STRATEGI PENINGKATAN KINERJA TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENINGKATAN KINERJA TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN"

Transkripsi

1 STRATEGI PENINGKATAN KINERJA TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Tegar Adhi Utomo 1, Fajar S Handayani 1, Sugiyarto 1 1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Jl. Ir. Sutarmi 36A Surakarta tegaradhiutomo@gmail.com. fajr_hani@yahoo.co.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan dampak atas keberlangsungan Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi kemajuan Indonesia khususnya di bidang konstruksi, dan untuk menemukan strategi dalam peningkatan kinerja tenaga kerja proyek agar dapat bersaing dengan negara lain khususnya di bidang konstruksi dalam menghadapi keberlangsungan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan kuisioner guna mendapatkan data primer dan data sekunder dengan menggunakan kontraktor sebagai responden. Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan analisis SWOT mengenai faktor faktor lingkungan yang doniman. Formulasi strategi dirumuskan melalui matrik SWOT. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT, strategi yang dipilih lebih pada alternatif strategi Weakness-Opportunity (strategi WO), dimana strategi yang disusun memperbaiki kelemahan atau kekurangan pekerja dengan memanfaatkan peluang yang ada.strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah melalui peningkatan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan dan sertifikasi keahlian pekerja. Peningkatan kinerja pekerja konstruksi juga harus didukung dengan kepemimpinan yang baik, lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja serta metode konstruksi yang tepat. Kata kunci: faktor internal, faktor eksternal, strategi, kontraktor, masyarakat ekonomi Asean. Abstract The objectives of this research are to know the extent and effect of ASEAN Economic Community's sustainability on the progress of Indonesia especially in the field of construction, and to find strategies to improve the work performance of the project in order to compete with other countries especially in construction In the face of the sustainability of the ASEAN Economic Community. The technique of data collection required in this study are observation, interviews and questionnaires to obtain primary data and secondary data using contractors as respondents. Data were analysis and strategic decisions were formulated based on the current baseline. Based on the results of SWOT matrix analysis, the chosen strategy is more on the alternative Weakness-Opportunity strategy (WO strategy), where the strategy is to improve the weakness or shortage of workers by taking advantage of opportunities. The result of this research is the strategy to improve the performance of the construction workforce is through improving the skills and quality of workers' resources through training and certification of expertise. Improving the performance of construction workers should also be supported by good leadership, a working environment that ensures occupational health and safety as well as appropriate construction methods. Keyword: internal-factors, external-factors, strategy, contractor, Asean Economy Community e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1154

