MENGELOLA USAHA PEMASARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENGELOLA USAHA PEMASARAN"

Transkripsi

1 MENGELOLA USAHA PEMASARAN 2 Kelas X Semester 2 Kontributor Naskah Penelaah : Drs. Yusran, M.M : Erna Soerjandari, S.E, M.M Drs. Ratiman, M.M KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

2 Hak Cipta 2013 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Kontributor Naskah Penelaah Tim Desktop Publisher : Drs. Yusran, M.M : Erna Soerjandari, S.E, M.M Drs. Ratiman, M.M : Tim Cetakan Ke-1, 2013 Disusun dengan huruf arial ii Direktorat Pembinaan SMK (2013)

3 KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut. Pembelajaran kelas X jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Buku siswa ini diberisi materi pembelajaran yang membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterapilan dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasai secara kongkrit dan abstrak, dan sikap sebagai makhluk yang mensyukuri anugerah alam semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui pemanfaatan yang bertanggung jawab. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045) Depok, Desember 2013 Penyusun Direktorat Pembinaan SMK (2013) iii

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv PETA MATERI PEMBELAJARAN... vi GLOSARIUM... vii BAB I...1 PENDAHULUAN...1 A. DESKRIPSI...1 B. PRASAYARAT...2 C. PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR...2 D. TUJUAN AKHIR...3 E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR...4 F. CEK KEMAMPUAN...6 BAB II...7 PEMBELAJARAN...7 A. DESKRIPSI...7 B. KEGIATAN BELAJAR...7 KEGIATAN BELAJAR PROPOSAL USAHA...8 A. TUJUAN PEMBELAJARAN...8 B. URAIAN MATERI...9 C. RANGKUMAN...70 D. TUGAS...71 E. TES FORMATIF...72 F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK...75 KEGIATAN BELAJAR IZIN USAHA...77 A. TUJUAN PEMBELAJARAN...77 B. URAIAN MATERI...77 C. RANGKUMAN D. TUGAS E. TES FORMATIF F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK iv Direktorat Pembinaan SMK (2013)

5 KEGIATAN BELAJAR MODAL USAHA A. TUJUAN PEMBELAJARAN B. URAIAN MATERI C. RANGKUMAN D. TUGAS E. TES FORMATIF F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KEGIATAN BELAJAR TEMPAT USAHA A. TUJUAN PEMBELAJARAN B. URAIAN MATERI C. RANGKUMAN D. TUGAS E. TES FORMATIF F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAB III EVALUASI A. PETUNJUK B. KOGNITIF SKILLS C. PSIKOMOTORIK SKILLS D. ATTITUDE SKILLS BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA TENTANG PENULIS Direktorat Pembinaan SMK (2013) v

6 PETA MATERI PEMBELAJARAN C3.1 C3.2 C3.3 C3.4 C3.5 C3.6 C3.7 C3 C2.1 C2.2 C2.3 C2.4 C2.5 C2.6 C2 C1.1 C1.2 C1.3 C1 KETERANGAN : C1.1 : Pengantar Ekonomi dan Bisnis C1.2 : Pengantar Administrasi Perkantoran C1.3 : Pengantar Akuntansi C2.1 : Analisa dan Riset Pasar C2.2 : Perencanaan Pemasaran C2.3 : Pengelolaan Usaha Pemasaran C2.4 : Strategi Pemasaran C2.5 : Pemasaran On-Line C2.6 : Simulasi Digital C3.1 : Prinsip-Prinsip Bisnis C3.2 : Pengetahuan Produk C3.3 : Penataan Barang Dagangan C3.4 : Komunikasi Bisnis C3.5 : Administrasi Barang C3.6 : Administrasi Transaksi C3.7 : Pelayanan Penjualan vi Direktorat Pembinaan SMK (2013)

7 GLOSARIUM 1. Tempat usaha adalah tempat melakukan usaha yang dijalankan secara teratur dalam suatu bidang usaha tertentu dengan maksud mencari keuntungan. 2. Izin tempat usaha berdasarkan Undang-Undang Gangguan yang selanjutnya disebut dengan Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat usaha/kegiatan kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian, dan gangguan, tidak termasuk tempat usaha/kegiatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. 3. SITU adalah izin yang diberikan kepada perorangan, perusahaan, badan untuk memperoleh tempat usaha sesuai dengan tata ruang wilayah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal. 4. Izin lokasi adalah izin yang diberikan kepada penanam modal atas rencana penggunaan lahan dalam suatu wilayah tertentu dengan maksud untuk pembebasan hak atas tanah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). 5. Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. 6. UKM singkatan dari Usaha Kecil dan Menengah. 7. Surat Permohonan Kredit adalah credit application yaitu formulir permohonan kredit yang harus diisi oleh pemohon kredit, memuat beberapa catatan (informasi) tentang pemohon, antara lain meliputi identitas pemohon, keterangan domisili, pekerjaan atau jenis usaha, pendapatan, jumlah pinjaman yang telah dimiliki, serta harta yang dimiliki dan dapat dijadikan agunan. 8. Kreditur adalah orang atau badan yang memberikan pinjaman uang (modal). 9. Debitur adalah orang atau badan yang meminjam uang. Direktorat Pembinaan SMK (2013) vii

8

9 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. DESKRIPSI B ahan ajar ini merupakan pedoman bagi siapapun yang berminat untuk meningkatkan kesejahteraan melalui peningkatan penghasilan dengan cara mengelola usaha. Mengelola Usaha bukan hanya merupakan kewajiban bagi pemilik toko / wirausaha dan sebagainya tetapi juga merupakan keahlian / profesi yang dibutuhkan banyak pihak. Keberhasilan mengelola usaha sangat tergantung dari kerjasama, proses komunikasi dimana di dalamnya ada penyampaian gagasan, penyamaan persepsi atas gagasan, persuasi dan kesepakatan (understanding) yang konstruktif dan produktif. Masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut merupakan tim yang secara efektif sangat menentukan untung/rugi yang akan diperoleh oleh suatu usaha.. Materi bahan ajar dengan judul Mengelola Usaha Pemasaran pada semester genap ini merupakan kelanjutan dari yang sudah dipelajari pada semester ganjil sebelumnya. Dalam bahan ajar ini lebih menekankan pada beberapa hal yakni: 1. Bagaimana caranya menyusun proposal usaha dan komponen apa saja yang harus ada dalam proposal usaha serta manfaat proposal usaha untuk pengembangan kegiatan usaha dimasa depan. 2. Bagaimana caranya untuk mendapatkan surat izin usaha serta persyaratan apa saja yang harus dipersiapkan oleh pihak yang ingin mendapatkannya, karena secara aturan surat izin usaha wajib ada sehingga siapapun tidak boleh melakukan kegiatan usaha kalau belum mempunyai surat izin usaha. Kemudian juga dijelaskan kemana atau instansi apa yang berwenang untuk menerbitkan surat izin usaha. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 1

10 PENDAHULUAN M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 3. Bagaimana cara mendapatkan modal usaha dan persyaratan apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan pinjaman dari pihak Bank. 4. Berkaitan dengan tempat usaha yang strategis dalam bahan ajar ini dijelaskan juga tentang apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan suatu lokasi/tempat sebagai tempat usaha yang dianggap paling strategis agar kegiatan usaha dapat berjalan dan berkembang dengan lancar. B. PRASAYARAT Sebelum mempelajari bahan ajar ini sebaiknya sudah dipelajari dan dipahami terlebih dulu tentang bahan ajar dengan judul Mengelola Usaha Pemasaran yang dipelajari pada semester ganjil kelas X yang berisi materi antara lain tentang : 1. Ruang lingkup, tujuan pengelolaan usaha 2. Lingkungan pemasaran mikro dan makro 3. Jenis-jenis pengelolaan usaha 4. Model pemasaran C. PETUNJUK PENGGUNAAN BAHAN AJAR 1. Bagi Peserta Didik Dalam mempelajari bahan ajar ini sebaiknya dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Bacalah bahan ajar ini sebelum proses pembelajaran berlangsung dengan benar dan teliti. b. Jika praktek kerja di lapangan, boleh menggunakan bahan ajar ini sebagai petunjuk untuk belajar dan materi ini dapat dipraktekkan dalam situasi saat belajar. c. Peserta didik harus sering mempraktekkan dengan teman sejawat. d. Peserta didik yang tidak mengerti dapat bertanya atau konsultasi kepada guru. e. Apabila sudah menguasai materi ini maka mintalah kepada guru untuk mengujinya. 2 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

11 2. Bagi Guru f. Apabila belum dapat menguasai bahan ajar ini maka tidak dapat melanjutkan ke bahan ajar berikutnya. a. Berilah bahan ajar ini sebelum proses pembelajaran dimulai. b. Bimbing dan berikan arahan agar kepada peserta didik agar tidak mendapat kesulitan dalam mempelajari bahan ajar ini. c. Jika peserta didik tidak praktek kerja lapangan, peserta didik perlu bimbingan yang intensif untuk dapat menguasai kompetensi ini, sehingga peserta didik dapat mempraktekkan di sekolah masing-masing. d. Persiapkan semua fasilitas yang diperlukan dalam proses pembelajaran bahan ajar ini untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. e. Berilah kesempatan bertanya kepada peserta didik. f. Manfaatkan audio-visual aids jika tersedia. g. Siapkan bahan-bahan untuk evaluasi untuk menilai kemajuan peserta didik belajar. h. Berikan saran kepada yang membutuhkan. i. Bagilah peserta didik dalam beberapa kelompok belajar. j. Berikan penilaian kemajuan belajar, sehingga tujuan akhir dapat dicapai dengan baik. PENDAHULUAN D. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari bahan ajar ini dengan baik dan benar, peserta didik mampu untuk: 1. Membuat proposal usaha 2. Melakukan pengurusan surat izin usaha 3. Melakukan pengurusan pinjaman modal dari Bank 4. Menetapkan tempat usaha yang strategis untuk kegiatan usaha. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 3

12 PENDAHULUAN M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN MATA PELAJARAN KELAS : BISNIS DAN MANAJEMEN : TATA NIAGA : PEMASARAN : PENGELOLAAN USAHA : X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KOMPETENSI DASAR 1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya 1.2. Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam 1.3. Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi 2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas seharihari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 4 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

13 3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 3.1 Memahami ruang lingkup,tujuan pengelolaan usaha 3.2 Memahami Lingkungan pemasaran mikro dan makro 3.3 mengidentifikasai jenis-jenis Pemasaran 3.4 Mengidentifikasi model pemasaran 3.5 mendeskrifsikan cara penyusunan proposal usaha pemasaran 3.6 Mendiskripsikan prosedur pengurusan surat izin usaha pemasaran 3.7 Mengidentifikasi tehnik memperoleh modal usaha 3.8 Mengidentifikasi tempat usaha yang strategis. PENDAHULUAN 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung Mengklasifikasikan ruang lingkup Pengelolaan usaha di berbagai Bidang Mengklasifikasikan lingkungan pemasaran mikro dan makro 4.3. Mengklasifikasikan berbagai jenis Usaha 4.4. Mengklasifikasikan berbagai model Pemasaran Membuat proposal usaha pemasaran 4.6. Menentukan dokumen-dokumen Pengurusan surat izin usaha pemasaran 4.7. Menentukan cara memperoleh Modal usaha 4.8. Mengevaluasi tempat usaha yang Strategis. Keterangan : Kompetensi Dasar (KD) yang dibahas dalam bahan ajar ini adalah KD4.5 sampai dengan KD 4.8 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 5

14 PENDAHULUAN M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 F. CEK KEMAMPUAN Untuk mengetahui secara umum tentang pemahaman peserta didik tentang materi dalam bahan ajar ini maka berikut ada beberapa soal yang perlu dijawab oleh peserta didik, soal tersebut adalah: a. Apakah setiap akan memulai suatu kegiatan usaha harus membuat proposal usaha, jelaskan? b. Mengapa proposal usaha perlu dibuat, Jelaskan? c. Apakan sebelum memulai usaha, Surat Izin Usaha Perdagangan harus ada terlebih dulu, Berikan Penjelasan? d. Coba berikan 3 contoh kegiatan usaha yang memerlukan Surat Izin Tempat Usaha. e. Berikan 3 contoh bangunan yang harus memiliki Izin Mendirikan Bangunan. f. Apakah uang merupakan satu-satunya yang bisa menjadi modal usaha, jelaskan? g. Berikan contoh kegiatan usaha yang membutuhkan uang relatif kecil sebagai modal usaha? h. Berikan 3 lembaga keuangan yang bisa memberikan pinjaman uang sebagai modal usaha? i. Apakah semua kegiatan usaha memerlukan tempat usaha, jelaskan? j. Berikan contoh 1 kegiatan usaha yang tidak memerlukan tempat usaha yang menetap (permanen) 6 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

15 BAB II PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN A. DESKRIPSI Pembelajaran dalam bahan ajar ini memberikan penjelasan yang sangat diperlukan oleh setiap pihak yang akan melakukan kegiatan pengelolaan usahanya yang meliputi penjelasan tentang pembuatan proposal usaha, pengurusan surat izin usaha, pengurusan untuk mendapatkan pinjaman modal dari bank serta penentuan tempat usaha yang strategis. B. KEGIATAN BELAJAR Dalam bahan ajar ini terdiri dari 4 kegiatan belajar yang setiap kegiatan belajar menjelaskan secara rinci mengenai materi yang dibahas. Sedangkan materi yang dibahas terdiri dari: Proposal Usaha Surat Izin Usaha Modal Usaha Tempat Usaha Direktorat Pembinaan SMK (2013) 7

16 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 KEGIATAN BELAJAR 1 PROPOSAL USAHA A. TUJUAN PEMBELAJARAN Materi tentang proposal usaha bertujuan untuk memberikan pengetahuan baik secara teori maupun praktek tentang bagaimana caranya menyusun suatu proposal usaha yang baik dan benar. Pada dasarnya setiap kegiatan usaha sebaiknya diawali dengan suatu proposal, dengan adanya proposal dapat diprediksi mengenai prospek usaha yang akan dijalankan, biaya yang diperlukan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta sarana dan prasarana yang perlu dipersiapkan agar dalam pelaksanaan kegiatan usaha dapat dilaksanakan sesuai rencana yang sudah tertuang dalam proposal. Proposal usaha dapat dipergunakan sebagai acuan untuk pengembangan kegiatan usaha selanjutnya. 8 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

17 B. URAIAN MATERI Pada umumnya setiap orang yang akan melakukan kegiatan usaha selalu muncul dipikirannya pertanyaan tentang bagaimana memulai suatu usaha supaya berhasil. Pertanyaan ini tentu wajar saja karena tidak ada orang yang ingin gagal dalam menjalankan usahanya. Tetapi dalam dunia nyata belum pernah ditemukan jawaban yang pasti tentang usaha yang tidak akan pernah mengalami kegagalan, oleh karena itu untuk memperkecil resiko kegagalan salah satu usaha yang dilakukan yaitu dengan membuat proposal usaha. KEGIATAN BELAJAR 1 Pada dasarnya keberhasilan suatu usaha sangat tergantung pada kemampuan untuk menemukan peluang pasar dan mengelola sumber daya yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang menarik bagi pelanggan serta berani mengambil resiko. Seorang pengusaha dengan ide bisnis yang baik belum tentu menjamin keberhasilan suatu usaha. Untuk memulai suatu usaha tidak terlepas dari masalah proposal. Ide bisnis yang ada harus dikembangkan dalam bentuk rencana usaha meskipun usaha yang akan dibuka sangat sederhana. Dalam pikiran pengelola usaha, meskipun proposal usaha belum dibuat, si calon pengusaha pasti sudah mempunyai jawaban atas berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan usaha, misalnya, usaha yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya dan sebagainya. Jadi pada dasarnya proposal usaha merupakan penggabungan dari semua gagasan atau jawaban tentang bagaimana memulai dan mengembangkan usaha. 1. Pengertian Proposal Usaha Banyak para ahli yang memberikan pengertian tentang proposal usaha, proposal usaha atau Business Plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapanharapan suatu usaha yang akan dibuka kepada penyandang dana potensial. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 9

18 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Dari sekian banyak para ahli yang memberikan pengertian proposal usaha hanya beberapa yang ditampilkan dalam bahan ajar ini, seperti yang dikatakan oleh Bygrave bahwa A bussines plan is selling document that convoys the excitement and promise of your ussines to any potensial backers or stakeholders. (adalah suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuahbisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana). Sedangkan Hisrich Peters mengatakan bahwa The bussines plan is written document prepared by the entrepreneur that describes all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture. It is often integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing and human resources. (adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai suatu usaha, biasanya menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia). Berdasarkan bebepara pengertian proposal usaha di atas dapat disimpulkan bahwa proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh pengusaha dalam menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai rencana usahanya. 2. Tujuan Pembuatan Proposal Usaha. Dalam menyusun proposal usaha tentunya pengusaha menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proposal itu harus dapat menggambarkan segala aspek yang berkaitan dengan usaha yang akan dibuka sehingga dapat menarik minat penyandang dana atau sumber lain yang akan diajak bekerjasama. 10 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

19 Penyusunan proposal usaha dapat dijadikan sebagai media komunikasi dengan pihak-pihak lain. Begitu pentingnya proposal usaha maka sebaiknya penyusunan proposal usaha harus murni dibuat oleh pengusaha itu sendiri dan tidak hanya sekedar menyalin proposal usaha milik orang lain. Ada beberapa tujuan mengapa pengusaha perlu menyusun proposal usaha, antara lain : a. Untuk memperoleh bantuan modal dari investor atau penyandang dana. Ada kalanya pengusaha yang akan membuka usaha tidak dapat menyediakan modal sendiri sehingga membutuhkan bantuan modal dari investor. b. Untuk memberikan gambaran tentang kinerja bisnis yang akan dijalankan kepada pihak luar. Dengan membaca proposal usaha, biasanya sudah dapat menggambarkan kemampuan pengusaha tersebut dalam mengelola usaha/bisnisnya dan bagaimana operasional usaha yang dijalankan. c. Dapat menjadi pedoman bagi pengusaha untuk tetap fokus pada tujuan dan target usahanya. Dalam proposal usaha tercantum lengkap tujuan, visi, misi serta rencanarencana usaha yang akan dicapai di masa yang akan datang sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan usahanya. d. Untuk mendapatkan kesempatan meraih keberhasilan. Dengan adanya proposal usaha maka pihak luar mendapatkan informasi yang lengkap tentang usaha yang akan dibuka. Diharapkan adanya ketertarikan dari pihak luar untuk bekerjasama. Hal ini dapat menuntun pengusaha menuju keberhasilan. KEGIATAN BELAJAR 1 Keberhasilan suatu usaha tidak hanya ditentukan oleh proposal usaha yang baik saja, tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhinya.namun demikian,proposal usaha sangat diperlukan dalam suatu kegiatan usaha. Pengusaha dalam membuat proposal usaha selalu mempunyai tujuan-tujuan tertentu Direktorat Pembinaan SMK (2013) 11

20 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 yang ingin dicapai yang semuanya untuk menunjang keberhasilan usaha yang akan atau sedang dilaksanakannya. 3. Manfaat Proposal Usaha Pembuatan proposal usaha tentu akan memberikan dampak kepada pengusaha yang menjalankan kegiatan usaha. Manfaat tersebut antara lain adalah sebagai berikut: a. Sebagai alat komunikasi dalam menggambarkan usaha yang akan dibuka secara menyeluruh kepada pihak lain. b. Sebagai alat pembanding antara kinerja usaha yang aktual dengan yang diperkirakan. c. Membantu pengusaha memahami persaingan faktor ekonomi dan analisis financial, sehingga dapat dengan cermat membuat asumsi tentang seberapa besar kesempatan untuk meraih sukses. d. Untuk mengembangkan dan menguji strategi dan hasil yang diharapkan dari sudut pandang pihak luar. e. Untuk memperjelas keberadaan sumbersumber dana dalam mengelola usaha, karena keberadaan sumber-sumber dana dalam mengelola usaha dapat digunakan untuk: Memberikan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai sumber-sumber dana Memberikan gambaran tentang kemampuan pengusaha untuk memenuhi kewajibannya Memberikan informasi potensi pasar dan perkiraan market share yang mungkin diraih Mengidentifikasikan adanya resiko kritis sehingga memudahkan menentukan langkah antisipasi. f. Sebagai bahan pertimbangan bagi Bank / calon pemberi pinjaman (kredit) sebelum memberikan pinjaman (kredit) 12 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

21 4. Latar Belakang Pembuatan Proposal Usaha. Dalam pembuatan proposal usaha dilatarbelakangi dengan berbagai alasan sehingga pengusaha perlu membuat proposal usaha dan bahkan menurut Bygrave terdapat beberapa alasan penting mengapa harus menyusun proposal usaha / Bussines Plan : a. To sell yourself on the bussines. Dengan membuat proposal usaha yang baik, menarik dan mudah dipahami oleh pihak lain, maka pengusaha secara tidak langsung menjual ide bisnis dan gagasan bisnisnya kepada pihak lain yang akan diajak bekerjasama (para investor, pemasok, pengelola jasa bisnis, dan sebagainya) b. To obtain bank financing. Proposal usaha yang lengkap dapat memberikan gambaran yang jelas dan meyakinkan kepada pihak bank untuk mengalirkan dananya. c. To obtain investment fund. Para pemilik modal umumnya akan mencari perusahaan yang mempunyai kondisi sehat keadaannya. Kondisi ini dapat dilihat dalam proposal usaha, proposal usaha yang disusun dengan baik menunjukkan rencana yang jelas dan terperinci sehingga dapat menarik minat para pemilk modal. d. To obtain large contracts. Sebagai pengembangan, proposal usaha dapat digunakan untuk memperluas hubungan kerjasama dengan perusahaan lain. Dengan proposal usaha yang baik dapat memberikan gambaran bahwa usaha yang akan dibuka merupakan peluang bisnis bagi perusahaan lain sehingga menjadi tertarik untuk melakukan kerjasama. e. To attract key employees. Proposal usaha yang dibuat pengusaha dapat menarik minat karyawan professional untuk bergabung bersama. Dengan melihat proposal usaha suatu perusahaan, karyawan profesional dan berpengalaman sudah dapat menilai dengan jelas apakah usaha yang akan dijalankan perusahaan bisa berhasil Direktorat Pembinaan SMK (2013) 13 KEGIATAN BELAJAR 1

22 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 atau tidak. Apabila dirasakan dapat menguntungkan karyawan tersebut maka mereka akan tertarik untuk bergabung bersama. Perlu diketahui dalam dunia usaha, perusahaan lebih banyak mencari karyawan yang professional untuk dipekerjakan. f. To motivate and focus your management team. Proposal usaha dapat digunakan sebagai arahan dan panduan bagi manajemen untuk menjalankan usahanya, sehingga lebih focus dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. 5. Komponen Proposal Usaha Proposal usaha harus dibuat sebaik dan selengkap mungkin serta mencakup semua yang diperlukan dalam suatu kegiatan usaha. Sehingga suatu rencana usaha harus ditulis dan resmi, supaya dapat digunakan sebagai acuan untuk menjalankan usaha. Rencana usaha yang tertuang dalam bentuk tulisan dan resmi yang disebut proposal usaha dan dalam bahasa inggerisnya dikenal dengan istilah Business Plan atau rencana bisnis. Proposal usaha atau Business Plan atau rencana bisnis merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan suatu usaha untuk menjual barang atau jasa sehingga dapat menarik minat pihak lain untuk bekerjasama. Proposal usaha biasanya memuat tentang tujuan, visi, misi dari usaha yang akan dijalankan. Penyusunan proposal usaha dapat dijadikan sebagai media komunikasi untuk menerangkan profil usaha atau bisnis yang akan dikembangkannya. Oleh karena itu setiap komponen aspek usaha harus didiskripsikan dengan jelas. 14 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

23 Komponen aspek usaha yang tertuang dalam Proposal Usaha yang harus didiskripsikan antara lain meliputi: a. Menetapkan jenis usaha yang akan dikembangkan b. Operasional produksi c. Pemasaran produk d. Sumber daya manusia e. Organisasi dan manajemen f. Permodalan/financial g. Penelitian dan pengembangan h. Resiko yang dihadapi i. Aspek yuridis j. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan KEGIATAN BELAJAR 1 Pada dasarnya proposal usaha terdiri atas sasaran dan strategi. Sasaran adalah segala sesuatu yang ingin dicapai pengusaha, sedangkan strategi adalah arah tindakan untuk mencapai sasaran usaha. 6. Menyusun Proposal Usaha. a. Perlu diketahui Sebelum Menyusun Proposal Usaha. Dalam menyusun proposal usaha ada beberapa hal penting yang perlu diketahui/dipahami secara baik oleh pengusaha sebelum menyusun proposal usaha. Hal Penting yang perlu diketahui pengusaha sebelum menyusun proposal usaha, diantaranya adalah: 1) Mengetahui tentang: a) Tujuan yang realistis. Sebelum menyusun proposal usaha Pengusaha sudah harus tahu tentang tujuan usaha yang ingin dicapai, apakah tujuan itu realistis atau tidak dan pengusaha yang baik tentunya akan membuat tujuan usaha yang realistis yang secara normal bisa dicapai. Selain daripada itu Direktorat Pembinaan SMK (2013) 15

24 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 seharusnya tujuan yang hendak dicapai disesuaikan dengan kemampuan dana/modal dan sebaiknya penggunaan dana/modal dijabarkan secara lebih rinci/harus lebih spesifik dalam proposal usaha sehingga target pencapaiannya jelas dan dapat diukur ketercapaiannya. Disamping itu harus ada kesamaan dan kesatuan antara waktu pelaksanaan rencana kegiatan usaha dan parameter yang digunakan untuk mengukut tingkat pencapaian/keberhasilan usaha. Tujuan Usaha Harus Realistis b) Fleksibilitas. Proposal usaha yang akan disusun harus bisa menyesuaikan dengan segala perkembangan usaha yang aktual. Flesibilitas yang ada memungkinkan pengusaha membuat atau merumuskan alternatif strategi untuk menghadapi perkembangan usaha. Proposal Harus Fleksibel, seperti Aku 16 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

25 c) Batasan waktu. Setiap tujuan yang ditetapkan dan disusun dalam proposal usaha harus dibuat secara berkesinambungan dan berkelanjutan. KEGIATAN BELAJAR 1 Artinya beberapa tujuan yang ditetapkan mempunyai hubungan yang saling terkait dan mendukung tercapainya tujuan selanjutnya.setiap kemajuan yangdicapai mempunyai batasan waktu dan ada evaluasi waktu di setiap kemajuan yang dicapai. d) Komitmen. Untuk memulai suatu usaha, pengusaha tidak akan dapat berjalan sendiri tanpa dukungan semua pihak yang terlibat baik itu keluarga, mitra bisnis, karyawan maupun pihak lain yang diperlukan. Semua pihak yang terlibat harus mendukung dan berkomitmen bersama untuk menjalankan usaha tersebut. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 17

26 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 2) Memiliki Kemampuan: a) Memiliki pengetahuan di bidang teknologi, daya kreatifitas, inisiatif dan inovatif. Sebaiknya pengusaha memiliki pengetahuan dibidang teknologi, misalnya teknolodi dibidang komunikasi yaitu bagaimana menggunakan mesin Fax, internet, , computer dll. Punya daya kreatifitas sehingga mampu menciptakan sesuatu hal yang baru dalam pelaksanaan kegiatan usaha, misalnya menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dll. Inisiatif dan inovatif ini berarti pengusaha bisa sebagai penggerak dalam mendorong terwujudnya peningkatan semangat kerja bagi karyawannya untuk lebih rajin lagi sehingga kegiatan usaha mengalami peningkatan. b) Memiliki Kemampuan Membuat proyeksi finansial. Pengusaha juga harus punya kemampuan untuk membuat proyeksi finansial untuk kegiatan usahanya di masa mendatang (misalnya: sebulan, 6 bulan, setahun, 3 tahun, dan seterusnya). Sedangkan 18 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

