PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KLATEN
|
|
- Widya Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PENERIMAAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN KLATEN Syska Lady Sulistyowatie Universitas Widya Dharma Klaten Abstrak Pajak daerah merupakan pendapatan yang sangat penting bagi Kabupaten Klaten karena merupakan pendapatan yang digunakan untuk membiayai anggaran belanja pemerintah daerah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemerimaan pajak daerah dan retribusi daerah terhadap peningkatan dan pengaruh keduanya secara bersama-sama terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan pajak daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap. Sedangkan retibusi daerah tidak berpengaruh terhadap. Hasil analisis data secara simultan menunjukkan bahwa variabel pajak daerah dan retribusi daerah secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap. Kata kunci: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan. Pendahuluan Saat ini semakin banyak negaranegara di dunia yang mulai memikirkan sektor pajak sebagai penghasilan terbesar dari suatu negara, bahkan negara yang kaya akan sumber daya alam sekalipun yang dahulu tidak begitu tertarik dengan sektor pajak, sekarang mulai memberlakukan bahkan memperketat aturan perpajakannya, salah satunya adalah negara Indonesia. Namun, ditengah maraknya program pemerintah di sekor pajak salah satunya pogram tax amnesty, hasilnya berbanding terbalik dengan tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam hal membayar pajak. Dahulu pajak di Indonesia diatur dan dikelola oleh pemerintah pusat, tetapi sejak berlakunya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengelola operasional pemerintahan daerah sesuai asas otonomi daerah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat (Asteria, 2015). Dengan adanya sistem otonomi daerah, maka setiap daerah bertanggung jawab atas daerahnya masingmasing. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dapat dimaksimalkan pengelolaannya adalah pemasukan dari penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah. Komponen adalah pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang 346
2 dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sah. 2. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan retribusi daerah terhadap Pajak daerah merupakan jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan utuk membiayai rumah tangga daerahnya (Payu, 2014). Sedangkan retribusi daerah adalah pembayaran wajib oleh orang pribadi atau badan atas disediakannya jasa tertentu oleh pemerintah dan mendapatkan timbal balik secara langsung (Siahaan, 2013). Kabupaten Klaten merupakan salah satu kabupaten di daerah Jawa Tengah yang menerapkan otonomi daerah dan mengandalkan pajak sebagai sumber, utamanya dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah. Berdasarkan latar belakang di atas tersebut, penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh penerimaan pajak terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerahj (PAD), teutama sektor pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh penerimaan pajak daerah terhadap peningkatan Kabupaten Klaten? 2. Bagaimana pengaruh penerimaan retribusi daerah terhadap peningkatan Kabupaten Klaten? 3. Apakah terdapat pengaruh penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klaten? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh penerimaan pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten 3. Untuk mengetahui apakah penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama berpengaruh terhadap peningkaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tinjauan Pustaka 1. Pendapatan Asli Daerah merupakan semua penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku (Halim, 2004). Menurut Halim (2004), Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari empat sumber, yaitu : a. Pajak Daerah Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orangorang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan di daerah dan pembangunan daerah. b. Retribusi Daerah Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. c. Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan adalah 347
3 hasil penyertaan pemerintah daerah kepada Badan Usaha Milik Negara /Daerah / Swasta dan Kelompok Usaha Masyarakat. d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah adalah pendapatan asli daerah yang tidak termasuk pada kelompok di atas pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. 2. Pajak Daerah Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah, baik daerah tingkat I (tingkat provinsi) maupun daerah tingkat II ( pajak kabupaten / kota), dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah masingmasing (Mardiasmo, 2016). Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah dibagi dua bagian, yaitu : a. Pajak provinsi, terdiri dari : pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan, dan pajak rokok. b. Pajak kabupaten / kota,terdiri dari: pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak sarang burung walet, Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, serta Bea peroleahan Hak atas Tanah dan Bangunan. 