ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG OLEH CITRA FITRIANI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG OLEH CITRA FITRIANI"

Transkripsi

1 ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG OLEH CITRA FITRIANI POLITEKNIK NEGERI PADANG PADANG 2016

2 ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG OLEH CITRA FITRIANI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG PADANG 2016

3 LEMBARAN PENGESAHAN Saya menyatakan bahwa Tugas Akhir berjudul Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang telah melalui proses bimbingan yang layak, dan menurut pendapat saya telah memenuhi syarat untuk diajukan guna mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST) Pembimbing I... Eliyanora, SE., M.Ak., Ak NIP Saya menyatakan bahwa Tugas Akhir berjudul Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang telah ditulis menurut standar penulisan karya ilmiah dan menurut pendapat saya telah memenuhi syarat untuk diajukan guna mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST) Pembimbing II... Gustati, SE., Ak., M.Si NIP Tugas Akhir ini diajukan kepada jurusan Akuntansi dan telah memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan (S.ST) Ketua Jurusan... Sukartini, SE., M.Kom., Ak NIP

4 BERITA ACARA SIDANG Tugas Akhir yang berjudul Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang telah dipertanggungjawabkan/disidangkan di depan tim penguji dan dinyatakan LULUS pada hari Kamis tanggal 15 Desember Ketua Tim penguji Sekretaris Sukartini, SE., M.Kom., Ak Eka Rosalina, SE.,M.Si.,Ak NIP NIP Anggota Pendamping Fera Sriyunianti, SE., M.Si Eliyanora, SE., M.Ak., Ak NIP NIP

5 POLITEKNIK NEGERI PADANG PERNYATAAN TENTANG HAK CIPTA DAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR Hak Cipta 2016 Citra Fitriani ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG Tidak diperkenankan memproduksi sebagian atau seluruh isi tugas akhir ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari pemegang hak cipta. Penggunaan tugas akhir ini diatur sebagai berikut : 1. Pengutipan oleh penulis lain dalam tulisannya harus mencantumkan tugas akhir ini sebagai sumber referensi. 2. Perpustakaan Politeknik Negeri Padang dan Ruang referensi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang mempunyai hak untuk menyimpan salinan tugas akhir ini baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy. 3. Jika diperlukan, Perpustakaan Politeknik Negeri Padang dan Ruang referensi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang mempunyai hak untuk memperbanyak tugas akhir ini demi kepentingan akademis. Padang, Desember 2016 Dinyatakan oleh Citra Fitriani

6

7 Dengan nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam..Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (Q.S Asy-Syarh (94): 6-8) Ku persembahkan karya sederhana ini untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku. Semoga Allah Selalu memberi Nikmat Kesehatan dan melindungi setiap Langkah Ayah dan Ibunda. Amiin... Special Thank for My sista ( Bu En, Ayang Del dan Ka Shishi), My Brother ( B Wan, Ka Pe2n, B per, B Rudi ), Thank to my Young Brother Al. My Ipo ( B ifan, MasBro, MbakMus, k Rin, k mira). Thank begete buat Support dan doanya selama ini...buat Taufiq, Habib, Upi, Icha, Ayraa, Via & Aji ( Ponaan2 cerdas & imut que). Barakallah buat qt semua. Amiiinnn Yaa Rabb... Thanks to bu Nora dan Bu Tati selaku pembimbing yang udah meluangkan waktu, tenaga & pikiran. Alhamdulillah akhirnya TA ini pun dapat diselesaikan dengan baik & lancar... Thank to My Cousin Chang_Ai ( lah samo2 batanggang malam demi Tugas Akhir..xixi), buat teman2 seperjuangan D4 Akt-Alih Jenjang (k Aret thanks udh mau share bnyak hal sm dedekmu ini...,andre (si walinagari kelas..xixi), B Tos, Amik, Iim, Gery, Zaky, Dilla ( Selamat tmn2..akhirnya bs juga wisuda duluan..), buat widya & Ritha (smangat 45 ya dek, alhamdulillah akhirnya qt nyusul dg sgera juga ), k Del, k Yul, k yusra, Geo, Wida, Ojan, Vico (ayooo...smangat,,ditunggu undangan wisudanyaaaaa). Buat Adlan...segera nyusul TA nya lan.buat Uciii...thanks bgt udah mau membantu dan direpotkan..hi..hi..semoga ucii dilancarkan TA-nya nanti ya...ar-rahmi (S mangat), Emink, sanak kami Karin & PHJ mokasih refreshnyaa..hihihi. Thank to buat adek2 D3 dan D4 yang udah mau share dan udh sama2 berjuang... Barakallah... smoga Sukses slaluuuu...amiin. Thanks for All...

8 Citra Fitriani No. Alumni : BIODATA a). Tempat/Tanggal Lahir : Dumai, 09 Juni 1988 b). Nama Orang Tua: Syamsidir/Syamsidar c). Jurusan: Akuntansi d). No. BP: e).tanggal Lulus: 15 Desember 2016 f). Predikat Lulus: Sangat Memuaskan g). IPK: 3, 6 3 h). Lama Studi: 2 tahun 3 bulan i). Alamat Orang Tua: Jalan Abdur Rabkhan Bukit Timah KM 3 RT 014 RW 00, Kec. Dumai Selatan, Kel.Bukit Timah Dumai-Riau ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BEHAVIOR PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI PADANG Tugas Akhir Oleh : Citra Fitriani Pembimbing 1. Eliyanora, SE., M.Ak., Ak 2. Gustati, SE., M.Si., Ak ABSTRAK Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis gambaran personal financial literacy dan financial behavior pada mahasiswa jurusan akuntansi Politeknik Negeri Padang. Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuisioner. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan D3 dan D4 akuntansi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat personal financial literacy mahasiswa jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang secara keseluruhan termasuk dalam kategori rendah (<60%), (2) mahasiswa usia tahun, stambuk 2014, jurusan D4 Akuntansi, IPK >3,50, tinggal bersama orang tua dan tingkat uang saku/bulan >Rp ,- memiliki financial literacy lebih tinggi, sementara mahasiswa usia <19 tahun, stambuk 2015, jurusan D3 Akuntansi, IPK < 3,50, tinggal sendiri/kost dan tingkat uang saku/bulan s/d Rp ,- memiliki financial literacy lebih rendah, (3) kecenderungan responden mempraktekkan financial behavior yang diharapkan tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan financial literacy yang dimilikinya. Kata kunci: Financial Literacy, Financial Behavior, Mahasiswa. Tugas akhir ini telah dipertahankan di depan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal 1 5 Desember Abstrak telah disetujui oleh penguji. Tanda Tangan Nama Terang Sukartini, SE., M.Kom., Ak Eka Rosalina, SE.,M.Si.,Ak Fera Sriyunianti, SE., M.Si Eliyanora, SE., M.Ak., Ak Mengetahui : Ketua Jurusan Sukartini, SE., M.Kom., Ak Nip Tanda Tangan Alumnus telah mendaftar: Petugas Nomor Alumnus : Nama Tanda Tangan

9 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya serta telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Personal Financial Literacy Dan Financial Behavior Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang. Shalawat berserta salam tidak lupa penulis kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma-VI Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Padang. Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak maka penulisan Tugas Akhir ini tidak akan dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Kedua orangtua tercinta serta segenap anggota keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat, dan do anya kepada penulis. 2. Bapak Aidil Zamri, ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri Padang. 3. Ibu Surkatini, S.E.,M.Kom.Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang. 4. Ibu Eliyanora, S.E.,M.Ak.,Ak selaku Pembimbing I dan Ibu Gustati S.E.,M.Si.,Ak selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan. 5. Bapak/Ibu staf Pengajar Jurusan Akutansi Politeknik Negeri Padang yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik. 6. Serta buat rekan-rekan mahasiswa seperjuangan angkatan 2014 Jurusan Diploma-4 Akuntansi Alih Jenjang yang telah memberikan bantuan dalam penulis tugas akhir ini baik secara langsung maupun tidak langsung dan mohon maaf atas segala kekhilafan dan semoga kita semua meraih kesuksesan dalam segala hal. 7. Pihak-pihak lain telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini yang penulis tidak dapat sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, namun hal ini merupakan langkah awal bagi penulis dalam menerapkan sebagian ilmu yang telah diperoleh selama ini. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini sangat penulis harapkan. Namun penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini berguna bagi semua pembaca nantinya. Padang, Desember 2016 Penulis

10

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBARAN PENGESAHAN BERITA ACARA SIDANG PERNYATAAN TENTANG HAK CIPTA HALAMAN DEDIKASI ABSTRAK KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Kontribusi Penelitian Sistematika Penulisan... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis Financial Literacy Konsep Financial Literacy Pengertian Financial Literacy Indikator Financial Literacy Faktor-faktor yang mempengaruhi Financial Literacy Kategorisasi Personal Financial Literacy Financial Behavior ( Perilaku Keuangan ) Penelitian terdahulu Kerangka Konseptual BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional Metode Analisis Uji Instrumen Metode Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyebaran Kuisioner Gambaran Umum Responden Hasil Uji Kualitas Data ii

12 4.3.1 Uji Validitas Uji Reliabilitas Deskripsi Hasil Penelitian Personal Financial Literacy Hasil Survei Tingkat Personal Financial Literacy Secara Keseluruhan Hasil Survei Untuk Setiap Indikator Financial Literacy dan Setiap Butir Pertanyaan Hasil Survei Personal Financial Literacy Berdasarkan Karakteristik Responden Financial Behavior Hasil Survei Untuk Setiap Butir Pernyataan Financial Behavior Hasil Survei Financial Behavior Berdasarkan Financial Literacy Pembahasan Hasil Penelitian Analisis Personal Financial Literacy Analisis Personal Financial Literacy Secara Keseluruhan Analisis Personal Financial Literacy Berdasarkan Karakteristik Responden Analisis Financial Behavior Berdasarkan Financial Literacy 59 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iii

13 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jumlah mahasiswa progran studi D3 dan D4 Akuntansi Politeknik Negeri Padang Tahun 2014 dan Tabel 3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Demografi Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuisioner Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Demografi Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Personal Financial Literacy Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Financial Behavior Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4.6 Tingkat Personal Financial Literacy Secara Keseluruhan Tabel 4.7 Kategori Tingkat Financial Literacy Responden Secara Keseluruhan 40 Tabel 4.8 Persentase Responden Yang Menjawab Dengan Benar Untuk Setiap Pertanyaan Tabel 4.9 Financial Literacy * Usia Tabel 4.10 Financial Literacy * Stambuk/Tahun Masuk Tabel 4.11 Financial Literacy * Jurusan/Prodi Tabel 4.12 Financial Literacy * IPK Tabel 4.13 Financial Literacy * Residence Tabel 4.14 Financial Literacy * Tingkat Uang Saku/Bulan Tabel 4.15 Financial Literacy * Tingkat Pendidikan Orangtua Tabel 4.16 Financial Literacy* Tingkat Pendapatan Orang Tua Tabel 4.17 Hasil Survei Untuk Setiap Pernyataan Financial Behavior Tabel 4.18 Financial Literacy Responden Berdasarkan Batas Median Tabel 4.19 Perbandingan Jumlah Responden dengan Tiingkat Financial Literacy Yang Relatif Rendah dan Relatif Tinggi Berdasarkan Pernyataan Financial Behavior iv

14 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Gambar 4.1 Distribusi jawaban responden secara keseluruhan Gambar 4.2 Financial Literacy Responden Berdasarkan Batas Median v

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Rujukan ( Chen dan Volphe, 1998) Lampiran 2 Kuisioner Penelitian ( Sebelum Uji Validitas) Lampiran 3 Kuisioner Penelitian ( Setelah Uji Validitas) Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Tabulasi Data Lampiran 4 Output SPSS : Distribusi Frekuensi Responden Lampiran 5 Output SPSS : Statistik Deskriptif Financial Literacy Lampiran 6 Output SPSS : Frekuensi Jawaban Responden Untuk Setiap Butir Pertanyaan Financial Literacy Lampiran 7 Output SPSS : Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Karakteristik Responden Lampiran 8 Output SPSS : Jawaban Terhadap 8 Pernyataan Financial Behavior Lampiran 9 Output SPSS : Tingkat Financial Literacy Berdasarkan Batas Median Lampiran 10 Output SPSS : Tabulasi Silang Financial Literacy dengan Financial Behavior vi

16

17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan zaman yang semakin pesat mengharuskan seseorang memiliki kecerdasan dalam mengelola keuangan, khususnya kemampuan mengelola keuangan pribadi. Individu membutuhkan pengetahuan keuangan dasar serta skill untuk mengelola sumber daya keuangan secara efektif demi kesejahteraan hidupnya. Kebutuhan individu dan produk finansial yang semakin kompleks menuntut masyarakat untuk memiliki financial literacy yang memadai. Memiliki penguasaan ilmu serta skill di bidang keuangan mendorong individu untuk memahami dan terlibat isu-isu nasional di bidang keuangan seperti biaya perawatan kesehatan, pajak, investasi dan memiliki akses ke dalam sistem keuangan. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat seharusnya uang yang kita miliki mampu memberikan manfaat yang maksimal dalam kehidupan. Literasi keuangan sebagai upaya untuk meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan, yang diawali dengan mengetahui, kemudian meyakini, hingga menjadi terampil untuk terlibat aktif, dengan kata lain mencapai masyarakat yang well literate pada sektor jasa keuangan; yakni bidang perbankan, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pasar modal, dan pegadaian ( Ilham, 2014). Cude et al (2006) menyatakan bahwa seiring berkembangnya instrumen keuangan, tidak diiringi oleh keinginan masyarakat untuk memulai berinvestasi, diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya literasi keuangan. Nidar dan Bestari (2012) juga menjelaskan bahwa perekonomian nasional tidak akan berpengaruh pada krisis 1

18 keuangan global jika masyarakat memahami sistem keuangan. Kesalahpahaman menyebabkan banyak orang mengalami kerugian keuangan sebagai akibat dari pengeluaran yang boros dan konsumtif serta tidak bijaksana dalam penggunaan kartu kredit. Selain itu, kurangnya pengetahuan tentang keuangan menyebabkan seseorang sulit untuk melakukan investasi atau mengakses ke pasar keuangan, karena memang tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai hal tersebut. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dengan literasi keuangan akan membantu individu dalam mengatur perencanaan keuangan pribadi, sehingga individu tersebut bisa memaksimalkan nilai waktu uang dan keuntungan yang diperoleh oleh individu akan semakin besar dan akan meningkatkan taraf kehidupannya. Tingkat literasi keuangan di Indonesia berada dalam tingkat yang rendah dibandingkan dengan negara lain. Hal tersebut juga terungkap dalam survei yang dilakukan oleh Visa (2012) mengenai Visa International Financial Literacy Barometer yang dilakukan di 28 negara. Survei tersebut menunjukkan bahwa Indonesia berada pada posisi ke-27 dengan skor 27,7 berada di bawah negara Vietnam dan di atas negara Pakistan. Adapun di peringkat tiga teratas dari survei tersebut adalah Brazil, Meksiko, dan Australia. Survei dilakukan terhadap partisipan di 28 negara sepanjang Pebruari April Selaras dengan hasil penelitian tersebut, survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan Indonesia hanya mencapai 20% jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Filipina, Malaysia dan Thailand (Stabilitas, 2014). Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk meningkatkan finansial literasi masyarakatnya salah satunya melalui edukasi finansial yang dilaksanakan oleh OJK. Sejak tahun 2014, OJK bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun buku edukasi keuangan tingkat SMA dan SMP yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan 2

19 buku edukasi keuangan tingkat SD. Penyusunan buku tersebut merupakan bagian dari implementasi pilar pertama dari Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Buku ini merupakan materi pengayaan yang akan diajarkan kepada siswa untuk memperkenalkan sejak dini mengenai konsep-konsep keuangan, pengelolaan keuangan dan berbagai produk dan jasa keuangan (Siaran Pers OJK, November 2015). Strategi nasional literasi keuangan yang dilakukan pemerintah menunjukkan betapa pentingnya pemahaman terhadap literasi keuangan yang ditanamkan sejak dini. Hal ini disebabkan karena era konsumsi dewasa ini membuat semakin tidak rasionalnya konsumen dalam membeli kebutuhannya, termasuk diantaranya mahasiswa. Mahasiswa merupakan salah satu komponen masyarakat dengan jumlah yang cukup besar dalam memberikan sumbangsih terhadap perekonomian karena di kemudian hari mahasiswa akan memasuki dunia kerja dan mulai mandiri dalam pengelolaan keuangannya, sehingga tingkat financial literacy dikalangan mahasiswa cukup mempengaruhi kondisi financial literacy Indonesia. Tanpa dibekali pengetahuan dan skill di bidang keuangan, kemungkinan melakukan kesalahan dalam pengelolaan sumber daya keuangan akan semakin besar dan kesejahteraan pun akan sulit tercapai. Mahasiswa berada dalam masa peralihan dari ketergantungan orang tua menuju kemandirian secara financial dan di masa perkuliahan jugalah mahasiswa harus membuat rencana financial yang akan mempengaruhi kesejahteraan dan keberhasilan di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memiliki financial literacy yang memadai demi kesejahteraan hidup mereka. Chen dan Volpe (1998) menjelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki pengetahuan yang rendah akan membuat keputusan yang salah dalam keuangan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan di bidang personal finance akan 3

20 mempengaruhi mahasiswa dalam mengambil keputusan keuangan yang baik. Menurut Robb dan James (2009), financial literacy yang cukup akan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku keuangan seseorang, seperti mengatur atau mengalokasikan keuangannya dengan tepat. Beberapa penelitian terdahulu mengenai literasi keuangan di kalangan mahasiswa telah dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Nidar dan Bestari (2012) menyatakan bahwa pengetahuan orang tua, uang saku, tingkat pendidikan, fakultas, pendapatan orang tua, dan properti asuransi merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat literasi keuangan mahasiswa secara signifikan. Krishna dkk (2010) menemukan bahwa tingkat literasi keuangan di kalangan mahasiswa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis kelamin, asal program studi, usia, lama kuliah, pengalaman kerja dan IPK. Meskipun faktor-faktor demografi tersebut memberikan pengaruh terhadap literasi keuangan mahasiswa, hasil pengujian menunjukkan bahwa faktor asal program studi memberikan kontribusi yang paling besar dibanding dengan faktor-faktor demografi lainnya. Penelitian di luar negeri di antaranya Chen dan Volpe (1998) menunjukkan bahwa disiplin akademis, jenis kelamin, etnis, dan pengalaman kerja merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan literasi keuangan, sedangkan Cude. et.al (2006) menemukan adanya hubungan antara karakteristik demografi (jenis kelamin, etnis, status perkawinan orang tua, lama berkuliah, kepemilikan kartu kredit, IPK) dengan literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Adanya inkonsistensi hasil penelitian-penelitian sebelumnya mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat literasi keuangan mahasiswa menarik minat penulis untuk melakukan penelitian serupa. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah mahasiswa disalah satu perguruan tinggi di Kota Padang yaitu 4

21 Mahasiswa Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Padang (PNP). Mahasiswa program studi akuntansi telah dibekali dengan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan, tetapi dari hasil observasi yang dilakukan terlihat bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan mahasiswa masih terlihat kurang baik, dimana masih sedikit mahasiswa yang mampu membuat perencanaan dan pengelolaan keuangan. Mahasiswa memiliki masalah keuangan yang kompleks karena sebagian besar mahasiswa belum memiliki pendapatan, cadangan dana juga terbatas untuk digunakan setiap bulannya. Masalah-masalah yang dihadapi bisa karena keterlambatan uang kiriman dari orang tua karena sebagian besar mahasiswa adalah mereka yang tinggal terpisah dari orang tua atau tinggal sendiri/kost, selain itu permasalahan yang sering dihadapi yaitu uang bulanan habis sebelum waktunya, yang bisa disebabkan oleh kebutuhan tidak terduga, ataupun disebabkan pengelolaan keuangan pribadi yang salah (tidak adanya penganggaran), serta gaya hidup dan pola konsumsi boros. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk melihat gambaran personal financial literacy dan financial behavior, menganalisis tingkat personal financial berdasarkan karakteristik mahasiswa, serta melihat dampak tinggirendahnya financial literacy terhadap financial behavior di kalangan mahasiswa program studi akuntansi Politeknik Negeri Padang. 1.2 PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan paparan latar belakang di atas, batasan operasional penelitian ini adalah pada Mahasiswa program studi Diploma 3 (D3) dan Diploma 4 ( D4) Akuntansi Politeknik Negeri Padang stambuk/tahun masuk 2014 dan 2015 yang masih aktif mengikuti perkuliahan dan berasal dari kelas reguler, dengan tujuan melihat gambaran 5

22 personal financial literacy dan financial behaviour mahasiswa berdasarkan faktor sosioekonomi dan sosiodemografi yang terdiri dari usia, program studi, stambuks, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), residence (menetap bersama orang tua atau tinggal sendiri/kost), tingkat uang saku/bulan, tingkat pendidikan orang tua, serta pendapatan orang tua. Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa pokok masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran personal financial literacy mahasiswa program studi akuntansi Politeknik Negeri Padang secara umum? 2. Bagaimana gambaran personal financial literacy mahasiswa program studi akuntansi Politeknik Negeri Padang berdasarkan latar belakang sosioekonomi dan sosiodemografi yang terdiri dari usia, jenis kelamin, program studi, stambuk, IPK, dan residence (menetap bersama orang tua atau tinggal sendiri/kost), tingkat pendidikan orang tua, serta pendapatan orang tua? 3. Bagaimana gambaran financial behavior mahasiswa program studi akuntansi Politeknik Negeri Padang berdasarkan tingkat personal financial literacy yang dimilikinya? 1.3 TUJUAN DAN KONTRIBUSI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk menganalisis secara deskriptif tingkat personal financial literacy mahasiswa program studi akuntansi Politeknik Negeri Padang secara umum. 2. Untuk menganalisis secara deskriptif gambaran personal financial literacy mahasiswa program studi akuntansi Politeknik Negeri Padang berdasarkan latar 6

23 belakang sosioekonomi dan sosiodemografi yang terdiri dari usia, program studi, stambuk, IPK, dan residence (menetap bersama orang tua atau tinggal sendiri/kost), tingkat uang saku/bulan, tingkat pendidikan orang tua, serta pendapatan orang tua? 3. Untuk menganalisis secara deskriptif financial behavior Mahasiswa program studi akuntansi Politeknik Negeri Padang berdasarkan tingkat personal financial literacy yang dimilikinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut : 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu manajemen keuangan. Selain itu, dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagi penelitian selanjutnya, khususnya bagi penelitian dalam bidang financial literacy. 2. Secara Praktis a. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat sebagai sebuah sarana bagi penulis untuk menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan serta sekaligus meningkatkan level finansial literasi penulis sendiri. b. Bagi Mahasiswa, diharapkan mahasiswa semakin menyadari pentingnya finansial literasi ditengah kompleksitasnya kebutuhan individu dan produk finansial sehingga terdorong untuk belajar lebih dalam lagi dan menjadi konsumen yang cerdas yang dapat membuat keputusan keuangan yang tepat demi tercapainya kemakmuran. c. Bagi Politeknik Negeri Padang, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat literasi keuangan mahasiswa di Politeknik Negeri Padang, sehingga pihak Politeknik dapat menggunakannya sebagai acuan atau pertimbangan dalam memberikan edukasi finansial kepada mahasiswa, tidak 7

24 terbatas pada mahasiswa jurusan ekonomi saja, tetapi semua mahasiswa dari berbagai program studi. 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Bahasan-bahasan dalam tugas akhir ini terbagi dalam lima bab dan dari tiap bab tersebut terdiri dari sub bab dengan penjelasan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kontribusi penelitian, review studi terdahulu, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis membahas tentang kerangka teori yang bersifat umum, yaitu konsep financial literacy, pengertian financial literacy, indikator financial literacy, faktor-faktor yang mempengaruhi fiancial literacy, kategorisasi personal financial literacy, financial behavior, penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, metode pengumpulan data, definisi operasional, metode analisis uji instrumen, dan metode analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini ditujukan untuk menjawab rumusan masalah dan sub rumusan masalah, untuk itu perlu dilakukan pembahasan penelitian dengan pembagian sebagai berikut : penyebaran kuisioner, gambaran umum responden, hasil uji kualitas data, hasil penelitian dan pembahasan. 8

25 BAB V PENUTUP Bab ini meliputi kesimpulan dan saran 9

26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 URAIAN TEORITIS Financial Literacy Konsep Financial Literacy Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang individu untuk membaca, menulis, dan berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat kemahiran yang diperlukan, dalam individu, keluarga dan masyarakat (National Institute for literacy, dalam Remund, 2010:23). Salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh manusia modern adalah kecerdasan keuangan yaitu kecerdasan dalam mengelola aset pribadi, khususnya dalam pengelolaan aset keuangan pribadi. Salah satu bentuk aplikasi dari manajemen keuangan adalah manajemen keuangan pribadi (personal finance) yaitu proses perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga. Menurut buku pedoman Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (2013:80), yang dimaksud dengan literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keyakinan (convidence) dan keterampilan (skill) konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan yang lebih baik. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsumen produk dan jasa keuangan maupun masyarakat luas diharapkan tidak hanya mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, melainkan juga dapat mengubah atau memperbaiki perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Memahami dan menerapkan konsep dasar ekonomi secara tepat tercermin dalam perilaku seseorang dalam mengelola keuangan. Literasi keuangan terjadi manakala seorang individu memiliki sekumpulan keahlian dan kemampuan

27 yang membuat orang tersebut mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Tujuan pembangunan literasi keuangan untuk jangka panjang adalah meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate, dan meningkatkan jumlah pengguna produk dan jasa keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan, tujuan literasi keuangan tersebut tidak dapat tercapai dengan optimal apabila faktor-faktor external lainnya tidak mendukung. Faktor ekternal yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan literasi keuangan tersebut antara lain : pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, distribusi pendapatan, tingkat kemiskinan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, komposisi penduduk yang berusia produktif dan pemanfaatan teknologi informasi. Otoritas Jasa Keuangan sudah menetapkan visi, misi, dan prinsip literasi keuangan dalam Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Visi literasi keuangan Indonesia menurut Otoritas Jasa Keuangan ialah mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi (well literate) sehingga masyarakat dapat memiliki kemampuan atau keyakinan untuk memilih dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan. Misi Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia adalah : melakukan edukasi di bidang keuangan kepada masyarakat Indonesia agar dapat mengelola keuangan secara cerdas dan meningkatkan akses informasi serta penggunaan produk dan jasa keuangan melalui pengembangan infrastruktur Pengertian Financial Literacy Perkembangan industri jasa keuangan semakin meningkat dan semakin kompleks sehingga mengubah kondisi pasar keuangan. Oleh karena itu, seseorang perlu memahami pengetahuan

28 dasar keuangan yang berhubungan dengan kunci keamanan keuangan modern (Mandell dan Klein, 2007:105). Pengetahuan ini mutlak diperlukan oleh setiap individu agar dapat memanfaatkan instrumen maupun produk keuangan secara optimal guna mengambil keputusan secara tepat untuk kesejahteraannya. Menurut Chen dan Volpe (1998:108) financial literacy diartikan sebagai kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi. Sedangkan, Garman dan Forgue (2010:4) menyebutkan bahwa financial literacy merupakan pengetahuan tentang fakta, konsep, prinsip dan alat teknologi yang mendasari untuk cerdas dalam menggunakan uang. Lebih lanjut dijelaskan, financial literacy menurut Huston (2010: ) diartikan sebagai komponen sumber daya manusia yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan. Selain itu, Remund (2010: 284) mendefinisikan financial literacy sebagai, Ukuran sejauh mana seseorang memahami kunci konsep keuangan, memiliki kemampuan serta percaya diri untuk mengelola keuangan pribadi dengan tepat, baik perencanaan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang serta sadar terhadap perubahan kondisi ekonomi. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa financial literacy merupakan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan Indikator Financial Literacy Financial literacy mencakup beberapa aspek keuangan yang harus dikuasai. Terdapat beberapa aspek-aspek yang digunakan untuk mengetahui tingkat financial literacy seseorang. Berikut ini indikator-indikator financial literacy yang digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut Chen dan Volpe (1998 : 109) beberapa indikator yang termasuk dalam financial literacy antara lain: a) pengetahuan umum (general knowledge), b) tabungan dan pinjaman (saving & borrowing), c) asuransi (insurance), dan d) investasi (investment). Sedangkan Mandell dan Klein (2007 : 108) mengukur financial literacy dengan melibatkan 4 indikator yakni: a) income, b) money management, c) spending & credit, d)

29 saving & investing. Penelitian terbaru dari Cameron et al., (2013 : 6) dalam pengukuran financial literacy mencakup 5 indikator, yakni: a) the economic way of thinking, b) earning income, c) saving, d) spending and using credit, e) money management. Meskipun pendapat diatas jelas dikemukakan bahwa terdapat perbedaan dalam pengelompokkan indikator financial literacy, namun secara umum semua indikator mencakup 4 hal yang dikemukakan oleh Chen & Volpe. Oleh karena itu, indikator financial literacy yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengetahuan umum, tabungan dan pinjaman, asuransi dan investasi. Berikut ini penjelasan untuk setiap indikator financial literacy yaitu : a. Pengetahuan umum tentang keuangan Menurut Wagland dan Taylor (2009 : 16) pengetahuan tentang keuangan mencakup pengetahuan keuangan pribadi yakni bagaimana mengatur pendapatan dan pengeluaran, serta memahami konsep dasar keuangan. Konsep dasar keuangan tersebut mencakup perhitungan tingkat bunga sederhana, bunga majemuk, pengaruh inflasi, oportunity cost, nilai waktu dari uang, likuiditas suatu aset dan lain-lain. b. Tabungan dan pinjaman Menurut Garman dan Forgue (2010:376) tabungan adalah akumulasi dana berlebih dengan sengaja mengkonsumsi lebih sedikit dari pendapatan. Dalam pemilihan tabungan, ada enam faktor yang perlu dipertimbangkan (Kapoor et al., 2001:147) yaitu : 1. Tingkat pengembalian (persentase kenaikan tabungan). 2. Inflasi (perlu dipertimbangkan dengan tingkat pengembalian karena dapat mengurangi daya beli). 3. Pertimbangan- pertimbangan pajak.

30 4. Likuiditas (kemudahan dalam menarik dana jangka pendek tanpa kerugian atau dibebani fee). 5. Keamanan (ada tidaknya proteksi terhadap kehilangan uang jika bank mengalami kesulitan keuangan, dan 6. Pembatasan-pembatasan dan fee (penundaan atas pembayaran bunga yang dimasukkan dalam rekening dan pembebanan fee suatu transaksi tertentu untuk penarikan deposito). Selain itu, pinjaman juga merupakan suatu hal penting dalam keuangan baik secara pribadi maupun kelompok. Ketika seseorang membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun investasi, tidak jarang mereka melakukan pinjaman baik ke bank atau lembaga lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang cukup terkait hal-hal yang berkaitan dengan pinjaman seperti: faktor yang mempengaruhi kelayakan kredit, pertimbangan dalam melakukan pinjaman, karakteristik kredit konsumen, tingkat bunga pinjaman, jangka waktu pinjaman, sumber utang atau pun kredit dan lain-lain sangat dibutuhkan agar dapat menggunakan pinjaman secara bijaksana. c. Asuransi Menurut Iswardono (1999) asuransi merupakan salah satu cara untuk proteksi terhadap resiko yang disebabkan karena ketidaktentuan/ketidakpastian dan fungsi selanjutnya adalah untuk akumulasi. Pengertian asuransi dalam Widodo (2009) adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (perusahaan asuransi) kepada tertanggung (n asabah) untuk risiko kerugian sebagai yang ditetapkan dalam surat perjanjian (polis) bila terjadi kebakaran, kehilangan, kerusakan, dan sebagainya ataupun mengenai kehilangan jiwa (kematian) atau kecelakaan lainnya, dengan tertanggung (nasabah) membayar premi sebesar perjanjian polis setiap bulannya. Bentuk-bentuk asuransi, antara lain : 1. Asuransi Kerugian, adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada nasabah yang mengalami kerugian materil, kerugian yang terjadi karena bencana atau bahaya, dalam

31 bentuk kerugian berupa: Kehilangan nilai pakai, pengurangan nilai atau kehilangan keuntungan yang diharapkan tertanggung. Perusahaan asuransi tidak harus membayar ganti rugi kepada nasabah kalau selama jangka waktu perjanjian obyek pertanggungan tidak mengalami bencana atau bahaya yang dipertanggungkan. 2. Asuransi Jiwa, adalah perjanjian tentang pembayaran uang dari premi yang berhubungan dengan perlindungan jiwa dari nasabah, namun tidak termasuk dengan asuransi kecelakaan (yang termasuk dalam asuransi kerugian). Dalam asuransi jiwa yang mengandung simpanan/investasi, penanggung akan tetap mengembalikan jumlah uang yang diperjanjikan kepada tertanggung dalam kondisi: tertanggung meninggal dunia dalam masa berlaku perjanjian atau pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian. 3. Asuransi Sosial, adalah asuransi yang memberikan jaminan kepada masyarakat dan diselenggarakan oleh pemerintah. Contohnya asuransi kecelakaan lalu lintas (Jasa Raharja), Asuransi TASPEN, ASKES, dan lain-lain. Asuransi sosial dapat bersifat sebagai asuransi kerugian, ataupun sebagai asuransi jiwa. d. Investasi Menurut Garman dan Forgue (2010) investasi adalah menyimpan atau menempatkan uang agar bisa bekerja sehingga dapat menghasilkan uang yang lebih banyak. Cara yang sering digunakan seseorang dalam berinvestasi yakni dengan meletakkan uang ke dalam surat berharga termasuk saham, obligasi dan reksa dana, atau dengan membeli real estate. Dalam berinvestasi, ada lima faktor yang mempengaruhi pilihan investasi (Kapoor et al., 2001: 414), yaitu: 1) Keamanan dan risiko, 2) Komponen faktor risiko, 3) Pendapatan Investasi, 4) Pertumbuhan investasi, 5) Likuiditas. Menurut Tandelilin (2010) beberapa alasan seseorang melakukan investasi, antara lain :

32 1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. Seorang yang bijaksana akan berpikir untuk meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 2. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat pengaruh inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak.adanya kebijakan di beberapa negara yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi di bidang usaha tertentu. Sedangkan, dasar-dasar yang mendukung keputusan investasi : 1. Return, adalah tingkat keuntungan investasi sebagai pengembalian atas dana yang telah diinvestasikan investor. Sedangkan return harapan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. 2. Risiko, merupakan kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan. Dalam berinvestasi, investor mengharapkan return yang tinggi, namun besarnya risiko yang ditanggung juga harus diperhitungkan umumnya, semakin besar risiko maka semakin besar return harapan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Financial Literacy Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat financial literacy seseorang, baik dari segi sosioekonomi maupun seosiodemografi. Tingkat financial literacy yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda. Perbedaan tingkat financial literacy itulah yang

33 menyebabkan terjadinya perbedaan signifikan antara individu satu dengan yang lainnya dalam mengumpulkan aset baik jangka pendek maupun jangka panjang. Mandell (2008) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi financial literacy menjadi beberapa kategori yaitu latar belakang/demografi, aspirasi, pendidikan mengelola uang, dan pengalaman mengelola uang. Shim et al ( 2009) Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dimana anak dapat belajar mengenai literasi keuangan yaitu bagaimana memfungsikan diri mereka dalam pasar sebagai konsumen dan pengelola uang. Huston (2010) menjelaskan bahwa faktor seperti kebiasaan, kognitif, ekonomi, keluarga, teman sebaya, komunitas dan institusi dapat berdampak pada kebiasaan keuangan (financial behaviour). Seseorang dikatakan melek keuangan (financial literate) ketika seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Adapun Monticon (2010) menjelaskan bahwa tingkat financial literacy seseorang dipengaruhi oleh: karakteristik demografi (gender, etnis, pendidikan dan kemampuan kognitif), latar belakang keluarga, kekayaan serta preferensi waktu. Sedangkan Capuano dan Ramsay (2011) menjelaskan bahwa faktor personal (intelegensi dan kemampuan kognitif), sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi financial literacy dan financial behavior seseorang. Menurut Nidar dan Bestari (2012) yang dikategorikan sebagai elemen faktor demografi mahasiswa adalah jenis kelamin, usia, status, tingkat pendidikan, tahun masuk, fakultas, IPK, tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, tempat tinggal, dan pengalaman kerja. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi financial literacy seseorang, baik faktor dari dalam diri individu seperti kemampuan kognitif dan psikologi maupun faktor di luar individu seperti keadaan sosial dan ekonomi Kategorisasi Personal Financial Literacy

34 Chen dan Volpe (1998) mengkategorikan tingkat personal financial literacy menjadi tiga kelompok yaitu, rendah (<60%), sedang (60%<80%) dan tinggi ( 80%). Pengkategorian ini didasarkan pada persentase jawaban responden yang benar dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk mengukur personal financial literacy. Selain itu, untuk melihat dan menganalisis financial behavior berdasarkan tingkat financial literacy yang dimiliki seseorang, Chen dan Volpe (1998) juga mengkatategorikan financial literacy berdasarkan median. Responden yang memiliki tingkat literasi keuangan dibawah median masuk dalam kategori responden dengan tingkat financial literacy yang relatif rendah, sedangkan responden yang memiliki tingkat financial literacy diatas median masuk dalam kategori responden dengan tingkat financial literacy relatif tinggi Financial Behavior (Perilaku Keuangan) Financial behavior berhubungan dengan tanggung jawab keuangan seseorang terkait dengan cara pengelolaan keuangan. Tanggung jawab keuangan merupakan proses pengelolaan uang dan aset yang dilakukan secara produktif. Pengelolaan uang adalah proses menguasai dan menggunakan aset keuangan. Ada beberapa elemen yang masuk ke pengelolaan uang yang efektif, seperti pengaturan anggaran, menilai pembelian berdasarkan kebutuhan. Aktivitas utama dalam pengelolaan uang adalah proses penganggaran. Anggaran bertujuan untuk memastikan bahwa individu mampu mengelola kewajiban keuangan secara tepat waktu dengan menggunakan penghasilan yang diterima dalam periode yang sama (Ida dan Dwinta, 2010). Perilaku keuangan yang sehat ditunjukkan oleh aktivitas perencanaan, pengelolaan serta pengendalian keuangan yang baik. Indikator perilaku keuangan yang baik dapat dilihat dari cara/sikap seseorang dalam mengelola keluar masuknya uang, manajemen kredit, tabungan dan investasi (Hilgert dan Hogart, 2003). Bijak tidaknya pengelolaan keuangan

35 pribadi ini erat kaitannya dengan kemampuan serta pengetahuan seseorang akan konsepkonsep keuangan yang dikenal dengan literasi keuangan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa financial literacy memiliki hubungan positif dengan perilaku keuangan ( financial behavior). Hilgert, Hogart dan Beverly (2003) menambahkan financial behavior dan financial literacy ke dalam kuesioner pada National Survey of Consumer Finances. Mereka membuat Financial Practice Index berdasarkan perilaku dalam empat variabel : manajemen arus kas, manajemen kredit, tabungan, dan perilaku investasi, kemudian membandingkan indeks tersebut dengan skor financial literacy dan menemukan bahwa orang dengan level financial literacy yang lebih tinggi juga memiliki Financial Practice Index yang lebih tinggi, yang mengindikasikan adanya hubungan positif antara perilaku keuangan ( financial behavior) dengan financial literacy walaupun arah kausalitasnya belum jelas. Kausalitasnya mungkin saja berbeda, dalam arti bahwa peningkatan dalam financial literacy yang menyebabkan semakin baik atau efektifnya perilaku keuangan ( financial behavior) serta pengambilan keputusan keuangan ( financial decisions making) atau malah sebaliknya. 2.2 PENELITIAN TERDAHULU Chen dan Volpe (1998) melakukan penelitian berjudul An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Student.. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran personal financial literacy di kalangan mahasiswa, menganalisa hubungan karakteristik mahasiswa dengan financial literacy, serta menganalisa dampak dari pengetahuan terhadap opini dan keputusan mahasiswa terhadap isu-isu keuangan. Hasil penelitian menunjukan responden memiliki pengetahuan keuangan dan hanya dapat menjawab 53% pertanyaan dengan benar. Mahasiswa dari program studi non-bisnis, perempuan, junior, usia dibawah 30 tahun, dan pengalaman kerja sedikit diasosiasikan dengan tingkat personal financial literacy yang

36 rendah, dan cenderung memiliki opini dan keputusan keuangan yang salah selain itu stambuk (classrank) juga diasosiasikan dengan financial literacy dimana mahasiswa yang lebih senior cenderung memiliki tingkat personal financial yang lebih tinggi. Beal dan Delpachitra (2003) melakukan penelitian berjudul Financial Literacy Among Australian University Students. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki financial literacy yang rendah (rata -rata responden hanya dapat menjawab 13 pertanyaan dengan benar). Hasil penelitian juga menunjukkan responden dengan jenis pekerjaan yang rumit, pengalaman kerja banyak, berasal dari progam studi bisnis, serta pria adalah responden yang memiliki financial literacy relatif tinggi. Krishna dkk (2010) menemukan bahwa asal fakultas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap literasi keuangan mahasiswa. Lebih lanjut Krishna dkk (2010) mengemukakan bahwa mahasiswa dari Fakultas Ekonomi memiliki literasi keuangan yang lebih tinggi dibanding dengan mahasiswa non Fakultas Ekonomi, karena mahasiswa asal Fakultas Ekonomi memperoleh mata kuliah yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, misalnya Manajemen Keuangan, Penganggaran serta Portofolio dan Manajemen Investasi. Penelitian Krishna dkk (2010) didukung oleh penelitian Nidar dan Bestari (2012) yang menemukan bahwa asal fakultas berpengaruh terhadap literasi keuangan mahasiswa. Sementara untuk penelitian financial behavior yang dilakukan oleh Xiao el.al (2008) ; Mandell dan Klein (2009), menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk memperbaiki perilaku di usia dewasa adalah dengan cara mengajarkan perilaku yang baik sejak kecil, termasuk perilaku keuangan (financial behavior). Literasi keuangan yang mencukupi akan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku keuangan seseorang (Robb dan James III, 2009). Sedangkan penelitian yang dilakukan Nababan dan Sadalia (2012 ) yang menyimpulkan bahwa kecenderungan responden mempraktekkan perilaku keuangan (financial behavior) yang diharapkan tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan financial

37 literacy. Perilaku seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuannya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang cukup sulit untuk diprediksi seperti lingkungan, pergaulan dan cara bersosialisasi, kontrol dari orang tua, faktor kebiasaan, locus of control ( Joo et., a.l, 2003). 2.3 KERANGKA KONSEPTUAL Beberapa penelitian terdahulu (Chen dan Volpe, 1998; Beal dan Delpachitra, 2003; Robb dan James III, 2009) selalu mengikutsertakan latar belakang demografi dan sosioekonomi sebagai variabel eksplanatori untuk financial literacy yang bertujuan untuk melihat tingkat literasi keuangan untuk sub-grup di dalam sampel. Sejalan dengan hal tersebut, tinggi rendahnya tingkat pendidikan juga diidentikkan dengan tinggi rendahnya tingkat personal financial literacy (Gallery et.al., 2007). Sementara itu Lusardi et.al. ( 2009) juga menemukan bahwa tingkat pendidikan orang tua juga berpengaruh besar terhadap tingkat personal financial literacy orang-orang dewasa di Amerika. Berkenaan dengan tingkat kekayaan, tingkat pendapatan suatu rumah tangga (household income) yang dalam penelitian ini diwakili oleh pendapatan orang tua juga diasosiasikan dengan tingkat literasi keuangan dimana orang-orang dengan pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi atau lebih kaya cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi karena mereka lebih sering menggunakan instrumen dan layanan finansial seperti reksa dana, obligasi, kartu kredit dan lain-lain. Sementara itu orang dengan pendapatan yang lebih rendah mungkin tidak perlu menggunakan layanan-layanan dan instrumen keuangan tersebut karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi dan hanya sedikit atau tidak ada yang tersisa untuk ditabung maupun untuk diinvestasikan (Keown,2011).

38 Menurut Michelle Cull dan Diana Whitton dalam jurnal yang berjudul University Students s Financial Literacy Levels: Obstacles and Aids (2009, pp99-104) dalam penelitiannya menyatakan bahwa individu yang mempunyai pendapatan lebih besar mempunyai tingkat kemelekan finansial yang lebih baik khususnya mengenai investasi sedangkan individu yang mempunyai pendapatan rendah lebih mengenal tentang utang kartu kredit, artinya adalah bahwa orang yang memiliki pendapatan yang besar cenderung mengetahui untuk membuat uangnya menjadi lebih produktif daripada mereka yang mempunyai penghasilan yang lebih rendah yang cenderung menggunakan uangnya untuk kebutuhan konsumtif. Keown (2011) juga menemukan bahwa orang yang tinggal sendiri cenderung memiliki tingkat personal financial literacy yang lebih tinggi dibanding yang tinggal bersama pasangan ataupun orangtuanya sebab orang yang tinggal sendiri harus bertanggung jawab sendiri atas penggunaan dana, transaksi serta keputusan keuangan (financial decisions) yang dia lakukan sehari-hari. Chen dan Volpe (1998) menggunakan median untuk mengkategorikan tingkat personal financial liteacy menjadi dua, relatif rendah dan relatif tinggi untuk melihat hubungan antara personal financial literacy dengan personal financial behavior. Responden dengan tingkat personal financial literacy rendah adalah responden yang rata-rata skornya berada di bawah median, sementara responden dengan tingkat personal financial literacy tinggi adalah responden yang tingkat personal financial literacynya berada diatas median responden secara keseluruhan. Berdasarkan uraian teoritis dan penelitan terdahulu, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Latar Belakang Sosiodemografi 1. Usia 2. Stambuk/tahun masuk 3. Program Studi 4. IPK Financial Literacy Financial

39 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran BAB II

40 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 URAIAN TEORITIS Financial Literacy Konsep Financial Literacy Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang individu untuk membaca, menulis, dan berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat kemahiran yang diperlukan, dalam individu, keluarga dan masyarakat (National Institute for literacy, dalam Remund, 2010:23). Salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh manusia modern adalah kecerdasan keuangan yaitu kecerdasan dalam mengelola aset pribadi, khususnya dalam pengelolaan aset keuangan pribadi. Salah satu bentuk aplikasi dari manajemen keuangan adalah manajemen keuangan pribadi (personal finance) yaitu proses perencanaan dan pengendalian keuangan dari unit individu atau keluarga. Menurut buku pedoman Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (2013:80), yang dimaksud dengan literasi keuangan adalah rangkaian proses atau aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keyakinan (convidence) dan keterampilan (skill) konsumen dan masyarakat luas sehingga mereka mampu mengelola keuangan yang lebih baik. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsumen produk dan jasa keuangan maupun masyarakat luas diharapkan tidak hanya mengetahui dan memahami lembaga jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, melainkan juga dapat mengubah atau memperbaiki perilaku masyarakat dalam pengelolaan keuangan sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Memahami dan menerapkan konsep dasar ekonomi secara tepat tercermin dalam perilaku seseorang dalam mengelola keuangan. Literasi keuangan terjadi manakala seorang individu memiliki sekumpulan keahlian dan kemampuan

41 yang membuat orang tersebut mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Tujuan pembangunan literasi keuangan untuk jangka panjang adalah meningkatkan literasi seseorang yang sebelumnya less literate atau not literate menjadi well literate, dan meningkatkan jumlah pengguna produk dan jasa keuangan. Menurut Otoritas Jasa Keuangan, tujuan literasi keuangan tersebut tidak dapat tercapai dengan optimal apabila faktor-faktor external lainnya tidak mendukung. Faktor ekternal yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan literasi keuangan tersebut antara lain : pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, distribusi pendapatan, tingkat kemiskinan masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, komposisi penduduk yang berusia produktif dan pemanfaatan teknologi informasi. Otoritas Jasa Keuangan sudah menetapkan visi, misi, dan prinsip literasi keuangan dalam Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Visi literasi keuangan Indonesia menurut Otoritas Jasa Keuangan ialah mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi (well literate) sehingga masyarakat dapat memiliki kemampuan atau keyakinan untuk memilih dan memanfaatkan produk dan jasa keuangan guna meningkatkan kesejahteraan. Misi Cetak Biru Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia adalah : melakukan edukasi di bidang keuangan kepada masyarakat Indonesia agar dapat mengelola keuangan secara cerdas dan meningkatkan akses informasi serta penggunaan produk dan jasa keuangan melalui pengembangan infrastruktur Pengertian Financial Literacy Perkembangan industri jasa keuangan semakin meningkat dan semakin kompleks sehingga mengubah kondisi pasar keuangan. Oleh karena itu, seseorang perlu memahami pengetahuan

42 dasar keuangan yang berhubungan dengan kunci keamanan keuangan modern (Mandell dan Klein, 2007:105). Pengetahuan ini mutlak diperlukan oleh setiap individu agar dapat memanfaatkan instrumen maupun produk keuangan secara optimal guna mengambil keputusan secara tepat untuk kesejahteraannya. Menurut Chen dan Volpe (1998:108) financial literacy diartikan sebagai kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi. Sedangkan, Garman dan Forgue (2010:4) menyebutkan bahwa financial literacy merupakan pengetahuan tentang fakta, konsep, prinsip dan alat teknologi yang mendasari untuk cerdas dalam menggunakan uang. Lebih lanjut dijelaskan, financial literacy menurut Huston (2010: ) diartikan sebagai komponen sumber daya manusia yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan. Selain itu, Remund (2010: 284) mendefinisikan financial literacy sebagai, Ukuran sejauh mana seseorang memahami kunci konsep keuangan, memiliki kemampuan serta percaya diri untuk mengelola keuangan pribadi dengan tepat, baik perencanaan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang serta sadar terhadap perubahan kondisi ekonomi. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa financial literacy merupakan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan Indikator Financial Literacy Financial literacy mencakup beberapa aspek keuangan yang harus dikuasai. Terdapat beberapa aspek-aspek yang digunakan untuk mengetahui tingkat financial literacy seseorang. Berikut ini indikator-indikator financial literacy yang digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya. Menurut Chen dan Volpe (1998 : 109) beberapa indikator yang termasuk dalam financial literacy antara lain: a) pengetahuan umum (general knowledge), b) tabungan dan pinjaman (saving & borrowing), c) asuransi (insurance), dan d) investasi (investment). Sedangkan Mandell dan Klein (2007 : 108) mengukur financial literacy dengan melibatkan 4 indikator yakni: a) income, b) money management, c) spending & credit, d)

43 saving & investing. Penelitian terbaru dari Cameron et al., (2013 : 6) dalam pengukuran financial literacy mencakup 5 indikator, yakni: a) the economic way of thinking, b) earning income, c) saving, d) spending and using credit, e) money management. Meskipun pendapat diatas jelas dikemukakan bahwa terdapat perbedaan dalam pengelompokkan indikator financial literacy, namun secara umum semua indikator mencakup 4 hal yang dikemukakan oleh Chen & Volpe. Oleh karena itu, indikator financial literacy yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengetahuan umum, tabungan dan pinjaman, asuransi dan investasi. Berikut ini penjelasan untuk setiap indikator financial literacy yaitu : e. Pengetahuan umum tentang keuangan Menurut Wagland dan Taylor (2009 : 16) pengetahuan tentang keuangan mencakup pengetahuan keuangan pribadi yakni bagaimana mengatur pendapatan dan pengeluaran, serta memahami konsep dasar keuangan. Konsep dasar keuangan tersebut mencakup perhitungan tingkat bunga sederhana, bunga majemuk, pengaruh inflasi, oportunity cost, nilai waktu dari uang, likuiditas suatu aset dan lain-lain. f. Tabungan dan pinjaman Menurut Garman dan Forgue (2010:376) tabungan adalah akumulasi dana berlebih dengan sengaja mengkonsumsi lebih sedikit dari pendapatan. Dalam pemilihan tabungan, ada enam faktor yang perlu dipertimbangkan (Kapoor et al., 2001:147) yaitu : 7. Tingkat pengembalian (persentase kenaikan tabungan). 8. Inflasi (perlu dipertimbangkan dengan tingkat pengembalian karena dapat mengurangi daya beli). 9. Pertimbangan- pertimbangan pajak.

