PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

Transkripsi

1 PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, PELAYANAN FISKUS TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Semarang Candisari) UTAMI PUJI LESTARI Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : @mhs.dinus.ac.id ABSTRACT This research aims to test empirically the effect of the taxpayer awareness tax penalties and tax authorities services on individual taxpayer compliance in KPP Pratama Semarang Candisari. The population in this research who is registered in KPP Pratama Semarang Candisari are about indvidual taxpayer. Total sample is used in this research obtain 100 respondents of individual taxpayer. The collecting data method of primary data by using survey method with questionnare. The research uses accidential sampling to get sample, while analysis using the multiple regression. The result from this research describes that taxpayer awareness and tax penalties have a significant effect on individual taxpayer compliance while tax authorities service has no significant effect on individual taxpayer compliance in KPP Pratama Semarang Candisari. Keywords : taxpayer awareness; tax penalties; tax authorities service; taxpayer compliance ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kesadaran wajib pajak sanksi pajak dan pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Semarang Candisari. Populasi dalam penelitian ini sebesar wajib pajak orang pribadi yang ada di KPP Pratama Semarang Candisari. Sample yang digunakan dalam penilitian ini adalah 100 responden wajib pajak orang pribadi. Metode pengumpulan data primer yang dipakai dengan metode survey dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik accidential sampling untuk pengambilan sampel.analisis yang digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kesadaran wajib pajak dan sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak sedangkan pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP(Kantor Pelayanan Pajak) Pratama Semarang Candisari. 1

2 Kata kunci : kesadaran wajib pajak; sanksi pajak; pelayanan fiskus; kepatuhan wajib pajak PENDAHULUAN Pemerintah berupaya meningkatkan penerimaan negara dari pajak dengan menerbitkan berbagai kebijakan perpajakan. Memberikan berbagai fasilitas perpajakan kepada Wajib Pajak, memperbaiki sistem perpajakan, serta melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak merupakan usaha pemerintah. Usaha pemerintah dapat berhasil jika semua pihak mendukung(rohman, 2013). Jika didalam masarakat muncul persepsi positif terhadap pajak, maka kesadaran wajib pajak akan meningkat. Dengan meningkatkan pengetahuan perpajakan masyarakat melalui pendidikan perpajakan formal/nonformal yang akan memberikan dampak positif terhadap pemahaman dan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak (Rahayu, 2010). Faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya kepatuhan wajib pajak salah satunya adalah sanksi pajak. Sanksi pajak diperlukan bagi pelanggar pajak supaya jera akan pelanggaran yang dilakukan. Selain adanya sanksi pajak, pelayanan fiskus atau pejabat pajak juga mempengaruhi kepatuhan WP(Wajib Pajak). Untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak, pelayanan fiskus yg santun sangat dibutuhkan. Peranaktif wajib pajak dalam melancarkan perpajakan memerlukan kepatuhan yang tinggi, yaitu pemenuhan kewajiban pajak yang sesuai dengan kebenarannya. Self assesment system pada kepatuhan wajib pajak, yaitu tanggungjawab WP menetapkan kewajiban perpajakan sendiri lalu secara akurat dan tepat waktu membayar dan melaporkan pajak tersebut. Pajak di Indonesia masih harus ditingkatkan lagi aturannya, demi menghindari hal-hal yang dapat merugikan negara dan memberikan sanksi tegas bagi warga yang menghindari pajak. Dengan demikian diharapan warga dapat segera menaati dan membayar pajak tepat waktudan hal tersebut juga memerlukan dorongan dari pemerintah agar terwujud kesadaran akan pentingnya pajak itu sendiri. TINJAUAN PUSTAKA Theory of Planned Behavior Perilaku yang muncul di tentukan berdasarkan 3 faktor, yakni: 1. Behavioral Beliefs Behavioral Beliefsialahhal yang diyakini individu atas hasil dari perilaku dan evaluasi. 2. Normative Beliefs Nomative Beliefsialah individu yang yakin pada harapan normatif orang lain untuk memotivasi agar dapat mencapai hal tersebut. 3. Control Beliefs Control Beliefsialah kepastian akan adanya hal yang mendorong/membatasitindakan serta persepsinya mengenai seberapa kuatkah hal tersebut berpengaruh terhadap perilakunya (Tiraada 2013). Teori inii pantas untuk menerangkan perilaku wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dan hal ini berkaitan dengan kesadaran wajib pajak. 2