2 PENDAHULUAN Konstruksi adalah proses tenaga kerja yang intensif (Jergeas, 1990), khususnya di negara berkembang (Koehn, 1996). Dalam menyelesaikan suatu proyek konstruksi dengan ukuran yang relatif besar, maka teknologi yang digunakan akan semakin rumit dan kompleks. Hal ini tentu akan sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari sumber daya yang dibutuhkan. Dengan sumber daya yang memadai maka suatu proyek akan berjalan lancar dan tepat waktu. Sumber daya ini dapat dibagi menjadi sumber daya material, sumber daya manusia, sumber daya peralatan, dan sumber daya keuangan/dana. Tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi kelangsungan dan kelancaran pelaksanaan proyek konstruksi (Tamin, 2005). Kebutuhan akan tenaga kerja sektor konstruksi di suatu negara, terkadang tidak cukup dipenuhi dari negara sendiri, sehingga memerlukan tenaga kerja dari negara lain. Malaysia merupakan salah satu negara yang menggunakan tenaga kerja dari negara lain, termasuk pada sektor konstruksi. Tenaga kerja asing yang paling banyak berasal dari Indonesia, dimana jumlahnya mencapai lebih dari 71% dari total tenaga kerja asing sektor konstruksi (Narayanan & Lai, 2005). Tujuan penelitian ini adalah (a) untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dan dampak atas keberlangsungan Masyarakat Ekonomi ASEAN bagi kemajuan Indonesia khususnya di bidang konstruksi. (b) Menemukan strategi dalam peningkatan kinerja tenaga kerja proyek agar dapat bersaing dengan Negara lain khususnya di bidang konstruksi dalam menghadapi keberlangsungan Masyarakat Ekonomi ASEAN. TINJAUAN PUSTAKA Dalam bagian tinjauan pustaka ini, akan diuraikan mengenai konsep strategi, perencanaan strategis, menilai lingkungan eksternal dan internal, identifikasi isu-isu strategis dan strategi mengelola isu-isu, dan pendekatan sasaran (goals approach). Konsep Streategi Strategi melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi, dari manajemen tingkat atas, menengah sampai bawah. Manajemen tingkat atas biasa disebut tingkat korporasi atau Strategic Unit Bisnis,dimana sumber dari segala keputusan. Pada manajemen tingkat menengah atau tingkat bisnis, mereka menerjemahkan rumusan arah dan keinginan yang dihasilkan pada tingkat korporasi ke dalam strategi yang konkret pada setiap divisi. Sedangkan pada manajemen tingkat bawah atau tingkat fungsional, mereka menginterpretasikan peran dari fungsi dalam menerapkan strategi kompetitif. Dibutuhkan penerjemahan strategi yang baik oleh setiap anggota organisasi agar strategi yang telah diputuskan dapat berjalan dengan efektif. Maka suatu strategi harus berisi informasi yang jelas sehingga mudah dipahami oleh para anggota organisasi maupun pembaca umum. Menurut Donnelly (1984), ada enam informasi yang tidak boleh dilupakan dalam suatu strategi, yaitu (1) Apa, apa yang akan dilakukan; (2) Mengapa demikian, suatu uraian tentang alasan yang dipakai dalam menentukan apa diatas; (3) Siapa, siapa yang akan bertanggung jawab untuk atau mengoperasionalisasikan strategi; (4) Berapa, berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk menyukseskan strategi; (5) Berapa lama, berapa lama waktu yang diperlukan untuk operasionalisasi strategi tersebut; dan (6) Hasil apa, hasil apa yang diperoleh dari strategi tersebut. Perencanaan Strategis Perencanaan strategis dapat membantu organisasi dan komunitas membangun kekuatan (strength) dan mengambil keuntungan dari peluang (opportunity) penting, sembari organisasi dan komunitas mengatasi atau meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (thread) serius (Bryson, 2001:24). Para perencana strategi dituntut untuk mampu mengumpulkan informasi secara luas terkait isu-isu penting yang timbul di lingkungan internal maupun eksternal. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1155

3 Menilai Lingkungan Eksternal dan Internal Tujuan utama penggunaan perencanaan strategis adalah untuk menyiagakan suatu organisasi terhadap berbagai ancaman dan peluang internal maupun eksternal yang mungkin membutuhkan tanggapan di masa mendatang yang dapat diduga (Bryson, 2005:138). Maka juga diperlukan pengetahuan tentang diri organisasi, yaitu pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan organisasi. Menilai lingkungan eksternal Identifikasi faktor eksternal ini sangat penting bagi suatu organisasi, karena organisasi banyak dipengaruhi oleh lingkungan daripada lingkungan dipengaruhi oleh organisasi itu sendiri, terutama peluang. Kekuatan yang dimiliki oleh organisasi digunakan untuk memanfaatkan peluang atau kesempatan yang ada serta memaksimalkannya. Organisasi harus terus mencari dan mengejar sebuah peluang. Ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang menyebabkan organisasi tidak dapat mencapai sasarannya (Higgins, 1985). Tidak semua perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dapat menjadi peluang, justru menjadi ancaman bagi organisasi. Ancaman di satu organisasi belum tentu menjadi ancaman di organisasi lain. Kondisi, situasi, dan perilaku masyarakat dapat mengancam kehidupan organisasi atau sebaliknya merupakan peluang, tergantung pada bagaimana para eksekutif melihatnya, dan juga tergantung pada kondisi dari organisasi itu sendiri (Salusu, 1996:349). Menilai lingkungan internal Lingkungan internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan. Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibanding pesaingnya didalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya (Pierce II & Robinson, Jr, 2008:201). Menurut Hunger (2003:11-12) variabel-variabel lingkungan internal tersebut antara lain: Struktur, adalah suatu cara bagaimana suatu perusahaan dikoordinasikan berkenaan dengan komunikasi, wewenang dan arus kerja. Budaya, adalah suatu pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang diterapkan oleh organisasi. SWOT merupakan akronim dari strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang) dan thread (ancaman). Analisis SWOT digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari organisasi atau perusahaan sehingga pemimpin bisa menganalisis serta dapat memutuskan strategi yang tepat untuk organisasi atau perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari kesesuaian yang baik antara sumber daya internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman) (Pierce II & Robinson, Jr, 2008:200). Berikut merupakan matriks analisis TOWS: e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1156

4 Tabel 1 Matriks TOWS INTERNAL EKSTERNAL OPPORTUNITIES Susun daftar peluang STRENGTHS Susun daftar kekuatan STRATEGI SO Pakai kekuatan untuk memanfaatkan peluang THREATS STRATEGI ST Susun daftar Pakai kekuatan untuk ancaman menghindari ancaman Sumber: David (1989, dalam Salusu, 1998:365) WEAKNESSES Susun daftar kelemahan STRATEGI WO Tanggulangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang STRATEGI WT Perkecil kelemahan dan hindari ancaman Terdapat empat strategi yang tampil di dalam Matriks TOWS tersebut, antara lain: Strategi SO, memanfaatkan kekuataan organisasi untuk mengejar peluang yang ada. Strategi WO, memperbaiki kelemahan organisasi untuk memanfaatkan peluang. Strategi ST, menghindari atau meminimalisir ancaman dengan menggunakan kekuatan organisasi. Strategi WT, membuat rencana pertahanan dalam menghadapi kelemahan internal dan ancaman eksternal. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Data Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi tujuan, strategi, dan kebijaksanaan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategi harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Dalam kondisi yang ada saat ini analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses). Hasil Studi Literatur Faktor internal yang digunakan dalam desain kuisioner pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Tingkat Pendidikan pekerja Motivasi internal pekerja Keterampilan Kualitas Sumber Daya Manusia Disiplin Kerja Pengendalian dan pembinaan pekerja Kepemimpinan Kondisi Kesehatan pekerja Komunikasi Fasilitas keselamatan pekerja e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1157

5 Faktor eksternal yang digunakan dalam desain kuisioner ini adalah sebagai berikut : Kondisi ekonomi Motivasi Eksternal Lingkungan Iklim Kerja Pelatihan/sertifikasi keahlian Jaminan keselamatan Tingkat Pendapatan Metode konstruksi Kebutuhan pasar dalam negeri Kemampuan pekerja asing Peraturan Perundang-Undangan Hasil Kuesioner dan Wawancara Penelitian ini mengambil data primer dan data sekunder yang digunakan sebagai dasar perhitungan analisisnya. Data primer yang diambil dari responden yang merupakan pekerja pada kontraktor di wilayah surakarta yang tergabung dalam organisasi Gabungan Pelaksana Konstruksi (GAPENSI) Surakarta yang beranggotakan 30 perusahaan jasa konstruksi yang terdapat di wilayah Surakarta. Responden yang berasal dari 13 kontraktor yang dijadikan responden dalam penelitian ini. Kontraktor tersebut adalah sebagai berikut : CV Luhur, CV Nadita, CV Cipta wijaya, CV Jaya teknik, PT Agung waskita, CV Rejo agung, PT Mutiara krida perkasa, CV Aneka teknik, CV Mustika abikarsa, CV Sumber agung, PT Sumber rejo, CV Bina, CV Dimas. Pembahasan a. Analisis Hasil Survey Faktor Internal dan Eksternal Survey dilakukan di wilayah Surakarta dengan data dari GAPENSI (Gabungan Pelaksana Konstruksi) Surakarta. Faktor internal dan eksternal yang terdapat dalam survey antara lain pada tabel 2 : Tabel 2 Tabel Faktor Internal dan Eksternal Faktor Internal 1. Tingkat Pendidikan pekerja 2. Motivasi internal pekerja 3. Keterampilan 4. Kualitas Sumber Daya Manusia 5. Disiplin Kerja 6. Pengendalian dan pembinaan pekerja 7. Kepemimpinan 8. Kondisi Kesehatan pekerja 9. Komunikasi 10. Fasilitas keselamatan pekerja Keterangan : Kolom 1 : Faktor Internal Kolom 2,4,6 : Nilai Bobot Hasil Kuesioner Kolom 3,5,7 : Nilai Rating Hasil Kuesioner X : Nilai Hasil Skala Ordinal Likert (1-5) Y : Nilai Hasil Skala Ordinal Likert (1-5) Faktor Eksternal 1. Kondisi ekonomi 2. Motivasi Eksternal 3. Lingkungan Iklim Kerja 4. Pelatihan/sertifikasi keahlian 5. Jaminan keselamatan 6. Tingkat Pendapatan 7. Metode konstruksi 8. Kebutuhan pasar dalam negeri 9. Kemampuan pekerja asing 10. Peraturan Perundang-Undangan Perhitungan pengelompokkan kategori Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats seperti pada tabel 3. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1158

