PENINGKATAN STANDAR OUTCOME LEARNING FRANCE LANGUE ÉTRANGÈRE (FLE) MENGARAH PADA SERTIFIKASI DELF DI SMAN 4 PURWOKERTO BERBASIS CULTURETHÈQUE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN STANDAR OUTCOME LEARNING FRANCE LANGUE ÉTRANGÈRE (FLE) MENGARAH PADA SERTIFIKASI DELF DI SMAN 4 PURWOKERTO BERBASIS CULTURETHÈQUE"

Transkripsi

1 (Tema: 8 (pengabdian kepada masyarakat) PENINGKATAN STANDAR OUTCOME LEARNING FRANCE LANGUE ÉTRANGÈRE (FLE) MENGARAH PADA SERTIFIKASI DELF DI SMAN 4 PURWOKERTO BERBASIS CULTURETHÈQUE Oleh 1 Tri Asiati, 2 Nanang Martono, 3 Tri Wahyu Fakultas Ilmu Budaya (UNSOED) Jl. Dr. Soeparno Kampus Karang Wangkal, 1 asiatitri@yahoo.com ; 2 nanang_martono@yahoo.co.id ; 3 triwahyu8@gmail.com ABSTRAK France Langue Étrangère (FLE) merupakan istilah bahasa Prancis bagi penutur asing, yangmana istilah ini diientifikasi sebagai usaha pembelajaran bahasa Prancis diluar Prancis maupun wilayah Frankofon. Di Indonesia sendiri kedudukan FLE masih bersifat akademis, dimana keberadaannya mendominasi bidang akademik pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan Pendidikan Tinggi. Salah satu contohnya, terdapat di SMA Negeri 4 yang mempertahankan bahasa tersebut sebagai matapelajaran lintas minat. Sayangnya tradisi ini dihadapkan pada keterbatasan media pembelajaran dan mengakibatkan lemahnya orientasi outcome learningnya. Berbasis pada media numérik Culturethèque sebagai media pembelajaran yang bersifat nyata dan langsung diharapkan dapat meningkatkan kualitas FLE di sekolah tersebut seiring dengan standar acuan kompetensi FLE di Uni-Eropa yaitu DELF. Kata Kunci: Bahasa Prancis, Culturethèque, DELF, nyata, dan Outcome learning. ABSTRACT France Langue Étrangère (FLE) is a French term identified teaching French for people outside France or Francophone countries. In Indonesia, FLE dominates academic field especially in high school and college. One of the examples is SMA Negeri 4 that puts French as crossinterest subject. Unfortunately, it confronts limited media of learning and causes the lackness of the learning outcome. As a real and direct learning media, numérik Culturethèque may improve the quality of FLE in that school in accordance with the European standard language education likely DELF. Keywords: Culturethèque, DELF, French language, learning outcome, and real. PENDAHULUAN France Langue Étrangère (FLE) merupakan istilah bahasa Prancis untuk penutur asing, yangmana di Indonesia kedudukan bahasa tersebut awalnya dikenal sebagai bahasa akademik. Hal ini merujuk pada pola persebaran bahasa Prancis itu sendiri didunia dengan diawali oleh kolonialisme Prancis dan menorehkan sejarah bahasa Prancis sebagai bahasa kolonial. Pada tahap selanjutnya, terjadi pergeseran peran bahasa tersebut dari bahasa kolonial menjadi bahasa

2 peradaban, yang dikenal dengan istilah langue civilisatrice 6 atau bahasa peradaban. Dengan adanya pergeseran ini memberikan dampak positif bagi perkembangan bahasa Prancis diluar bekas wilayah jajahannya, dan tidak terkecuali di Indonesia. Latarbelakang keberadaannya di wilayah kita adalah semangat kemerdekaan yang digaungkan oleh pemikir-pemikir Prancis pada era Pasca Perang Dunia ke-dua 7. Akhirnya, bahasa Prancis menjadi bahasa kaum elit dan intelek saat ini dan kini posisinya semakin meningkat secara masif sebagai bahasa profesional dan politik 8. Dilihat dari evolusi bahasa Prancis yang bermula sebagai bahasa kolonial hingga profesional dan politik turut menentukan dinamikanya di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh posisi bahasa tersebut dengan Indonesia yang bukan merupakan negara anggota Frankofon. Meskipun demikian, Develey (2016) mencatat bahwa dampak investasi Prancis di Indonesia berkontribusi pada perkembangan bahasa Prancis, terutama dalam sektor industri dan pariwisata Indonesia. Melalui sektor-sektor vital tersebut semakin meningkatkan eksistensinya, meskipun Indonesia hanyalah wilayah Frankofil bukan Frankofon 9. Posisi Indonesia sebagai zona Frankofil bukan Frankofon mewarnai orientasi bahasa Prancis, yangmana lembaga-lembaga pendidikan formal maupun informal hendaknya berdinamisasi dengan perubahan ini. Sebagai contoh SMA Negeri 4 sebagai salah satu sekolah dikawasan Banyumas yang masih mempertahankan bahasa Prancis sebagai matapelajaran lintas minat dan diajarkan semenjak kelas X hingga kelas XII. Artinya, siswa-siswi disekolah tersebut telah mendapatkan pembelajaran lebih dari 100 jam. Sayangnya, dengan jumlah waktu yang ada, orientasi pembelajaran ini masih bersifat normatif, karena siswa/siswi hanya memahami bahwa bahasa Prancis merupakan materi pembelajaran formal yang bersifat tatabahasa dan hafalan dan akan dinilai pada saat Ujian Tengah Semester maupun Ujian Akhir Semester. Selain itu, merekapun dihadapkan pada kedala media pembelajaran yang mengandalkan buku teks. Akibatnya, selain kurang mampu mengikuti perkembangannya secara internasional, merekapun dihadapkan pada minimnya gambaran tentang Prancis maupun kawasan Frankofon secara nyata dan aktual. 6 Canut, Cécile (2010, pp. 182). À bas la Francophonie! De la Mission Civilisatrice du français en Afrique à sa mise en discours postcoloniale. Dalam Jurnal Langue 167 Français, 2010/3, (n 0 167), DOI: /lf Diakses pada tanggal 26 Agustus 2017, WIB, dari 7 Sunendar, Dadang (2012, 8 Maret). Kondisi dan Problematika Pengajaran Bahasa Prancis di Zona Asia- Pasifik: Kasus di Indonesia(pp.1). Diakses pada 28 Agustus 2017, WIB, dari DADANG_SUNENDAR/KONDISI_DAN_PROBLEMATIKA_PENGAJARAN_BAHASA_BAHASA_PERANCIS_D.pdf 8 Organisation International de la Francophonie. (2012, 1 Juli). Le Français est une langue d aujord hui et de demain. Diakses pada 8 Agustus 2017, WIB, dari 9 Francophile adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang, komunitas, maupun kesatuan wilayah yang memiliki ketertarikan dan keterikatan terhadap Prancis diluar zona Frankofon. Frankofon adalah istilah yang merujuk pada orang, kelompok/komunitas, dan negara berbahasa Prancis. Dalam Dictionnaire Junior Larousse, ( 2013), Dictionnaire Junior Larousse (Ed ke-10, pp. 439). Paris: Laroussse.

3 Akhirnya, kondisi ini menurunkan citra bahasa tersebut sebagai bahasa pembaharuan dan juga berakibat pada rendahnya kualitas outcome learningnya. Kendala-kendala di atas, tentunya tidak hanya dihadapi oleh SMA Negeri 4 yang masih mempertahankan bahasa Prancis sebagai matapelajaran lintas minat, namum juga lembagalembaga formal lainnya. Meskipun demikian, kendala-kendala itu teratasi dengan adanya pusatpusat kebudayaan Prancis di Indonesia yang tersebar di kota-kota besar. Sayangnya, posisi geografis Banyumas yang cenderung jauh dari kota-kota besar, menjadi kendala utama untuk menguatkan posisi bahasa Prancis di wilayah tersebut. Sebagai konsekwensinya, posisinya melemah dibandingkan dengan bahasa asing lainnya. Berdasarkan keadaan ini, Warung Prancis Universitas Jenderal Soedirman sebagai salah satu lembaga binaan kerjasama internasional antara Kedutaan Besar Prancis di Indonesia dengan Universitas Jenderal Soedirman sebagai pusat pengembangan bahasa, budaya, dan pengetahuan terkait Prancis di kawasan Banyumas turut berperan dalam penguatan bahasa, yangmana melalui Institut Français Indonesia (IFI) memperkenalkan media pembelajaran terbaru yang disebut dengan Culturethèque 10. Media ini bersifat inovatif dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman, karena program ini ditujukan untuk mendukung pengetahuan bahasa dan budaya Prancis bagi masyarakat internasional yang memiliki keterbatasan akses terhadap Prancis. Selain itu, dengan media ini, pembelajar dibawa pada situasi Prancis maupun Frankofon secara langsung. Dalam program tersebut, terdapat lebih dari dokumen visual, audio, maupun audio-visual yang dapat diakses. Dengan adanya sumber digital ini merevolusi opini kita terhadap buku yang diasumsikan dengan kertas, sebab program ini dapat diakses melalui smartphone, tablet, maupun PC komputer, tanpa khawatir dengan jarak, waktu maupun biaya. Penggunaan Culturethèque sebagai media numérik 12 juga dijelaskan oleh Grosbois (2012) dalam bukunya yang menyatakan bahwa pada era globalisasi ini, munculah revolusi media pembelajaran dari buku ke media digital dan disebut dengan media numérik. Perubahan ini merupakan solusi terhadap persoalan distribusi dan aktualisasi pembelajaran di seluruh dunia terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Salah satu fokus pengembangan media numerik ini adalah pembelajaran Français Langue Étrangère (FLE) yangmana konsorsium Uni-Eropa melalui 10 Culturethèque adalah perpustakaan digital yang dimiliki oleh Institut Français Indonesia dan ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan bahasa dan budaya Prancis di luar Prancis tanpa terkendala oleh jarak dan waktu. Institut Français Indonesia. ( 2017). Culturthèque. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2017, WIB. Dari 11 Ibid 12 Media Numerik adalah revolusi perubahan media pembelajaran berbasis kertas di Uni-Eropa dengan media digital. Diakses pada tanggal 22 Agustus 2017, WIB. Dari

4 kurikulumnya Cadre Européen Commun de référence pour les langues (CECRL) 13 menjelaskan tingkatan-tingkatan penguasaan bahasa Prancis berdasarkan pada fungsi/penggunaan bahasa tersebut. Tingkatan-tingkatan tersebut kemudian menjadi dasar acuan sertifikasi bahasa Prancis internasional yang disebut dengan Diplôme d étude en langue française (DELF) 14 dan menyatakan keabsahannya terhadap penguasaan bahasa Prancis pada level internasional dengan memperhitungkan totalitas fungsi ke-empat kopetensi bahasa (mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara), serta berlaku seumur hidup. Singkatnya, bahasa Prancis kini bukan sekedar ilmu pengetahuan yang tidak cukup dipelajari dengan hafalan maupun analisis tatabahasa, namun lebih pada penggunaannya secara nyata, langsung dan aktual. Menimbang fungsi bahasa Prancis dalam konstalasi dunia saat ini sebagai media internasional dan profesional yang berbasis pada keabsahan DELF menjadi titik tolak program kegiatan yang bertajuk Peningkatan Standar Outcome Learning France Langue Étrangère (FLE) Mengarah Pada Sertifikasi DELF di SMA Negeri 4 Berbasis Culturethèque, yangmana program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Prancis di SMA Negeri 4 sejalan dengan arahan DELF dengan didukung oleh Culturethèque. Akhirnya program ini selain untuk menjawab permasalahan yang ada seputar media pendukung pembelajaran bahasa Prancis, juga untuk merealisasikan outcome learning pembelajaran bahasa tersebut secara internasional dan profesional. Dan akhirnya, penggunaan media digital numerik menjawab kebutuhan pengguna bahasa Prancis untuk dapat menggunakan bahasa tersebut secara aktif dalam meningkatkan ilmu pengetahuannya terhadap Prancis maupun Frankofon tanpa terkendala jarak, waktu dan biaya. METODE PENELITIAN Program kegiatan Peningkatan Standar Outcome Learning France Langue Étrangère (FLE) Mengarah Pada Sertifikasi DELF di SMA Negeri 4 merupakan program kegiatan berbasis pada penerapan IPTEK dengan berprinsip pada metode diskusi, tanya-jawab, demonstrasi, latihan dan evaluasi, yangmana pada awalnya metode demonstrasi menjadi ujung tombak kegiatan ini. Menurut Betsy (2003) metode demonstrasi adalah metode pembelajaran dengan memperagakan pada pembelajar. Penggunaan metode lainnya juga bertujuan untuk mendukung pemahaman 13 A. CECRL merupakan standar acuan kurikulum bahasa di Uni-Eropa, terutama bahasa Prancis. Eduscol (2014, 18 November). CECRL : le Cadre européen commun de référence pour les langues. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2017, WIB. Dari 14 Diplôme d étude en langue française (DELF) merupakan standar kopetensi penguasaan bahasa Prancis internasional bagi penutur non-prancis yang dilegalisasikan oleh Kementerian Pendidikan Nasional Prancis. CIEP ( ).Le site de DELF/DALF. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2017, WIB. Dari

5 pendamping terkait pengetahuan dan keterampilan bahasa Prancis siswa/siswi di SMA Negeri 4. Pada tahap selanjutnya, kegiatan difokuskan dengan metode evaluasi yang dibagi kedalam pre-test dan post-test. Pada periode pre-test bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa/siswi SMA Negeri 4 mengenai sertifikasi DELF, yangmana diberikan evaluasi melalui soal-soal DELF tingkat A1. Dalam test tersebut menyangkut empat kopetensi kebahasaan (mendengar, membaca, menulis, dan berbicara) dalam konteks budaya Prancis dan Frankofon. Sedangkan pada periode post-test, evaluasi tetap menggunakan varian dari materi DELF A1, hanya saja setelah adanya latihan-latihan dengan menggunakan media Culturethèque. HASIL DAN PEMBAHASAN Melalui kegiatan observasi dan wawancara terkait dengan keberadaan bahasa Prancis di SMA Negeri 4 dapat disimpulkan bahwa karakteristiknya bersifat ilmu pengetahuan yang disebabkan oleh faktor minimnya sarana pendukung nyata, aktual, dan inovatif, sebagai sumber pengetahuan bahasa Prancis secara total. Situasi ini mendorong upaya penguatan pembelajaran bahasa Prancis melalui media digital numérique yang disebut dengan program Culturethèque. Fase awal kegiatan ini dengan memperkenalkan media tersebut kepada pembelajarpembelajar bahasa Prancis dan dipandu untuk proses pendaftarannya, yangmana halaman depan program beserta formulir pendaftaran nampak pada gambar berikut ini Gambar 2 Culturethèque Tampilan di atas merupakan halaman utama program médiathèque berbasis pada PC, Smartphone, dan tablet, yangmana dapat diakses dimanapun, kapanpun, dan dapat langsung mengimplementasikan keterampilan bahasa Prancis yang dipelajari disekolah. Gambar 2 Pendaftaran Keanggotaan Culturethèque

6 Pada proses pendaftarannya, secara tidak langsung pembelajar diajak untuk mempraktekan penggunaan bahasa Prancis secara reel, karena program tersebut berbasis pada struktur bahasa dan budaya Prancis, diantaranya berupa biodata yang menarik penggunaan nom dan prénom dan tidak ditemukan dalam tradisi Indonesia. Proses pendaftaran keanggotaan ini dapat digunakan selama tigapuluh hari dan wajib diperbaharui melalui laporan langsung pada operator Culturethèque di masing-masing pusat kebudayaan Prancis terdekat melalui , maupun komunikasi media sosial. Dalam program ini berisi, koran, majalah, buletin, komik, buku-buku sastra, buku-buku sumber pembelajaran bahasa Prancis, lagu, video, cuplikan berita, iklan, dsb berbahasa Prancis. Gambar 3 Konten Culturethèque Pendampingan selanjutnya difokuskan pada peningkatan outcome learning bahasa Prancis mengarah pada sertifikasi DELF. Tahapan ini menekankan pada penguatan kompetensi bahasa Prancis yang pada awalnya hanya berupa pengetahuan menjadi instrumen profesional pembelajar dan bersifat aktif sesuai dengan kerangka acuan kurikulum Uni-Eropa. Hal ini perlu ditekankan, mengingat standar outcome learning yang digariskan oleh Dikbud belum mampu merealisasikan

7 manfaat langsung bagi pembelajarnya. Alhasil manfaat yang dirasa dari pembelajarannya dirasa hanya pada tingkat pengetahuan dan hafalan. Gambar 4 Contoh Standar Dîplome d Étude En Langue Française (DELF Scolaire) A1 Melalui program Culturethèque, siswa/siswi dan guru bahasa Prancis dapat menggunakannya sebagai sumber pembelajaran terbaru yang bersifat inovatif, aktual dan kontekstual. Salah satu contoh dalam program tersebut adalah soal-soal ujian DELF Scolaire A1. Selain itu seluruh isinya, telah dilengkapi dengan petunjuk level DELF yang dapat memandu pengguna untuk mengakses dan memanfaatkannya. Dengan petunjuk tingkatan DELF, secara otomatis pengguna dapat terus mempraktekan maupun meningkatkan kapasitas bahasa Prancisnya secara online dan membawa mereka pada konteks reel bahasa Prancis, baik di Prancis maupun wilayah Frankofon.

8 Gambar 5 Variasi Sumber Pembelajaran Bahasa Prancis DELF A1 Berbekal media Culturethèque, pendampingan dilaksanakan secara kontinu untuk merealisasikan peran dan fungsi bahasa Prancis secara nyata dan kontekstual seiring perkembangan zaman dan didukung oleh sumber-sumber pembelajaran inovatif sepertihalnya Culturethèque yang dapat diakses melalui smartphone, PC, dan Tablet. Gambar 6 Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Peningkatan Standar Outcome Learning FLE Mengarah Pada Sertifikasi DELF di SMA Negeri 4 Berbasis Culturethèque

9 Dokumentasi pendampingan peningkatan standar outcome learning FLE mengarah pada sertifikasi DELF berbasis pada Culturethèque, merupakan dokumentasi kegiatan pendampingan terkait manfaat belajar bahasa Prancis secara akademik maupun profesional yang terstandarisasi oleh DELF. Kegiatan pendampingan ini, akhirnya difokuskan pada agenda sertifikasi DELF A1 sebagai realisasi outcome learning bahasa Prancis yang diakui secara internasional. KESIMPULAN Program kegiatan yang bertajuk Pendampingan Peningkatan Standar Outcome Learning FLE Mengarah Pada Sertifikasi DELF di SMA Negeri 4 Berbasis Pada Culturethèque merupakan upaya pembaharuan paradigma bahasa Prancis di wilayah Banyumas yang bersifat; inovatif, reel, langsung, dan kontekstual. Hal ini penting diupayakan mengingat citra bahasa tersebut yang pada awalnya dikenal pada massa kolonialisme dan berevolusi sebagai bahasa peradaban, serta kini bergerak menjadi bahasa politik dan perekonomian. Konsekwensinya, pembelajarnya di Indonesia diharapkan mampu memahami dan mengikuti perubahan tersebut melalui digitalisasi sumber-sumber pembelajaran sepertihalnya Culturethèque, karena posisi Indonesia sendiri saat ini merupakan zona Frankofil dengan kecenderungan adanya peningkatan penutur Frankofon secara masif sebagai bahasa akademik, politik, ekonomi, sosial, dan profesional. Fakta ini tidak dapat dipungkiri mengingat Prancis masih menduduki peringkat utama destinasi pendidikan Uni-Eropa dan pariwisata internasional. Akhirnya, penggunaan media Culturethèque mampu meningkatkan dan merealisasikan outcome learning kompetensi bahasa Prancis siswa/siswi SMA Negeri 4 yang diukur melalui sertifikasi DELF A1 sebagai kerangka acuan kopetensi bahasa Prancis internasional berdasarkan pada program-programnya yang berkarakteristik; audio, visual, dan audio-visual. DAFTAR PUSTAKA Brand, Betsy Essential for High School Reform in New Form of Assessment and Contextual Teaching and Learning. Washington, DC American Youth Policy Forum Canut, Cécile (2010, pp. 182). À bas la Francophonie! De la Mission Civilisatrice du français en Afrique à sa mise en discours postcoloniale. Dalam Jurnal Langue 167 Français, 2010/3, (n 0 167), DOI: /lf Diakses pada tanggal 26 Agustus 2017, WIB, dari

10 CIEP. ( ). Le site de DELF/DALF. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2017, WIB. Dari Develey, Alice. (2016, 25 Desember). Le français sehisserait au 3e rang des langues. Dalam le.figaro.fr. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2017, WIB. Dari Dictionnaire Junior Larousse, ( 2013), Dictionnaire Junior Larousse (Ed ke-10, pp. 439). Paris: Larousse Eduscol (2014, 18 November). CECRL : le Cadre européen commun de référence pour les langues. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2017, WIB. Dari Grosbois, M. (2012). Didactique des langues et technologies De L EAO aux réseaux sociaux. Paris : Presses de l université Paris Sorbonne. Organisation International de la Francophonie. (2012, 1 Juli). Le Français est une langue d aujord hui et de demain. Diakses pada 8 Agustus 2017, WIB, dari f Sunendar, Dadang (2012, 8 Maret). Kondisi dan Problematika Pengajaran Bahasa Prancis di Zona Asia-Pasifik: Kasus di Indonesia(pp.1). Diakses pada 28 Agustus 2017, WIB, dari 31DADANG_SUNENDAR/KONDISI_DAN_PROBLEMATIKA_PENGAJARAN_BA HASA_BAHASA_PERANCIS_D.pdf

BAB I PENDAHULUAN. Budaya juga bisa dikatakan sebuah identitas suatu kelompok. Aturan-aturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya juga bisa dikatakan sebuah identitas suatu kelompok. Aturan-aturan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan suatu tindakan dari sekelompok masyarakat yang nantinya akan menjadi sebuah kebiasaan yang menetap di masyarakat tersebut. Budaya juga bisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tergantung dari ketepatan peneliti dalam menentukan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tergantung dari ketepatan peneliti dalam menentukan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara garis besar, metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Baik tidaknya kualitas dalam suatu penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan

Lebih terperinci

2015 KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS JURNALISTIK DALAM BAHASA PRANCIS

2015 KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS JURNALISTIK DALAM BAHASA PRANCIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Prancis saat ini diselenggarakan di beberapa sekolah menengah atas dan universitas, seperti yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Perancangan Model Pembelajaran Pertanyaan kerap kali muncul dalam suatu pembelajaran sekaitan dengan pemilihan suatu model pembelajaran. Dari pertanyaan tersebut

Lebih terperinci

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202. Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE III PR202 Dra. Hj. Dwi Cahyani AS. Broto. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa mempunyai keterkaitan yang erat yang tidak dapat dipisahkan. Melalui bahasa, seorang individu dapat berkomunikasi dengan individu lainnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR DIAGRAM... xi DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK... i BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik yang merupakan ilmu bahasa yang sangat berkaitan dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. linguistik yang merupakan ilmu bahasa yang sangat berkaitan dengan kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini perkembangan ilmu pengetahuan semakin hari semakin berkembang pesat. Perkembangan tersebut juga merambah di bidang linguistik yang merupakan

Lebih terperinci

SILABUS. Seminar Kurikulum dan Bahan Ajar Bahasa Prancis SMA PR 218. Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc.

SILABUS. Seminar Kurikulum dan Bahan Ajar Bahasa Prancis SMA PR 218. Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc. SILABUS Seminar Kurikulum dan Bahan Ajar Bahasa Prancis SMA PR 218 Drs. Dudung Gumilar, M.A., M.Sc. Jurusan Pendidikan Bahasa Perancis Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik Melalui Pembelajaran PKn Dalam Mengembangkan Kompetensi (Studi Kasus di SMA Negeri 2 Subang)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa mempelajari berbagai hal serta mengembangkan diri. Buku yang menuntun kita menjelajah berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna bagi kehidupan bangsa itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa dampak kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun harkat dan martabat suatu bangsa. Dengan pendidikan yang bermutu, akan tercipta sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3

BAB I PENDAHULUAN. Shop Pembelajaran Guru bagi Guru SMAN Banjarangkan, 2007), hlm. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan dapat tercapai apabila tercipta sebuah proses pembelajaran yang berkualitas. Tujuan pendidikan nasional dalam Undangundang RI No.20 tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa: BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan

Lebih terperinci

Communication Orale IV

Communication Orale IV Communication Orale IV Silabus Deskripsi Mata Kuliah FARIDA AMALIA, M.Pd Program Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan Pendidikan Bahasa Asing Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan berasal dari kata susastra. Su dan Sastra, dan kemudian kata

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan berasal dari kata susastra. Su dan Sastra, dan kemudian kata 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesusastraan berasal dari kata susastra. Su dan Sastra, dan kemudian kata tersebut diberi imbuhan konfiks ke-an. Su berarti indah atau baik, sastra berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. derajat persaingan mutupun terjadi secara signifikan. Tidak lagi persaingan. sudah lulus) kepada pelanggan (siswa dan masyarakat).

BAB I PENDAHULUAN. derajat persaingan mutupun terjadi secara signifikan. Tidak lagi persaingan. sudah lulus) kepada pelanggan (siswa dan masyarakat). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah bergulir di berbagai dimensi kehidupan, tidak terkecuali di sektor pendidikan. Tidak dapat dipungkiri, pengaruhnya pada derajat persaingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang disahkan pada tanggal 8 Juli 2003

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang disahkan pada tanggal 8 Juli 2003 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah menerapkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang disahkan pada tanggal 8 Juli 2003 (Tambahan Lembaran

Lebih terperinci

STRATEGI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ERA MEA

STRATEGI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ERA MEA STRATEGI OPTIMALISASI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA ERA MEA (Dadang Sunendar) A. Pengantar Berbagai upaya pengembangan dan pembinaan Bahasa Indonesia telah dan sedang dilakukan oleh Pemerintah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuma Yudhayana, 2015 Efektivitas Teknik Examples Non-Examples Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuma Yudhayana, 2015 Efektivitas Teknik Examples Non-Examples Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dipelajari karena dapat membekali kecakapan hidup bagi siapa pun yang bisa menguasainya,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun terdapat kesimpulan dan saran sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukannya penelitian mengenai analisis materi pembelajaran yang terdapat dalam buku Complete French Volume 1 terbitan tahun 2011 terdapat kesimpulan dan saran sebagai

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. perindustrian berperan menciptakan sarana dan prasarana bagi kepentingan

B A B I PENDAHULUAN. perindustrian berperan menciptakan sarana dan prasarana bagi kepentingan 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peran utama dalam perkembangan manusia. Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa asing kini memiliki nilai yang sangat penting seiring perkembangan dunia. Kemampuan berbahasa asing menjadi sebuah tuntutan bagi masyarakat Indonesia untuk dapat

Lebih terperinci

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd.

SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. SILABUS COMPRÉHENSION ÉCRITE IV PR212 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 DESKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang dengan pesatnya. Untuk itu manusia dituntut cepat pula

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang dengan pesatnya. Untuk itu manusia dituntut cepat pula 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang dengan pesatnya. Untuk itu manusia dituntut cepat pula dalam memperoleh informasi agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari

BAB I PENDAHULUAN. miliar giga byte informasi baru di produksi pada tahun 2002 dan 92% dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi merupakan satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan karena dengan adanya informasi kita dapat mengambil keputusan secara tepat. Informasi berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sebuah alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi sehingga bahasa dan manusia memiliki kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bahasa digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

Pengabdian Pada Masyarakat

Pengabdian Pada Masyarakat Pengabdian Pada Masyarakat Pelatihan Penyusunan dan Pengembangan Rencana Pembelajaran Bahasa Prancis Berdasarkan Kurikulum 2004 Bagi Guru SMA/SMK Di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah Oleh : Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan SMAN 1 Padalarang adalah salah satu SMA negeri di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang telah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual,

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Etude de Textes I melalui Pemanfaatan. Mata kuliah Etude de Textes merupakan mata kuliah bidang studi yang

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Etude de Textes I melalui Pemanfaatan. Mata kuliah Etude de Textes merupakan mata kuliah bidang studi yang 1. JUDUL MAKALAH Peningkatan Kualitas Pembelajaran Etude de Textes I melalui Pemanfaatan Rubrik L Actualité pada Situs http://www.yahoo.fr I. PENDAHULUAN Mata kuliah Etude de Textes merupakan mata kuliah

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA

PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA Teguh Alif Nurhuda 1, Herman J. Waluyo, Suyitno Pascasarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret teguhalifnurhuda@gmail.com

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TENTAN

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TENTAN LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TENTAN DPP/SPP Tahun 2015 PENYEDIAAN BUKU REFERENSI TATA BAHASA PRANCIS TINGKAT A1 BAGI GURU MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS SEKOLAH MENENGAH ATAS SE-JAWA TIMUR Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik 18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar komunikasi, mengingat bahasa merupakan sarana komunikasi dalam masyarakat. Untuk berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 SIDOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd.

No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103. Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. No. : FPBS/FM-7.1/07 SILABUS PRODUCTION ÉCRITE I PR103 Dra. Iim Siti Karimah, M.Hum. Iis Sopiawati, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA

BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA BELAJAR DI ERA DIGITAL: BAHASA INGGRIS BERBASIS LOKALITAS MELALUI MEDIA SOSIAL SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF MENYONGSONG 0 KM JAWA Winda Candra Hantari, Ali Imron Abstrak Perubahan kecil dalam sebuah konteks

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) I b M PEMBELAJARAN MULTIMEDIA DIGITAL ANIMATOR 3D PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Oleh : Candra Irawan, M.Kom (0628057201) Agus Winarno, M.Kom (0631017101)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika kita berbicara tentang pendidikan, kita merasa bahwa kita sedang membicarakan permasalahan yang kompleks dan sangat luas. Mulai dari masalah peserta didik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sendiri memiliki kedudukan yang penting serta utama dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya bahasa berlaku sebagai alat komunikasi antara orang satu

Lebih terperinci

SILABUS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PR 500

SILABUS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PR 500 No.: FPBS/FM7.1/07 SILABUS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS PR 500 DUDUNG GUMILAR, DRS., M.A., M.SC JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN RANCANGAN PEMBELAJARAN 1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/2012 3. Semester : IV 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Jurnalistik Media Cetak (SPK 2207) 5. SKS : 2 6. Pengampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di. Perkembangan IPTEK yang sangat pesat dapat berimbas pada tantangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kita telah memasuki abad ke-21. Abad 21 merupakan abad dimana berbagai informasi mudah didapatkan oleh semua orang di penjuru dunia tanpa terkecuali. Batasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut mempengaruhi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut mempengaruhi seluruh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat turut mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya teknologi dalam pengajaran. Layanan internet merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya No. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, e-mail: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam pengajaran bahasa terdapat empat keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Perubahan paradigma dalam dunia pendidikan menuntut adanya perubahan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman seperti ini, peranan bahasa sangat penting dalam perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi. Salah satu bahasa terpenting

Lebih terperinci

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN.

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN. BAB V KESIMPULAN Kebangkitan ekonomi Cina secara signifikan menguatkan kemampuan domestik yang mendorong kepercayaan diri Cina dalam kerangka kerja sama internasional. Manuver Cina dalam politik global

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa pada masa kini telah menjadi salah satu komponen terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Melalui media massa, masyarakat dapat mengetahui segala

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs yang merupakan model

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs  yang merupakan model BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab lima ini, peneliti akan menyampaikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan pertanyaan pada rumusan masalah pada bab satu dan hasil penelitian pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia dipelajari untuk menjadikan peserta didik mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Pemerintah berharap menjadikan bahasa Indonesia sebagai wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dasar dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis sehingga

Lebih terperinci

memahami dan menggunakan pedoman ini sebagai acuan dalam menyelenggarakan Program Sertifikat Bahasa Inggris.

memahami dan menggunakan pedoman ini sebagai acuan dalam menyelenggarakan Program Sertifikat Bahasa Inggris. K KATA PENGANTAR ebijakan Depdiknas dalam peningkatan kompetensi melalui program pendidikan berkelanjutan berdampak pada tumbuhnya hasrat dan minat masyarakat maupun profesional untuk meningkatkan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Biologi merupakan salah satu dari sekian banyak mata pelajaran yang membutuhkan keahlian dalam menghafal dan memahami materi dengan baik. Tentunya hal tersebut membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

DELF dan DALF: : Rujukan Sistem Evaluasi

DELF dan DALF: : Rujukan Sistem Evaluasi DELF dan DALF: : Rujukan Sistem Evaluasi 1.Pendahuluan Persaingan global dalam bidang pendidikan saat ini semakin tersa, untuk itu mutu pendidikan semakin dipertaruhkan. Pada dasarnya mutu pendidikan ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat

I. PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting dalam pendidikan, dan diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga tingkat perguruan tinggi.

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan sejarah di era global dewasa ini dituntut kontribusinya untuk dapat lebih menumbuhkan kesadaran sejarah dalam upaya membangun kepribadian dan sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetensi yang terdapat dalam kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP) mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetensi yang terdapat dalam kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP) mata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah utama yang menjadi fokus penelitian dalam tesis ini adalah berbicara. Masalah ini dipandang penting untuk dikaji karena salah satu standar kompetensi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA PENELITIAN TINDAKAN KELAS Diajukan Kepada Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi paling penting yang dimiliki oleh manusia. Pentingnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dapat ditunjukkan dengan kenyataan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi kehidupan manusia pada umumnya. Pendidikan sendiri merupakan suatu agenda wajib yang mesti dilaksanakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dengan mengarahkan peserta didik untuk mendengarkan,

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dengan mengarahkan peserta didik untuk mendengarkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sastra dapat menumbuhkan pengetahuan dan mengembangkan apresiasi sastra siswa. Kegiatan apresiasi sastra dapat diwujudkan dengan mengarahkan peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lingtang Ratri Prastika, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini berlangsung dengan sangat pesat. Hal tersebut dapat dirasakan dengan munculnya berbagai produk elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Upaya meningkatkan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif oleh pemerintah. Hal tersebut lebih terfokus lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dititikberatkan pada kajian kemampuan berbahasa. upaya peningkatan kemampuan menulis kalimat bagi siswa asing dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dititikberatkan pada kajian kemampuan berbahasa. upaya peningkatan kemampuan menulis kalimat bagi siswa asing dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Penelitian ini dititikberatkan pada kajian kemampuan berbahasa sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis kalimat bagi siswa asing dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skripsi yang berjudul Pengembangan Ecoliteracy melalui Tugas Pembuatan Puzzle Berbahan Dasar Barang Bekas ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa faktor yang

Lebih terperinci

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM.

ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. ANALISIS FONOLOGIS DAN ORTOGRAFIS KOSA KATA SERAPAN BAHASA PRANCIS DALAM BAHASA INDONESIA SKRIPSI OLEH: HADYAN QASHIDI NIM. 115110300111015 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA PRANCIS JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan bahan ajar inovatif berbasis multimedia perlu mendapat perhatian dalam memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan mendukung pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang bersekolah di Indonesia selain bahasa Inggris. Tagliante (1994:

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik yang bersekolah di Indonesia selain bahasa Inggris. Tagliante (1994: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari oleh peserta didik yang bersekolah di Indonesia selain bahasa Inggris. Tagliante (1994: 6) berpendapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 BAB II pasal 3 Undang- Undang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum

BAB I PENDAHULUAN. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum setenar bahasa lainnya yang ada di dunia, seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dan pengembangan (Research and Development) merupakan jenis penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji teori akan tetapi berupa penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa asing merupakan kegiatan yang secara korelatif

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa asing merupakan kegiatan yang secara korelatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa asing merupakan kegiatan yang secara korelatif berkaitan dengan pembelajaran suatu budaya asing, karena pada prinsipnya bahasa merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna.

I. PENDAHULUAN. mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam mempelajari semua bidang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bicara tantangan dan permasalahan pendidikan di Indonesia berarti berbicara

I. PENDAHULUAN. Bicara tantangan dan permasalahan pendidikan di Indonesia berarti berbicara 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bicara tantangan dan permasalahan pendidikan di Indonesia berarti berbicara tentang pendidikan kita dewasa ini dalam perspektif masa depan. Dalam kenyataannya, pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI SOSIAL PADA FILM KELUARGA PRANCIS LE PETIT NICOLAS SUTRADARA LAURENT TIRARD

ANALISIS NILAI SOSIAL PADA FILM KELUARGA PRANCIS LE PETIT NICOLAS SUTRADARA LAURENT TIRARD 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Mempelajari bahasa asing merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan di era globalisasi ini. Bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA PRANCIS. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMK TINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA PRANCIS. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMK TINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMK TINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA PRANCIS DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutu pendidikan dalam standar global merupakan suatu tantangan tersendiri bagi pendidikan di negara kita. Indonesia telah mengikuti beberapa studi internasional,

Lebih terperinci

Oleh Dra Yuliarti Mutiarsih, M.Pd dkk

Oleh Dra Yuliarti Mutiarsih, M.Pd dkk EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BUKU TEKS CAMPUS DALAM PEMBELAJARAN STRUKTUR BAHASA PERANCIS (Analisis Buku Teks Campus sebagai Buku Pegangan Terbaru untuk Pembelajaran Struktur Bahasa Perancis pada Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini akan membicarakan mengenai peran pusat kebudayaan Prancis

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini akan membicarakan mengenai peran pusat kebudayaan Prancis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tesis ini akan membicarakan mengenai peran pusat kebudayaan Prancis dalam perkembangan diplomasi publik Prancis dan proses nation branding Prancis di Indonesia. Pusat

Lebih terperinci

PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA

PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA Media Informatika Vol. 9. No. 1 (2010) PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA Dahlia Br Ginting Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Riqoh Fariqoh, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Riqoh Fariqoh, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Moeflich (2011) mengatakan bahwa pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan bahasa Indonesia ke negera-negara lain,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Menulis merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam seluruh proses kegiatan belajar selama menuntut ilmu baik di bangku sekolah dasar, sekolah menengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara siswa dan guru dalam konteks persekolahan (Abdul Majid,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara siswa dan guru dalam konteks persekolahan (Abdul Majid, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia, sebab pendidikan merupakan wadah untuk membebaskan manusia dari keterbelakangan, melainkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan BAB I Pendahuluan I. 1. Latar belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting di dalam perkembangan sebuah masyarakat. Melalui pendidikan kemajuan individu bahkan komunitas masyarakat tertentu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa lain atau bahasa kedua yang dikenal sebagai pengetahuan yang baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang diperoleh setiap manusia sejak lahir. Pada saat seorang anak dilahirkan, anak tersebut belum memiliki kemampuan untuk berbicara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diketahui bahwa literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan

BAB I PENDAHULUAN. diketahui bahwa literasi merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada abad ke-21 ini, kemampuan literasi peserta didik di Indonesia berkaitan erat dengan keterampilan membaca yang berkelanjutan pada kemampuan memahami informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi inti dari pengajaran Bahasa Indonesia secara umum. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Dengan bahasa manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya untuk menyampaikan pengalaman, perasaan

Lebih terperinci

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester

Info awal, ringkasan, pemandu, mind map, dll 1 per babak. Latihan, contoh soal, contoh tugas 2 per semester PANDUAN HIBAH MODUL MATA KULIAH BERBASIS E-LEARNING THE SUPPORT TO THE DEVELOPMENT OF HIGHER EDUCATION" 7IN1 IDB PROJECT PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2015 I. Ketentuan-Ketentuan

Lebih terperinci