MEMAHAMI KEMISKINAN MENURUT TIPOLOGI WILAYAH DI PROVINSI GORONTALO
|
|
- Susanto Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DR. AGUSSALIM, SE, MS. MEMAHAMI KEMISKINAN MENURUT TIPOLOGI WILAYAH DI PROVINSI GORONTALO Makassar, 9 Mei 2018
2 OUTLINE Penjelasan singkat tentang kajian; Overview dinamika kemiskinan di Provinsi Gorontalo; Temuan lapangan menurut tipologi wilayah; Kesimpulan umum dan rekomendasi kebijakan.
3 Penjelasan Singkat Tentang Kajian
4 Riset Kolaboratif BAPPPEDA PROV. GORONTALO TENAGA AHLI (UNHAS) ENUMERA- TOR (UNG) TIM PENELITI (UNG)
5 Gagasan Awal Kajian: Dua Tantangan Angka kemiskinan yang masih relatif tinggi dan penurunan angka kemiskinan yang berjalan lambat.
6 Tujuan Kajian Memotret dan memahami kondisi dan karakteristik kemiskinan; Mengetahui akses penduduk miskin terhadap layanan publik dan sumberdaya; Memahami lingkungan yang berpengaruh terhadap terjadinya kemiskinan dan partisipasi sosial penduduk miskin. Mengidentifikasi potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh kaum miskin untuk memperbaiki kehidupan mereka; Merekomendasikan upaya penanggulangan kemiskinan.
7 Lokus Kajian: Tiga Tipologi Wilayah PERKOTAAN PERDESAAN PESISIR
8 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif-kualitatif yang dilengkapi dengan analisa kuantitatif terhadap data sekunder. Analisis kualitatif digunakan untuk menggali informasi yang lebih mendalam yang tidak bisa ditangkap oleh data-data statistik makro dalam analisis kuantitatif. Pada umumnya, penelitian dan kajian tentang kemiskinan menggunakan metode deskriptif-kualitatif.
9 Lokasi Pengambilan Data Teknik penarikan sampel lokasi: multistage area sampling No. Tipologi Kabupaten/Kota Kecamatan Kelurahan/Desa Wilayah 1. Perkotaan Kota Gorontalo Kota Barat Lekobalo 2. Perdesaan Kab. Boalemo WonosarI Saritani Kab. Pohuwatu Pattilanggio Balayo Kab. Gorontalo Pulubala Toyidito 3. Pesisir Kab. Gorontalo Utara Kuandang Tihengo Kab. Bone Bolango Kabila Bone Huangobotu
10 Overview Kemiskinan di Provinsi Gorontalo
11 DKI Jakarta Bali Kalimantan selatan Bangka Belitung Kalimantan Tengah Banten Kepulauan Riau Kalimantan Timur Maluku Utara Sumatera Barat Kalimantan Utara Riau Kalimantan Barat Sulawesi Utara Jambi Jawa Barat Sulawesi Selatan Sumatera Utara Indonesia Sulawesi Barat Jawa Timur Sulawesi Tenggara Jawa Tengah DI Yogyakarta Sumatera Selatan Lampung Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Bengkulu Aceh Gorontalo Maluku Nusa Tenggara Timur Papua Barat Papua Komparasi Kemiskinan Antar Provinsi
12 Jumlah Penduduk Miskin Komparasi Kemiskinan di Indonesia 5,000,000 4,500,000 4,000,000 Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 Sumut 1,500,000 Lampung NTT 1,000,000 Sumsel Banten Sulsel NTB Aceh Papua Riau DIY 500,000 DKI Jkt Sumbar Sulteng Bengkulu Maluku Lampung Kalbar Kalsel Papua Barat Kalteng Kaltim Jambi Sulbar Sultra Bali Babel Malut KaltaraSulut Gorontalo Persentase Penduduk Miskin
13 Jumlah Penduduk Miskin Komparasi Kemiskinan di Pulau Sulawesi, Maret 2017 Persentase Penduduk Miskin Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat 0.00 Jumlah Persentase
14 Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin Perkembangan Kemiskinan di Prov. Gorontalo 300, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , Jumlah Maret 2011 Persentase Maret 2012 Maret 2013 Maret 2014 Maret 2015 Maret 2016 Maret 2017
15 Perkembangan Kemiskinan Menurut Wilayah Perkotaan Perdesaan Maret 2014 Sept 2013 Maret 2013 Sept 2012 Maret 2012 Sept 2011 Maret Perkotaan Perdesaan
16 Perkembangan Kemiskinan: P1 dan P Maret 2017 Maret 2016 Maret 2015 Maret 2014 Maret 2013 Maret 2012 Maret P1 P2
17 Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin Angka Kemiskinan Menurut Kab./Kota, , ,000 70,000 60,000 50,000 78, ,000 30,000 20,000 10,000 32,290 31,660 27,800 20, , Bualemo Gorontalo Pohuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo 0 Jumlah Persentase
18 Perkembangan Kemiskinan Menurut Kab./Kota Bualemo Gorontalo Pohuwato Bone Bolango Gorontalo Utara Kota Gorontalo
19 Kemiskinan Vs Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi yang melambat telah menyulitkan upaya pengentasan kemiskinan.
