BAB I PENDAHULUAN. Strategi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah untuk. melaksanakan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, semua

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Strategi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah untuk melaksanakan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, semua program pembangunan mempunyai kontribusi positif sehingga terbentuk perilaku dan lingkungan yang sehat. Pembangunan kesehatan sendiri berdasarkan pada Paradigma Sehat dimana pembangunan kesehatan mempunyai prioritas utama terhadap upaya pelayanan di tingkat kesehatan (promotif) dan mencegah timbulnya penyakit (preventif) dari pada upaya pelayanan pengobatan atau penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif) secara terpadu dan menyeluruh (1). Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Paradigma Sehat dilakukan dengan berbagaipelaksanaan seperti memberantas penyakit menular.upaya yang dilakukan untuk pemberantasan penyakit menular adalah melakukan pengebalan atau bisa di sebut imunisasi.imunisasi sendiri di perluas sebagai program untuk pengembangan imunisasi agarmencegah penularan Penyakit yang bisa Dicegah Dengan melakukan Imunisasi (PD3I) seperti campak, difteri, tetanus,polio, dan tuberculosis (2). Imunisasi termasuk salah satu upaya mengatasi masalah kesehatan karena dalam waktu sekitar 4-6 minggu setelah melakukan imunisasi akan muncul antibodi yang efektif mencegah terjadinya penularan penyakit, sehingga bayi tidak mudah sakit dan tertular infeksi.selain itu imunisasi

2 termasuk cara untuk mencapai MDGs nomor 4 yaitu menurunkan angka kematian anak (3). Salah satu pelayanan yang disediakan oleh puskesmas adalah pemberian imunisasi yang di lakukan di poli KIA. Laporan imunisasi yang ada di gunakan untuk memonitoring bayi yang melakukan imunisasi di puskesmas masih manual.sistem informasi sangat berperan dalam untuk memonitoring imunisasi dasar dalam mengelolah data dan informasinya. Sehingga cukup kompleks dan harus di uraikan menjadi sebuah subsistem untuk merencanakan dan mengendalikan pengembangannya juga sebagaipengendalianoperasinya (4). Sesuai dengan Kemenkes Nomor 042/Menkes/SK/IV/2013 tentang tenaga pengelola pelaporan imunisasi.penyediaan tenaga pengelola untuk penyelenggaraan imunisasi wajib dari dinas kesehatan masing-masing wilayah dengan memenuhi kulitas yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan.tenaga pengelola imunisasi harus khusus mengelola program dan laporan imunisasi sesuai kegiatan yang di laksanakan (5). Pemanfaatan Sistem Informasi telah mencangkup ke segala bidang dan menuntut kinerja pada manusia agar lebih cepat, mudah, dan dapat diproses secara komputerisasi. Didukung akses internet yang lebih mudah dan penyebaran jaringan yang luas. Website menjadi salah satu sarana alternatif dalam menyediakan informasi dan bisa memenuhi kebutuhan dalam mencari informasi yang up to date. Sistem Informasi telah mendukung berbagai kehidupan contohnya bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang ekonomi dan bidang lainnya (6). Perangkat lunak berbasis web atau biasa di sebut aplikasi web sudah berkembang dengan pesat dari segi penggunaan, ukuran dan bahasa. Aplikasi web pada mulanya hanya berupa situs web bersifat statis, sekarang

3 aplikasi web banyak yang bersifat dinamis dan interaktif untuk dipakai dalam sistem informasi,telekomunikasi, kesehatan dan lainnya (6). Sistem informasi dipakai dalam berbagai kebutuhan dan juga pada aspek kesehatan.sistem informasi kesehatan adalah pengelolaan informasi disetiap tingkatan pemerintah secara sistematis untuk menyelenggarakan pelayanan terhadap masyarakat. Menurut Kemenkes Nomor 932.Menkes.SK.VII/2002 tentang petuntuk pelaksanaan dalam mengembangkan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota, juga Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang strategi dan kebijakan desentralisasi dari bidang kesehatan. Sistem informasi kesehatan di gunakan untuk mengatasi kekuranganmaupun ketidak kompakan diantara bidang kesehatan, dalam mengembangkan sistem informasi (7). Dari survey awal yang dilaksanakan, terdapat berbagai macam kendala terkait pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan dari imunisasi dasar pada bayi yaitu bidan dan posyandu yang seharusnya melaporkan kegiatan imunisasi tetapi tidak melaporkan sehingga laporan cakupan imunisasi tidak valid.sistem informasi imunisasi ditulis secara manual dan di input ke dalam Microsoft Excel seperti laporan bulanan imunisasi guna menyimpan jumlah data imunisasi secara terkomputerisasi, hal itu mempersulit ketika sewaktu waktu data dan laporan di perlukan. Ketika laporan diperlukan maka harus mencari satu persatu laporan tersebut. Informasi tentang pemberian vaksin kepada bayi tidak terpantau yang menyebabkan laporan vaksin yang dicatat tidak akurat dantidak mencantumkan berapa umur bayi pada saat imunisasi berdasarkan kelompok umur (0-2 bulan; 2-4 bulan; 6-9 bulan), sehingga pada saat di

4 butuhkan tentang informasi terkait umur bayi maka harus dilakukan dengan melihat tanggal lahir. Masih ditemukannya laporan imunisasi yang belum terisi secara lengkap. Pada laporan imunisasi terdapat data yang belum terisi seperti sudah berapa kali bayi imunisasi di puskesmas, Nama orang tua dari bayi dan kelengkapan imunisasi dasar bayi. Belum terisinya laporan tersebut di sebabkan karena petugas puskesmas mengalami kesulitan dalam mencatat laporan bayi yang melakukan imunisasi di puskesmas, sehingga orang tua bayi yang membawa anaknya untuk imunisasi harus selalu membawa buku kesehatan ibu dan anak agar petugas dapat memberikan imunisasi lanjutan pada bayi. Puskesmas Tlogosari Wetan hanya memiliki satu petugas yang bertanggung jawab pada kegiatan imunisasi, selain itu petugas tersebut juga merangkap kegiatan lain seperti mencatat laporan KB, laporan KIA dan laporan penggunaan obat-obatan. Hal ini menjadi salah satu penyebab terbengkalainya laporan dari kegiatan imunisasi seperti keterlambatan laporan bulanan kegiatan imunisasi. Dari permasalahan tersebut terlihat bahwa sampai saat ini belum ada sistem yang terkait dengan pendataan imunisasi yang cukup baik, yang mempermudah dalam proses pendataan dan pelaporan. Selain itu tidak ada petugas khusus yang mencatat kegiatan imunisasi sehingga mengakibatkan kesulitan dalam mengolah data yang dihasilkan saat pelaksanaan imunisasi. Maka diperlukannya sebuah sistem yang dapat memberikan informasi secara lengkap kepada pihak-pihak terkait mengenai hasil dari kegiatan imunisasi di Puskesmas Tlogosari Wetan.

5 Berdasarkan latarbelakang tersebut,diperlukannya perbaikan dan pengembangan terhadap manajemen data pada puskesmas agar petugas dimudahkan dalam pencatatan data dan pelaporan kegiatan imunisasi di puskesmas. Sistem Informasi Pelaporan Imunisasi Dasar Pada Bayi merupakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tentang pendataan kegiatan imunisasi sehingga proses pendataan dilakukan dengan baik sesuai dengan form inputan yang telah disediakan oleh sistem, penyimpanan data kedalam database yang aman dan terstruktur agar petugas dimudahkan dalam mencetak laporan sesuai dengan kebutuhan. B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang kurangnya pemanfaatan sistem informasi yang sudah ada di bidang kesehatan dan masih adanya bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, maka dapat dirumuskan permasalahan yang ada adalah bagaimana merancang sistem informasi monitoring imunisasi dasarpada bayi berbasis WEB yang dapat memberikan kemudahankepada petugas puskesmas untuk melaksanakan pendataan dan pelaporan kegiatan imunisasi dasar pada bayi di Puskesmas Tlogosari Wetan? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Merancang sistem informasi monitoring imunisasi dasar pada bayi berbasis WEB untuk mendukung pelaporan informasi imunisasi dasar yang lebih baik di Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang.

6 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan sistem informasi yang saat ini ada sebagai dasar untuk merancang sistem informasi monitoring imunisasi dasar. b. Mendeskripsikan kendala dari sistem informasi sekarang yang dapat terselesaikan dengan computer. c. Mendeskripsikan kebutuhan dari pengguna, antara lain Kepala Puskesmas Tlogosari Wetan dan Petugas Imunisasi untuk bagian sistem informasi yang akan dibuat. d. Merancang manajemen basis data untuk memonitoring imunisasi dasar. e. Membuat rancangan sistem informasi monitoring imunisasi dasar pada bayi berbasis web. D. Manfaat Penelitian Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada pihakpihak di bawah ini : 1. Manfaat bagi Penulis Menambah pengetahuan dan pengalamanbagi penulis dalam merancang Sistim Informasi Monitoring Imunisasi Dasar Bayi berbasis web sebagai bekal memasuki dunia kerja. 2. Manfaat bagi institusi Adanya Sistem Informasi Monitoring Imunisasi Bayi akan dapat membantu petugas untuk melaksanakan pendataan kegiatan imunisasi dan pelaporan data imunisasi. 3. Manfaat bagi Akademik

7 Sebagi tambahn untuk refrensi dan salah satu literature untuk mahasiswa pada permasalahan yang terkait dengan Sistem Informasi Monitoring Imunisasi Dasar bayi berbasis WEB E. Keaslian Penelitian Nama Penelitian Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Putri Wira Risti Sistem Informasi Pelayanan Imunisasi Bayi Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kembang Jepara Jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif, Metode kualitatif untuk membantu proses identifikasi. Metode kuantitatif untuk mengevaluasi kualitas informasi sebelum dan sesudah pengembangan sistem inforrmasi Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sistem informasi imunisasi yang ada saat ini mengalami kendala dalam hal pelaksanaan, sehingga mengalami keterlambatan pengiriman laporan.dari database tersebuat digunakan untuk membuat rancangan sistem informasi pelayanan imunisasi bayi di posyandu yang berbasis komputer. A.R Rizka Shantika Sistem Informasi Pelayanan Imunisasi Bayi Dan Penimbangan Berbasis Web Di Posyandu Wilayah Puskesmas Luwunggede Brebes Jenis penelitian deskriptif, Subjek penelitian petugas yang terlibat pada Sistem Informasi Imunisasi bayi Hasil analisis secara diskriptif bahwa pencatatn sistem posyandu yang belum dapat menampilkan informasi imunisasi dan penimbangan setiap bulan dan sistem belum dapat menampilkan umur bayi yang melakukan imunisasi menjadi dasar dalam pembuatan

8 Asriana Noormalasari Octa Sistem Informasi Reminder Imunisasi Dasar pada Bayi Berbasis SMS Gateway di Puskesmas Krobokan Semarang Barat Jenis penelitian deskriptif, pendekatan cross sectional dengan pengembangan sistem prototype. Rancangan sistem informasi pelayanan imunisasi bayi berbasis web Penjadwalan yang belum dalam imunisasi manajemen menetap kegiatan dan data yang masih tidak beraturan, berdasarkan hal tersebut maka di buat Aplikasi reminder imunisasi Dewi Nur Intan Sari Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan Jenis Penelitian Observasional analitik dengan pendekatancross sectional berbasis Gateway SMS Adanya hubungan yang antara pengetahuan signifikan ibu tantang imunisasi dasar kelengkapan dengan imunisasi dasar. Perbedaan penelitian yang di lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah metode yang dipakai pada penelitian inimerupakan diskriptif kualitatif dengan pengembangan Systems Development Life Cycle (SDLC) dan pendekatan waterfall. Hasildari penelitian yang diperoleh adanya masalah manajamen pelaporan kegiatan imunisasi yang bermasalah, ketidak tepatan waktu dalam mengumpulkan laporan dan ketidak akuratan laporan dari

9 kegiatan imunisasi dasar pada bayi sehingga dibuat rancangan sistem informasi pelaporan imunisasi dasar bayi berbasis web. F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Penelitian dilaksanakan pada ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat khususnya dalam Manajemen Informasi Kesehatan. 2. Lingkup Materi Lingkup materi hanya meneliti tentang sistem pelaporan dan pendataan hasil kegiatan imunisasi dasar balita di Puskesmas Tlogosari Weatan. 3. Lingkup Lokasi Lokasi penelitian ini pada Puskesmas Tlogosari Wetan Semarang yang beralamat di Jalan Soekarno Hatta No.6 Semarang. 4. Lingkup Metode Penelitian ini dilaksanakan dengan metode pengembangan SDLC (System Develpment Life Cycle) 5. Lingkup Objek Obyek atau sasaran penelitian ini adalah petugas puskesmas dan juga Kepala Puskesmas. 6. Lingkup Waktu Bulan April 2017