disediakan untuk tempat singgah / peristirahatan atau rumah untuk tamu / guest house.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "disediakan untuk tempat singgah / peristirahatan atau rumah untuk tamu / guest house."

Transkripsi

1 SALINAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 46 TAHUN 201 TENTANG STANDARISASI KODE REKENING ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA PROBOLINGGO TAHUN ANGGARAN 2014 KODE REKENING 4 PENDAPATAN DAERAH PENDAPATAN ASLI Hasil Pajak Daerah Pajak Hotel Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel Hotel Bintang Lima Berlian Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar suite, Luas kamar standar, minimum 26 m2 Luas kamar suite, minimum 52 m Hotel Bintang Lima Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki minimal 100 kamar suite room dan memiliki restaurant Hotel Bintang Empat Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki minimal 50 kamar suite room dan memiliki restaurant Hotel Bintang Tiga Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki minimal 0 kamar suite room dan memiliki restaurant Hotel Bintang Dua Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki minimal 20 kamar suite room dan memiliki restaurant Hotel Bintang Satu Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki minimal 15 kamar suite room dan memiliki restaurant Hotel Melati Tiga Hotel Melati Dua Hotel Melati Satu Motel Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki minimal 15 kamar. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki minimal 10 kamar. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan hotel yang memiliki minimal 5 kamar. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang berlokasi di daerah sepanjang jalan raya yang menghubungkan antara satu kota dengan kota besar lainnya atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu gerbag atau batas kota Cottage Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang dipergunakan untuk usaha pelayanan akomodasi dengan fasilitas-fasilitas tambahan lainnya.fasilitas tambahan yang dimaksud bisa berupa peminjaman sepeda secara gratis, atau fasilitas dayung apabila cottage terletak di tepi danau Losmen/Rumah/Pengin apan/rumah Kos Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas usaha komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan sewa kamar untuk menginap yang terdiri dari 10 kamar atau lebih Wisma Pariwisata Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan untuk tempat peristirahatan atau rumah untuk tamu / guest house. dan diperlengkapi dengan peralatan makan dan minum Gubuk Pariwisata Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan untuk tempat singgah / peristirahatan atau rumah untuk tamu / guest house Dst Pajak Restoran Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas pelayanan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang disediakan oleh Restoran 1

2 Restoran Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan restoran meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik yang dikonsumsidi tempat pelayanan maupun di tempat lain Rumah Makan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan rumah makan meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik yang dikonsumsidi tempat pelayanan maupun di tempat lain Kafetaria Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan kafetaria meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik yang dikonsumsidi tempat pelayanan maupun di tempat lain Kantin Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan kantin meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik yang dikonsumsidi tempat pelayanan maupun di tempat lain Katering Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan katering meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik yang dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain Warung Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan warung meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik yang dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain Bar Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan Bar meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik yang dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain Jasa Boga Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan Jasa Boga meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi oleh pembeli, baik yang dikonsumsi di tempat pelayanan maupun di tempat lain Dst Pajak Hiburan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungut bayaran yang meliputi Tontonan Film, Pagelaran Kesenian, Pameran dll Tontonan Film/Bioskop Pagelaran Kesenian/Musik/Tari/ Busana Kontes Kecantikan Kontes Binaraga Pameran Diskotik Karaoke Klab Malam Sirkus/Akrobat/Sulap Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Tontonan Film/Bioskop dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Pagelaran Kesenian/Musik/Tari/Busana dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Kontes Kecantikan dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Kontes Binaraga dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Pameran dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan hiburan Diskotik dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan hiburan Karaoke dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan hiburan klab malam dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Tontonan Sirkus/Akrobat/Sulap dengan dipungut bayaran Permainan Bilyard Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Permainan Bilyard dengan dipungut bayaran. 2

3 Permainan Golf Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Permainan Golf dengan dipungut bayaran Permainan Bowling Pacuan Kuda Balap Kendaraan Bermotor Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Permainan Bowling dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Pacuan Kuda dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Balap Kendaraan Bermotor dengan dipungut bayaran Permainan Ketangkasan Panti Pijat/Refleksi Mandi Uap/Spa Pusat Kebugaran Pertandingan Olahraga Taman Wisata dan sejenisnya Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa hiburan Permainan Ketangkasan dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa Panti Pijat/Refleksi dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa Mandi Uap/Spa dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa Pusat Kebugaran dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa penyelenggaraan Pertandingan Olahraga dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa hiburan tempat Taman Wisata dan sejenisnya dengan dipungut bayaran Persewaan Laser Disk/VCD/DVD/Video cassette Persewaan Video game/play Station Insidentil Permainan Anak Dst.. Pajak Reklame Reklame Papan/Billboard /Videotron/Megatron Reklame Kain Reklame Melekat/Stiker Reklame Selebaran Reklame Berjalan Reklame Udara Reklame Apung Reklame Suara Reklame Film/Slide Reklame Peragaan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa Persewaan Laser Disk/VCD/DVD/Video cassette dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa Persewaan Video game/play Station dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa hiburan Insidentil dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas jasa hiburan Permainan Anak dengan dipungut bayaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame baik reklame permanen maupun isidentil misalnya Reklame papan, reklame Kain dll Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Papan/Billboard/Videotron/Megatron. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Kain. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Melekat/Stiker. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Selebaran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Berjalan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Udara. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Apung. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Suara. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Film/Slide. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Peragaan.

4 Reklame Isidentil Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan Reklame Isidentil Dst Pajak Penerangan Jalan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik baik yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain Pajak Penerangan Jalan PLN Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik berupa penerangan jalan yang diperoleh dari layanan PT.PLN Pajak Penerangan Jalan Non PLN Dst Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik berupa penerangan jalan non PLN Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Pajak Parkir Pajak Parkir Dst Kode Rekening ini Dihapus Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan parkir di luar badan jalan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas penyelenggaraan parkir di luar badan jalan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun disediakan sebagai suatu usaha, termasuk jasa penitipan kendaraan bermotor Pajak Air Tanah Pajak Air Tanah Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah di kecualikan dari obyek pajak adalah pemanfaatan air tanah untuk keperluan dasar rumah tangga, rumah ibadah, pertanian dan pengairan rakyat Dst Pajak Sarang Burung Walet Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dikenakan atas Sarang Burung Walet dipungut atas pengambilan dan/atau pengusaan Sarang Burung Walet Pajak Sarang Burung walet Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas pengambilan dan/atau pengusahaan Sarang Burung Walet Dst Pajak Lingkungan Kode Rekening ini Dihapus Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan Asbes Batu Tulis Batu Setengah Permata Batu Kapur Batu Apung Dst Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas kegiatan pengambilan asbes baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas kegiatan pengambilan Batu Tulis baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas kegiatan pengambilan Batu Setengah Permata baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas kegiatan pengambilan Batu Kapur baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas kegiatan pengambilan Batu Apung baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi untuk dimanfaatkan. 4

5 Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang diperoleh atas pajak bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang diperoleh atas pajak bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan Dst Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pajak yang dipungut atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan. Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang mengakibatkan diperolehnya hak atas dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan Hasil Retribusi Daerah Retribusi Jasa Umum Merupakan pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan, Seperti Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Persampahan dll Retribusi Pelayanan Kesehatan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Retribusi Pelayanan Kesehatan untuk unit kerja pada SKPD yang belum menerapkan PPK-BLUD Retribusi Pelayanan Persampahan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan meliputi pengambilan/pengumpulan sampah, penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah Retribusi Penggantian Biaya Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan mayat Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi Pelayanan Pasar Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte Catatan Sipil yang meliputi : Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Akta Kelahiran, dll Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat yang meliputi : makam Kristen, makam islam, makam lainnya dan retribusi pemberian perizinan pemindahan jenasah. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum sebagai pembayaran atas penyediaan pelayanan tempat parkir di tepi jalan umum. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi pelayanan pasar sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan fasilitas pasar Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi pengujian kendaraan bermotor sebagai pembayaran atas pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran sebagai pembayaran atas jasa pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran oleh pemerintah daerah Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Retribusi Pelayanan Pendidikan Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus Retribusi Pengelolaan Limba Cair Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi penggantian biaya cetak peta yang meliputi penggandaan peta, jasa pemetaan, pengadaan patok dan penerapan rencana kota dan penelitian administrasi. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi pelayanan pendidikan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi penyediaan dan/atau penyedotan kakus sebagai pembayaran atas jasa penyediaan dan /atau penyedotan kakus Pemerintah Daerah. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi Pengelolaan Limba Cair 5

6 Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Retribusi Sewa Alat Berat Dst. Retribusi Jasa Usaha Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Retribusi Pasar Grosir/Pertokoan Retribusi Tempat Pelelangan Retribusi Terminal Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi Sewa Alat Berat. Retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari pemakaian kekayaan daerah. Rekening anggaran ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari pasar grosir/pertokoan, meliputi : retribusi stand, retribusi air dan listrik, pendapatan parkir dan pendapatan lain-lain. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari tempat pelelangan. Rekening anggaran ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari terminal Retribusi Tempat Khusus Parkir Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggra han/villa Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus Retribusi Rumah Potong Hewan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Retribusi Penyebrangan Air Retribusi Pengelolaan Limba Cair Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Retribusi Sewa Tanah dan Bangunan Dst Retribusi Perizinan Tertentu Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari tempat khusus parkir. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari tempat penginapan/pesanggrahan/villa. Kode Rekening ini Dihapus dan dipindah ke Retribusi Jasa Umum Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari Rumah Potong Hewan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari pelayanan kepelabuhan. Rekening anggaran ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari tempat rekreasi dan olahraga Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari penyeberangan di air. Kode Rekening ini Dihapus dan dipindah ke Retribusi Jasa Umum Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari Penjualan Produksi Usaha Daerah. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi jasa usaha yang diperoleh dari pemakaian tanah atau tempat-tempat yang dikuasai oleh Pemerintah, meliputi retribusi izin sewa tanah, tunggakan izin sewa tanah, biaya denda izin sewa tanah, dll Merupakan retribusi kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang peribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan; Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi perizinan tertentu yang diperoleh dari Izin Mendirikan Bangunan, meliputi retribusi IMB bangunan dan retribusi IMB reklame. 6

