TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESWAN"

Transkripsi

1 TAHUN 2013 KEMENTERIAN PERTANIAN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESWAN

2 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Jalan Harsono RM Nomor 3 pasar Minggu, Jakarta Kotak Pos 1180/JKS, Jakarta 12011

3 Kata Pengantar Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 135 Tahun 2013, Unit Kerja Eselon II diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi Pemerintah. Dengan telah berakhirnya pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013, maka Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai unit kerja eselon II menyusun laporan pertanggung jawaban tersebut. LAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun mengacu kepada Peraturan Menteri PAN dan RB No. 29 Tahun LAKIP mencakup ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan pada tahun Semoga laporan ini dapat bermanfaat sekaligus sebagai pertanggung jawaban kepada publik atas penyelenggaraan fungsi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan untuk terwujudnya Good Governance.. 31 Januari 2014 i

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Organisasi dan Tugas Fungsi... 2 II. III. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis (Renstra)... 4 B. Program dan Kegiatan... 9 C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) D. Penetapan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan AKUNTABILITAS KINERJA A. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran B. Realisasi, Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis Tahun C. Akuntabilitas Keuangan D. Capaian Kinerja Lainnya IV. KESIMPULAN V. RENCANA TINDAK LANJUT VI. LAMPIRAN ii

5 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun iii

6 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan upaya instansi pemerintah untuk menginformasikan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan strategi (program/kegiatan) instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pelaporan AKIP ini adalah bagian dari Sistim yang dikenal dengan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang diatur dalam Inpres No.7 Tahun 1999 dan petunjuk pelaksanaannya diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 pada bulan Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pada tanggal 31 Desember 2010 Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, melakukan penyempurnaan dengan menerbitkan Peraturan MenPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010, tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai unit kerja eselon II, wajib menyampaikan LAKIP setiap tahun sebagai wujud pertanggungjawaban kegiatan. 2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Dalam Peraturan Menteri Pertanian 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian dinyatakan bahwa tugas pokok yang diemban oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah melaksanakan sebagian tugas pokok Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di bidang pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menyelenggarakan fungsi : 1) Pengelolaan data dan informasi, serta penyusunan laporan; 2) Perumusan rencana, program, anggaran, dan analisis, serta evaluasi pelaksanaan program; 3) Pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; 4) Pelaksanaan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan serta pengelolaan urusan kepegawaian; 1

7 5) Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan serta perjanjian dan advokasi hukum; 6) Pelaksanaan hubungan masyarakat dan kerjasama; 7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Jenderal; 3. Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan melaksanakan tugas dan fungsinya yang didukung oleh empat bagian setingkat esleon III dimana masing masing bagian terdiri dari tiga sub bagian setingkat eselon IV. Pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tersebut didukung oleh 4 Bagian/setingkat eselon III yaitu : 1) Bagian Perencanaan; 2) Bagian Umum; 3) Bagian Keuangan dan Perlengkapan; 4) Bagian Evaluasi dan Pelaporan. Masing-masing Bagian lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut : 1) Bagian Perencanaan, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana program, anggaran, dan pelaksanaan urusan hubungan masyarakat serta penyusunan kerjasama. Sedangkan fungsinya antara lain penyusunan rencana program, anggaran, penyiapan pelaksanaan hubungan masyarakat dan urusan perpustakaan; dan penyiapan penyusunan kerjasama. 2) Bagian Keuangan dan Perlengkapan, mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan. Sedangkan fungsinya antara lain menyelenggarakan : pelaksanaan urusan perbendaharaan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), dan penyiapan pengujian dan penerbitan surat perintah membayar (SPM); pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi anggaran; serta pelaksanaan urusan perlengkapan. 3) Bagian Umum, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga, penyiapan evaluasi dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, perjanjian dan 2

8 advokasi hukum. Sedangkan fungsinya antara lain menyelenggarakan : penyiapan evaluasi dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan; pelaksanaan urusan kepegawaian; pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga; penyiapan evaluasi dan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan; penyiapan penyusunan perjanjian dan advokasi hukum; penyiapan penyusunan informasi dan dokumentasi peraturan perundang-undangan. 4) Bagian Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melaksanakan analisis dan evaluasi pelaksanaan program, penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang peternakan, serta melaksanakan pengelolaan data dan informasi. Sedangkan fungsinya antara lain menyelenggarakan : penyiapan analisis dan evaluasi pelaksanaan program; penyiapan evaluasi dan tindak lanjut hasil pengawasan; penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dibidang peternakan dan kesehatan hewan; pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi. 4. Sumberdaya Manusia Sekretariat Direktorat Jenderal. Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan sebanyak 171 orang dengan latar belakang pendidikan yang bervariasi dari S3 sampai dengan Sekolah Dasar (SD) sebagai berikut: S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 21 orang, S1 sebanyak 66 orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 7 orang, SLTA sebanyak 71 orang, dan SD sebanyak 5 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2012, dengan jumlah pegawai orang, maka jumlah pegawai tahun 2013 mengalami.sebesar.orang atau..%. Penurunan pada jumlah pegawai pada tahun 2013 disebabkan karena adanya pegawai pensiun, meninggal dan mutasi. 3

9 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 1. Rencana Strategis Rencana strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan terdiri dari Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan dan Strategi yang dijabarkan sebagai berikut : 1) Visi Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) adalah Mewujudkan Sekretariat sebagai trendsetter (pemandu) yang profesional, transparan, akuntabel dan amanah, dalam menjalankan pelayanan prima untuk mendukung pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional 2) Misi (1) Melaksanakan koordinasi, penyusunan perencanaan dan program, anggaran, kerjasama, serta pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik di bidang peternakan dan kesehatan hewan; (2) Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; (3) Melaksanakan evaluasi, penyempurnaan organisasi dan tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian, serta penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan; (4) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang peternakan dan kesehatan hewan; (5) Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; (6) Melaksanakan pekerjaan fungsional di bidangnya. 3) Tujuan Tujuan Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah : (1) Memberi kemudahan dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan peternakan nasional; 4

10 (2) Melaksanakan pencairan anggaran, laporan keuangan dan barang milik Negara yang berkualitas serta menyiapkan kebutuhan perlengkapan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; (3) Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan dan kerumah tanggaan serta peningkatan kualitas aparatur Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; (4) Memfasilitasi penyusunan peraturan perundangan, perjanjian dan advokasi, informasi hukum, dan membuat dokumentasi bidang hukum peternakan dan kesehatan hewan; (5) Meningkatkan pelayanan manajemen evaluasi, monitoring dan pelaporan serta fasilitasi penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA); (6) Menyediakan data dan informasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; (7) Mendayagunakan pejabat fungsional lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 4) Sasaran (1) Tersusunnya rencana kinerja, program, kegiatan, dokumen anggaran dan terfasilitasinya kerjasama dan humas di bidang pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional; (2) Terlaksananya pengelolaan keuangan dan tersusunnya laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) serta terlaksananya pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan peraturan yang ada; (3) Terlaksananya pelayanan administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan dan kerumah tanggaan yang efektif dan efisien serta terciptanya aparatur Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang berkualitas; (4) Tersusunnya rancangan peraturan perundang dan terselesaikannya permasalahan di bidang hukum; (5) Tersedianya data dan informasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; 5

11 (6) Semakin berperannya pejabat fungsional lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 5) Arah Pembangunan Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Salah satu kunci sukses keberhasilan pencapaian program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan adalah kemampuan melakukan penguatan kelembagaan. Dengan demikian, maka hambatan koordinasi dalam mendukung pencapaian program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan antara Sekretariat Direktorat Jenderal dengan unit-unit kerja lainnya tidak ada lagi, sehingga keterpaduan antar kegiatan dalam pencapaian program dapat diwujudkan. Dalam implementasinya, untuk menunjang penguatan kelembagaan yang efektif dan efisien, akan diarahkan pada peningkatan kualitas koordinasi, sinkronisasi dan konsistensi antara perencanaan dan pelaksanaan program baik yang bersifat intra-sektoral dan inter-sektoral, dan juga diperlukan kebijakan-kebijakan yang saling melengkapi antar unit kerja. 6) Kebijakan Berdasarkan tugas pokok dan fungsinya tersebut secara khusus Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas penyelenggaraan administrasi publik yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan yang ditempuh adalah melaksanakan sistem kepemerintahan yang baik (Good Governance) dan sistem pemerintah yang bersih (Clean Governance) melalui sistem perencanaan dan penganggaran yang partisipatif dan inovatif melalui Peningkatan Koordinasi dan Dukungan Manajemen di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan. 6

12 7) Strategi 1) Strategi Umum a. Melakukan dan meningkatkan koordinasi antar unit kerja baik di lingkungan maupun di luar Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; b. Menerapkan reward and punishment berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku; c. Melaksanakan dan meningkatkan koordinasi fungsional, di lingkungan Kementerian Pertanian dan instansi di luar Kementerian Pertanian; d. Menerapkan manajemen pelayanan prima yang baik (Good Management Practices) 2) Strategi Khusus a. Strategi bidang perencanaan a) Menyusun perencanaan program/kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan strategi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; b) Menyusun anggaran berdasarkan prioritas program/kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan strategi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; c) Menyiapkan informasi publik yang mendukung keberhasilan pencapaian program/kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; d) Mengembangkan kerjasama dalam dan luar negeri guna mendukung tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan peternakan dan kesehatan hewan b. Strategi Bidang Keuangan dan Perlengkapan a) Melaksanakan Sistem Akutansi Instansi Pemerintah dalam menyusun laporan keuangan Direktorat Jenderal yang akurat dan tepat waktu; b) Mengamankan Barang Milik Negara (BMN); c) Mencegah dan menyelesaikan TP/TGR satker lingkup Direktorat Jenderal; 7

13 d) Memperkuat pengelolaan keuangan Satker lingkup Direktorat Jenderal. c. Strategi Bidang Umum a) Melaksanakan Reformasi Birokrasi pada Direktorat Jenderal; b) Pemberdayaan Pejabat Fungsional Rumpun Ilmu Hayat Pertanian (RIPH) pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan; c) Melaksanakan evaluasi dan kajian perundang-undangan bidang peternakan dan kesehatan hewan; d) Mewujudkan pelayanan administrasi ketatausahaan, kerumahtanggaan, keamanan, kearsipan dan kepustakaan yang terintegrasi, efektif dan efisien. d. Strategi Bidang Evaluasi dan Pelaporan a) Penyediaan data statistik peternakan dan kesehatan hewan yang terkait dengan perencanaan dan pencapaian indikator pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; b) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program/kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; c) Memonitor (memantau) pelaksanaan koordinasi antar instansi/unit kerja lain dalam mendukung program/kegiatan; d) Meningkatkan kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); e) Penyelesaian tindak lanjut LHP. 2. Program dan Kegiatan Program Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun disusun berdasarkan hasil kajian Rencana Strategis yang meliputi strategi umum dan strategi khusus. Sedangkan penyusunan kegiatannya didasarkan atas tugas pokok dan fungsi yang meliputi perencanaan, keuangan dan perlengkapan, umum, evaluasi dan pelaporan berdasarkan keperluan untuk mendukung terwujudnya Visi dan Misi serta pembangunan peternakan dalam 5 tahun mendatang. Atas dasar itu struktur kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan disusun berdasarkan prioritas Bagian dan Sub Bagian serta pengembangan jabatan 8

