PERUBAHAN RENCANA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUBAHAN RENCANA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU"

Transkripsi

1 PERUBAHAN RENCANA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TAHUN 2021 PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2021 i

2 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 4 BAB II HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah Analisis Kinerja Perangkat Daerah Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah Review terhadap Rancangan Awal RKPD Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB IV BAB V LAMPIRAN 3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah... PERUBAHAN RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH... PENUTUP i

3 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perubahan Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2021 merupakan dokumen perencanaan tahunan sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Klaten tahun terakhir dari RENSTRA Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Tahun Penyusunan Perubahan Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Perubahan Rencana Kerja disusun sebagai penyesuaian program kegiatan dan indikator sebagai pedoman dan arah Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja yang memuat kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah dan kewajiban daerah, Perubahan Rencana Kerjabeserta indikasi pendanaannya, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Proses penyusunan Perubahan Rencana Kerja ditempuh dengan memperhatikan 5 (lima) aspek pendekatan perencanaan yaitu : Teknokrat, Top-down, Botton-up, Partisipatif dan Politis. Aspek pendekatan perencanaan dalam penyusunanrencana Kerja bersifat srategis, karena dalam proses penyusunan perencanaan didasarkan pada kebutuhan yang ada di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaen dan sesuai dengan UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Landasan Hukum Perubahan Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2021 disusun atas dasar : 1 Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republijk Indonesia tahun 1945; 2 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2

4 3 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional); 6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; 8 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan ruang; 9 Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 10 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 11 Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 12 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 13 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 14 Peraturan Pemerintah Nomor 40 tahun 2006 tentang tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 15 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 16 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17 Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 18 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal; 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman 3

5 Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan daerah; 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan,Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,Tata Cara Evaluasi rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan 1-5 jangka menengah Daerah,serta Tata cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka panjang Daerah,Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah,dan rencana Kerja Pemerintah Daerah; 21 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 tahun 2018 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah; 22 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Klasifikasi, kodefikasi,dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah; 23 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun ; 24 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun ; 25 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 7 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang kabupaten Klaten Tahun ; 26 Peraturan Daerah kabupaten Klaten Nomor 10 tahun 2009 tentangb Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 27 Peraturan daerah Kabupaten Klaten Nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten Tahun ; 28 Peraturan Daerah kabupaten klaten Nomor 5 tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Kabupaten Klaten tahun sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 5 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah kabupaten Klaten Tahun ; 29 Peraturan Bupati Klaten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Klaten;. 4

6 30 Peraturan Bupati Klaten Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Serta Tata kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten; 31 Peraturan Bupati Nomor 28 tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten Tahun Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan penyusunan Perubahan Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2021 adalah: 1. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan Pengawasan ; 2. Untuk menciptakan keterpaduan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan daerah, baik antar wilayah, antar fungsi maupun antar tingkat penyelenggaraan pemerintahan terkait; 3. Terciptanya efisiensi pengalokasian anggaran belanja dan juga terciptanya efektifitasnya anggaran pendapatan daerah Sistematika Penulisan. BAB I PENDAHULUAN. Memuat latar belakang penyusunan Renja, Landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan yang dipergunakan. BAB II HASIL EVALUASI RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU 2.1 Evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tahun lalu dan capaian Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. 2.3 Isu Penting Penyelenggaran Tugas dan Fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten. BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT 3.1 Telaah Terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah 5

7 BAB IV PERUBAHAN RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH BAB V PENUTUP Bab penutup, berupa catatan penting yang perlu mendapatkan perhatian baik dalam rangka pelaksanaannya maupunseandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, dan kaidah pelaksanaan Renja SKPD berdasarkan target kinerja Renstra SKPD. 6

8 BAB II HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Evaluasi yang dilakukan adalah pelaksanaan Rencana Kerja Tahunan yang dikaitkan dengan pencapaian target Rencana Strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten tahun berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Rencana Kerja pada tahun sebelumnya. Hasil Kinerja program/kegiatan tahun 2020 sampai dengan TW II (bulan Deember 2019) telah mencapai tingkat realisasi fisik mencapai 99% realisasi pelaksanaan keuangan sebesar 88%. Realisasi pencapaian pelaksanaan keuangan dengan nilai 88% disebabkan karena adanya penghematan anggaran dan kegiatan promoi invetai dimana kegiatan yang eharunya berjalan elama 5 hari dipadatkan menjadi 1 hari.namun secara keseluruhan hasil kinerja yang dicapai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten adalah baik. Sedangkan Kinerja Program/Kegiatan untuk Tahun 2020 sampai dengan semester 1 (bulan Mei 2020) telah mencapai tingkat realisasi fisik sebesar 43% sedangkan Realisasi pencapaian pelaksanaan keuangan dengan nilai 39%. Hal ini disebabkan karena ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan pada triwulan III dan IVdan adanya wabah Covid-19,ehingga terjadi raionaliai anggaran. Dari uraian diatas dapat disajikan pada Lampiran III.hasil evaluasi pelaksanaan Renja tahun 2019 dan 2020, Prakiraan capaian tahun berjalan n-2 (Tahun 2019) dan n-1 (Tahun 2020) 7