3 Pajak Pajak yaitu membayar sejumlah uang ke Kas Negara dan bersifat memaksa, serta tidak mendapatkan imbalan secara langsung yang merupakan kewajiban yang melekat kepada setiap warga negara yang memenuhi syarat yang telah ditetapakan oleh UU(Undang-Undang) (Waluyo, 2011). Menurut UU No.28th2007 pajak yakni kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi/badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU(undangundang)dengan tidak mendapatkan timbal balik secara langsung sebesar-besarnya dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebsar-besarnya kemakmuran rakyat. Wajib Pajak Pada proses pengenaan dan pemungutan pajak, pihak yang harus melunasi pajak terutang atas kas negara adalah wajib pajak. WP(wajib pajak) adalah orang pribadi/badan berdasarkan keputusan aturanundang-undanganperpajakan dipastikan agar melaksanakan keharusan/tugas perpajakan, tergolong pemungutan pajak/pemotongan pajak tetentu (Waluyo, 2002). Dalam pelaksanaan kewajiban risibernegara di bidang perpajakan, wajib pajak memiliki hak yang secara umum dapat dipergunakan, yaitu: 1. Memperoleh pelayanan dalam hal pendaftaran wajib pajak 2. Memperoleh pengembalian atau kelebihan pembayaran pajak 3. Mengajukan keberatan 4. Mengajukan banding 5. Mengajukan pengurangan atas pajak terutang 6. Menunjuk kuasa 7. Memperoleh pengurangan sanksi administrasi Kesadaran Wajib Pajak Kesadaran pepajakan merupakan keadaan dimana wajib pajak sadar akan pentingnya pajak. Dengan keinginan dan niat untuk menjalankan kewajiban pajak maka wajib pajak akan sadar betul dengan peranan pajak pada pembangunan negara ini, dengan cara membayarkan pajak serta melakukan pelaporan SPT. Sanksi Pajak Sanksi perpajakan ialah ditaati aturan perundang-undangan perpajakan sebagai jaminan, atau sanksi pajak adalah alat pencegahan agar ketentuan perpajakan tidak di langgar WP. Dua sanksi yang dikenal yaitu, sanksi administrasi dan sanksi pidana. Pelayanan Fiskus Pemerintah memberikan wewenang menjalankan administrasi beserta pengawasan pada pengenaan&pemungutan pajak terhadap publik/rakyat oleh pejabat yang ditunjuk. Pejabat pemerintahan yang diberikan wewenang melaksanakan pemungutan pajak disebut pejabat pajak atau yang dikenal dengan fiskus. Kepatuhan Wajib Pajak Kepatuhan artinya ketaatan/patuh pada ajaran/aturan KBBI(KamusBesarBahasa Indonesia, 2005). Dalam pajak, kepatuhan memiliki makna/arti taat, tunduk&patuh melaksanakan ketentuan perpajakan. Dapat disimpukan bahwa kepatuhan WP(wajib pajak) ialah WP(wajib pajak) yang memenuhi&melaksanakan kewajiban perpajakan sama halnya peraturan UU(Undang-Undang)perpajakan.WP(Wajib pajak) taat/patuh yaitu sadar pajak, 3

4 melaksanakan kewajiban perpajakan dengan tepat, mengerti hak dan kewajiban perpajakannya. KerangkaKonseptual Kerangka konseptual penelitian ini disajika pada gambar 1 sebagai berikut: Hipotesis Setelah mendefinisikan latar belakang dan teori permasalahan maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan seperti berikut:(1) H1 : KesadaranWP(X1)mempengaruhi kepatuhan wajib pajak(y). (2) H2 : Sanksi pajak(x2) mempengaruhi kepatuhan wajib pajak(y). (3) H3 : Pelayanan fiskus(x3) mempengaruhi kepatuhan wajib pajak(y). METODE PENELITIAN Populasi dan Sample Wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Semarang Candisari menjadi populasi dalam penelitian. Wajib pajak orang pribadi efektif sebanyak WP. 100 wajib pajak orang pribadi yang menjadi sampel penelitian ini. Teknik pengambilan 100 sampel menggunakan teknik accidential sampling, teknik ini diambil berdasarkan kebetulan siapa saja yang bertemu dengan peneliti, dan responden tersebut cocok untuk dijadikan sumber data. Jenis dan Sumber Data Data primer berupa opini/pernyataan menjadi subyek penelitian (responden). Responden penelitian ini ialah WPOP di KPP Pratama Semarang Candisari. Data yang dihasilkan berwujud kuisioner yang sudah diisi responden. Metode Penggumpulan Data Pengumpulan data primer dengan menggunakan kuisioner. Opini responden akan diukur dengan skala Likert lima angka, angka 1-5 mulai dari sangat tidak setuju STS) sampai sangat setuju(ss). Metode Analisa Analisis yang digunakan untuk mengolah data dengan menggunakan analisis regresi berganda. Selain analisis regresi beganda penelitian ini juga menguji uji asumsi klasik dan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.dengan bantuan software SPSS 20 model regresi yang digunakan sebagai berikut 4

