KEBIJAKAN ELEKTRIFIKASI PEDESAAN MELALUI DAK

Transkripsi

1 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEBIJAKAN ELEKTRIFIKASI PEDESAAN MELALUI DAK Workshop Elektrifikasi Desa Melalui PLTS Terpusat (Pengenalan Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTS Terpusat) Kupang, 30 Mei 2018

2 3 ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TA

3 4 ARAH KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS FISIK 1. Mempertajam sinkronisasi antara kegiatan yang didanai DAK Fisik dengan Belanja KL, untuk menghindari pendanaan ganda kegiatan yang sama (double funding) dan tumpang tindih antar jenis pendanaan. 2. Penguatan proses sinkronisasi dengan mengintegrasikan aplikasi perencanaan DAK Fisik kedalam aplikasi KRISNA (Kolabrasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran); 3. Perencanaan dan pengalokasian DAK Fisik dengan berbasis usulan daerah (Proposal Based); 4. Mempertajam Menu Kegiatan DAK Fisik untuk dukungan penuntasan janji Presiden dan wakil Presiden; 5. Pengintegrasian beberapa bidang terkait dengan pendekatan program (programmatic approach) untuk program penanggulangan Stunting. 4

4 KLASIFIKASI DANA ALOKASI KHUSUS FISIK

5 6 CAKUPAN DAK ENERGI SKALA KECIL 6

6 DAK REGULER BIDANG ENERGI SKALA KECIL SUBBIDANG EBT TARGET DAN SASARAN MENU KEGIATAN LOKASI PRIORITAS Terwujudnya pembangkit listrik dari mikrohidro sebesar 4 MW Terwujudnya pembangkit listrik dari tenaga surya sebesar 7 MWp Terwujudnya produksi biogas dengan kapasitas sebesar 6000 m3/hari. Terwujudnya pemberian bantuan instalasi dan penyambungan listrik rumah tangga kepada Rumah tangga sasaran. Terwujudnya pembangunan jaringan tegangan rendah sepanjang 140 kms untuk menyalurkan listrik kepada calon penerima bantuan penyambungan instalasi listrik gratis. 1. Pembangunan PLTMH Off Grid; 2. Pembangunan PLTS Terpusat Off Grid dan/atau PLTS Tersebar; 3. Pembangunan Instalasi Biogas rumah tangga; 4. Revitalisasi PLTMH Off Grid 5. Revitalisasi PLTS Terpusat Off Grid 1. Daerah tertinggal, transmigrasi, perbatasan, kepulauan kecil bependuduk 2. Daerah mempunyai tingkat aksesibilitas terhadap energi modern yang rendah 3. Daerah mempunyai tingkat aksesibilitas terhadap energi modern (listrik) rendah 4. Daerah yang aksesibilitas wilayahnya sulit terjangkau 5. Daerah yang memiliki variasi potensi energi terbarukan (mikrohidro dan biogas 6. Daerah yang mempunyai program pendampingan berkelanjutan Slide - 7 7

7 8 PROSEDUR DAN MEKANISME DAK FISIK INFRASTRUKTUR TA

8 Penyempurnaan Aplikasi Pengusulan dan Penilaian DAK Fisik Tahun 2019 (1) PERENCANAAN PENGANGGARAN 1 2 DAERAH e-proposal e-dak MS EXCEL Penilaian Pemerintah Pusat 4 MS EXCEL Sinkron DAK Fisik 5 Konfirmasi Daerah 6 DPR Aplikasi E-Planning DAK dan SINKRON (TAHUN 2018) PERENCANAAN PENGANGGARAN PELAKSANAAN DAERAH 2019 Pengusulan dan Verifikasi KRISNA 1 A 2 B 3 C Penilaian Sinkronisasi Konfirmasi Daerah RK E 5 4 ALOKASI D OMSPAN Diintegrasikan menjadi satu aplikasi KRISNA (TAHUN 2019) Slide - 9 9

9 Poin-poin Krusial Penyempurnaan Aplikasi Pengusulan dan Penilaian DAK Fisik Tahun 2019 (2) 1. Drop down list menu Pemda hanya memilih hingga rincian menu kegiatan dan kemudian hanya mengisi usulan volume, biaya, satuan output, serta lokasi detail (contoh: nama SD, dll) antisipasi kesalahan penginputan 2. Tidak ada mekanisme menggunakan e-proposal semua usulan langsung ke KRISNA 3. Tidak ada fungsi drop oleh verifikator (bappeda Provinsi dan Kemendagri) hanya memberikan rekomendasi menggunakan Flagging 4. Penyederhanaan data yang perlu diinput dalam KRISNA (misalnya tidak ada data realisasi) 5. Pengembangan Sinkronisasi antara aplikasi E-Planning DAK dengan aplikasi serupa di K/L dan OMSPAN, untuk mempermudah pengusulan, data sharing, dan penilaian usulan DAK; 6. Integrasi aplikasi Perencanaan DAK TA 2019: e-planning DAK- KRISNA- SINKRON menjadi SATU APLIKASI KRISNA 7. Pengembangan Integrasi Aplikasi E-Planning DAK dan Sinkron-DAK dengan OMSPAN untuk digunakan sebagai instrumen monitoring dan evaluasi DAK. Slide

10 Tag Jenis Memilih Sub- Bidang DAK Lokpri Memilih Menu Kegiatan (Output) DAK Tag PN PP - KP Memilih Rincian Kegiatan (Sub- Output) DAK Flowchart Aplikasi DAK 2019 Input Data Teknis Bidang Memilih Bidang Perbaikan Data Input Usulan DAK Dokumen Kesiapan Proyek Start Login Pengusul Login Login Penelaah/ Penilai Login Verifikator Selesai Verifikasi Verifikasi Butuh Perbaikan Tidak Cetak Surat Pengantar DAK dan Rekapitulasi Usulan Selesai? Ya Submit oleh Bappeda Daerah Tandatangan Kepala Daerah Upload Surat Pengantar DAK Kirim Hardcopy Surat Pengantar DAK dan Rekapitulasi Usulan Fase I Pengusulan Fase II Penilaian Data Usulan Upload Berita Acara Sinkronisasi Tandatangan Berita Acara Sinkronisasi Penyusunan Rencana Kegiatan Cetak Berita Acara Penyusunan RK DAK Tandatangan Berita Acara RK DAK Upload Berita Acara Susun RK DAK Selesai Penilaian Cetak Berita Acara Sinkronisasi Kesepakatan Rencana Kegiatan (RK) DAK bersama K/L Data RK DAK Penetapan Menteri K/L Laporan Realisasi DAK dari OMSPAN Data Hasil Penilaian Forum Sinkronisasi Sinkron Butuh Perbaikan Perbaikan Data Ya Pemutakhiran Rencana Kegiatan (RK) DAK Informasi Alokasi Storage OMSPAN dan E-Proposal Upload Penetapan RK oleh Menteri K/L 11

11 Pedoman Verifikasi (Flagging) DAK 2019 Bappeda Provinsi Bangda Kemendagri No Action Kuning Hijau Merah Belum dilakukan Verifikasi/ Flagging oleh Verifikator Merupakan Prioritas Kab/Kota tidak selaras dengan Prioritas Provinsi Keselarasan dengan Urusan, RPJMD, Ruas serta Lokasi yang sesuai dengan Kewenangannya (Sebagian Aspek Selaras) Merupakan Prioritas Kab/Kota dan selaras dengan Prioritas Provinsi Keselarasan dengan Urusan, RPJMD, Ruas serta Lokasi yang sesuai dengan Kewenangannya (Seluruh Aspek Selaras) Merupakan Prioritas Kab/Kota tetapi bertentangan dengan Prioritas Provinsi Tidak Selaras dengan Urusan, RPJMD, Ruas serta Lokasi yang sesuai dengan Kewenangannya Flagging Bappeda Provinsi dilakukan terhadap usulan OPD Kab/Kota Verifikasi Bappeda Kab/Kota terhadap usulan OPD Kab/Kota dilakukan dengan Submit Usulan Verifikasi Bappeda Provinsi terhadap usulan OPD Provinsi dilakukan dengan Submit Usulan Setiap action dalam flagging (kecuali no action) wajib disertai dengan Catatan/Keterangan alasan pemberian flag Seluruh data yang telah diusulkan oleh daerah dapat dilihat oleh Penilai dengan rincian statusnya (apakah telah diverifikasi atau belum diverifikasi) 12

12 Timeline Perencanaan DAK 2019 JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 15 Januari Rapim Penentuan Bidang DAK 01 Februari Multilateral Meeting I DAK Fisik Maret Sosialisasi Aplikasi KRISNA untuk pengusulan DAK Fisik M3 Maret M4 April Pengusulan DAK Fisik oleh Daerah M3-4 April Konfirmasi DAK Penugasan/Afirmasi dalam Musrenbang M2-4 Mei Multilateral Meeting II DAK: Pembahasan Ruas dan Alokasi per-bidang DAK M1-2 Juni Sidang Kabinet dan Penetapan Perpres RKP (termasuk lokasi prioritas DAK Penugasan dan Afirmasi serta alokasi per-bidang DAK) JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER Agustus-September Forum Sinkronisasi dan Harmonisasi DAK September-Oktober Pembahasan dengan DPR-RI serta penetapan pagu alokasi DAK per-daerah 13

13 Kriteria Penilaian DAK Menu Pengembangan Energi Baru Terbarukan (1) Seluruh daerah/provinsi pengusul yang eligible (lolos hasil penilaian teknis) mendapatkan alokasi DAK; Proposal/usulan disampaikan melalui surat Gubernur; Tingkat aksesibilitas yang rendah terhadap energi modern (listrik); Potensi dan pola ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar biogas; Fasilitas umum (mis. Pendidikan dan kesehatan) yang membutuhkan listrik namun belum masuk dalam rencana penyambungan ke jaringan PLN; Adanya potensi EBT di daerah calon penerima DAK; 14

14 Kriteria Penilaian DAK Menu Pengembangan Energi Baru Terbarukan (2) Untuk pembangunan PLTMH : setiap lokasi dilengkapi dokumen perencanaan (FS dan DED) dan untuk pembangunan PLTS Terpusat : setiap lokasi dilengkapi dokumen perencanaan/desain; Untuk rehabilitasi PLTMH/PLTS : setiap lokasi dilengkapi dokumen teknis; Adanya kejelasan mengenai penggunaan lahan tempat lokasi penerimaan DAK; Adanya kejelasan tentang calon pengguna, pengelola dan penerima manfaat dari pembangkit yang dibangun; 15

15 Tampilan Penilaian Aplikasi KRISNA Bappenas (1) 16

16 Tampilan Penilaian Aplikasi KRISNA Bappenas (2) 17

17 SISTEM USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN PLT ANEKA EBT Diakses Melalui: 18

18 Alur Flowchart Usulan Program SINERGI 19

19 Status Rekapitulasi Usulan yang Sudah Masuk ke Aplikasi Sinergi 20

20 Tampilan Penilaian Aplikasi SINERGI Kementerian ESDM (1) 21

21 Tampilan Penilaian Aplikasi SINERGI Kementerian ESDM (2) 22

22 Tampilan Penilaian Aplikasi SINERGI Kementerian ESDM (3) 23

23 Tampilan Penilaian Aplikasi SINERGI Kementerian ESDM (4) 24

24 Rekapitulasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Energi Skala Kecil TA No. Kegiatan Tahun Unit Kap (kw) 1 Pembangunan PLTMH Pembangunan PLTS Terpusat Offgrid Pembangunan PLTS Tersebar Pembangunan PLTMH Pembangunan PLTS Terpusat Offgrid Pembangunan PLTS Tersebar Pembangunan PLTMH Pembangunan PLTS Terpusat Offgrid Pembangunan PLTS Tersebar Pembangunan PLTMH Pembangunan PLTS Terpusat Offgrid Pembangunan PLTS Tersebar Pembangunan PLTMH Pembangunan PLTS Terpusat Offgrid Pembangunan PLTS Tersebar Pembangunan PLTMH Pembangunan PLTS Terpusat Offgrid Pembangunan PLTS Tersebar Pembangunan PLTMH Pembangunan PLTS Terpusat Offgrid Pembangunan PLTS Tersebar JUMLAH ,

25 26 STANDAR PEDOMAN PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN PLTS TERPUSAT 26

26 SNI 8395:2017 Panduan studi kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) fotovoltaik 27

27 1. RUANG LINGKUP 8. ASPEK TEKNIS 2. ACUAN NORMATIF 3. ISTILAH DAN DEFINSI 4. SIMBOL/NOTASI, DEFINISI DAN SINGKATAN 5. LOKASI 6. ASPEK LEGAL 9. ASPEK SOSIAL 10. ASPEK EKONOMI 11. ASPEK LINGKUNGAN 12. RESIKO 13. KESELAMATAN 7. PASOKAN DAN PERMINTAAN 14. REKOMENDASI KELAYAKAN 28

28 8. ASPEK TEKNIS Beberapa aspek teknis yang harus ada dalam suatu studi kelayakan PLTS adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Teknologi, yang termasuk konfigurasi dan rancangan sistem PLTS. 2. Perancangan sistem 3. Komponen sistem 4. Energi terbangkitkan 5. Pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit, ditambah dengan pembentukan organisasi pengelola dan potensi sumber daya manusai yang tersedia. 29

29 30 SUCCESS STORY 30

30 Peta Provinsi Kepulauan Riau Desa Tanjung Batu Kecil Kecamatan Buru 31

31 Peta Desa Tanjung Batu Kecil Kecamatan Buru Desa Tanjung Batu Kecil 32

32 PLTS Terpusat Desa Tanjung batu Kecil Kecamatan Buru Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat dibangun dengan Sumber dana APBN Kementrian ESDM melalui Ditjen EBTKE pada tahun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat dibangun oleh PT. Surya Energy Indotama (SEI). 33

33 Dusun I Tanjung Batu Kecil berkapasitas 50 Kwp Panjang jaringan 6,694 Km. Lampu jalan PJU sebanyak 83 Watt. Pelanggan 151 rumah masing-masing rumah 300 Wp. Pada saat ini ada penambahan pelanggan menjadi 167 rumah. Dusun II Pelakar Tanjung Batu Kecil berkapasitas 30 Kwp Panjang jaringan 4,618 Km. Lampu jalan PJU sebanyak 48 Watt. Pelanggan 94 rumah masing-masing rumah 300 Wp. Dusun III Kampung Baru Tanjung Batu Kecil berkapasitas 50 Kwp Panjang jaringan 11,5 Km meter. Lampu jalan PJU sebanyak 128 Watt. Pelanggan105 rumah masing-masing rumah 300 Wp. 34

34 Fasilitas umum terdiri dari : 4 unit Mesjid. 2 unit Sekolah Dasar. 3 unit Posyandu. 2 unit Musholla. 3 unit Taman Baca Al-Qur an 2 unit MDA. 1 unit Puskesmas Pembantu. Iuran pelanggan per bulannya Rp ,-. Sampai akhir tahun 2017 BUMDES masih mempunyai saldo sebesar Rp ,-. Di Desa Tanjung Batu Kecil sudah terbentuk BUMDES PLTS yang terdiri dari: Pengelola Honor Ketua : Rusli Rp ,- /bulan Sekretaris : Zulkarnain Rp ,- /bulan Bendahara : Saqnah Rp ,- /bulan Operator : ,- /bulan 35

35 PROYEK KEMAKMURAN HIJAU HIBAH ENERGI TERBARUKAN OFF-GRID DAN ON-GRID Jendela Hibah Energi Terbarukan untuk Komunitas (W3A) (off-grid > 300 kw) Hibah ini bertujuan untuk meningkatkan akses listrik bagi masyarakat di daerah terpencil Pada Tahap I telah diselesaikan Detail Feasibility Study dan Front-End Engineering Design, dan pembuatan Detailed Engineering Design. Pengaju proposal berasal dari berbagai institusi termasuk swasta, universitas maupun konsorsium. Hibah yang diberikan sebesar 96% dari total project cost. Jendela Hibah 3A mensyaratkan adanya pembentukan Special Purpose Vehicle (SPV) berbadan hukum di tingkat desa. SPV ini akan berperan sebagai badan usaha pembangkit dan penyedia listrik bagi masyarakat desa, dimana komunitas desa menjadi pemegang saham mayoritas sementara 3 perwakilan pihak swasta/penerima hibah sebagai pemegang saham minoritas. Model kelembagaan ini diharapkan dapat menjadi contoh investasi bersama antara masyarakat dan pihak swasta dalam pengelolaan dan pengembangan energi skala kecil di tingkat desa yang dapat meningkatkan keberlanjutannya. 36

36 PLTS Pulau Karampuang, Kab. Mamuju, Prov Sulawesi Barat Pelaksana PT Sky Energy Indonesia 4 PLTS Total daya 598 kwp Jumlah KK Terlistriki 784 Unit Perusahaan Listrik Desa bernama PT. Karampuang Multi Daya 37

37 PENUTUP Pentingnya usulan yang berkualitas pada proses PERENCANAAN (persyaratan administrasi lengkap dan Studi Kelayakan + DED yang baik). Koordinasi yang baik dan sinergi antara Pemda Kabupaten, Pemerintah Provinsi dan PLN setempat. PAGU DAK Bidang Energi Skala Kecil terbatas. Tata waktu cukup ketat, perlu kedisiplinan dari pengusul. Sistem online digunakan secara luas, meningkatkan transparansi. 38

38 39

39 PERSYARATAN: Triwulan I APBD TA berjalan laporan realisasi penyerapan dan capaian output kegiatan TA sebelumnya. *PMK 50/2017 Kebijakan Penyaluran DAK Fisik Triwulan II laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 75% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output TW I. Ringkasan kontrak, jika kegiatan secara kontraktual Meningkatkan pencapaian sasaran target out yang telah ditetapkan pada TA sebelumnya Meningkatkan kemampuan dan komitmen daerah dalam pelaksanaan DAK Fisik; Mendorong pencapaian target output yang telah ditetapkan Triwulan III laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 75% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output s.d TW II paling sedikit 30% Triwulan IV laporan realisasi penyerapan dana paling sedikit 90% dari dana yang telah diterima di RKUD dan capaian output s.d TW III paling sedikit 65% nilai rencana penyelesaian kegiatan dalam rangka penyelesaian capaian output 100% (seratus persen) kegiatan DAK Fisik. 40