EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN INDIVIDUAL PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK ANAK PENYANDANG AUTISME
|
|
- Deddy Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN INDIVIDUAL PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK ANAK PENYANDANG AUTISME (Studi Kasus Pada Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta) NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh: SLAMET AGUS RIYANTO G FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
2
3
4 EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN INDIVIDUAL PADA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNTUK ANAK PENYANDANG AUTISME (Studi Kasus di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta) Abstrak Seorang anak sebagai bagian dari keluarga, kehadirannya dianggap penting untuk orang tua karena anak merupakan generasi penerus bagi mereka. Semua orang tua mengharapkan anak yang di lahirkannya kelak adalah anak yang sempurna baik jasmani maupun rohaninya. Tetapi kebahagian dan harapan itu dapat hancur ketika anak yang di lahirkan mengalami hambatan seperti autisma. Autisma sendiri adalah gangguan perkembangan yang muncul pertama kali pada anakanak berusia 6 bulan hingga 3 tahun, seorang anak autis tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-oleh hidup dalam dunianya. Orang tua berkewajiban untuk mengarahkan kepada hal-hal yang baik seperti halnya pengetahuan agama terutama dalam menentukan pembelajaran bagi anak autis itu sendiri. Dengan alasan seperti inilah penulis mengadakan penelitian di sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta mengingat banyaknya orang tua yang memasuki anak mereka ke sekolah tersebut dengan tujuan sang anak dapat memperoleh pendidikan dan pengetahuan agama yang baik walaupun anak mereka mempunyai kekurangan. Adapun rumusan masalah pada skripsi ini adalah (1) Bagaimana penerapan pembelajaran individual dalam pembelajaran bidang studi Pendidikan Agama Islam pada anak autis di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta? (2) Bagaimana keberhasilan Pendidikan Agama Islam pada anak autis di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta?. Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan skripsi ini adalah: (1) Mendeskripsikan pelaksanaan program pembelajaran individual pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam. (2) Untuk Mendeskripsikan keberhasilan pembelajaran agama Islam pada anak autis. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data penulis di peroleh dari sumber primer, yaitu informasi yang bersumber dari kepala sekolah atau wakil kepala sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta, pendidik yang bersangkutan dengan penelitian ini. Sumber sekunder yaitu yang dikutip dari sumber lain seperti buku literatur yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini. Dari hasil penelitian dapat diketahui tentang pembelajaran individual ini adalah Pembelajaran pendidikan agama Islam melalui rumusan program pembelajaran individiual (The Individualized Education Program) ini diterapkan dengan perencanaan-perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran terpadu berdasarkan hasil assessmen terhadap peserta didik. Tingkat efektifitas pembelajaran individual ini sangat berjalan dengan cukup baik dan efektif. Hal ini dicapai dalam standarisasi pengelolaan materi yang sederhana dan didukung dengan penerapan metode-metode pembelajaran yang efektif. Pada akhir penulisan skripsi ini, adalah beberapa kesimpulan dan saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan. Keyword : Pembelajaran Individual, Pendidikan Agama Islam, Anak Penyandang Autisme.
5 A. PENDAHULUAN Gambaran pendidikan yang tertera dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional, Semua warga negara Indonesia berhak memperoleh pendidikan dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Walaupun mereka yang perkembangannya terganggu pada jasmani dan atau mentalnya. Hal ini telah ditetapkan dalam pasal 8 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Indonesia yang menyebutkan bahwa : Warga negara yang mempunyai kelainan fisik dan mental berhak memperoleh pendidikan luar biasa. Agama sebagai dasar pijakan ummat manusia tentu memiliki peran strategis dan sangat penting dalam proses pembentukan manusia yang utuh. Agama telah mengatur pola hidup manusia, baik dalam lingkup hubungannya dengan Tuhannya maupun interaksi sosial dengan masyarakat/sesama. Untuk menjalankan syariat agama dengan benar seseorang harus memperoleh pengetahuan tentang hal tersebut. Pengetahuan tersebut dapat dihasilkan melalui pendidikan dan pengalaman. Pendidikan agama Islam sebagai bagian dari pendidikan merupakan salah satu bidang studi yang ada di lembaga pendidikan untuk membantu manusia memperoleh kehidupan yang bermakna hingga diperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat, baik secara individu maupun kelompok. Demikian pula dengan anak cacat mental dan terbelakang, yang biasa disebut anak berkebutuhan khusus. Pendidikan yang diberikan pada mereka tentunya berbeda dengan pendidikan yang diberikan pada orang normal pada umumnya.
