BAB I PENDAHULUAN. sector pajak. Bahkan mengingat pentingnya peranan pajak yang begitu besar,

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak memegang peranan penting dalam kelangsungan perekonomian suatu Negara, khususnya di Indonesia. Hampir 80 % sumber penerimaan Negara kita berasal dari sector pajak. Bahkan mengingat pentingnya peranan pajak yang begitu besar, pemerintah sekarang ini sedang menggalakkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajiban pajaknya dan berpartisipasi dalam program-program yang diselenggarakan pemerintah. Oleh karena itu, penulis menganggap perlu akan adanya pendalaman dan analisa lebih lanjut tentang perpajakan yang telah menjadi tulang punggung perekonomian Negara ini. Reformasi pajak yang dilakukan pemerintah tahun 1983 yang lalu, telah memberikan iklim yang konstruktif bagi perpajakan nasional yang mampu menunjukkan fungsinya sebagai salah satu sumber penerimaan Negara dalam Anggaran Pendapatan dn Belanja Negara (APBN). Salah satu perubahan tersebut adalah dengan munculnya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang mewah menggantikan pajak penjualan Dikatakan PPN karena yang dikenakan pajak hanyalah nilai tambahnya saja. Berdasarkan Undang-undang No.18 tahun 2000 tentang perubahan kedua atas undang-undang No.8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang Kena Pajak (BKP) dan Jasa Kena Pajak (JKP) dan Penjualan atas Barang Mewah, pengusaha kena pajak hanya harus membayar kepada Negara selisih antara PPN yang dipungut dari BKP atau penerima JKP (pajak keluaran) dengan PM yang di bayar kepada penjual BKP dan atu pemberi JKP (pajak masukkan). 1

2 Kondisi pulau Jawa dan Madura sangat strategis dan kompleks serta sangat kritis karena merupakan penyanggah kehidupan untuk sebagian besar penduduk Indonesia dalam hal ini NKRI yang dapat diperhitungkan keberadaannya kurang lebih 60% berada di pulau Jawa Madura dari jumlah penduduk seluruh Indonesia. Adapun luas kawasan hutan yang dikelola BUMN Perum Perhutani di pulau Jawa diperkirakan seluas 3,1 juta ha atau 23% dari luas pulau Jawa Madura dan untuk pengelolaanya diserahkan penugasannya oleh pemerintah kepada BUMN Perum Perhutrani dengan luas kelola ±2,4 juta ha yang terdiri dari hutan produksi dan hutang lindung. Dalam pengelolaannya BUMN Perum Perhutani untuk pelaksanaan teknis di bina oleh Departemen Kehutanan sedangkan untuk pelaksanaan administrasi di bina oleh Meneg BUMN. Oleh karena itu wilayah kerja pengelolaan BUMN Perum Perhutani semula berada di tiga propinsi : o Jawa Tengah yang merupakan unit 1 o Jawa Timur yang merupakan unit 2 o Jawa Barat yang merupakan unit 3 Dengan perkembangan otonomi daerah maka unit 3 yang semula hanya Jawa Barat dan saat ini menjadi Jawa Barat dan propinsi Banten. Pengelolaan untuk masing-masing unit mempunyai unit produksi dan jasa tersendiri. Dalam pengelolaan kegiatan yang menjadi sumber devisa bagi negara diperoleh dari unit usaha pengelolaan kayu dan pengelolaan jasa lingkungan serta parawisata. Dengan diserahinya kepada BUMN Perum Perhutani untuk mengelola kawasan hutan di Pulau Jawa dan Madura yang merupakan sumber devisa bagi negara, maka penulis ingin mengaetahui seberapa besar kontribusi pelaksanaan pembayaran PPN terhadap produksi dan jasa yang dikelola Perum Perhutani yang didasarkan pada 2