44 10. Likuiditas (kemudahan dalam menarik dana jangka pendek tanpa kerugian atau dibebani fee). 11. Keamanan (ada tidaknya proteksi terhadap kehilangan uang jika bank mengalami kesulitan keuangan, dan 12. Pembatasan-pembatasan dan fee (penundaan atas pembayaran bunga yang dimasukkan dalam rekening dan pembebanan fee suatu transaksi tertentu untuk penarikan deposito). Selain itu, pinjaman juga merupakan suatu hal penting dalam keuangan baik secara pribadi maupun kelompok. Ketika seseorang membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun investasi, tidak jarang mereka melakukan pinjaman baik ke bank atau lembaga lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan yang cukup terkait hal-hal yang berkaitan dengan pinjaman seperti: faktor yang mempengaruhi kelayakan kredit, pertimbangan dalam melakukan pinjaman, karakteristik kredit konsumen, tingkat bunga pinjaman, jangka waktu pinjaman, sumber utang atau pun kredit dan lain-lain sangat dibutuhkan agar dapat menggunakan pinjaman secara bijaksana. g. Asuransi Menurut Iswardono (1999) asuransi merupakan salah satu cara untuk proteksi terhadap resiko yang disebabkan karena ketidaktentuan/ketidakpastian dan fungsi selanjutnya adalah untuk akumulasi. Pengertian asuransi dalam Widodo (2009) adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (perusahaan asuransi) kepada tertanggung (n asabah) untuk risiko kerugian sebagai yang ditetapkan dalam surat perjanjian (polis) bila terjadi kebakaran, kehilangan, kerusakan, dan sebagainya ataupun mengenai kehilangan jiwa (kematian) atau kecelakaan lainnya, dengan tertanggung (nasabah) membayar premi sebesar perjanjian polis setiap bulannya. Bentuk-bentuk asuransi, antara lain :

45 4. Asuransi Kerugian, adalah asuransi yang memberikan ganti rugi kepada nasabah yang mengalami kerugian materil, kerugian yang terjadi karena bencana atau bahaya, dalam bentuk kerugian berupa: Kehilangan nilai pakai, pengurangan nilai atau kehilangan keuntungan yang diharapkan tertanggung. Perusahaan asuransi tidak harus membayar ganti rugi kepada nasabah kalau selama jangka waktu perjanjian obyek pertanggungan tidak mengalami bencana atau bahaya yang dipertanggungkan. 5. Asuransi Jiwa, adalah perjanjian tentang pembayaran uang dari premi yang berhubungan dengan perlindungan jiwa dari nasabah, namun tidak termasuk dengan asuransi kecelakaan (yang termasuk dalam asuransi kerugian). Dalam asuransi jiwa yang mengandung simpanan/investasi, penanggung akan tetap mengembalikan jumlah uang yang diperjanjikan kepada tertanggung dalam kondisi: tertanggung meninggal dunia dalam masa berlaku perjanjian atau pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian. 6. Asuransi Sosial, adalah asuransi yang memberikan jaminan kepada masyarakat dan diselenggarakan oleh pemerintah. Contohnya asuransi kecelakaan lalu lintas (Jasa Raharja), Asuransi TASPEN, ASKES, dan lain-lain. Asuransi sosial dapat bersifat sebagai asuransi kerugian, ataupun sebagai asuransi jiwa. h. Investasi Menurut Garman dan Forgue (2010) investasi adalah menyimpan atau menempatkan uang agar bisa bekerja sehingga dapat menghasilkan uang yang lebih banyak. Cara yang sering digunakan seseorang dalam berinvestasi yakni dengan meletakkan uang ke dalam surat berharga termasuk saham, obligasi dan reksa dana, atau dengan membeli real estate. Dalam berinvestasi, ada lima faktor yang mempengaruhi pilihan investasi (Kapoor et al., 2001: 414), yaitu: 1) Keamanan dan risiko, 2) Komponen faktor risiko, 3) Pendapatan Investasi, 4) Pertumbuhan investasi, 5) Likuiditas.

46 Menurut Tandelilin (2010) beberapa alasan seseorang melakukan investasi, antara lain : 4. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang. Seorang yang bijaksana akan berpikir untuk meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang. 5. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat pengaruh inflasi. 6. Dorongan untuk menghemat pajak.adanya kebijakan di beberapa negara yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi di bidang usaha tertentu. Sedangkan, dasar-dasar yang mendukung keputusan investasi : 3. Return, adalah tingkat keuntungan investasi sebagai pengembalian atas dana yang telah diinvestasikan investor. Sedangkan return harapan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. 4. Risiko, merupakan kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan. Dalam berinvestasi, investor mengharapkan return yang tinggi, namun besarnya risiko yang ditanggung juga harus diperhitungkan umumnya, semakin besar risiko maka semakin besar return harapan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Financial Literacy Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat financial literacy seseorang, baik dari segi sosioekonomi maupun seosiodemografi. Tingkat financial literacy yang dimiliki

47 oleh setiap orang berbeda-beda. Perbedaan tingkat financial literacy itulah yang menyebabkan terjadinya perbedaan signifikan antara individu satu dengan yang lainnya dalam mengumpulkan aset baik jangka pendek maupun jangka panjang. Mandell (2008) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi financial literacy menjadi beberapa kategori yaitu latar belakang/demografi, aspirasi, pendidikan mengelola uang, dan pengalaman mengelola uang. Shim et al ( 2009) Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dimana anak dapat belajar mengenai literasi keuangan yaitu bagaimana memfungsikan diri mereka dalam pasar sebagai konsumen dan pengelola uang. Huston (2010) menjelaskan bahwa faktor seperti kebiasaan, kognitif, ekonomi, keluarga, teman sebaya, komunitas dan institusi dapat berdampak pada kebiasaan keuangan (financial behaviour). Seseorang dikatakan melek keuangan (financial literate) ketika seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Adapun Monticon (2010) menjelaskan b ahwa tingkat financial literacy seseorang dipengaruhi oleh: karakteristik demografi (gender, etnis, pendidikan dan kemampuan kognitif), latar belakang keluarga, kekayaan serta preferensi waktu. Sedangkan Capuano dan Ramsay (2011) menjelaskan bahwa faktor personal (intelegensi dan kemampuan kognitif), sosial dan ekonomi dapat mempengaruhi financial literacy dan financial behavior seseorang. Menurut Nidar dan Bestari (2012) yang dikategorikan sebagai elemen faktor demografi mahasiswa adalah jenis kelamin, usia, status, tingkat pendidikan, tahun masuk, fakultas, IPK, tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, tempat tinggal, dan pengalaman kerja. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi financial literacy seseorang, baik faktor dari dalam diri individu seperti kemampuan kognitif dan psikologi maupun faktor di luar individu seperti keadaan sosial dan ekonomi.

48 Kategorisasi Personal Financial Literacy Chen dan Volpe (1998) mengkategorik an tingkat personal financial literacy menjadi tiga kelompok yaitu, rendah (<60%), sedang (60%<80%) dan tinggi ( 80%). Pengkategorian ini didasarkan pada persentase jawaban responden yang benar dari sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk mengukur personal financial literacy. Selain itu, untuk melihat dan menganalisis financial behavior berdasarkan tingkat financial literacy yang dimiliki seseorang, Chen dan Volpe (1998) juga mengkatategorikan financial literacy berdasarkan median. Responden yang memiliki tingkat literasi keuangan dibawah median masuk dalam kategori responden dengan tingkat financial literacy yang relatif rendah, sedangkan responden yang memiliki tingkat financial literacy diatas median masuk dalam kategori responden dengan tingkat financial literacy relatif tinggi Financial Behavior (Perilaku Keuangan) Financial behavior berhubungan dengan tanggung jawab keuangan seseorang terkait dengan cara pengelolaan keuangan. Tanggung jawab keuangan merupakan proses pengelolaan uang dan aset yang dilakukan secara produktif. Pengelolaan uang adalah proses menguasai dan menggunakan aset keuangan. Ada beberapa elemen yang masuk ke pengelolaan uang yang efektif, seperti pengaturan anggaran, menilai pembelian berdasarkan kebutuhan. Aktivitas utama dalam pengelolaan uang adalah proses penganggaran. Anggaran bertujuan untuk memastikan bahwa individu mampu mengelola kewajiban keuangan secara tepat waktu dengan menggunakan penghasilan yang diterima dalam periode yang sama (Ida dan Dwinta, 2010). Perilaku keuangan yang sehat ditunjukkan oleh aktivitas perencanaan, pengelolaan serta pengendalian keuangan yang baik. Indikator perilaku keuangan yang baik dapat dilihat dari cara/sikap seseorang dalam mengelola keluar masuknya uang, manajemen kredit, tabungan dan investasi (Hilgert dan Hogart, 2003). Bijak tidaknya pengelolaan keuangan

49 pribadi ini erat kaitannya dengan kemampuan serta pengetahuan seseorang akan konsepkonsep keuangan yang dikenal dengan literasi keuangan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa financial literacy memiliki hubungan positif dengan perilaku keuangan ( financial behavior). Hilgert, Hogart dan Beverly (2003) menambahkan financial behavior dan financial literacy ke dalam kuesioner pada National Survey of Consumer Finances. Mereka membuat Financial Practice Index berdasarkan perilaku dalam empat variabel : manajemen arus kas, manajemen kredit, tabungan, dan perilaku investasi, kemudian membandingkan indeks tersebut dengan skor financial literacy dan menemukan bahwa orang dengan level financial literacy yang lebih tinggi juga memiliki Financial Practice Index yang lebih tinggi, yang mengindikasikan adanya hubungan positif antara perilaku keuangan ( financial behavior) dengan financial literacy walaupun arah kausalitasnya belum jelas. Kausalitasnya mungkin saja berbeda, dalam arti bahwa peningkatan dalam financial literacy yang menyebabkan semakin baik atau efektifnya perilaku keuangan ( financial behavior) serta pengambilan keputusan keuangan ( financial decisions making) atau malah sebaliknya. 2.2 PENELITIAN TERDAHULU Chen dan Volpe (1998) melakukan penelitian berjudul An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Student.. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran personal financial literacy di kalangan mahasiswa, menganalisa hubungan karakteristik mahasiswa dengan financial literacy, serta menganalisa dampak dari pengetahuan terhadap opini dan keputusan mahasiswa terhadap isu-isu keuangan. Hasil penelitian menunjukan responden memiliki pengetahuan keuangan dan hanya dapat menjawab 53% pertanyaan dengan benar. Mahasiswa dari program studi non-bisnis, perempuan, junior, usia dibawah 30 tahun, dan pengalaman kerja sedikit diasosiasikan dengan tingkat personal financial literacy yang

50 rendah, dan cenderung memiliki opini dan keputusan keuangan yang salah selain itu stambuk (classrank) juga diasosiasikan dengan financial literacy dimana mahasiswa yang lebih senior cenderung memiliki tingkat personal financial yang lebih tinggi. Beal dan Delpachitra (2003) melakukan penelitian berjudul Financial Literacy Among Australian University Students. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki financial literacy yang rendah (rata -rata responden hanya dapat menjawab 13 pertanyaan dengan benar). Hasil penelitian juga menunjukkan responden dengan jenis pekerjaan yang rumit, pengalaman kerja banyak, berasal dari progam studi bisnis, serta pria adalah responden yang memiliki financial literacy relatif tinggi. Krishna dkk (2010) menemukan bahwa asal fakultas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap literasi keuangan mahasiswa. Lebih lanjut Krishna dkk (2010) mengemukakan bahwa mahasiswa dari Fakultas Ekonomi memiliki literasi keuangan yang lebih tinggi dibanding dengan mahasiswa non Fakultas Ekonomi, karena mahasiswa asal Fakultas Ekonomi memperoleh mata kuliah yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan, misalnya Manajemen Keuangan, Penganggaran serta Portofolio dan Manajemen Investasi. Penelitian Krishna dkk (2010) didukung oleh penelitian Nidar dan Bestari (2012) yang menemukan bahwa asal fakultas berpengaruh terhadap literasi keuangan mahasiswa. Sementara untuk penelitian financial behavior yang dilakukan oleh Xiao el.al (2008) ; Mandell dan Klein (2009), menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk memperbaiki perilaku di usia dewasa adalah dengan cara mengajarkan perilaku yang baik sejak kecil, termasuk perilaku keuangan (financial behavior). Literasi keuangan yang mencukupi akan memberikan pengaruh positif terhadap perilaku keuangan seseorang (Robb dan James III, 2009). Sedangkan penelitian yang dilakukan Nababan dan Sadalia (2012 ) yang menyimpulkan bahwa kecenderungan responden mempraktekkan perilaku keuangan (financial behavior) yang diharapkan tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan financial

51 literacy. Perilaku seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuannya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang cukup sulit untuk diprediksi seperti lingkungan, pergaulan dan cara bersosialisasi, kontrol dari orang tua, faktor kebiasaan, locus of control ( Joo et., a.l, 2003). 2.3 KERANGKA KONSEPTUAL Beberapa penelitian terdahulu (Chen dan Volpe, 1998; Beal dan Delpachitra, 2003; Robb dan James III, 2009) selalu mengikutsertakan latar belakang demografi dan sosioekonomi sebagai variabel eksplanatori untuk financial literacy yang bertujuan untuk melihat tingkat literasi keuangan untuk sub-grup di dalam sampel. Sejalan dengan hal tersebut, tinggi rendahnya tingkat pendidikan juga diidentikkan dengan tinggi rendahnya tingkat personal financial literacy (Gallery et.al., 2007). Sementara itu Lusardi et.al. ( 2009) juga menemukan bahwa tingkat pendidikan orang tua juga berpengaruh besar terhadap tingkat personal financial literacy orang-orang dewasa di Amerika. Berkenaan dengan tingkat kekayaan, tingkat pendapatan suatu rumah tangga (household income) yang dalam penelitian ini diwakili oleh pendapatan orang tua juga diasosiasikan dengan tingkat literasi keuangan dimana orang-orang dengan pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi atau lebih kaya cenderung memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi karena mereka lebih sering menggunakan instrumen dan layanan finansial seperti reksa dana, obligasi, kartu kredit dan lain-lain. Sementara itu orang dengan pendapatan yang lebih rendah mungkin tidak perlu menggunakan layanan-layanan dan instrumen keuangan tersebut karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi dan hanya sedikit atau tidak ada yang tersisa untuk ditabung maupun untuk diinvestasikan (Keown,2011).

52 Menurut Michelle Cull dan Diana Whitton dalam jurnal yang berjudul University Students s Financial Literacy Levels: Obstacles and Aids (2009, pp99-104) dalam penelitiannya menyatakan bahwa individu yang mempunyai pendapatan lebih besar mempunyai tingkat kemelekan finansial yang lebih baik khususnya mengenai investasi sedangkan individu yang mempunyai pendapatan rendah lebih mengenal tentang utang kartu kredit, artinya adalah bahwa orang yang memiliki pendapatan yang besar cenderung mengetahui untuk membuat uangnya menjadi lebih produktif daripada mereka yang mempunyai penghasilan yang lebih rendah yang cenderung menggunakan uangnya untuk kebutuhan konsumtif. Keown (2011) juga menemukan bahwa orang yang tinggal sendiri cenderung memiliki tingkat personal financial literacy yang lebih tinggi dibanding yang tinggal bersama pasangan ataupun orangtuanya sebab orang yang tinggal sendiri harus bertanggung jawab sendiri atas penggunaan dana, transaksi serta keputusan keuangan (financial decisions) yang dia lakukan sehari-hari. Chen dan Volpe (1998) menggunakan median untuk mengkategorikan tingkat personal financial liteacy menjadi dua, relatif rendah dan relatif tinggi untuk melihat hubungan antara personal financial literacy dengan personal financial behavior. Responden dengan tingkat personal financial literacy rendah adalah responden yang rata-rata skornya berada di bawah median, sementara responden dengan tingkat personal financial literacy tinggi adalah responden yang tingkat personal financial literacynya berada diatas median responden secara keseluruhan. Berdasarkan uraian teoritis dan penelitan terdahulu, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Latar Belakang Sosiodemografi 9. Usia 10.Stambuk/tahun masuk 11.Program Studi 12.IPK Financial Literacy Financial

53 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2013) metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Unsur pokok dari penelitian deskriptif pada penelitian ini adalah menganalisis gambaran personal financial literacy dan financial behavior, menganalisis tingkat personal financial berdasarkan karakteristik mahasiswa, serta melihat dampak tinggirendahnya financial literacy terhadap financial behavior pada mahasiswa program studi Akuntansi Politeknik Negeri Padang stambuk tahun 2014 dan tahun TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2016 sampai dengan September 2016 di Politeknik Negeri Padang POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau hal-hal yang menjadi pusat perhatian yang ingin diteliti oleh peneliti (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Akuntansi di Politeknik Negeri Padang. Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi D3 dan D4 tahun 2014 dan 2015 yang masih aktif mengikuti perkuliahan. Berikut data mengenai jumlah Mahasiswa Program studi D3 dan D4 Akuntansi tahun 2014 dan tahun Tabel 3.1

55 Jumlah Mahasiswa Program Studi D3 dan D4 Akuntansi Politeknik Negeri Padang Tahun 2014 dan 2015 Stambuk/ Tahun Masuk D3 Akuntansi Program Studi D4 Akuntansi Jumlah Mahasiswa Jumlah Sumber : Bagian Administrasi Program Studi Akuntansi, PNP. (Data diolah, 2016) Dalam penelitian ini jumlah sampel menggunakan metode probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dengan demikian sampel yang akan diambil adalah keseluruhan jumlah mahasiswa yanng aktif yaitu sebanyak 286 orang METODE PENGUMPULAN DATA Dalam memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka dibutuhkan alat pengumpulan data yang disebut instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan melalui kuisioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013). Kuisioner dalam penelitian ini terdiri dari 21 pertanyaan tentang financial literacy dan 8 pernyataan tentang financial behavior. Kuisioner dalam penelitian ini merupakan kuisioner yang diadopsi dari penelitian Chen dan Volpe (1998), Mandell (2008) dan Xiao, et.,al., (2007). Kuisioner dalam penelitian ini juga dilakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhan serta mengembangkan sendiri dari kajian teori yang ada yang diperoleh dari sumber data

56 sekunder diantaranya buku-buku, literatur, artikel, jurnal, serta situs di internet yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Pengukuran yang digunakan pada financial literacy adalah scoring atau penilaian berdasarkan banyaknya jumlah pertanyaan yang dijawab benar oleh responden. Sementara itu, untuk 8 pernyataan financial behavior, pengukuran menggunakan skala likert yang terdiri dari empat tingkatan (Sugiyono, 2013). Skor pada setiap respon pernyataan yaitu : SL ( selalu) diberi skor 4, SR ( sering )diberi skor 3, KD ( kadang-kadang) diberi skor 2 dan TP ( tidak pernah) diberi skor DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional variabel yang ada di dalam penelitian ini antara lain: 1. Personal Financial Literacy Personal financial literacy didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi (Chen dan Volpe, 1998). I ndikator financial literacy yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pengetahuan umum tentang keuangan, tabungan dan pinjaman, asuransi dan investasi. 2. Financial behavior Financial behavior berhubungan dengan bagaimana seseorang memperlakukan, mengelola, dan menggunakan sumber daya keuangan yang ada padanya. Individu yang memiliki financial behavior yang bertanggung jawab cenderung efektif dalam penggunaan uang yang dimilikinya, seperti membuat anggaran, menghemat uang dan mengontrol belanja, berinvestasi, serta membayar kewajiban tepat waktu 3. Karakteristik Responden Dalam penelitian ini responden dikategorikan menjadi beberapa subgroup untuk mendapatkan penjelasan deskriptif mengenai tingkat personal financial literacy dan

57 financial behaviour setiap subgroup. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Karakteristik Responden berdasarkan Latar Belakang Demografi Latar Belakang Definisi Kategori Usia Usia responden saat ini 1. <19 Tahun Tahun s/d 22 Tahun Stambuk/Ta hun Masuk Tahun dimana responden masuk dan tercatat sebagai mahasiswa di perguruan 1. Tahun Tahun 2015 Program Studi tinggi Program studi yang diambil oleh responden. 1. D3 Akuntansi 2. D4 Akuntansi IPK Tempat tinggal/resi dence Tingkat Uang Saku/bulan Tingkat Pendidikan Orang Tua Indek Prestasi Kumulatif yang dicapai responden pada saat penelitian berlangsung Tempat dimana mahasiswa yang jadi responden menetap selama masa perkuliahan Jumlah uang belanja/penghasilan dalam sebulan yang diterima dari orang tua atau sumber lainnya. Jenjang pendidikan terakhir yang ditempuh oleh orang tua responden 1. <3,00; 2. 3,01 s/d 3,50 3. >3,51 1. Tinggal sendiri (kost); 2. Tinggal bersama orang tua. 1. Rp 0 s/d Rp ,- 2. Rp ,- s/d Rp ,- 3. >Rp ,- 1. SD 2. SMP/Sederajat 3. SMA/Sederajat 4. Sarjana 5. Magister 6. Dokter Tingkat Pendapatan Orang Tua/bulan Tabel Lanjutan Tingkat penghasilan yang diperoleh orang tua responden selama sebulan baik dari penerimaan gaji, upah, ataupun penerimaan dari hasil usaha. Sumber : (Data diolah, 2016) 1. < Rp ,- 2. Rp ,-s/d Rp ,- 3. >Rp

58 3.6. METODE ANALISIS UJI INSTRUMEN Instrumen penelitian disusun sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Selanjutnya, suatu instrumen penelitian dikatakan handal bergantung pada tingkat validitas dan reliabilitas. Sehingga sebelum instrumen dijadikan penelitian diperlukan uji coba di lapangan secara langsung Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur, apabila validitas suatu alat ukur semakin tinggi, maka alat ukur tersebut semakin tinggi ketepatannya. Uji validitas digunakan untuk menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan apakah mampu mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2009). Instrumen dikatakan valid ketika instrumen dapat mengukur tujuan dari data yang akan diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk dengan bantuan SPSS versi 20. Kriteria untuk pengambilan keputusan dalam menentukan valid atau tidaknya butir soal adalah dengan melihat pada kolom corrected item correlation, butir soal dikatakan valid jika koefisien tersebut melebihi atau sama dengan 0,30 ( Muhson, 2011) Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Indikator untuk uji reliabilitas adalah Cronbach Alpha, apabila Cronbach Alpha >0.6 menunjukkan instrumen yang digunakan reliabel (Nunnaly, 1969 dalam Ghozali, 2005).

59 3.7. METODE ANALISIS DATA Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode statistik karena proses pengumpulan data, penarikan kesimpulan dan pembuatan keputusan dilakukan secara sistematis. Selanjutnya, fungsi statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013). Statistik deskriptif yang digunakan adalah rata-rata ( mean), median, dan standar deviasi. Data yang diperoleh dari pembagian kuisioner kepada 222 orang responden yang kemudian akan diklasifikasikan dan dianalisis berdasarkan 8 karakteristik responden yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu usia, stambuk/tahun masuk, program studi, IPK, residence, tingkat uang saku/bulan, tingkat pendidikan orang tua dan pendapatan orang tua/bulan. Untuk tingkat literasi keuangan, variabel ini diukur dengan rata-rata persentase dari jawaban responden yang benar dari 21 pertanyaan pilihan ganda. Metode pengukuran yang digunakan adalah scoring atau penilaian berdasarkan banyaknya jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar oleh responden. Jumlah jawaban yang benar dihitung dan dibagi dengan seluruh pertanyaan kemudian dikali seratus persen. Jawaban responden kemudian dibagi kedalam tiga kategori. Chen dan Volpe (1998) mengkategorikan literasi keuangan pers onal menjadi 3 kelompok, yaitu <60% yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang keuangan yang rendah, 60%-80%, yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang keuangan yang sedang, dan >80% yang menunjukan bahwa individu memiliki pengetahuan keuangan yang tinggi. Sedangkan untuk financial behavior didapat melalui respon responden terhadap delapan butir pernyataan dengan respon tidak pernah, jarang, sering dan

60 selalu (Xiao et.,al., 2007). Pengukuran untuk variabel financial behavior menggunakan skala likert. Tingkat personal financial literacy responden kemudian digolongkan kedalam dua kelompok berdasarkan median untuk melihat keterkaitan financial behavior dan financial literacy. Kelompok yang tingkat literasinya di bawah median digolongkan kedalam kelompok dengan pengetahuan keuangan relatif rendah dan kelompok yang berada diatas median digolongkan kedalam kelompok dengan pengetahuan keuangan relatif tinggi, kemudian dilakukan tabulasi silang dengan setiap butir pernyataan financial behavior ( Chen dan Volpe, 1998).

61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. PENYEBARAN KUISIONER Dalam penelitian ini, sebanyak 286 eksemplar disebarkan kepada mahasiswa D3 dan D4 akuntansi kelas reguler. Penyebaran dan pengembalian kuisioner dilakukan selama kurang lebih 2 (dua) minggu terhitung tanggal 06 September s/d 21 September Data penyebaran kuisioner yang dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuisioner Keterangan Jumlah Jumlah kuisioner yang disebarkan 286 eksamplar Jumlah kuisioner yang kembali 286 eksamplar Jumlah Kuisiner yang dapat diolah 222 eksamplar Jumlah kuisiner yang tidak lengkap 64 eksamplar Sumber : Data primer yang diolah, GAMBARAN UMUM RESPONDEN Responden dalam penelitian ini merupakan Mahasiswa jurusan akuntansi Politeknik Negeri Padang, yang terdiri dari program studi Diploma 3 (D3) A kuntansi dan Diploma 4 (D4) Akuntansi kelas reguler. Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian administrasi akuntansi tercatat jumlah mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan sampai saat ini sebanyak 286 orang, dan keseluruhan jumlah ini dijadikan sebaagai responden dalam penelitian. Berdasarkan dari data penyebaran kuisioner (tabel 4.1), j umlah responden dalam penelitian ini sebanyak 222 orang mahasiswa program studi D3 dan D4 Akuntansi kelas reguler. Karakteristik responden yang diidentifikasi dalam penelitian 1

62 ini meliputi latar belakang sosioekonomi dan sosiodemografi yang terdiri dari usia, program studi, stambuk, IPK, dan residence (menetap bersama orang tua atau tinggal sendiri/kost), tingkat uang saku/bulan, tingkat pendidikan orang tua, serta pendapatan orang tua. Tabel 4.2 berikut menjelaskan distribusi frekuensi jumlah dan persentase responden berdasarkan karakteristik responden. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Latar Belakang Demografi Latar Belakang Jumlah Responden Persentase (%) Usia 1. <19 Tahun Tahun s/d 22 Tahun Stambuk/Tahun Masuk Jurusan/Prodi 1. Diploma 3 (D3) 2. Diploma 4 (D4) IPK 1. <3, ,01 s/d 3,50 3. >3,50 Residence 1. Tinggal Sendiri/Kost 2. Tinggal bersama orang tua Tingkat Uang Saku/Bulan 1. Rp ,- s/d Rp ,- 2. Rp ,- s/d Rp ,- 3. >Rp ,- Tingkat Pendidikan Orang Tua 1. SD 2. SMP/Sederajat 3. SMA/Sederajat 4. Sarjana 5. Magister Tingkat Pendapatan Orang Tua 1. < Rp ,- 2. Rp ,-s/d Rp ,- 3. >Rp Sumber : Hasil olah data primer, ,0 50,0 46,4 53,6 64,4 35,6 9,0 45,9 45,0 60,8 39,2 41,9 37,8 20,3 16,2 11,3 45,5 24,8 2,3 62,2 28,4 9,5 2

63 Berdasarkan pada tabel 4.2 terlihat bahwa jumlah responden dengan latar belakang usia memiliki frekuensi dengan jumlah yang sama besar yaitu sebesar 50% atau 111 responden. Jumlah responden dengan latar belakang stambuk/tahun masuk didominasi oleh tahun 2015 dengan 119 responden dari total 222 responden. Sementara untuk jumlah responden berdasarkan jurusan/prodi terlihat bahwa jurusan/prodi D3 lebih mendominasi responden survei yaitu 143 responden dari total 222 responden. Selanjutnya untuk IPK, jumlah responden dengan IPK <3,00 (20 responden) jauh lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan IPK 3,01 s/d 3,50 (102 responden) dan IPK >3,50 (100 responden). Pada tabel 4.2 juga terlihat bahwa jumlah responden berdasarkan tempat tinnggal/residence lebih didominasi oleh responden yang tinggal sendiri/kost (135 responden) dari pada yang tinggal bersama orang tua (87 responden). Selanjutnya berdasarkan latar belakang tingkat uang saku per bulan lebih didominasi dengan jumlah Rp ,- s/d Rp ,- sebanyak 93 responden. Sementara untuk tingkat pendidikan orang tua menunjukkan jumlah yang cukup bervariasi, namun lebih didominasi oleh tingkat pendidikan SMA/sederajat (101 responden) disusul oleh tingkat sarjana (55 responden), SD (36 responden), SMP 25 responden) dan magister (5 responden). Karakteristik responden yang terakhir adalah berdasarkan latar belakang tingkat pendapatan orang tua yang menunjukkan bahwa pendapatan <Rp ,- lebih mendominasi sebanyak 138 responden dibandingkan dengan tingkat pendapatan pada angka RP ,- s/d Rp ,- dan pendapatan diatas Rp ,- 3

64 4.3. HASIL UJI KUALITAS DATA Uji Validitas Penelitian ini menggunakan uji validitas konstruk dengan bantuan SPSS for Windows release versi 20. Kriteria untuk pengambilan keputusan dalam menentukan valid atau tidaknya butir pertanyaan adalah dengan melihat pada kolom corrected item correlation, butir pertanyaan dikatakan valid jika koefisien tersebut melebihi atau sama dengan 0,30 (Ali Muhson, 2011 dan Sugiyono, 2013). a. Personal Financial Literacy Pertanyaan financial literacy sebanyak 30 butir pertanyaan dengan responden sebanyak 30 orang mahasiswa D3 dan D4 Akuntansi setelah diuji validitas melalui SPSS versi 20.0, perhitungannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Personal Financial Literacy Nomor Butir Pertanyaan Corrected item- Total correlation Keterangan 1,192 Tidak Valid 2,436 Valid 3,534 Valid 4,430 Valid 5,419 Valid 6,224 Tidak Valid 7,510 Valid 8,286 Tidak Valid 9,408 Valid 10,419 Valid 11,024 Tidak Valid 12,437 Valid 13,498 Valid 14,512 Valid 15,470 Valid 16,484 Valid 17 -,079 Tidak Valid 4

65 Tabel 4.3-Lanjutan 18,435 Valid 19,392 Valid 20,399 Valid 21,412 Valid 22,296 Tidak Valid 23,439 Valid 24,053 Tidak Valid 25 -,157 Tidak Valid 26 -,206 Tidak Valid 27,407 Valid 28,464 Valid 29,453 Valid 30,435 Valid Sumber : Hasil olah data primer, 2016 Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa butir nomor 1, 6, 8, 11, 17, 22, 24, 25, dan 26 tidak valid karena nilai korelasinya kurang dari 0,300 sehingga 9 butir pertanyaaan butir yang tidak valid tersebut kemudian dihapus dan tidak digunakan dalam kuisioner penelitian. Jumlah butir pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 21 butir pertanyaan. b. Financial Behavior Pernyataann financial behavior sebanyak 8 butir pernyataan dengan responden sebanyak 30 orang mahasiswa D3 dan D4 Akuntansi setelah diuji validitas melalui SPSS versi 20.0, perhitungannya adalah sebagai berikut : 5

66 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Financial Behavior Corrected item- Nomor Butir Total Pertanyaan correlation Keterangan 1,655 Valid 2,536 Valid 3,532 Valid 4,496 Valid 5,575 Valid 6,442 Valid 7,458 Valid 8,398 Valid Sumber : Hasil olah data primer, 2016 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan untuk financial behavior adalah valid, karena korelasinya melebihi 0,30. Maka seluruh butir pernyataaan tersebut digunakan dalam kuisioner penelitian Uji Reliabilitas Pengolahan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows release versi 20. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Cronbach Alpha, apabila nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka alat ukur tersebut reliabel. Tabel 4.5 berikut ini menunjukkan bahwa hasil olah data kedua instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Reliabilitas Keterangan Personal Financial Literacy 0,829 Reliabel Financial Behavior 0,798 Reliabel Sumber : Hasil olah data primer,

67 4.4. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN Personal Financial Literacy Hasil Survei Tingkat Personal Financial Literacy Secara Keseluruhan Berdasarkan hasil pengolahan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner, maka tingkat personal financial literacy keseluruhan responden dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Tingkat Personal Financial Literacy Secara Keseluruhan N Min (%) Max (%) Mean (%) Median (%) Standar Deviasi ,81 85,71 57,51 57,14 11,66 Sumber : Hasil olah data primer, 2016 Hasil penyebaran kuisioner kepada 222 orang mahasiswa D3 dan D4 Akuntansi dapat dilihat pada tabel 4.6. Persentase ini diperoleh dari jawaban benar dihitung lalu dibagi dengan jumlah pertanyaaan dan dikali seratus. Dari hasil pengolahan diperoleh tingkat personal financial literacy dengan nilai terendah adalah 23,81% dan yang tertinggi adalah 85,71%. Hal ini berarti dari 21 butir pertanyaan, ada responden yang hanya bisa menjawab 5 pertanyaan dengan benar (23,81%), disisi lain ada responden yang mampu menjawab 18 pertanyaan dengan benar (85,71%), namun tidak ada responden yang mampu menjawab seluruh pertanyaan dengan benar. Selain itu, tabel 4.6 menggambarkan tingkat personal financial literacy dengan perolehan mean sebesar 57,51%, median 57,14% dan standar deviasi 11,66%. Untuk lebih jelas mengenai distribusi skor dari 222 responden yang disurvei digambarkan dalam bentuk grafik berikut ini. 7

68 Gambar 4.1 Distribusi jawaban responden secara keseluruhan Sumber : Hasil olah data primer, 2016 Dari grafik diatas terlihat bahwa tingkat pengetahuan keuangan yang dimiliki responden relatif rendah. Kebanyakan responden terdistribusi mendekati mean (57,51) dan median (57,14). Sementara itu, pada grafik terlihat beberapa resp onden yang memiliki nilai yang cukup jauh dari mean dan median. Menurut Chen and Volpe (1998) pengkategorian literasi keuangan pribadi terdiri dari tiga kategori yaitu : 1) < 60% yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang keuangan yang rendah, 2) 60%-80%, yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang keuangan yang sedang, dan 3) >80% yang menunjukan bahwa individu memiliki pengetahuan keuangan yang tinggi. Berdasarkan pengkategorian tersebut, maka diperoleh jumlah dan persentase tingkat financial literacy responden secara keseluruhan yang terangkum dalam tabel 4.7 berikut. 8

69 Tabel 4.7 Kategori Tingkat Financial Literacy Responden Secara Keseluruhan Kategori Jumlah Persentase Rendah (<60%) % Sedang (60-80%) 91 41% Tinggi (>80%) 9 4,1% Total % Sumber : Hasil olah data primer, 2016 Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa tingkat personal financial literacy mahasiswa berada dalam kategori rendah yaitu sebesar 55% atau 122 responden, kategori sedang sebesar 34,7% atau 77 responden, dan hanya sebesar 4,1% atau sebanyak 9 responden yang memiliki tingkat literasi kategori tinggi Hasil Survei Untuk Setiap Indikator Financial Literacy dan Setiap Butir Pertanyaan Berdasarkan pengolahan data menggunakan program SPSS versi 20, diperoleh persentase rata-rata (mean) jumlah jawaban benar tingkat financial literacy responden terhadap 21 butir pertanyaan, dimana butir-butir pertanyaan tersebut dibagi menjadi empat area/indikator yaitu pengetahuan umum tentang keuangan, tabungan dan simpanan, asuransi dan investasi ( Chen dan Volpe, 1998). Tabel 4.8 berikut ini menjelaskan persentase rata-rata jumlah jawaban benar untuk setiap area financial literacy adalah sebagai berikut : 9

70 Tabel 4.8 Persentase Responden Yang Menjawab dengan Benar Untuk Setiap Pertanyaan Indikator dari Financial Literacy Tingkat Financial Literacy Sedang 60%- 80% Rendah <60% Pengetahuan Umum Tentang Keuangan 1 Likuiditas suatu aset 73,0% 2 Kekayaan bersih 46,8% 3 Kuliah sebagai bagian dari investasi 45,0% 4 Perhitungan tingkat bunga sederhana 73,9% 5 Pengaruh inflasi terhadap daya beli 71,2% 6 7 Tinggi >80% Sumber pendapatan paling umum untuk orang berusia tahun 87,8% Instrumen keuangan yang berkaitan dengan pengeluaran 77,0% 8 Karakteristik ATM 87,8% Jumlah rata-rata 70,3% Tabungan & Pinjaman 9 Konsekuensi pinjaman 86,5% 10 Tingkat suku bunga 43,2% 11 Karakteristik deposito 68,0% 12 Biaya peminjaman 32,0% 13 Penggunaan kartu kredit 26,1% 14 Lembaga yang menjamin simpanan di Bank 83,3% Jumlah rata-rata 56,5% Asuransi 15 Tujuan utama asuransi 87,8% 16 Pengetahuan tentang asuransi jiwa/cacat 13,5% 17 Kelompok masyarakat yang memiliki resiko paling besar 45,5% Jumlah rata-rata 48,9% Investasi 18 Return on invesment 14,9% 19 Besar dana maksimum yang dijamin LPS 27,0% 20 Transaksi saham 91,0% 21 Pendapatan tetap dari obligasi 26,1% Jumlah rata-rata 39,8% Rata-rata keseluruhan 53,9% Sumber : Hasil olah data primer,

71 Tabel 4.8 menunjukkan persentase responden yang menjawab setiap butir pertanyaan dengan benar serta rata-rata jawaban yang benar untuk setiap indikator pertanyaan tentang financial literacy. Untuk indikator pengetahuan tentang keuangan dapat diketahui rata-rata jawaban responden yang benar adalah 70,3% berada pada kategori sedang. Sementara untuk indikator tabungan dan pinjaman rata-rata jawaban benar responden sebesar 56,5% berada pada kategori rendah. Tingkat financial literacy rendah juga terjadi pada indikator asuransi dan investasi. Dimana indikator asuransi rata-rata perolehan sebesar 48,9% dan untuk indikator investasi sebesar 39,8%. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat ratarata responden secara keseluruhan dalam menjawab pertanyaan literasi keuangan berada pada kategori rendah yaitu < 60% dengan rata-rata sebesar 53,9%. Dan tingkat literasi keuangan paling rendah berada pada indikator investasi sedangkan tingkat literasi paling tinggi adalah pada indikator pengetahuan umum tentang keuangan Hasil Survei Personal Financial Literacy Berdasarkan Karakteristik Responden Deskripsi data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi mean, median dan standar deviasi. Berikut ini rincian hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20 untuk delapan karakteristik responden yaitu usia, stambuk, jurusan/prodi, IPK, residence, tingkat uang saku/bulan, tingkat pendidikan orang tua, dan tingkat pendapatan orang tua. 11

72 1. Usia Responden Tabel 4.9 Financial Literacy * Usia Usia N Mean Median Std. Deviation <19 tahun , , , tahun s/d 22 tahun , , ,18061 Total , , ,66291 Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2016 Tabel diatas menunjukkan bahwa rentang usia 20 tahun s/d 22 tahun memiliki tingkat financial literacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan usia <19 tahun. Hal ini dapat dilihat dari perolehan mean sebesar 59,59% dan standar deviasi 12,18% sementara untuk median meniliki persentase yang sama yaitu 57,14%. 2. Stambuk/Tahun Masuk Tabel 4.10 Financial Literacy * Stambuk/Tahun Masuk Stambuk/Tahun Masuk N Mean Median Std. Deviation TH , , ,50738 TH , , ,61376 Total , , ,66291 Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2016 Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun masuk 2014 memiliki tingkat financial literacy lebih tinggi dengan perolehan mean sebesar 62,63%, median 61,90% dan standar deviasi 11,51% dibandingkan dengan stambuk/tahun masuk Jurusan/Prodi Tabel 4.11 Financial Literacy * Jurusan Prodi Jurusan/Prodi N Mean Median Std. Deviation Diploma 3 (D3) , ,1429 9,95549 Diploma 4 (D4) 79 61, , ,30459 Total , , ,66291 Sumber : Hasil pengolahan data primer,

73 Tabel diatas menunjukkan bahwa jurusan/prodi Diploma 4 memiliki tingkat financial literacy cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Diploma 3. Tingkat financial literacy Diploma 4 dengan perolehan mean sebesar 61,72%, median 61,90% dan standar deviasi 13,30%. 4. IPK Tabel 4.12 Financial Literacy * IPK IPK N Mean Median Std. Deviation <3, , , , ,01 s/d 3, , , ,25121 >3, , , ,62844 Total , , ,66291 Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2016 Tabel diatas menunjukkan tingkat financial literacy berdasarkan IPK, dimana IPK <3,00 sebesar 55,25%, dengan median 57% dan standar deviasi 11,64%., IPK 3,01 s/d 3,50 sebesar 53,38% (mean), 52% (median) dan 10,94 (standar deviasi) dan IPK besar dari 3,50 sebesar 57,31% diikuti dengan median 52% dan standar deviasi 11,81%. Dari ketiga tingkatan IPK tersebut tingkat literasi keuangan yang lebih tinggi adalah IPK >3, Residence Tabel 4.13 Financial Literacy * Residence Residence N Mean Median Std. Deviation Tinggal Sendiri/kost , , ,18407 Tinggal bersama orang tua 87 57, , ,87382 Total , , ,66291 Sumber : Hasil pengolahan data primer,

74 Tingkat financial literacy berdasarkan residence menunjukkan bahwa responden yang tinggal bersama orang tua memiliki mean (57,52%) sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tinggal sendiri/kost (57,50%). 6. Tingkat Uang Saku/bulan Tabel 4.14 Financial Literacy * Tingkat uang saku/bulan Tingkat Uang Saku/bulan N Mean Median Std. Deviation Rp ,- s/d Rp , , , ,35546 Rp , - s/d Rp , , , ,11643 >Rp , , , ,88819 Total , , ,66291 Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2016 Tingkat financial literacy berdasarkan tingkat uang saku per bulan responden pada tabel diatas menunjukkan perolehan yang bervariasi, dimana uang saku yang berkisar antara Rp ,- s/d Rp , menunjukkan presentase rata-rata sebesar 55,76% dengan median 57,14% dan standar deviasi 11,36%, tingkat uang saku Rp s/d Rp ,- dengan rata-rata sebesar 57,99% dengan median 57,14% dan standar deviasi 11,12% dan tingkat uang saku besar dari Rp ,- dengan rata rata 60,21%, median 61,90% dan standar deviasi 12,89%. 7. Tingkat Pendidikan Orangtua Tabel 4.15 Financial Literacy * Tingkat Pendidikan Orangtua Tingkat Pendidikan Orangtua N Mean Median Std. Deviation SD 36 56, , ,07363 SMP/Sederajat 25 55, , ,47431 SMA/Sederajat , , ,88669 Sarjana 55 58, , ,81301 Magister 5 48, , ,59214 Total , , ,66291 Sumber : Hasil pengolahan data primer,

75 Berdasarkan tingkat pendidikan orangtua, tingkat financial literacy tertinggi adalah pada tingkatan SMA/sederajat dengan mean 58,51%, median 57,14% dan standar deviasi 10,89%. Tingkatan selanjutnya adalah sarjana, SD, SMP dan Magister. 8. Tingkat Pendapatan Orang tua/bulan Tabel 4.16 Financial Literacy * Tingkat Pendapatan Orangtua Pendapatan Orangtua/bulan N Mean Median Std. Deviation <Rp , , , ,82381 Rp ,- s/d Rp , , , ,35943 > Rp , , , ,14901 Total , , ,66291 Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2016 Tabel di atas menunjukkan bahwa latar belakang pendapatan orangtua dengan kisaran Rp ,- s/d Rp ,- memiliki tingkat financial literacy lebih tinggi yaitu 59,18% (mean) dibandingkan dengan pendapatan <Rp , - dan pendapatan >Rp , Financial Behavior Hasil Survei Untuk Setiap Butir Pernyataan Financial Behavior Dalam penelitian ini, responden diberikan beberapa pernyataan yang berhubungan dengan financial behavior. Respon terhadap pernyataan tersebut diberi alternatif pilihan yang terdiri dari pilihan tidak pernah, kadang-kadang, sering, dan selalu. Untuk lebih jelas mengenai deskripsi responden yang berkaitan dengan personal finance dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut. 15

76 Tabel 4.17 Hasil Survei Untuk Setiap Pernyataan Financial Behavior Financial Behavior Tidak Pernah (%) Kadang- Kadang (%) Sering (%) Selalu (%) 1. Membuat anggaran pengeluaran dan belanja (harian dan bulanan, tahunan 18,9 54,5 17,6 9 dan lainnya) 2. Mencek uang yang telah digunakan 1,4 25,7 41,4 31,5 3. Menyisihkan dana untuk pengeluaran tidak terduga/keadaan darurat 4,5 42,8 29, Menabung secara periodik/rutin 8,1 72,1 12,2 7,70 5. Membuat perencanaan saat akan membeli barang 1,8 19,8 38,3 40,1 6. Membandingkan harga antar toko/swalayan/supermarket sebelum melakukan pembelian 5 30,6 31,1 33,3 7. Memegang uang tunai seperlunya saja 5 29,7 33, Mencatat pengeluaran ( harian, bulanan, dan lainnya) 22,1 52,7 14,4 10,8 Rata-rata 8,4 41,0 27,3 23,4 Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2016 Hasil dari jawaban kuisioner yang diperoleh dari 222 responden untuk financial behavior adalah : 1. Pernyataan pertama berkaitan dengan manajemen uang (membuat anggaran), sebanyak 18,9% responden menjawab tidak pernah membuat anggaran, 72,1% menjawab kadang-kadang, 12,2% menjawab sering dan 7,7% menjawab selalu. 2. Pernyataan ke-dua berkaitan dengan manajemen biaya, sebanyak 1,4% menjawab tidak pernah mencek uang yang yang telah digunakan, 25,7% menjawab kadangkadang, 41,4% menjawab sering dan 31,5% menjawab selalu. 3. Pernyataan ke-tiga bertujuan untuk melihat apakah responden mengelola resiko dengan menyediakan dana untuk pengeluaran tidak terduga, sebanyak 4,5% 16

77 menjawab tidak pernah, 42,8% menjawab kadang-kadang, 29,7% menjawab sering dan 23% menjawab selalu. 4. Pernyataan ke-empat untuk melihat apakah responden menabung secara rutin, sebanyak 8,1% menjawab tidak pernah, 72,1% menjawab kadang-kadang, sebanyak 12,2% menjawab sering dan 7,7% menjawab selalu. 5. Pernyataan ke-lima untuk melihat apakah responden membuat perencanaan saat akan membeli barang, sebanyak 1,8% menjawab tidak pernah, 19,8% menjawab kadang-kadang, 38,3% menjawab sering dan 40,1% menjawab selalu. 6. Pernyataan ke-enam berkaitan dengan pengeluaran, sebanyak 5% menjawab tidak pernah membandingkan harga sebelum melakukan pembelian, 30,6% menjawab kadang-kadang, 31,1% menjawab sering dan 33,3% menjawab selalu. 7. Pernyataan ke-tujuh memegang uang tunai seperlunya saja, sebanyak 5% responden menjawab tidak pernah, 29,7% menjawab kadang-kadang, 33,3% menjawab sering dan 32% menjawab selalu. 8. Penyataan ke-delapan berkaitan dengan pencataan pengeluaran, sebanyak 22,1% menjawab tidak pernah mencatat pengeluaran, 52,7% menjawab kadang-kadang, 14,4% menjawab sering dan 10,8% menjawab selalu. Berdasarkan dari hasil survei diatas, diperoleh rata-rata respon responden secara keseluruhan terhadap pernyataaan financial behavior yang diberikan untuk pilihan tidak pernah sebesar 8,4%, kadang-kadang 41%, sering 27,3% dan selalu 23,4%. Maka dapat disimpulkan bahwa hanya sekitar 52 orang atau 23,4% yang masuk dalam kategori selalu mempraktekkan perilaku financial behavior dari 222 responden yang disurvei. 17

78 Hasil Survei Financial Behavior Berdasarkan Financial Literacy Dalam pengolahan data untuk melihat financial behavior berdasarkan financial literacy maka peneliti membagi tingkat literasi keuangan responden yang digolongkan ke dalam dua kelompok berdasarkan median untuk melihat keterkaitan financial behavior dan financial literacy. Kelompok yang tingkat literasinya dibawah median digolongkan kedalam kelompok dengan pengetahuan relatif rendah, dan kelompok yang berada diatas median digolongkan ke dalam kelompok dengan pengetahuan keuangan yang relatif tinggi (Chen dan Volpe, 1998), kemudian dilakukan tabulasi silang dengan setiap butir pernyataan financial behavior. Dari hasil pengolahan data primer diperoleh 94 responden memiliki tingkat financial literacy dibawah median (<57,14) dan 128 orang memiliki tingkat financial literacy diatas median (> 57,14). Frekuensi jumlah responden berdasarkan batas median dijelaskan pada tabel 4.18 berikut : Tabel 4.18 Financial Literacy Responden Berdasarkan Batas Median Valid Frequency Valid Cumulative Relatif Rendah 94 42,3 42,3 42,3 Relatif Tinggi ,7 57,7 100,0 Total ,0 100,0 Sumber : Hasil pengolahan data primer,

79 Gambar 4.2 Financial Literacy Responden Berdasarkan Batas Median Sumber : Hasil pengolahan data primer, 2016 Selanjutnya untuk menunjukkan perbandingan perilaku antara kedua kelompok responden dengan financial literacy relatif rendah dan relatif tinggi akan dijelaskan pada tabel 4.19 berikut ini. 19

80 NO 1 Tabel 4.19 Perbandingan Jumlah Responden dengan Tingkat Financial Literacy yang Relatif Rendah dan Relatif Tinggi Berdasarkan Pernyataan Financial Behavior Financial Behavior Membuat anggaran pengeluaran dan belanja (harian dan bulanan, tahunan dan lainnya) 2 Mencek uang yang telah digunakan 3 Menyisihkan dana untuk pengeluaran tidak terduga/keadaan darurat 4 Menabung secara periodik/rutin 5 Membuat perencanaan saat akan membeli barang 6 Membandingkan harga antar toko/swalayan/supermarket sebelum melakukan pembelian Financial Literacy Relatif Rendah (N=94) Relatif Tinggi (N=128) TP KD SR SL TP KD SR SL ,20% 59,60% 13,80% 6,40% 18% 50,80% 20% 10,90% ,10% 26,60% 38,30% 33,00% 1% 25,00% 43,80% 30,50% ,30% 46% 25,50% 24,50% 4,70% 40,60% 32,80% 21,90% ,40% 76,60% 10,60% 6,40% 9,40% 69% 13% 8,60% ,10% 22,30% 36,20% 39,40% 1,60% 18% 39,80% 40,60% ,40% 37,20% 27,70% 28,70% 3,90% 25,80% 33,60% 36,70% Memegang uang tunai seperlunya saja 4,30% 30,90% 33,00% 31,90% 5,50% 28,90% 32,80% 32,80% Mencatat pengeluaran ( harian, bulanan, dan lainnya) 24,50% 52,10% 10,60% 13% 20,30% 53,10% 17% 9,40% Rata-rata 9% 44% 24% 23% 8% 39% 29% 24% Sumber : Hasil pengolahan data primer,

81 Berdasarkan pada tabel 4.19 di atas, perbandingan jumlah responden dengan tingkat financial literacy yang relatif rendah dan relatif tinggi berdasarkan pernyataan financial behavior adalah sebagai berikut : 1. Financial behavior pertama menunjukkan bahwa hanya sebesar 6,40% atau 6 responden yang memiliki kecendrungan untuk selalu membuat anggaran pengeluaran dari total 94 responden yang finansialnya relatif rendah, sisanya sebesar 13% menjawab sering, 56% menjawab kadang-kadang dan 19% menjawab tidak pernah. Sedangkan untuk finansial yang relatif tinggi hanya 10,9% atau 14 responden dari total 128 responden yang memiliki kecenderungan selalu membuat anggaran penggeluaran, sisanya 26% menjawab sering, 65% menjawab kadang-kadang dan 23% menjawab tidak pernah. 2. Financial behavior ke-dua untuk tingkat financial literacy relatif rendah, menunjukkan sebesar 33% atau 31 responden menjawab selalu dari 94 responden, kemudian sebesar 38,30% menjawab sering, 26,60% menjawab kadang-kadang dan sisanya hanya 2,1% menjawab tidak pernah dalam hal mencek uang yang telah digunakan. Sedangkan untuk finansial yang relatif tinggi, menunjukkan kecendrungan dari total 128 responden sebesar 30,5% menjawab selalu, 43,8% menjawab sering, sisanya 25% menjawab kadangkadang, dan 1% tidak pernah dalam hal melakukan pengecekan uang yang telah digunakan. 3. Financial behavior ke-tiga, responden yang memiliki financial literacy relatif rendah dari 94 responden menunjukkan 24,5% menjawab sering, 25,5% menjawab selalu, 46% menjawab kadang-kadang dan 4,3% menjawab tidak pernah dalam hal menyediakan dana untuk pengeluaran tidak terduga. Sedangkan untuk financial literacy relatif tinggi, menunjukkan kecendrungan dari total 128 responden sebesar 21,90% menjawab selalu, 32,8% menjawab sering, 40,60% menjawab kadang-kadang, dan hanya 4,70% menjawab tidak pernah dalam hal menyisihkan dana untuk pengeluaran tak terduga. 21

82 4. Financial behavior ke-empat responden yang memiliki financial literacy relatif rendah dari 94 responden menunjukkan kecendrungan hanya sebesar 6,40% menjawab selalu, sisanya sebesar 10,6% menjawab sering, 76,6% menjawab kadang-kadang dan 6,40% menjawab tidak pernah dalam hal menabung secara periodik. Sedangkan untuk financial literacy relatif tinggi, menunjukkan kecendrungan dari total 128 responden 42,5% menjawab kadang-kadang, sebesar 13% menjawab sering, 9,4% menjawab tidak pernah dan hanya 8,6% menjawab selalu dalam hal menabung secara periodik. 5. Financial behavior ke-lima responden yang memiliki financial literacy relatif rendah dari 94 responden menunjukkan kecendrungan yang lebih tinggi sebesar 39,40% menjawab selalu, 36,20% menjawab sering, 22,30% menjawab kadang-kadang dan sisanya hanya 2,1% menjawab tidak pernah dalam hal membuat perencanaan saat akan membeli barang. Sedangkan untuk financial literacy relatif tinggi, menunjukkan kecendrungan dari total 128 responden sebesar 40,60% menjawab selalu, 39,8% menjawab sering, 18% menjawab kadang-kadang dan hanya 1,6% menjawab tidak pernah dalam hal membuat perencanaan saat akan membeli barang. 6. Financial behavior ke-enam responden yang memiliki financial literacy relatif rendah dari 94 responden menunjukkan sebesar 28,70% menjawab selalu, 27,70% menjawab sering, 37,20% menjawab kadang-kadang, dan hanya 6% menjawab tidak pernah dalam hal membandingkan harga antar toko sebelum melakukan pembelian. Sedangkan untuk financial literacy relatif tinggi, menunjukkan kecendrungan dari total 128 responden sebesar 36,70% menjawab selalu, 33,60% menjawab sering, 25,8% menjawab kadangkadang dan hanya 3,5% menjawab tidak pernah dalam hal membandingkan harga antar toko sebelum melakukan pembelian. 7. Financial behavior ke-tujuh responden yang memiliki financial literacy relatif rendah dari 94 responden menunjukkan sebesar 31,90% menjawab selalu, 33% menjawab 22

83 sering, 30,90% menjawab kadang-kadang, dan hanya 4,3% menjawab tidak pernah dalam hal memegang uang tunai seperlunya saja. Sedangkan untuk financial literacy relatif tinggi, menunjukkan kecendrungan dari total 128 responden sebesar 32,80% menjawab selalu dan sering, 28,90% menjawab kadang-kadang dan hanya 5,5% menjawab tidak pernah dalam hal memegang uang tunai seperlunya saja. 8. Financial behavior ke-delapan responden yang memiliki financial literacy relatif rendah dari 94 responden menunjukkan presentase yang paling rendah sebesar 13% menjawab selalu, 10,60% menjawab sering, 52,10% menjawab kadang-kadang, dan 24,50% menjawab tidak pernah dalam hal mencatat pengeluaran. Sedangkan untuk financial literacy relatif tinggi, menunjukkan kecendrungan dari total 128 responden hanya sebesar 9,40% menjawab selalu, 17% menjawab sering, 53,10% menjawab kadangkadang dan 20,30% menjawab tidak pernah dalam hal mencatat pengeluaran. Berdasarkan deskripsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dari 94 responden yang memiliki financial literacy relatif rendah rata-rata hanya sebesar 23% atau sekitar 22 responden menjawab selalu mempraktekkan financial behavior secara keseluruhan. Sedangkan untuk 128 responden yang memiliki financial literacy relatif tinggi hanya sebesar 24% atau sekitar 31 responden menjawab selalu mempraktek financial behavior secara keseluruhan PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Analisis Personal Financial Literacy Responden Analisis Personal Financial Literacy Responden Secara Keseluruhan Dari hasil deskripsi data pada tabel 4.7 terlihat bahwa rata-rata tingkat literasi keuangan mahasiswa akuntansi Politeknik Negeri Padang secara keseluruhan sebesar 55% berada pada kategori rendah yaitu <60%. Sementara, hasil survei untuk setiap indikator dari financial literacy (tabel 4.8) terlihat bahwa rata-rata tingkat pengetahuan keuangan mahasiswa untuk 23

84 indikator pengetahuan umum dan keuangan berada pada kategori sedang (60%-80%), tetapi untuk tiga indikator lainnya berada pada kategori rendah (<60%), diantaranya tabungan dan pinjaman sebesar 56,5%, asuransi sebesar 42,3% dan investasi sebesar 39,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan finansial mahasiswa secara keseluruhan relatif belum optimal dan harus ditingkatkan lagi. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Penelitian Chen dan Volpe (1998) menunjukkan responden memiliki pengetahuan keuangan yang relatif rendah dan hanya dapat menjawab 53% pertanyaan dengan benar. Temuan serupa oleh Beal dan Delpachitra (2003 ) yang menunjukkan rendahnya tingkat financial literacy dikalangan mahasiswa. Selain itu, penelitian oleh Nababan dan Sadalia (2012) serta Margaretha dan Arief (2015) yang menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan pada mahasiswa Strata-1 Fakultas Ekonomi termasuk dalam kategori rendah (<60%). Rendahnya tingkat pengetahuan tersebut menjadikan personal financial literacy sebagai elemen penting dalam membuat keputusan keuangan pada keuangan pribadi bahkan dalam meningkatkan kesejahteraan (Nidar & Bestari, 2012) Analisis Personal Financial Literacy Responden Berdasarkan Latar Belakang Demografi Berdasarkan pada deskripsi data pada tabel 4.9, analisis personal financial literacy responden (mahasiswa) berdasarkan latar belakang usia menunjukkan hasil bahwa mahasiswa yang berusia <19 tahun memiliki tingkat financial literacy yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang berusia 20 tahun sampai dengan 22 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor yang diyakini banyak orang bahwa semakin bertambahnya usia, maka semakin banyak pengalaman termasuk semakin meningkatnya kecerdasan finansial seseorang. Apabila 24

85 menelaah lebih jauh, hal ini dapat diperkirakan bahwa seiring dengan bertambahnya umur, maka akan lebih banyak hal yang dipelajari baik dari segi pengalaman maupun akses pembelajaran dari lingkungan sosial. Seperti temuan Shaari et.,al., (2013) menemukan bahwa usia mempengaruhi literasi keuangan mahasiswa. Temuan ini juga didukung oleh Nidar dan Bestari (2012) yang menyatakan bahwa usia merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi financial literacy seseorang. Hasil analisis deskriptif berdasarkan stambuk/tahun masuk menunjukkan bahwa tahun masuk 2014 memiliki rata-rata tingkat personal financial lebih tinggi dibandingkan dengan tahun masuk Hal ini mengindikasikan bahwa lamanya seseorang kuliah memberikan dampak positif terhadap tingkat literasi keuangan. Seperti yang dikemukakan oleh Chen dan Volphe (1998), Nidar dan Bestari (2012) bahwa stambuk ( classrank) diasosiasikan dengan financial literacy dimana mahasiswa yang lebih senior cenderung memiliki tingkat personal financial yang lebih tinggi. Selanjutnya hasil analisis deskriptif berdasarkan program studi menunjukkan bahwa program studi D4 Akuntansi memiliki rata-rata tingkat personal financial literacy yang lebih tinggi dibandingkan dengan prodi D3 Akuntansi. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa program studi D4 Akuntansi lebih banyak menerima pembelajaran mengenai isu-isu keuangan selama masa perkuliahan dibandingkan dengan mahasiswa D3 Akuntansi. Seperti yang dikemukakan oleh Chen dan Volphe (1998), Beal dan Delpachitra (2003), Krishna dkk (2010) menemukan bahwa asal program studi memiliki pengaruh terhadap tingkat financial literacy seseorang. Berdasarkan latar belakang IPK, hasil analisis menunjukkan bahwa IPK < 3,00 dan IPK 3,01 s/d 3,50 memiliki tingkat rata-rata financial literacy lebih rendah jika dibandingkan dengan IPK 3,50. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat intelektualitas memberikan dampak positif terhadap tingkat literasi keuangan. Cude et al. (2006) yang menjelaskan 25

86 bahwa semakin tinggi IPK maka mahasiswa tersebut memiliki keuangan yang lebih sehat atau lebih baik. Hasil analisis deskriptif rata-rata tingkat financial literacy berdasarkan latar belakang residence menunjukkan hasil bahwa financial literacy untuk mahasiswa tinggal sendiri/kost dengan yang tinggal bersama orang tua tidak terlalu jauh berbeda. Meskipun terlihat bahwa rata-rata tingkat financial literacy mahasiswa yang tinggal bersama orang tua sedikit lebih tinggi daripada mahasiswa yang tinggal sendiri/kost. Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nidar dan Bestari (2012) yang menemukan bahwa mahasiswa yang tinggal bersama orang tua memiliki tingkat literasi keungan yang lebih tinggi. Hal ini diduga karena anak usia remaja/mahasiswa lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga anak mendapatkan pendidikan keuangan dari orang tua mereka. Keluarga merupakan agen sosialisasi pertama dimana anak dapat belajar mengenai literasi keuangan yaitu bagaimana memfungsikan diri mereka dalam pasar sebagai konsumen dan pengelola uang (Shim et al, 2009). Temuan ini sepaham dengan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh Cude et al (2006) yang menyatakan bahwa orang tua memainkan peranan penting dalam proses sosialisasi keuangan anak-anak mereka. Hasil analisis deskriptif berdasarkan tingkat uang saku/bulan menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat uang saku/bulan maka rata-rata financial literacy mahasiswa cenderung meningkat. Hal ini kemungkinan disebabkan karena dengan semakin meningkatnya tingkat uang saku yang dimiliki maka mahasiswa cenderung lebih berhati-hati dalam perencanaan dan pengelolaan keuangannya. Kecenderungan yang terjadi berdasarkan pengamatan penulis adalah semakin besar pendapatan, maka akan semakin besar juga pengeluaran. Pengeluaran yang dimaksud bisa berupa pengeluaran tetap, pengeluaran karena kebutuhan dan pengeluaran untuk sesuatu yang diinginkan oleh karena itu hal ini turut mempengaruhi kecerdasan finansial seseorang. Mereka yang memiliki pendapatan yang besar 26

87 cenderung mengetahui untuk membuat uangnya menjadi lebih produktif daripada mereka yang mempunyai penghasilan yang lebih rendah yang cenderung menggunakan uangnya untuk kebutuhan konsumtif (Michelle Cull dan Diana Whitton, 2009). Sementara itu, berdasarkan tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua/bulan tingkat literasi keuangan mahasiswa tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan pendidikan orang tua dan pendapatan orang tua. Temuan ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Nababan dan Sadalia (2012) bahwa berdasarkan tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan orang tua responden, tingkat literasi keuangan mahasiswa tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan pendidikan dan pendapatan orang tua Analisis Financial Behavior Berdasarkan Financial Literacy Berdasarkan hasil deskripsi data pada tabel 4.19 dapat dilihat perbandingan jumlah responden dengan tingkat financial literacy yang relatif rendah dan relatif tinggi yang mempraktekkan ke-delapan financial behavior. Responden yang memiliki tingkat financial literacy yang relatif rendah menunjukkan kecendrungan yang relatif rendah dalam mempraktekkan delapan perilaku keuangan jika dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki financial literacy yang relatif tinggi yang relatif lebih tinggi (cukup baik) dalam mempraktekkan delapan perilaku keuangan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Hilgert.,et.,all (2013) menemukan bahwa orang dengan level financial literacy yang lebih tinggi juga memiliki financial practice index yang lebih tinggi, yang mengindikasikan bahwa adanya hubungan positif antara financial behavior dengan financial literacy. Namun jika dilihat secara keseluruhan dalam penelitian ini, kecenderungan mahasiswa dalam mempraktekkan perilaku 27

88 yang diharapkan tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan financial literacy yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat bahwa hanya sekitar 31 orang atau 24% responden pada tingkat financial literacy relatif tinggi yang mempraktekkan financial behavior dari 128 responden yang di survei. Sementara perilaku keuangan yang sehat ditunjukkan oleh aktivitas perencanaan, pengelolaan serta pengendalian keuangan yang baik. Indikator perilaku keuangan yang baik dapat dilihat dari cara/sikap seseorang dalam mengelola keluar masuknya uang, manajemen kredit, tabungan dan investasi (Hilgert dan Hogart, 2003). Penelitian yang dilakukan oleh Nababan dan Sadalia (2012 ) menyimpulkan bahwa kecenderungan responden mempraktekkan perilaku keuangan (financial behavior) yang diharapkan tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan financial literacy, hal tersebut bisa dikarenakan perilaku seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuannya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang cukup sulit untuk diprediksi seperti lingkungan, pergaulan dan cara bersosialisasi, kontrol dari orang tua, faktor kebiasaan,serta locus of control ( Joo et., a.l, 2003). 28

89 29

90 BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Rata-rata tingkat personal financial literacy mahasiswa program studi D3 dan D4 Akuntansi Politeknik Negeri Padang secara keseluruhan sebesar 55% termasuk dalam kategori rendah (<60%). 2. Karakteristik responden dengan financial literacy relatif tinggi adalah responden usia 20 tahun s/d 22 tahun, stambuk/tahun masuk 2014, program studi D4 Akuntansi, IPK >3,50, tinggal bersama orang tua dan tingkat uang saku/bulan >Rp ,-. Sementara untuk karakteristik responden dengan kecendrungan tingkat personal financial literacy relatif rendah adalah responden usia <19 tahun, stambuk/tahun masuk 2015, jurusan/prodi D3 Akuntansi, IPK < 3,00 dan IPK 3,01 s/d 3,50, tinggal sendiri/kost dan tingkat uang saku/bulan Rp ,- s/d Rp ,-. 3. Kecenderungan responden mempraktekkan perilaku keuangan (financial behavior) yang diharapkan tidak meningkat secara konsisten seiring dengan peningkatan financial literacy yang dimilikinya. Hal ini disebabkan perilaku seseorang tidak selalu dipengaruhi tingkat pengetahuan yang dimilikinya, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor psikologis, emosi dan lainlain. 1

91 5.2. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat diberikan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Bagi pihak Perguruan Tinggi dan para edukator untuk secara aktif memberikan pendidikan di bidang personal finance serta mendorong mahasiswa untuk memiliki perilaku keuangan ( financial behavior) yang positif, karena kuliah adalah momentum yang paling tepat untuk memberikan edukasi finansial kepada mahasiswa yang akan segera memasuki dunia kerja dan diharapkan menjadi alumni yang cerdas dan mampu mengelola keuangan secara tepat. 2. Bagi para mahasiswa untuk tetap belajar dan jeli melihat informasi terutama dibidang keuangan agar memiliki pengetahuan yang lengkap di bidang personal finance yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sangat penting untuk mengembangkan kebiasaan dan perilaku keuangan yang positif seperti delapan pernyataan financial behavior pada penelitian ini, terutama dalam hal membuat anggaran dan mencatat pengeluaran serta menabung secara rutin karena dalam penelitian ini jumlah responden yang selalu mempraktekkan hal tersebut persentasenya masih sangat rendah. 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan analisis statistik inferensi. Selain itu, dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel pada mahasiswa akuntansi, disarankan untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel dan variabel seperti jenis kelamin dan variabel lainnya yang lebih bervariasi serta melibatkan program studi lainnya. 2

92 3

93 LAMPIRAN

94 Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian ( Sumber : Chen & Volphe, 1998) APPENDIX Survey of Personal Financial Literacy Thank you for participating in our survey. This survey is intended to measure college students'knowledge of personal finance. The results will be used to help students improve their knowledge and colleges improve curriculums. DIRECTIONS: Please use a #'2 lead pencil to mark your responses on the enclosed answer sheet. Please select only ONE most appropriate answer for each question. Please make marks that fill the circle. After completing the survey, please make sure that question numbers and answers correspond directly with those on the answer sheet. I. General Personal Finance Knowledge 1. Personal finance literacy can help you a. avoid being victimized by financial scalns. b. buy the fight kind of insurance to protect you from.catastrophic risk. c. learn the fight approach to invest for your future needs. d. lead a financially secure life through forming healthy spending habits. e. do all of the above. 2. Personal financial planning involves a. establishing an adequate financial record keeping system. b. developing a sound yearly budget ofexpenses and income. c. minimizing taxes and insurance expenses. d. preparing plans for future financial needs and goals. e. examining your investment portfolios to maximize returns. 3. The most liquid asset is a. money in a certificate of deposit account. b. money in a checking account. c. a car. d. a computer. e. a house. 4. Your net worth is a. the difference between your expenditures and income. b. the difference between your liabilities and assets. c. the difference between your cash inflow and outflow. d. the difference between your bank borrowings and savings. e. none of the above. 5. Assume you have dependent children, is a $500 tax credit per child or a $500 tax deduction per child more valuable to you? a. A $500 tax credit. b. A $500 tax deduction. c. They are the same. d. Depends on your tax bracket. e. Depends on the number of children you have.

95 6. You are not overspending if a. you write checks for more than what you have in your checking account. b. your monthly wages are $500 and credit charges $1,000. c. you frequently receive calls from collection agencies. d. your monthly debt payment is 30% of your take-home pay. e. you meet your minimum monthly credit card payments is not a cost of leasing an apartment. a. Security deposit b. Monthly rental payment c. Expenses incurred for noncompliance of lease terms d. Medical expenses of your friend who fell and broke his arm on the icy pavement e. Security deposit retained by the landlord for damages to property beyond normal wear and tear 8. If you signed a twelve month lease for $300/month but never occupied the apartment, you legally owe the landlord a. your security deposit. b. your fwst month's rent of $300. c. your twelve month's rent of $3,600. d. nothing. e. whatever the landlord requires. 9.Checking account reconciliation involves a. balancing bank statement with your checkbook records to determine if there are errors. b. reconciling current bank statement with the previous month's statement to determine if there are errors. c. subtracting outstanding checks to your checkbook balance to determine if your checks have been properly processed. d. adding outstanding checks to your checkbook balance to improve your credit standing. e. none of the above. II. Your Savings And Borrowing 10. Your savings accounts in a federally insured commercial bank are insured by a. SIPC to the maximum amount of $10,000 per account. b. FDIC to the maximum amount of $100,000. c. FDIC to the maximum amount of $50,000 per account. d. SLIC to the maximum amount of $100,000. e. FNMA to the maximum amount of $100,000 per account. 11. If you invest $1,000 today at 4% for a year, your balance in a year will be a. higher if the interest is compounded daily rather than monthly. b. higher if the interest is compounded quarterly rather than weekly. c. higher if the interest is compounded yearly rather than quarterly. d. $1,040 no matter how the interest is computed. e. $1,000 no matter how the interest is computed. 12. Which of the following investments requires that you keep your money invested for a specified period or face an early withdrawal penalty? a. Certificate of deposit. b. Checking account that pays interest.

96 c. Government savings bond. d. Money market mutual fund. e. Passbook savings account. 13. Which of the following statements is TRUE about the annual percentage rate (APR)? a. APR is the actual rate of interest paid over the life of the loan. b. APR is expressed as a percentage on an annual basis. c. APR is a good measure of comparing loan costs. d. APR takes into account all loan fees, e. All of the above. 14. You can receive your credit report from a. a credit union. b. a commercial bank. c. the Better Business Bureau. d. a credit bureau, e. a professor. 15. Which is FALSE concerning credit cards? a. You can use your credit card to receive a cash advance. b. If your credit card balance is $1,000 and you pay $300, interest is charged on the unpaid balalnce of $700. c. The rate of interest on your credit card is normally higher than you can earn on a certificate of deposit. d. A credit card company will not charge you interest if you pay off the entire balance by the due date. e. You cannot spend more than your line of credit. 16. An overdraft a. occurs when you write a $1,000 dollar check when you have $500 in your account. b. is a stop-payment order written by the payee. c. will result in fines. d. All of the above. e. Both A and C. 17. You will improve your credit worthiness by a. visiting your local commercial bank. b. showing no record of personal bankruptcies in recent years. c. paying cash for all goods and services. d. borrowing large amounts of money from your friends. e. donating money to charity. 18. If you co-sign a loan for a friend, then a. you become responsible for the loan payments if your friend defaults. b. it means that your friend cannot receive the loan by himself. c. you are entitled to receive part of the loan. d. Both A and B. e. Both A and C. III. Your Insurance 19. Auto insurance companies determine your premium based on a. age of insured. b. record of accidents. c. type and age of vehicle. d. completion of a driver education course. e. all of the above. 20. The main reason to purchase insurance is to a. protect you from a loss recently incurred. b. provide you with excellent investment returns. c. protect you from sustaining a catastrophic loss.

97 d. protect you from small incidental losses. e. improve your standard of living by filing fraudulent claims. 21. The main reason to purchase insurance is to a. After buying health insurance, you are normally covered for pre-existing conditions. b. You have a better chance to choose doctors with a health maintenance organization rather than with a traditional health care insurance company. c. Most policies contain deductible and coinsurance clauses. d. A policy purchased by the individual is cheaper than one purchased through a group. e. None of the above. 22. would not ordinarily be covered under a homeowners policy. a. War b. Earthquake c. Flood d. Your being sued by someone for slander e. All of the above 23. Which of the following statements is FALSE? a. Term insurance is an excellent investment vehicle. b. You receive no benefits when your terminsurance policy expires. c. A term insurance policy is the least expensive form of life insurance. d. A decreasing-term policy reduces coverage over time. e. A level-term policy guarantees a fixedpremium over the life of the contract. 24. You have a better chance of resolving a complaint against an insurance company by bringing the issue to a government agency at the a. federal level. b. state level. c. county level. d. township level. e. None of the above. IV. Your Investments 25. If interest rates rise, the price of a Treasury bond will a. increase. b. decrease. c. remain the same. d. trade at a premium. e. be impossible to predict. 26. A dollar-cost-averaging approach to investing involves a. buying low and selling high. b. complex calculations of risk and return. c. Selling securities to minimize capital 27. A high-risk and high-return investment strategy would be most suitable for a. an elderly retired couple living on a fixed income. b. a middle-aged couple needing funds for their children's education in two years. c. a young married couple without children. d. all of the above because they all need high return. e. none of the above because they are equally risk averse. 28. Which of the following is FALSE? a. As shareholders of a mutual fund, you have a right to tell fund managers what securities to buy.

98 b. A mutual fund is a diversified collection of securities used as an in vestment vehicle. c. A mutual fund is an investment corporation that raises funds from investors and purchases securities. d. Your ownership in a mutual fund is proportional to the number of shares you own in the fund. e. None of the above. 29. The returns from a balanced mutual fund include a. interest earned on cash in the fund. b. dividends from common stock in the fund. c. interest earned on bonds in the fund. d. capital gains from stocks and bonds in the fund. e. all of the above. 30. No-load mutual funds are recommended over load funds because investors a. do not pay for 12b-I fees. b. can reduce their tax liability. c. are not charged with sales commissions. d. can avoid the funds' administrative expenses. e. believe that the funds have no management charges. 31. If other factors remain the same, U.S. dollar value of a Japan fund will be a. higher if the dollar's value rises against that of the Japanese Yen. b. lower if the dollar's value rises against that of the Japanese Yen. c. unchanged if the Japanese Yen's value rises against that of dollar. d. lower if the Japanese Yen's value rises against that of dollar. e. impossible to determine if exchange rate changes between Yen and dollar. V. Your Personal Finance Opinions, Decisions And Education 32. Assume you're in your early twenties and you would like to build up your nest egg for a secure retirement in 30 years. Which of the following approaches would best meet your needs? a. Start to build up your savings account at a federally insured bank. b. Save money in certificate of deposit a~2ounts. c. Put monthly savings in a diversified growth mutual fund. d. Invest in long-term Treasury bonds. e. Accumulate money in a safebox rented from a local bank. 33. Assuming you are in your early twenties without any dependents, which of the fol. lowing would you do regarding your life insurance? a. You would buy a life insurance policy from an insurance agent. b. You would buy a term insurance policy. c. You probably do not need to buy any life insurance policy. d. You would buy flight insurance each time you travel by air. e. You would buy a cash value insurance policy.

99 Lampiran : Kuisioner Untuk Uji Instrumen Penelitian (30 Butir Pertanyaan Financial Literacy & 8 Butir Pernyataan Financial Behavior) KepadaYth, Saudara/i Responden Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Padang Dengan hormat, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-nya. Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir saya yang berjudul Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang. Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Informasi yang Anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian Anda, saya ucapkan terimakasih. Hormat Saya, Citra Fitriani BP

100 KUISIONER PENELITIAN No.Responden : A. Identitas Responden Nama : Usia : Jenis Kelamin : Stambuk/BP : Jurusan/Prodi : IPK : a. <2,50 b. 2,50 s/d 3,00 c. >3,00 Residence : a. Tinggal sendiri/kost b. Tinggal bersama orang tua Tingkat uang saku/bulan : a. Rp ,- s/d Rp ,- b. Rp ,-s/d Rp ,- c. >Rp ,- Tingkat Pendididikan : a. SD b. SMP/Sederajat c. SMA/Sederajat Orang Tua d. Sarjana e. Magister d.doktor Pendapatan Orangtua : a. Rp ,- s/d Rp ,- Per Bulan b. Rp ,- s/d Rp ,- c. >Rp ,-

101 B. Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling benar. Personal Financial Literacy A. Pengetahuan umum tentang keuangan Pertanyaan 1. Dengan pengetahuan keuangan yang memadai, maka anda : a. Dapat terhindar dari segala bentuk penipuan keungan b. Dapat membeli dan memilih jenis asuransi yang tepat c. Mempelajari cara berinvestasi yang paling tepat untuk kebutuhan masa depan d. Menuju keamanan finansial dengan pola belanja yang sehat e. Semua benar 2. Berikut ini yang merupakan aset yang paling likuid adalah : a. Deposito b. Cek c. Mobil d. Komputer e. Rumah 3. Kekayaan bersih anda adalah : a. Perbedaan antara pengeluaran dan pendapatan anda b. Perbedaan antara kewajiban dan aset anda c. Perbedaan antara arus kas masuk dan arus kas keluar anda d. Perbedaan antara pinjaman bank dan tabungan anda e. Tidak tahu 4. Jika anda memilih kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana, berapa penghasilan yang anda ekspektasikan dibanding jika hanya luluus sekolah menengah atas /sederajat dengan pertimbangan biaya dan waktu yang telah anda korbankan? a. Sekitar sepuluh kali lipat b. Sama saja c. Sedikit lebih banyak, mungkin sekitar 70% d. Jauh lebih banyak, lebih dari 70% e. Tidak tahu, tergantung nasib 5. Pak Amir menyimpan uang sebesar Rp ,- selama 3 bulan dengan bunga 12% per tahun. Berapakah bunga tabungan yang dia peroleh: a. RP ,- b. Rp ,-

102 c. RP ,- d. RP ,- e. Tidak Tahu 6. Infalsi dapat menyebabkan berbagai macam kesulitan. Kelompok berikut yang menghadapi dampak paling besar ketika terjadi inflasi adalah : a. Suami isteri paruh baya yang masih bekerja dan sedang menabung menjelang masa pensiun b. Suami istri yang hidup dengan tunjangan pensiun tetap c. Pasangan muda yang masing-masing masih bekerja dan belum memiliki anak/tanggungan d. Pasangan muda yang masing-masing masih bekerja dan memiliki anak/tanggungan e. Tidak tahu 7. Jika tingkat inflasi adalah 5%, sementara bank hanya memberikan bunga 3% atas tabungan anda, maka daya beli uang anda akan : a. Naik b. Turun c. Sama saja d. Tidak ada hubungan antara inflasi dengan daya beli e. Tidak tahu 8. Asumsikan anda menabung uang anda sebesar RP ,- dengan tingkat suku bunga 4% pertahun tanpa biaya administrasi, maka saldo anda selama satu tahun adalah : a. Lebih tinggi jika bunga dimajemukkan secara harian dibanding jika dimajemukkan secara bulanan b. Lebih tinggi jika bunga dimajemukkan secara kuartalan dibanding jika bunga dimajemukkan secara mingguan c. Lebih tinggi jika dimajemukkan secara tahunan dibanding triwulanan d. RP , bagaimanapun cara perhitungan bunga e. Tidak tahu 9. Sumber pendapatan berikut yang paling umum untuk orang berusia tahun adalah: a. Deviden dan bunga tabungan b. Gaji, upah, dan tip c. Profil bisnis d. Pendapatan dari uang sewa e. Tidak tahu 10. Instrumen berikut ini yang tidak berkaitan dengan pengeluaran adalah : a. Kartu debit

103 b. Sertifikat deposito c. Uang kas d. Kartu kredit e. Tidak tahu 11. Berikut ini manfaat adanya penganggaran keuangan pribadi, kecuali : a. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu b. Dapat digunakan sebagai alat penilaian kelebihan dan kekurangan dana c. Penggunaan uang dapat terarah pada pencapaian tujuan finansial d. Anggaran dibuat berdasarkan tafsiran dan asumsi sehingga mengandung unsur ketidakpastian e. Tidak tahu 12. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai layanan ATM adalah : a. Anda dapat menggunakannya selama 24 jam sehari b. Anda dapat memperoleh informasi mengenai rekening tabungan anda dari mesin ATM c. Anda harus punya rekening tabungan agar dapat memiliki kartu ATM d. Anda dapat menggunakan kartu ATM dimanapun diseluruh dunia tanpa biaya tambahan/fee e. Tidak tahu B. Tabungan dan Pinjaman 10. Jika anda menandatangani pinjaman untuk teman, maka: a. Anda tidak bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman jika teman anda tidak bisa melunasinya b. Teman anda dapat menerima pinjaman atas nama dirinya c. Anda berhak untuk menerima sebagian dari pinjaman d. Anda bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman jika teman anda tidak bisa melunasinya e. Tidak tahu 11. Manakah dari pernyataan berikut ini BENAR tentang tingkat persentase tahunan (APR) atau biasa disebut dengan suku bunga? a. APR adalah tingkat akrual bunga yang dibayarkan selama masa pinjaman b. APR dinyatakan ebagai presentase secara tahunan c. APR adalah ukuran yang baik untuk membandingkan biaya pinjaman d. APR memperhitungkan semua biaya pinjaman e. Semua benar

104 12. Instrumen keuangan berikut yang mengharuskan uang anda disimpan sampai periode tertentu agar tidak terkena penalti akibat penarikan adalah : a. Sertifikat deposito b. Rekening tabungan c. Obligasi pemerintah d. Reksadana pasar uang e. Tidak tahu 16. Scott dan Erik adalah dua orang muda yang bekerja di perusahaan yang sama dengan gaji yang sama. Masingmasing memiliki catatan kredit yang baik dari bank. Scott meminjam uang untuk liburan ke Bali sebesar Rp ,-, sedangkan Erik meminjam uang dengan jumlah yang sama untuk kredit sepeda motor. Siapakah kira-kira yang akan dikenai biaya peminjaman (bunga) yang paling rendah: a. Erik akan dikenai bunga yang lebih rendah karena sepeda motor tersebut bisa digunakan sebagai jaminan (agunan) b. Mereka akan dikenai bunga yang sama besar karena tingkat suku bunga sudah ditentukan pemerintah c. Mereka akan dikenai bunga yang sama karena memiliki latar belakang pekerjaan yang sama. d. Scott akan dikenakan bunga lebih rendah karena resiko yang dihadapi orang yang sedang berlibur lebih kecil. e. Tidak tahu. 17. Hal-hal yang harus anda perhatikan ketika meminjam uang adalah sebagai berikut, kecuali : a. Jangka waktu pelunasan b. Tingkat suku bunga c. Jenis Agunan (collateral) d. Harga emas dan logam mulia e. Tidak tahu. 18. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat kartu kredit adalah: a. Kemudahan dalam melakukan transaksi b. Jumlah uang kas yang harus disediakan semakin sedikit c. Bisa belanja online sepuasnya. d. Bisa digunakan untuk keperluan darurat saat tida ada dana tunai e. Tidak tahu

105 19. Ketika anda menabung sejumlah uang di bank, dan bank tersebut mengalami masalah, maka pihak yang menjamin keamanan uang anda di bank adalah: a. Departemen Keuangan b. Pemerintah Daerah c. Menteri Keuangan d. Lembaga Penjamin Simpanan e. Tidak Tahu C. Asuransi 20. Tujuan utama memiliki asuransi adalah : a. Untuk berinvestasi b. Melindungi diri dari kerugian berkelanjutan akibat berbagai resiko yang mungkin terjadi c. Untuk mendapatkan keuntungan dengan cara membuat klaim palsu d. Menghilangkan resiko e. Tidak tahu 21. Asumsikan anda berada di usia dua puluhan, tidak memiliki banyak uang, sudah menikah dan memiliki satu anak. Dengan asumsi anda sudah memiliki asuransi cacat melalui pekerjaan anda, yang mana dari berikut akan anda lakukan mengenai asuransi jiwa anda? a. Anda akan membeli polis asuransi berjangka b. Anda mungkin tidak perlu membeli polis asuransi jiwa c. Anda tidak membeli asuransi jiwa karena tidak membutuhkannya d. Anda akan membeli asuransi penerbangan setiap kali anda bepergian dengan udara e. Anda akan membeli polis asuransi nilai tunai 22. Banyak anak yang menerima benefit dari polis asuransi orang tuanya. Sampai umur berapakah anak menerima benefit tesebut : a. 17 tahun b. 18 tahun c. 21 tahun d. 25 tahun e. Tidak tahu 23. Diantara kelompok masyarakat berikut ini,siapakah yang harus menyisihkan lebih banyak pendapatannya untuk kebutuhan asuransi, dengan asumsi pendapatan tiap kelompok sama: a. Suami istri yang sudah pensiun b. Pria yang baru menikah dan belum memiliki anak c. Wanita yang menjadi orangtua tunggal dan memiliki

106 dua anak balita d. Wanita lajang dengan pekerjaan tetap e. Tidak tahu 24. Jika orang-orang dibawah ini mempunyai pendapatan yang sama, siapa yang lebih menbutuhkan asuransi jiwa? a. Pasangan lansia b. Pasangan suami isteri muda tanpa anak c. Wanita muda dengan dua anak d. Suami dengan satu anak e. Tidak tahu D. Investasi 25. Jika tingkat suku bunga naik, maka harga obligasi akan : a. Naik b. Turun c. Tetap sama d. Tidak ada kaitan antara suku bunga dengan harga obligasi e. Tidak tahu 26. Strategi investasi high risk-high return cocok diterapkan oleh: a. Pensiunan dengan penghasilan tetap b. Pasangan yang baru menikah dan membutuhkan dana untuk pendidikan anak-anak mereka dalam dua tahun c. Pasangan yang baru menikah dan belum memiliki anak/tanggungan d. Semua orang e. Tidak cocok diterapkan oleh siapapun 27. Return on investment dihitung dengan cara.. a. Laba bersh dibagi ekuitas b. Laba bersih dibagi total aktiva c. Laba bersih dibagi utang jangka panjang ditambah ekuitas d. Laba operasional dibagi total aktiva e. Tidak tahu 28. Jika anda menabung di bank komersil yang telah disahkan Pemerintah, jumlah uang tabungan yang dijamin seandainya bank tersebut mengalami masalah adalah : a. 1 miliar b. 2 miliar c. 3 miliar d. 4 miliar e. Tidak tahu 29. Budi ingin menginvestasikan uangnya di saham perusahaan otomotif yang telah berstatus perusahan

107 terbuka (PT X, Tbk) yang sedang berkembang pesat. Maka Budi akan bertransaksi di: a. Pasar Internasional b. Bursa Efek Indonesia c. Perusahaan yang menebitkan saham d. Departemen Keuangan e. Tidak tahu 30. Pendapatan tetap dari obligasi disebut: a. Premium b. Discount c. Bunga d. Kupon e. Tidak tahu B. Financial Behavior Berilah tanda checklist ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang Anda alami. Keterangan: TP : Tidak Pernah KK : Kadang-Kadang SR : Sering SL : Selalu No. Financial Behavior 1. Membuat anggaran pengeluaran dan belanja (harian dan bulanan, tahunan dan lainnya) 2. Mencek uang yang telah digunakan 3. Menyisihkan dana untuk pengeluaran tidak terduga/keadaan darurat 4. Menabung secara periodik/rutin 5. Membuat perencanaan saat akan membeli barang 6. Membandingkan harga antar toko/swalayan/supermarket sebelum melakukan pembelian 7. Memegang uang tunai seperlunya saja 8. Mencatat pengeluaran ( harian, bulanan, dan lainnya) TP K D SR SL Mohon periksa kembali untuk memastikan bahwa Anda tidak melewatkan satu pun pertanyaan secara tidak sengaja, atas waktu dan kerja sama Anda, saya sampaikan terima kasih. SALAM

108 Lampiran : Kuisioner Penelitian ( Setelah Uji Validitas ) KepadaYth, Saudara/i Responden Jurusan Akuntansi di Politeknik Negeri Padang Dengan hormat, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-nya. Sehubungan dengan penyelesaian Tugas Akhir saya yang berjudul Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang. Bersama ini saya mohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Informasi yang Anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Atas bantuan dan perhatian Anda, saya ucapkan terimakasih. Hormat Saya, Citra Fitriani

109 KUISIONER PENELITIAN No.Responden : A. Identitas Responden Nama : Usia : Jenis Kelamin : Stambuk (Tahun Masuk) / BP : Jurusan/Prodi : a. D3 Akuntansi b. D4 Akuntansi IPK : a. <3,00 b. 3,01 s/d 3,50 c. >3,51 Residence : a. Tinggal sendiri/kost b. Tinggal bersama orang tua Tingkat uang saku/bulan : a. Rp.0,- s/d Rp ,- b. Rp ,-s/d Rp ,- c. >Rp ,- Tingkat Pendididikan Orang Tua : a. SD d. Sarjana b. SMP/Sederajat e. Magister c. SMA/Sederajat d.doktor Pendapatan Orangtua per Bulan : a. Rp.< Rp ,- b. Rp ,- s/d Rp ,- c. >Rp ,-

110 B. Petunjuk Pengisian Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurut anda paling benar. Personal Financial Literacy B. Pengetahuan umum tentang keuangan Pertanyaan 1. Berikut ini yang merupakan aset yang paling likuid adalah : f. Deposito g. Cek h. Mobil i. Komputer j. Rumah 2. Kekayaan bersih anda adalah : f. Perbedaan antara pengeluaran dan pendapatan anda g. Perbedaan antara kewajiban dan aset anda h. Perbedaan antara arus kas masuk dan arus kas keluar anda i. Perbedaan antara pinjaman bank dan tabungan anda j. Tidak tahu 3. Jika anda memilih kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana, berapa penghasilan yang anda ekspektasikan dibanding jika hanya luluus sekolah menengah atas /sederajat dengan pertimbangan biaya dan waktu yang telah anda korbankan? f. Sekitar sepuluh kali lipat g. Sama saja h. Sedikit lebih banyak, mungkin sekitar 70% i. Jauh lebih banyak, lebih dari 70% j. Tidak tahu, tergantung nasib 9. Pak Amir menyimpan uang sebesar Rp ,- selama 3 bulan dengan bunga 12% per tahun. Berapakah bunga tabungan yang dia peroleh: f. RP ,- g. Rp ,- h. RP ,- i. RP ,- j. Tidak Tahu 10. Jika tingkat inflasi adalah 5%, sementara bank hanya memberikan bunga 3% atas tabungan anda, maka daya beli uang anda akan : f. Naik g. Turun h. Sama saja

111 i. Tidak ada hubungan antara inflasi dengan daya beli j. Tidak tahu 6. Sumber pendapatan berikut yang paling umum untuk orang berusia tahun adalah: f. Deviden dan bunga tabungan g. Gaji, upah, dan tip h. Profil bisnis i. Pendapatan dari uang sewa j. Tidak tahu 7. Instrumen berikut ini yang tidak berkaitan dengan pengeluaran adalah : f. Kartu debit g. Sertifikat deposito h. Uang kas i. Kartu kredit j. Tidak tahu 8. Pernyataan berikut yang tidak benar mengenai layanan ATM adalah : f. Anda dapat menggunakannya selama 24 jam sehari g. Anda dapat memperoleh informasi mengenai rekening tabungan anda dari mesin ATM h. Anda harus punya rekening tabungan agar dapat memiliki kartu ATM i. Anda dapat menggunakan kartu ATM dimanapun diseluruh dunia tanpa biaya tambahan/fee j. Tidak tahu C. Tabungan dan Pinjaman 9. Jika anda menandatangani pinjaman untuk teman, maka: f. Anda tidak bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman jika teman anda tidak bisa melunasinya g. Teman anda dapat menerima pinjaman atas nama dirinya h. Anda berhak untuk menerima sebagian dari pinjaman i. Anda bertanggung jawab atas pembayaran pinjaman jika teman anda tidak bisa melunasinya j. Tidak tahu 13. Manakah dari pernyataan berikut ini BENAR tentang tingkat persentase tahunan (APR) atau biasa disebut dengan suku bunga? f. APR adalah tingkat akrual bunga yang dibayarkan selama masa pinjaman

112 g. APR dinyatakan ebagai presentase secara tahunan h. APR adalah ukuran yang baik untuk membandingkan biaya pinjaman i. APR memperhitungkan semua biaya pinjaman j. Semua benar 14. Instrumen keuangan berikut yang mengharuskan uang anda disimpan sampai periode tertentu agar tidak terkena penalti akibat penarikan adalah : f. Sertifikat deposito g. Rekening tabungan h. Obligasi pemerintah i. Reksadana pasar uang j. Tidak tahu 12. Scott dan Erik adalah dua orang muda yang bekerja di perusahaan yang sama dengan gaji yang sama. Masing-masing memiliki catatan kredit yang baik dari bank. Scott meminjam uang untuk liburan ke Bali sebesar Rp ,-, sedangkan Erik meminjam uang dengan jumlah yang sama untuk kredit sepeda motor. Siapakah kira-kira yang akan dikenai biaya peminjaman (bunga) yang paling rendah: f. Erik akan dikenai bunga yang lebih rendah karena sepeda motor tersebut bisa digunakan sebagai jaminan (agunan) g. Mereka akan dikenai bunga yang sama besar karena tingkat suku bunga sudah ditentukan pemerintah h. Mereka akan dikenai bunga yang sama karena memiliki latar belakang pekerjaan yang sama. i. Scott akan dikenakan bunga lebih rendah karena resiko yang dihadapi orang yang sedang berlibur lebih kecil. j. Tidak tahu. 13. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat kartu kredit adalah: f. Kemudahan dalam melakukan transaksi g. Jumlah uang kas yang harus disediakan semakin sedikit h. Bisa belanja online sepuasnya. i. Bisa digunakan untuk keperluan darurat saat tida ada dana tunai j. Tidak tahu

113 14. Ketika anda menabung sejumlah uang di bank, dan bank tersebut mengalami masalah, maka pihak yang menjamin keamanan uang anda di bank adalah: a. Departemen Keuangan b. Pemerintah Daerah c. Menteri Keuangan d. Lembaga Penjamin Simpanan e. Tidak Tahu C. Asuransi 15. Tujuan utama memiliki asuransi adalah : f. Untuk berinvestasi g. Melindungi diri dari kerugian berkelanjutan akibat berbagai resiko yang mungkin terjadi h. Untuk mendapatkan keuntungan dengan cara membuat klaim palsu i. Menghilangkan resiko j. Tidak tahu 16. Asumsikan anda berada di usia dua puluhan, tidak memiliki banyak uang, sudah menikah dan memiliki satu anak. Dengan asumsi anda sudah memiliki asuransi cacat melalui pekerjaan anda, yang mana dari berikut akan anda lakukan mengenai asuransi jiwa anda? f. Anda akan membeli polis asuransi berjangka g. Anda mungkin tidak perlu membeli polis asuransi jiwa h. Anda tidak membeli asuransi jiwa karena tidak membutuhkannya i. Anda akan membeli asuransi penerbangan setiap kali anda bepergian dengan udara j. Anda akan membeli polis asuransi nilai tunai 17. Diantara kelompok masyarakat berikut ini,siapakah yang harus menyisihkan lebih banyak pendapatannya untuk kebutuhan asuransi, dengan asumsi pendapatan tiap kelompok sama: f. Suami istri yang sudah pensiun g. Pria yang baru menikah dan belum memiliki anak h. Wanita yang menjadi orangtua tunggal dan memiliki dua anak balita i. Wanita lajang dengan pekerjaan tetap j. Tidak tahu D. Investasi 18. Return on investment dihitung dengan cara.. f. Laba bersh dibagi ekuitas g. Laba bersih dibagi total aktiva h. Laba bersih dibagi utang jangka panjang ditambah ekuitas i. Laba operasional dibagi total aktiva

114 j. Tidak tahu 19. Jika anda menabung di bank komersil yang telah disahkan Pemerintah, jumlah uang tabungan yang dijamin seandainya bank tersebut mengalami masalah adalah : a. 1 miliar b. 2 miliar c. 3 miliar d. 4 miliar e. Tidak tahu 20. Budi ingin menginvestasikan uangnya di saham perusahaan otomotif yang telah berstatus perusahan terbuka (PT X, Tbk) yang sedang berkembang pesat. Maka Budi akan bertransaksi di: f. Pasar Internasional g. Bursa Efek Indonesia h. Perusahaan yang menebitkan saham i. Departemen Keuangan j. Tidak tahu 21. Pendapatan tetap dari obligasi disebut: f. Premium g. Discount h. Bunga i. Kupon j. Tidak tahu

115 B. Financial Behavior Berilah tanda checklist ( ) pada kolom yang tersedia sesuai dengan keadaan yang Anda alami. Keterangan: TP : Tidak Pernah KD : Kadang-Kadang SR : Sering SL : Selalu No. Financial Behavior TP KD SR SL 1. Membuat anggaran pengeluaran dan belanja (harian, bulanan, tahunan dan lainnya) 2. Mencek uang yang telah digunakan (harian, bulanan, tahunan dan lainnya) 3. Menyisihkan dana untuk pengeluaran tidak terduga/keadaan darurat (harian, bulanan, tahunan dan lainnya) 4. Menabung secara periodik/rutin (harian, bulanan, tahunan dan lainnya) 5. Membuat perencanaan saat akan membeli barang (harian, bulanan, tahunan dan lainnya) 6. Membandingkan harga antar toko/swalayan/supermarket sebelum melakukan pembelian 7. Memegang uang tunai seperlunya saja (harian, bulanan, tahunan dan lainnya) 8. Mencatat pengeluaran ( harian, bulanan, dan lainnya) Mohon periksa kembali untuk memastikan bahwa Anda tidak melewatkan satu pun pertanyaan secara tidak sengaja, atas waktu dan kerja sama Anda, saya sampaikan terima kasih. SALAM

116 KUNCI JAWABAN A. Personal Financial Literacy NO NO NO 1 B 10 A 19 B 2 B 11 A 20 B 3 D 12 A 21 D 4 C 13 C 5 B 14 D 6 B 15 B 7 B 16 B 8 D 17 C 9 D 18 B B. Financial Behavior Keterangan Skala TP : Tidak Pernah 1 KD : Kadang-kadang 2 SR : Sering 3 SL : Selalu 4

117 Lampiran 2 : Uji Validitas dan Reability a. Personal Financial Literacy Case Processing Summary N % Cases Valid ,0 Excluded a 0 0,0 Total ,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR , ,334,165,757 VAR , ,392,312,750 VAR , ,375,559,736 VAR , ,886,432,743 VAR , ,286,343,748 VAR , ,103,185,757 VAR , ,351,321,749 VAR , ,489,291,751 VAR , ,602,333,749 VAR , ,437,317,750 VAR , ,895,012,766 VAR , ,013,306,751 VAR , ,982,491,741 VAR , ,438,310,750 VAR , ,041,432,744 VAR , ,926,432,743 VAR , ,234 -,069,772 VAR , ,616,329,749 VAR , ,386,350,748 VAR , ,668,413,747 VAR , ,300,340,748 VAR , ,723,285,752 VAR , ,144,366,747 VAR , ,817,017,767 VAR , ,783 -,178,777 VAR , ,266 -,273,782 VAR , ,516,335,749

118 VAR , ,507,382,747 VAR , ,875,349,750 VAR , ,202,434,744 b. Financial Behavior Case Processing Summary N % Cases Valid ,0 Excluded a 0 0,0 Total ,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha Standardized Items N of Items,798,801 8 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR , ,775,655,515,753 VAR , ,890,536,407,771 VAR , ,378,532,465,772 VAR , ,151,496,527,778 VAR , ,651,575,559,765 VAR , ,695,442,408,786 VAR , ,379,458,339,783 VAR , ,654,398,414,795

119 Lampiran 3 a. Tabulasi Data Responden No.R esp Nama Usi a Jenis_Kela min Stamb uk Jur/Pr odi IP K Residen ce 1 Rezkia Rahmayani Rani Rahyuli Anjarwati Ilham Setiawan Haniva Della Gusta Della Puspita Somah Taufik H Rachel Ananda Jefry Diyah F.L Naufal Farras Waly Annisa Muharni S Adji Avinda Prasetya Anugrah Olivia Roza Andhita Yolandari Nurul Utami Husna Monica Sri Febriani Fanji Indra Julian Dini Bambang Novalah Diki Supriadi Reni Marponisa Annas Tasya Utami Febriana Dwi Reny Febriani Nadia Ulfa Zirki Syamhersti Tivoni Nur Ridho Suci Mai Fitri Helmi Yanzi Siska Nurahmi Dia Hartati Nadia Rahmi Mela Rahmayani Rahmad Hidayat Ali Wahyu Rahmah Sari Gustina Tk.Ua ng saku TK.Pn dd Ortu Pnd pt Ortu

120 37 Rafika Aulia Stefani Margaretha P Mela Yulia Septin Yurnanda Nurul Octa Tri Wahyuni Veby Anggraini Nilla Miranda Harry Purnama Reni Oktavia Putri Anicya Siska Rahmat Wahyu Farhan Maulida Desi Ratna Sari Viona Yusri Maligi Mifta Rahmadani Syifa Musdalifa Siska Ramadani Berliani Puspa Wenny Anggola Julia Martha Resha Resi Rahayu Yulisa Aziza Chesi Zella Aulia Annisa Dina Novita Yulia Nisa Amelina Mardiah Suci Indriani Silvia Ramadhani Rani Gustina Dodi Dwi S Dani Harriestu Yoyon Syafri Manto Devita Elyana Utary Yesi Oktari Muhafidun Hafidz Haritama Gani Nining Ardila W Sabrina Marisa Maulidya Suci Hidayathy

121 83 Anggun Safitri Desvia Junda Fatria Putri Washiatul Huda Resi Julia Fitri Riri Armi Gustia Eka Putri Modissa Ayu P Sabrina Tulus L Indah Wahyuni Oktaviani Zulastri Rossi Darmayanti Andra Prendi Bayu Azmi Noviriani Firman Adnan Reza Maha Putra Resi Yusdiana Dannil Putri Hayatun Najmi Muhammad Ihsan Rizki Satria Dwi Putra Netra Suganda Kurniati Putri Rofi Dayanti Alvino Putra Fikri Rahman Nabilla Reno Dwi Putra Yudi Ridhayal Murfi Mega Ariani Nurul Fadillah Vivi Yulia Hamru Bin Af Febby Rahmadhani Nadya Khaira Yanti Sri Mulyati Niki Dwipa Oktavia Fachmi Rizki Febri Yola Jeny Asra Sixtia A.A Ida S Rizka Khairuni Tesi Sumarni Anissa

122 129 Rahmi G Febby T Indriani Rahma Febrina Via N S Nanda Della Novia D Husni Devi Akbar Maulana Indo Madeli Anggun Langi S.D Berry Kurniawan Silvia Agusti Randhika Wendi Nella Novita Saraswati F Meri Andriani Yarsi Parini Sanrty A D Devi Putriani Deri Andini Helen No Name Melia B Irma Rizka Y Chicih N Tonny Dp Hammam Hafizh Aziza Calvin Zikra Rakha Naufal Afriade Saputri Rina Maiputri Arya Jayana R Risma Sri Diana Andwiana M Nur Afni Saputri Dwi Cintya F Rasya Nadia Dian Fransiska Sari Mei Suci Tri Kurnia Putri Yelfi Gustira Diyah H Awalia Khasanatin

123 175 Mery Pratiwi Annisaa Maha Salma Reza Lestari Meisandy Atika Amalia Harmiyanti No Name Nr Mutia Sari Riska Ulandari Aulia Irsyad Chindya Puspita Yusra Hayati Aulia Fatmawati Merlin Berlian Riani M Nuning U Niki Rizki Z Yulia Resti Milla Rizky Fidel Meysa Gucian A.N.A Yuni Nadia Putri Utami Dian Rafhika Firsty Yogi Putra Muhammad Iqbal Zuna Pratama P Randi Arizona Riri Khairiyah Gita Audina Moh.Irsyad E Ulfa Yulistia Firdaus Alamul A Yyf Neni Y H Ilmayanti Wulan Andini Nurul Kurniawan Nesa Dicky Prayudi No Name Fajri Ratna Mutiara

124 221 Jumarni N Irga Putri D

125 b. Rekapitulasi Jawaban Responden Untuk Butir Pertanyaan Financial Literacy No.Resp No.Butir Pertanyaan Personal Financial Literacy Pengetahuan Umum Tentang Keuangan Tabungan & Pinjaman Asuransi Investasi Jawaban Benar % Jawaban Benar 1 b a d c b b b d d e a b b d b a c e a b d 14 67% 2 b a d c b b b d d e a b b d b a c e a b d 14 67% 3 b a d c b b b d d e a b b d b a c e a b d 14 67% 4 b a d c b b b d d e a b b d b a c e a b d 14 67% 5 e c d c e b a d d e a b b d b a d e e b c 9 43% 6 b b c b a b e d d e a a b a b a d a b b c 10 48% 7 b a d c b b b d d e a b b d b a c e a b d 14 67% 8 b a d c b b b d d e e e e d b a c e a b d 13 62% 9 b a d c b b b d d e a b b d b a c e a b d 14 67% 10 b c b c a c c b a c e a b b c d c d a b a 5 24% 11 b a b c b b b d d e a b b d b a c e a b d 13 62% 12 a a a b a b b c d b a b d d b a b c c b d 8 38% 13 a e e d e b b e d e e e d d b a e e b b a 7 33% 14 a e a b b b b b d a a a b a b e c a b b c 11 52% 15 b b d e b b e d d a a b a d b a d a e c a 11 52% 16 b b d c a b b d d d d c b d d a d e a b a 10 48% 17 b b d c a b b d d a a b c d b a b a e c a 13 62% 18 b b d c b b b d d a e a b d b a c e a b c 15 71% 19 b b d d b b a d d e a b a d b a c e e b d 13 62% 20 b b d c c b b d d b a a b d b d c a b b c 15 71% 21 a a c c b b a d d b a b b d b e d e a b d 10 48% 22 a a c a b b b d d d a b d d b a c a a b a 10 48%

126 23 a a c c b b a d d b a b b d b e c c a b e 10 48% 24 b c d a b b b d d d a b c d b a a a a b c 12 57% 25 b c d a b b b d d d a b b d d a c a a b c 11 52% 26 b c d a b b b d d d a b b d b a c a a b c 12 57% 27 d b c c b b b d d b a b d a b a a e e b e 10 48% 28 b b d c b b b d d e b a c e d d c e e b c 13 62% 29 d e c d a a b c d a a a b d b c c e a b c 9 43% 30 a a c c b b b d d b a c c e b e c c a b c 11 52% 31 e b c c b b b a d a a a c d b e c c a b e 14 67% 32 e b c d a b b d d a a a c d b a c c a b e 13 62% 33 b b d c b b b d d b a b c d d a b e e b d 14 67% 34 a a d c b b b d d b b c b d b d a b a b a 11 52% 35 b a d a b b b d d a a e b d b a a c e b c 12 57% 36 d e d b e b b d d a e d a d b a b e e a e 8 38% 37 b c c d b b c d d a a a c d b a a c e b e 12 57% 38 e b c d a b b d e a a a c d b a a c e b e 11 52% 39 b b a c b b a d e e a a c d b a a e a b b 12 57% 40 b b d c b b b d d c a a c d b a b e a b c 15 71% 41 b b d c b b b c d a a a d d b a c c a b e 15 71% 42 b b d c e b b c d a a a d d b c c e e e e 13 62% 43 b b d c b b b c d a a a d d b c c c a b c 15 71% 44 e c d c b b b d d a a a c e b e c e e b c 14 67% 45 a a d c e b b d d e e c d d b b c e e b c 11 52% 46 e b c c a b c d d a a a c d b e c e e b a 13 62% 47 e b d e e b e d d e b c c e b b c e e b e 10 48% 48 e c d a b b b d d e e e d d a d c e e e c 8 38% 49 b b c c b b b d d a a d b b b a c c b b a 14 67%

127 50 b a e c b b b d d e a b d d b e d d e a c 10 48% 51 b a c c b b b d d e a b b b b a c d a b a 11 52% 52 b b c a a b b d d b b b b d b a a b e b c 10 48% 53 b c c b b a b d d e e a c d b c c e e b a 11 52% 54 b a c b b a b d d e e a c d b c b e c b a 9 43% 55 e c c c b b b e d a a d d a b a d c b b a 10 48% 56 b c c c b c b d a a a a c d b d e e d b b 12 57% 57 b b c b d b b d d a a a b d b a c e e b c 13 62% 58 b b d c b b c d d e a b b d b a d b a b c 13 62% 59 b a d c b b c b d a a b b d b b c a a b a 13 62% 60 a b a c b b b d d a a a a d b a c d e b a 14 67% 61 b b d c b b b d d a a a c d b a d b b b a 18 86% 62 b b d c b b a d d e a b b a b a c b e b c 13 62% 63 b a c a b b e d d b a b c e b e e e e b e 9 43% 64 b a c a b b b d d b a b c a d b c c e b a 11 52% 65 b a c a b b b d d b a b c a d b c c e b a 11 52% 66 b a c a b b e d d b a b c a d e e e e e e 7 33% 67 b b d c b b b d d e a b c d b a c d e b c 15 71% 68 b a d a b b b d a d d b c d b e d b b b c 12 57% 69 b b d c b b b d d e e b c e b b a e e b c 13 62% 70 b a d c c b b d d b b c b b c c b b b b d 11 52% 71 b a c c a b b d d a a e b d b b c b b b c 15 71% 72 b a a c e b b d d a a c b b c c b b b b c 11 52% 73 b c a c e b b d d a a c b b c c b b b b c 11 52% 74 b a a c c b b d d a a c b b c c b b b b c 11 52% 75 b a a c e b b d d a a c b b c c b b b b c 11 52% 76 b a c c c b b d d a a a b b c a b b b b a 12 57%

128 77 a b d c c b b d d a a a b b c a b b b b a 13 62% 78 b a a c b b b d d a a c b b c c b b b b c 12 57% 79 b a d a a b b d d b a a c d b a c b a b a 14 67% 80 b a c c b b b d d a a a b d b a c b e b a 15 71% 81 a c a c b a b d d a a b b d b c c d a b c 11 52% 82 b b a c b a b d d a a b b d b c c d a b c 13 62% 83 b c d c b a b d d a a b b d b c c d a b c 13 62% 84 a b d c b b b d d e a a b d b d b d b b c 14 67% 85 b b d c b a b d d a a b b d b c b d b b c 14 67% 86 b b d c b b b d d a a b a d b b c b a b c 17 81% 87 b b e c b a b d d a a b b d b c b e b b c 13 62% 88 b c e c b a b d d a a b b d b a b e b b c 12 57% 89 b a e c b a b d d a a b b d b a b e b b c 12 57% 90 b c e c b a b d d a a b b d b a b e b b c 12 57% 91 b a e c b a b d d a a b b d b a b e b b c 12 57% 92 b c e c b a b d d a a b b d b a b e b b c 12 57% 93 a a d c c b b d d b b c b b c c b b b b c 9 43% 94 b a a c c b b d d a a a c d b c b b b b c 15 71% 95 b a d c c b b d d b b c b b c c b b b b b 10 48% 96 b a d c c b b d d b b c b b c c b b b b c 10 48% 97 b a d c c b b d d b b c b b c c b b b b c 10 48% 98 b c c c b b a d a e e d e d b a c d a b d 10 48% 99 b c e c b b b d d e e d e d b b c d a b d 13 62% 100 d a d a b b a b d e b a d d b a d a e b d 9 43% 101 e b e a b b a c d a e e b d b e c c e b c 9 43% 102 b b c c b b a d c e e d d d b a c d a b d 11 52% 103 b b c c c b a d c e e d d d b a c d a b d 10 48%

129 104 b b c c b b a d c e e d d d b a c d a b d 11 52% 105 b b c c b b a d c e e d d d b a c d a b d 11 52% 106 b b d c b b a e d a e d d d b a c d a b d 13 62% 107 b b c c b d a b c e e d d d b a c d a b d 9 43% 108 b b e c b b b d d e a d e d b b b c a b d 14 67% 109 b b c c b b b d d b a d e d b b b c a b d 14 67% 110 b b d c b b b d d a b a a d b a b e e b a 14 67% 111 b b a c b b b d d a b a a d b a b e e b a 13 62% 112 b b a c b b b d d b b a a d b a b e e b a 12 57% 113 b c e c b b b d d e e b b d b a b e e b a 10 48% 114 b b b c b b b d d e e b b d b a b e e b a 11 52% 115 b a d a b b a d d e e b b d b a b e e b a 9 43% 116 b b b c b b b d d e e b b d b a b e e b a 11 52% 117 b a d c b b b d d e b b b d b a c e b b c 13 62% 118 b b d c e b b d d e c c b d b e e c e a d 11 52% 119 c d c e e b b d d e c c b d b e e c e a d 7 33% 120 b c c c e b b d d e c c b d b d e c e b d 10 48% 121 b c e c b b b d e e a d e d b b b c e b d 12 57% 122 b b a c b b b d d e a d b d b a c b e b d 15 71% 123 b a e c b b b d d a a b c d b c b c a b a 13 62% 124 a b d c b b b d d e a b c d b b c a b b a 16 76% 125 b b d c b b b d d a a b c d b a c d c b d 17 81% 126 b a d c b b b d d a a b c d b a c d b b d 17 81% 127 b a e c b b b d d a a b c d b a c d b b d 16 76% 128 b a a c b b b d d a a b c d b a c d b b d 16 76% 129 b a a c b b b d d a a b c d b a c d b b d 16 76% 130 e b d c b a b d d b a b c d b a c d b b d 15 71%

130 131 b b d c b b b d d b a b c d b a c d b b d 17 81% 132 b b e c b b b d d b a b c d b a c e e b e 14 67% 133 b b d c b b b d d b a b c d b a c d b b d 17 81% 134 b b d c b b b d d a a b c d b a c d b b d 18 86% 135 b b d c b b b d d a a a c d b b c a e b a 18 86% 136 b b d c b b b d d a a a c d b b c d e b e 18 86% 137 b b c c a b b d d e a b c d b a c a b b a 14 67% 138 a b d c a b b d d a a b c d b b b a a b a 14 67% 139 b b d c b b b d d b a a d d b a b b c b a 15 71% 140 b b d b b b b d d e a b d d b b d e b b e 14 67% 141 b b d b b b b d d e a b d d b b d e b b c 14 67% 142 b b d c b b b d d e a b d d b b d e b b c 15 71% 143 b b d c b c b d d e a e b d b a c d b b c 14 67% 144 b b d c b b b d d e a b d d b b d e b b e 15 71% 145 b b e c b b b d d e a e b d b a e d b b c 13 62% 146 b b e c b b b d d e a e b d b e e d b b c 13 62% 147 a b d c b b b d d e a e b d b d d d b b c 13 62% 148 b a c c a b b d d d d e b d b a e e a b c 9 43% 149 b b c b c b a b d b a e b d b a e a c e e 8 38% 150 b b c c b b b d d a b d c d b a b c a b c 13 62% 151 e b e e a b b d d a d d c d b a b c a b d 11 52% 152 b b a c b b b d d a a d d d b b b b a b d 16 76% 153 b b a c b a b b d a a a d d b b b b a b d 15 71% 154 b b a c b b b d d a a d d d b b b b a b d 16 76% 155 b b a c b b b d d a a d d d b b b a b b d 16 76% 156 e b e a e b d c d a d b b d b e c e e b e 8 38% 157 b a c d a b c d d a a a b d b a c e b b c 12 57%

131 158 e b e a b b d c d a d c b d b e b c e b c 8 38% 159 e b c a a b c d d a a e d d b a b e e c c 8 38% 160 b a c d a b c d d a a a b d b a c e b b c 12 57% 161 e a a a d b d d b a a a b c b e b c a b a 7 33% 162 b a d c b a b b d e a a b d b e d c a b c 11 52% 163 b a d c b b b d d e a a b d b e d c a b c 13 62% 164 b b c c b b b d d d a b c d b a c c e b a 14 67% 165 e b a a b b b d d a b d b d b a a c a b c 10 48% 166 b b c c d b b d d a a b b d b a c e e b c 13 62% 167 a b d c b b b d d b a b b d b a c c e b d 14 67% 168 b b c c d b e d e d a b b d b a a e e b a 9 43% 169 a a d c b b b d d b a b b d b a c e b b d 14 67% 170 a a d d b b b d d b a a c a b a c e b b d 14 67% 171 b b d c b b b d d b a b b d b a c c e b d 15 71% 172 b b d c a b b d d b c b b d b e d c e c d 11 52% 173 b a c a b b a d d a a b c d b a c e e b e 12 57% 174 b b d c a a b d d b c b e d b a c c a b c 11 52% 175 b a a c e b b d d a a c c a d b e e b b e 12 57% 176 a a c b e b a d d a d c c d b a e e e e c 7 33% 177 b a e d b b b d d b a a b d b a c e b b c 13 62% 178 b a e d b b b d d b a a b d b a c e b b c 13 62% 179 b a e d b b b d d b a a b d b a c e b b c 13 62% 180 b b c c b b c d d a a e c d b e c e a b a 14 67% 181 b b c c b c c d d e c c c d b e c e c b a 11 52% 182 e b c c a b d d d e c b b a b c a d a b a 7 33% 183 e c c e b a b d d e c a b d b b b c b b a 10 48% 184 a a c c e b b d b d a a a d d d c c a b c 9 43%

132 185 b a c c b b d b d e a a a d b e d c e c d 10 48% 186 a b a c a b d c d b c a b d b a b e a b d 9 43% 187 b c e c d b b d b a d a b a b a a c e c d 9 43% 188 b b e c e b a d d d a a d d b b b c e c d 12 57% 189 b c e c b b b d b a d a b d b a c c a c d 12 57% 190 b b e c e b a d d e e b b d b a c e e b e 10 48% 191 a a e d a b d d d b c a d d d d a c a b c 6 29% 192 e e e b b b b e d a e a e d b a b b a b d 11 52% 193 a a d c a b b e d b d a b d b a a b a b d 11 52% 194 a a c a b b b d d a a a a a b b b e e c e 10 48% 195 b b c a b b b d b a b e b d b a e e a b d 11 52% 196 a b d a b b b d d e e e c d b e c e a b d 13 62% 197 a a d c e b d d d a a e b d b a b e e b d 11 52% 198 b c d c b b b d d a c c d d b a c c e b e 13 62% 199 a e d c b d a d b a a b b d b b c e e c e 10 48% 200 e e d c b b a c a a c a a d b a c b e b c 11 52% 201 e b c c b b b d d c a a b d b a c b a b a 14 67% 202 e c c c d a e d d a c a c d b d a c d b b 9 43% 203 e b e a b b a d d e b e b d b d b b e b e 9 43% 204 c e c b b b b d a a b a b d b a c c b b a 11 52% 205 e e b e b b b d c a a a b d b a d c d b a 10 48% 206 b c d c b b b d b e a d a d b a d d e b c 11 52% 207 b c d c b b b d b c a d b d a a d d e b c 10 48% 208 b a d c b b b d d b a b c d b a b d d b c 13 62% 209 b c d c b b b d d a c c d d b a b d d b c 12 57% 210 b b d c b a b d d e a c c d b a c d d b a 14 67% 211 b c d c b b b d b e a d b d a a d d e b c 10 48%

133 212 b a d c b b b d d b a b c d b b b d d b c 14 67% 213 b e d c a b a d d a d a b a c e c d d b a 10 48% 214 b c d c b b b d a a a d d d b a c c e c e 12 57% 215 b a d c b b b d d b a a b a b a d c d b a 12 57% 216 b b e c a b b d a a a a a d b a d c d b a 12 57% 217 b b d c b b b d a a a a b d b a d c d b a 14 67% 218 b c d c b b a d d b a a b d b a d c d b a 12 57% 219 b c c c b c b d d b a a b d b a d c d b a 11 52% 220 b c d c b b b b a a a a b d b a d c d b a 12 57% 221 b b d c b b b b a a a a a d b a d c d b a 13 62% 222 b b d c b b b d d a d b c d b e a a d b c 14 67%

134 c. Jawaban Responden untuk Pernyataan Financial Behavior No.Resp No.Butir Pernyataan Financial Behavior Jumlah

135

136

137

138

139 Lampiran 4 : Output SPSS Deskriptif Karakteristik Responden Frequency Table Valid Usia Frequency Valid Cumulative <=19 Tahun ,0 50,0 50,0 20 Tahun s/d 22 tahun ,0 50,0 100,0 Total ,0 100,0 Valid Stambuk/Tahun Masuk Frequency Valid Cumulative TH ,4 46,4 46,4 TH ,6 53,6 100,0 Total ,0 100,0 Valid Jurusan/Prodi Frequency Valid Cumulative Diploma 3 (D3) ,4 64,4 64,4 Diploma 4 (D4) 79 35,6 35,6 100,0 Total ,0 100,0 Valid IPK Frequency Valid Cumulative <=3, ,0 9,0 9,0 3,01 s/d 3, ,9 45,9 55,0 >3, ,0 45,0 100,0 Total ,0 100,0 Valid Residence Frequency Valid Cumulative Tinggal Sendiri/kost ,8 60,8 60,8 Tinggal bersama orang tua 87 39,2 39,2 100,0 Total ,0 100,0 Valid Rp ,- s/d Rp ,- Rp , - s/d Rp ,- Tingkat Uang Saku/bulan Frequency Valid Cumulative 93 41,9 41,9 41, ,8 37,8 79,7 >Rp , ,3 20,3 100,0 Total ,0 100,0

140 Valid Tingkat Pendidikan Orangtua Frequency Valid Cumulative SD 36 16,2 16,2 16,2 SMP/Sederajat 25 11,3 11,3 27,5 SMA/Sederajat ,5 45,5 73,0 Sarjana 55 24,8 24,8 97,7 Magister 5 2,3 2,3 100,0 Total ,0 100,0 Pendapatan Orangtua/bulan Frequency Valid Cumulative Valid <Rp , ,2 62,2 62,2 Rp ,- s/d Rp , ,4 28,4 90,5 > Rp ,- 21 9,5 9,5 100,0 Total ,0 100,0

141 Lampiran 5 : Output SPSS Statistik Deskriptif Financial Literacy Statistics Personal Financial Literacy N Valid 222 Missing 0 Mean 57,5075 Median 57,1429 Std. Deviation 11,66291 Minimum 23,81 Maximum 85,71 Sum 12766,67 Personal Financial Literacy Valid Cumulative Frequency Valid 23,81 1,5,5,5 28,57 1,5,5,9 33,33 6 2,7 2,7 3,6 38,10 7 3,2 3,2 6,8 42, ,2 7,2 14,0 47, ,2 12,2 26,1 52, ,2 16,2 42,3 57, ,6 12,6 55,0 61, ,8 15,8 70,7 66, ,9 14,9 85,6 71, ,2 7,2 92,8 76,19 7 3,2 3,2 95,9 80,95 5 2,3 2,3 98,2 85,71 4 1,8 1,8 100,0 Total ,0 100,0

142 Financial Literacy Secara Keseluruhan Tingkat Financial Literacy Frequency Valid Cumulative Valid Rendah ,0 55,0 55,0 Sedang 91 41,0 41,0 95,9 Tinggi 9 4,1 4,1 100,0 Total ,0 100,0

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu ini mutlak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, ilmu ini mutlak BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Financial Literacy 2.1.1.1 Pengertian Financial Literacy Ilmu keuangan merupakan sebuah ilmu yang dinamis dan prakteknya melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kemajuan zaman, setiap individu perlu untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti saat ini, khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Financial Literacy 2.1.1.1 Pengertian Financial Literacy Perkembangan industri jasa keuangan semakin meningkat dan semakin kompleks sehingga mengubah kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Financial Behavior Financial behavior mempelajari bagaimana manusia secara actual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan, khususnya mempelajari bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan (Lusardi & Mitchell, 2007). Literasi keuangan menjadi lebih penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia. Data Badan Pusat Statistik tahun 2015 mencatat sebanyak 207,2 juta jiwa (87,18%) beragama Islam.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era moderen saat ini, masyarakat cenderung berperilaku boros. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Di era moderen saat ini, masyarakat cenderung berperilaku boros. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era moderen saat ini, masyarakat cenderung berperilaku boros. Hal ini dikarenakan lemahnya pengetahuan masyarakat terhadap pemahaman keuangan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat di mana terjadinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini. 2.2.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan mereka mengalami kerugian, baik akibat penurunan kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian nasional tidak akan mudah tergoyahkan atau terimbas dari krisis keuangan dunia jika masyarakat memahami sistem keuangan (Kompas, 21 Oktober 2008). Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup setiap orang. Seseorang akan berusaha memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang memiliki kebutuhan yang semakin meningkat dan bervariasi. Uang yang sebagai alat transaksi atau pembayaran merupakan hal terpenting untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan yang kemudian digunakan untuk kebutuhan hidupnya. Misalnya digunakan untuk membeli makanan, minuman,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Cude, B. J, Lawrence (2006), melakukan penelitian dengan judul College BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian kembali serta menjadi rujukan dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 34 provinsi. Menurut survey terakhir yang dilakukan BPS pada tahun 2010 penduduk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Trend pola hidup masyarakat yang berkembang saat ini adalah kemudahan. Masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang dianggap mudah dan praktis. Kemajuan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia mempunyai tujuan hidup yang ingin dicapai. Tujuan hidup ini berbeda-beda, tetapi pada umumnya manusia ingin mencapai hidup yang bahagia. Manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 behavior mempelajari bagaimana manusia secara aktual berperilaku dalam sebuah penentuan keuangan, khususnya mempelajari bagaimana psikologi mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan tidak hanya penting untuk perusahaan saja, tetapi pengetahuan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan keuangan pribadi (perencanaan dan pengendalian keuangan) merupakan salah satu bentuk aplikasi dari manajemen keuangan. Manajemen keuangan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring berjalannya waktu, finansial literacy (literasi finansial) adalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Seiring berjalannya waktu, finansial literacy (literasi finansial) adalah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring berjalannya waktu, finansial literacy (literasi finansial) adalah sesuatu kebutuhan yang penting, tidak hanya bagi perusahaan, investor, dan praktisi keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target pasar potensial bagi perusahaan - perusahaan baik perusahaan bidang

BAB I PENDAHULUAN. target pasar potensial bagi perusahaan - perusahaan baik perusahaan bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin besar menjadi target pasar potensial bagi perusahaan - perusahaan baik perusahaan bidang keuangan maupun non keuangan.

Lebih terperinci

SKRIPSI DARMAN NABABAN

SKRIPSI DARMAN NABABAN SKRIPSI ANALISIS PERSONAL FINANCIAL LITERACY DAN FINANCIAL BERHAVIOR MAHASISWA STRATA I FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA OLEH: DARMAN NABABAN 080502177 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan teori-teori yang digunakan oleh peneliti sebagai dasar penelitian dan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan. Teori-teori yang digunakan adalah teori mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Survey Tingkat Financial Literacy

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Survey Tingkat Financial Literacy BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era konsumtif seperti sekarang ini membuat manusia semakin menjadi tidak rasional dalam membeli kebutuhannya sehingga mempengaruhi kondisi keuangannya. Banyak

Lebih terperinci

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN :

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN : ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN PADA KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA (STUDI KASUS KOTA PALEMBANG) Kardinal*) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Multi Data Palembang kardinal@stie-mdp.ac.id Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku financial management menjadi isu yang menarik dan banyak dibahas akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku

Lebih terperinci

Hubungan Financial Literacy dan Perilaku Konsumtif pada Pengguna Instagram

Hubungan Financial Literacy dan Perilaku Konsumtif pada Pengguna Instagram Hubungan Financial Literacy dan Perilaku Konsumtif pada Pengguna Instagram Nama : Dyah Ayu Septiyaningrum NPM : 12513737 Kelas : 3 PA 12 Dosen Pembimbing : Desi Susianti, S.Psi., M.Si BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior

LAMPIRAN LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian Analisis Personal Financial Literacy dan Financial Behavior LAMPIRAN LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian Analisis Personal Financial dan Financial Behavior pada Mahasiswa Strata I Fakultas Ekonomi. No Responden : Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan penekanan lebih besar untuk aspek financial behavior. Financial behavior

BAB I PENDAHULUAN. memberikan penekanan lebih besar untuk aspek financial behavior. Financial behavior BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan individu, keluarga dan masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek financial behavior. Financial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keuangan atau yang kita kenal dengan personal financial

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keuangan atau yang kita kenal dengan personal financial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku keuangan atau yang kita kenal dengan personal financial management behavior merupakan bidang ilmu yang relatif baru dibandingkan bidang ilmu yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kesejahteraan keuangan individu, keluarga dan masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan. perilaku keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kota Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, hasil survey yang dilakukan oleh Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan investasi. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan investasi. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang mengindikasikan apakah aktivitas perekonomian berjalan baik atau tidak. Menurut teori

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN SERTA PENGAWASAN KREDIT PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG MEDAN

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN SERTA PENGAWASAN KREDIT PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG MEDAN ANALISIS SISTEM PEMBERIAN SERTA PENGAWASAN KREDIT PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan

Lebih terperinci

BAB I. membuat perencanaan keuangan sehingga menimbulkan permasalahan seperti. perencanaan investasi untuk menghindari masalah tersebut.

BAB I. membuat perencanaan keuangan sehingga menimbulkan permasalahan seperti. perencanaan investasi untuk menghindari masalah tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak keluarga yang tidak mapan dalam hal keuangan sehingga timbul permasalahan yang rumit di dalam keluarga. Penyebabnya adalah ketidakmampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan perilaku konsumsi masyarakat. Bagi individu yang

BAB I PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan perilaku konsumsi masyarakat. Bagi individu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan yang efektif dibutuhkan dalam kehidupan seharihari untuk kebijakan pengambilan keputusan keuangan. Perilaku keuangan erat kaitannya dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat tingkat pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dengan melihat tingkat pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebangkitan Industri Keuangan Syariah dapat diukur salah satunya dengan melihat tingkat pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah. Menurut hasil Survei Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan pribadinya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan pribadinya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Literasi keuangan dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan pribadinya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Literasi Keuangan adalah pengetahuan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT LUMBUNG PITIH NAGARI (BPR-LPN) LIMAU MANIS PADANG

PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT LUMBUNG PITIH NAGARI (BPR-LPN) LIMAU MANIS PADANG Tugas Akhir PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT LUMBUNG PITIH NAGARI (BPR-LPN) LIMAU MANIS PADANG Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling besar pengaruhnya dalam aktifitas perekonomian masyarakat modern. Dimensi baru dalam

Lebih terperinci

Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang Terhadap Literasi Keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan

Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang Terhadap Literasi Keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan Pemahaman Kelompok Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang Terhadap Literasi Keuangan Dan Penggunaan Produk Keuangan Siti Khairani STIE MDP Siti_kh@stie-mdp.ac.id Abstract: The objective of this study was to

Lebih terperinci

Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang

Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang Untuk didistribusikan pada 4 Februari 2016 Kegagalan masyarakat Indonesia dalam mengendalikan pengeluarannya diperburuk dengan kesalahan keuangan yang berulang Lebih dari separuh investor (53%) menghabiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. januari tahun 2016, salah satu isu yang banyak di bahas sekarang adalah isu

BAB I PENDAHULUAN. januari tahun 2016, salah satu isu yang banyak di bahas sekarang adalah isu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Memasuki masyarakat ekonomi ASEAN yang diberlakukan pada awal januari tahun 2016, salah satu isu yang banyak di bahas sekarang adalah isu tentang perilaku keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipergunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu. 1. Vincentius Andrew dan Nanik Linawati (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipergunakan sebagai acuan adalah dengan menggunakan penelitian terdahulu. 1. Vincentius Andrew dan Nanik Linawati (2014) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilaksanakan dengan landasan teori yang akan dipergunakan untuk mendukung teori yang akan diajukan. Salah satu landasan yang dapat dipergunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hal kehidupan seseorang tidak akan lepas dari faktor keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bertahan hidup. Disadari atau tidak, keuangan memiliki

Lebih terperinci

TINGKAT LITERASI KEUANGAN DI KALANGAN MAHASISWA STIE MUSI

TINGKAT LITERASI KEUANGAN DI KALANGAN MAHASISWA STIE MUSI TINGKAT LITERASI KEUANGAN DI KALANGAN MAHASISWA STIE MUSI Anastasia Sri Mendari & Suramaya Suci Kewal STIE Musi Palembang, Indonesia Puket1stie@yahoo.com Abstrak: Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting salah satunya sebagai agent of change

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting salah satunya sebagai agent of change BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu anggota dalam masyarakat yang cukup besar pengaruhnya dalam lingkungan sosial. Hal tersebut dikarenakan mahasiswa memiliki peran penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak mengenal bank dan tidak berhubungan dengan bank. Perbankan sendiri memegang peranan penting

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Df Alpha 5%

LAMPIRAN. Df Alpha 5% LAMPIRAN Tabel r (TWO-TAILED TEST) Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% Df Alpha 5% 1 0.997 26 0.374 51 0.271 76 0.223 2 0.95 27 0.367 52 0.268 77 0.221 3 0.878 28 0.361 53 0.266 78 0.22 4 0.811 29 0.355

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen Data 1. Uji Validitas a. Kemampuan terhadap literasi keuangan syariah berdasar kemampuan bertindak (Financial Behaviour) Data mengenai kemampuan literasi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) MEDAN II

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) MEDAN II ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) MEDAN II TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Diajukan Oleh: SHERLY ANGELIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kemiskinan merupakan tantangan terbesar bagi bangsa Indonesia yang belum terselesaikan sampai hari ini. Terdapat pertentangan antara kekayaan alam yang nyata ada di

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PENGELOLA SISTEM INFORMASI

PENGARUH KUALITAS PENGELOLA SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR PENGARUH KUALITAS PENGELOLA SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (SIPKD) TERHADAP KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN PADA DINAS PETERNAKAN PROVINSI JAWA BARAT DI BANDUNG Oleh: M. R A M L I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendanaan (financing) dari rencana investasi mereka. Beberapa negara seperti

BAB I PENDAHULUAN. sumber pendanaan (financing) dari rencana investasi mereka. Beberapa negara seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu yang mendukung perekonomian suatu negara adalah saving, yang didistribusikan oleh lembaga keuangan kepada pihak bisnis untuk dijadikan sebagai sumber pendanaan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGKATAN

ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGKATAN ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGKATAN 2012-2014 Titik Ulfatun 1), Umi Syafa atul Udhma 2), dan Rina Sari Dewi 3) 1) Mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

LITERASI KEUANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU KEUANGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN

LITERASI KEUANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU KEUANGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN LITERASI KEUANGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERILAKU KEUANGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN Delyana R. Pulungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: pulunganana28@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER HASIL PRAKTEK KERJA NYATA TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT TINGKAT KUASA BENDAHARA UMUM NEGARA (BUN) PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) JEMBER Oleh SONY HABIBI NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang tidak sedikit sehingga perlu adanya usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu antara lain :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dan pada akhirnya bank menjadi tidak dapat berfungsi. ketiga Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dan pada akhirnya bank menjadi tidak dapat berfungsi. ketiga Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi lembaga perbankan, jumlah dana tabungan dari masyarakat merupakan hal yang cukup krusial. Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam menghimpun

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

LAMPIRAN. Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. LAMPIRAN Kuesioner Penelitian Analisis Financial Literacy, Financial Behavior dan Financial Attitude Mahasiswa. No Responden : Bersama ini saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CAMELS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CAMELS ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CAMELS (Studi Empiris pada Bank Syariah yang Berstatus sebagai Bank Devisa) Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini sayangnya seringkali dianggap mudah oleh kebanyakan orang sehingga

BAB I PENDAHULUAN. ini sayangnya seringkali dianggap mudah oleh kebanyakan orang sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Aspek finansial merupakan hal awal yang sangat penting untuk dipelajari, hal ini sayangnya seringkali dianggap mudah oleh kebanyakan orang sehingga berdampak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi.

BAB II LANDASAN TEORI. topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian sebelumnya yang mengambil topik mengenai literasi keuangan, status pekerjaan dan pemilihan investasi. 1. Al

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016 Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2015 Indonesia Februari 2016 1 TENTANG MANULIFE INVESTOR SENTIMENT INDEX (MISI) Apakah Manulife Investor Sentiment Index (MISI)? Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Namun kebanyakan masyarakat di Indonesia pada saat ini sudah tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. Namun kebanyakan masyarakat di Indonesia pada saat ini sudah tidak lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penggunaan uang merupakan kegiatan yang pasti dilakukan oleh setiap orang. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa pasti melakukan kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Literasi keuangan, locus of control internal, locus of control eksternal, dan

BAB V PENUTUP. 1. Literasi keuangan, locus of control internal, locus of control eksternal, dan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Pada sub bab ini akan dijelaskan tentang penjabaran hasil dari penelitian dan pembuktian hipotesis. 1. Literasi keuangan, locus of control internal, locus of control eksternal,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Nguyen Thi Ngoc Mien dan Tran Phoung Thao (2015)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Nguyen Thi Ngoc Mien dan Tran Phoung Thao (2015) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian ini di dasarkan pada hasil penelitian yang sudah di lakukan sebelumnya oleh peneliti lain yaitu : 2.1.1. Penelitian Nguyen Thi Ngoc Mien dan

Lebih terperinci

Investing Today, Investing Tomorrow.

Investing Today, Investing Tomorrow. Investing Today, Investing Tomorrow. Keistimewaan: Kemudahan menentukan komposisi proteksi & investasi Fleksibilitas dalam bertransaksi Potensi hasil investasi yang optimal 1 Produk asuransi jiwa dari

Lebih terperinci

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Apakah Buku ini Tepat untuk Saya? Pemula E-book ini sesuai untuk teman-teman yang baru mempelajari perencanaan keuangan. E-book ini berisi dasar perencanaan keuangan.

Lebih terperinci

Bab 10 Pasar Keuangan

Bab 10 Pasar Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 133 Bab 10 Pasar Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai pasar keuangan, tujuan pasar keuangan, lembaga keuangan. D alam dunia bisnis terdapat

Lebih terperinci

LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM

LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM Review Sesi 1 keuangan merupakan seni dan ilmu mengelola uang, baik uang yag dimiliki oleh badan usaha, pemerintah, maupun perseorangan. Sebagai seni berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua negara mulai melakukan reformasi di bidang ekonomi dengan mulai membuka diri terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dihadapi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Meningkatnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dihadapi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Meningkatnya berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia telah memasuki era globalisasi dimana perekonomian di dunia semakin kompleks. Masyarakat akan terus mencari solusi atas permasalahan ekonomi

Lebih terperinci

AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN Tugas Akhir Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Diajukan Oleh MUHAMMAD AL-ZUHRI WARDI NIM 1005081057

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang terkait dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang terkait dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang terkait dengan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Kepemilikan Asuransi Jiwa di Surabaya telah dilakukan oleh: 1. Norma Yulianti

Lebih terperinci

MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini

MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini Dikutip dari Danareksa.com MENSIASATI BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Mike Rini Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal, untuk itu diperlukan perencanaan keuangan yang baik, bila ingin merencanakan

Lebih terperinci

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015

Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015 Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia Direktorat Literasi & Edukasi Keuangan Malang, 26 Januari 2015 Cerdas mengelola ı wisely, future wealthy Masa depan Manage sejahtera wisely, ı future wea Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertindak sebagai sumber permodalan dan perantara keuangan dengan menyediakan mekanisme transaksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.

Lebih terperinci

SISTEM KEUANGAN INDONESIA

SISTEM KEUANGAN INDONESIA SISTEM KEUANGAN INDONESIA oleh S1 AKUNTANSI NONREG B 2011 Ardilla Hasni, 8335116618 Eshter Marietty, 8335118323 Fella Distiara, 8335116619 Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kawasan Timur Tengah, Indonesia, Malaysia, maupun negara yang. munculnya Jakarta Islamic Indeks (JII) pada tahun 2000 dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kawasan Timur Tengah, Indonesia, Malaysia, maupun negara yang. munculnya Jakarta Islamic Indeks (JII) pada tahun 2000 dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Pasar Modal Syariah Pasar modal syariah telah berkembang di berbagai negara, baik di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam seperti negara

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Spesial di dalam E-book ini 1. Bagaimana cara mendapatkan uang 1 M? 2. Bagaimana U untung saat menggunakan kartu kredit. 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Resesi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat telah menyebabkan kasus subprime mortgage di sektor perumahan, disusul kemudian dengan naiknya harga minyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis keuangan mengakibatkan likuiditas sektor perbankan dan institusi

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis keuangan mengakibatkan likuiditas sektor perbankan dan institusi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat pada pertengahan tahun 2008 menimbulkan dampak yang sangat besar pada perekonomian secara global. Krisis keuangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan sektor perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional dalam mengumpulkan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR OLEH : MUHAMMAD IRFAN SINULINGGA

TUGAS AKHIR OLEH : MUHAMMAD IRFAN SINULINGGA TUGAS AKHIR PENGARUH TiINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP LABA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk. UNIT BRIGJEND KATAMSO MEDAN OLEH : MUHAMMAD IRFAN SINULINGGA 082102137 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Keuangan Pada Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Siliwangi Oleh : Drs. Suhendra, M.Pd ; Raden Roro Suci Nurdianti, M.Pd ; Kurniawan,S.Pd,MM Jurusan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG

ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di zaman sekarang asuransi memegang peranan penting dalam memberikan kepastian proteksi bagi manusia yang bersifat komersial maupun bukan komersial. Asuransi dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun Dan dalam waktu sepuluh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam waktu tiga tahun mendatang, jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) menjadi hampir 30 juta jiwa tahun 2020. Dan dalam waktu sepuluh tahun mendatang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi masa kini merupakan salah satu fungsi menejemen keuangan bagi seorang individu atau organisasi. Dimana masyarakat sekarang ini sudah jarang menabung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Menghadapi masa krisis keuangan global, asuransi adalah solusi yang dapat menjadi payung untuk mengantisipasi krisis keuangan, karena dana asuransi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pola kehidupan manusia yang semakin maju pada saat ini akan mempengaruhi risiko yang akan terjadi pada kehidupan manusia itu sendiri. Risiko-risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan sangat diperlukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan. Setiap individu mempunyai tujuannya masing-masing dan berbeda, tetapi hakikatnya setiap orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja merupakan sarana agar memiliki penghasilan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja merupakan sarana agar memiliki penghasilan untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja merupakan sarana agar memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan tidak akan berhenti meskipun individu tersebut

Lebih terperinci

Peranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Peranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia Peranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia (Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Akuntansi FPIPS 2007) Pengertian Pembangunan Ekonomi Perubahan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR. Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya

LAPORAN AKHIR. Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Sriwijaya PENGARUH KEPEMIMPINAN PRIBADI, PERCAYA DIRI DAN TOLERANSI AKAN RISIKO TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus pada Mahasiswa DIII Non Rekayasa Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang) LAPORAN AKHIR Disusun

Lebih terperinci