20 Dinamika Pertumbuhan Ekonomi Meskipun masih berada di atas angka Nasional, namun pertumbuhan ekonomi Gorontalo cenderung melambat dalam empat tahun terakhir
21 Tingkat Pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Gorontalo berada di bawah angka Nasional, dan menurun cukup tajam pada PROVINSI Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Indonesia Gorontalo Indonesia
22 Kendala Fiskal Upaya penanggulangan kemiskinan menjadi tidak mudah karena kapasitas fiskal yang relatif terbatas.
23 Belanja Daerah Menurut Klasifikasi Ekonomi Struktur belanja daerah, didominasi oleh belanja barang dan jasa serta belanja lainnya dengan kecenderungan yang meningkat. Namun proporsi belanja modal cenderung menurun di ,600,000,000, % 1,400,000,000, % 1,200,000,000, ,000,000,000, ,922,957,084 80% 70% 60% 18,61% 800,000,000, % 600,000,000, ,000,000, ,000,000, Belanja Lainnya Belanja Modal Belanja Barang dan Jasa Belanja Pegawai 40% 30% 20% 10% 0% Belanja Lainnya Belanja Modal Belanja Barang dan Jasa Belanja Pegawai
24 Temuan Lapangan Menurut Tipologi Wilayah
25 Rata-rata Jumlah ART 5,54 Perkotaan Perdesaan Pesisir 6 5 6
26 Kelompok Umur ART Kelompok Umur Perkotaan Perdesaan Pesisir Total < 5 tahun 10, tahun 15, tahun 21, tahun 48, > 57 tahun 5, Total
27 Keadaan SDM RTM Tidak pernah sekolah Tidak tamat SD 0.13 Tamat SD SLTP SLTA Perguruan tinggi Tidak pernah sekolah Tidak tamat SD Tamat SD SLTP SLTA Perguruan tinggi Perkotaan Perdesaan Pesisir
28 Keadaan SDM RTM (Lanj ) Melek Huruf Buta Huruf 0 Perkotaan Perdesaan Pesisir Melek Huruf Buta Huruf
29 Kondisi Ketenagakerjaan RTM Perkotaan Perdesaan Pesisir Tidak Bekerja Bekerja Tidak Bekerja Bekerja
30 Pengeluaran RTM 1,800,000 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000, , , , , ,677,641 1,469,040 1,498,821 1,349,782 Perkotaan Perdesaan Pesisir Rata-rata
31 Komposisi Pengeluaran RTM Makanan Non-Makanan Perkotaan Perdesaan Pesisir
32 Keadaan Tempat Tinggal RTM Kondisi Tempat Tinggal Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata < 24 M M Luas lantai bangunan 45 M >45 M Total Semen Tanah Jenis lantai tempat Kayu Murahan tinggal Lainnya Total Jenis dinding tempat tinggal Jenis atap tempat tinggal Papan Bambu Rumbia Lainnya Total Seng Genteng Rumbia Lainnya Total
33 Keadaan Tempat Tinggal RTM (Lanj ) Fasilitas buang air besar Sumber penerangan rumah Sumber air bersih Bahan bakar untuk memasak Kondisi Tempat Tinggal Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata Umum Milik Sendiri Lainnya Total PLN Genset Desa Petromax Lainnya Total ST STT Air Sungai Air Hujan Lainnya Total Gas 51, Minyak 18, Kayu Bakar 29, Lainnya Total
34 Akses Terhadap Pendidikan Jarak rumah ke sekolah Alasan tidak sekolah Rincian Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata < 1 Km Km >5 Km Total Anggota rumah tangga usia sekolah yang masih bersekolah Anggota rumah tangga usia sekolah yang tidak sekolah Menerima bantuan sekolah Jauh Tidak ada biaya Membantu orang tua Lainnya Total
35 Akses Terhadap Kesehatan Tempat berobat ketika sakit Rincian Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata Puskesmas Poliklinik Dukun Lainnya Total Memiliki asuransi (BPJS, lainnya) Tidak memiliki asuransi Total Jarak rumah ke puskesmas < 1 Km Km > 5 Km Total
36 Aset RTM Kepemilikan bangunan tempat tinggal Aset lainnya Aset Rumah Tangga Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata Milik Sendiri Sewa Milik Keluarga/ Pinjam Lainnya Total Motor Sepeda Emas TV Kulkas Hewan Ternak Lainnya ART memiliki tabungan
37 Partisipasi Sosial Anggota rumah tangga yang terlibat dalam organisasi sosial Keaktifan Jenis kegiatan yang selalu terlibat Pernah mengikuti kegiatan lainnya Uraian Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata Kelompok tani Kelompok nelayan Dasawisma Lainnya Tidak terlibat Total Sangat aktif Aktif Tidak aktif Total Gotong royong Pengajian 33, Arisan 41, Lainnya Total Musrenbang Pertemuan RT/RW 54, Pertemuan desa/kel. 29, Pengurus masjid 4, Lainnya 4,
38 Lingkungan Sosial Memperoleh bantuan dari lingkungan sekitar Tetangga peduli ketika kita membutuhkan bantuan Bantuan yang sering diminta pada tetangga Pernah mengikuti kegiatan lainnya Memperoleh perlakuan tidak menyenangkan ketika meminta bantuan tetangga Uraian Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata Ya Tidak Total Peduli Tidak Total Pinjaman uang Makanan Lainnya Total Musrenbang Pertemuan RT/RW 54, Pertemuan desa/kel. 29, Pengurus masjid 4, Lainnya 4, Pernah Tidak pernah Total
39 Potensi dan Peluang Rincian Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata Memiliki keterampilan Pertukangan Menjahit Jenis keterampilan Perbengkelan dimiliki Kerajinan, olahan makanan, dll. Kegiatan ekonomi yang berkembang disekitar tempat tinggal yang memungkinkan untuk terlibat Usaha yang ingin dilakukan jika mendapat bantuan modal Total Pertukangan Perdagangan Usaha kerajinan Pengolahan komoditas Lainnya Total ,07 Pertukangan Perdagangan Usaha kerajinan Lainnya Total Pernah memiliki usaha yang kemudian macet Tidak pernah memiliki usaha Total
40 Bantuan yang pernah diterima RTM Rincian Perkotaan Perdesaan Pesisir Rerata Memperoleh bantuan 1 tahun terakhir Pemerintah Sumber bantuan berasal Swasta Lembaga non pemerintah Lainnya Total Beras (raskin) Uang tunai (BLT) Perbaikan rumah Bantuan pernah diterima Pendidikan dari pemerintah Kesehatan Hewan ternak Saprodi Lainnya Bantuan yang pernah diterima dari dunia usaha / pihak lainnya Masalah dalam memperoleh bantuan Uang tunai Perbaikan rumah Pendidikan Kesehatan Hewan ternak Saprodi Lainnya Terlalu berbelit Sering terlambat Tidak sesuai seharusnya Lainnya Total
41 Kesimpulan Umum dan Rekomendasi Kebijakan
42 Temuan Umum Kerentanan rumah tangga terhadap kemiskinan tampaknya berasosiasi dengan aspek wilayah, dimana rumah tangga yang berdomisili pada wilayah perdesaan memiliki kerentanan yang lebih tinggi dibanding rumah tangga yang berdomisili pada wilayah perkotaan dan pesisir. Dari hasil survey di tiga tipologi wilayah, secara umum dapat disimpulkan bahwa kondisi kemiskinan pendapatan (income poverty) dan kemiskinan non pendapatan (non-income poverty), lebih dominan terlihat pada rumah tangga miskin di wilayah perdesaan ketimbang di wilayah perkotaan dan pesisir.