7 Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkhohol Retribusi Izin Gangguan Retribusi Izin Trayek Angkutan Kota Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi perizinan tertentu yang diperoleh dari Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi perizinan tertentu yang diperoleh dari izin gangguan/keramaian, meliputi retribusi izin gangguan/ keramaian. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi perizinan tertentu yang diperoleh dari izin trayek Angkutan Kota Retribusi Izin Usaha Perikanan Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) Retribusi Izin Ketenagakerjaan Retribusi Administrasi wajib Daftar Perusahaan (WDP) Retribusi Ijin Usaha Angkutan Barang/Orang Dst Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi perizinan tertentu yang diperoleh dari izin usaha perikanan yang meliputi penangkapan ikan dan pengolahan ikan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi perizinan tertentu yang diperoleh dari Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT). Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi dibidang ketenaga kerjaan yang meliputi retribusi izin usaha di bidang ketenaga kerjaan retribusi rekomendasi di bidang ketenaga kerjaan dan retribusi pengesahan usaha di bidang ketenagakerjaan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi perizinan tertentu yang diperoleh dari Retribusi Administrasi wajib Daftar Perusahaan (WDP). Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan retribusi perizinan tertentu yang diperoleh dari Retribusi Ijin Usaha Angkutan Barang/Orang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD Perusahaan Daerah Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Daerah BUMD Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD PT. Bank Jatim Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada PT. Bank Jatim PT.Bank Perkreditan Rakyat Jatim Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada PT.Bank Perkreditan Rakyat Jatim Dst Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Milik Negara/BUMN BUMN Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Milik Negara/BUMD Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada BUMN Dst Bagian Laba atas Penyertaan Modal pada Perusahaan Patungan/Milik Swasta Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas penyertaan modal pada Perusahaan Patungan/Milik Swasta Perusahaan Patungan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bagian laba atas Perusahaan Patungan Dst 7

8 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Pelepasan Hak Atas Tanah Penjualan Peralatan/ Perlengkapan Kantor Tidak Terpakai Penjualan Mesin/Alatalat Berat Tidak Terpakai Penjualan Rumah Jabatan/Rumah Dinas Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat Penjualan Drum Bekas Penjualan Hasil Penebangan Pohon Penjualan Lampu Hias Bekas Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan Penjualan Perlengkapan Lalu Lintas Penjualan Obat-obatan dan Hasil Farmasi Penjualan Hasil Pertanian Penjualan Hasil Kehutanan Penjualan Hasil Perkebunan Penjualan Hasil Peternakan Penjualan Hasil Perikanan Penjualan Hasil Sitaan Penjualan Hasil Komposting Penjualan Hasil Pabrik Es Dst Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Pelepasan Hak Atas Tanah. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Peralatan/Perlengkapan Kantor tidak terpakai. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Mesin/Alat-alat Berat tidak terpakai. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Rumah Jabatan/Rumah Dinas. Rekening Anggaran ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Kendaraan Dinas Roda Empat. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Drum Bekas. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Penebangan Pohon. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Lampu Hias Bekas. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Bahan-bahan Bekas Bangunan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Perlengkapan Lalu Lintas. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Obat-obatan dan Hasil Farmasi. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Pertanian. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Kehutanan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Perkebunan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Peternakan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Perikanan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Sitaan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Komposting. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan yang diperoleh dari Penjualan Hasil Pabrik Es Jasa Giro 8

9 Jasa Giro Kas Daerah Rekening ini digunakan untuk menganggarkan penerimaan jasa giro yang diperoleh dari kas daerah Jasa Giro Pemegang Kas Rekening ini digunakan untuk menganggarkan penerimaan jasa giro yang diperoleh dari pemegang kas Jasa Giro Dana Cadangan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan penerimaan jasa giro yang diperoleh dari Dana cadangan Pendapatan Bunga Deposito Rekening Deposito Pada Bank Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bunga deposito yang diperoleh dari Bank Penerimaan Bunga Deposito Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan bunga deposito yang diperoleh dari penerimaan Bunga Deposito Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kerugian Uang Daerah Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan tuntutan ganti kerugian daerah yang diperoleh dari kerugian uang daerah Kerugian Barang Daerah Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan tuntutan ganti kerugian daerah yang diperoleh dari kerugian barang daerah Komisi,Potongan dan Selisih Nilai Tukar Rupiah Penerimaan Komisi dari Penempatan Kas Daerah Penerimaan Potongan Dari Penerimaan Keuntungan Selisih Nilai Tukar Rupiah dari Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan komisi, potongan dan selisih nilai tukar rupiah yang diperoleh dari penerimaan komisi dari penempatan kas daerah. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan komisi, potongan dan selisih nilai tukar rupiah yang diperoleh dari penerimaan potongan dari pengadaan barang dan jasa. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan komisi, potongan dan selisih nilai tukar rupiah yang diperoleh dari penerimaan keuntungan selisih nilai tukar rupiah Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan pekerjaan Bidang Pendidikan Bidang Kesehatan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diperoleh dari bidang pendidikan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Bidang Kesehatan Bidang Pekerjaan Umum Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Bidang Pekerjaan Umum Bidang Perumahan Rakyat Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Bidang Perumahan Rakyat Bidang Penataan Ruang Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Bidang Penataan Ruang. 9

10 Bidang Perencanaan Pembangunan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Bidang Perencanaan Pembangunan Bidang Perhubungan Bidang Lingkungan Hidup Bidang Pertanahan Pendapatan Denda Pajak Pendapatan Denda Pajak Hotel Pendapatan Denda Pajak Restoran Pendapatan Denda Pajak Hiburan Pendapatan Denda Pajak Reklame Pendapatan Denda Pajak Penerangan Jalan Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Bidang Perhubungan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Bidang Lingkungan Hidup. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Bidang Pertanahan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan denda pajak yang diperoleh dari pajak hotel. PRekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan denda pajak yang diperoleh daripajak Restoran. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan denda pajak yang diperoleh dari Pajak Hiburan. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan denda pajak yang diperoleh dari Pajak Reklame. Rekening ini digunakan untuk menganggarkan pendapatan denda pajak yang diperoleh dari Pajak Jalan Pendapatan Denda Pajak Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol C Pendapatan Denda Pajak Parkir Pendapatan Denda Pajak Air Tanah Pendapatan Denda Pajak Sarang Burung Walet Pendapatan Denda Pajak Lingkungan Pendapatan Denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Pendapatan Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan Pendapatan Denda Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Pendapatan Denda Retribusi Pendapatan Denda Retribusi Jasa Umum Pendapatan Denda Retribusi Jasa Usaha Pendapatan Denda Retribusi Perizinan Tertentu Kode Rekening Ini Dihapus Pendapatan yang diperoleh dari Denda Pajak Parkir. Pendapatan yang diperoleh dari Denda Pajak Air Tanah. Pendapatan yang diperoleh dari Denda Pajak Sarang Burung Walet. Kode Rekening Ini Dihapus Pendapatan yang diperoleh dari Denda Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan. Pendapatan yang diperoleh dari Denda Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan. Pendapatan yang diperoleh dari Denda Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan denda retribusi yang diperoleh dari retribusi jasa umum. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan denda retribusi yang diperoleh dari retribusi jasa usaha. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan denda retribusi yang diperoleh dari retribusi perizinan tertentu. 10

11 Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan Hasil Eksekusi Atas Jaminan Atas Pelaksanaan Pekerjaan Hasil Eksekusi Atas Jaminan Atas Pembongkaran Reklame Hasil Eksekusi Atas Jaminan Atas KTP Musiman Pendapatan Dari Pengembalian Pendapatan dari Pengembalian Pajak Penghasilan Pasal 21 Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Asuransi Kesehatan Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hasil eksekusi atas jaminan yang diperoleh dari pelaksanaan pekerjaan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari hasil eksekusi atas jaminan yang diperoleh dari pembongkaran reklame. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari hasil eksekusi atas jaminan yang diperoleh dari KTP musiman Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari pengembalian yang diperoleh dari pajak penghasilan pasal 21. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari pengembalian yang diperoleh dari kelebihan pembayaran asuransi kesehatan Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Gaji dan Tunjangan Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari pengembalian yang diperoleh dari kelebihan pembayaran gaji dan tunjangan Pendapatan Dari Pengembalian Kelebihan Pembayaran Perjalanan Dinas Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari pengembalian yang diperoleh dari kelebihan pembayaran perjalanan dinas Pendapatan Dari Pengembalian Uang Muka Pendapatan Dari Kontra Pos Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari pengembalian yang diperoleh dari pengembalian uang muka. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari pengembalian yang diperoleh dari Kontra Pos Pendapatan Dari Pengembalian Penjualan Sembako Pendapatan Dari Pengembalian Hasil Audit Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum Fasilitas Sosial Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari Pengembalian yang diperoleh dari Penjualan Sembako, misalnya hasil penjualan dari kegiatan pasar murah, dll. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari Pengembalian yang diperoleh dari hasil audit. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang diperoleh dari fasilitas sosial Fasilitas Umum Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang diperoleh dari fasilitas umum Penerimaan dari Denda keterlambatan Pengembalian Buku Penerimaan dari Radio Suara Kota Probolinggo Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang diperoleh dari denda keterlambatan Pengembalian Buku. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang diperoleh dari Penerimaan dari Radio Suara Kota Probolinggo Penerimaan dari Konstribusi Paguyuban PKL Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang diperoleh dari Penerimaan dari Konstribusi Paguyuban PKL. 11

12 Pendapatan dari Penyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Uang Pendaftaran/Ujian Masuk Uang Sekolah/Pendidikan dan Pelatihan Uang Ujian Kenaikan Tingkat/Kelas Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang diperoleh dari uang pendaftaran/ujian masuk. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang diperoleh dari uang sekolah/pendidikan dan latihan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang diperoleh dari uang ujian kenaikan tingkat/kelas Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan Angsuran/Cicilan Penjualan Rumah Dinas Daerah Gol III Angsuran/Cicilan Penjualan Kendaraan Perorangan Dinas Angsuran/Cicilan Ganti Kerugian Barang Milik Daerah Hasil Pengelolaan Dana Bergulir Hasil Pengelolaan Dana Bergulir dari Kelompok Masyarakat Pendapatan dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pendapatan dari Fasilitas Perkantoran Pendapatan Foto Copy Pendapatan dari Kegiatan Pasar Murah Pendapatan dari Hasil Penjualan Kegiatan Pasar Murah Retribusi Menara Telekomunikasi Retribusi Menara Telekomunikasi DANA PERIMBANGAN Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan yang diperoleh dari angsuran/cicilan penjualan Rumah Dinas Daerah Gol III. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan yang diperoleh dari angsuran/cicilan penjualan kendaraan Perorangan Dinas. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan yang diperoleh dari Angsuran/Cicilan Ganti Kerugian Barang Milik Daerah. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan dari Hasil Pengelolaan Dana Bergulir dari Kelompok Masyarakat. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Pendapatan dari Hasil Pengelolaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Pendapatan dari fasilitas perkantoran dari pendapatan foto copy. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Pendapatan dari Hasil Penjualan Kegiatan Pasar Murah. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Pendapatan dari Retribusi Menara Telekomunikasi. Merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi 12

13 Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan Bagi Hasil dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Bagi Hasil Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21 Bagi Hasil dari Cukai Tembakau (Alokasi Cukai Tembakau) Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam Bagi Hasil dari Iuran Hak Pengusahaan Hutan Bagi Hasil dari Provisi Sumber Daya Hutan Bagi Hasil dari Dana Reboisasi Bagi Hasil dari Iuran Tetap (Land-Rent) Bagi Hasil dari Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksplotasi (Royalti) Bagi Hasil dari Pungutan Pengusahaan Perikanan Bagi Hasil dari Pungutan Hasil Perikanan Bagi Hasil dari Pertambangan Minyak Bumi Bagi Hasil dari Pertambangan Gas Bumi Bagi Hasil dari Pertambangan Panas Bumi Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Umum Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pajak yang diperoleh dari bagi hasil pajak bumi dan bangunan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pajak yang diperoleh dari bagi hasil Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil pajak yang diperoleh dari bagi hasil Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 wajib pajak orang Pribadi dalam negeri dan PPh Pasal 21. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil pajak yang diperoleh dari Bagi Hasil dari Cukai Tembakau (Alokasi Cukai Tembakau). Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil Iuran hak penguasaan hutan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil dari provisi sumber daya hutan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil dana reboisasi. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil iuran tetap (land-rent). Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil Iuran Eksplorasi dan Iuran Eksploitasi (Royalti). Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil dari pungutan pengusahaan perikanan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil dari pungutan hasil perikanan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil dari pertambangan minyak bumi. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil pertambangan gas bumi. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penerimaan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam yang diperoleh dari bagi hasil pertambangan Panas Bumi. Merupakan dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan, sebagai pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus Rekening ini digunakan untuk menganggarkan dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai dana pembangunan. Merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. 1

14 Dana Alokasi Khusus Rekening ini digunakan untuk menganggarkan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional LAIN -LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Pendapatan Hibah Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pemerintah Pendapatan Hibah dari Pemerintah Daerah Lainnya Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah Lainnya Pendapatan Hibah dari Badan/Lembaga/ Organisasi Swasta Dalam Negeri Badan/Lembaga/Organi sasi Swasta Pendapatan Hibah dari Kelompok Masyarakat/ Perorangan Kelompok Masyarakat/ Perorangan Merupakan Penerimaan Daerah yang berasal dari pemerintah, negara asing, badan/lembaga asing, badan/lembaga internasional, Pemerintah, badan/lembaga dalam negeri atau perorangan, baik dalam bentuk devisa, rupiah maupun barang dan atau jasa, termasuk tenaga ahli dan pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari pemerintah. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari pemerintah daerah. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari pemerintah daerah lainnya. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari Kelompok Masyarakat/Perorangan Pendapatan Hibah dari Luar Negeri Pendapatan Hibah Dari Luar Negeri Pendapatan Hibah Dari Bilateral Pendapatan Hibah Dari Multilateral Pendapatan Hibah Dari Donor Lainnya Dana Darurat Penanggulangan Korban/Kerusakan Akibat Bencana Alam Korban/Kerusakan Akibat Bencana Alam Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari Badan/Lembaga/Organisasi Swasta. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari Pendapatan Hibah Dari Bilateral. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari Pendapatan Hibah Dari Multilateral. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan pendapatan hibah dari Pendapatan Hibah Dari Donor Lainnya. Merupakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Negara yang dialokasikan kepada daerah yang mengalami bencana nasional dan/atau peristiwa luar biasa Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan penanggulangan korban/ kerusakan akibat bencana alam. 14

15 4 01 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Di Atas Air Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Di Atas Air Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor Bagi Hasil dari Pajak Pengembalian dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah Bagi Hasil dari Pajak Air Permukaan Bagi Hasil dari Pajak Rokok Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi Dana Bagi Hasil Pajak dari Kabupaten Dana Bagi Hasil Pajak dari Kabupaten Dana Bagi Hasil Pajak dari Kota Dana Bagi Hasil Pajak dari Kota Dana Penyesuaian Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Dana Bantuan Operasional (BOS) Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah (DPIPD) Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan (DPPIP) Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan dana bagi hasil pajak dari provinsi yang diperoleh dari pajak kendaraan bermotor. Kode Rekening ini Dihapus Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan dana bagi hasil dari bea balik nama kendaraan bermotor. Kode Rekening ini Dihapus Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan danabagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor. Kode Rekening ini Dihapus Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan dana bagi hasil pajak dari provinsi yang diperoleh dari pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan dana bagi hasil pajak dari provinsi yang diperoleh dari pajak rokok. Dari Provinsi atau Kabupaten/Kota di luar Provinsi yang Bersangkutan atau dari Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang Bersangkutan Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan dana bagi hasil pajak dari provinsi. Dari Provinsi atau Kabupaten/Kota di luar Provinsi yang Bersangkutan atau dari Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang Bersangkutan Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Dana Bagi Hasil Pajak dari Kabupaten. Dari Provinsi atau Kabupaten/Kota di luar Provinsi yang Bersangkutan atau dari Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang Bersangkutan Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Dana Bagi Hasil Pajak dari Kota. Merupakan dana yang dialokasikan untuk membantu daerah dalam rangka melaksanakan kebijakan tertentu Pemerintah dan DPR sesuai peraturan perundangan, yang terdiri atas dana Penyesuaian Infrastriktur Daerah, Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD), dll Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Dana Penyesuaian dari Dana Bantuan Operasional ( BOS). Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Dana Penyesuaian dari Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Dana Penyesuaian dari Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah. Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Dana Penyesuaian dari Dana Penguatan Infrastruktur dan Prasarana Daerah (DPIPD). Rekening ini digunakan untuk mengganggarkan Dana Penyesuaian dari Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan (DPPIP). 15

KODE REKENING PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA

KODE REKENING PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN A.IV.a : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 21 TAHUN 2011 TANGGAL : 23 MEI 2011 KODE REKENING PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA Kode 4 PENDAPATAN DAERAH 4 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 4 1 1 Hasil Pajak

Lebih terperinci

KODE REKENING PENDAPATAN PROVINSI

KODE REKENING PENDAPATAN PROVINSI LAMPIRAN A.III.a : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 21 TAHUN 2011 TANGGAL : 23 MEI 2011 KODE REKENING PENDAPATAN PROVINSI Kode 4 PENDAPATAN DAERAH 4 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 4 1 1 Pajak Daerah 4

Lebih terperinci

KODE REKENING PENDAPATAN

KODE REKENING PENDAPATAN LAMPIRAN A.III PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Lebih terperinci

REKAPITULASI PENDAPATAN KABUPATEN / KOTA

REKAPITULASI PENDAPATAN KABUPATEN / KOTA KABUPATEN BLITAR REKAPITULASI PENDAPATAN KABUPATEN / KOTA TAHUN : 2012 KODE REKENING URAIAN Tahun 2012 I. PENDAPATAN ASLI DAERAH 4 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 85,861,460,679.04 96,265,946,255.42 1. PAJAK

Lebih terperinci

A. Struktur APBD Kota Surakarta APBD Kota Surakarta Tahun

A. Struktur APBD Kota Surakarta APBD Kota Surakarta Tahun A. Struktur APBD Kota Surakarta 2009 2013 APBD Kota Surakarta Tahun 2009-2013 Uraian 2009 2010 2011 1 PENDAPATAN 799,442,931,600 728,938,187,952 Pendapatan Asli Daerah 110,842,157,600 101,972,318,682 Dana

Lebih terperinci

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat 1 Desentralisasi Politik dan Administrasi Publik harus diikuti dengan desentralisasi Keuangan. Hal ini sering disebut dengan follow money function. Hubungan

Lebih terperinci

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAD KOTA MALANG TAHUN 2007 s/d 2009

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAD KOTA MALANG TAHUN 2007 s/d 2009 TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAD KOTA MALANG TAHUN 2007 s/d 2009 NO JENIS PAJAK RETRIBUSI JUMLAH TARGET REALISASI PENERIMAAN ( Rp ) 2007 2008 2009 2007 2008 2009 1 2 3 4 5 6 7 8 I PAJAK DAERAH 1 PAJAK

Lebih terperinci

94 BAB VI DEFINISI KODE REKENING URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN (UKP)

94 BAB VI DEFINISI KODE REKENING URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN (UKP) 94 BAB VI DEFINISI KODE REKENING URUSAN KAS DAN PERHITUNGAN (UKP) Secara terinci kode rekening untuk Urusan Kas dan Perhitungan (UKP) terbagi atas : a. Penerimaan UKP 7 1 Penerimaan Urusan Kas dan Perhitungan

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2014 )

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2014 ) K 2 Keuangan Pemerintah Kab/Kota REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2014 ) 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Realisasi Pendapatan Dan Belanja

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2012 ) PERHATIAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2012 ) PERHATIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2012 ) PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Realisasi Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

PENDAPATAN PER-SKPD SEBELUM DAN SESUDAH P-APBD TA 2016

PENDAPATAN PER-SKPD SEBELUM DAN SESUDAH P-APBD TA 2016 SEBELUM PERUBAHAN PENDAPATAN DAERAH TA 2016 SESUDAH PERUBAHAN BERTAMBAH (BERKURANG) A. Dinas Kesehatan 51.190.390.000,00 51.690.390.000,00 500.000.000,00 1 - Persalinan umum 710.000.000,00 520.000.000,00

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belanja Daerah Belanja daerah meliputi semua pengeluaran uang dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( APBD 2015 )

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( APBD 2015 ) APBD 2 Keuangan Pemerintah Kab/Kota REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( APBD 2015 ) 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015 PERIODE S/D 31 DESEMBER 2015

LAPORAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015 PERIODE S/D 31 DESEMBER 2015 LAPORAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015 PERIODE S/D 31 DESEMBER 2015 KODE REKENING URAIAN PENERIMAAN TARGET TAHUN 2015 BULAN LALU JUMLAH BLN INI S.D BULAN INI % PENDAPATAN 5,814,770,953,000.00

Lebih terperinci

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 KODE 4 1 PENDAPATAN ASLI

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR.%. TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR.%. TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR.%. TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN ANGGARAN 2014 PER SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (dalam rupiah)

LAPORAN REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN ANGGARAN 2014 PER SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (dalam rupiah) Pemerintah Kabupaten Klungkung Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Bulan : Oktober 2014 LAPORAN REALISASI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN ANGGARAN 2014 PER SATUAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Halim (2008:96) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok PAD dipisahkan

Lebih terperinci

APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan

APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2006 1) dan Pendapatan Dalam tahun anggaran 2006, Pendapatan Daerah ditargetkan sebesar Rp.1.028.046.460.462,34 dan dapat direalisasikan sebesar Rp.1.049.104.846.377,00

Lebih terperinci

Warung Makan , , , ,00 33,17 ( ,00)

Warung Makan , , , ,00 33,17 ( ,00) 1 PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2017 SAMPAI DENGAN APRIL 2017 KODE JENIS PENERIMAAN T A R G

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah Menurut Mardiasmo (2002:132), Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dan sektor

Lebih terperinci

1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran Anggaran Setelah

1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran Anggaran Setelah ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2005 A. PENDAPATAN 1. dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2005 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1 Pajak Daerah 5.998.105.680,00 6.354.552.060,00

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan pajak dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut secara logis dinilai wajar karena jumlah peningkatan pajak berbanding lurus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Mempercepat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PASER DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN PASER DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN PASER DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2017 PENDAPATAN NO DPA SKPD : 0.00 00 00 00 4 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pelaksanaan Otonomi Daerah secara luas, nyata dan bertanggungjawab yang diletakkan pada Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep, Konstruk, Variable Penelitian 2.1.1 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah, pendapatan

Lebih terperinci

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2015 )

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2015 ) APBD 1 Keuangan Pemerintah Provinsi REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2015 ) 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Lebih terperinci

Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan

Subbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan PENGATURAN MENGENAI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH www.kaltimpost.co.id I. PENDAHULUAN Dalam rangka

Lebih terperinci

T A R G E T % LEBIH ( KURANG ) BULAN INI S.D BULAN LALU S.D BULAN INI

T A R G E T % LEBIH ( KURANG ) BULAN INI S.D BULAN LALU S.D BULAN INI 1 PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAFTAR : TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LEBAK TAHUN ANGGARAN 2016 SAMPAI DENGAN JULI 2016 KODE 1 1 PENDAPATAN

Lebih terperinci

LAPORAN : TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2012 TAHAPAN TARGET : 15,00% BULAN : MARET 2012

LAPORAN : TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2012 TAHAPAN TARGET : 15,00% BULAN : MARET 2012 Page 1 of 5 LAPORAN : TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH KOTA BEKASI TAHUN ANGGARAN 2012 TAHAPAN TARGET : 15,00% BULAN : MARET 2012 TARGET REALISASI S.D. REALISASI REALISASI S.D. SISA TARGET KODE REKENING

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keuangan Daerah Faktor keuangan merupakan faktor yang paling dominan dalam mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melaksanakan otonominya. Keadaan keuangan daerah yang menentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan daerah adalah komponen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang digunakan untuk membiayai pembangunan

Lebih terperinci

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017 DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017 JENIS DATA 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan Data XIX. RINGKASAN APBD I. Pendapatan Daerah - 584244829879

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 c. Pengukuran Aset Tetap Biaya administrasi dan biaya umum lainnya sampai dengan aset tersebut dapat dipergunakan untuk operasional telah diakui sebagai suatu komponen biaya aset tetap. Setiap potongan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pajak Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Pasal 1 angka 18, Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG Nomor : 36 TAHUN 2009 Tanggal : 2 PEBRUARI 2009 Tentang : PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BIDANG PENDAPATAN DAERAH DAN PIUTANG DAERAH DARI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan daerah adalah komponen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang digunakan untuk membiayai pembangunan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISAME PERFORASI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISAME PERFORASI BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG MEKANISAME PERFORASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keuangan Daerah Faktor keuangan merupakan faktor yang paling dominan dalam mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melaksanakan otonominya. Keadaan keuangan daerah yang menentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Belanja Modal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Otonomi Daerah Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 2001

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 2001 PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 21 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 21 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI KOTA TAHUN : 2014

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI KOTA TAHUN : 2014 LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 175 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG F HASIL PEMBAHAN 21 NOPEMBER 2013) PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 9 TAHUN

Lebih terperinci

USULAN SCOPING LAPORAN EITI 2014

USULAN SCOPING LAPORAN EITI 2014 USULAN SCOPING LAPORAN EITI 2014 NEGARA BERKEMBANG KAYA SUMBER DAYA ALAM MELIMPAH v.s. KEMISKINAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Oleh : Kabid Pengawasan Distamben Banjar Banjarmasin, 15 September 2015 EITI INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Di masa orde baru pengaturan pemerintahan daerah ditetapkan dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, tapi belum memberikan

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2016 PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2016 PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH SALINAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2016 BUPATI KUDUS, Menimbang melalui :

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH AUDITED

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH AUDITED PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG LAPORAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH periode 1 January s.d 31 December 2015 AUDITED Urusan Pemerintahan : 1.20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adm

Lebih terperinci

Daerah (PAD), khususnya penerimaan pajak-pajak daerah (Saragih,

Daerah (PAD), khususnya penerimaan pajak-pajak daerah (Saragih, APBD merupakan suatu gambaran atau tolak ukur penting keberhasilan suatu daerah di dalam meningkatkan potensi perekonomian daerah. Artinya, jika perekonomian daerah mengalami pertumbuhan, maka akan berdampak

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI DUS BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI DUS BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI DUS BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1.1 Tinjauan Teoretis 1.1.1 Otonomi Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH periode 1 January s.d 31 December 2016 Urusan Pemerintahan Unit Organisasi Sub Unit Organisasi : : : 1.20 1.20.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pajak Dalam penyelenggaraan suatu pemerintahan, negara berkewajiban untuk menjaga kepentingan rakyatnya baik dalam bidang pertahanan dan keamanan negara, kesejahteraan

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada daerah untuk menggali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada daerah untuk menggali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Upaya Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Penajam Paser Utara. Ditetapkannya Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI JAWA TENGAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2015 Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Belanja Daerah Menurut PSAP No.2, Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode

Lebih terperinci

Jumlah Anggaran. Kesenian/Musik/Tari/Busana 100, , , , ,000.00

Jumlah Anggaran. Kesenian/Musik/Tari/Busana 100, , , , ,000.00 PEMERINTAH KABUPATEN AGAM SKPD : 1.20.05. - DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 1 DESEMBER 2014 1-5 PENDAPATAN DAERAH 0,942,506,85

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 12 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Otonomi Daerah Pada era baru kini untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu diberikan kewenangan yang seluas-luasnya

Lebih terperinci

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI PAJAK. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI PAJAK. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI PAJAK Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com DASAR HUKUM Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Dirubah dengan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendapatan Asli Daerah 2.1.1. Definisi Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 9 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK DAERAH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK DAERAH PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK DAERAH UMUM Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18

Lebih terperinci

RETRIBUSI TERMINAL SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN/KOTA. Oleh. Zainab Ompu Zainah ABSTRAK

RETRIBUSI TERMINAL SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN/KOTA. Oleh. Zainab Ompu Zainah ABSTRAK 65 RETRIBUSI TERMINAL SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN/KOTA Oleh Zainab Ompu Zainah ABSTRAK Keywoods : Terminal, retribusi. PENDAHULUAN Membicarakan Retribusi Terminal sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Agar penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan efektif, maka pemerintah perlu mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah.

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS PENDAPATAN DAERAH TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS PENDAPATAN DAERAH TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS PENDAPATAN DAERAH DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN 2016 Periode : JULI 2016 DARI 4 PENDAPATAN 12.43.141.557.077,00 4.03.42.310.237,93 567.739.240.95,75 5.371.51.551.223,6

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Penerimaan Daerah Salah satu kemampuan yang dituntut terhadap daerah adalah kemampuan daerah tersebut untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri (self supporting)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu landasan yuridis bagi pengembangan Otonomi Daerah di Indonesia adalah lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Pengganti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional. Tujuan lainnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional. Tujuan lainnya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional. Tujuan lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat - 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KOTA

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD 3.1.1.1. Sumber Pendapatan Daerah Sumber pendapatan daerah terdiri

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS PENDAPATAN DAERAH TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS PENDAPATAN DAERAH TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH PROVINSI PAPUA DINAS PENDAPATAN DAERAH DAN REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN 2016 Periode : APRIL 2016 DARI 4 PENDAPATAN 12.43.141.557.077,00 1.651.17.263.93,1 2.263.990.430.930,60 3.915.07.694.69,41

Lebih terperinci

REALISASI PAD KOTA DENPASAR TAHUN 2007

REALISASI PAD KOTA DENPASAR TAHUN 2007 No REALISASI PAD KOTA DENPASAR TAHUN 2007 Uraian Target Tahun 2007 Realisasi I BAGIAN P A D 125.037.127.310,16 138.481.391.182,44 A Pos Pajak Daerah 75.200.000.000,00 85.524.066.401,52 34.000.000.000,00

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh pengeluaran daerah itu. Pendapatan daerah itu bisa berupa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh pengeluaran daerah itu. Pendapatan daerah itu bisa berupa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Belanja Daerah Seluruh pendapatan daerah yang diperoleh baik dari daerahnya sendiri maupun bantuan dari pemerintah pusat akan digunakan untuk membiayai seluruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN PUSTAKA 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan

BAB II LANDASAN PUSTAKA 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan BAB II LANDASAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007

LAPORAN KEUANGAN POKOK. PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007 1. NERACA KOMPARATIF LAPORAN KEUANGAN POKOK PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NERACA AUDITED Per 31 Desember 2008 dan 2007 URAIAN 2008 2007 A S E T ASET LANCAR 10.358.455.445,83 9.673.091.225,83

Lebih terperinci

PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PEMUTAKHIRAN DATA PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DIREKTORAT PENDAPATAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI SUMBER PENDAPATAN DAERAH 1. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN WALIKOTA MAGELANG NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

yang tidak perlu, mendorong kemampuan prakarsa dan kreativitas pemerintah daerah dan masyarakat daerah dalam mengejar kesejahteraan, walau dalam

yang tidak perlu, mendorong kemampuan prakarsa dan kreativitas pemerintah daerah dan masyarakat daerah dalam mengejar kesejahteraan, walau dalam Kebijakan otonomi daerah lahir dengan tujuan untuk menyelamatkan pemerintahan dan keutuhan negara, membebaskan pemerintah pusat dari beban yang tidak perlu, mendorong kemampuan prakarsa dan kreativitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keuangan Daerah dan APBD Peraturan Menteri Dalam Negeri No 21 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah mendefinisikan Keuangan Daerah sebagai semua hak dan kewajiban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk pengeluran umum (Mardiasmo, 2011; 1). menutup pengeluaran-pengeluaran umum (Ilyas&Burton, 2010 ; 6).

BAB II LANDASAN TEORI. untuk pengeluran umum (Mardiasmo, 2011; 1). menutup pengeluaran-pengeluaran umum (Ilyas&Burton, 2010 ; 6). BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pajak Pada Umumnya II.1.1 Pengertian Pajak Menurut Rochmat Soemitro : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 03 Tahun 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pendapatan Asli Daerah II.1.1. Definisi Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melancarkan jalannya roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melancarkan jalannya roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan daerah adalah komponen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan melancarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN TEORITIS 2.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2.1.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut Halim (2007:96), Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan

Lebih terperinci

PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR OLEH PEMERINTAH DAERAH

PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR OLEH PEMERINTAH DAERAH PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DAN RETRIBUSI PARKIR OLEH PEMERINTAH DAERAH www.clipartbest.com I. PENDAHULUAN Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (3), Pasal 22, dan Pasal 33

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian pajak menurut Undang Undang Nomor 16 Tahun keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian pajak menurut Undang Undang Nomor 16 Tahun keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pajak 1. Pengertian Pajak Tentang pengertian pajak, ada beberapa pendapat dari beberapa ahli antara lain: a. Pengertian pajak menurut Undang Undang Nomor 16 Tahun

Lebih terperinci

PENJABARAN PERUBAHAN APBD

PENJABARAN PERUBAHAN APBD Lampiran II PERBUP PERUBAHAN APBD 2013 Nomor : 38 TAHUN 2013 Tanggal : 10 Oktober 2013 PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PENJABARAN PERUBAHAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013 Urusan Pemerintahan : 1.20 Urusan Wajib

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Menurut Abdul Halim (2004:94), Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah penerimaan yang diperoleh

Lebih terperinci