Direktorat Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas

Transkripsi

1 K E M E N T E R I A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L / B A D A N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L REPUBLIK INDONESIA Direktorat Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas Jakarta, 4 April 2018 Slide - 1

2 Rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019 Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemetaan Dukungan DAK Dalam Pencapaian Prioritas Nasional Dalam RKP 2019 Penyempurnaan Aplikasi Pengusulan DAK Fisik melalui KRISNA DAK Konsep Verifikasi dan Penilaian Pusat 2

3 REPUBLIK INDONESIA 01 RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN 2019 Slide - 3

4 RANCANGAN PENGUATAN RKP TAHUN 2019 Telah Disampaikan dalam Sidang Kabinet 12 Februari 2018 Kesinambungan Implementasi Pendekatan THIS dan Money Follow Program SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (Sesuai Amanat PP 17/2017) Menajamkan Prioritas Nasional Dari 10 PN dan 30 PP (Tahun 2018) menjadi 5 PN dan 24 PP (Tahun 2019) Memastikan Pelaksanaan Program Pengendalian dilakukan sampai ke Level Proyek (satuan 3) Menajamkan Integrasi Sumber Pendanaan Belanja K/L, Non K/L, Belanja Transfer ke Daerah, PHLN, BUMN, PINA, Swasta 2019 adalah tahun terakhir pelaksanaan RPJMN RKP 2019 fokus pada optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya (pemerintah, swasta, perbankan) untuk mengejar pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN. 4

5 TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL RKP TAHUN 2019 Telah Disampaikan dalam Sidang Kabinet 12 Februari 2018 PN 1 Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilu Tema: Pemerataan Pembangunan untuk Pertumbuhan Berkualitas Pengurangan Kesenjangan antarwilayah melalui Penguatan Konektivitas dan Kemaritiman PN 5 PN 2 PN 4 Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan Sumber Daya Air Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi melalui Pertanian, Industri, dan Jasa Produktif PN 3 5

6 POKOK PENGUATAN PP NO 17/2017 Amanat Pasal 12 : Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional bersama Menteri Keuangan menyusun rencana pemanfaatan subsidi pangan, subsidi pupuk, subsidi benih, hibah daerah, dana transfer khusus, dana desa, dan sumber pendanaan lainnya yang diarahkan untuk mencapai Sasaran pembangunan nasional. Disusun hingga proyek prioritas Dikendalikan pada agenda pembahasan, dokumen dan pelaksanaan Money Follow Program Pengendalian Prioritas Integrasi Pendanaan K/L-Non K/L Daerah RKP PP 17/2017 Penyusunan Resource Envelope Memperjelas peran Bappenas dalam penyusunan Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Resource Envelope Perubahan waktu Perpres RKP Pemutakhiran RKP Penyusunan Pagu Bappenas dan Kemenkeu bersamasama mengalokasikan pagu 6

7 REPUBLIK INDONESIA 02 ARAH KEBIJAKAN DAK FISIK TAHUN 2019 Slide - 7

8 PENYEMPURNAAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN DAK FISIK TA 2019 DEFINISI DAK DALAM UU 33/2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan Prioritas Nasional Substansi 1. Fokus Pelayanan Dasar dan Pemerataan Ekonomi sesuai Prioritas Nasional RKP DAK merupakan gabungan dari top down (prioritas) dan bottom up (kebutuhan daerah) untuk prioritas pembangunan Top down Pemerintah Pusat menentukan arah kebijakan dan proyek/ruas/lokasi DAK penugasan / afirmasi Bottom up Daerah diminta mengkonfirmasi untuk proyek/ruas/lokasi DAK penugasan/afirmasi yang disusun Pusat (komitmen dan kesiapan daerah) Proses 1. Percepatan timeline Penetapan Kebijakan DAK di awal tahun serta serangkaian proses perencanaan lainnya 2. Diinisiasi pengintegrasian belanja K/L dan DAK Penugasan dan Afirmasi di RKP (Maret) 3. Ditargetkan dapat dilakukan pembahasan integrasi DAK Penugasan dan Afirmasi dengan belanja K/L dalam Musrenbangnas Penyempurnaan Aplikasi 1. Integrasi aplikasi Perencanaan DAK TA 2019: e-planning DAK- KRISNA- SINKRON menjadi SATU APLIKASI KRISNA 2. Perubahan fitur drop down list, efisiensi tahap pengusulan, dsb. 3. Sinkronisasi/API dengan aplikasi pengusulan sejenis di K/L 4. Perubahan leveling sesuai konsep aplikasi KRISNA dan adanya tagging PN-PP-KP 8

9 Timeline Perencanaan DAK Fisik 2019 REPUBLIK INDONESIA JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 15 Januari Rapim Penentuan Bidang DAK 01 Februari Multilateral Meeting I DAK Fisik Maret Sosialisasi Aplikasi KRISNA untuk pengusulan DAK Fisik 19 Maret- 15 April Pengusulan DAK Fisik oleh Daerah M3-4 April Konfirmasi DAK Penugasan/Afirmasi dalam Musrenbang M2-4 Mei Multilateral Meeting II DAK: Pembahasan Ruas dan Alokasi per-bidang DAK M1-2 Juni Sidang Kabinet dan Penetapan Perpres RKP (termasuk lokasi prioritas DAK Penugasan dan Afirmasi serta alokasi per-bidang DAK) JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER M1 Juli-M2 Agustus Forum Sinkronisasi dan Harmonisasi DAK September-Oktober Pembahasan dengan DPR-RI serta penetapan pagu alokasi DAK per-daerah Slide - 9

10 REPUBLIK INDONESIA 11 Bidang DAK Reguler Meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan pelayanan dasar dan pemerataan ekonomi. Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus Fisik Tahun Bidang DAK Afirmasi Mempercepat pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar pada lokasi prioritas yang termasuk kategori daerah perbatasan, kepulauan, tertinggal, dan transmigrasi (Area/Spatial Based). 9 Bidang DAK Penugasan Mendukung pencapaian Prioritas Nasional Tahun 2019 yang menjadi kewenangan daerah dengan lingkup kegiatan spesifik dan lokasi prioritas tertentu Pendidikan Perumahan Permukiman Kelautan Perikanan IKM Pendidikan Perumahan Permukiman Kesehatan Pendidikan Jalan Irigasi Kesehatan Kesehatan KB Energi Skala Kecil Pariwisata Jalan Transportasi Air Minum Sanitasi Pasar Lingkungan Hidup Kehutanan Sanitasi Pariwisata Air Minum Sanitasi Pertanian Air Minum Bidang DAK Tahun 2019 sama dengan tahun sebelumnya, hanya dilakukan relokasi untuk beberapa bidang dengan pertimbangan kesesuaian dengan Arah Kebijakan RKP 2019 mengingat sekarang merupakan periode akhir RPJMN Difokuskan pada penajaman dan perbaikan proses perencanaan DAK melalui sistem yang terintegrasi. Penanganan stunting dilakukan melalui DAK Penugasan bidang Kesehatan, Air Minum dan Sanitasi. Penentuan Menu Kegiatan didasarkan kepada: 1. Kesesuaian dengan kewenangan daerah sesuai dengan lampiran UU No. 23/ Dukungan terhadap Prioritas Nasional RKP 2019 dan SPM 10

11 REPUBLIK INDONESIA Subbidang dan Fokus Menu DAK Reguler Tahun 2019 SD Pelayanan Dasar SMP PENDIDIKAN SD SMA KESEHATAN Pelayanan Rujukan SKB Pelayanan Kefarmasian PERUMAHAN PERMUKIMAN SD SLB Fokus Menu: Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana, Pengadaan Sarana Belajar Fokus Menu: Penyediaan Sarpras Kesehatan KB, Alat Kesehatan, Pembangunan dan Rehab RS Fokus Menu: Bantuan Stimulan Pembangunan dan Rehab Rumah Layak Huni JALAN Fokus Menu: Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan/Jembatan KB Air Minum Perkotaan AIR MINUM SANITASI Air Limbah Air Minum Perdesaan Fokus Menu: Peningkatan, Perluasan, Pembangunan Baru SPAM Fokus Menu: Pengembangan dan Pembangunan SPALD-Setempat dan Terpusat KELAUTAN DAN PERIKANAN Provinsi Kabupaten/Kota Fokus Menu: Pembangunan/Rehab Sarpras Perikanan, Budidaya Laut, Kawasan Konservasi, Tambak Garam, dsb. Provinsi Fokus Menu: Pembangunan/Rehab UPTD, Balai, Jalan Tani, dsb. Pembangunan Instalasi Pemanfaatan EBT PERTANIAN ENERGI SKALA KECIL PARIWISATA Pengembangan Listrik Perdesaan Fokus Menu: Pembangunan PLTMH, PLTS, Pembangunan dan Penyambungan Jaringan Instalasi Listrik Rumah Tangga SENTRA IKM Kabupaten/ Kota Fokus Menu: Pembangunan dan Revitalisasi Sentra IKM Fokus Menu: Penataan Daya Tarik Wisata dan Amenitas Pariwisata 11

12 REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN SD SMK Fokus Menu: Pembangunan dan Rehabilitasi Prasarana, Pengadaan Sarana Belajar Subbidang dan Fokus Menu DAK Penugasan Tahun 2019 Air Minum Perkotaan AIR MINUM Air Minum Perdesaan (Khusus PAMSIMAS) Fokus Menu: Peningkatan, Perluasan, Pembangunan Baru SPAM LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Lingkungan Hidup Kehutanan Fokus Menu: Pengelolaan sampah, pengendalian limbah cair, pengembangan sarpras usaha ekonomi produktif, rehabilitasi hutan dan lahan, sarpras KPH, Tahura, dan Hutan Kota Penurunan Stunting KESEHATAN Pengendali an Penyakit JALAN Kesehatan Rujukan Fokus Menu: Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan/Jembatan Bapelkes Fokus Menu: Penyediaan Sarpras Kesehatan, Alat Kesehatan, Pembangunan dan Rehab RS Rjukan dan Balai Pelatihan Kesehatan IRIGASI Fokus Menu: Pembangunan/Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi PARIWISATA Fokus Menu: Pembangunan Pusat Kuliner, Kawasan Dermaga Wisata, Rest Area, Track Wisata Alam Air Limbah SANITASI Persampahan Fokus Menu: Pengembangan dan Pembangunan SPALD-Setempat dan Terpusat, Sarpras Pengelolaan Sampah, Infrastruktur Drainase Lingkungan PASAR Fokus Menu: Rehab Pasar Rakyat, Pembangunan Gudang SRG dan Non SRG, Sarana Metrologi 12 Drainase

13 REPUBLIK INDONESIA Subbidang dan Fokus Menu DAK Afirmasi Tahun 2019 SD PENDIDIKAN SMP SMA Fokus Menu: Pembangunan Rumah Dinas Guru dan Asrama Siswa SD Air Minum Perkotaan (Khusus Papua dan Papua Barat) AIR MINUM Air Minum Perdesaan Fokus Menu: Peningkatan, Perluasan, Pembangunan Baru SPAM KESEHATAN SANITASI Penguatan Puskesmas TRANSPORTASI RS Pratama Fokus Menu: Penyediaan Sarpras Kesehatan dan Alat Kesehatan Puskesmas, Pembangunan RS Pratama Fokus Menu: Jalan Non Status, Moda Transportasi Darat danpengairan, Dermaga Rakyat, Tambatan Perahu, Jembatan Gantung Air Limbah Fokus Menu: Pengembangan dan Pembangunan SPALD-Setempat dan Terpusat PERUMAHAN PERMUKIMAN Rumah Swadaya Pembangunan Rumah Khusus Fokus Menu: Bantuan Stimulan Pembangunan dan Rehab Rumah Layak Huni dan Rumah Khusus Papua dan Papua Barat 13

14 REPUBLIK INDONESIA 03 PEMETAAN DUKUNGAN DAK DALAM PENCAPAIAN PRIORITAS NASIONAL DALAM RKP 2019 Slide - 14

15 REPUBLIK INDONESIA 2 Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat DAK KESEHATAN (AFIRMASI, PENUGASAN, REGULER) MENDUKUNG 5 KP PRIORITAS NASIONAL 1 4 Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Perumahan dan Permukiman Layak Penyediaan Akses Infrastruktur Dasar Air Minum, dan Sanitasi Layak DAK PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN, AIR MINUM, DAN SANITASI PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR PN 1 Percepatan Pengurangan Kemiskinan 3 Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas 5 Peningkatan Tata Kelola Layanan Dasar PP KP Pengelolaan Sumber Daya Alam melalui Perhutanan Sosial DAK PENUGASAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Penyediaan Afirmasi Pendidikan DAK PENDIDIKAN (AFIRMASI, PENUGASAN, REGULER) Penguatan Integrasi Sistem Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Didukung DAK Fisik 1515

16 REPUBLIK INDONESIA 2 Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat Penyelesaian Ruas Jalan Trans Papua dan Papua Barat, dan Konektivitas Antar Kabupaten/ Kota dan Kampung DAK JALAN (REGULER DAN PENUGASAN) DAN TRANSPORTASI (AFIRMASI) 4 Penanggulangan Bencana Penanganan Darurat dan Pemulihan Pascabencana PRIORITAS NASIONAL 2 PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN KEMARITIMAN PN 1 Peningkatan Konektivitas dan TIK Pengembangan Pelabuhan Hub dan Feeder Jalur Utama dan Subsidi Tol Laut DAK KELAUTAN DAN PERIKANAN (REGULER) DAN TRANSPORTASI (AFIRMASI) 3 Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan DAK JENIS AFIRMASI 5 Peningkatan Sistem Logistik Pengembangan Sistem Logistik dan Jaringan Pasar Komoditas Perikanan dan Pertanian DAK KELAUTAN DAN PERIKANAN (REGULER), PASAR (PENUGASAN), DAN PERTANIAN (REGULER) PP KP Didukung DAK Fisik 1616

17 REPUBLIK INDONESIA 2 Percepatan Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Industri Pengolahan Pengembangan 7 Kawasan Industri dan 6 KEK Industri/Logistik DAK JENIS PENUGASAN (9 BIDANG) 4 Percepatan Peningkatan Keahlian Tenaga Kerja Pemantapan Sistem Sertifikasi Kompetensi PRIORITAS NASIONAL 3 PENINGKATAN NILAI TAMBAH EKONOMI MELALUI PERTANIAN, INDUSTRI, DAN JASA PRODUKTIF PN 1 Peningkatan Ekspor dan Nilai Tambah Produk Pertanian Peningkatan Mutu, Sertifikasi, dan Standarisasi Hasil Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan 3 Peningkatan Nilai Tambah Jasa Produktif Pengembangan 7 Kawasan Pariwisata, 3 KEK Pariwisata, dan Penguatan Destinasi Unggulan DAK JENIS PENUGASAN (9 BIDANG) 5 Pengembangan Iptek dan Inovasi untuk Meningkatkan Produktivitas Penguatan Inovasi dan Penguasaan Teknologi Frontier PP KP Didukung DAK Fisik 1717

18 REPUBLIK INDONESIA 2 Peningkatan Produksi, Akses dan Kualitas Konsumsi Pangan Penguatan Cadangan dan Stabilisasi Harga Pangan PRIORITAS NASIONAL 4 4 Peningkatan Daya Dukung SDA dan Daya Tampung Lingkungan Rehabilitasi dan Pemulihan Kerusakan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup DAK LINGKUNGAN HIDUP KEHUTANAN (PENUGASAN) DAN IRIGASI (PENUGASAN) PEMANTAPAN KETAHANAN ENERGI, PANGAN, DAN SUMBER DAYA AIR PN 1 Peningkatan Produksi dan Pemenuhan Kebutuhan Energi 3 Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Aksesibilitas Air PP Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) DAK ENERGI SKALA KECIL (REGULER) Pemeliharaan dan Pemulihan Sumber Air dan Ekosistem DAK LINGKUNGAN HIDUP KEHUTANAN (PENUGASAN) KP Didukung DAK Fisik 1818

19 REPUBLIK INDONESIA 04 PENYEMPURNAAN APLIKASI PENGUSULAN DAK FISIK MELALUI APLIKASI KRISNA Slide - 19

20 REPUBLIK INDONESIA Penyempurnaan Aplikasi Pengusulan dan Penilaian DAK Fisik Tahun 2019 PERENCANAAN PENGANGGARAN 1 2 DAERAH e-proposal e-dak MS EXCEL Penilaian Pemerintah Pusat 4 MS EXCEL Sinkron DAK Fisik 5 Konfirmasi Daerah 6 DPR Aplikasi E-Planning DAK dan SINKRON (TAHUN 2018) PERENCANAAN PENGANGGARAN PELAKSANAAN DAERAH Pengusulan Penilaian Sinkronisasi Input Usulan 2019 A B Usulan 7 KRISNA Hasil Penilaian 5 7 Hasil Sinkron Konfirmasi Daerah RK E D 7 6 ALOKASI DPR C RKA BUN OMSPAN Diintegrasikan menjadi satu aplikasi KRISNA (TAHUN 2019) Slide - 20

21 REPUBLIK INDONESIA Hal-Hal Penting dalam Penyempurnaan Aplikasi Pengusulan dan Penilaian DAK Fisik Tahun 2019 Drop down list menu Tidak menggunakan aplikasi e- Proposal, e-planning dan SINKRON Tidak ada fungsi delete usulan oleh verifikator (Bappeda Provinsi dan Kemendagri) Pemda akan MEMILIH pilihan yang ada dari Bidang hingga Rincian Menu Kegiatan. Isian free text hanya dilakukan pada usulan volume, biaya, satuan output, serta lokasi detail (contoh: nama ruas jalan baru, dll) antisipasi kesalahan penginputan semua usulan langsung diisi di Aplikasi KRISNA-DAK Verifikator hanya memberikan rekomendasi menggunakan metode Flagging (warna kuning untuk didiskusikan dan hijau sepenuhnya direkomendasikan) Penyederhanaan data yang perlu diinput dalam KRISNA Tidak perlu mengisi data realisasi DAK Fisik tahun sebelumnya Tidak perlu mengisi data pendukung di setiap usulan Integrasi Aplikasi Perencanaan DAK TA 2019 e-planning DAK- KRISNA- SINKRON digabung menjadi SATU APLIKASI KRISNA Pengembangan Integrasi Aplikasi KRISNA-DAK dengan OMSPAN untuk digunakan sebagai instrumen monitoring dan evaluasi DAK. Slide - 21

22 Jadwal Pengusulan DAK Fisik Tahun 2019 REPUBLIK INDONESIA Konsolidasi Internal Daerah u/ Persiapan Pengusulan DAK Maret Input Usulan oleh Kabupaten/Kota /Provinsi 19 Maret- 16 April Verifikasi oleh Provinsi dan Editing /Perbaikan oleh Bappeda Kab/Kota April Batas Akhir Unggah Surat Pengantar oleh BAPPEDA KAB/KOTA April Dirancang adanya pembahasan usulan DAK Penugasan dan Afirmasi dalam Forum MUSRENBANGNAS (02-10 Mei 2018) Konsolidasi Internal Daerah u/ Persiapan Pengusulan DAK Input Usulan oleh Kabupaten/Kota /Provinsi Clinic Session untuk Bappeda Provinsi di Jakarta (untuk usulan Kab/Kot/Prov di wilayahnya Verifikasi oleh Pusat dan Editing/Perbaikan oleh Bappeda Provinsi Batas Akhir Upload Surat Pengantar oleh BAPPEDA PROV Batas Akhir Upload Surat Rekomendasi Gubernur oleh BAPPEDA PROV Maret 19 Maret- 16 April 3 April April April 11 Mei Slide - 22

23 BIDANG DAK YANG BISA DIUSULKAN REPUBLIK INDONESIA 1. Pendidikan (SMA, SMK, SLB) 2. Kesehatan 3. Jalan 4. Irigasi 5. Pariwisata 6. Kelautan dan Perikanan 7. Pertanian 8. Energi Skala Kecil 9. Pasar (BPSMB Provinsi) 10. Lingkungan Hidup dan Kehutanan 1. Pendidikan (SD, SMP, SKB, SLB) 2. Kesehatan dan KB 3. Jalan 4. Irigasi 5. Air Minum 6. Sanitasi 7. Industri Kecil dan Menengah 8. Perumahan dan Permukiman 9. Pariwisata 10. Kelautan dan Perikanan 11. Pertanian 12. Pasar 13. Lingkungan Hidup 14. Transportasi (Afirmasi) Slide - 23

24 REPUBLIK INDONESIA Tag Jenis Memilih Sub- Bidang DAK Lokasi Prioritas Memilih Menu Kegiatan (Output) DAK Tag PN PP - KP Memilih Rincian Kegiatan (Sub- Output) DAK Flowchart Aplikasi KRISNA- DAK 2019 Input Data Teknis Bidang Memilih Bidang Perbaikan Data Input Usulan DAK Dokumen Kesiapan Proyek Start Login Pengusul Login Login Penelaah/ Penilai Login Verifikator Selesai Verifikasi Verifikasi Butuh Perbaikan Tidak Cetak Surat Pengantar DAK dan Rekapitulasi Usulan Selesai? Ya Submit oleh Bappeda Daerah Tandatangan Kepala Daerah Upload Surat Pengantar DAK Kirim Hardcopy Surat Pengantar DAK dan Rekapitulasi Usulan Fase I Pengusulan Fase II Penilaian Data Usulan Upload Berita Acara Sinkronisasi Tandatangan Berita Acara Sinkronisasi Penyusunan Rencana Kegiatan Cetak Berita Acara Penyusunan RK DAK Tandatangan Berita Acara RK DAK Upload Berita Acara Susun RK DAK Selesai Penilaian Cetak Berita Acara Sinkronisasi Kesepakatan Rencana Kegiatan (RK) DAK bersama K/L Data RK DAK Penetapan Menteri K/L Laporan Realisasi DAK dari OMSPAN Data Hasil Penilaian Forum Sinkronisasi KRISNA- DAK Butuh Perbaikan Perbaikan Data Ya Pemutakhiran Rencana Kegiatan (RK) DAK Informasi Alokasi Storage OMSPAN dan E-Proposal Upload Penetapan RK oleh Menteri K/L Slide - 24

25 REPUBLIK INDONESIA RINGKASAN USER ROLE APLIKASI KRISNA-DAK KABUPATEN/KOTA No Aksi Admin OPD Bappeda 1 Mengelola data user role Kepala Bappeda 2 Mengelola data usulan DAK: menambah, mengedit, dan menghapus data usulan 3 Melakukan upload TOR dan RAB pada setiap nomenklatur Menu Kegiatan 4 Melihat data usulan DAK 5 Melakukan urutan prioritas usulan DAK 6 Melakukan Lock/Unlock rincian usulan DAK. Ketika rincian sudah di-lock, maka user OPD dan Bappeda tidak dapat mengelola data usulan DAK 7 Mengelola data teknis 8 Melihat status perubahan usulan DAK (Log Data) 9 Melihat dan mencetak rekapitulasi 10 Melakukan Submit usulan DAK untuk dilakukan verifikasi dan penilaian. Ketika sudah dilakukan Submit, maka user OPD dan Bappeda tidak dapat mengubah data usulan DAK 11 Mencetak dan meng-upload surat pengantar dan rekapitulasi usulan DAK Slide - 25

26 RINGKASAN USER ROLE APLIKASI KRISNA-DAK PROVINSI REPUBLIK NoINDONESIA Aksi Admin OPD Bappeprov Verifikator Kepala Bappeprov 1 Mengelola data user role 2 3 Mengelola data usulan DAK: menambah, mengedit, dan menghapus data usulan Melakukan upload TOR dan RAB pada setiap nomenklatur Menu Kegiatan 4 Melihat data usulan DAK 5 Melakukan urutan prioritas usulan DAK 6 Melakukan Lock/Unlock rincian usulan DAK. Ketika rincian sudah di- Lock, maka user OPD dan Bappeda tidak dapat mengelola data usulan DAK 7 Mengelola data teknis 8 Melihat status perubahan usulan DAK (Log Data) 9 Melihat dan mencetak rekapitulasi 10 Melakukan Submit usulan DAK untuk dilakukan verifikasi dan penilaian. Ketika sudah dilakukan Submit, maka user OPD dan Bappeda tidak dapat mengubah data usulan DAK 11 Melakukan verifikasi usulan DAK di Kab/Kota 12 Mencetak dan meng-upload surat pengantar dan rekapitulasi usulan DAK

27 REPUBLIK INDONESIA LANGKAH-LANGKAH UMUM PENGUSULAN KEGIATAN OLEH BAPPEDA DAN OPD PROV/KAB/KOTA Login di Portal Daerah masingmasing Klik Input Usulan di sidebar Pilih Metode Pengerjaan Input Volume Isi Instansi Pelaksana Pilih Bidang Pilih Sub-Bidang Pilih Menu Kegiatan Upload TOR dan RAB (Oleh OPD) Pilih Kabupaten- Kecamatan-Desa Isi/Pilih Lokus Isi Nomor Urut Usulan Input Unit Cost Isi Keterangan (Nama Lokasi, Dukungan Kawasan, dll) Simpan Usulan Pilih Rincian Menu Kegiatan Klik Tambah Data Isi Form Input Pemberian Urutan Prioritas Usulan per bidang oleh Bappeda Prov/Kab/Kota Slide - 27

28 REPUBLIK INDONESIA LANGKAH-LANGKAH UMUM VERIFIKASI KEGIATAN OLEH BAPPEDA PROVINSI Login Bappeda di Portal Daerah masing-masing Klik Input Usulan di sidebar Pilih Bidang Pilih Sub-Bidang Catatan: Seluruh data usulan yang telah diusulkan oleh daerah TETAP DAPAT DILIHAT oleh Penilai Pusat dengan rincian statusnya (apakah telah diverifikasi atau belum diverifikasi) hasil verifikasi Provinsi merupakan acuan atau rekomendasi dalam penilaian Pusat Pilih Menu Kegiatan Hijau: Direkomendasikan Kuning: Perlu Perbaikan (dengan catatan) Abu-Abu: Belum terverifikasi Pilih Rincian Menu Kegiatan Klik Icon untuk Melakukan Flagging Slide - 28

29 REPUBLIK INDONESIA 05 VERIFIKASI DAN PENILAIAN USULAN PEMDA OLEH PEMERINTAH PUSAT Slide - 29

30 17 24 April M2 M3 MEI JULI AGUSTUS 19 Maret 16 April 25 April M2 Mei M3 MEI REPUBLIK INDONESIA TIMELINE PENGUSULAN VERIFIKASI PENILAIAN KRISNA DAK FISIK 2019 Pengusulan oleh Pemerintah Daerah VERIFIKASI PUSAT MM II HASIL PENILAIAN Verifikasi usulan Kab/Kota oleh Provinsi Verifikasi usulan Provinsi oleh Pusat PENILAIAN PUSAT (BAPPENAS, K/L, KEMENKEU) FORUM SINKRONISASI HARMONISASI DAK FISIK Pembahasan DAK Penugasan di Musrenbangnas (02 11 Mei) * Slide - 30

31 REPUBLIK INDONESIA VERIFIKASI KEGIATAN PROVINSI/KAB/KOTA OLEH PEMERINTAH PUSAT Verifikasi Pusat dilakukan oleh Ditjen Bina Bangda Kemendagri Seluruh data usulan Pemda TETAP DAPAT DINILAI oleh Penilai Pusat (tidak ada usulan yang didelete/drop) Verifikasi usulan PROVINSI: 17 April 24 April 2018 (hasil verifikasi Pusat memungkinkan untuk melakukan perubahan oleh Pemprov) Verifikasi usulan KABUPATEN/KOTA : 25 April 07 Mei 2018 (hasil verifikasi Pusat TIDAK memungkinkan untuk melakukan perubahan) Hijau: Direkomendasikan Kuning: Direkomendasikan Dengan Catatan) Klik Icon untuk Melakukan Flagging Abu-Abu: Belum terverifikasi Slide - 31

32 KONSEP PENILAIAN USULAN DAK FISIK 2019 (1/2) REPUBLIK INDONESIA JENIS PENILAIAN APPROVE REJECT PENILAIAN 3 PIHAK Penilaian dilakukan oleh 3 pihak (Bappenas, Kemenkeu dan K/L) namun yang ditampilkan kepada Pemda hanya hasil akhir penilaian PENILAIAN DI DETAIL RINCIAN Semua usulan yang disubmit Bappeda dapat dinilai (tidak ada drop usulan pada proses verifikasi Provinsi dan Pusat) Penilaian (approval) oleh K/L di DETAIL RINCIAN. Misalnya di tingkat ruas jalan/ sekolah/faskes dan yang sejenis. KRITERIA PENILAIAN Kriteria Penilaian sesuai kebijakan instansi. Pemda telah diminta menyampaikan Data teknis per-bidang dan TOR per-kegiatan sebagai pertimbangan dalam penilaian. OFF SYSTEM Segala proses penilaian (pembobotan dll) dilakukan secara off system sehingga hanya HASIL AKHIR PENILAIAN yang diupload di dalam sistem (Approve atau Reject) TINDAK LANJUT PENILAIAN Hasil penilaian yang bersifat Dispute dapat didiskusikan bersama Pemda dalam forum Sinkronisasi DAK Fisik DISCUSS Slide - 32

33 KONSEP PENILAIAN USULAN DAK FISIK 2019 (2/2) REPUBLIK INDONESIA Adanya forum MM II untuk membahas hasil penilaian 3 Pihak yang masih dispute Kriteria penilaian harus jelas dan transparan Setelah penilaian masih memungkinkan untuk dilakukan perubahan dan penambahan usulan (forum Sinkron, diskusi DPR, dll). Terutama untuk mengantisipasi usulan yang kurang dan intervensi DPR PENILAIAN DAK FISIK 4 5 Daerah dapat mengetahui hasil penilaian hingga penetapan alokasi dalam aplikasi KRISNA DAK (updating data) Penyusunan RK (setelah alokasi ditetapkan dalam APBN) juga akan menggunakan aplikasi KRISNA DAK Slide - 33

34 REPUBLIK INDONESIA 06 PERKEMBANGAN USULAN DAERAH PER 2 APRIL SERTA KENDALA DALAM PENGUSULAN Slide - 34

35 Provinsi Sumatera Utara Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Timur Provinsi Jawa Tengah Provinsi Sulawesi Selatan Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Sulawesi Tenggara Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Maluku Provinsi Sumatera Barat Provinsi Aceh Provinsi Nusa Tenggara Barat Provinsi Riau Provinsi Jambi Provinsi Bengkulu Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Sulawesi Tengah Provinsi Lampung Provinsi Papua Provinsi Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Banten Provinsi Gorontalo Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Maluku Utara Provinsi Papua Barat Provinsi Bali Provinsi Sulawesi Barat Provinsi Bangka Belitung Provinsi DI Yogyakarta Provinsi Kalimantan Utara Provinsi Kepulauan Riau Provinsi DKI Jakarta PERKEMBANGAN JUMLAH USULAN DAERAH Status 2 April Total Usulan per 2 April 2018 (dua minggu pengusulan) ialah Usulan Rata-rata usulan daerah per 2 April 2018 (dua minggu pengusulan) ialah 444 Usulan Terdapat 14 Daerah (2 Provinsi, 1 Kota, 11 Kabupaten) yang tersebar di 9 Provinsi (Jabar, Sumsel, NTT, Kalteng, Papua, Sulut, Malut, Bali, DKI Jakarta) belum mengusulkan per 26 Maret 2018, dengan rincian berikut: Nama Daerah Kab. Sikka Kab. Nduga Kab. Dogiyai Kab. Puncak Kab. Deiyai Kab. Penukal Abab Lematang Ilir Nama Daerah Provinsi DKI Jakarta Kab. Purwakarta Kota Cimahi Kab. Pulang Pisau Provinsi Sulawesi Utara Kab. Minahasa Tenggara Kab. Badung Jumlah Usulan Tertinggi Usulan Rata-rata Usulan Terendah

36 PERKEMBANGAN NILAI USULAN DAERAH Status 2 April 2018 Nama Provinsi Nama Daerah Minggu 1 Minggu 2 Besar Usulan Delta Provinsi Nusa Tenggara Timur Kab. Flores Timur ,0 Provinsi Sulawesi Utara Kab. Bolaang Mongondow Selatan ,4 Provinsi Bali Kab. Tabanan ,0 Provinsi Maluku Kab. Seram Bagian Timur ,1 Provinsi Jawa Tengah Kota Surakarta ,7 Provinsi Papua Kab. Waropen ,0 Provinsi Aceh Kab. Aceh Singkil ,1 Provinsi Jawa Timur Kab. Ngawi ,9 Provinsi Nusa Tenggara Timur Kab. Malaka ,3 Nama Provinsi Nama Daerah Minggu 1 Minggu 2 Besar Usulan Delta Provinsi Banten Kota Tangerang Selatan ,1 Provinsi Sulawesi Barat Kab. Mamasa ,0 Provinsi Kalimantan Barat Kab. Bengkayang ,3 Provinsi Sumatera Utara Kab. Nias Barat ,3 Provinsi Jawa Timur Kota Batu ,9 Provinsi Banten Kab. Lebak ,1 Provinsi Papua Kab. Mamberamo Tengah ,4 Provinsi Aceh Kab. Simeulue ,0 Provinsi Sumatera Selatan Kota Prabumulih ,4 Provinsi Papua Barat Provinsi Papua Barat ,0 Besar Usulan per 2 April 2018 (dua minggu pengusulan) ialah (5,9 Juta Trilyun Rupiah), Usulan Tertinggi adalah Kab. Flores Timur (5,9 Juta Trilyun Rupiah), yang disebabkan oleh Usulan Bidang Pertanian Usulan Terendah Bukan Nol adalah Kota Tangerang Selatan (130 Juta Rupiah) dengan total 143 Usulan

37 PERSEBARAN PERSENTASE DAERAH KRITIS Status 2 April 2018 Wilayah Provinsi kritis sedang tinggi Provinsi DKI Jakarta 100,00% 0,00% 0,00% Provinsi Papua 56,67% 36,67% 6,67% Provinsi Banten 55,56% 11,11% 33,33% Provinsi Papua Barat 50,00% 35,71% 14,29% Provinsi Sulawesi Utara 43,75% 56,25% 0,00% Provinsi Jawa Timur 43,59% 38,46% 17,95% Provinsi Bali 40,00% 40,00% 20,00% Provinsi Kepulauan Riau 37,50% 62,50% 0,00% Provinsi Jawa Barat 35,71% 32,14% 32,14% Provinsi Lampung 31,25% 56,25% 12,50% Provinsi Sumatera Barat 30,00% 55,00% 15,00% Provinsi Sulawesi Barat 28,57% 42,86% 28,57% Provinsi Kalimantan Timur 27,27% 54,55% 18,18% Provinsi Kalimantan Barat 26,67% 20,00% 53,33% Provinsi Bangka Belitung 25,00% 62,50% 12,50% Provinsi Riau 23,08% 30,77% 46,15% Provinsi Aceh 20,83% 66,67% 12,50% Daerah Kritis (berwarna Merah) merupakan Daerah yang memiliki jumlah usulan dibawah kuartil bawah usulan nasional. Persen Kritis (%) perbandingan daerah kritis terhadap total daerah yang ada di wilayah Provinsi; Provinsi yang memiliki Persentase Daerah Kritis yang tinggi, diharapkan lebih aktif mendorong OPD/Daerah Kabupaten/Kota untuk mengusulkan; Provinsi yang memiliki Persentase Daerah dengan Usulan Tinggi diharapkan dapat memonitor Usulan supaya tetap dalam batas wajar. Provinsi kritis sedang tinggi Provinsi Maluku 0,00% 58,33% 41,67% Provinsi Bengkulu 0,00% 63,64% 36,36% Provinsi Nusa Tenggara Barat 0,00% 63,64% 36,36% Provinsi Gorontalo 0,00% 71,43% 28,57% Provinsi Kalimantan Utara 0,00% 83,33% 16,67% Provinsi Kalimantan Selatan 7,14% 78,57% 14,29% Provinsi Sulawesi Tengah 7,14% 78,57% 14,29% Provinsi Jambi 8,33% 33,33% 58,33% Provinsi Sulawesi Tenggara 11,11% 50,00% 38,89% Provinsi Sulawesi Selatan 12,00% 60,00% 28,00% Provinsi Sumatera Selatan 16,67% 27,78% 55,56% Provinsi DI Yogyakarta 16,67% 66,67% 16,67% Provinsi Nusa Tenggara Timur 17,39% 56,52% 26,09% Provinsi Sumatera Utara 17,65% 38,24% 44,12% Provinsi Maluku Utara 18,18% 72,73% 9,09% Provinsi Jawa Tengah 19,44% 63,89% 16,67% Provinsi Kalimantan Tengah 20,00% 60,00% 20,00%

38 Teknis Pengisian Pengisian kode detail rincian dan nomenklatur detail rincian untuk bidang tanpa data referensi (masih tidak seragam) Pengisian untuk usulan bersifat lintas wilayah atau satu wilayah Pengisian nominal Upload TOR, penggunaan template yang telah diberikan, dan penggabungan beberapa usulan dalam satu TOR Input Data Teknis Perbedaan Satuan (volume) Pengisian unit cost Pengisian cakupan detail (contoh bidang kesehatan dan pertanian) DATA Perubahan database desa dan kecamatan Tidak semua bidang memiliki data referensi Masih on progress data referensi bidang jalan reguler Perubahan data referensi seperti nama sekolah dan fasilitas kesehatan ISU DAN KENDALA PROSES PENGUSULAN SUBSTANSI Kesesuaian Lokpri Adanya subbidang Perpustakaan dan Olahraga Mekanisme Pengadaan (untuk usulan bidang seperti irigasi yg sangat detail) LAINNYA APLIKASI Keterbatasan Akses Internet Penambahan user dan tagging role Informasi mengenai periode input Mekanisme koordinasi dengan OPD (sosialisasi Bappeda kepada OPD) Mekanisme verifikasi Bappeda 38

39 REPUBLIK INDONESIA Slide - 39