3 Undang-undang sesuai dengan hukum PPN yang ada di Indonesia berdasarkan UU PPN No.18 tahun 2000 yang dijabarkan dengan PP No.143/2000 jo PP No. 24/2004; PP No.144/2000; PP no.145/2000 jo PP No. 6/2003; PP No.146 /2000; PP No.12/2001 jo PP No.43/2002. Berdasarkan uraian di atas, penulis berharap agar penelitian yag dilakukan mampu mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam proses pembayaran Pajak Pertambahan Nilai yang dilakukan oleh Perum Perhutani serta mampu memberikan saran atau kontribusi lainnya yang diperlukan. Judul skripsi ini adalah STUDI PELAKSANAAN PEMBAYARAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PRODUK DAN JASA PERUM PERHUTANI. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Agar penyusunan penelitian lebih terencana, terarah, dan terkendali maka penyusun memberikan batasan lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Dalam penelitian ini penulis tidak membahas pelaporan PPN untuk masingmasing unit kelola dari unit 1, unit 2, dan unit 3 yang dikelola oleh Perum Perhutani namun yang dibahas adalah di Perum Perhutani Pusat untuk masa / periode tahun 2006, 2007, dan Tata cara perhitungan dan pelaporan pajak terutang Perum Perhutani sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). 3. Evaluasi SPT Masa PPN untuk masa / periode tahun 2006, 2007, dan

4 I.3Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : 1) Untuk mengidentifikasi adanya permasalahan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan perusahaan. 2) Untuk mengetahui kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan perusahaan. 3) Memberikan gambaran tentang tata cara pengisian SPT masa PPN dan cara pelaporannya Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1) Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai Pelaksanaan pembayaran PPN terhadap produk dan jasa yang dikelola oleh BUMN dalam hal ini Perum Perhutani. 2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajakannya serta saran-saran yang dipertimbangkan. 3) Penelitian ini dapat berguna sebagai sarana untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas tentang SPT masa PPN serta tata cara pengisian dan pelaporannya. 4

5 1.4 Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, riset yang dilakukan adalah riset yang akan melihat besarnya PPN yang akan dikenakan terhadap produk Perum Perhutani khususnya pada produk kayu jati. Karakteristik riset ini adalah sebagai berikut : 1. Jenis dari risetnya adalah penelitian eksploratoria; 2. Dimensi waktu risetnya adalah gabungan antara cross sectional dan time series; 3. Kedalaman risetnya mendalam hanya melibatkan satu objek saja (studi kasus); 4. Metode pengumpulan datanya adalah langsung dan tidak langsung; 5. Menentukan lingkungan risetnya adalah lingkungan riil; 6. Unit analisisnya adalah BUMN Perum Perhutani; 7. Menentukan model empiris beserta variabel-variabelnya. 1.5 Sistematika Pembahasan Ada pun sistematika pembahasan karya ilmiah ini adalah : BAB I : Pendahuluan Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Landasan Teori Dalam bab ini akan dibahas tentang landasan teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan pembahasan masalah, meliputi pengertian secara umum tentang pajak, teori tentang PPN, penjelasan dan perhitungannya. 5

6 BAB III : Gambaran Umum Dan Metode Penelitian Dalam bab ini Penulis menguraikan tentang latar belakang Perum Perhutani yang terdiri dari sejarah, wilayah kerja, gambaran wilayah kerja, tugas dan fungsi, visi dan misi, dan jenis-jenis kegiatan produksinya. Dalam bab ini juga membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan penelitian seperti model analisis, skala pengukuran, jenis dan sumber data, instrumen dan pengumpulan data, unit analisis, dan teknik analisis data. BAB IV : Hasil Penelitian Dan Analisis Dalam bab ini menjelaskan hasil penelitian yang berupa hasil riset deskriptif, penentuan jumlah Pajak Terutang Perum Perhutani dengan mengkreditkan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluarannya beserta bukti-bukti berupa Faktur Pajak Standar. BAB V : Kesimpulan, Saran Dan Keterbatasan Dalam bab ini akan memberikan kesimpulan akhir dari seluruh penelitian yang telah dilakukan dan memperikan saran-saran kepada pembaca serta menjelaskan keterbatasan dari pesusunan penelitian ini. 6