14 fungsional di dalam Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal 1. Kegiatan Bagian Perencanaan 1) Penyusunan rencana dan program; 2) Penyusunan anggaran; 3) Pelaksanaan kerja sama, hubungan masyarakat dan informasi publik. 2. Kegiatan Bagian Keuangan dan Perlengkapan 1) Pelaksanaan urusan perbendaharaan; 2) Pelaksanaan urusan akuntasi dan verifikasi; 3) Pelaksanaan urusan perlengkapan. 3. Kegiatan Bagian Umum 1) Pelaksanaan evaluasi dan penyempurnaan organisasi tata laksana dan urusan kepegawaian; 2) Penyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan bantuan hokum; 3) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga; 4. Kegiatan Bagian Evaluasi dan Pelaporan 1) Pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi; 2) Penyiapan analisis, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan program; 3) Penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut hasil pegawasan di bidang peternakan dan kesehatan hewan. 3. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Untuk mengukur kinerja dari pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan telah ditetapkan indikator kinerja utama berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 49/Permentan/OT.140/8/2012 Tanggal 15 Agustus 2012 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Pertanian Tahun

15 Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan yang telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 49/2012 seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan No Sasaran Indikator Kinerja Utama Sumber Data 1 Terjaminnya dukungan manajemen dan teknis pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Dokumen perencanaan, keuangan, kepegawaian dan pelaporan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Penyelesaian PP, Perpres, Kepmentan turunan dari UU No. 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan Data dan Statistik Peternakan Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Biro Hukum dan Humas Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, BP Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan Tahun 2013 dengan kegiatan pokok Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada Ditjen PKH meliputi lima indikator yaitu 1) perumusan kebijakan perencanaan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; 2) evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; 3) pengelolaan dan pelaporan keuangan serta penatausahaan barang milik negara ; 4) ketatalaksanaan organisasi kepegawaian, hukum dan tata usaha; dan 5) pemeliharaan data hasil pendataan sapi potong, sapi perah, dan kerbau. 10

16 4. Penetapan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dengan bawahan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan dari sumber daya yang tersedia melalui target kinerja serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya yang berupa hasil (outcome) maupun keluaran (output). Penetapan Kinerja Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan telah menetapkan satu sasaran yang akan dicapai yaitu terjaminnya dukungan manajemen dan teknis lainnya di lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan. Sasaran akan dicapai melalui dengan empat indikator kinerja yaitu : 1. Perumusan kebijakan perencanaan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan 168 dokumen; 2. Evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan 217 laporan; 3. Pengelolaan dan pelaporan keuangan serta penatausahaan barang milik negara 118 unit; 4. Ketatalaksanaan organisasi kepegawaian, hukum dan tata usaha 9 laporan; 5. Pemeliharaan data hasil pendataan sapi potong, sapi perah, dan kerbau 1 laporan. 11

17 III. AKUNTABILITAS KINERJA Dalam tahun anggaran 2013, Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menetapkan satu sasaran yang akan dicapai yaitu terjaminnya dukungan manajemen dan teknis lainnya di lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan. Sasaran tersebut selanjutnya diukur dengan lima indikator kinerja yaitu 1) Perumusan Kebijakan Perencanaan Pembangunan Peternakan dan Keswan; 2) Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Keswan; 3) Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan serta Penatausahaan Barang Milik Negara ; 4) Ketatalaksanaan, Organisasi, Kepegawaian, Hukum serta Tata Usaha dan Rumah Tangga; 5) Pemeliharaan Data Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) Realisasi sampai akhir tahun 2013 menunjukkan bahwa sasaran tersebut telah dapat dicapai dengan hasil baik. 1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Nilai dan predikat ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2013 dengan merujuk pada Kriteria LAKIP Kementerian Pertanian, ke dalam empat kategori, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian>100%), (2) berhasil (80-100%), (3) cukup berhasil (capaian persen), dan 4) kurang berhasil (capaian<60%), terhadap sasaran yang telah ditetapkan. 2. Realisasi, Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis Tahun ) Realisasi Capaian Sasaran Strategis 2013 Tingkat capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut disajikan dalam tabel berikut : 12

18 Tabel 2. Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Strategis Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 2013 Sasaran Indikator Kinerja Uraian Target Capaian % Terjaminnya dukungan manajemen dan teknis lainnya Perumusan Kebijakan Perencanaan Pembangunan Peternakan dan Keswan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Keswan Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan serta Penatausahaan Barang Milik Negara Ketatalaksanaan Organisasi Kepegawaian, Hukum serta Tata Usaha dan Rumah Tangga Pemeliharaan Data Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau (PSPK) Jumlah ,25% Pagu Sekretariat Ditjen PKH : Rp dengan realisasi : Rp (83,40). Dilihat dari hasil Tabel 2. Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 secara umum menunjukkan hasil yang relatif telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada tahun ) Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Strategis Tahun 2013 Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2013 Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat dijelaskan bahwa untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan indikator kinerja. Indikator kinerja tersebut yaitu 1) perencanaan kebijakan; 2) evaluasi dan pelaporan; 3) pengelolaan barang 13

19 milik negara; 4) kepegawaian dan tatausaha. Sebagaimana yang telah di sampaikan pada Tabel 1, bahwa realisasinya sebesar 91,25%. Untuk mencapai target indikator pada kegiatan manajemen dan dukungan teknis lainnya dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut : a. Perencanaan Kebijakan Capaian Indikator perencanaan kebijakan, dalam pelaksanaannya didukung 19 kegiatan seperti disajikan pada Tabel 2 Tabel 3. Capaian Kinerja Kegiatan Pendukung Perencanaan Kebijakan Tahun 2013 No Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1 Penyusunan Rencana Kerja (Renja) 2014 Dokumen Penyusunan RKT 2014 Dokumen Penyusunan PK 2013 Dokumen Rakorteknas (Kontrak Kinerja) Dokumen Apresiasi Perencanaan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun Penyusunan Pedoman Pelaksanaan APBN dan Direktif Presiden 7. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Proposal Kegiatan Dokumen Dokumen Dokumen Kajian Indeks Distribusi Dokumen Peningkatan Soft Skill Perencana Dokumen Manajemen PSDSK Dokumen Penyusunan HSPK Dokumen 1 belum lapor 12 Penyusunan RKAKL Dokumen 56 belum lapor 13 Penyelesaian dan revisi dokumen anggaran Dokumen 1 belum lapor 14

20 14 Pembahasan RKAKL Anggaran Direktif Presiden 15 Penyusunan dan penelaahan usulan dokumen makalah kerjasama/berbantuan luar negeri 16 Koordinasi Kehumasan dengan instansi terkait 17 Pengembangan Hubungan Kerjasama Bilateral, Regional, dan Multilateral bidang PKH Dokumen 1 belum lapor Dokumen Dokumen Dokumen Hari Pangan Sedunia 2013 Dokumen Gebyar Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Panen Hasil Inseminasi Buatan Dokumen Capaian utama pada indikator ini adalah 1) penyusunan kontrak kinerja PSDSK antara Dirjen PKH dengan 33 Kepala Dinas seluruh Indonesia dan 22 Kepala UPT yang baru dilaksanakan pada tahun 2012, 2) kajian Indeks Distribusi Ternak dan Daging Sapi serta 3) pengembangan hubungan kerjasama Bilateral, Regional, dan Multilateral Apabila diamati capaian masing-masing Sub Kegiatan pendukung perencanaan kebijakan maka seluruhnya tercapai 100%. Kegiatan pada Tabel 3 dijelaskan sebagai berikut : 1) Penyusunan Renja 2014 Tujuan penyusunan Renja 2014 adalah untuk menentukan alokasi kegiatan dan anggaran SKPD provinsi, UPT dan Pusat yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan. Output yang dihasilkan dari penyusunan Renja 2014 adalah Rencana Kerja Kegiatan dan Anggaran Tahun 2014 sebanyak 56 dokumen rencana kegiatan dengan rincian 33 Renja Provinsi, 22 Renja UPT dan 1 Renja Pusat. 2) Penyusunan RKT 2014 Tujuan penyusunan RKT 2014 adalah menyusun Rencana Kerja Tahunan hasil penjabaran Rencana Strategis yang telah ditetapkan dengan sasaran 15

21 tersusunnya dokumen Rencana Kerja Tahunan sebagai acuan pencapain operasionalisasi kegiatan dalam mendukung pencapaian target kinerja program. Selain itu juga untuk memberikan gambaran secara detail rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2014, menyusun indikator kinerja yang akan dicapai dalam satu tahun dan meningkatkan koordinasi dan keterpaduan perencanaan anggaran kinerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya RKT Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan serta RKT Sekretariat Ditjen Peternakan dan tahun 2014 sebagai acuan dan dokumen kelengkapan perencaaan yang akan digunakan pada saat penyusunan Renja tahun ) Penyusunan PK 2013 Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen penetapan kinerja dimanfaatkan oleh setiap pimpinan instansi pemerintah untuk : (i) memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi; (ii) melaporkan capaian realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan (iii) menilai keberhasilan organisasi. Dalam menyusun Penetapan Kinerja (PK) harus dipertimbangkan kemudahan dalam pelaksanaan evaluasi. Untuk itu substansi dalam penetapan kinerja harus jelas dan mempunyai standar pengukuran yang dapat dipertanggungjawabkan. Hasil dari kegiatan ini adalah tersusunnya Penetapan Kinerja Tahun 2013 yaitu Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Penetapan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sebagai salah satu acuan pelaksanaan kegiatan dan dokumen kelengkapan perencanaan tahun ) Rakorteknas I (Kontrak Kinerja 2013) Rakorteknas I diikuti oleh pegawai pusat, SKPD Provinsi yang melaksanakan fungsi peternakan dan kesehatan hewan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Ditjen PKH,Satker Kabupaten/Kota yang melaksanakan fungsi peternakan dan keswan merupakan forum penting 16

22 untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan isu-isu strategis yang membutuhkan komitment bersama agar outputnya dapat dijadikan sebagai dasar pemantapan pelaksanaan kegiatan tahun 2013 dan perencanaan program/kebijakan tahun Tujuan dari pelaksanaan Rakorteknas I adalah (i) memantapkan pelaksanaan kegiatan mendukung pencapaian kontrak kinerja Pembangunan Peternakan dan Keswan Nasional Tahun 2013; dan (ii) memantapkan komitmen dalam Pencapaian Swasembada Daging Sapi/Kerbau (PSDS/K) Dalam kegiatan ini telah ditandatangi sebanyak 33 kontrak kinerja antara Direktur Jenderal Peternakan dan Keswan dengan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan atau yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan. Selain itu juga ditandatangi kontrak kinerja antara Direktur Jenderal Peternakan dan Keswan dengan Kepala UPT lingkup Ditjen PKH serta dengan Direktur lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Kontrak kinerja ini untuk tahun ) Apresiasi Perencanaan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 Pertemuan Apresiasi Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 diikuti oleh pegawai pusat, SKPD Provinsiyang melaksanakan fungsi peternakan dan kesehatan hewan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup Ditjen PKH, dan beberapa Satker Kabupaten/Kota yang melaksanakan fungsi peternakan dan keswan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan apresiasi perencanaan peternakan dan kesehatan hewan adalah (i) Menyamakan persepsi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan; (ii) Meningkatkan wawasan perencana di pusat dan di daerah; dan (iii) Menjaring masukan untuk penyusunan Renstra Hasil dari pelaksanaan kegiatan adalah masukan terkait dengan penyusunan Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun ) Penyusunan Pedoman Pelaksanaan APBN dan Direktif Presiden Tujuan penyusunan pedoman pelaksanaan APBN adalah: (i) sebagai Acuan Pelaksanaan Anggaran Terpadu dan Berbasis Kinerja; (ii) sebagai Penjabaran Program Pembangunan PKH dari Pusat Sampai Daerah; (iii) meningkatkan Efisiensi, Efektivitas, Tertib dan Transparan 17

23 Serta Tanggung Jawab; (iv) meningkatkan Koordinasi dan Keterpaduan Perencanaan Anggaran Kinerja. Sedangkan sasarannya adalah (i) tersusunnya output dan outcome pelaksanaan kegiatan; (ii) tersusunnya perencanaan dan pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran; (iii) tercapainya efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran; dan (iv) tercapainya koordinasi dan keterpaduan perencanaan anggaran kinerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. Pedoman Pelaksanaan Direktif Presiden meliputi Pedoman Pelaksanaan Percepatan Pembangunan NTT melalui Pemberdayaan Ekonomi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Tahun 2013dan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Peternakan (Ranch Sapi NTT dan Papua Barat). Maksud dari penyusunan pedoman direktif presiden adalah untuk menyediakan acuan yang dapat dijadikan pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan, baik di pusat maupun di daerah (Dinas Peternakan Provinsi NTT dan Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi fungsi peternakan),kelompok terpilih, serta pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan ekonomi di NTT dan pengembangan peternakan (Ranch Sapi NTT dan Papua Barat).Tujuan penyusunan Pedoman Pelaksanaan Direktif Presiden adalah untuk mendukung kelancaran dan kemudahan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ekonomi bagi MBR melalui kegiatan pengembangan budidaya sapi dan babi serta pelaksanaan pengembangan peternakan (Ranch Sapi di NTT dan Papua Barat). Hasil dari kegiatan penyusunan pedoman pelaksanaan APBN dan Direktif Presiden adalah tersusunnya 3 (tiga) pedoman pelaksanaan kegiatan yaitu pedoman pelaksanaan APBN tahun 2014, Pedoman Pelaksanaan Percepatan Pembangunan NTT melalui Pemberdayaan Ekonomi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Tahun 2013dan Pedoman Pelaksanaan Pengembangan Peternakan (Ranch Sapi NTT dan Papua Barat) Tahun ) Kajian Indeks Distribusi Latar belakang kajian Indeks Distribusi Ternak dan Daging Sapi adalah perlunya kajian secara khusus terkait dengan Indeks Distribusi dalam rangka mendukung pencapaian PSDSK Untuk PSDSK 2014 telah ditetapkan Indeks Distribusi sapi potong dan kerbau saat ini memiliki indeks 0,61 sehingga indeks harus dinaikkan menjadi 0,70. Selain itu 18

24 perlunya identifikasi permasalahan rendahnya angka indeks distribusi dan mencari solusi agar indeks naik secara optimal, dan juga penerapan bea masuk impor sapi bakalan dan daging yang cukup rendah, yaitu 5%. Tujuan pelaksanaan kajian Indeks Distribusi Ternak dan Daging Sapi adalah : (i) Mengidentifikasi mata rantai perdagangan dan distribusi ternak dan daging sapi beserta hambatannya/yang menyebabkan inefisiensi dari tingkat peternak sapi sampai dengan tingkat konsumen; (ii) Mengidentifikasi berbagai permasalahan dan faktor-faktor penentu tinggi-rendahnya indeks distribusi ternak dan daging sapi; (iii) Mengidentifikasi berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan/ketahanan ternak dan daging sapi dari dalam negeri; (iv) Mengidentifikasi berbagai upaya untuk mengefisiensikan biaya distribusi dalam mata rantai perdagangan dan distribusi ternak dan daging sapi; (v) Mengidentifikasi berbagai upaya untuk memperpendek rentang mata rantai dan lama waktu perdagangan dan distribusi ternak dan daging sapi dari tingkat peternak sampai ke tingkat konsumen; (vi) Menganalisis kebijakan impor ternak dan daging sapi terkait dengan upaya pemberdayaan ekonomi dan daya saing produk ternak dan daging sapi lokal. Selain itu, kajian ini juga dilakukan untuk menindaklanjuti rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI kepada Kementerian Pertanian RI terkait dengan usulan penghapusan kebijakan tidak diberlakukannya Pajak Pertambahan Nilai (PPn) impor sapi; (vii) Menganalisis peran dan kebijakan dari masing-masing stakeholders dalam mendukung Program Swasembada Daging Sapi/Kerbau 2014; dan (viii) Memberikan saran/rekomendasi kebijakan bagi Pemerintah Pusat dalam mendukung peningkatan indeks distribusi ternak dan daging sapi. 8) Peningkatan Soft Skill Perencana Peningkatan soft skill perencana bertujuan untuk pengembangan perencana pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. Pelaksanaan pelatihan soft skill bagi perencana ini mempunyai peran penting dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) perencana berkualitas dan berdedikasi. Diharapkan dengan dilaksanakannya pelatihan ini akan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) perencana, sehingga dalam menyusun perencanaan lebih baik. Peserta pelatihan adalah perencana lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Selain itu peserta pelatihan 19

25 menyepakati agar pelatihan serupa dapat dilanjutkan kembali di tahun mendatang dengan materi yang lebih mendalam. Selain itu disepakati akan dibentuk keanggotaan yang mewadahi peserta pelatihan untuk meningkatkan jejaring kerja dan informasi. 9) Manajemen Unit PSDSK Unit Manajemen (UM) dibentuk untuk membantu pengambil kebijakan di tingkat pusat, di tingkat Provinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka pencapaian tujuan program swasembada daging sapi dan kerbau sebagai salah satu indikator keberhasilan kinerja Kementerian Pertanian. Unit Manajemen Tingkat Pusat mempunyai tugas membantu Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk (1) menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan rencana strategis; (2) menyiapkan langkah-langkah strategis untuk pencapaian swasembada daging sapi dan kerbau; (3) mengkoordinasikan laporan pelaksanaan kegiatan secara nasional; (4) mensosialisasikan langkah-langkah operasional pencapaian swasembada daging sapi dan kerbau secara nasional;(5) melaksanakan pemantauan, dan evaluasi program swasembada daging sapi dan kerbau; (6) mensinergikan perencanaan, dan pelaksanaan PSDSK Hasil dari kegiatan manajemen unit PSDSK adalah laporan perkembangan pelaksanaan Program Swasembada Daging Sapi Kerbau Tahun 2013 baik laporan setiap bulannya maupun laporan tahunannya. b. Evaluasi dan Pelaporan; Capaian target indikator evaluasi dan pelaporan tahun 2013 sebesar 100% atau 217 laporan. Capaian Indikator evaluasi dan pelaporan, dalam pelaksanaannya didukung sembilan kegiatan seperti disajikan pada Tabel 4 Tabel 4. Capaian Kinerja Kegiatan Pendukung Evaluasi dan Pelaporan Tahun 2013 No Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1. Pertemuan Validasi Data Statistik Peternakan dan laporan

26 Kesehatan Hewan Tingkat Nasional dan Penyusunan Buku Statistik 2. Pengembangan Data Base Ditjen PKH 3. Pengembangan Website Ditjen PKH 4. Pertemuan Sosialisasi Simonev dan Rakorteknas TA Pelaksanaan Monev Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan 6. Pembinaan dan Koordinasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) 7. Pertemuan Evaluasi Hasil Pengawasan 8. Penyusunan Laporan Bulanan Bahan RAPIM 9. Penyusunan Laporan Ditjen PKH (Laporan Tahunan, LAKIP Ditjen, LAKIP Sekdit, UKP4, Laporan Triwulan) laporan laporan laporan laporan laporan laporan laporan Laporan Total Capaian utama pada indikator ini adalah 1) Koordinasi kegiatan data, evaluasi dan pelaporan dengan 33 Kepala Dinas seluruh Indonesia dan 22 Kepala UPT yang dilaksanakan pada tahun 2013, 2) Pelaksanaan Monev Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan merupakan kerjasama antara Ditjen Peternakan dan Keswan dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) ; 3) Koordinasi penyelesaian tindaklanjut Laporan Hasil Pengawasan. Apabila diamati capaian masing-masing sub kegiatan pendukung evaluasi pelaksanaan Kebijakan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan maka seluruhnya tercapai 100%. 21

27 Kegiatan pada Tabel 3 diuraikan sebagai berikut : 1) Pengembangan Website Ditjen PKH Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik, pada tahun 2013 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan melalui penerapan teknologi informasi berupa Pengembangan website Ditjen PKH. Kegiatan pengembangan tersebut dilakukan dengan serangkaian kegiatan meliputi : a) Pertemuan Forum Pengelola Website Lingkup Ditjen PKH b) Monitoring Website Lingkup Ditjen PKH c) Pertemuan Dwiwulan Website Lingkup Ditjen PKH Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan : i). Memotivasi UPT lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dinas provinsi yang membidangi fungsi peternakan untuk memanfaatkan teknologi informasi melalui website sebagai media diseminasi informasi kepada publik dan sarana peningkatan kinerja organisasi, ii). Mendukung percepatan pelaksanaan e-government, iii). Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik. Pada tahun 2013 seluruh Direktorat Teknis lingkup Ditjen PKH telah memiliki website dan telah dilakukan pembenahan domain website UPT lingkup Ditjen PKH dengan mempertimbangkan regulasi yang berlaku sesuai domainnya menggunakan ditjennak.deptan.go.id. selain itu secara bertahap seluruh pegawai Lingkup Ditjen PKH telah memiliki untuk melihat perkembangan dan informasi terkait peternakan dan kesehatan hewan dapat mengunjungi website : 2) Verifikasi dan Validasi Data Peternakan dan Kesehatan Hewan Dalam rangka mendukung terciptanya data statistik peternakan dan kesehatan hewan yang akurat dan akuntabel dimana data statistik menjadi dasar di dalam menyusun program pembangunan peternakan yang tepat sasaran, maka pada tahun 2013 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memiliki agenda rutin untuk melaksanakan Verifikasi dan Validasi Data Peternakan dan Kesehatan 22

28 Hewan, serangkaian kegiatan telah dilaksanakan meliputi : (a) Persiapan Pertemuan Verifikasi dan Validasi Data Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 (I dan II); (b) Pelaksanaan Pertemuan Verifikasi dan Validasi Data Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 (I dan II); (c) Penyusunan Laporan Verifikasi dan Validasi Data Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 (I dan II). Kegiatan ini dilaksanakan pada setiap tahun dalam rangka menghimpun data pada 15 komoditi peternakan dan kesehatan hewan dari 33 provinsi dengan output penentuan angka tetap tahun 2012 dan angka sementara tahun 2013 dan selanjutnya data tersebut akan dimuat dalam Buku Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun ) Database Peternakan dan Kesehatan Hewan Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik, pada tahun 2013 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan melalui penyediaan database peternakan dan kesehatan hewan. Kegiatan pengembangan tersebut dilakukan dengan melakukan pertemuan sebanyak 4 (empat) kali dalam upaya mengupdate informasi yang akan disampaikan dengan melibatkan Direktorat Teknis Lingkup Ditjen PKH. Output yang dihasilkan pada kegiatan ini adalah sejumlah informasi teknis yang diperoleh dari masing-masing Direktorat dan kemudian di upload dalam website Ditjen PKH 4) Pertemuan sosialisasi Simonev dan Rakorteknas TA (a) Pertemuan sosialisasi Simonev Pertemuan sosialisasi Simonev bertujuan untuk mensosialisasikan aturan dan software Sistem Monitoring dan Evaluasi lingkup Kementerian Pertanian. Peserta sosialisasi adalah seluruh satker lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Output kegiatan ini adalah setiap satker menyampaikan laporan Simonev secara periodik setiap bulan dan tepat waktu. (b) Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Rakorteknas merupakan forum yang dilaksanakan untuk mengevaluasi program/kegiatan pada tahun berjalan. Pesertanya adalah kepala dinas yang membidangi fungsi peternakan dan 23

29 kesehatan hewan di Provinsi dan Kabupaten/Kota, kepala UPT, instansi terkait, direktorat teknis dan sekretariat lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Output kegiatan ini adalah rekomendasi perbaikan pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya. 5) Pelaksanaan Monev Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Pada Tahun Anggaran 2013 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan, dengan ruang lingkup mencakup Propinsi dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mendapatkan APBN Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2011 dan 2012, yang meliputi dana pada Kantor Pusat, Kantor Daerah (UPT), Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Pelaksanaan Monev Program/KegiatanPembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 dapat dilaksanakan bekerjasama dengan instansi pemerintah lain misalnya Perguruan Tinggi. Monev Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 menggunakan instrumen yang terdiri dari kuesioner, sistem, dan manual yang telah disusun oleh Instansi Pemerintah lain pelaksana kerjasama. Output kegiatan ini adalah Laporan Hasil Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013 secara triwulanan dan Hasil Evaluasi Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun ) Pembinaan dan Koordinasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) Tujuan kegiatan pembinaan dan koordinasi SPI adalah memantapkan pemahaman SPI, memantau implementasi penerapan SPI dan menyusun pedoman teknis SPI kegiatan pada satker lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan. Output kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman satker terhadap implementasi SPI, dan tersosialisasinya pedoman teknis SPI kegiatan strategis, sebagai acuan dalam pembuatan petunjuk teknis di lingkup satker. Capaian kegiatan pembinaan dan koordinasi SPI adalah sebagai berikut: 24

30 (a) Terlaksananya pembinaan SPI melalui Forum SPI di seluruh Satker (Pusat dan daerah) lingkup Ditjen PKH (b) Tersusunnya 20 Pedoman PI Kegiatan Program Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan (c) Terimplementasikannya PI pada masing-masing Kegiatan pada Program Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan di Pusat dan Daerah (d) Ditetapkannya Tim Satlak PI Ditjen PKH sebagai Tim Satlak PI terbaik lingkup Kementerian Pertanian pada tahun 2012 dan 2013 Kendala dari kegiatan ini meliputi: (a) Masih diperlukan peningkatan pemahaman terhadap implementasi PI. Karena itu perlu dilakukan pembinaan secara berkelanjutan kepada staf di Unit Kerja/Satuan Kerja lingkup Ditjen PKH. (b) Masih diperlukan peningkatan komitmen dan kerjasama pimpinan Unit Kerja dalam mengimplementasikan PI di masing-masing unit kerja. (c) Belum optimalnya pelaporan Satker Daerah (Provinsi) dan UPT Pusat terkait perkembangan implementasi PI di masing-masing Satker. Ke depan perlu diberikan reward dan punishment terhadap Satker yang kontinyu menyampaikan laporan perkembangan implementasi PI di masing-masing Satkernya. 7) Pertemuan Evaluasi Hasil Pengawasan Pertemuan Evaluasi Hasil Pengawasan adalah untuk mencari solusi penyelesaian tindaklanjut LHP yang sulit dan cukup lama dituntaskan dan melakukan pemutahiran data penyelesaian tindaklanjut LHP. Output dari pertemuan ini adalah sinkronisasi data tindaklanjut LHP dan rencana aksi penyelesaian tindaklanjut LHP. Pertemuan Evaluasi Hasil Pengawasan dilaksanakan dengan mengundang pimpinan satker, Direktorat Teknis lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian serta Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian. Kegiatan pertemuan Evaluasi Hasil Pengawasan pada tahun 2013 dilaksanakan tiga kali yaitu di bulan Februari, Oktober, dan Desember, sedangkan kegiatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan dilaksanakan selama empat kali di Provinsi Banten, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Maluku. Jumlah Kerugian Negara yang bisa diselesaikan hasil pertemuan 25

31 Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pengawasan di keempat Provinsi tersebut adalah sebesar Rp juta. 8) Penyusunan Laporan Bulanan Bahan RAPIM Rapat Pimpinan (RAPIM) merupakan salah satu forum untuk mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh unit kerja Eselon I, sekaligus dimaksudkan untuk membahas rencana kerja berikutnya. Sehingga melalui forum tersebut unit kerja lingkup Kementerian Pertanian memperoleh informasi tentang kegiatan yang dikerjakan oleh setiap unit kerja lainnya. Tujuan penyusunan laporan bulanan bahan Rapim adalah menyampaikan informasi isu-isu aktual Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan di tingkat Rapim Kementerian Pertanian. Pada tahun 2013 Rapim dilaksanakan sebulan dua kali. 9) Penyusunan Laporan Ditjen PKH (Laporan Tahunan, LAKIP Ditjen PKH, LAKIP Sekretariat Ditjen PKH, Laporan UKP4, laporan Triwulan Sekretariat Ditjen PKH) (a) Laporan Tahunan Ditjen PKH Reformasi pembangunan ke arah good governance mengharuskan adanya penyesuaian manajemen pembangunan. Penyesuaian manajemen pembangunan peternakan dilakukan pada seluruh aspek manajemen tak terkecuali pada aspek akses informasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan oleh instansi pemerintah. Untuk itu penyampaian informasi hasil-hasil program/kegiatan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan selama setahun perlu dilakukan, agar stakeholder terkait dapat mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai pada tahun 2013, disajikan dalam bentuk laporan tahunan. Laporan tahunan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2013 mulai disusun menjelang berakhirnya tahun anggaran. (b) LAKIP Ditjen PKH Penyusunan Laporan Final Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 2012 dilaksanakan pada awal tahun anggaran 2013 dan Penyusunan Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Ditjen 26

32 Peternakan dan Kesehatan Hewan 2013 dilaksanakan pada bulan Desember tahun anggaran (c) LAKIP Sekretariat Ditjen PKH Penyusunan Laporan Final Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 2012 dilaksanakan pada awal tahun anggaran 2013 dan Penyusunan Draft Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 2013 dilaksanakan pada bulan Oktober-November tahun anggaran (d) Laporan UKP4 Sebagaimana telah diamanatkan dalam dokumen kesepakatan antara Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Bappenas, dan Kementerian Pertanian, disepakati bahwa Kegiatan/Rencana Aksi Prioritas Nasional Ketahanan Pangan bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah Peningkatan Produksi Ternak dengan Pendayagunaan Sumber Daya Lokal (NSP46A88) dengan ukuran keberhasilan tersalurkannya bantuan pengembangan ternak sapi/kerbau kepada kelompok. Capaian kinerjanya sebesar 101,31% atau kelompok. (e) Laporan Triwulan Sekretariat Ditjen PKH Untuk penyampaian informasi hasil-hasil program/kegiatan Sekretariat Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan secara periodik telah disusun informasi dalam bentuk laporan triwulan. Tujuan penyusunan laporan Triwulan Sekretariat adalah meningkatkan kinerja, transparansi, dan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan. c. Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan serta Penatausahaan Barang Milik Negara Capaian Indikator pengelolaan dan pelaporan keuangan serta penatausahaan barang milik negara, dalam pelaksanaannya didukung 10 (sepuluh) kegiatan seperti disajikan pada Tabel 4 27

33 Tabel 4. Capaian Kinerja Kegiatan Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan serta Penatausahaan Barang Milik Negara No Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1 Workshop Penyusunan Lap. BMN TK. UAPPB Es.1 Dokumen Penyusunan Laporan BMN Laporan Apresiasi Pengelolaan Barang Milik Negara Laporan Penatausahaan Aset BMN Laporan Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Tk. UAPPA Eselon I 6 Penyusunan Laporan Keuangan Dokumen Laporan Pembinaan administrasi Pengelolaan Keuangan 8 Pembinaan Penerimaan Negara Bukan Pajak 9 Penyelesaian Kerugian Negara Laporan Laporan Laporan Pengelolaan keuangan Laporan TOTAL Capaian target indikator pengelolaan dan pelaporan keuangan serta penatausahaan barang milik negara sebesar 100% atau 118 laporan/dokumen. Apabila diamati capaian masing-masing kegiatan 28

34 pendukung indikator pengelolaan barang milik negara maka seluruh sub kegiatan tercapai 100%. Kegiatan pada Tabel 4 dijelaskan sebagai sebagai berikut : 1) Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2006 dilaksanakan dengan memperhatikan asas fungsional, asas kepastian hukum, asas transparan, asas efisiensi dan asas akuntabilitas serta asas kepastian nilai. Dalam rangka menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) diperlukan adanya kesamaan persepsi dan langkah secara integrasi dan menyeluruh dari unsur-unsur yang terkait dalam pengelolaan barang milik negara/daerah. Maka dengan memperhatikan hal tersebut perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut : (a) Sosialisasi, pemantauan dan koordinasi terkait penatausahaan Barang Milik Negara (BMN); (b) Penyusunan dan pengelolaan laporan Barang Milik Negara tingkat UAKPB (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang) dan UAPPB Es1 (Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon 1); (c) Penyusunan Laporan Persediaan Semester 1 dan 2 tingkat UAKPB (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang); (d) Penataan dan pengelolaan aset (penghapusan, hibah, pinjam pakai); Outputnya adalah (1) Tersusunnya Laporan Barang Milik Negara (BMN) tingkat UAKPB dan tingkat UAPPB Es1, (2) Terlaksananya pengelolaan Barang Milik Negara yang meliputi penggunaan dan pemindah tanganan Barang Milik Negara (BMN). Kendala : Aplikasi SIMAK BMN dari Kementerian Keuangan sering berubah-ubah Tindaklanjut: Meningkatkan sosialisasi, pembinaan, dan pemantauan secara berkala mengenai pengelolaan BMN serta aplikasi SIMAK BMN 29

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR LAMPIRAN.. KATA PENGANTAR Memasuki periode pembangunan jangka menengah 2010 2014, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian telah menyusun dokumen Rencana Strategis Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 SEKRETARIAT DITJEN PETERNAKAN DAN KESWAN Jalan Harsono RM No 3 Gedung C lantai 6-7 Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12550 KEMENTERIAN PERTANIAN Kata Pengantar Unit kerja eselon

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP Sekretariat

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Penyusunan

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN RENCANA KERJA TAHUNAN TA A. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang D engan adanya perubahan paradigma dalam penyusunan program dan kegiatan serta anggaran yang berbasis Kinerja pada lembaga dan instansi pemerintahan yang semula disusun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah laporan kinerja Tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN IV CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perencanaan Kinerja adalah suatu proses penetapan kegiatan

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian TAHUN 2015 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang istem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016 LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN 2016 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.316, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Data Kinerja. Pengumpulan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGUMPULAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2016. KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat Jenderal

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 01 Meningkatnya Pelaksanaan 01 Persentase Pencapaian Sistem Akuntabilitas Kegiatan Kementerian Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Jakarta, 2012 Direktorat Jenderal Tanaman

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN rencana kinerja tahunan (rkt) sekretariat ditjen.perkebunan tahun 2015 1 rencana

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN TAHUN 2016 PERATURAN SEKRETARIS DITJEN PLANOLOGI KEHUTANAN DAN TATA LINGKUNGAN NOMOR: P. 1 /SET-1/2015 KEMENTERIAN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN Disampaikan oleh : KEPALA BAGIAN KEUANGAN DAN ASET SETDA KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM SISTEM AKIP 1. UU No. 23 Tahun 2014

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar REFORMASI BIROKRASI Pengantar Keterpihakan serta dukungan terhadap pelaksanaan Reformasi Birokrasi di lingkungan Lembaga Administrasi Negara merupakan suatu amanah yang harus diikuti dengan akuntabilitas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017 KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2017 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran yang dikelola. Penyusunan laporan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (REVISI I)

RENCANA STRATEGIS (REVISI I) RENCANA STRATEGIS (REVISI I) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TAHUN 2015-2019 D I R E K T O R AT J E N D E R A L P E T E R N A K A N DA N K E S E H ATA N H E W A N TA H U

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak

Lebih terperinci

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 SERI LAPORAN TEKNIS OT 01 04 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR Jl. Gajah Mada no. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269-70

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA 2015 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan kinerja ini disusun sebagai wujud dan tekad Sekretariat Jenderal

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN SERTIFIKASI OBAT HEWAN TAHUN ANGGARAN 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR PENGUJIAN MUTU DAN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci