AFRIYANI HUSAIN NIM PRODI SARJANA MANAJEMEN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "AFRIYANI HUSAIN NIM PRODI SARJANA MANAJEMEN"

Transkripsi

1 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango AFRIYANI HUSAIN NIM PRODI SARJANA MANAJEMEN ABSTRAK Afriyani Husain NIM , Pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo Di bawah bimbingan Bapak Prof.Dr.Yulianto Kadji M.Si, selaku Pembimbing I dan Ibu Melan A. Asnawi,S.pd,M.Si selaku Pembimbing II. Pelaksanaan penelitian ini didasarkan pada rumusan masalah yakni Seberapa besar pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Berdasarkan rumusan masalah, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah Sebagai bahan masukan bagi Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango dalam rangka peningkatan Motivasi Pegawainya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Variabel penelitian terdiri dari variabel Kepemimpinan (X) dan Motivasi Kerja (Y). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,dan angket. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah Hipotesis penelitian yang berbunyi Hipotesis nol (H 0 ) yang diuji ditolak dengan signifikan dan sebaliknya hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan dapat diterima pada taraf signifikan a= 0,05. hal ini didapat dengan hasil analisis data sebagai berikut persamaan regresi yang menunjukkan bahwa persamaan regresi adalah Ŷ = X yang telah teruji keberartiannya pada a= 0,05. hal ini berarti setiap perubahan variabel Kepemimpinan sebesar satu satuan akan berpengaruh dengan perubahan variabel Motivasi Kerja sebesar 21,474 kali satuan, atau setiap kenaikan satu satuan pada variabel Kepemimpinan (X), maka akan diikuti oleh perubahan sebesar satuan pada variabel Motivasi Kerja (Y). Selanjutnya dalam perhitungan koefisen determinasi menunjukkan r 2 = 0,517 yang berarti bahwa sebesar 51,7 % variabilitas mengenai Motivasi Kerja pegawai pada Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango dapat diterangkan oleh Motivasi Kerja yang diterapkan, sedangkan sisanya sebesar 48,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini seperti tingkat pendidikan, lingkungan kerja dan kompensasi yang dapat mempengaruhi motivasi kerja.. Kata Kunci : Kepemimpinan dan Motivasi Kerja 1

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai suatu alat, sarana atau proses untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela/sukacita. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu karena ancaman, penghargaan, otoritas, dan bujukan. Pemimpin menjalin hubungan kerjasama dengan orang-orang yang dipimpinnya. Dengan demikian, semua program kerja akan terlaksana berkat bantuan orangorang yang dipimpin, karena setiap pemimpin tidak mungkin bekerja sendiri, dan tidak mungkin bertindak dengan kekuasaannya untuk memerintah orang lain bekerja semata-mata untuk dirinya. Kemampuan dan keterampilan dari seorang pimpinan adalah faktor penting dalam memotivasi pegawainya agar lebih bekerja dengan baik. Dalam hal ini pengaruh seorang pemimpin sangat menentukan arah tujuan dari organisasi. Karena untuk merealisasikan tujuan organisasi perlu menerapkan peran dalam memimpin kerja yang konsisten terhadap situasi kerja yang dihadapi. Selain itu seorang pemimpin didalam melaksanakan tugasnya, harus berupaya menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan bawahannya agar mereka dapat bekerja secara produktif. Dengan demikian secara tidak langsungpun motivasi dari pegawai semakin meningkat. Seperti pada Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango, yang memiliki sumber daya manusia sejumlah 27 orang yang terdiri dari pimpinan dan bawahannya (pegawai). Kantor camat ini memiliki fungsi penting dalam pelayanan masyarakat yang 2

3 ada di Bulango Timur. Sehingga dituntut untuk memiliki pegawai yang profesional, melayani masyarakat yang ada di Bulango Timur. Tuntutan tidak hanya bagi bawahan atau pegawai saja, namun dibutuhkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan mampu memotivasi semangat kerja para bawahannya sehingga mereka dapat melayani dengan baik dan berpartisipasi dalam jalannya roda organisasi pemerintahan tersebut. Namun fenomena yang nampak pada sebuah organisasi pemerintahan kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango, dimana kurangnya pengawasan dari pimpinan terhadap pekerjaan pegawai. Seperti pimpinan dalam memberikan pekerjaan pada bawahannya kurang mengawasi pekerjaan pegawai tersebut. Sehingga hasil kerja yang dicapai tidak memenuhi target. Selain itu fenomena selanjutnya, masih kurang tegasnya sikap pimpinan dalam memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan kantor. Seperti ada pegawai yang terlambat pada saat apel pagi dan tidak hadir tanpa pemberitahuan yang jelas. Pegawai yang melanggar aturan tersebut, maka tambahan penghasilan pegawai yang diterimanya akan dipotong. Akan tetapi, pimpinan tidak memberlakukan aturan tersebut. Disamping itu pula, fenomena yang terjadi yakni, masih rendahnya motivasi kerja pegawai. Hal ini dilihat dari kurangnya perhatian pimpinan terhadap pegawai sehingga pegawai kurang termotivasi dalam bekerja. Bertolak dari pokok pikiran di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan formulasi judul sebagai berikut Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango 1.2 Identifikasi Masalah Untuk pembahasan yang lebih terarah, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut : Masih kurangnya pengawasan pimpinan terhadap pekerjan pegawai Masih kurang tegasnya sikap pimpinan dalam 3

4 memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar aturan kantor Masih rendahnya motivasi kerja pegawai kantor camat bulango timur. 1.3 Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango Manfaat Teoritis, yaitu untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai Manfaat Praktis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi Kantor Camat Bulango Timur dalam menjalankan kepemimpinannya dalam memotivasi pegawai. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. 1.5 Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan konseptual dan landasan teoritis terutama : BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis Pengertian Kepemimpinan Sebutan umum bagi orang yang memiliki kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain adalah pemimpin. Apabila sebutan tersebut dihubungkan dengan kegiatan administrasi maka pemimpin disini dinamakan administrator atau manajer. Apabila telah dihubungkan langsung dengan organisasi kedinasan, pemerintahan, maka dikenal adanya berbagai 4

5 sebutan jabatan pemimpin. Semua jenis pemimpin tersebut menjalankan kepemimpinannya. Kepemimpinan dikaitkan dengan pengertian usaha panutan terhadap kegiatan pokok yang dilakukan sekelompok orang dalam kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk memperoleh kemantapan dalam merumuskan pengertian kepemimpinan ada baiknya dikemukakan terlebih dahulu beberapa pendapat para ahli tentang kepemimpinan tersebut. Pada umumnya menurut Gitosudarmo & Sudita (2008: ) kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses memepengaruhi aktifitas dari individu atau kelompok untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu. Menurut Toha (2009:9) Kepemimpinan adalah kegiatan untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Selanjutnya Rivai & Mulyadi (2012:2), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, motivasi pengikut untuk mencapai tujuan,mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Berdasarkan pengertianpengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, mengarahkan dan memotivasi para anggota atau pekerja dalam menjalankan tugas demi tercapai tujuan yang di inginkan. Dengan kata lain bahwa kepemimpinan adalah cara seseorang mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kepemimpinan juga merupakan sebuah perjalanan pembelajaran. Perjalanan menjadi seorang pemimpin membutuhkan cara berpikir yang baru, keahlian baru dan kebiasan baru. Semakin tinggi posisi seseorang, makin besar tanggung jawab, makin besar potensialnya Fungsi-Fungsi Kepemimpinan Rivai & Mulyadi (2012:34-35), mengemukakan fungsi artinya jabatan (pekerjaan) yang dilakukan atau kegunaan sesuatu hal atau suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi kepemimpinan berhubungan 5

6 langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi masing-masing, yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam dan bukan diluar situasi itu. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu didalam situasi sosial suatu kelompok/organisasi. Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu: a) Fungsi instruksi. Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. b) Fungsi konsultasi. Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahab pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. c) Fungsi partisipasi. Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. d) Fungsi delegasi. Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. e) Fungsi pengendalian. 6

7 Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal Tipe Kepemimpinan Rivai & Mulyadi (2012:36-37) dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan, maka akan berlangsung aktivitas kepemimpinan. Apabila aktivitas tersebut dipilahpilah, maka akan terlihat gaya kepemimpinan dengan polanya masing-masing. Gaya kepemimpinan tersebut merupakan dasar dalam mengklasifikasikan tipe kepemimpinan. Gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar yaitu: a. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan pelaksanaan tugas. b. Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan kerja sama. c. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang dicapai. Berdasarkan ketiga pola dasar tersebut terbentuk perilaku kepemimpinan yang berwujud pada kategori kepemimpinan yang terdiri dari tiga tipe pokok kepemimpinan, yaitu: a. Tipe kepemimpinan otoriter. Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah, dan bahkan kehendak pimpinan. b. Tipe kepemimpinan kendali bebas. Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otoriter. Pemimpin berkedudukan sebagai simbol. Kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam 7

8 mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan kepentingan masingmasing, baik secara perorangan maupun kelompok-kelompok kecil. c. Tipe kepemimpinan demokratis. Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok/organisasi. Pemimpin memandang dan menempatkan orang-orang yang dipimpinnya sebagai subjek yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya, seperti dirinya juga. Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah. Ketiga tipe kepemimpinan di atas dalam praktiknya saling isi mengisi atau saling menunjang secara bervariasi, yang disesuaikan dengan situasinya sehingga akan menghasilkan kepemimpinan yang efektif Pengertian Motivasi Kerja Menurut Alma (2009:89) motivasi adalah kemauan untuk membuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan dorongan atau impuls. Motivasi seseorang tergantung pada kekuatan motifnya. Motif dengan kekuatan yang sangat besarlah yang akan menentukan perilaku seseorang. Menurut Gitosudarmo & Sudita (2008:28) motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu. Silalahi (2002:341) mendefinisikan motivasi sebagai dorongan dari dalam diri individu berdasarkan mana ia berusaha dan berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan atau kebutuhannya. Berdasarkan definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah pemberian daya atau dorongan yang dilakukan berbagai cara agar seseorang mau melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang mengarahkan 8

9 seseorang atau perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan agar seseorang mau bekerja sama dengan orang lain dengan segala daya upayanya untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi/instansi Alat dan Jenis Motivasi 1) Alat motivasi Menurut Wiludjeng (2007: ) motivasi yang diberikan kepada bawahan atau pegawai dapat berupa: a. Material Merupakan motivasi yang bersifat material sebagai imbalan prestasi yang diberikan, dan hal ini dapat diberikan berupa upah, gaji, barang-barang dan lainnya. b. Non material Merupakan motivasi yang tidak berbentuk materi. Yang termaksud non material ialah promosi, diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan, pujian, sertifikat, piagam dan lainnya. 2) Jenis motivasi Wiludjeng (2007:162) dalam bukunya menjelaskan motivasi dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok: a. Motivasi positif, adalah merupakan dorongan terhadap karyawan yang dapat berupa: misalnya, hadiah, pujian, insentif, piagam, dan yang lain yang sejenis. b. Motivasi negatif, adalah dorongan terhadap karyawan atau bawahan yang biasanya berupa ancaman, hukuman, ataupun sangsi-sangsi Dasar- Dasar Motivasi Menurut Wiludjeng, (2007: ) dasar-dasar motivasi yaitu sbb: 1. Mengikut sertakan bawahan orang lain Untuk mendapat hasil yang baik, jika bawahan atau orang lain diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam merumuskan 9

10 keputusan-keputusan. sehingga para bawahan dapat mengemukakan ide, saran, dan mereka akan merasa dirinya di manusiakan, sehingga ia akan bertanggung jawab atas tercapainya hasil yang maksimal. 2. Komunikasi Dalam proses mencapai hasil diantara para anggota dalam organisasi akan lebih baik mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan masalah tersebut. Tanpa adanya informasi para bawahan atau anggota organisasi tidak dapat bekerja secara maksimal. 3. Pengakuan Untuk meningkatkan hasil yang maksimal, manajer perlu memberikan pengakuan atau penghargaan atas sumbangan yang telah diberikan. Pengakuan ini bisa berupa materi maupun non materi. 4. Wewenang yang didelegasikan Untuk dapat menghasilkan yang baik, maka perlu adanya delegasi wewenang yang cukup. Tanpa adanya pemberian wewenang para bawahan akan sulit untuk melakukan apa yang akan dikerjakan. Disamping itu dengan diberikannya wewenang tentunya harus disertai dengan tanggung jawab, atau dengan kata lain terdapat adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab. 5. Perhatian timbal balik. Para bawahan akan termotivasi untuk mencapai hasil yang baik, bila manajer menaruh perhatian terhadap hasil-hasil yang telah dicapai bawahan. Atau manajer mau memperhatikan kebutuhankebutuhan mereka. Dengan demikian semakin banyak manajer membantu bawahan dalam mencapai tujuan, maka semakin besar sumbangan bwahan atas 10

11 tercapainya organisasi. tujuan pekerjaan yang telah ditetapkan Ciri-Ciri Motivasi Menurut Arep & Tanjung (2003:204), ciri-ciri orang yang bekerja dengan termotivasi adalah sebagai berikut: 1. Bekerja sesuai standar Pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan dalam waktu yang sudah ditentukan. 2. Senang dalam bekerja Sesuatu yang dikerjakan karena adanya motivasi yang mendorongnya akan membuat seseorang merasa senang melakukan pekerjaannya. 3. Merasa berharga Seseorang akan merasa berharga ketika mengerjakan suatu pekerjaan yang didorong oleh motivasi dari dalam dirinya maupun dari luar. 4. Bekerja keras Seseorang akan bekerja keras karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan hasil 5. Sedikit pengawasan Kinerja akan dipantau dirinya sendiri dan tidak membutuhkan terlalu banyak pengawasan. 2.2 Kerangka Berfikir Secara konseptual, motivasi kerja sangat terkait dengan kepemimpinan yang ada dalam suatu instansi tertentu. Baik tidaknya motivasi kerja pegawai pada umumnya tergantung pada siapa yang memimpin, karena tingkat kepemimpinan yang baik adalah pemimpin yang dapat memfungsikan fungsi kepemimpinannya seperti yang dikemukakan oleh Rivai&Mulyadi (2012: 34-35), yaitu: a) Fungsi instruksi; bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. b) Fungsi konsultasi; bersifat komunikasi dua arah. Pada tahab pertama dalam usaha 11

12 menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. c) Fungsi partisipasi; pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. d) fungsi delegasi; dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. e) Fungsi pengendalian; kepemimpinan yang sukses/efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dengan menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan dengan baik dan diikuti oleh pemotivasian sebagaimana bentuk motivasi yang dikemukakan oleh Arep & Tanjung (2003:204), yang meliputi hal-hal berikut: a) Bekerja sesuai standar; pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan dalam waktu yang sudah ditentukan. b) Senang dalam bekerja; sesuatu yang dikerjakan karena adanya motivasi yang mendorongnya akan membuat seseorang merasa senang melakukan pekerjaannya. c) Merasa berharga; seseorang akan merasa berharga ketika mengerjakan suatu pekerjaan yang didorong oleh motivasi dari dalam dirinya maupun dari luar. d) Bekerja keras; seseorang akan bekerja keras karena dorongan yang begitu tinggi untuk menghasilkan hasil pekerjaan yang telah ditetapkan. e) Sedikit pengawasan; kinerja akan dipantau dirinya sendiri dan tidak membutuhkan terlalu banyak pengawasan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Kantor Camat Bulango Timur ini lokasinya ada di jalan lembah gunung lihubadu desa bulotalangi 12

13 barat, kecamatan bulango timur kabupaten bone bolango Waktu Penelitian Dalam penelitian proposal ini, peneliti memanfaatkan waktu selama 90 hari atau selama 3 bulan. Yaitu, dari bulan April sampai bulan Juni Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk memudahkan dalam pengujian hipotesis, maka peneliti menetapkan variabel penelitian sebagai berikut : 1. Variabel bebas atau Independent Variable (X) Menurut Rivai & Mulyadi (2012:34-35) maka penulis dapat menyimpulkan indikator kepemimpinan (variabel X) sebagai berikut: a. Fungsi instruksi b. Fungsi konsultasi c. Fungsi partisipasi d. Fungsi delegasi e. Fungsi pengendalian. 2. Variabel terikat atau Dependent Variable (Y) Menurut Arep & Tanjung (2003:204), indikator motivasi kerja (variabel Y) sebagai berikut: a. Bekerja sesuai standar b. Senang dalam bekerja c. Merasa berharga d. Bekerja keras e. Sedikit pengawasan 3.3 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang menjadi perhatian peneliti. Adapun teknik pengambilan responden yang dipergunakan yaitu tehnik sensus menurut Sugiono (2006:63) yaitu seluruh populasi yang ada semuanya mendapat kesempatan yang sama untuk dijadikan responden Sampel Sampel adalah sejumlah karakteristik yang dapat mewakili populasi. Arikunto (2003:104) mengemukakan bahwa penetapan sampel sebagai berikut : Apabila jumlah populasi kurang dari 100, maka yang menjadi sampel adalah 13

14 keseluruhan dari populasi yang ada, sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah 10% - 15% atau 20% - 25%. Karena dalam penelitian ini jumlah populasi tidak melebihi 100 maka peneliti mengambil sampel seluruh pegawai kantor Camat Bulango Timur yang berjumlah 27 orang pegawai. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari responden yang akan diteliti, maka peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data (Arikunto, 2003 : 196),sebagai berikut: a. Observasi Merupakan teknik tambahan, dimana peneliti mengadakan pengecekan dan peninjauan langsung terhadap objek penelitian. b. Angket Dimana dalam teknik ini akan disediakan sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh responden yang telah ditentukan. Dalam hal ini adalah pihak pihak yang menjadi objek penelitian di Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango 3.5 Teknik Analisis Data Data-data yang diperoleh melalui teknik angket, selanjutnya diolah dan dianalisis melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan aplikasi SPSS 16, dan secara runtut meliputi: 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap item pertanyaan dalam kuesioner penelitian benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk memastikan bahwa setiap item pertanyaan dalam kuesioner penelitian benar-benar tepat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. 3. Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk memastikan bahwa data yang telah terjaring melalui kuesioner penelitian telah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam tahab analisis selanjutnya. 14

15 4. Persamaan Regresi Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai 5. Uji Signifikan Uji signifikan digunakan untuk mengetahui apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja. 6. Uji Koefisien korelasi (r) dan determinasi (r 2 ) Uji koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan atau derajat hubungan variabel x (kepemimpinan) terhadap variabel y (motivasi kerja). 7. Uji Signifikan dari koefisien korelasi Uji signifikan dari koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat signifikan atas koefisien korelasi (r) dan determinasi (r2). BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Kemajuan kabupaten Bone Bolango pada umumnya dan kecamatan pada khususnya telah menunjukan perkembangan yang cukup signifikan, khususnya dibidang pelaksanaan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengakibatkan pertambahan beban tugas dan volume kerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan daerah serta memperhatikan potensi yang ada maka lahirlah aspirasi masyarakat untuk melakukan perubahan wilayah dalam rangka peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat guna menjamin kesejahteraan pada masa yang akan datang. Lahirnya Undang-undang No. 25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom serta undang-undang No. 6 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Pohuwato di Propinsi Gorontalo yang pada hakikatnya mengarah pada perbaikan 15

16 penyelenggara pemerintahan dan kesejahteraan rakyat yang menekankan pada prinsip demokrasi dengan mengedepankan peran serta dan dinamika masyarakat. Hal ini perlu dipahami oleh kita bersama untuk menjawab aspirasi dan dinamika masyarakat yang menghendaki pemerataan pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi wilayah yang bersentuhan langsung dengan peningkatan taraf hidup masyarakat. Dalam upaya mensikapi persoalan tersebut maka upaya pemerintah daerah Kabupaten Bone Bolango untuk melakukan pemekaran kecamatan adalah merupakan solusi terbaik dalam rangka memperpendek rentang kendali pelayanan masyarakat. Hal inilah yang melahirkan aspirasi dan kesadaran masyarakat untuk melakukan pemekaran kecamatan khususnya Kecamatan Bulango Timur. Pemekaran ini berdasarkan Surat Bupati Bone Bolango Tahun 2007 tentang pemekaran wilayah Kecamatan dan Desa di Kabupaten Bone Bolango. Ke-6 (enam) desa yang dimekarkan tersebut, 5 (lima) desa diantaranya menjadi cikal bakal terbentuknya Kecamatan Bulango Timur yaitu: 1. Desa Popodu 2. Desa Toluwaya 3. Desa Bulotalangi 4. Desa Bulotalangi Barat 5. Desa Bulotalangi Timur Sebelumnya Bapak Hamim Pou, S. Kom mengusulkan nama kecamatan yang memuat unsur Hystoris/sejarah. Beliau mengusulkan nama Kecamatan Bulango Raya dengan alasan untuk melestarikan sejarah kerajaan Bulango yang ada di Kecamatan Tapa. Namun seiring dengan berjalannya waktu, dalam sosialisasi panitia menerima saran maupun usul dari masyarakat agar nama kecamatan Bulango Raya dirubah dengan nama kecamatan Bulango Timur yang maksudnya bulango dibagian timur, dengan alasan bahwa ada rencana kecamatan tapa bagian selatan dan bagian hulu akan dimekarkan menjadi kecamatan baru. Berdasarkan pertimbangan tersbut maka telah disepakati perubahan nama Kecamatan yakni menjadi Kecamatan Bulango Timur. Adapun proses pembentukan 16

17 Kecamatan Bulango Timur berlangsung selama + 21 hari. Sejak mulai dari tahab sosialisasi, pembuatan proposal sampai dengan peresmian. Pada tanggal 14 agustus 2007, pukul Bertempat di gedung SD Inpres Bulotalangi Kecamatan Bulango timur. Bupati Bone Bolango Bapak Drs. Hi. Ismet Mile, MM meresmikan Kecamatan Persiapan Bulango Timur menjadi Kecamatan Bulango Timur yang definitif sekaligus melantik Faizal Lamakaraka, S.STP sebagai camat bulango timur. Sambil menunggu pembangunan kantor camat baru, untuk sementara kantor camat masih menggunakan rumah penduduk sebagai pusat pelayanan masyarakat yang pada saat itu pusat pemerintahan kecamatan terletak di desa toluwaya. Kecamatan Bulango Timur terletak di wilayah Kecamatan Tapa bagian timur dengan batas-batas wilayah: a. sebelah Utara : berbatasan dengan Desa Langge Kecamatan Tapa b. sebelah Barat : berbatasan dngan Desa Talumopatu Kecamatan Tapa c. sebelah selatan : berbatasan dengan Desa Mekar Jaya Kecamatan Bulango Selatan d. sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Tilongkabila - Luas Wilayah : Km - Jumlah Penduduk : Jiwa. 4.2 Pembahasan Semua organisasi, baik formal maupun informal selalu membutuhkan pelaksanaan fungsifungsi kepemimpinan. Karena semuanya akan menentukan siapakah pemimpinnya dan siapa pula yang akan dipimpin dalam suatu kegiatan organisasi. Pemimpin yang efektif mampu memberikan pengarahan terhadap usaha semua pekerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Tanpa Pemimpin atau bimbingan, hubungan antara individu dengan tujuan organisasi akan menjadi lemah yang menjadikan suatu keadaan yang mengandung 17

18 berbagai harapan dimana para individu bekerja untuk mencapai tujuannya sendiri, sementara keseluruhan organisasi berada dalam keadaan tidak efisien dalam pencapaian tujuan. Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan mulai ada ketika seseorang mulai mempengaruhi perilaku orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kemampuan dan keterampilan dari seorang pimpinan adalah faktor penting dalam memotivasi pegawainya agar lebih bekerja dengan baik. Dalam hal ini pengaruh seorang pemimpin sangat menentukan arah tujuan dari organisasi. Karena untuk merealisasikan tujuan organisasi perlu menerapkan peran dalam memimpin kerja yang konsisten terhadap situasi kerja yang dihadapi. Selain itu seorang pemimpin didalam melaksanakan tugasnya, harus berupaya menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan bawahannya agar mereka dapat bekerja secara produktif. Dengan demikian secara tidak langsungpun motivasi dari pegawai semakin meningkat. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap indikator dari kepemimpinan yang terdiri dari Fungsi instruksi, Fungsi konsultasi, Fungsi partisipasi, Fungsi delegasi, Fungsi pengendalian memiliki hubungan secara signifikan terhadap motivasi kerja pada instansi tersebut. Setelah dilakukan pengolahan data statistik diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,719, yang berarti variabel kepemimpinan memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai pada Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango Hal ini didukung oleh nilai koefisien determinasi sebesar 51,7 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja sebesar 51,7% ditentukan oleh kepemimpinan, sedangkan sisanya 48,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini seperti insentif, lingkungan kerja dan kompensasi yang dapat mempengaruhi motivasi kerja. Sedangkan uji keberartian koefisien determinasi diperoleh 18

19 harga t hitung = 5,174, sedangkan t tabel =2.437 dengan taraf nya α=5%. Hal ini berarti bahwa nilai t hitung > t tabel, maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Sehingga hipotesis yang menyatakan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango dapat diterima. nya α=5%. Hal ini berarti bahwa nilai t hitung > t tabel, maka H o ditolak dan H a diterima, artinya signifikan. Sehingga hipotesis yang menyatakan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai Kantor Camat Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango dapat diterima. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dan pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan kepemimpinan terhadap motivasi kerja, ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan statistik, nilai koefisien determinasi sebesar 51,7 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja sebesar 51,7 % ditentukan oleh kepemimpinan, sedangkan sisanya 48,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini Sedangkan untuk uji keberartian koefisien determinasi diperoleh harga t hitung = 5,174, sedangkan t tabel =2.437 dengan taraf 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Perlu adanya motivasi dan kepedulian pimpinan terhadap bawahannya sehingga pegawai dapat menyelesaikan tugasnnya dengan baik 2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan beberapa variabel yang lain. DAFTAR PUSTAKA Alm Alma,Buchari Kewirausahaan. Bandung. Alfabeta 19

20 Arep Ishak & Tanjung Hendri Manajemen Motivasi. Jakarta. Pt Gramedia Widiasarana Indonesia Anoraga, Pandji Psikologi Kepemimpinan. Jakarta. PT. Asdi Mahasatga. Arikunto, Suharsimi Manajemen Penelitian. Jakarta. Rieneke Cipta. Gitosudarmo, Indriyo & Sudita, I Nyoman Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta. BPFE. Hasibuan, Melayu. S.P Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara. Matondang Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik. Graha Ilmu. Mudjiarto & Wahid, Aliaras Membangun Karakter dan Su Kepribadian Kewirausahaan. Graha Ilmu. Nurdin. Asrul Pengaruh Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo. Riduan & Santoso Pengantar Statistik. Bandung. Alfabeta. Rivai, Veithzal & Mulyadi, Deddy Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada. Sekaran Research Methods For Bussines. Kwan Men Yon (Terjemahan). Jakarta. Salemba Empat. Silalahi, Ulber Pemahaman Praktis Asas-Asas Manajemen. Bandung. Cv Mandar Maju. Sedarmayanti Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Reflika Aditama. Siswanto, H.B Pengantar Manajemen. PT Bumi Aksara. Sule, Ernie Tisnawati & Saefullah, Kurniawan Pengantar Manajemen. Jakarta. Kencana. Sugiyono Metode Penelitian, Kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta. Sugiyono Statistika Untuk Peneliti Cetakan Ketiga. Bandung. Alfabeta. Syamsul, Arifin Leadership Ilmu dan Seni Kepemimpinan. Jakarta. Mitra Wacana Media. Thoha, Miftah Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta. PT Rajawali Pers. 20

21 Wiludjeng, Sri Pengantar Manajemen.Yogyakarta. Graha Ilmu. Winardi Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta. Rineke Cipta. Yuniarsih, Tjutju & Suwatno Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Alfabeta. 21

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KAB. BONE BOLANGO NOVRIYANTI SUMAS SI MANAJEMEN ABSTRAK Novriyanti Sumas, NIM 931 409 084 Pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Kemajuan kabupaten Bone Bolango pada umumnya dan kecamatan pada khususnya telah menunjukan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai suatu alat, sarana atau proses

BAB I PENDAHULUAN. dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai suatu alat, sarana atau proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai suatu alat, sarana atau proses untuk membujuk

Lebih terperinci

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo HELFRIN TUKI PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN ABSTRAK HELFRIN TUKI NIM 931 409

Lebih terperinci

Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gorontalo

Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gorontalo Pengaruh Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kabupaten Gorontalo WAHYUNI DUNGGIO NIM. 931 409 067 PRODI SARJANA MANAJEMEN ABSTRAK Wahyuni Dunggio, NIM 931 409 067, Pengaruh Insentif

Lebih terperinci

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GALESONG PRATAMA CABANG GORONTALO OLEH MEISKE SALIM NIM.

PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GALESONG PRATAMA CABANG GORONTALO OLEH MEISKE SALIM NIM. 1 PENGARUH FUNGSI KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. GALESONG PRATAMA CABANG GORONTALO OLEH MEISKE SALIM NIM. 931 409 166 ABSTRAK MEISKE SALIM, Nim 931409166. Pengaruh Fungsi Kepemimpinan

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG Reva Maria Valianti *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK 1 PENGARUH KEDISIPLINAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KANTOR PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI GORONTALO Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: 931 409 070

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Sedangkan waktu yang dibutuhkan peneliti untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG Eko Yuliawan STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 eko_yuliawan@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF PADA HOTEL GARUDA DI PONTIANAK Andi Julio Email:andi_julio0909@yahoo.com Program StudiManajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Setiap perusahaan memiliki tujuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Commercial Park CBD BSD Lot VIII No. 3 BSD City BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai pengaruh insentif dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN KUD MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Sehubungan dengan data yang diperlukan maka daerah penelitian difokuskan pada PT. Pegadaian Cabang Gorontalo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA KENCANA KOTA SAMARINDA ejournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2016, 4 (2): 467-478 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona M otivasi adalah suatu aktivitas memberikan dorongan pada sese orang supaya timbul

Lebih terperinci

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak

Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh Jln. R.E. Martadinata No.150 Ciamis. Abstrak PENGARUH PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KEPALA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKANKECAMATAN CIPAKU KABUPATEN CIAMIS Oleh : Nina Martina Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi,

BAB III METODE PENELITIAN. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT. Istana cipta Sembada. Ds. Laban Asem, Kec. Kabat Banyuwangi, perusahaan ini bergerak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan. Tanpa inspirasi pemimpin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), yaitu suatu penelitian dimana peneliti

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ADMINISTRASI DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG Bambang Budiantono bang.tono@gmail.com Fakultas Ekonomi Universitas Widyagama Malang Abstrak: tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. diarahkan untuk dapat menciptakan kualitas manusia. 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu konsekuensi dari Negara berkembang adalah melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik bidang ekonomi maupun sosial budaya. Sebagaimana yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perusahaan pada hakikatnya terdiri dari orang dan peralatan operasionalnya. Bagi perusahaan yang mempunyai banyak karyawan diperlukan suatu sistem yang jelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Yulia Rachmawati (08120143) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah mempunyai tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompensasi dan pengembangan karir terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Bata Purwakarta. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

PERANAN MOTIVASI KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Zainal Ilmi

PERANAN MOTIVASI KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Zainal Ilmi PERANAN MOTIVASI KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN SAMBOJA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Zainal Ilmi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Motivasi Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Sehubungan dengan penelitian ini, lokasi yang akang dijadikan tempat penelitian yaitu Kantor Imigrasi Kelas I Gorontalo. Pemilihan tempat penelitian pada

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah pada

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah pada 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat yang akan dijadikan sebagai objek penelitian adalah pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bone Bolango, yang bertempat dijalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenis penelitian, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada sebuah organisasi pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan pemerintahan, dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang beralamat di jalan Gelatik No. 01, 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, yang

Lebih terperinci

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5

Lebih terperinci

ARTIKEL. Oleh : YUHANIS H0A PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JAMBI KAMPUS SAROLANGUN

ARTIKEL. Oleh : YUHANIS H0A PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JAMBI KAMPUS SAROLANGUN ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATAN SAROLANGUN ARTIKEL Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Terapan (S.Tr) Oleh : YUHANIS H0A113026

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ditahun 2006-2007 ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang saling berusaha bersaing dengan perusahaan lainnya. Keadaan yang demikian menuntut pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sekarang ini dipahami sebagai suatu wadah atau tempat berkumpulnya manusia dalam melaksanakan suatu aktivitas kerjasama antara dua orang atau lebih

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH : PENGARUH KOMPENSASI, PROMOSI JABATAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero), Tbk KANTOR CABANG KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian UD. Inter merupakan salah satu usaha dagang yang terbilang baru diindustri dagang di provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung)

HUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung) HUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung) oleh Lisna Nurlisma Yooke Tjuparmah Program Studi Perpustakaan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR.

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR. PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA UNIT INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA RSUD DR. FAUZIAH BIREUEN Zulfikar Dosen Program Studi Administrasi Niaga Fakultas

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN JURNAL BENCHMARKING Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman 91 98 ISSN. 3459-2461 HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN REWARD DENGAN KINERJA GURU DI SD HIKMATUL FADHILLAH MEDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menetapkan Kantor Sekretariat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menetapkan Kantor Sekretariat 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menetapkan Kantor Sekretariat KPU Kota Gorontalo sebagai lokasi penelitian.

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL DAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dari segi metode, dan penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan kinerja individual yang tinggi, karena pada dasarnya perilaku individu

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan kinerja individual yang tinggi, karena pada dasarnya perilaku individu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi mempercayai bahwa untuk mencapai keunggulan harus mengusahakan kinerja individual yang tinggi, karena pada dasarnya perilaku individu mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, beberapa hal yang dapat disimpulkan dalam kaitan dengan kinerja guru ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP KINERJA PENGURUS KUD KARYA BERSAMA DI WATES LAMPUNG TENGAH. Oleh. Yulistina Dosen Tetap STIE Umitra ABSTRAK

ANALISIS PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP KINERJA PENGURUS KUD KARYA BERSAMA DI WATES LAMPUNG TENGAH. Oleh. Yulistina Dosen Tetap STIE Umitra ABSTRAK 1 ANALISIS PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP KINERJA PENGURUS KUD KARYA BERSAMA DI WATES LAMPUNG TENGAH Oleh Yulistina Dosen Tetap STIE Umitra ABSTRAK Tujuan penelitian adalah sebagai bahan kajian dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan melalui kegiatan-kegiatan yang digerakkan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi kinerja perorangan sangat mempengaruhi kinerja organisasi, baik itu organisasi pemerintahan maupun swasta dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA. Senny Handayani, Siti Aisyah PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KARYAWAN PADA PT ASTRA GRAPHIA Senny Handayani, Siti Aisyah Program Studi D-IV Manajemen Bisnis, Politeknik Pos Indonesia, Bandung sennyhandayani@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2010:2), Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2010:2), Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2010:2), Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah sarana atau alat dalam pencapaian tujuan, yang maksudnya adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya mencapai tujuan.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti mengambil. Suatu instansi akan berkembang dengan baik apabila pemimpin dalam

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti mengambil. Suatu instansi akan berkembang dengan baik apabila pemimpin dalam BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka peneliti mengambil kesimpualan bahwa : Suatu instansi akan berkembang dengan baik apabila pemimpin dalam instasi tersebut memberikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 i PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2013)

PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2013) Vol.VI No.11 April 014 PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 013) Oleh: Fitria Damayanti FE Universitas Wiralodra,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan. Pemimpin yang baik pasti akan memberikan contoh

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU PENGARUH PERENCANAAN DAN PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU Fitria STMIK MURA Lubuklinggau Email: fitria_cutte33@yahoo.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara

CENDEKIA Jurnal Ilmu Administrasi Negara PELAKSANAAN MOTIVASI KEPALA DINAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN MAJALENGKA Oleh : RATNA, S.IP., M.Si. ABSTRAK Belum optimalnya kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bawahan yang berbeda beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa

BAB I PENDAHULUAN. bawahan yang berbeda beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena pemimpin merupakan orang yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Seorang pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi bawahannya agar mau dan mampu untuk bekerja secara efektif efisien,

Lebih terperinci

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR Oleh : I Dewa Nyoman Rai Hadiyasa ABSTRAK Dalam usahanya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka lokasi penelitian akan dilaksanakan pada Kantor Pengadilan Tinggi Gorontalo.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Tohardi. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Tanjung Pura. Bandung. Mandar Maju.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Tohardi. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Tanjung Pura. Bandung. Mandar Maju. DAFTAR PUSTAKA Sumber buku: Ahmad Tohardi. (2002). Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Tanjung Pura. Bandung. Mandar Maju. Ali Muhidin, Sambas dan Maman Abdurahman. ( 2007). Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan

I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk. mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemimpin merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi sekelompok orang dalam usaha mencapai tujuan organisasi dan mengarahkan para pegawai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia semakin pesat sehingga persaingan diantara para pengusaha juga semakin ketat. Masingmasing

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MEUBEL ROTAN CAHAYA BERSATU KOTA GORONTALO. Oleh : Ronald Ishak

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MEUBEL ROTAN CAHAYA BERSATU KOTA GORONTALO. Oleh : Ronald Ishak 1 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA MEUBEL ROTAN CAHAYA BERSATU KOTA GORONTALO ABSTRAK Oleh : Ronald Ishak Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, yaitu metode

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X PENGARUH KOMUNIKASI DAN KONFLIK TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT X Wawan Prahiawan Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten Jln. Raya Jakarta Km. 4 Pakupatan Serang, Banten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. 49 Karena data diperoleh dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Ditinjau dari tingkat eksplanasinya penelitian ini menggunakan pendekatan kuantiatif. Lebih lanjut Sarwono menjelaskan sebagaimana

Lebih terperinci

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG Wiwied Kurniawati Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract This study to obtain information on employee perceptions of the process, style and effectiveness

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA

PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (2): 756-765 ISSN 2477-2631, ejournal.ip.fisip-unmul.org Copyright 2016 PENGARUH MOTIVASI CAMAT TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN BONTANG UTARA Akbar Setiawan 1

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN KERJA KARYAWAN KOPERASI ANUGERAH DI PURWOREJO Widaningsih Rahayu Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. KARSA UTAMA MALL GORONTALO TAHUN 2014 Novita N. Tumulo 1, Dra. Irina Popoi, S.Pd., M.Pd 2, Melan A. Asnawi., S.Pd., M.Si 3 Jurusan Manajemen ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin.

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) UNGARAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci