TEKNIK MESIN FT UNY 8 MOTOR LISTRIK 7 PULLY 1 POROS. 6 V-BELT Dibeli 5 REDUSER. Dibuat. Dibuat. No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEKNIK MESIN FT UNY 8 MOTOR LISTRIK 7 PULLY 1 POROS. 6 V-BELT Dibeli 5 REDUSER. Dibuat. Dibuat. No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan"

Transkripsi

1 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong MOTOR LISTRIK - 1 HP Dibeli 7 PULLY Al - Dibeli 6 V-BELT Dibeli 5 REDUSER - 1 : 10 Dibeli RANGKA MESIN ST60 1 L 0 x x x PIRINGAN PISAU Al x 35 2 PISAU POTONG Stainlesstel 1 0 x 100 x 1,5 1 POROS S30C 1 21,5 x 298 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh Diperiksa oleh Dilihat oleh Muh Taufik Z SKALA 1 : 6 Tanggal TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN MESIN Satuan mm A

2 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) SALURAN KELUAR 5 x 250 x 33 x 0, CASING DEPAN KANAN CASING SAMPING KANAN CASING DAN SALURAN MASUK Al Al Plat eyzer x 593 x 0,5 500 x 550 x 0,5 320 x 20 x 1,2 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh CASING BELAKANG CASING ATAS KIRI CASING SAMPING KIRI CASING DEPAN KIRI Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh Al Al Plat eyzer Al Al SKALA 1 : x 500 x 0,5 315 x 27 x 0,5 500 x 550 x 1,2 15 x 600 x 0,5 Tanggal TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN MESIN Satuan mm A

3 1 N8 N6 Toleransi 0,05 21,5 H7/js6 M20x C 19 H7/h6 A N6 172 (298) 0,05 A 55 C ( 2 : 1 ) N6 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 0,50 X 5,00 UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 1 No Poros Utama Nama Bagian Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh S30C Bahan 1 Jumlah SKALA 1 : 2 21,5 x 298 Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN MESIN Satuan mm A 87

4 1,5 80 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 88 2 N8 Toleransi 0,05 N6 Difrais Digerinda A N6 Difrais 0,05 A 1 0,05 A R3,5 12 Digerinda 37 UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 2 No Pisau Potong Nama Bagian Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Stainlesstel Bahan Dilihat oleh 2 Jumlah SKALA 1 : 80 x x 1,5 Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY Komponen mesin MESIN PERAJANG SINGKONG Satuan mm A

5 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 89 3 N8 N6 Toleransi 0,05 Dislot A ( : 1 ) R10,5 H7/js6 A Dislot N A 0,01 A 0,01 A 0,01 A UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 3 No Piringan Pisau Nama Bagian Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh Al Bahan 1 Jumlah SKALA 1 : x 35 Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

6 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 90 Toleransi 0,5 Dibor Difrais 750 Dibor Difrais R2,5 R2,5 60 UKURAN TOLERANSI UMUM 190 UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 No Rangka Mesin Nama Bagian Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh ST60 Bahan 1 Jumlah SKALA 1 : 10 L x x x 660 Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY Komponen mesin MESIN PERAJANG SINGKONG Satuan mm A

7 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 91 a b c j d i h g e f j Dudukan Bearing ST60 2 L xxx500 i Dudukan Motor ST60 2 L xxx550 h Penopang Dudukan Reduser ST60 2 L xxx500 g Lebar Dudukan Reduser ST60 2 L xxx2 f Panjang Dudukan Reduser ST60 2 L xxx2 e Tinggi Dudukan Reduser ST60 L xxx80 d Penopang Dudukan Bearing ST60 2 L xxx600 c Tinggi Rangka ST60 L xxx700 b Panjang Rangka ST60 L xxx750 a Lebar Rangka ST60 L xxx500 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh Diperiksa oleh Dilihat oleh Muh Taufik Z SKALA 1 : 6 Tanggal TEKNIK MESIN FT UNY RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN RANGKA Satuan mm A

8 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 92 a Toleransi 0,5 Digergaji 135 b Toleransi 0,5 Digergaji 5 UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 b Panjang Rangka ST60 L xxx750 a Lebar Rangka ST60 L xxx500 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh Diperiksa oleh Dilihat oleh Muh Taufik Z SKALA 1 : 5 Tanggal TEKNIK MESIN FT UNY RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN RANGKA Satuan mm A

