BAB III MATERI DAN METODE. total organoklorin dilakukan di Laboratorium Wahana Semarang. Sedangkan

Transkripsi

1 23 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2013, bertempat di Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Preparasi sampel dilakukan di Laboratorium Rekayasa Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Analisis total organoklorin dilakukan di Laboratorium Wahana Semarang. Sedangkan analisis profil organoklorin dilakukan di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG), Bogor Materi dan Peralatan Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging komposit (campuran antara daging dada, daging sayap, dan daging paha) ayam broiler strain Lohman. Untuk analisis total organoklorin menggunakan 16 sampel daging komposit ayam broiler strain Lohman, dan untuk analisis profil organoklorin menggunakan 4 sampel daging komposit ayam broiler strain Lohman. Materi yang digunakan diperoleh dari 16 ekor pemotongan ayam, dalam 100 ekor pemeliharaan ayam broiler strain Lohman selama 42 hari dengan bobot rata-rata 1-1,5 kg. Kandang yang digunakan yaitu kandang dengan sekat 20 flok. Peralatan yang digunakan antara lain tempat pakan sebanyak 20 buah, tempat minum 20 buah, timbangan digital dengan kapasitas maksimal 5 kg dengan ketelitian 0,1 g untuk menimbang pakan dan ayam, thermometer, label nomor kaki ayam. Air minum disediakan secara ad libitum. Ransum diberikan 3 kali sehari yaitu pada

2 24 pagi, siang dan sore hari. Kandungan nutrien bahan pakan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan Nutrien Bahan Pakan. Bahan Pakan EM 2) (kkal/kg) PK LK SK Met 1) Lys 1) Ca P Jagung 3283,00 9,56 3,72 0,58 0,18 0,26 0,01 0,26 S. molesta 2300,00 32,25 0,72 42,74 1,70 4,90 10,60 6,32 B. Kedelai 2911,00 49,88 2,04 4,26 0,65 1,56 0,27 0,76 Minyak 8600,00 0, ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Bekatul 2140,00 10,60 7,41 27,38 0,19 0,50 0,05 1,48 T. Ikan 2150,00 58,81 4,53 8,32 1,81 1,97 7,62 3,39 1) CaCO 3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0, ,00 Premix 1) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,30 0,30 0,06 0,00 Methionin 1) 0,00 0,00 0,00 0, ,00 0,00 0,00 Lysin 1) 0,00 0,00 0,00 0,00 0, ,00 0,00 Sumber: Laboratorium Ilmu Makanan Ternak, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro Semarang (2011), 1) Wahju (2004), 2) Hasil Perhitungan Berdasarkan Rumus Balton EM= 40,81 {0,87 [Protein kasar + 2,25 Lemak kasar + BETN] +2,5} 3.2. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut meliputi tahap persiapan dan pemeliharaan ayam, pemotongan ayam, preparasi sampel, serta analisis total organoklorin dan profil organoklorin dengan alat Gas Chromatography (GC). Tahap persiapan meliputi pengumpulan gulma S. molesta, persiapan kandang, penyiapan alat perlengkapan kandang, pengadaan bahan pakan dan vaksin, analisis proksimat bahan pakan, penyusunan ransum, analisa proksimat ransum, dan pengadaan DOC. Persiapan kandang meliputi pembersihan, pembuatan kandang, pengapuran, dan fumigasi. Pengadaan gulma S. molesta meliputi pengumpulan dari Rawa pening, pengeringan selama dua hari

3 25 di bawah sinar matahari, dan penggilingan gulma S. molesta dengan bentuk akhir tepung yang dapat dilihat pada Ilustrasi 3. S. molesta Penjemuran Penggilingan Tepung S. molesta Ilustrasi 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung S. molesta Bahan penyusun ransum terdiri dari jagung kuning giling, bungkil kedelai, minyak, bekatul, tepung ikan, kapur, premix, methionine, dan lysin. Proses pembuatan ransum dasar dan perlakuan yaitu dengan mencampur semua bahan pakan dan tepung S. molesta sampai benar-benar homogen. Penimbangan sisa ransum dilakukan setiap hari pada pagi hari. Pada tahap perlakuan meliputi 1) pemeliharaan, 2) penimbangan, dan 3) vaksinasi. Pemeliharaan dilakukan selama 42 hari, dari DOC hingga berbobot 1-1,5 kg. Perlakuan pakan diberikan saat memasuki pertengahan periode starter. Perbedaan perlakuan terdapat pada taraf pemberian S. molesta yaitu 0 %, 6 %, 12 %, dan 18 % dari pakan standar. Pada umur 14 hari ayam mulai diberi pakan perlakuan. Sebelum diberi pakan perlakuan, ayam diberi pakan adaptasi campuran BR-1 dan pakan adaptasi selama 3 hari. Hari pertama pemberian pakan adaptasi di

4 26 beri presentase pakan BR-1 75 % dan 25 % ransum, hari kedua presentase pakan adaptasi 50 % BR-1 dan 50 % ransum, hari ketiga presentase pakan adaptasi 25 % BR-1 dan 75 % ransum, dan pada hari keempat diberi pakan 100 % ransum, selanjutnya di beri pakan perlakuan pada masing-masing flok. Pakan periode starter dengan kandungan EM 2900 kkal/kg dan kandungan PK 20%, sedangkan pada periode finisher dengan kandungan EM 2900 kkal/kg dan kandungan PK 19% yang dapat dilihat pada Tabel 3. Selama pemeliharaan dilakukan vaksinansi yaitu ND-1 dengan cara di tetes mata, dan Gumboro melalui air minum. Tabel 3. Komposisi Bahan Pakan untuk Periode Starter. Bahan ransum Perlakuan T0 T1 T2 T %... Jagung 52,1 52,3 51,0 51,8 Bungkil Kedelai 21,3 17,0 14,0 10,8 Minyak 1,2 1,2 1,3 1,3 Bekatul 16,8 15,9 15,1 11,8 Tepung ikan 5,0 5,0 5,0 5,0 CaCO 3 0,8 0,7 0,4 0,4 Premix 0,8 0,7 0,4 0,3 Methionin 1,0 0,6 0,4 0,3 Lysin 1,0 0,6 0,4 0,3 S. molesta 0 6,0 12,0 18,0 Jumlah Kandungan nutrien: EM (kkal/kg) 2900, , , ,80 Protein kasar 20,32 20,04 20,27 20,33 Lemak kasar 5,04 4,94 4,91 4,68 Serat kasar 6,22 8,36 10,57 12,10 Methionin 1,26 0,97 0,87 0,85 Lysin 1,55 1,42 1,47 1,61 Kalsium 1,24 1,77 2,10 2,73 Pospor 0,72 1,05 1,39 1,70 Sumber: Data Primer yang Diolah, 2013.

5 27 Tabel 4. Komposisi Bahan Pakan untuk Periode Finisher Bahan ransum Perlakuan T0 T1 T2 T %... Jagung 54,0 52,9 52,6 52,5 Bungkil Kedelai 19,3 16,5 12,7 9,4 Minyak 1,2 1,1 1,2 1,2 Bekatul 17,7 17,6 16,4 14,6 Tepung ikan 4,0 3,5 3,5 3,5 CaCO 3 1,0 0,7 0,4 0,2 Premix 1,0 0,5 0,4 0,2 Methionin 0,9 0,6 0,4 0,2 Lysin 0,9 0,6 0,4 0,2 S. molesta 0 6,0 12,0 18,0 Jumlah Kandungan nutrien: EM (kkal/kg) 2902, , , ,10 Protein kasar 19,02 19,14 19,03 19,12 Lemak kasar 5,09 4,91 4,87 4,71 Serat kasar 6,31 8,68 10,75 12,68 Lysin 1,42 1,39 1,44 1,49 Methionin 1,14 0,94 0, Kalsium 1,36 1,65 1,98 2,41 Pospor 0,68 1,02 1,35 1,68 Sumber: Data Primer yang Diolah, Setelah pemeliharaan selama 42 hari, dilakukan tahap pemotongan ayam. Sebanyak 16 ekor ayam broiler dipotong lalu ditimbang bobot hidup dengan bobot rata-rata 1-1,5 kg, masing-masing 4 ekor ayam broiler tiap perlakuan. Pemotongan ayam dilakukan secara islami yaitu dengan memutuskan vena jugularis dan arteri carotis menggunakan pisau, setelah di potong dilakukan penimbangan untuk menimbang bobot mati ayam. Bulu-bulu dicabut hingga bersih, kemudian ayam ditimbang kembali untuk mengetahui berat bulu. Kemudian bagian karkas dipisahkan dengan bagian non karkas. Pada setiap bagian karkas dan non karkas diukur berat dan panjang.

6 28 Kemudian preparasi dilakukan setelah bagian-bagian karkas dan non karkas dipisahkan. Tujuan preparasi adalah untuk mempersiapkan sampel yang akan di analisis. Preparasi sampel ini dimulai dengan mencacah daging ayam broiler dari 4 perlakuan 4 ulangan secara acak sehingga diperoleh 16 sampel daging ayam broiler lalu ditimbang sebanyak 50 g untuk analisis total organoklorin. Analisis profil organoklorin menggunakan 4 sampel daging ayam broiler sebanyak 50 g dari 4 perlakuan. Sampel yang telah ditimbang dimasukkan ke dalam alumunium foil dan dimasukkan ke dalam plastik polyethylene yang telah diberi label sebelumnya. Pengemasan sampel dilakukan dalam keadaan vakum setelah itu dimasukkan ke dalam freezer. Saat dibawa ketempat pengujian, sampel disimpan di dalam termos es yang sudah diisi dengan es batu. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar suhu dalam termos sesuai dengan suhu dalam freezer. Tahapan analisis total organoklorin menggunakan 16 sampel daging ayam broiler dari 4 perlakuan 4 ulangan secara acak. Analisis profil organoklorin menggunakan 4 sampel daging ayam broiler dari 4 perlakuan. Sampel dianalisis dengan alat GC (Gas Chromatography) yang biasa disebut juga Kromatografi gas (KG), merupakan jenis kromatografi yang digunakan dalam kimia organik untuk pemisahan dan analisis. Kromatografi gas digunakan untuk mengetahui kadar residu bahan aktif (mutu formulasi pestisida) yang beredar di lapangan, seperti untuk mengetahui kadar residu pestisida dalam hasil pertanian, peternakan, perikanan, tanah, air limbah, makanan, minuman, muntahan dan cairan lambung.

7 Rancangan Percobaan dan Analisis Data Rancangan percobaan yang digunakan dalam pemeliharaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. T o = ransum tanpa S. molesta T 1 = ransum dengan S. molesta sebanyak 6 % T 2 = ransum dengan S. molesta sebanyak 12 % T 3 = ransum dengan S. molesta sebanyak 18 % Data kandungan total organoklorin dianalisis dengan uji F (One Way Anova) pada taraf signifikansi (α) = 0,05. Dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16. Data kandungan profil organoklorin dianalisis secara deskriptif kemudian dibandingkan dengan standar maksimal kandungan residu pestisida pada makanan yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI, Badan Kesehatan Dunia (WHO), maupun standar dari negara-negara lainnya. Perbandingan dengan standar dimaksudkan, apabila kandungan residu pestisida melebihi ambang batas maksimum yang diijinkan maka penelitian ini harus memberikan informasi yang sebenarnya kepada masyarakat.