9 Implikasi yang timbul terhadap capaian program Renstra Perangkat Daerah Karena adanya wabah covid-19 adalah penurunan target pada Rentra Dan untuk mengatasi hal tersebut maka akan dilakukan upaya untuk penambahan terget kinerja pada tahun yang akan datang untuk mencukupi target Renstra yang telah ditetapkan.. Kebijakan /tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut. 1. Lebih teliti dalam pelaksanaan perencanaan suatu kegiatan. 2. Melakukan penyesuaian dalam penganggaran tahun berikutnya dengan acuan serapan pada tahun sebelumnya Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPMPTSP Kabupaten Klaten yang tertuang dalam Program dan Kegiatan Tahun 2021, terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam pencapaiannya antara lain : 1. Ketidaksesuaian sasaran Program/Kegiatan dengan sasaran RPJMD dan Renstra DPMPTSP a. Kendala dan Hambatan : Dalam kegiatan penyusunan anggaran di DPMPTSP Kabupaten Klaten ada beberapa program/kegiatan yang sasarannya tidak sesuai dengan sasaran program/kegiatan yang ada dalam RPJMD Kabupaten Klaten maupun dengan sasaran stratejik yang ada dalam Renstra DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun , hal ini mungkin dikarenakan ketidakmengertian bidang dalam memahami RPJMD Kabupaten Klaten dan Renstra DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun , atau mungkin juga disebabkan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai disesuaikan dengan program/kegiatan di tingkat pusat atau sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai disesuaikan dengan kondisi terkini yang berkembang dan mempengaruhi kegiatan yang ada di DPMPTSP. 8

10 b. Sarana dan Prasarana Kendala dan Hambatan : Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas serta untuk meningkatkan kinerja aparat Dinas, tentunya fasilitas sarana dan prasarana perkantoran menjadi suatu hal yang penting dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut.terdapat beberapa sarana dan prasarana perkantoran yang saat ini dirasakan Dinas belum dapat mendukung dan mengurangi (walaupun tidak sampai pada tahapan menghambat) pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kinerja Dinas. 2. Sumber Daya Aparatur Kendala dan Hambatan : Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan serta untuk meningkatkan kinerja Dinas, tentunya selain fasilitas sarana dan prasarana perkantoran hal penting lainnya dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut adalah adanya Sumber Daya Aparatur yang memadai dalam profesionalisme, produktivitas dan kompetensi. Salah satu hal yang dirasakan sangat kurang adalah pada masalah kompetensi, hal ini dapat dilihat dengan minimnya sumber daya aparatur DPMPTSP Kabupaten Klaten yang telah memilki sertifikat pengadaan barang dan jasa.kurangnya kompetensi sumber daya aparatur Dinas yang saat ini dirasakan Dinas belum dapat mendukung dan mengurangi (walaupun tidak sampai pada tahapan menghambat) pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kinerja Dinas. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten tahun 2020 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Jumlah investor untuk PMDN dapat terealisasi sebanyak 870 investor. Jumlah investor untuk PMA dapat terealisasi sebanyak 15 investor. 2. Nilai investasi PMDN dapat teralisasi:rp Nilai investasi PMA dapat terealisasi: US$ 3. Rasio daya serap Tenaga Kerja PMDN dapat terealisasi 5 %,dengan jumlah tenaga kerja : 21 orang. Rasio daya serap Tenaga Kerja PMA dapat terealisasi 76%, dengan jumlah tenaga kerja : 224 orang. 4. Prosentase kenaikan nilai investasi PMDN dapat terealisasi %. Prosentase kenaikan nilai investasi PMA dapat terealisasi %. 9

11 5. Lama proses perizinan dapat terealisasi 100%, 10 hari. 6. Nilai Kepuasan Masyarakat dapat terealisasi mencapai 78.3%. Bahwa pencapaian kinerja Perangkat Daerah dapat tercapai 100% karena ditahun 2020 dijadikan tolok ukur untuk proyeksi tahun berikutnya, sehingga realisasi tahun 2020 digunakan sebagai target tahun Sedangkan Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten tahun 2020 sampai dengan Triwulan 1 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Jumlah investor untuk PMA: 1 investor dan PMDN : 98 investor. 2. Nilai investasi untuk PMA: US$ dan PMDN :Rp ,- 3. Rasio daya serap Tenaga Kerja PMA : 7 dan PMDN :16 orang 4. Lama proses perizinan dapat terealisasi 10 hari. 5. Nilai survey kepuasan masyarakat % Dari uraian diatas dapat disajikan pada Lampiran

12 2.2. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah. 1. Kuantitas dan Kompetensi SDM belum optimal 2. Data peluang investasi masih belum upto date 3. SOP dan Standar Pelayanan investasi up to date 4. Manajemen penatalaksanaan, penataan sistem manajemen SDM dan penguatan pengawasan, akuntabilitas kinerja belum optimal. 5. Kurangnya kesadaran investor untuk melaporkan perkembangan usahanya. 6. Kurangnya komitmen antara Perangkat Daerah teknis pada proses pelayanan 7. Sikap dan partisipasi dari masyarakat dalam mengurus perizinan 8. Kurang optimalnya koordinasi dengan satuan kerja teknis 9. Belum semua perangkat daerah teknis mengintegrasikan sistem di DPMPTSP 10. Pelayanan masyarakat dibidang penanaman modal terhambat karena lokasi usaha tidak sesuai dengan Tata Ruang 11. Kewajiban membuat dokumen lingkungan yang memerlukan waktu yang lama. 12. Masih belum semua jenis pelayanan mengguanakan sistem on line Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Pelaksanaan kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten pada tahun 2021 sebagian besar ditujukan pada peningkatkan dan pengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal serta peningkatkan kapasitas pelayanan publik.dengan sasaran peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat dan pemberikan jaminan kepada masyarakat tentang pelayanan yang berkualitas. Peningkatkan dan pengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal serta peningkatkan kapasitas pelayanan publik. Dengan kedua tujuan tersebut maka dapat meningkatkan iklim investasi di Kabupaten Klaten sehingga akan meningkatkan realisasi investasi di Kabupaten Klaten yang merupakan salah 11

13 satu komponen dalam Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). Pertumbuhan investasi yang besar diharapkan akan memiliki dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Klaten. Pengaruh langsung yang dapat dirasakan dari adanya investasi di Kabupaten Klaten adalah penyerapan tenaga kerja, semakin tinggi realisasi investasi diharapkan juga semakin tinggi penyerapan tenaga kerja yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Klaten. Pencapaian 6 (enam) kinerja sasaran strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten pada Tahun 2021 dengan tingkat capaian 100 %, hal tersebut menunjukkan keberhasilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten dalam melaksanakan seluruh urusan pemerintah Kabupaten Klaten di bidang penanaman modal dan pelayanan perijinan, sehingga pada tahun-tahun yang akan datang perlu lebih ditingkatkan dengan cara melakukan pengendalian dan pengawasan secara efektif dalam kerangka pembangunan daerah Kabupaten Klaten khususnya pembangunan di sektor penanaman modal. Kendala, Hambatan pencapaian Kinerja Sasaran Secara umum tidak terdapat permasalahan yang sangat mendasar dalam pencapaian kinerja.seluruh program dan kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.namun kami menyadari bahwa segala upaya untuk pencapaian kinerja yang lebih baik sekecil apapun selalu mendapatkan hambatan dan pelaksanaannya tidak sesempurna sesuai dengan harapan Review terhadap Rancangan Awal RKPD Review Rancangan Awal RKPD dilakukan terhadap jenis program/kegiatan, indikator kinerja, target capaian dan pagu indikatif, setelah diadakan analisis kebutuhan perlu adanya penyesuaian sesuai dengan kebutuhan. Hasil dari proses review terhadap rancangan awal RKPD ada beberapa perbedaan, walaupun perbedaan ini relatif kecil hanya pada target capaian terhadap kegiatan. Adapun perbedaan tersebut antara lain: 1. Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Pada rancangan awal RKPD target capaiannya 11 jenis, lembar, 50 buku setelah dianalisa sesuai kebutuhan menjadi 10 jenis, lembar, 50 buku sehingga terdapat selisih 1 jenis barang cetakan. 2. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Investasi Sendiri pada rancangan awal RKPD target capainnya 4 even setelah dianalisa sesuai kebutuhan menjadi 2 even promosi investasi, 1 video profil investasi. 12

14 3. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Perizinan Terpadu pada rancangan awal RKPD target capainnya lokasi, 12 kasus, 1 fasilitasi, 12 Pengaduan 4. Kegiatan Pengendalian Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal rancangan awal RKPD target capaiannya 165 izin perusahaan. Pada tahun anggaran 2020, dengan adanya wabah covid-19,maka banyak kegiatan yang dirasionalisasi,termasuk anggaran pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu satu Pintu Kabupaten Klaten, sehingga mempengaruhi target pada Renstra. 13

15 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Usulan terkait dengam pelayanan perizinan adalah pelayanan yang terpadu dalam satu pintu, dengan pelaksanaan perizinan secara on line sehingg memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan perizinan, selain itu terkait penertiban izin usaha yang dalam pelaksanaan kegiatan usahanya terdapat ketidaksesuaian dengan izin yang telah diterbitkan atau adanya usaha yang sudah berizin yang mengganggu lingkungan sekitar, baik dalam ketertiban umum maupun pencemaran lingkungan, Untuk itu perlu dilakukan pemantauan, pembinaan, pengawasan pelaksanaan penanaman modal dengan perangkat daerah lain yang tergabung dalam Tim Teknis Perizinan. Usulan tersebut disajikan pada tabel 3.3 sebagai berikut : Tabel 3.3 USULAN PROGRAM KEGIATAN DARI PEMANGKU KEPENTINGAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2021 No Program/Kegiatan Lokasi Indikator Vol Catatan Kinerja 1. Program Peningkatan Iklim Kab.Klaten Terwujudnya 1 UU RI No 11 Investasi dan Realisasi tanda tangan keg Tahun 2008 Investasi secara Tentang Kegiatan Pengembangan Sistem elektronik (Digital Signature) Informasi dan transaksi Elektronik Dari usulan tersebut diatas, besaran/volume kegiatan yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan anggaran yang diterima karena pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai target diperlukan adanya dukungan anggaran. 14

16 BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH 3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional Di tingkat nasional, peran Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam melaksanakan agenda prioritas Penguatan Investasi disesuaikan denagn tugas dan fungsi sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007.Undang-Undang tersebut mengamanatkan agar BKPM melaksanakan koordinasi pelaksanaan kebijakan penanaman modal dan penyelenggaraan pelayanan penanaman modal.meskipun kebijakan ditetapkan oleh Kementrian/Lembaga Pembina sektor namun BKPM dapat memberikan rekomendasi agar selaras dengan kebijakan umum penanaman modal yang ditetapkan dalam UU Nomor 25 tahun Dalam rangka koordinasi pelaksanaan kebijakan, BKPM mempunyai tugas dan fungsi: 1. Melaksanakan tugas dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang penanaman modal. 2. Mengkaji dan mengusulkan kebijakan pelayanan penanaman modal. 3. Menetapkan norma, standard prosedur pelaksanaan kegiatan dan pelayanan penanaman modal. 4. Mengembangkan peluang dan potensi penanaman modal didaerah dengan memberdayakan badan usaha. 5. Membuat peta penanaman modal Indonesia. 6. Mempromosikan penanaman modal. 7. Mengembangkan sector usaha penanaman modal melalui pembinaan penanaman modal, antara lain meningkatkan kemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan persaingan usaha yang sehat, dan menyebarkan informasi yang seluas-luasnya dalam lingkup penyelenggaraan penanaman modal. 8. Membantu penyelesaikan berbagai hambatan dan kosultasi permasalahan yang dihadapi penanaman modal dalam menjalankan kegiatan penanaman modal. 9. Mengkoordinasikan penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya diluar wilayah Indonesia. 10. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan terpadu satu pintu. 15