3. Retribusi daerah Retribusi Daerah menurut Mardiasmo (2016), yaitu pungutan yang dikenakan sehubungan dengan suatu jasa atau fasilitas yang diberikan oleh pemerintah secara langsung dan nyata kepada pembayar. Contoh : parkir, pasar, jalan tol, dsb. Menurut Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009, terdapat 30 jenis retribusi daerah yang dipungut oleh daerah dan dikelopokkan dalam 3 golongan, antara lain : a. Retribusi Jasa Umum, adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis-jenis retribusi jasa umum terdiri dari : 1. Retribusi Pelayanan Kesehatan 2. Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan 3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Peduduk dan Akte Catatan Sipil 4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat 5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum 6. Retribusi Pelayanan Pasar 7. Retribusi Penguji Kendaraan Bermotor 8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran 9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta 10. Retribusi Pengujian Kapal Perikanan b. Retribusi Jasa Usaha, adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan 348
4 oleh sektor swasta. Jenis-jenis Retribusi Jasa Usaha terdiri dari : 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan 3. Retribusi Tempat Pelelangan 4. Retribusi Terminal 5. Retribusi Tempat Khusus Pakir 6. Retribusi Tempat Penginapan / Pesanggahan / Villa 7. Retribusi Penyedotan Kakus 8. Retribusi Rumah Potong Hewan 9. Retribusi Pelayanan Pelabuhan Kapal 10. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 11. Retribusi Penyeberangan di Atas Air 12. Retribusi Pengelolaan Limbah Cair 13. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah c. Retribusi Perizinan Tertentu, adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan Pengembangan Hipotesis umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Jenis-jenis retribusi perizinan tertentu terdiri dari : 1. Retribuzi Izin Mendirikan Bangunan 2. Retribusi Izin tempat Penjualan Minuman Beralkohol 3. Retribusi Izin Gangguan 4. Retribusi Izin Trayek 1. Pengaruh pajak daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerag (PAD) Kabupaten H 1 : Pajak daerah mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten 2. Pengaruh retribusi daerah terhadap peningkatan Kabupaten H 2 : Retribusi daerah mempunyai pengaruh negatif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten 3. Pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten H 3 : Pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten 349
5 Kerangka Teori Gambar 1 Kerangka Pikir Pajak Daerah Retribusi Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penilitian analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan alat analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R 2 ) dengan variabel independen pajak daerah dan retribusi daerah, sedangkan variabel dependennya adalah. 2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah data Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lainlain pendapatan asli daerah yang sah. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah data realisasi yang meliputi penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah di Kabupaten Klaten dari tahun 2008 sampai dengan tahun Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu jenis data yang diperoleh secara tidak langung dari sumber utama yaitu Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Data dalam penelitian ini berupa Daftar Anggaran Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Klaten dari tahun 2008 sampai dengan Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Klaten Jl. Pemuda No. 294 Klaten Selatan, Klaten, Jawa Tengah. Definisi Operasional Variabel 1. Pajak daerah Pajak daerah adalah kontribusi wajib oleh orang pribadi atau badan kepala daerah yang bersifat timbal balik secara langsung (Siahaan, 2013). 2. Retribusi daerah Retribusi daerah adalah pembayaran wajib oleh orang 350
6 pribadi atau badan atas disediakannya jasa tertentu oleh pemerintah dan mendapatkan timbal balik secara langsung (Siahaan, 2013). 3. adalah salah satu sumber pendanaan bagi daerah kabupaten / kota dengan contoh komponennya adalah pajak daerah dan retribusi daerah (Mafaza dkk, 2016). Teknik Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian maksimum, minimum sum range, skewness / kemencengan distribusi (Ghozali, 2012). 2. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2,. X n ) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: PAD = a + b 1 PD + b 2 RD + Keterangan: PAD = Pendapatan Asli Daerah (Variabel dependen) a = Konstanta (nilai PAD apabila PD and RD = 0) b = koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan) PD = Pajak Daerah (Variabel independen) RD = Retribusi Daerah (Variabel independen) = Residual eror 3. Uji Hipotesis a. Uji t (Uji pengaruh parsial) Pengujian secara parsial menggunakan uji t (pengujian signifikansi secara parsial). Pengujian secara parsial ini dimaksudkan untuk melihat apakah pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen signifikan atau tidak. b. Uji F Uji F adalah uji secara serempak untuk menguji ada tidaknya pengaruh yang signifikan pada variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Uji F merupakan pengujian terhadap koefisiensi regresi secara bersama-sama yang bertujuan untuk menguji apakah secara bersama-sama semua variabel independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. c. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) mengukur seberapa jauh kemampuan model yang dibentuk dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai R 2 besarnya antara 0-1 (0 < R 2 < 1) koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Apabila R 2 mendekati 1 berarti variabel 351
7 Pembahasan independen semakin berpengaruh terhadap variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukkan dalan model. 1. Hasil Statistik deskriptif Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi pada tiap variabel. Nilai rata-rata Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp ,56. Besarnya nilai standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata, yaitu Rp ,77. Hal ini menunjukkan bahwa penyimpangan yang terjadi dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klaten lebih kecil dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tabel 1 Pajak Daerah Retribusi Daerah Valid N (listwise) Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Statistic Statistic Statistic Statistic Std. error , , , , , , , , , , , ,37 Nilai rata-rata variabel pajak daerah adalah Rp ,56 dan nilai standar deviasi sebesar Rp ,58. Nilai standar deviasi pajak daerah lebih kecil dari nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa penyimpangan penerimaan pajak daerah yang terjadi di Kabupaten Klaten lebih kecil dari pendapatan pajak daerah itu sendiri. Sedangkan nilai rata-rata variabel retribusi daerah adalah Rp ,56 dan nilai standar Std. Deviation Statistic , , ,12 deviasi sebesar Rp ,12. Besarnya nilai standar deviasi retribusi daerah lebih kecil dari nilai rata-rata menujukkan bahwa penyimpangan penerimaan retribusi daerah yang terjadi di Kabupaten Klaten lebih kecil dari pendapatan retribusi daerah. 2. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui atau menyelidiki lebih lanjut variabel independen manakah yang berpengaruh terhadap variabel dependen. Tabel 2 352
8 Model 1 Coefficiens a Unstandardized Coefficients Standardized T Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 4,643 4,352 1,067 Pajak Daerah 1,133,184 1,129 6,171 Retribusi Daerah -,293,349 -,153 -,839 Sig.,327,001,434 a. Dependent Variable: Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 2 di atas, maka persamaan regresinya adalah: PAD = 4, ,133 PD 0,293 RD + ɛ Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai konstanta sebesar 4,643 yang artinya jika variabel penerimaan pajak daerah (PD) dan retribusi daerah (RD) sama dengan nol, maka besarnya adalah sebesar 4,643 atau 464,3%. b. Nilai penerimaan pajak daerah (PD) sebesar 1,133 yang berarti apabila terjadi kenaikkan pada vriabel pajak daerah (PD) dalam satu satuan, maka dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 1,133 atau 113,3%. Koefisien antara pajak daerah (PD) dan bernilai positif, artinya semakin meningkat pendapatan pajak daerah (PD) maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga akan meningkat. c. Nilai penerimaan retribusi daerah (RD) sebesar -0,293 yang artinya jika variabel independen lainnya tetap dan variabel retribusi daerah (RD) mengalami kenaikkan sebesar satu satuan, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan mengalami penurunan sebesar - 0,293 atau -29,3%. Koefisien antara retribusi daerah (RD) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bernilai negatif, artinya semakin meningkat pendapatan retribusi daerah (RD) maka akan semakin menurun. Selanjutnya uji t dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Penelitian ini menggunakan taraf signifikan 5%d engan pengujian dua sisi 5% : 2 = 2,5% dengan derajat kebebasan (df) = n k atau df = 9 3 = 6 (n adalah jumlah sampel, dan k adalah jumlah variabel) maka diperoleh t tabel sebesar 2,447. Hasil olah data menggunakan uji t diperoleh: a. Berdasarkan hasil penghitungan pada tabel 2, variabel pajak daerah mempunyai t hitung sebesar 6,171 dengan taraf signifikansi 0,001 dibawah signifikasi 0,05 (5%). Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel atau 6,171 > 2,447. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pajak daerah mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap 353
