ANALISIS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PDAM TIRTA ANOM BANJAR. Oleh: Ade Suherman, S.Pd., M.Pd. Abstrak

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PDAM TIRTA ANOM BANJAR. Oleh: Ade Suherman, S.Pd., M.Pd. Abstrak"

Transkripsi

1 ANALISIS STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PDAM TIRTA ANOM BANJAR Oleh: Ade Suherman, S.Pd., M.Pd. Abstrak Struktur Pengendalian Intern aktiva tetap meliputi Organisasi, pemberian wewenang dan prosedur pencatatan, praktek yang sehat, unsur kualitas pegawai dan adanya satuan pengawas intern. dengan adanya pengendalian intern atas aktiva tetap diharapkan dapat menjaga aktiva tetap milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, membantu mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan lebih dahulu dan meningkatkan operasional perusahaan. Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan struktur pengendalian intern aktiva tetap? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan struktur pengendalian intern aktiva tetap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa struktur pengendalian intern aktiva tetap pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom telah dilaksanakan dengan cukup memadai oleh satuan pengawas intern yang dibantu oleh pengawas operasional dan pengawas keuangan. Struktur pengendalian intern aktiva tetap telah dilaksanakan dengan cukup memadai sehingga struktur pengendalian intern aktiva tetap yang efektif dan efisien belum sepenuhnya terwujud. Semua karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya belum sepenuhnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Dari kesimpulan di atas diajukan beberapa rekomendasi : 1.) Perusahaan harus melakukan evaluasi secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dari setiap bagian atau fungsi 2.) Pemeriksanaan yang rutin sehingga penyelewengan atau penyimpangan dan kerusakan terhadap harta kekayaan perusahaan dapat dihindari. Kata Kunci: Pengendalian Intern, Aktiva Tetap, Perusahaan A. Pendahuluan Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya tak lepas dari penggunaan harta (aktiva) yang sifatnya relatif permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relatif permanen menunjukan sifat dimana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama. Jenis-jenis aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai macam-macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin-mesin dan peralatan, kendaraan, mebeler dan lainlain. Penggunaan aktiva tetap untuk setiap perusahaan sangat tergantung kepada kegiatan usahanya karena penggunaan aktiva tetap dalam usaha menentukan umur ekonomi aktiva tetap. Maju mundurnya perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan pimpinan dalam penggunaan aktiva tetap. Dalam perusahaan yang belum berkembang pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan sendiri secara langsung kegiatan perusahaan. Perusahaan yang sudah berkembang jika tidak menggunakan prosedur pengendalian CAKRAWALA GALUH Vol. II No. 1 Juni

2 aktiva tetap cenderung terjadi kecurangan dan penyalahgunaan atau pemborosan dari penggunaan aktiva tetap. Upaya mengantisipasi kecurangan dan penyalahgunaan tersebut, maka perusahaan harus dapat menjalankan struktur prosedur pengendalian intern secara baik. Struktur pengendalian aktiva tetap diperlukan guna menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan pimpinan yang ditetapkan terlebih dahulu. Selain daripada itu juga meningkatkan operasional perusahaan sehingga aktiva tetap, tetap efektif dan efisien. Dengan demikian maka struktur pengendalian intern aktiva tetap merupakan bagian penting dalam penggunaan aktiva tetap. Fokus masalahnya adalah analisis struktur pengendalian intern aktiva tetap dan sebagai data awal dapat disajikan sebagai berikut : jenis, jumlah, presentase, kenaikan dan penurunan aktiva tetap pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Anom tahun sebagai berikut : Dari tabel di atas, didapatkan fakta-fakta sebagai suatu fenomena pada PDAM Tirta Anom. Pada tahun 2009 adanya penurunan pada instalasi pengolahan 14.3%, instalasi dan distribusi 3,6%, sedangkan untuk gedung naik sebesar 39 % dan peralatan 14 %. Sementara pada tahun 2010 penurunan terjadi pada instalasi pompa 20,48 %, instalasi pengolahan 10,93 %, instalasi transmisi dan distribusi 0,22 %, kendaraan 71,9%. Penurunan tersebut cenderung diakibatkan oleh faktor pelaksanaan struktur pengendalian intern. Sehubungan dengan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Struktur Pengendalian Intern Aktiva Tetap pada PDAM Tirta Anom. B. Kajian Pustaka 1. Struktur Pengendalian Intern Menurut Arens dan Loebbecke yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusup dalam Auditing Suatu Pendekatan Terpadu (2003:261) menyatakan bahwa pengertian struktur pengendalian intern adalah struktur pengendalian intern mencakup lima kategori dasar kebijakan dan prosedur yang di rancang dan di gunakan manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian dapat di penuhi. Sedangkan Ikatan Akuntan Indonesia (2010:319) dalam Standar Profesional Akuntan Publik mengemukakan pengertian Struktur Pengendalian Intern adalah Struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan (assurance) memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai. Dari kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa struktur pengendalian intern merupakan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai. a. Tujuan Struktur Pengendalian Intern Perancangan struktur pengendalian Intern memiliki empat tujuan pokok hal itu dikemukakan oleh Lamidjan dalam Sistem Informasi Akuntansi (2007:58) bahwa tujuan pengendalian intern adalah : 1) Mengamankan harta kekayaan perusahaan CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