17 Posisi BKPM menjadi sangat penting dan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi didalam agenda pembangunan ekonomi nasional.penanam modal memberikan efek pengganda tehadap perekonomian yang cukup besar dengan mendorong sektor riil melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja yang dapat menurunkan kesenjangan antar wilayah. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, BKPM menerjemahkan dua pilar kebijakan dan strategi nasional menjadi arah kebijakan dan strategi BKPM,yaitu: pertama adalah menciptakan iklim penanaman modal yang berdaya saing, dan kedua adalah meningkatkan penanaman modal yang berkualitas dan berkelanjutan. Misi merupakan rumusanumum mengenai upaya-upaya yang akandilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi BKPM mengacu pada 3 (tiga)dari 7 (tujuh) Misi Kabinet Kerja periode yang selanjutnyadijabarkan sesuai tugas dan fungsi BKPM adalah sebagai berikut: 1) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera Penanaman modal merupakan bagian penting untuk mewujudkan misi tersebut. Melalui penanaman modal akan tercipta pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja dan pendapatan yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kemampuan perekonomian untuk menciptakan lapangan kerja, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan sangat dipengaruhi oleh kualitas kegiatan penanaman modal. 2) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing Bangsa yang berdaya saing adalah bangsa yang memiliki kapasitas untuk menghadapi tantangan persaingan internasional. Persaingan antar bangsa tidak dapat dihindari mengingat semakin terbukanya perdagangan internasional.dari salah satu sisi, persaingan sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa yangdihasilkan.sementara itu, di sisi yang lain, tanpa persiapan untuk meningkatkan kapasitas yang baik persaingan dapat menghancurkan perekonomian. Kerjasama ekonomi internasional yang dihasilkan pemerintah harus berkualitas yaitu dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya.kegiatan penanaman modal pada sektor-sektor yang produktif dan memperkuat struktur ekonomi akan dapat meningkatkan daya saing bangsa. Peningkatan daya saing bangsa tidak hanya pada kapasitas untuk bersaing dalam memproduksi serta memperdagangkan barang dan jasa namun juga 16

18 dalam menarik arus penanaman modal. Daya saing bangsa dalam menarik penanaman modal ditentukan oleh banyak faktor antara lain iklim usaha, kondisi ekonomi, stabilitas politikdan keamanan, potensi market, ketersediaan sumber daya alam, kualitas dan ketersediaan sumber daya manusia, ketersediaan infrastruktur dan energi, sistem perpajakan dan insentif. 3) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional Dalam rangka mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia,tantangan yang dihadapi antara lain mengembangkan industry kelautan, industri perikanan, perniagaan laut, membangun konektivitas maritim melalui tol laut serta meningkatkan pendayagunaan potensi laut dan dasar laut. Untuk itu peran penanaman modal sangat diperlukan dalam upaya memanfaatkan sumber daya kelautan untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Peran ekonomi maritim dalam struktur perekonomian Indonesia belum berkembang dengan baik bila dibandingkan dengan potensi kelautan Indonesia.Pertumbuhan PDB bidang kelautan memerlukan dukungan kebijakan melalui peraturan yang mendorong para pelaku bisnis tertarik melakukan penanaman modal pada bidang ekonomi yang berbasiskan maritim.salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kebijakan fiskal dan moneter yang progresif berbasiskan kepentingan nasional sehingga penanaman modal dapat berkembang dan mendorong pertumbuhan ekonomi di bidang kemaritiman. Dari penjelasan di atas, keterkaitan Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Klaten dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) adalah sama-sama berperan dalam peningkatan iklim dan promosi penanaman modal yang berdaya saing Tujuan dan Sasaran Rancangan RENJA DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun 2021 Tujuan penyusunan Renja adalah untuk menjabarkan sesuatu yangingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun.penetapan tujuan didasarkan pernyataan Visi dan Misi serta mengakomodasi issu-issu yang berkembang ke arah perubahan dari analisis stratejik.tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi konkrit dan logis yang ingin dicapai di masa datang. Dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka perumusan Sasaran, 17

19 Kebijakan, Program dan Kegiatan akan semakin terarah dalam rangka terealisasinya suatu misi. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurunwaktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran dilengkapi indikator sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan pada tahun yang bersangkutan.setiap indikator sasaran dilengkapi dengan tingkat capaian (target) masing-masing. Penetapan tujuan dan sasaran organisasi didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan dan sasaran dirumuskan dalam bentuk yang lebih tepat dan terarah dalam rangka mencapai visi dan misi suatu instansi Telaahan terhadap Renstra DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka MenengahDaerah (RPJMD) Kabupaten Klaten Tahun , bahwa capaian pembangunan yang telah diraih pada periode sebelumnya dan banyaknya tantangan pembangunan yang masih harus dihadapi ke depan, maka dalam kurun waktu periode Tahun Visi Pembangunan Kabupaten Klaten adalah : Mewujudkan Klaten Yang Maju Mandiri dan Berdaya Saing.Visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sejalan dengan yang diamanatkan dalam Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten.Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten,Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menjabarkan dan akan melaksanakan Visi dan Misi Bupati Klaten sesuai dengan tugas dan fungsi DPMPTSP. Adapun konsep penjabaran Visi sesuai dengan tugas danfungsi DPMPTSP yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : - Mandiri adalah melaksanakan pelayanan perizinan dan penanaman modal secara mandiri dan terpadu dengan mengoptimalkan sumber daya aparatur sesuai peraturan perundang-undangan. - Berdaya Saing adalah perbaikan iklim investasi yang semakin kondusif melalui pemberian kemudahan perizinan investasi (perijinan satu pintu, 18

