SKRIPSI. Disusun sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. Agus Tiyono NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI. Disusun sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Oleh. Agus Tiyono NIM"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 REMBANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Agus Tiyono NIM PROGRAM STUDI PEDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2017 i

2 PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 REMBANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016 Oleh : Agus Tiyono NIM Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di depan Panitia Penguji Skripsi Menyetujui Pembimbing I, Pembimbing II, Arif Susanto, M.Pd NIDN: Widyatmoko, M.Pd NIDN: ii

3 HALAMAN PENGESAHAN PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 REMBANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016 Oleh : Agus Tiyono NIM Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Universitas Muhammadiyah Purworejo Pada tanggal : 23 Maret 2017 Dwi Jatmoko (Penguji Utama) TIM PENGUJI. Arif Susanto, M.Pd (Penguji I/ Pembimbing I) Widyatmoko, M.Pd (Penguji II/ Pembimbing II).. Purworejo, 23 Maret 2017 iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Sesungguhnya dalam setiap kesulitan ada kemudahan Al Insyiroh ayat 6 Jangan tanya apa yang telah negara berikan kepadamu tapi tanyakanlah pada dirimu apa yang telah kamu berikan untuk negaramu John F Kennedy Satu langkah kecil sangat berarti bagi manusia, satu lompatan raksasa sangat berarti bagi kemanusiaan. Neil Armstrong iv

5 PERSEMBAHAN Kepada ibuku yangtelah melahirkan, merawat dan membesarkanku. Istri dan anak anakku tercinta yang telah memberikan dukungan dan perhatian selama ini. SMK Negeri 1 Rembang sebagai tempat bekerja dan melaksanakan penelitian. Kampus Universitas Muhammadiyah Purworejo sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan. v

6 PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama mahasiswa : Agus Tiyono NIM : Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila terbukti/ dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil juplakan, saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purworejo Purworejo, Maret 2017 Yang membuat pernyataan Agus Tiyono vi

7 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.Atas limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-nya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Skripsi ini penulis susun untuk mengetahui pengaruh pengalaman praktik kerja industri dan prestasi kewirausahaan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang. Keberhasilan pelaksanaan penelitian ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan ijin dan rekomendasi kepada penulis mengadakan penelitian dan pengumpulan data untuk penyusunan skripsi ini. 2. Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Arif Susanto, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Widiyatmoko, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak membimbing, mengarahkan, memotivasi dengan penuh kesabaran dan tidak mengenal lelah serta mengoreksi skripsi ini dengan teliti, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo vii

8 5. Bapak Drs. Singgih Darjanto, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Rembang, yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Rusdi, S.Pd yang telah membantu dalam pengumpulan data tentang kurikulum dan perangkat kepada penulis 7. Bapak Ngadiyono, S.Pd selaku Kepala Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang yang telah memberikan bimbingan penelitian sampai terselesainya skripsi ini. 8. Bapak Drs. Subroto, M.Pd selaku Wakil Kepala SMK Negeri 1 Rembang bidang Hubungan Industri ( HuMas) yang telah membantu penulis dalam memberikan data-data penelitian. 9. Seluruh guru dan karyawan SMK Negeri 1 Rembang yang telah memberikan dukungan kepada penulis 10. Kedua Orang tua dan berbagai pihak yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Purworejo, Maret 2017 Penyusun, Agus Tiyono viii

9 ABSTRAK Agus Tiyono, Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri Dan Prestasi Kewirausahaan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ Skripsi. Pendidikan Teknik Otomotif. FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Kewirausahaan terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex-post facto. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ 2016yang berjumlah 104 siswa. Metode pengambilan data penelitian untuk variabel Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Kewirausahaan menggunakan dokumentasi nilai rapot, sedang untuk variabel Kesiapan Kerja siswa menggunakanmodel angket. Teknik Analisis data untuk menguji hipotesis pertama dan kedua, adalah regresi linier sederhana dan untuk menguji hipotesis ketigadigunakan teknik analisis regresi linier ganda. Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas, uji linieritas dan uji Multikolinieritas Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengalaman praktek kerja industri terhadap kesiapan kerja siswakelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ 2016 dengan diperoleh r hitung = 0,448 dan r tabel = 0,334 sehinggar hitung >r tabel, dengan persamaan regresi Y= 1,632+0,437X 1. (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Prestasi Kewirausahaan terhadap kesiapan kerja siswakelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ 2016 dengan perolehan r hitung = 0,473 dan r tabel = 0,334 sehingga r hitung >r tabel dengan persamaan regresi Y= 0,283+0,525X 2, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Pengalaman Praktek Kerja Industri dan Prestasi Kewirausahaan terhadap kesiapan kerja siswakelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ 2016 secara bersama sama dengan perolehan F hitung = 5,248 dan F tabel = 0,0107 sehingga F hitung >F tabel. Dengan Sumbangan efektif 27,54% Kata kunci :Praktek Kerja Industri, Prestasi Kewirausahaan, Kesiapan Kerja ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii ix x xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 6 C. Batasan Masalah... 7 D. Rumusan Masalah... 7 E. Tujuan Penelitian... 8 F. Manfaat Penelitian... 8 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori Pengalaman Praktik Kerja Industri x

11 2. Prestasi Kewirausahaan Kesiapan Kerja B. Tinjauan Pustaka C. Kerangka Pikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Desain Penelitian C. Populasi dan Sampel D. Teknik Pengumpulan Data E. Instrumen Penelitian F. Uji validitas dan Reliabilitas G. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian B. Pengujian Persyaratan Analisis C. Pengujian Hipotesis D. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN xi

12 DAFTAR TABEL 1. Tabel 1: Jadwal Kegiatan Penelitian Tabel 2: Hasil Uji Validitas Tabel 3: Tingkat Keterandalan Intrument Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Pengalaman Praktek Kerja Industri Tabel 5 : Distribusi Frekuensi Prestasi Kewirausahaan Tabel 6 : Distribusi Frekuensi Kesiapan Kerja Tabel 7 : Rangkuman Hasil Uji Normalitas Tabel 8 : Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Linieritas Tabel 9 : Rangkuma Hasil Hipotesis Tabel 10 : Rangkuman Analisi Regresi xii

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Histrogram Pengalaman Praktek Kerja Industri Gambar 2 : Histrogram Prestasi Kewirausahaan Gambar 3 : Histrogram Kesiapan Kerja xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kisi-kisi Kesiapan Kerja Lampiran 2. Nilai Capaian KWU Tahun Ajaran 2015/ Lampiran 3. Nilai Prakering Tahun Ajaran 2015/ Lampiran 4. Angket Uji Coba Instrumen Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian Lampiran 6. Rekap Laporan Pemasaran Tamatan xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) di era globalisasi berkembang dengan cepat, hal ini menuntut adanya peningkatan mutu sumber daya manusia yang kompeten agar tercapai kesesuaian dan keseimbangan seiring cepatnya perkembangan IPTEK. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa. Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai ketrampilan dan keahlian dalam bidang IPTEK dapat memperlancar proses pembangunan Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang yang berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan cara meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan merupakan jalur yang tepat bagi masyarakat untuk mendapat bekal berupa ilmu pengetahuan dan keterampilan, dengan mutu pendidikan yang baik dan benar akan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Pemerintah Rebuplik Indonesia merespon perkembangan IPTEK dengan meningkatkan program dunia pendidikan salah satu yang ditempuh adalah dengan peningkatan ketrampilan terutama di sekolah kejuruan. SMK sebagai satuan pendidikan yang mengarah pada pemberdaya untuk mengembangkan keunggulan lokal dan mencapai keunggulan komparatif dituntut mampu meningkatkan hubungan dengan dunia usaha dan industri melalui penyediaan 1

16 2 output siswa yang siap pakai di dunia kerja. SMK harus dikelola dengan mengacu pada tujuan utama, yaitu menyiapkan lulusan yang terampil, terlatih dan siap memasuki dunia kerja dan dunia usaha. Pembelajaran di SMK harus dilakukan sedemikian rupa sehingga lulusan benar-benar siap untuk memasuki dunia kerja, dalam arti memiliki pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan di dunia kerja. Sesuai dengan misi dan tujuan SMK yang tercantum dalam PP No. 29 Tahun 1990 yaitu; 1. Menyiapkan siswa untuk memasuki mengembangkan sikap professional; 2. Menyiapkan siswa agar mampu memiliki karir, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri; 3.Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha atau dunia industri pada saat sekarang atau masa yang akan datang; 4. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif. Salah satu usaha untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan mutu dan kualitas kemampuan siswa SMK melalui pengalaman kerjasecara langsung pada Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI) yang sesuai dengan program studi siswa yang bersangkutan. Pemerintah telah mencanangkan program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang dilaksanakan mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 323/U/1997 tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan.

17 3 Dalam rangka merealisasikan PSG tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin) yaitu suatu kegiatan pendidikan dan latihan kerja dengan mengembangkan kemampuan, keahlian dan profesi di tempat kerja sesuai dengan bidang studi atau jurusan siswa masing-masing. Pelaksanaan Prakerin ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas lulusan SMK sebagai Sumber Daya Manusia yang handal dan tenaga kerja yang terampil, terdidik dan terlatih yang siap memasuki dunia kerja maupun dunia usaha. Pelaksanaan Praktek kerja industri yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Rembang merupakan media pembelajaran langsung bagi siswa untuk meningkatkan pengalaman,ketrampilan serta pengetahuan berwirausaha. Pada pendidikan dan kejuruan di SMK Negeri 1 Rembang selain pelaksanaan praktik kerja industri juga diberikan mata pelajaraan kewirausahaan.fungsi dari mata pelajaran kewirausahaan adalah memberikan pengetahuan dasar dalam berwirausaha bagi siswa karena secara langsung menuntut kecakapan kognitif, efektif, dan psikomotor sekaligus. Dengan adanya materi kewirausahaan diharapkan siswa akan mempunyai pengetahuan dan teknik dasar untuk berwirausaha sehingga akan mempunyai bekal untuk menghadapi tantangan kerja setelah lulus dari sekolah. Pengalaman kerja industri dan pengetahuan kewirausahaan, yang dimiliki oleh siswa akan mendorong mereka untukmemiliki kesiapan kerja yang tinggi. Kesiapan Kerja merupakan modal utama bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan apa saja sehingga dengan Kesiapan Kerja akan diperoleh

18 4 hasil yang maksimal. Kesiapan Kerja lulusan dalam memasuki dunia kerja adalah merupakan hasil dari belajar di sekolah, namun untuk mencapai Kesiapan Kerja tersebut melalui proses yang melibatkan beberapa faktor. Diantaranya adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa (intern) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa misalnya kreativitas, kemandirian dalam belajar, kecerdasan, minat dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa misalnya peran masyarakat, keluarga, sarana dan prasarana sekolah, lingkungan pergaulan, Informasi Dunia Kerja dan tidak kalah pentingnya adalah Pengalaman Praktik di Industri. Faktor intern lain yang mempengaruhi Kesiapan Kerja adalah Pembelajaran Kewirausahaan, sedangkan Tujuan dari prestasi kewirausahaan yaitu: 1. Agar siswa lebih mengenal dunia berwirausaha dan bagaimana cara berwirausaha yang benar, 2. Memilih wirausaha yang berkualitas, 3. Menjadikan atau mampu untuk mendidik setiap siswa agar lebih disiplin, berani mengambil resiko dan tentunya pasti agar mereka bisa lebih bertanggung jawab. Pembelajaran kewirausahaan dirasa belum cukup untuk merubah pola pikir siswa untuk berwirausaha setelah lulus, oleh karena itu perlu dilihat dari kemampuan siswa untuk menyerap materi pembelajaran yang diperoleh melalui pelaksanaan Prakerin (Praktik Industri)dan pembelajaran

19 5 kewirausahaan yang di dapat di sekolah. Walaupun mereka sudah di bekali pengalaman kerja di UP (Unit Produksi) di SMK Negeri 1 Rembang tetapi tidak semua mendapat kesempatan karena keterbatasan pekerjaan di bengkel. Salah satu bukti bahwa lulusan sekolah menengah kejuruan belum memiliki Kesiapan Kerja adalah kurangnya kemampuan atau keterampilan melaksanakan pekerjaannya di tempat kerja dan kurangnya minat berwirausaha terhadap keahlian yang dimiliki lulusan SMK Negeri 1 Rembang, berdasarkan data penelusuran lulusan tahun 2015/2016 menunjukkan bahwa lulusan yang wiraswasta = 0 %,melanjutkan =8,33 %, bekerja =45,7 %, belum bekerja =45,97 %, tidak diketahui = 0%. Dalam kenyataannya masih banyak lulusan SMK yang belum terserap oleh dunia kerja dan dunia usaha sesuai latar belakang pendidikannya atau sesuai bidang keahliannya. Keadaan seperti itu sering kita jumpai lulusan SMK hanya menjadi buruh pabrik atau pembantu rumah tangga, penjaga toko, buruh bangunan, bahkan tidak sedikit mereka hanya menjadi pengangguran, ini menandakan bahwa siswa tidak mendapat pengalaman kerja yang nyata seperti di industri saat pembelajaran di sekolah. Hal tersebut juga terjadi di SMK Negeri 1 Rembang yang sebagian lulusan Teknik Kendaraan Ringan bekerja sebagai buruh bangunan, sebagai penjaga toko, buruh pabrik, atau sales marketing.walaupun mereka bekerja tetapi masih banyak lulusan SMK Negeri 1 Rembang yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensinya yang di peroleh di sekolah.

20 6 Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengetahui seberapa besar Pengaruh Pengalaman Praktek Kerja di Industri dan Prestasi Kewirausahaan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Banyak lulusan SMK Negeri 1 Rembang yang bekerja tidak sesuai dengan kompetensi yang di peroleh di sekolah. 2. Pembelajaran kewirausahaan belum merubah pola pikir siswa untuk berwirausaha setelah lulus. 3. Masih rendahnya minat siswa untuk berwirausaha 4. Saat pembelajaran di sekolah siswa tidak mendapat pengalaman kerja yang nyata sebagaimana di industri. 5. Masih adanya salah penempatan tempat prakering yang tidak sesuai dengan kompetensi siswa

21 7 C. Batasan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah diatas dan dengan mempertimbangkan alokasi waktu, biaya yang tersedia dan kemampuan peneliti yang meliputi pengetahuan, tenaga serta kemungkinan-kemungkinan lain yang tidak terduga, maka untuk memperjelas arah dalam penelitian ini dilakukan pembatasan masalah. Dari berbagai permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut agar tidak meluas, maka dalam penelitian ini di batasi pada permasalahan Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri (Prakerin) dan Prestasi Kewirausahaan terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun ajaran 2015/ D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ 2016? 2. Apakah ada Pengaruh Prestasi Kewirausahaanterhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ 2016? 3. Apakah ada Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Kewirausahaan secara bersama-samaterhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas

22 8 XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ 2016? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut penelitian ini mempunyai tujuan yang sesuai dengan apa yang dikemukakan diatas: 1. Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Prestasi Kewirausahaanterhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ Untuk mengetahui ada tidaknya Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Kewirausahaan secara bersama-sama terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2015/ F. Manfaat Penelitian Penelitian ini akan mencari bukti empirik tentang tinggi rendahnya kesiapan kerja siswa SMK. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

23 9 siswa, guru maupun pengelola pendidikan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi guru hasil penelitian ini diharapkan dapat menentukan langkahlangkah yang tepat untuk meningkatkan pembelajaran tentang kewirausahaan, sedang bagi guru mata pelajaran produktif otomotif, yaitu sebagai bahan masukan dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar terutama dalam upaya membekali siswa dengan ketrampilan mekanik otomotif sehingga akan lebih siap dalam menghadapi dunia kerja maupun dunia usaha. 2. Bagi siswa, bahwa pelaksanaan program pendidikan sistem ganda ini dapat memberikan pengalaman kerja yang nyata. Selama di Du-Di siswa akan terinspirasi dan bercita-cita besuknya akan berwirausaha khususnya dibidang jasa. 3. Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang bermanfaat untuk mengambil kebijaksanaan dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya untuk memasuki persaingan dunia kerja maupun dunia usaha.

24 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori Dalam bagian ini akan dikaji teori-teori yang relevan dan mendukung pembahasan yang terdapat dalam penelitian ini. 1. Pengalaman Praktik Kerja Industri Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:22) "pengalaman adalah yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung dsb)". Sedangkan menurut Kamus Lengkap Psikologi "pengalaman adalah pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari praktik atau dari usaha belajar". (Chaplin, 2002:179). Wardiman Djojonegoro mengemukakan bahwa Praktik Industri (PI) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), secara terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional (1998:79). Menurut Oemar Hamalik praktik industri atau dibeberapa sekolah disebut dengan On The Job Training (OJT) merupakan modal pelatihan yang di selenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan (2007:21). Hal ini sangat berguna untuk para siswa agar 10

25 11 dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja, sehingga didalam bekerja nantinya dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Praktik Kerja Industri adalah Suatu program yang bersifat wajib ditempuh bagi siswa SMK yang merupakan bagian dari Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dalam pedoman teknis pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda pada SMK disebutkan bahwa Praktik Kerja Industri adalah praktik keahlian produktif yang dilaksanakan di industri atau di perusahan yang berbentuk kegiatan mengajarkan pekerjaan produksi dan jasa (Kepmendiknas, 1997). Praktik Industri merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda (PGS) yang diilhami sebagai pendidikan dua system (dual system) yang dilakukan di Jerman. Yang kemudian mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi Praktik Industri merupakan inovasi program SMK dimana peserta didik melakukan praktik kerja di dunia usaha atau di dunia industri (DU/DI). Praktik Industri merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK. Menurut Oemar Hamlik (2005: 10), Pelatihan adalah Suatu proses yang meliputi serangkaian tindakan (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga profesional ke pelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang

26 12 pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja. Proses penyiapan siswa agar mempunyai kesiapan kerja, kurang maksimal apabila dilakukan hanya disekolahan saja. Kerjasama dengan pihak lain seperti dunia industri dan dunia usaha (DU/DI) sangat diperlukan untuk mendukung kesiapan kerja siswa. Praktik Industri diharapkan akan dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa tentang kondisi dunia kerja yang sesungguhnya dan pelaksanaan kegiatan ini merupakan suatu pelatihan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan baik dalam hal pengetahuan maupun keterampilan yang sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan demikian bimbingan dari dunia usaha maupun dunia industri (DU/DI) sangatlah dibutuhkan, karena diharapkan akan terjadi transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa akan lebih siap memasuki dunia kerja. Praktik Industri diarahkan pada pencapaian kemampuan professional sesuai dengan tuntutan jabatan pekerjaan-pekerjaan yang berlaku di lapangan pekerjaan. Program pendidikan ini dapat tercapai jika ada kerja sama yang saling membutuhkan antara Dunia Pendidikan dan Dunia Kerja kemampuan profesional tidak akan tercapai tanpa adanya peran dari dunia kerja karena DU/DI yang paling mengerti standar tenaga kerja yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Sehingga SMK diharapkan mampu menjalin kerja sama dengan dunia kerja, kerja sama ini meliputi

27 13 perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemasaran tamatan yang terangkum dalam program Praktik Industri. Dari berbagai pendapat di atas menunjukkan bahwa Praktik Industri adalah suatu program praktik keahlian produktif yang bersifat wajib tempuh bagi siswa SMK yang dilakukan di dunia usaha atau dunia industri serta memiliki konsep tersendiri dalam pelaksanaannya dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kecakapan bekerja siswa. a. Tujuan Praktik Industri Program Praktik Industri di SMK bertujuan agar siswa memperoleh pengalaman langsung bekerja pada industri yang sebenarnya. Oemar Hamalik mengemukakan secara umum pelatihan bertujuan mempersiapkan dan membina tenaga kerja, baik struktural maupun fungsional, yang memiliki kemampuan berdisiplin yang baik (Oemar Hamalik,2007:16). Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan siwa agar memiliki kesiapan kerja dalam memasuki dunia kerja. Adapun tujuan Praktik Industri menurut Wardiman Djojonegoro (1998:79) antara lain: 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

28 14 2. Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepakatan (link and match) antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan. 3. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas professional dengan memanfaatkan sumberdaya pelatihan yang ada di dunia kerja. 4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Praktik Industri (PI) bertujuan untuk menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, meningkatkan disiplin kerja, memberi penghargaan terhadap pengalaman kerja. Melalui Praktik Industri (PI) ini pengalaman siswa dan wawasan tentang dunia kerja secara nyata akan bertambah sehingga diharapkan siswa akan memiliki kesiapan kerja yang tinggi. b. Manfaat Praktik Industri Praktik Industri memiliki beberapa manfaat, seperti yang disampaikan Oemar Hamalik praktik kerja sebagai bagian integral dalam program pelatihan, perlu bahkan dilaksanakan karena mengandung beberapa manfaat atau kedayagunan tertentu (2007:92). Praktik Industri sangat penting untuk para siswa, karena siswa akan mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman langsung dari dunia kerja. Manfaat Pratik Industri bisa dirasakan oleh pihak industri maupun pihak pendidikan, akan tetapi secara khusus yang

29 15 paling merasakan manfaat dari Pratik Industri ini adalah para siswa itu sendiri. Adapun manfaat Pratik Industri untuk siswa atau para peserta menurut (Oemar Hamalik 2007;93)adalah sebagai berikut: 1.Menyediakan kesempatan kepada peserta untuk melatih keterampilan-keterampilan manajemen dalam situasi lapangan yang aktual. Hal ini penting dalam rangka belajarmenerapkan teori atau konsep atau prinsip yang telah dipelajari sebelumnya. 2. Memberikan pengalaman-pengalaman praktis kepada peserta sehingga hasil pelatihan bertambah luas. 3. Mendekatkan dan menjembatani penyiapan peserta untuk terjun kebidang tugasnya setelah menempuh program pelatihan tersebut. Dari uraian diatas dapat disimpulkan Praktik Industri dapat memberikan wawasan dan pengalaman baru untuk siswa, dapat melatih siswa untuk lebih terampil, dapat membantu pola pikir siswa agar dapat bersikap dewasa di dalam memecahkan suatu masalah, membantu siswa memiliki kasiapan untuk memasuki dunia kerja. Dapat disimpulkan Pengalaman Praktik Industri merupakan pengalaman yang diperoleh siswa dari praktik atau program pelatihan yang dilaksanakan di dunia usaha/industri dengan tujuan untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi dunia kerja yang nyata.

30 16 2. Prestasi Kewirausahaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:186) Pengertian Definisi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Kemudian menurut Nasrun Harahap berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:21), menyatakan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kurikulum. Prestasi belajar dapat memberikan kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di sekolah.prestasi meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan. Sardiman A.M menambahkan (2001 :46) Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Menurut beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian tentang kewirausahaan yang di tulis oleh Siti Nurhasanah, S.E dalam bukunya yang berjudul Semua Orang Bisa Sukses Berwirausaha yaitu:

31 17 1. Kewirausahaan menurut S. Wijandi (1988), Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri, 2. Inpres No.4 tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan menjelaskan arti kewirausahaan. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang lebih besar, 3. Menurut Suryana (2001) Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua fungsi, aktivitas, dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha. Pendidikan sekolah dewasa ini dituntut tidak hanya mampu menghasilkan lulusan semata, pendidikan juga harus memiliki orientasi yang jelas kearah mana lulusan akan berkontribusi dimasyarakat. Pendidikan tingkat menengah, khususnya SMK memiliki karakter yang unik dalam menghasilkan lulusan yang siap kerja. Sesungguhnya potensi lulusan SMK bukan hanya siap kerja, namun memiliki peluang besar ikut mengembangkan ekonomi melalui

32 18 kewirausahaan. Siswa SMK yang sedang menempuh pendidikan harus dipersiapkan tidak hanya untuk mengisi peluang kerja sebagai pekerja pada dunia usaha dan industri, akan tetapi juga upaya pendidikan yang memberikan lulusan SMK memiliki jiwa dan perilaku atau karakteristik kewirausahaan. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional sejak awal tahun 2005 mulai mengembangkan kembali peran SMK dan lulusan SMK untuk siap kerja dan siap menjadi wirausaha. Kebijakan ini sudah barang tentu perlu disambut dengan baik, terutama ditengah ketidakseimbangan antara lapangan kerja dan pencari kerja yang berkualitas. Namun demikian sudah barang tentu setiap kebijakan tidak semuanya efektif dan langsung sinergi dengan lembaga pendidikan (SMK) itu sendiri, terutama dalam aspek-aspek pembelajaran yang relevan bagi sekolah. Cukup disadari bahwa saat ini SMK di Indonesia memiliki berbagai macam pembelajaran yang bertujuan agar menghasilkann lulusan siap kerja dan wirausaha. Lulusan yang siap kerja dan siap berwirausaha merupakan tantangan pendidikan di sekolah kejuruan, hal ini tidak lepas dari rendahnya tingkat pasar tenaga kerja jika dibandingkan dengan angkatan kerja. Oleh sebab itu kewirausahaan diyakini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi ketidak seimbangan suply and demand dalam bidang ketenagakerjaan di Indonesia. Namun demikian sudah barang tentu

33 19 dengan model pembelajaran yang sama akan menghasilkan lulusan SMK yang lulus dan memiliki kesiapan kerja didunia usaha. Pada prinsipnya, seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha dan mengaplikasikan hakikat kewirausahaan dalam hidupnya, seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikiranya kedalam suatu tindakan yang berorientasi pada kesuksesan. Berdasarkan pengertian Prestasi dan kewirausahaan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan pengertian Prestasi Kewirausahaan yaitu suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dan kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, serta kemampuan menejemen dalam memberikan nilai lebih. 3. Kesiapan Kerja a. Pengertian Kesiapan Kerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 934), kata siap diartikan sudah sedia atau sudah bersedia. kesiapan kerja berarti kondisi atau keadaan yang sudah siap. Sedangkan menurut Kamus Psikologi kesiapan (readiness) adalah tingkat perkembangan dari kematangan atau kedewasaan yang menguntungkan untuk mempraktikkan sesuatu. (Chaplin, 2002: 418).

