunjukan tingkat hubungannya sangat kuat. Sedangkan untuk nilai koefisien korelasi antara biaya operasional dan profitabilitas adalah sebesar 0,651 yang menunjukan tingkat hubungannya kuat, berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi (Sugiyono, 2012 : 250). Berdasarkan hasil pengujian analisis determinasi dinyatakan bahwa Modal Kerja (X 1 ) dan Biaya Operasional (X 2 ) terhadap Profitabilitas (ROA) (Y) ditunjukan dengan besarnya Koefisien Determinasi sebesar 0,847 atau 84,7 %. Maksud nilai ini adalah bahwa sebesar 84,7% perubahan dari variabel profitabilitas bisa dijelaskan oleh variabel modal kerja dan biaya operasional, sedangkan sisanya 15,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Kemudian yang terakhir dilakukan pengujian hipotesis, dari hasil pengujian uji t dinyatakan nilai sig. untuk modal kerja yaitu 0,029 < 0,05 maka H 0 ditolak atau terdapat pengaruh yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan hasil pengujian uji t untuk biaya operasional diperoleh nilai sig sebesar 0,182 > 0,05 maka H 0 diterima atau tidak terdapat pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya operasional secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) tetapi tidak signifikan. Akan tetapi Hasil yang diperoleh dari perbandingan F hitung dengan F tabel adalah F hitung > F tabel (11,086 > 6,94), maka pada tingkat kekeliruan 5% Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti kedua variabel bebas, yaitu modal kerja dan biaya operasional secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Selain itu juga dilakukan pengujian dengan cara melihat tingkat signifikansi yang dapat dilihat pada tabel ANOVA diperoleh nilai signifikansi uji F sebesar 0,023, karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka keputusan yang diambil dengan tingkat signifikansi adalah Ho ditolak dan kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang
14 signifikan secara simultan dari modal kerja dan biaya operasional terhadap profitabilitas pada Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya. Hasil penelitian ini menunjukan yang terjadi pada Perusahaan Penyerutan KS sesuai dengan yang diungkapkan oleh Munawir (2005: 124) bahwa penggunaan aktiva lancar untuk tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau berkurangnya jumlah modal kerja yang dimilliki perusahaan. Karena penggunaan modal kerja yang berupa aktiva lancar untuk biaya operasional seperti, biaya tenaga kerja, gaji, komisi, bonus, tunjangan, biaya administrasi dan umum, biaya promosi, biaya asuransi, biaya pemeliharaan gedung, mesin, kendaraan, dan peralatan, dan lain-lain tidak termasuk pada penggunaan aktiva lancar yang dapat merubah atau menurunkan jumlah modal kerja perusahaan. Sedangkan hubungannya dengan profitabilitas sesuai dengan konsep yang diungkapkan oleh Bambang Riyanto (2001: 94) bahwa semakin besar modal kerja berarti perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan persedian kas yang sangat besar, karna semakin banyaknya uang tunai yang menganggur sahingga akan memperkecil profitabilitasnya. Untuk hubungannya dengan biaya operasional dan profitabilitas yang terjadi pada Perusahaan Penyerutan KS sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Jopie Jusuf (2008: 35) yang menyatakan bahwa bila perusahaan dapat menekan biaya operasional, maka perusahaan akan dapat meningkatkan laba bersih, bila terjadi pemborosan biaya akan mengakibatkan menurunya laba. Sehingga modal kerja dan biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Perusahaan Penyerutan KS. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan maka penulis dapat menarik kesimpulan berikut: 1. Modal kerja yang diperlukan Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya pada setiap tahunnya cenderung mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan adanya peningkatan permintaan pesanan kusen, pintu, jendela dan mebeler tiap tahunnya. Dengan biaya operasional yang dikeluarkan selama 4 tahun berturut-turut cenderung mengalami kenaikan. Sedangkan pada tahun 2010 sempat mengalami penurunan sebesar 2,90%, akan tetapi hal itu tidak mempengaruhi modal kerja pada tahun 2010 yang tetap
15 mengalami kenaikan, dan profitabilitas pada tahun 2010 juga mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Profitabilitas yang diperoleh Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya setiap tahunnya juga cenderung mengalami kenaikan. 2. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pengaruh yang signifikan antara modal kerja terhadap profitabilitas (ROA) Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya, artinya naik atau turunnya penggunaan modal kerja akan mempengaruhi peningkatan profitabilitas Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya. Sedangkan antara biaya operasional terhadap profitabilitas (ROA) terdapat pengaruh akan tetapi tidak signifikan, artinya optimal atau tidaknya penggunaan biaya operasional tidak selalu akan mempengaruhi peningkatan profitabilitas Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya. 3. Berdasarkan hasil penelitian, secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara modal kerja dan biaya operasional terhadap profitabilitas (ROA) Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya, artinya kenaikan atau penuruna modal kerja dan biaya operasional yang dikeluarkan Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya berpengaruh terhadap tingakat profitabilitas. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh modal kerja dan biaya operasional terhadap profitabilitas (ROA) Perusahaan Penyerutan KS Tasikmalaya, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan, penulisan akun pada laporan keuangan diharapkan lebih teliti sesuai dengna Standar Akuntansi Keuangan. Penggunaan modal kerja dan pengeluaran biaya operasional harus ditargetkan dan direncanakan, agar penggunaan total aktiva untuk operasi perusahaan dapat menghasilkan profit perusahaan secara optimal, karena hal itu dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. a. Kekurangan modal kerja yang disebabkan oleh kurangnya efisiensi modal kerja dapat segera dicarikan solusinya dengan mengupayakan memperkecil pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga modal kerja perusahaan tertutupi kekurangannya misalnya, dengan berusaha menagih piutang yang belum terbayar dan berupaya mengurangi persediaan yang ada
16 agar lebih produktif di dalam meningkatkan omset penjualan. b. Pengeluaran biaya operasional harus ditargetkan dan direncankan dengan baik terutama untuk biaya survei. Diharapkan perusahaan akan lebih efisien dan bijak dalam menggunakan dan mengasokasikan biaya. Oleh karena itu, pengendalian biaya perlu dilakukan agar biaya digunakan sesuai dengan yang direncanakan dan pengeluaran biaya tersebut benar-benar dilakuakan untuk memperoleh pendapatan agar pendapatan perusahaan dari periode ke periode diharapkan selalu mengalami peningkatan sehingga perusahaan mampu memperoleh profit. c. Untuk meningkatkan profitabilitas maka volume penjualan agar selalu terus ditingkatkan disertai dengan penekanan biaya-biaya operasional, sehingga kenaikan biaya opersional relatif lebih kecil daripada kenaikan penjualan. 2. Bagi peneliti lebih lanjut yang tertarik untuk meneliti permasalahaan yang sama, disarankan untuk meneliti faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas dan lebih berkembang. DAFTAR PUSTAKA Ardiyos Kamus Ekonomi, Cetakan Pertama. Jakarta: Citra Harta Prima Bustani, Bastian dan Nurlela Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Gujarati, Damodar Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim Analisis Laporan Keuangan.Yogyakarta : UPP AMP YKPN Harahap, Sofyan Syafri Anlisis Kritis Atas Laporan Keungan. Edisi 1 Cetakan Ketiga. Jakarta: PT.Raja Grafindo. Husnan, Suad Manajemen Keuagan (Keputusan Jangka Pendek). Buku 2. Yogykarta: BPF Husnan, Suad dan Erny Pudjiastuti Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP YPKN Jusuf, Jopie Analisis Kredit. Yogyakarta: ANDI
17 Mulyadi Akuntansi Manajemen. Edisi Tiga. Jakarta : Selemba Empat Mulyadi Akuntansi Biaya, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Institut Bankir Indonesia Munawir, S Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Nafarin, M Penganggaran Perusahaan. Edisi Pertama. Jakarta: Selemba Empat Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarata: BPFE Sartono, Agus Analisis Kinerja Keuangan. Jakarta: Ghalia Indonesia Sartono, Agus Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF- YOGYAKARTA Sawir, Agnes Analisis Gramedia Pustaka Utama Kinerja Dan Perencanaan Keuangan. Jakarta: PT. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta Suhari, Endang Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perisahaan (kajian empiris Perusahaan Menufaktur DiIndonesia yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode ). Jurnal ilmiah Sutrisno Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Supangat, Andi Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi dan Nonparametrik. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Syamsudin, Lukman Manajemen Keuangan Perusahaan, Konsep Aplikasi dalam : Perencanaan, Pengawasan dan Pengambil Keputusan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus pada Gabucci Collection Tasikmalaya) ABSTRAK
PENGARUH MODAL KERJA DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus pada Gabucci Collection Tasikmalaya) SENI SULASTRI SUTEJA (093403126) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK Yogi Sugiarto Maulana E-mail: 4091.sm@gmail.com Program Studi Administrasi Bisnis STISIP Bina
Lebih terperinciABSTRACT. THE EFFECT OF FIXED ASSETS AND WORKING CAPITAL ON PROFITABILITY OF THE COMPANY (Case Study On PT. Indofood Sukses Makmur Tbk) by :
ABSTRACT THE EFFECT OF FIXED ASSETS AND WORKING CAPITAL ON PROFITABILITY OF THE COMPANY (Case Study On PT. Indofood Sukses Makmur Tbk) by : Hesti Nur Oktaviani 103403105 Under Guided of H. Maman Suherman,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Piutang 1. Piutang Piutang adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Piutang digolongkan menjadi dua yaitu
Lebih terperinciTriyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Triyanto Prasetya Email: yantosetia7@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.
PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian, sehingga dengan mengetahui penelitian terdahulu dapat memperoleh informasi
Lebih terperinciJl. Tamansari No.1 Bandung
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Intellectual Capital, Modal Kerja, dan Financial Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Effect of Intellectual Capital, Working Capital and Financial Leverage
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati
PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Yeni Purwati 133402063 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS
ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mencapai profit yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Laba perusahaan yang diperoleh untuk mempertahankan
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN PROFITABILITAS PADA PT MILLENNIUM INTERNASIONAL, TBK Retno Martanti Endah Lestari Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Novita Sari Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta)
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. ANISAB MITRA UTAMA Jakarta) ANISA SHOFFIYANA NPM. 103403187 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING
PENGARUH MODAL KERJA DALAM MENINGKATKAN RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI KARYAWAN RUWA JURAI PTP NUSANTARA VII UNIT USAHA SENABING Oleh: Saparudin Dosen Tetap STIE Serelo Lahat ABSTRAK Koperasi adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Biaya merupakan unsur utama secara fisik yang harus dikorbankan demi kepentingan dan kelancaran perusahaan dalam rangka menghasilkan laba yang merupakan tujuan utama perusahaan.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan untuk memperoleh keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aktiva,
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Profitabilitas Profitabilitas menurut Hanafi dan Halim (2005:85) kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh keuntungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi
Lebih terperinciPENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK
PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.BORWITA CITRA PRIMA KEDIRI) SKRIPSI
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PT.BORWITA CITRA PRIMA KEDIRI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KREDIT BERMASALAH DAN CADANGAN PENGHAPUSAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BPR NUSAMBA NGUNUT. Oleh: Dessy Cristyani
ANALISIS PENGARUH KREDIT BERMASALAH DAN CADANGAN PENGHAPUSAN KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BPR NUSAMBA NGUNUT Oleh: Dessy Cristyani Alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Kadiri Kediri
Lebih terperinciANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG.
ANALISIS MODAL KERJA DAN EFISIENSI BIAYA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDUNG Benazir Walida Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer
Lebih terperinciOleh ABSTRACT. keywords : cash turnover, receivables turnover, inventory turnover, profitability
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITASPADA KUD PRATAMA JAYA KECAMATAN SINGINGI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI (RIAU) Oleh 1 Ria Anggraini, 2 Citra
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015 Disusun
Lebih terperinciERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada CV. Deden Batik Tasikmalaya) ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciDisusun Oleh: NURUL FAJRINA B
ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Return On Asset (ROA) 2.1.1 Pengertian Return On Asset (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini paling
Lebih terperinci==============================================================
1 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL (Sensus Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi (Consumer Goods) yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013) ==============================================================
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Indonesia selama periode Variabel dependen yang digunakan yaitu
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perputaran modal kerja, likuiditas, dan leverage terhadap profitabilitas dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating
Lebih terperinciTri Handayani 1) Djoko Kristianto 2) Dewi Saptantinah Puji Astuti 3) ABSTRACT
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Survei pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Lebih terperinciEndah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi pada PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014) Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR
Lebih terperinciPengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sayekti 1) Sumarno Dwi Saputra 2) 1, 2) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Irfan Herdiansyah S NPM : 103403020 Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka pada pembelian bahan baku
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords: ROI cash turnover, inventory turnover and working capital turnover. Universitas Kristen Maranatha
ANALYSIS OF EFFECT OF CASH TURNOVER, INVENTORY TURNOVER AND WORKING CAPITAL TURNOVER ON PROFITABILITY IN MANUFACTURING COMPANY DURING THE PERIOD 2007-2011 IN STOCK EXCHANGE INDONESIA ABSTRAK The profitability
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan tentu bertujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan yang dapat dipergunakan untuk kemakmuran pemilik perusahaan atau pemegang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciKadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016
ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA PDAM TIRTA MAYANG KOTA JAMBI PERIODE 2011-2015 Arna Suryani 1 Abstract The purpose of this study is as follows. Knowing enough working capital at PDAM Tirta Mayang Jambi
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN & HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Rasio Keuangan Dalam menghindari masalah yang timbul di dalam membandingkan perusahaan dengan ukuran yang berbeda yaitu dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dalam menjalankan operasinya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Bagi perusahaan yang profit oriented maka tujuan
Lebih terperinciEKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.9 No.1, Mei 2018
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, dan Perputaran Piutang Terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2008-2015 Dona Elvia Desi Dosen Tetap STIE Sakti Alam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analis yang telah dilakukan sebelumnya dapat
62 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analis yang telah dilakukan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa : 1. Perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran modal kerja secara
Lebih terperinciPengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share (Eps) Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per Share (Eps) Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Oleh Irenne Ammelia Pramesthy Abstraksi The title of this study is "The Effect
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
22 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2012:5) laporan keuangan adalah laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan
Lebih terperinciTINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR
TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR Putu Yunita Febri Astuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG Devi Mutiana Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Tujuan utama laporan
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA. Hayuningtyas Pramesti Dewi*
Jurnal Akuntansi Bisnis Hayuningtyas Vol. 02 Pramesti No. 02 Mei Dewi 2015 PENGARUH DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA * ABSTRACT: This study is analyzed the impact of Account
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk
ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA PT GOODYEAR INDONESIA, Tbk Sandy Jaya STIE Widya Dharma Pontianak Email: sandy_jaya_liu@yahoo.com ABSTRACT PT Goodyear Indonesia,
Lebih terperinciAlbinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com
Lebih terperinciPengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN PT MANDOM INDONESIA TBK
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Investasi Aktiva Tetap STUDI KASUS PADA PT UNILEVER INDONESIA TBK DAN PT MANDOM INDONESIA TBK R. Aditya M. Karnawiredja, Lukman Hidayat & Marwan Effendy Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN
PENGARUH PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN Oleh Hormaingat Damanik, SE., MM & Asima Kristina Fakultas Ekonomi Universitas Darma Agung Abstract Fix assets
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify
Lebih terperinci17 Analisis Pengaruh Tingkat Perputaran Piutang dan Tingkat Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada PT. Afresh Indonesia Jambi
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG DAN TINGKAT PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PT. AFRESH INDONESIA JAMBI Hj. Arna Suryani 1 Abstract The purpose of this research is
Lebih terperinciPENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET
PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN INDUSTRI BARANG KOMSUMSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta adanya persaingan yang semakin kompetitif, mengingat pentingnya suatu perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada CV Dandy Handycraft Tasikmalaya)
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi Kasus pada CV Dandy Handycraft Tasikmalaya) Disusun oleh Dikti Kusmeidi Ruwindas NPM 043403333 Pembimbing H. Usman Mulja Kusumah, SE., Ak.
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR EKA AYU RAHAYU JONI SUSILOWIBOWO Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Lebih terperinciHandi Andriana NPM
PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi Kasus Pada Perusahaan Pengolahan Kayu Persada Kusen Tasikmalaya) Handi Andriana NPM 063403200 ABSTRAK The research objective to know (1) the working
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya)
PENGARUH BIAYA DANA BANK DAN PEMBERIAN KREDIT TERHADAP RENTABILITAS (Studi Kasus pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya) Nunung Nuraqliah (083403018) Email : noeng_aqly27@yahoo.com Program
Lebih terperinciRio Widiasmoro Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA ABSTRACT
PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS / ROA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014 Rio Widiasmoro Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. perusahaan). Hampir seluruh perusahaan menggunakan harta-harta yang bersifat
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan aktiva yang dimiliki perusahaan dan digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aktiva
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang dengan baik. Salah satu sektor industri manufaktur yang cukup baik untuk dicermati adalah
Lebih terperinciJohn Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,
PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 (Studi Kasus Pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Jasa Marga (persero) Tbk,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam suatu aktivitas perekonomian, baik dalam lingkup yang sempit maupun luas akan bertujuan untuk mencapai kemakmuran. Bertolak dari hal itu, dalam
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PLASTIK DAN KEMASAN YANG TERDAFTAR DI BEI
PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PLASTIK DAN KEMASAN YANG TERDAFTAR DI BEI JUFRIZEN Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau keuntungan agar tersedia dana yang berkesinambungan yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum setiap perusahaan yang didirikan bertujuan untuk mencapai laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.
A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan perusahaannya mampu bertahan dan tumbuh dalam berbagai kondisi. Terutama dalam kondisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. TIRTA MUMBUL JAYA ABADI SINGARAJA PERIODE
142 PENGARUH PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. TIRTA MUMBUL JAYA ABADI SINGARAJA PERIODE 2008-20012 Oleh : L. Rizkiyanti Putri Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Tingkat perputaran kas
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012
ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : YULIANA PRASMAWATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, barang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi yang dimana pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini dunia usaha dan indsutri
Lebih terperinciFaizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2011) Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas
Lebih terperinciJURNAL MANAJEMEN DEWANTARA Terbit online :
JURNAL MANAJEMEN DEWANTARA Terbit online : http://jurnal.ustjogja.ac.id PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015
Lebih terperinciPENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PRICE EARNING RATIO (PER) (STUDI EMPIRIS PADA PT. HOLCIM INDONESIA TBK.
Jurnal Ekonomi Manajemen Volume 2 Nomor 1 (Mei 2016) 40-47 http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jem ISSN 2477-2275 (Print) PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PRICE EARNING
Lebih terperinciPENGARUH MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS (Studi Kasus pada PT Timah, Tbk. dan PT Antam, Tbk.)
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 11 No. 1, April 2011 : 1-11 PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS (Studi Kasus pada PT Timah, Tbk. dan PT Antam, Tbk.) Oleh * Yoyon Supriyadi
Lebih terperinciANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 519-530 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 ANALISIS RASIO PROFITABILITAS Analisis Rasio Profitabilitas Terhadap Laporan Keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang dagang, jasa maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciPROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB
GaneÇ Swara Vol. No. Maret 6 PROSPEK KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM ( KSP ) UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI LOMBOK TIMUR - NTB ABSTRAK SAHRUL IHSAN Fakultas Ekonomi Universitas Gunung Rinjani
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya)
PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya) Syara Permata Mutmainnah Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciNURIPA OKTAPIA RIZAL R. MANULLANG HARIYANI. Accounting Program STIE IBEK Bangka Belitung Pangkalpinang, Indonesia
ISSN 2355-9047 37 ANALISIS PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP LABA BERSIH PADA PT MAYORA INDAH TBK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) (Studi Kasus Pada PT Bursa Efek Indonesia) NURIPA OKTAPIA
Lebih terperinciYuandi K. Timbul, Perputaran Modal Kerja PERPUTARAN MODAL KERJA DALAM MENGUKUR TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA, TBK. JAKARTA.
PERPUTARAN MODAL KERJA DALAM MENGUKUR TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA, TBK. JAKARTA. Oleh: Yuandi K. Timbul Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
10 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lubis (2004) melakukan penelitian dengan judul Analisis Modal Kerja Sebagai Dasar Penilaian Posisi Keuangan Perusahaan pada PT. Indofarma Global Medika
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover,
Analisis Pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover, Dan Inventory Turnover Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Kosmetik Dan Barang Keperluan Rumah Tangga Yang Terdaftar Di BEI Periode
Lebih terperinciPENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk.
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PT AKASHAWIRA INTERNATIONAL, Tbk. Desi Puspitasari eccy_cakep@yahoo.co.id Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan
Lebih terperinciSyaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013) Syaiful
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP
PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP LABA PADA PT. PRIMA KARYA MANUNGGAL KABUPATEN PANGKEP Muh. Alam Nasyrah Hanafi STIM YAPIM MAROS email: muh.alamnasyrah@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. empat variabel yang diduga memengaruhi return saham, yaitu arus kas operasi,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel yang memengaruhi terjadinya return saham perusahaan saat akan melakukan investasi pada perusahaan
Lebih terperinci