JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 2, Edisi Juni 2014 (ISSN : )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO 2, Edisi Juni 2014 (ISSN : )"

Transkripsi

1 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN POTONGAN TUNAI TERHADAP VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL KONFEKSI DI KECAMATAN SEMARANG BARAT Siti Rochmah Dosen Tetap STIE Semarang Abstraksi Pembangunan segala bidang tengan digalakkan pemerintah dan pemerintah berusaha untuk meningkatkan program-program yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat. Di Indonesia industri kecil sangat berperan dalam program yang dilaksanakan pemerintah. Salah satu industri kecil adalah industri kecil konveksi. Disini penulis mengambil populasi industri kecil konveksi di Semarang Barat untuk diteliti. Penulis merumuskan masalah skripsi ini pada pengaruh differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan industri kecil konveksi di Semarang Barat. Dari sasaran banyak responden penulis memilih 0 responden untuk dijadikan sampel. Alat analisis yang digunakan adalah analisis korelasi berganda, koefisien determinasi dan regresi. Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan, hubungan dan peluang yang dimiliki oleh para responden dalam menjalankan usahanya. Setelah dilakukan analisis disimpulkan bahwa ada pengaruh yang kuat dan hubungan positif antara differensiasi produk dengan volume penjualan, demikian juga pengaruh kuat dan hubungan positif antara potongan tunai dengan volume penjualan. Dari hasil analisis diukur bahwa volume penjualan sangat dipengaruhi oleh differensiasi produk dan potongan tunai. Dimana para responden dalam menjalankan industri konveksinya, sangat memperhatikan model, jenis dan bahan yang digunakan disertai dengan pemberian potongan tunai untuk meningkatkan penjualan. Hasil ini dapat dilihat dengan nilai uji F hitung sebesar 06,08. dari nilai Ftabel sebesar 3,8. Kata kunci : Diferensiasi Produk, Potongan Tunai dan Volume Penjualan 77

2 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang dan sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala bidang. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memeratakan hasil daripada pembangunan. Arah pembangunan di Indonesia antara lain adalah untuk lebih memeratakan hasil pembangunan, maka perlu ditingkatkan program-program untuk meningkatkan pendapatan kelompokkelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian dengan pendapatan rendah seperti buruh tani, pedagang kecil dan lain-lain. Menurut Michael Todaro (994) di Negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, pada umumnya tingkat kehidupannya cenderung sangat rendah untuk sebagian besar penduduknya. Tingkatan kehidupan yang rendah ini dimanifestasikan secara kualitatif dan kuantitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah, fasilitas perumahan yang tidak memadahi, sarana pendidikan dan tingkat kematian. Bertolak dari kenyataan inilah maka industri kecil telah mengambil tempat yang penting dalam masalah kesempatan kerja dan ketenagakerjaan dinegara-negara berkembang. Di Indonesia industri kecil didefinisikan sebagai unit usaha usaha inudstri yang mempekerjakan antara lima sampai sembilan belas orang tenaga kerja. Berdasarkan pertimbangan diatas dalam rangka menyusun skripsi penulis mengambil judul sebagai berikut : PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN POTONGAN TUNAI TERHADAP VOLUME PENJUALAN INDUSTRI KECIL KONFEKSI DI KECAMATAN SEMARANG BARAT.. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 78

3 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786). Seberapa besar pengaruh differensiasi produk terhadap volume penjualan pada industri kecil konveksi di Kecamatan Semarang Barat?. Seberapa besar pengaruh potongan tunai terhadap volume penjualan pada industri kecil konveksi di Kecamatan Semarang Barat? 3. Seberapa besar pengaruh differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan pada industri kecil konveksi di Kec. Semarang Barat? LANDASAN TEORI. Differensiasi Produk.. Pengertian Produk Produk ialah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau konsumsikan: istilah Produk mencukupi benda-benda fisik, jasa-jasa, kepribadian, tempat-tempat, organisasi dan lain-lain. Produk mempunyai banyak variasi, yaitu:. Produk item Produk item yaitu suatu produk spesifik tertentu yang dapat dipisahkan secara jelas berdasarkan daftar penjualan atau sejenis barang yang berada didalam produk line tertentu.. Produk Line Produk Line adalah sekelompok produk yang berhubungan erat satu sama lain karena dapat memenuhi kebutuhan bersama-sama digunakan bersama, dijual kepada kelas konsumen yang sama, disalurkan melalui saluran distribusi yang sama, dan kelas yang sama pula. 3. Produk mix Produk mix adalah seluruh produk yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan tertentu. 79

4 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786).. Konsep Produk Konsep produk dapat dibedakan dalam:. Care produk ( produk inti ) Care produk adalah produk yang dilihat dari manfaatnya atau kegunaannya. Formal produk Formal produk adalah produk yang secara fisik ditawarkan di pasar untuk di beli konsumen ( meliputi care produk dan formal produk ). 3. Augmented produk Augmented produk yaitu meliputi manfaat dan fisik produk tersebut yang di beli oleh konsumen...3 Differensiasi produk dan segmentasi pasar Differensiasi produk yaitu usaha untuk menghasilkan barang sejenis tapi dibedakan dalam bungkus, kualitas, merek atau warna. Segmentasi pasar yaitu usaha untuk memperdalam pasarnya untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak karena semakin banyak konsumennya.. Pengertian potongan Tunai.. Potongan harga Potongan harga diberikan apabila membeli dalam jumlah tertentu, perusahaan akan memberikan potongan tertentu dengan maksud untuk mendapatkan pembeli dalam jumlah yang lebih besar. Potongan harga juga dapat diberikan bagi mereka yang mau membayar dengan cash atau dengan tempo yang lebih pendek. Tujuan dari perusahaan adalah mendorong agar pembelian sebagian dilakukan dengan kontan atau dengan tempo lebih pendek. 80