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Reliabilitas Uji reliabilitas antara variabel bebas dan terkait.berdasarkan pengujian reliabilitas pada SPSS ternyata didapat nilai cronbach alpha > 0,70. Hasil uji reabilitas adalah reliabel Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas dari penelitian ini dilihat pada nilai Sig (2-Tailed). Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut : 5

6 Berdasarkan tabel.2 diketahui bahwa semua indikator pertanyaan untuk sub variabel (X1), (X2), (X3), dan (Y) hasil signifikan < 0,05 atau 5%, berarti bahwa semua indikator pertanyaan adalah valid. Hasil pada tabel 1 menunjukan bahwa persyaratan validitas alat ukur terpenuhi. Analisis Regresi Berganda Hasil pengolahan data SPSS, pengaruh Kesadaran WP(Wajib Pajak), Sanksi Pajak dan Pelayanan Fiskus pada Kepatuhan membayar pajak adalah sebagai berikut: Berdasakran tabel 3, maka persamaan regresi dapat dijabarakan sebagai berikut: Nilai koefisien regresi kesadaran pajaksebesar 0,234, apabila kesadaran pajak semakin meningkat, kepatuhan wajib pajak akan meningkat pula. Nilai koefisien regresi sanksi pajaksebesar 0,445, sanksi pajak semakin meningkat, maka kepatuhan wajib pajak akan semakin meningkat.nilai koefisien regresi pelayanan fiskussebesar 0,060, pelayanan fiskus semakin meningkat, maka kepatuhan wajib pajak akan semakin meningkat. 6

7 Uji Asumsi Klasik Uji non-parametrik Kolmogrov Smirnov (K-S)dilakukanutukujnormalitas data. Untuk uji normalitas didapatkan nilai signifikasi 0,062 > 0,05, maka model regresi dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Deteksi dengan mengunakan uji statitsik (uji gletjer) dilakukan penggujian dengan SPSS di dapat nilai signifikasi variabel bebas (kesadaran wajib pajak0 169> 0,05, sanksi pajak0 720>0,05 dan pelayanan fiskus0 897>0,05, dengan begini dapat dikatakan bahwa data dari semua variabel independen(x) terbebas dari heteroskedastisitas Uji Multikolinear di gunakan ntuk mengetahui ada tidaknya multikolinier, dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh nilai : Berdasarkan hasil tabel 4 tersebut, maka tidak terjadi multikolinier antara kesadaran wajib pajak, sanksi pajak, pelayanan fiskus, karena nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1. Pengujian Hipotesis Uji F untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh secara keselutuhan dengan variabel dependent hasil pengujian di dapat nilai signifikasi F 0,000< 0,05, variabel bebassecara bersama-sama berpengaruh terhadap kepatuhan WP(wajib pajak). Dengan demikian model regresi pada penelitian ini memadai guna penelitian. Uji t untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen, dengan tingkat signifikansi 0,05. Setelah dilalukan pengujian dengan SPSS didapatkan hasil sebagai berikut: Nilai signifikansi untuk kesadaran wajib pajak sebesar 0,007 < 0,050 menandakan bahwa kesadaran WP(wajib pajak) mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.nilai signifikansi untuk sanksi pajak sebanyak 0,000 < 0,050, menandakan bahwa sanksi pajak mempengaruhi terhadap kepatuhan wajib pajak.nilai signifikansi untuk pelayanan fiskus sebesar 0,450 > 0,05, ini menandakan pelayanan yang dibagikanfiskus tidak adapengaruh signifikan trhadap kepatuhan WP(wajib pajak). Koefisien Determinasi(R 2 ) menyatakan besarnya pengaruh variabel bebas(x) terhadap variabel dependent atau terikat(y) yang diungkapkan dalamsatuan persentase(%). Nilai koefisien determinasi(r 2 ) di tunjukkan dengan nilai adjusted r square sebesar 0,476, hal ini dapat diartikan bahwa variabel kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pelayanan fiskus dapat menjelaskan kepatuhan wajib pajak sebesar 47,6% persen, sedangkan sisanya diterangkan oleh faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, seperti sikap, prosedur pelayananan lain-lain. 7

8 PEMBAHASAN Pengaruh KesadaranWP(Wajib Pajak)Pada Kepatuhan WP(Wajib Pajak) Kesadaran WP(wajib pajak) mempengaruhikepatuhan WP(wajib pajak), hal ini mengindikasikan bahwa apabila WP(wajib pajak) mengetahui, memahami&mengerti akan langkah/cara membayar pajak, maka WP(wajib pajak) akan memiliki motivasi dalam dirinya dan sadar untuk melakukan pembayaran pajak. Dalam penelitian ini theory of planned behavior dapat digunakan karena kesadaran pajak mempengaruhi wajib pajak untuk patuh. Tinggi rendahnya kesadaran pajak seorang WP(wajib pajak) akan mempengaruhi kepatuhan WP(wajib pajak). Hal ini menunjukan semakin tinggi kesadaran wajib pajak akan meningkatkan kepatuhan WP(wajib pajak). Pengaruh Sanksi Pajak Pada Kepatuhan Wajib Pajak Sanksi pajak mempengaruhi kepatuhan WP(wajib pajak), hal ini mengindikasikan apabila pemberian sanksipajak di harapkan mampu menginformasikan kepatuhan kpadawp(wajib pajak)agar mencukupi kewajibannya. Kompleksnya/beratnya sanksi yang diterima sperti sanksi administrasi&sanksi pidana kepada WP(wajib pajak ) yang melanggar/tidak mematuhiagarwp(wajib pajak)jera/menyesal dan dengan kesadaranya patuh untuk membayar pajak. Dalam penelitian ini theory of planned behavior dapat digunakan karena sanksi pajak mempengaruhi wajib pajak untuk patuh. Tinggi rendahnya sanksi yang diberikan akan berpengaruh pada kepatuhan wajib pajak. Hal ini mengartikan semakin tinggi sanksi yang diberikan akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Pengaruh Pelayanan Fiskus Pada Kepatuhan Wajib Pajak Pelayanan fiskus tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat pelayanan petugas pajak bukan merupakan faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, sebab masyarakat menyadari bahwa apabila tidak membayar pajak juga akan mendapatkan sanksi yang pada akhirnya akan memberatkan wajib pajak. Dalam penelitian ini theory of planned behavior tidak dapat digunakan karena pelayanan fiskus tidak mempengaruhi wajib pajak untuk patuh. Hal ini menunjukan semakin baik ataupun kurang baiknya pelayanan fiskus tidak akan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Jadi wajib pajak belum mendapatkan pelayanan yang maksimal dari fiskus dalam mempermudah, mengoordinir/menyiapkan semua kebutuhan yang dibutuhkan WP(wajib pajak). SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Kesadaran pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, dengan nilai signifikasi 0,007 < 0,05. Hipotesis yang menyatakan kesadaran pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di terima. 2. Sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, dengan nilai signifikasi 0,000 < 0,05. Hipotesis yang menyatakan sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di terima. 3. Pelayanan fiskus tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, hasil ini di buktikan dengan nilai signifikasi 0,450 > 0,05. Hipotesis yang menyatakan pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak di tolak. 8

9 DAFTAR PUSTAKA Arum, Harjanti Puspa Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas (Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponegoro : Semarang Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Prgram IBM SPSS 21.Semarang : BP Universitas Diponegoro Semarang Jatmiko, Agus Nugroho Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Kota Semarang. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro : Semarang. Madiasmo Perpajakan.Yogyakarta: Andi Sekaran, Uma Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat Tiraada, Tryana A.M Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus terhadap Kepatuhan WPOP di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal EMBA. Volume 1, Hal