BAB I PENDAHULUAN. adalah minimal mencakup seluruh indikator program pokok laboratorium dan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan salah satunya dengan melaksanakan upaya pelaksanaan kesehatan dasar di laboratorium yang memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. Laboratorium harus selalu berupaya untuk menjaga agar cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan. Indikator keberhasilan misi pelayanan kesehatan di laboratorium adalah minimal mencakup seluruh indikator program pokok laboratorium dan kualitas layanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau, yang antara lain adalah kegiatan pelayanan sederhana di laboratorium (Trihono, 2002). Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang berasal bukan dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan masyarakat (Indah R, 2012) Laboratorium klinik adalah sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang, Hematologi, Kimia Klinik, Mikribiologi Klinik, Parasitologi Klinik, Imunologi Klinik, Patologi Anatomi, Urinologi, dan lain-lain. Berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan RI No.364/MENKES/SK/III/2003) 1

2 2 Kualitas pelayanan kesehatan khususnya di laboratorium sangat dipengaruhi oleh petugas kesehatan laboratorium itu sendiri. Petugas kesehatan yang diharapkan sekarang dan masa depan adalah dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan profesi. Di samping itu petugas kesehatan khususnya petugas laboratorium selain dapat memberikan pelayanan yang baik dan bermutu, dalam menjalankan tugas atau pekerjaannya melayani pasien dituntut untuk dapat melindungi diri dari bahaya-bahaya potensial resiko terpajan dan terinfeksi (tertular) dari pasien dan dari tempat kerja (Depkes RI, 2000). Petugas kesehatan laboratorium yang menjaga mutu dan mendukung pelayanan yang berkualitas khususnya pelayanan di laboratorium sederhana guna mempermudah petugas laboratorium tentang pemahaman dan cara pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan-pemeriksaan sederhana sesuai dengan kebutuhan dan kondisi laboratotium saat ini, maka dari itu petugas laboratorium memerlukan suatu pedoman atau petunjuk pemeriksaan laboratorium yang disebut dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) laboratorium atau standar kesehatan dan keselamatan kerja di Puskesmas (Depkes RI, 2001). Standar Operasional Prosedur (SOP) laboratorium adalah suatu pedoman tertulis, suatu patokan pencapaian tingkat, suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang yang spesifik atau sebagai model untuk ditiru yang dibakukan. Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi peraturan-peraturan dalam mengaplikasi proses-proses dan hasilnya sesuai dengan ketentuan yang

3 3 diharapkan. Selain itu standar operasional prosedur juga dapat memudahkan petugas laboratorium dalam melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu (Mulyana, dkk, 2003). Dengan mengacu pada kebutuhan kualitas yang dibutuhkan dan dengan kemajuan teknologi alat laboratoriumpada sebelumnya banyak dilakukan penelitian, salah satunya dengan cara kuesioner pada laboratorium kesehatan yang bisa menggambarkan mutu dari laboratorium itu sendiri. Pada tahun 2004, Laboratorium Klinik Pramita telah mengadopsi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : Penerapan Standar Operasional Prosedur atau SOP berpedoman pada Standar ISO tersebut memberikan jaminan bahwa setiap pekerjaan dilaksanakan secara baku dengan mutu yang terukur dan terkendali. Disamping itu juga menjamin kemampuan telusur setiap detail pekerjaan yang telah dilakukan. Efek sinergis dari keunggulan teknologi, keunggulan SDM, dan keunggulan manajemen mutu, menghasilkan sebuah produk jasa unggul, dimana setiap produk jasa yang dihasilkan oleh Laboratorium Klinik Pramita kualitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Berdasarkan hasil survey pelanggan tahun 2009, 98% pelanggan menyatakan puas menggunakan jasa Laboratorium Klinik Pramita. (data klinik pramita 2009) Peran sumber daya manusia memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan, dalam menjalankan operasional laboratorium. Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasional prosedur sebagai acuan kerja secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal,

4 4 sehingga dapat mewujudkan visi dan misi laboratorium. (Silman E. Suhendra B. 1995). Berdasarkan kenyataan dilapangan seperti yang kita ketahui banyak petugas analis laboratorium yang kurang patuh (70%) terhadap standar operasional prosedur yang telah dibuat, dikhawatirkan hal tersebut dapat memicu kontaminasi dan keakurasian dari hasil pemeriksaan laboratorium. Dari keadaan dilapangan tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat kepatuhan sumber daya manusia (SDM) dalam menjalankan standar operasional prosedur (SOP) alat laboratorium terhadap mutu pelayanan laboratorium. Sumber daya manusia yang bermutu dengan didukung adanya standar operasional prosedur diharapkan akan bisa memberikan pelayanan dengan bermutu kepada masyarakat pengguna jasa laboratorium, yang saat ini bertanya tentang cara memilih laboratorium selain bekerja cepat dan tepat waktu hasilnya pun dapat dipercaya (Silman E, Suhendra B. 1995) Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian yang dapat dirumuskan adalah Adakah hubungan tingkat kepatuhan SDM dalam menjalankan SOP alat laboratorium terhadap mutu pelayanan laboratorium?

5 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui tingkat kepatuhan SDM dalam menjalankan SOP alat terhadap mutu pelayanan laboratorium. 2. Tujuan Khusus a. Mengukur tingkat kepatuhan SDM laboratorium. b. Mengukur tingkat mutu pelayanan laboratorium. c. Menganalisis hubungan tingkat kepatuhan SDM terhadap mutu pelayanan laboratorium Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu Pemantapan Mutu Laboratorium. 2. Bagi Akademik, untuk perbendaharaan dan bahan pembanding dalam melakukan penelitian pengerjaan Karya Tulis Ilmiah yang terkait dengan hubungan Pemantapan Mutu Playanan di Laboratorium. 3. Bagi Laboratorium terkait, untuk masukan kepada petugas Laboratorium agar meningkatkat kesadaran dan kepatuhan dalam menerapkan Standar Operasional Prosedur

6 6 1.5.Orisinalitas Penelitian No Peneliti Penerbit Tahun Terbit 1 Panggabean, Universitas SumatraUtara, 2008 Judul Penelitian Hubungan pengetahuan dan sikap petugas laboratorium terhadap kepatuhan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) di puskesmas kota Pekanbaru tahun 2008 Hasil penelitian Ada hubungan anatara pengetahuan dan sikap petugas laboratorium dalam menerapkan SOP 2 Laboratorium klinik pramita, Semarang, 2004 Penerapan standar operasional prosedur (SOP) berpedoman standar ISO Menghsilkan sebuah produk jasa unggulan, dimana setiap produk jasa yang dihasilkan oleh laboratorium klinik pramita kualitasnya dapat dipertanggung jawabkan. Perbedaan penelitian yang saya lakukan dengan penelitian Panggabean (Universitas Sumatra Utara, 2008) dalam penelitiannya yang berjudul hubungan pengetahuan dan sikap petugas laboratorium terhadap kepatuhan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) di puskesmas kota pekanbaru adalah bahwa penelitian tersebut menghubungkan pengetahuan dan sikap petugas laboratorium terhadap kepatuhan menerapkan SOP, sedangkan dalam penelitian yang saya lakukan adalah menghubungkan tingkat kepatuhan SDM dalam menjalankan SOP alat laboratorium terhadap mutu pelayanan laboratorium.