5 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786).. Potongan tunai Seperti telah dikemukakan diatas maka dengan quantity discount perusahaan mengharapkan omzet penjualan akan dapat ditingkatkan sebab dengan cara ini pembelian akan didorong untuk melakukan pembelian sekaligus atau dalam waktu tertentu dalam jumlah yang lebih besar agar mendapatkan potongan harga. Tetapi potongan tunai atau potongan harga karena pembayaran tunai dapat diperluas artinya termasuk pembayaran dengan tempo yang lebih pendek. Untuk melakukan kebijaksanaan ini sudah barang tentu latar belakang tidak sama dengan apabila perusahaan tersebut melaksanakan kebijaksaan quantity discount..3 Penjualan.3. Pengertian Penjualan Konsep penjualan berpendapat bahwa para konsumen jika dibiarkan sendiri biasanya tidak akan membeli produk-produk dari perusahaan tersebut, oleh karena itu perusahaan harus melakukan kegiatan penjualan yang agresif dan usaha promosi yang gencar. Pengertian penjalan menurut Drs. Sutamto (99 : 9) bahwa penjualan adalah usaha yang dilakukan manusia untuk menyampaikan barang kebutuhan yang telah dihasilkan kepada mereka yang memerlukannya dengan imbalan uang menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama. Menurut Drs. Winardi (995 : 54) bahwa pengertian penjualan meliputi penjualan keliling, penjualan diskriptif, penjualan barang-barang. Penjual keliling adalah seorang penjual yang berkeliling ke tempat-tempat untuk mencari pembeli atau pemesan. Penjualan diskriptif adalah penjualan yang berdasarkan penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh penjualn kepada calon pembeli mengenai mutu, penjelasan mengenai ukura, penjelasan mengenai barang yang digunakan. 8

6 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786).3. Peramalan Penjualan Permasalahan penjualan ini merupakan suatu usaha yang diperuntukkan dalam memperkirakan tingkat penjualan yang akan dicapai perusahaan dalam waktu yang akan dating. Peramalan penjualan semakin penting apabila di dalam suatu pasar sudah terdapat banyak pesaing, sehingga banyak masalahmasalah pemasaran yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin kompleks. Adapun manfaat dengan adanya peramalan penjualan bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut : a. Peramalan dapat memperbaiki proses pemberian laporan, karena menambah kemampuan perusahaan untuk mengadakan pengawasan informasi-informasi kegiatan tertentu. b. Peramalan mendatangkan hasil. Hasil ini dapat dipakai sebagai pedoman penyusunan team work di antara para pimpinan perusahaan. c. Hasil peramalan dapat dipakai sebagai dasar penyusunan, perencanaan-perancanaan secara kuantitatif..3.3 Analisis Penjualan Tujuan dari analisa penjualan yaitu untuk dapat mencari daerah-daerah mana yang kuat dan yang lemah, jenis produk yang menguntungkan atau yang kurang menguntungkan, para pelanggan atau nasabah yang mampu melakukan pembelian dalam jumlah yang banyak dan kemudian besarnya jumlah pesanan dan lain-lain. Menurut (J. Supranto, MA, 99 : 5) ada empat dasar analisa penjualan :. Analisis penjualan menurut daerah Invoice yaitu faktur atau daftar barang dagangan yang membuat keterangan harga dan jumlahnya. Biasanya 8

7 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) merupakan dasar dari pada catatan-catatan penjualan umumnya memuat keterangan lebih terperinci misalnya nama nasabah, jumlah penerimaan dalam rupiah, produk yang terjual, harga per satuan dan sebagaimana. Kemudian ditentukan satuan daerah geografis. Perbandingan antara potensial dan hasil yang sesungguhnya dicapai lebih sederhana. Hasil penjualan kemudian ditabulasi sehingga dapat diketahui adanya daerah yang berpotensi dan tidak berpotensial.. Analisis penjualan menurut barang produksi Untuk mengetahui produk mana yang memberikan kontribusi yang paling besar terhadap penjualan dan harus diekspoitir semaksimal mungkin dan produk mana yang harus di drop oleh karena kurang memberikan keuntungan. 3. Analisis penjualan menurut langganan Menunjukkan bahwa prosentase yang relative kecil dari nasabah akan tetapi memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap seluruh hasil penjualan. 4. Analisis penjualan menurut besarnya jumlah pesanan atau order Analisa ini sangat membantu di dalam menemukan kelemahan-kelemahan yang terjadi, misalnya jumlah penjualan yang sangat banyak akan tetapi ternyata dengan jumlah keuntungan yang rendah..3.4 Kerangka Pemikiran Dalam sector industri kecil banyak menghadapi hambatan dalam memasarkan produknya, oleh sebab itu para pengusaha industri kecil konveksi perlu taktik untuk dapat menaikkan volume penjualannya yang antara lain dapat ditempuh dengan jalan differensiasi produk dan pemberian potongan tunai. 83

8 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) Dengan differensiasi produk pengusaha dapat meningkatkan penjualan karena selera masyarakat terpuaskan dengan dapat memilih apa yang dikehendaki. Sedangkan pemberian potongan tunai juga berpengaruh karena konsumen lebih senang membeli produk dengan diberi potongan dan cenderung untuk mengadakan pembelian lagi. Untuk memperjelask kerangka pemikiran ini, dapat digambarkan hubungan ketiga variable secara skematis sebagai berikut. DIFERENSIASI PRODUK DIFERENSIASI PRODUK Gambar. Pengaruh Diferensiasi Produk Dan Potongan Tunai Terhadap Volume Penjualan Volume Penjualan Y Keterangan : Variabel independent Variabel independent Variabel dependent = Differensiasi produk = Potongan tunai = Volume penjualan.3.5 Anggapan Dasar dan Hipotesis. Anggapan Dasar Anggapan dasar yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah : Differensiasi produk dan potongan tunai berpengaruh besar terhadap volume penjualan industri kecil konveksi di Semarang Barat.. Hipotesis Hipotesis yang dikemukakan adalah : 84

9 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) a. Diduga differensiasi produk berpengaruh positif dan mempunyai keeratan yang kuat terhadap volume penjualan pada industri kecil konvensi di Kecamatan Semarang barat. b. Diduga potongan tunai berpengaruh positif dan mempunyai keeratan yang kuat terhadap volume penjualan pada insutri kecil konveksi di Kecamatan Semarang Barat. c. Diduga differensiasi produk dan potongan tunai berpengaruh positif dan mempunyai keeratan yang kuat terhadap volume penjualan pada industri kecil konvensi di Kecamatan Semarang Barat..4 Metode Penelitian. Populasi dan Sampel Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah : Sektor industri kecil yang mempunyai usaha di Kecamatan Semarang Barat, sedangkan sample yang diambil dari populasi dipakai teknik sebagai berikut : a. Membuat daftar nama-nama pengusaha industri kecil jenis konveksi yang ada di Semarang Barat. b. Menarik sample di wilayah Semarang Barat dengan area sampling. Populasi yang ada dalam penelitian ini sejumlah 0 pengusaha industri kecil konveksi. Setelah populasinya diketahui, akan ditentukan besarnya sampel yang diambil. Dan penulis mengambil sample sebesar 0 responden (pengusaha industri kecuali konveksi) dari jumlah populasi yang ada, yaitu 50% dari jumlah populasi yang ada di Kecamatan Semarang Barat. c. Pengambilan sampel sebesar 0 responden untuk Kecamatan Semarang Barat ini digunakan metode random sampling. Random sampling adalah pengambilan sampel secara random atau acak. Dalam random sampling semua individu dalam 85

10 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) populasi baik sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.. Teknik Analisis Data ) Analisis Korelasi Parsial Perhitungan korelasi dengan koefisien korelasi, dan koefisien determinasi (r ) Korelasi digunakan untuk membuktikan apakah ada pengaruhnya differensiasi produk dengan volume penjualan ( dengan Y). Korelasi digunakan untuk. potongan tunai dengan volume.. r Keterangan : r x y = koefisien = variabel bebas = variabel tergantung ) Koefisien determinasi n xy x y n x x n y y Digunakan untuk mengetahui seberapa prosentase (%) pengaruh fluktuasi Y disebabkan fluktuasi dengan rumus : R 3) Analisis korelasi berganda Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan variable bebas (x) dengan variabel tergantung (y) dinamakan koefisien korelasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan korelasi berganda untuk mengetahui pengaruh differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan dengan rumus : 86

11 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) 87 Y Y b Y Y b Y b y Y b Y b ryn Dimana : b = Koefisien regresi b = Koefisien regresi 4) Analisis Regresi Linear berganda Merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana variable bebas dalam hal ini Differensiasi produk ( ) dan potongan tunai ( ) berpengaruh signifikan secara simultan berganda persamaannya adalah : Y = a + b + b Keterangan : Y = variabel terikat, = variabel bebas b, b = koefisien variabel bebas a = konstanta regresi d. Uji F Menurut J. Supranto (994 : 54) uji F digunakan untuk menguji seberapa besar pengaruh diferensiasi produk ( ) dan potongan tunai ( ) terhadap volume penjualan (Y). Langkah-langkah pengujiannya Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho : = = 0

12 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) (tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan differensiasi produk ( ) dan potongan tunai ( ) terhadap volume penjualan (Y)) Level of Significant = 5% Dimana : = 0,05 k = jumlah variable bebas = n = jumlah sample = 0 Menentukan kinerja pengujian Ho diterima bila : Nilai F hitung < F tabel Ho ditolak bila : Nilai F hitung > F tabel Menghitung nilai F Adapun rumusnya adalah : R N K R K F Dimana : R = koefisien determinasi n = jumlah sampel (sebanyak 0) k = jumlah variable bebas = Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 0 F tabel Menarik kesimpulan Apabila nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan differensiasi produk ( ) dan potongan tunai ( ) secara simultan terhadap volume penjualan (Y). 88

13 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) Apabila nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan differensiasi produk ( ) dan potongan tunai ( ) secara simultan terhadap volume penjualan (Y). e. Uji t Digunakan untuk menguji tingkat signifikan pengaruh differensiasi produk ( ) dan potongan tunai ( ) secar aparsial terhadap volume penjualan (Y).. Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho = = 0 (tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel terhadap variabel Y secara parsial) Ha = > 0 (terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel terhadap variabel Y secara parsial). Level of Significan = 5% 3. Menentukan kinerja pengujian Ho diterima bila : Nilai t hitung < t tabel Ho ditolak bila : Nilai t hitung > t tabel 4. Cara menghitung t t R n r r = koefisien korelasi n = jumlah sampel 5. Menarik kesimpulan Apabila nilai thitung < F tabel, maka Ho = = 0 diterima yang berarti tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan differensiasi produk ( ) dan potongan tunai ( ) secara parsial terhadap volume penjualan (Y). Apabila nilai t hitung > F tabel, maka Ha = > 0 diterima yang berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan differnsiasi produk ( ) dan potongan tunai ( ) secara parsial terhadap volume penjualan (Y). 89

14 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.. Hasil Penelitian dan Pembahasan Model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan industri kecil konveksi di Semarang Barat adalah analisis regresi berganda, koefesien korelasi berganda, koefesien determinasi pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t. Analisis regresi berganda merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan. Dalam penelitian ini juga digunakan analisis korelasi berganda untuk mengetahui sejauhmana derajat hubungan variabel differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan. Sedangkan uji F dimaksudkan untuk mengetahui signifikan pengaruh differensiasi produk penjualan. dan potongan tunai terhadap volume Berikut ini adalah perhitungan analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume pejualan Analisis Regresi Berganda Regresi berganda dalam penelitian merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan. Rgresi berganda dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b + b Untuk mencari nilai masing-masing variabel a, b, dan b digunakan rumus sebagai berikut : b b Y Y ,30 90

15 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) b b Y Y , y a b b n n n a 0,03 0, ,9,8 6 0, Hasil perhitungan masing-masing variabel a, b dan b menunjukkan hasil persamaan regresi berganda. Y = - 0, + 0,3 + 0,8 Persamaan regresi berganda pengaruh variabel differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan mengandung implementasi sebagai berikut: Keterangan : a = 0, merupakan nilai konstanta persamaan regresi b = 0,30 merupakan besarnya nilai koefesien regresi (differensiasi produk mengalami kenaikan maka akan meningkatkan jumlah volume penjualan sebesar 0,30 satuan volume penjualan. b = 0,80 merupakan besarnya nilai koefesien regresi (potongan tunai) artinya apabila dalam variabel potongan tunai mengalami kenaikan maka akan meningkatkan jumlah volume penjualan sebesar 0,80 satuan volume penjualan. Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume 9

16 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) penjualan industri kecil konveksi di Kecamatan Semarang Barat yang dibutuhkan dengan masing-masing nilai koefesien regresi positif Analisis Koefesien Korelasi Berganda Untuk mengetahui koefesien korelasi antara differensiasi produk dengan volume penjualan dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: r n 0 0,80 n xy y n Y Y Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui hubungan antara differensiasi produk dengan volume penjualan sebesar 0,80 artinya hubungan antara differensiasi produk dengan volume penjualan adalah sangat erat/kuat yang dibuktikan dengan hasil perolehan nilai koefesien korelasi sebesar 0,80. Untuk mengetahui koefesien korelasi antara potongan tunai dengan volume penjualan dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut : 9

17 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) r n 0 n xy y n Y Y x ,696 0,65 Berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui hubungan antara potongan tunai dengan volume pejualan sebesar 0,65 artinya hubungan antara potongan tunai dengan volume penjualan adalah sangat erat/kuat yang dibuktikan dengan hasil perolehan nilai koefesien korelasi sebesar 0,65. Untuk mengetahui besarnya nilai koefesien korelasi berganda dapat diperoleh dengan menggunakan rumus : ry b Y b Y Y 0, , ,8 4,86, , 649 0,996 ry 0,996 Koefesien korelasi berganda antara differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan sebesar 0,996 artinya 93

18 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) hubungan antara differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan adalah sangat kuat dan erat yang dibuktikan dengan hasil perolehan nilai koefesien korelasi sebesar 0, Analisis Regresi Determinasi Untuk mengetahui besarnya nilai koefesien determinasi dapat diperoleh dengan menggunakan rumus : KD r 00% 0,996 00% 0, % 98,33 % Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai koefesien determinasi sebesar 0,996 artinya merupakan nilai koefesien determinasi sebesar 98,33% yang mengandung pengertian bahwa 98,33% variasi perubahan volume penjualan yang dipengaruhi oleh differensiasi produk dan potongan tunai Uji t a. Uji t pengaruh differensiasi produk ( ) terhadap volume penjualan (Y). Untuk mengetahui apakah differensiasi produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan dilakukan uji t sebagai berikut:. Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho = β = 0 (tidak ada pengaruh signifikan differensiasi produk terhadap volume penjualan). Ha = β > 0 (ada pengaruh signifikan differensiasi produk terhadap volume penjualan).. Taraf uji α = 5% 3. Derajat kebebasan, dk = n k 4. t hitung dengan rumus : 94

19 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) r n t r 0,80 8 0,80,63 0,36,903 Dari hasil pengujian tersebut dapat digambarkan dalam parameter sebagai berikut : Daerah Penerimaan Gambar 4. Parameter Uji t 0,677,903 Pengaruh Differensiasi Produk Terhadap Volume Penjualan b. Uji t pengaruh potongan tunai ( ) terhadap volume penjualan (Y) Untuk mengetahui apakah potongan tunai ( ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap volume penjualan (Y) dilakukan uji t sebagai berikut : Ho = β = 0 (tidak ada pengaruh signifikan differensiasi produk terhadap volume penjualan). Ha = β > 0 (ada pengaruh signifikan differensiasi produk terhadap volume penjualan).. Taraf uji α = 5%. Derajat kebebasan, dk = n k 3. t hitung dengan rumus : 95

20 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) r n t r 0,80 8 0,65,838 0,577,6 Dari hasil pengujian tersebut dapat digambarkan dalam parameter sebagai berikut : Daerah Penerimaan Ho Gambar 4. Parameter Uji t 0,677 Pengaruh Potongan Tunai Terhadap Volume Penjualan, Uji F Untuk mengetahui apakah differensiasi produk dan potongan tunai mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume penjualan (Y) dilakukan uji t sebagai berikut :. Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho = β = 0 Ha = β > 0 (tidak ada pengaruh signifikan). (ada pengaruh signifikan).. Taraf uji α = 5% 3. Derajat kebebasan, dk = n k 4. t hitung dengan rumus : 96

21 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) F N K R K 6,883 0,0334 0, ,0067 R 06,08 Dari hasil pengujian tersebut dapat digambarkan dalam parameter sebagai berikut: Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho 3,8 06,08 Gambar 4.3 Pengaruh Differensiasi Produk dan Potongan Tunai Terhadap Volume Penjualan Berdasarkan parameter uji F tersebut di atas dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 06,08 > nilai F tabel sebesar 3,8 dan berada pada daerah penolakan Ho. Hal ini mengandung pengertian bahwa differensiasi produk dan potongan tunai berpengaruh sangat signifikan terhadap volime penjualan industri kecil konveksi di Kecamatan Semarang Barat yang dibuktikan nilai F hitung > F tabel. 97

22 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) PENUTUP 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada industri kecil konveksi di Kecamatan Semarang Barat dan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:. Hasil penelitian pada variabel differensiasi produk terhadap volume penjualan yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah volume penjualan menunjukkan ada beberapa faktor yang mendapatkan perhatian konsumen antara lain dari jenis pakaian, kombinasi warna, model pakaian, mutu kain konsumen lebih menyukai produk yang variatif dan mutu kain yang lebih enak dipakai.. Hasil peenelitian pada variabel potongan tunai menunjukkan konsumen lebih memilih membeli secara grosir/partai besar agar mendapatkan potongan harga dan potongan tunai dari pihak produsen. Untuk produsen sendiri akan meningkatkan omzet penjualan konveksi. 3. Hasil penelitian pada variabel volume penjualan meningkatkan bahwa konsumen lebih sering membeli produk hasil produksi kecil konveksi secara grosir atau pembelian partai besar. Dan konsumen akan membeli berbagai jenis produk yang dibuat oleh industri kecil konveksi dengan melihat faktor lain juga yaitu kombinasi warna, model, mutu kain dan ukuran. 4. Persamaan regresi berganda pengaruh differensiasi produk dan potongan tunai terhadap volume penjualan adalah Y = -0, + 0,3 + 0,8 nilai a = 0,, merupakan nilai konstanta regresi, nilai b = 0,3 merupakan koefesien regresi differensiasi produk ( ) dan nilai b = 0,8 merupakan nilai koefesien regresi potongan tunai ( ). Hal ini mengandung pengertian bahwa differensiasi produk dan potongan tunai berpengaruh positif terhadap volume penjualan industri kecil konveksi di Kecamatan Semarang Barat yang dibuktikan dengan masing-masing nilai koefesien regrsi bertanda positif. 5. Nilai koefisien korelasi berganda sebesar 0,996 yang berarti bahwa hubungan antara differensiasi produk dan potongan tunai secara bersamasama dengan volume penjualan adalah sangat kuat dan erat yang dibuktikan dengan koefisien korelasi sebesar 0,

23 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) 6. Variabel potongan tunai ( ) berpengaruh paling dominan terhadap volume penjualan dibandingkan dengan variabel diffeensiasi produk ( ) karena koefisien regresi b = 0,8 lebih besar dan koefisien regresi b = 0,3. 7. Nilai koefisien determinasi sebesar 98,33% mengandung pengertian bahwa volume penjualan sangat dipengaruhi oleh faktor lain yang hanya,67% adalah faktor-faktor kecil yang mempunyai peranan yang kecil dalam meningkatkan volume penjualan. 8. Berdasarkan uji F bahwa variabel differensiasi produk dan potongan tunai berpengaruh sangat signifikan terhadap volume penjualan industri kecil konveksi di Kecamatan Semarang Barat yang dibutuhkan dengan nilai F hitung (06,08) > F tabel (3,8) 5. Saran-saran Berdasarkan hasil-hasil data dan kesimpulan, maka dapat diberikan saran-saran :. Dari hasil analisa data yang menunjukkan bahwa differensiasi produk dapat meningkatkan volume penjualan, maka industri kecil konveksi harus lebih memperhatikan mode pakaian yang sedang digemari oleh konsumen sehingga dapat membuat differensiasi produk yang lebih banyak sehingga dapat meningkatkan volume penjualan.. Mengingat masalah harga jual adalah merupakan masalah yang sangat peka bagi konsumen, maka sebaiknya industri kecil konveksi dapat memberikan potongan tunai sehingga dapat bersaing dengan industri konveksi yang lain. 3. Para pengusaha industri kecil konveksi hendaknya dapat membentuk suatu organisasi koperasi. Dengan organisasi yang mereka bentuk, diharapkan dapat menggunakan organisasi sebagai sarana untuk memecahkan dan mengatasi hambatan-hambatan yang mereka hadapi. 99

24 JURNAL STIE SEMARANG, VOL 6, NO, Edisi Juni 04 (ISSN : 5 786) DAFTAR PUSTAKA J. Supranto, MA, 994, Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta. J. Supranto, MA, 995, Teknik Riset Pemasaran dan Ramalan Penjualan, Ghalia, Jakarta. Kotler Philip, 999, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Departemen Pendidikan dan kebudayaan, 99, Kamus Bahasa, Jakarta. Sutanto, Drs, 990, Teknik Menjual Barang, Balai Aksara. Yoeli, Oka A, 003, Manajemen Pemasaran, PT. Perca, Jakarta. 00

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu

Lebih terperinci

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMILIH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) PADA KOPERASI HALAL DI SAMARINDA Oleh Hafid Fitriansyah, H. Mulyadi, SYP 2, dan Adi Suroso 3 Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach.

PENGARUH PELAKSANAAN DISTRIBUSI GUNA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi pada CV Percetakan Putri Mandiri Surabaya) Ach. Perspectives, eds, S. Birley and I.C MacMillan. North Holland, Elsevier Science Publisers. Netherlands. Shaver, Kelly G. 1995. The Entrepreneurial Personality Myth, Bussiness & Economic Review Vol 41 No.3.

Lebih terperinci

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN

PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN PENGARUH MODAL USAHA DAN PENJUALAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN PENGGILINGAN PADI UD. SARI TANI TENGGEREJO KEDUNGPRING LAMONGAN Mohamad Rizal Nur Irawan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, persaingan antar perusahaan telah menjadi semakin ketat sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus memperbaiki kegiatan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA STUDIO MUSIK LJ S GALAXY Nama : Nila Indrasari NPM : 16213436 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah Kusumaningtyas, SE.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. Adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Independent (X) Adalah variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie ABSTRACT

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie ABSTRACT Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kabupaten Pidie Mujiburrahmad Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independent variabel atau variabel tidak bebas untuk word of mouth (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independent variabel atau variabel tidak bebas untuk word of mouth (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Ruang lingkup Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu independent variabel atau variabel tidak bebas untuk word of mouth

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan verifikatif. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mengungkapkan hasil penelitian secara

Lebih terperinci

24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No 24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-929 PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA Studi kasus pada PT. Krida Dinamik Auto Nusa Mataram Oleh: Tama Krisnahadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan semakin ketat dalam menjual produk atau jasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau

Lebih terperinci

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Mobil Toyota Kategori MPV (Studi Kasus Pada Perumahan Ferry Soneville)

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Mobil Toyota Kategori MPV (Studi Kasus Pada Perumahan Ferry Soneville) Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Mobil Toyota Kategori MPV (Studi Kasus Pada Perumahan Ferry Soneville) Nama : Siti Istati Atun NPM : 16211809 Dosen Pembimbing : Julius

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB V ANALISA DAN HASIL BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Analisis Regresi Linear Berganda Dalam Analisa Hubungan Produktivitas Kerja dan Penjualan Perusahaan Dengan Kepuasan Kerja di PT. MAPPING JAKARTA ini digunakan metode analisis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum

Dimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Modul Praktikum Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH POTONGAN HARGA DAN FASILITAS PERJALANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM KEBERANGKATAN HAJI PADA JAWARA TOUR JAKARTA Illiyina

ANALISIS PENGARUH POTONGAN HARGA DAN FASILITAS PERJALANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM KEBERANGKATAN HAJI PADA JAWARA TOUR JAKARTA Illiyina ANALISIS PENGARUH POTONGAN HARGA DAN FASILITAS PERJALANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM KEBERANGKATAN HAJI PADA JAWARA TOUR JAKARTA Illiyina Pintalowa / 13210441 Latar Belakang Di dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

WAWAN TRI HARYANTO NIM. B

WAWAN TRI HARYANTO NIM. B PENGARUH MARKETING MIX DENGAN MINAT KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ROKOK WIN MILD DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen Zakiah Jamal 18212005/4EA03 Manajemen Prof.Dr.Ir.Euphrasia Susy Suhendra, M.S. Pengaruh Bauran Pemasaran 4P Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Konsumen Produk Merek Enzoro Toko

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik untuk penulisan dalam menyusun suatu laporan. Penelitian ini mengenai

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 45 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan absolute. Dalam penelitiuan ini variable yang akan diteliti terdiri

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Harga, Kualitas dan IklanTerhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene Pada Mahasiswi Gunadarma

Analisis Pengaruh Harga, Kualitas dan IklanTerhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene Pada Mahasiswi Gunadarma Analisis Pengaruh Harga, Kualitas dan IklanTerhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene Pada Mahasiswi Gunadarma LYDIA TAMARA 14211185 HANDAYANI, SE.,MM Latar Belakang PENDAHULUAN Permintaan Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang, memberikan dampak positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan timbulnya perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perdagangan saat ini semakin pesat seiring dengan berkembangannya teknologi. Hal ini dikarenakan banyaknya barang-barang dan jasa-jasa yang ditawarkan,

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PROMOSI DAN HARGA JUAL KEMBALI YANG MASIH TINGGI TERHADAP TINGGINYA VOLUME PENJUALAN MOTOR HONDA DI KABUPATEN KARANGANYAR

KONTRIBUSI PROMOSI DAN HARGA JUAL KEMBALI YANG MASIH TINGGI TERHADAP TINGGINYA VOLUME PENJUALAN MOTOR HONDA DI KABUPATEN KARANGANYAR KONTRIBUSI PROMOSI DAN HARGA JUAL KEMBALI YANG MASIH TINGGI TERHADAP TINGGINYA VOLUME PENJUALAN MOTOR HONDA DI KABUPATEN KARANGANYAR Disusun Oleh: FAJAR NUGRAHA A210090173 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I

Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta. Indah Wulansari F BAB I Analisis pengaruh biaya promotional mix terhadap volume penjualan pada PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Surakarta Indah Wulansari F 0299059 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

Contoh Kasus Regresi sederhana

Contoh Kasus Regresi sederhana Contoh Kasus Regresi sederhana Kasus : Seorang mahasiswa akan meneliti apakah terdapat pengaruh promosi terhadap volume penjualan pada perusahaan-perusahaan di Kabupaten Malang, untuk kepentingan penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN BATIK PUSPA DI PASAR KLEWER SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

Islahulben, SE. Yan Budiman J SE. Chrisye Vico, SE.

Islahulben, SE. Yan Budiman J SE. Chrisye Vico, SE. PERANAN PERSONAL SELLING DAN SALES PROMOTION DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PRODUK 126 PADA PT.ROFINA INDAH JAYA DI JAKARTA Islahulben, SE. Yan Budiman J SE. Chrisye Vico, SE. Verci, SE. ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. teknik yang umum digunakan untuk menganalisis. hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisis regresi. Regresi pertama kali digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU

ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU ANALISIS PENGARUH PROMOSI TERHADAP PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL JAKARTA KECAMATAN SUKAMAJU Salju 1, Hadrah 2, Risa Melati 3 1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo 2,3) Prodi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut harus mampu 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan dalam mendapatkan konsumen potensial antar perusahaan semakin ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut harus mampu menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan olahraga di Indonesia terutama dalam bidang bulutangkis. Karena olahraga bulutangkis merupakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT. TELKOM Tbk Bandung. Dan objek penelitiannya biaya total yang terdiri dari

Lebih terperinci

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO ( EFFECT OF ADVERTISING AND PRODUCT DEVELOPMENT SALES VOLUME IN PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ISI... I. Judul... II. Kata Pengantar... III. Daftar Isi... IV. Daftar Tabel... V. Daftar Gambar... VI. Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI ISI... I. Judul... II. Kata Pengantar... III. Daftar Isi... IV. Daftar Tabel... V. Daftar Gambar... VI. Daftar Lampiran... ABSTRAKSI Salah satu bentuk usaha yang dapat dilihat dan diamati adalah produksi susu. Melihat kenyataan ini, dalam industri susu mulai terjadi persaingan. Banyak pesaing tertarik dan masuk, ke dalam bisnis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan merupakan penelitian kausalitas. Dengan penelitian kausalitas ini selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

PENDAHULUAN: Latar Belakang Batasan Masalah: kegiatan promosi, biaya promosi, dan hasil penjualan Data bulan Januari 2011 Juli 2011

PENDAHULUAN: Latar Belakang Batasan Masalah: kegiatan promosi, biaya promosi, dan hasil penjualan Data bulan Januari 2011 Juli 2011 PENGARUH PROMOSI TERHADAP HASIL PENJUALAN PADA DEALER SUZUKI PUMA SEMERU Maykel Maxi Tentero 10208789 PENDAHULUAN: Latar Belakang Batasan Masalah: kegiatan promosi, biaya promosi, dan hasil penjualan Data

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PROPERTI PADA PERUMAHAN CITRARAYA CIKUPA-TANGERANG

PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PROPERTI PADA PERUMAHAN CITRARAYA CIKUPA-TANGERANG PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP TINGKAT PENJUALAN PROPERTI PADA PERUMAHAN CITRARAYA CIKUPA-TANGERANG Disusun Oleh: Syifa Fadilah Rahmah 18213760 3EA11 Dosen Pembimbing: Drs. Tri Budiarta, MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO Esty Ludriana Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Salah satu perilaku konsumen yang menarik bagi perusahaan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Penelitian Bersamaan dengan semakin majunya teknologi dan perkembangan yang meningkat di segala bidang, kecenderungan masyarakat akan kebutuhan juga meningkat. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian ini sebagai variabel bebas (independent variable) pertama (X 1 ) adalah profitabilitas perusahaan dan variable

Lebih terperinci

Nama : TUTI HANDAYANI NPM : Kelas : 3 EA 13

Nama : TUTI HANDAYANI NPM : Kelas : 3 EA 13 PERANAN BIAYA PROMOSI DAN BIAYA DISRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN OMZET PENJUALAN PADA SOPHIE PARIS CABANG CIKAMPEK Nama : TUTI HANDAYANI NPM : 19210344 Kelas : 3 EA 13 LATAR BELAKANG Pada Sophie Paris, permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis untuk mencari pengaruh variabel kualitas layanan, kepuasan pelanggan dan citra perusahaan terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH. PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG NGAWI

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH. PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG NGAWI ANALISIS PENGARUH PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG NGAWI (GM Djoko Hanantijo, dosen dpk UNSA) ABSTRAKSI Tujuan dilakukannya penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR

ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR Nama : Archita Ferina Setianing NPM : 11211043 Jurusan :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Subyek Penelitian 3.1.1. Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah. 3.1.2. Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada Perusahaan Roti Aflah.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Aqua merupakan produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Berdiri pada tahun 1973, yang didirikan oleh Bapak Tirto Utomo dengan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MIE INSTAN INDOMIE Nama : Atikah Rahmawati NPM : 11210214 Jurusan Pembimbing : Manajemen : Nenik Diah Hartanti, SE, MM LATAR BELAKANG Sektor industry

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI

ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI (Studi Kasus Pada Pengunjung di Tahu POO Kediri) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Batasan Penelitian PENDAHULUAN Latar Belakang Penjualan eceran atau bisnis ritel merupakan salah satu bentuk usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, dimana pada tahun 2007 2012, jumlah gerai ritel modern di Indonesia

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda Regresi Berganda Contoh Menguji hubungan linier antara variabel dependen (y) dan atau lebih variabel independen (x n ) Hubungan antara suhu warehouse dan viskositas cat dengan jumlah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah menguraikan mengenai kebijakan Segmentasi Pasar terhadap Loyalitas Konsumen di Perusahaan Matahari Pagi, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia saat ini sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di berbagai bidang. Salah satunya adalah bidang perekonomian dan industri, namun agar laju pembangunan

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL

PENENTUAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL PENENTUAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MOBIL Defi Norita Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan No.1, RT.5, Joglo, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian survei yaitu dengan cara mengambil sampel dari fenomena yang ada dari suatu

Lebih terperinci

permasalahan dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, sertakepentingan

permasalahan dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, sertakepentingan 44 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menganalisis data sesuai dengan permasalahan dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, sertakepentingan pengujian hipotesis, maka teknik

Lebih terperinci

Kata kunci: Pengaruh Biaya Promosi, Biaya Bina Produksi dan Saluran Distribusi Biaya Dari Penjualan.

Kata kunci: Pengaruh Biaya Promosi, Biaya Bina Produksi dan Saluran Distribusi Biaya Dari Penjualan. ANALISIS PENGARUH BIAYA PROMOSI, BIAYA PENGEMBANGAN PRODUKSI, BIAYA SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP PENJUALAN PADA PT POLIPLAS MAKMUR SANTOSA UNGARAN Siti Rochmah Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI PRODUK BERAS ARUK (Studi Kasus Pada Masyarakat Desa Tempilang Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) Oleh:

Lebih terperinci

Rumusan Permasalahan Rumusan permasalahan dalam penulisan ilmiah ini antara lain:

Rumusan Permasalahan Rumusan permasalahan dalam penulisan ilmiah ini antara lain: BAB 1 Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan keinginannya dalam keputusan pembelian. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah merupakan salah satu perusahaan jasa. Dimana seluruh kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan produk dan layanan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Regresi Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton. Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA Hartini Prasetyo Wulandari (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Yogyakarta) ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent

BAB 2 LANDASAN TEORI. berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu variabel tak bebas (dependent BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Menurut Galton, analisis regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu varibel yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi BAB III METODELOGI PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Pada bulan januari 2012 penulis menjadikan PT. Bank Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi Jakarta Barat. B. Metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM MEREK AQUA

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM MEREK AQUA ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI AIR MINUM MEREK AQUA (Studi Kasus Konsumen Di Indomaret Kedurus Surabaya) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan pengamatan di Katering Sarahfie yang berlokasi di Jalan Cipagalo Girang No. 47 Bandung. Dimana penelitian langsung dilakukan terhadap

Lebih terperinci

Muhammad Rizal Nur irawan

Muhammad Rizal Nur irawan ANALISA FAKTOR PSIKOLOGIS PERILAKU KONSUMEN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK- PRODUK MOMILEN (STUDI KASUS PADA PASIEN BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) Muhammad Rizal Nur irawan *) Dosen Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analisis dan metode verifikatif analisis. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analisis dan metode verifikatif analisis. Metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah yang ditempuh dalam mengumpulkan atau mengorganisasikan, menganalisis serta menginterprestasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

Diana Nainggolan

Diana Nainggolan ANALISIS PENGARUH EKUITAS MEREK, HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TEH DALAM KEMASAN SIAP MINUM MEREK TEH BOTOL SOSRO. (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HP NOKIA PADA COUNTER PLLUS CELLULER DI AMBARAWA NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HP NOKIA PADA COUNTER PLLUS CELLULER DI AMBARAWA NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HP NOKIA PADA COUNTER PLLUS CELLULER DI AMBARAWA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZAL HARFIANTO B 100 080 176 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di dunia. Sebelum krisis melanda pemerintah Indonesia telah melaksanakan beberapa perubahan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU NASABAH UNTUK MENGAMBIL KREDIT PADA KOPERASI BHAKTI HUSADA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU NASABAH UNTUK MENGAMBIL KREDIT PADA KOPERASI BHAKTI HUSADA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU NASABAH UNTUK MENGAMBIL KREDIT PADA KOPERASI BHAKTI HUSADA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI *Rio Sudirman ABSTRAK Penelitian ini untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Majalah memiliki kualitas visual yang baik, sehingga pesan-pesan atau informasi

BAB I PENDAHULUAN. Majalah memiliki kualitas visual yang baik, sehingga pesan-pesan atau informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Majalah memiliki kualitas visual yang baik, sehingga pesan-pesan atau informasi yang disampaikannya menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

BAB V PEMBAHASAN. variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka 108 BAB V PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Non-Multikolonieritas Tujuan dari Uji non-multikolonieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat adanya hubungan atau korelasi antar

Lebih terperinci

AWAN SETIYAWAN NIM. B

AWAN SETIYAWAN NIM. B PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten) Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci