Peningkatan Kapasitas Siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta di Bidang Multimedia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peningkatan Kapasitas Siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta di Bidang Multimedia"

Transkripsi

1 Peningkatan Kapasitas Siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta di Bidang Multimedia Argo Wibowo#1, Halim Budi Santoso *2 # Program Stusi Sistem Informasi, Universitas Kristen Duta Wacana Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo no. 5-25, Yogyakarta 1 argo@staff.ukdw.ac.id 3 hbudi@staff.ukdw.ac.id Abstract With the development of information technology, the use of video as a means of delivering information, documentation of activities and self-existence is very significant. Among students, the use of video media is one of the favorite things to convey information and document activities. To get good video quality, sufficient capabilities are needed in the field of video editing. Bopkri 1 Yogyakarta High School requires improving the ability and capacity of students in the field of video editing. Training is needed for Bopkri 1 Yogyakarta high school students in terms of video editing. This training is one of the topics for extracurricular activities for Bopkri 1 Yogyakarta High School students. The training was attended by students in class X and XI and was carried out during February - May During the training, some topics were discussed, the creation of scenarios for video, video editing using Sony Vegas Pro software, and uploading content to social media. The training gave a significant effect on Bopkri 1 Yogyakarta Senior High School students. There were 3 videos uploaded to social media youtube. Those 3 videos talk about juvenile delinquency, smoking in the school, and coming to class late. At the end of each video, students also give special message to overcome the problems. Keywords Multimedia Training, Student Capacity Improvement, Video Editing, Computer Extracurricular. I. PENDAHULUAN Kreativitas di lingkungan pelajar tingkat SMA merupakan salah satu hal yang sering kali menjadi ajang untuk perlombaan. Kreativitas di lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk siswa untuk memiliki prestasi yang baik. Sekolah dituntut untuk dapat membimbing siswa didik mereka untuk dapat meningkatkan kreativitas yang dimilikinya. Sekolah harus dapat mengakomodasi kreativitas yang dimiliki oleh siswa siswi. Kreativitas juga dapat dilihat sebagai suatu faktor yang mempengaruhi ketuntasan belajar dalam proses pembelajaran di sekolah. Pemikiran kreatif ini juga di gunakan untuk mengakomodasi beberapa kemampuan siswa yang berbeda beda. Oleh karena itu, pendidikan di tingkat sekolah tidak hanya berperan dalam meningkatkan kemampuan akademis siswa tetapi juga membantu di dalam pemikiran kreatif siswa. Pendidikan juga digunakan untuk menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya kaya akan pengetahuan teoritis melainkan juga praktis. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan praktis siswa adalah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendorong kemampuan praktis siswa. Selain itu, penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan kemampuan kreatif siswa. Salah satu pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah pembuatan konten digital melalui video. Konten digital dalam bentuk video telah menjadi konsumsi masyarakat umum. Terlebih konten digital ini sudah banyak tersedia di internet, seperti youtube dan media sosial. Setiap hari, ribuan video berhasil diunggah dan di publikasikan di media sosial seperti youtube. Pembuatan konten digital seperti video merupakan hasil kreatifitas dari seseorang. Oleh karena itu, hal ini juga dapat diajarkan di lingkungan sekolah, khususnya Sekolah Menengah Atas. Video yang dibuat dengan baik dapat dimanfaatkan sebagai lahan kerja yang sangat menjanjikan. Video dokumentasi, profil, film pendek, perlu disajikan dalam tayangan yang menarik sehingga merangsang pemirsanya untuk menontonnya. Untuk itu diperlukan teknik yang cukup untuk mengambil video maupun mengeditnya. Editing video yang sangat sederhana sudah disediakan oleh aplikasi di smartphone, seperti memotong video. Akan tetapi masih diperlukan banyak editing lain agar sebuah video layak tayang, seperti mengatur urutan, memperkaya konten dengan efek teks, suara, dan efek lainnya. Dalam dunia teknologi informasi, multimedia mulai banyak digunakan terutama pada aplikasi yang berbasis web. Penggunaan media baru seperti suara, video dan animasi digunakan sebagai tambahan pada media yang sudah lama digunakan, yaitu teks dan gambar. Media berasal dari Bahasa latin yang dapat berarti sebagai sesuatu yang diletakkan di tengah atau sebagai suatu alat [1]. Dengan demikian, media merupakan suatu perantara atau penghubung antara dua pihak, yaitu pemberi pesan dan penerima pesan. Terdapat beberapa media yang dapat di gunakan untuk menyampaikan informasi dari pemberi atau pemilik informasi kepada penerima. Media tersebut adalah vide, teks, 53

2 audio. Setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat menjadi tolak ukur efektivitas dan efisiensi dari penyampaian informasi. Di dalam perkembangannya, penggunaan beberapa media untuk menyampaikan informasi menjadi sangat penting. Multimedia merupakan penggunaan beberapa media secara bersamaan. Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, dan video menjadi satu sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, interaksi, berkarya, dan berkomunikasi dengan baik [2]. Multimedia diharapkan dapat menjadi suatu yang lebih interaktif. Klasifikasi interaktif dalam penggunaan media bukan mengacu pada penggunaan perangkat keras, tetapi bagaimana media yang diberikan dapat merespon penerima informasi. Dengan demikian, interaksi antara penerima dan pemberi informasi diharapkan dapat terbentuk [3]. Penambahan tersebut dapat berperan penting dalam menyajikan informasi yang lebih menarik dan interaktif, tetapi setiap media mempunyai kelebihan maupun keterbatasan penggunaan sebagai berikut. A. Video Tidak semua pengguna aplikasi tidak langsung akan menonton video yang di tampilkan pada sebuah halaman web [4]. Hal ini di sebabkan karena beberapa pengguna lebih menyukai untuk membaca teks yang ada terlebih dahulu daripada menonton video. Selain itu, video juga merupakan salah satu media yang dapat mengarahkan pengguna untuk dapat merasakan secara nyata kejadian yang sebenarnya. B. Teks Sherwin [5] menyebutkan beberapa dampak buruk teks yang berkontras rendah pada sebuah halaman web, yaitu sulit dibaca, sulit mendeteksi atau menemukan teks saat pengguna membaca dengan cepat, berkurangnya kepercayaan pengguna, sulit untuk dibaca pada perangkat genggam jika di bawah sinar matahari, aksesibilitas menjadi berkurang apabila digunakan oleh pengguna yang mempunyai gangguan penglihatan dan membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan intepretasi yang benar. Teks yang berkontras rendah akan menyebabkan pengguna sulit dalam membaca dan menafsirkan apa yang disampaikan dari teks pada sebuah halaman web, sehingga dalam penggunaan teks yang berkontras rendah harus diperhatikan. Krug [6] mengatakan bahwa instruksi merupakan salah satu sumber utama dari kata-kata yang tidak diperlukan, karena tidak ada seorang pun yang akan membacanya. Tetapi jika instruksi tetap diperlukan maka batasilah instruksi menjadi seminimal mungkin, karena instruksi yang terlalu panjang lebar akan mengurangi peluang pengguna dalam menemukan informasi yang diperlukan. C. Audio atau Suara Pada aplikasi yang akan dibangun media audio atau suara akan digunakan sebagai masukkan atau dikenal dengan istilah Voice Recognition atau Speech Recognition. Nielsen [7] memberikan tiga kondisi yang tepat untuk menggunakan suara sebagai masukkan, seperti berikut ini : Pengguna yang disabilitas. Pengguna yang tangannya sibuk. Pengguna yang tidak memiliki akses terhadap keyboard atau monitor. Aplikasi yang akan dibangun memiliki sebuah fitur untuk memandu pengguna dalam memasak, pengguna yang menggunakan fitur tersebut dapat melakukan kegiatan memasak sekaligus memberikan perintah pada aplikasi untuk menavigasi ke halaman yang diinginkan. Pemanfaatan multimedia pada bidang pendidikan bukan suatu hal yang baru. Pemanfaatan multimedia merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Selain itu, di dalam penggunaan teknologi informasi untuk media pembelajaran, media dapat menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran [2]. Penggunaan media di dalam kegiatan pembelajaran telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Wahyuni [2] dalam penelitiannya melakukan pembuatan media pembelajaran untuk melihat perbedaan pemerolehan belajar dan efektivitas pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran fisika. Sebagai hasilnya, pemanfaatan multimedia sebagai sarana pembelajaran telah meningkatkan motivasi untuk berprestasi [2]. Pembuatan media pembelajaran juga dilakukan oleh Purwanti [8]. Pengembangan media pembelajaran dalam bentuk video merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan perubahan persepsi peserta didik. Video pembelajaran yang ada dilakukan melalui tiga proses pembuatan, yaitu proses persiapan, produksi, dan pasca produksi. Dengan adanya pengembangan video sebagai sarana pembelajaran dapat meningkatkan persepsi pembelajaran menjadi lebih positif [8]. Di dalam perkembangan teknologi digital, video telah memberikan suatu revolusi bagi penyampaian suatu informasi. Video menjadi salah satu sumber yang menggabungkan media gambar dan audio dalam penyampaian informasi. Pembuatan video ini tentunya membutuhkan kemampuan dalam video editing. video editing adalah suatu proses penseleksian, penambahan teks/judul, variasi, transisi, effect, lagu, sound effect, narasi, merubah tampilan warna, menu khusus untuk bentuk kepingan baik itu format DVD maupun Blue Ray dari video mentah (yang dimaksud dengan video mentah adalah video yang dihasilkan langsung dari alat perekam video seperti handycam, video kamera, handphone atau alat2 perekam video lainnya) menjadi video yang mempunyai tampilan dan format video seperti yang kita inginkan. Dalam proses video editing kita juga dapat membuat slide show (tampilan foto yang digerakan) serta kita dapat mengambil hanya audionya saja yang dapat kita gunakan secara terpisah. Untuk menjadi seorang video editor yang handal di perlukan jiwa seni dan kreatifitas yang baik, untuk dapat merasakan apakah video yang telah siap ditayangkan itu sudah menarik atau belum. 54

3 Terdapat beberapa perangkat lunak yang dapat digunakan dalam editing video, yaitu : 1) Microsoft Windows Movie Maker Microsoft Windows Movie Maker merupakan salah satu perangkat lunak editing video yang dikembangkan oleh Microsoft. Microsoft Windows Movie Maker sangat mudah untuk digunakan. Tautan untuk Microsoft windows movie maker dapat dilihat di : HK/windows/get-movie-maker-download 2) NCH s VideoPad Video Editor NCH s VideoPad Video Editor adalah salah satu perangkat lunak video editing untuk digunakan oleh professional dalam melakukan proses video editing. Perangkat lunak ini menyediakan beberapa fitur yang dapat meningkatkan kualitas dari hasil video editing. Tautan untuk NCH s VideoPad Video Editor dapat dilihat di: 3) Sony Vegas Pro Sony Vegas Pro adalah salah satu perangkat lunak video editing yang dikembangkan oleh perusahaan Sony. Sony vegas pro cocok digunakan untuk pemula yang ingin belajar mengenai video editing. Tautan untuk Sony Vegas Pro dapat dilihat di : 4) Adobe Premiere Adobe Premiere adalah salah satu perangkat lunak yang berbasis Non Linear Editor dan dikembangkan oleh Adobe System. Perangkat lunak ini dikenal dengan kemampuannya yang sangat canggih dalam melakukan pengeditan video. Adobe Premiere memiliki beberapa fitur diantaranya : Capture, Monitor, Trim, dan pembuat judul. Tautan untuk Adobe Premiere dapat dilihat di: II. METODE PELAKSANAAN Langkah-langkah pelaksanaan pelatihan multimedia adalah sebagai berikut : 1) Koordinasi pengabdi dengan asisten, untuk: Menentukan materi dan perangkat lunak Pembagian jadwal dan tugas Pemilihan asisten dll. 2) Koordinasi dengan pihak SMA Bopkri 1 Koordinasi dengan pihak SMA Bopkri 1 untuk menentukan jadwal dan proses pelatihan. Hasilnya disepakati dilakukan 6 kali pertemuan dengan materi sebagai berikut: Pertemuan Pertemuan 1 Pertemuan 2 TABEL VI JADWAL PERTEMUAN PENGABDIAN Materi Pengenalan berbagai jenis video, pembagian kelompok Pembuatan skenario cerita, Pengenalan alat perekam Pertemuan 3 Pertemuan 4 Pertemuan 5 Pertemuan 6 Teknik pengambilan gambar, Pengenalan Sony Vegas Pro Editing video Editing video Presentasi, diskusi hasil pekerjaan siswa, perbaikan video Koordinasi dengan pihak SMA Bopkri 1 Yogyakarta juga memutuskan untuk melakukan pelatihan setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Dengan demikian, kegiatan pelatihan ini dilakukan sebagai kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Koordinasi dengan pihak sekolah juga menyepakati penggunaan perangkat lunak Sony Vegas Pro untuk membantu pelatihan video. Pemilihan Sony Vegas Pro sebagai perangkat lunak dalam pelatihan ini disebabkan karena Sony Vegas Pro merupakan salah satu perangkat lunak yang cocok digunakan untuk pemula. Selain itu, perangkat lunak ini merupakan salah satu perangkat lunak yang ringan untuk digunakan. 3) Pembuatan, penggandaan modul dan persiapan pelatihan Modul pelatihan di persiapkan untuk mencakup penggunaan perangkat lunak Sony Vegas Pro. Beberapa hal yang akan dibahas dalam modul tersebut adalah penyisipan klip video pada Sony Vegas Pro, Urutan clip video pada Sony Vegas Pro, Memotong video, dan menyisipkan media generator. Diakhir modul pelatihan juga dilakukan pembahasan terkait dengan bagaimana proses render dilakukan dalam Sony Vegas Pro. 4) Pelaksanaan pelatihan. Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama 2.5 jam. Pelatihan ini dilakukan di Laboratorium Komputer SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Pelatihan diadakan setiap hari Selasa pukul dan Jumat pukul Di dalam pelatihan ini, terdapat luaran yang diharapkan, yaitu video tentang kenakalan remaja dan cara penanggulangannya. Hasil akhir dari pelatihan juga digunakan sebagai komponen nilai ekstrakurikuler maupun mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Pelatihan ini diikuti oleh 14 siswa kelas 10 dan 11. Selama kegiatan berlangsung, pengabdi selalu berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk menangani hal-hal teknis, misalnya instalasi software, pengumuman jika ada perubahan jadwal, dan lain-lain Pelatihan yang direncanakan sebanyak 6 kali hanya bisa terlaksana 5 kali dengan waktu dan materi seperti yang tampak pada tabel 1. Presensi peserta dapat dilihat pada lampiran. Pada pelatihan pertama, siswa langsung dibagi menjadi beberapa kelompok dan siswa menentukan video yang akan dibuat. Pertemuan TABEL 2 RINCIAN KEGIATAN PENGABDIAN Materi 55

4 26 Januari 2018 Pengenalan berbagai jenis video, pembagian kelompok 2 Februari 2018 Pembuatan dan perbaikan skenario cerita, Pengenalan alat perekam 9 Februari Pengenalan Sony Vegas Pro April 2018 Editing video 23 April 2018 Diskusi dan revisi hasil editing video Tabel 2 diatas memberikan daftar rincian kegiatan pengabdian video editing. Beberapa pertemuan sempat terpotong dalam jangka waktu yang lama dikarenakan persiapan sekolah dalam menghadapi rangkaian ujian akhir bagi siswa kelas XII, seperti Ujian Nasional, Ujian Sekolah, dan Ujian Praktik. Rincian materi pelatihan yang diberikan pada tiap pertemuan adalah sebagai berikut: 5) Pertemuan 1. Pada pertemuan ini diberikan beberapa penjelasan sebagai berikut: a. Siswa diberi penjelasan tentang berbagai jenis video (profil, dokumentasi, tutorial, cerita pendek, dll) dan bagaimana langkah-langkah pembuatannya. b. Siswa diminta membuat kelompok berdasarkan interest kegiatannya (3-5 siswa/kelompok). Siswa diberi tugas untuk membuat detil skenario cerita yang akan disampaikan, kelebihan dan penekanan yang ingin ditampilkan, detil aktivitas yang akan ditampilkan, dll. 6) Pertemuan 2 Pertemuan kedua di lakukan dengan memberikan penjelasan dan materi sebagai berikut: a. Siswa diajarkan tentang teknik perekaman video/gambar. b. Diakhir pertemuan, siswa diberi tugas untuk merekam video sesuai skenario. Rekaman video yang telah dihasilkan dapat di bawa oleh siswa pada pertemuan selanjutnya sebagai bahan untuk proses editing video. 7) Pertemuan 3-4. Pertemuan ketiga dan keempat ini, siswa telah menyelesaikan rekaman video yang ditugaskan pada pertemuan sebelumnya. Hasil rekaman video ini digunakan oleh siswa untuk melakukan praktek editing video pada komputer yang sudah di pasang perangkat lunak Sony Vegas Pro. Siswa juga di berikan materi sebagai berikut: a. Siswa diajarkan teknik mengedit video. Siswa mempraktekkannya dengan mengedit video yang telah dibuatnya b. Siswa diberi tugas untuk menyempurnakan video yang dibuat, serta menambahkan aktivitas yang kurang 8) Pertemuan 5. Pertemuan terakhir digunakan untuk mempresentasikan hasil video yang telah dibuat. Setiap kelompok siswa melakukan presentasi selama menit untuk mempresentasikan proses pembuatan video, mulai dari tema dan konsep video, pengambilan gambar, sampai dengan tahap editing video. Setelah melakukan presentasi, siswa diberikan materi tentang bagaimana cara mengungah video yang dihasilkan ke dalam media sosial, yaitu Youtube. Pengunggahan video ke Youtube diberi judul dengan format : Ekskul Pemrograman Bosa (judul video). Pemberian judul dengan format tertentu digunakan untuk memberikan kemudahan pencarian di kemudian hari. Berikut ini adalah beberapa dokumentasi selama dilakukan pengabdian pelatihan multimedia di SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Gambar 1: Siswa Mempersiapkan Alat dan Bahan Multimedia Gambar 1 diatas menunjukkan suasana di laboratorium komputer SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Pada gambar tersebut, siswa sedang melakukan instalasi Sony Vegas Pro di komputer laboratorium. Siswa tampak melakukan diskusi dengan siswa lain. Tim pengabdi memberikan instruksi instalasi Sony Vegas Pro dengan menggunakan komputer guru yang ada di depan. Gambar 2: Suasana mengikuti pendampindan video editing Gambar 2 diatas menunjukkan siswa melakukan editing video secara berkelompok di laboratorium. Siswa melakukan editing terhadap hasil pengambilan gambar yang telah dilakukan oleh siswa. Di dalam proses ini, tim pengabdi melakukan pendampingan dan pembimbingan secara intensif kepada masing masing kelompok. 56

5 timbulkan dari merokok. Dari percakapan tersebut, akhirnya siswa tersebut menjadi sadar untuk tidak merokok dan membuang rokok tersebut. Video ketiga menceritakan tentang kedisiplinan seorang siswa di lingkungan sekolah, khususnya pada saat terlambat sekolah. Video yang berdurasi 56 detik ini merupakan karya dari dua siswa yaitu Endricho Abednego dari kelas X MIPA 2 dan Arif Suryo Pratolo dari kelas X MIPA 1. Video ini menceritakan tentang seorang siswa yang datang terlambat ketika jam belajar mengajar sudah dimulai. Diakhir dari video, terdapat pesan moral agar sebagai pelajar sebaiknya dapat mengikuti peraturan yang ada di sekolah. Gambar 3: Suasana Diskusi Pelatihan Video Editing Gambar 3 menunjukkan suasana diskusi pelatihan Video editing. Diskusi dan pendampingan kepada siswa ini dalam hal teknis penggunaan perangkat lunak Sony Vegas Pro. Tak jarang siswa merasa kebinggungan untuk menambahkan beberapa efek untuk lebih memperindah video yang dihasilkan. III. HASIL KEGIATAN DAN ANALISIS D. Hasil Kegiatan Hasil akhir dari kegiatan ini adalah 3 buah video cerita yang berhasil diselesaikan oleh siswa selama pelatihan. Video bisa diakses melalui link di bawah ini: Sesuai dengan tema diawal, siswa diharapkan dapat membuat video terkait dengan kenakalan remaja dan bagaimana cara mengatasi kenakalan tersebut. Tema ini diambil oleh pihak sekolah dan tim pengabdi sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian siswa dalam menangulangi dan mengatasi kenakalan yang sering terjadi. Dari hasil diatas, dihasilkan tiga video (sesuai dengan link diatas). Video pertama menceritakan tentang kenakalan remaja pada umumnya. Video pertama ini merupakan hasil dari siswa kelas X. Dua orang siswa yang mengerjakan adalah Donny Priatmaja dari kelas XMIPA 1 dan Edwin Mahendra dari kelas XMIPA 1. Video ini menceritakan tentang seorang remaja yang suka terlibat tawuran dan mengganggu temannya. Video yang berdurasi 2 menit 55 detik ini di akhiri dengan pesan moral agar setiap pelajar dapat menjadi remaja yang dapat membanggakan orang tua. Video ini dibantu oleh beberapa rekan pembuat film untuk mengisi. Pembuat film melaporkan 10 orang siswa terlibat untuk membantu dalam produksi video ini. Video kedua menceritakan tentang bahaya merokok. Video ini merupakan karya dari 2 siswa, yaitu Marsel Mori dan Yohanes Admaja. Video ini menceritakan tentang siswa yang mencoba untuk merokok di lingkungan sekolah. Siswa tersebut menjadi perokok pemula karena dibujuk oleh siswa yang lain. Di dalam video yang berdurasi 1 menit 12 detik ini terdapat percakapan antarsiswa terkait akibat yang di E. Analisis Secara keseluruhan, hasil video editing tersebut sudah cukup baik, terutama bagi peserta level pemula. Siswa dapat mengungah video hasil karyanya. Ada beberapa masalah yang terjadi selama pelaksanaan pelatihan, antara lain: 9) Jadwal pelaksanaan kegiatan Masalah utama yang terjadi selama kegiatan pengabdian ini adalah jadwal pelatihan yang selalu berubah-ubah. Perubahan ini tidak terinformasi dengan baik kepada siswa. Alasan utama tejadinya perubahan jadwal adalah karena pada waktu pelatihan berlangsung, pihak sekolah juga sedang mempersiapkan pelaksanaan dan simulasi UNBK. Walaupun SMA Bopkri 1 sudah kedua kalinya melaksanakan UNBK, namun tetap saja ada peraturan baru sehingga perlu mempersiapkan kembali hal-hal yang belum disiapkan. Akibatnya jadwal kegiatan pengabdian sering berubah. Pada awalnya siswa cukup antusias mengikuti pelatihan ini. Hal tersebut tampak pada jumlah siswa yang hadir pada 2 pelatihan pertama. Namun seringnya jadwal mundur mengakibatka siswa menjadi kurang tertarik. Ditambah lagi pemberitahuan pada siswa juga tidak tersampaikan dengan baik, sehingga siswa tidak tahu kalau pada hari itu ada pelatihan. 10) Tidak meratanya kemampuan dasar siswa. Kemampuan siswa peserta pelatihan juga sangat bervariatif sekali. Siswa yang sudah mahir dengan video editing dapat dengan mudah membuat skenario cerita. Akan tetapi siswa yang belum pernah menggunakannya sama sekali terasa sangat sulit memulainya. Ditambah lagi seringnya perubahan jadwal menyebabkan kehadiran siswa tidak menentu. 11) Tidak semua siswa mengumpulkan video Peserta yang terdaftar di awal kegiatan penngabdian adalah 15 orang siswa. Akan tetapi, tidak semua siswa mengikuti kegiatan pengabdian ini secara rutin. Hal ini disebabkan karena kesibukan siswa di sekolah. Selain itu, koordinasi jadwal antara pihak sekolah dengan siswa juga menjadi faktor lain penyebab ketidakhadiran siswa. Di akhir pelaksanaan pengabdian, siswa yang jarang aktif tidak mengumpulkan hasil karya video. 57

6 IV. KESIMPULAN 1. Kegiatan pengabdian ini disambut positif baik oleh pihak sekolah karena dapat memberikan kemampuan tambahan bagi siswa SMA Bopkri 1, terutama dalam hal pembuatan dan editing video. 2. Siswa yang hadir dan mengikuti kegiatan pengabdian ini dapat mengikuti setiap tahapan dalam proses pembuatan video sesuai dengan materi yang telah disampaikan kepada tim pengabdi. Sebagai hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah 3 buah video yang telah di unggah ke dalam media sosial youtube. 3. Kegiatan pengabdian ini juga memberikan kontribusi untuk meningkatkan kemampuan siswa di bidang multimedia, yaitu pembuatan dan editing video. Pembekalan siswa di bidang multimedia dapat menjadi kemampuan tambahan di luar kemampuan akademis yang telah diberikan pihak sekolah. [5] K. Sherwin, Low-Contrast Text Is Not the Answer, 7 June [Online]. Available: [6] S. Krug, Don't Make Me Think!, Jakarta: PT SERAMBI ILMU SEMESTA, [7] J. Nielsen, Voice Interfaces: Assessing the Potential, 27 January [Online]. Available: [8] B. Purwanti, Pengembangan Media Video Pembelajaran Matematika dengan Model Assure, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, vol. 3, no. 1, pp , UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih bagi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), khususnya bagi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UKDW yang selalu memberi dukungan baik moral maupun materi kepada tim pengabdi. Terima kasih pula untuk SMA Bopkri 1 Yogyakarta, telah menjadi mitra kegiatan pengabdian ini. DAFTAR PUSTAKA [1] S. Anitah, Media Pembelajaran, Surakarta: UNS Press, [2] E. Wahyuni, Pengaruh Pemanfaatan Multimedia Dalam Pembelajaran Fisika Terhadap Pemerolehan Belajar, Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, vol. 7, no. 1, pp , [3] M. Ali, Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik, Jurnal Edukasi@Elektro, vol. 5, no. 1, pp , [4] A. Schade, Video Usability, 16 November [Online]. Available: 58

1. Pendahuluan PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS DI LINGKUNGAN SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA

1. Pendahuluan PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS DI LINGKUNGAN SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 69-74 PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS DI LINGKUNGAN SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA THE TRAINING OF COMMUNITIES PROFILE VIDEO MAKING AT BOPKRI 2

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS BAGI SISWA SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA

PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS BAGI SISWA SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA PENDAMPINGAN PEMBUATAN VIDEO PROFIL KOMUNITAS BAGI SISWA SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA Jong Jek Siang 1, Halim Budi Santoso 2 1, 2. Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen

Lebih terperinci

SOFTWARE TERBAIK UNTUK VIDEO EDITING

SOFTWARE TERBAIK UNTUK VIDEO EDITING SOFTWARE TERBAIK UNTUK VIDEO EDITING Nita Yuliani nitayuliani30@gmail.com Abstrak Video merupakan teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar yang bergerak atau

Lebih terperinci

APLIKASI ULEAD VIDEO STUDIO

APLIKASI ULEAD VIDEO STUDIO APLIKASI ULEAD VIDEO STUDIO Nama Penulis istiyana@raharja.info Abstrak Ulead Video Studio adalah program aplikasi komputer yang digunakan untuk keperluan editing video. Program ini dirancang untuk dapat

Lebih terperinci

5 Software Video Editor Terbaik

5 Software Video Editor Terbaik 5 Software Video Editor Terbaik Taufan Aditya Pratama Taufan@raharja.info Abstrak Editor Video digunakan untuk memaksimalkan hasil video yang sudah di rekam. Sudah banyak software untuk mengedit video

Lebih terperinci

POST PRODUCTION. Pasca Produksi

POST PRODUCTION. Pasca Produksi POST PRODUCTION Pasca Produksi Nama : ACHMAD SETYAWAN YUSMAR TTL : Makassar 25 Juni 1995 Alamat : Jl. Kusandar no : 9 Bojonegoro +6285311649848 www.facebook.com/setyawan2506 SEBELUM POST PRODUCTION PASTIKAN

Lebih terperinci

Bab 1 Merekam dan Mengolah Video

Bab 1 Merekam dan Mengolah Video Bab 1 Merekam dan Mengolah Video 1.1 Mengenal Windows Movie Maker Windows Movie Maker (WMM) merupakan salah satu software atau perangkat lunak pengolah video yang merupakan produk dari Microsoft. Biasanya

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRODUKSI Proses produksi video tutorial ini diawali dengan persiapan produksi yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu persiapan yang meliputi alat, konten video

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak siswa yang menganggap., bahwa matematika itu adalah mata pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini, disebabkan kesulitan

Lebih terperinci

Produksi CD Multimedia Interaktif. Winastwan Gora S.

Produksi CD Multimedia Interaktif. Winastwan Gora S. Produksi CD Multimedia Interaktif Winastwan Gora S. gora@mti.ugm.ac.id Pelatihan Pembuatan Modul Aj Tentang CD Multimedia CD-ROM yang khusus dijalankan di Personal Computer (PC) Berisi materi multimedia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer digunakan sebagai alat penghitung untuk keperluan matematis

BAB 1 PENDAHULUAN. komputer digunakan sebagai alat penghitung untuk keperluan matematis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia komputer saat ini begitu pesat, pada awalnya komputer digunakan sebagai alat penghitung untuk keperluan matematis saja. Seiring perkembangan jaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia hiburan saat ini berkembang sangat pesat. Industri musik merupakan salah satu elemen dunia hiburan yang sifatnya menghibur dan sangat diminati oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peserta didik masih beranggapan guru sebagai satu-satunya sumber belajar dan peserta didik hanya menerima yang diberikan oleh guru untuk dihafalkan. Peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat, karena dengan pendidikan akan terbentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kecakapan dalam

Lebih terperinci

Macam Macam Software Video Editing

Macam Macam Software Video Editing Macam Macam Software Video Editing Rofi Andika rofi.andika@raharja.info Abstrak Artikel kali ini saya akan membahas tentang macam macam software yang digunakan untuk video editing yang sebelumnya saya

Lebih terperinci

TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH TUGAS AKHIR TUTORIAL INTERAKTIF OPERASI BILANGAN DAN PENGENALAN GERBANG LOGIKA DASAR PADA MATA KULIAH DASAR TEKNIK DIGITAL MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bukan hanya kegiatan guru dalam menyampaikan materi dan tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru, siswa dan sumber

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi menuntut pola variasi pembelajaran Proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK BAB III LAPORAN KERJA PRAKTEK 3.1. Peranan Praktikan Dalam Perusahaan Selama masa kerja praktek di MQTV, penulis ditempatkan di bagian Departemen Program dan Produksi. Departemen Program dan Produksi merupakan

Lebih terperinci

Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive

Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive Materi : 1. Bing 2. Windows Live Movie Maker 3. Skydrive S eringkali kita membutuhkan sebuah sarana untuk membuat sebuah pembelajaran yang menarik bagi siswa. Salah satunya dengan menyuguhkan sebuah video

Lebih terperinci

Edit Video dengan AVS Video Editor

Edit Video dengan AVS Video Editor Edit Video dengan AVS Video Editor Nuzulia Eka Putri nuzulia@raharja.info Abstrak Video adalah perangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar bergerak sekaligus suara dalam waktu bersamaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Rifiana Arief, Erlina rifiana@staff.gunadarma.ac.id Dosen Universitas Gunadarma Depok ABSTRAK : Kegiatan pelatihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dibuka secara elektronik melalui komputer sesuai dengan perkembangan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembelajaran tidak bisa terlepas dari keberadaan dan penggunaan sumber belajar. Dengan kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi beberapa waktu belakangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari

BAB III PENYAJIAN DATA. penelitian ini adalah bagaimana proses produksi iklan di radio mandiri yang dimulai dari BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini peneliti menyajikan data yang diperoleh dari hasil wawancara proses produksi iklan di radio mandiri 98,3 FM Pekanbaru. Adapun yang menjadi kajian dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inovasi dinamika teknologi dan industri multimedia kini telah berkembang pesat. Industri multimedia seperti desain brand, pembuatan video, dan pembuatan game berjalan

Lebih terperinci

MODUL SIMULASI DIGITAL

MODUL SIMULASI DIGITAL MODUL SIMULASI DIGITAL Mempraktikkan Cara Membuat Video Movie Maker Oleh : Riska Nadya Pratiwi SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN UNTUK KELAS X I. JUDUL Mengidentifikasi

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS APLIKASI LECTORA BAGI GURU SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS APLIKASI LECTORA BAGI GURU SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS APLIKASI LECTORA BAGI GURU SD MUHAMMADIYAH AMBARBINANGUN Taufik Muhtarom Prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Kode MK/SKS. : Sunarno, S.Kar., M.Sn. Nur Rokhim, M.Sn.

KONTRAK PERKULIAHAN. Kode MK/SKS. : Sunarno, S.Kar., M.Sn. Nur Rokhim, M.Sn. KONTRAK PERKULIAHAN Mata Kuliah Kode MK/SKS Semester Program Studi Pengajar : Dokumentasi Tari : MPB-109/2 SKS : VII : S-1 Seni Tari : Sunarno, S.Kar., M.Sn. Nur Rokhim, M.Sn. Tujuan Instruksional Umum

Lebih terperinci

CONCEPT. Menentukan tujuan : Memahami karakteristik user. Output. Tujuan dari multimedia, audiens yang menggunakan. Tingkat kemampuan audiens

CONCEPT. Menentukan tujuan : Memahami karakteristik user. Output. Tujuan dari multimedia, audiens yang menggunakan. Tingkat kemampuan audiens CONCEPT Menentukan tujuan : Tujuan dari multimedia, audiens yang menggunakan Memahami karakteristik user Tingkat kemampuan audiens Output Dokumen dengan penulisan yg bersifat naratif DESIGN Desain Berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah maupun perguruan tinggi. Dalam belajar mengajar ada interaksi atau hubungan

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti

BAB III KONSEP PERANCANGAN. Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan peneliti dalam film dokumenter Creation Of Daniel s ini, peneliti ingin menunjukan karya dari Daniel Alamsjah kepada masyarakat bahwa Bukit Rhema

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Pengertian Media Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti tengah, perantara

Lebih terperinci

Perbandingan Ketrampilan Penggunaan Aplikasi Edit Vidio Adobe Premiere dan Sony Vegas pada Siswa Kejuruan Multimedia. (Studi di SMK N 1 Pringapus)

Perbandingan Ketrampilan Penggunaan Aplikasi Edit Vidio Adobe Premiere dan Sony Vegas pada Siswa Kejuruan Multimedia. (Studi di SMK N 1 Pringapus) Perbandingan Ketrampilan Penggunaan Aplikasi Edit Vidio Adobe Premiere dan Sony Vegas pada Siswa Kejuruan Multimedia (Studi di SMK N 1 Pringapus) ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

APLIKASI PINNACLE STUDIO

APLIKASI PINNACLE STUDIO APLIKASI PINNACLE STUDIO Nama Penulis choerunnisa@raharja.info Abstrak Pinnacle Studio ini adalah software edit video level dasar, namun cukup mumpuni untuk kamu yang seorang YouTuber. Selain itu, software

Lebih terperinci

APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA

APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA APLIKASI INTERAKTIF SEBAGAI MEDIA PENGENALAN KEBUDAYAAN INDONESIA Santi Widianti 1), Dede Anggriawan 2), Iwan Setiadi 3) 1,2,3) Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Apa yang akan dibuat oleh penulis disini adalah sesuatu yang berhubungan dengan sebuah promosi bersifat komersial. Sebuah video promosi sebuah universitas di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tutorial interaktif adalah media pembelajaran yang menjelaskan tentang langkah langkah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tutorial interaktif adalah media pembelajaran yang menjelaskan tentang langkah langkah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tutorial Interaktif Tutorial interaktif adalah media pembelajaran yang menjelaskan tentang langkah langkah dalam menggunakan sebuah aplikasi maupun dalam membuat suatu tutorial.

Lebih terperinci

Oleh I Nyoman Udayana Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK. Kata-kata kunci: media pembelajaran, model tutorial, animasi 3 dimensi ABSTRACT

Oleh I Nyoman Udayana Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ABSTRAK. Kata-kata kunci: media pembelajaran, model tutorial, animasi 3 dimensi ABSTRACT ISSN 0216-3241 45 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA MODEL TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI UNTUK SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 3 SINGARAJA Oleh I Nyoman

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PRAKTIK MEDIA DIGITAL A. Kompetensi FAKULTAS TEKNIK No. LST/EKA/PTI 236/14 Revisi: 01 Mei 2011 Hal 1 dari 7 Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan memotong video, import text dan template,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : DEDI GUNAWAN NIM : D

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : DEDI GUNAWAN NIM : D TUGAS AKHIR MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF ELEKTRONIKA DASAR UNTUK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Trianto (2009) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkan mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN STRUKTUR ATOM MENGGUNAKAN SOFTWARE CAMTASIA STUDIO 8 UNTUK SISWA KELAS X SMA N 2 KOTA JAMBI OLEH : NURHASANAH RRA1C109006 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan 35 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan pengembangan. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan media pembelajaran

Lebih terperinci

Modul 1. Pengenalan Sistem Multimedia

Modul 1. Pengenalan Sistem Multimedia Modul 1. Pengenalan Sistem Multimedia 1.1 Definisi Multimedia Multi - (Latin) multus memiliki arti banyak. Media - (Latin) medium - memiliki arti tengah atau belakangan ini sering disebut pengantara. Media

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGANTAR ROBOTIKA BERBASIS LEGO NXT SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA SMA

PELATIHAN PENGANTAR ROBOTIKA BERBASIS LEGO NXT SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA SMA PELATIHAN PENGANTAR ROBOTIKA BERBASIS LEGO NXT SEBAGAI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA SMA Laurentius Kuncoro Probo Saputra 1, Yuan Lukito 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMP Aisyiah Muhammadiyah 3 Malang merupakan salah satu sekolah swasta yang berada di pusat kota Malang. Walaupun berada di pusat kota malang namun disekitar sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial guna menjamin perkembangan dan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Fungsi dan tujuan penddikan

Lebih terperinci

Workshop Pengembangan Video Pembelajaran

Workshop Pengembangan Video Pembelajaran Workshop Pengembangan Video Pembelajaran Inovasi Pengembangan Konten Pembelajaran E-Learning dalam Menghadapi Globalisasi Pendidikan dan Revolusi Industri 4.0 Penyusun: I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan,S.Kom.,M.Cs.

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 23 BAB IV TAHAPAN PRA PRODUKSI, PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI 4.1 PRA PRODUKSI Proses produksi adalah proses pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini adalah pembuatan script

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45454545 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian ini mengkaji courseware multimedia pembelajaran interaktif pada sub materi pengaruh suhu terhadap laju reaksi yang dikembangkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan perancangan Aplikasi Pembelajaran Musik Klasik (APMK). Pokok bahasan yang terdapat dalam bab ini adalah

Lebih terperinci

Cara Edit Video Pada Adobe Premiere Pro CC 2015

Cara Edit Video Pada Adobe Premiere Pro CC 2015 Cara Edit Video Pada Adobe Premiere Pro CC 2015 Hadid Darul Farh hdarulfarh@gmail.com Abstrak Adobe Premier merupakan salah satu applikasi yang di keluarkan oleh adobe untuk para pencinta dunia video editing.sekarang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Masalah Proses editing video sebelum adanya teknologi Multimedia, membutuhkan ruang dan waktu yang sangat besar. Belum lagi biaya yang cukup besar pula

Lebih terperinci

WINDOWS MOVIE MAKER. Alfa Ziqri. Abstrak. Pendahuluan. ::: cyberappa.blogspot.com

WINDOWS MOVIE MAKER. Alfa Ziqri. Abstrak. Pendahuluan. ::: cyberappa.blogspot.com WINDOWS MOVIE MAKER Alfa Ziqri alfa@hackermail.com ::: cyberappa.blogspot.com Abstrak Mungkin software ini sudah tidak asing bagi anda-anda semua, karena software ini sudah tersedia pada saat kita menginstall

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan teknologi berkembang dengan cepat, dalam segala bidang kehidupan. Telah banyak alat yang digunakan untuk memudahkan interaksi manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa Laptop atau notebook dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Processor : Intel(R) Core(TM) i5 CPU M 520 @ 2.40GHz

Lebih terperinci

Multimedia Lanjut. Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom No. HP/WA :

Multimedia Lanjut. Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom   No. HP/WA : Multimedia Lanjut Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom E-mail : syswanty@gmail.com No. HP/WA : 081 548 503 5 79 Diskripsi Singkat Mata Kuliah ini mempelajari tentang videografi secara aplikatif. Pokok tentang pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development (Penelitian dan Pengembangan) dalam menciptakan suatu video

BAB III METODE PENELITIAN. Development (Penelitian dan Pengembangan) dalam menciptakan suatu video BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) dalam menciptakan suatu video edukasi tentang penanganan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam Bab IV ini akan dibahas mengenai deskripsi pekerjaan selama melakukan kerja praktik di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Pada

Lebih terperinci

COMING SOON. (akan diumumkan pada 25 September 2017)

COMING SOON. (akan diumumkan pada 25 September 2017) COMING SOON (akan diumumkan pada 25 September 2017) A. SYARAT PESERTA Peserta adalah siswa PRODISTIK, bersifat tim, setiap MA/SMA mengirimkan 1 (satu) tim terbaik; Tim Lomba Film beranggotakan 3 (tiga)

Lebih terperinci

Pengenalan Multimedia. Mendeskripsikan tentang multimedia

Pengenalan Multimedia. Mendeskripsikan tentang multimedia Pengenalan Multimedia Mendeskripsikan tentang multimedia Mendeskripsikan tentang multimedia Multimedia (multi = Banyak; media = medium/alat dan cara untuk mengkomunikasikan informasi) Multimedia adalah

Lebih terperinci

pendukung lainnya yaitu kebutuhan software atau disebut perangkat lunak,

pendukung lainnya yaitu kebutuhan software atau disebut perangkat lunak, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Perancangan program alat bantu ajar pengenalan sistem panca indera manusia berbasis multimedia diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing ADA DUA MACAM EDITING LINEAR EDITING Proses pasca produksi yang masih menggunakan banyak peralatan editing profesional, player, recorder, monitor, ECU ( editing

Lebih terperinci

Media Pembelajaran Teori Organisasi Umum Berbasis Multimedia (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta)

Media Pembelajaran Teori Organisasi Umum Berbasis Multimedia (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta) Media Pembelajaran Teori Organisasi Umum Berbasis Multimedia (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta) Indah Wahyu Utami 1, Margaretha Evi Yuliana 2, Eko Hari Purnomo 3 12 STMIK Duta Bangsa Surakarta 3

Lebih terperinci

Perancangan Tutorial Perawatan Gigi Yang Baik Dan Benar Pada Anak Usia Dini

Perancangan Tutorial Perawatan Gigi Yang Baik Dan Benar Pada Anak Usia Dini Perancangan Tutorial Perawatan Gigi Yang Baik Dan Benar Pada Anak Usia Dini Syarifah Fadillah Rezky, M.Kom Politeknik Ganesha Medan Jl. Veteran No. 190 Pasar VI Manunggal ikic.5500@gmail.com Sulami Politeknik

Lebih terperinci

Mengedit Video Sendiri dengan Windows Movie Maker 2.1 hanya dalam Waktu 10 Menit

Mengedit Video Sendiri dengan Windows Movie Maker 2.1 hanya dalam Waktu 10 Menit - 1 - Mengedit Video Sendiri dengan Windows Movie Maker 2.1 hanya dalam Waktu 10 Menit a. Mengenal Windows Movie Maker Windows Movie Maker adalah program aplikasi yang ada pada Windows 2000/ME/XP maupun

Lebih terperinci

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO TEKNIK EDITING EDITING Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL DENGAN CAMTASIA 7/8.4

PEMBUATAN VIDEO TUTORIAL DENGAN CAMTASIA 7/8.4 MODUL PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) KIMIA SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN PEMBUATAN

Lebih terperinci

Penyuntingan Digital I 2011

Penyuntingan Digital I 2011 MODUL 4 Adobe Premiere Cs3 Oleh: Handriyotopo, M.Sn A. Pengantar Adobe premiere pro adalah merupakan salah satu sofware editing atau penyuntingan audiovisual yang sekarang cukup familier di dunia broadcasting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan komputer telah merambah ke berbagai bidang kehidupan, dan dalam berbagai penyelesaian pekerjaan.

Lebih terperinci

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1

IOTA COMPUTER COURSE 2009 1 S Windows Movie Maker istem Operasi Microsoft Windows XP tidak hanya digunakan sebagai jembatan untuk menuju suatu aplikasi saja, melainkan banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk menunjang sistem komputer

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara sumber belajar dengan siswa dengan perantaraan suatu media untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran

Lebih terperinci

VISUALISASI PEMBELAJARAN FUNGSI, TURUNAN, DAN INTEGRAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS 2 BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8

VISUALISASI PEMBELAJARAN FUNGSI, TURUNAN, DAN INTEGRAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS 2 BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 KomuniTi, Vol. I V No.1 Januari 2012 69 VISUALISASI PEMBELAJARAN FUNGSI, TURUNAN, DAN INTEGRAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMA KELAS 2 BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 Aris Rakhmadi, Umi Fadlilah, Yasid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan kualitas suatu bangsa. Seiring berkembangnya teknologi secara langsung menuntut dunia

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap Math Trick 4 untuk Sekolah Dasar yang berbasis multimedia. Pada bab ini penulis akan melakukan implementasi

Lebih terperinci

EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0

EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0 EDITING DENGAN ADOBE PREMIERE 2.0 Untuk Pelatihan Adobe Premiere pada Pekan Cinta Ekonomi MUHAMAD RIDWAN SUTISNA Patil.fa.solasido@gmail.com Mengenal Adobe Premiere 2.0 Adobe Premiere 2.0 adalah salah

Lebih terperinci

Pemakaian Komputer dan Perlengkapannya untuk Pembelajaran

Pemakaian Komputer dan Perlengkapannya untuk Pembelajaran Pemakaian Komputer dan Perlengkapannya untuk Pembelajaran Sahid Laboratorium Komputer Jurdik Matematika FMIPA UNY Mengapa Komputer? Komputer merupakan alat pemroses data / informasi Komputer dapat melakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA SKRIPSI MUHAMMAD RAJIB

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA SKRIPSI MUHAMMAD RAJIB PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer MUHAMMAD RAJIB 031401033 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK

BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK BAB IV. PENGALAMAN KERJA PRAKTEK 4.1. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Selama masa kerja praktek pada PT. Alternative Media Group (AMG) mendapatkan bermacam pekerjaan yang bermanfaat dalam pengembangan

Lebih terperinci

Disusun oleh : CHOIRUN ANWAR diharapkan siap untuk memasuki dunia industri. Dunia industri saat ini

Disusun oleh : CHOIRUN ANWAR diharapkan siap untuk memasuki dunia industri. Dunia industri saat ini PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN PNEUMATIC MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN Disusun oleh :

Lebih terperinci

MENGENAL APLIKASI CAMTASIA STUDIO

MENGENAL APLIKASI CAMTASIA STUDIO MENGENAL APLIKASI CAMTASIA STUDIO Nama Penulis winda.larasati@raharja.info Abstrak Camtasia Studio adalah software yang digunakan untuk Capture Screen dan Record dalam membuat menu Interaktif dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM SMK TARUNA BHAKTI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

STRUKTUR KURIKULUM SMK TARUNA BHAKTI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 STRUKTUR KURIKULUM SMK TARUNA BHAKTI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA KOMPETENSI KEAHLIAN : REKAYASA PERANGKAT

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1 Analisa Masalah Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil observasi pembelajaran di SMA N 1 Kasihan menunjukkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar khususnya pada pembelajaran

Lebih terperinci

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafis, suara dan gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 OLEH MUHAMMAD ANSHORI HASIBUAN NIM A1C108019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PUSAT KOMUNITAS KREATIF KABUPATEN TEMANGGUNG

PUSAT KOMUNITAS KREATIF KABUPATEN TEMANGGUNG PEMBUATAN VIDEO PROMOSI MENGGUNAKAN APLIKASI COREL VIDEO STUDIO X7 PUSAT KOMUNITAS KREATIF KABUPATEN TEMANGGUNG Jl. Suwandi Suwardi Komplek Gedung Pemuda Temanggung Telp. (0293) 4960173 Pengertian Corel

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa terlebih dahulu melakukan beberapa persiapan. Persiapan persiapan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman sekarang, informasi telah menjadi elemen penting bagi organisasi ataupun perusahaan bisnis karena informasi merupakan kemampuan intelektual, pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Radio Sebagai Media Massa Sama halnya dengan media massa lainnya, radio juga pada dasarnya mempunyai fungsi. Seperti yang di ungkapkan oleh Effendy (1993:137-138), bahwa radio

Lebih terperinci

Hari : Tanggal : Persetujuan Pembimbing. Pembimbing I, Pembimbing II, NIP NIP

Hari : Tanggal : Persetujuan Pembimbing. Pembimbing I, Pembimbing II, NIP NIP Jurnal ini telah telah disetujui oleh dosen pembimbing Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari : Tanggal

Lebih terperinci

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro Winastwan Gora S. redaksi@belajarsendiri.com BAB I. SEKILAS TENTANG PROSES PRODUKSI VIDEO Lisensi Dokumen : Hak Cipta 2006 BelajarSendiri.Com Seluruh dokumen

Lebih terperinci