20 waktu perizinan dan prosedur perizinan), perbaikan sistem dan layanan perizinan, kebijakan investasi padat karya, pengembangan digital investment promotion, pengembangan investasi yang mengakomodasi produk-produk unggulan Kabupaten Klaten, mendorong perwujudan investasi hijau. Sejalan dengan Visi diatas, maka terdapat 8 (delapan) Misi utama pembangunan 1. Mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berbudaya, merupakan suatu hal yang sangat penting untuk ditingkatkan agar sumber daya manusia di Kabupaten Klaten dapat mengakses pelayanan pendidikan yang baik, murah dan merata kualitasnya. 2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance). 3. Meningkatkan dan Mengembangkan Ekonomi Daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal. 4. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat. Meningkatkan kapasitas infrastruktur publik dan penyediaan kebutuhan sarana prasarana dasar sosial masyarakat. 5. Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan kelestarian sumberdaya alam yang selaras dengan tata ruang wilayah.merupakan suatu hal untuk lebih meningkatkan sistem manajemen pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi pada kelestarian lingkungan, keseimbangan ekosistem dan kesesuaian dengan tata ruang wilayah. Sehingga potensi sumber daya alam dapat dikelola secara arif dan bijaksana, efisien dan efektif serta mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. 6. Mewujudkan tatanan kebijakan kehidupan masyarakat yang berakhlak mulia dan berkepribadian merupakan suatu hal yang mutlak dan strategis dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik dan memiliki akhlak serta berkepribadian yang santun sesuai dengan norma -norma agama maupun kearifan lokal serta budaya Jawa Tengah. 19

21 Sehingga nantinya dapat tercipta kerukunan hidup dalam bermasyarakat dan beragama, saling menghormati, saling mengasihi dan berketuhanan. 7. Meningkatkan kapasitas pengarusutamaan gender dan perlindungan anak, merupakan suatu hal yang penting dalam rangka meningkatkan keterlibatan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan termasuk didalamnya perkuatan kelembagaan perempuan. Selain itu juga perlunya untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan yang diharapkan mampu berkiprah di segala bidang dalam kerangka kesetaraan gender. Disamping itu juga tidak kalah pentingnya adalah untuk meningkatkan perlindungan anak sehingga hak-hak anak dapat terpenuhi dan menjadikan Kabupaten Klaten sebagai Kabupaten Layak Anak. 8. Meningkatkan kapasitas pelayanan publik, merupakan suatu hal yang harus terus menerus dilakukan dalam rangka implementasi otonom daerah dan desentralisasi. Berbagai kebijakan, program dan kegiatan semuanya ditujukan untuk meningkatkan pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat. Sehingga akan dikembangkan sistem pelayanan yang lebih berorientasi pada masyarakat ataupun pelayanan publik yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan masyarakat dengan didukung penyempurnaan sistem kerja termasuk mekanisme dan prosedur,standar pelayanan minimal serta penggunaan teknologi informasi, sehingga lebih bisa menjamin terselenggaranya pemerintahan daerah yang efisien dan efektif. Adapun tugas dan fungsi DinasPenanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten mengacu pada 2 (dua) dari 8 (delapan) Misi Bupati Klaten yakni Misi Ketiga dan kedelapan dengan penjabaran sebagai berikut: - MISI 3 : - Meningkatkan dan Mengembangkan Ekonomi Daerah yang lebih produktif, kreatif,inovatif dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berpotensi lokal adalah merupakan suatu upaya yang strategis untuk memperkuat struktur ekonomi daerah dengan menyelaraskan perkembangan sektor primer, sekunder, tersier melalui peningkatan maupun pengembangan usaha-usaha ekonomi 20

22 kerakyatan serta kemampuan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi serta pertanian dalam mengakses sumber daya produktif (lahan, modal, pasar, teknologi dan informasi). Disamping itu juga perlunya menumbuh kembangkan sentrasentra dan usaha-usaha ekonomi kreatif berbasis potensi lokal dan beroerinetasi pasar serta dapat menjadi produk unggulan daerah dalam suatu kerangka pengembangan lokal berbasis klaster dan agropolitan, termasuk dusaha investasi dan penciptaan iklim usaha yang kondusif, sehingga ekonomi benar-benar dapat menjadi lebih produktif, memiliki nilai tambah dan berdaya saing. - MISI 8 : - Meningkatkan kapasitas pelayanan publik adalah merupakan suatu hal yang harus terus menerus dilakukan dalam rangka implementasi otonomi daerah dan desentralisasi. Berbagai kebijakan, program dan kegiatan semuanya ditujukan untuk meningkatkan pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat. Sehingga akan dikembangkan sistem pelayanan yang lebih beroreintasi pada masyarakat ataupun pelayanan publik yang sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan masyarakat dengan didukung penyempurnaan sistem kerja termasuk mekanisme dan propsedur, standar pelayanan serta penggunaan teknologi informasi, sehingga lebih bisa menjamin terselenggaranya pemerintahan daerah yang efisien dan efektif Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun 2021 A. TUJUAN Tujuan pembangunan adalah penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi yang menunjukkanhasil akhir yang diinginkan pada jangka waktu tertentu.hal ini mengindikasikan bahwa tujuan adalah 21

23 suatu pernyataan pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab seluruh isustrategis dan permasalahan pembangunan daerah. Pernyataan tujuan harus menunjukkan suatu kondisi optimal yang ingindicapai dimasa datang dan juga diselaraskan dengan amanat pembangunan nasional. Berdasarkan tujuan pembangunan daerah sebagai representasi visi dan misi pembangunan jangka menengah Kabupaten Klaten. Maka tujuan Dinas Penanaman Modal danperizinan Terpadu Satu Pintu yang ditetapkan adalah - Meningkatkan dan mengembangkan ekonomi daerah yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan berdaya saing berlandaskan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal. - Meningkatkan kapasitas pelayanan publik. Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut, maka di tetapkan strategi dan langkah-langkah yang akan dilakukan DPMPTSP Kabupaten Klaten sebagai berikut : 1. Mereview Rencana Umum Penanaman Modal 2. Meningkatkan fungsi koordinasi antar lembaga dalam mengimplementasikan Rencana Umum Penanaman Modal dalam rangka pengembangan potensi daerah. 3. Meningkatkan dan pemantapkan iklim penanaman modal yang fokus pada kemudahan pelayanan perizinan,kepastian hukum dan kepastian lahan usaha. 4. Melaksanakan pengendalian penanaman modal dan perizinan. 5. Mengembangkan strategi promosi yang terarah, focus dan inovatif. 6. Meningkatkan kegiatan promosi investasi berskala Nasional. 7. Menyusun profil investasi dan peluang investasi. 8. Menyusun Standar Pelayanan 9. Penyempurnaan Standar Pelayanan 10. Mengembangkan dan pemantapan pelayanan perizinan on line. 11. Meningkatkan kualitas layanan sistem informasi pelayanan perizinan 22

24 B. SASARAN Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Dinas Penanaman Modal danperizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten dari masing masing tujuan dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur dalam suatu indikator beserta targetnya. Sasaran dinyatakan sesuai indikator secara spesifik, fokus, terukur, dan dapat dicapai dengan indikator kinerja atau tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama 5 (lima) tahun pelaksanaan pembangunan jangka menengah. Selanjutnya, sasaran dipisahkan menjadi sasaran makro dan sasaran spesifik pembangunan daerah sebagai arsitektur kinerja impact yang saling terhubung dimana sasaran makromerupakan indikator yang dipicu oleh sasaran spesifiksebagai leading indicator.dengan demikian, sasaran makro pembangunan merupakan representasi langsung keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan daerah yang sekaligus menjadi indikator utama pencapaian pembangunan jangka menengah Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten.Guna menciptakan iklim investasi yang kondusif serta mendorong pembangunan industri di berbagai sektor yang memiliki daya saing dan berwawasan lingkungan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah Meningkat pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat. Memberikan jaminan kepada masyarakat tentang pelayanan yang berkualitas. Hal inisebagaimana tertuang di dalam RPJMD Kabupaten Klaten Tahun

25 BAB IV PERUBAHAN RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH Penetapan program dan kegiatan DPMPTSP untuk Rencana Kerja DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun 2021 mengacu kepada dan kegiatan yang ada dalam Renstra DPMPTSP Tahun Adapun rencana program dan kegiatan indikatif yang akan dilaksanakan pada Tahun anggaran 2021 disusun dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Sesuai dengan batas kewenangan Bupati Klaten, sebagaimana dijabarkan dalam PP No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, danpemerintah Daerah Kabupaten/Kota, sehingga tidak akan berbenturan dan mengalami duplikasi dengan program yang masuk dalam jurisdiksi kewenangan Provinsi dan Pusat; 2. Sesuai dengan batas kewenangan Dinas Penanaman Modal danperizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten, sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Klaten dan dijabarkan dalam Peraturan Bupati Klaten Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten. 3. Di dalam Dokumen Renja Dinas Penanaman Modal dan PerizinanTerpadu Satu Pintu Tahun 2021 ini dimasukan beberapa Kegiatan Indikatif baru ke dalam program penunjang sebagai bentuk antisipasi terhadap beberapa kebijakan pimpinan yang diselaraskan dengan perubahan nomenklatur yang dimungkinkan munculnya berbagai kebutuhan penunjang yang harus disiapkan terutama dalam system perencanaan. Dalam rangka mencapai tujuan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat dan memberikan jaminan kepada masyarakat tentang pelayanan yang berkualitas.dan sasaran Meningkat dan berkembangnya produktifitas, nilai tambah dan daya saing sektor perindustrian, koperasi, UMKM, dan penanaman modal dan meningkatnya pelayanan publik tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan tepat manfaat. Dimana di dalam Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal dan PerizinanTerpadu Satu Pintu tahun 2021 terdapat 4 (empat) program yang terdiri dari 2 (dua) Program Utama dan 2 (dua) program Penunjang.Maka disusun prioritas program dan kegiatan dalam Perubahan Renja Tahun 2021 sebagai berikut : I. Program Penunjang : A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran : 1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik. 24

26 3. Penyediaan Jasa Kebersihan 4. Penyediaan Alat Tulis Kantor 5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 7. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 8. Penyediaan Makanan dan Minuman 9. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah 10. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah 11. Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 12. Penyediaan Jasa Pengemudi Kantor 13. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/Teknis Perkantoran B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur : 1. Pengadaan Peralatan GedungKantor 2. Pengadaan Mebeulair 3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 5. Penataan Lingkungan Kantor II. Program Utama A. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi : 1. Peningkatan Fasilitasi terwujudnya kerjasama strategis antara usaha besar dan usaha kecil. 2. Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi PMDN/PMA. 3. Penyelenggaraan promosi investasi. B. Program Peningkatan dan Realisasi Investasi dan Realisasi Investasi 1. Peningkatan koordinasi kerjasama dibidang investasi 2. Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal 3. Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Perizinan Terpadu 4. Pengendalian Perizinan dan Non Perizinan Penanaman Modal Dari daftar program dan kegiatan yang diuraikan diatas, dapat dirumuskan keterkaitan antara tujuan, sasaran, dan pendanaan program dan kegiatan pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun

27 BABV PENUTUP A. CATATAN PENTING DALAM PENYUSUNAN RENJA Rencana Kerja (Renja) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Tahun 2021 berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional tahunan yang disusun berdasarkan arah kebijakan RPJMD Kabupaten Klaten Tahun Selain itu RENJA juga sebagai landasan operasional perencanaan teknis. Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Tahun 2021 adalah Dokumen Perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yaitu Tahun 2021, Rencana Kerja ini diharapkan mampu menjadi acuan dan pedoman Penyelenggaraan Program dan Kegiatan, Pengendalian dan Evaluasi pada Tahun 2021 agar sesuai dengan Strategi, Arah Kebijakan, Program dan Kegiatan yang ditetapkan. Dengan adanya Rencana Kerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, maka penetapan prioritas pembangunan yang merupakan upaya penjabaran dari visi dan misi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu diharapkan akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis serta berkelanjutan. B. KAIDAH-KAIDAH PELAKSANAAN Pelaksanaan penyusunan serta penetapan program pembangunan didalam RENJA DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun 2021 bertujuan untuk meningkatkan Perencanaan Pembangunan yang berkualitas dan profesional. Program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) DPMPTSP Kabupaten Klaten , didalam pelaksanaannya harus menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektifias, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Sehubungan hal tersebut, ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan yang ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. RENJA DPMPTSP Kabupaten Klaten tahun 2021, harus dilaksanakan secara konsisten, tertib dan terpadu melalui kerjasama dan koordinasi antar sekretariat dan bidang-bidang. 2. Dalam mempercepat perencanaan yang aspiratif upaya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan perlu terus ditingkatkan, mulai dari tahapan perencanaan sampai pelaksanaan pembangunan, sehingga diharapkan mereka mempunyai rasa memiliki dan bertanggungjawab terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan. 26

28 3. Penyusunan Renja DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun 2021 masih belum sempurna, sesuai dengan yang diamanatkan di dalam Permendagri Nomor 54 Tahun Rencana Kerja DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun 2021 adalah dokumen perencanaan tahunan SKPD dalam upaya sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten Klaten. 5. Rencana Kerja (RENJA) SKPD, di dalam proses penyusunannya harus memperhatikan/mempedomani dokumen-dokumen perencanaan yang ada di atasnya diantaranya (RKP, RPJMN, RPJPD Provinsi, RPJMD Provinsi, RKPD Provinsi, RPJP Kabupaten, RPJMD Kabupaten, RKPD Kabupaten Klaten dan Renstra Dinas). 6. RENJA DPMPTSP Kabupaten Klaten Tahun 2021, harus menjadi dasar bagi pelaksanaan perencanaan pembangunan tahun berikutnya. C. RENCANA TINDAK LANJUT Transparansi dalam proses perencanaan pembangunan merupakan salah satu syarat dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang harus diikuti, diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Agar setiap keputusan/kebijakan publik dapat diterima dan dilaksanakan secara efektif, maka masyarakat harus dilibatkan sejak awal baik dalam proses perencanaan maupun perumusan kebijakannya, sehingga aspirasi dan kepentingannya terakomodasi di dalam kebijakan tersebut, dengan kata lain pembangunan berdasarkan partisipasi masyarakat atau pembangunan partisipatif. Transparansi sangat berkaitan dengan sistem informasi dan komunikasi serta merupakan prasarat demokratisasi dalam proses pengambilan keputusan publik. Berdasarkan hal tersebut di atas, partisipasi masyarakat yang luas dalam perumusan kebijakan publik akan membutuhkan komitmen yang tinggi dalam implementasinya, maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Terwujudnya perubahan paradigma pemerintahan yang berorientasi pada peningkatan kualitas pelayanan. 2. Terbangunnya kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, terwujudnya mekanisme kontrol dari anggota maupun kelompok masyarakat yang lebih terbuka dan bertanggung jawab tentang penyelenggaraan pemerintahan. 3. Terwujudnya partisipasi aktif masyarakat/swasta dalam kegiatan pembangunan. 4. Perlu peningkatan kapasitas SDM aparatur perencanaan untuk melaksanakan tugas perencanaan yang semakin komplek, Upaya yang harus ditempuh dapat melalui 27

29 pendidikan formal, bintek, pelatihan, seminar serta kegiatan lainnya yang menunjang peningkatan kinerja aparatur perencana. 5. Aparatur perencana yang ada saat ini dari sisi kuantitas masih kurang, hal tersebut akan berakibat bertumpuknya suatu pekerjaan pada seseorang, sehingga perlu menambah pegawai supaya rasio pekerjaan dan jumlah pegawai bisa berimbang. 6. Menerapkan sistem reward and punishment terhadap seluruh karyawan dan mengaplikasikannya pada pendistribusian insentif berdasarkan beban kerja. 7. Dalam rangka sinergitas perencanaan harus lebih intensif di dalam melaksanakan koordinasi dengan SKPD, agar proses pembangunan yang dilaksanakan agar berdaya guna dan berhasil guna. 8. Meningkatkan peran serta masyarakat, baik dalam proses perencanaan maupun penganggaran, sehingga transparansi akan lebih terwujud. 9. Dalam menetapkan dokumen perencanaan harus tepat waktu sesuai dengan amanat peraturan perundangan yang berlaku, hal ini dapat dilaksanakan apabila kita mengacu jadwal yang telah ditetapkan. Melalui Rencana Kerja ini diharapkan agar setiap aparatur yang mendukungnya, mampu melakukan evaluasi dan instrospeksi guna meningkatkan capaian kinerja yang lebih baik melalui upaya memahami tugas dan meningkatkan pelaksanaannya dengan penuh tanggungjawab dan kerja keras. Akhir kata, Semoga Rencana Kerja Tahun 2021 ini dapat bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Klaten, 05 Oktober

30 29

31 30

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Lampiran Tahun 2016 Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Bontang BAB I P E N D A H U L U A N I.1. LATAR BELAKANG Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Satuan Perangkat Kerja Daerah (Renja SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi SKPD yang dipersyaratkan untuk mengarahkan pelayanan publik Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

PROGRAM, DAN KEGIATAN

PROGRAM, DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA 2.1. PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja OPD (Renja OPD) adalah dokumen perencanaan OPD untuk periode satu tahun, yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan.

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA RENJA 2017 DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU 1 DAFTAR ISI BAB I

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR : 1529/03/HK/2015 TANGGAL : 24 JUNI 2015 TENTANG : PENGESAHAN RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) 1 RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW) Renja Bagian Pertanahan Tahun 2015 (Review) Page 1 2 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Rencana Kerja Bagian Pertanahan Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efisien dan efektif

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP

KATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA

KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA KABUPATEN BADUNG RENCANA KERJA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 PROVINSI BALI KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1529/03/HK/2015

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA

Lebih terperinci

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kinerja (Renja) BPPTPM Prov.Kep.Babel TA.2016 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Visi BKPM dalam periode 2015-2019 adalah sebagai

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang RENCANA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang Tahun 2018 merupakan pelaksanaan kegiatan mengacu pada Rancangan Akhir Rencana Kerja

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN, PENGANGGARAN, DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015

DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS. Mesin Pemotong Rumput. iii RENCANA KERJA 2015 DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MUSI RAWAS Mesin Pemotong Rumput RENCANA KERJA 2015 iii KATA PENGANTAR Perubahan paradigma sistim perencanaan berimplikasi pada proses perencanaan yang cukup panjang,

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Aceh Selatan adalah penjabaran perencanaan tahunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka memenuhi amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yaitu upaya memantapkan implementasi mekanisme perencanaan

Lebih terperinci

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1 Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang disempurnakan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN 1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 188.45/ /KEP/421.014/2015 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO

RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan karunia-nya

Lebih terperinci

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN SEKRETARIS DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 88.4/ /KEP/35.07.04/20 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA JL. RAYA SOREANG KM. 17 SOREANG TELP. (022) 5897432 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014

RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014 RENCANA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DAFTAR ISI Hal BAB I : PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Landasan Hukum... I-1 1.3. Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 RENCANA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 REVISI KE II BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN 1 KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2016-2021 BAB 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pelalawan 2016 BAB. I PENDAHULUAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan posisinya yang strategis sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, dan berada pada jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa, serta merupakan koridor pembangunan Jawa

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015

PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 2015 PERUBAHAN RENCANA KERJA Tahun 205 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 205 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat-nya, atas taufiq, hidayah dan karunia-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2017 TANGGAL : MEI 2017 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN Rencana Kerja Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disingkat RPJMD sebagaimana amanat Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan

Lebih terperinci

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Musi Rawas sebagai salah satu SKPD di Kabupaten Musi Rawas memiliki

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG 1.1 LATAR BELAKANG Sekretariat Daerah Jombang merupakan pembantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administrasi

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. ... i DAFTAR ISI. ... ii. A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan... DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Landasan Hukum... 4 C. Maksud dan Tujuan... 5 D. Sistematika Penulisan. 6 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan RENCANA KERJA TAHUN 2017 DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp. 0351 895047 Magetan TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan segala puji dan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun B AB I P E N D AH U L U AN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat dengan mempertimbangkan urutan pilihan dan ketersediaan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2010-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIJUNJUNG, Menimbang

Lebih terperinci

Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Latar Belakang

Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program Dan Kegiatan Peran strategis Kecamatan di Kota Bandung menuntut adanya peningkatan pelayanan

Lebih terperinci

BUPATI MALUKU TENGGARA

BUPATI MALUKU TENGGARA SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 yang mempunyai tema Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan

Lebih terperinci

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI KUDUS Tanggal : 4 Juni 2012 Nomor : 050.3/140/2015 RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang BAB I PENDUHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era otonomi daerah saat sekarang, daerah diberi kewenangan dan peluang yang luas untuk mengembangkan potensi ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagian besar

Lebih terperinci

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN PELAYANAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL RENCANA STRATEGIS (RENSTRA 214-218) BAB 1 : PENDAHULUAN BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 1.1.

Lebih terperinci