9 . Hasil ini membuktikan bahwa H 1 dapat diterima. Pajak daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusuma dan Wirawati (2013) dan Fitriana (2014). b. Berdasarkan hasil penghitungan pada tabel 2, variabel retribusi daerah mempunyai t hitung sebesar -0,839 dengan taraf signifikansi 0,434 diatas signifikasi 0,05 (5%). Dengan demikian t hitung lebih kecil dari t tabel atau -0,839 < 2,447. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa retribusi daerah tidak berpengaruh terhadap. Hasil ini membuktikan bahwa H 0 dapat diterima. Retribusi daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lakoy dkk (2016). 3. Uji F Hasil uji F menggunakan program SPSS adalah sebagai berikut: Tabel 3 ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Regression 1 Residual Total 2, , ,105,069 6,012 2,688 8 a. Dependent Variable: b. Predictors: (Constant), Retribusi Daerah, Pajak Daerah Sig.,000 b Pada penelitian ini nilai df1 = 3 1 = 2 dan nilai df2 = 9 3 = 6 maka diperoleh nilai F tabel sebesar 5,14. Hasil perhitungan yang ditunjukkan pada tabel 3 diperoleh nilai hitung sebesar 113,105. Jadi nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel yaitu 113,105 > 5,14 dan tingkat signifikan dibawah 0,005 atau 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel pajak daerah dan retribusi daerah jika diuji secara bersamasama atau serempak berpengaruh secara signifikan terhadap. Maka H 0 ditolak dan H a diterima, yaitu pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten 4. Koefisien Determinasi (R 2 ) Untuk mengetahui besarnya pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap peningkatan Kabupaten Klaten dapat dilihat pada tabel 4 berikut: 354
10 Tabel 4 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square 1,987 a,974,966 a. Predictors: (C0nstant), Retribusi Daerah, Pajak Daerah Std. Error estimate,10759 Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, besarnya adjusted R square adalah 0,966 atau 96,6%. Hal ini berarti 96,6% Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Klaten dipengaruhi oleh dua variabel independen yaitu pajak daerah dan retribusi daerah. Sedangkan sisanya 100% - 96,6% = 3,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar kedua variabel independen tersebut. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis olah data yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: 1. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel pajak daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten 2. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel retribusi daerah tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten 3. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Saran Saran yang dapat kami berikan adalah: 1. Bagi pemerintah a. Pemerintah Kabupaten Klaten diharapkan untuk lebih agresif dalam mencari dan mengembangkan potensi daerah untuk meningkatkan penerimaan Pendapata Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah. b. Memperketat dalam hal pengawasan dan tata kelola pajak daerah dan retribusi daerah. c. Meningkatkan sosialisasi di bidang pajak dan menetapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggar pajak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal membayar pajak daerah. 2. Bagi peneliti selanjutnya a. Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak keterbatasan dan kekurangan karena hanya dilakukan pada periode yang singkat, yaitu data selama 9 tahun dan hanya menggunakan 3 variabel, sehingga diharapkan untuk penelitian selanjutnya lebih banyak menggunakan sampel dan variabel yang lebih lengkap agar didapatkan hasil yang lebih akurat. 355
11 Daftar Pustaka Asteria, Beta Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten / Kota Di Jawa Tengah. Jurnal Riset Manajemen. Vol. 2, No. 1, Januari 2015 Hal Fitriana Pengaruh Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Di Kota Bontang. ejournal Ilmu Pemerintahan, 2014, 1 (2): Ghozali Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Halim, Abdul Manajemen Keuangan Daerah Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Kusuma, Md. Krisna Arta dan Ni Gst. Putu Wirawati Analisis Penagruh Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pad Sekabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.3 (2013): Lakoy, Toar Waraney, Daisy S.M Engka dan Steeva Y.L Tumangkeng Kontribusi dan Pengaruh Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Minahasa Selatan ( ). Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol. 16, No. 01 Tahun Mafaza, Wildah, Yuniadi Mayowan dan Tri Henri Sasetiadi Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Dalam Pendapatan Asli Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pacitan). Jurnal Perpajakan (JEJAK). Vol. 11, No. 1 Tahun Mardiasmo Perpajakan Edisi Terbaru Yogyakarta: Penerbit ANDI. Resmi, Siti Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi 9 Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Payu, Boby Rantow Analisis Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Gorontalo. Jurnal Akuntansi. Vol. XVIII, No. 01, Januari 2014 Hal: Siahaan, P. Mariot Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Rajawali Pers. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 29 Tahun 2009 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 356
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan semua penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan
Lebih terperinciRakhmini Juwita Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah dan Kinerja Keuangan
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KINERJA KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kabupaten/Kota di Propinsi Banten Tahun 2012-2015) Rakhmini Juwita Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka rakhmini@ut.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penerimaan pajak dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut secara logis dinilai wajar karena jumlah peningkatan pajak berbanding lurus
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Jenis Pendapatan Pajak untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota Jenis pajak kabupaten/kota meliputi: 1. Pajak kendaraan bermotor 2. Bea balik nama kendaraan bermotor 3. Pajak bahan bakar kendaraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Proses desentralisasi pemerintahan yang dilakukan oleh Pemerintah. daerah memberikan konsekuensi terhadap Pemerintah Daerah untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses desentralisasi pemerintahan yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat terhadap Pemerintah Daerah sebagai wujud nyata dari pelaksanaan otonomi daerah memberikan konsekuensi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Halim (2008:96) merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Kelompok PAD dipisahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pajak Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan
Lebih terperinciDATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017
DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017 JENIS DATA 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Satuan Data XIX. RINGKASAN APBD I. Pendapatan Daerah - 584244829879
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belanja Daerah Belanja daerah meliputi semua pengeluaran uang dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran
Lebih terperinciYerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan
VOLUME : 18 NOMOR : 01 MARET 2016 ANALISIS KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BALIKPAPAN (Studi Pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Balikpapan)
Lebih terperinciPENGARUH PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
PENGARUH PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kota Bandung periode 2011-2015) Regina Usman 1 regianusman@students.telkomuniversity.ac.id,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : 1. 2. 3. 4. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat (3),
Lebih terperinciSUCI WULANDARI. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang ABSTRAKSI
PENGARUH PAJAK HOTEL, PAJAK RESTORAN, PAJAK HIBURAN, PAJAK REKLAME DAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA TANJUNGPINANG PERIODE 2009-2013 SUCI WULANDARI 100462201250 Jurusan Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum (Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang) 1. Dasar Hukum Dinas Pendapatan Daerah Kab. Pandeglang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pendapatan Asli Daerah a. Pengertian Pendapatan Asli Daerah Menurut Mardiasmo (2002:132), Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh dan sektor
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dan berkelanjutan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Mempercepat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendapatan Asli Daerah 2.1.1. Definisi Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Lebih terperinciANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE
ANALISIS PENERIMAAN PAJAK REKLAME, PAJAK HIBURAN, PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERIODE 2013-2015 FARIDOTUN NIKMAH 13133100010 Jurusan Akuntansi UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1) Pengertian Retribusi Daerah Retribusi Daerah menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang retribusi daerah, adalah pungutan daerah sebagai
Lebih terperinciHubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung
139 LAMPIRAN 2 Hubungan Linier Jumlah Penduduk Yang Bekerja dengan Belanja Langsung Dependent Variable: Belanja Langsung Linear.274 19.584 1 52.000 57.441.239 The independent variable is Jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan statistik yang berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi dan
Lebih terperinciRISKA UTAMA
PENGARUH RETRIBUSI PARKIR, RETRIBUSI UJI KELAYAKAN KENDARAAN BERMOTOR DAN RETRIBUSI TRAYEK TERHADAP PENDAPATAN DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TANJUNGPINANG RISKA UTAMA 080420103250 JURUSAN
Lebih terperinciNOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1997 PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1997 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH RETRIBUSI DAERAH HAPOSAN SIMANJUNTAK,
Lebih terperinciPengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan
Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan Subsektor Bank Periode 2008-2012) Latar Belakang Sejak terjadinya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Dengan menggunakan laporan penerimaan pajak yang dimiliki oleh Suku Dinas Pelayanan Pajak Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka dapat diketahui
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA
SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Halim, Abdul Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat.
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2013. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Empat. Jakarta: Salemba Empat. Husna, Asmaul. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahan LQ-45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2011-2015. Pengambilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Belanja Modal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS
A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah
Lebih terperinciPengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Panti Sosial Bina Remaja Taruna Jaya di Tebet ALIFA AMELIA 10210562 LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia merupakan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisa Statistik Deskriptif Statistik deskriftif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti minimum, maksimum, mean, dan standar
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PUSAT ADMINISTRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA Nama : Ridwan Maulana NPM : 16212320 Pembimbing : Widiyarsih, SE.,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak
1 I. PENDAHULUAN Belanja daerah merupakan pengalokasian dana yang harus dilakukan secara efektif dan efisien, dimana belanja daerah dapat menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kewenangan daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era otonomi daerah yang secara resmi mulai diberlakukan di Indonesia, sejak tanggal 1 Januari 2001 menghendaki daerah untuk berkreasi dalam mencari sumber penerimaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Otonomi Daerah Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis 1. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendapatan premi, klaim, hasil investasi, dan laba. Statistik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti jumlah data, rata-rata, nilai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dalam bab ini penulis akan menggambarkan tentang hasil dari penelitian nya pada Provinsi Jawa Timur pada setiap daerah yang ada pada propinsi tersebut. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisa Penelitian ini menggunakan data skunder berupa laporan keuangan audit yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan daerah adalah komponen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang digunakan untuk membiayai pembangunan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Dividen Per Share, ROE dan Harga Saham Perusahaan Data dividen per share, ROE dan harga saham perusahaan untuk tahun,, dan dapat dilihat pada peragaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Agar penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan efektif, maka pemerintah perlu mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI SURAKARTA. P a r d i STIE AUB Surakarta
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI SURAKARTA P a r d i STIE AUB Surakarta Abstraksi Penelitian ini bertujuan : 1). Mengetahui ada
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
46 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah EPS (Earning Per Share), DPS (Deviden Per Share), dan DPR (Deviden Payout Ratio).
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.
83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
- 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DI KOTA
Lebih terperinciMACHDANIYATUL AZIZAH B
PENGARUH KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PAD DALAM MENDUKUNG OTONOMI DAERAH KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independent
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan daerah adalah komponen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang digunakan untuk membiayai pembangunan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pendapatan Asli Daerah II.1.1. Definisi Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah,
Lebih terperinciBAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa tengah tahun 2011-
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 kabupaten/kota dijawa
Lebih terperinciLAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI
LAJU PERTUMBUHAN PAJAK RESTORAN, HOTEL DAN HIBURAN DALAM PAD KOTA KEDIRI Zulistiani Universitas Nusantara PGRI Kediri zulis.tiani.zt@gmail.com Abstrak Kota Kediri mempunyai wilayah yang cukup strategis
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGALOKASIAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA DENGAN
Lebih terperinciHubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean
Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat 1 Desentralisasi Politik dan Administrasi Publik harus diikuti dengan desentralisasi Keuangan. Hal ini sering disebut dengan follow money function. Hubungan
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO HELDY ISMAIL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri
Lebih terperinciMuhammad Syukri Hamdi
ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Berdasarkan nilai pada masing-masing variabel dapat diketahui nilai penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean dan standard deviasi dari
Lebih terperinciEmbun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.
Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. deskriptif yaitu : N merupakan jumlah data yang akan diolah dalam penelitian
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data yang dapat digambarkan atau disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TENTANG PEMERINTAH DAERAH DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
BAB II TINJAUAN TENTANG PEMERINTAH DAERAH DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH A. Pemerintah Daerah 1. Pengertian Pemerintah Daerah Pengaturan mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesia, telah diatur
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Di masa orde baru pengaturan pemerintahan daerah ditetapkan dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, tapi belum memberikan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ratmono.Dwi, & Sholihin.Mahfud. (2015). Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. Cetakan pertama. Upp Stim Ykpn : Yoyakarta.
58 DAFTAR PUSTAKA Ratmono.Dwi, & Sholihin.Mahfud. (2015). Akuntansi Keuangan Daerah Berbasis Akrual. Cetakan pertama. Upp Stim Ykpn : Yoyakarta. Sujarweni.Wiratna.V (2015). Akuntansi Sektor Publik. Yoyakarta
Lebih terperinciPENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK. : Baiq Laxmi Riska Zone
PENGARUH SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DI WILAYAH KPP PRATAMA DEPOK Nama NPM : 25209810 Jurusan Pembimbing : Baiq Laxmi Riska Zone
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti nilai minimum, maksimum, mean, standard deviasi dari masing-masing
Lebih terperinci: Berkat Kristian Zega NPM : Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM
ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK PERIODE 2008-2012 Nama : Berkat Kristian Zega NPM : 29211191 Jurusan
Lebih terperinciSubbag Hukum BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan
PENGATURAN MENGENAI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH www.kaltimpost.co.id I. PENDAHULUAN Dalam rangka
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian Kriteria Sampel No Nama Provinsi Sampel 1 2 3 4 1 Provinsi Aceh 1 2 Provinsi Sumatera Utara 2 3 Provinsi Sumatera Barat 3 4 Provinsi Riau 4
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH UMUM Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten/Kota 58,25 66,09 74,57 24,14 27,38 30,66 23,78 26,43 28,68 29,58 36,27 36,27 119,35 136,05 150,45 35,59 40,61
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO
PENGARUH KUALITAS PRODUK, TEMPAT, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DIMSUM GALAXY SATRIO Nama : Isnaen Reza Saputra NPM : 13211740 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM Latar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. administrasi dan fungsi Pemerintah di daerah yang dilaksanakan oleh
12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pemerintah Daerah Sistem administrasi keuangan daerah di Indonesia ditandai dengan dua pendekatan, yaitu dekonsentarsi dan desentralisasi. Dekonsentrasi adalah administrasi dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Pemerintah Provinsi di Indonesia dan periode pengamatan untuk sampel yang di ambil adalah tahun 2011-2014.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
51 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sekunder yaitu berupa komponen-komponen laporan keuangan yang diperoleh dari perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI
ANALISIS PENGARUH KESEJAHTERAAN, LINGKUNGAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN HOTEL MELEAWAI Nama : BAYU AGUNG PRAMONO NPM : 11212375 Pembimbing : Widiyarsih, SE., MM Latar Belakang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Kurs Rupiah dan Harga Emas Dunia terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa
Lebih terperinci4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan
SALINAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP) DKI Jakarta, beralamat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini Penelitian dilaksanakan di Pemerintah DKI Jakarta khususnya di kantor Dinas Pelayanan Pajak (DPP), beralamat Jl.Abdul
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI PEMILIHAN KARIR MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENJADI AKUNTAN PUBLIK (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DAN UNIVERSITAS NASIONAL) Nama : Nurul Irmawati NPM
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA)
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPONE SAMSUNG (STUDY KASUS MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA) Nama : Helpiani br karo NPM : 13211277 Pembimbing : Sri Kurniasih
Lebih terperinci