27 yang dimaksud dengan proyeksi financial dalam bahan ajar ini adalah kemampuan pengusaha untuk memperkirakan keadaan keuangan dari kegiatan usahanya untuk masa mendatang (misalnya: sebulan, 6 bulan, setahun, 3 tahun mendatang, dan seterusnya). Dengan proyeksi financial maka pengusaha mengetahui perkiraan perkembangan kegiatan usahanya sehingga pengusaha tersebut sudah harus mempersiapkan apasaja yang harus dipersiapkan sebagai antisipasi terhadap berbagai kemungkinan perkembangan usaha. KEGIATAN BELAJAR 1 c) Memiliki kemampuan dalam bidang pemasaran, produksi dan sumber daya manusia. Bagaimana Supaya Produk Dapat Terjual Habis!!! Sebagai pengusaha yang bergerak pada pengelolaan usaha pemasaran maka pengusaha harus punya kemampuan untuk memasarkan produk (barang/jasa) karena keberhasilan memasarkan produk merupakan kunci kesuksesan usaha. Disamping itu pengusaha juga harus mampu untuk menyediakan produk yang akan dijual/dipasarkan serta mampu menciptakan sumber daya Direktorat Pembinaan SMK (2013) 19

28 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 manusia atau sumber daya lainnya menjadi lebih produktif. d) Memiliki kemampuan dalam bidang manajemen usaha. Supaya kegiatan usaha dapat berjalan lancar sebaiknya pengusaha memiliki kemampuan dalam memenaj usaha (mengatur usaha) sehingga usaha berjalan sesuai rencana dan targettarget yang sudah diprogramkan bisa diwujudkan. e) Memiliki visi dan misi yang jelas dan fokus Setiap pengusaha seharusnya mempunyai visi, misi yang jelas dan fokus.karena dengan adanya visi berarti pengusaha sudah mempunyai perkiraan tentang keadaan/kondisi usahanya pada masa mendatang (mungkin 10, 20 atau 50 tahun mendatang). Misalnya usahanya sudah ada cabangnya di seluruh ibukota provinsi di Indonesia. Sedangkan misi adalah bagaimana pengusaha tersebut berusaha untuk mewujudkanvisinya. Oleh karena itu dalam misi yang 20 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

29 dilakukan harus jelas dan terarah/fokus. f) Kemampuan Menganalisis Pesaing. Dalam mengelola usaha pemasaran belum tentu kegiatan usaha yang Mungkin ini pesaing Gue Gue pesaing KEGIATAN BELAJAR 1 dijalankan/dilakukan secara sendiri (monopoli) tetapi pada umumnya pengusaha mempunyai pesaing. Keberadaan pesaing akan berpengaruh terhadap kelancaran usaha, oleh karena itu untuk menjaga agar pesaing tidak menimbulkan masalah negatif pada usaha maka diharapkan pengusaha mempunyai kemampuan untuk menganalisis situasi pesaing. Untuk menanalisis situasi pesaing pengusaha membutuhkan berbagai sumber yang akan digunakan untuk memantau para pesaing potensialnya. Pesaing potensial adalah pesaing yang mampu menurunkan jumlah omzet penjualan usaha yang ada disekitarnya. Menganalisis pesaing ini penting dilakukan karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran yang akan digunakan untuk memperkecil pengaruh negatif pesaing.kemampuan dan pengetahuan tentang analisis situasi Direktorat Pembinaan SMK (2013) 21

30 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 persaingan ini juga digunakan untuk memperkirakan seberapa besar kekuatan dan kelemahan produk yang sudah ada di pasaran dan mengukur daya saing produk yang sudah ada di pasaran dengan produk yang akan diluncurkan. g) Kemampuan Menetapkan Harga. Pengusaha harus punya kemampuan untuk menentukan harga jual suatu produk. Mungkin Harga Produk Gue Terjangkau Salah dalam menentukan harga akan berakibat tidak laku/tidak terjualnya produk dan mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu sebelum menentukan harga jual sebaiknya pengusaha melakukan survey terhadap harga untuk produk yang sama atau sejenis di pasaran dan kemudian baru menentukan harga terhadap produk yang akan di jual. Penetapan harga harus benar-benar tepat supaya harga produk dapat bersaing dan berhasil menembus pasar sehingga menghasilkan keuntungan maksimal. Selain mensurvey harga dari produk yang sama dan sejenis di pasaran pengusaha juga harus 22 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

31 mempertimbangkan kuwalitas, bentuk, rasa, tampilan, ukuran dan lain sebagainya dari produk yang akan dijual. h) Kemampuan Memperoleh Informasi. Sebagai calon pengusaha dan sedang berusaha untuk membuat proposal sebaiknya harus mempunyai informasi yang akurat tentang bagaimana suatu kegiatan usaha bisa dilaksanakan dan mrempertimbangkan berbagai resiko dari kegiatan usaha yang akan dijalankan. KEGIATAN BELAJAR 1 Gue Bisa Dapatkan Informasi dgn mudah Untuk itu diperlukan informasi yang sangat banyak dan beragam sebagai bahan pertimbangan bagi seorang calon/pengusaha dalam mengambil keputusan. Informasi yang banyak dan beragam tersebut bisa didapat melalui: (1) Kontak Individu Pengusaha Professional Konsumen (2) Observasi Pameran perdagangan Konsumen Pemasok Pesaing Distributor Mantan pegawai Agen Tenaga ahli dan praktisi Direktorat Pembinaan SMK (2013) 23

32 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 (3) Surat langsung Bacaan Laporan dan statistik Media Buku Direktori Informasi pemerintah Asosiasi dagang (4) Survey, Penelitian, internet dan web Pesaing Pasar Informasi industri Departemen pemerintah b. Isi Proposal Usaha. Setiap orang yang menyusun proposal usaha pasti menginginkan bahwa isi proposal usahanya lengkap, artinya semua yang diperlukan yang seharusnya ada, sudah ada dalam proposal. Lengkap tidaknya isi proposal sangat relative karena tergantung dari besar kecil dan jenis usaha yang akan dijalankan. Supaya isi proposal yang dibuat lengkap atau paling tidak mendekati lengkap maka sebaiknya proposal disusun berdasarkan analisa SWOT (strength, weakness, opportunity and threat) yaitu analisis mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan resiko-resiko yang akan dihadapi. Informasi yang tercakup dalam sebuah proposal usaha minimal berisikan: uraian usaha, produk, lokasi, pasar, persaingan, laporan keuangan, manajemen, personalia, proposal kredit dan lampiran pelengkap lainnya. 24 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

33 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat penjelasan berikut: 1) Uraian Usaha. Uraian Usaha berisi penjelasan singkat tentang usaha yang sedang atau akan dijalankan oleh pengusaha. Di bagian ini, pengusaha mengemukakan latar belakang pemilihan bidang usaha dan prospek usahanya di masa mendatang. Berbagai keunggulan dan kendalakendala yang dihadapi serta antisipasi pemecahannya dikemukakan juga. 2) Produk. Tentang produk diuraikan secara rinci mulai dari bentuk, ukuran, jenis, kegunaan, kuantitas hasil produk per periode, dan lain-lain. Produk yang akan dihasilkan bergantung kepada minat dan pengetahuan pengusaha. Kadang-kadang pengusaha tersebut sudah mempunyai pengetahuan dalam menghasilkan produk, baik dari pengalaman sendiri maupun pengalaman dari orang lain. KEGIATAN BELAJAR 1 Beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memilih produk yang akan dihasilkan, antara lain : a) Permintaan konsumen terhadap produk b) Kebutuhan konsumen yang masih belum teridentifikasi c) Daya beli konsumen d) Persaingan dalam pasar e) Sumber-sumber daya yang menunjang produksi 3) Lokasi. Lokasi usaha yang akan dipilih harus dicantumkan dalam proposal usaha karena lokasi merupakan bagian dari aspek pemasaran disamping harga dan promosi. Untuk menentukan lokasi usaha ada 2 (dua) hal yang perlu diperhatikan, yaitu : Direktorat Pembinaan SMK (2013) 25

34 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 a) Hubungan ke belakang (backward linkage), misalnya bagaimana memperoleh bahan baku. Hubungan ini berdampak pada besarnya biaya produksi. b) Hubungan ke depan (forward linkage), misalnya daerah hasil pemasaran. Hubungan ini terkait dengan masalah penjualan dan distribusi produk untuk sampai ke tangan konsumen. Hal-hal yang harus diperhatikan antara lain : (1) Dekat dengan sumber bahan baku (2) Dekat dengan pasar (3) Kemudahan untuk mendapatkan sumber daya manusia (4) Kemudahan dalam hal transportasi (5) Kemudahan dalam memperoleh bahan baku (6) Kemudahan dalam memperoleh air (7) Sikap pemerintah setempat dan masyarakat sekitar 4) Pasar. Dalam proposal usaha juga ditetapkan jenis pasar apa yang menjadi sasarannya. Demikian juga dengan segmen pasar yang akan dituju, bagaimana posisi perusahaan di dalam pasar tersebut. a) Pasar Yang Menjadi Sasaran Pemasaran. Ada 5 (lima ) jenis pasar yang menjadi sasaran dari produk perusahaan, yaitu: (1) Pasar Monopoli (2) Pasar Persaingan Sempurna (3) Pasar Oligopoli (4) Pasar Monopolistis (5) Pasar Monopsoni b) Posisi Perusahaan Dalam Pasar Posisi perusahaan di dalam pasar yang akan dituju dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu : 26 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

35 (1) Pemimpin Pasar (market leader) (2) Penantang Pasar (market challenger) (3) Pengikut Pasar (follower market) (4) Perelung Pasar (nice market) 5) Persaingan. Dalam proposal usaha menyebutkan dengan jelas dimana posisi perusahaan diantara para pesaing (competitor) yang akan dihadapi di dalam pasar. Disamping itu pengusaha juga harus mampu menggambarkan strategi pemasaran yang akan dijalankan untuk memenangkan persaingan. Strategi pemasaran tersebut meliputi : distribusi, promosi dan rencana pengembangan produk. KEGIATAN BELAJAR 1 Penentuan strategi pemasaran ini sangat penting karena dapat menjadikan peluang keberhasilan sebuah usaha yang sedang atau yang akan dilaksanakan. 6) Laporan Keuangan. Pengusaha wajib mencantumkan laporan keuangan yang dimiliki. Hal ini bermanfaat bagi pihak penyandang modal untuk menilai kemampuan riel maupun kemampuan potensial perusahaan tersebut. Laporan keuangan antara lain meliputi : a) Neraca perusahaan b) Laporan Rugi/Laba c) Laporan per modal (equitas) Dari laporan keuangan ini pihak luar yang bekerjasama dengan perusahaan dapat menilai likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas perusahan. 7) Manajemen. Dalam proposal usaha juga menguraikan perihal bentuk kepemilikan, struktur organisasi serta peranan dan wewenang masing-masing bagian dalam organisasi perusahaan. Demikian juga tentang status badan usaha yang akan dijalankan, apakah berstatus persereoan terbatas, Direktorat Pembinaan SMK (2013) 27

36 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 firma, CV atau bentuk badan usaha lainnya. 8) Personalia. Pengusaha menjelaskan secara teperinci susunan personalia yang mengisi struktur organisasi. Untuk mendapatkan dan menempatkan pegawai yang sesuai dengan bidangnya, benar-benar dilakukan dengan cermat dan teliti. Pertimbangan tentang kemampuan, kualitas dan kuantitas pegawai dilakukan secara professional tanpa mengenal kolusi maupun nepotisme. 9) Proposal Kredit. Setelah memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang usaha yang akan dibuka atau dijalankan, pengusaha biasanya mencantumkan proposal kredit. Tujuannya untuk mengajukan sejumlah dana yang diperlukan dalam rangka mengembangkan usahanya. Kebutuhan dana yang diperlukan harus terperinci alokasinya, misalnya untuk menambah jumlah mesin, menyewa gedung baru, pembelian bahan baku dan sebagainya. 10) Lampiran/Dokumen Penting Lainnya. Bagian terakhhir dalam sebuah proposal usaha dilampirkan dokumen-dokumen penting perusahaan. Dokumen tersebut berisi antara lain : akta pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah, dan lain sebagainya. 28 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

37 c. Sistematika Penulisan Proposal Usaha. Dalam penulisan proposal usaha belum ada bentuk yang baku, oleh karena itu setiap pengusaha boleh saja membuat proposal usaha sesuai dengan keinginannya tetapi tidak boleh menyimpang dari ketentuan yang telah berlaku secara umum seperti yang telah dijelaskan di atas. KEGIATAN BELAJAR 1 Berikut ini beberapa contoh sistematika penulisan proposal usaha yang kiranya dapat dijadikan acuan dalam pembuatan proposal usaha, yaitu : Contoh Sistematika 1 (Mardiyatmo:2008) Bagian I Bagian II Bagian III : Pendahuluan A. Nama dan Alamat Perusahaan B. Nama dan Alamat Penanggungjawab C. Informasi Usaha : Uraian tentang Aspek-Aspek Usaha A. Uraian Umum Usaha B. Latar Belakang Industri C. Sejarah dan Latara Belakang Perusahaan D. Tujuan atau potensi dan pembagian waktu E. Keunikan produk atau pelayanan : Aspek Pemasaran A. Penelitian dan Analisis 1. Target Pasar atau konsumen 2. Ukuran dan tren pasar 3. Situasi persaingan 4. Kalkulasi/perkiraan bagian pasar B. Rencana pemasaran 1. Strategi pasar (penjualan dan distribusi) 2. Masalah penetapan harga 3. Periklanan dan promosi Direktorat Pembinaan SMK (2013) 29

38 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Bagian IV : Penelitian, Modal dan Pengembangan A. Pengembangan dan rencana desain B. Hasil-hasil penelitian teknologi C. Kebutuhan asisten penelitian D. Struktur biaya Bagian V Bagian VI Bagian VII Bagian VIII Bagian IX Bagian X : Aspek Pabrik A. Pengembangan dan rencana desain B. Hasil-hasil penelitian teknologi C. Kebutuhan asisten penelitian D. Struktur biaya : Aspek manajemen A. Tim manajemen B. Struktur legal (perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga kerja, kepemilikan, dll) C. Susunan direktur, penasihat, konsultan, dll : Aspek Resiko A. Masalah-masalah yang potensial B. Resiko dan hambatan C. Tindakan alternative : Aspek Finansial A. Perkiraan Finansial 1. Keuntungan dan kerugian 2. Arus kas 3. Analisis break event point 4. Biaya B. Sumber-sumber penggunaan dan 1. Rencana anggaran 2. Penahanan financial : Aspek jadwal pembagian waktu A. Penentuan waktu dan tujuan B. Batas waktu C. Hubungan peristiwa-peristiwa : Appendiks atau Bibliografi A. Surat-surat B. Data penelitian pasar C. Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya D. Daftar harta dari pemasok. 30 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

39 Contoh Sistematika 2 (Mardiyatmo:2008) Bagian I Bagian II Bagian III : Pendahuluan A. Nama dan Alamat Perusahaan B. Nama dan alamat Pemilik C. Nama dan Alamat Penanggungjawab D. Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan : Rangkuman Eksekutif Rangkuman eksekutif lebih kurang tiga halaman yang menjelaskansecara lengkap isi proposal usaha : Analisis Industri A. Perspektif masa depan B. Analisis persaingan C. Segmentasi pasar yang akan dimasuki D. Ramalan tentang produk yang dihasilkan KEGIATAN BELAJAR 1 Bagian IV Bagian V Bagian VI Bagian VII Bagian VIII : Deskripsi Usaha A. Produk yang dihasilkan B. Jasa pelayanan C. Ruang lingkup usaha D. Personalia dan perlengkapan kantor E. Latar belakang identitas pengusaha : Rencana Produksi A. Proses Produksi B. Keadaan gedung dan perlengkapannya C. Sumber-sumber bahan baku : Rencana Produksi A. Penetapan harga B. Pelaksanaan distribusi C. Promosi yang akan dilakukan D. Pengembangan produk : Perencanaan Organisasi A. Informasi tentang partner B. Uraian tentang kekuasaan C. Latar belakang anggota tim manajemen D. Peranan dan tanggungjawab personalia : Resiko A. Evaluasi tentang kelemahan usaha B. Gambaran tentang teknologi Direktorat Pembinaan SMK (2013) 31

40 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Bagian IX : Perencanaan Permodalan A. Neraca permulaan perusahaan B. Proyeksi aliran kas C. Analisis titik impas (BEP) D. Sumber-sumber permodalan Bagian X : Appendiks A. Surat-surat B. Data penelitian pasar C. Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya D. Daftar harga dari pemasok barang Contoh Sistematika 3 I. Aspek Umum dan Struktur Organisasi A. Nama, jenis, bentuk dan tempat usaha B. Visi dan misi usaha C. Tujuan badan usaha D. Struktur organisasi usaha II. Aspek Pemasaran A. Penetapan pelanggan sasaran dan jangkauan pemasaran B. Program dan strategi pemasaran C. Rencana kegiatan pemasaran D. Target volume penjualan III. Aspek Operasi/Produksi A. Rencana produk B. Kebutuhan alat, mesin, sarana, dan prasarana C. Sistem, metode dan prosedur operasional/operasi D. Tata letak mesin dan peralatan E. Program analisis dampak lingkungan IV. Aspek Administrasi dan Kepegewaian A. Surat menyurat dan kearsipan B. Pembukuan ringan C. Rencana kebutuhan tenaga kerja atau kuantitas dan kualitas D. Hak dan kewajiban tenaga kerja E. Program pendidikan, latihan dan pengembangan 32 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

41 V. Aspek Keuangan A. Anggaran pendapatan (income budget) B. Anggaran Arus Kas (cash flow budget) C. Rencana Pembentukan Modal D. Program Kerja bagian keuangan E. Rencana Pengendalian Keuangan (likuiditas, solvabilitas, probabilitas) VI. Lampiran-lampiran A. Surat-surat Ijin Usaha B. Hasil Analisis Peluang Pasar C. Katalog dan daftar harga D. Dokumen penting lainnya KEGIATAN BELAJAR 1 Contoh Sistematika 4 I. Cover memuat tentang: A. Nama usaha, B. Nama tempat Usaha C. Waktu pembuatan proposal. II. III. IV. Halaman kedua memuat tentang: A. Profil usaha secara singkat lengkap dengan B. Nama pemilik Usaha. Pendahuluan memuat tentang: A. Latar belakang usaha bisnis Anda, B. Alasan perlunya tambahan modal usaha, C. Iklim usaha dan D. Rencana usaha bisnis ke depan. E. Tujuan dari tambahan modal usaha beserta rincian yang dibutuhkan. Isi yang di dalamnya memuat tentang: A. Produk yang akan ditawarkan, B. Pembelinya, C. Para pesaing D. Apa yang akan dilakukan untuk mengembangkan usaha E. Proses produksi jika bisnis Anda bergerak di bidang produksi, teknologi yang digunakan, F. Prospek usaha yang dijalankan, G. Laporan keuangan H. Biaya-biaya dalam kegiatan usaha. I. Daftar barang yang bisa dijadikan jaminan. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 33

42 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 V. Penutup Berisi harapan-harapan dan ucapan terima kasih. Contoh Sistematika 5 (Ating Tedjasutisna :2008) I. Halaman depan. Pada halaman depan dicantumkan nama dan alamat perusahaan serta nama orang yang bertanggungjawab. II. Daftar isi. Memuat secara rinci seluruh isi draft proposal lengkap dengan nomor halamannya. III. Rangkuman eksekutif. Memuat isi keseluruhan proposal usaha. IV. Penjelasan perusahaan. Mengungkapkan strategi perusahaan dan Tim Manajemen Pengelola Perusahaan. V. Pemasaran. Menjelaskan pasar yang akan dituju, besarnya potensi pasar dan berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen di masa yang akan datang. VI. Barang dan jasa yang dihasilkan. Menjelaskan tentang kuantitas, kualitas, kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang dihasilkan. VII. Usaha meningkatkan penjualan. Menjelaskan tentang strategi promosi, tenaga penjual ataupun perwakilan-perwakilan penjual di berbagai daerah yang digunakan. VIII. Permodalan. Menjelaskan mengenai rencana permodalan dan proyeksinya, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatannya. IX. Appendiks. Berisi berbagai keterangan atau lampiran-lampiran yang diperlukan untuk melengkapi proposal usaha, misalnya akta pendirian, SIUP, SITU, IMB, AMDAL maupun sertifikat usaha lainnya. 34 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

43 Contoh Sistematika 6 (Template) PROPOSAL USAHA NAMA USAHA/PERUSAHAAN KEGIATAN BELAJAR 1 (JENIS USAHA) (TEMPAT & TANGGAL PENYUSUNAN) disusun oleh: (Nama Penyusun) (Jabatan Penyusun) Alamat Lengkap Usaha/Perusahaan No. Telepon No. Faximili Alamat Situs Web KOTA Direktorat Pembinaan SMK (2013) 35

44 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 DAFTAR ISI A. RINGKASAN EKSEKUTIF B. LATAR BELAKANG 1. DATA PERUSAHAAN 2. DATA PERUSAHAAN 3. STRUKTUR ORGANISASI 4. KONSULTAN PENDAMPING 5. SUSUNAN PEMILIK / PEMEGANG SAHAM C. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN 1. PRODUK / JASA YANG DIHASILKAN 2. GAMBARAN PASAR 3. TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU 4. TREND PERKEMBANGAN PASAR 5. PROYEKSI PENJUALAN 6. STRATEGI PEMASARAN 7. ANALISIS PESAING 8. SALURAN DISTRIBUSI D. ANALISIS PRODUKSI 1. PROSES PRODUKSI 2. BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA 3. KAPASITAS PRODUKSI 4. RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI E. ANALISIS SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) 1. ANALISIS KOMPETENSI SDM 2. ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM 3. RENCANA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SDM F. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA 1. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA 2. TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA 36 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

45 I. RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Nama Usaha/Perusahaah 2. Bidang Usaha 3. Jenis Produk 4. Jumlah Penjualan Per tahun 5. Nilai Kekayaan Usaha/Perusahaan 6. Prospek Pengembangan Usaha 7. Rencana Pengembangan Usaha 8. Perkiraan Penjualan pertahun 9. Kebutuhan Modal/Uang 10. Rencana Penggunaan Modal/Uang 11. Jangka Waktu Pengembalian 12. Jaminan/Agunan KEGIATAN BELAJAR 1 II. LATAR BELAKANG USAHA / PERUSAHAAN A. DATA USAHA/PERUSAHAAN 1. Nama Usaha / Perusahaan : 2. Bidang Usaha : 3. Jenis Produk 4. Alamat Usaha/Perusahaan 5. No.Telp./Fax 6. Alamat 7. Bank Perusahaan 8. Bentuk Badan Hukum 9. Nomor Akte Pendirian 10. NPWP 11. Mulai Berdiri B. BIODATA PEMILIK 1. Nama 2. Jabatan 3. Tempat & tanggal Lahir 4. Alamat Rumah 5. Nomor Telp. 6. Nomor Fax 7. Alamat 8. Pendidikan Terakhir 9. Pengalaman Kerja Direktorat Pembinaan SMK (2013) 37

46 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 C. STRUKTUR ORGANISASI NAMA DAN GELAR jabatan NAMA DAN GELAR jabatan NAMA DAN GELAR jabatan NAMA DAN GELAR jabatan D. KONSULTAN PENDAMPING (jika ada) 1. Nama Perusahaan Konsultan 2. Nama Konsultan Pendamping.. 3. Mulai Pendampingan.. 4. Jangka waktu Pendampingan E. SUSUNAN PEMILIK / PEMEGANG SAHAM NAMA Jumlah Saham Nilai Saham Persentase T O T A L 0 0 0% 38 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

47 nilai penjualan (dalam jutaan rupiah) M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 III. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN A. PRODUK / JASA YANG DIHASILKAN 1. Sebutkan semua jenis produk yang dihasilkan, berikut karakteristiknya dan asesoris/komponen yang menjadi nilai tambah suatu produk. 2. Tampilkan juga foto-foto produk tersebut KEGIATAN BELAJAR 1 3. Sebutkan Keunggulan Produk yang dimiliki/akan dijual: B. GAMBARAN PASAR Data Nilai Penjualan (3 5 Tahun Terakhir) tahun ke - Direktorat Pembinaan SMK (2013) 39

48 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Jelaskan jika terjadi perubahan yang cukup drastis: C. KEGIATAN PEMASARAN DAN PROMOSI YANG SUDAH DILAKUKAN PERSONAL SELLING Uraikan Jenis Kegiatan Yang Pernah Dilakukan dan Hasil Yang Dicapai 40 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

49 PAMERAN Uraikan Jenis Kegiatan Yang Pernah Dilakukan dan Hasil Yang Dicapai KEGIATAN BELAJAR 1 BROSUR Uraikan Jenis Kegiatan Yang Pernah Dilakukan dan Hasil Yang Dicapai Direktorat Pembinaan SMK (2013) 41

50 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 ADVERTISING / IKLAN Uraikan Jenis Kegiatan Yang Pernah Dilakukan dan Hasil Yang Dicapai D. TARGET ATAU SEGMEN PASAR YANG DITUJU Gambaran Karakteristik Pembeli / Pengguna Sebutkan apakan pembeli industri atau individu serta sebutkan juga karakteristik pembeli, misalnya jenis kelamin, umur, daya beli, kelas soasial atau hal lain yang diperlukan. 42 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

51 PROYEKSI NILAI PENJUALAN (dalam jutaan rupiah) M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 E. TREND PERKEMBANGAN PASAR PERKIRAAN JUMLAH DAN NILAI RATA-RATA PERMINTAAN PRODUK PER TAHUN : KEGIATAN BELAJAR 1 F. PROYEKSI PENJUALAN tahun ke - Jelaskan bagaimana Anda memperoleh nilai perkiraan / proyeksi di atas. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 43

52 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 G. STRATEGI PEMASARAN PENGEMBANGAN PRODUK Uraikan Jenis Kegiatan Yang Pernah Dilakukan dan Hasil yang Dicapai PENGEMBANGAN WILAYAH PEMASARAN Uraikan Jenis Kegiatan Yang Pernah Dilakukan dan Hasil yang Dicapai 44 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

53 KEGIATAN PROMOSI Uraikan Jenis Kegiatan Yang Pernah Dilakukan dan Hasil yang Dicapai KEGIATAN BELAJAR 1 STRATEGI PENETAPAN HARGA Uraikan Jenis Kegiatan Yang Pernah Dilakukan dan Hasil yang Dicapai Direktorat Pembinaan SMK (2013) 45

54 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 H. ANALISIS PESAING PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN OKKY EDDO I. SALURAN DISTRIBUSI Wilayah Pemasaran Dan Jalur Distribusi Saat Ini 1. Wilayah Pemasaran Lokal... % Regional... % Nasional... % Ekspor... % 2. Jalur Distribusi Individu Industri Pemerintah Lain - Lain Distributor Retailer Eksportir 3. Alamat Showroom / Counter Penjualan (Milik Perusahaan) Direktorat Pembinaan SMK (2013)

55 Wilayah Pemasaran dan Jalur Distribusi yang Direncanakan 1. Wilayah Pemasaran Lokal... % Regional... % Nasional... % Ekspor... % KEGIATAN BELAJAR 1 2. Jalur Distribusi Individu Industri Pemerintah Lain Lain Distributor Retailer Eksportir 3. Rencana Lokasi Showroom / Counter Penjualan IV. ANALISIS PRODUKSI A. PROSES PRODUKSI Sisipkan Juga Foto-Foto Proses Produksi. PROSES PRODUKSI BAHAN BAKU TEKNOLOGI MESIN Otomatis Otomatis Tradisional Direktorat Pembinaan SMK (2013) 47

56 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 MATERIAL A MATERIAL B PERSIAPAN MATERIAL A PERSIAPAN MATERIAL B PROSES PRODUKSI (1) PROSES PRODUKSI (3) PROSES PRODUKSI (2) PERAKITAN PENGEMASAN KEUNGGULAN PROSES YANG DIMILIKI Direktorat Pembinaan SMK (2013)

57 B. BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA BAHAN BAKU KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN SUMBER KEGIATAN BELAJAR 1 BAHAN PENOLONG KEBUTUHAN RATA-RATA PER BULAN SUMBER C. KAPASITAS PRODUKSI Fasilitas dan Mesin Produksi yang Dimiliki FASILITAS & MESIN PRODUKSI *) Jumlah Total Nilai T O T A L 0 0 *) tanah, bangunan, mesin dan peralatan produksi KAPASITAS PRODUKSI RATA-RATA PER BULAN Direktorat Pembinaan SMK (2013) 49

58 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 D. RENCANA PENGEMBANGAN PRODUKSI Strategi Dan Tahap-Tahap Rencana Pengembangan Produksi Rencana Penambahan Fasilitas dan Mesin Produksi FASILITAS & MESIN PRODUKSI *) Jumlah Harga Satuan Total Nilai T O T A L 0 0 *) tanah, bangunan, mesin dan peralatan produksi TARGET KAPASITAS PRODUKSI RATA-RATA PER BULAN *) *) setelah penambahan fasilitas dan mesin produksi 50 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

59 V. ANALISIS SUMBERDAYA MANUSIA (SDM) A. ANALISIS KOMPETENSI SDM TINGKAT PENDIDIKAN Jumlah Tidak Lulus SD SD SMP SMU D1 D3 / Sarjana Muda Sarjana T O T A L 0 KEGIATAN BELAJAR 1 BAGIAN / DEPT. Jumlah Manajemen Bagian Produksi Bagian Pemasaran Bagian Administrasi Lain - Lain T O T A L 0 Keunggulan Dan Kompetensi Sdm Lain-Lain Jelaskan kemampuan SDM secara khusus, misalnya keahlian komputer Direktorat Pembinaan SMK (2013) 51

60 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 B. ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM JABATAN Tingkat Pendidikan Pengalaman (tahun) Keterampilan Khusus C. RENCANA KEBUTUHAN PENGEMBANGAN SDM JABATAN Jumlah Kebutuhan Tenaga yang Tersedia Tenaga yang Harus Direkrut VI. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA A. RENCANA PENGEMBANGAN USAHA Isikan Sesuai Dengan Bagian 3, 4 Dan 5. STRATEGI PEMASARAN Uraikan strategi atau jenis kegiatan pemasaran yang akan dilakukan tahap demi tahap: Direktorat Pembinaan SMK (2013)

61 STRATEGI PRODUKSI Uraikan strategi atau jenis kegiatan produksi yang akan dilakukan tahap demi tahap: KEGIATAN BELAJAR 1 STRATEGI ORGANISASI DAN SDM Uraikan strategi atau jenis kegiatan organisasi dan SDM yang akan dilakukan tahap demi tahap: Direktorat Pembinaan SMK (2013) 53

62 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 STRATEGI KEUANGAN Uraikan strategi atau jenis kegiatan organisasi dan SDM yang akan dilakukan tahap demi tahap: B. TAHAP-TAHAP PENGEMBANGAN USAHA KEGIATAN bulan ke Kegiatan-kegiatan sesuai dengan pengembangan usaha 54 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

63 VII. ANALISIS KEUANGAN A. LAPORAN KEUANGAN LAPORAN ARUS KAS Nama Usaha/Perusahaan Tahun 2013 A. A. Penerimaan Des (Rp) Penerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Sub total penerimaan B. Pengeluaran Jan (Rp) Peb (Rp) KEGIATAN BELAJAR 1 Pembelian Upah buruh Gaji pimpinan Transpor Listrik Air Telpon Biaya bunga Pajak Sub Total Pengeluaran C. Selisih Kas D. Saldo Kas Awal E. Saldo Kas Akhir Direktorat Pembinaan SMK (2013) 55

64 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 LAPORAN LABA RUGI Nama Usaha/Perusahaan Tahun 2013 A. Hasil Penjualan (Rp) Penjualan Sub total hasil penjualan B. Biaya Produksi Bahan baku Bahan Pembantu Upah Buruh Biaya Pengiriman Produk Biaya lain-lain dan sebagainya Sub total biaya produksi C. Biaya Tetap Gaji pimpinan Gaji Staf Biaya Pemeliharaan Penyusutan dan sebagainya. Sub total biaya tetap D. Biaya Administrasi Biaya administrasi ATK Listrik, air, telp. Biaya lain-lain dan sebagainya Sub Total Biaya Administrasi E. Total Biaya (B+C+D) F. Laba sebelum pajak (A-E) G. Pajak H. Laba Bersih (F-G) 56 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

65 LAPORAN NERACA Nama Usaha/Perusahaan Tahun 2013 AKTIVA A. Aktiva Lancar Kas Piutang Bahan Baku Bahan Pembantu Barang Jadi Jumlah Aktiva Lancar B. Aktiva Tetap Tanah Bangunan Peralatan Penyusutan Lain-lain Jumlah Aktiva Lancar Jumlah Aktiva ( A + B ) PASIVA C. Hutang Jangka Pendek Hutang dagang Hutang Jatuh Tempo Lain-lain.. Jumlah Hutang Jangka Pendek D. Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman jangka panjang Lain-lain.. E. Modal Modal Disetor Laba Ditahan Jumlah Modal Jumlah Pasiva (C+D+E) Rupiah Rupiah KEGIATAN BELAJAR 1 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 57

66 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 B. RENCANA KEBUTUHAN INVESTASI KEBUTUHAN INVESTASI Jumlah Harga Satuan Total Nilai FASILITAS & MESIN PRODUKSI 1 ) 0 PERALATAN & SISTEM INFORMASI 2 ) 0 LAIN - LAIN (uraikan) 0 T O T A L ) Sesuai dengan IV.D. Rencana Pengembangan Produksi lihat tabel Rencana Penambahan Fasilitas dan Mesin Produksi 2 ) Sesuai dengan Tahapan Pengembangan Teknologi Informasi lihat tabel Rencana Penambahan Peralatan dan Sistem Informasi Direktorat Pembinaan SMK (2013)

67 C. RENCANA ARUS KAS (CASH FLOW) Rencana Arus Kas (Dalam Jutaan Rupiah) Nama Usaha/Perusahaan Tahun 2014 A. Penerimaan J P M A M J J A S O N D Penerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Sub total penerimaan B. Pengeluaran KEGIATAN BELAJAR 1 Pembelian Upah buruh Gaji pimpinan Transpor Listrik Air Telpon Biaya bunga Pajak Sub total pengeluaran C. Selisih Kas D. Saldo Kas Awal E. Saldo Kas Akhir Direktorat Pembinaan SMK (2013) 59

68 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Rencana Arus Kas (Dalam Jutaan Rupiah) Nama Usaha/Perusahaan Tahun A. Penerimaan Penerimaan Penjualan Penerimaan Pinjaman Sub total penerimaan B. Pengeluaran Pembelian Upah buruh Gaji pimpinan Transpor Listrik Air Telpon Biaya bunga Pajak Sub total pengeluaran C. Selisih Kas D. Saldo Kas Awal E. Saldo Kas Akhir 60 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

69 D. RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN Total Nilai Kebutuhan Pinjaman / Modal *) *) sesuai dengan PENERIMAAN PINJAMAN pada tabel RENCANA ARUS KAS untuk tahun pertama Rencana Arus Kas (Cash Flow) KEGIATAN BELAJAR 1 Total Nilai Kebutuhan Modal Investasi *) *) sesuai dengan Rencana Kebutuhan Investasi Total Nilai Kebutuhan Modal Kerja *) *) total nilai kebutuhan pinjaman / modal dikurangi total nilai kebutuhan modal investasi E. RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN Jangka Waktu Pengembalian *) *) sesuai dengan masa berakhirnya pembayaran angsuran pokok pada tabel RENCANA ARUS KAS, Rencana Arus Kas (Cash Flow) Masa Tenggang Pembayaran *) *) sesuai dengan masa tenggang pembayaran angsuran pokok pada tabel RENCANA ARUS KAS,Rencana Arus Kas (Cash Flow) Direktorat Pembinaan SMK (2013) 61

70 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 F. AGUNAN YANG DIMILIKI 1. Jenis Agunan 2. Spesifikasi dan Keterangan Lain-Lain 3. Aspek Legalitas 4. Nilai Agunan VIII. ANALISIS DAMPAK DAN RESIKO USAHA 1. DAMPAK TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR Dampak pemasaran terhadap masyarakat Dampak produksi dan teknologi terhadap masyarakat Dampak ornanisasi dan SDM terhadap masyarakat.. 2. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN Dampak produksi dan teknologi terhadap lingkungan Penanganan limbah yang dihasilkan.. 62 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

71 3. ANALISIS RESIKO USAHA Menggambarkan tentang sesuatu yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan pengembalian pinjaman.. KEGIATAN BELAJAR 1 4. ANTISIPASI RESIKO USAHA Menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan dalam meminimalkan resiko usaha.. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 63

72 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 IX. LAMPIRAN A. ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS STRENGTH (KEKUATAN): sebutkan asset atau hal yang paling berharga dalam organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya. 1. PRODUK Harga jual Mutu produk Desain dan variasi produk Perlengkapan (feature) tambahan Pengemasan & label 2. FUNGSI PEMASARAN Promosi dan iklan Tenaga sales 3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAAN Kecepatan distribusi Ketepatan waktu pengiriman Ketersediaan barang 4. PELAYANAN PELANGGAN Keramahan pelayanan Pelayanan purna jual 5. ORGANISASI DAN SDM Wewenang dan delegasi Rekrutmen dan penempatan Tingkat keahlian khusus Tingkat pendidikan Pengalaman kerja Jumlah tenaga kerja 6. SISTEM MANAJEMEN Sistem pembukuan (akuntansi) Sistem administrasi 7. PRODUKSI Biaya produksi Perencanaan produksi Kapasitas produksi Kemampuan pemenuhan order Fasilitas produksi Penanganan limbah produksi 8. TEKNOLOGI Penggunaan teknologi modern 9. PEMANFAATAN TI Pemahaman manfaat TI Ketersediaan perangkat keras Ketersediaan perangkat lunak 64 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

73 Kemampuan operator 10. LAIN-LAIN, SEBUTKAN: WEAKNESS (KELEMAHAN): sebutkan permasalahan utama yang timbul di dalam organisasi / perusahaan anda saat ini, berikan komentar seperlunya. 1. PRODUK Harga jual Mutu produk Desain dan variasi produk Perlengkapan (feature) tambahan Pengemasan & label 2. FUNGSI PEMASARAN Promosi dan iklan Tenaga sales 3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAAN Kecepatan distribusi Ketepatan waktu pengiriman Ketersediaan barang 4. PELAYANAN PELANGGAN Keramahan pelayanan Pelayanan purna jual 5. ORGANISASI DAN SDM Wewenang dan delegasi Rekrutmen dan penempatan Tingkat keahlian khusus Tingkat pendidikan Pengalaman kerja Jumlah tenaga kerja 6. SISTEM MANAJEMEN Sistem pembukuan (akuntansi) Sistem administrasi 7. PRODUKSI Biaya produksi Perencanaan produksi Kapasitas produksi Kemampuan pemenuhan order Fasilitas produksi Penanganan limbah produksi 8. TEKNOLOGI Penggunaan teknologi modern Direktorat Pembinaan SMK (2013) 65 KEGIATAN BELAJAR 1

74 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 9. PEMANFAATAN TI Pemahaman manfaat TI Ketersediaan perangkat keras Ketersediaan perangkat lunak Kemampuan operator 10. LAIN-LAIN, SEBUTKAN: OPPORTUNITIES (PELUANG): sebutkan kesempatan atau peluang yang datangnya dari luar organisasi yang mungkin dapat diraih oleh organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya. 1. PERSAINGAN Persaingan untuk usaha sejenis Persaingan untuk produk substitusi Produk import 2. PEMODALAN Hubungan dengan lembaga keuangan (perbankan) Kemudahan mendapatkan pinjaman Tingkat suku bunga kredit 3. KEBIJAKAN PEMERINTAH Perijinan dan birokrasi Peraturan pemerintah Perpajakan Kemudahan pengurusan eksport Kebijakan fiskal 4. PELUANG PASAR Akses dan informasi pasar Permintaan pasar Perilaku pasar 5. PROTEKSI PASAR EKSPORT Proteksi pasar eksport 6. KEMAJUAN TEKNOLOGI Perkembangan teknologi produksi Perkembangan TI 7. TENAGA KERJA Ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan Serikat pekerja 8. BAHAN BAKU Mutu bahan baku Fluktuasi harga bahan baku Ketersediaan bahan baku 66 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

75 9. MASYARAKAT SEKITAR Tuntutan lembaga konsumen Sikap masyarakat terhadap produk 10. KONDISI PEREKONOMIAN Kondisi perekonomian dan perbankan (keuangan) Tingkat suku bunga deposito 11. LAIN-LAIN, SEBUTKAN: KEGIATAN BELAJAR 1 THREATS (HAMBATAN): sebutkan ancaman atau hambatan yang datangnya dari luar organisasi yang mungkin dapat diraih oleh organisasi anda saat ini, berikan komentar seperlunya. 1. PERSAINGAN Persaingan untuk usaha sejenis Persaingan untuk produk substitusi Produk import 2. PEMODALAN Hubungan dengan lembaga keuangan (perbankan) Kemudahan mendapatkan pinjaman Tingkat suku bunga kredit 3. KEBIJAKAN PEMERINTAH Perijinan dan birokrasi Peraturan pemerintah Perpajakan Kemudahan pengurusan eksport Kebijakan fiskal 4. PELUANG PASAR Akses dan informasi pasar Permintaan pasar Perilaku pasar 5. PROTEKSI PASAR EKSPORT Proteksi pasar eksport 6. KEMAJUAN TEKNOLOGI Perkembangan teknologi produksi Perkembangan TI 7. TENAGA KERJA Ketersediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan Serikat pekerja 8. BAHAN BAKU Mutu bahan baku Direktorat Pembinaan SMK (2013) 67

76 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Fluktuasi harga bahan baku Ketersediaan bahan baku 9. MASYARAKAT SEKITAR Tuntutan lembaga konsumen Sikap masyarakat terhadap produk 10. KONDISI PEREKONOMIAN Kondisi perekonomian dan perbankan (keuangan) Tingkat suku bunga deposito 11. LAIN-LAIN, SEBUTKAN: B. KELENGKAPAN PERIJINAN dan seterusnya C. PETA LOKASI 68 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

77 D. FOTO PRODUK KEGIATAN BELAJAR 1 Sumber: Sistematika proposal di atas boleh dirubah sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya Direktorat Pembinaan SMK (2013) 69

78 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 C. RANGKUMAN Berdasarkan paparan yang telah disampaikan di atas dapat disimpulkan bahwa proposal usaha bisa dibuat sebelum kegiatan usaha dilaksanakan dan bisa juga dibuat saat kegiatan usaha berlangsung. Proposal usaha dibuat bertujuan untuk mendapatkan pinjaman modal awal atau sebagai penambah modal, dan proposal dapat juga digunakan untuk menentukan prospek dan perangkat yang diperlukan pada saat usaha dijalankan, disamping sebagai pedoman untuk pengembangan usaha selanjutnya. 70 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

79 D. TUGAS KEGIATAN BELAJAR 1 1. Masing-masing kelompok maksimal 5 orang berlatih membuat proposal usaha, kemudian proposal usaha tersebut dipresentasikan. Setelah dipresentasikan direvisi dan dibuatkan dalam bentuk laporang tertulis. 2. Sebaiknya template di atas diselesaikan / diisi sampai selesai dalam masing-masing kelompok, kemudian dipresentasikan dan dibuatkan dalam bentuk laporan tertulis oleh masing-masing kelompok. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 71

80 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 E. TES FORMATIF 1. Apa tujuan pembuatan proposal usaha. a. Sebagai pelengkap administrasi kegiatan usaha sebelum mendapatkan surat izin usaha. b. Untuk memberikan gambaran tentang kegiatan usaha kepada konsumen agar mendapatkan kepercayaan c. Menjadi pedoman dalam menjalankan kegiatan usaha supaya terhindar dari kerugian d. Untuk bahan pertimbangan bagi bank/kreditur sebelum memberikan pinjaman modal. 2. Salah satu yang melatar belakangi pembuatan proposal usaha disebabkan karena pengusaha: a. Ingin mengembangkan usaha b. Perlu modal tambahan c. Menutupi kerugian d. Berusaha memenangkan persaingan 3. Komponen yang paling penting diantara yang penting dalam proposal usaha adalah: a. Menetapkan jenis usaha yang akan dikembangkan b. Menentukan struktur Organisasi dan manajemen c. Rencana Pemasaran produk hasil produksi d. Kemungkinan Resiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha 4. Kepada siapa proposal ditujukan: a. Pelanggan b. Konsumen c. Kreditur d. Debitur 72 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

81 5. Kerugian apa yang akan diperoleh oleh pengusaha apabila tidak membuat proposal usaha: a. Bank tidak memberikan pinjaman modal b. Tidak bisa memprediksi penjualan tahun depan c. Kurang dipercaya konsumen d. Sulit untuk membuka cabang usaha di kota lain 6. Apakah dengan membuat proposal usaha yang sangat lengkap sudah menjamin usaha akan selalu menguntungkan: a. Pasti menguntungkan karena sudah diperhitungkan dalam proposal b. Belum tentu karena ada faktor lain yang ikut menentukan c. Tidak menguntungkan dan juga tidak merugikan karena kembali modal (berada pada titik impas). d. Lebih banyak untungnya dari pada ruginya KEGIATAN BELAJAR 1 7. Siapa yang berkemampuan membuat proposal usaha: a. Pemilik Usaha Pemasaran b. Manajer Usaha Pemasaran c. Dewan Komisaris Usaha d. Yang Punya Kemampuan 8. Dokumen proposal usaha yang telah selesai dibuat masih perlu dilengkapi dengan dokumen lainnya seperti: a. KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah b. Bukti pelunasan listrik, telpon, air c. Bukti pelunasan pajak bumi dan bangunan d. Semua jawaban di atas benar 9. Mengapa laporan keuangan diperlukan dalan penyusunan proposal usaha, karena dapat: a. Melihat berapa keuntungan bersih usaha tersebut perbulan b. Memberikan informasi bahwa usaha tersebut laba yang diperoleh kecil. c. Menentukan berapa kemampuan debitur membayar utangnya. d. Menyimpulkan bahwa pengusaha tersebut bonafide atau tidak. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 73

82 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N Tidak perlu dicantumkan dalam penyusunan proposal usaha adalah: a. Riwayat hidup pemilik usaha b. Visi, misi dan tujuan usaha c. Struktur organisasi usaha d. Rencana pengembangan usaha KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1. D 2. B 3. A 4. C 5. A 6. B 7. D 8. D 9. C 10. A 74 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

83 F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Petunjuk: Bentuk kelompok yang anggotanya maksimal 5 orang. KEGIATAN BELAJAR 1 Kerjakan: 1. Masing-masing kelompok mencari minimal 5 pengertian proposal usaha, kemudian didiskusikan, simpulkan dan dipresentasikan: 1. Menurut. Proposal Usaha adalah Menurut. Proposal Usaha adalah Menurut. Proposal Usaha adalah Menurut. Proposal Usaha adalah Menurut. Proposal Usaha adalah Kesimpulan Hasil Diskusi Kelompok: Proposal Usaha adalah: Direktorat Pembinaan SMK (2013) 75

84 KEGIATAN BELAJAR 1 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 2. Masing-masing kelompok mencari minimal 2 contoh proposal usaha (bisa dicari melalui internet) kemudian bandingkan dan tentukan kelebihan dan kekurangannya dalam diskusi kelompok serta dipresentasikan di hadapan semua kelompok lainnya dan disimpulkan: 1 Proposal dari :.. Kelebihan :..... Kekurangan : Proposal dari :.. Kelebihan :..... Kekurangan :..... Kesimpulan : Direktorat Pembinaan SMK (2013)

85 KEGIATAN BELAJAR 2 IZIN USAHA KEGIATAN BELAJAR 2 A. TUJUAN PEMBELAJARAN Materi Izin Usaha bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik tentang bagaimana caranya mengurus dan sampai mendapatkan surat izin usaha, dan persyaratan apa saja yang perlu dipersiapkan serta ke instansi mana mengurusnya. Hal ini sangat penting ketika peserta didik akan melakukan kegiatan suatu usaha.produk daerah masing masing B. URAIAN MATERI Sebelum melakukan kegiatan usaha perdagangan ada beberapa izin yang seharusnya dimiliki terlebih dulu antara lain: Untuk melaksanakan kegiatan usaha perdagangan, izin yang diperlukan adalah izin usaha perdagangan yang dibuktikan dengan Surat Izin Usaha Perdagangan. (SIUP) Direktorat Pembinaan SMK (2013) 77

86 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Untuk tempat usaha diperlukan izin tempat usaha yang pembuktian izinnya melalui Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Sedangkan untuk bangunan yang digunakan sebagai tempat usaha juga ada izinnya yang disebut dengan izin mendirikan bangunan yang dibuktikan dengan sertifikat Izin Mendirikan Banguna (Sertifikat IMB). Surat izin usaha perdagangan untuk tingkat nasional diatur berdasarkan keputusan menteri perdagangan yaitu Permendag No. 36 tahun 2007 dan kemudian direvisi dengan Permendag No. 46 tahun 2009, direvisi lagi dengan Permendag No. 39/M-DAG/PER/12/ Surat Izin Usaha Perdagangan. a. Pengertian SIUP Berdasarkan Permendag nomor 36 tahun 2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Surat Izin Usaha Perdagangan yang selanjutnya disebut SIUP adalah Surat Izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Oleh karena itu setiap Usaha Perdagangan atau Perusahaan Perdagangan yang memenuhi persyaratan aturan di atas wajib memiliki SIUP. Bagi usaha atau perusahaan pemasaran yang belum memiliki SIUP tetapi seharusnya wajib memiliki SIUP maka akan dikenakan sanksi. b. Macam-Macam SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) ada sebanyak 4 macam dengan rincian 3 macam wajib yaitu SIUP untuk usaha Kecil (SIUP Kecil), SIUP untuk usaha Menengah (SIUP Menegah), SIUP untuk Besar (SIUP Besar), sedangkan SIUP untuk usaha Mikro (SIUP Mikro) tidak wajib artinya pengusaha yang tidak menginginkan SIUP usaha mikro boleh tidak memilikinya tetapi kalau pengusaha usaha mikro menginginkannya maka pengusaha tersebut diperkenankan untuk memilikinya. Agar lebih jelasnya mengenai masing-masing kriteria SIUP tersebut dijelaskan berikut: 78 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

87 1) SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp ,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2) SIUP Menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp ,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 3) SIUP Besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp ,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. KEGIATAN BELAJAR 2 SIUP Kecil, Menengah dan Besar dikecualikan untuk dimiliki apabila : Perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di luar sektor perdagangan. Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan 4) SIUP Mikro dapat diberikan kepada perusahaan perdagangan usaha mikro yang menghendakinya. Tetapi apabila pengusaha usaha mikro tidak menghendakinya, juga tidak diwajibkan. Perusahaan perdagangan mikro adalah usaha perseorangan atau persekutuan; kegiatan usaha diurus, dijalankan, atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota keluarga/kerabat terdekat; memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp ,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 79

88 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 c. SIUP Dilarang Digunakan Untuk: 1) Usaha perdagangan yang tidak sesuai dengan kelembagaan dan/atau kegiatan usaha, sebagaimana yang tercantum di dalam SIUP; 2) Usaha yang mengaku kegiatan perdagangan, untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan menawarkan janji keuntungan yang tidak wajar (money game); atau 3) Usaha perdagangan lainnya yang telah diatur melalui ketentuan peraturan perundang-undangan tersendiri. d. Penerbitan SIUP 1) SIUP diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan Perusahaan Perdagangan dan berlaku untuk melakukan usaha perdagangan di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia, termasuk diberikan kepada penanam modal dalam negeri dan kepada penanaman modal asing sesuai dengan peraturan perundangundangan dibidang penanaman modal. 2) SIUP diberikan kepada Pemilik/Pengurus/Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan atas nama Perusahaan. 3) SIUP berlaku selama Perusahaan Perdagangan menjalankan kegiatan usaha dan wajib melakukan pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun di tempat penerbitan SIUP. e. Kewenangan Penerbitan SIUP 1) Menteri memiliki kewenangan pengaturan SIUP. 2) Menteri menyerahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada : a) Gubernur DKI Jakarta; b) Bupati/Walikota di seluruh Indonesia kecuali provinsi DKI Jakarta. 3) Bupati/Walikota melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada Kepala Dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan atau pejabat yang 80 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

89 bertanggungjawab dalam pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu setempat. 4) Gubernur DKI Jakarta melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada Kepala Dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan atau pejabat yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu setempat. KEGIATAN BELAJAR 2 Pejabat yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagaimana dimaksud dalam poin (3) dan (4) di atas harus berkoordinasi dengan Dinas yang bertanggungjawab di bidang perdagangan setempat dalam penerbitan SIUP. 5) Khusus Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Gubernur DKI Jakarta Bupati/Walikota melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada pejabat yang bertanggungjawab pada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas setempat. 6) Khusus daerah terpencil, Bupati/Walikota dapat melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada Camat setempat. f. Pembinaan SIUP 1) Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri melakukan pembinaan dan evaluasi penyelenggaraan penerbitan SIUP secara nasional. 2) Dinas yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang perdagangan pada pemerintah daerah provinsi melakukan pembinaan dan evaluasi dalam penyelenggaraan penerbitan SIUP di wilayah kerjanya. 3) Dinas yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang perdagangan pada pemerintah daerah provinsi DKI Jakarta melakukan Direktorat Pembinaan SMK (2013) 81

90 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan penyelenggaraan penerbitan SIUP. 4) Dinas yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang perdagangan pada pemerintah daerah kabupaten/kota melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan penyelenggaraan penerbitan SIUP. g. Pengurusan SIUP 1) SP-SIUP baru diajukan kepada Pejabat Penerbit SIUP (Bupati/Walikota) dengan mengisi formulir SP-SIUP (ada pada penjelasan berikut) dengan melampirkan dokumen persyaratan (ada pada penjelasan kerikut). 2) SP-SIUP baru atau perubahan harus ditandatangani oleh Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan di atas meterai cukup. 3) Pihak ketiga yang mengurus SIUP baru atau perubahan, wajib melampirkan surat kuasa yang bermeterai cukup dan ditandatangani oleh Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan. 4) Pejabat Penerbit SIUP menerbitkan SIUP paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterimanya SP-SIUP dan dokumen persyaratan secara lengkap dan benar, dengan menggunakan Formulir dengan ketentuan sebagai berikut: (a) warna hijau untuk SIUP Mikro; (b) warna putih untuk SIUP Kecil; (c) warna biru untuk SIUP Menengah; dan (d) warna kuning untuk SIUP Besar. 5) Apabila SP-SIUP dan dokumen persyaratan dinilai belum lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP membuat surat penolakan penerbitan SIUP kepada Pemohon SIUP paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya SP-SIUP. 82 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

91 6) Pemohon SIUP yang ditolak permohonannya dapat mengajukan kembali permohonan SIUP sesuai persyaratan sebagaimana ditetapkan. 7) Pemilik SIUP yang akan membuka Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan, wajib melapor secara tertulis kepada Pejabat Penerbit SIUP di tempat kedudukan Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan dengan melampirkan dokumen persyaratan seperti yang ada pada materi berikut dengan sub judul permohonan pembukaan kantor cabang perusahaan 8) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterima laporan dan dokumen persyaratan secara lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP mencatat dalam Buku Register Pembukaan Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan dan membubuhkan tanda tangan dan cap stempel pada halaman depan fotokopi SIUP Perusahaan Pusat. 9) Fotokopi SIUP yang telah didaftar sebagaimana dimaksud pada poin (8) di atas berlaku sebagai Surat Izin Usaha Perdagangan bagi Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan sesuai kedudukan Kantor Cabang atau Perwakilan Perusahaan. 10) Setiap terjadi perubahan data Perusahaan, Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan wajib mengajukan SP-SIUP perubahan dengan menggunakan fomulir seperti yang ada pada contoh formulir berikut. 11) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterima SP-SIUP perubahan dengan dokumen pendukung secara lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP menerbitkan SIUP perubahan dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam contoh formulir berikut. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 83 KEGIATAN BELAJAR 2

92 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 12) Dalam hal SIUP hilang atau rusak, Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan penggantian SIUP kepada Pejabat yang menerbitkan SIUP ditempat kedudukan perusahaan, dengan melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud dalam contoh formulir berikut. 13) Paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak diterima permohonan penggantian SIUP dengan dokumen pendukung secara lengkap dan benar, Pejabat Penerbit SIUP menerbitkan SIUP Pengganti dengan formulir sebagaimana tercantum dalam contoh formulir berikut. 14) Apabila data, informasi, dan keterangan yang disampaikan dalam: (a) SP-SIUP baru; (b) SP-SIUP perubahan dan/atau penggantian yang hilang atau rusak; atau (c) Laporan pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan; ternyata tidak benar, maka SIUP, SIUP perubahan, dan/atau SIUP pengganti yang telah diterbitkan dan pencatatan pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan yang telah dilakukan dinyatakan batal dan tidak berlaku. 15) Setiap perusahaan perdagangan yang mengajukan permohonan SIUP baru, pendaftaran ulang, perubahan dan/atau penggantian SIUP yang hilang atau rusak tidak dikenakan retribusi (gratis). Ketentuan ini sesuai dengan pasal 16 perubahan Permendag RI nomor 39 tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Permendag No. 36/M- DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan SIUP 84 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

93 h. Pelaporan Apabila diperlukan oleh Menteri atau Pejabat Penerbit SIUP, Pemilik SIUP wajib menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan kegiatan usahanya dengan menggunakan formulir Laporan Pelaksanaan Kegiatan (yang ada pada contoh formulir berikut). Untuk lebih jelasnya dapat dipelajari penjelasan di bawah ini: 1) Pemilik SIUP yang tidak melakukan kegiatan usaha selama 6 (enam) bulan berturut-turut atau menutup perusahaannya wajib menyampaikan laporan secara tertulis kepada Pejabat Penerbit SIUP disertai alasan penutupan dan mengembalikan SIUP asli. 2) Terhadap laporan sebagaimana dimaksud pada poin (1), Pejabat Penerbit SIUP mengeluarkan Keputusan Penutupan Perusahaan dengan menggunakan Formulir sebagaimana tercantum dalam contoh formulir berikut. 3) Pejabat Penerbit SIUP harus menyampaikan laporan perkembangan penerbitan dan pencabutan SIUP serta penutupan perusahaan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri cq. Direktur Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan dengan tembusan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, dan Kepala Dinas yang bertanggungjawab di bidang Perdagangan pada pemerintah daerah provinsi dengan menggunakan formulir sebagaimana dalam contoh formulir berikut. 4) Laporan sebagaimana dimaksud pada poin (3) disampaikan setiap 6 (enam) bulan sekali. KEGIATAN BELAJAR 2 i. Sanksi 1) Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan yang telah memiliki SIUP, yang melanggar ketentuan: (a) Tidak melakukan daftar ulang (b) Tidak melaporkan kantor cabang Direktorat Pembinaan SMK (2013) 85

94 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 (c) Tidak melaporkan perubahan data, pemilik, pengurus, penanggung jawab perusahaan (d) Tidak melaporkan kegiatan usaha (e) Tidak melakukan kegiatan 6 bulan berturut-turut atau menutup usaha. Dikenakan sanksi administratif berupa Peringatan Tertulis oleh Pejabat Penerbit SIUP. Peringatan tertulis diberikan paling banyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 2 (dua) minggu terhitung sejak tanggal surat peringatan dikeluarkan oleh Pejabat Penerbit SIUP. 2) Pemilik, Pengurus, atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan yang telah memiliki SIUP, yang tidak menghiraukan peringatan tertulis dikenakan sanksi administratif berupa pemberhentian sementara SIUP. 3) Pemberhentian sementara SIUP paling lama 3 (tiga) bulan, dilakukan oleh Pejabat Penerbit SIUP dengan mengeluarkan Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP. 4) Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan yang masih tidak menghiraukan pemberhentian SIUP sementara maka setelah 3 bulan dikenakan sanksi pencabutan SIUP, pencabutan SIUP dilakukan oleh Pejabat Penerbit SIUP dengan mengeluarkan Keputusan Pencabutan SIUP. j. Jenis Dokumen SIUP. Dokumen yang berkaitan dengan Surat Izin Usaha Perdagangan ada beberapa yang antara lain Formulir : 1) Surat Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan (SP-SIUP). 2) Formulir SIUP Mikro / Kecil / Menengah / Besar. 86 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

95 3) Formulir Keputusan Pembatalan SIUP, SIUP Perubahan, SIUP Pengganti, Pencatatan Pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan. 4) Formulir Laporan Kegiatan Usaha Perusahaan. 5) Formulir Keputusan Penutupan Perusahaan 6) Formulir Laporan Perkembangan Penerbitan SIUP. 7) Formulir Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP. 8) Formulir Keputusan Pencabutan SIUP. KEGIATAN BELAJAR 2 Untuk mengenal dokumen tersebut di atas secara lebih mendalam, perhatikan contoh 1 SP-SIUP dan 7 Formulir berikut : Direktorat Pembinaan SMK (2013) 87

96 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 ad.1) Surat Permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan (SP-SIUP). SURAT PERMOHONAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (MIKRO/KECIL/MENENGAH/BESAR *) Diisi oleh Pemilik/Pengurus/Penanggung jawab Diisi/diketik dengan huruf cetak Kepada Yth. Pejabat penerbit SIUP.. di. Yang bertanda tangan dibawah ini mengajukan permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan (Mikro/Kecil/Menengah/Besar*) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 46 /M-DAG/PER/9/ Permohonan SIUP Baru : 2. Permohonan Pendaftaran Ulang, Perubahan dan/atau Penggantian SIUP*) : I. Identitas Pemilik / Pengurus / Penanggungjawab* 1. Nama :. 2. Alamat tempat tinggal : Tempat/tanggal lahir : / 4. Nomor Telp/Fax. :. 5. Nomor KTP/Paspor : /. 6. Kewarganegaraan :. II. Identitas Perusahaan 1. Nama Perusahaan :. 2. Alamat Perusahaan :.. 3. Nomor Telp/Fax :. 5. Provinsi :. 6. Kabupaten/Kota/Kotamadya :. 7. Kecamatan : Kelurahan/Desa :.. 9. Status : PMA/PMDN/Lain-lain*) 10. Kode Pos : 88 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

97 III. Legalitas Perusahaan Perusahaan Berbentuk Perseroan Terbatas/Koperasi/CV/Firma*) 1. Akta pendirian a. Nomor & tgl Akta : b. Nomor & tgl Pengesahan : Akta Perubahan a. Nomor & tgl Akta :. b. Nomor & tgl Pengesahan :. KEGIATAN BELAJAR 2 1. IV. Nilai Kekayaan kekayaan Bersih dan Perusahaan, Saham 1. Nilai kekayaan Bersih Perusahaan, (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) : Saham (Khusus Untuk Penanam Modal Asing) a. Total Nilai Saham :. b. Komposisi Kepemilikan Saham - Nasional : % - Asing :...% V. Kegiatan Usaha 1. Kelembagaan : Kegiatan usaha (KBLI 4 Digit) :.. 3. Barang/jasa dagangan utama :.. Demikian Surat permohonan SIUP ini kami buat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian hari ternyata data/informasi dan keterangan tersebut tidak benar, maka kami menyatakan bersedia dibatalkan SIUP yang telah kami miliki dan dituntut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.. Nama dan Tanda tangan Pemilik/Pengurus/Penanggungjawab Perusahaan perdagangan *) cap perusahaan dan materai cukup Catatan : *) coret yang tidak perlu Direktorat Pembinaan SMK (2013) 89

98 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 ad.2) Formulir SIUP Mikro/Kecil/Menengah/Besar. KOP SURAT PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA... SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN NOMOR : NAMA PERUSAHAAN NAMA PENANGGUNG JAWAB & JABATAN :.. : ALAMAT PERUSAHAAN : NOMOR TELEPON :.. FAX :. MODAL DAN KEKAYAAN BERSIH PERUSAHAAN (TIDAK TERMASUK TANAH DAN BANGUNAN) KELEMBAGAAN KEGIATAN USAHA (KBLI) BARANG/JASA DAGANGAN UTAMA :. :.. : : IZIN INI BERLAKU UNTUK MELAKUKAN KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN DI SELURUH WILAYAH REPUBLIK INDONESIA, SELAMA PERUSAHAAN MASIH MENJALANKAN USAHANYA, DAN WAJIB DIDAFTAR ULANG SETIAP 5 (LIMA) TAHUN SEKALI. PEJABAT PENERBIT SIUP Pas Photo 3 x 4 Cm (.) NIP 90 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

99 Ad.3) Formulir Keputusan Pembatalan SIUP, SIUP Perubahan, SIUP Pengganti, Pencatatan Pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan. KOP SURAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA...PROVINSI... REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PEJABAT PENERBIT SIUP NOMOR:... TENTANG PEMBATALAN SIUP, SIUP PERUBAHAN, SIUP PENGGANTI, PENCATATAN PENDAFTARAN KANTOR CABANG ATAU KANTOR PERWAKILAN PERUSAHAAN PERDAGANGAN *) Menimbang: bahwa data, informasi dan keterangan mengenai Perusahaan yang disampaikan oleh Pemohon dalam Surat Permohonan SIUP berdasarkan laporan dan hasil pengecekan ternyata tidak benar, maka perlu dilakukan pembatalan atas SIUP yang telah diterbitkan Mengingat: bahwa data, informasi dan keterangan mengenai Perusahaan yang disampaikan oleh Pemohon dalam Surat Permohonan SIUP berdasarkan laporan dan hasil pengecekan ternyata tidak benar, maka perlu dilakukan pembatalan atas SIUP yang telah diterbitkan. Memperhatikan: 1 2 Menetapkan PERTAMA: KEDUA: KETIGA: KEEMPAT: Memutuskan Membatalkan dan menyatakan tidak berlaku (SIUP, SIUP Perubahan, SIUP Pengganti, Pencatatan Pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan*) Nomor tanggal atas nama, yang bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan.. yang berlokasi di Dengan dibatalkan dan tidak berlakunya (SIUP, SIUP Perubahan, SIUP Pengganti, Pencatatan Pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan*), sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, maka Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan (SIUP, SIUP Perubahan, SIUP Pengganti, Pencatatan Pendaftaran Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan*) yang telah dibatalkan dan dinyatakan tidak berlaku harus dikembalikan kepada Instansi yang menerbitkan SIUP. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. KEGIATAN BELAJAR 2 Ditetapkan di pada tanggal PEJABAT PENERBIT SIUP Tembusan : 1. Bupati/Walikota Kepala Dinas (yang bertanggungjawab dibidang perdagangan) Provinsi ; Catatan : *) pilih salah satu. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 91

100 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Ad.4) Formulir Laporan Kegiatan Usaha Perusahaan. KOP SURAT PERUSAHAAN Nomor : Lampiran : Perihal : Laporan Kegiatan Usaha Perusahaan Tempat, tanggal Kepada Yth. Pejabat Penerbit SIUP di. 1. Nama Perusahaan : Nomor & Tanggal SIUP : Kegiatan Usaha (KBLI) : Omset (Hasil Penjualan Tahunan) : a. Tahun berjalan :... b. Tahun sebelumnya : Jumlah Tenaga Kerja :... a. Lokal :... b. Tenaga Kerja Asing : Khusus penanam modal : a. Dalam Negeri - Total Aset :... b. Asing 1). Total Aset :... 2). Komposisi kepemilikan saham - Asing :...% - Nasional :...% Demikian, laporan ini kami buat dengan sebenarnya. Penanggungjawab Perusahaan Perdagangan 92 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

101 Ad.5) Formulir Keputusan Penutupan Perusahaan KOP SURAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA... REPUBLIK INDONESIA Menimbang: Mengingat: KEPUTUSAN PEJABAT PENERBIT SIUP Nomor : TENTANG PENUTUPAN PERUSAHAAN bahwa berhubung (nama Perusahaan) telah menghentikan kegiatan usahanya, maka dipandang perlu menutup perusahaan tersebut: 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Staatsblad Nomor 86); 2. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; KEGIATAN BELAJAR 2 Memperhatikan: Menetapkan: PERTAMA: KEDUA: KETIGA: KEEMPAT: KELIMA: MEMUTUSKAN Menutup Perusahaan tersebut di bawah ini 1. Nama Perusahaan : 2. Alamat Perusahaan : 3. Nama Penanggungjawab : 4. Nomor SIUP : Dengan ditutupnya perusahaan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA Keputusan ini, maka Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan terhitung mulai tanggal ditetapkan Keputusan ini. SIUP harus dikembalikan kepada Instansi yang menerbitkan SIUP. Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud Diktum Keputusan ini dikenakan sanksi tindak pidana ekonomi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di pada tanggal PEJABAT PENERBIT SIUP Tembusan : 1. Bupati/Walikota...(sebagai laporan) 2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab di bidang perdagangan) Provinsi... Direktorat Pembinaan SMK (2013) 93

102 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Ad. 6) Formulir Laporan Perkembangan Penerbitan SIUP. LAPORAN PERKEMBANGAN PENERBITAN DAN PENCABUTAN SIUP Provinsi/Kabupaten/Kota : Periode Laporan : No. & Tgl Perda Ttg SIUP : No. Golongan SIUP Penerbitan s.d.bulan lalu Penerbitan selama periode laporan Pencabutan periode laporan Pembat alan SIUP Pencabutan (3+4)-(5+6) Biaya Retribusi SIUP Waktu proses penerbitan /penolakan SIUP hari kerja Keterangan (sebutkan persyaratan dan pengaturan tambahan di luar ketentuan yang ditetapkan dalam Permendag) SIUP Mikro (Usaha Mikro) 2 SIUP Kecil (Perusahaan Kecil) 3 SIUP Menengah (Perusahaan Menengah) 4 SIUP Besar (Perusahaan Besar) Tempat dan tanggal Pejabat Penerbit SIUP 94 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

103 Ad. 7) Formulir Keputusan Pemberhentian Sementara SIUP. KOP SURAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA... REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PEJABAT PENERBIT SIUP NOMOR : TENTANG PEMBERHENTIAN SEMENTARA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN KEGIATAN BELAJAR 2 Menimbang: bahwa berdasarkan penelitian dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan sebagaimana tercantum dalam SIUP Nomor tanggal atas nama..,bergerak dalam kegiatan usaha..yang beralamat di.., ternyata tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan seperti : Mengingat: 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Staatsblad Nomor 86); 2. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46/M-DAG/PER/9./2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; Menetapkan: MEMUTUSKAN PERTAMA: Memberhentikan sementara SIUP Nomor tanggal atas nama yang bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan...yang berlokasi di... KEDUA: Dengan diberhentikan sementara SIUP sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan. terhitung sejak tanggal ditetapkannya pemberhentian sementara SIUP ini. KETIGA: Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pada tanggal: PEJABAT PENERBIT SIUP Tembusan : 1. Bupati/Walikota...(sebagai laporan). 2. Kepala Dinas (yang bertanggung jawab di bidang perdagangan) Provinsi Direktorat Pembinaan SMK (2013) 95

104 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 ad.8) Formulir Keputusan Pencabutan SIUP KOP SURAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA... REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PEJABAT PENERBIT SIUP NOMOR: TENTANG PENCABUTAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN Menimbang: bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan sebagaimana tercantum dalam SIUP Nomor tanggal atas nama.. beralamat di.., ternyata tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan seperti : Mengingat: 1. Bedrijfsreglementerings Ordonantie 1934 (Staatsblad Nomor 86); 2. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 46./M-DAG/PER/9/2009 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan; Memperhatikan: Menetapkan: PERTAMA: KEDUA: KETIGA: MEMUTUSKAN Mencabut SIUP Nomor tanggal atas nama, yang bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan..yang berlokasi di Dengan dicabutnya SIUP sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, maka Perusahaan yang bersangkutan dilarang untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pada tanggal: PEJABAT PENERBIT SIUP Tembusan : 1. Bupati/Walikota...(sebagai laporan) 2. Kepala Dinas (yang bertanggungjawab dibidang perdagangan) Provinsi ; 96 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

105 k. Mempersiapkan Dokumen-Dokumen SIUP Untuk pengurusan SIUP banyak jenis dokumen yang harus dipersiapkan, karena harus disesuaikan dengan SIUP yang akan diminta. Agar lebih jelasnya mengenai jenis dokumen yang harus dipersiapkan dapat dilihat pada penjelasan berikut: 1) PERMOHONAN SIUP BARU a) Perusahaan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas; (1) Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan; (2) Fotokopi Akte Perubahan Perusahaan (apabila ada); (3) Fotokopi Surat Keputusan Pengesahan Badan Hukum Perseroan Terbatas dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia; (4) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggungjawab atau Direktur Utama Perusahaan; (5) Surat Pernyataan dari Pemohonan SIUP tentang lokasi usaha perusahaan, dan; (6) Foto Penanggungjawab atau Direktur Utama Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). b) Perusahaan berbadan hukum Koperasi: (1) Fotokopi Akta Notaris Pendirian Koperasi yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang; (2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggungjawab atau Pengurus Koperasi; (3) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Koperasi; dan (4) Foto Penanggungjawab atau Pengurus Koperasi ukuran 3x 4 cm (2 lembar). KEGIATAN BELAJAR 2 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 97

106 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 c) Perusahaan yang berbentuk CV dan Firma: (1) Fotokopi Akta Notaris Pendirian Perusahaan/Akta Notaris yang telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri; (2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan; (3) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan; dan (4) Foto Pemilik atau Pengurus atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). d) Perusahaan yang berbentuk Perorangan : (1) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan; (2) Surat Pernyataan dari Pemohon SIUP tentang lokasi usaha Perusahaan; (3) Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). 2) PERMOHONAN PENDAFTARAN ULANG a) SIUP Asli; b) Neraca Perusahaan (tahun terakhir khusus untuk Perseroan Terbatas); c) Surat Pernyataan dari Pemohon tentang lokasi usaha Perusahaan. 3) PERMOHONAN PEMBUKAAN KANTOR CABANG / PERWAKILAN PERUSAHAAN a) Fotokopi SIUP Kantor Pusat Perusahaan yang telah dilegalisir oleh Pejabat Penerbit SIUP; b) Fotokopi dokumen pembukaan Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan; c) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Surat Penunjukkan sebagai Penanggungjawab Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan; d) Surat Pernyataan dari Pemohon tentang lokasi usaha Kantor Cabang/Perwakilan Perusahaan. 98 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

107 4) PERMOHONAN PERUBAHAN a) Surat Permohonan SIUP; b) SIUP Asli; c) Neraca Perusahaan (tahun terakhir khusus untuk Perseroan Terbatas); d) Data pendukung perubahan; e) Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm (2 lembar). 5) PERMOHONAN PENGGANTIAN a) SIUP HILANG (1) Surat Permohonan; (2) Surat Keterangan Kehilangan dari Kepolisian; (3) Fotokopi SIUP yang lama (apabila ada); (4) Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar. b) SIUP RUSAK (1) Surat Permohonan (2) SIUP Asli (3) Foto Pemilik atau Penanggungjawab Perusahaan ukuran 3x4 cm sebanyak 2 lembar. KEGIATAN BELAJAR 2 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 99

108 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Contoh SIUP Kecil Sumber: Direktorat Pembinaan SMK (2013)

109 Contoh SIUP Besar KEGIATAN BELAJAR 2 Sumber: Direktorat Pembinaan SMK (2013) 101

110 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Bagi kegiatan usaha yang dilakukan pada suatu tempat dan memenuhi persyaratan diharuskan untuk mempunyai Surat Izin Tempat Usaha, hal ini didasarkan kepada Undang-Undang Gangguan (Hinder Ordonnantie / HO tahun 1926 ). Izin tempat usaha berdasarkan Undang-Undang Gangguan yang selanjutnya disebut dengan Izin Gangguan. Dengan diberlakukan ketentuan tentang otonomi daerah diseluruh Indonesia maka pemberian izin gangguan menjadi kewenangan dan tanggung jawab dari Pemerintah Daerah. Pemerintah daerah memberikan izin tempat usaha atau izin gangguan berdasarkan peraturan yang diberlakukan oleh masing-masing pemda Kabupaten/Kota dan SITU atau izin gangguan diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan kemudian dapat diperpanjang. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten / Kota yang mewajibkan setiap tempat usaha yang memenuhi persyaratan baru bisa digunakan sebagai tempat usaha setelah ada izin terlebih dulu dari Bupati/Walikota. Bagi tempat usaha yang belum ada izin tetapi sudah digunakan maka pemda akan memberikan sanksi dengan berbagai tingkatan, yang salah satunya adalah sanksi pembongkaran tempat/bangunan tersebut. a. Pengertian Surat Izin Tempat Usaha Surat Izin Tempat Usaha (izin gangguan) adalah surat yang memberikan izin kepada perusahaan untuk menggunakan lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau kerusakan lingkuan sebagai tempat usaha perusahaan, yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II (Pemda Kabupaten / Kota). Karena yang mengeluarkan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) pemerintah kabupaten/kota maka persyaratan untuk mendapatkannya 102 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

111 secara umum sama. Tetapi kemungkinan akan terjadi perbedaan persyaratan antara satu kabupaten/kota dengan kabupaten/kota lainnya. Hal ini merupakan hal biasa karena perbedaan persyaratan itu akan menjadi ciri dari suatu pemerintah kabupaten / kota. Namun demikian perbedaan persyaratan tersebut tidak boleh menyimpang dari ketentuan yang berlaku secara nasional KEGIATAN BELAJAR 2 b. Tujuan Pemberian Surat Izin Tempat Usaha. Orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha pada suatu tempat tentu akan mempunyai dampak kepada masyarakat atau lingkungan sekitarnya. Dampat tersebut bisa positif dan bisa negatif. Dampak atau gangguan yang mungkin terjadi antara lain seperti: Penurunan omzet/produksi masyarakat sekitar. Penurunan nilai ekonomi benda tetap dan benda bergerak yang berada di sekitar lokasi usaha. Gangguan terhadap kehidupan masyarakat setempat dan/atau ketertiban umum. Gangguan terhadap fungsi tanah, air tanah, sungai, laut, udara dan gangguan yang bersumber dari getaran dan / atau kebisingan. Pemberian izin tempat usaha bertujuan untuk: 1) Memberikan perlindungan kepada masyarakat 2) Mengendalikan gangguan dari kegiatan usaha 3) Memberikan kepastian dalam memperoleh tempat usaha 4) Menertibkan tempat usaha agar sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. c. Bidang Usaha. Bidang usaha yang digeluti masyarakat di Indonesia sangat banyak, namun demikian bidang usaha tersebut bisa dikelompokkan menjadi beberapa bidang usaha. Bidang usaha Direktorat Pembinaan SMK (2013) 103

112 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 yang memerlukan surat izin tempat usaha antara lain adalah: 1) Industri 2) Perdagangan 3) Ketenagakerjaan 4) Kesehatan 5) Pariwisata 6) Jasa, dsb Bidang usaha di atas bisa berskala: 1) Usaha Kecil 2) Usaha Menengah 3) Usaha Besar 4) Usaha Mikro d. Cara Mendapatkan Surat Izin Tempat Usaha Surat Izin Tempat Usaha atau dikenal juga dengan Izin Gangguan merupakan salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap orang/pihak yang akan melakukan suatu kegiatan usaha pada suatu lokasi atau tempat tertentu. Izin gangguan atau izin tempat usaha diberikan oleh pemerintah daerah. Orang atau pihak yang mengingingkannya harus mengajukan permohonan yang ditujukan kepada Gubernur / Bupati / Walikota atau pejabat lain yang diberi kuasa oleh Gubernur/Bupati/Walokota, dengan ketentuan: 1) Untuk mendapatkan Izin Gangguan pemilik/penanggungjawab usaha mengajukan permohonan secara tertulis kepada Gubernur melalui Kepala Satpol PP, atau dinas terkait dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut: a) Foto copy Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau Sertifikat Laik Fungsi (SLF) disertai lampiran gambar; b) Foto copy Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir. c) Foto copy sertifikat atau bukti kepemilikan/penguasaan tanah dan/atau bangunan yang sah sebagai lokasi tempat usaha; 104 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

113 d) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); e) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemilik atau penanggung jawab usaha. f) Foto copy akta notaris pendirian badan usaha. g) Foto copy Surat Keputusan Pengesahan Badan Usaha Perseroan Terbatas dari instansi terkait. h) Surat pernyataan dari tetangga yang diketahui oleh Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). i) Surat Keterangan domisili dari Lurah/Kepala Desa setempat. KEGIATAN BELAJAR 2 Jangka waktu penyelesaian pelayanan Izin Gangguan paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas permohonan dengan lengkap dan benar. 2) Permohonan daftar ulang Izin Gangguan (izin tempat usaha) harus melampirkan persyaratan sebagai berikut: a) Foto copy Izin Gangguan yang telah dilegalisir; b) Foto copy bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir; c) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemohon; d) Foto kopi copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon; e) Foto copy Akta pendirian perusahaan bagi badan usaha; dan f) Foto copy surat izin industri atau izin perdagangan atau izin pariwisata, atau izin ketenagakerjaan atau izin kesehatan. Jangka waktu penyelesaian pelayanan daftar ulang Izin Gangguan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas permohonan dengan lengkap dan benar. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 105

114 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 3) Untuk mendapatkan izin perluasan tempat usaha sebagaimana pemilik/penanggungjawab usaha mengajukan permohonan secara tertulis kepada Gubernur melalui Kepala Satpol PP atau Bupati atau Walikota atau sesuai dengan perda masing-masing Pemda, dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut: a) Foto copy IMB atau SLF yang masih berlaku; b) Foto copy Izin Gangguan yang telah dilegalisir; c) Foto copy bukti kepemilikan hak atas tanah; d) Foto copy bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir. e) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemohon; f) Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon; g) Surat persetujuan warga masyarakat sekitar tempat usaha yang diketahui Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW); h) Surat keterangan domisili dari Lurah setempat; dan i) Foto copy Akta pendirian perusahaan bagi badan usaha. Jangka waktu penyelesaian pelayanan izin perluasan tempat usaha paling lama 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas permohonan dengan lengkap dan benar. 4) Pemberitahuan balik nama dan/atau ganti merek harus dilengkapi dengan persyaratan sebagai berikut : a) foto copy Izin Gangguan; b) foto copy bukti kepemilikan hak atas tanah; c) foto copy bukti pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir; 106 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

115 d) foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pemohon; e) foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pemohon; dan f) foto copy akta pendirian perusahaan bagi badan usaha. Jangka waktu penyelesaian pelayanan izin balik nama/atau ganti merek tempat usaha paling lama 10 (sepuluh hari) hari kerja terhitung sejak diterimanya berkas permohonan dengan lengkap dan benar. KEGIATAN BELAJAR 2 5) Izin Gangguan dan izin perluasan tempat usaha tidak berlaku, apabila: a) pindah lokasi tempat usaha; b) jenis usahanya tidak sesuai dengan perizinan; c) tempat usaha musnah karena malapetaka atau bencana alam; dan d) tidak beroperasi selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. e. Kewajiban Pemilik Surat Izin Tempat Usaha (Izin Gangguan): 1) Menjaga kesehatan lingkungan termasuk kebersihan dan keamanan tempat usaha agar tercipta keselarasan, keseimbangan, dan keserasian lingkungan di wilayah sekitarnya. 2) Mengatur dan menjaga kegiatan buruh/karyawan serta pengguna sarana dan prasarana kegiatan usaha agar tidak menimbulkan gangguan terhadap masyarakat sekitarnya. 3) Menyediakan alat pemadam kebakaran, pertanda bahaya, atau alat pengamanan lainnya. 4) Mengatur kegiatan usaha agar tidak mengganggu lalu lintas dan tidak diperbolehkan menggunakan ruang milik Direktorat Pembinaan SMK (2013) 107

116 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 jalan (saluran, trotoar, bahu jalan, median, dan badan jalan). 5) Mengajukan permohonan Izin Gangguan untuk setiap perubahan kegiatan usaha, perluasan tempat usaha, balik nama, dan ganti merek. 6) Melaksanakan kegiatan usaha sesuai dengan perizinan. 7) Mentaati ketentuan peraturan perundangundangan. f. Hak Pemilik SITU (izin gangguan): 1) Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan azas dan tujuan pelayanan serta sesuai standar pelayanan minimal yang telah ditentukan; 2) Mendapatkan kemudahan untuk memperoleh informasi lengkap tentang sistem, mekanisme, dan prosedur perizinan; 3) Memberikan saran untuk perbaikan pelayanan; 4) Mendapatkan pelayanan yang tidak diskriminatif, santun, bersahabat, dan ramah; 5) Memperoleh kompensasi dalam hal tidak mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan. 6) Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan azas dan tujuan pelayanan serta sesuai standar pelayanan minimal yang telah ditentukan; 7) Mendapatkan kemudahan untuk memperoleh informasi lengkap tentang sistem, mekanisme, dan prosedur perizinan; 8) Memberikan saran untuk perbaikan pelayanan; 9) Mendapatkan pelayanan yang tidak diskriminatif, santun, bersahabat, dan ramah; 10) Memperoleh kompensasi dalam hal tidak mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan. 108 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

117 g. Biaya Pengurusan SITU (Izin Gangguan) Pelayanan yang diberikan ketika pengurusan SITU (izin gangguan) dikenakan biaya yang dikenal dengan istilah Retribusi. Besarnya retribusi ditentukan dan ditetapkan berdasarkan Perda tentang retribusi yang masing-masing daerah kemungkinan tidak sama besarnya. Retribusi pelayanan yang diberikan pada pengurusan SITU (izin gangguan) pada dasarnya menyangkut hal seperti: 1) Pemberian Izin Gangguan baru (SITU baru); 2) Daftar ulang Izin Gangguan (SITU); 3) Pemberian Izin perluasan tempat usaha; dan 4) Pelayanan balik nama dan/atau ganti merek. KEGIATAN BELAJAR 2 h. Sanksi. Pelanggaran terhadap ketentuan SITU / izin gangguan akan terkena sanksi. Sanksi tersebut bisa berupa sanksi administrasi dan bisa juga berupa sanksi pidana. Untuk lebih jelasnya mengenai sanksi tersebut bisa dilihat pada penjelasan berikut: 1) Sanksi Administrasi: Orang dan/atau badan usaha dikenakan sanksi administrasi apabila: a) Mengajukan permohonan daftar ulang Izin Gangguan setelah masa berlaku berakhir (misalnya terlambat daftar ulang). b) Mengabaikan keberatan masyarakat atau tetangga di sekitar tempat kegiatan usaha (misalnya tetangga tidak setuju dengan keberadaan usaha tersebut, dsb). c) Sanksi administrasi tersebut diatas dapat berupa: (1) teguran lisan; (2) teguran tertulis (3) pencabutan izin; (4) penyegelan; dan (5) penutupan tempat usaha. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 109

118 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 2) Sanksi Pidana. a) Diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp ,00 (lima puluh juta rupiah), apabila:: (1) Orang atau badan usaha yang secara sengaja mendirikan dan/atau melakukan kegiatan usaha tanpa izin Gangguan, dan perluasan tempat usaha tanpa izin perluasan tempat usaha. (2) Orang atau badan usaha yang secara sengaja tidak memberitahukan balik nama dan/atau ganti merek secara tertulis. (3) Orang atau badan usaha yang dengan sengaja memberikan informasi palsu mengenai persyaratan pada saat mengajukan permohonan Izin Gangguan, daftar ulang Izin Gangguan, Izin perluasan tempat usaha, dan balik nama dan/atau ganti merek. b) Orang atau badan usaha yang secara sengaja tidak melaksanakan kewajibannya sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan ketertiban umum dan/atau kerusakan lingkungan, pelaku diancam pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atas gangguan dan/atau kerusakan lingkungan yang terjadi. Bentuk dan besarnya sanksi yang diberikan kepada pihak yang melakukan pelanggaran tentang ketentuan SITU kemungkinan tidak sama antara satu Pemda dengan Pemda lainnya karena hal ini sudah merupakan Otonomi Daerah. 110 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

119 Contoh Formulir Permohonan SITU Kota Denpasar - Bali FORMULIR PERMOHONAN Nomor : Denpasar,. Perihal : Mohon Ijin Tempat Usaha dan K e p a d a Ijin Gangguan (HO) Yth. Walikota Denpasar Cq. Kepala Dinas Perijinan Kota Denpasar di- D e n p a s a r KEGIATAN BELAJAR 2 Dengan Hormat, Yang bertandatagan di bawah ini : 1. Nama Perusahaan / Badan hukum : 2. Jenis Kegiatan / Jenis Usaha : 3. Luas Tempat Usaha : 4. Alamat perusahaan Jalan :... Br / Dusun / Lingkungan :... Desa / Kelurahan :... Kecamatan : Nama Penanggung jawab : Jabatan : 7. Alamat : Bersama ini mengajukan permohonan Ijin Tempat Usaha (SITU) dan / atau Ijin Gangguan (HO) kehadapan Bapak / Ibu untuk perusahaan kami tersebut diatas, bersama ini kami lampirkan: 1. Gambar denah lokasi dan tempat usaha 2. Akte pendirian perusahaan bagi perusahaan yang berbadan hukum 3. KTP atau Surat Keterangan domisili pemohon atau Identitas kependudukan lainya di kota Denpasar. 4. Surat keterangan kewarganegaraan bagi Warga Negara Asing (WNA) 5. Status tanah yang dipakai tempat usaha 6. Ijin Mendirikan Bangunan sesuai dengan fungsinya. 7. Persetujuan prinsip (Bila diperlukan) 8. Surat pernyataan tidak keberatan dari penyanding 9. Neraca perusahaan 10. Rekomendasi amdal UKL/UPL bagi usaha dan atau kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan 11. Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 4 Lembar Direktorat Pembinaan SMK (2013) 111

120 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Demikian permohonan kami ini mengharapkan kiranya dapat diberikan ijin yang dimaksud dengan ucapan terima kasih. Hormat kami, Pemohon, Materai Rp ( ) Catatan: Permohonan memakai Map Spring file atau sejenisnya yang terbuat dari plastik MW-formulir permohonan SITU-HO Sumber: 112 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

121 Contoh Surat Izin Tempat Usaha (SITU) KEGIATAN BELAJAR 2 Sumber: Direktorat Pembinaan SMK (2013) 113

122 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 3. Izin Mendirikan Bangunan Sejak diberlakukan otonomi daerah segala sesuatu yang berkaitan dengan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ditanggani oleh Pemerintah Daerah (Pemda) baik untuk tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten / Kota. Penjelasan berikut merupakan penjelasan secara umum tentang Izin Mendirikan Bangunan. Karena ketentuan atau aturan yang berlaku di masing-masing Kabupaten atau Kotamadya di tetapkan oleh masing-masing Bupati atau Walikota karena merekalah yang berwenang dalam menerbitkan IMB. Bagi mereka yang melaksanakan kegiatan usaha pada bangunan tertentu, sebaiknya bangunan yang digunakan sudah memiliki Izin yang dikenal dengan Izin Mendirikan Bangunan dan dibuktikan dengan adanya sertifikat IMB. a. Pengertian. Berdasarkan pasal 1 ayat 5 dari Permendagri nomor 32 tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Izin Mendirikan Bangunan mengatakan bahwa : Izin mendirikan bangunan, yang selanjutnya disingkat IMB, adalah perizinan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada pemohon untuk membangun baru, rehabilitasi/renovasi, dan/atau memugar dalam rangka melestarikan bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Sedangkan yang dimaksud dengan Bangunan adalah bangunan gedung dan bangunan bukan gedung. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Bangunan bukan gedung adalah suatu perwujudan fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu 114 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

123 dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang tidak digunakan untuk tempat hunian atau tempat tinggal. b. Pemberian Izin Mendirikan Bangunan. Pihak yang berwenang dalam pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah Bupati atau Walikota. Pemberian IMB tersebut berdasarkan peraturan daerah tentang izin mendirikan bangunan, dan RDTRK, RTBL, dan/atau RTRK. Bupati/Walikota dapat melimpahkan sebagian kewenangan penerbitan IMB kepada Camat, dengan mempertimbangkan: 1) Efisiensi dan efektivitas; 2) Mendekatkan pelayanan pemberian IMB kepada masyarakat; dan 3) Fungsi bangunan, klasifikasi bangunan, batasan luas tanah, dan/atau luas bangunan yang mampu diselenggarakan kecamatan. KEGIATAN BELAJAR 2 Camat melaporkan pelaksanaan sebagian kewenangan kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada satuan kerja perangkat daerah yang membidangi perizinan. Pemda dalam pemberian IMB berdasarkan prinsip: 1) prosedur yang sederhana, mudah, dan aplikatif; 2) pelayanan yang cepat, terjangkau, dan tepat waktu; 3) keterbukaan informasi bagi masyarakat dan dunia usaha; dan 4) aspek rencana tata ruang, kepastian status hukum pertanahan, keamanan dan keselamatan, serta kenyamanan. Sedangkan manfaat pemberian IMB bagi Pemda adalah: 1) pengawasan, pengendalian, dan penertiban bangunan; 2) mewujudkan tertib penyelenggaraan bangunan yang menjamin keandalan bangunan dari segi keselamatan, Direktorat Pembinaan SMK (2013) 115

124 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan; 3) mewujudkan bangunan yang fungsional sesuai dengan tata bangunan dan serasi dengan lingkungannya; dan 4) syarat penerbitan sertifikasi laik fungsi bangunan. Manfaat IMB bagi masyarakat adalah dapat digunakan untuk : 1) pengajuan sertifikat laik jaminan fungsi bangunan; dan 2) memperoleh pelayanan utilitas umum seperti pemasangan / penambahan jaringan listrik, air minum, hydrant, telepon, dan gas. c. Persyaratan Pengurusan IMB. Bagi pihak yang ingin melakukan pengurusan untuk mendapatkan IMB harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh masingmasing peraturan yang berlaku di Kabupaten / Kota yang dikeluarkan oleh Bupati/Walikota. Secara umum dapat disampaikan bahwa untuk mengurus IMB: 1) Pemohon mengajukan permohonan kepada Bupati/Walikota dengan melampirkan: a) Tanda bukti status kepemilikan hak atas tanah atau perjanjian pemanfaatan tanah; b) Data kondisi/situasi tanah (letak/lokasi dan topografi); c) Data pemilik bangunan; d) Surat pernyataan bahwa tanah tidak dalam status sengketa; e) Surat pemberitahuan pajak terhutang bumi dan bangunan (SPPT-PBB) tahun berkenaan; dan f) Dokumen analisis mengenai dampak dan gangguan terhadap lingkungan, atau upaya pemantauan lingkungan (UPL)/upaya pengelolaan lingkungan (UKL) bagi yang terkena kewajiban. 116 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

125 2) Setelah semua persyaratan lengkap dan benar, pemohon membayar Retribusi ke kas Negara, kemudian bukti pelunasan retribusi diserahkan ke Bupati/Walikota (cq. Dinas perizinan). 3) Bupati/Walikota menerbitkan permohonan IMB paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanda bukti pembayaran retribusi IMB diterima. KEGIATAN BELAJAR 2 d. Sanksi. Orang atau Badan yang melanggar ketentuan IMB akan dikenakan sanksi sebagai berikut: 1) Bupati/Walikota memberikan peringatan tertulis kepada Pemilik bangunan yang tidak membangun sesuai persyaratan teknis yang disepakati, peringatan tertulis diberikan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali berturutturut dengan selang waktu masing-masing 7 (tujuh) hari kalender. 2) Pemilik bangunan yang tidak mengindahkan sampai dengan peringatan tertulis ketiga dan tetap tidak melakukan perbaikan atas pelanggaran, dikenakan sanksi pembatasan kegiatan pembangunan. 3) Pengenaan sanksi pembatasan kegiatan pembangunan dilaksanakan paling lama 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak peringatan tertulis ketiga diterima. 4) Pemilik bangunan yang tidak mengindahkan sanksi pembatasan kegiatan pembangunan dikenakan sanksi berupa penghentian sementara pembangunan dan pembekuan IMB, dan wajib melakukan perbaikan atas pelanggaran dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak tanggal pengenaan sanksi. 5) Dalam 14 hari pemilik bangunan yang tidak mengindahkan sanksi penghentian sementara pembangunan dan pembekuan IMB dikenakan sanksi berupa penghentian tetap pembangunan, pencabutan IMB, dan surat perintah pembongkaran bangunan. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 117

126 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 e. Pembongkaran Bangunan. 1) Bupati/Walikota menetapkan bangunan untuk dibongkar dengan surat penetapan pembongkaran sebagai tindak lanjut dari dikeluarkannya surat perintah pembongkaran. Surat penetapan pembongkaran memuat batas waktu pembongkaran, prosedur pembongkaran, dan ancaman sanksi terhadap setiap pelanggaran. 2) Pembongkaran bangunan merupakan kewajiban pemilik bangunan. Dalam hal pembongkaran tidak dilaksanakan oleh pemilik bangunan terhitung 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal penerbitan perintah pembongkaran, pemerintah daerah dapat melakukan pembongkaran atas bangunan. 3) Biaya pembongkaran dibebankan kepada pemilik bangunan ditambah denda administratif yang besarnya paling banyak 10 % (sepuluh per seratus) dari nilai total bangunan. 4) Biaya pembongkaran dan denda ditanggung oleh pemerintah daerah bagi pemilik bangunan hunian rumah tinggal yang tidak mampu. 118 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

127 Contoh Formulir Izin Mendirikan Bangunan: Nomor : Lamp. : 1 bendel Perihal : Permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung Kepada Yth. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman di S l e m a n. KEGIATAN BELAJAR 2 Yang bertanda tangan di bawah ini : I. Data Pemohon (pemilik bangunan, data sesuai fotocopy KTP/SIM yang dilampirkan) a. Nama pemohon :... b. Alamat rumah :... c. Nomor bukti identitas diri :... d. Nomor telepon / Hp :... II. Data Penerima Kuasa Pengurusan (bila dikuasakan) (data sesuai fotocopy KTP/SIM yang dilampirkan) a. Nama penerima kuasa :... b. Alamat rumah :... c. Nomor bukti identitas diri :... d. Nomor telepon / Hp :... Dengan ini mengajukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan termasuk persyaratan pendukungnya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu : 1. Pengesahan / Pemutakhiran *) RTB atau SKTBL (beserta persyaratannya antara lain: izin pembuangan air limbah, penutupan saluran drainase, penebangan pohon, izin konstruksi reklame dan izin pengelolaan sampah); 2. Pengesahan / Pemutakhiran *) RTB khusus perumahan dan RTB per kavling untuk sejumlah...unit kavling dan... unit bidang sarana prasarana perumahan (beserta persyaratannya antara lain : izin pembuangan air limbah, penutupan saluran drainase, penebangan pohon, izin konstruksi reklame dan izin pengelolaan sampah). III. Data Bangunan (data sesuai dokumen yang dilampirkan) a. Nama pemilik bangunan :... b. Alamat dan Telpon : c. Nomor bukti identitas diri :... d. Fungsi utama bangunan gedung :... e. Luas tanah keseluruhan :... Direktorat Pembinaan SMK (2013) 119

128 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 f. Lokasi Bangunan Gedung 1. Jalan : Padukuhan, RT, RW : Desa : Kecamatan :... IV. Data Kepemilikan Hak Atas Tanah a. Sertifikat Tanah 1 1. Nama pemilik : Luas tanah : Status & nomor hak atas tanah : SHM / HGB / HakPakai /... Nomor... Surat Ukur Nomor... b. Sertifikat Tanah 2 (jika sertifikat lebih dari 1) 1. Nama pemilik : Luas tanah : Status & nomor hak atas tanah : SHM / HGB / Hak Pakai / Nomor... Surat Ukur Nomor... c. Sertifikat Tanah 3 (jika sertifikat lebih dari 2) 1. Nama pemilik : Luas tanah : Status & nomor hak atas tanah : SHM / HGB / Hak Pakai /... Nomor... Surat Ukur Nomor... d. Nomor bukti kerjasama / sewa menyewa (notariil) :... (Apabila pemilik bangunan bukan pemilik tanah) V. Penanggung Jawab a. Nama penanggung jawab perencana arsitektur :... b. Nama penanggung jawab perencana struktur :... c. Nama penanggung jawab pelaksana pembangunan :... (Melampirkan surat pernyataan) V. Rencana waktu pelaksanaan konstruksi : a. Tahap 1: sampai dengan.... % b. Tahap 2: sampai dengan... % c. Tahap... % VI. Perkiraan biaya pembangunan (berdasarkan RAB) : a. Tahap 1: Rp.... b. Tahap 2: Rp... c. Tahap Direktorat Pembinaan SMK (2013)

129 VII. Untuk melengkapi permohonan, bersama ini kami lampirkan : A. Persyaratan Administrasi: 1. Fotocopy KTP pemohon; 2. Surat kuasa diatas materai (jika dikuasakan); 3. Fotocopy KTP penerima kuasa; 4. Fotocopy bukti hak atas tanah; 5. Bukti hubungan pemohon dengan pemilik tanah (jika pemohon bukan pemilik tanah dalam bentuk kerelaan, sewa menyewa atau kerjasama); 6. Fotocopy IPPT (untuk yang wajib IPPT); 7. Fotocopy dokumen lingkungan (jika dipersyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku); 8. Denah lokasi KEGIATAN BELAJAR 2 B. Persyaratan Teknis: 1. Persyaratan teknis Pengesahan / Pemutakhiran *) Siteplan / SKTBL (termasuk izin penutupan saluran drainase; izin pembuangan air limbah; izin penebangan pohon; izin konstruksi reklame): a. Gambar siteplan dengan ukuran kertas minimal A3 disertai ukuran yang jelas dan ber-kop sesuai format terlampir; b. Gambar rencana penebangan pohon (jika dipersyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku); c. Gambar rencana penutupan drainase (jika dipersyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku); d. Gambar rencana pembuangan air limbah (jika dipersyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku); e. Gambar rencana dan perhitungan konstruksi reklame (jika dipersyaratkan sesuai ketentuan yang berlaku); f. Gambar denah, tampak dan potongan. 2. Persyaratan teknis Izin Mendirikan Bangunan : a. Gambar denah, rencana pondasi, rencana atap, rencana sanitasi, tampak muka, tampak samping, tampak belakang, potongan melintang, potongan memanjang, dengan skala : 1 : 200, 1 : 100, 1 : 50, 1 : 20 atau 1 : 10; b. Perhitungan dan gambar konstruksi beton yang ditandatangani penanggung jawab konstruksi (untuk bangunan bertingkat); c. Perhitungan dan gambar konstruksi baja yang ditandatangani penanggung jawab konstruksi baja (apabila menggunakan rangka baja); d. Rencana Anggaran Biaya e. Dokumen kontrak apabila pekerjaan diborongkan. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 121

130 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Demikian permohonan Izin Mendirikan Bangunan Gedung ini kami ajukan dan selanjutnya apabila semua persyaratan telah dinilai memenuhi persyaratan mohon untuk dapat diproses izinnya. Sleman, Pemohon (pemilik bangunan) (Materai Rp.6000,-) Nama Terang Catatan : Semua berkas yang dilampirkan dibuat rangkap 2 ( asli dan fotocopy) Sumber: %3A%2F%2Fperijinan.slemankab.go.id%2Findex.php% 122 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

131 Contoh Izin Mendirikan Bangunan KEGIATAN BELAJAR 2 Sumber: Direktorat Pembinaan SMK (2013) 123

132 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 C. RANGKUMAN Bagi siapapun yang akan melakukan kegiatan usaha perdagangan seharusnya telah memiliki surat izin usaha perdagangan, tanpa adanya SIUP maka secara aturan kegiatan perdagangan belum boleh dilakukan, kecuali untuk usaha yang berdasarkan undang undang atau peraturan dengan persyaratan tertentu yang termasuk usaha mikro belum diwajibkan memilki SIUP. SIUP dikeluarkan oleh Bupati/Walikota oleh karena itu pengurusan SIUP di kantor dinas terkait atau pada kantor pengurusan perizinan satu atap di masing masing pemda kebupaten/kota dimana kegiatan usaha berdomisili/berada. Tempat usaha yang digunakan seharusnya mempunyai izin karena pemda telah menentukan lokasi yang boleh digunakan sebagai tempat usaha dan lokasi yang tidak boleh digunakan untuk usaha. Pemda telah membagi wilayahnya untuk berbagai kepentingan seperti untuk perumahan, daerah resapan, kawasan industry dsb. Sehingga untuk suatu tempat usaha yang berada diluar dari yang telah dipersiapkan oleh pemda diperlukan izin dari pemda setempat. Pemda kabupaten/kota juga sudah punya pengaturan tatakota sehingga lokasi yang boleh dibangun dan mana lokasi yang tidak boleh dibangun serta bentuk bangunannya seperti apa, apakah permanen tingkat atau tidak tingkat, hal ini perlu diatur untuk kepentingan keindahan kota. Oleh karena itu setiap mau mendirikan bangunan seharusnya sudah ada izinnya agar tidak menyalahi aturan yang telah berlaku pada suatu kabupaten/kota. 124 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

133 D. TUGAS Petunjuk: Bentuk kelompok maksimal anggotanya 5 orang. 1. Buatlah permohonan untuk mendapatkan SIUP, SITU dan IMB lengkap dengan lampirannya 2. Presentasikan masing-masing hasil kelompok mengenai SIUP, SITU, IMB yang telah dibuat 3. Dokumentasikan hasil kelompok dalam bentuk laporan tertulis. KEGIATAN BELAJAR 2 E. TES FORMATIF 1. SIUP berlaku untuk masa : a. 3 tahun b. 4 tahun c. 5 tahun d. 6 tahun 2. Pengusaha yang belum diwajibkan memiliki SIUP adalah pengusaha dari: a. Usaha Mikro b. Usaha Kecil c. Usaha Menengah d. Usaha Besar Direktorat Pembinaan SMK (2013) 125

134 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 3. Bupati/Walikota dapat melimpahkan kewenangan penerbitan SIUP kepada Camat, khusus untuk: a. Pengusaha kecil b. Daerah terpencil c. Perpanjangan SIUP d. Usaha Mikro 4. Bagi pengusaha yang tidak melakukan daftar ulang terhadap SIUP yang sudah melebihi masa 5 tahun, diberikan sanksi administratif berupa tegoran tertulis, paling banyak sebanyak: a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali 5. Pemilik SIUP wajib menyampaikan secara tertulis kepada pejabat penerbit SIUP apabila telah menutup kegiatan usaha atau tidak melakukan kegiatan usaha berturut-turut selama: a. 3 bulan b. 4 bulan c. 5 bulan d. 6 bulan 6. Sanksi yang paling berat diberikan kepada pengusaha yang menggunakan tempat usaha, tanpa izin dari pejabat yang berkompeten adalah, a. Pembongkaran b. Peringatan keras c. Penjara 3 tahun d. Izin usaha dicabut 7. Izin tempat usaha diberikan oleh pemda kabupaten/kota untuk jangka waktu selama: a. 3 tahun b. 4 tahun c. 5 tahun d. 6 tahun 126 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

135 8. Apabila berkas permohonan daftar ulang izin gangguan sudah diterima petugas secara lengkap dan benar maka izin gangguan akan diberikan paling lama dalam jangka waktu: a. 7 hari b. 8 hari c. 9 hari d. 10 hari 9. Biaya pembongkaran bangunan yang dilakukan oleh pemda, dibebankan kepada pemilik bangunan ditambah biaya administasi sebesar,. dari total nilai bangunan yang dibongkar. a. 5% b. 10% c. 15% d. 20% KEGIATAN BELAJAR Setelah tanda bukti pembayaran retribusi IMB diterima, Bupati/Walikota akan menerbitkan IMB paling lambat dalam: a. 7 hari kerja b. 8 hari kerja c. 9 hari kerja d. 10 hari kerja KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1. C 2. A 3. B 4. C 5. D 6. A 7. C 8. D 9. B 10. A Direktorat Pembinaan SMK (2013) 127

136 KEGIATAN BELAJAR 2 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Petunjuk : Bentuk kelompok maksimal 5 orang untuk setiap kelompok. Kerjakan : 1. Setiap kelompok mencari minimal 2 pengertian tentang SIUP, SITU dan IMB selain dari pengertian yang telah ada dalam bahan ajar ini, kemudian buatkan kesimpulannya. 1 Pengertian SIUP menurut... 2 Pengertian SIUP menurut... 1 Pengertian SITU menurut... 2 Pengertian SITU menurut... 1 Pengertian IMB menurut... 2 Pengertian IMB menurut... 1 Kesimpulan: SIUP adalah Kesimpulan: SITU adalah Kesimpulan: IMB adalah Direktorat Pembinaan SMK (2013)

137 2. Cari di lingkungan sekitar tempat tinggal anda minimal 3 pengusaha yang belum memiliki SIUP, SITU, IMB dan tanyakan alasannya mengapa belum memilikinya? Kemudian buatkan kesimpulannya dan di presentasikan. 1 Belum memiliki SIUP: Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Kesimpulan :.. KEGIATAN BELAJAR 2 2 Belum Memiliki SITU: Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Kesimpulan :.. 3 Belum Memiliki IMB: Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Nama: Jenis Usaha: Alasan :. Kesimpulan :.. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 129

138 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 KEGIATAN BELAJAR 3 MODAL USAHA S alah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu usaha adalah adanya modal, karena apapun usaha yang dilakukan pasti membutuhkan modal, baik modal berupa uang maupun modal yang bukan uang seperti keahlian, kemauan dan sebagainya. Modal itu sendiri ada yang berasal dari pengusaha atau pemilik usaha dan ada juga yang diperoleh dari orang lain atau dari pinjaman. Modal yang berasal dari pemilik usaha secara pribadi tentu tidak begitu masalah karena tidak dituntut untuk mempertanggung jawabkannya. Tetapi modal yang berasal dari pihak lain dalam bentuk pinjaman tentu memerlukan adanya pertanggung jawaban atas pengembalian modal tersebut. A. TUJUAN PEMBELAJARAN Mempelajari modal usaha bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada semua peserta didik tentang bagaimana mempesiapkan dan atau mendapatkan modal untuk kegiatan suatu usaha. Modal usaha bisa saja dalam bentuk uang maupun bukan uang, contoh modal usaha bukan uang misalnya seperti keberanian membuka usaha, keterampilan membuat suatu produk, dan lain sebagainya. Tetapi salah satu dari modal usaha adalah berupa Uang. Dengan mempelajari modal usaha diharapkan peserta didik sudah tidak ragu lagi untuk memulai suatu usaha walaupun secara pribadi masih belum memiliki modal. 130 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

139 B. URAIAN MATERI 1. Pengertian Modal Usaha. Suatu usaha bisa dimulai dengan menggunakan modal, bahkan menurut Kasmir (2006:83) mengatakan bahwa Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan usaha, mulai dari biaya pra-investasi, pengurusan izin-izin, biaya investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal kerja. Sementara itu modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk mengelola atau menjalankan suatu usaha. KEGIATAN BELAJAR 3 Modal usaha digunakan untuk membiayai suatu usaha sejak dari persiapan sampai dengan berjalannya usaha. Modal yang digunakan untuk persiapan usaha misalnya pengeluaran biaya untuk melakukan survey tempat usaha, biaya untuk membuat studi kelayakan, mengurus SIUP, SITU, IMB dan lain sebagainya yang membutuhkan biaya/uang. Semua biaya yang dikeluarkan pada saat persiapan usaha disebut dengan biaya prainvestasi. Setelah selesai mengeluarkan semua biaya untuk persiapan maka pengeluaran biaya berikutnya adalah untuk mengoperasikan kegiatan usaha misalnya untuk membeli bahan baku/produk yang akan diolah atau dijual, biaya tenaga kerja, biaya listrik, telpon dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan usaha. Besarnya modal yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu usaha sangat tergantung dari besar kecilnya kegiatan usaha tersebut, bahkan menurut Undang undang nomor 20 tahun 2008, suatu usaha dibedakan menjadi 4 kriteria yakni: 1. Usaha Mikro, dengan kriteria: a) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp ,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp ,00 (tiga ratus juta rupiah). Direktorat Pembinaan SMK (2013) 131

140 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 2. Usaha Kecil, dengan kriteria: a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp ,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 3. Usaha Menengah, dengan kriteria: a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp ,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (lima puluh milyar rupiah). 4. Usaha Besar, dengan kriteria: a) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b) memiliki hasil penjualan tahunan lebih Rp ,00 (lima puluh milyar rupiah). 132 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

141 2. Macam-Macam Modal Usaha. Dalam suatu kegiatan usaha modal merupakan salah satu faktor penting yang harus dimiliki seorang calon pengusaha. Tanpa ketersediaan modal yang cukup, khususnya uang, maka segala cita-cita membangun suatu usaha merupakan impian yang bisa hanya tinggal mimpi belaka. Karena tidak semua orang beruntung terlahir dengan ketersediaan sumber daya yang mencukupi. Sebagian besar harus memulai membangun usahanya dengan modal yang minim, atau bahkan kurang. KEGIATAN BELAJAR 3 Modal yang digunakan dalam suatu kegiatan usaha dapat dibagi menjadi dua macam yaitu modal investasi dan modal kerja. Untuk lebih jelasnya mengenai masing-masing modal usaha tersebut aadalah sebagai berikut: 1. Modal Investasi. Pada umumnya modal investasi merupakan modal yang digunakan untuk investasi jangka panjang (biasanya lebih dari setahun) serta dapat digunakan secara berulang kali. Modal investasi jangka panjang digunakan untuk membeli aktiva tetap seperti tanah, bangunan, kendaraan, peralatan serta yang lainnya. Modal investasi merupakan bagian terbesar dari pengeluaran biaya untuk suatu usaha. 2. Modal Kerja. Pada umumnya modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk membiayai operasional kegiatan usaha ketika usaha sedang berjalan seperti membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, biaya pemeliharaan serta biaya lainnya dengan waktu jangka pendek (biasanya kurang dari setahun) serta dapat dipakai sekali atau beberapa kali dalam suatu proses produksi. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 133

142 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 3. Syarat Mendapatkan Modal Usaha. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa modal usaha bisa berasal dari diri sendiri (uang pribadi) bisa berasal dari gabungan uang sendiri dengan pihak lain sebagai usaha gabungan dan bisa juga berasal dari pinjaman. Modal sendiri dan modal gabungan tidak begitu masalah untuk mendapatkannya. Tetapi untuk modal yang berasal dari pinjaman terutama dari Bank, pihak peminjam akan mempersiapkan beberapa dokumen atau persyaratan yang ditentukan oleh Bank. Persyaratan peminjaman uang yang ditentukan oleh pihak Bank tidak sama antara satu Bank dengan Bank lainnya baik itu Bank Pemerintah maupun Bank Swasta atau lembaga keuangan non Bank lainnya, karena hal itu merupakan hak dan kewenangan masing-masing bank atau lembaga keuangan non Bank untuk menentukan persyaratannya. Bagi pihak yang akan meminjam uang kepada bank ada dua hal yang perlu dipenuhinya yaitu pertama kewajiban sebelum mendapatkan pinjaman seperti memenuhi semua persyaratan yang dipersyaratkan oleh pihak bank untuk dilengkapi secara lengkap dan benar, dan kedua melaksanakan kewajiban setelah mendapatkan pinjaman modal. a. Persyaratan Sebelum Memperoleh Pinjaman Dengan Agunan/Jaminan 1). Syarat Umum. Pihak peminjam harus dapat membuktikan bahwa usahanya betul-betul ada, baik secara pisik maupun secara hukum, karena pihak bank tidak mau memberikan pinjaman (kredit) kalau usaha yang diajukan bersifat fiktif (alias bodong). Pada dasarnya pihak bank akan memberikan pinjaman pada kegiatan usaha yang sudah ada dan usaha tersebut telah berjalan minimal satu tahun atau lebih. 134 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

143 2). Syarat Khusus. Setelah persyaratan umum terpenuhi dan pihak bank menyetujuinya maka langkah selanjutnya pihak peminjam mempersiapkan persyaratan secara khusus yang dalam hal ini meliputi: a) Foto Suami dan Isteri b) KTP suami dan isteri c) Kartu Keluarga d) Surat Keterangan Usaha (SKU) / SIUP / SITU e) Untuk SKU dapat diperoleh dari Kantor Desa / Kelurahan tempat dimana calon peminjam tinggal. Tarif yang dikenakan berkisar antara Rp s.d Rp tarif ini sangat tergantung dari aturan yang berlaku di daerah setempat f) Surat Agunan/Jaminan, dapat berupa Surat Bukti Kepemilikan Tanah, Kendaraan, Bangunan, dsb yang dimiliki peminjam. g) Dokumen lain yang sekiranya masih diperlukan oleh pihak bank/non bank. KEGIATAN BELAJAR 3 3). Mendatangi Bank/Lembaga Keuangan Non Bank. Kalau Persyaratan yang harus dipersiapkan sudah lengkap maka peminjam harus mendatangi bank yang akan menjadi tempat peminjaman modal usaha, apakah bank pemerintah atau bank swasta atau lembaga keuangan non bank. Sesampai di bank atau lembaga keuangan non bank hal yang harus dilakukan adalah: a) Langsung menemui pewagai customer service atau pegawai lainnya yang mengurusi masalah pinjaman dan katakan kalau mau meminjam uang untuk modal usaha. b) Mengisi formulir permohonan pengajuan pinjaman modal usaha secara benar dan lengkap kemudian ditandatangani, kemudian diserahkan kepada pewagai tersebut untuk di proses. c) Menyerahkan persyaratan yang diminta pihak bank (sebelumnya sudah dipersiapkan) sebagai pelengkap dari Direktorat Pembinaan SMK (2013) 135

144 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 formulir pinjaman yang sudah selesai ditandatangani. d) Pihak bank akan meminta calon peminjam untuk menunggu keputusan, apakah bank memberikan pinjaman atau tidak setelah mempelajari semua dokumen yang telah diterima pihak bank. e) Sementara pihak calon peminjam menunggu keputusan bank tentang diterima tidaknya permohonan pinjaman, pihak bank akan melakukan pengecekan ke tempat usaha untuk memastikan/membuktikan usaha tersebut ada atau tidak. 4). Wawancara. Setelah semua persyaratan yang dibutuhkan oleh pihak bank/non bank terpenuhi, biasanya pihak bank/non bank akan melakukan wawancara kepada calon peminjam yang berkaitan dengan rencana pinjamannya. Wawancara ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dan kesungguhan pihak peminjam terhadap penggunaan uang pinjaman sebagai modal usaha serta komitmen peminjam terhadap pengembalian pinjaman berupa cicilan ditambah bunga setiap bulannya atau berdasarkan kesepakatan antara peminjam dengan pihak bank/non bank. Pada saat wawancara biasanya yang menjadi fokus pembicaraan adalah yang berkaitan dengan: a) Modal yang telah dimiliki. b) Asset Lancar / Tetap dan Hutang yang dimiliki. c) Lamanya usaha d) Jenis Usaha e) Ketersediaan Bahan Baku f) Omset, biaya produksi, kapasitas produksi g) Ketersediaan Barang Dagangan h) Aspek Pemasaran i) Cara Pemasaran j) Pembukuan k) Jumlah Anggota Keluarga. 136 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

145 l) Informasi lain yang masih dianggap perlu oleh pihak bank/non bank 5). Pencairan / Pengambilan Uang Pinjaman. Dalam jangka waktu paling lama 10 hari setelah wawancara, pihak bank/non bank akan menghubungi calon peminjam berkenaan dengan permohonan pinjamannya diterima atau ditolak, dan kalau ditolak maka masalahnya selesai. Tetapi kalau permohonan pinjaman diterima selanjutnya pihak peminjam akan mencairkannya dan menggunakannya sesuai dengan perjanjian semula yaitu untuk menambah modal usaha. KEGIATAN BELAJAR 3 b. Persyaratan Pinjaman Tanpa Agunan/Jaminan. Pinjaman yang diberikan bank kepada peminjam adakalanya dengan agunan atau jaminan, tetapi ada juga bank yang memberikan pinjaman tanpa adanya agunan/jaminan. Sebagai contoh pemberian pinjaman (kredit) tanpa agunan yang diberikan oleh bank Mandiri dengan persyaratan berikut: 1) Persyaratan Umum a) Mengajukan permohonan kredit (pinjaman) dengan mengisi Formulir secara lengkap dan benar yang disediakan pihak bank dan setelah ditandatangani diserahkan ke pihak bank. b) Jumlah pinjaman (kredit) yang bisa mencapat Rp ,- (dua ratus juta rupiah) atau bisa berubah sesuai dengan perkembangan maupun aturan yang berlaku. c) janka waktu kredit (pinjaman) bervariasi sesuai dengan perjanjian dengan pihak bank. 2) Persyaratan Khusus. a) WNI dan berdomisi di Indonesia, dibuktikan dengan KTP pemohon Direktorat Pembinaan SMK (2013) 137

146 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 b) Berusia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun c) Memiliki penghasilan tetap (pekerjaan tetap), minimal 2,5 juta perbulan, dibuktikan dengan melampirkan slip gaji atau rekening bank (untuk pemohon perorangan), dan ditambah salinan Surat Izin Praktek/Profesi/SIUP untuk pemohon lembaga. Sumber:kreditur.net/cara-mendapatkan-pinjaman-usaha-tanpa-agunan 4. Sumber dan Lembaga Penyedia Modal Usaha. Kalau kita amati dalam kenyataan ternyata banyak sumber uang yang dapat digunakan sebagai sumber modal bagi usaha yang akan dirintis. Dari sekian banyak sumber modal usaha dapat dikelompokkan menjadi tiga sumber modal usaha yaitu modal usaha yang bersumber dari diri sendiri, bersumber dari kerjasama dengan pihak lain dan bersumber dari pinjaman. Untuk lebih jelasnya dapat dipelajari pada penjelasan berikut: a. Uang Sendiri 138 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

147 Menggunakan uang sendiri paling banyak dilakukan oleh pengusaha dalam memodali usahanya. Pemakaian uang ini dimungkinkan bila memiliki simpanan uang tunai. Dengan uang pribadi ini, kita bisa lebih fleksibel dalam pemakaian jumlah uang, serta bebas mengalokasikan uang sesuai dengan keputusan sendiri. Sekaligus akan terbebas dari bunga, pemotongan keuntungan dan tidak perlu membagi keuntungan dengan pihak lain. KEGIATAN BELAJAR 3 Meskipun demikian terkadang menggunakan uang sendiri juga memiliki kelemahan seperti kurangnya kontrol dalam pemakaian uang, lalai dalam pencatatan keuangan, dan bila merugi maka harus menanggung kerugian sendiri. Agar lebih jelasnya mengenai kelebihan dan kekurangan menggunakan uang sendiri sebagai modal adalah sebagai berikut: 1) Kelebihan Menggunakan Uang Sendiri Sebagai Modal Usaha: a) Pengeluaran untuk biaya bunga atau biaya administrasi tidak ada. b) Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif lama; c) Tidak ada keharusan pengembalian modal dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan ke pihak lain. 2) Kelemahan Menggunakan Uang Sendiri Sebagai Modal Usaha: a) Jumlah uang yang dimiliki terbatas sehingga besarnya modal sangat tergantung dari jumlah uang yang dimiliki. b) Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri motivasi usahanya lebih rendah jika dibandingkan dengan menggunakan modal pinjaman. b. Modal / Usaha Patungan (Joint) Kalau memiliki teman atau kerabat yang berpotensi memiliki uang dapat dinegosiasi untuk ikut serta menjadi pemodal dalam usaha yang sedang dirintis atau untuk mengembangan usaha yang sudah berjalan. Salah satu cara yang dapat digunakan agar pemodal mau menanamkan modalnya di usaha yang sedang dirintis Direktorat Pembinaan SMK (2013) 139

148 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 atau sudah berjalan adalah dengan membuat perencanaan (proposal) yang realistis dan lakukan presentasi kepada pemodal agar pemodal dapat mengerti tentang kegiatan usaha dengan baik. Kemudian negosiasikan bahwa usaha sangat tersebut membutuhkan modal, jumlahnya berapa, jangka waktu pengembaliannya berapa lama, dan pembagian hasil dari keuntungan usaha setiap bulannya berapa, serta membuatkan daftar nama relasi yang potensial sebelumnya, untuk mendapatkan peluang pinjaman yang lebih besar. Hal yang terpenting dan harus diingat adalah perhitungkan secara matang jumlah modal yang dibutuhkan, dan kemudian pertimbangkan keuntungan dan kerugian dalam memilih sumber dana pinjaman. Jangan canggung untuk mencari informasi sebanyakbanyaknya mengenai sumber pendanaan yang anda inginkan. Jangan sampai usaha yang baru berjalan tetapi sudah terbebani dengan tingkat bunga yang tinggi. Usaha gabungan yang modalnya berasal dari gabungan dua pihak atau lebih, juga memiliki kelebihan dan kekurangan dan untuk lebih jelasnya sebagai berikut: 1) Kelebihan Modal / Usaha Gabungan a) Komposisi perimbangan modal satu pihak dengan pihak lainnya dapat diatur secara seimbang. b) Untuk kemajuan usaha dapat didiskusikan secara bersama-sama sesama pemilik modal. 2) Kelemahan Modal / Usaha Gabungan a) Kemungkinan terjadi ketidak sesuai pendapat para pemilik modal akan terjadi dan ini bisa mengakibatkan penarikan modal atau suasana yang tidak kondusif di tingkat penanam modal. b) Segala sesuatu untuk pengembangan usaha berdasarkan kesepatan semua pemilik modal dan hal ini bisa menghambat pengembangan usaha. 140 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

149 c. Pinjaman Bagi yang tidak mempunyai simpanan uang pribadi dan kekurangan modal, maka cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pinjaman. Pinjaman dapat dilakukan pada: 1) Saudara/Teman Salah satu alternatif untuk mendapatkan modal usaha adalah mencoba meminjam uang kepada saudara atau teman. Syukur kalau mempunyai saudara/teman yang baik yang bersedia meminjamkan uang. Walaupun saudara/teman telah meminjamkan uangnya untuk modal usaha, pihak peminjan tetap harus menepati perjanjian pada saat peminjaman misalnya jumlah pembayaran dan kapan harus dilunasi serta manfaat yang akan diperoleh oleh pihak yang meminjamkan uang sesuai dengan perjanjian pada saat terjadi pinjaman. KEGIATAN BELAJAR 3 2) Kredit Usaha Kredit usaha pada berbagai Bank dan biasanya kredit tersebut sudah dikemas dengan berbagai nama yang berbeda, seperti, Kredit Modal Kerja/Usaha, Kredit Investasi, Kredit Konsumtif, Kredit Usaha Rakyat. Kredit usaha diberikan sesuai dengan jenis usaha masing-masing. Biasanya kredit usaha perbankan dibedakan menjadi kredit investasi dan kredit modal kerja, atau mungkin juga gabungan keduanya. Bagi pengusaha yang hendak mengambil fasilitas kredit ini harus mempelajari dan memenuhi persyaratan yang diminta oleh pihak bank. Dianjurkan untuk mencari kredit usaha pada bank yang mendukung UKM dan Bank pemerintah, mengingat suku bunga yang relatif rendah. 3) Kredit Tanpa Agunan (KTA) Beberapa lembaga perbankan meluncurkan program Kredit Tanpa Agunan (KTA), yaitu kredit perorangan yang tidak menggunakan agunan sebagai jaminan untuk keperluan konsumtif. Untuk para pemula usaha, kredit ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan bagi yang tidak memerlukan kredit dalam jumlah besar. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 141

150 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Umumnya kredit yang diberikan berkisar 5 juta sampai maksimal 200 juta, dengan jangka waktu yang beragam. Bagi yang ingin mendirikan usaha baru mungkin akan kesulitan mendapatkannya. Namun jika anda masih berprofesi sebagai karyawan, maka anda bisa menggunakan profesi tersebut untuk mendapatkan kredit ini guna membangun usaha. 4) Kredit BPR (Bank Perkreditan Rakyat) Fasilitas kredit dari BPR relatif lebih mudah persyaratan dan prosesnya dibandingkan di bank umum. BPR melayani orang-orang yang butuh pendanaan usaha, terutama UKM, dengan sistem dan persyaratan yang cenderung mudah. Tapi harus diingat tingkat bunganya cenderung lebih tinggi dari bank umum, dengan jangka waktu yang relatif lebih singkat. 5) Leasing atau Lease Back Leasing ialah program pendanaan yang diberikan oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan tidak berupa uang tunai, namun berupa pembelian aset bergerak seperti kendaraan bermotor. Sedangkan lease back adalah pinjaman yang diberikan pada usaha yang membutuhkan dana tunai dengan jaminan BPKB kendaraan bermotor yang dimiliki. 6) Perum Pegadaian Suatu lembaga keuangan yang dimiliki pemerintah untuk menyalurkan pinjaman dengan jaminan barang tertentu, dengan tingkat bunga yang relatif rendah dan dihitung per 2 mingguan. Anda bisa memilih produk pegadaian yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan usaha, seperti KCA (Kredit Cepat Aman), Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), ataupun Kreasi (Kredit Angsuran Sistem Fiducial). 7) Koperasi Koperasi yang menyalurkan pendanaan adalah koperasi kredit (Kopdit) ataupun KSP (koperasi simpan pinjam). Umumnya persyaratan yang diperlukan adalah anda harus menjadi anggota dari koperasi tersebut. Dengan menjadi anggota dan melakukan simpanan, maka anda berhak untuk 142 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

151 mendapatkan fasilitas kredit. Sebab pada umumnya, koperasi hanya melayani kredit bagi anggotanya saja. 8) Pinjaman BUMN Dana yang digunakan sebagai pinjaman dari BUMN adalah dana kemitraan yang sebagian berasal dari laba perusahaan yang disisihkan untuk pengusaha kecil. Program dana kemitraan ini disebut juga Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BUMN. BUMN yang memiliki program kemitraan ini antara lain PT Jamsostek, Pertamina, PT GAs Negara, dan sebagainya.untuk informasi ini dapat dicari di Kementrian BUMN. KEGIATAN BELAJAR 3 9) Pinjaman Departemen Pemerintah juga memberikan program kredit usaha kecil melalui beberapa departemen. Ada tiga departemen yang mempunyai fasilitas pembiayaan untuk UKM, yaitu Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan Departemen Perindustrian. Modal yang berasal dari pinjaman Bank maupun dari pinjaman Non Bank juga mempunyai kelebihan dan kekurangan, yang antara lain sebagai berikut: 1) Kelebihan Pinjaman Ke Bank / Non Bank a) Bank / non Bank bisa memenuhi jumlah pinjaman modal usaha yang diminta oleh calon pengusaha. b) Pengusaha mempunyai motivasi yang tinggi untuk memajukan usahanya karena adanya kewajiban mengembalikan pinjaman ditambah dengan bunganya. 2) Kelemahan Pinjaman Ke Bank / Non Bank a) Peminjam dikenakan biaya administrasi pinjaman ditambah dengan bunga pijaman dan biaya lainnya. b) Pengembalian pinjaman sesuai dengan jadual yang ditetapkan dan jika terlambat harus bayar denda berupa bunga keterlambatan. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 143

152 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Akhirnya keputusan untuk mendapatkan modal usaha dari sumber mana (sendiri, patungan, pinjaman), sangat tergantung dari keputusan yang diambil oleh calon pengusaha setelah mempertimbangkan mengenai: 1) Tujuan Peruntukan. Uang yang digunakan sebagai modal usaha diperuntukkan sebagai modal investasi, modal kerja atau sebagai modal utama, modal tambahan atau untuk keperluan yang mendesak. 2) Waktu Pengembalian. Perlu mempertimbangkan waktu pengembalian modal karena hal ini akan mempengaruhi siklus keuangan (cash flow) sehingga pengembalian sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan usaha. 3) Biaya Untuk modal yang berasal dari pinjaman, tentu membutuhkan biaya, seperti biaya administrasi, biaya bunga, biaya komisi dan lain sebagainya. Biaya yang dikeluarkan harus dipertimbangkan supaya tidak membebani keuangan usaha. 4) Perkiraan Keuntungan. Besar kecilnya keuntungan usaha juga perlu diperhitungkan karena hal ini akan berdampak pada kesanggupan untuk melunasi pinjaman modal usaha. 5. Cara Memperoleh Modal Usaha Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh modal usaha. Dari sekian banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh modal usaha ada cara yang berlaku umum yang mungkin bisa dijadikan acuan untuk memperoleh modal usaha antara lain: a. Meyakinkan Pihak Kreditur (pemberi pinjaman) Sebelum memberikan pinjaman pihak kreditur memerlukan beberapa informasi/data untuk bahan pertimbangan. Setelah kreditur betul-betul yakin barulah pinjaman diberikan kepada Debitur (penerima pinjaman). Oleh karena itu debitur harus mampu meyakinkan pihak kreditur, 144 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

153 misalnya dengan memberikan alasan yang logis mengenai rencana usaha, prospeknya dimasa mendatang, tunjukkan bahwa anda sebagai pengusaha yang ulet, tangguh dan dapat dipercaya serta mampu dan bertanggung jawab dalam pengembalian pinjaman. b. Melengkapi Persyaratan Administratif. Tanyakan kepada Kreditur tentang persyaratan apa saja yang harus dipersiapkan dan rangkap berapa. Lengkapi semua persyaratan dengan rapi agar pihak kreditur mudah dalam melakukan pengecekan dan menganalisanya. KEGIATAN BELAJAR 3 c. Menyiapkan Jaminan/Agunan Pihak kreditur (pemberi pinjaman) biasanya membutuhkan adanya jaminan/agunan dari debitur (pengutang) atas pemberian pinjaman modal kepada debitur. Jaminan/agunan itu bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada kreditur. Jaminan/agunan tersebut bisa berupa Surat/dokumen penting/berharga yang diserahkan debitur kepada kreditur misalnya berupa: Sertifikat hak milik atas tanah dan atau bangunan, surat tanda bukti kepemilikan kendaraan bermotor, dan lain sebaginya. Apabila debitur tidak mampu untuk membayar utangnya kepada kreditur maka kreditur akan menyita semua jaminan/agunan dan kemudian dilelang sebagai pelunasan utang. Tetapi kalau debitur sudah melunasi semua utangnya maka semua surat/dokumen yang ditahan kreditur akan dikembalikan kepada debitur secara lengkap dan utuh. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 145

154 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Contoh : Formulir Permohonan Kredit Kepada Yth. Bapak Pimpinan PT. Bank.. Kantor Di Hal : Permohonan Kredit Dengan hormat, Sehubungan dengan pengembangan usaha, maka kami membutuhan tambahan kredit sebesar Rp ,00 (sembilan puluh juta rupiah), untuk itu kami mohon pinjaman fasilitas kredit dari PT. Bank.. Kantor.. Bersama ini kami lampirkan : 1. Proposal/rencana penggunaan kredit 2. Pas photo 3. Photocopy identitas diri 4. Photcopy perizinan 5. Photocopy agunan 6. Photocopy rekening tabungan 7. Photocopy NPWP 8. Catatan / Laporan Keuangan (neraca&rugi/laba) 9. Photocopy kartu keluarga 10. Surat persetujuan suami/isteri/ahli waris 11. Dokumen lain yg dipandang perlu Demikian surat permohonan ini kami buat sebagaimana mestinya, atas bantuan dan perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih. Hormat Kami,. Sumber : Direktorat Pembinaan SMK (2013)

155 Contoh: Formulir Pengajuan Bantuan Pinjaman Program Kemitraan Dari Bank Mandiri APLIKASI PENGAJUAN BANTUAN PINJAMAN PROGRAM KEMITRAAN KEGIATAN BELAJAR 3 Kepada PT. BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. MBDC JAKARTA SUDIRMAN Baru Tambahan Perpanjangan/Perubahan Dengan ini kami mengajukan permohonan bantuan dana Program Kemitraan sebagai berikut : 1. Informasi Pemohon Nama Pemilik : Nama Usaha : Telp : Bentuk badan Usaha : Alamat Usaha : Bidang usaha : Operasi Usaha sejak : Contact Person : Telp. (teman / keluarga terdekat) 2. Data Perusahaan A. Legalitas Mitra Binaan (bila ada) 1. Akta Pendirian : 2. Kartu identitas diri (KTP) : 3. Perijinan yang dimiliki : Direktorat Pembinaan SMK (2013) 147

156 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 B. Hubungan calon Mitra Binaan Dengan BUMN Pembina dan Bank YA / TIDAK KET. 1. Fasilitas bantuan yang pernah dan / atau sedang dinikmati dari BUMN lain 2. Hubungan dengan bank lain 3. Hubungan dengan Bank Mandiri atau dengan bank legacy Tabungan Kredit C. Data Keuangan (agar dilampirkan laporan keuangan apabila ada) Asset Rp. Omzet/Tahun Rp Permohonan Bantuan 1. Permohonan Yang Diajukan Calon Mitra Binaan sebesar berikut dengan jangka waktu :. a. Bantuan pinjaman investasi : Rp.. b. Bantuan pinjaman modal kerja : Rp.... c. Lain lain : Rp... + d. Total : Rp Alasan/ tujuan/ pertimbangan mitra binaan dalam mengajukan permohonan : 148 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

157 No. 4. Jaminan/ Agunan Jaminan tambahan yang akan diserahkan (apabila ada) : Nama Pemilik Jaminan Jenis Jaminan Dokumen Bukti Pemilikan Lokasi Jaminan Keterangan KEGIATAN BELAJAR 3 Dokumen dokumen yang diperlukan kami sampaikan sesuai data terlampir. Demikian surat permohonan pinjaman dari dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berikut lampirannya kami buat dengan sebenar benarnya dan apabila terdapat kekeliruan, kami bersedia diproses sesuai ketentuan bank dan hukum yang berlaku. Jakarta, / / Menyetujui Suami/Istri Calon Mitra Binaan (... ) (...) Direktorat Pembinaan SMK (2013) 149

158 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 FORMULIR INFORMASI DEBITUR 1. DATA CALON DEBITUR 1. NAMA : 2. ALAMAT RUMAH : Telp : 3. STATUS RUMAH : Sewa/ Kontrak/ Milik Orang Tua/ Milik Sendiri 4. ALAMAT USAHA : Telp : 5. JAMINAN YANG DISERAHKAN : (Nama Pemilik dan Jenis Jaminan) 6. STATUS TEMPAT USAHA : Sewa/ Kontrak/ Milik Orang Tua/ Milik Sendiri 7. BIDANG USAHA : 8. MULAI USAHA : 9. JUMLAH KARYAWAN : 2. DATA KEUANGAN 10. UANG KAS YANG ADA : 11. UANG DI BANK/TABUNGAN : 12. TAGIHAN KEPADA PARA : PEMBELI YANG BELUM MEMBAYAR 13. NILAI STOCK BARANG YANG ADA 14. NILAI MESIN ATAU ALAT ALAT : UNTUK USAHA YANG ADA 15. HUTANG DAGANG : 16. HUTANG KE BANK LAIN : 17. MODAL AWAL USAHA : : 18. RATA RATA KEUNTUNGAN 1 BULAN : (Setelah dikurangi biaya biaya) 19. RATA RATA PENJUALAN 1 BULAN : 20. RATA RATA PEMBELIAN 1 BULAN : (Pengeluaran pembelian usaha) 150 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

159 21. Cerita singkat tentang usaha yang sedang : dilakukan dan tujuan untuk mengajukan pinjaman PKBL *Coret yang tidak perlu 3. DATA BIAYA BIAYA PER BULAN 22. BIAYA OPERASIONAL UNTUK : Rp USAHA (Biaya biaya yang dikeluarkan Dalam menjalankan usaha) 23. BIAYA TELEPON UNTUK USAHA : Rp 24. BIAYA LISTRIK UNTUK USAHA : Rp 25. BIAYA PAM UNTUK USAHA : Rp 26. BIAYA GAJI KARYAWAN : Rp 27. BIAYA LAIN LAIN : Rp 28. RATA RATA BIAYA KEBUTUHAN HIDUP : Rp SEHARI HARI UNTUK KELUARGA DALAM 1 BULAN KEGIATAN BELAJAR 3 Demikian informasi yang dapat kami sampaikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Hormat Kami ( ) *Coret yang tidak perlu Direktorat Pembinaan SMK (2013) 151

160 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Contoh Formulir Kredit Tanpa Agunan dari Bank Mandiri: 152 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

161 C. RANGKUMAN Modal usaha merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu kegiatan usaha, karena tanpa modal tentu mustahil suatu usaha bisa berkembang dengan baik. karena apapun usaha yang dilakukan pasti membutuhkan modal, baik modal berupa uang maupun modal yang bukan uang seperti keahlian, kemauan dan sebagainya. KEGIATAN BELAJAR 3 Modal usaha ada yang berasal dari pemilik usaha dan ada juga berasal dari diri sendiri dan orang lain (kerjasama/joint) dan ada juga yang diperoleh dari dari pinjaman. Modal yang berasal dari pemilik usaha secara pribadi tentu tidak begitu masalah karena tidak dituntut untuk mempertanggung jawabkannya. Tetapi modal yang berasal dari pinjaman tentu memerlukan adanya pertanggung jawaban atas pengembalian modal tersebut. Karena harus dipastikan jangka waktu pengembaliannya, berapa bungannya, berapa besar cicilannya perbulan dan sebagainya sesuai dengan perjanjian waktu peminjaman. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 153

162 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 D. TUGAS Petunjuk: Tugas bisa dikerjakan individual dan bisa juga secara kelompok (kelompok maksimal 5 orang) 1. Buatlah alir kegiatan peminjaman uang (modal) ke salah satu bank, lengkap dengan berbagai dokumen yang diperlukan a. Presentasikan alir kegiatan peminjaman uang ke bank tersebut. b. Hasil presentasi di rangkum dalam bentuk laporan tertulis. 2. Buatlah suatu permohonan peminjaman modal usaha dengan dengan semua persyaratannya. E. TES FORMATIF 1. Jaminan atau agunan yang diminta bank ketika ada orang meminjam uang, dapat berupa: a. Sertifikat hak milik atas tanah dan bangunan b. Surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor c. Surat keputusan sebagai pegawai lembaga tertentu d. Jawaban a, b, c, benar 2. Cicilan yang dibayar setiap bulan merupakan pokok pinjaman ditambah dengan, a. Fee b. Deviden c. Bunga d. Ongkos 154 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

163 3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menyediakan pinjaman untuk modal usaha yang dikenal dengan program dana: a. Kemitraan b. Mandiri c. Kesejahteraan d. Masyarakat 4. Kredit Tanpa Agunan umumnya kredit yang diberikan jumlahnya berkisar antara 5 juta sampai dengan maksimal: a. Rp. 100 juta b. Rp. 150 juta c. Rp. 200 juta d. Rp. 250 juta KEGIATAN BELAJAR 3 5. Untuk meyakinkan pihak bank tentang rencana kegiatan usaha yang akan dilakukan, biasanya diperlukan: a. Proposal usaha b. Jaminan atau Agunan c. Tempat usaha d. Produk yang akan dijual 6. Uang yang digunakan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai, biaya pemeliharaan disebut juga sebagai: a. Modal usaha b. Modal investasi c. Modal kerja d. Modal langsung 7. Apabila pengusaha memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp ,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp ,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, termasuk kriteria untuk usaha: a. Mikro b. Kecil c. Menengah d. Besar Direktorat Pembinaan SMK (2013) 155

164 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 8. Pihak bank/non bank akan menghubungi calon peminjam berkenaan dengan permohonan pinjamannya diterima atau ditolak a. 3 hari b. 5 hari c. 7 hari d. 10 hari 9. Surat KeteranganUsaha (SKU) dapat diperoleh di kantor: a. Desa/Kelurahan b. Kecamatan c. Kabupaten d. Walikota 10. Untuk bisa meminjam uang pada koperasi maka calon peminjam harus menjadi: a. Pelanggan b. Anggota c. Ahli waris d. Pemeriksa KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1. D 2. C 3. A 4. B 5. A 6. C 7. B 8. D 9. A 10. B 156 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

165 F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Petunjuk: Bentuk kelompok yang anggotanya maksimal 5 orang. KEGIATAN BELAJAR 3 Kerjakan: 1. Carilah pengertian berikut selain dari yang telah disebutkan di atas tentang: 1. Menurut.. Modal adalah.. 2. Menurut.. Usaha adalah.. 3. Menurut.. Modal Usaha adalah.. 4. Pengertian Bank menurut. Bank adalah. 5. Menurut.. Kredit adalah 6. Menurut.. Bunga Pinjaman adalah. 7. Menurut.. Agunan adalah.. 8. Menurut.. Koperasi adalah.. 9. Menurut.. Nasabah adalah. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 157

166 KEGIATAN BELAJAR 3 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 2) Carilah formulir permohonan pengajuan pinjaman modal usaha dari 3 bank yang berbeda di kota anda dan apa saja persyaratan peminjaman modal usaha yang harus dipersiapkan oleh calon peminjam. 1. Bank. Persyaratan Peminjaman Modal Usaha: Dan seterusnya. 2. Bank. Persyaratan Peminjaman Modal Usaha: Dan seterusnya. 3. Bank. Persyaratan Peminjaman Modal Usaha: Dan seterusnya. 158 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

167 KEGIATAN BELAJAR 4 TEMPAT USAHA KEGIATAN BELAJAR 4 A. TUJUAN PEMBELAJARAN Mempelajari materi tempat usaha bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik tentang bagaimana menentukan tempat usaha yang menguntungkan untuk usaha yang dijalankan, serta pertimbangan apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum menetapkan suatu lokasi sebagai tempat usaha yang strategis agar usaha yang dijalankan mampu memberikan keuntungan yang maksimal. B. URAIAN MATERI 1. Pengertian Tempat Usaha Setiap kegiatan usaha membutuhkan tempat usaha. Berdasarkan UU Nomor 2 tahun 1981, pasal 1 huruf p mengatakan bahwa Tempat Usaha adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan perdagangan, industri, produksi, usaha jasa, penyimpanan-penyimpanan dokumen yang berkenaan dengan perusahaan, juga kegiatan-kegiatan penyimpanan atau pameran barang-barang, termasuk rumah tempat tinggal Direktorat Pembinaan SMK (2013) 159

168 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 yang sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Menurut Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 7 Tahun 2000 tentang Izin Tempat Usaha Pasal 1 Huruf f menyebutkan bahwa Tempat Usaha adalah ruang kantor, rung penjualan, ruang toko, ruang gudang, ruang penimbunan, pabrik, ruang terbuka dan ruang lainnya yang digunakan untuk penyelenggaraan perusahaan. Bahkan dalam undang-undang gangguan dikatakan bahwa : Tempat usaha adalah tempat melakukan usaha yang dijalankan secara teratur dalam suatu bidang usaha tertentu dengan maksud mencari keuntungan. 2. Kriteria Tempat Usaha Yang Strategis Setiap pihak yang melakukan kegiatan usaha sudah tentu akan mencari lokasi tempat usaha yang dianggap paling menguntungkan untuk usaha yang akan dijalankan. Lokasi tempat usaha dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha. Kalau lokasi usaha sangat strategis dapat dipastikan akan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha ditentukan oleh banyak faktor seperti kuwalitas barang/jasa yang dijual, harga jual, ketersediaannya, pelayanan yang diberikan kepada konsumen, dan lain sebagainya. Tetapi lokasi tempat usaha merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Untuk menentukan lokasi tempat usaha yang strategis memerlukan banyak pertimbangan. Pertimbagan dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya produk yang akan dijual, konsumennya siapa dan lain sebaginya. Tetapi secara umum pertimbangan dalam menentukan tempat usaha yang strategis adalah sebagai berikut: a. Dekat Dengan Calon Konsumen. Setiap usaha yang dijalankan sudah pasti mempunyai calon konsumen yang biasa 160 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

169 disebut dengan istilah target market, target market ini bisa dilihat dari jenis kelamin, umur, profesi, dan lain sebagainya, sebagai contoh misalnya kalau menjual perlengkapan olah raga maka calon konsumen kita adalah mereka yang akan berolah raga, kalau menjual perlengkapan bayi maka calon konsumen kita adalah pasangan suami isteri yang punya bayi atau mereka yang akan memenuhi kebutuhan bayi, kalau kita menjual Hand Phone (HP) dan asessoriesnya maka calon konsumen kita adalah mereka yang punya HP atau mereka yang akan memiliki HP dan asesorisnya, dan begitu seterusnya. KEGIATAN BELAJAR 4 Saya baru menikmati lahapnya makan, sekarang Lokasi tempat usaha yang strategis adalah lokasi tempat usaha yang mudah ditemui/dijangkau oleh calon konsumennya sehingga calon konsumen tidak perlu bersusah payah dengan mengeluarkan banyak biaya dan tenaga untuk membeli produk yang diperlukannya. Oleh karena itu pengusaha selalu mencari lokasi berusaha yang mendekatkan usahanya dengan calon konsemen. Jika hal ini terwujud maka pengusaha sudah berada pada lokasi usaha yang strategis. Konsumen sedang menikmati makan malam di warung kakilima Sumber : Dokumen Pribadi b. Mudah Terlihat. Untuk kegiatan usaha yang bersifat eceran sebaiknya lokasi usahanya dilokasi yang mudah terlihat oleh calon konsumen agar colon konsumen bisa langsung menuju ke Direktorat Pembinaan SMK (2013) 161

170 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 lokasi untuk membeli produk (barang/jasa) yang mereka butuhkan. Bahkan untuk pengusaha tertentu ada yang memasang papan nama/neon box dan sebagainya dengan tujuan agar mudah terlihat oleh calon konsumen serta sebagai daya tarik agar calon konsumen mendatangi usahanya untuk berbelanja. Itu Tokonya Udah Kelihatan Calon Konsumen sudah melihat tempat belanja. Sumber : Dokumen Pribadi c. Pada Jalur Lintasan. Tempat usaha (lokasi usaha) yang menjadi lokasi yang strategis berikutnya adalah pada jalur lalulintas yang ramai, hal ini bertujuan agar orang yang melintas/lewat di depan tempat usaha kita bisa tertarik untuk masuk dan melihat produk yang dijual dan pada akhirnya diharapkan setelah melihat produk tersebut mereka akan berbelanja atau membelinya. Walaupun para pengunjung setelah melihat produk belum berbelanja tetapi secara bisnis kita sudah mempromosikan keberadaan tempat usaha dan produk yang dijual kepada calon konsumen. Sehingga pada suatu saat diharapkan calon konsumen tersebut akan datang lagi untuk berbelanja. 162 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

171 Mau Belanja di Toko Yang Mana Coiii KEGIATAN BELAJAR 4 Tempat usaha pada jalur lintasan. Sumber : Dokumen Pribadi d. Keterjangkauan Pertimbangan lain yang perlu dipertimbangkan oleh pengusaha adalah keterjangkauan (akses) tempat usaha. Apakah tempat usaha dilewati kendaraan umum, berada di sebelah kiri / kanan jalan, apakah ada halaman atau space untuk parkir kendaraan, apakah tempat usaha di keramaian atau terpencil, apakah Calon Konsumen menuju tempat belanja. Sumber : Dokumen Pribadi Direktorat Pembinaan SMK (2013) 163

172 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 jalan yang menuju tempat usaha bagus atau rusak, dsb. Semua pertimbangan di atas bertujuan untuk bisa memprediksi calon konsumen, sebab kalau tempat usaha sulit menjangkaunya maka jumlah orang yang akan mengunjunginya sedikit. Tetapi kalau mudah menjangkaunya maka jumlah pengunjungnya akan lebih banyak, Kalau pengunjungnya banyak diharapkan yang belanja juga banyak sehingga omzet penjualan juga meningkat dan usaha akan berkembang dan berjalan lancar. e. Sharing atau monopoli area Banyak pertimbangan yang dilakukan oleh para pengusaha sebelum menentukan tempat usaha yang dianggap paling strategis untuk usaha yang akan dijalankannya. Salah satu pertimbangannya adalah menentukan apakah tempat usaha secara shering dengan pengusaha lainnya atau tempat usaha yang terpisah dari tempat usaha lainnya. Pemilihan tempat usaha secara shering maupun secara terpisah masing-masingnya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sharing area adalah tempat usaha yang dipilih berdekatan dengan tempat usaha pihak lain dengan menjual produk yang sama. Keuntungan membuka tempat usaha di shering area adalah calon konsumennya sudah ada dan tidak perlu lagi mempromosikan produk kepada konsumen karena semua calon konsumen yang datang sudah tahu produk yang tersedia di tempat tersebut, misalnya memilih salah satu kios untuk menjual HP di Pusat Penjualan HP. Sedangkan kelemahan memilih tempat usaha di shering area adalah harus siap bersaing dengan pengusaha lainnya karena pada umumnya pengusaha di shering area menjual produkyang sama atau sejenis. Apabila memilih tempat usaha yang Monopoli area berarti usaha yang dijalankan belum mempunyai pesaing dan calon konsumen juga 164 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

173 belum mengenal secara baik apa saja produk yang dijual di tempat tersebut. Keuntungan memilih monopoli area adalah lebih leluasa menentukan harga jual karena belum ada pesaing. Sedangkan kelemahannya adalah calon konsumennya masih sepi dan bahkan Saya binggung mau Pilih yang mana??? KEGIATAN BELAJAR 4 Tempat usaha yang monopoli (di rumah sendiri) Sumber : Dokumen Pribadi tidak tahu apa saja produk yang dijual sehingga masih perlu mengeluarkan biaya tambahan dan butuh waktu untuk mempromosikan tempat dan produk yang dijual. f. Faktor Biaya Jika memilih tempat usaha yang strategis biasanya terletak di sudut luar/persimpangan pada pusat pertokoan atau di lantai dasar dan biasanya harga beli atau harga sewanya lebih mahal jika dibandingkan dengan memilih tempat usaha di pojok bagian dalam atau di lantai atas suatu pusat pertokoan/perbelanjaan. Hal ini berkaitan dengan jumlah calon pengunjung/calon konsumennya karena pada dasarnya calon konsumen akan membeli/berbelanja pada toko terdekat. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 165

174 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Jika diperhitungkan selisih harga tempat usaha yang strategis dengan yang kurang strategis masih bisa tertutupi dengan omzet penjualan maka sebaiknya tetap memilih tempat yang strategis walaupun agak lebih mahal. g. Legalitas Walaupun tempat usaha yang strategis merupakan harapan setiap pengusaha tetapi yang perlu diingat adalah jangan sampai tidak mempedulikan aspek legalitas suatu tempat usaha. Karena pemda kabupaten/kota sudah mempunyai kawasan tempat usaha yang sudah dipersiapkan. Jika mengabaikan aspek legalitas tempat usaha ini bisa-bisa tempat usaha yang sudah ada dibongkar oleh pemda setempat dan untuk lebih jelasnya pelajari kembali kegiatan belajar 2 di atas. h. Lingkungan Faktor lingkungan juga merupakan salah satu pertimbangan bagi pengusaha yang akan memutuskan lokasi tempat usahanya, karena lokasi tempat usaha akan berpengaruh terhadap image yang diberikan masyarakat kepada tempat usaha tersebut, misalnya kalau tempat usaha berada disekitar perumahan kumuh maka akan timbul kesan (image) bahwa usaha yang dijalankan hanya untuk masyarakat kelas bawah tetapi kalau tempat usaha berada di komplek perumahan mewah maka akan menimbulkan kesan (image) bahwa usaha tersebut merupakan konsumsi untuk masyarakat kelas atas. Kesan yang sudah ada pada masyarakat akan berpengaruh terhadap jumlah colon konsumen yang akan berbelanja pada tempat usaha tersebut. Misalnya masyarakat di komplek perumahan mewah tidak mau berbelanja pada tempat usaha yang berada di komplek perumahan kumuh. Dan yang tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan selain yang 166 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

175 sudah dijelaskan di atas adalah mengenai kebersihan dan keamanan lingkungan tempat usaha apakah bersih/aman atau kurang bersih/kurang aman. Kalau kurang aman tentu calon konsumen takut datang untuk berbelanja dan perlu tambahan biaya extra untuk menjaga keamanan usaha agar tidak mengalami kerugian karena kecurian atau sebab gangguan lainnya. KEGIATAN BELAJAR 4 Sebagai pengusaha disamping mempertimbangkan berbagai faktor dalam memutuskan lokasi tempat usaha, hal lain yang tidak boleh diabaikan adalah naluri/jiwa wirausaha yang dimiliki oleh seorang pengusaha dan berdasarkan naluri/jiwa inilah si pengusaha tersebut akan memutuskan dimana lokasi usaha yang paling cocok untuk usaha yang akan dijalankannya. 3. Persyaratan Usaha. Secara sederhana persyaratan usaha dapat dibedakan menjadi: Perizinan Permodalan. a. Perizinan Dalam mengelola usaha perdagangan atau suatu kegiatan usaha lainnya diperlukan berbagai macam izin yang harus dimiliki oleh pengusaha karena tanpa adanya izin, kegiatan usaha akan mengalami hambatan. Kewajiban memiliki izin karena setiap pemda kabupaten/kota memiliki aturan tentang pengaturan tatakota. Pemda sudah menentukan lokasi untuk: perdagangan, perumahan, lahan resapan dan penghijauan, perkantoran dan sebagainya. Izin diberikan untuk memberikan kepastian hukum kepada pengusaha mengenai keberadaan usahanya oleh karena itu pemda kabupaten/kota akan tetap memfasilitasi pemberian izin terhadap kebutuhan masyarakatnya yang akan membuka usaha. Izin Direktorat Pembinaan SMK (2013) 167

176 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 yang diberikan pemda Kabupaten/kota banyak macamnya yang antara lain izin tentang: Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Semua perizinan yang diwajibkan oleh pemda kabupaten/kota harus dimiliki oleh pengusaha yang melakukan kegiatan usaha karena setiap pelanggaran izin akan dikenakan sanksi. Sanksi yang akan diterima oleh pihak yang melanggar dan sebagian sudah dijelaskan pada kegiatan pembelajaran 2 di atas. b. Permodalan. Setelah semua perizinan yang berkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan sudah terpenuhi maka pengusaha juga harus melengkapinya dengan persyaratan permodalan. Karena permodalan itu tidak hanya berupa uang saja tetapi bisa mencakup banyak hal yang antara lain seperti: Kemauan Keahlian Keuangan Kesanggupan Kejujuran Lokasi/Tempat 1) Kemauan. Kemauan merupakan salah satu syarat untuk melakukan usaha karena tanpa adanya kemauan untuk melakukan usaha maka usaha tidak akan pernah terlaksana. Misalnya Ahmat mempunyai banyak kolam tetapi kolam tersebut tidak diisi dengan ikan karena Ahmat memang tidak punya kemauan untuk mengisi kolam dengan ikan, walaupun Ahmat bisa melakukan kegiatan usaha ikan sebagai sumber penghasilannya. 168 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

177 2) Keahlian. Dalam melakukan usaha diperlukan keahlian, karena tanpa adanya keahlian usaha tidak bisa dilaksanakan dengan baik. Misalnya Berti ingin membuka usaha salon, ini berarti Berti harus bisa tentang kecantikan. Kalau Berti membuka usaha salon tetapi tidak bisa tentang kecantikan berarti Berti harus menggaji/membayar orang lainyang mengerti tentang kecantikan sebagai pegawainya dan ini tentu akan memperkecil penghasilan karena sebagian penghasilan sudah digunakan untuk membayar pegawainya. KEGIATAN BELAJAR 4 Dari penjelasan di atas jelaslah bahwa Keahlian sangat diperlukan dalam membuka usaha apakah keahlian itu berasal dari diri sendiri atau dari orang lain. Tanpa adanya keahlian kecantikan maka usaha salon tidak bisa dilaksanakan. 3) Keuangan. Uang juga sangat diperlukan dalam kegiatan usaha karena semua yang dilakukan pada dasarnya memerlukan uang. Misalnya untuk membeli produk yang akan dijual, membayar karyawan, listrik, telpon, teranportasi dsb. Uang yang digunakan bisa berasal dari diri sendiri dan bisa juga berasal dari pinjaman. Tanpa uang mustahil kegiatan usaha bisa dilakukan dengan baik. 4) Kesanggupan. Kegiatan usaha akan banyak menyita waktu pikiran dan tenaga bagi yang mengelolanya. Kalau pengelola atau pengusahanya tidak punya kesanggupan untuk mengelola usaha misalnya sudah sakit-sakitan maka usaha juga tidak akan bisa berkembang dan bahkan cenderung merugi. Sebaiknya harus punya kesanggupan untuk mengelola usaha baik secara pisik maupun mental agar usaha tersebut bisa berkembang. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 169

178 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 5) Kejujuran. Pengusaha yang baik adalah pengusaha yang dalam melaksanakan kegiatannya dengan kejujuran. Kejujuran sangat diperlukan untuk mempertahankan pelanggan, sekali pelanggan tertipu maka pelanggan akan berpindah kepada penjual lainnya. Hal yang lebih merugikan lagi adalah apabila pelanggan tersebut memberitahukan kepada orang lain kalau dia tertipu ketika berbelanjan di tempat kita. Sehingga pelanggan kita semakin berkurang. 6) Lokasi/Tempat Lokasi atau tempat usaha yang strategis juga termasuk salah satu modal dalam melaksankan kegiatan usaha. Semakin strategis lokasi/tempat usaha maka semakin tinggi nilainya. Lokasi/tempat usaha yang strategis akan berpengaruh terhadap kemungkinan keberhasilan usaha yang dilakukan. Kalau persyaratan perizinan lebih menitik beratkan kepada eksistensi kegiatan usaha sedangkan persyaratan permodalan lebih menitik beratkan kepada eksistensi dan pengembangan kegiatan usaha. 4. Peluang Usaha Pada umumnya pengusaha yang berhasil adalah pengusahan yang berani menangkap ide peluang usaha menjadi suatu kegiatan usaha. Sedangkan yang dimaksud dengan peluang usaha adalah suatu ide yang kalau dilaksanakan akan memberikan kemungkinan untuk berhasil. Sebagai seorang yang punya jiwa wirausaha biasanya akan mempu melihat kemungkinan apa yang bisa dijadikan usaha yang akan memberikan 170 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

179 keuntungan. Sebaliknya bagi yang tidak punya jiwa wirausaha maka walaupun dihadapannya ada peluang untuk usaha tetapi dia belum mampu untuk menterjemahkannya dalam suatu kegiatan usaha. Ide peluang usaha bisa ditemukan dimana saja dan kapan saja, dan oleh siapa saja, baik secara tidak sengaja ataupun secara sengaja. Mencari ide peluang usaha pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh: Pendidikan Keberanian Sikap KEGIATAN BELAJAR 4 a. Pendidikan. Pendidikan dapat mempengaruhi ide peluang usaha karena ide peluang usaha tidak datang begitu saja seperti hujan turun dari langit tetapi melalui pemikiran dengan berbagai pertimbangan. Kapan saya Menjadi pengusaha Calon pengusaha sedang wisuda Sumber : Dokumen Pribadi Bagi mereka yang berpendidikan kemungkinan keputusannya menerapkan ide peluang usaha semestinya lebih baik dari pada yang berpendidikan lebih rendah. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin komplek dan berkualitas pula pertimbangan yang dilakukan Direktorat Pembinaan SMK (2013) 171

180 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 untuk menerapkan ide peluang usaha sehingga bisa memilih ide peluang mana yang paling menguntungkan b. Keberanian. Apabila ide peluang usaha sudah ditemukan tindakan selanjutnya adalah keberanian untuk melaksanakan kegiatan usaha. Karena kebanyakan orang mempunyai banyak ide tentang peluang usaha tetapi tidak berani untuk melaksanakannya. Oleh karena itu sebagai seorang pengusaha dituntut keberaniaannya untuk melakukan usaha. Keberanian yang diperlukan itu bukanlah keberanian yang membabibuta tetapi keberanian yang sudah diperhitungkan secara mendalam tentang kemungkinan keberhasilan usaha yang akan dilakukan tersebut. c. Sikap Mental. Sikap yang dimiliki seseorang berpengaruh terhadap usaha menemukan ide peluang usaha, kalau seseorang mempunyai sikap mental yang selalu melihat sesuatu secara positif maka dia akan mampu untuk mewujudkan ide peluang usaha menjadi usaha, tetapi kalau sikap mentalnya yang selalu melihat secara negatif maka dia akan selalu takut gagal sehingga dia tidak akan pernah menemukan peluang usaha. 172 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

181 C. RANGKUMAN Tempat usaha merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu kegiatan usaha. Setiap pihak yang melakukan kegiatan usaha sudah tentu akan mencari lokasi tempat usaha yang dianggap paling menguntungkan untuk usaha yang akan dijalankan. KEGIATAN BELAJAR 4 Pertimbangan yang diperlukan untuk menentukan tempat usaha yang strategis adalah sebagai berikut: 1. Dekat dengan calon konsumen 2. Mudah terlihat 3. Pada jalur lintasan 4. Keterjangkauan 5. Shering atau monopoli area 6. Faktor biaya 7. Legalitas 8. Lingkungan. Persyaratan usaha yang perlu dipenuhi oleh pengusaha adalah berupa : 1. Perizinan 2. Permodalan Mencari ide peluang usaha dapat dipengaruhi oleh : 1. Pendidikan 2. Keberanian 3. Sikap Direktorat Pembinaan SMK (2013) 173

182 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 D. TUGAS Peserta didik secara individu atau kelompok mendata dilingkungan sekitar tempat tinggal : Tugas A: 1. Jumlah pedagang yang tidak berdagang pada tempat yang telah ditentukan atau dipersiapkan oleh pemda setempat. 2. Tanyakan apa alasan mereka tidak berdagang ditempat yang telah ditentukan 3. Setelah itu dipresentasikan 4. Hasil presentasi dibuatkan dalam bentuk laporan tertulis. Tugas B: 1. Secara berkelompok mencari dan menentukan tempat usaha yang strategis dan tempat usaha yang kurang/tidak strategis, kemudian Foto tempat usaha tersebut. 2. Foto tempat usaha ditayangkan / dipresentasikan dengan memberikan penjelasan, kenapa tempat usaha tersebut bisa dikatakan strategis dan tidak strategis, apa alasannya 3. Hasil presentasi, setelah dilakukan perbaikan, kemudian dibuatkan dalam bentuk laporan tertulis atas nama kelompok. 174 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

183 E. TES FORMATIF 1. Jika seseorang yang mempunyai ide peluang usaha, tetapi tidak mau mewujudkannya dalam bentuk kegiatan usaha karena takut mengalami kerugian, berarti ada kemungkinan orang tersebut dipengaruhi oleh: a. Lingkungan b. Sikap mental c. Pendidikan d. Keturunan KEGIATAN BELAJAR 4 2. Keberanian menerapkan ide peluang usaha menjadi suatu kegiatan usaha adalah keberanian yang, a. Tidak takut menanggung kerugian b. Membabibuta dan tidak mau nganggur c. Pantang mundur menghadi tuntutan hidup d. Sudah diperhitungkan untung ruginya 3. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pertimbangan yang dilakukan untuk menerapkan ide peluang usaha semakin komplek dan: a. Berkualitas b. Banyak c. Bermacam-macam d. Beragam 4. Ide peluang usaha bisa ditemukan, baik secara tidak sengaja ataupun secara sengaja karena ide peluang usaha bisa ditemukan: a. Dimana saja b. Kapan saja c. Oleh siapa saja d. Semua jawaban benar Direktorat Pembinaan SMK (2013) 175

184 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 5. Apabila pelanggan memberitahukan kepada orang lain kalau dia tertipu ketika berbelanjan di tempat kita sehingga pelanggan kita semakin berkurang. Sebagai pengusaha yang baik dalam melaksanakan kegiatannya usahanya sebahiknya dengan: a. Keramah tamahan b. Tegur sapa c. Kejujuran. d. Sopan santun 6. Kalau pemilik usaha tidak punya keahlian yang dituntut oleh usaha tersebut maka pemilik usaha bisa mendapatkannya dengan menggaji oleh lain yang punya keahlian tersebut, hal ini diharapkan dapat: a. Mengembangkan usaha b. Menambah karyawan c. Menjaga agar usaha tidak merugi d. Melakukan efisiensi 7. Keuntungan membuka tempat usaha di shering area adalah calon konsumen yang datang sudah tahu produk yang tersedia di tempat tersebut, sehingga sudah tidak perlu lagi: a. Menambah jumlah pegawai toko b. Meningkatkan keamanan toko c. Mempromosikan produk d. Mencari supplier 8. Pemda sudah menentukan lokasi untuk: perdagangan, perumahan, lahan resapan dan penghijauan, perkantoran dan sebagainya. Izin diberikan supaya keberadaan suatu usaha memiliki: a. Jumlah konsumen yang banyak. b. Kepastian hukum c. Manfaat bagi masyarakat d. Kebebasan untuk berkembang. 176 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

185 9. Lokasi tempat usaha yang strategis adalah lokasi tempat usaha yang mudah ditemui/dijangkau oleh calon konsumennya sehingga calon konsumen tidak perlu bersusah payah dengan mengeluarkan banyak biaya dan tenaga untuk membeli produk yang diperlukannya. Oleh karena itu pengusaha selalu mencari lokasi berusaha yang : a. Jalan menuju tempat usaha bagus. b. Dekat dengan konsumen c. Punya tempat parkir yang memadai d. Bebas dari pungutan liar KEGIATAN BELAJAR Pengusaha tertentu ada yang memasang papan nama/neon box dan sebagainya dengan tujuan agar keberadaannya: a. Mudah terlihat. b. Bisa dikunjungi. c. Tidak merugikan pihak lain. d. Sanggup memenuhi kebutuhan konsumen. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF 1. B 2. D 3. A 4. D 5. C 6. A 7. C 8. B 9. B 10. A Direktorat Pembinaan SMK (2013) 177

186 KEGIATAN BELAJAR 4 M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 F. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Petunjuk: Bentuk kelompok maksimal 5 orang Kerjakan: Carilah pengertian pengertian berikut dan menurut siapa kemudian buatkan kesimpulannya berdasarkan diskusi kelompok (minimal dari 2 pendapat) 1. Menurut :. Ide adalah.. Menurut :. Ide adalah.. Kesimpulan Kelompok: Ide adalah Menurut :. Peluang adalah.. Menurut :. Peluang adalah.. Kesimpulan Kelompok: Peluang adalah Menurut :. Peluang Usaha adalah.. Menurut :. Peluang Usaha adalah Direktorat Pembinaan SMK (2013)

187 Kesimpulan Kelompok: Peluang Usaha adalah Menurut :. Ide Peluang Usaha adalah.. Menurut :. Ide Peluang Usaha adalah.. Kesimpulan Kelompok: Ide Peluang Usaha adalah..... KEGIATAN BELAJAR 4 Direktorat Pembinaan SMK (2013) 179

188 EVALUASI M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 BAB III EVALUASI A. PETUNJUK Jawablah pertanyaanpertanyaan di bawah ini dengan tepat. Dalam menjawab pertanyaan individual, Anda diminta untuk melakukannya sendiri dan tidak diperkenankan bekerja sama dengan temanteman Anda. 180 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

189 B. KOGNITIF SKILLS Jawablah Pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas. 1. Proposal Usaha yang dibuat manfaatnya untuk apa? EVALUASI 2. Mengapa suatu kegiatan usaha diperlukan izin dari Bupati/Walikota? 3. Pertimbangan apa saja yang diperlukan untuk menetapkan suatu tempat usaha yang strategis? 4. Modal usaha dapat bersumber dari mana saja? C. PSIKOMOTORIK SKILLS Proyek: Pembuatan Proposal Usaha 1. Buatlah proposal usaha sesuai dengan jenis usaha yang disepakati dalam diskusi kelompok. 2. Tuliskan kegiatan sejak dari persiapan sampai dengan terwujudnya sebuah proposal usaha. 3. Simulasikan antar teman dalam kelompok peran dan fungsi kegiatan yang ada dalam proposal usaha. 4. Presentasikan hasil diskusi di hadapan semua kelompok. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 181

190 EVALUASI M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 D. ATTITUDE SKILLS Tugas: Membuat Proposal Usaha (dalam kelompok maksimal 5 orang) No. Kegiatan Kerjasama Tanggung Inisiatif Disiplin Jawab Persiapan Merencanakan Kegiatan Usaha 2. Mengurus Izin Usaha Menetapkan Tempat Usaha Mendapatkan Modal Diskusi Kelompok 6. Mempresentasi kan Hasil Kerja Kelompok 1) Hasil Produk yang dihasilkan berupa proposal usaha. 2) Batasan Waktu Menyelesaikan proposal usaha paling lama 3 minggu. 182 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

191 3) Kunci Jawaban Kognitif Skills 1. Bermanfaat Untuk: sebagai alat komunikasi; sebagai alat pembanding; membantu memahami pesaing; menguji strategi; kelihat keadaan keuangan; sebagai pertingbangan bagi bank 2. Untuk memberikan kepastian hukum kepada pengusaha mengenai keberadaan kegiatan usahanya pada tempat tertentu. 3. Pertimbangannya yaitu: Dekat dengan calon konsumen; mudah terlihat; pada jalur lintasan; keterjangkauan; shering atau monopoli area; faktor biaya; legalitas; lingkungan. 4. Modal usaha bisa berasal dari: uang sendiri; kerjasama dengan orang lain; pinjaman EVALUASI Psikomotorik Skills Nama Proyek : Nama Kelompok : No. Aspek Yang Dinilai S k o r Persiapan 2 Pendahuluan 3 Isi proposal usaha : a. Menetapkan jenis usaha yang akan dikembangkan b. Operasional produksi c. Pemasaran produk d. Sumber daya manusia e. Organisasi dan manajemen f. Permodalan g. Penelitian dan pengembangan h. Resiko yang dihadapi i. Aspek yuridis j. Analisa mengenai dampak lingkungan 4 Penutup: Keterangan: 1 = Sangat Baik 2 = Baik 3 = Cukup 4 = Kurang Direktorat Pembinaan SMK (2013) 183

192 EVALUASI M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 Attitude Skills No. INDIKATOR DESKRIPSI SKOR Mengajak teman 1 melaksanakan tugas bersama Berbagi kesempatan dalam 2 melakukan kegiatan 1. KERJASAMA Tidak mendominasi 3 pendapat Membantu teman yang 4 mengalami kesulitan Tidak memilih teman dalam 5 melakukan tugas Mau menerima konsekuensi 1 dari tindakannya Mau dan berusaha 2 melakukan tugas secara sungguh-sungguh 2 TANGGUNG Tidak mengelak dan 3 JAWAB menghindar dari tugas Setelah menerima masukan 4 segera diperbaiki Aktif bertindak untuk 5 memperlancar proses pembelajaran Mengatasi hambatan yang 1 muncul. Bertindak atas peluang saat 2 in 3. INISIATIF Mengambil keputusan 3 dengan cepat Mengantisipasi masalah dan 4 menciptakan peluang Bertindak dengan orientasi 5 jangka panjang Mengerjakan tugas dengan 1 kesungguhan Belajar sesuai dengan 2 4. DISIPLIN jadwal dan waktu yang telah ditentukan Dapat menggunakan waktu 3 dengan baik antara belajar dan waktu bersosialisasi. 184 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

193 Mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas dengan gairah dan partisipasif. Menyelesaikan tugas tugas khususnya tugas yang diberikan guru dengan baik 4 5 EVALUASI Direktorat Pembinaan SMK (2013) 185

194 PENUTUP M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 BAB IV PENUTUP 1. Mengelola Usaha bukan hanya merupakan kewajiban bagi pemilik toko/wirausaha dan sebagainya tetapi juga merupakan keahlian/profesi yang dibutuhkan banyak pihak. Keberhasilan mengelola usaha sangat tergantung dari kerjasama, proses komunikasi dimana di dalamnya ada penyampaian gagasan, penyamaan persepsi atas gagasan, persuasi dan kesepakatan (understanding) yang konstruktif dan produktif. Masing-masing pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut merupakan tim yang secara efektif sangat menentukan untung/rugi yang akan diperoleh oleh suatu usaha. 2. Setiap kegiatan usaha sebaiknya diawali dengan suatu proposal, dengan adanya proposal dapat diprediksi mengenai prospek usaha yang akan dijalankan, biaya yang diperlukan, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta sarana dan prasarana yang perlu dipersiapkan agar dalam pelaksanaan kegiatan usaha dapat dilaksanakan sesuai rencana yang sudah tertuang dalam proposal. Proposal usaha dapat dipergunakan sebagai acuan untuk pengembangan kegiatan usaha selanjutnya. 3. Setiap pemda kabupaten/kota mempunyai aturan sendiri untuk mengatur semua perizinan di wilayahnya. Oleh karena itu agar kegiatan usaha yang dilakukan tidak mengalami hambatan, maka sangat diperlukan adanya izin dari Bupati/Walikota setempat. Izin yang diperlukan untuk suatu kegiatan usaha sangat banyak karena tergantung dari persyaratan yang sudah ditetapkan oleh masing-masing pemda kabupaten kota. 186 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

195 Tetapi Izin yang diberikan bisa berupa SIUP, SITU, IMB, dan sebagainya berdasarkan perda. 4. Lokasi tempat usaha dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu usaha. Kalau lokasi usaha sangat strategis dapat dipastikan akan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan usaha. Keberhasilan usaha ditentukan oleh banyak faktor seperti kuwalitas barang/jasa yang dijual, harga jual, ketersediaannya, pelayanan yang diberikan kepada konsumen, dan lain sebagainya. Tetapi lokasi tempat usaha merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan. Untuk menentukan lokasi tempat usaha yang strategis memerlukan banyak pertimbangan. Pertimbagan dipengaruhi oleh banyak faktor misalnya produk yang akan dijual, konsumennya siapa dan lain sebagainya. PENUTUP 5. Salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan usaha adalah modal. Modal itu sendiri ada yang berasal pemilik usaha dan ada juga yang diperoleh dari pinjaman. Modal yang berasal dari pemilik usaha secara pribadi tentu tidak begitu masalah karena tidak dituntut untuk mempertanggung jawabkannya. Tetapi modal yang berasal dari pihak lain dalam bentuk pinjaman tentu memerlukan adanya pertanggung jawaban atas pengembalian modal tersebut. Direktorat Pembinaan SMK (2013) 187

196 DAFTAR PUSTAKA M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N 2 DAFTAR PUSTAKA Ating Tedjasutisna, Memahami Kewirausahaan SMK Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2, Penerbit Armico, Bandung, 2008 Buchari Alma, Dasar-Dasar Bisnis & Pemasaran, Alfabeta, Bandung, 2007 Depdiknas dan International Labour Organization, Mari Belajar Bisnis Modul 1, Jakarta, 2007 Depdiknas dan International Labour Organization, Mari Belajar Bisnis Modul 3, Jakarta, 2007 Depdiknas dan International Labour Organization, Mari Belajar Bisnis Modul 8, Jakarta, 2007 Kasmir, Kewirausahaan, Rajawali Pers, Jakarta, 2006 Mardiyanto, Drs., Kewirausahaan Untuk Kelas XI SMK, Yudistira, Jakarta, 2008 Mardiyanto, Drs., Kewirausahaan Untuk Kelas XII SMK, Yudistira, Jakarta, 2008 Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta, 2005 Suryana, Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta, 2001 Tim Kewirausahaan, Kewirausahaan Untuk Kelas XI SMK, Galaxi Puspa Mega, Jakarta, Direktorat Pembinaan SMK (2013)

197 Peraturan / UU : Peraturan Menteri Perdagangan RI Nomor: 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia NOMOR : 46/M- DAG/PER/9/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 36/M-Dag/Per/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 39/M-DAG/PER/2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 36/M/- DAG/PER/9/2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 7 Tahun 2000 tentang Izin Tempat Usaha Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Website : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal kreditur.net/cara-mendapatkan-pinjaman-usaha-tanpa-agunan/ Direktorat Pembinaan SMK (2013) 189

198 DAFTAR PUSTAKA M E N G E L O L A U S A H A P E M A S A R A N Handa S. Abidin, S.H., LL.M. 190 Direktorat Pembinaan SMK (2013)

199 TENTANG PENULIS PENULIS Nama : Yusran Tempat/tanggal lahir : Bukittinggi, 19 September 1956 Pendidikan : Strata 2 Alamat Pekerjaan Alamat Kantor Isteri Anak : Perumahan Benda Baru : Jl. Beringin I Blok E 22 No : Pamulang Tangerang Selatan Banten : Widyaiswara : PPPTK Bisnis dan Pariwisata : Jl. Raya Parung Bojongsari Depok : Jawa Barat : Budi Rachmawati : Okky Djunaidi : Eddo Lorenza Direktorat Pembinaan SMK (2013) 191

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK :XII Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati

Lebih terperinci

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] Rencana Bisnis [Nama Perusahaan] [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun] [Alamat Lengkap Perusahaan] No. Telepon [Nomor Telepon] No. Fax [Nomor Fax]

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : XI Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 4 Klaten MATA PELAJARAN : Perakitan Komputer KELAS/SEMESTER : X/1 ALOKASI

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KERJA PROYEK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN KERJA PROYEK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN KERJA PROYEK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : XII Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati dan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN : STRATEGI PEMASARAN

SILABUS MATA PELAJARAN : STRATEGI PEMASARAN SILABUS MATA PELAJARAN : STRATEGI PEMASARAN Satuan Pendidikan : SMK BISNIS MANAJEMEN Kelas /Semester : X Kompetensi Inti* KI..1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI..2 Menghayati dan

Lebih terperinci

1. RINGKASAN EKSEKUTIF

1. RINGKASAN EKSEKUTIF BAB XIV Menyusun Proposal Bisnis Dalam Menyusun Proposal bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni 1. Menggambar keseluruhan (overview) rencana strategi perusahaan yang akan dijalankan. 2.

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK Negeri 1 Cilacap : XII Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Lumajang Kelas/Semester : XI / Ganjil Mata Pelajaran : Pengolahan Citra Digital Topik : Anatomi font huruf pada : 24 x 45 menit (6x

Lebih terperinci

Selling dokumen yg mengungkapkan daya tarik & harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial (Bygrave)

Selling dokumen yg mengungkapkan daya tarik & harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial (Bygrave) Pengertian Suatu dokumen yg menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis u/ menjual barang/jasa dg menghasilkan keuntungan yg memuaskan & menarik bagi penyandang dana Selling dokumen yg mengungkapkan

Lebih terperinci

MANAJEMEN USAHA. Oleh: Lina Nur Hidayati

MANAJEMEN USAHA. Oleh: Lina Nur Hidayati MANAJEMEN USAHA Oleh: Lina Nur Hidayati Pengelolaan manajemen usaha dibutuhkan dalam konteks internal perusahaan, agar perusahaan benar-benar memiliki arah dalam menjalankan usaha, terukur, dan terencana

Lebih terperinci

LAMPIRAN 3 : SILABUS 136

LAMPIRAN 3 : SILABUS 136 LAMPIRAN 3 : SILABUS 136 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas /Semester : SMK : IPA Aplikasi : XI Kompetensi Inti: KI 1 KI 2 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya : Menghayati dan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARANTEKNIK ANIMASI 2 DIMENSI (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARANTEKNIK ANIMASI 2 DIMENSI (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARANTEKNIK ANIMASI 2 DIMENSI (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : XI Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan

Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Modul ke: 09 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : Pengertian Business Plan Format Business Plan Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

RPP PENGANTAR AKUNTANSI KLS X RPP K13 C1 PENGANTAR AKUNTANSI KLS X RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RPP PENGANTAR AKUNTANSI KLS X RPP K13 C1 PENGANTAR AKUNTANSI KLS X RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RPP PENGANTAR AKUNTANSI KLS X RPP K13 C1 PENGANTAR AKUNTANSI KLS X RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMK Negeri 1 Sigli Program Keahlian : Keuangan Mata Pelajaran : Pengantar Akuntansi Kelas/

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMK NEGERI 1 SIKUR Jln. Raya Mataram Sikur Km. 41, Montong Borok Kec. Sikur, Kab. Lombok Timur, NTB. KP: 83662 RENCANA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PENGANTAR BUSINESS PLAN

PENGANTAR BUSINESS PLAN PENGANTAR BUSINESS PLAN Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian business plan 2. Latar belakang penyusunan business plan 3. Tujuan business plan 4. Manfaat business plan 5. Elemen dasar business plan 6. Aspek-aspek

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) 15.2 Silabus Mata Pelajaran Ekonomi dan SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : X Kompetensi Inti

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si.

BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. BUSINESS PLAN BAGI WIRAUSAHA PEMULA Oleh: Amanita Novi Yushita, M.Si. amanitanovi@uny.ac.id *Makalah ini disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Kewirausahaan dan Pembuatan Business

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW)

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA 2017 Bagi individu atau kelompok yang usulan rencananya lolos ke seleksi tahap II, maka wajib mengajukan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Peman Satuan Pendidikan : SMK N Kediri Mata Pelajaran : Simulasi Digital Kelas/Semester : X / I (Ganjil) Materi Pokok : Penerapan pengelolaan informasi digital Pertemuan Ke- : - Alokasi

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PEMANENAN DAN PASCAPANEN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

SILABUS MATA PELAJARAN PEMANENAN DAN PASCAPANEN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN) SILABUS MATA PELAJARAN PEMANENAN DAN PASCAPANEN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN) Satuan Pendid : SMK Negeri 61 Jakarta SMK/MAK Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN : PERENCANAAN PEMASARAN

SILABUS MATA PELAJARAN : PERENCANAAN PEMASARAN SILABUS MATA PELAJARAN : PERENCANAAN PEMASARAN Satuan Pendidikan : SMK PGRI 1 JAKARTA Kelas /Semester : X/ I dan II Kompetensi Inti* KI..1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI..2 Menghayati

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA

STUDI KELAYAKAN USAHA STUDI KELAYAKAN USAHA 1 PENGERTIAN STUDI KELAYAKAN USAHA Studi kelayakan usaha ialah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan menguntungkan secara kontinyu.

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN

SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 61 JAKARTA Kelas /Semester : XII / 1 dan 2 Kompetensi Inti: KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : X Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

Sistem Operasi Jaringan

Sistem Operasi Jaringan Kualitas ini menunjukkan perlunya keseimbangan antara kemampuan hard skill (pengetahuan dan penerapannya) dan soft skill (agama/keyakinan dan sikap) dalam pencapaian target SKL. Pengembangan soft skill

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN. Ridwan Iskandar, SE

PERENCANAAN PEMASARAN. Ridwan Iskandar, SE PERENCANAAN PEMASARAN Ridwan Iskandar, SE Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di awal usaha mereka adalah akibat tidak mampu merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka, begitu memasuki

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG

SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

SILABUS (DASAR BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN)

SILABUS (DASAR BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN) SILABUS (DASAR BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas : SMK Negeri 2 Tebo : Simulasi Digital : X Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN)

SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETAAN KIKD

ANALISIS PEMETAAN KIKD ANALISIS PEMETAAN KIKD Nama Sekolah : SMK PGRI Turen Mata Pelajaran : Simulasi Digital Kelas : X Tahun Pelajaran : 2015/2016 Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan : SMK GONDANG Mata Pelajaran : SIMULASI DIGITAL Kelas : X Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA) KOMPETENSI INTI DAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA) KELAS: X KERAJINAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Keseimbangan dan Dinamika Benda Tegar Alokasi Waktu : 16 45 menit Pertemuan Ke : 2 Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : X Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

PENDAHLUAN. Penalaran Tinggi Keterampilan Rendah. Keterampilan dan Kreativitas Tinggi. Penalaran Rendah Keterampilan Tinggi

PENDAHLUAN. Penalaran Tinggi Keterampilan Rendah. Keterampilan dan Kreativitas Tinggi. Penalaran Rendah Keterampilan Tinggi Kemampuan Bernalar Bimbel PENDAHLUAN Latar Belajang Kurikulum 2013 merupakan penguatan pelaksanaan kurikulum berbasisk kompetensi (KBK) yang dirintis sejak tahun 2002. Penyempurnaan terus dilakukan oleh

Lebih terperinci

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)

RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) RPP (RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Lubuk Basung Kelas / Semester : XI / 1 Mata Pelajaran : Rancang Bangun Jaringan Tema / Sub Tema : Pengalamatan IP dan Subnetmask

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Klaten Kelas/ Semester : XI AK 3/1 Mata Pelajaran : Administrasi Perpajakan Materi Pokok : Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Menyusun proposal penawaran. Menganalisa syarat-syarat proyek

Menyusun proposal penawaran. Menganalisa syarat-syarat proyek Menyusun proposal penawaran Menganalisa syarat-syarat proyek Menganalisa syarat-syarat proyek Pengertian Proposal Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standard

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA UNTUK SMK-MAK (PEMINATAN)

SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA UNTUK SMK-MAK (PEMINATAN) SILABUS MATA PELAJARAN FISIKA UNTUK SMK-MAK (PEMINATAN) Satuan Pendidikan : SMK Mata Pelajaran : FISIKA Kelas : XI Semester : 2 Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Keseimbangan dan Dinamika Benda Tegar Alokasi Waktu : 16 45 menit Pertemuan Ke : 1 Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Program Keahlian Alokasi Waktu :SMK Negeri 4 Baubau : Komputer dan Jaringan Dasar : XI / Ganjil : Teknik Komputer

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL & PRACTICE WEBSITE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL & PRACTICE WEBSITE RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL & PRACTICE WEBSITE Disusun oleh: ARDI MARWILIANSYAH (161050801008) Dosen Pembimbing Dr. H. Ahmad Yani, M.si PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN MULTIMEDIA (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN MULTIMEDIA (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN MULTIMEDIA (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

49. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SMA/MA/SMK/MAK

49. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SMA/MA/SMK/MAK 49. KOMPETENSI INTI DAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. KERAJINAN Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan,

Lebih terperinci

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBESARAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBESARAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN) SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBESARAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 61 Jakarta Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Barrang Lompo : Fisika : XI/Genap : Fluida : 3 x 45 menit Kompetensi Inti KI.1. Menghayati

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : X Kompetensi Inti* : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB DINAMIS (PAKET KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK )

SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB DINAMIS (PAKET KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK ) SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB DINAMIS (PAKET KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK ) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : XI Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK Negeri 4 Klaten Kelas/ Semester : XI AK 1/1 Mata Pelajaran : Administrasi Perpajakan Materi Pokok : Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Alokasi Waktu

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian

SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian SILABUS MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (DASAR BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Wajib :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN A. Identitas Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Purworejo Kelas / Semester : X / Genap Mata Pelajaran : Prakarya Materi Pokok : Mengenal Produk kerajinan Tekstil Sub-Materi

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARANSIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAMKEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARANSIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAMKEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARANSIMULASI DIGITAL (DASAR PROGRAMKEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan : SMK / MAK Kelas :X Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

Lebih terperinci

ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN

ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Program Keahlian : Teknik Mesin Paket Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam Mata Pelajaran : Gambar Teknik Kelas : XI smt 1 dan 2 : 72 Jam Pelajaran

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN 1. Menyusun Proposal Usaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

KEWIRAUSAHAAN 1. Menyusun Proposal Usaha. Edy Gunawan, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: KEWIRAUSAHAAN 1 Menyusun Proposal Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Edy Gunawan, S.E., M.M. Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Bagian Isi 1. Pendahuluan 2. Prospek Usaha 3. Proposal

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA USAHA

PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYUSUNAN RENCANA USAHA I. DEFINISI RENCANA USAHA DAN MANFAAT RENCANA USAHA Rencana Usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang menggambarkan hubungan faktor-faktor internal

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : X Kompetensi Inti* : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Umum :

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN MULTIMEDIA INTERAKTIF (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN MULTIMEDIA INTERAKTIF (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN DESAIN MULTIMEDIA INTERAKTIF (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMKN 4 Klaten Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan Kelas / Semester : XI AK I/ 1 Materi Pokok : Kas Kecil Metode Dana Tetap Alokasi Waktu : 6 x

Lebih terperinci

RPP AKUNTANSI KEUANGAN MATERI : PROSES DAN METODE REKONSILIASI BANK

RPP AKUNTANSI KEUANGAN MATERI : PROSES DAN METODE REKONSILIASI BANK RPP AKUNTANSI KEUANGAN MATERI : PROSES DAN METODE REKONSILIASI BANK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMK Negeri Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pokok

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMK Negeri 1 Malang Mata Pelajaran/Mata Diklat : Administrasi Keuangan Kelas/ Semester : XI/Semester 2 Alokasi Waktu : 2x45 menit Kompetensi Inti dan Kompetensi

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPUTER TERAPAN JARINGAN (PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN)

SILABUS MATA PELAJARAN KOMPUTER TERAPAN JARINGAN (PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN) SILABUS MATA PELAJARAN KOMPUTER TERAPAN JARINGAN (PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XI Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Alokasi Waktu : Fisika : XI/Dua : Gejala Pemanasan Global : 2 Pertemuan Pertemuan Pertama, @ 2 X 45 menit Pertemuan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR (DASAR BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XI Kompetensi Inti* : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / Genap Materi Pokok : Gejala Pemanasan Global Sub Materi Pokok : Penyebab, Dampak dan Upaya untuk

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)

SILABUS MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) SILABUS MATA PELAJARAN ANIMASI 3 DIMENSI SMK-MAK (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : XI Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika. Tahun Pelajaran : 2016/2017 KOMPETENSI INTI ALOKASI WAKTU SEM

PROGRAM TAHUNAN. Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika. Tahun Pelajaran : 2016/2017 KOMPETENSI INTI ALOKASI WAKTU SEM SATU PROGRAM TAHUNAN Nama Sekolah : SMA N 1 Banguntapan Mata Pelajaran : Fisika Kelas : X Tahun Pelajaran : 2016/2017 SEM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR ALOKASI WAKTU KET. 1. Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Semester : Kelas XI/ GENAP Materi Pokok : Efek Pemanasan Global Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 1 X Pertemuan ) A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 KOMPETENSI INTI: KI.1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (Lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Peminatan MIPA Pokok Bahasan : Transformasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK AMSIR I Parepare Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : XI / 1 Materi Pokok : Listrik Statis Pertemuan : 2 Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN BASIS DATA (PAKET KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK)

SILABUS MATA PELAJARAN BASIS DATA (PAKET KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK) SILABUS MATA PELAJARAN BASIS DATA (PAKET KEAHLIAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : XI Kompetensi Inti KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI-2.

Lebih terperinci

PROGRAM PENILAIAN : SMK N 1 PAJANGAN : HILMI MUHAMMAD AQWAM : : 1 TGB ( TGB-A, TGB-B, TGB-C

PROGRAM PENILAIAN : SMK N 1 PAJANGAN : HILMI MUHAMMAD AQWAM : : 1 TGB ( TGB-A, TGB-B, TGB-C PROGRAM PENILAIAN Nama Sekolah : SMK N 1 PAJANGAN Nama Guru : HILMI MUHAMMAD AQWAM Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan Kelas : 1 TGB ( TGB-A, TGB-B, TGB-C ) Semester : Ganjil ( 1 ) No Kompetensi Inti

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN DASAR-DASAR BUDIDAYA PERIKANAN (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PERAIRAN)

SILABUS MATA PELAJARAN DASAR-DASAR BUDIDAYA PERIKANAN (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PERAIRAN) SILABUS MATA PELAJARAN DASAR-DASAR BUDIDAYA PERIKANAN (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PERAIRAN) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 61 Jakarta Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah :

MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN 1 MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : MODUL PERKULIAHAN MODUL 13 : STUDI KELAYAKAN BISNIS. Yang dibahas pada modul 12 ini adalah : A. Kriteria Investasi B. Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis C. Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru Fakultas Program

Lebih terperinci

SILABUS ETIKA PROFESI

SILABUS ETIKA PROFESI SILABUS ETIKA PROFESI Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 61 JAKARTA Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen Program Keahlian : Keuangan Paket Keahlian : Akuntansi/Perbankan/Perbankan Syariah Kelas /Semester

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)

SILABUS MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) SILABUS MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK : X Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Pertemuan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN :SMA IT Al Fityan Gowa :FISIKA :XI/ Genap :Fluida Dinamik (Azas Toricelli) : Pertama Alokasi

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA

MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH STUDI KELAYAKAN USAHA Dosen Pengampu: Dra.Hj.Machmuroh., M.S. Disusun oleh : Asfani Erviyanto (K2514011) PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/semester Topik/Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : XII/2 : Kapasitor : 1 x 45 menit (1 x pertemuan) A. Kompetensi Inti KI.1 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA (KERAJINAN)

SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA (KERAJINAN) SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA (KERAJINAN) Satuan Pendidikan : SMA/SMK Kelas : X Kerajinan Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : X / Dua : MIA : Optik : 2 x 45 Menit (pertemuan III) A. Kompetensi

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN Satuan Pendidikan : SMK Kelas /Semester : XII / 1 dan 2 Kompetensi Inti: KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Mengembangkan

Lebih terperinci

KALOR DAN PERPINDAHANNYA

KALOR DAN PERPINDAHANNYA LEMBAR KERJA SISWA Berbasis Scientific Approach KALOR DAN PERPINDAHANNYA FISIKA KELAS X SMA / MA ZURNIATI RSA1C312012 UNIVERSITAS JAMBI NAMA KELAS NIS ALAMAT Lembar Kerja Siswa KALOR DAN PERPINDAHANNYA

Lebih terperinci

MENGANALISIS ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN BELANJA KEUANGAN

MENGANALISIS ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN BELANJA KEUANGAN MENGANALISIS ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN BELANJA KEUANGAN MODUL MENGANALISIS ADMINISTRASI PENDAPATAN DAN BELANJA KEUANGAN OLEH : IMA KHOIRUN NIKMAH 1 Page Kata KATAPengantar PENGANTAR Puji syukur saya

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 61 JAKARTA Mata Pelajaran : Administrasi Kelas /Semester : XI / 1 dan 2 Kompetensi Inti: KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : X / 2 (dua) Mata Pelajaran : Matematika Program : Umum Pokok Bahasan : Geometri Ruang 1

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan Kelas / Semester Mata Pelajaran Program Pokok Bahasan Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Atas : XII / 5 (lima) : Matematika : Peminatan

Lebih terperinci

RPP 03. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika

RPP 03. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika RPP 03 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Fisika Peminatan Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : XII/1 : Listrik Statis : 16 JP (4x4 JP) A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 :

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

MOMENTUM & IMPULS RENCANA PROGRAM PENGAJARAN. Kelas / Semester : XI /I KOMPETENSI INTI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Mata Pelajaran RENCANA PROGRAM PENGAJARAN : Fisika Kelas / Semester : XI /I Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu : MIA : Momentum dan Impuls : 12 Jam Pelajaran KOMPETENSI INTI KI 1 KI 2 : Menghayati dan

Lebih terperinci