9 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 93 Digergaji c Toleransi 0,5 Dibor Dibor UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 c Tinggi Rangka ST60 L xxx700 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh Diperiksa oleh Dilihat oleh Muh Taufik Z SKALA 1 : 5 Tanggal TEKNIK MESIN FT UNY RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN RANGKA Satuan mm A

10 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 9 d Toleransi 0,5 Digergaji Dibor Dibor UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 d Penopang dudukan bearing ST60 2 L xxx600 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh Diperiksa oleh Dilihat oleh Muh Taufik Z SKALA 1 : 5 Tanggal TEKNIK MESIN FT UNY RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN RANGKA Satuan mm A

11 2 80 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 95 Digergaji e Toleransi 0,5 f Toleransi 0,5 Digergaji UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 f e No Digambar oleh Panjang Dudukan Reduser Tinggi Dudukan Reduser Nama Bagian Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh ST60 ST60 Bahan 2 Jumlah SKALA 1 : L xxx2 L xxx80 Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN RANGKA Satuan mm A

12 20 20 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 96 Digergaji g Toleransi 0,5 Difrais 2 R2,5 Difrais h Toleransi 0,5 Digergaji 500 UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 h g No Digambar oleh Penopang Dudukan Reduser Lebar Dudukan Reduser Nama Bagian Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh ST60 ST60 Bahan 2 2 Jumlah SKALA 1 : L xxx500 L xxx2 Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN RANGKA Satuan mm A

13 (500) Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) i Toleransi 0,5 Digergaji Difrais R2, Difrais j Toleransi 0,5 Digergaji UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 i j No Digambar oleh Dudukan Motor Dudukan Bearing Nama Bagian Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh ST60 ST60 Bahan 2 2 Jumlah SKALA 1 : 5 L xxx550 L xxx500 Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY RANGKA MESIN PERAJANG SINGKONG KOMPONEN RANGKA Satuan mm A

14 0, Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) 98 9 Tol 0,5 Diamplas Ditekuk Ditekuk 60 Ditekuk UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 9 No Casing dan saluran masuk Nama Bagian Digambar oleh Diperiksa oleh Muh Taufik Z Dilihat oleh Bahan 1 Plat eyzer 320 x 20 x 0,5 Jumlah SKALA 1 : 10 Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

15 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) Tol 0,5 Diamplas Ditekuk Ditekuk 5 x Ditekuk UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 10 CASING SAMPING KANAN Al x 550 x 0,2 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh SKALA 1 : 2 Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

16 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) Tol 0,5 Diamplas Ditekuk x 1 Ditekuk Ditekuk UKURAN TOLERANSI UMUM 11 CASING DEPAN KANAN Al x 593 x 0,2 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh SKALA 1 : 2 UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 Tanggal TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

17 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) Tol 0,5 Diamplas Ditekuk Ditekuk Ditekuk 21 ditekuk UKURAN TOLERANSI UMUM 5 UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 12 SALURAN KELUAR Al 1 5 x 250 x 33 x 0,5 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh SKALA 1 : 2 Tanggal TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

18 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) Tol 0,5 Diamplas Ditekuk 5 Ditekuk 5 10 Ditekuk 5 x UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 13 CASING DEPAN KIRI Al 1 15 x 600 x 0,2 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh SKALA 1 : 10 Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

19 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) Tol 0,5 Diamplas Ditekuk Ditekuk 5 x 5 Ditekuk UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 1 CASING SAMPING KIRI Plat eyzer 500 x 550 x 0,5 No Digambar oleh Nama Bagian Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh Bahan 1 Jumlah SKALA 1 : Ukuran Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

20 0, Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) Tol 0,5 Diamplas Ditekuk Ditekuk 10 5 x 1 Ditekuk UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 15 CASING ATAS KIRI Al x 27 x 0,2 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Keterangan Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh SKALA 1 : 2 Tanggal TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

21 Lampiran 1. Gambar kerja Mesin Perajang singkong (Lanjutan) Tol 0,5 Diamplas Ditekuk Ditekuk x 22 Ditekuk UKURAN TOLERANSI UMUM UKURAN 6 s/d s/d s/d s/d 1000 TOLERANSI 0,5 0,8 1,2 2,0 16 CASING BELAKANG Al x 500 x 0,2 No Nama Bagian Bahan Jumlah Ukuran Digambar oleh Muh Taufik Z Diperiksa oleh Dilihat oleh SKALA 1 : 2 Tanggal Keterangan TEKNIK MESIN FT UNY MESIN PERAJANG SINGKONG Komponen mesin Satuan mm A

22 106 Lampiran 2 Tabel Baja Kontruksi mesin menurut JIS

23 107 Lampiran 3. Harga Kekerasan dan Angka Kelas Kekasaran Harga kekasaran R a (µm) ,5 6,3 3,2 1,6 0,8 0, 0,2 0,1 0,05 0,025 Angka kelas kekasaran N12 N11 N10 N9 N8 N7 N6 N5 N N3 N2 N1 (Takeshi Sato, 2005: 186)

24 108 Lampiran. Faktor Koreksi Kq D p d p C 0,00 0,10 0,20 0,30 0, 0,50 0,60 0,70 0,80 0,90 1,00 1,10 1,20 1,30 1, 1,50 Sudut Kontak puli kecil θ ( o ) Faktor Koreksi K θ 1,00 0,99 0,97 0,96 0,9 0,93 0,91 0,89 0,87 0,85 0,82 0,80 0,77 0,73 0,70 0,65 (Sumber : Sularso, 200:17.)

25 109 Lampiran 5. Daerah Penyetelan Jarak Sumbu Poros Nomor Nominal Sabuk Panjang Keliling Sabuk Ke sebelah dalam dari letak standart ΔC t A B C D E Ke sebelah luar dari letak standart ΔC t (umum untuk semua tipe) (Sumber : Sularso, 200:17)

26 110 Lampiran 6. Faktor Koreksi Transmisi Sabuk V Mesin yang digerakkan Variasi beban Variasi beban kecil Variasi beban sanagt kecil sedang Variasi beban besar Pengaduk zat cair, kipas angina, blower(sampai 7,5 kw) pompa Konveyor sabuk(pasir, batu bara), pengaduk, kipas angina(lebih dari 7,5 kw), Konveyor (ember, sekrup), pompa torak, kompresor, gilingan palu, pengocok, rootsblower, Penghancur, mesin gilingan bola atau batang, pengangkat, mesin pabrik karet (rol, Penggerak Momen punter puncak 200% Momen punter puncak > 200% Motor arus bolakbalik(momen normal, sangkar bajing, sinkron), motor arus searah(lilitan shunt) Motor arus bolak-balik (momen tinggi, fasa tunggal, lilitan seri), motor arus searah (lilitan kompon, lilitan seri), mesin torak, kop[ling tak tetap Jumlah jam kerja tiap hari Jumlah jam kerja tiap hari 3-5 jam 8-10 jam 16-2 jam 3-5 jam 8-10 jam 16-2 jam 1,0 1,1 1,2 1,2 1,3 1, 1,2 1,3 1, 1, 1,5 1,6 1,3 1, 1,5 1,6 1,7 1,8 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 2,0 (Sumber : Sularso, 200:165)

27 111 Lampiran 7. Panjang Sabuk-V Standart Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal Nomor Nominal (inchi) (mm) (inchi) (mm) (inchi) (mm) (inchi) (mm) (Sumber : Sularso, 200 : 168.)

28 112 Lampiran 8. Suaian untuk Tujuan-Tujuan Umum Sistem Lubang Dasar Lubang dasar Lambang dan kwalitas untuk poros Suaian longgar Suaian pas Suaian paksa b c d e f g h js k m n p r s t u x H 5 H H 7 (6) (7) 7 7 (7) (7) (7) (7) (7) (7) (7) (70 (7) H H H (Sumber : G. Takeshi Sato, 2005:130)

29 113 Lampiran 9. Jenis-Jenis Suaian yang Dapat Dipilih Jenis-Jenis Suaian yang Dapat Dipilih Tanda * untuk jenis suaian dengan basis poros (Juhana dan Suratman, 2000:19)

30 11 Lampiran 10. Lambang-lambang dari Diagram Alir Lambang Nama Keterangan Terminal Untuk menyatakan mulai (start), berakhir (end) atau behenti (stop). Input Data dan persyaratan yang diberikan disusun disini. Pekerjaan orang Di sini diperlukan pertimbangan-petrimbangan seperti pemilihan persyaratan kerja, persyaratan pengerjaan, bahan dan perlakuan panas, penggunaan fakor keamanan dan factor-faktor lain, harga-harga empiris, dll. Pengolahan Pengolahan dilakukan secara mekanis dengan menggunakan persamaan, tabel dan gambar. Keputusan Harga yang dihitung dibandingkan dengan harga Patokan, dll. Untuk mengambil keputusan. Dokumen Hasil perhitungan yang utama dikeluarkan pada alat ini. Pengubung Untuk menyatakan pengeluaran dari tempat keputusan ke tempat sebelumnya atau berikutnya, atau suatu pemasukan ke dalam aliran yang berlanjut. Garis aliran Untuk menghubungkan langkah-langkah yang berurutan.

31 115 Lampiran 10. Foto Uji Kinerja Gambar Mesin Persiapan Singkong Piringan Pisau Berputar

32 116 Proses Perajangan Singkong Hasil Rajangan Singkong

33 Lampiran 11. Presensi Proyek Akhir 117

34 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen 118

35 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 119

36 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 120

37 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 121

38 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 122

39 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 123

40 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 12

41 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 125

42 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 126

43 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 127

44 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 128

45 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 129

46 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 130

47 Lampiran 12. Borang Pembuatan Komponen (Lanjutan) 131

48 Lampiran 13. Kartu Bimbingan Proyek Akhir 132

49 Lampiran 13. Kartu Bimbingan Proyek Akhir ( Lanjutan ) 133

Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7)

Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7) Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan Faktor-faktor Koreksi (Sularso,04:7) Daya yang akan ditransmisikan fc Daya rata-rata yang diperlukan,-,0 Daya maksimum yang diperlukan 0,-,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput 71 Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Pencacah Rumput 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 Lampiran 2. Presensi Proyek akhir 93 Lampiran 3. Kartu bimbingan proyek akhir 94 95 96 Lampiran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Modifikasi Camshaft (lanjutan)

Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Modifikasi Camshaft (lanjutan) LAMPIRAN 99 100 Lampiran 1. Gambar Kerja Mesin Modifikasi Camshaft (lanjutan) 1 4 6 2 5 3 7 Lampiran Lampiran 1. Gambar 1. Gambar Kerja Kerja Mesin Mesin Modifikasi Camshaft (lanjutan) 101 102 103 104

Lebih terperinci

Gambar 3D dan 2D Mesin Penyuir Daging

Gambar 3D dan 2D Mesin Penyuir Daging 78 Lampiran 1 Gambar 3D dan 2D Mesin Penyuir Daging Lampiran 1. Lanjutan 79 Lampiran 1. Lanjutan 80 Lampiran 1. Lanjutan 81 Lampiran 1. Lanjutan 82 Lampiran 1. Lanjutan 83 Lampiran 1. Lanjutan 84 Lampiran

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 2 Youzef. (2011). Solidwork Retrieved from website :

DAFTAR PUSTAKA. 2 Youzef. (2011). Solidwork Retrieved from website : DAFTAR PUSTAKA 1 Rangga A, K, S.Sos. (2008). Kriuk..Kriuk..Krupuk, Bogor. Indobook Citra Media. Retrieved from website : http://www.artikel.dikti.go.id>article>download 2 Youzef. (2011). Solidwork 2012.

Lebih terperinci

FT UNY. Lampiran 1. Gambar Kerja Elemen (3D) Poros Bantalan Poros 1 Rangka 1 Motor Listrik 1 Casing. 26 x 700 ST 50. Plat Eyser Karet Alumunium

FT UNY. Lampiran 1. Gambar Kerja Elemen (3D) Poros Bantalan Poros 1 Rangka 1 Motor Listrik 1 Casing. 26 x 700 ST 50. Plat Eyser Karet Alumunium LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Kerja Elemen (3D) 71 5 1 2 4 9 3 8 7 6 9 8 7 6 5 4 1 1 Poros Bantalan Poros 1 Rangka 1 Motor Listrik 1 Casing 1 3 2 2 48 1 16 V-Belt Pulley Jum No lah PROYEKSI : A Pisau Putar

Lebih terperinci

MESIN PEMIPIH DAN PEMOTONG ADONAN MIE

MESIN PEMIPIH DAN PEMOTONG ADONAN MIE LAMPIRAN 26 27 7 10 23 22 16 12 20 3 29 2 15 9 28 5 29 8 6 17 1 25 13 11 18 1 2 21 19 Jumlah Nama Bagian No Reg Bahan Ukuran Ket Perubahan : Pengganti dari : Diganti dengan : MESIN PEMIPIH DAN PEMOTONG

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN MESIN PERAJANG SINGKONG PROYEK AKHIR

PROSES PERANCANGAN MESIN PERAJANG SINGKONG PROYEK AKHIR PROSES PERANCANGAN MESIN PERAJANG SINGKONG PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR. Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta PERANCANGAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh : Muhamad

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Perkembangan dan kemajuan manusia untuk mempermudah melakukan suatu pekerjaan,maka mesin perajang tembakau dapat membantu para petani tembakau

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN Pada rancangan mesin penghancur plastic ini ada komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu daya motor,kekuatan rangka,serta komponenkomponen elemen mekanik lainnya,perhitungan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t)

BAB III PERANCANGAN Perencanaan Kapasitas Penghancuran. Diameter Gerinda (D3) Diameter Puli Motor (D1) Tebal Permukaan (t) BAB III PERANCANGAN 3.1. Perencanaan Kapasitas Penghancuran Kapasitas Perencanaan : 100 kg/jam PutaranMotor : 1400 Rpm Diameter Gerinda (D3) : 200 mm Diameter Puli Motor (D1) : 50,8 mm Tebal Permukaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram BAB III PERANCANGAN 3.. Perencanaan Kapasitas Perajangan Kapasitas Perencanaan Putaran motor iameter piringan ( 3 ) iameter puli motor ( ) Tebal permukaan ( t ) Jumlah pisau pada piringan ( I ) iameter

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Spesifikasi Mesin Modifikasi Camshaft (Noken As): Kecepatan putar poros. : ± 1 jam/camshaft (noken as)

Lampiran 1. Spesifikasi Mesin Modifikasi Camshaft (Noken As): Kecepatan putar poros. : ± 1 jam/camshaft (noken as) LAMPIRAN 87 88 Lampiran 1. Spesifikasi Mesin Modifikasi Camshaft (Noken As): Kecepatan putar poros Kinerja mesin Berat mesin Sumber penggerak Sistem transmisi : 700 rpm : ± 1 jam/camshaft (noken as) :

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah : BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Perencanaan Proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir berikut ini: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan Menggambar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

MESIN PERAJANG SINGKONG

MESIN PERAJANG SINGKONG PROPOSAL MERENCANA MESIN MESIN PERAJANG SINGKONG Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan ( 04033088 ) 2. Muhammad Wibowo ( 04033146 ) 3. Wisnu Kusuma Wardhani ( 04033159 ) 4. Andi Mardiyansah ( 04033160 ) kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat BAB II LANDASAN TEORI.. Pengertian Umum Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat guna khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat diperlukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

3.2. Hal-hal Penting Dalam Perencanaan Kopling Tetap

3.2. Hal-hal Penting Dalam Perencanaan Kopling Tetap BAB III KOPLING TETAP Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), di mana sumbu

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Aliran Diagram aliran merupakan suatu gambaran dasar yang digunakan dasar dalam bertindak. Seperti pada proses perencanaan diperlukan suatu diagram alir yang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENYUIR DAGING UNTUK BAHAN BAKU ABON PROYEK AKHIR

PERANCANGAN MESIN PENYUIR DAGING UNTUK BAHAN BAKU ABON PROYEK AKHIR PERANCANGAN MESIN PENYUIR DAGING UNTUK BAHAN BAKU ABON PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Oleh:

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES TARTONO 202030098 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Kampus Terpadu UMY, Jl. Lingkar Selatan

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT 4.1 Perhitungan Rencana Pemilihan Motor 4.1.1 Data motor Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: Merek Model Volt Putaran Daya : Multi Pro :

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL

TRANSMISI RANTAI ROL TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 sampai Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen dan di Laboratorium Mekanisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Alat Pencacah plastik Alat pencacah plastik polipropelen ( PP ) merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini memiliki

Lebih terperinci

Toleransi& Implementasinya

Toleransi& Implementasinya Toleransi& Implementasinya Daftar Isi 1. Toleransi Linier... 3 a) Suaian-suaian (Fits)... 6 b) Jenis jenis Suaian... 6 c) Toleransi Khusus dan Toleransi Umum... 6 1) Toleransi Khusus... 6 2) Toleransi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput BAB II DASAR TEORI 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput Mesin ini merupakan mesin serbaguna untuk perajang hijauan, khususnya digunakan untuk merajang rumput pakan ternak. Pencacahan ini dimaksudkan

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya D3

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011 TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar

Lebih terperinci

LEMBAR PERNYATAAN. Tugas Akhir. Perencanaan Perancangan Alat Pemeras Tebu

LEMBAR PERNYATAAN. Tugas Akhir. Perencanaan Perancangan Alat Pemeras Tebu i LEMBAR PERNYATAAN Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Irfan Sapingi Nim : 0300 075 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Mesin Universitas : Mercu Buana Dengan ini menyatakan dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN SISTEM PISAU BERPUTAR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN SISTEM PISAU BERPUTAR 14 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGIRIS TEMPE DENGAN SISTEM PISAU BERPUTAR Akhmad Pujiono 1, Eko Hindryanto 2 Program Studi Teknik Mesin Otomotif, Politeknik Muhammadiyah Pekalongan Jl. Raya Pahlawan

Lebih terperinci

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN HOT PRESS PAPAN PARTIKEL SISTEM HIDROLIK

PEMBUATAN MESIN HOT PRESS PAPAN PARTIKEL SISTEM HIDROLIK PEMBUATAN MESIN HOT PRESS PAPAN PARTIKEL SISTEM HIDROLIK PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh: EKO SANTOSO 2009 55 016 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu LAMPIRAN I ATA PENGAMATAN. ata Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu Berikut merupakan tabel data hasil penepungan selama pengeringan jam, 4 jam, dan 6 jam. Tabel 8. ata hasil tepung selama

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin. BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN A. Desain Mesin Desain konstruksi Mesin pengaduk reaktor biogas untuk mencampurkan material biogas dengan air sehingga dapat bercampur secara maksimal. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai Mesin penghancur kedelai dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp, mengapa lebih memilih memekai motor listrik 0,5 Hp karena industri yang di

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV PERHITUGA DA HASIL PEMBAHASA Pada proses perancangan terdapat tahap yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perancangan, yaitu tahap perhitungan. Perhitungan di lakukan untuk menentukan

Lebih terperinci

A. Tuntutan Alat/Mesin Dari Sisi Calon Pengguna

A. Tuntutan Alat/Mesin Dari Sisi Calon Pengguna 1 Gambar.1. Prinsip kerja dari mesin pengepres genteng Keterangan gambar : 1. Arah putaran belt. Pulley 3. Arah naik turun poros berulir 4. Arah putaran roda gigi 5. Cetakan atas 6. Belt 7. Motor listrik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT

RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT RANCANG BANGUN MESIN PEMARUT KELAPA SKALA RUMAH TANGGA BERUKURAN 1 KG PER WAKTU PARUT 9 MENIT DENGAN MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK 100 WATT Joko Hardono Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang

Lebih terperinci

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan

Kentang yang seragam dikupas dan dicuci. Ditimbang kentang sebanyak 1 kg. Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan Lampiran 1. Prosedur penelitian Kentang yang seragam dikupas dan dicuci Ditimbang kentang sebanyak 1 kg Alat pemotong kentang bentuk french fries dinyalakan Kentang dimasukkan ke dalam mesin melalui hopper

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT (NOKEN AS) PROYEK AKHIR

PERANCANGAN MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT (NOKEN AS) PROYEK AKHIR PERANCANGAN MESIN MODIFIKASI CAMSHAFT (NOKEN AS) PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI 28 BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian utama Dinamometer Arus Eddy adalah : 4.1.1 Alat Alat yang digunakan meliputi : 1. Mesin Bubut 2. Mesin

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

PERANCANGAN MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR PERANCANGAN MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Disusun Oleh:

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG ( TRANSMISI )

RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG ( TRANSMISI ) RANCANG BANGUN MESIN PENGIRIS BAWANG ( TRANSMISI ) PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh : TRIANTO NIM I 8111039 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : SABUK-V Untuk menghubungkan dua buah poros yang berjauhan, bila tidak mungkin digunakan roda gigi, maka dapat digunakan sabuk luwes atau rantai yang dililitkan di sekeliling puli atau sprocket pada porosnya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN

RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN RANCANG BANGUN BAGIAN PENGADUK PADA MESIN PENCETAK PAKAN PELLET IKAN PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) Oleh : MUHAMMAD HASYIM S NIM. I 8612034 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Mengacu pada rumusan masalah dan pembahasan pada bab 4 terkait proses pembuatan komponen rangka pada mesin perajang sampah organik, didapat beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGIRIS PISANG DENGAN PISAU (SLICER) VERTIKAL KAPASITAS 120 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S-1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB III METODE PEMBUATAN BAB III METODE PEMBUATAN 3.1. KONSEP PEMBUATAN ALAT Membuat suatu produk atau alat memerlukan peralatan dan pemesinan yang dapat dipergunakan dengan tepat dan ekonomis. Pemilihan mesin atau proses yang

Lebih terperinci

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

MESIN PERUNCING TUSUK SATE MESIN PERUNCING TUSUK SATE NASKAH PUBLIKASI Disusun : SIGIT SAPUTRA NIM : D.00.06.0048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 013 MESIN PERUNCING TUSUK SATE Sigit Saputra,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

SABUK-V. Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

SABUK-V. Penggunaan transmisi sabuk, menurut Sularso (1979 : 163), dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : SABUK-V Untuk menghubungkan dua buah poros yang berjauhan, bila tidak mungkin digunakan roda gigi, maka dapat digunakan sabuk luwes atau rantai yang dililitkan di sekeliling puli atau sprocket pada porosnya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

Pembuatan Mesin Pemotong Jenang Dengan Kapasitas 30 kg per Jam

Pembuatan Mesin Pemotong Jenang Dengan Kapasitas 30 kg per Jam Pembuatan Mesin Pemotong Jenang Dengan Kapasitas 30 kg per Jam PROYEK AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Disusun Oleh: JONY ELYANTO 2008 55 010 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder,

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder, BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder, ulir pengikat pada umumnya mempunyai profil penampang

Lebih terperinci

SUAIAN Basori. Untuk ketiga macam suaian tersebut, dapat kita lihat pada diagram toleransi (daerah toleransinya), seperti tampak gambar berikut.

SUAIAN Basori. Untuk ketiga macam suaian tersebut, dapat kita lihat pada diagram toleransi (daerah toleransinya), seperti tampak gambar berikut. SUAIAN Basori Tingkat Suaian Dalam pembuatan suku cadang yang dapat bergerak (poros dengan bantalannya), ukuran poros harus dibuat sedikit lebih kecil daripada ukuran lubangnya,, sehingga jika dipasang

Lebih terperinci

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN Perancangan atau desain mesin pencacah serasah tebu ini dimaksudkan untuk mencacah serasah yang ada di lahan tebu yang dapat ditarik oleh traktor dengan daya 110-200

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pemotong krupuk rambak kulit ini adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan kepulley 2 dan memutar pulley 3 dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Perhitungan Daya Motor 4.1.1 Torsi pada poros (T 1 ) T3 T2 T1 Torsi pada poros dengan beban teh 10 kg Torsi pada poros tanpa beban - Massa poros; IV-1 Momen inersia pada poros;

Lebih terperinci

Jurnal Reengineering Untuk Meningkatkan Prestasi Kerja Mesin Mixer Batako REENGINEERING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA MESIN MIXER BATAKO

Jurnal Reengineering Untuk Meningkatkan Prestasi Kerja Mesin Mixer Batako REENGINEERING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA MESIN MIXER BATAKO REENGINEERING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI KERJA MESIN MIXER BATAKO JOKO SUPRIANTO Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian E-mail: jokosuperiyanto0705@gmailcom ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB VI POROS DAN PASAK BAB VI POROS DAN PASAK Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersamasama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universtas Nusantara

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT

PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT 12.1. Toleransi Standar Internasional PERTEMUAN 12 TOLERANSI LINIER DAN TOLERANSI SUDUT Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau diizinkan. Kadangkadang seorang pekerja hanya

Lebih terperinci