6 Autisme, merupakan salah satu dari sekian banyaknya permasalahan yang muncul dalam kesulitan belajar. Autisme bukan satu gejala penyakit tetapi berupa sindroma (kumpulan gejala) di mana terjadi penyimpangan pelambangan sosial, kemampuan berbahasa dan kepedulian terhadap sekitar, sehingga anak autisme hidup dalam dunianya sendiri. Selain itu, autisme merupakan kumpulan gejala kelainan perilaku dan kemajuan perkembangan. Dengan kata lain, pada anak autisme terjadi kelainan emosi, intelektual dan kemauan (gangguan pervasif). (Faisal Yatim, 2003 : 217) Mercer dalam Abdul Hadis (2006: 103) Salah satu bentuk pelayanan pendidikan yang dikhususkan bagi anak berkebutuhan khusus adalah pembelajaran individual atau yang dikenal dengan Individualized Education Program. Pembelajaran Individual merupakan suatu bentuk rancangan khusus dalam pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus sehingga mereka mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan kemampuan dan kelemahan peserta didik. Adapun Qiyas pendidikan mereka merujuk pada ayat Al-Qur an surat Abasa ayat 1-4 yaitu : Artinya : Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau ia ingin mendapat pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya.. Ayat ini secara tidak langsung memberikan jaminan bagi orang-orang yang cacat baik fisik maupun psikis, tidak luput untuk mendapatkan pendidikan yang sama. Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta merupakan lembaga pendidikan yang menampung Anak Berkebutuhan Khusus/ABK (special needs). Lembaga
7 pendidikan yang berdiri 9 tahun yang lalu tepatnya Mei 2002 dan didirikan atas prakarsa mahasiswa lulusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta yaitu Ibu Ummi Hani, Ibu Siti Sopiyatun dan Erni Kadarwati. Tujuan awal didirikannya lembaga ini adalah dalam upaya pendidikan anak berkebutuhan khusus. Pada perkembangannya, mengupayakan kurikulum pendidikan agama Islam sebagai bagian dari pengajarannya. Diwujudkannya kurikulum pendidikan agama Islam dengan tujuan agar identitas muslim yang melekat pada anak penyandang autism terjaga. Pelaksanaan pembelajaran ilmu dasar keislaman yang secara hampir keseluruhannya menggunakan ranah psikomotor harus diimbangi dengan afektif dan kognitifnya. Hal inilah yang menjadi menarik bagi penulis untuk mengetahui lebih dalam proses pembelajaran individual pada bidang studi agama Islam yang diajarkan di Mutiara Center Jamsaren Surakarta. Dari latar belakang inilah penulis mengangkat judul Efektifitas Pembelajaran Individual Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Untuk Anak Penyandang Autisme (Studi Kasus di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta) B. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka ini berfungsi untuk menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik yang telah digunakan oleh peneliti terdahulu, serta menghindarkan terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan.
8 Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian tentang Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, di antaranya adalah : 1. Nur Awaliah Qusairi (UMM, 2006) dalam skripsinya yang berjudul : Proses Pembelajaran Agama Islam Bagi Anak Penyandang Autisma menyimpulkan bahwa proses pembelajaran agama Islam bagi penyandang autisme adalah terapis berusaha mengenalkan materi terlebih dahulu dan menyuruh anak agar mengikuti apa yang di ucapkan oleh terapis dan hal ini dilakukan terus menerus agar anak dapat mengingat pelajaran yang telah diajarkan dan untuk faktorfaktor yang menjadi penghambat dalam memberikan pelajaran agama Islam adalah karena faktor sulitnya menerima materi baru dan faktor keinginan atau kemauan anak autis serta kekonsistenan orang tua mereka sendiri. 2. Dina Permatasari (UIN Malang, 2008) dalam skripsinya yang berjudul Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Solusinya pada Anak Autis di Sekolah Luar Biasa (SLB) IDAYU Malang. Menyimpulkan bahwa semua komponen yang terkait dengan pembelajaran pendidikan agama Islam bagi anak autis harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak autis. Problematika yang muncul adalah alokasi waktu untuk pembelajaran pendidikan agama Islam yang relatif kurang, peserta didik yang tidak bisa menulis huruf hijaiyah berangkai atau surat-surat pendek dan mudah berubah kepatuhan dan konsentrasinya, lingkungan keluarga (orang tua yang kurang kooperatif dengan sekolah) dan kebisingan yang sering muncul karena lokasi sekolah yang dekat dengan bandara Abdurrahman Saleh, fasilitas sekolah yang sering hilang, dan ketiadaan tenaga administrasi.
9 Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dilihat bahwa penelitian mengenai efektifitas pembelajaran Individual pada bidang studi Pendidikan Agama Islam pada anak penyandang Autisme merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya sehingga dapat dikatakan sebagai pembaruan penelitian. C. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research yang bersifat kualitatif, yaitu penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang diamati (Lexy Moleong, 2000: 3). 2. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Dalam pengambilan sampel, teknik yang digunakan adalah dengan nonprobability sampling. Dan jenis teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah jenis Purposive sampling. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah peserta didik dan pendidik anak penyandang autisme yang menjadi sumber data primer penelitian ini di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta. 3. Subyek Penelitian Dalam hal ini yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, peserta didik dan orang tua peserta didik di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta. 4. Metode Pengumpulan Data
10 Ada tiga metode pngumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu : Observasi Langsung, In-depth Interview dan Dokumen Tertulis. a) Metode Observasi Metode ini dipakai untuk mengumpulkan data-data yang mudah dipahami dan diamati secara langsung, seperti proses pelaksanaan pembelajaran individual terhadap anak autis dan hasil pembelajaran di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta b) Metode interview atau wawancara Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang mudah dipahami seperti pelaksanaan pembelajaran Individual dan tentang keadaan sekolah Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta. c) Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mengambil data yang berhubungan dengan gambaran umum sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta yang meliputi hasil laporan/catatan guru tentang perkembangan anak, letak geografis, sejarah berdirinya, visi dan misi, keadaan guru dan murid, serta fasilitas-fasilitas yang ada di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta struktur kepengurusan, keadaan sarana dan prasarana, guru dan siswa, jadwal pelajaran dan kegiatan harian, silabus Pendidikan Agama Islam. 5. Analisis Data Analisa data yang dihasilkan oleh peneliti menggunakan metode Analisis Deskriptif Artinya peneliti mencari uraian yang menyeluruh dan cermat tentang metode pembelejaran pendidikan agama islam pada anak penyandang autisme di
11 Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta karena struktur pendekatan yang bersifat kualitatif, di mana data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, maka dilakukan pengelompokkan data dan pengurangan dan penarikan kesimpulan tentang metode pembelajaran yang diterapkan oleh pendidik di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta. D. Hasil Pembelajaran Individual Pada Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Untuk Anak Penyandang Autisme di Mutiara Center Jamsaren Surakarta. Indikasi dari proses belajar pendidikan agama Islam di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta adalah dengan terbinanya pola perilaku yang sebelumnya tidak teratur dan terarah menjadi terkondisikan dengan perilaku yang sesuai. Contoh hasil dalam evaluasi pembelajaran antara lain mampu mengimitasi atau meniru perilaku/gerakan-gerakan sederhana, Menyamakan, memahami perintah-perintah sederhana, mempersepsikan suatu benda, menunjukkan (real) benda-benda, mengelompokkan dan memperbantukan diri secara mandiri. Sebagaimana halnya yang peneliti amati saat pertemuan pembelajaran lanjutan, hal-hal yang dilakukan adalah : Pertama, menyiapkan bahan acuan materi yang akan disampaikan melalui Penjabaran Program Pembelajaran Individual sesuai dengan hasil perkembangan pembelajaran sebelumnya. Kedua, Pengantar pembelajaran dimulai dengan perkenalan personal anak (hal ini untuk melihat perkembangan diri anak didik dalam mengenal dirinya)
12 Ketiga, dilanjutkan dengan mengurai pelajaran Al Qur an melalui Metode Computerised Pictography for Communication (COMPIC) yaitu salah satu contohnya dengan menggunakan kartu bergambar huruf-huruf hijaiyyah dan melalui perintah perintah untuk melafalkan huruf huruf hijaiyyah. Membacakannya dengan menunjukkan kartu yang dimaksud dan memerintahkannya untuk menirukan bacaan Pendidik secara berulang-ulang. Setelah itu peserta didik dimiinta untuk mengulang-ulang secara mandiri menunjukkan kartu dan mengucapkan lafal huruf yang dimaksud. Hasilnya yang didapat pertama kali adalah anak didik mengulang lafal hingga 2 kali. Keempat, dilanjutkan dengan mengurai pembelajaran motorik seperti menunjukkan benda, mengambil benda sesuai yang diperintahkan. Setelah pembelajaran ingatan dan gerak motorik dilanjutkan dengan menulis dan menggambar. Dalam hal lain guru memberikan semacam reward setelah anak didik melakukan tugas dengan baik. Dalam hal perilaku anak didik melakukan hal-hal baik seperti mencium tangan saat diperintah untuk menyalami. (Observasi pembelajaran individual dengan Ibu Hartati, A. Md. pada 21/11/2011) Secara konkrit pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi sampai dengan perkembangannya dilihat dari hasil yang dicapai menunjukkan perkembangan secara signifikan ketika anak tersebut mampu melakukannya dengan baik dan terarah secara rapi.
13 Hasil yang sederhana dari proses yang sederhana pula memberikan sisi positif bagi perkembangan perilaku anak-anak penyandang autis yang ada di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta. E. Kesimpulan Setelah mengetengahkan data-data yang ada dan melalui penelitian lapangan, pengkajian teori dan pengolahan data yang berkenaan dengan judul Efektifitas pembelajaran individual pada bidang studi Pendidikan Agama Islam bagi anak penyandang autisme (Studi kasus di Sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta), penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Pembelajaran pendidikan agama Islam melalui rumusan program pembelajaran individiual (The Individualized Education Program) ini diterapkan dengan perencanaan-perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran terpadu berdasarkan hasil assessmen terhadap peserta didik. 2. Tingkat efektifitas pembelajaran individual (The Individualized Education Program) pada bidang studi pendidikan agama Islam di sekolah Mutiara Center Jamsaren Surakarta ini sangat berjalan dengan cukup baik dan efektif. Hal ini terbukti dengan hasil yang dicapai dalam standarisasi pengelolaan materi yang sederhana dan didukung dengan penerapan metode-metode pembelajaran yang efektif.
14 F. Saran 1. Kepada Kepala Sekolah a. Upaya dalam mengatasi masalah dan kendala yang dialami dalam pelaksanaan pendidikan dan pelayanan peserta didik merupakan ruang kreasi dan inovasi bagi proses perkembangan lembaga pendidikan kedepannya. b. Pelayanan pendidikan masyarakat yang mudah dan terjangkau harus tetap terjaga sehingga menjadi salah satu pilihan utama bagi masyarakat sekitarnya, terlebih lagi dalam upaya pelayanan terapi bagi anak-anak yang mengalami keterbelakangan. 2. Kepada Pendidik a. Peningkatan kompetensi pendidik merupakan hal mutlak yang harus dilakukan secara terus menerus sehingga kemampuan pendidik bisa optimal. b. Pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan sifat kekeluargaan dan menempatkan peserta didik sebagai teman belajar agar tercipta suasana pembelajaran yang nyaman bagi peserta didik.
15 DAFTAR PUSTAKA Aqila, Smart. Anak Cacat Bukan Kiamat: Metode Pembelajaran dan terapi Praktis. Yogyakarta: Katahati, 2010 Arifin. Ilmu Pendidikan Islam: tijauan teoritis dan praktis berdasarkan pendekatan interdisipliner. Jakarta, Bumi Aksara: 2006 Assjari, Musjafak. Program Pembelajaran Individual, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa, 2005 Dadiyanto, Dwi Wastono, Dr. Sp.A, Autisme dan Penyembuhannya, Suara Merdeka, Minggu, 27 Januari Daud Ali, Muhammad, Prof, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada, 2010 Delphie, Bandi, Prof. Dr, Pendidikan Anak Autistik, Sleman: KTSP 2009 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur an dan Terjemahnya, Semarang : PT. Toha Putra, Handoyo, Y. Dr. Dr. MPH, Autisme, Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, Irwanto Drs, ( ed ), Psikologi Umum, Jakarta: Gramedioa Pustaka, Mardalis, Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara 1995 Marijani, Leny, BSc, Seputar Autisme dan permasalahannya, Jakarta: Putra Kembara Foundation, 2003 Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1980 Miler Matthew B dan Haberman Michael,. Analisis Data Kualitatif, Jakarta: UI- Press 1992 Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Remaja karya,1989. Muhaimin, dkk. Paradigma Pendidikan Islam, Upaya mengaktifkan PAI di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002 Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang No. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Surakarta: PT. Pabelan, 1989
16 Sutadi, Rudi, dkk (ed). Penatalaksanaan Holistik Autisme, Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta: 2003 Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002 Tatang, Menyusun Rencana Peneltian. Jakarta: Rajawali Press Yatim, Faisal, DR. DTM. & H. MPH. Autisme (Suatu Ganngguan Jiwa pada Anakanak), Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Gambaran pendidikan yang tertera dalam Undang - Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gambaran pendidikan yang tertera dalam Undang - Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 2003, hlm Faisal Yatim, Autisme (Suatu Gangguan Jiwa pada Anak-Anak), Pustaka Populer Obor,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rehabilitasi merupakan usaha yang perlu dikaji untuk dapat diambil dengan nempertimbangkan perbagai aspek, terutama pemulihan kesehatan fisik jasmaniah, pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan luar biasa bukan merupakan pendidikan yang secara keseluruhan berbeda dengan pendidikan pada umumnya. Jika kadang-kadang diperlukan pelayanan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang Undang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini
PENANGANAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS MELALUI MEDIA PECS PADA ANAK KB MEKAR JAYA BANDARDAWUNG KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua zaman. Nilai-nilai dan aturan yang terkandung dalam ajaran Islam dijadikan pedoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mencetak sumber daya manusia yang diharapkan memiliki kecakapan hidup dan mampu mengoptimalkan segenap potensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif- Kualitatif, Bogdan dan Taylor mendefinisikan Metodologi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MONITORING PERKEMBANGAN TERAPI AUTISME PADA SEKOLAH INKLUSI
SISTEM INFORMASI MONITORING PERKEMBANGAN TERAPI AUTISME PADA SEKOLAH INKLUSI Tan Amelia 1, M.J. Dewiyani Sunarto 2, Tony Soebijono 3 1 Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, Jl. Raya Kedung Baruk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ranah kognitif merupakan ranah psikologis siswa yang terpenting. Dalam perspektif psikologi, ranah kognitif yang berkedudukan pada otak ini adalah sumber sekaligus pengendali
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa dan berbahasa adalah dua hal yang berbeda. Bahasa adalah alat verbal yang digunakan untuk berkomunikasi, sementara berbahasa adalah proses penyampaian
Lebih terperinciDiajukan Oleh : INDAH DWI IRIANDANY A
PERILAKU BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK BAGASKARA SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan sebaik-baik bentuk, ada yang normal dan memiliki keadaan fisik yang lengkap,namun ada pula anak yang terlahir dengan keadaan yang
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014
METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) TUNA LARAS BHINA PUTERA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: VINA RIAS TEGUH RAHAYU NIM: G000100098
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak-anak yang dikategorikan memiliki kelainan dalam aspek fisik meliputi kelainan indra penglihatan (tuna netra), kelainan indra pendengaran (tuna rungu), kelainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak asasi yang paling mendasar bagi setiap manusia, tidak terkecuali bagi anak luar biasa atau anak berkebutuhan khusus. Dalam Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di antaranya adalah masalah belajar. Permasalahan belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor,
Lebih terperinciTERAPI APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS SKRIPSI. Oleh: Prestisia Noviarta Hapsari
TERAPI APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANAK AUTIS SKRIPSI Oleh: Prestisia Noviarta Hapsari 06810249 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2011 TERAPI APPLIED BEHAVIOUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional betujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional betujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Anak sebagai generasi penerus merupakan aset yang berharga bagi keluarga yang juga memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara. Anak merupakan
Lebih terperinciINTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS TERHADAP TEMAN DAN GURU DI SEKOLAH INKLUSI SKRIPSI
INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS TERHADAP TEMAN DAN GURU DI SEKOLAH INKLUSI SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Oleh
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembimbingan secara intensif. Undang-undang sistim nasional (UUSPN) nomor 2 tahun 1989 dan peraturan pemerintahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah upaya manusia untuk memanusiakan manusia, pada dasarnya adalah untuk mengembangkan kemampuan dan potensi manusia sehingga bisa hidup layak, baik sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
PENGENALAN BILANGAN 1-10 MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK USIA DINI TUNARUNGU WICARA KELAS PERSIAPAN KELOMPOK A SLB-B YAYASAN ANAK TUNA RUNGU WICARA GUMUNGGUNG SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI POHGADING KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI POHGADING KABUPATEN PASURUAN SKRIPSI Oleh: RUSTINAH NIM. 08110055 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH 2010
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metode penelitian adalah suatu pengkajian dalam pembelajari
Lebih terperinciPENELITIAN. Perbandingan Kemajuan Terapi Anak Autisme Dengan Diet CFGF Dan Tanpa Diet CFGF Pada Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA) Padang
PENELITIAN Ners JURNAL KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS Perbandingan Kemajuan Terapi Anak Autisme Dengan Diet Dan Tanpa Diet Pada Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA) Padang Yonrizal Nurdin a Autisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga tampaklah keindahan yang tercipta di hamparan bumi ini. Namun Allah SWT menciptakan berbagai macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan
Lebih terperinciHayyan Ahmad Ulul Albab
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA AUTIS (STUDI KASUS DI SMA GALUH HANDAYANI SURABAYA) Hayyan Ahmad Ulul Albab I Pendidikan mempunyai tanggung jawab besar untuk mencerdaskan masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif, dalam bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari bahasa Inggris qualitative research. 1 Jenis penelitian ini, menghasilkan data deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi salah satu cita-cita dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi salah satu cita-cita dari perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Cita-cita ini ditindaklanjuti dengan menempatkan pendidikan
Lebih terperinci2. Pelaksanaan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam mata
107 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan uraian terdahulu dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut. 1. Perencanaan evaluasi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SDIT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masing-masing hal itu dirangsang dalam pembelajaran sejak dalam kandungan.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap anak yang lahir kedunia ini telah membawa karakter dari wataknya masing-masing hal itu dirangsang dalam pembelajaran sejak dalam kandungan. Sehingga dalam pendidikannya
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI DI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012
HUBUNGAN PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI DI SMA N 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pendidikan bertujuan membentuk manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan UndangUndang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan No. 002/U/1986, pemerintah telah merintis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah dalam upaya pemerataan layanan pendidikan untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang berkualitas bagi semua anak di Indonesia mempunyai
Lebih terperinciPEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI
PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana, Jakarta, 2008, hlm. 17 2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Adapun pengertian dari metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati permasalahan dan mencari jawaban, dengan kata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN !"#$%&'
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan oleh Allah SWT, dan kelahirannya selalu ditunggu-tunggu bagi orang tua. Kehadirannya merupakan kebahagiaan tiada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan. sistematis untuk mewujudkan kebenaran.
BAB III METODE PENELITIAN Metode di sini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang akan dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari kepribadian yang sebenarnya. 1 Perilaku manusia dapat dikatakan sebagai perwujudan dari kepribadiannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak adalah karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada umatnya. Setiap orang yang telah terikat dalam sebuah institusi perkawinan pasti ingin dianugerahi seorang anak.
Lebih terperinciPENANGANAN ANAK AUTISME MELALUI TERAPI PERILAKU DI PAUD SAYMARA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014
PENANGANAN ANAK AUTISME MELALUI TERAPI PERILAKU DI PAUD SAYMARA KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pasal 31 UUD 1945 (Amandemen 4) bahwa setiap warga negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak bagi setiap warga negara, sebagaimana yang tercantum dalam pasal 31 UUD 1945 (Amandemen 4) bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola data serta menganalisis data dengan menggunakan teknik dan
Lebih terperinciPEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH OLEH: SRI WAHYUNI NIM. A53C 111021 PG PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Pendidikan diberikan kepada seorang anak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan beberapa metode sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan guna mempermudah memahami objek pada penulisan skripsi, diantaranya adalah: A. Pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi diantara umat manusia itu sendiri (UNESCO. Guidelines for
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konflik yang terjadi pada peradaban umat manusia sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan manusia untuk dapat menerima perbedaan yang terjadi diantara umat manusia
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009
MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu
Lebih terperinciPERAN KEPALA SEKOLAH SMPN 18 MALANG DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMNTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SKRIPSI. Oleh: AUFA ROSYIDI
PERAN KEPALA SEKOLAH SMPN 18 MALANG DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMNTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SKRIPSI Oleh: AUFA ROSYIDI NIM. 201110010311074 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2007), hal ), hal Depdiknas, Bunga rampai keberhasilan guru dalam pembelajaran (Jakarta: Depdiknas,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun. Taman kanak kanak bermakna sebagai tempat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin canggih ini diakibatkan oleh majunya dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan urat nadi kehidupan individu dan masyarakat. Sebesar apa yang diberikan pendidikan di setiap pusat pendidikan, sebesar itu pula nilainya dalam mendidik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu fenomena penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk pribadi manusia menuju yang
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta ) T E S I S
FAKTOR-FAKTOR STRATEGIK PEMEROLEHAN BAHASA ANAK TUNARUNGU ( Studi kasus di SLB B Karnnamanohara Yogyakarta ) T E S I S oleh : FARIDA YULIATI NIM : Q 100 050 061 Program Studi : Magister Manajemen Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Yakni
Lebih terperinciDaftar Pustaka. Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Daftar Pustaka Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Alawi, Z. (2005). Program Inklusi Perlu Dukungan Semua Pihak. [online]. Tersedia http://www.pikiranrakyat.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena tidak mampu untuk bersaing dalam bidang ilmu pengetahuan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai hak untuk mendapatkan pendidikan tanpa memandang status sosial, material, keadaan jasmani ataupun rohani. Sebagaimana yang tercantum
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI STUDI KASUS MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SD N KENTENG PURWOREJO KELAS V-B
NASKAH PUBLIKASI STUDI KASUS MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DI SD N KENTENG PURWOREJO KELAS V-B Oleh : Fera Arisatyo Dimyati Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sejak dilahirkan mempunyai fitrah sebagai makhluk yang. berguna bagi agama, berbangsa dan bernegara.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sejak dilahirkan mempunyai fitrah sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk berfikir, berkreasi dan juga beragam serta beradaptasi dengan lingkungannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL Penelitian ini merupakan penelitiam kualitatif. Sebagaimana yang didefinisikan Bogdan dan Taylor, bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENILITIAN
BAB III METODOLOGI PENILITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui
Lebih terperinciwarga negara yang memiliki kekhususan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikannya. Salah satu usaha yang tepat dalam upaya pemenuhan kebutuhan khusus
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan adanya perkembangan di segala bidang, salah satu komponen kehidupan yang harus dipenuhi manusia adalah pendidikan. Pendidikan dalam hal ini adalah konsep
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Penerapan Nilai Agama Islam pada Pendidikan Anak Prasekolah (Studi Kasus di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu Nurul Qomar Pedurungan Semarang)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif lapangan (field research). Penelitian kualitatif ini dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran Al-Qur an merupakan salah satu dari mata pelajaran agama Islam, yang mana telah diketahui bahwa Al-Qur an adalah kalamullah (Firman Allah) baik huruf-huruf
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahwa penggunaan media kartu lambang bilangan pada pembelajaran
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kartu lambang bilangan pada pembelajaran matematika menghitung himpunan
Lebih terperincisampai dengan 03 Mei 2013, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1. Kegiatan Penelitian 1. Menyusun proposal penelitian. X X
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan sejak tanggal 01 Januari sampai dengan 03 Mei 2013, dengan rincian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan dunia usaha saat ini aspek ekonomi yang semakin maju dengan sumber daya alam yang sangat mendukung untuk pembukaan lahan kebun kelapa sawit di Desa
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH LUAR BIASA
NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH LUAR BIASA Oleh : HAFRIYANI DALIMUNTHE SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI ILMU SOSIAL DAN BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H
KESIAPAN SMP NEGERI 3 KARANG BARU DALAM MENGHADAPI KURIKULUM 2013 SKRIPSI Diajukan Oleh : ULFATUL HASANAH Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa Program Strata Satu (S-1) Jurusan/Prodi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang tepat pula dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. 1
78 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, metodologi menjadi sangat penting bagi seorang peneliti. Ketepatan dalam menggunakan suatu metode akan dapat menghasilkan data yang tepat pula dan dapat
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA
ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi. kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang dimiliki setiap individu itu berbeda-beda, baik dalam fungsi motorik, afektif maupun kognitifnya. Orang-orang yang fungsi motorik, afektif
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Arum Rahma Shofiya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan ini merupakan suatu proses pengumpulan data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang berbeda-beda, diantaranya faktor genetik, biologis, psikis dan sosial. Pada setiap pertumbuhan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dan semua zaman. Di dalamnya terkandung nilai-nilai dan aturan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang universal dan berlaku untuk semua umat manusia dan semua zaman. Di dalamnya terkandung nilai-nilai dan aturan yang dijadikan pedoman
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : implementasi, kurikulum 2006, sosiologi, hambatan, sekolah
ABSTRAK Oktaviky Dwi Muliawan. K8411054. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Skripsi: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangat di perlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tentang Preferensi Nasabah Non-muslim Terhadap Bank Syariah (Studi Pada
57 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian tentang Preferensi Nasabah Non-muslim Terhadap Bank Syariah (Studi Pada Bank Syariah Mandiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan masyarakat yang begitu cepat sebagai dampak dari kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi, membawa akibat positif dan sekaligus akibat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan menjabarkan metode penelitian yang
55 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjabarkan metode penelitian yang dianggap penting diantaranya: (a) Jenis Penelitian menjelaskan tentang alasan mengapa penelitian model kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kondisi Problematika Guru PAI dalam pelaksanaan penilaian autentik
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif karena peneliti ingin mendeskripsikan tentang suatu kondisi yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penyusunan ini adalah sebagai berikut:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Agar penelitian berjalan dengan baik dan memperoleh hasil yang dapat dipertanggung jawabkan maka penelitian ini memerlukan suatu metode tertentu. Adapun metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field of research), dan pendekatan penelitian ini adalah kualitatif yaitu menekankan analisisnya pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipasipan.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muslimat NU Palangka Raya kelas VIII C semester I tahun ajaran 2015/2016. Waktu penelitian mulai tanggal 19
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memaksa manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi juga merupakan hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan orang lain. Manusia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang
Lebih terperinci