34 20 Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi mencakup setidak-tidaknya 3 aspek yaitu: 1. Kondisi fisik, mental dan emosinal 2. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan 3. Ketrampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.ketiga aspek tersebut akan mempengaruhi kesiapan sehingga mendorong untuk berbuat sesuatu. b. Prinsip-prinsip Kesiapan Ada beberapa prinsip kesiapan antara lain: 1.Semua aspek perkembangan berinteraksi(saling pengaruh mempengaruhi) 2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari pengalaman 3.Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruhyang positif terhadap kesiapan 4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa pembentukan dalam masa perkembangan. Dari prinsip tersebut, kesiapan seseorang akanterbentuk dan mendorong untuk melakukan sesuatu sehingga dapat mencapai suatu tujuan.

35 21 c. Aspek-aspek Kesiapan Ada beberapa aspek kesiapan, antara lain adalah sebagai berikut: 1. Kematangan (maturation) adalah proses yang menimbulkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pertumbuhan dan perkembangan, 2. Kecerdasan Menurut J. Piaget perkembangan kecerdasan adalah sebagai berikut: a) Sensori motor period (0 2 tahun), Anak banyak bereaksi reflek, reflek tersebut belum terkoordinasikan.terjadi perkembangan perbuatan sensori-motor yang sederhana ke yang relatif lebih kompleks. b) Preperational period (2 7 tahun), Anak mulai mempelajari nama-nama dari objek yang sama dengan apa yang dipelajari orang dewasa dan ditandai dengan: 1. Memperoleh pengetahuan/konsep-konsep, 2.Kecakapan yang didapat belum tepat (konsisten), 3. Kurang cakap memikirkan tentang apa yang sedang dipikirkannya, kurang cakap merencanakan sesuatu yang dilakukan, masih berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diamati dengan tanda-tanda atau perangsang sensori,

36 22 4. Bersifat egosentris dalam arti memandang dunia berdasarkan pengalamannya sendiri, dan berdasarkan pengamatannya pada saat itu saja. c) Concrete operation (7 11 tahun), Pikiran anak mulai stabil dalam arti aktivitas batiniah dan skema pengamatan mulai diorganisasikan menjadi sistem pengerjaan yang logis. Anak mulai dapat berpikir lebih dulu akibat-akibat yang mungkin terjadi dari perbuatan yang akan dilakukannya. d) Formal operation (lebih dari 11 tahun), Kecakapan anak tidak lagi terbatas pada objek-objek yang kongkrit serta ia dapat memandang kemungkinan-kemungkinan yang ada melalui pemikirannya. 1) Dapat mengorganisasikan situasi/masalah. 2) Dapat berpikir dengan betul (dapat berpikir yang logis mengerti hubungan sebab akibat, memecahkan masalah/ berpikir secara ilmiah). (Depdikbud, 1980/1981: ). Perkembangan tersebut adalah bagi anak normal saja. Aspekaspek tersebut sangat mendukung adanya perubahan tingkah laku seseorang untuk lebih memiliki kesiapan. d. Pengertian Kesiapan Kerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 488) kerja diartikan sebagai kegiatan melakukan sesuatu untuk mencari nafkah atau mata pencaharian. Sedangkan menurut Taliziduhu Ndraha (1999: 1) Kerja adalah proses penciptaan atau pembentukan nilai baru

37 23 (tambah) pada suatu unit sumber daya. Kesiapan kerja merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik, mental serta pengalaman belajar sehingga individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan sesuatu kegiatan tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan. Untuk mendukung kesiapan kerja pada siswa, selain dibentuknya kematangan fisik dan kematangan mental ditambah juga dengan pengalaman belajar dan pengalaman praktik luar. Dapat disimpulkan bahwa Kesiapan Kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental dan pengalaman sehingga mampu melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan. e. Pengertian Ketenagakerjaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Tenaga kerja (ketenagakerjaan) adalah sumber daya manusia yang bekerja atau mengerjakan sesuatu yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar sehingga berhasil guna bagi dirinya sendiri dan masyarakat secara keseluruhan. Secara khusus tenaga kerja pada hakikatnya mengandung aspek-aspek, sebagai berikut: 1) Aspek potensial, bahwa setiap tenaga kerja memiliki potensipotensi herediter yang bersifat dinamis, yang terus berkembang dan dapat dikembangkan,

38 24 2) Aspek professional, dan atau vokasional, bahwa setiap tenaga kerja memiliki kemampuan dan ketrampilan kerja atau kejuruan dalam bidang tertentu, 3) Aspek fungsional, bahwa setiap tenaga kerja melaksanakan pekerjaannya secara tepat guna, artinya dia bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam bidang garapan yang sesuai pula, 4)Aspek operasional, bahwa setiap tenaga kerja dapat mendayagunakan kemampuan dan ketrampilannya dalam proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja yang sedang ditekuninya, 5) Aspek personal, bahwa tiap tenaga kerja harus memiliki sifat-sifat kepribadian yang menunjang pekerjaannya, 6) Aspek produktivitas, bahwa tiap tenaga kerja harus memiliki motif berprestasi, berupaya agar berhasil, dan memberikan hasil dari pekerjaannya, baik kuantitas maupun kualitas (Oemar Hamalik, 2005: 7 8) Secara integral, tenaga kerja adalah manusia Indonesia yang diharapkan memiliki kualitas yang baik, yakni bertakwa dan beriman terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, berkepribadian, tanggung jawab, mandiri, tangguh, cerdas, memiliki cita-cita, kreatif, sehat jasmani dan rohani, dan berorientasi pada masa depan.

39 25 f. Ciri-ciri Kesiapan Kerja Kesiapan kerja akan terbentuk apabila telah tercapai perpaduan antara tingkat kematangan, pengalaman-pengalaman yang diperlukan serta keadaan mental dan emosi yang serasi. Kematangan seseorang ditandai dengan kemampuan menganalisis berbagai situasi, memiliki cita-cita, bertanggungjawab, berambisi untuk maju, bekerja sama dengan orang lain, bersifat kritis terhadap masalah yang dihadapi, mengikuti perkembangan bidang otomotif, memiliki pertimbangan yang logis dan objektif dan kematangan dan kemampuan untuk bekerja,dapat mengorganisasikan situsi/masalah,dapat berfikir dengan betul, Sumodarsono dan Soeharto (1985). Jika kesiapan seseorang merupakan sifat dan kekuatan pribadi yang berkembang memungkinkan seseorang untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Sedangkan menurut Agus Fitri Yanto (2006:9-11), ciri siswa yang telah memiliki pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : 1) Mempunyai pertimbangan yang logis dan obyektif Siswa yang telah cukup umur akan mempunyai pertimbangan yang tidak hanya dilihat dari satu sisi saja, tetapi siswa tersebut akan menghubungkannya dengan hal lain melihat pengalaman orang lain. 2) Mempunyai kemampuan dan kemamuan untuk bekerja sama dengan orang lain

40 26 Dalam bekerja dibutuhkan hubungan dengan banyak orang untuk menjalin kerjasama, dalam dunia kerja siswa dituntut untuk bisa berinteraksi dengan orang lain. 3) Memiliki sikap kritis Sikap kritis dibutuhkan untuk dapat mengoreksi kesalahan yang selanjutnya akan dapat memutuskan tindakan apa yang akan dilakukan setelah koreksi tersebut. Mengkritisi disini tidak hanya untuk kesalahan diri sendiri tetapi juga untuk lingkungan sekitar sehingga memunculkan ide, gagasan serta inisiatif. 4) Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab. Dalam bekerja diperlukan tanggung jawab dari setiap pekerjaan, tanggung jawab akan timbuldalam diri siswa ketika ia telah melampaui kematangan fisik dan mental disertai dengan kesadaran yang timbul dari individu tersebut. 5) Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahliannya Keinginan untuk maju dapat menjadi dasar munculnya kesiapan kerja karena siswa terdorong untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi, usaha yang dilakukan salah satunya dengan mengikuti perkembangan bidang keahliannya.

41 27 g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja Kesiapan Kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (intern) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (ekstern) yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa ini bisa berupa kreativitas, kemandirian belajar, kecerdasan, minat dan motivasi. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa bisa berupa peran masyarakat, keluarga, sarana dan prasarana sekolah, Informasi Dunia Kerja, dan Pengalaman Praktik Industri. Keberhasilan setiap individu dalam dunia kerja selain ditentukan oleh penguasaan bidang kompetensinya juga ditentukan oleh bakat, minat, sifat-sifat, dan sikap serta nilai-nilai yang terdapat pada seseorang yang tumbuh dan berkembang menurut pola perkembangan masing-masing. Sikap, tekat, semangat dan komitmen akan muncul seiring dengan kematangan pribadi seseorang. Tingkat kematangan merupakan suatu saat dalam proses perkembangan di mana suatu fungsi fisik atau mental telah mencapai perkembangan yang sempurna dalam arti siap digunakan. Sedangkan pengalaman yang mempengaruhi kesiapan kerja dapat diperoleh dari lingkungan pendidikan dan keluarga. Oleh karena itu, pada saat seseorang memilih suatu pekerjaan hendaklah terjadi suatu proses yang selaras antara diri, pekerjaan, dan lingkungan keluarga.

42 28 B. Tinjauan Pustaka Untuk memperkuat kerangka berfikir maka peneliti mencantumkan beberapa penelitian yag relevan yang telah di lakukan sebelumnya. 1. Penelitian yang dilakukan oleh, Erma Dwi Astuti dengan judul Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh positif dan signifikan Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar secara bersama-sama terhadap Kesiapan Kerja Siswa kelas XII Program Kealian Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012, yang ditunjukkannilai ry(1,2) sebesar 0,704; R2y(1,2)sebesar 0,495; danfhitung sebesar 32,868 lebih dasar dari pada harga f tabel sebesar 3,130. Berdasarkan koefisien determinasi (R2y(1,2)) sebesar 0,495 artinya 49,5% Kesiapan Kerja dipengaruhi olehpengalamanpraktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar, sementara sisanya sebesar 50,5% dipengaruhi oleh faktor lain. 2. Penelitian yang di lakukan oleh Aditya Indra Putra, Universitas Negeri Semarang dengan judul Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco Pemalang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara prakerin

43 29 dengan minat berwirausaha siswa kelas XII program keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Texmaco Pemalang tahun ajaran 2009/ Penelitian yang di lakukan oleh Dian Arini dengan judul Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas 3 Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Pengasih Tahun Ajaran 2010/2011. Hasil penelitian menunjukan bahwa : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara prestasi praktik kerja industri dan pengetahuan kewirausahaan secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha siswa kelas 3 Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Pengasih Tahun Ajaran 2010/2011, dengan koefisien korelasi rhitung> rtabel (0.356 > 0.291) dengan sumbangan efektifnya sebesar 12.7% dan Y= X X2. 4. Penelitian yang di lakukan oleh Riris Ajeng Purnaningdian yang berjudul. Pengaruh Praktik Pengalaman Kerja Industri dan Minat Berwirausaha terhadap Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Mata Diklat Kewirausahaan kelas XI AP di SMK Negeri 1 Batang. Menunjukkan bahwa secara simultanpraktik pengalaman kerja industri dan minat berwirausaha berpengaruh terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja sebesar 55,7%. Secara parsial pengaruh praktik pengalaman kerja industri terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja sebesar 34,2 % dan pengaruh minat berwirausaha terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja sebesar 31,1%. Simpulan penelitian ini adalah praktik pengalaman

44 30 kerja industri (X1) dan minat berwirausaha (X2) berpengaruh baik secara simultan dan parsial terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja (Y). Praktik pengalaman kerja industri (X1) mempunyai pengaruh yang lebih besar daripada minat berwirausaha (X2) terhadap kesiapan menghadapi dunia kerja (Y). C. Kerangka Berfikir Berdasarkan deskripsi teori yang sudah diuraikan di atas dan didukung oleh hasil-hasil penelitian yang relevan akan dapat dikembangkan kerangka berfikir sebagai berikut : 1. Pengaruh Pengalaman Praktek Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Dalam rangka menyiapkan peserta didik agar menghasilkan lulusan yang siap kerja, tidak bisa hanya dilaksanakan di sekolah saja. Sehubungan dengan hal tersebut program pendidikan kejuruan dilakukan di dua tempat yaitu praktik di sekolah dan praktik langsung di dunia kerja, dalam hal ini kerjasama dengan pihak lain sangat diperlukan. Kerjasama tersebut dilaksanakan antara sekolah dengan Du/Di yang biasa disebut dengan Praktik Industri. Pelaksanaan Praktik Industri merupakan pelatihan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan baik dalam pengetahuan, maupun keterampilan siswa sesuai dengan bidangnya. Selain itu juga untuk melatih siswa dalam menghadapi kehidupan di dunia kerja yang nyata.

45 31 Adanya Praktik Industri, siswa akan mendapat bimbingan dan arahan dari tenaga yang profesional di dunia kerja sehingga siswa akan mendapatbanyak pengetahuan, pengalaman dan keterampilan. Selain itu siswa akan terbiasa dalam menghadapi suasana di dunia kerja. Jadi, dengan adanya Praktik Industri akan menghasilkan lulusan yang mempunyai Kesiapan Kerja yang tinggi. 2. Pengaruh Prestasi Kewirausahaan terhadap Kesiapan Kerja Siswa Dengan pembelajaran kewirausahaan siswa akan dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif) dan berbeda (inovatif) yang tidak mudah menyerah bermanfaat dan kegiatan yang mengarah kepada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, serta kemampuan menejemendalam memberikan nilai lebih. Bagi siswa SMK pembelajaran kewirausahaan yang cukup akan lebih mudah bagi dirinya untuk mengetahui keadaan dunia kerja serta dunia usaha dengan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan. Hal ini akan mendorong siswa tersebut untuk lebih meningkatkan kemampuan terutama Kesiapan Kerjanya agar kelak dapat bekerja dan mampu berwirausaha sesuai dcngan bidang keahlian dan keinginannya. Berdasarkan uraian di atas dapat diduga terdapat pengaruh positif antara Prestasi kewirausahaan terhadap Kesiapan Kerja.

46 32 3. PengaruhPengalamanPraktek KerjaIndustridan Prestasi Kewirausahaan Secara Bersama-Sama Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Adanya pelaksanaan Praktik Industri, siswa akan memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman mengenai dunia kerja yang akan memotivasi siswa untuk memasuki dunia kerja dan akan menimbulkan sikap siswa yang positif tentang dunia kerja sehingga siswa akan memiliki Kesiapan Kerja.Dengan adanya Program Praktik Industri yang dilaksanakan oleh SMK akan memotivasi siswa dalam dunia kerja sehingga dapat meningkatkan Kesiapan Kerja siswa baik secara fisik, mental maupun dari segi ketrampilan. Dengan praktik langsung di dunia kerja siswa akan memperoleh gambaran mengenai dunia kerja yang sesungguhnya dan akan terbiasa dalam menghadapi tantangan di dunia kerja. Setelah siswa dapat pengalaman dan memiliki karakter yang inovatif, kreatif, profesiaonal akan mendorong siswa siap untuk berkarya. Selain pengalaman praktek kerja industri, Prestasi Kewirausahaan juga merupakan suatu alternatif jalan keluar terbaik dari permasalahan tingginya tingkat penggangguran. Kewirausahaan sangat identik dengan pendidikan kejuruan, hal ini disebabkan melalui pendidikan kejuruan secara formal mental dan sikap berwirausaha ditempa untuk menciptakan generasi yang kreatif, inovatif dan berkualitas sehingga mampu bersaing di dunia kerja maupun di dunia usaha.dengan mengetahui tentang kualifikasi pekerjaan dan syarat-syaratnya serta berbekal pengalaman praktik dari sekolah maka akan memotivasi siswa untuk memasuki dunia kerja

Oleh : Slamet Sugiono, Arif Susanto, prodi teknik otomotif, FKIP, universitas muhamadyah purworejo

Oleh : Slamet Sugiono, Arif Susanto, prodi teknik otomotif, FKIP, universitas muhamadyah purworejo PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PGRI 2 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2013 / 2014 Oleh :

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS A. Kajian Teori 1. Praktek Kerja Industri (Prakerin) a. Pengertian Praktik Kerja Industri Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi ini pembangunan sumber daya manusia memiliki arti yang sangat penting. Dalam era tersebut diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keunggulan industri suatu bangsa bisa dikatakan sangat ditentukan oleh kualitas tenaga kerja terampil yang terlibat langsung dalam proses produksi, disampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat untuk menghadapi era globalisasi, bukan hanya masyarakat terpencil saja bahkan seluruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan dunia kerja erat hubungannya dengan dunia pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia selalu mendapat perhatian mutlak bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu wahana untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang pada saat ini giat membangun segala sektor pembangunan khususnya sektor industri. Untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun

Lebih terperinci

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar manusia dalam mewujudkan suasana belajar dengan melakukan proses pembelajaran didalamnya menjadikan peserta didik aktif mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS) mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat pada saat ini. Sejalan dengan itu persaingan di segala bidang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Praktik Industri 1. Definisi Praktik Industri Wardiman Djojonegoro mengemukakan bahwa praktik industri (PI) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan yang memadukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak pengaruh era globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan suatu bangsa. Dinamika pembangunan di Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis sesuai dengan perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan pendidikan saat ini dan masa yang akan datang adalah menyiapkan tenaga kerja dalam jumlah dan mutu yang sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilakukan di Negara Indonesia dilakukan secara menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada suatu Negara yang sedang berkembang, peran para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang

Lebih terperinci

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK TEXMACO PEMALANG Aditya Indra Putra Prodi Pendidikan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEJURUAN DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMKN 3 YOGYAKARTA Oleh: Irwan Dwis Hasta Setiyawan *), dan Setya Hadi, M.Pd. **) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang terampil, mandiri, dan juga produktif yang langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pengaruh pengalaman praktik kerja industri dan informasi dunia kerja terhadap kesiapan mental kerja siswa kelas XII Program Keahlian Penjualan SMK Batik 2 Surakarta tahun ajaran 2008/ 2009 Oleh : Dewi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu yang sangat besar dan mendasar, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu yang sangat besar dan mendasar, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu yang sangat besar dan mendasar, karena menyangkut kualitas suatu bangsa. Pendidikan juga berarti menyiapkan kaderkader bangsa siap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah ketatnya persaingan dalam memasuki dunia kerja, para calon tenaga kerja dituntut untuk memiliki mental kuat, pengetahuan dan keterampilan yang memadai dan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. tempat kerja yang tersedia saat ini, sehingga banyak orang yang tidak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang muncul dalam era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini di Indonesia adalah menyempitnya lapangan pekerjaan. Orang yang mencari

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), lembaga pendidikan harus dapat menciptakan sumber daya manusia yang tanggguh dan berkualitas yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera globalisasi, memerlukan pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara dan penyiapan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap pendidikan bermutu menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang kuat dan berwibawa,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat berperan penting di dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Terutama dalam menghadapi arus globalisasi saat ini, dimana perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut akan menimbulkan kesenangan. karena obyek tersebut menyenangkan.

BAB II KAJIAN TEORI. tersebut akan menimbulkan kesenangan. karena obyek tersebut menyenangkan. BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Minat a. Pengertian Minat Definisi minat menurut Suryosubroto (1988:109) adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek yang merasa tertarik pada bidang tertentu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagai Prasyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagai Prasyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK YPKK 1 SLEMAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Penelitian Telah kita ketahui bersama bahwasannya pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam semua aspek kehidupan, karena dengan pendidikan semua orang bisa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI, PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI, DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PENGASIH TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjelang tahun 2020 perekonomian Indonesia akan berubah dan berkembang kearah perekonomian global. Industrinya dituntut untuk mampu bersaing dipasar regional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan tegnologi yang terus berkembang pesat sekarang ini akan membawa dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan, oleh karena itu pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Oleh karena itu, minat mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di BAB I PENDABULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di dalam pelaksanaannya sejak disahkannya Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jiwa Kewirausahaan (Entrepreneurship) ialah ciri-ciri atau sifat kemandirian yang dimiliki seseorang atau individu, baik itu kalangan usahawan maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala pengetahuannya dalam rangka membentuk nilai, sikap, dan perilaku. Sebagai upaya yang bukan saja membuahkan

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI KERJA, PRESTASI BELAJAR, DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, salah satu masalah yang menarik untuk dikaji yaitu berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan adalah mengenai kesiapan kerja siswa. Saat ini, banyak

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012 Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan teknologi yang diharapkan, harus

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG Oleh Email : Prastiyo, Bambang Sudarsono, Pendidikan Teknik Otomotif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Majunya perkembangan IPTEK pada era globalisasi sekarang ini membuat dunia terasa semakin sempit karena segala sesuatunya dapat dijangkau dengan sangat mudah.

Lebih terperinci

Oleh: Muhammad Ardiansyah dan Martubi Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

Oleh: Muhammad Ardiansyah dan Martubi Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY 34 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XVI, Nomor 1, Tahun 16 KESIAPAN MENTAL KERJA KELAS III JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 2 PENGASIH THE READY FOR WORK MENTALITY OF THE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24).

BAB I PENDAHULUAN. anak yang perlu bagi kehidupannya dalam masyarakat, baik sebagai anggota. hidup di dalam masyarakat (Purwanto, 2007: 24). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pendidikan ialah membentuk manusia untuk menjadi warga negara yang baik. Untuk itu, sekolah-sekolah diajarkan segala sesuatu kepada anak yang perlu

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan formal, yang mempunyai tujuan mempersiapkan para siswanya untuk menjadi tenaga kerja tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk

Lebih terperinci

KESIAPAN MENTAL KERJA KELAS III JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 2 PENGASIH

KESIAPAN MENTAL KERJA KELAS III JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KESIAPAN MENTAL KERJA KELAS III JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF MEMASUKI DUNIA KERJA DI SMK NEGERI 2 PENGASIH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan sekolah didirikan, kurikulum disusun dan guru diangkat serta sarana dan prasarana pendidikan diadakan semuanya untuk kepentingan siswa atau anak didik.

Lebih terperinci

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG

STUDI TENTANG KESIAPAN KERJA SEBELUM DAN SETELAH PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XI TKR DI SMK BINTARA KABUPATEN BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan memberikan peningkatan kualitas dalam persaingan di dunia kerja.

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT LISTRIK OTOMOTIF SISWA KELAS XI TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF SMKN 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT LISTRIK OTOMOTIF SISWA KELAS XI TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF SMKN 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT LISTRIK OTOMOTIF SISWA KELAS XI TEKNIK PERBAIKAN BODI OTOMOTIF SMKN 2 DEPOK SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses yang dapat mengubah obyeknya. Pendidikan nasional harus dapat mempertebal iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Industri, Prestasi Belajar dan Kesiapan Kerja Siswa. 1. Tinjauan tentang Kesiapan Kerja Siswa. a. Pengertian Kesiapan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Industri, Prestasi Belajar dan Kesiapan Kerja Siswa. 1. Tinjauan tentang Kesiapan Kerja Siswa. a. Pengertian Kesiapan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori Bagian ini berisi kajian teori tentang Pengalaman Praktik Kerja Industri, Prestasi Belajar dan Kesiapan Kerja Siswa. 1. Tinjauan tentang Kesiapan Kerja Siswa a. Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea 4 dinyatakan bahwa negara bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya mewujudkan tujuan tersebut, setiap warga

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI STRATEGI MENGAJAR DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini memiliki andil penting dalam kemajuan bangsa. Andil tersebut tentunya menuntun manusia sebagai pelaku pendidikan menuju peradaban yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: PENGARUH INTENSITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN

HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA KELAS XII TEKNIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2008/2009 Isky Fadli Fu adi Prodi Pendidikan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja dalam jumlah dan mutu tertentu sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor, khususnya sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Syahriandi Akbari Siregar, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Seiring dengan majunya perkembangan dunia pada saat ini diharapkan lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran menjadi permasalahan di Indonesia. Pengangguran terjadi karena perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk menghadapi zaman globalisasi, dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin tinggi seperti sekarang ini, suatu negara harus mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini membawa dampak bagi tatanan kehidupan yang ditandai dengan meningkatnya persaingan yang tinggi sehingga

Lebih terperinci

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT OTOMOTIF DASAR PEMBENTUKAN LOGAM KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan meningkat dan bervariasinya kebutuhan manusia. Hal tersebut mendorong tumbuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di era globalisasi seperti saat ini. (Rudiono, 2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Globalisasi memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap negara-negara di dunia. Globalisasi telah menjadikan negara-negara dunia saling berinteraksi, bergantung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal pokok yang dapat menunjang kecerdasan serta keterampilan anak dalam mengembangkan kemampuannya. Pendidikan merupakan sarana yang paling tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu Bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja yang semakin ketat dan kompetitif. Melalui kesepakatan global ini, tenaga kerja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh : Khairul Alim

SKRIPSI. Disusun oleh : Khairul Alim HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR DAN PRESTASI PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS III BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN DALAM MENGHASILKAN LULUSAN YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA Oleh: HOTMARIA TAMPUBOLON PKK FT Universitas Negeri Medan ABSTRAK Era globalisasi yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Merujuk pada rumusan masalah dan didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Efektifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan tantangan bagi bangsa Indonesia. Tantangan tersebut bukan hanya dalam menghadapi dampak tranformasi

Lebih terperinci

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB 1 P E N D A H U L U A N BAB 1 P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan pribadi bangsa yang berkualitas. Pendidikan diharapkan mampu

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA

PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA PENGELOLAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (Studi Situs SMK Muhammadiyah 2 Cepu) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menjelaskan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk proses pendidikan yang memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk proses pendidikan yang memiliki peranan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai wadah untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI JURUSAN IPS SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan yang sesuai dengan Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung masa depan. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung masa depan. Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya menyiapkan siswa, menghadapi masa depan dan perubahan masyarakat yang semakin pesat, termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan negara kita yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya pemerintah untuk mewujudkan

Lebih terperinci