43 Kesimpulan Umum: Kombinasi Penyebab Kemiskinan Besarnya beban tanggungan kepala rumah tangga miskin (ratarata 5,5 jiwa) Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (tercermin dari tingkat pendidikan); Tingginya proporsi anggota rumah tangga miskin yang tidak bekerja; Rendahnya balas jasa ekonomi yang diterima dari pekerjaan; Tidak memiliki keahlian dan keterampilan; Tidak memiliki pengalaman berusaha secara mandiri; Tidak bisa melihat peluang yang bisa dimanfaatkan;
44 Kesimpulan Umum: Potensi yang bisa dimanfaatkan Tempat tinggal sebagian besar milik sendiri; Lebih dari setengah anggota RTM berada pada usia produktif; Meski terbatas, RTM memiliki aset; Lingkungan sekitar RTM memiliki kepedulian sosial; Penduduk miskin berpartisipasi secara sosial; Bisa mengidentifikasi jenis bantuan yang dibutuhkan.
45 Pada Level Makro Menjaga sustainabilitas pertumbuhan sektor pertanian; Mengembangkan industri manufaktur, terutama agro-industri; Menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian harga; Mendorong masyarakat untuk bekerja pada lapangan pekerjaan yang lebih produktif; Mengalokasikan anggaran pemerintah yang lebih signifikan untuk belanja modal, dsb.
46 Pada Level Mikro... PENGURANGAN BEBAN PENGELUARAN PENINGKATAN KUALITAS SDM PENYEDIAAN MODAL/BANTUAN USAHA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR FISIK
47 Pada Level Mikro... (Lanj...) Mengurangi beban pengeluaran RTM melalui bantuan bahan makanan, pendidikan, kesehatan, dll. Meningkatkan akses RTM terhadap pendidikan (membangun sarana pendidikan, mengembalikan anak putus sekolah ke bangku sekolah, dll.) Memberantas butu huruf terutama bagi mereka yang berada pada usia produktif; Memberikan berbagai jenis pelatihan keterampilan; Memberikan bantuan modal yang disertai dengan pendampingan dan pembinaan;
48 Pada Level Mikro... (Lanj...) Memperbaiki kondisi fisik rumah tempat tinggal dan lingkungan; Memastikan semua jenis bantuan benar-benar sampai di RTM; Mendorong stakeholder lainnya, terutama sektor swasta, untuk terlibat dalam upaya penanggulangan kemiskinan; Mengkoordinasikan penanggulangan kemiskinan dengan kabupaten/kota dan OPD; Melakukan evaluasi atas pelaksanaan intervensi penanggulangan kemiskinan, termasuk pelaksanaan Perda, kelembagaan TNPK, pelaksanaan SPKD, dll.
49 Terima Kasih DR. AGUSSALIM, SE, MS. Faks. (0411) HP
50 Riwayat Pekerjaan: Dosen Tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB- UNHAS) ; Pernah menjadi Ketua Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan FEB-UNHAS dan Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi FEB-UNHAS; Peneliti Senior pada Puslitbang Kebijakan dan Manajemen (P3KM) UNHAS; Konsultan Ahli pada Perusahaan Konsultan Local Governance Celebes; Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Sulawesi Selatan; Tenaga Ahli Bappeda Provinsi Sulawesi Selatan, Provinsi Sulawesi Barat, dan Provinsi Gorontalo; Tenaga ahli pada sejumlah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat; Pernah bekerja pada berbagai proyek Bank Dunia, JICA, AusAID, ILO, dll. Focal Point Jaringan Peneliti Kawasan Timur Indonesia (JiKTI). Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Makassar.