3 2) Menguji/mengecek ketelitian dan kebenaran data akuntansi perusahaan 3) Meningkatkan efisiensi perusahaan 4) Ketaatan pada kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Adapun ke empat tujuan tersebut dapat di uraikan sebagai berikut : b. Unsur-unsur Struktur Pengendalian Intern Adapun unsur-unsur pokok struktur pengendalian intern yang di kemukakan oleh Hartadi (2004:81) dalam bukunya Sistem Pengendalian Intern adalah sebagai berikut : 1) Lingkungan Pengendalian Intern 2) Perkembangan Resiko 3) Kegiatan pengendalian 4) Komunisasi dan informasi 5) Monitoring Pada kenyataannya struktur pengendalian intern yang dilaksanakan tidak sepenuhnya dapat mengatasi penyelewenangan dan kesalahan karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang ada pada struktur pengendalian intern tersebut. Theodorus M. Tuanakotta (2002: ) dalam Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik mengemukakan batas-batas pengendalian intern sebagai berikut : a) Persekongkolan, b) Biaya, c) Kelemahan manusia. 2. Aktiva Tetap Pengertian aktiva tetap menurut Baridwan (2004:271) dalam intermediate accounting adalah aktiva-aktiva yang berwujud yang sifatnya permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:16) aktiva tetap adalah Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan tidak dimaksudkan utuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Pendapat lain dikemukakan oleh Mulyadi (2001:591) dalam Sistem Akuntansi aktiva tetap adalah Kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali sementara Soemarso (2005:23) dalam Akuntansi Suatu Pengantar mengemukakan bahwa : aktiva tetap adalah aktiva yang terdiri dari : a. Jangka waktu yang pemakaiannya lama; b. digunakan dalam kegiatan perusahaan; c. dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan ; d. nilainya cukup besar. Baridwan (2004:272) dalam Intermediate Accounting mengemukakan bahwa: aktiva tetap dalam operasi perusahaan dapat digolongkan dalam 2 (dua) kategori yaitu : aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud. Pendapat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Aktiva tetap berwujud yaitu : aktivaaktiva berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal, aktiva itu meliputi : 1) Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas seperti : tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan 2) Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya dapat diganti dengan aktiva sejenis, misalnya : bangunan, mesin, alat-alat mebeuler, kendaraan dan lain-lain 3) Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya : sumber-sumber alam seperti tambang, hutan dan lain-lain CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

4 b. Aktiva tetap tidak berwujud, yaitu : aktiva-aktiva yang umumnya lebih dari satu tahun atau tidak mempunyai bentuk fisik, aktiva seperti ini mempunyai nilai karena diharapkan dapat memberikan sumbangan pada laba, aktiva ini meliputi : 1) Hak paten adalah suatu hak yang diberikan kepada pihak yang menemukan suatu hal baru untuk membuat, menjual atau mengawasi penemuannya selama jangka waktu 17 tahun atau kurang 2) Hak cipta adalah hak yang diberikan kepada pengarang atau pemain untuk menerbitkan, menjual atau mengawasi karangannya, musik atau pekerjaan pementasan 3) Good will adalah semua kelebihan yang teradapat dalam suatu usaha seperti letak perusahaan yang baik, nama yang terkenal, tumpuan yang ahli dan lain-lain. a. Akuntansi Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Nomor 16 dijelaskan sebagai berikut : 1) Suatu benda berwujud harus diakui sebagai salah satu aktiva dan di kelompokkan sebagai aktiva tetap bila : a. Besar kemungkinan (probable) bahwa manfaat keekonomian di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan; dan b. Biaya perolehan aktiva dapat di ukur secara andal 2) Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan 3) Harga perolehan dari masing-masing aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aktiva yang bersangkutan 4) Suatu aktiva tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atau pertukaran sebagian untuk suatu aktiva yang tidak serupa atau aktiva lain. Biaya dari pos semacam itu diukur pada nilai wajar aktiva yang dilepas atau yang diperoleh, yang mana yang lebih handal, ekuivalen dengan nilai wajar aktiva yang dilepaskan setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas yang di transfer 5) Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan harus dicatat sebesar harga taksiran atau harga pasar yang layak dengan mengkreditkan akun model yang berasal dari sumbangan. b. Pemilihan Aktiva Tetap Dalam pemilihan aktiva tetap perlu diketahui adanya ciri khusus berbagai assets antara lain sebagai berikut : 1) Assets ini merupakan barang-barang fisik yang diadakan oleh perusahaan untuk melaksanakan atau membantu produksi barang-barang lain atau pemberian jasa pada perusahaan atau pelanggannya dalam usaha bisnis yang normal 2) Assets ini mempunyai unsur yang terbatas dan pada akhirnya harus dibuang atau diganti, umumnya ini tergantung dari keausan dan pemeliharaan atau perawatan aktiva tetap 3) Nilai assets ini berasal dari kemampuan untuk memperoleh penggunaan atas assets tersebut secara sah (berdasarkan hukum) dan bukannya pemaksaan berdasarkan kontrak 4) Umumnya jasa-jasa yang diberikan assets ini meliputi periode-periode yang baik dari satu tahun atau satu periode akuntansi Akan tetapi karakteristik-karakteristik di atas tidak bisa secara tegas membedakan aktiva tetap perusahaan dengan aktiva tetap perusahaan lainnya. Karena jika hanya mngikuti karakteristik di atas aktiva tetap CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

5 akan meliputi sejumlah barang yang sangat banyak, yang mempunyai nilai yang bervariasi yang relatif sangat besar sampai dengan relatif yang sangat kecil. c. Struktur Pengendalian Intern Aktiva Tetap Mulyadi (2001:600) dalam Sistem Akuntansi mengemukakan bahwa dokumen yang digunakan untuk merekam dapat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah : 1) Surat permintaan otorisasi investasi (expendirure outhorization request atau authorization for expenditure) 2) Surat permintaan reparasi (autorization for repair) 3) Surat permintaan transfer aktiva tetap 4) Surat permintaan penghentian pemakaian aktiva tetap 5) Surat perintah kerja (work order) 6) Surat order pembelian 7) Laporan penerimaan barang 8) Faktur dari pemasok 9) Bukti kas keluar 10) Bukti memorial d. Fungsi yang terkait dengan aktiva tetap Mulyadi (2001:608) dalam Sistem Akuntansi mengemukakan bahwa fungsi yang terkait dalam transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap dan akumulasi depresiasi aktiva tetap adalah : 1) Fungsi pemakai 2) Fungsi riset dan pengembangan 3) Direktur yang bersangkutan 4) Fungsi pembelian 5) Fungsi penerimaan 6) Fungsi aktiva tetap 7) Fungsi akuntansi e. Catatan Akuntansi Aktiva Tetap Menurut Mulyadi (2001:608) dalam sistem akuntansi mengemukakan bahwa: Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tetap adalah : 1) Kartu aktiva tetap, 2) Jurnal umum dan 3) Register bukti kas keluar. Mulyadi (2001:592) dalam sistem akuntansi mengemukakan bahwa Transaksi yang bersangkutan dengan aktiva tetap terdiri dari 3 kelompok yaitu : 1) Transaksi yang mengubah rekening aktiva tetap, 2) Transaksi yang mengubah rekening depresiasi aktiva tetap yang bersangkutan, dan 3) Transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap. Pendapat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Jenis transaksi yang mengubah harga pokok aktiva tertap terdiri dari : transaksi perolehan (pembelian, pembangunan dan sumbangan) pengeluaran modal, reparasi, pertukaran, penghentian pemakaian dan penjualan 2. Jenis transaksi yang mengubah akumulasi depresiasi aktiva tetap terdiri dari: deperensasi, pengehentian pemakaian penjualan dan pertukaran 3. Jenis transaksi yang mengubah rekening biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap adalah konsumsi sebagai sumber daya : bahan dan suku cadang, sumber daya manusia, energi peralatan dan sumber daya lain untuk kegiatan reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap. C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penyelidikan deskriptif studi kasus, metode penyelidikan deskriptif adalah suatu penelitian yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual, dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikannya, menganalisa dan menginterprestasi (Surakhmad,1998:147). CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

6 Adapun ciri-ciri metode deskriptif menurut (Surakhmad, 1998:147) adalah sebagai berikut : 1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang. Pada masalah-masalah yang akan datang 2. Data yang dikumpulkan mula-mula di susun dijelaskan dan kemudian di analisa (karena metode ini sering pula disebut metode analitik) Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penyelidikan deskriptif studi kasus. Penelitian ini memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subjek yang di selidiki terdiri dari satu unit yang dipandang sebagai kasus, yang pada umumnya menghasilkan gambaran yakni hasil pengumpulan dan analisis data kasus dalam suatu jangka waktu. D. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian mengenai pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern Aktiva Tetap pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom Pengendalian intern terhadap aktiva tetap yang dilaksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) yang bertanggung jawab kepada direktur Utama. Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Pengawas Intern (SPI) dibantu oleh pangawas operasional dan pengawas keuangan. Pengawas operasional memiliki tugas untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan. Sedangkan pengawas keuangan bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap keuangan perusahaan dengan cara melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan secara berkala. Pelaksanaan Pengendalian Intern Aktiva Tetap di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom dilakukan oleh pengawas operasional atas perintah Satuan Pengawas Intern (SPI) yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap Aktiva Tetap yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan agar dapat diketahui jika terjadi penyimpangan, penyelewengan atau kerusakan pada Aktiva Tetap. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) PDAM Tirta Anom berdasarkan SK Walikota Nomor 539/Kpts.269-HUK/XII tanggal 21 Desember 2004 tentang pengisian struktur organisasi. Adapun Struktur Organisasi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Anom meliputi : a. Direktur Utama Direktur utama dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : - Direktur Umum - Direktur Teknik - Direktur Pengawas Intern - Bidang penelitian dan pengembangan b. Direktur Umum Direktur umum dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : - Kepala Bagian Hubungan langganan - Kepala bagian administrasi umum - Kapala bagian keuangan dan pembukuan c. Direktur Teknik Direktur teknik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : - Kepala Bagain pengoperasian - Kepala bagian perencanaan Berdasarkan pembagian fungsi pada PDAM Tirta Anom apabila dihubungan dengan pengelolaan aktiva tetap adalah sebagai berikut : a. Unit Pemakai Unit organisasi pemakai aktiva tetap berfungsi mengelola pemakaian aktiva tetap. Dalam hal ini dilaksanakan oleh sub bagian gudang yang berada dibagian administrasi dan umum. Dalam melakukan teknis pengelolaan aktiva tetap. Bagian gudang memgang CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

7 peranannya dalam pengadaan dan pengeluaran (pemakaian) aktiva tetap misalnya pipa instalasi sumber, instalasi pengelohan air, instalasi pompa, instalasi transmisi dan distribusi. Oleh karena itu bagian gudang akan selalu mengetahui penerimaan dan pengeluaran barang di gudang. b. Fungsi Akuntansi Fungsi ini dipegang oleh sub bagian pembukuan dan pengolah data, segala pencatatan mulai dari peerolehan pemakaian, penyusutan dan pelepasannya dilaksanakan oleh sub bagian pembukuan dan pengolah data. Pada PDAM Tirta Anom otorisasi dilakukan oleh Direktur Utama dan bagianbagian lainnya yang berwenang dan memegang jabatan dalam setiap kegiatan perusahaan khususnya mengenai aktiva tetap, dimana dari mulai pembelian atau pengadaan aktiva tetap sampai pada pelepasannya tidak terlepas dari otoritas pimpinan perusahaan. Misalnya : 1) Surat permintaan otorisasi investasi diotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan 2) Surat permintaan otorisasi reparasi diotorisasi oleh Direktur Utama 3) Surat pemerintah kerja di otorisasi oleh kepala bagian yang bersangkutan 4) Surat Order pembelian di otorisasi oleh Direktur utama 5) Laporan penerimaan barang di otorisasi oleh bagian penerimaan barang (tim pemeriksa) 6) Bukti kas keluar di otorisasi oleh direktur utama 7) Bukti memorial di otorisasi oleh bagian pembukuan Setiap pemutakhiran data yang dicatat dalam kartu aktiva tetap di lakukan oleh sub bagian pembukuan dan unit pengolahan data yang dasarkan pada dokumen, sumber yang di otorisasi oleh pejabat yang berwenang serta dilampiri dokumen pendukung yang sahih. Dokumen-dokumen yang digunakan adalah : 1) Persetujuan anggaran 2) Bukti kas keluar (Voucher) 3) Surat Penawaran Harga 4) Surat Pengajuan Perbaikan Aktiva Tetap 5) Bukti penerimaan barang Sedangkan untuk catatan-catatan yang biasa digunakan adalah : a. Jurnal umum b. Buku besar c. Buku pembantu Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak di ciptakan cara-cara untuk menjamin praktek yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun cara yang dilakukan oleh PDAM Tirta Anom dalam menciptakan praktek yang sehat adalah : a. Pengendalian fisik atas aktiva tetap Pengendalian fisik atas aktiva tetap yang dilaksanakan oleh PDAM Tirta Anom adalah : - Pengendalian fisik terhadap aktiva tetap digudang dilakukan oleh sub bagian gudang - Pengendalian fisik terhadap pemeliharaan aktiva tetap dilaksanakana oleh bagian pemeliharaan - Pengendalian fisik terhadap pencatatan dilaksanakan oleh sub bagian pembukuan dan pengolah data melalui pencocokan aktiva tetap secara fisik dengan kartu aktiva tetap Pengendalian fisik atas catatan yang dilakukan oleh PDAM Tirta Anom adalah - Untuk aktiva tetap yang berasal dari pembelian menggunakan persetujuan anggaran - Dokumen dan catatan disimpan di tempat aman dan dalam file komputer - Pengertian independen atas pelaksanaan pengelolaan aktiva tetap pada PDAM Tirta Anom dilakukan oleh satuan pengawas intern. CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

8 b. Adanya kebijakan akuntansi tentang pemisahan Pengeluaran modal (Capital Expenditure) dengan pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditure). Yang dapat dikategorikan ke dalam pengertian barang modal (Aktiva Tetap) adalah pengeluaran-pengeluaran untuk pembelian barang-barang yang berwujud dalam bentuk siap pakai atau di bangun terlebih dahulu untuk digunakan dalam operasi perusahaan. Barang-barang modal tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan usaha yang normal dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dengan batasan diatas Rp dengan memperhatikan : 1. Batas Minimal 2. Ditetapkan dengan keputusan Direksi Namun dengan demikian jika terdapat pembelian barang-barang tertentu yang harga satuannya dibawah Rp ,- akan tetapi barang-barang tersebut lazimnya dibutuhkan dalam jumlah lebih dari 1 (satu) buah sehingga melampaui nilai Rp maka transaksi pembelian tersebut harus dibukukan sebagai pengeluaran barang modal. Selanjutnya pembelian-pembelian di kemudian hari untuk menggantikan satuansatuan yang rusak, dapat dibukukan sebagai pengeluaran biaya. Pengeluaran-pengeluaran untuk penggantian komponen-komponen mesin atau instalasi yang bersifat pemeliharaan rutin dibukukan sebagai biaya. Akan tetapi bila perbaikan/penggantian komponen yang dimaksud memberi tambahan masa atau nilai manfaat dari aktiva tersebut dan nilainya melebihi Rp seperti tersebut di atas agar dibukukan sebagai pengurang (debet) akumulasi penyusutan. Jika terdapat pengeluaran-pengeluaran untuk memudahkan instalasi dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud agar instalasi tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya maka biaya pemudahan dibukukan sebagai beban tahun berjalan (biaya). Khusus untuk pemindahan pipa-pipa distribusi yang harus dilakukan karena faktor-faktor diluar kemampuan manajemen untuk mengendalikannya (misalnya karena pelebaran jalan tersebut) maka nilai buku dari instalasi yang digunakan harus dikeluarkan dari instalasi yang digantikan harus dikeluarkan dari harga perolehannya. Demikian untuk pengeluaran-pengeluaran renovasi, dianut perlakuan akuntansi yang sama. Adapun perubahan naik turun jumlah aktiva tetap dari tahun 2008 sampai dengan 2010 sebagai berikut : Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa terjadi perubahan dalam jumlah aktiva tetap dari tahun 2008 sampai dengan tahun Perubahan jumlah aktiva tetap pada tahun 2009 terjadi penurunan sebesar 3,31 % sedangkan untuk tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 0,9 % penurunan aktiva tetap tersebut dikarenakan perusahaan melakukan pengendalian intern dalam pengelolaan aktiva tetap. E. Penutup 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis, maka dapat diambil kesimpulan secara umum struktur pengendalian intern aktiva tetap pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom telah dilaksanakan dengan cukup memadai oleh satuan pengawas intern yang dibantu oleh pengawas operasional dan pengawas keuangan. Struktur pengendalian intern aktiva tetap telah dilaksanakan dengan cukup memadai CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

9 sehingga struktur pengendalian intern aktiva tetap yang efektif dan efisien belum sepenuhnya terwujud. Semua karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya belum sepenuhnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 2. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka penulis mencoba menyampaikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Peningkatan struktur pengendalian intern aktiva tetap pada PDAM Tirta Anom hendaknya dapat mendorong karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan aturan yag telah ditetapkan. Untuk itu perusahaan harus melakukan evaluasi secara rutin terhadap pelaksanaan tugas dari setiap bagian atau fungsi. 2. Untuk lebih menjamin peranan pengendalian intern aktiva tetap yang ditetapkan dalam perusahaan, maka diperlukan pemeriksaan yang rutin sehingga penyelewengan atau penyimpangan dan kerusakan terhadap harta kekayaan perusahaan dapat dihindari. F. Daftar Pustaka Hartadi, B Auditing; Suatu Pendekatan Komprehensif Per Pos & Per Siklus, Edisi ke-2. Salemba Empat:Jakarta. IAI SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). available online at: standar.php?cat=sak%20umum&id=71 (accessed October 2011) Ikatan Akuntansi Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. La Midjan dan Azhar Susanto SIA Pendekatan Manual Penyusunan Metode- Metode Prosedur Edisi 8. Lingga Jaya. Mulyadi Sistem Perancangan dan pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Soemarso S.R Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) PDAM Tirta Anom berdasarkan SK Walikota Nomor 539/Kpts.269-HUK/XII tanggal 21 Desember 2004 tentang pengisian struktur organisasi. Surakhmad.Winarno Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik, edisi kedelapan, Bandung: Tarsito (anggota IKAPI). Theodorus M. Tuanakotta Teori Akuntansi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Yusuf, A.Abadi, Rudi M. Tumbunan : (Penterjemah : Sistem Informasi Akuntansi, Jilid 1,Edisi Indonesia, Jakarta:Indeks Kelompok Gramedia. Zaki Baridwan Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Riwayat Penulis Ade Suherman, S.Pd., M.Pd. Dosen Tetap Yayasan Pendidikan Galuh pada Program Studi Pendidikan Ekonomi-Akuntansi Universitas Galuh. CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

10 CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 5 Juni

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Pengendalian meliputi semua metode,kebijakan dan prosedur organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusahaan, akurasi dan kelayakan data manajemen

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan bagian dari harta kekayaan perusahaan yang memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode akuntansi. Manfaat menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi merupakan suatu alat yang sangat penting bagi manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan organisasi perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir

Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Aset Tetap Berdasarkan SAK ETAP Pada CV. Sekonjing Ogan Ilir Rizal Effendi Fakultas Ekonomi-Universitas Tridinanti Palembang rizaleffendi31@yahoo.co.id Abstract : This

Lebih terperinci

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

BAB III TOPIK PENELITIAN. aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan BAB III TOPIK PENELITIAN A. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap Dalam BAB III ini penulis akan membahas sistem pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan PT. Agung Sumatera Samudera Abadi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap. menentukan bagaimana sederhana dan kompleknya suatu badan usaha BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Peranan aktiva tetap sangat penting dalam suatu bentuk badan usaha untuk menentukan bagaimana sederhana dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuntansi Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya dunia usaha karena akutansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakannya dan pihak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan harta kekayaan perusahaan yang dimiliki setiap perusahaan. Aset tetap yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menjalankan operasionalnya

Lebih terperinci

Tabel 2.1. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1. Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Lampiran 55 Tabel 2.1 Indikator Penilaian Sistem Informasi Akuntansi Fakultas Ekonomi Pilihan jawaban No. Pertanyaan STS KS R S SS 1. Adapun dokumen yang digunakan dalam Sistem Akuntansi Aktiva Tetap yaitu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Aktiva Tetap Aktiva tetap merupakan kekayaan perusahaan yang memegang peranan penting dalam adalah bagian menunjang kelancaran operasional

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat satu dengan yang lainnya, yang berfungsi secara bersama-sama

Lebih terperinci

PENGAWASAN INTERN PEMBELIAN PADA PT. DARA TUAH MEDAN

PENGAWASAN INTERN PEMBELIAN PADA PT. DARA TUAH MEDAN 856 PENGAWASAN INTERN PEMBELIAN PADA PT. DARA TUAH MEDAN PORKAS SOJUANGON LUBIS *) *) Dosen Fakultas Ekonomi UNIVA Medan NIDN : 0101067903 Email : lubis.rahman@yahoo.com ABSTRAK Pembelian merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Menurut Krismiadji (2002;4) suatu sistem informasi akuntansi sering disebut juga sebagai sistem informasi adalah suatu kombinasi dari personalia, catatan-catatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset Aset sebagai sumber ekonomi sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan dapat memberikan manfaat jangka panjang untuk mencapai tujuan perusahaan di kemudian hari. Hal ini

Lebih terperinci

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA

ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA ANALISIS DEPRESIASI KENDARAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA DI SAMARINDA Istiana, LCA. Robin Jonathan, Elfreda Aplonia Lau Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD

AKTIVA TETAP BERWUJUD AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktivaaktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi keuangan Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis (bussnines language). Akuntansi menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin Berkembangnya Perekonomian di dunia saat ini tentunya menuntut semua perusahaan yang telah berdiri cukup lama agar tetap mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP. Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi. Dosen Pengampu: Siswanto,M.Pd.

SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP. Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi. Dosen Pengampu: Siswanto,M.Pd. SISTEM AKUNTANSI AKTIVA TETAP Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi Dosen Pengampu: Siswanto,M.Pd Oleh: Putri Noveda Amalia (10409131027) Shinta Rawaini (10409131028) Ivyantari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi Menurut Accounting Principle Board (ABP) Statement No.4 dalam Smith Skousen (1995:3), pengertian akuntansi adalah

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA 22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari

Lebih terperinci

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN

BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN BAB III SISTEM PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN ASET TETAP PADA PENGADILAN NEGERI MEDAN A. Pengertian Aset Tetap Menurut Widjajanto (2008:2), pengertian sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usaha dan sifatnya relatif tetap atau jangka waktu perputarannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut : Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur Unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem. BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

BAB II LANDASAN TEORI. peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian dan Kriteria Aset Tetap 2.1.1 Pengertian Aset Tetap Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dibidang industri, dagang, dan jasa pasti memiliki harta kekayaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL & PEMBAHASAN. 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan

BAB IV ANALISA HASIL & PEMBAHASAN. 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan BAB I ANALISA HASIL & PEMBAHASAN 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan adalah sebagai berikut: a. Tanah Tanah yang dimiliki oleh PT AIM Trust digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat. Kegiatan usaha dan perdagangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika

BAB 2 LANDASAN TEORITIS. Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika BAB 2 LANDASAN TEORITIS A. Pengertian, Penggolongan dan Perolehan Aset Tetap 1. Pengertian Aset Tetap Aset tetap termasuk bagian yang sangat signifikan dalam perusahaan. Jika suatu aset digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Sistem dan Prosedur Ada beberapa pengertian sistem dan prosedur, diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Mulyadi (2008: 4) Sistem adalah suatu jaringan prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar tercapainya tujuan itu, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Aset Tetap Pengertian aset tetap menurut IAI, PSAK No 16 (2011 : 16.2) adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUJIAN PENGENDALIAN AKTIVA TETAP DALAM MENDETEKSI KEHILANGAN AKTIVA TETAP PADA STIKES PERDHAKI CHARITAS PALEMBANG

ANALISIS PENGUJIAN PENGENDALIAN AKTIVA TETAP DALAM MENDETEKSI KEHILANGAN AKTIVA TETAP PADA STIKES PERDHAKI CHARITAS PALEMBANG ANALISIS PENGUJIAN PENGENDALIAN AKTIVA TETAP DALAM MENDETEKSI KEHILANGAN AKTIVA TETAP PADA STIKES PERDHAKI CHARITAS PALEMBANG Andreas Indra Cahyadi (Andre_as_Indra@yahoo.co.id) Jurusan S1 Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Menurut Ikatan Akuntasi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntan Publik (SAK ETAP) No.11 tahun 2013, pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran yang berupa informasi akuntansi. Sistem akuntansi mengajarkan sistem pengolahan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prosedur 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN Dwi Suprajitno. Abstrak "EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian intern terhadap penggajian yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan transportasi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan transportasi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan transportasi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi seluruh lapisan masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya peningkatan dan perkembangan untuk menjadi lebih baik dalam memperoleh laba. Untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets)

BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) BAB 5 Aktiva Tetap Berwujud (Tangible - Assets) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian aktiva tetap berwujud 2. Menerangkan penentuan harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Akuntansi Menurut Dwi (2012:4) Akuntansi adalah informasi yang menjelaskan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu dan kondisi keuangan entitas pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN 2.1.1. Pengertian Sistem Pengertian Sistem Menurut Mulyadi bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan yang sangat ketat antar perusahaan saat ini terjadi di dalam dunia usaha. Perusahaan harus menggunakan segala kemampuannya, metodemetode, dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO Ayu Lestari, Masthad, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, akan tetapi dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Munawir (2004) mendefinisikan Akuntansi adalah seni dari pada pencatatan, penggolongan dan peringkasan daripada peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

pengertian sistem pengendalian intern ada

pengertian sistem pengendalian intern ada 24 BAB II KERANGKA TEORETIS A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sebelum membahas pengertian sistem pengendalian intern ada baiknya terlebih dahulu diberikan pengertian sistem, pengendalian intern

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang

BAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kas dan Kas Kecil 2.1.1 Definisi Kas Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan dalam informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Sistem Dari beberapa pengertian sistem, berikut adalah pengertian sistem menurut Mulyadi (2001:2) ; Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar. maupun kecil pasti mempunyai kas untuk memenuhi kebutuhan atau

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar. maupun kecil pasti mempunyai kas untuk memenuhi kebutuhan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas untuk memenuhi kebutuhan atau kegiatan perusahaan,baik dalam jumlah besar maupun

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG

ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG ANALISIS PERHITUNGAN PERSEDIAAN MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN MENURUT PERPAJAKAN PADA CV ALAM ABADI MULIA PALEMBANG Neni Agustria Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak Sektor

Lebih terperinci

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA CV. KRUWING INDAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Maria Anastasia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia Banjarmasin Jl. Ahmad Yani Km 5,5 Banjarmasin, Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Pengakuan, dan Penggolongan Aktiva Tetap 1. Pengertian Aktiva Tetap Aktiva adalah sumber daya ekonomi yang diperoleh dan dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI PADA PEMERINTAH DAERAH AIR MINUM KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperolah Gelar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DALAM RANGKA EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus pada PT. Populer Sarana Medika, Surabaya) Yenni Vera Fibriyanti Universitas Wijaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini

BAB II KAJIAN TEORI. dapat mencapai laba yang optimal guna perkembangan perusahaan kedepan. Prosedur ini BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian Prosedur Dalam mengelola perusahaan diperlukan adanya suatu prosedur yang mengatur jalannya kegiatan operasional dan menjaga keseimbangan antara harta dan hutang perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern 75 Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern Pengenalan Sistem pengendalian intern (Mulyadi, 2001, h.165) meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

Lebih terperinci

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI)

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI) AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI) Sabilla Ayu Pamungkas Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 5 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Karakteristik Aset Tetap Aset tetap adalah aset yang memiliki masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang. maka dapat menjamin terlaksananya tugas masing-masing sehingga

BAB VI PENUTUP. 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang. maka dapat menjamin terlaksananya tugas masing-masing sehingga BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dilihat dari struktur organisasi PD. Kelautan Kabupaten Kupang yang memisahkan fungsi pemakai dari fungsi akuntasi aktiva tetap secara tegas maka dapat menjamin terlaksananya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA DATAREKA DIGITAL PRINTING DALAM USAHA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ULFA FAUZIAH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma fauziah_upe@yahoo.com

Lebih terperinci

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)

AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) AKTIVA TETAP BERWUJUD (TANGIBLE ASSETS) DAN AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS) KUWAT RIYANTO, SE. M.M. 081319434370 http://kuwatriy.wordpress.com Kuwat_riyanto@yahoo.com PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN PENGARUHNYA PADA LAPORAN KEUANGAN PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO Sagita Santiana Dewi, Tri Lestari, Widya Susanti Progam Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Gustina (2014) melakukan penelitian tentang sistem informasi akuntansi atas pengadaan dan penyaluran persediaan obat serta perlengkapan medis pada Rumah

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengelolaan data akuntansi yang berada pada kesatuan struktur-struktur dalam satu entitas, seperti

Lebih terperinci

GHUFRON ISMAWAN B

GHUFRON ISMAWAN B EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENGELOLAAN AKTIVA TETAP PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA S K R I P S I Disusun Oleh: GHUFRON ISMAWAN B.200980087 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem akuntansi disusun untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berguna bagi pihak ekstern dan intern. Informasi suatu perusahaan, terutama informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini persaingan diantara perusahaanperusahaan akan mempertajam, mengakibatkan banyak perusahaan yang kalah dalam persaingan dan bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO. Oleh Emi Suci Safitri NPM ; ABSTRAK

PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO. Oleh Emi Suci Safitri NPM ; ABSTRAK PENGENDALIAN KAS PADA PT. EXSOL INNOVINDO Oleh Emi Suci Safitri NPM. 101110013443033 Email ; emi_suci36@yahoo.co.id ABSTRAK Based on research results of the internal control system of cash at PT. Exsol

Lebih terperinci

RINGKASAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi juga terpengaruh akan hal ini.

RINGKASAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi juga terpengaruh akan hal ini. RINGKASAN Perekonomian Indonesia yang belakangan ini cenderung tidak menentu membuat pelaku ekonomi mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha didunia bisnis. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Dalam mencapai tujuan perusahaan, sistem informasi akuntansi berperan penting dalam membantu menyediakan informasi yang berguna untuk berbagai tingkatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset Tetap Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen. Aset tetap sering disebut aset berwujud (tangible assets) karena

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD

PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD Program Studi Akuntansi S1 dan D3 Fakultas Ekonomi, Universitas Garut EISSN: 2527-6948 PERANAN SISTEM AKUNTANSI DALAM MENUNJANG STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN ATAS KREDIT PRODUKTIF (STUDI KASUS PADA PD.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Informasi Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak ektern maupun pihak intern perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk 8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Para ahli mendefenisikan pengertian sistem akuntansi tidak jauh berbeda yaitu mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang

Lebih terperinci