BAB I PENDAHULUAN. mengelola keuangan pribadinya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Literasi keuangan dapat dikatakan sebagai kemampuan seseorang dalam mengelola keuangan pribadinya. Menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Literasi Keuangan adalah pengetahuan (knowledge), keyakinan (confidence), dan keterampilan (skill), yang mempengaruhi sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan Perkembangan perekonomian Indonesia dan perkembangan dunia perbankan yang tumbuh berkembang secara signifikan saat ini di Indonesia. Berbagai jenis produk dan jasa yang ditawarkan oleh pasar semakin meningkat. Masyarakat cenderung melakukan pembelian tanpa memperhatikan prinsip keuangan yang ada yaitu membeli barang dan jasa yang dibutuhkan (need), bukan yang diinginkan (want). Masyarakat lebih sering melakukan pembelian sesuai dengan keinginan bukan sebagai kebutuhan. Hasil Survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2016 tingkat literasi keuangan Indonesia sebesar 29,66 persen sedangkan Singapura dan negara ASEAN lainnya rata-rata di atas 50 persen. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi keuangan Indonesia masih rendah. Masih rendahnya tingkat literasi keuangan di 1

2 Indonesia membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan beberapa kebijakan dan program guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat salah satunya dengan meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) yang terdiri dari tiga pilar dengan salah satu pilarnya adalah edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan.kebijakan dan program tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi para pelaku usaha tetapi juga untuk berbagai kalangan, mulai dari ibu rumah tangga hingga pelajar dan mahasiswa (Khumairo dan Susanti, 2016). Mahasiswa adalah salah satu komponen masyarakat yang jumlahnya cukup besar dan akan memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian. Tanpa dibekali pengetahuan di bidang keuangan, kemungkinan melakukan kesalahan dalam pengelolaan sumber daya keuangan akan semakin besar dan kesejahteraan pun akan sulit tercapai di masa depan. Bagi sebagian besar mahasiswa, masa kuliah merupakan masa dimana pertama kali mengelola keuangan sendiri tanpa pengawasan dari orang tua. Mahasiswa harus bisa secara mandiri mengatur keuangannya dengan baik dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil. Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh mahasiswa yang tidak memiliki pendapatan sendiri yaitu keterlambatan uang kiriman, uang habis sebelum waktunya karena pengelolaan keuangan yang buruk dan gaya hidup boros.. Mahasiswa dikota-kota besar seperti Yogyakarta dituntut memiliki tingkat literasi yang tinggi karena perilaku konsumtif paling banyak terjadi. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya pusat perbelanjaan yang sedikit banyak 2

3 berpengaruh terhadap perilaku konsumtif teresebut. Mereka membeli barang bukan karena butuh tapi hanya untuk memenuhi kesenangan semata. Hal ini dikarenakan diantara mereka masih belum mengerti dan memahami tentang sejauh mana pengetahuan dan implementasi mahasiswa dalam mengelola keuangan pribadinya (Shalahuddinta dan Susanti, 2014). Fakultas ekonomi adalah fakultas dengan bidang keilmuan ekonomi dan keuangan sebagai bahan ajar utamanya. Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1 jurusan akuntansi diharapkan memiliki tingkat literasi yang tinggi karena telah memperoleh cukup banyak mata kuliah yang menuntun untuk melek keuangan. Beberapa peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian tentang literasi keuangan antara lain Margaretha dan Pambudhi (2015), Nidar dan Bertar (2012), Widayati (2012), Khumairo dan Susanti (2016), Margaretha & Sari (2015), Amaliyah dan Witiastuti (2015) dan Laily (2013). Secara umum menunjukan bahwa literasi keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian-penelitian yang dilakukan beberapa peneliti diatas juga menunjukan ketidakkonsistenan hasil, pada penelitian yang dilakukan Margaretha & Sari (2015) literasi keuangan tidak dipengaruhi oleh perbedaan gender sedangkan penelitian yang dilakukan Amaliyah dan Witiastuti (2015) ada pengaruh signifikan dari perbedaan gender. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nidar dan Bestari (2012) bahwa uang saku berpengaruh langsung terhadap literasi keuangan sedangkan penelitian Widayati (2012) 3

4 menyatakan bahwa uang saku tidak berpengaruh secara langsung terhadap literasi keuangan. Pada penelitian Margaretha dan Pambudhi (2015) tempat tinggal tidak berpengaruh signifikan terhadap literasi keuangan sedangkan penelitian Khumairo dan Susanti (2016) tempat tinggal berpengaruh terhadap literasi keuangan. Selanjutnya pada penelitan Laily (2013), menemukan bahwa usia tidak berpengaruh terhadap literasi keuangan sedangkan penelitian Margaretha dan Pambudhi (2015) usia berpengaruh terhadap literasi keuangan. Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dan ketidakkonsistenan hasil pada penelitian sebelumnya, maka peneliti memutuskan untuk fokus terhadap faktor yang tidak konsisten berpengaruh terhadap literasi keuangan yaitu jenis kelamin dan tempat tinggal. Selain itu peneliti juga akan melakukan penelitian sesuai saran dari penelitian sebelumnya yaitu menambah variabel uang saku. Oleh karena itu peneliti memilih judul Pengaruh Gender, Uang Saku, Tempat Tinggal dan Usia Terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia) 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dapat dirumuskan yaitu: 4

5 1. Apakah jenis kelamin berpengaruh terhadap literasi keuangan mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia? 2. Apakah uang saku berpengaruh terhadap literasi keuangan mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia? 3. Apakah tempat tinggal berpengaruh terhadap literasi keuangan mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia? 4. Apakah usia berpengaruh terhadap literasi keuangan mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Menguji pengaruh gender terhadap literasi keuangan mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia. 2. Menguji pengaruh uang saku terhadap literasi keuangan mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia. 3. Menguji pengaruh tempat tinggal terhadap literasi keuangan mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia. 4. Menguji pengaruh usia terhadap literasi keuangan mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Islam Indonesia. 5

6 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Akademik Diharapkan dapat menambah menambah wawasan bidang literasi keuangan dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan penelitian selanjutnya Manfaat Praktis Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai masukan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa serta faktor dan dampak dari literasi keuangan mengingat masih rendahnya tingkat literasi keuangan di Indonesia. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penilitan ini, sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. BAB II Kajian Teori Pada bab ini berrisi tentang landasan teori yang mendukung dalam penelitian. BAB III Metode Penelitian Pada bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, jenis data, lokasi penelitian, penentuan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data. 6

7 BAB IV Hasil dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang objek dan deskripsi penelitian yang di tuangkan pada gambaran umum serta membahas dan menganalisis data-data yang sudah di dapat. BAB V Penutup Menguraikan tentang kesimpulan yang merupakan ringkasan dari pembahasan sebelumnya serta saran untuk pihak-pihak yang berkepentingan. BAB II 7