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
Lebih terperinciPENDATAAN KELUARGA TAHUN 2015
PENDATAAN TAHUN 2015 Disampaikan oleh: Direktur Pelaporan dan Statistik Drs. Sjafrul, MBA PENDATAAN TAHUN 2015 GAMBARAN UMUM HASIL PK2015 NO SUMBER DATA JUMLAH KK % 1. PROYEKSI KK 2015 70.148.171 2. TERDATA
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciDisabilitas. Website:
Disabilitas Konsep umum Setiap orang memiliki peran tertentu = bekerja dan melaksanakan kegiatan / aktivitas rutin yang diperlukan Tujuan Pemahaman utuh pengalaman hidup penduduk karena kondisi kesehatan
Lebih terperinciC UN MURNI Tahun
C UN MURNI Tahun 2014 1 Nilai UN Murni SMP/MTs Tahun 2014 Nasional 0,23 Prov. Sulbar 1,07 0,84 PETA SEBARAN SEKOLAH HASIL UN MURNI, MENURUT KWADRAN Kwadran 2 Kwadran 3 Kwadran 1 Kwadran 4 PETA SEBARAN
Lebih terperinciAKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:
AKSES PELAYANAN KESEHATAN Tujuan Mengetahui akses pelayanan kesehatan terdekat oleh rumah tangga dilihat dari : 1. Keberadaan fasilitas kesehatan 2. Moda transportasi 3. Waktu tempuh 4. Biaya transportasi
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciINDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)
F INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014) Kemampuan Siswa dalam Menyerap Mata Pelajaran, dan dapat sebagai pendekatan melihat kompetensi Pendidik dalam menyampaikan mata pelajaran 1
Lebih terperinciPotret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015
BADAN PUSAT STATISTIK KALIMANTAN TENGAH Potret Kemiskinan Kalimantan Tengah dan Kegiatan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 Disampaikan oleh: Dr. Ir. Sukardi, M.Si Kepala BPS Provinsi Kalimantan
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan
PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan Subdit Pengelolaan Persampahan Direktorat Pengembangan PLP DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Aplikasi SIM PERSAMPAHAN...(1)
Lebih terperinciPOTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Kalimantan Tengah 2015 Palangka Raya, 16Desember 2015 DR. Ir. Sukardi, M.Si Kepala BPS
Lebih terperinciKESEHATAN ANAK. Website:
KESEHATAN ANAK Jumlah Sampel dan Indikator Kesehatan Anak Status Kesehatan Anak Proporsi Berat Badan Lahir, 2010 dan 2013 *) *) Berdasarkan 52,6% sampel balita yang punya catatan Proporsi BBLR Menurut
Lebih terperinciIPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014
IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)
Lebih terperinciPEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:
PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan upaya kesehatan/memperbaiki keadaan kesehatan yang
Lebih terperinciHASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014
HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat Tahun Ajaran 213/21 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 13 Juni 21 1 Ringkasan Hasil Akhir UN - SMP Tahun 213/21 Peserta UN 3.773.372 3.771.37 (99,9%) ya
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan
4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak negara di dunia, karena dalam negara maju pun terdapat penduduk miskin. Kemiskinan identik dengan
Lebih terperinciPENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN DISAMPAIKAN OLEH : DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN, SELAKU
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA
2012, No.659 6 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciInfo Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan
Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan http://simpadu-pk.bappenas.go.id 137448.622 1419265.7 148849.838 1548271.878 1614198.418 1784.239 1789143.87 18967.83 199946.591 294358.9 2222986.856
Lebih terperinciKEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL
Lebih terperinciPopulasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
Lebih terperinciCEDERA. Website:
CEDERA Definisi Cedera Cedera merupakan kerusakan fisik pada tubuh manusia yang diakibatkan oleh kekuatan yang tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diduga sebelumnya Definisi operasional: Cedera yang
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT
PELAKSANAAN DAN USULAN PENYEMPURNAAN PROGRAM PRO-RAKYAT BAMBANG WIDIANTO DEPUTI BIDANG KESRA KANTOR WAKIL PRESIDEN RI APRIL, 2010 KLASTER 1: PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERSASARAN KELUARGA/RUMAH
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN
No. 10/02/91 Th. VI, 6 Februari 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui
Lebih terperinciNAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS
5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.07/MEN/IV/2011
Lebih terperinciEVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro)
EVALUASI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan Setjen, Kemdikbud Jakarta, 2013 LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG KONSEP Masyarakat Anak
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan
Lebih terperinciINDONESIA Percentage below / above median
National 1987 4.99 28169 35.9 Converted estimate 00421 National JAN-FEB 1989 5.00 14101 7.2 31.0 02371 5.00 498 8.4 38.0 Aceh 5.00 310 2.9 16.1 Bali 5.00 256 4.7 30.9 Bengkulu 5.00 423 5.9 30.0 DKI Jakarta
Lebih terperinciKesehatan Lingkungan. Website:
Kesehatan Lingkungan Tujuan Menyediakan informasi: 1. Air (keperluan RT dan minum) 2. Sanitasi 3. Perumahan Air Keperluan Ruta dan Air Minum 1) Sumber 2) Rerata pemakaian air 3) Jarak ke penampungan tinja
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017 A. Penjelasan Umum 1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) I-2017 No. 27/05/94/Th. VII, 5 Mei 2017 Indeks Tendensi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BAB 4 Kondisi Ketenagakerjaan Aceh kembali memburuk, terlihat dari TPAK yang menunjukkan penurunan cukup dalam dari 65,85 per Februari 212 menjadi
Lebih terperinciMengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data
Mengurangi Kemiskinan Melalui Keterbukaan dan Kerjasama Penyediaan Data Disampaikan oleh: DeputiMenteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan pada Peluncuran Peta Kemiskinan dan Penghidupan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015
BADAN PUSAT STATISTIK No. 46/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015 KONDISI BISNIS MENURUN NAMUN KONDISI EKONOMI KONSUMEN SEDIKIT MENINGKAT A. INDEKS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, baik negara ekonomi berkembang maupun negara ekonomi maju. Selain pergeseran
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum No. 11/02/94/Th. VII, 6 Februari 2017 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan
Lebih terperinciBesarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini
Besarnya Penduduk yang Tidak Bekerja Sama-sekali: Hasil Survey Terkini Uzair Suhaimi uzairsuhaimi.wordpress.com Judul artikel perlu klarifikasi. Pertama, istilah penduduk merujuk pada penduduk Indonesia
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN DI INDONESIA: KEBIJAKAN, RENCANA DAN PENDANAAN Jakarta, 20 Juni 2013 DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KONDISI SAAT INI Kondisi
Lebih terperinciRISET KESEHATAN DASAR 2010 BLOK
RISET KESEHATAN DASAR 2 BLOK KESEHATAN ANAK JENIS DATA Jenis data yang disajikan : berat badan lahir kepemikilan KMS dan Buku KIA, penimbangan balita, kapsul vitamin A, pemberian ASI proses mulai menyusui
Lebih terperinciTABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA
No. 01/08/53/TH.XIV, 5 AGUSTUS PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II TUMBUH 5,21 PERSEN Pertumbuhan ekonomi NTT yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II tahun
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016
No. 25/05/94/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan
Lebih terperinciMekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus
Lebih terperinciBPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
BADAN PUSAT STATISTIK BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No.53/09/16 Th. XVIII, 01 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA SELATAN MARET 2016 GINI RATIO SUMSEL PADA MARET 2016 SEBESAR
Lebih terperinciSTATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013
STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1 I. Aspek Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Penting Tahun 2009 2013 Komoditas
Lebih terperinciGRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN
GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007
Lebih terperinciINDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru) Kecuk Suhariyanto Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS RI Jakarta, 7 September 2015 SEJARAH PENGHITUNGAN IPM 1990: UNDP merilis IPM Human Development
Lebih terperinciRUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN
Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22
Lebih terperinciINDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017
Nomor : 048/08/63/Th.XX, 15 Agustus 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017 SEBESAR 71,99 (SKALA 0-100) Kebahagiaan Kalimantan Selatan tahun
Lebih terperinciVIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN
185 VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN Ketersediaan produk perikanan secara berkelanjutan sangat diperlukan dalam usaha mendukung ketahanan pangan. Ketersediaan yang dimaksud adalah kondisi tersedianya
Lebih terperinciNusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.
LAMPIRAN I ZONA DAN KOEFISIEN MASING-MASING ZONA Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4 Zona 5 Zona 6 Koefisien = 5 Koefisien = 4 Koefisien = 3 Koefisien = 2 Koefisien = 1 Koefisien = 0,5 DKI Jakarta Jawa Barat Kalimantan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015
PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015 Bahan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 3 4 Juni 2015 KEMENTERIAN PERTANIAN
Lebih terperinciFARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL. Website:
FARMASI DAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL RUANG LINGKUP Obat dan Obat Tradisional (OT) Obat Generik (OG) Pelayanan Kesehatan Tradisional (Yankestrad) TUJUAN 1. Memperoleh informasi tentang jenis obat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data
1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Jumlah penduduk adalah salah satu input pembangunan ekonomi. Data jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 sampai 2015 menunjukkan kenaikan setiap tahun. Jumlah penduduk
Lebih terperinciPEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT
Tujuan dari pemetaan dan kajian cepat pemetaan dan kajian cepat prosentase keterwakilan perempuan dan peluang keterpilihan calon perempuan dalam Daftar Caleg Tetap (DCT) Pemilu 2014 adalah: untuk memberikan
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD JAKARTA, 28 JANUARI 2010 Pendekatan Pengembangan Wilayah PU Pengembanga n Wilayah SDA BM CK Perkim BG AM AL Sampah
Lebih terperinciProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019. Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014
ProfilAnggotaDPRdan DPDRI 2014-2019 Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014 Pokok Bahasan 1. Keterpilihan Perempuan di Legislatif Hasil Pemilu 2014 2.
Lebih terperinciProfil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010
Profil Keaksaraan: Hasil Sensus Penduduk 2010 Razali Ritonga, MA razali@bps.go.id Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik 15 SEPTEMBER 2012 1 PENGANTAR SENSUS: Perintah
Lebih terperinciPengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel. Oleh. Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia
04/03/2012 Pengantar Diskusi Kinerja APBD Sulsel Oleh Syamsuddin Alimsyah Koor. KOPEL Indonesia Latar Belakang Provinsi Sulsel sebagai pintu gerbang Indonesia Timur?? Dari segi kesehatan keuangan suatu
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN
BADAN PUSAT STATISTIK No.06/02/81/Th.2017, 6 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN GINI RATIO MALUKU PADA SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,344 Pada September 2016,
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/05/18/Th. VI, 4 Mei 2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN I-2016 SEBESAR 101,55
Lebih terperinciDATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS. April 2017
DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS April 2017 2 Data Sosial Ekonomi Strategis April 2017 Ringkasan Indikator Strategis Pertumbuhan Ekonomi Inflasi Perdagangan Internasional Kemiskinan & Rasio Gini Ketenagakerjaan
Lebih terperinciPUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015
PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015 Workshop Perencanaan Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2015
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU
PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ART UMUR 10 TAHUN Tujuan Memperoleh informasi tentang pengetahuan, sikap dan perilaku individu maupun RT dalam pencegahan kesehatan dan perilaku berisiko terjadinya penyakit.
Lebih terperinciEvaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)
Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *) Oleh : Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS, DAA Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian *) Disampaikan
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016
No. 11/02/82/Th. XVI, 1 Februari 2017 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016 GINI RATIO DI MALUKU UTARA KEADAAN SEPTEMBER 2016 SEBESAR 0,309 Pada September 2016, tingkat ketimpangan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015
BPS PROVINSI LAMPUNG No. 10/11/18.Th.V, 5 November 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN LAMPUNG TRIWULAN III-2015 SEBESAR
Lebih terperinciMemahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik
Kuliah 1 Memahami Arti Penting Mempelajari Studi Implementasi Kebijakan Publik 1 Implementasi Sebagai bagian dari proses/siklus kebijakan (part of the stage of the policy process). Sebagai suatu studi
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 45/08/61/Th. XV, 6 Agustus 2012 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II- 2012 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan Barat pada II-2012 sebesar 109,62;
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
Lebih terperinciCATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,
CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP 2013 A. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36 persen).
Lebih terperinciESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :
ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo
Lebih terperinciLAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018
LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018 LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI 1. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN PADI MK 2018 2. LUAS SERANGAN OPT UTAMA PADA TANAMAN
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif.
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAFTAR ISI Kondisi Umum Program Kesehatan... 1 1. Jumlah Kematian Balita dan Ibu pada Masa Kehamilan, Persalinan atau NifasError! Bookmark not
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018
RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN
No.54/9/13/Th. XIX, 1 ember 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,331 Pada 2016, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Lebih terperinciPembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D.
ANALISIS BENCANA DI INDONESIA BERDASARKAN DATA BNPB MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA MINING MAHESA KURNIAWAN 54412387 Pembimbing : PRIHANDOKO, S.Kom., MIT, Ph.D. Bencana merupakan peristiwa yang dapat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
Lebih terperinciBPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No. 28/ 05/ 61/ Th,XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI KONSUMEN KALIMANTAN BARAT TRIWULAN I- 2013 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2013 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalimantan
Lebih terperinciEVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)
EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014) P R A W I D Y A K A R Y A P A N G A N D A N G I Z I B I D A N G 1 : P E N I N G K A T A N G I Z I M A S Y A R A K A T R I S E T P E N
Lebih terperinciDATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR TRIWULAN IV BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2017
DATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR TRIWULAN IV - 2017 DATA DINAMIS PROVINSI JAWA TIMUR TRIWULAN IV - 2017 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2017 DATA DINAMIS
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013
ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK
Lebih terperinci4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN TA Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014
RENCANA KEGIATAN TA.2015 Pusat Ketersediaan Dan Kerawanan Pangan Bali, Juni 2014 1 o. Sub Kegiatan Vol. A Penanganan Rawan Pangan 1 Pengembangan Desa Mandiri Pangan (Demapan) 1) Pembinaan lanjutan Demapan
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat ini
Lebih terperinciPENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011
PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011 ARAHAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TINGKAT NASIONAL (MUSRENBANGNAS) 28 APRIL 2010
Lebih terperinciIPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota)
IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota) DISTRIBUSI PENCAPAIAN IPM PROVINSI TAHUN 2013 Tahun 2013 Tahun 2013 DKI DIY Sulut Kaltim Riau Kepri Kalteng Sumut Sumbar Kaltara Bengkulu Sumsel Jambi Babel
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULAWESI SELATAN SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif.
Lebih terperinciTabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi
Tabel., dan Padi Per No. Padi.552.078.387.80 370.966 33.549 4,84 4,86 2 Sumatera Utara 3.48.782 3.374.838 826.09 807.302 4,39 4,80 3 Sumatera Barat.875.88.893.598 422.582 423.402 44,37 44,72 4 Riau 454.86
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Kondisi Geografis Negara Indonesia Penulis menyajikan gambaran umum yang meliputi kondisi Geografis, kondisi ekonomi di 33 provinsi Indonesia. Sumber : Badan Pusat Statistik
Lebih terperinciCAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014
CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014 Bahan Rapat Koordinasi Dengan Bupati/Walikota se Provinsi Jawa Timur Terkait Rekomendasi Dewan Pertimbangan Presiden Tentang Ancaman OPT Dan Progrnosa Produksi Padi Tahun
Lebih terperinciDRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN 2017 Cutoff data tanggal 30-Nov-2017 PDSPK, Setjen Kemendikbud Jakarta, 11 Desember 2017 DRAF APK-APM PENDIDIKAN TAHUN AJARAN 2017/2018
Lebih terperinciKINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO
KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO SEKILAS TENTANG IGI Indonesia Governance Index (IGI) adalah pengukuran kinerja tata kelola pemerintahan (governance) di Indonesia yang sangat komprehensif. Pada saat
Lebih terperinci