BAB II KAJIAN PUSTAKA. menjaga dan melestarikan museum. 2.2 Kajian Empiris, dan 2.3 penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. menjaga dan melestarikan museum. 2.2 Kajian Empiris, dan 2.3 penelitian"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA Kajian Pustaka dalam BAB II ini akan membahas tentang : 2.1 Kajian Teoritis yakni Efektivitas, pengertian museum, fungsi museum, manfaat menjaga dan melestarikan museum. 2.2 Kajian Empiris, dan 2.3 penelitian terdahulu. 2.1 Kajian Teoritis Efektivitas Efektivitas menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah suatu yang menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Aspek-aspek efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh (2010: 13), efektivitas dapat dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu program dapat dilihat dari aspekaspek antara lain: (1) Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga dikatakan efektivitas jika melaksanakan tugas atau fungsinya, (2) Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program juga dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya kegiatannya Museum a. Pengertian Museum Museum adalah lembaga yang diperuntukkan untuk masyarakat umum, lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan 8

2 9 perkembangannya. Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau hiburan. b. Fungsi Museum Berdasaran Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 1995, museum bertugas untuk menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan kolektif museum berupa benda cagar budaya. Museum mempunyai empat fungsi besar yaitu: 1. Sebagai tempat pelestarian, museum wajib melaksanakan kegiatan sebagai berikut: (a) Penyimpanan, yang meliputi pengumpulan benda untuk menjadi koleksi, pencatatan koleksi, sistem penomoran dan penataan koleksi, (b) Perawatan yang meliputi kegiatan mencegah dan menanggulangi kerusakan koleksi, (c) Pengamanan, yang meliputi kegiatan perlidungan untuk menjaga koleksi dari ganguan atau kerusakan oleh faktor alam dan ulah manusia. 2. Sebagai sumber informasi, museum melakukan kegiatan pemanfaatan melalui penelitian dan penyajian, (1) Penelitian di lakukan untuk mengembangkan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) Penyajian wajib tetap memperhatikan aspek pelestarian dan pengamanannya. 3. Sebagai tempat ilmu pengetahuan. Dibalik benda benda koleksi tersembunyilah bermacam macam pengetahuan yang setiap saat mengajak para cendekiawan untuk mengungkap tabir rahasianya. Oleh karena itu museum alamat yang tepat bagi mereka yang mengadakan reseach/ penyelidikan/penelitian dan juga bagi mereka yang ingin menambah pengetahuan.

3 10 4. Sebagai pendidikan kebenaran. Penulisan tugas edukasi oleh museum tidak seperti pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, universitasuniversitas karena yang harus di didik oleh museum bukan hanya kelompok anak-anak, mahasiswa, tetapi terdiri dari manusia yang berlainan tingkat kecerdasannya dan pendidikannya, lain kebangsaannya dan lain pula pandangan hidupnya. c. Manfaat menjaga dan melestarikan peningalan sejarah Beberapa manfaat yang didapat dari menjaga kelestarian peniggalan sejarah antara lain yaitu: (a) Menjaga khasanah kebudayaan Bangsa Indonesia, (b) Menambah pendapatan Negara karena digunakan sebagai objek wisata, (c) Menyelamatkan keberadaan benda peninggalan sejarah, sehingga dapat dinikmati oleh generasi yang akan datang, serta (d) Membantu dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan untuk obyek penelitian. d. Tujuan Museum 1. Memberikan pemahaman kepada anggota masyarakat dan sivitas akademika tentang eksistensi dan peran Museum Pendidikan. 2. Memberikan informasi tentang perkembangan pendidikan nasional baik secara horisontal atau vertikal, baik sejenis maupun jenjang pendidikan melalui berbagai koleksi, simbol, dan dokumen yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun. 3. Memberdayakan sivitas akademika UNY dan masyarakat pemerhati pendidikan untuk berkreasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. 4. Memberikan penghargaan kepada para perintis, tokoh dan pejuang pendidikan nasional.

4 11 5. Menambah dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana wisata kampus yang bersifat edukatif rekreatif. 2.2 Kajian Empiris Pengertian Sejarah Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa. Peninggalanpeninggalan itu tersebut sumber sejarah. Ada tiga aspek dalam sejarah yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. Masa lampau dijadikan titik tolak untuk masa yang akan datang sehingga sejarah mengandung pelajaran nilai dan moral. Pada masa kini, sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab dan akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian akan tercatat dalam sejarah. Sejarah terus berkesinambungan sehingga merupakan tentang peristiwa yang panjang. Oleh karena itu sejarah mencakup: 1. Masa lalu yang dilukiskan berdasarkan urutan waktu (kronologis); 2. Ada hubungannya dengan sebab dengan akibat; 3. Kebenarannya bersifat subyektif sebab masih perladanya penelitian lebih lanjut untuk mencari kebenaran yang hakiki;

5 12 4. Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang Fungsi Sejarah Nugroho Notosusanto mengklasifikasikan fungsi sejarah sebagai berikut: 1. Fungsi Rekreatif Sejarah dituliskan sesuai fakta yang tersaji dan disusun dengan menggunakan kronologi seta gaya bahasa yang nembuatnya dapat dinikmati sebagai sebuah karya seni. Peristiwa sejarah yang disusun secara naratif serta mengandung hal-hal yang memiliki karakteristik romantis serta nilai-nilai keindahan akan menimbulkan perasaan senang bagi siapapun yang membacanya. Oleh sebab itu, sejarah dapat dikategorikan sebagai sarana rekreasi bagi manusia untuk kembali menjelajahi masa lalu. 2. Fungsi Inspiratif Fungsi inspiratif yang terkandung dalam sebuah sejarah dapat terwujud melalui peristiwa tertentu yang memberikan dampak bagi siapapun yang terlibat didalamnya, baik pelaku, maupun orang-orang yang menyaksikan peristiwa tersebut. Sejarah juga dapat menjadi sarana pendidikan moral bagi manusia yang hidup di masa kini sebab ada banyak hal dan pelajaran yang dapat dipetik dari berbagai peristiwa yang terjadi di masa lampau. 3. Fungsi Instruktif Sejarah juga dapat berperan sebagai media penyampaian pengetahuan pada subjek pembelajar. Siapapun yang menyaksikan atau membaca sebuah peristiwa sejarah akan mendapatkan gambaran mengenai kehidupan masa lalu dan dapat

6 13 menarik pelajaran dari peristiwa tersebut untuk diaplikasikan ke dalam kehidupannya. 4. Fungsi Edukatif Sejarah dapat menjadi pelajaran bagi setiap orang agar dapat mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Seseorang yang mengerti dan menghargai sejarah akan mampu untuk bertindak dengan bijak dan berpikir secara rasional Jenis-jenis sumber sejarah dan pembagiannya Jenis jenis sumber sejarah Jenis-jenis sejarah atau dalam istilah lain dapat disebut dengan macammacam sumber sejarah ini akan mengarah kepada suatu pertanyaan berupa apa saja sumber-sumber sejarah itu? dalam hal ini tentunya ada beberapa jenis benda yang dapat menjadi sumberatau bukti sejarah. Benda-benda itu berupa: 1. Benda peninggalan atau visual Benda peninggalan sejarah ini berupa bangunan seperti candi, patungpatung, keraton, uang kuno, artefak dan masih banyak lagi benda-benda yang berupa peninggalan sejarah lainya yang dapat Anda temui di museum-museum sejarah. Berikut ini adalah contoh sumber sejarah berupa peninggalan berupa visual. 2. Tulisan atau Dokumen Peninggalan sejarah berbentuk tulisan ini dapat berupa tulisan-tulisan yang mencatat peristiwa yang terjadi di masa lampau atau laporan-laporan berbentuk tulisan yang memuat fakta-fakta sejarah. Berikut contoh dari sumber sejarah berbentuk tulisan ini adalah prasasti, surat perjanjian, arsip-arsip kerajaan atau keraton, atau dokumen-dokumen lain yang dapat dijadikan sumber sejarah.

7 14 3. Lisan Atau Ungkapan Sumber sejarah berikutnya adalah berbentuk lisan atau ungkapan yang berasal dari saksi atau pelaku sejarah sehingga dapat dipertanggujawabkan ungkapan cerita itu. Sumber sejarah berupa lisan ini dapat diperoleh dengan menanyakan langsung dari pelaku atau saksi sejarah (wawancara), atau dari cerita turun temurun yang dapat dipertanggung jawabkan keaslianya. Contoh dari sumber sejarah ini adalah cerita atau ungkapan yang mengandung peristiwa masa. Brarti, jika seseorang bercerita biografi pahlawan, itu adalah salah satu contoh sumber sejarah. Berdasarkan penjelasan mengenai lisan atau tulisan, jika ditarik kesimpulan, benda-benda sumber sejarah itu terdiri dari tiga macam yaitu yang berbentuk benda/visual, tulisan, lisan atau ungkapan. Dengan demikian, ketika seseorang hendak melakukan penelitian terkait dengan sejarah, maka harus menggunakan ketiga jenis benda yang telah disebutkan. Karena benda yang berbentuk visual, tulisan, dan lisan merupakan bukti adanya sejarah Pembagian Sumber Sejarah Sumber sejarah ini secara umum dibagi menjadi dua, Pertama adalah sumber primer dan yang ke dua adalah sumber skunder. Pembagian sumber sejarah ini juga berdasarkan sifat sumber sejarah 1. Sumber Primer Sumber primer ini adalah sember sejarah yang berkaitan langsung dengan sejarah itu sendiri. Bisa dikatakan bahwa sumber sejarah yang primer ini adalah orang-orang yang melihat kejadian sejarah dengan mata kepala mereka sendiri

8 15 tanpa pelantara. Atau orang-orang yang mendengar langsung dengan telinga mereka sendiri ketika peristiwa sejarah itu terjadi. Dan yang paling primer lagi adalah sumber yang berasal dari pelaku atau tokoh sejarah itu sendiri. Karena pelaku sejarah ini adalah seseorang yang telah mengalami langsung peristiwa sejarah itu sendiri. Intinya, setiap orang yang berada ditempat kejadian peristiwa sejarah itu merupakan sumber primer. Jika merujuk benda yang bukan manusia, maka benda-benda yang terlibat langsung dengan peristiwa sejarah juga termasuk sumber primer. Contoh sumber sejarah primer seperti, candi dan keraton dan sebagainya. 2. Sumber Skunder Sumber skunder ini dapat dikatakan sebagai sumber yang kedua. Artinya, orang-orang yang melihat atau mendernga langsung dengan panca indra mereka sendiri dengan melalui pelantara benda lain seperti TV, radio, atau mereka yang mendengar cerita peristiwa sejarah melalui sumber primer. Buku-Buku yang menulis tentang sejarah berdasarkan sumber-sumber primer juga termasuk sumber skunder. Karena melalui sumber primer peneliti menuangkan peristiwa sejarah melalui tulisan yang berbentuk buku Pengertian Peninggalan Sejarah Pengertian peninggalan sejarah adalah benda-benda sisa masa lampau yang mempunyai nilai sejarah dan masih ada hingga kini. berbagai peninggalan sejarah banyak sekali jenisnya, tersebar di berbagai tempat di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa peninggalan sejarah yang ditemukan di Indonesia berdasarkan tempat asalnya.

9 16 1. Pulau sumatera a. Nekara perunggu Nekara perunggu adalah gendang besar terbuat dari perunggu berhiaskan ukiran orang menari, perahu, dan topeng. Nekara perunggu merupakan peninggalan dari zaman perunggu yang dipergunakan dalam upacara ke-agamaan. b. Candi muara takus dan biaro bahal Candi muara takus terletak di dekat bangkinang (Riau), di tepi sungai Kampar. Sedangkan candi biaro bahal terletak di padang sidempuan (Sumatra utara). Kedua candi tersebut bercorak agama budha sebagai lambing kebesaran kerajaan Sriwijaya. c. Prasasti Prasasti adalah tulisan atau gambar yang terdapat pada batu atau tembaga. Prasasti disebut juga batu bertulis. Beberapa contoh prasasti di Sumatra adalah Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Telaga Batu, dan Prasasti Talang Tuo di Palembang (Sumatra Selatan); Prasasti Kota Kapur di Pulau Bangka (Bangka Belitung); dan Prasasti Karang Berahi (Jambi). 2. Pulau jawa a. Kapak parimbas Kapak perimbas adalah alat potong berupa kapak yang tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan cara menggenggam Penelitian terhadap kapak ini dilakukan di Pacitan (Jawa Timur). b. Candi Borobudur

10 17 Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang (Jawa Tengah). Candi ini didirikan pada awal abad IX dan bercorak agama Buddha. c. Candi prambanan Candi prambanan terletak di kabupaten klaten (jawa tengah). Candi ini didirikan pada abad IX dan bercorak agama hindu. d. Candi kedongsongo Candi Gedong Songo terletak di Desa Candi, Kabupaten Semarang (Jawa Tengah). Kompleks percandian Gedong Songo berada di lereng sebelah selatan Gunung Ungaran. Dari 9 kelompok candi yang ada, sekarang tinggal 6 kelompok candi. Candi ini diperkirakan berasal dari abad III IX. Candi Gedong Songo berporak agama Hindu. e. Candi kalasan Candi Kalasan terletak di Desa Kalasan, Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta). Candi ini didirikan pada pertengahan abad IX dan bercorak agama Buddha. EL Candi Mendut dan Candi Pawon. f. Candi mendut dan candi pawon berada tidak jauh dari Candi Borobudur. Candi Pawon terletak di sebelah timur Candi Borobudur dan di sebelah barat Candi Mendut. Candi Pawon merupakan candi peninggalan agama Buddha sedangkan Candi Mendut berada di ujung timur Candi Pawon. Candi Mendut dan Candi Pawon diperkirakan sezaman dengan Candi Borobudur yang dibangun pada abad IX dan bercorak agama Buddha.

11 18 g. Arca prajnaparamita Arca Prajnaparamita adalah patung seorang ratu peninggalan dari Kerajaan Singasari pada abad XIII. Arca ini disimpan di negeri Belanda, sedangkan tiruannya disimpan di Museum Pusat Jakarta. Prajnaparamita dianggap sebagai perwujudan Ken Dedes di Singasari. Ken Dedes adalah permaisuri dari Ken Arok yang dianggap sebagai ibu yang bijaksana. h. Candi kidal Candi Kidal terletak di sebelah tenggara Kota Malang, tepatnya di Desa Rejo Kidul, Kecamatan Tumpang (Jawa Timur). Candi ini sebagai tempat perabuan jenazah Anusapati pada tahun Di candi ini pernah ditemukan pula arca Syiwa Mahadewa yang sekarang disimpan di Museum Royal Tropi-cal lnstitute, Negeri Belanda. Candi ini merupakan candi agama Hindu. i. Candi jago Candi Jago yang disebut juga Candi Jajaghu berada di Desa Jago, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang (Jawa Timur). Candi ini tempat pemakaman Rangga Wuni yang meninggal tahun Candi Jago menunjukkan perpaduan antara dua agama, yaitu agama Hindu dan Buddha. j. Candi singasari Candi Singasari terletak di Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang (Jawa Timur). Candi ini merupakan candi tempat ditemukannya arca Prajnaparamita. Berdasarkan arca-arca yang ditemukan, diperkirakan

12 19 candi ini merupakan perpaduan latar belakang keagamaan antara Buddhisme dan Syiwaisme. Candi yang dibangun pada abad XII ini merupakan penghormatan pada Raja Kertanegara yang wafat pada tahun k. Candi panataran Candi Panataran terletak di Kabupaten Blitar (Jawa Timur). Candi ini termasuk salah satu peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Di halaman Candi Panataran ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 1119 Saka atau 1197 Masehi, dikenal sebagai Prasasti Palah. Prasasti Palah dibuat oleh Raja Srengga dari Kediri. Nama Palah juga ditemukan dalam Nagarakertagama yang menyebutkan bahwa ketika Hayam Wuruk berkeliling Jawa Timur singgah di sebuah bangunan suci bernama Palah. l. Gua maharani termasuk peninggalan sejarah dalam masa perjuangan fisik melawan penjajah. Gua ini terietak di Desa Tunggal, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Lamongan (Jawa Timur). m. Prasasti. Prasasti yang terdapat di Pulau Jawa di antaranya adalah Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, dan Prasasti Jambu (Jawa Barat); Prasasti Dinoyo (Jawa Timur); Prasasti Kalasan, dan Prasasti Kedu (Jawa Tengah).

13 20 3. Pulau Kalimantan a. Kubang Kubang adalah semacam bangunan berbentuk cungkup digunakan untuk makam raja-raja Gowa dan Tallo yang terdapat di Makasar, Provinsi Sulawesi Seratan. b. Yupa Yupa merupakan prasasti yang dipahat pada tiang atau tugu batu, contohnya adalah prasasti Mulawarman yang terletak di tepi Sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur.Yupa ini buatan para Brahmana untukpenghormatan kepada Raja I Mulawarman. Prasasti ini berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Pada prasasti disebutkan bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara besar di tempat suci bernama Wapra Keswara dan memberikan sedekah berupa ekor sapi kepada para Brahmana. 4. Pulau bali dan nusa tenggara a. Kelompok candi padas Kelompok candi ini terletak di Gunung Kawi, Tampaksiring, Provinsi Bali b. Taman mayura Taman Mayura terdapat di Desa Pamotan, Kecamatan Cakranegara, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Taman Mayura atau Bale Kambang (taman di atas air) adalah salah satu bangunan yang terdapat di kompleks Taman Mayura. Mayura berarti burung merak (Sanskerta). Taman Mayura semula bernama Taman Kelepug dari bahasa Bali yang

14 21 berarti mata air. Diberi nama demikian, karena terdapat mata air yang terletak di bawah Bale Kambang. Taman Mayura dibangun pada abad XVIII oleh Kerajaan Singasari atau Karangasem Sasak pada masa pemerintahan Raja I Gusti Wayan Tiga. 5. Kepulauan Maluku Beberapa peninggalan sejarah yang terdapat di Kepulauan Maluku diantaranya adalah Masjid Kesultanan Ternate dan Gereja Banda Neira. Selain peninggalan berupa bangunan, karya sastra berikut juga termasuk sebagai peninggalan sejarah seperti: Kitab Mahabrata ditulis Resi Wiyasa, Kitab Ramayana ditulis Resi Walmiki, Kitab arjunawiwaha ditulis Mpu Kanwa, Kitab smaradahana ditulis Dharmaja, Kitab sutasoma ditulis Mpur Tantular, Kitab nagarakertagama Mpu Prapanca., Kitab bharatayudha ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh Upaya Pelestarian Peninggalan Sejarah Peninggalan sejarah banyak macam, jenisnya dan manfaatnya banyak sekali. Menghargai peninggalan sejarah itu. Cara kita menghargai agar tetap lestari, antara lain: (a) Memelihara peninggalan sejarah sebaik-baiknya, (b) Melestarikan benda sejarah tersebut agar tidak rusak, (c) Tidak mencoret-coret benda peninggalan sejarah, (d) Turut menjaga kebersihan dan keutuhan, (e) Wajib menaati tata tertib yang ada dalam setiap tempat peninggalan sejarah, (f) Wajib menaati peraturan pemerintah yang berlaku. 2.3 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti lain.

15 22 Tabel 2.1 Penelitian Tedahulu No Peneliti Temuan Relevan 1. Udjan Verny (2012) Fungsi museum bung karno Penelitian ini dianggap Judul Fungsi ini merupakan upaya relevan dengan penelitian museum Bung karno pelestarian benda-benda yang akan dilakukan Ende Sebagai Suatu bersejarah yang dapat karena sama-sama Tempat Pelestarian dijadikan sumber belajar dan membahas tentang Benda-Benda Bersejarah di objek rekreasi. Museum ini mempunyai latar belakang museum atau peninggaln bersejarah. Perbedaan yang Kabupaten Ende sejarah yang menarik karena mendasar antara penelitian museum ini merupakan bekas yang akan dilakukan tempat tinggal Bung karno adalah terletak pada judul Presiden 1 RI dan dan lokasi penelitian keluarganya pada masa dengan fungsi museum pemerintahan Hindia bung karno ende sebagai Belanda. Museum bung karno tempat pelestarian bendabenda digunakan dalam dunia bersejarah di 2. Arif Widayanto (2011) Pemanfaatan Museum Diponorogo Sebagai Sumber Belajarsejarah Pada Materi Bentuk- Bentuk Perlawanan Rakyat Indonesia Dalam Menentang Kolonialis Bangsa Barat Periode Sesudah Tahun 1800 Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas VIII SMP Negeri 3 Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011 pendidikan khususnya pendidikan sejarah dan memperkenalkan kepada masyarakat serta nilai-nilai sejarah dibalik berdirinya museum bung karno. Pemanfaatan museum sebagai sumber belajar sejarah utuk meningkatkan hasil belajar dan mutu pendidikan tentang sejarah pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Magelang. Museum sangat bermanfaat dalam meningkat motivasi belajar siswa karena siswa lebih cepat mengerti apabila melihat secara langsung atau mempraktekkan. Proses pembelajaran sejarah masih belum terkonvesianal dan kurang memanfaatkan sumber belajar dilingkungan sekitar siswa sehingga hasil belajar masih rendah. kabupaten ende. Sedangkan penelitian yang akan dilakkukan lebih menitik beratkan pada Efektivitas fungsi museum dalam, melestarikan peninggalan sejarah di kota probolinggo Penelitian ini dianggap relevan dengan penelitian yang akan dilakukan karena sama-sama membahas tentang museum atau peninggaln bersejarah. Perbedaan yang mendasar antara penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada judul, lokasi dan penelitian dengan pemanfaatan museum sebagai sumber belajar sejarah untuk meningkatkan hasil belajar dan mutu pendidikan tentang sejarah pada siswa. Penelitian yang akan dilakkukan lebih menitik beratkan pada Efektivitas fungsi museum dalam, melestarikan peninggalan sejarah di kota probolinggo

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA

PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA PETA KONSEP KERAJAAN-KARAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA IPS Nama :... Kelas :... 1. Kerajaan Kutai KUTAI Prasasti Mulawarman dari Kutai Raja Kudungga Raja Aswawarman (pembentuk keluarga (dinasti)) Raja

Lebih terperinci

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi

Lebih terperinci

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM AKULTURASI : menerima unsur baru tapi tetap mempertahankan kebudayaan aslinya jadi budaya campuran ASIMILASI : pernggabungan kebudayaan lokal dan unsur baru tapi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

LAMPIRAN 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I LAMPIRAN 67 LAMPIRAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 68 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD Negeri Kutowinangun 04 Mata Pelajaran : IPS Kelas : 5 (lima) Semester :

Lebih terperinci

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS LAMPIRAN Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SMP N 44 Bandung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/2 Standar Kompetensi :

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN PELAJARAN 2008/2009. BAB 5 = Kerajaan dan Peninggalan Hindu, Budha, dan Islam

DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN PELAJARAN 2008/2009. BAB 5 = Kerajaan dan Peninggalan Hindu, Budha, dan Islam UK 5 Sem 1-IPS Grade V Bab 5 Kur KTSP 2008 SD-YPJ-KK Page 1 DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN KABUPATEN MIMIKA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 BAB 5 = Kerajaan dan Peninggalan Hindu, Budha, dan Islam Kemampuan

Lebih terperinci

INTERAKSI KEBUDAYAAN

INTERAKSI KEBUDAYAAN Pengertian Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing

Lebih terperinci

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD

MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH. By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD MENGHARGAI PENINGGALAN SEJARAH By : Arista Ninda Kusuma / PGSD USD Bentuk-bentuk Peninggalan Sejarah 1. Fosil Fosil adalah sisa-sisa tulangbelulang manusia dan hewan atau tumbuhan yang membatu. Tulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Jawa kaya akan peninggalan-peninggalan purbakala, di antaranya ialah bangunan-bangunan purbakala yang biasa disebut candi. Candi-candi ini tersebar di

Lebih terperinci

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO :

KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH PENYUSUN : 1. A. ARDY WIDYARSO, DRS. ID NO : KISI-KISI PENYUSUNAN SOAL UJIAN SEKOLAH JENJANG PENDIDIKAN : PENDIDIKAN DASAR SATUAN PENDIDIKAN : SEKOLAH DASAR (/MI) MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) ALOKASI WAKTU : 120 MENIT JUMLAH SOAL

Lebih terperinci

BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT

BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT MATERI PELAJARAN: IPS SD KELAS 4 SEMESTER I BAB I PENINGGALAN SEJARAH DI LINGKUNGAN SETEMPAT A. Peninggalan Sejarah Sejarah adalah cerita tentang kehidupan yang benar-benar terjadi di masa lalu. Sedangkan

Lebih terperinci

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1

JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A. Dimensi obyek = 5m x 2m 1 :1. diorama 1 : 1. Dimensi 1 vitrin B = 1,7 m x 1,2 m 1 : 1 LAMPIRAN JENIS KOLEKSI KETERANGAN UKURAN SKALA GAMBAR RUANG TRANSISI A Gua + Relief Relief bercerita tentang peristiwa sejarah manusia purba (bagamana mereka hidup, bagaimana mereka tinggal, dll) 5m x

Lebih terperinci

Ciri-Ciri Candi Di Jawa Timur Bentuk bangunan ramping Atapnya merupakan perpaduan tingkatan Puncaknya berbentuk kubus Tidak ada makara dan pintu relung hanya ambang dan atasnya saja yang diberi kepala

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4. Pasasti Yupa

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4. Pasasti Yupa SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.4 1. Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Bukti yang memperkuat adanya kerajaan Kutai di Indonesia

Lebih terperinci

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA STANDAR KOMPETENSI: 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman

Lebih terperinci

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau MATERI USBN SEJARAH INDONESIA PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ILMU SEJARAH 1. PENGERTIAN SEJARAH Istilah Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu Syajaratun yang berarti Pohon. Penggunaan kata tersebut dalam

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2

BAB II PEMBAHASAN. Kamajaya,Karkono,Kebudayaan jawa:perpaduannya dengan islam,ikapi,yogja,1995 2 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum pendidikan adalah upaya menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap insan. Potensi itu berupa kemampuan berbahasa, berfikir, mengingat menciptakan

Lebih terperinci

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7 SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7 1. Sejarah Sunda Kata Sunda artinya Bagus/ Baik/ Putih/ Bersih/ Cemerlang, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 : KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA HINDU-BUDDHA Nurul Layyina X IIS 2

BAB 2 : KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA HINDU-BUDDHA Nurul Layyina X IIS 2 BAB 2 : KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA HINDU-BUDDHA Nurul Layyina X IIS 2 A. Teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan hindu-buddha di indonesia 1. Masuk dan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melakukan kegiatan belajar, begitu juga sebaliknya siswa yang tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk melakukan kegiatan belajar, begitu juga sebaliknya siswa yang tidak 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar Motivasi sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena motivasi adalah salah satu prasyarat yang sangat penting dalam belajar, karena motivasi akan menyebabkan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA

PENDIDIKAN PANCASILA. Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Novia Kencana, S.IP, MPA PENDIDIKAN PANCASILA Hakikat Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Novia Kencana, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com Pengantar Secara epistomologis dan pertanggung jawaban ilmiah,

Lebih terperinci

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk

Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila telah ada di Indonesia pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu sebelum bangsa Indonesia terbentuk Proses perumusan materi Pancasila secara formal dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Pariwisata penting bagi negara karena menghasilkan devisa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Pariwisata penting bagi negara karena menghasilkan devisa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Pariwisata merupakan industri global yang bersifat fenomenal. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat baik dari jumlah wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. membentang luas lautan yang merupakan pesisir utara pulau Jawa. Kabupaten BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Tuban provinsi Jawa Timur merupakan wilayah yang berada di Jalur Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa. Sebelah utara Kabupaten Tuban membentang luas lautan

Lebih terperinci

SEJARAH DAN PENINGGALANNYA

SEJARAH DAN PENINGGALANNYA SEJARAH DAN PENINGGALANNYA A. PERIODISASI SEJARAH DI INDONESIA Sejarah manusia di dunia terbagi menjadi dua zaman, yaitu zaman pra sejarah dan zaman sejarah. Zaman pra sejarah adalah zaman di mana manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I

BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Pulau Jawa yang memiliki kekayaan akan peninggalan kebudayaan. Bentuk dari peninggalan kebudayaan dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam khazanah sastra Jawa Kuna (kawi) memang telah sejak lama memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan sastra Jawa Kuna yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut

BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Program Studi IPA (Sejarah) Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Kerajaan Kutai dan Tarumanegara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

Lebih terperinci

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi

Forum Bina Prestasi DI UNDUH DARI YUDHISTIRA LEARNING CENTER. Anggota Ikapi Forum Bina Prestasi Anggota Ikapi Pendalaman Buku Teks Tematik Pahlawanku 4E Kelas IV SD Penyusun Forum Bina Prestasi Pramita Indriani Damarasih Sumiyono Untari Teguh Purwantari Sutarman Editor Indriani

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN

BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN Para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pembagian gaya seni candi masa Majapahit maupun Jawa Timur antara lain adalah: Pitono Hardjowardojo (1981), Hariani Santiko

Lebih terperinci

8.Raja Mulawarman dalam agamanya menyembah dewa siapa? Jawab: Dewa shiwa.

8.Raja Mulawarman dalam agamanya menyembah dewa siapa? Jawab: Dewa shiwa. Agama apa yang dianut oleh sebagian besar penduduk Bali? Agama Hindu. 2.Siapa yang membawa agama Hindu masuk ke Indonesia? Peagang dari India. 3.Bukti-bukti apa saja yang menunjukkan bahwa agama dan kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya peninggalan peninggalan sejarah yang tersebar luas hampir

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy

ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU. Oleh: Elvin Winardy ABSTRAK PERANCANGAN MEDIA PROMOSI CANDI MUARA TAKUS PROVINSI RIAU Oleh: Elvin Winardy 1064086 Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak peninggalan sejarah. Salah satu peninggalan bersejarah yang

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1. Menhir. Waruga. Sarkofagus. Dolmen SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 3. PERADABAN AWAL INDONESIALatihan Soal 3.1 1. Bangunan megalithikum yang berbentuk batu bertingkat berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang disebut...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang berbhinneka tunggal ika. Terdapat banyak suku di Indonesia yang memiliki ciri khas dan keunikan yang berbedabeda. Selain memiliki

Lebih terperinci

'; Soekanto Soerjono, Prof, Dr, SH, MA, Sosiologi Suatu Ppngantar, CV Rajawali, Jakarta, 1982.

'; Soekanto Soerjono, Prof, Dr, SH, MA, Sosiologi Suatu Ppngantar, CV Rajawali, Jakarta, 1982. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indonesia mempunyai sejarah kebudayaan yang telah tua, berawal dari masa prasejarah (masa sebelum ada tulisan), masa sejarah (setelah mengenal tulisan)

Lebih terperinci

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana.

: Restu Gunawan, Sardiman AM, Amurwani Dwi L., Mestika Zed, Wahdini Purba, Wasino, dan Agus Mulyana. Hak Cipta 2013 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

KEGUNAAN SEJARAH Bersifat edukatif, k

KEGUNAAN SEJARAH Bersifat edukatif, k KEGUNAAN SEJARAH Apakah kegunaan mempelajari sejarah? Tentu mempelajari sejarah banyak gunanya, karena sejarah berbicara tentang kehidupan manusia. Kegunaan mempelajari sejah yaitu: Bersifat edukatif,

Lebih terperinci

87 Universitas Indonesia

87 Universitas Indonesia BAB 4 PENUTUP Kepurbakalaan Islam di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa merupakan perpaduan dari kebudayaan Islam dengan kebudayaan lokal atau kebudayaan lama yaitu kebudayaan Hindu-Buddha. Perpaduan dua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang terdiri dari berbagai macam pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki kota-kota

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah

I.PENDAHULUAN. provinsi di Indonesia. Sebagai bagian dari Indonesia, Lampung tak kalah 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ragam budaya dan nilai tradisi yang tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari berbagai macam peninggalan yang ditemukan dari berbagai provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing yang sangat strategis, yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan yang menghubungkan antara

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN WISATA CANDI PENATARAN DI BLITAR JAWA TIMUR

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN WISATA CANDI PENATARAN DI BLITAR JAWA TIMUR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN WISATA CANDI PENATARAN DI BLITAR JAWA TIMUR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) SEJARAH TRADISI SEJARAH MASA PRA AKSARA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA Tradisi masyarakat Indonesia masa pra-aksara Jejak

Lebih terperinci

Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia. Disusun Oleh Kelompok 10

Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia. Disusun Oleh Kelompok 10 Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia Disusun Oleh Kelompok 10 Nama Kelompok Fopy Ayu meitiara Fadilah Hasanah Indah Verdya Alvionita Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia 1. Kerajaan Kutai

Lebih terperinci

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung Nama Melayu pertama kali dipakai sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi di tepi sungai Batang hari. Peninggalan paling tua dari bahasa Melayu adalah

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya. SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6 1. Berdasarkan letak geografis Indonesia yang berada dalam jalur perdagangan dunia, serta

Lebih terperinci

Kerajaan Sriwijaya. 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya. 1. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatera dan banyak memberi pengaruh di Nusanatara. Dalam bahasa sansekerta, Sri berarti kemenangan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah dalam bahasa Indonesia merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi rajaraja yang memerintah.

Lebih terperinci

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno KELOMPOK 4 : ADI AYU RANI DEYDRA BELLA A. GHANA N.P. PUSAKHA S.W.Q (01) (Notulen) (08) (Moderator) (11) (Anggota) (20) (Ketua) Kerajaan Mataram (Hindu-Buddha), sering disebut dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Candi adalah salah satu peninggalan budaya dari zaman purba di Indonesia. Candi-candi tersebut banyak ditemukan di Pulau Jawa, Bali dan Kalimantan. Candi Borobudur

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.70/UM.001/MP/2016 TENTANG PENETAPAN OBYEK VITAL NASIONAL DI SEKTOR PARIWISATA

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM.70/UM.001/MP/2016 TENTANG PENETAPAN OBYEK VITAL NASIONAL DI SEKTOR PARIWISATA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA MOR KM.70/UM.001/MP/2016 TENTANG PENETAPAN OBYEK DI SEKTOR PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan

BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN. Batang Hari. Candi ini merupakan peninggalan abad ke-11, di mana Kerajaan BAB II DESKRIPSI LOKASI OBJEK PENELITIAN A. Deskripsi Objek Wisata Candi Muaro Jambi Candi Muaro Jambi terletak di Kabupaten Muaro Jambi, tepatnya di Kecamatan Muaro Sebo, Provinsi Jambi. Lokasi candi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian LAMPIRAN 76 Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian 77 Lampiran 2. Silabus Mata Pelajaran Sejarah Kelas X SMA Kristen Satya Wacana 2011/2012 78 79 80 Lampiran 3. Hasil UTS-1 Kelas X-5 SMA Kristen Satya

Lebih terperinci

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/1 Standar : 1. Menganalisis Perjalanan pada Masa Negara-negara Tradisional 1.1. Menganalisis Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang sangat kaya akan peninggalan kebudayaan pada jaman Hindu Budha. Kebudayaan sendiri berasal dari bahasa sansekerta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak peninggalan sejarah, baik yang berupa bangunan (candi, keraton, benteng pertahanan), maupun benda lain seperti kitab

Lebih terperinci

Kerajaan Kutai. A. Berdirinya Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai. A. Berdirinya Kerajaan Kutai Kerajaan Kutai A. Berdirinya Kerajaan Kutai Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur yang merupakan Kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ditemukannya tujuh buah batu tulis yang

Lebih terperinci

Kunci Latihan Ulangan Semsester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI

Kunci Latihan Ulangan Semsester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI Kunci Latihan Ulangan Semsester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VI A. Pilgan 1. a. koordinat Memperbesar atau memperkecil peta dapat dilakukan dengan menggunakan garis koorindat. 2. b. Nusa Tenggara Tmur

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PADA MASA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA

PERKEMBANGAN PADA MASA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA Bab 10 PERKEMBANGAN PADA MASA HINDU-BUDDHA DI INDONESIA Sumber: bp3.blogger.com Sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, sebenarnya masyarakat sudah mempunyai kepercayaan dan adat istiadat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu ritus kehidupan yang dilalui baik oleh individu

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu ritus kehidupan yang dilalui baik oleh individu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu ritus kehidupan yang dilalui baik oleh individu maupun oleh kelompok masyarakat, sehingga melalui ritus kehidupan, kebudayaan dapat dialami

Lebih terperinci

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor), Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata saat ini menjadi sebuah kebutuhan bagi berbagai elemen masyarakat. Pariwisata dalam UU NOMOR

Lebih terperinci

PEMBAGIAN KUOTA PELAKSANAAN ASESMEN ONLINE PEGAWAI KEMENDIKBUD TAHUN 2017

PEMBAGIAN KUOTA PELAKSANAAN ASESMEN ONLINE PEGAWAI KEMENDIKBUD TAHUN 2017 Catatan: 1. Jumlah peserta asesmen pada tabel berikut tidak termasuk JFU peserta asesmen yang ditunjuk menjadi Petugas Pendamping. 2. JFU peserta asesmen yang ditunjuk sebagai Petugas Pendamping Utama,

Lebih terperinci

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA

PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat: 1. menjelaskan proses masuknya agama Hindu-Budha ke Indonesia; dan 2.

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5. 1, 2 dan 3. 1, 2 dan 4. 1, 2 dan 5. SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 5. PERADABAN AWAL INDONESIA DAN DUNIALATIHAN SOAL BAB 5 1. Perhatikan hasil budaya masa pra aksara berikut ini! 1. Kjokken moddinger 2. Abris souche roche 3. Flakes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu daerah yang mempunyai keistimewaan tersendiri. DIY dipimpin oleh seorang sultan dan tanpa melalui pemilihan

Lebih terperinci

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan hakekat, ruang lingkup dan prinsip dasar ilmu dan penelitian sejarah Indikator : Memahami pengertian sejarah Mengidentifikasikan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama matakuliah Kode/SKS Status mata kuliah Deskripsi Singkat : ARKEOLOGI HINDU-BUDDHA : BDP 1107/ 2 SKS : Wajib : Pengenalan tinggalan arkeologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara Indonesia ini banyak sekali terdapat benda-benda

BAB I PENDAHULUAN. Di Negara Indonesia ini banyak sekali terdapat benda-benda 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Negara Indonesia ini banyak sekali terdapat benda-benda peninggalan bersejarah dan purbakala yang merupakan warisan dari nenek moyang bangsa ini. Peninggalan

Lebih terperinci

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat

Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat Verifikasi dan Validasi Cagar Budaya Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat Pusat Data dan Statistik Daftar Isi A. Pendahuluan B. Hasil Verifikasi dan Validasi Data Master Referensi Cagar Budaya Kab.

Lebih terperinci

lebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks

lebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks 3 Relief menjadi media penyampaian pesan karena merupakan media yang lebih cepat dan mudah dikenal oleh masyarakat luas daripada teks. Membaca teks lebih sulit karena diperlukan pengetahuan tentang bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sekitar 500 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, yang dipengaruhi oleh kebudayaan India,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN/Permana Adi Wijaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki ratusan peninggalan benda bersejarah yang berbedabeda. Masing masing daerah memiliki benda yang bersejarah tersendiri yang dapat diangkat

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Gambar 1.2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tempat wisata, meliputi wisata alam, budaya hingga sejarah ada di Indonesia. Lokasi Indonesia yang berada di daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pulau Bangka merupakan pulau kecil di sebelah selatan Sumatra. Pulau ini sudah terkenal sejak abad ke-6. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan prasasti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia termasuk oleh rakyat yang ada di Sumatera Utara. Secara umum mereka sudah mengetahui bahwa

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom.

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke: Pendidikan Pancasila Berisi tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Fakultas Fakultas Teknik Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Judul Penelitian ini tentang Analisis Patung Figur Manusia Karya Nyoman Nuarta di Galeri NuArtSculpture Park. Pengambilan judul penelitian ini didasari oleh

Lebih terperinci

1. Kutai adalah kerajaan hindu pertama yang pernah berdiri di nusantara pada abad ke 4 di wilayah Kalimantan timur.

1. Kutai adalah kerajaan hindu pertama yang pernah berdiri di nusantara pada abad ke 4 di wilayah Kalimantan timur. (bahan belajar untuk siswa-siswi yang saya bimbing) Pengertian Konsep Konsep adalah abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan.

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN Sejarah Seni Rupa Prasejarah Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Teknik Perencanaan & Desain Desain Produk 01 Kode MK Abstract Seni rupa dapat dikatakan sebagai

Lebih terperinci

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan hakekat, ruang lingkup dan prinsip dasar ilmu dan penelitian sejarah Indikator : Memahami pengertian sejarah Mengidentifikasikan

Lebih terperinci

Kelas V Semester 1. I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling benar!

Kelas V Semester 1. I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c, atau d di depan jawaban yang paling benar! Kelas V Semester 1 Standar Kompetensi : : Kemampuan memahami: (1) Keragaman kenampakan alam, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia; (2) Perjalanan bangsa Indonesia pada masa Hindu- Buddha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia yang terdiri atas beberapa pulau dan kepulauan serta di pulau-pulau itu terdapat berbagai suku bangsa masing-masing mempunyai kehidupan sosial,

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan No.1864, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA. Perwakilan. Orta. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 103 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Museum Taman Prasasti adalah salah satu museum di Jakarta yang mempunyai daya tarik dan keunikan tersendiri. Daya tarik tersebut berupa lokasi museum yang

Lebih terperinci

Indikator. Teknik. peninggalan. sejarah yang bercorak Hindu yang ada di Indonesia Mampu menceritakan. peninggalan

Indikator. Teknik. peninggalan. sejarah yang bercorak Hindu yang ada di Indonesia Mampu menceritakan. peninggalan Silabus Sekolah : Kelas : V Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Buddha

Lebih terperinci

PERCANDIAN PADANGLAWAS

PERCANDIAN PADANGLAWAS PERCANDIAN PADANGLAWAS Di daerah Padanglawas yang merupakan dataran rendah yang kering, pada masa lampau mungkin tidak pernah menjadi pusat pemukiman, dan hanya berfungsi sebagai pusat upacara keagamaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan Indonesia memiliki ragam suku dan budaya, dalam proses pembentukannya setiap budaya yang dimunculkan dari masing-masing daerah memiliki nilai sejarah. Pembentukan

Lebih terperinci

Geografi BUDAYA NASIONAL DAN INTERAKSI GLOBAL I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Budaya Nasional 1. Pengertian Budaya Nasional

Geografi BUDAYA NASIONAL DAN INTERAKSI GLOBAL I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Budaya Nasional 1. Pengertian Budaya Nasional xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI BUDAYA NASIONAL DAN INTERAKSI GLOBAL I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami budaya

Lebih terperinci

diunduh dari

diunduh dari diunduh dari http://www.pustakasoal.com MEMAHAMI SEJARAH SMA DAN MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan 2 Program Ilmu Pengetahuan Sosial Tarunasena M. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional i KATA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Blitar memiliki banyak sektor pariwisata yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Blitar memiliki banyak sektor pariwisata yang salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kabupaten Blitar memiliki banyak sektor pariwisata yang salah satunya adalah sektor yang sangat menjanjikan. Dibalik perkembangan teknologi yang begitu cepat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar. Berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar. Berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Candi Cetho merupakan salah satu candi peninggalan jaman Hindu yang dimiliki oleh Kabupaten Karanganyar. Berada di Dusun Cetho, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara yang sejarah kebudayaannya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara yang sejarah kebudayaannya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara yang sejarah kebudayaannya dipengaruhi oleh kebudayaan India. Salah satu pengaruh kebudayaan India ialah dalam aspek religi, yakni

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang BAB II METODE PERANCANGAN A. Analisis Permasalahan Berdasarkan fokus permasalahan di atas ada tiga permasalahan yang muncul dalam mengembangkan relief candi menjadi sebuah motif. Pertama, permasalahan

Lebih terperinci

Allah SWT semata. Untuk itu, manusia harus mengagungkan asma Allah, dengan

Allah SWT semata. Untuk itu, manusia harus mengagungkan asma Allah, dengan 1 Manusia lahir, hidup, dan akhirnya meninggalkan dunia hanya atas kehendak Allah SWT semata. Untuk itu, manusia harus mengagungkan asma Allah, dengan mengakui bahwa dunia beserta segala isinya dan seluruh

Lebih terperinci