BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat yang berperilaku sehat dan hidup dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat indonesia masih perlu ditingkatkan. Beberapa indikator derajat kesehatan masih belum memuaskan. Hal tersebut terlihat dari Angka Kematian Ibu masih 228 per kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi masih 26,9 per 1000 kelahiran hidup. Penduduk indonesia mempunyai harapan hidup rata-rata adalah 66 tahun baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu, penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan penting, sedangkan masalah penyakit tidak menular makin meningkat. Sehubungan dengan hal tersebut maka pelayanan kesehatan di masyarakat perlu terus ditingkatkan baik yang bersifat kuratif maupun promotif dan preventif. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan kesehatan pada RPJMN III yaitu arah pengembangan upaya kesehatan, dari kuratif bergerak ke arah promotif dan preventif sesuai kondisi dan kebutuhan. Menurut Permenkes RI No.75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. 1

2 2 Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, namun juga sebagai pusat komunikasi masyarakat. Selain itu, keberadaan Puskesmas di suatu wilayah di manfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu keberadaan Pusk gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, upaya kesehatan di kelompokan menjadi dua kategori, yaitu 1) upaya kesehatan wajib dan 2) upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang di tetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global, serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus di selenggarakan oleh setiap Puskesmas. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah : 1) Promosi Kesehatan; 2) Kesehatan Lingkungan; 3) Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana; 4) Perbaikan Gizi Masyarakat; 5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular; dan 6) Pengobatan. Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta di sesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada atau dapat pula berupa upaya inovatif yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu untuk mencapai pembangunan kesehatan maka Puskesmas bertanggung jawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Semin II Kabupaten Gunung Kidul, Puskesmas melaksanakan beberapa kegiatan upaya kesehatan untuk mendukung pembangunan kesehatan di Indonesia. Salah satu kegiatan yang dilakukan Puskesmas Semin II Kabupaten Gunung Kidul adalah Kartu Keluarga Sehat. Kartu keluarga sehat sebagai wujud nyata dari pemberdayaan masyarakat yaitu

3 3 menggerakan dan memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya kesehatan, terutama dalam berperilaku hidup bersih dan sehat yang di mulai dari diri sendiri dan keluarga. Kartu Keluarga Sehat merupakan kegiatan pemantauan secara berkala yang meliputi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga, Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) dan Rumah Sehat pada setiap kepala keluarga dan anggotanya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan serta dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya, sedangkan Rumah Sehat adalah rumah yang dibangun dengan menggunakan bahan bangunan dan konstruksi sederhana akan tetapi masih memenuhi standar kebutuhan minimal dari aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan, dengan mempertimbangkan dan memanfaatkan potensi lokal. Kegiatan ini dilakukan oleh Puskesmas dan dibantu sukarelawan dari desa desa binaan wilayah Puskesmas Semin II Gunung Kidul yang disebut kader. Puskesmas akan mengumpulkan kader dan memberikan beberapa lembar formulir kepada kader yaitu formulir register pemantauan indikator PHBS, register pemantauan indikator KADARZI dan register pemantauan indikator Rumah Sehat. Kader nantinya akan melakukan pemantauan ketiga indikator keluarga sehat ke rumah warga sesuai dusun wilayah masing-masing kader. Dalam satu dusun kader harus memantau 75 kepala keluarga sampel pemantauan. Setelah melakukan pemantauan, kader akan mencatat hasil pemantauan pada lembar formulir yang telah diberikan serta merekapitulasinya di tingkat dusun. Data hasil survei dan rekapitulasi dari kader tersebut akan diberikan kepada puskesmas kembali sesuai waktu yang telah ditentukan. Kader yang melaksanakan pemantauan adalah SDM dengan latar belakang yang berbeda dan mempunyai pekerjaan pokok masing-masing selain melakukan pemantauan. Hal tersebut membuat pengumpulan data hasil

4 4 pemantauan tiap indikator dan rekapitulasi tingkat dusun menjadi tidak tepat waktu. Rata-rata dalam satu dusun tiga kader mengumpulkan data hasil pemantauan dan rekapitulasi tingkat dusun yang tidak tepat waktu. Selain itu menurut petugas promosi kesehatan Puskesmas Semin II hasil rekapitulasi tingkat dusun yang di buat oleh kader sebagian besar tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh Puskesmas. Data yang diterima oleh Puskesmas sudah tidak aktual dan akurat maka Puskesmas sulit dalam menentukan langkah lebih lanjut untuk meningkatkan upaya kesehatan yang sesuai dengan kondisi di setiap desa. Selain itu data yang diterima oleh Puskesmas juga harus diolah kembali secara manual untuk di rekapitulasi di tingkat desa dan puskesmas serta laporan terintegrasi (PHBS, KADARZI, dan Rumah Sehat) tingkat desa dan puskesmas yang nantinya laporan-laporan tersebut akan di serahkan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul. Pelaksanaan pencatatan, pengolahan dan pelaporan kegiatan Keluarga Sehat masih menggunakan sistem manual dan Puskesmas belum memiliki sistem yang secara otomatis mengolah dan menampilkan data tersebut. Pengolahan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Oleh karena itu memiliki suatu sistem informasi kesehatan yang aksesibilitas, akurat, terkini, lengkap, relevan dan dapat memenuhi setiap permintaan dari user adalah penting. Menggunakan komputer dengan dukungan sistem informasi dapat menggantikan pekerjaan pengolahan data secara manual. Selain lebih cepat dan mudah, pengolahan data juga menjadi lebih akurat (Handoyo, 2008). Data yang akurat bila diproses akan menghasilkan informasi yang akurat. Informasi yang akurat sangat berguna untuk membuat keputusan, baik bagi manajemen maupun yang lain (Wahyu, 2004). Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya berhak memiliki sebuah sistem informasi kesehatan yang dapat menunjang maupun mempermudah kinerja petugasnya. Di kawasan Puskesmas Semin II Gunung Kidul memiliki akses internet dengan kecepatan rata-rata

5 kbps yang dapat digunakan untuk browsing internet, download dan sosial media dengan lancar. Berdasarkan penjabaran di atas, maka peneliti memiliki ide untuk membantu membuat perancangan sistem informasi keluarga sehat berbasis web. Perancangan Sistem Informasi Keluarga Sehat ini dikejakan oleh tim yang terdiri dari 3 orang. Dalam sistem informasi keluarga sehat ini nantinya terdapat beberapa bagian yang saling terkait, diantaranya pendataan sistem informasi keluarga sehat (input), basis data pada sistem informasi keluarga sehat, serta pengolahan data (process) dan pelaporan sistem informasi keluarga sehat (output). Dalam tugas akhir ini, peneliti hanya akan membahas tentang pengolahan data dan pelaporan dalam sistem informasi keluarga sehat. Dengan adanya sistem informasi keluarga sehat yang dapat diakses secara online diharapkan data yang diterima oleh Puskesmas tepat waktu dan akurat. Selain itu, diharapkan sistem ini juga mampu memaksimalkan pengolahan data dan pelaporan keluarga sehat sehingga menjadi informasi yang dapat dijadikan pertimbangan untuk Puskesmas tentang langkah tindak lanjut untuk peningkatan upaya kesehatan di Puskesmas Semin II Kabupaten Gunung Kidul. B. Rumusan Ide Perancangan Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan diatas maka rumusan ide perancangan ini adalah bagaimana membangun sebuah sistem informasi keluarga sehat berbasis web yang berfokus pada pengolahan data dan pelaporan berdasarkan program kartu keluarga sehat yang meliputi beberapa indikator yaitu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), dan Rumah Sehat dalam mendukung upaya pengembangan kesehatan di Puskesmas Semin II Kabupaten Gunung Kidul. C. Batasan Masalah Perancangan Dalam pembuatan sistem informasi keluarga sehat ini dikerjakan secara tim dan terdapat beberapa bagian. Oleh karena itu, penulis memberikan batasan masalah agar dalam penyusunan tugas akhir ini

6 6 menjadi terarah dan sesuai dengan ketentuan yang ada. Adapun batasanbatasan masalahnya antara lain : 1. Perancangan ini membahas tentang pengolahan data dan pelaporan. 2. Pembahasan proses pengolahan data meliputi manipulasi database dan penyaringan data, sedangkan proses pelaporan meliputi pembuatan, pencetakan dan penampilan di dashboard. D. Keaslian 1. Mahanani (2012) melakukan perancangan dengan membuat desain antarmuka laporan sensus harian rawat inap dan statistik indikator rawat inap serta menampilkan hasil penjumlahan dari sensus harian rawat inap yang melibatkan indikator terkait dengan rawat inap seperti BOR, LOS, TOI, GDR, NDR. Perbedaan perancangan ini terletak pada tujuan perancangan, Mahanani (2012) membuat perancangan desain tampilan komputer data statistik rumah sakit dari perhitungan indikator rawat inap sebagai dasar membuat grafik barber jhonson di Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada untuk memaksimalkan sistem elektronik agar tercipta hasil laporan yang lebih cepat dan lebih tepat. Persamaan perancangan ini adalah sama sama membahas tentang pemanfaatan teknologi informasi untuk menyelesaikan permasalahan di sarana pelayanan kesehatan. 2. Gita (2014) melakukan perancangan prototipe sistem informasi manajemen rekam medis berbasis elektronik yang meliputi desain sistem, basis data dan tampilan antarmuka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna sehingga memudahkan kegiatan yang ada di unit rekam medis dan unit terkait. Perbedaan perancangan ini terletak pada objek perancangan, Gita (2014) objek dalam perancangan gita adalah membuat prototipe sistem informasi rekam medis berbasis elektronik di Rumah Sakit Khusus Paru Respira Yogyakarta. Persamaan perancangan ini adalah sama sama memiliki tujuan untuk membuat prototipe sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna agar memudahkan kegiatan yang ada di sarana pelayanan kesehatan. 3. Nela (2013) melakukan perancangan sistem informasi spasial pelaporan jentik nyamuk berbasis web yang digunakan untuk

7 7 pencatatan dan pelaporan dalam rangka kegiatan PSN. Perbedaan perancangan ini terletak pada objek perancangan, Nela (2013) melakukan perancangan sistem informasi spasial pelaporan jentik nyamuk berbasis web untuk mendukung dalam rangka kegiatan PSN. Persamaan perancangan ini terletak pada penggunaan teknologi perancangan yang digunakan yaitu sama-sama menggunakan bahasa pemrograman PHP dan sistem informasi yang berbasis web. E. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah membangun sistem informasi keluarga sehat berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan pengguna di Puskesmas Semin II Kabupaten Gunung Kidul yang dapat memudahkan dalam pengolahan (manipulasi database dan penyaringan data) dan pelaporan (pembuatan, pencetakan dan penampilan di dashboard) untuk mendukung perencanaan upaya pengembangan kesehatan di Puskesmas Semin II Kabupaten Gunung Kidul. F. Manfaat perancangan 1. Manfaat Praktis a. Bagi Puskesmas 1) Meningkatkan efisiensi kerja dalam pengolahan dan pelaporan data dalam program kartu keluarga sehat di Puskesmas Semin II Kabupaten Gunung Kidul. 2) Memberikan informasi yang terbaru dan akurat yang kemudian dapat menjadi bahan untuk pengambilan keputusan dalam upaya pengembangan kesehatan di Puskesmas Semin II Kabupaten Gunung Kidul. b. Bagi peneliti Hasil perancangan sistem informasi keluarga sehat ini diharapkan mampu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang sistem informasi berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam menunjang pelaksanaan kegiatan pengolahan dan pelaporan data.

8 8 2. Manfaat Teoritis a. Bagi institusi pendidikan Hasil perancangan sistem informasi keluarga sehat ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dan pengembangan ilmu di bidang teknologi informasi khususnya perancangan sistem informasi pelaporan keluarga sehat. b. Bagi Peneliti Lain Hasil perancangan sistem informasi keluarga sehat ini diharapkan bisa dijadikan referensi, masukan dan bahan evaluasi bagi peneliti selanjutnya agar dapat merancang sistem informasi keluarga sehat yang lebih baik lagi pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi kini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rutinitas manusia. Hal tersebut terlihat dari banyaknya sektor-sektor yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128/MENKES/SK/II/2004 sebagai Unit Pelaksana Dinas kesehatan kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan

Lebih terperinci

Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran).

Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut PERMENKES No.269 /MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, diagnosa, tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu instansi kesehatan dipengaruhi olehbanyak faktor. Salah satunya adalah tersedianya sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat. Program PHBS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu organisasi atau instansi berdiri atas dasar kesamaan tujuan. Organisasi atau instansi memiliki tujuan apa yang akan mereka capai dalam organisasi tersebut. Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat dituntut untuk melayani dengan cepat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia saat ini sudah memasuki era globalisasi. Setiap aspek kehidupan dituntut untuk bekerja dengan cepat dan tepat. Begitu juga dengan dunia kesehatan, sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Administrasi kependudukan adalah kegiatan dalam penyusunan, penataan dan penertiban data dan dokumen penduduk yang diperoleh melalui pencatatan sipil, pendaftaran penduduk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Komputer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Komputer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era informasi, dimana informasi dan teknologi tumbuh dan berkembang mempengaruhi kehidupan manusia, sesuai dengan pengertian teknologi menurut Miarso (2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Muka merupakan puskesmas dinas kesehatan yang ada di Cianjur.

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas Muka merupakan puskesmas dinas kesehatan yang ada di Cianjur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas Muka merupakan puskesmas dinas kesehatan yang ada di Cianjur. Dengan fasilitasnya yang lengkap serta didukung oleh dokter-dokter dan Bidanbidan yang berpengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada zaman ini sangat berpengaruh pada kemajuan suatu organisasi. Teknologi informasi memberikan sebuah kecepatan dan keakuratan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat membuat keputusan secara cepat dan akurat, maka teknologi sistem

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat membuat keputusan secara cepat dan akurat, maka teknologi sistem BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pengguna teknologi informasi dalam menunjang sistem informasi membawa pengaruh terhadap hamper semua aspek dalam pengelolaan penjualan termasuk dalam pengelolaan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif. Pelayanan promotif adalah upaya meningkatkan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di segala bidang mempunyai dampak yang luas terhadap perkembangan sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan semakin majunya pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi yang cepat dan efisien menjadi sangat dibutuhkan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masayrakat setinggi-tingginya diwilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masayrakat setinggi-tingginya diwilayah kerjanya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permenkes RI nomor 46 tahun 2015 pasal 1, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara ringkas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian dalam pembuatan aplikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tamiang selaku. informasi yang terbaik bagi setiap perusahaan yang membutuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tamiang selaku. informasi yang terbaik bagi setiap perusahaan yang membutuhkan. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi merupakan salah satu pemicu terjadinya perubahan pola pikir manusia untuk dapat memperoleh informasi secara

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit berperan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada bidang Kesehatan. Rumah sakit bertujuan dalam memulihkan kondisi kesehatan seseorang menjadi sehat kembali.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sekarang ini telah membuat manusia bekerja dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara efisien. Banyaknya data maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Bupati dalam melaksanakan kewenangan otonomi. Dengan itu DKK. Sukoharjo menetapkan visi Masyarakat Sukoharjo Sehat Mandiri dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) sebagai organisasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah dalam bidang kesehatan. Tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini Indonesia mengalami transisi epidemiologi, dimana terjadi penurunan prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak menular

Lebih terperinci

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER

SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER SISTEM PENGOLAHAN DATA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN BERBASIS MULTIUSER Disusun Oleh : Nama : Hery Kurniawan NIM : 065610087 Jurusan : Sistem Informasi SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang perekonomian, politik, maupun ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang perekonomian, politik, maupun ilmu pengetahuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi informasi telah merambah dengan cepat ke berbagai negara maju yang sangat merasakan arti pentingnya teknologi informasi dalam menunjang pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis, sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan informasi yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan di zaman modern seperti saat ini. Semakin cepat informasi didapat dan keakuratannya dapat

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM VINA ESTETICA MEDAN LAPORAN TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM VINA ESTETICA MEDAN LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT INAP BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT UMUM VINA ESTETICA MEDAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 Diajukan oleh ERVIN DARIS

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan peradaban kehidupan manusia hingga saat ini, komputer menjadi perangkat yang sangat penting dalam suatu instansi atau perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses Pengumpulan Data Kesehatan Mengelola sebuah organisasi berarti mengelola sumberdaya yang ada dalam organisasi tersebut. Selain sumberdaya yang sering

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465 PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465 ANALISIS DAN TINDAK LANJUT TERHADAP ASUPAN A. LATAR BELAKANG Puskesmas

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284 tahun 2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menyatakan bahwa buku KIA merupakan satu-satunya alat yang

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 284 tahun 2004 tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menyatakan bahwa buku KIA merupakan satu-satunya alat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat membuat manusia menginginkan kebutuhannya terpenuhi secara cepat, praktis dan efisien. Salah satu kebutuhan manusia adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS ELEKTRONIK DI POSYANDU SEJAHTERA 1 KABUPATEN BLORA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS ELEKTRONIK DI POSYANDU SEJAHTERA 1 KABUPATEN BLORA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS ELEKTRONIK DI POSYANDU SEJAHTERA 1 KABUPATEN BLORA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Kesehatan Masyarakat Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi semua orang agar terwujud derajat kesehatan. masyarakat yang optimal merupakan tujuan pembanguan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi semua orang agar terwujud derajat kesehatan. masyarakat yang optimal merupakan tujuan pembanguan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi semua orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal merupakan tujuan pembanguan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam peningkatan kualitas mutu pendidikan dan proses perkuliahan, setiap Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia perlu melakukan suatu proses uji kelayakan dari setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan yang tujuan utamanya adalah preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan) dengan sasaran masyarakat (Notoatmodjo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prioritas (Nawa Cita) dimana agenda ke-5 (lima) yaitu meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. prioritas (Nawa Cita) dimana agenda ke-5 (lima) yaitu meningkatkan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa di dunia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif, preventif,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Tahun Pemerintah berkewajiban mengupayakan tersedianya pelayanan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta,

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta, I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan berkualitas ini harus dapat dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dan membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat dan membina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan pembangunan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang tepat. Namun, seringkali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi memicu banyak pihak untuk mencari alternatif pemecahan suatu masalah di bidang teknologi informasi. Komputer merupakan salah satu alat bantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang khususnya pada bidang teknologi informasi. Hal ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian. daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perkembangan kesehatan masyarakat saat ini mengarah pada pembangunan desentralisasi yang membutuhkan kemandirian daerah. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperbaiki kualitas suatu organisasi atau instansi. Penggunaannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperbaiki kualitas suatu organisasi atau instansi. Penggunaannya tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam memperbaiki kualitas suatu organisasi atau instansi. Penggunaannya tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut Wolfer dan Pena, rumah sakit merupakan tempat orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan klinik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju, khususnya teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih. kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, hal itu dikarenakan puskesmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,

BAB I PENDAHULUAN. bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok hidup manusia yang bersifat mutlak. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan teknologi sekarang ini telah membuat manusia bekerja dengan tepat dan akurat sehingga pemanfaatan waktu harus dilakukan secara efisien. Banyaknya data maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia perkembangan pelayanan kesehatan mulai banyak mengalami kemajuan salah satu diantaranya adalah puskesmas. Puskesmas merupakan suatu unit pelaksana fungsional

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit, yaitu hanya

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t

B A B I PENDAHULUAN. 1 P r o f i l T a h u n a n P u s k e s m a s K e c. T e b e t B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem informasi secara menyeluruh dapat dilihat dari proses mengumpulkan, menyimpan, dan menyiapkan data untuk pelaporan, penyederhanaan, dan mempercepat proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG.

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG. LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PADA PUSKESMAS PEMBANTU KEKANCAN MUKTI SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang No.78, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Kesehatan Kerja. Pos. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2015 TENTANG POS UPAYA KESEHATAN KERJA TERINTEGRASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) Regional Meeting on Revitalizing Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan tentang perlunya melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh lingkungan sehat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif, rumah sakit juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang perlunya melakukan Primary Health Care Reforms. Intinya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tentang perlunya melakukan Primary Health Care Reforms. Intinya adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.6. Latar Belakang World Health Organization (WHO) Regional Meeting on Revitalizing Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan tentang perlunya melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan memandirikan masyarakat untuk hidup sehat. Perilaku hidup sehat dapat ditingkatkan melalui berbagai kegiatan penyuluhan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat, sehingga dapat mengubah gaya hidup masyarakat di berbagai bidang, terutama di bidang teknologi informasi, termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menjadikan kebutuhan manusia akan informasi semakin meningkat. Hal ini menyebabkan adanya perubahan pola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, dewasa sampai usia lanjut, memerlukan kesehatan dan gizi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fasilitas pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan, yang disebut sarana atau pelayanan kesehatan (health service). Sarana

Lebih terperinci

PEMBUATAN PURWARUPA APLIKASI SKORING DAN DASHBOARD SERTIFIKASI GURU STUDI KASUS : SMA NEGERI 1 DENPASAR

PEMBUATAN PURWARUPA APLIKASI SKORING DAN DASHBOARD SERTIFIKASI GURU STUDI KASUS : SMA NEGERI 1 DENPASAR PEMBUATAN PURWARUPA APLIKASI SKORING DAN DASHBOARD SERTIFIKASI GURU STUDI KASUS : SMA NEGERI 1 DENPASAR Oleh : Ayu Manik Dirgayusari MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI - MMT ITS Latar Belakang Penerapan sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama lebih dari tiga dasawarsa, derajat kesehatan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan angka kematian bayi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan Kesehatan merupakan jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep

BAB III METODE PENELITIAN. Indikator URI BOR LOS TOI BTO GDR NDR. Gambar 3.1 Kerangka Konsep BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Rekapitulasi rawat inap laporan a. Kapasitas tempat tidur perbangsal 2010 2015 b. Jumlah hari efektif perbangsal 2010-2015 c. Jumlah hari perawatan 2010-2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta

BAB I PENDAHULUAN. tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil, dan ahli serta disusun dalam satu program kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan dibidang kesehatan yang semakin luas dan kompleks perlu ditingkatkan dengan memantapkan dan mengembangkan pelayanan kesehatan sesuai dengan penetapan Indonesia

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 157 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan 1. Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) dengan metode COMBI di laksanakan untuk pertama kalinya di Kota Pekanbaru dengan

Lebih terperinci

1. BAB1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah terkecil memiliki peranan penting dalam mewujudkan masyarakat yang sehat. Sehingga perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah aset yang paling berharga yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk menjalankan segala aktivitas dalam kehidupan. Mendapatkan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai pendukung hasil kerja yang lebih efektif dan efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi sebagai pendukung hasil kerja yang lebih efektif dan efisien. BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi telah berkembang pesat. Hal ini semakin dirasakan dengan munculnya berbagai macam layanan yang terdapat di internet, yang semakin memanjakan para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengingat hal tersebut pembangunan pendidikan memerlukan perencanaan, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan yang ada di rumah sakit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang akan meningkatkan daya saing badan usaha tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada masa sekarang ini informasi merupakan suatu hal yang mendasar yang sangat diperlukan dalam berjalannya suatu kegiatan badan usaha. Informasi yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tempat Pemakaman Umum biasa disingkat TPU merupakan kawasan. tempat pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. Tempat Pemakaman Umum biasa disingkat TPU merupakan kawasan. tempat pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tempat Pemakaman Umum biasa disingkat TPU merupakan kawasan tempat pemakaman yang biasanya dikuasai oleh pemerintah daerah dan disediakan untuk masyarakat umum yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Kelas Perawatan: - Kapasitas Tempat Tidur Rekapitulasi Rawat Inap: - Jumlah pasien keluar hidup dan mati - Jumlah hari perawatan - Jumlah hari

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT 1. Pendahuluan Dalam rangka mengoptimalkan fungsi Pusat Kesehatan Masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan

Lebih terperinci