BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI A. Sekilas Tentang Living Hadis 1. Pengertian Living Hadis Dalam merumuskan defenisi living hadis para pakar ahli hadis berbeda pemdapat. Menurut Sahiron Syamsudin, sunnah yang hidup Living Hadis adalah sunnah Nabi yang secara bebas ditafsirkan oleh para ulama, penguasa dan hakim sesuai dengan situasi yang mereka hadapi. 1 Jadi, menurut dia hadis bisa diverbalisasikan sesuai dengan kondisi (keadaan) yang dialami suatu daerah, yang mana pada saat itu timbul permasalahan baru dan tidak ada suatu hukum yang mengatur tentang permasalahan tersebut. Hadis boleh ditafsirkan dengan syarat tidak menghilangkan makna dasar dari hadis tersebut dengan mempertimbangkan mana yang lebih besar kemudharatan dan kemashlahatannya bila tidak segera diputuskan. Contoh, pada masa pemerintah Umar bin Khattab dia tidak lagi membagi-bagikan tanah (wilayah) rampasan perang kepada kaum muslimin tetapi hanya dengan memungut pajak. Padahal ada ayat al- Qur an dan Hadis yang mengatur supaya tanah (wilayah) dari hasil rampasan perang untuk dibagikan kepada kaum muslimin dengan tujuan untuk kemaslahatan terhadap kaum muslimin tersebut. 1 Sahiron Syamsuddin, Metode Penelitian Living Qur an dan Hadis, (Yogyakarta:TH- Press, 2007), cet. 1, h

2 18 Umar menafsirkan ayat dan hadis tersebut bahwa perintah Nabi untuk membagikan tanah rampasan perang dengan tujuan kemaslahatan. Jika tujuannya kemaslahatan, maka dengan mengambil pajak (upeti) dari daerah-daerah yang telah dikuasai oleh kaum muslimin juga bisa mencapai kemaslahatan tersebut tanpa harus mengambil kepemilikan tanah itu sepenuhnya dan tanah tersebut juga bisa dipergunakan sebagaimana biasanya oleh pemilik tanah. Menurut Saifuddin Zuhry Qudsy, living hadis adalah satu bentuk kajian atas fenomena praktek, tradisi, ritual, perilaku yang hidup dimasyarakat yang memiliki landasannya di hadis Nabi. 2 Misalnya adalah tradis aqiqah yang berangkat dari pemahaman hadis Nabi, yaitu: Artinya: Seorang bayi tergadai dengan aqiqahnya maka alirkan darah (semblihan aqiqah) untuknya dan singkirkan kotoran dan cukurlah rambutnya darinya. Dari sini kemudian muncul berbagai macam bentuk perayaan aqiqah di masyarakat misalnya dengan membaca maulid diba dan menyembelih kambing. Namun ada pula yang melaksanakan aqiqah dengan menyemblih ayam disebagian daerah di Yogyakarta. Kenapa ayam? Hal ini dikarenakan resepsi atas hadis Nabi yang disesuaikan dengan kelas ekonomi mereka sendiri, bahkan dalam porsi tertentu dapat dikatakan kadar kesadaran keislaman mereka. Misalnya kelompok abangan yang 2 Saifuddin Zuhri Qudsy, (Living Hadis: Genealogi, Teori dan Aplikasi Living Hadis), vol. 1 no. 1, mei 2016, h, Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (ttp.: Daru al-fikr, tt.), jil. 5, h. 17

3 19 mempraktekkan aqiqah dengan kultur Jawa akan terlihat lebih kental dengan sinkretisme atau Hindu-Islam. 4 Kebiasaan masyarakat itu kemudian melahirkan struktur baru dari pergulatan pemikiran teks dengan realitas (konteks) tempat individu hidup dan berinteraksi. Dengan kata lain, disatu sisi budaya slametan yang eksis di Jawa kemudian ajaran Islam mengenai aqiqah disini ditambah lagi dengan kemampuan ekonomi melahirkan suatu bentuk struktur perayaan kelahiran si anak dalam bentuk menyemblih ayam yang kemudian dibagikan ke tetangga. Dalam kitab al Um misalnya terdapat keterangan tustahabbu al aqiqah walau bil ushfur 5 disunnahkan (dianjurkan) aqiqah walaupun dengan seekor burung kecil. Meskipun khabar dari Muhammad bin Ibrahim bin Haris at-taimy ini tidak untuk diamalkan namun setidaknya dasar ini menjadi landasan normatif bahwa perdebatan mengenai aqiqah sudah ada pada sejak awal masa Islam. 2. Sejarah Living Hadis Jika berbicara mengenai living hadis, kemungkinan sebagian besar dari akademika khususnya jurusan Ilmu Hadis masih merasa sangat asing dengan tema pembahasan living hadis ini, dikarenakan ada kemungkinan memang baru pertama kali mendengar istilah living hadis ini atau ada juga yang tahu dengan istilah living hadis, tapi hanya sekedar tahu, tidak sampai memahami living hadis tersebut. Bahkan ada yang mengklaim bahwa living hadis adalah suatu permasalahan yang baru dalam hadis, Saifuddin Zuhri Qudsy, loc. Cit. 5 Muhammad bin Idris as-syafi i, al-umm, (Pakistan: Daru al-wafa, 2001), vol. III., h.

4 20 suatu pembahasan yang baru muncul diawal abad ke 20 di masa kontemporer dewasa ini. Sebenarnya living hadis bukanlah hal baru. Kenapa demikian? Karena sebenarnya living hadis ini tradisi menghidupkan hadis, ini telah dilakukan oleh para sahabat dan tabi in, seperti tradisi Madinah yang digagas oleh Imam Malik ( Amal Ahlul Madinah). 6 Hanya saja secara teoritis penamaannya sebagai living hadis atau living Sunnah memang baru muncul pada awal abad ke-20 an ini, mungkin penamaannya saja yang berbeda-beda seperti, Amal Ahlul Madinah di atas. 3. The living Hadis dan Animal Symbolicum Sejumlah peneliti telah memberikan defenisi tentang living hadis. Syamsudin misalnya, mengatakan bahwa living hadis adalah teks hadis yang hidup dalam masyarakat. 7 Apa yang dimaksudnya dengan teks hadis yang hidup dalam masyarakat? Tidak lain adalah respon masyarakat terhadap teks hadis dan hasil penafsiran seseorang. Termasuk dalam pengertian respon masyarakat adalah resepsi mereka terhadap teks tertentu dan hasil penelitian tertentu. Penulis lain, M. Mansur, berpendapat bahwa pengertian The living hadis sebenarnya bermula dari fenomena hadis in everyday life, yang 6 Op. Cit., h Heddy Shri Ahimsa Putra, (Living al-qur an, Fenomena, Perspektif Antropologi), vol. 20 no. 1, mei 2012, h. 237

5 21 tidak lain adalah makna dan fungsi hadis yang riil dipahami dan dialami masyarakat muslim. 8 Living hadis juga diartikan sebagai fenomena yang hidup di tengah masyarakat muslim terkait dengan hadis ini sebagai objek studinya. Oleh karena itu, kajian tentang living hadis dapat diartikan sebagai kajian tentang berbagai peristiwa sosial terkait dengan kehadiran hadis atau keberadaan hadis disebuah komunitas muslim. Dengan pengertian ini maka dalam bentuknya yang paling sederhana the living hadis pada dasarnya sudah sama tuanya dengan hadis itu sendiri. Meskipun demikian, praktek-praktek tersebut belum menjadi objek kajian penelitian mengenai hadis. Studi mengenai living hadis adalah studi tentang hadis tetapi tidak bertumpu pada eksistensi tekstualnya. Melainkan studi tentang fenomena sosial yang lahir terkait dengan kehadiran hadis dalam wilayah geografi tertentu dan mungkin masa tertentu pula. Menawarkan the living hadis sebagai sebuah objek kajian pada dasarnya adalah menawarkan fenomena penafsiran terhadap hadis atau pemaknaan hadis dalam arti yang lebih luas dari pada yang selama ini dipahami, untuk dikaji dengan menggunakan perspektif yang juga lebih luas, lebih bervariasi. Sementara itu, mengusung pemaknaan gejala sosial-budaya ke kancah sebuah perbincangan, hal itu menurut peneliti berarti menempatkan asumsi-asumsi paradigma Antropologi hermaneutik Press, 2007), h. 5 8 M. Mansur, dkk, Metodologi Penelitian Living Qur an dan Hadis, (Yogyakarta: TH.

6 22 sebelum kita membicarakan berbagai macam pemaknaan terhadap hadis sebagai sabda-sabda Nabi. Salah satu asumsi dasar Antropologi interpretatif adalah bahwa manusia adalah animal sybolicum atau hewan yang mampu menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan dari individu satu ke individu yang lain. 9 Menurutnya, simbol di sini diartikan sebagai segala sesuatu yang dimaknai, sehingga pemaknaan merupakan proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia. 10 Kemampuan memberikan makna inilah yang membedakan manusia dengan binatang dan manusia kemudian mampu berbahasa. Bahasa merupakan sebuah sistem pemaknaan. Bahasa sebagai perangkat simbol berupa bunyi yang diproduksi oleh mulut manusia merupakan perangkat simbol yang paling fundamental dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa tidak akan ada kehidupan sosial, tidak akan ada kebudayaan. Kehidupan sosial yang menghasilkan kebudayaan hanya bisa lahir karena adanya interaksi sosial yang simbolik, dan interaksi simbolik ini hanya dapat berlangsung jika ada bahasa. Adanya kemampuan berbahasa pada setiap manusia yang normal menunjukkan bahwa kemampuan simbolik atau kemampuan memberi makna ini diwarisi oleh manusia secara genetis. Ini merupakan asumsi dasar kedua. Dengan kemampuan ini manusia tidak pernah lagi melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, tetapi sebagai sesuatu yang telah 9 Op. Cit., h Ibid.

7 23 diberi makna, karena segala sesuatu dalam kehidupan manusia selalu menjadi objek atau tujuan pemaknaan. Dengan bekal simbolisasi dan kerangka pemaknaan tersebut maka manusia selalu memandang dunia disekelilingnya sebagai dunia simbol, sebagai belantara simbol dengan berbagai macam maknanya. Dalam kehidupan sehari-hari simbol-simbol yang mewujudkan bahasa adalah tulisan-tulisan, yang jika terkumpul sebagai kesatuan dan menyampaikan pesan atau makna tertentu biasa disebut teks. 11 Oleh karena karena itu kehidupan sehari-hari dan lingkungan kehidupan tersebut merupakan sebuah belantara simbol, maka kehidupan sehari-hari dan lingkungan tersebut juga merupakan sebuah teks yang dapat dibaca dan dimaknai. Di tengah kumpulan-kumpulan manusia yang merupakan animal symbolicum, sebuah benda seperti kitab hadis tidak lagi hadir tanpa makna. Begitu pula perlakuan manusia terhadap hadis itu sendiri. Dari sudut pandang ini, the living hadis adalah sebuah jagad simbolis, sebuah symbolic universe, dan juga teks yang dapat dimaknai. 12 Sebagai sebuah sistem simbol, hadis tidak hanya menjadi objek penafsiran para ahli hadis, tetapi juga ditafsirkan oleh setiap muslim, dan bahkan juga oleh mereka non-muslim. Dilihat dari perspektif Antropologi, setiap individu sebagai animal symbolicum adalah seorang penafsir. Masing-masing individu tentu memiliki kerangka pemaknaan sendiri, sehingga tafsir masing-masing 11 Ibid., h Ibid.

8 24 individu adalah benar atau masuk akal dalam kerangka tafsir yang yang digunakan. Oleh karena itu pula, disini tidak ada lagi tafsir yang dianggap paling benar, dengan demikian setiap individu dapat belajar dari individu lain tentang tafsir-tafsir yang berbeda-beda. 4. Ragam dan Variant living hadis a. Tradisi tulis Yaitu merupakan salah satu proses yang sangat penting dalam perkembangan living hadis. 13 Tulis menulis tidak hanya sebatas sebagai bentuk ungkapan yang sering terpampang ditempat-tempat yang strategis seperti bus, masjid, sekolahan, dan fasilitas umum lainnya. Di masa kampanye presiden di Makassar banyak terpampang tulisan:, tentu saja berbagai ungkapan tertulis dari hadis Nabi Muhammad SAW. 14 Tidak diungkapkan secara langsung secara lengkap, jargon tersebut muncul untuk menanggapi pesaing politik Golkar yaitu Megawati Soekarno Putri tahun Padahal jika dirunut ke belakang tidak demikian. Pemaknaan adakan kelengkapan redaksi hadis dan konteks hadis tersebut diturunkan perlu sekali dilakukan. Hadis yang didalamnya terdapat adanya isyarat kejayaan suatu 13 Alfatih Suryadilaga, Aplikasi Penelitian Hadis Dari Teks ke Konteks, (Yogyakarta: TH- Press,2009), h Ibid.

9 25 pemerintahan yang dipimpin oleh seorang wanita dengan ungkapan tidak akan makmur dan sukses. 15 Membahas dan mensyarah hadis tidak dapat diartikan secara tekstual belaka. Oleh karena itu, perlu membaca dan menelaah latar belakang adanya hadis tersebut (asbabul wurud). Hadis tersebut tidak berlaku umum karena ada peristiwa khusus yakni respon Nabi Muhammad dalam suksesi kepemimpinan di kerajaan Persia yang mana saat itu dipimpin oleh seorang wanita. Dengan demikian, pemahaman terhadap hadis Nabi harus dilakukan dengan pendekatan temporal, lokal dan kontekstual sebagaimana yang digagas oleh M. Syuhudi Ismail. Dengan demikian, perkataan Nabi Muhammad tersebut bukan sebagai Rasulullah melainkan sebagai pribadi yang mengungkapkan realitas sosial masayarakat yang ada pada saat itu. Respon pribadi Rasulullah SAW di atas terjadi dengan dua kemungkinan: 1) Sabda Nabi Muhammad SAW adalah doa agar pemimpin Persia tersebut tidak sukses dalam memimpin negara karena sikapnya yang menghina dan memusuhi Islam. 2) Berdasarkan realitas yang ada Nabi beranggapan tidak pantas hal tersebut dilakukan. Oleh karena itu, jika realitas sudah 15 Ibid.

10 26 berubah maka pemahaman semacam itu juga berubah tidak taken for granted. 16 b. Tradisi Lisan Tradisi lisan dalam living hadis sebenarnya muncul seiring dengan praktek yang dijalankan oleh umat Islam. Seperti bacaan dalam pelaksanaan dalam shalat subuh di hari Jum at. Dikalangan pesantren yang kiainya hafiz al-qur an, shalat Subuh hari Jum at relatif panjang karena dalm shalat tersebut dibaca dua surat yang panjang yaitu hamim al-sajadah dan al-insan. Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad SAW. Adapun di dalam shalat jum at, kadang-kadang sang imam membaca surat al- Ala dan al-ghasyiyah atau al-jumuah dan Munafiqun. Namun untuk kedua ayat yang terakhir kadang-kadang hanya dibaca tiga ayat terakhir dalam masing-masing surat. c. Tradisi Praktek 16 Sahiron Syamsuddin, Op. Cit., h Al-Hafizh Abi Abdullah Muhammad bin Yazid al-qazwainy, Sunan Ibnu Majah, (ttp.: Daru al-fikr, tt.), juz. 1, h. 139

11 27 Tradisi praktek dalam living hadis ini cenderung banyak dilakukan oleh umat Islam. Salah satu persoalan yang ada adalah masalah ibadah shalat. Di masyarakat Lombok NTB mengisyaratkan adanya pemahaman shalat wetu telu dan wetu lima. Padahal dalam hadis Nabi Muhammad SAW contoh yang dilakukan adalah lima waktu Beberapa Pendekatan dalam Living Hadis Di sini peneliti hendak mengemukakan beberapa pendekatan yang dapat dipakai dalam kajian living hadis. Pendekatan ini tidak baku, namun bisa diaplikasikan dalam penelitian living hadis dan tentu saja banyak teori-teori sosiologi dan antropologi yang bisa dipakai untuk disiplin living hadis. a) Fenomenologi Pada awalnya fenomenologi merupakan salah satu disiplin dalam tradisi filsafat. Berasal dari bahasa Yunani phenomenon yang bermakna sesuatu yang tampak, seuatu yang terlihat. 19 Fenomenologi adalah ilmu pengetahuan mengenai apa yang tampak. Studi fenomenologi merupakan studi tentang makna. Dalam hal ini peneliti ingin mendeskripsikan pemaknaan umum dari sejumlah individu terhadap berbagai pengalaman hidup mereka mengenai sebuah konsep atau fenomena. Dengan demikian, fokus fenomenologi adalah mendeskripsikan apa yang 18 Suryadilaga, Op. Cit.,h Saifuddin Zuhri Qudsy, Op. Cit., h. 189

12 28 sama pada semua partisipan ketika mereka mengalami sebuah fenomena. Misalnya, duka cita di alami secara universal. Menurut Cresswell tujuan dari fenomenologi adalah untuk mereduksi pengalaman-pengalaman individu pada sebuah fenomena menjadi sebuah deskripsi tentang esensi intisari universal. 20 Untuk tujuan ini para peneliti kualitatif mengidentifikasi sebuah fenomena misalnya, joget shalawat mataram, tradisi grebeg maulud, dan sebagainya. Sang peneliti mengumpulkan data dari individu-individu yang telah mengalami fenomena tersebut dan mengembangkan sebuah deskripsi gabungan tentang esensi dari pengalaman bagi semua individu tersebut. Deskripsi ini mencakup apa yang mereka alami dan bagaimana mereka mengalaminya. Salah satu contoh yang menarik dari penggunaan fenomenologi dalam living hadis adalah tulisan al-fatih Suryadilaga mafhum al-shalawat inda majmu at joget shalawat mataram dirasah fi al hadis al-hayy. Tulisan ini mencoba menelaah tradisi joget spritual yang berasal dari Kesultanan Mataram dengan menggunakan fenomenologi sebagai pendekatannya. Penelitian alfatih surya dilaga ini berkesimpulan bahwa; pertama, JSM merupakan fenomena tradisi sosial budaya keagamaan, JSM tergolong tarian spritual atau bisa juga disebut sebagai gerakan seni 20 John W. Cresswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih diantara Lima Pendekatan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 96

13 29 spritual. Kedua, JSM adalah sebuah fenomena living hadis setidaknya terdapat beberapa hadis Nabi yang dijadikan prinsip dasar dalam JSM; 1) Hadis-hadis perintah bershalawat kepada Nabi. 2) Hadis-hadis tentang perintah meneladani akhlak Nabi. Ketiga, merupakan syi ar budaya agama. Keempat, JSM adalah gerakan sosial keagamaan yang ingin menyampaikan nilai-nilai pendidikan karakter akhlak melalui seni Islami. Penggunaan fenomenologi sebagai suatu metode dalam banyak tugas akhir mahasiswa. Pada umumnya salah satu pertanyaan yang diajukan adalah apa makna dan esesnsi dari suatu praktek yang sedang diteliti. b) Studi Naratif Research naratif adalah suatu tipe desain kualitatif yang spesifik yang narasinya dipahami sebagai teks yang dituturkan atau dituliskan dengan menceritakan tentang peristiwa, aksi atau rangkaian peristiwa yang terhubung secara kronologis. 21 Dari defenisi ini dapat kita petik bahwa yang dimaksud dengan studi naratif adalah narasi, deskripsi paparan yang diomongkan, dituturkan, diceritakan atau dituliskan secara berurutan atau kronologis. Narasi ini berisi tentang rangkaian kejadian atau peristiwa yang saling berhubungan. 21 Ibid.

14 30 Pada dasarnya, research ini memiliki banyak bentuk menggunakan beragam praktek analitis dan berakar pada beragam sosial dan humaniora. Research naratif dimulai dengan pengalaman-pengalaman yang diekspresikan dalam cerita-cerita dan individu-individu. Adapun research naratif ini dapat mencakup; pertama, narasi mengalami pengalaman orang lain (biografi). Kedua, pengalaman sendiri yang ditulis oleh pengarang (auto biografi). Ketiga, rekaman sejarah yang utuh tentang kehidupan seseorang atau sejarah kehidupan. Keempat, sejarah kehidupan yang diperoleh dari hasil ingatan sang peneliti (sejarah tutur). Contoh dari penelitian ini adalah dengan melihat tokoh hadis dengan melihat biografi, baik melihat intelektualya (memoir), atau life story. Seperti life story perjalanan hidup Imam al-bukhari, bagaimana perjalanan Bukhara, Samarkhan, Baghdad, Damaskus, Bashrah, Kuffah, Makkah, Madinah. Bagaimana misalnya ia bolak-balik dari Makkah ke Madinah hingga belasan kali dengan menggunakan unta, bagaimana sang ibu berdoa untuk kesembuhan kebutaan al-bukhari disaat masih kecil dan seterusnya. 22 B. Sujud Syukur 1. Pengertian Sujud Syukur 22 Ibid.

15 31 Secara bahasa, sujud syukur merupakan gabungan dari dua kata yaitu, sujud dan syukur. Sujud berasal dari bahasa Arab dengan akar kata - (sajada-yasjudu-sujuudan) yang berarti sujud, menundukkan kepala sampai ke tanah, tikar sembahyang. 23 Sedangkan akar kata dari syukur adalah ا (syakara-yasykurusyukran) yang berarti berterima kasih kepadanya, memujinya. 24 Sedangkan sujud syukur menurut terminologi adalah sujud terima kasih karena mendapat nikmat (keuntungan) atau terhindar dari bahaya kesusahan yang besar, dan sujud syukur hukumnya sunat. Adapun perbandingan sujud syukur dan sujud tilawah ialah: a. Syarat dan rukun keduanya sama. b. Sujud tilawah disunatkan dalam shalat dan diluar shalat. Sedangkan sujud syukur hanya disunatkan diluar shalat, tidak boleh dilakukan dalam shalat. 25 Jadi, yang penulis maksud dengan sujud syukur dalam kajian ini adalah suatu fenomena sosial-agama dalam bentuk ekspresi kegembiraan (selebrasi) yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara 23 Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wadzuryah, 1990), h Ibid., h Syaikh Abdul Qadir Al-Rahbawi, Al-Shalah Ala al-mazhab al-arba ah, diterjemahkan oleh H. Ahmad Yaman, Panduan Lengkap Shalat Menurut Empat Mazhab, (Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2014), cet. 10, h

16 32 menundukkan kepala sampai ke tanah, karena bangga dengan hasil yang dicapai sekaligus bersyukur terhadap nikmat Allah SWT. 2. Hadis-hadis tentang Sujud Syukur a. Hadis riwayat khamsah Artinya: Dari Abu Bakrah RA. : Bahwa kebiasaan Nabi SAW jika datang kepadanya sesuatu yang membahagiakan, maka beliau pun langsung sujud sebagai ungkapan syukur kepada Allah (sujud syukur). (HR. Ibnu Majah). Di dalam syarah Sunan Abu Daud kitab Aunul Ma bud dikatakan bahwa hadis ini merupakan dalil disyari atkannya sujud syukur. Dia (pensyarah) juga mengatakan bahwa bila kita menoleh kepada mazhab yang empat terjadi beberapa perbedaan pendapat bahwa ada yang mengatakan sujud syukur adalah makruh dan ada pula yang mengatakan sunah. 27 Perbedaan pendapat ini dimulai dari apakah sujud syukur disyaratkan bersuci atau tidak, maka ada yang mengatakan bahwa thaharah itu merupakan syarat (aturan) untuk melaksanakan shalat, dan di dalam sujud syukur tidak disyaratkan untuk berwudhu (thaharah). Sebagaimana contoh yang telah dilakukan oleh para sahabat dan bahkan Nabi Muhammad sendiri. Misalnya, Abu Bakar 26 Al-Hafizh Abi Abdullah Muhammad bin Yazid al-qazwainy, Sunan Ibnu Majah, (ttp.: Daru al-fikr, tt.), juz. 1, h Abdurrahman Muhammad Usman, Aunul Ma bud, (Madinah: Al-Maktabah Al- Salafiyyah Al-Madinah Al-Munawwarah, 1968), cet. 2, juz. 7, h. 463

17 33 ash-shidiq sujud syukur ketika mendapat kabar bahwa Musailamah al-kazzab terbunuh dalam peperangan, dan Rasulullah SAW sujud syukur mendengar kabar dari Jibril bahwa Barangsiapa yang bershalawat kepadanya (Nabi Muhammad) sekali, maka Allah akan bershalawat kepada orang tersebut sepuluh kali. Kemudian Nabi langsung sujud syukur sebanyak tiga kali, karena dia bersyukur dengan syafaat yang Allah berikan kepadanya dan juga syafaat terhadap umatnya. 28 Hal-hal penting dari hadis adalah sebagai berikut: 1. Hadis tersebut menunjukkan perintah bersujud, yaitu sujud syukur yang disunnahkan ketika mendapatkan nikmat yang baru atau selamat dari petaka, baik petaka atau nikmat itu khusus menimpa pelakunya atau segenap kaum muslimin. 2. Ketentuan hukum yang berlaku pada sujud syukur adalah ketentuan hukum yang berlaku pada sujud tilawah, sehingga jika seseorang yang menghukumi sujud yang pertama (sujud tilawah) adalah bagian dari shalat, maka dalam syukur pun harus menghukumi sujud syukur adalah bagian dari shalat dan diberlakukan kepada sejumlah hukum shalat yang mensyaratkan, yaitu harus dilakukan dalam keadaan suci, menghadap kiblat, bertakbir, salam, dan ketentuan hukum shalat lainnya. Sedang jika seorang menghukumi sujud tilawah bukan 28 Ibid.

18 34 bagian dari shalat sepeti Ibnu Taimiyah dan yang lainnya, maka ia harus memberlakukan ketentuan hukum kepada sujud syukur sebagaimana yang diberlakukan kepada sujud tilawah. Karena itulah, syaikh (Ibnu Taimiyah) berkata dalam Al Ikhtibarat, Sujud syukur tidak disyaratkan harus suci sebagaimana disyaratkan dalam sujud tilawah. 3. Madzhab Syafi i dan Hambali mensunnahkan sujud syukur. Ibnu al-qayyim berkata, Jika tidak terdapat nash yang memerintahkan sujud ketika mendapatkan nikmat yang baru, maka ketentuan tersebut murni keputusan qiyas dan perbuatan yang tergolong ibadah yang dicintai. Sedangkan menurut madzhab Hanafi dan Maliki; bahwa sujud syukur tidak disunnahkan menurut mereka. 4. Sujud syukur berbeda dengan sujud tilawah karena sujud tilawah boleh dilakukan dalam shalat saat imam membaca ayat sajdah dalam shalatnya, sedangkan sujud syukur jika dilakukan dalam shalat niscaya membatalkan shalatnya; menurut madzhab Hambali. Dalam Syarh Az-Zad dikatakan; bahwa sujud syukur disunnahkan diluar shalat saat memperoleh nikmat yang baru dan terhindar dari petaka, jika sujud syukur dilakukan saat shalat oleh selain

19 35 orang yang bodoh dan orang yang lupa maka dapat membatalkan shalat. 29 b. Hadis riwayat Ahmad Artinya: Dari Abdurrahman bin Auf RA, dia berkata: Nabi SAW sujud dan melamakannya, kemudian mengangkat kepalanya, beliau bersabda, Sesungguhnya jibril datang kepadaku, maka aku sujud sebagai rasa syukur kepada Allah. (HR. Ahmad) Hal-hal penting dari hadis; 1) Disunnahkan sujud syukur jika memperoleh nikmat yang baru. 2) Disunnahkan melamakan sujud sebagai pernyataan syukur kepada Allah, pengakuan terhadap sejumlah nikmat-nya, pujian kepada- Nya dan permintaan penambahan karunia-nya. 3) Berita gembira yang disampaikan oleh Jibril AS kepada Rasulullah SAW ialah, 31. Artinya: Barangsiapa membaca shalawat satu kali kepada Nabi SAW, niscaya Allah mencurahkan rahmat kepadanya sepuluh kali. Rasulullah SAW sangat bahagia dengan karunia tersebut, karena dua alasan; 29 Ibid., h Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, (ttp.: Daru al-fikr, tt.), jil. 1, h Ibid.

20 36 Pertama, Allah meninggikan derajatnya, mengangkat kedudukannya dan memperbanyak pahalanya karena shalawat yang dibacakan kaum muslimin kepadanya dan sejumlah doa yang dipanjatkan mereka untuk kebaikannya. Kedua, pahala yang besar tersebut diberikan kepada umatnya; manakala mereka membacakan shalawat kepada Nabi mereka, maka Allah Ta ala dengan karunia dan kemurahan-nya berkenan mencurahkan rahmat-nya sepeluh kali kepada siapa saja yang membaca shalawat satu kali kepada Nabi-Nya SAW. 32 c. Hadis riwayat Abu Daud Artinya: Dari Sa d bin Abi Waqqash, ia menuturkan, Kami bersama Rasulullah SAW keluar dari Makkah menuju Madinah. Ketika kami hampir sampai di Azwara, beliau turun lalu mengangkat kedua tangannya dan berdoa sejenak kepada Allah lantas bersungkur sujud. Lama beliau melakukan itu. Kemudian beliau berdiri lalu mengangkat kedua tangannya sesaat, lantas bersungkur sujud. Begitu beliau lakukan tiga 32 Abdullah bin Abdurrahman Al Bassam, Op. Cit., h Al Imam Al Hafidzh Abi Dawud Sulaiman bin Al Ays ats Al Sajatany, Sunan Abi Dawud, (Libanon: Daru al-kutub al- Ilmiyyah, tt.), h. 445

21 37 kali. Setelah itu beliau bersabda, Sesungguhnya tadi aku memohon kepada tuhanku agar aku diberi izin untuk memberi syafa at kepada umatku, kemudian Allah memperkenankan untuk sepertiga umatku, maka aku menyungkur sujud, bersyukur kepada Tuhanku. Setelah itu aku mengangkat kepala dan memohon lagi kepada Tuhanku untuk umatku, kemudian Allah memperkenankan untuk sepertiga umatku maka aku menyungkur sujud, bersyukur kepada tuhanku. Setelah itu aku mengangkat kepala dan memohon lagi kepada Tuhanku untuk umatku, kemudian Allah memperkenankan untuk sepertiga umatku maka aku menyungkur sujud, bersyukur kepada tuhanku. (HR. Abu Dawud) Abu Bakrah berkata: Rasulullah apabila datang kepadanya suatu urusan yang membahagiakan dia akan langung sujud (syukur) kepada Allah. Abu Dawud berkata, ini merupakan atsar yang shahih. Al- Munziry berkata, hadis ini juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzy dan Ibnu Majah, dan At-Tirmidzy mengatakan hadis ini hasan gharib. Kami (At-Tirmidzy) tidak menemukan hadis ini dari jalur lain kecuali hanya hadis dari jalur Bakar bin Al Aziz ini, dan Bakar bin Al- Aziz bin Abi Bakrah berkata, dan sungguh hadis tentang sujud syukur dari Al-Bara bin Azib ini sanadnya shahih. ) ( dengan menfathahkan ain dan sukun zai dan memfathahkan al-waw, memfathahkan ra. Ada yang mengatakan bahwa Azwara adalah nama sebuah tempat yang terletak dipertengahan jalan antara Madinah menuju Mekah Abdurrahman Muhammad Usman, Op. Cit., h. 464

22 38 ) ( kemudian Allah memperkenankan sepertiga umatku yang lain dengan kha baris kasrah dan ada juga yang mengatakan dengan baris fathah. At-Taury Basyty berkata: yang dimaksud dengan kemudian Allah memperkenankan sepertiga umatku yang lain adalah maka Dia (Allah) memberiku dan juga mereka (umatku) syafaat dan aku juga akan memberikan syafaat kepada umatku, maka mereka tidak akan masuk neraka. Itu semua tidak didapatkan oleh umat terdahulu. Sesungguhnya umat terdahulu diazab oleh Allah dan mereka akan masuk neraka. Karena sebagian besar dari mereka dilaknat karena melakukan maksiat terhadap nabi-nabi mereka maka mereka tidak akan menerima syafaat. Syafaat ini hanya khusus diberikan Allah kepada umat Nabi Muhammad SAW. dan hadis ini merupakan salah satu dalil tentang mengangkat tangan dalam berdoa. 35 d. Hadis riwayat Imam Ahmad Artinya: Diriwayatkan dari Abdullah diriwayatkan ayahku diriwayatkan dari Ahmad bin Abdul Malik Al Harany 35 Ibid., h Ahmad bin Hanbal, Op. Cit., jil. 5, h. 45

23 39 diriwayatkan Abu Bakrah Bakar bin Abdul Aziz Ibnu Abi Bakrah berkata: aku mendengar ayahku meriwayatkan dari Abi Bakrah, Bahwasanya ia pernah melihat Nabi SAW didatangi pembawa berita gembira tentang kemenangan tentaranya mengalahkan musuh mereka, yang mana saat itu kepala beliau sedang di atas pangkuan Aisyah, maka beliau langsung bangkit lalu bersungkur sujud dan memanjangkan sujudnya. Kemudian beliau mengangkat kepalanya, lalu menghadap kearah puncaknya lalu beliau masuk kemudian mengarah kiblat. (HR. Ahmad) Jadi menurut hemat peneliti hadis ini merupakan salah satu dalil bahwa sujud syukur itu dilakukan tanpa harus berwudhu dulu. karena dari hadis di atas tidak ada diceritakan kalau Nabi berwudhu dulu sebelum sujud syukur, lalu hadis ini juga merupakan dalil untuk memanjangkan sujud syukur dan anjuran agar ketika melakukan sujud syukur menghadap kiblat. e. Hadis Riwayat Ahmad Artinya: Dari Abdurrahman bin Auf, ia menuturkan, Rasulullah SAW keluar lalu menghadap kearah puncaknya, lalu beliau masuk kemudian menghadap kiblat, lalu bersungkur sujud dan memanjangkan sujudnya. Kemudian beliau mengangkat kepalanya lalu bersabda, Sesungguhnya tadi Jibril mendatangiku dan menyampaikan berita gembira kepadaku. Jibril mengatakan, Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengatakan kepadamu, Barangsiapa yang bershalawat untukmu maka aku bershalawat untuknya, dan barangsiapa yang mengucapkan salam kepadamu maka aku mengucapkan 37 Ahmad bin Hanbal, Loc. Cit., jil. 1, h. 191

24 40 salam kepadanya. Maka aku bersujud kepada Allah sebagai kesyukuran. (HR. Ahmad) Berdasarkan hemat peneliti hadis ini merupakan salah satu dalil diantara sekian banyak dalil lain yang menganjurkan kita untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad. Karena bagi siapa saja yang bershalawat satu kali kepada Nabi Muhammad, Allah akan bershalawat kepada orang tersebut sebagai ganjarannya. C. Interaksi Simbolik a. Pengertian Secara etimologi interaksi simbolik terdiri dari dua kata, pertama, interaksi yang berarti; hal saling mempengaruhi. 38 Kedua, simbolik yang berarti; lambang, simbol. 39 Sedangkan pengertian interaksi simbolik secara terminologi adalah interaksi manusia melalui penggunaan simbol-simbol. 40 Jadi yang dimaksud dengan interaksi simbolik adalah hubungan (komunikasi) seseorang dengan orang lain menggunakan simbol. Menurut Mead salah seorang ahli sosiologi mengatakan bahwa orang tak hanya menyadari orang lain tetapi juga mampu menyadari dirinya sendiri Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (ttp.: Balai Pustaka, tt.), h Ibid., h Pip jones, Introducing Social Theory, diterjemahkan oleh Achmad Fedyani Saifuddin, Pengantar Teori-teori Sosial-Dari Teori Fungsionalisme hingga Post-modernisme, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010), cet. 2, h Margaret. M. Poloma, Contemporary Sociological Thoery, diterjemahkan oleh Tim Penerjemah YASOGAMA, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2007), h. 257

25 41 Dengan demikian orang tak hanya berinteraksi dengan orang lain, tetapi secara simbolis dia juga berinteraksi dengan dirinya sendiri. Interaksi simbolik dilakukan dengan menggunakan bahasa dan isyarat. 42 Jika ada seseorang yang bertanya bagaimana mungkin seseorang bisa berinteraksi dengan dirinya sendiri? Contoh sederhana seseorang berinteraksi dengan dirinya sendiri adalah ketika perut seseorang tersebut lapar pasti akan mengeluarkan bunyi (isyarat) dia lemas, lesu tak bertenaga (simbol), itu menandakan perut seseorang sedang berbicara (berinteraksi) dengan pemilik tubuh (body) dengan memberikan tanda (simbol) atau isyarat untuk segera diisi dengan pasokan makanan yang bisa menghilangkan lemas, lesu dan bertenaga lagi. Menurut Heddy Sahri Ahimsa Putra salah satu asumsi dasar Antropologi intrpretatif adalah bahwa manusia adalah animal sybolicum atau hewan yang mampu menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan dari individu satu ke individu yang lain. 43 Menurutnya, simbol di sini diartikan sebagai segala sesuatu yang dimaknai, sehingga pemaknaan merupakan proses yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan memberikan makna inilah yang membedakan manusia dengan binatang dan manusia kemudian mampu berbahasa. 44 Bahasa merupakan sebuah sistem pemaknaan.bahasa sebagai perangkat simbol berupa bunyi yang diproduksi oleh mulut manusia 42 Ibid. 43 Heddy Shri Ahimsa Putra, Op. Cit., h Ibid.

26 42 merupakan perangkat simbol yang paling fundamental dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa tidak akan ada kehidupan sosial, tidak akan ada kebudayaan. Kehidupan sosial yang menghasilkan kebudayaan hanya bisa lahir karena adanya interaksi sosial yang simbolik, dan interaksi simbolik ini hanya dapat berlangsung jika ada bahasa. Prinsip-prinsip dasar interaksi simbolik; 1. Manusia dibekali kemampuan untuk berpikir. 2. Kemampuan berpikir dibentuk oleh interaksi sosial. 3. Dalam interaksi sosial manusia mempelajari arti dan simbol dengan menggunakan kemampuan berpikir mereka tersebut. 4. Makna dan simbol memungkinkan manusia melanjutkan tindakan dan berinteraksi. 5. Manusia mampu mengubah arti dan simbol yang mereka gunakan tergantung situasi dan kondisinya. 6. Jika ada dua pilihan peluang tindakan, manusia akan memilih satu diantara dua yang menguntungkan. 7. Pola tindakan dan interaksi akan membentuk kelompok dan masyarakat. 45 b. Macam-macam Interaksi Simbolik Interaksi simbolik berdasarkan akar historisnya terbagi dua; 1. Pragmatisme 45 Goerge Ritzer, Modern Socialogical Theory, diterjemahkan oleh Triwibowo B. S, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Prenada Media Group, 2014), cet. 1, h. 273

27 43 Pragmatisme adalah pemikiran filsafat yang meliputi banyak hal. Ada beberapa aspek pragmatisme mempengaruhi orientasi sosiologi. 46 Pertama, realitas berada dalam dunia nyata. Jadi realitas itu akan tercipta sendiri saat kita melakukan sesuatu, maksudnya adalah apapun yang kita lakukan setiap saat akan menimbulkan realitas (kejadian yang sedang terjadi) yang baru. Kedua, manusia mendasarkan pengetahuan mereka terhadap sesuatu apabila sesuatu itu telah terbukti berguna bagi mereka. Misalnya, seorang pengendara motor yang sudah pernah mengalami kecelakaan di jalan raya dan ketika terjadi kecelakaan, yang pertama terbentur ke aspal adalah kepalanya. Beruntung saat itu dia mengenakan helm sehingga kepalanya tidak ada sedikitpun lecet apalagi retak. Maka mulai saat itu sang pengendara motor yang kecelakaan tadi menyadari, ternyata helm tersebut yang telah melindungi kepalanya dan pengendara tersebut yang pada awalnya memakai helm hanya karena ada polisi atau karena hanya ada aturan, tetapi setelah kecelakaan itu niat dia memakai helm telah berubah dan memang tulus dari hatinya dan bukan lagi karena takut dengan polisi. Ketiga, manusia mendefenisikan sesuatu baik itu orang, benda berdasarkan kegunaannya bagi mereka. Seperti yang sering didengar yaitu perkataan seorang ibu yang marah kepada anaknya yang tidak 46 Ibid., h. 251

28 44 mengerjakan apa yang disuruhnya Dasar anak ndak baguno 47 Jadi, ia hanya mendefenisikan bahwa anak itu adalah seorang anak yang mau patuh apabila disuruh dan rajin bekerja, seolah-olah terlihat bahwa apabila anak tersebut anak bandel dan tidak mau disuruh maka anak itu bukanlah anaknya walaupun darah daging ia sendiri. Keempat, bila manusia ingin memahami seseorang baik itu dari segi tingkah lakunya, pribadinya maka manusia tersebut akan mendasarkan penilaiannya terhadap seseorang tersebut berdasarkan pekerjaannya. 48 Contohnya, orang komplek akan beranggapan lain (curiga) terhadap seorang wanita yang membawa seorang laki-laki ke kos-kosannya, dan kosan tersebut berada di sekitar komplek mereka. Karena wanita tersebut bekerja di diskotik. 2. Behaviorisme Behaviorisme terbagi 2, yaitu: a. Behaviorisme Radikal (Behaviorisme Watson). Behaviorisme radikal adalah memusatkan perhatian pada perilaku individual yang dapat diamati. 49 Sasaran perhatiannya adalah pada perilaku yang mendatangkan respon. Jadi menurut perpektif behaviorisme radikal tidak ada hubungan antara proses mental dengan perilaku ketika sedang dilakukan dan behaviorisme radikal ini juga mengatakan bahwa manusia sama dengan binatang dalam hal melakukan perilaku. 47 Bahasa Minang dari dasar anak tidak berguna. 48 Ibid. 49 Ibid., h. 253

29 45 b. Behaviorisme Psikologi (Behaviorisme Mead). Behaviorisme psikologi bukan hanya memperhatikan perilaku individual yang diamati tetapi juga memperhatikan perilaku yang tak tampak (psikologi). 50 Menurut Mead dalam mengamati individu (seseorang) kita tidak hanya memperhatikan apa yang tampak (perilaku) tetapi juga harus memperhatikan mental sang pelaku (psikologi) dan menurut Mead dalam berperilaku mental inilah yang membedakan manusia dengan binatang. Dalam berperilaku binatang hanya akan mengedepankan nafsunya sedangkan manusia dalam bertindak akan mengukur sesuatu yang akan dikerjakannya dengan jiwanya (psikologi). c. Fungsi Teori Interaksi Simbolik 1) Teori interaksi simbolik berfungsi sebagai salah satu barometer bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian dimasyarakat dalam menentukan karakteristik masayarakat tersebut. 2) Teori interaksi simbolik merupakan buku panduan bagi seorang peneliti dalam melihat realitas yang terjadi sebelum mengambil keputusan dan kesimpulan. d. Tujuan Teori Interaksi Simbolik 1) Untuk dapat memahami makna yang terkandung dalam simbol-simbol yang digunakan masyarakat dalam berinteraksi. 50 Ibid.

30 46 2) Agar tidak tersalah dalam memahami simbol yang digunakan masyarakat. 3) Agar masyarakat bisa menciptakan simbol tersendiri yang mana mereka yang berada di daerah itu memahami makna dari simbol yang mereka gunakan. e. Pemaknaan tentang Teori Interaksi Simbolik Harus diakui bahwa gagasan Mead dalam buku Mind, Self, and Society, mengungkapkan bahwa pada dasarnya tindakan sosial manusia terdiri dari empat tahap, yakni (1) impulse, (2) perception, (3) manipulation, dan (4) consummation. 51 Tahap impulse adalah tahap ketika manusia menangkap fenomena diluar dirinya sejak dari lahir. Ini adalah tahap ketika seseorang menangkap fenomena (kejadian-kejadian) yang baru dirasakan dan dilihat seseorang. Tahap perception ini adalah seseorang sedang memilih (menyeleksi) tindakan disekitar yang akan diamalkan. Tahap manipulation ini adalah tahap seseorang apa yang harus dilakukan setelah memilih kondisi (contoh) yang diamalkan. Tahap consummation ini adalah pengamalan terhadap apa yang dipilih untuk pemecahan masalah. 52 Pemaknaan terhadap interaksi simbolik akan memunculkan beberapa premis; 1) Pikiran (mind) Pikiran yang didefenisikan Mead sebagai proses percakapan seseorang dengan dirinya sendiri, tidak ditemukan di dalam diri 51 Agus Maladi Irianto, Interaksionisme Simbolik Pendekatan Antropologis Merespons Fenomena Keseharian, (Semarang: Gigih Pustaka Mandiri, 2015), cet. 1, h Ibid.

31 47 individu; pikiran adalah fenomena sosial. Pikiran muncul dan berkembang dalam proses sosial dan merupakan bagian integral dari proses sosial. 53 Maksudnya adalah manusia akan mencari jalan keluar dari masalah yang dia hadapi, yakni dengan melibatkan pikiran atau berfikir, sebagaimana contoh yang telah penulis terangkan di atas. 2) Citra Diri (self image) Citra diri adalah sesorang akan bertindak (melakukan) sesuatu tergantung penilaian orang lain terhadap dirinya. 54 Jika orang lain menilainya seorang yang baik maka dia akan terdorong untuk terus melakukan yang baik tersebut. Tetapi, apabila seseorang menilainya sebagai seorang yang tidak baik maka itu akan menyebabkan dia semakin kehilangan kepercayaan diri dan itu akan mendorong dia untuk selalu melakukan hal buruk tersebut. Contoh, hubungan murid sekolah dasar dengan gurunya. Ada dua orang murid laki-laki, anak laki-laki yang pertama yang duduk penuh perhatian di bangku tedepan, berkelakuan baik dan sopan, nampaknya akan dianggap sebagai murid yang pintar dan rajin. Sebaliknya, anak laki-laki yang kedua yang duduk dibelakang, nampaknya kurang perhatian dan malas, akan dinilai sebagai murid yang kurang baik atau bodoh. Dalam hal ini sekalipun murid-murid tersebut sebenarnya memiliki kemampuan yang sama, guru tetap memutuskan mereka tidak sama, 53 George Ritzer, Op.Cit., h Pip jones, Op. Cit., h. 142

32 48 dan akibatnya mereka diperlakukan berbeda. Anak laki-laki yang pertama akan didorong agar terus rajin belajar, sedangkan anak laki-laki yang kedua itu dihukum dan diawasi kelakuannya. Reaksi (tindakan) guru yang berbeda ini akan mempengaruhi anak-anak itu dalam memandang diri mereka sendiri. Dipacu oleh dorongan dan dukungan guru, anak laki-laki yang pertama belajar lebih keras dan mencapai potensi tertingginya. Sebaliknya anak laki-laki yang kedua karena dinilai oleh guru dia sebagai seorang yang tidak mampu (bodoh,nakal), anak kedua itu malah semakin malas dan semakin kurang memperhatikan pelajaran. Dalam contoh di atas seorang guru harusnya memperlakukan dan mendorong kedua anak itu sama, sehingga konsekuensi yang lebih positif banyak terjadi pada citra diri anak laki-laki kedua tersebut. 3) Masyarakat (society) Masyarakat berarti proses tanpa henti yang mendahului pikiran dan diri. Masyarakat mencerminkan sekumpulan tanggapan terorganisasi yang diambil alih oleh individu. Menurut pengertian ini masyarakat mempengaruhi mereka, memberi mereka kemampuan melalui kritik diri, untuk mengendalikan mereka sendiri. 55 Kenapa dikatakan masyarakat mendahului pikiran dan diri individu? Karena sebenarnya jauh sebelum individu (seorang manusia) dan pikirannya ada (hadir ke 55 George Ritzer,Op. Cit., h. 271

33 49 bumi) masyarakat itu sendiri sudah ada. Bahkan Mead mengatakan tindakan komunitas tertuju pada individu berdasarkan keadaan tertentu. Jadi, menurut Mead seorang anak (individu) yang baru lahir dan hidup di lingkungan pasar, merupakan suatu hal yang lumrah baginya apabila berbicara dengan nada yang agak keras. Karena faktor lingkungan dan masyarakat yang mempengaruhinya.

BAB V PELAKSANAAN SELEBRASI SUJUD SYUKUR OLEH PEMAIN SEMEN PADANG FC (FOOTBALL CLUB)

BAB V PELAKSANAAN SELEBRASI SUJUD SYUKUR OLEH PEMAIN SEMEN PADANG FC (FOOTBALL CLUB) BAB V PELAKSANAAN SELEBRASI SUJUD SYUKUR OLEH PEMAIN SEMEN PADANG FC (FOOTBALL CLUB) Bab ini akan menjelaskan tentang tata cara pelaksanaan selebrasi sujud syukur yang dilakukan oleh Pemain, pelatih dan

Lebih terperinci

RISALAH AQIQAH. Hukum Melaksanakan Aqiqah

RISALAH AQIQAH. Hukum Melaksanakan Aqiqah RISALAH AQIQAH Hukum Melaksanakan Aqiqah Aqiqah dalam istilah agama adalah sembelihan untuk anak yang baru lahir sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT dengan niat dan syarat syarat tertentu. Oleh

Lebih terperinci

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya. Aqiqah Kelahiran seorang anak bagi sebuah keluarga akan menambah kebahagiaan dan kerukunan rumah tangga. Mengikut sunnah Rasulullah SAW mengadakan aqiqah dan memberikan dagingnya sebagai sedekah kepada

Lebih terperinci

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa

Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor Ternyata Hari Jum at itu Ternyata Hari Jum at itu Istimewa Penyusun: Ummu Aufa Muraja ah: Ustadz Abu Salman Saudariku, kabar gembira untuk kita

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERSEPSI DAN METODE PENDEKATAN HADIS

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERSEPSI DAN METODE PENDEKATAN HADIS BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERSEPSI DAN METODE PENDEKATAN HADIS A. Persepsi Ada tiga hal yang perlu diurai dalam pembahasan persepsi, antara lain pengertian persepsi, faktor-faktor pembentuk persepsi

Lebih terperinci

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf I TIKAF Pengertian I'tikaf Secara harfiyah, I tikaf adalah tinggal di suatu tempat untuk melakukan sesuatu yang baik. Dengan demikian, I tikaf adalah tinggal atau menetap di dalam masjid dengan niat beribadah

Lebih terperinci

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Mari sholat berjamaah Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Jangan Sia-Siakan Shalat Allah SWT berfirman:. Maka datanglah sesudah mereka,

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Khutbah Pertama???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan shalat dalam agama islam sangat tinggi dibanding dengan ibadah yang lainya. Dan shalat merupakan pondasi utama bagi tegaknya agama islam atau keislaman seseorang.

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah

Lebih terperinci

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Adab dan Keutamaan Hari Jumat Adab dan Keutamaan Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

Keistimewaan Hari Jumat

Keistimewaan Hari Jumat Keistimewaan Hari Jumat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

E١١٧ J١٠٩ W F : :

E١١٧ J١٠٩ W F : : [ ] E١١٧ J١٠٩ W F : : א MEMBERI KABAR GEMBIRA Berilah kemudahan dan jangan menyusahkan, berilah kabar gembira dan janganlahengkau membuat orang men jauh (Tabsyir atau memberi kabar gembira) adalah slogan

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Dalam pembahasan ini ada tiga persoalan yang akan kami ketengahkan: 1. Hukum membaca sebagian Al-Quran dalam khutbah. 2.Kadar minimal Al-Qur an yang dibaca

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : : Hikmah (Bijaksana) "Dan barangsiapa yang diberikan hikmah maka sungguh ia telah diberikan kebaikan yang banyak." Sesungguhnya orang yang mempunyai niat yang baik dan ibadah yang benar, kebaikannya

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA * Hari ini kita telah melewati pertengahan Rajab Beberapa hari lagi kita bertemu dengan 27 Rajab, yang oleh sebagian besar muslim di Indonesia diyakini sebagai tanggal

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

Menyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto Menyikapi Fenomena Gerhana Oleh: Muhsin Hariyanto Banyak kalangan, utamanya masyarakat awam, yang kurang memahami bagaimana menyikapi fenomena (alami) gerhana, baik (gerhana) matahari atau pun bulan. Bahkan

Lebih terperinci

Penyembelihan Hewan. Aspek Fikih

Penyembelihan Hewan. Aspek Fikih Aspek Fikih Penyembelihan Hewan 5 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat menjelaskan tata cara penyembelihan hewan, menjelaskan ketentuan akikah dan kurban serta dapat

Lebih terperinci

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer JAGALAH ALLAH NISCAYA ALLAH MENJAGAMU Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas ra ia mengatakan, Pada suatu hari ak pernah dibonceng dibelakang Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam, lalu beliau bersabda, Wahai anak

Lebih terperinci

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Istiqomah. Khutbah Pertama: Istiqomah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????..???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan Jawa yang tidak bisa lepas dari pengaruh Hindu-Budha, Cina, Arab (Islam) dan Barat telah menjadikan Jawa sebagai tempat persilangan budaya antar etnik secara

Lebih terperinci

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????...????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

3 Wasiat Agung Rasulullah

3 Wasiat Agung Rasulullah 3 Wasiat Agung Rasulullah Dalam keseharian kita, tidak disangsikan lagi, kita adalah orang-orang yang senantiasa berbuat dosa menzalimi diri kita sendiri, melanggar perintah Allah atau meninggalkan kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam dan sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Sedangkan hadis sebagai pernyataan, pengalaman, taqriri dan hal ihwal Nabi

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

TENTANG MA MUM MASBUQ

TENTANG MA MUM MASBUQ MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

10 114, Sujud Syukur dan Sujud Tilawah Daftar Bahasan Pengertian Hal-Hal yang Mengharuskan Sujud Sahwi Cara Melaksanakan Sujud Syukur Pengertian Sujud Syukur Cara Melakukan Sujud Syukur Sujud Tilawah Pengertian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH 95 BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH A. Analisis Komparatif al-qurt{ubi> dan Sayyid Qut{b 1. Analisis Komparatif Surat al-a raf ayat 206 Al-Qurtu{bi> dalam

Lebih terperinci

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya

Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Puasa Sunah Asyura: Waktu dan Keutamaannya Tidak Sedikit manusia bertanya, bagaimanakah puasa sunah Asyura itu? Dan kapankah pelaksanaannya? Dalil-Dalilnya: Berikut ini adalah dalil-dalil puasa tersebut:

Lebih terperinci

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH Ust. H. Ahmad Yani, MA Kondisi Manusia Menghadapi Musibah Setiap manusia di Dunia ini pasti pernah melewati masa-masa ujian dari Allah SWT. Beragam ujian yang dialami manusia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah. Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian hadits tentang Hadis-Hadis Tentang Aqiqah Telaah Ma anil Hadits yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, dengan rumusan masalah yang tercantum dalam

Lebih terperinci

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini: الحمد هلل والصالة والسالم على رسول اهلل بعد: أما Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini: Melihat adanya semangat dari saudara-saudara kami dalam melakukan kebaikan,

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab

B A B I P E N D A H U L U A N. Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab 1 B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Puasa di dalam Islam disebut Al-Shiam, kata ini berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti : Menahan diri dari makan, minum dan hubungan seksuil

Lebih terperinci

E٧٦ J٧٣ W F : :

E٧٦ J٧٣ W F : : [ ] E٧٦ J٧٣ W F : : BERANI Sesungguhnya sang pemberani dari kami sungguh yang sejajar dengannya Ketika agama seseorang merupakan yang paling mulia di sisinya di dunia ini, dalam membelanya tentu sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shalat merupakan salah satu ibadah yang diwujudkan dengan perbuatan-perbuatan yang disertai dengan ucapan-ucapan dan do a sebagai upaya untuk mendekatkan diri

Lebih terperinci

Bahaya Minuman Keras. Khutbah Pertama:

Bahaya Minuman Keras. Khutbah Pertama: Bahaya Minuman Keras Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116] Untuk selamat dari siksa neraka, mungkin adalah suatu yang sangat mustahil bagi kita karena memang Mayoritas manusia memang tersesat.dalam Al-Qur an sendiri sudah menegaskan hal itu. Jika kamu mengikuti

Lebih terperinci

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua isi alam ini diciptakan oleh Allah swt. untuk kepentingan seluruh umat manusia. Keadaan tiap manusia berbeda, ada yang memiliki banyak

Lebih terperinci

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan menjadi sebab dari terkabulnya doa. 6. Mendapatkan keberkahan

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Bulan Dzulhijjah Keutamaan Bulan Dzulhijjah Di dalam perjalanan hidup di dunia ini, kita akan menjumpai hari-hari yang Allah Subhanahu wa Ta ala berikan keutamaan di dalamnya. Yaitu dengan dilipatgandakannya balasan amalan

Lebih terperinci

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits: KHUTBAH JUM AT Khutbah Jum'at adalah salah satu rukun dari shalat Jum'at. Nabi menganjurkan kita untuk mendengarkan khutbah Jum'at. Bahkan pahala shalat Jum'at kita akan gugur ketika kita berbicara saat

Lebih terperinci

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189) Kitab Hudud 1. Hudud pencurian dan nisabnya Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189) Hadis

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. 6 Nama Lain Ramadhan dan Bagaimana Berinteraksi dengannya. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. 6 Nama Lain Ramadhan dan Bagaimana Berinteraksi dengannya. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla yang telah mengaruniakan nikmat terbesar kepada kita; nikmat iman dan Islam. Nikmat itu takkan pernah tergantikan nilainya dengan

Lebih terperinci

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam ) I. Mukadimah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahulloh berkata : - - :...

Lebih terperinci

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H Pengantar: Ramadhan 1434 H segera tiba. Sepantasnya kaum Muslim bergembira menyambutnya. Sebab di dalamnya penuh dengan pahala. Apa yang harus dilakukan dan bagaimana kaum Muslim bisa meraih ketakwaan.

Lebih terperinci

: : :

: : : [ ] : : : : Terjadinya kekacauan, pecahnya golongan dan waktu terbuang siasia. Dan ketika menyelidi sumber utamanya, engkau menemukan kecahatan pertama berawal dari kata-kata kotor, atau tuduhan kemarahan,

Lebih terperinci

E٤٢ J٣٣ W F : :

E٤٢ J٣٣ W F : : [ ] E٤٢ J٣٣ W F : : Masyarakat yang bersih, yang tidak dipenuhi berbagai berita adalah masyarakat yang selamat serta terjaga, dan yang melakukan maksiat tetap tertutup dengan tutupan Allah atasnya hingga

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Untuk Berdoa Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

[ ] E٣٢٧ J٣١٩ W F : : Al- HAYA' (Sifat PEMALU) "al Haya' ( Rasa malu) tidak datang kecuali dengan kebaikan." Sesungguhnya di antara fenomena keseimbangan dan tanda-tanda kesempurnaan dalam tarbiyah bahwa

Lebih terperinci

Shalat Jum'at. Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad

Shalat Jum'at. Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad Shalat Jum'at Disusun Oleh: Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah At Tuwaijry Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Abu Ziyad التويجري صلاة الجمعة محمدبن ا براهيم بنعبد ا Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat

Lebih terperinci

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin

Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin Hukum Berkabung Atas Kematian Raja dan Pemimpin حكم لا حد بل مللو لزعما [ Indonesia Indonesian ند نيn ] Penyusun : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko

Lebih terperinci

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Pendahuluan SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tercurah kepada nabi kita Muhammad yang telah menyampaikan risalah dengan

Lebih terperinci

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Kehidupan Seorang Pembelajar

Kehidupan Seorang Pembelajar Kehidupan Seorang Pembelajar Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal [ Indonesia Indonesian ] Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz Rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal AG Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430 ( ) www.binbaz.org.sa

Lebih terperinci

Interaksi dengan Al Qur'an

Interaksi dengan Al Qur'an Pengajian Muslimah Kalam Desember 2013 Interaksi dengan Al Qur'an Ratna Widyastuti Interaksi dengan Al Qur'an Pendahuluan Keutamaan membaca Al Qur'an Keutamaan mengkhatamkan Al Qur'an Tilawah Tadarus Pendahuluan

Lebih terperinci

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

SABAR ANUGERAH TERINDAH "SABAR ANUGERAH TERINDAH" Marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan sebenar-benar taqwa, mengamalkan syariat di segenap sudut kehidupan di samping melaksanakan segala tuntutan perintah Allah dan menghindari

Lebih terperinci

KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) 2014 TINGKAT PROVINSI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR

KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) 2014 TINGKAT PROVINSI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROPINSI JAWA TIMUR Petunjuk: Berdoalah sebelum bekerja Hindari segala bentuk kecurangan Tidak diperkenankan membawa dan mengoprasikan HP, dan alat elektronika sejenis selama proses perlombaan Waktu yang tersedia 120 menit,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid BAB IV ANALISIS A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid Mazhab Syafi i dan mazhab Hanbali berpendapat bahwa wakaf adalah melepaskan

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan

Lebih terperinci

Bismillahirrahmanirrahim

Bismillahirrahmanirrahim Bismillahirrahmanirrahim Allah Ta ala berfirman (yang artinya), Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya (QS. Al Mu`minun : 1-2) Allah Ta ala juga

Lebih terperinci

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:?????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014

Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 Sambutan Presiden RI Pd Silaturahmi dg Peserta Musabaqah Hifzil Quran, tgl 14 Feb 2014, di Jkt Jumat, 14 Pebruari 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SILATURAHMI DENGAN PARA PESERTA MUSABAQAH

Lebih terperinci

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IX MACAM - MACAM SUJUD : 6. Memahami macam-macam sujud Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah. 6.2. Menjelaskan tatacara

Lebih terperinci

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Akhlak Rasulullah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????:???????????????????????

Lebih terperinci

: :

: : [ ] : : Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah. Shalat witir merupakan ibadah yang paling agung di sisi Allah. Sehingga sebagian ulama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai

Lebih terperinci

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46). Ikhlas oleh Islisyah Asman* Jika ada pengemban dakwah merasa kering jiwanya, gersang ukhuwah, keras hati, hasad, banyak berselisih dan beda pendapat dengan yang lain, mengarah ke permusuhan, berarti ada

Lebih terperinci

Umur Untuk Amal Shaleh

Umur Untuk Amal Shaleh Umur Untuk Amal Shaleh Khotbah Jumat:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????:???????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya: Lailatul Qadar Malam Lailatul Qadar ialah malam diturunkan Al-Qur an dan dirinci segala urusan manusia seperti rezeki, kematian, keberuntungan, hidup dan mati. Malam itu ada di setiap bulan Ramadhan. Allah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain hadits diatas ada juga hadits lain yang diriwayatkan oleh Ummi Qais binti Mihshan r.a. berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Selain hadits diatas ada juga hadits lain yang diriwayatkan oleh Ummi Qais binti Mihshan r.a. berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat pada umumnya menerima perbedaan cara pensucian dan jenis najis urin bayi laki-laki dan perempuan yang baru mengkonsumsi air susu ibu (ASI) dengan

Lebih terperinci

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram. Marah Yang Terpuji Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin [ Indonesia Indonesian ] Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Terjemah : Mohammad Iqbal Ghazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

Lebih terperinci

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Disebarluaskan melalui: Website:    November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL Judul Penyusun : Al-Qur an Kitabku : Ummu Abdillah al-buthoniyyah Desain Sampul : Ummu Abdillah al-buthoniyyah Disebarluaskan melalui: Website: e-mail: raudhatul.muhibbin@yahoo.co.id November, 2008 TIDAK

Lebih terperinci

Perdagangan Perantara

Perdagangan Perantara Perdagangan Perantara Diriwayatkan dari Hakim bin Hazzam dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Biarkan Allah memberi rizki kepada sebagian manusia dari sebagian yang lain. Maka, jika seorang

Lebih terperinci

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702 M), lahir seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan maulid Rasulullah

Lebih terperinci

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah menurunkan al-qur an sebagai pedoman dan kitab suci bagi manusia (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan ibadah,

Lebih terperinci

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Keutamaan Bulan Dzul Hijjah Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan.

Aku telah meminta hujan dengan Majaadiihus Samaa yang dengannya hujan diturunkan. Keutamaan Istighfar Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????

Lebih terperinci

MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M

MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M MENGGAPAI BERKAH IBADAH HAJI DAN IBADAH QURBAN 1438 H/ 2017 M Oleh M. Askari Zakariah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mawaddah Warrahmah Kolaka 2017 Sidang Jamaah Jum at yang berbahagia Puji Syukur

Lebih terperinci

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Macam-Macam Dosa dan Maksiat Macam-Macam Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????????????????:????????????????

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan studi analisis pemikiran Imam Syafi i tentang kehujjahan hadis dalam kitab Ar-Risālah dapat ditarik kesimpulan menjadi beberapa point. Pertama, Hadis wajib

Lebih terperinci

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran

Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran Jadilah Orang Yang Dekat Dengan Alquran Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci