Diajukan Oleh : RICKY FERDIAN J

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diajukan Oleh : RICKY FERDIAN J"

Transkripsi

1 NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK HERBAL DAN ASAP ROKOK KONVENSIONAL Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh : RICKY FERDIAN J FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

2

3 ABSTRACT Differences levels of AST and ALT in rats (Rattus norvegicus) Given exposure to Herbal and Conventional Cigarette. Ricky Ferdian 1, Retno Sintowati 2, Ratih Pramuningtyas 3, 2015 Background : Cigarettes were sources of free radicals, if it taken into the body continuously body cells will undergo oxidative stress ended cell damage with no exception for liver cells. Damage to liver cells will lead to increased levels of AST and ALT. Objective : This study was to determine differences in the levels of AST and ALT in rats (Rattus norvegicus) were given exposure to herbal and conventional cigarette. Methodology : Experimental laboratory, study design with pretest-posttest control group design. Samples ware 18 male rats were randomly divided into 3 groups. Negative control group, the conventional treatment group 1 cigarette smoke exposure and treatment 2 herbal cigarette smoke exposure. The results of each group were calculated using Oneway ANOVA and Post Hoc test continued. Results : Based on the ANOVA test results obtained significant probability value, the value of the levels of SGPT and SGOT p = 0.00 p = thus p <0.05 then the three groups have different levels of SGOT and SGPT significantly. Then the LSD test to compare each group showed ALT levels K - P1, K - P2, P1 - K, P1 - P2 and P2 - K there is a significant difference. While comparisons between groups were not significant P2 - P1. LSD test for the data obtained SGOT K - P1, P1 - K, P1 - P2 and P2 - P1 there is a significant difference. While K - P2, P2 - K insignificant. Conclusion : There were differences increasing levels of AST and ALT in rats (Rattus norvegicus) that given to herbal and conventional cigarette smoke. Which was the increasing levels of AST and ALT from conventional were higher than herbal cigarette. Keywords : AST, ALT, Cigarettes, Smoke Exposure

4 ABSTRAK Perbedaan Kadar SGOT dan SGPT pada Tikus (Rattus norvegicus) Diberi Paparan Asap Rokok Herbal dan Asap Rokok Konvensional. Ricky Ferdian 1, Retno Sintowati 2, Ratih Pramuningtyas 3,2015 Latar Belakang : Rokok merupakan sumber radikal bebas, jika masuk kedalam tubuh secara terus menerus sel tubuh akan mengalami stres oksidatif yang berakhir pada kerusakan sel tak terkecuali sel hati. Kerusakan sel hati akan menyebabkan peningkatan kadar SGOT dan SGPT Tujuan Penelitian : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar SGOT dan SGPT pada tikus (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap rokok herbal dan asap rokok konvensional. Metode Penelitian : Ekperimental laboratorik, rancangan penelitian pretestposttest with control group design. Sampel 18 tikus putih dibagi secara random menjadi 3 kelompok. Kelompok kontrol negatif, kelompok paparan asap rokok konvensional dan paparan asap rokok herbal. Hasil setiap kelompok dihitung menggunakan Oneway ANOVA dan uji Post Hoc. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji ANOVA diperoleh nilai probabilitas signifikan, nilai kadar SGPT p = 0,000 dan SGOT p = 0,001 dengan demikian p < 0,05 maka pada 3 kelompok tersebut memiliki perbedaan kadar SGOT dan SGPT secara signifikan. Kemudian uji LSD untuk perbandingan tiap kelompok didapatkan hasil Kadar SGPT K P1, K P2, P1 K, P1 P2 dan P2 K terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan perbandingan antar kelompok yang tidak signifikan P2 P1. Uji LSD untuk kadar SGOT didapatkan data K P1, P1 K, P1 P2 dan P2 P1 terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan K P2, P2 K tidak signifikan. Kesimpulan : Terdapat perbedaan kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada tikus (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap rokok herbal dan asap rokok konvensional dimana kenaikan SGOT dan SGPT pada rokok konvensional lebih tinggi dibandingkan rokok herbal. Kata Kunci : SGOT, SGPT, Rokok, Paparan Asap

5 PENDAHULUAN Seiring perkembangan zaman saat ini, Indonesia menjadi konsumen terbesar dalam konsumsi rokok yang dibuktikan dengan Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara perokok terbanyak. Indonesia untuk beberapa sponsor di dominasi oleh produk rokok seperti sponsor pengecetan lapangan basket dengan logo merek rokok dan beberapa konser musik di Indonesia disponsori oleh perusahan rokok ( WHO, 2013 ). Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) tahun 2011, Indonesia memiliki perokok aktif terbanyak dengan prevalensi 67 % laki- laki dan 2,7 % pada wanita atau dengan jumlah keseluruhan sebesar 34,8 % penduduk (sekitar 59,9 juta orang Indonesia), yang mana perokok didominasi oleh laki laki yaitu 14 % sejak 17 tahun. Telah diketahui bahwa sebatang rokok memiliki berbagai macam bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Apabila rokok tersebut dibakar, akan menghasilkan sekitar jenis senyawa bahan kimia, di antaranya adalah nikotin, gas karbon monoksida, nitrogen oksida, hydrogen cyanide, tar, ammonia, akrolein, benzene, dan etanol. Beberapa kandungan rokok tersebut dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan (Unitly et al., 2014). Asap yang ditimbulkan dari pembakaran (sidestream smoke) tersebut memiliki kadar oksidan bebas yang tinggi, setiap asap rokok yang terhirup mengandung molekul oksidan. Radikal bebas dari asap rokok ini merupakan zat toksik bagi tubuh yang berpotensi merusak sel, tidak terkecuali sel hati (Apreliantino et al., 2012). Beberapa produsen rokok mengeluarkan sebuah produk rokok yang berbeda yang disebut dengan rokok herbal, dimana rokok herbal dalam pembuatannya menggunakan bahan herbal seperti kayu siwak, daun sirih, daun teh hijau, srigunggu, madu dan ditambahkan sedikit tembakau. Pada rokok herbal didapatkan kadar tar lebih sedikit dibandingkan rokok konvensional yaitu 33,95 mg, berbeda dengan rokok konvensional kandungan tar sekitar 38 mg. Tar merupakan salah satu sumber radikal bebas, karena tar mengandung ion besi, semiquinol dan hidroquinol. Ketiga bahan tersebut akan menghasilkan radikal peroksil dan hidrogen peroxida. Jika radikal bebas masuk ke dalam tubuh secara terus menerus akan membahayakan bagi kesehatan, dikarenakan sel tubuh akan 1

6 2 mengalami stres oksidatrif yang akhirnya sel akan mengalami kerusakan tak terkecuali sel hati (Muliartha et al., 2009). Hati sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh asap rokok yang bisa memicu terjadinya stres oksidatif. Salah satu fungsi lain dari hati sebagai detoksifikasi senyawa-senyawa toksik. Enzim pelaku detoksifikasi pada hati ini dapat digunakan sebagai parameter kerusakan hati. Dua macam enzim aminotransferase yang sering digunakan dalam diagnosis klinik kerusakan sel hati seperti Serum Glutamic-Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic- Pyruvic Transaminase (SGPT) (Pradana et al., 2012). Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui perbedaan peningkatan kadar SGOT dan SGPT pada tikus (Rattus norvegicus), dengan cara memasukkan tikus kedalam sebuah kotak pengasapan yang diberi asap rokok. Tikus yang sudah diberi paparan, selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan SGOT dan SGPT di dalam darah tikus. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest with control group design. Subyek penelitian berupa rokok herbal, merk herbal Nano dan rokok konvensional, merk djarum 76. Jenis rokok yang digunakan yaitu kretek. Obyek yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan ini menggunakan tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus), dengan berat badan obyek antara gram, dan berumur antara 2-3 bulan Teknik sampling yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling yaitu pengambilan yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh penelitian sendiri dengan melihat berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi. Rancangan penelitian ini adalah pretest posttest with control group design. Teknik pengelompokan yang digunakan peneliti adalah secara random. Hewan uji coba dibagi menjadi 3 kelompok terdiri dari 6 tikus.

7 3 Gambar 1 HASIL PENELITIAN Hasil dari penelitian rerata kadar SGPT sesudah diberi perlakuan seperti di Tabel 1 dan kadar SGOT sesudah diberi perlakuan seperti di Tabel 2. Tabel 1 Rerata kadar SGPT SGPT (U/L) Kelompok Pretest Posttest Kontrol Negatif 11,5 14,67 Rokok konvensional 14,67 62,33 Rokok herbal 17,33 37,5 Tabel 2 Rerata kadar SGOT SGOT (U/L) Kelompok Pretest Posttest Kontrol Negatif 6,5 11,83 Rokok konvensional 4,67 105,67 Rokok herbal 9 28,67 Dari data tersebut, nilai rerata SGPT dan SGOT kelompok perlakuan 1 (asap rokok konvensiona) nilai SGPT mengalami kenaikan rerata yaitu 47,66 U/L dan SGOT kenaikan rerata 101 U/L dibandingkan dengan kelompok perlakuan 2 (asap rokok herbal) dengan kenaikan nilai rerata yaitu 20,17 U/L untuk SGPT dan 19,67 U/L kanaikan SGOT.

8 4 Uji distribusi data dilakukan pada ketiga kelompok dengan Uji Saphiro- Wilk untuk mengetahui distribusi data dalam kelompok kecil yang kurang dari 50 sampel. Hasil analisis Saphiro-Wilk untuk kadar SGPT didapatkan probabilitas pretest p = 0,068 dan posttest p = 0,205 (p > 0,05) dan kadar SGOT dalam distribusi data dibutuhkan transformasi dikarenakan distribusi data awal probabilitas pretest p = 0,002 dan posttest p = 0,000 (P < 0,05) distribusi data tersebut tidak normal, dilanjutkan transformasi didapatkan probabilitas pretest p = 0,007 (p < 0,05) dan posttest p = 0,675 (p > 0,05). Nilai p secara keseluruhan > 0,05 maka disimpulkan distribusi data yang ada normal kecuali pada probabilitas pretest SGOT p < 0,05. Uji homogenitas varian dilakukan pada ketiga kelompok dengan Uji Test of Homogenecity of Variance. Hasil dari analisis untuk Kadar SGPT pretest p = 0,729 dan posttest p = 0,277 dan Kadar SGOT pretest p = 0,899 dan posttest p = 0,532 dimana p > 0,05 maka varian data yang ada homogen. Karena syarat uji ANOVA terpenuhi yaitu data harus homogen, maka analisis data dapat dilanjutkan ke uji ANOVA. Hasil Uji ANOVA Tabel 3 Hasil Uji ANOVA Kelompok Kadar Pretest Uji Kelompok N Mean Sig Kontrol Negatif 6 3 ± 27 SGPT Perlakuan ± 26 0,525 Perlakuan ± 26 Kontrol Negatif 6 0 ± 1,11 SGOT Perlakuan ± 1,20 0,503 Perlakuan ± 1,34 Hasil uji ANOVA didapatkan kadar pretest SGPT dan SGOT tidak berbeda secara bermakna dengan p = 0,525 dan p = 0,503 (> 0,05). Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa semua kelompok data SGOT dan SGPT tidak bermakna maka dapat dilanjutkan ke penelitian.

9 5 Tabel 4 Hasil Uji ANOVA Kelompok Kadar Posttest Uji Kelompok N Mean Sig Kontrol Negatif 6 4 ± 32 SGPT Perlakuan ± 101 0,000 Perlakuan ± 54 Kontrol Negatif 6 48 ± 1,3 SGOT Perlakuan 1 6 1,34 ± 2,34 0,001 Perlakuan 2 6 1,08 ± 1,84 Hasil uji ANOVA didapatkan kadar posttest SGPT dan SGOT berbeda secara bermakna dengan p = 0,000 (<0,05) dan p = 0,001 (< 0,05). Hasil uji ANOVA menunjukan adanya perbedaan setiap kelompok perlakuan. Pengambilan keputusan dari uji ANOVA berdasarkan nilai probabilitas jika hasil dari uji ANOVA p < 0,05 berarti H 1 diterima apabila p > 0,05 berarti H 1 ditolak. Uji LSD (Least Significant Difference) Tabel 5 Hasil Uji LSD Kelompok Posttest Kadar SGPT Kelompok P Keterangan K P1 0,000 Perbedaan bermakna K P2 0,012 Perbedaan bermakna P1 K 0,000 Perbedaan bermakna P1 P2 0,007 Perbedaan bermakna P2 K 0,012 Perbedaan bermakna P2 P1 0,007 Perbedaan bermakna

10 6 Tabel 6 Hasil Uji LSD Kelompok Posttest Kadar SGOT Kelompok P Keterangan K P1 0,000 Perbedaan bermakna K P2 0,057 Perbedaan tidak bermakna P1 K 0,000 Perbedaan bermakna P1 P2 0,014 Perbedaan bermakna P2 K 0,057 Perbedaan tidak bermakna P2 P1 0,014 Perbedaan bermakna Uji LSD digunakan bertujuan untuk membandingkan rata rata kadar enzim SGPT dan SGOT antar perlakuan. Pengambilan keputusan ditentukan nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H 1 diterima. Sedangkan untuk nilai probabilitas > 0,05 maka H 1 ditolak. Dari data yang didapat perbandingan antar kelompok Kadar SGPT K P1, K P2, P1 K, P1 P2, P2 K dan P2 P1 terdapat perbedaan yang signifikan. Uji LSD untuk kadar SGOT didapatkan data K P1, P1 K, P1 P2 dan P2 P1 terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan K P2, P2 K tidak signifikan. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada tikus Rattus norvegicus yang diberi paparan asap rokok herbal dan rokok konvensional. Obyek dalam penelitian ini menggunakan tikus putih jantan galur Wistar (Rattus norvegicus) dengan berat antara gram dengan rentang umur antara 2-3 bulan yang berjumlah sebanyak 18 ekor tikus, selanjutnya dibagi menjadi 3 kelompok dimana tiap kelompok terdapat 6 ekor tikus. Tiap kelompok diberikan perlakuan yang berbeda antara lain kelompok kontrol negatif yang diperlakukan hanya diberi makan dan minum, kelompok perlakuan 1 diberi perlakuan paparan asap rokok konvensional dan kelompok perlakuan 2 diberi perlakuan paparan asap rokok herbal.

11 7 Perlakuan untuk paparan asap rokok konvensional dan rokok herbal sama yaitu diberikan paparan asap rokok sebanyak 2 kali dalam 1 hari. Dalam pemberiannya menghabiskan 1 batang rokok lama paparan yaitu selama 20 menit dilakukan selama 15 hari. Pengambilan sampel darah pada tikus diambil di bagian ekor tikus sebanyak 1 ml selanjutnya dilakukan pengukuran kadar SGOT dan SGPT pada serum darah tikus dengan menggunakan alat Spektrofotometer. Selanjutnya untuk mengetahui nilai probabilitas perbedaan kadar SGOT dan SGPT pada tikus (Rattus norvegicus) dilakukan uji statistik dengan program SPSS versi 21. Sebelum melakukan uji ANOVA dan LSD dilakukan uji distribusi data terlebih serta uji homogenitas varian. Uji distribusi data dengan data < 50 maka menggunakan uji Shapiro-Wilk. Hasil analisis Saphiro-Wilk untuk kadar SGPT didapatkan p = 0,205 dan kadar SGOT p = 0,675. Nilai p tersebut > 0,05 maka disimpulkan distribusi data yang ada normal. Kemudian Uji homogenitas varian dilakukan pada ketiga kelompok dengan Uji Test of Homogenecity of Variance. Hasil dari analisis untuk Kadar SGPT p = 0,277 dan Kadar SGOT p = 0,532 dimana p > 0,05 maka varian data yang ada homogen. Karena syarat uji ANOVA terpenuhi yaitu data harus homogen, maka analisis data dapat dilanjutkan ke uji ANOVA untuk mengetahui perbandingan kelompok data. Berdasarkan analisis varian satu arah (one way ANOVA) nilai didapatkan p < 0,05 menunjukan rata-rata perubahan kadar SGPT dan SGOT ketiga kelompok berbeda nyata. Dapat disimpulkan bahwa pemberian perlakuan paparan asap rokok herbal dan konvensional dapat mempengaruhi kadar SGOT dan SGPT. Kenaikan tertinggi kadar SGPT dan SGOT pada kelompok tikus yang mendapat perlakuan 1 yaitu 42 ± 101 dan 1,34 ± 2,34. Hasil Uji LSD pada kelompok kadar SGPT untuk kontrol negatif (K) yang tidak dilakukan perlakuan khusus pada uji statistik, K dengan P1 (p = 0,000) dan K dengan P2 (p = 0,012) didapatkan perbedaan yang bermakna. Kelompok perlakuan satu (P1) yang dipapar asap rokok konvensional, P1 dengan K (p = 0,000) dan P1 dengan P2 (p = 0,007) didapatkan perbedaan yang bermakna. Kelompok perlakuan dua (P2) yang dipapar asap rokok herbal, P2 dengan K (p = 0,012) dan P2 dengan P1 (p = 0,007) didapatkan perbedaan yang bermakna.

12 8 Sedangkan kadar SGOT untuk K dengan P1 (p = 0,000) didapatkan perbedaan yang bermakna dan K dengan P2 (p =0,057) tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Kelompok P1 dengan K (p = 0,000) dan P1 dengan P2 (p = 0,014) didapatkan hasil yang bermakna. P2 dengan K (p = 0,057) tidak didapatkan perbedaan bermakna dan P2 dengan P1 (p = 0,014) didapatkan perbedaan bermakna. Berdasarkan uji statistik, menujukkan ada perbedaan peningkatan kadar dari SGOT dan SGPT yang dipapar asap rokok konvensional dan asap rokok herbal. Perbedaan peningkatan kadar dari SGOT dan SGPT ini dikarenakan jumlah yang berbeda dari aldehida, epoxida, peroxida nitro oksida didalam Sidestream smoke dan tar. Untuk jumlah kandungan tar didalam rokok konvensional yaitu 38 mg dan rokok herbal 33,95 mg komponen tar ini mengandung hidroquinol dan semiquinol yang akan melepaskan protein feritin dan banyak melepaskan ion besi yang bebas. ion besi ini dapat mengkatalisa pembentukan radikal peroksil dan hidrogen peroksida yang merupakan komponen radikal bebas. Kenaikan kadar SGOT tidak selalu bermakna kerusakan dari sel hati. Hal ini dikarenakan SGOT terdapat di otot rangka, otak, ginjal dan terbanyak di jaringan jantung dibandingkan hati. Hasil untuk kenaikan SGOT pada perlakuan 2 tidak menunjukan perbedaan yang bermakna. Hal ini dikarnakan organ jantung tidak mengalami kerusakan yang bermakna. Berbeda dengan kenaikan kadar SGPT, apabila SGPT mengalami kenaikan menandakan bahwa hati mengalami kerusakan, ini dikarenakan konsentrasi kadar SGPT terbanyak berada di jaringan hati (Sakidin, 2002). Sidestream smoke adalah radikal bebas yang merupakan molekul yang tidak stabil yang dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh seperi paru-paru, hepar dan jantung yang berawal dari stres oksidatif. Jumlah radikal bebas yang berbeda mengakibatkan kerusakan dari jumlah makromolekul, protein, DNA dan lipid yang disebabkan stres oksidatif akan berbeda pula tak terkecuali kerusakan sel hepatosit yang dapat dideteksi dari peningkatan kadar dari SGOT dan SGPT yang disebabkan radikal bebas akan berbeda (Arief, 2007).

13 9 Pada kelompok perlakuan 1 (asap rokok konvensional) mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan dengan kelompok perlakuan 2 (asap rokok herbal). Hal ini dikarnakan bedanya jumlah kandungan radikal bebas yang terdapat pada kandungan masing masing rokok. Sehingga kerusakan pada sel hepatosit yang disebabkan stres oksidatif oleh radikal bebas akan berbeda, maka hasil dari kadar SGOT dan SGPT dalam pemeriksaan didapatkan hasil yang berbeda antara paparan asap rokok herbal dan asap rokok konvensional. Radikal bebas dan berbagai macam senyawa lain yang terdapat di Sidestream smoke masuk kedalam tubuh melalui saluran nafas tak terkecuali kandungan karbon monoksida, karbon monoksida sangat mudah berikatan dengan hemoglobin dari pada O 2 dan dapat mengakibatkan gangguan jantung dan penyempitan pembuluh darah yang akhirnya bisa terjadi iskemia. Dari keadaan iskemi mungkin akan terjadi kerusakan ringan pada hepatosit yaitu pembengkakan sel disebabkan kerusakan dari sitoskeletal dan kerusakan membran sel (Apreliantino et al., 2012). Kerusakan dari membran sel mengakibatkan masuknya radikal bebas ke dalam sel, sehingga sel akan mengalami kerusakan intraseluler seperti organel, sitoskeleton, enzim-enzim, protein non membran dan DNA. Radikal bebas akan menyerang komponen enzim terutama ATPase yang tersusun dari rangkaian asam amino yang mengandung gugus dari sulfhidril, akhirnya ATPase menjadi inaktif dan sebagian fungsi pengendali Ca 2+ sitosol terganggu. Terganggunya Ca 2+ maka terjadi peningkatan Ca 2+ di dalam sitosol dan menyerang mitokondria dan ER. Karena Ca 2+ yang ada di dalam mitokondria dan ER akan lebih tinggi, dan diperburuk dengan tidak berfungsi baiknya ATPase dan 1,4,5 inositol tri phosphate (IP3) sehingga akan terjadi efluks Ca 2+ ke dalam sitosol. Berakibat perubahan konformasi dari reseptor IP 3 yang memicu terjadinya pembukaan kanal ion pada membran plasma dan berakhir influks Ca 2+ ekstraseluller ke dalam sitosol yang semakin meningkatkan dari C 2+ sitosol. Peningkatan ini berakibat terjadi peningkatan aktifitas fosfolipase, endonuklease dan protease. Peningkatan fosfolipase akan merusak membran lipid, peningkatan aktifitas endonukleae akan merusak DNA dan aktifitas protease akan merusak komponen protein. Hal ini

14 10 menyebabkan perubahan biokimia secara kompleks dan akhirnya dapat berakibat kerusakan sel hati (Muliartha et al., 2009). KESIMPULAN Terdapat perbedaan kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada tikus (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap rokok herbal dan asap rokok konvensional di mana kanaikan SGOT dan SGPT pada rokok konvensional lebih tinggi dibandingkan rokok herbal. SARAN 1. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kadar radikal bebas yang dihasilkan oleh asap rokok herbal. 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang kadar nikotin pada rokok herbal. 3. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang histopatologi hati tikus (Rattus norvegicus) yang diberi paparan asap rokok herbal. 4. Diperlukan penelitian lebih lanjut kerusakan hati akibat paparan asap rokok herbal dan asap rokok tembakau yang memiliki kadar tar yang sama. DAFTAR PUSTAKA Apreliantino, Nur Pradana, et al., Pengaruh Sidestream Smoke pada Kadar SGPT Tikus wistar Jantan (Rattus norvegicus). Jember : UNEJ Jurnal. Vol 1: 1-4. Arief, S., Radikal Bebas. Ilmu Kesehatan Anak. Surabaya : FK UNAIR. Atessahin, A., Yilmaz, S., Karahan, I., Pirincci, I., Tasdemir, B., The Effects of Vitamin E and Selenium on Cypermethrin Induced Stres oksidatif in Rats. Turkey Journal Veteriner Animal Science. Vol. 29: Bustan, M.N., Smokers Vs Sportsman Other Benefits For Cigarette Smokers And Risk For Sportsman. Jurnal AKK. Vol. 2:

15 11 GATS., Global Adult Tobacco Survay : Indonesia Report Glanzt, S.A., Benowitz, N.L., Goniewicz, M., Yang, G., Gan, Q., Chinese Herbal Cigarettes are as Carcinogenic and Addictive as Regular Cigarettes. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev. Vol 18: Guyton C.A., John E.H., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran : BAB 70 Hati Sebagai Suatu Organ Edisi 11. Jakarta : Kedokteran EGC. Malole, M.B.M., Pramono C.S.U., Penggunaan Hewan-hewan Percobaan di Laboratorium. Bogor : PAU Pangan dan Gizi, IPB. Muliartha, K.I.G., Sriwahyuni, E., Yuliawati., Pemberian Kombinasi Vitamin C dan E Peroral Memperbaiki Kerusakan Hepar Akibat Paparan Rokok Kretek Sub Kronik. Jurnal Kedokteran Brawijaya. Vol. 26. Patel, JJ., Clerodendrum serratum (L.) Moon. - A review on traditional uses, phytochemistry and pharmacological activities. Journal of Ethnopharmacology. Vol. 154: Sadikin M., Biokimia Enzim. Jakarta: Widya Medika. Unitly, A.J.A., Kusumorini, N., Agungpriyono, S., Satyaningtijas, A.S., Boediono A., Perubahan Kualitas Spermatozoa Dan Jumlah Sel-Sel Spermatogenik Tikus Yang Terpapar Asap Rokok. Jurnal Kedokteran Hewan. Vol. 8. WHO., Enforcing bans on tabacco advertising promotion and sponsorship. Yueniwati, Y., Mulyohadi, A., Pengaruh paparan asap rokok kretek terhadap peroksidasi lemak dan system proteksi superoksid dismutase hepar tikus wistar. Jurnal Kedokteran YARSI. Vol.12: 89.

PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK HERBAL DAN ASAP ROKOK KONVENSIONAL SKRIPSI

PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK HERBAL DAN ASAP ROKOK KONVENSIONAL SKRIPSI PERBEDAAN KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK HERBAL DAN ASAP ROKOK KONVENSIONAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari

BAB I PENDAHULUAN. lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya dengan 80% dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merokok dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan sehingga menjadi masalah kesehatan dunia. 1 Menurut data dari WHO melalui Global Tobaco Epidemic tahun

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus)

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Aldora Jesslyn O., 2012; Pembimbing I : Penny Setyawati M, dr., Sp.PK, M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes.

ABSTRAK. Aldora Jesslyn O., 2012; Pembimbing I : Penny Setyawati M, dr., Sp.PK, M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes. ABSTRAK EFEK SAMPING JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR SGPT (SERUM GLUTAMIC PYRUVIC TRANSAMINASE) TIKUS JANTAN GALUR Wistar Aldora Jesslyn O., 2012; Pembimbing I : Penny Setyawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum,

BAB I PENDAHULUAN. atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok merupakan hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica, dan spesies

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti seminar hasil Karya Tulis Ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA) TERHADAP KADAR SUPEROXIDE DISMUTASE (SOD) PLASMA PADA TIKUS SPRAGUE DAWLEY YANG TERPAPAR ASAP ROKOK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai

Lebih terperinci

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI ABSTRAK EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) DETAM-1 DAN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) TERHADAP UREUM DAN KREATININ TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan.

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan. ABSTRAK Penelitian yang bertujuan mengetahui kualitas spermatozoa tikus putih jantan dewasa (Rattus sp.) setelah diberikan paparan asap rokok dan ekstrak buah juwet (Syzygium cumini L.) telah dilakukan

Lebih terperinci

The Effect of Buah Merah (Pandanus conoideus) Oil Administration on Erythrocyte Number Experimental Study on the Male UV Expossed Wistar Rats

The Effect of Buah Merah (Pandanus conoideus) Oil Administration on Erythrocyte Number Experimental Study on the Male UV Expossed Wistar Rats 36 Vol. 2, No. 1, Januari - Juni 2010 Pengaruh Pemberian Minyak Buah Merah (Pandanus conoideus) terhadap Jumlah Eritrosit Studi Eksperimental pada Tikus Jantan Galur Wistar yang Dipajan Sinar UV The Effect

Lebih terperinci

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETHANOL BUAH STRAWBERRY (Fragaria sp.) PADA KERUSAKAN OKSIDATIF HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DENGAN INDIKATOR KADAR SGPT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% LENGKUAS (Alpinia galanga) TERHADAP KADAR ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA TIKUS PUTIH YANG DI INDUKSI ASETAMINOFEN

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% LENGKUAS (Alpinia galanga) TERHADAP KADAR ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA TIKUS PUTIH YANG DI INDUKSI ASETAMINOFEN UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% LENGKUAS (Alpinia galanga) TERHADAP KADAR ALANIN AMINOTRANSFERASE (ALT) PADA TIKUS PUTIH YANG DI INDUKSI ASETAMINOFEN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok saat ini menjadi masalah yang terus - menerus dibicarakan di berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health Organization (2012), Indonesia menduduki

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN KLOROFIL TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS MODEL ANEMIA

PENGARUH PEMBERIAN KLOROFIL TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS MODEL ANEMIA PENGARUH PEMBERIAN KLOROFIL TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA TIKUS MODEL ANEMIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran FAISAL HAFIDH G0010076 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia memiliki iklim tropis dan merupakan tempat yang baik untuk perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi penyakit yang ditularkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia. Menurut laporan status global WHO (2016), perilaku merokok telah membunuh sekitar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir, perilaku merokok terus meningkat dan telah menjadi sebuah budaya sosial di seluruh dunia. 1 Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas),

Lebih terperinci

EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR UREA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR UREA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK EFEK NEFROPROTEKTIF EKSTRAK TAUGE (Vigna radiata (L.)) TERHADAP PENINGKATAN KADAR UREA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK SKRIPSI Oleh Mochamad Bagus R. NIM 102010101090 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Buruh adalah salah satu profesi pekerjaan yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com).

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP FUNGSI HATI TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT

PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP FUNGSI HATI TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT PENGARUH PEMBERIAN MADU TERHADAP FUNGSI HATI TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI MONOSODIUM GLUTAMAT PRODisusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata 1 kedokteran umum Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global

BAB 1 PENDAHULUAN. mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok berbahaya bagi kesehatan, menyebabkan banyak penyakit dan mengurangi kualitas dan angka harapan hidup. Menurut laporan status global World Health Organization

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK

ABSTRAK. PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH LENDIR Abelmoschus esculentus (OKRA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS WISTAR JANTAN MODEL TINGGI LEMAK Nathania Gracia H., 2016, Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Hendra Subroto, dr., SpPK.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran DISUSUN OLEH : WAHYU FAIZAL SULAIMAN J FAKULTAS KEDOKTERAN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran DISUSUN OLEH : WAHYU FAIZAL SULAIMAN J FAKULTAS KEDOKTERAN PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN ZINK DENGAN PEMBERIAN TUNGGAL VITAMIN C ATAU ZINK TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS ALVEOLUS PARU MENCIT BALB/C YANG DIBERI PAPARAN ASAP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Design Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah studi eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control group

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS PARU MENCIT(Mus Musculus)

PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS PARU MENCIT(Mus Musculus) PERBANDINGAN EFEK ASAP ROKOK KONVENSIONAL DAN ROKOK HERBAL TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS PARU MENCIT(Mus Musculus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai derajat sarjana kedokteran. Diajukan Oleh : IWAN KURNIAWAN J FAKULTAS KEDOKTERAN

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai derajat sarjana kedokteran. Diajukan Oleh : IWAN KURNIAWAN J FAKULTAS KEDOKTERAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni Jacq) TERHADAP KADAR ALT (Alanin aminotransferase) TIKUS PUTIH ( Rattus norvegicus ) YANG DIINDUKSI ASETAMINOFEN SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR ABSTRAK EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Theresia Vania S S, 2015, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr.,

Lebih terperinci

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.) Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.) OLEH : S. A n d h i J u s u p, d r, M. K e s S e t y o S r i R a h a r j o, d r. M K e s F A K U L T A S K E D O K T E R A

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP KADAR ALKALI FOSFATASE PLASMA DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl 4 ) Adiatma

Lebih terperinci

EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI ABSTRAK EFEK SUBKRONIS PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI (Glycine max L.merr) VARIETAS DETAM-1 DAN DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) TERHADAP FUNGSI HATI DENGAN PARAMETER SGPT PADA TIKUS

Lebih terperinci

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN Dyota Sulia Mutiari, 2014 Pembimbing I : Dr. Sugiarto Puradisastra dr., M. Kes.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control

BAB III METODE PENELITIAN. eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian eskperimental laboratorik dengan rancangan pre test and post test with control group

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED (Linum usitatissimum L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus) WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Ghaluh Ajeng Retno Pramesty,

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN WISTAR YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Stella

Lebih terperinci

EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (A

EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (A EFEK ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn) TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMIC PIRUVIC TRANSAMINASE MENCIT YANG DIPAPAR MINYAK JELANTAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada hepar dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain virus, radikal bebas, maupun autoimun. Salah satu yang banyak dikenal masyarakat adalah

Lebih terperinci

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMAT OKSALOASETAT TRANSAMINASE TIKUS WISTAR JANTAN LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN Richard Ezra Putra, 2010. Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II: Fen Tih,

Lebih terperinci

PENGARUH SIDESTREAM SMOKE PADA KADAR SGPT TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) SKRIPSI. Oleh: Nur Pradana Apreliantino NIM

PENGARUH SIDESTREAM SMOKE PADA KADAR SGPT TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) SKRIPSI. Oleh: Nur Pradana Apreliantino NIM PENGARUH SIDESTREAM SMOKE PADA KADAR SGPT TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) SKRIPSI Oleh: Nur Pradana Apreliantino NIM 091610101020 BAGIAN BIOMEDIK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2013

Lebih terperinci

ABSTRACT THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) IN WISTAR STRAIN RAT

ABSTRACT THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) IN WISTAR STRAIN RAT ABSTRACT THE EFFECT OF OLIVE OIL ADDITION INTO OATMEAL IN LOWERING BLOOD TOTAL CHOLESTEROL AND LDL (LOW DENSITY LIPOPROTEIN) IN WISTAR STRAIN RAT Sebastian Hadinata, 2014, 1 st Tutor : Heddy Herdiman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang mengakibatkan pengeluaran energi. 1 Aktivitas fisik dapat memberi pengaruh positif pada

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) TERHADAP KADAR SGPT TIKUS PUTIH TERINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) TERHADAP KADAR SGPT TIKUS PUTIH TERINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) TERHADAP KADAR SGPT TIKUS PUTIH TERINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Chelsea

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jenis makanan yang terdapat di masyarakat tidak jarang mengandung bahan kimia berbahaya serta tidak layak makan, penggunaan bahan kimia berbahaya yang marak digunakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN Steffanny H H Katuuk, 1310114, Pembimbing I : Lusiana Darsono,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan ancaman besar bagi kesehatan di dunia (Emmons, 1999). Merokok memberikan implikasi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit degeneratif, seperti kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, stroke, sirosis hati, katarak,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Yuvina Ria Octriane, 2014, Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.,PA(K).

ABSTRAK. Yuvina Ria Octriane, 2014, Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes. Pembimbing II : Sylvia Soeng, dr., M.Kes.,PA(K). ABSTRAK AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KEDELAI VARIETAS DETAM 1 (Glycine max L. Merr) DAN DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) SERTA KOMBINASINYA TERHADAP KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) PLASMA TIKUS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre test dan Post test Pemberian Induksi Asap Rokok dan Ekstrak Kulit Jeruk Manis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Farmakologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian, pemeriksaan, dan analisis data ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru

BAB I PENDAHULUAN. penurunan fungsi paru dan penurunan kualitas hidup manusia. 2 Penyakit paru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Paru merupakan suatu organ respiratorik yang memiliki area permukaan alveolus seluas 40 m 2 untuk pertukaran udara antara O 2 dengan CO 2. 1 Kelainan yang terjadi pada

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN KALSIUM DAN VITAMIN D3 TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN KALSIUM DAN VITAMIN D3 TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK ABSTRAK EFEK PEMBERIAN KALSIUM DAN VITAMIN D3 TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Lily Wijayanti, 2014. Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE PADA JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE PADA JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE PADA JUMLAH SPERMATOZOA MENCIT BALB/C JANTAN YANG DIPAPAR ASAP ROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

Lebih terperinci

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN. Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel 57 RINGKASAN Dwi Aprilia Anggraini. Gambaran Mikroskopis Sel Astrosit dan Sel Piramid Cerebrum pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Galur Wistar Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun Pegagan (Centella

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT MADU TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR PADA MENCIT STRAIN Balb/c JANTAN YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT MADU TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR PADA MENCIT STRAIN Balb/c JANTAN YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT MADU TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS HEPAR PADA MENCIT STRAIN Balb/c JANTAN YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tembakau merupakan salah satu komuditas perkebunan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tembakau merupakan salah satu komuditas perkebunan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tembakau merupakan salah satu komuditas perkebunan dan perdagangan yang penting di Indonesia. Produk utama yang diperdagangkan adalah daun tembakau dan rokok. Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu. program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu. program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan penggunaan tembakau dan kebijakan pencegahan

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA

PENGARUH EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Tan, Iie Tanang, 1210043, Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Rerata Zona Radikal. belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Rerata Zona Radikal Penelitian untuk menguji kemampuan daya hambat ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap bakteri penyebab gingivitis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok telah menjadi kebiasaan masyarakat dunia sejak ratusan tahun lalu. Sekitar satu milyar penduduk dunia merupakan perokok aktif dan hampir 80% dari total tersebut

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan dilakukan pada masing-masing variabel meliputi

BAB 5 PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan dilakukan pada masing-masing variabel meliputi BAB 5 PEMBAHASAN Sistematika pembahasan dilakukan pada masing-masing variabel meliputi kadar SGOT dan SGPT yang diukur dengan metode fotometri dan dinyatakan dalam satuan U/l. Sebelumnya akan disampaikan

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH

PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK BUAH MERAH (Pandanus Conoideus Lam.) TERHADAP KADAR BILIRUBIN TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI CCL 4 Andre Setiawan Iwan, 2009. Pembimbing I : Hana

Lebih terperinci

ABSTRAK. Maria Vita Widiyaningsih (2017): Pembimbing I : Lisawati Sadeli,dr.,M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti,dr. M.Kes

ABSTRAK. Maria Vita Widiyaningsih (2017): Pembimbing I : Lisawati Sadeli,dr.,M.Kes. Pembimbing II : Sijani Prahastuti,dr. M.Kes ABSTRAK PENGARUH BUBUR KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK Maria Vita Widiyaningsih (2017):

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Laboratorium Penelitian

Lebih terperinci

ABSTRAK. UJI TOKSISITAS SUBKRONIS DERMAL MINYAK ROSMARINI (Rosmarinus officinalis L) PADA TIKUS WISTAR DENGAN PARAMETER HEMATOLOGI DAN BIOKIMIAWI

ABSTRAK. UJI TOKSISITAS SUBKRONIS DERMAL MINYAK ROSMARINI (Rosmarinus officinalis L) PADA TIKUS WISTAR DENGAN PARAMETER HEMATOLOGI DAN BIOKIMIAWI ABSTRAK UJI TOKSISITAS SUBKRONIS DERMAL MINYAK ROSMARINI (Rosmarinus officinalis L) PADA TIKUS WISTAR DENGAN PARAMETER HEMATOLOGI DAN BIOKIMIAWI Ratna octaviani 1310147 Pembimbing I : Rosnaeni, dra., Apt

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : -Laboratorium Penelitian dan

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK TAPE UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP KADAR AST DAN ALT DARAH TIKUS SETELAH AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL

PENGARUH EKSTRAK TAPE UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP KADAR AST DAN ALT DARAH TIKUS SETELAH AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL PENGARUH EKSTRAK TAPE UBI UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP KADAR AST DAN ALT DARAH TIKUS SETELAH AKTIVITAS FISIK MAKSIMAL LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai sayarat untuk mencapai gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT JUS MENGKUDU

PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT JUS MENGKUDU PENGARUH PEMBERIAN DOSIS BERTINGKAT JUS MENGKUDU (Morinda citrifolia L) TERHADAP JUMLAH ERITROSIT TIKUS GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIBERI PAPARAN ASAP ROKOK THE INFLUENCE OF MULTILEVEL DOSING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post test only group design. Penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui kemungkinan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran WAHYU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental laboratorik dengan rancangan penelitian pre test & post test control group design

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Superoxide Dismutase (SOD) adalah enzim pertama dalam mekanisme pertahanan terhadap superoxide yang diubah menjadi hydrogen peroxide. Superoxide Dismutase tubuh manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat I. PENDAHULAN A. Latar Belakang Hati merupakan organ yang mempunyai kemampuan tinggi untuk mengikat, memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat kimia yang tidak berguna/merugikan

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK DAUN Apium graviolens TERHADAP PERUBAHAN SGOT/SGPT TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR KARBON TETRAKLORIDA

PENGARUH EKSTRAK DAUN Apium graviolens TERHADAP PERUBAHAN SGOT/SGPT TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR KARBON TETRAKLORIDA PENGARUH EKSTRAK DAUN Apium graviolens TERHADAP PERUBAHAN SGOT/SGPT TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR KARBON TETRAKLORIDA ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR

ABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA TIKUS JANTAN WISTAR Jane Haryanto, 2012 ; Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt. Pembimbing II : Penny Setyawati M.,

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK

ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK ABSTRAK PENGARUH KALSIUM TERHADAP PENGHAMBATAN KENAIKAN BERAT BADAN TIKUS GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI PAKAN TINGGI LEMAK Dina Asri Dianawati, 2012, Pembimbing I : Dr.Meilinah Hidayat, dr.,m.kes. Pembimbing

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP. KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL

PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP. KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL PENGARUH EKSTRAK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR HISTOLOGIS HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL ISOLAT PROPOLIS GUNUNG LAWU TERHADAP HITUNG SPERMATOZOA MENCIT MODEL INFERTILITAS PRIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Christian

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura divaricata) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT

PENGARUH EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura divaricata) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT PENGARUH EKSTRAK DAUN DEWA (Gynura divaricata) TERHADAP KADAR SGOT DAN SGPT Studi Eksperimental pada Tikus Sprague Dawley Betina Model Kanker Payudara LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA

ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA ABSTRAK EFEKTIVITAS TEH HIJAU, TEH HITAM, DAN TEH PUTIH DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PRIA DEWASA MUDA Lie Milka Ardena Lianto.,2016, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr.,m.kes Pembimbing II

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post test group only design. Menggunakan tikus putih jantan galur Sprague dawley berumur

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH

PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH ABSTRAK PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH (Camellia sinensis L. Kuntze) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) WISTAR Luqyani Trilandini Maryam, 2015

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi 1 BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi pelatihan fisik berlebih selama 35 hari berupa latihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi perokok dewasa per hari. Menurut data Global Adult Tobacco Survey

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi perokok dewasa per hari. Menurut data Global Adult Tobacco Survey BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah yang ditimbulkan rokok belum bisa tertangani secara optimal hingga saat ini. Jumlah perokok di seluruh dunia dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian pre and post test with control group

Lebih terperinci

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA (Citrullus lanatus) SEBAGAI ANTI INFLAMASI PADA NEUTROFIL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG TERPAPAR ASAP ROKOK

SKRIPSI. PENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA (Citrullus lanatus) SEBAGAI ANTI INFLAMASI PADA NEUTROFIL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG TERPAPAR ASAP ROKOK SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA (Citrullus lanatus) SEBAGAI ANTI INFLAMASI PADA NEUTROFIL TIKUS JANTAN GALUR WISTAR YANG TERPAPAR ASAP ROKOK Oleh : RIZKY PRIHANDARI UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN.  1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekitar satu milyar laki-laki di dunia adalah perokok, 35% diantaranya dari negara maju dan 50% lainnya dari negara berkembang. Rata-rata 435.000 penduduk di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di Indonesia. Jumlah perokok di seluruh dunia saat ini mencapai 1,2 milyar orang dan 800 juta diantaranya

Lebih terperinci

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BATANG POHON SALAM

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BATANG POHON SALAM UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BATANG POHON SALAM (Eugenia polyantha) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

James Davidta Ginting, Pembimbing 1 : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing 2 : Dr. Wahyu Widowati, M.Si.

James Davidta Ginting, Pembimbing 1 : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing 2 : Dr. Wahyu Widowati, M.Si. ABSTRAK EFEK PAPARAN BERBAGAI JENIS ASAP ROKOK TERHADAP USIA KEHAMILAN INDUK MENCIT, BERAT BADAN LAHIR DAN INTELEKTUAL ANAK MENCIT Mus musculus (Swiss webster) James Davidta Ginting, 2013. Pembimbing 1

Lebih terperinci

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KEDELAI DETAM I (Glycine max (L.) Merr.), DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia Lamk) DAN KOMBINASINYA TERHADAP KADAR LDL SERUM TIKUS JANTAN GALUR WISTAR Meigi Suwarto, 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anti nyamuk merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi gigitan nyamuk. Jenis formula

Lebih terperinci

UJI HEPATOTOKSISITAS SENYAWA O-(4-NITROBENZOIL)PARASETAMOL PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS)

UJI HEPATOTOKSISITAS SENYAWA O-(4-NITROBENZOIL)PARASETAMOL PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) UJI HEPATOTOKSISITAS SENYAWA O-(4-NITROBENZOIL)PARASETAMOL PADA TIKUS (RATTUS NORVEGICUS) DONNA KHARISMA NOVITA 2443007030 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2011 ABSTRAK UJI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan yang sangat signifikan, banyak sekali aktivitas lingkungan yang menghasilkan radikal bebas sehingga

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN KAYU MANIS

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN KAYU MANIS PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP KADAR KOLESTEROL LDL DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) MODEL HIPERLIPIDEMIA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

RINGKASAN. (Centella asiatica [L.] Urban) Terhadap Jumlah Sel Cerebrum Yang. Mengalami Apoptosis Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus).

RINGKASAN. (Centella asiatica [L.] Urban) Terhadap Jumlah Sel Cerebrum Yang. Mengalami Apoptosis Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). RINGKASAN Dodik Prasetyo. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica [L.] Urban) Terhadap Jumlah Sel Cerebrum Yang Mengalami Apoptosis Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus). Di bawah bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survey pada tahun 2007 menyatakan terjadi peningkatan konsumsi MSG, di negara-negara Eropa, rata-rata 0,3-0,5 g/hari sedangkan di Asia dapat mencapai 1,2-1,7 g/hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Enzim katalase bersifat antioksidan ditemukan pada hampir sebagian besar sel. 1 Enzim ini terutama terletak di dalam organel peroksisom. Katalase ditemukan di semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Radikal bebas merupakan molekul yang terbentuk akibat kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Radikal bebas merupakan molekul yang terbentuk akibat kerusakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Malondialdehid (MDA) adalah salah satu marker radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas merupakan molekul yang terbentuk akibat kerusakan oksidatif. 1 Malondialdehid

Lebih terperinci

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL SERUM TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK DIBANDINGKAN SIMVASTATIN Jessica Angela Haryanto,

Lebih terperinci

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS WISTAR JANTAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS WISTAR JANTAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PARASETAMOL DOSIS ANALGESIK TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI TIKUS WISTAR JANTAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana

Lebih terperinci