6 Tabel 3 Contoh Perhitungan Pengelompokan Kategori S/W dan O/T Per. 1 Per. 2 Per. 3 Faktor Internal B R B R B R BXR Kategori Tingkat Pendidikan pekerja x y y' x y y' x y y' S1 Motivasi internal pekerja x y y' x y y' x y y' S2 Keterangan : Kolom 1 : Faktor Internal Kolom 2, 5, 8 : Nilai bobot hasil kuesioner Kolom 3, 6, 9 : Nilai rating hasil kuesioner Kolom 4, 7,10 : Nilai rating hasil transformasi Kolom 11 : Jumlah nilai bobot dikalikan dengan nilai rating hasil kuesioner Kolom 12 : Pemilahan faktor internal, untuk 5 faktor dengan urutan jumlah nilai faktor terbesar dikelompokkan dalam kekuatan (strenghts), dan 5 faktor dengan urutan jumlah nilai faktor terkecil dikelompokkan dengan kelemahan (weaknesses). Untuk pemilahan faktor eksternal, 5 faktor dengan urutan jumlah nilai terbesar dikelompokkan dalam peluang (Opportunities), dan 5 faktor dengan urutan jumlah nilai faktor terbesar dikelompokkan dalam ancaman (threats). Rekapitulasi data hasil kuesioner faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada tabel data hasil perhitungan pemilahan faktor internal dan eksternal perusahaan dapat dilihat pada tabel. Data Rekapitulasi hasil pemilahan faktor internal dan eksternal dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4 Hasil Pemilahan Faktor Internal dan Eksternal FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W) 1 Kepemimpinan Kualitas sumber daya manusia 2 Fasilitas Keselamatan kerja Komunikasi 3 Kondisi kesehatan pekerja Pengendalian danpembinaan pekerja 4 Tingkat pendidikan pekerja Keterampilan 5 Disiplin kerja Motivasi internal FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (O) ANCAMAN (T) 1 Pelatihan/sertifikasi keahlian Kemampuan pekerja asing 2 Jaminan keselamatan Kondisi ekonomi 3 Peraturan undang-undang Tingkat pendapatan 4 Kebutuhan pasar dalam negeri Metode konstruksi 5 Lingkungan Kerja Motivasi eksternal Kontraktor menempatkan kepemimpinan, fasilitas keselamatan kerja, kondisi kesehatan dan tingkat pendidikan pekerja, serta disiplin kerja merupakan faktor kekuatan yang mempengaruhi peningkatan kinerja pekerja. Akan tetapi faktor internal yang merupakan kelemahan pekerja adalah kualitas sumber daya, komunikasi, pengendalian dan pembinaan pekerja, ketrampilan dan motivasi internal. Faktor eksternal yang merupakan peluang untuk meningkatkan kinerja pekerja konstruksi adalah pelatihan/sertifikasi keahlian, jaminan keselamatan, peraturan perundang-undangan, kebutuhan pasar dalam negeri dan lingkunga kerja yang baik dan kondusif. Kemampuan e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1159

7 pekerja asing, kondisi ekonomi, tingkat pendapatan, metode konstruksi dan motivasi eksternal merupakan ancaman bagi usaha peningkatan kinerja pekerja konstruksi. Faktor Kualitas SDM, komunikasi, pengendalian dan pembinaan pekerja, ketrampilan dan motivasi internal merupakan faktor yang termasuk kategori kelemahan bagi kontraktor, hal ini mengisyaratkan bahwa sampai saat ini kontraktor memperhatikan masalah peningkatan mutu SDM, dimana dengan memiliki mutu SDM yang baik dan berkembang dapat meningkatkan pendapatan bagi perusahaan. MATRIKS SWOT Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi: Strategi SO (Strengths-Opportunities), Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), Strategi ST (Strengths-Threats), dan Strategi WT (Weaknesses-Threats). Perusahaan konstruksi dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta memperbaiki kelemahan yang ada. Berdasar hasil analisis pada mtriks SWOT maka didapatkan empat alternatif strategi, yaitu a. Alternatif 1 Mempertahankan kepemimpinan, fasilitas keselamatan dan disiplin kerja untuk menjaga kepercayaan klien dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri (S1,S2,O4) Mempertahankan kondisi kesehatan pekerja dengan memanfaatkan fasilitas jaminan kesehatan dan keselamatan kerja. (S3, S2,O2) b. Alternatif 2 Meningkatkan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan/sertifikasi keahlian. (W4,W1,O1) Meningkatkan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja guna memenuhi peluang pemenuhan kebutuhan pasar konstruksi dalam negeri (W4,W1,O4) c. Alternatif 3 Meningkatkan fasilitas keselamatan dan disiplin kerja serta menggunakan metode konstruksi yang tepat. (S1,S2,T4) Menggunakan metode konstruksi yang tepat yang meninimalkan sampah konstruksi. (S1,T4) d. Alternatif 4 Meningkatkan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan/ sertifikasi keahlian menuju SDM yang berdaya saing (W4,W1,T1) Menggunakan sarana dan prasarana yang menunjang komunikasi yang baik. (W2,T4) Setelah mengalisia matriks SWOT, maka diambil satu strategi yang relevan untuk dilakukan oleh kontraktor dalam usaha untuk meningkatkan kinerja pekerja konstruksi. Berdasarkan alternatif strategi yang telah disusun, strategi yang dipilih lebih pada alternatif strategi WO dimana strategi yang disusun memperbaiki kelemahan atau kekurangan pekerja dengan memanfaatkan peluang yang ada. Melalui peningkatan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan/sertifikasi keahlian pekerja akan mempunyai daya saing terhadap ancaman pekerja asing. Peningkatan kinerja pekerja konstruksi juga harus didukung dengan kepemimpinan yang baik, lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja serta metode konstruksi yang tepat. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1160

8 KESIMPULAN Dari hasil analaisis dapat disimpulkan sebagai berikut: Faktor internal yang merupakan kekuatan yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah Kepemimpinan, Fasilitas Keselamatan kerja, Kondisi kesehatan pekerja, Tingkat pendidikan pekerja, dan Disiplin kerja. Faktor internal yang merupakan kelemahan yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah Kualitas sumber daya manusia, Komunikasi, Pengendalian dan pembinaan pekerja, Keterampilan, dan Motivasi internal. Faktor eksternal yang merupakan peluang yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah Pelatihan/sertifikasi keahlian, Jaminan keselamatan, Peraturan undang-undang, Kebutuhan pasar dalam negeri, Lingkungan Kerja. Faktor eksternal yang merupakan ancaman yang berpengaruh untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah Kemampuan pekerja asing, Kondisi ekonomi, Tingkat pendapatan, Metode konstruksi, dan Motivasi eksternal. Strategi yang tepat untuk meningkatkan kinerja tenaga kerja konstruksi adalah melalui peningkatan ketrampilan dan kualitas sumber daya pekerja melalui pelatihan/sertifikasi keahlian pekerja akan mempunyai daya saing terhadap ancaman pekerja asing. Peningkatan kinerja pekerja konstruksi juga harus didukung dengan kepemimpinan yang baik, lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan kerja serta metode konstruksi yang tepat. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: a. Diharapkan pemerintah melalui kementrian yang terkait bersedia memberi bantuan kepada para pekerja konstruksi berupa pengadaan pelatihan bahasa dan pelatihan khusus yang bertahap dan menerus agar nantinya para pekerja konstruksi mampu bersaing dalam menghadapi persaingan diera Masyarakat Ekonomi ASEAN. b. Diharapkan pemerintah bersedia membantu mempermudah para pekerja konstruksi dalam pengurusan surat dan izin seperti paspor dan hal-hal lain yang menyangkut dengan pengurusan keimigrasian. c. Pemerintah bersedia berperan aktif dalam memberikan informasi dan mempromosikan para tenaga kerja konstruksi kepada negara-negara yang bergabung dalam ASEAN. DAFTAR PUSTAKA Abu-Hijleh, S.F. & Ibbs, C.W., 1993, Systematic Automated Management Exception Reporting, Journal of Construction Engineering and Management Ameer, R. And Othman, R. (2011). Sustainability Practice and Coorporate Finansial Performance: A Study Based on the Top Global Corporation. Journal of Management in Engineering, Vol. 26, No.1, 9-18 David, FR. (2000). Concept in Strategic Management. Prentice Hall. USA Handayani, F. S. (2017). Strategy for Small-medium Scale Contractor Performance Improvement in ASEAN Competitive market. Procedia Engineering, Vol. 171, Husaini, H. W. (2013). Hadapi Perasingan Global, Kontraktor Diminta Ikuti Aturan, diakses pada 16 Juni 2017 Izik Z. Arditi, David. Irem Dikmen. And M Talat Birgonoul. (2010), Impact of Resource and Strategi on Construction Company Performance Journal of Management Engineering, Vol 26, No 1, pp 9-18 Lanslesy, P. R. (2002). Coorporate Strategy and Survivel in The UK Construction Industry. Construction Management Economic Journal, Vol5, Prasetyo, R. F. dan Wiguna, P. A. (2015). Menilai kesadaran dan kesiapan kontraktor di Indonesia menghadapi msyarakat ekonomi asean. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII, Surabaya, 24 januari 2015, Rangkuti, F. (2005). Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi Konsep Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 2017/1161

PERUMUSAN STRATEGI KONTRAKTOR KELAS MENENGAH DIBIDANG SDM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

PERUMUSAN STRATEGI KONTRAKTOR KELAS MENENGAH DIBIDANG SDM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PERUMUSAN STRATEGI KONTRAKTOR KELAS MENENGAH DIBIDANG SDM DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Fajar S Handayani 1,

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 FORMULASI STRATEGI PEMASARAN DEVELOPER GUNA MENINGKATKAN DAYA SAING DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Rinaldy Aldi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dikerjakan guna mendapatkan informasi yang diinginkan demi tercapainya tujuan penelitian. Berikut cara mengumpulkan data yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kontraktor dari segi kekuatan, kelemahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 41 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) Hengki Samudra 1), Hj. Indah Ariffianti ), Ria Rosmalasari Sapitri ) 1,) Jurusan Manajemen STIE AMM

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data 13 BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kegiatan ini dibatasi sebagai studi kasus pada komoditas pertanian sub sektor tanaman pangan di wilayah Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian deskriptif, jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana faktor faktor internal

Lebih terperinci

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian 31 III..METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Kajian 1. Lokasi Kajian Kajian ini dilaksanakan di Kecamatan Semparuk Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Lembaga yang menjadi subyek kajian ialah Unit Pelaksana Kegiatan

Lebih terperinci

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN

BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN BAB XII ANALISIS PROFIL PERUSAHAAN Seberapa baik strategi yang sedang dijalankan? Apa kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan perusahaan? Apakah perusahaan kompetitif dalam biaya? Bagaimana posisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. 9 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok. U Gambar 2. Peta Telaga Golf Sawangan, Depok Sumber: Anonim 2010.

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN OMSET UKM PERCETAKAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PENINGKATAN OMSET UKM PERCETAKAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 6 November 2017 STRATEGI PENINGKATAN OMSET UKM PERCETAKAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT Titus Kristanto 1), Eka Cahya Muliawati 2), Rachman Arief 3), dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidupnya, saat ini persaingan yang semakin ketat dan tajam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Situasi pasar yang berubah setiap saat sulit untuk diramalkan dan dipastikan di masa mendatang. Perubahan yang terjadi pada perusahaan dapat saja bersumber dari

Lebih terperinci

TESIS MAGISTER. Oleh : Irwan Apriyanto NIM :

TESIS MAGISTER. Oleh : Irwan Apriyanto NIM : UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA PADA KONTRAKTOR KELAS MENENGAH DAN KECIL Studi kasus : Kontraktor kelas menengah dan kecil di kota Semarang Propinsi Jawa Tengah TESIS MAGISTER Oleh : Irwan Apriyanto

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIK PERUSAHAAN KECIL MENENGAH MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT PADA UNIVERSAL TRADING INDONESIA DI SURABAYA. Tesis

PERENCANAAN STRATEGIK PERUSAHAAN KECIL MENENGAH MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT PADA UNIVERSAL TRADING INDONESIA DI SURABAYA. Tesis PERENCANAAN STRATEGIK PERUSAHAAN KECIL MENENGAH MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT PADA UNIVERSAL TRADING INDONESIA DI SURABAYA Tesis Oleh: Margaret Toety (8112414007) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua desa yaitu di Desa Tangkil dan Hambalang di Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor. Penelitian di kedua desa ini adalah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel 39 I. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian dengan membahas suatu permasalahan dengan cara

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Langkah awal yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan dan persaingan global di bidang industri manufaktur otomotif khususnya di seksi Die Design, adalah suatu analisa manajemen

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua lokasi, yakni Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, khususnya di Kesatuan Bisnis Mandiri (KBM) Agroforestry yang membawahi

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menilai kelayakan penggunaan PVC di Indonesia ditinjau dari segi lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

Analisis SWOT dan Pemilihan Strategi

Analisis SWOT dan Pemilihan Strategi Analisis SWOT dan Pemilihan Strategi Afid Burhanuddin Indikator Keberhasilan Mahasiswa mampu melaksanakan analisa SWOT (Strength, weakness, opportunity, treat) Afid Burhanuddin 1 SWOT? SWOT (Strengths,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada metodologi akan dijelaskan mengenai metode pendekatan studi, metode analisa dan metode pengumpulan data yang akan digunakan pada saat menyusun laporan Strategi Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang Penelitian Kelompok Usaha Ikan Asap atau yang sering di kenal dengan ikan Roa atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA BAGIAN SEKRETARIAT PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANGGAI 7 Oleh: Rahmawati Halim 17 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut pendapat Warsito (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara umum. Sedangkan untuk kajian detil dilakukan di kecamatan-kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di outlet takoyummy yang berlokasi di Plaza Ekalokasari Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata CHAPTER-09 Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata SWOT Filosofi SWOT Analisis SWOT atau Tows adalah alat analisis yang umumnya digunakan untuk merumuskan strategi atas identifikasi berbagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Godongijo Asri yang berlokasi di Jalan Cinangka Km 10, Kecamatan Sawangan, Kotamadya Depok. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian adalah kegiatan dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN Industri farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia, karena Indonesia merupakan pasar obat potensial (Pharos, 2008) Hingga saat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan yang memakai e- learning. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGI KONSULTAN GOLONGAN KECIL DALAM MENGHADAPI ERA KEBEBASAN INVESTASI

MANAJEMEN STRATEGI KONSULTAN GOLONGAN KECIL DALAM MENGHADAPI ERA KEBEBASAN INVESTASI Media Teknik Sipil, Volume IX, Juli 009 ISSN -0976 MANAJEMEN STRATEGI KONSULTAN GOLONGAN KECIL DALAM MENGHADAPI ERA KEBEBASAN INVESTASI Fajar S. Handayani ) ) Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil UNS,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Industri kayu lapis menghasilkan limbah berupa limbah cair, padat, gas, dan B3, jika limbah tersebut dibuang secara terus-menerus akan terjadi akumulasi limbah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI A. Zainul Fanani LKMM Tingkat Menengah UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2013 1 PENGERTIAN KINERJA Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan / program

Lebih terperinci

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yagn digunakan untuk meneliti sekelompok manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu e-j. Agrotekbis 1 (3) : 295-300, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Lebih terperinci

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro

ANALISIS. Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro ANALISIS Sumberdaya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan atau dimiliki perusahaan yang memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan. TRENGTH 2 Keterbatasan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang 23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang lingkup wilayah kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara dan Dinas Pertanian

Lebih terperinci

KAJIAN STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Oleh : Albert Adhi Kusuma Haryanto NPM :

KAJIAN STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Oleh : Albert Adhi Kusuma Haryanto NPM : KAJIAN STRENGTH, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir Oleh : Albert Adhi Kusuma Haryanto NPM : 09 02 13199 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kedua tempat usaha di kota Bogor, yaitu KFC Taman Topi dan Rahat cafe. KFC Taman Topi berlokasi di Jalan Kapten Muslihat

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA. mudah dan cepat serta mampu menterjemahkan Al-Qur'an. Metode ini BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISA A. Kerangka Pemikiran LPBA Muyassaroh merupakan salah satu lembaga pembelajaran bahasa Arab untuk mampu membaca kitab kuning tanpa harakat secara mudah dan cepat serta

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, 35 III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Pemilihan daerah penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di CV. Bening Jati Anugerah yang terletak di Desa Parung Kabupaten Bogor. Waktu pelaksanaan penelitian April sampai dengan Agustus

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT

Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di. Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT Pengambilan Keputusan dalam Menetapkan Strategi Persaingan Usaha Garmen di Toko Fidanza ITC Mega Grosir Surabaya dengan Menggunakan Analisa SWOT Prama Wildan Ardiansyah wldanardiansyah@gmail.com Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Strategi Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penilitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PUBLICITAS Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Universitas Majalengka

PUBLICITAS Publikasi Ilmiah Civitas Akademika Universitas Majalengka STRATEGI PENGEMBANGAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MAJALENGKA Oleh : OTONG KARYONO Otong_karyono@rocketmail.com Tekni Industri, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka ABSTRAK Banyak

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran. 37 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Pengembangan Pariwisata di Pulau Pasaran dan juga untuk mengetahu apa saja

Lebih terperinci

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA

ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA ANALISA SWOT UNTUK MENGETAHUI KONDISI PERUSAHAAN DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. TIRTA INVESTAMA DI SURABAYA Sulastri, Pribadiyono, Sutopo Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat produksi sate bandeng pada UKM Awal Putra Mandiri yang berlokasi di Jl. Ratu Rangga Blok B No.252 Rt. 02/11, Kampung

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km 37 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan AAPS, perusahaan yang bergerak di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii

ABSTRAK. Kata Kunci : Strategi penanganan, risiko biaya kontrak, SWOT. iii ABSTRAK Dalam kegiatan konstruksi tidak akan terlepas dari aspek risiko yang berakibat kerugian. Untuk menghindari atau mengurangi risiko, salah satu usaha yang dilakukan adalah mengidentifikasi risiko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Gama Catering yang beralamat di Komp. Bumi Panyileukan Blok G 13 No. 20 Kota Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Lokasi Daerah pengembangan yang akan di teliti oleh penulis adalah Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Memiliki luas wilayah 352,2

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT INDO JAYA SUKSES MAKMUR Frengky Hariyanto - 1301030322 Email : frengky_hariyanto@yahoo.co.id Dosen Pembimbing Hartiwi Prabowo, SE., MM. ABSTRAK PT Indo Jaya Sukses Makmur

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG * Reka Integra ISSN: 338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No. Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 05 FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE

Lebih terperinci