KATA PENGANTAR. Jakarta. Januari 2018 Kepala Biro Hubungan Masyarakat. Setia Utama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Jakarta. Januari 2018 Kepala Biro Hubungan Masyarakat. Setia Utama"

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Hubungan Masyarakat ini merupakan perwujudan dan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian tujuan dan sasaran strategis tahun Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan amanat dari Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Di dalam Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) mewajibkan tiap pimpinan Kementerian/Lembaga Pemerintahan Non Departemen. Pemerintah Daerah. Satuan Kerja atau Unit Kerja di dalamnya, membuat laporan akuntabilitas kinerja secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya. Untuk memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud. Biro Hubungan Masyarakat. Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2017 sebagai gambaran keberhasilan capaian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selama tahun Semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 selain sebagai media pertangungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, juga dapat menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta memberi umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang. Jakarta. Januari 2018 Kepala Biro Hubungan Masyarakat Setia Utama Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 i

2 RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi, pemberian dukungan administrasi hubungan masyarakat dan kerjasama. Selain melaksanakan tugas pokok tersebut, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi: a) penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan internal dan hubungan eksternal di dalam negeri; b) penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan dengan media massa, pengelolaan pemberitaan sektor industri, dan publikasi kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri; c) penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi promosi industri di dalam negeri, serta pelaksanaan promosi industri skala nasional dan lintas sektoral; d) penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelayanan informasi publik dan perpustakaan, serta penyiapan koordinasi pelayanan publik; e) penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi kerja sama di dalam negeri; dan f) pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, urusan tata usaha, dan rumah tangga biro. Selama tahun 2017, Biro Hubungan Masyarakat telah menjalankan kegiatan sesuai dengan rencana kinerja dan penetapan kinerja Sekretariat Jenderal. Untuk pencapaian dari Indikator Kinerja Utama, Biro Hubungan Masyarakat berhasil mencapai semua target indikator seperti persentase pemberitaan negatif sektor industri di media massa yang hanya 0.6% dari total pemberitaan, kepuasan penyelenggaran hubungan antar lembaga dan kerjasama yang mencapai 80,62%, kepuasan penyelengaran promosi produk dalam negeri yang mencapai 82.78%. dan untuk indikator Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2017 capaian kinerja mencapai 3.3 dari target sebesar 3.3. Selama penyelenggaraan kegiatan di tahun 2017, Biro Hubungan Masyarakat menemukan beberapa kendala seperti revisi dan realokasi anggaran yang dilakukan berkali-kali mengakibatkan beberapa kegiata menjadi tertunda dan belum ditetapkannya rencana agenda setting isu Kementerian Perindustrian yang mengakibatkan pelaksanaan kegiatan publikasi di media massa dan media sosial menjadi sedikit terganggu Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 ii

3 Diharapkan laporan ini dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja serta menjadi masukan dan umpan balik bagi peningkatan kinerja Biro Hubungan Masyarakat dalam menunjang peningkatan kinerja Sekretariat Jenderal dan Kementerian Perindustrian dalam membangun sektor industri di Indonesia. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 iii

4 DAFTAR ISI Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar i ii iv v vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Tugas Pokok dan Fungsi Biro Hubungan Masyarakat 1 B. Peran Strategis Biro Hubungan Masyarakat 1 C. Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat 2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 5 A. Rencana Strategis Biro Hubungan Masyarakat 5 B. Rencana Kinerja Biro Hubungan Masyarakat 7 C. Dokumen Penetapan Kinerja D. Anggaran Biro Hubungan Masyarakat BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 12 A. Analisi Capaian Kinerja Biro Hubungan Masyarakat 12 B. Akuntabilitas Keuangan Biro Hubungan Masyarakat 37 BAB IV PENUTUP 41 A. Kesimpulan 41 B. Permasalahan 41 C. Tindak Lanjut 42 Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 iv

5 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 : Sasaran Strategis Biro Hubungan Masyarakat Tahun Tabel 2.2 : Penetapan Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun Tabel 2.3 : Penganggaran Kegiatan Biro Hubungan Masyarakat Tahun Tabel 3.1 : Pemberitaan Sektor Industri di Media Massa 15 Tabel 3.2 : Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri di Media Massa Tabel 3.3 : Rincian Realisasi Anggaran Pada Indikator Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri Tahun 2017 Tabel 3.4 : Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri Tabel 3.5 : Rincian Realisasi Anggaran pada Indikator Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri Tahun 2017 Tabel 3.6 : Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian (Indeks Kepuasan Masyarakat) Tabel 3.7 : Rincian Realisasi Anggaran pada Indikator Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian (Indeks Kepuasan Masyarakat) Tabel 3.8 : Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Tingkat Kualitas Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga Tabel 3.9 : Rincian Realisasi Anggaran Pada Indikator Tingkat Kualitas Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga Tahun Tabel 3.10 : Realisasi Anggaran Biro Hubungan Masyarakat Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 v

6 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat 4 Gambar 2.1 Peta Strategi Biro Hubungan Masyarakat 6 Gambar 3.1 Statistik Persentase Kategori Media Pemberitaan. 15 Gambar 3.2 Isu Pemberitaan Sektor Industri Gambar 3.3 Persentase Muatan Pemberitaan Kementerian Perindustrian 18 Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 vi

7 BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi, pemberian dukungan administrasi hubungan masyarakat dan kerjasama. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok tersebut, Biro Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi: a. penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan internal dan hubungan eksternal di dalam negeri; b. penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan dengan media massa, pengelolaan pemberitaan sektor industri, dan publikasi kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri; c. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi promosi industri di dalam negeri, serta pelaksanaan promosi industri skala nasional dan lintas sektoral; d. penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelayanan informasi publik dan perpustakaan, serta penyiapan koordinasi pelayanan publik; e. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi kerja sama di dalam negeri; dan f. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, urusan tata usaha, dan rumah tangga biro. Dalam menjalankan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian nomor 107/M-IND/PER/11/2015, Biro Hubungan Masyarakat terbagi dalam 3 (Tiga) bagian yaitu bagian hubungan antar lembaga dan kerja sama, bagian pemberitaan dan publikasi dan bagian informasi publik. B. PERAN STRATEGIS BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, peran strategis Biro Hubungan Masyarakat dalam pembangunan industri adalah : 1. Melakukan koordinasi dengan stakeholders Kementerian Perindustrian seperti lembaga-lembaga negara, perguruan tinggi, asosiasi-asosiasi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), non-governmental organization (NGO).. Koordinasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

8 dilakukan agar tersampaikannya kebijakan yang akan dan sudah dihasilkan oleh Kementerian Perindustrian kepada stakeholders. 2. Melakukan koordinasi dengan media massa, membuat pemberitaan, publikasi atas kebijakan, kegiatan, dan kinerja Kementerian Perindustrian untuk membangun citra dan opini publik yang positif terhadap Kementerian Perindustrian. 3. Melakukan promosi dan publikasi atas produk-produk industri dalam negeri untuk disampaikan kepada masyarakat agar tumbuhnya kebanggaan terhadap penggunaan produk dalam negeri. 4. Melakukan koordinasi dalam penyelenggaran pelayanan publik di lingkungan Kementerian Perindustrian untuk mendukung reformasi birokrasi nasional. C. STRUKTUR ORGANISASI BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Biro Hubungan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat yang membawahi 3 (tiga) Bagian dan 8 (delapan) Sub bagian. Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Biro Hubungan Masyarakat terdiri dari 3 (tiga) Bagian dengan tugas dan fungsi sebagai berikut: 1. Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan internal dan hubungan eksternal di dalam negeri, penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi kerja sama di dalam negeri, serta pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, urusan tata usaha, dan rumah tangga biro. Bagian Hubungan Antar Lembaga dan Kerja Sama mempunyai tiga sub bagian, yaitu: a. Subbagian Hubungan Antar Lembaga Subbagian Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan internal dan hubungan eksternal di dalam negeri. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

9 b. Subbagian Kerja Sama Subbagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi kerja sama di dalam negeri. c. Subbagian Program dan Tata Usaha Subbagian Program dan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, urusan tata usaha, dan rumah tangga biro. 2. Bagian Pemberitaan dan Publikasi. Bagian Pemberitaan dan Publikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan dengan media massa, pengelolaan pemberitaan sektor industri, dan publikasi kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri, serta penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi promosi industri di dalam negeri, serta pelaksanaan promosi industri skala nasional dan lintas sektoral. Bagian Pemberitaan dan Publikasi mempunyai tiga sub bagian, yaitu: a. Subbagian Hubungan Media Massa Subbagian Hubungan Media Massa mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan hubungan dengan media massa, pengelolaan pemberitaan sektor industri. b. Subbagian Publikasi Subbagian Publikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan publikasi kebijakan, program, kegiatan, dan kinerja sektor industri. c. Subbagian Promosi Subbagian Promosi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi promosi industri di dalam negeri, serta pelaksanaan promosi industri skala nasional dan lintas sektoral. 3. Bagian Informasi Publik. Bagian Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelayanan informasi publik dan perpustakaan, serta penyiapan koordinasi pelayanan publik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

10 a. Subbagian Pengelolaan Informasi Subbagian Pengelolaan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pengelolaan informasi publik dan layanan perpustakaan b. Subbagian Pelayanan Informasi Subbagian Pelayanan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, dan pelaksanaan pelayanan informasi publik, serta penyiapan bahan koordinasi pelayanan publik. Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 107/M-IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, dapat dilihat pada gambar 1.1 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Hubungan Masyarakat Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

11 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT Berdasarkan Rencana Strategis Biro Hubungan Masyarakat yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana pembinaan, koordinasi, pemberian dukungan administrasi hubungan masyarakat dan kerja sama. Pada Rencana Strategis ini, disusunlah visi dan misi Biro Hubungan Masyarakat yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan, sasaran strategis, dan pelaksanaan program dan kegiatan utama maupun kegiatan pendukung sebagaimana digambarkan pada peta strategis Biro Hubungan Masyarakat. Visi Biro Hubungan Masyarakat dalam rencana strategis adalah:: 1. VISI Visi Biro Hubungan Masyarakat tahun yang mengacu pada Renstra Sekretariat Jenderal dan Renstra Kementerian Perindustrian adalah: Mewujudkan Layanan informasi dan komunikasi yang efektif dalam mendukung pembangunan industri. 2. MISI Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi sesuai dengan tugas dan fungsi Biro Hubungan Masyarakat sebagai berikut: - Meningkatkan kualitas pemberitaan dan publikasi kebijakan dan kinerja Sektor Industri; - Meningkatkan kualitas informasi dan pelayanan publik Kementerian Perindustrian; - Meningkatkan kualitas fasilitasi hubungan antar lembaga dan kerjasama 3. TUJUAN sektor industri. Biro Hubungan Masyarakat mempunyai tujuan memberikan pelayanan informasi dan komunikasi yang mendukung dalam proses pembangunan industri. Tujuan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

12 ini akan dilakukan selama 5 tahun ke depan yang akan diukur dengan sasaran strategis dibawah ini. 4. SASARAN Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang akan diwujudkan sampai tahun 2019 adalah : a. Tersedianya informasi publik yang aktual dan terpercaya; b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik 5. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI Guna mewujudkan pencapaian sasaran yang ditetapkan sebelumnya, maka telah disusun Peta Strategi Biro Hubungan Masyarakat yang mengacu pada Visi Biro Hubungan Masyarakat. Visi ini kemudian dijabarkan ke dalam Misi. Selanjutnya dalam Peta Strategi diuraikan peta-jalan yang akan ditempuh untuk mewujudkan visi tersebut. Peta Strategi Biro Hubungan Masyarakat dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini. Gambar 2.1 Peta Strategi Biro Hubungan Masyarakat Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

13 B. RENCANA KINERJA BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT 2017 Perspektif Proses Internal Sasaran Strategis 1: Pemberitaan dan Publikasi Kebijakan dan Kinerja Sektor Industri yang Efektif Dalam menyampaikan kinerja sektor industri ke stakeholder dan pelaksanaan publikasi dan promosi hasil industri dalam negeri, perlu dilakukan pemberitaan dan publikasi yang efektif. Untuk mengukur pemberitaan dan publikasi efektif dan dapat sampai kepada stakeholder dengan baik diukur dengan indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dari sasaran ini, yaitu: 1) Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri di Media Massa; 2) Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri. Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Hubungan Masyarakat. Sasaran Strategis 2: Informasi dan Layanan Publik yang Berkualitas. Saat ini dengan adanya reformasi birokrasi, pemberian informasi dan pelayanan publik yang berkualitas merupakan keharusan dari Kementerian/Lembaga. Sesuai dengan tupoksi, Biro Humas merupakan kordinator dalam pemberian informasi dan pelayanan publik di Kementerian Perindustrian. Untuk itu diperlukan informasi dan pelayanan publik yang berkualitas untuk meningkatkan kualitas reformasi birokrasi Kementerian Perindustrian. Sasaran strategis ini dapat diukur dengan indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) sebagai berikut: 1) Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian; Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Hubungan Masyarakat. Sasaran Strategis 3: Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama yang Andal. Dalam rangka fasilitasi, koordinasi dan kerjasama antar lembaga yang dilakukan Kementerian Perindustrian, perlu pelaksanaan fasilitasi, koordinasi dan kerjasama yang andal agar dapat memberikan manfaat untuk sektor industri. Biro Humas sebagai Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

14 penanggung jawab untuk hubungan antar lembaga dan kerjasama perlu meningkatkan peran dan kualitas hubungan antar lembaga dan kerjasama yang dilakukan. Untuk mengukur fasilitasi, koordinasi dan kerjasama yang dilakukan oleh Biro Humas, indikator kinerja sasaran strategis untuk sasaran ini adalah: 1) Tingkat Kepuasan atas Layanan Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama; Untuk lebih detailnya terkait sasaran strategis, indikator kinerja, target dan inisiatif kegiatan yang dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.1. Sasaran Strategis Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Insiatif Perspektif Proses Internal 1 Pemberitaan dan Publikasi Kebijakan dan Kinerja Sektor Industri yang Efektif Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri di Media Massa 2 (maksimal pemberitaan negatif 2%) - Meningkatkan kuantitas dan kualitas pemberitaan industri; - Meningkatkan pemahaman stakeholder mengenai sektor industri; - Memproduksi materi publikasi yang lebih variatif - Mengoptimalkan penggunaan media sosial sebagai media publikasi Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri 80 - Penggunaan Teknologi Informasi dalam Promosi Produk Dalam Negeri; - Meningkatkan kualitas konten dari majalah; - Melaksanakan promosi dan pameran produk dalam negeri Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

15 2 Informasi dan Layanan Publik yang Berkualitas 3 Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama yang Andal Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian (Indeks Kepuasan Masyarakat) Tingkat Kepuasan atas Layanan Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan publik Kementerian Perindustrian; - Meningkatkan kualitas SDM pelayanan Kementerian Perindustrian; - Meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik Kementerian Perindustrian 80 - Menciptakan komunikasi yang baik antara Kementerian Perindustrian dengan stakeholders; - Meningkatkan kualitas penyelenggaran forum komunikasi sektor industri C. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017 Berdasarkan rencana kinerja yang telah disusun, maka penetapan kinerja Biro Hubungan Masyarakat tahun 2017 sebagai berikut: Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder (S) 1 Pemberitaan dan Publikasi Kebijakan dan Kinerja Sektor Industri yang Efektif Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri di Media Massa Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri 2 80 Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

16 2 Informasi dan Layanan Publik yang Berkualitas 3 Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama yang Andal Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian (Indeks Kepuasan Masyarakat) Tingkat Kepuasan atas Layanan Fasilitasi Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut di atas, Biro Hubungan Masyarakat membutuhkan anggaran sebesar Rp D. ANGGARAN BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT TAHUN 2017 Untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh Biro Hubungan Masyarakat, Biro Hubungan Masyarakat telah merencanakan kegiatan beserta besaran anggaran setiap kegiatan selama tahun Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini. Tabel 2.3. Penganggaran Kegiatan Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 KODE. OUTPUT/RINCIAN/AKUN PAGU 1831 Peningkatan Kualitas Kehumasan Layanan SDM Humas dan Perpustakaan Membina Fungsional Pustakawan Kementerian Perindustrian 52 Membina Pengelola Kehumasan Kementerian Perindustrian 53 Membina SDM Biro Hubungan Masyarakat Layanan Internal (overhead) Mengelola Program Kegiatan Biro Hubungan Masyarakat 52 Mengelola Tata Usaha Biro Hubungan Masyarakat 53 Mengelola Penerapan Reformasi Birokrasi Biro Hubungan Masyarakat 54 Melakukan Pembinaan dan Konsultasi Kehumasan dan Kerjasama 55 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

17 KODE. OUTPUT/RINCIAN/AKUN PAGU Layanan Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Layanan Informasi Publik Mengelola Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian 52 Mengelola Unit Pelayanan Publik (up2) Kementerian Perindustrian 53 Mengelola Perpustakaan Kementerian Perindustrian 54 Mengelola Informasi dan Dokumentasi Membuat Monitoring Analisa dan Kumpulan Berita Sektor Industri 56 Melakukan Pemberitaan di Media Online Menyelenggarakan Koordinasi Pemberitaan Sektor Industri 58 Menyelenggarakan Diskusi Pimpinan Dengan Media Massa Mengenai Sektor Industri 59 Menyelenggarakan Liputan dan Pendampingan Kegiatan Pimpinan 60 Menerbitkan Media Cetak Terkait Industri Melakukan Publikasi Kinerja Industri Di Media Massa 63 Menerbitkan Bahan Publikasi Informasi Layanan Publik 64 Melakukan Koordinasi dan Promosi Penggunaan Produk Dalam Negeri Layanan Komunikasi Publik Membina Hubungan Pimpinan Dengan MD3 dan Lembaga Negara Lainnya 52 Menyelenggarakan dan Partisipasi Bakohumas Menyelenggarakan Diskusi Pimpinan Dengan Instansi/lembaga Terkait 54 Menyelenggarakan Koordinasi Penyelenggaraan Kehumasan Kementerian Perindustrian 55 Menyelenggarakan Koordinasi Pengelolaan Kerjasama Kementerian Perindsutrian Layanan Perkantoran Gaji dan Tunjangan Operasional dan Pemeliharaan Kantor Output Cadangan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Analisis Capaian Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun 2017 Analisis Capaian Kinerja Sasaran Berdasarkan sasaran strategis yang terdapat pada perjanjian kinerja Biro Hubungan Masyarakat tahun 2017, terdapat 3 (tiga) sasaran strategis dari perspektif pemangku kepentingan/stakeholders dan perspektif pelaksanaan tugas pokok. Dari 3 (tiga) sasaran strategis tersebut terdapat 4 (empat) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) dan 2 (dua) dari 4 (empat) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) tersebut merupakan Indikator Kinerja Utama Biro Hubungan Masyarakat. Untuk lebih detailnya, capaian dari sasaran strategis tersebut akan di jelaskan sebagai berikut : Sasaran Strategis I: Pemberitaan dan Publikasi Kebijakan dan Kinerja Sektor Industri yang Efektif Sasaran strategis ini terdapat pada perspektif proses internal. Untuk mengukur sasaran strategis Pemberitaan dan Publikasi Kebijakan dan Kinerja Sektor Industri yang Efektif terdapat 2 (dua) Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) dan 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu: 1) Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri di Media Massa dan 2) Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri. Secara ringkas, capaian masing-masing indikator tersebut sebagai berikut: 1. Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri di Media Massa Indikator ini merupakan Indikator Kinerja Utama dari Biro Hubungan Masyarakat. Tahun 2017, Biro Hubungan Masyarakat menetapkan target untuk indikator ini sebesar 2 % Pemberitaan negatif Sektor Industri di Media Massa. Maksud dari indikator ini adalah pemberitaan negatif yang dimuat di media massa terkait dengan kinerja Kementerian Perindustrian tidak boleh melampaui 2 % dari total pemberitaan. Persentase berita negatif merupakan penilaian terhadap kinerja dari pemberitaan yang dilakukan oleh Biro Hubungan Masyarakat. Pengukuran dilakukan dengan melakukan monitoring terhadap pemberitaan di media massa tentang berita-berita kinerja Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

19 Kementerian Perindustrian selama 1 (satu) tahun. Adapun jenis media yang dilakukan monitoring olek Biro Hubungan Masyarakat antara lain: a. Media Cetak Nasional - Kompas - Media Indonesia - Koran Tempo - Harian Kontan - Republika - Koran Sindo - The Jakarta Post - Suara Pembaruan - Rakyat Merdeka - Suara Karya - Warta Kota - Pos Kota b. Media Cetak Lokal - Serambi Aceh - Analisa Medan - Riau Post - Sumatera Ekspress - Lampung Post - Pikiran rakyat - Suara Merdeka - Kedaulatan Rakyat - Jawa Pos - Bali Post c. Situs Berita - Bisnis Indonesia - Indo Pos - Indonesia Finance Today - Investor Daily - Harian Terbit - Majalah Gatra - Majalah Tempo - Majalah Sindo Weekly - Tabloid Kontan - Majalah Investor - Majalah Swa - Singgalang - Pontianak pos - Kalteng Pos - Banjarmasin Pos - Kaltim Post - Harian Fajar Makasar - Cendrawasih Pos - Kupang Pos - Waspada Medan - Batam Pos - Detik.com - Inilah.com - Okezone.com - Jurnas.com - Vivanews.com - TheJakartaGlobe.com - LKBN Antara - Beritasatu.com - Republika Online - Wartakotalive.com Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

20 - Metrotvnews.com - Marketing.com - Liputan6.com - Koran-jakarta.com - Tempointeraktif - Skalanews.com - Koransindonews - Tribunnews.com - Bisnis.com - TheJakartaPost.com - Kontan online - Merdeka.com - Rakyat Merdeka online - SuaraMerdeka.com - Kompas Cyber Media - JPNN.com - Indonesia Finance Today - Rakyatmerdeka.co - Investor.co.id - Indopos.com - Batampos.co.id - SumateraEkspress.com - Bisnis-KTI.com - LampungPost.com - Swa.co.id - Pikiranrakyat.com - Kontan.co.id - SuaraMerdeka.com - CNNIndonesia.com - KedaulatanRakyat.com - Mix Marketing - JawaPos.com - Kabar24.com - BaliPost.co.id - itv-channel.com - PontianakPos.com - Kapanlagi.com - KaltengPos.com - Gatra.com - BanjarmasinPos.com - CendrawasihPos.com - KalTimPost.com - KupangPos.com - Harian Fajar Makassar.com - Waspada Medan - AnalisaMedan.com - RiauPost.com d. Televisi - Trans TV - ANTV - Global TV - Indosiar - Metro TV - MNC TV - RCTI - SCTV - Trans 7 - Trans TV - TV One - TVRI - Kompas TV - O Channel Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

21 - Total pemberitaan tahun 2017 sebanyak artikel di berbagai media massa. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.1 Pemberitaan Sektor Industri di Media Massa No Kategori Media Total Pemberitaan 1 Internet Majalah Koran Nasional Koran Lokal Televisi Radio 5 Gambar 3.1 Statistik Persentase Kategori Media Pemberitaan Berdasarkan data diatas artikel terkait industri paling banyak muncul di media internet dan koran nasional, ini disebabkan cepatnya penyebaran berita/informasi di Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

22 dunia digital. Terjadinya pergeseran penggunaan media dari cetak ke digital dan banyaknya media digital yang berkembang di Indonesia. Untuk pemberitaan koran nasional disebabkan dekatnya lokasi akses informasi dengan pusat media. Akses informasi ini maksdunya lokasi kontor pusat Kementerian Perindustrian dengan kantor pusat koran-koran nasional. Selama tahun banyak topik terkait sektor industri yang di bahas di berbagai media massa. Biro Hubungan Masyarkat melakukan pemetaan dan membuat ranking 15 isu yang paling banyak di bahas. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

23 Gambar 3.2 Isu Pemberitaan Sektor Industri Berdasarkan data pada grafik diatas, dapat dilihat tahun 2017 isu/topik yang paling banyak mendapat perhatian adalah isu vokasi industri. Ini sejalan dengan banyaknya program dan kebijakan terkait vokasi industri yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian. Program dan kebijakan vokasi industri ini juga mendapat perhatian dari Presiden dengan ikut serta pada peluncuran dan link and match vokasi industri. Selain itu Wakil Presiden, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

24 Pendidikan juga ikut serta dalam beberapa pelaksanaan peluncuran dan link and match vokasi industri. Tahun 2017, Biro Hubungan Masyarakat melakukan monitoring dan evaluasi pemberitaan dimedia massa dengan pembagian 3 jenis pemberitaan. Pemberitan positif, pemberitan netral dan pemberitaan negatif. Untuk lebih detailnya dapat dlihat pada grafik di bawah ini: Gambar 3.3 Persentase Muatan Pemberitaan Kementerian Perindustrian Melihat dari data tersebut. tahun 2017 persentase berita negatif mengenai Kementerian Perindustrian hanya sebesar 0.6 % atau 171 artikel dari artikel. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

25 Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri di Media Massa Sasaran Strategis IKU Realisasi 2015 Realisasi Target Target Realisasi Satuan Pemberitaan dan Publikasi Kebijakan dan Kinerja Sektor Industri yang Efektif Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri di Media Massa Persen Terjadi peningkatan berita negatif terkait industri di media massa tahun 2017 dibandingkan tahun Dari total berita negatif diatas, isu mengenai garam merupakan penyumbang terbanyak untuk berita negatif. Isu ini menyumbang 14 artikel dari total 171 artikel. Dalam penanganan isu ini, Kementerian Perindustrian bukan merupakan pemilik tunggal karena terkait dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain isu garam terdapat isu minol dan tembakau yang mendapatkan pemberitaan negatif dan sorotan dari media. Untuk isu ini memiliki pro dan kontra karena terkait dengan Kementerian dan Lembaga lainnya. Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dicapai melalui kegiatan. antara lain: a. Menerbitkan Majalah Media Industri Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang kebijakan, program dan capaian kinerja sektor industri dalam rangka mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan sektor industri. Selain itu, Media Industri diharapkan juga dapat menjadi media acuan bagi para investor mengembangkan bisnisnya di Indonesia khususnya di bidang industri. Tahun 2017 Pembuatan Majalah Media Industri mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp Pencapaian realisasi anggaran sampai dengan Triwulan Keempat tahun 2017 ini mencapai % atau sebesar Rp Tahun ini majalah media industri sudah terbit sebanyak 4 kali yang disebar ke Kementerian/Lembaga, Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

26 Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan Dunia Usaha. Tema-tema yang diangkat dalam majalah media industri yaitu: 1. Media Industri Edisi Pertama dengan Tema: Siap Melesat di Tahun 2017; 2. Media Industri Edisi Kedua dengan Tema: Geliat Industri Gairahkan Ekonomi; 3. Media Industri Edisi Ketiga dengan Tema: Menjawab Tantangan Era Digital; dan 4. Media Industri Edisi Keempat dengan Tema: Optimis Sambut 2018 b. Membuat Buku Industri Fact & Figures Pembuatan Buku Industri Fact & Figures untuk menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan dan kinerja ekonomi nasional terutama sektor industri, neraca perdagangan sektor industri, serta peluang investasi di Indonesia sehingga dapat memberikan gambaran secara komprehensif. Untuk tahun 2017, buku Industry Fact & Figures telah diterbitkan dan telah didistribusikan ke berbagai berbagai K/L, Anggota Komisi VI DPR RI, Dinas Perindag Propinsi, Kedutaan Besar berbagai Negara, KADIN, Asosiasi, Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha. Realisasi anggaran kegiatan ini sampai dengan akhir tahun 2017 mencapai % atau sebesar Rp dari total anggaran sebesar Rp Selama tahun 2017, penerbitan buku industry fact and figures hanya dilakukan sebanyak satu kali penerbitan. c. Monitoring Dan Analisis Berita Sektor Industri Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh perlunya monitoring dan penanganan terhadap isu pemberitaan di media massa terkait sektor industri. dimana terhitung sejak bulan Januari s.d. Desember 2017 sudah dilakukan pembuatan analisa pemberitaan setiap hari dan setiap bulan. Monitoring dan analisa pemberitaan mencakup jenis dan ketegori media, nilai pemberitaan, tone berita (positif, netral, negatif), topic atau isu berita, narasumber pada berita dan media yang mempublikasikan berita. Sampai dengan akhir tahun 2017 realisasi anggaran sudah mencapai Rp atau % dari pagu anggarannya sebesar Rp d. Membuat Kumpulan Berita Sektor Industri Pembuatan Guntingan Pers dan Digitalisasi Kumpulan berita Sektor Industri dilakukan setiap hari kerja (5 hari seminggu) dengan kegiatan utama memonitor pemberitaan terkait sektor industri yang perlu segera di informasikan untuk pimpinan di lingkungan Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

27 Kementerian Perindustrian. Tahun penyerapan anggaran kegiatan ini sudah mencapai Rp atau % dari total alokasi anggaran sebesar Rp e. Melakukan Pemberitaan Di Media Online Dalam rangka penyediaan informasi mengenai kondisi terkini sektor industri, Biro Hubungan Masyarakat memandang perlu untuk membuat pemberitaan khusus industri di media online agar para pelaku industri dapat mendapatkan berita yang update terkait industri. Pemberitaan mengenai industry di beritakan media Antara yang mempunyai kolom khusus industri. Tahun 2017 kegiatan ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp dan hingga berakhirnya tahun anggaran 2017 realisasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp atau % dari total alokasi anggaran. f. Melakukan Publikasi Kinerja Industri Di Media Massa Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan hasil-hasil yang dicapai sektor industri melalui media TV, Cetak dan Online. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mengimbangi pemberitaan yang dilakukan oleh media massa. Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2017 telah dilakukan publikasi di media online, pulikasi media cetak, publikasi di media social, produksi video berita, produksi video profil industri, publikasi kinerja di media TV, dialog Menteri Perindustrian di media TV, serta pembuatan dan publikasi kinerja Kementerian Perindustrian di radio. Tahun 2017, kegiatan ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp Sampai dengan berakhirnya tahun penyerapan anggaran untuk kegiatan ini mencapai % atau Rp g. Menyelenggarakan Koordinasi Pemberitaan Sektor Industri Kegiatan Koordinasi Pemberitaan Sektor Industri dimaksudkan untuk mengkoordinasikan kunjungan kerja pimpinan ke daerah yang diliput wartawan media massa pusat dan daerah. Sedangkan tujuannya adalah agar hasil-hasil kunjungan kerja dipublikasikan media massa seluas-luasnya sehingga diperoleh penyeberaluasan informasi mengenai kebijakan dan capaian sektor industri. Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2017 realisasi anggaran sebesar Rp atau % dari total alokasi anggaran sebesar Rp Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

28 h. Menyelenggarakan Diskusi Pimpinan Dengan Media Massa Mengenai Sektor Industri Diskusi Pimpinan Dengan Media Massa Mengenai Sektor Industri dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman tentang kebijakan industri di kalangan wartawan agar masyarakat memahami arah kebijakan dan informasi mengenai industri. Sampai dengan triwulan Keempat ini telah dilakukan secara rutin diskusi pimpinan dengan media massa yang dilaksanakan dengan setiap Direktorat Jenderal dan Menteri Periandustrian. Tahun 2017 kegiatan ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2017, realisasi kegiatan ini seberan Rp atau % dari total pagu anggaran. i. Menyelenggarakan Liputan Dan Pendampingan Kegiatan Pimpinan Kegiatan pimpinan penting untuk di dokumentasikan. sehingga dapat dipublikasikan melalui website dan untuk data base.liputan dan pendampingan ini dilakukan pada setiap kegiatan Menteri Perindustrian dan beberapa kegiatan pejabat eselon I Kementerian Perindustrian. Hingga berakhirnya tahun anggaran 2017 realisasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp atau % dari total alokasi anggaran sebesar Rp Tabel 3.3 Rincian Realisasi Anggaran Pada Indikator Persentase Pemberitaan Negatif Sektor Industri Tahun 2017 KODE OUTPUT/RINCIAN/AKUN Layanan Informasii Publik Kementerian Perindustrian 55 Membuat Monitoring Analisa Dan Kumpulan Berita Sektor Industri 56 Melakukan Pemberitaan Di Media Online 57 Menyelenggarakan Koordinasi Pemberitaan Sektor Industri 58 Menyelenggarakan Diskusi Pimpinan Dengan Media Massa Mengenai Sektor Industri 59 Menyelenggarakan Liputan Dan Pendampingan Kegiatan JUMLAH SELURUHNYA PAGU REALISASI S.D. % DESEMBER 11,391,703,000 10,532,738,681 92,5 1,265,932,000 1,258,241,000 99,39 1,479,480,000 1,433,285,000 96,88 715,212, ,227,594 90,21 917,034, ,204,298 83,88 1,136,889, ,409,170 82,54 Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

29 KODE OUTPUT/RINCIAN/AKUN Pimpinan 60 Menerbitkan Media Cetak Terkait Industri 62 Melakukan Publikasi Kinerja Industri Di Media Massa JUMLAH SELURUHNYA REALISASI S.D. PAGU DESEMBER % 1,339,788,000 1,288,518,036 96,17 4,537,368,000 4,199,853,583 92,56 2. Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri Berdasarkan dari perjanjian kinerja Kepala Biro Hubungan Masyarakat dengan Sekretaris Jenderal. target dari kepuasan penyelenggaran promosi produk dalam negeri adalah 80%. Penghitungan dilakukan dengan penyebaran kuisioner pada keikutsertaan pada pameran Palembang Expo. Pada survey ini, dilakukan penilaian terhadap kepuasan terhadap jenis dan variasi produk yang ditampilkan, kualitas produk yang dipamerkan, pelayanan panitia kepada pelanggan dan kualitas stand/booth yang digunakan. Tahun 2017 persentase kepuasan penyelenggaran produk dalam negeri sebesar 82,78%. Tabel 3.4 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri Sasaran Strategis IKSS Realisasi 2015 Realisasi Target Target Realisasi Satuan Pemberitaan dan Publikasi Kebijakan dan Kinerja Sektor Industri yang Efektif Tingkat Kepuasan Penyelenggara an Promosi Produk Dalam Negeri , Persen lain: Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dicapai melalui kegiatan. antara Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

30 a. Menerbitkan Majalah Karya Indonesia Majalah Karya Indonesia (KINA) adalah majalah yang isinya untuk meningkatkan penyebarluasan informasi mengenai kemampuan industri dalam negeri khususnya produk-produk unggulan di bidang desain dan teknologi. Tahun 2017 pembuatan Majalan Karya Indonesia mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp Majalah KINA sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2017 telah terbit sebanyak dua kali. Capaian realisasi anggaran sebesar Rp atau sebesar % dari total alokasi anggaran. Tema majalah KINA edisi pertama adalah Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri dan Tema majalah KINA edisi kedua Tenun Indonesia: Mahakarya Industri Fesyen Nusantara. b. Koordinasi Penyelenggaraan Pameran Dalam Negeri Berdasarkan Permenperin 107 Tahun 2015, Biro Hubungan Masyarakat merupakan koordinator penyelenggaraan pameran dalam negeri. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan setiap kegiatan pameran yang dilakukan olek Kementerian Perindustrian di dalam negeri perlu untuk dikoordinasikan dengan Biro Hubungan Masyarakat. Kegiatan ini tahun 2017 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp Hingga berakhirnya tahun anggaran 2017, kegiatan ini telah menyerap anggaran sebesar Rp atau % dari total Pagu Anggaran. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain keikutsertaan dalam pameran-pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah ataupun oleh swasta. Selain itu juga dilakukan rapat-rapat koordinasi terkait pelaksanaan dalam negeri dan pelaksanaan pameran di plaza industri Kementerian Perindustrian. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

31 Tabel 3.5 Rincian Realisasi Anggaran pada Indikator Tingkat Kepuasan Penyelenggaraan Promosi Produk Dalam Negeri Tahun 2017 Kode OUTPUT/RINCIAN/AKUN Layanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian Menerbitkan Majalah Karya Indonesia Melakukan Koordinasi Dan Promosi Penggunaan Produk Dalam Negeri JUMLAH SELURUHNYA PAGU REALISASI S.D. DESEMBER % 1,631,856,000 1,333,019,015 81,69 507,270, ,654,868 97,91 1,124,586, ,364,147 74,37 Sasaran Strategis II: Informasi dan Layanan Publik yang Berkualitas Sasaran strategis ini juga terdapat pada perspektif proses internal. Untuk mengukur sasaran strategis Informasi dan Layanan Publik yang Berkualitas terdapat 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu: 1) Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian (Indeks Kepuasan Masyarakat). Secara ringkas, capaian masing-masing indikator tersebut sebagai berikut: 1. Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian (Indeks Kepuasan Masyarakat) Indeks Kepuasan Masyarakat merupakan suatu ukuran kualitas pelayanan publik yang diberikan. Pada Tahun 2017 telah dilaksanakan pengukuran atas Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Unit Pelayanan Publik (UP2) Pusat Kementerian Perindustrian. Hasil pengukuran IKM pada Unit Pelayanan Publik (UP2) Pusat Kementerian Perindustrian Tahun 2017 mempunyai kategori Sangat Baik. yaitu dengan nilai rata-rata tertimbang IKM adalah Survei Indeks kepuasan Masyarakat (IKM) dilakukan dengan menggunakan 9 (sembilan) ruang lingkup berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 mengenai Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Ruang lingkup tersebut telah dikembangkan menjadi variabel/unsur sesuai dengan karakteristik pelayanan Pusat Kementerian Perindustrian: Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

32 1. Kemudahan prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan; 2. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya; 3. Keberadaan petugas pelayanan, yaitu ada atau tidaknya petugas di lokasi pelayanan yang tersedia pada masing-masing tahapan pelayanan pada saat jam pelayanan berlangsung; 4. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu rasa tanggung jawab dan kejelasan wewenang petugas dalam menjalankan pekerjaannya; 5. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat; 6. Ketepatan waktu penyelesaian pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan; 7. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani; 8. Kesopanan petugas pelayanan, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan serta saling menghargai dan menghormati; 9. Keramahan petugas pelayanan, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara ramah serta saling menghargai dan menghormati; 10. Kesesuaian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan; 11. Kesesuaian jam buka dan jam tutup pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan; 12. Kenyamanan pelayanan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih. rapi dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan; 13. Maklumat Pelayanan adalah dipenuhinya pernyataan kesanggupan dan kewajiban penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

33 14. Sarana pengaduan/keluhan adalah ketersediaan fasilitas dimana penerima layanan menyampaikan opini terkait proses pelayanan maupun kinerja petugas pelayanan. 15. Ketanggapan petugas pelayanan adalah respon petugas pelayanan terhadap keluhan masyarakat terhadap kinerja Unit Pelayanan Publik (UP2) Kementerian Perindustrian. Kemudian terdapat juga penilaian terhadap kesesuaian tindak lanjut atas pengaduan yang disampaikan oleh penerima layanan; Selain variabel-variabel diatas. terdapat pertanyaan terbuka yaitu mengenai: 1. Media dalam memperoleh informasi pelayanan; 2. Kejelasan informasi pelayanan; 3. Sistem pemantauan pada website; 4. Keluhan/pengaduan pelanggan; 5. Media pengaduan; dan 6. Isi pengaduan. Pengumpulan data untuk pengukuran indeks kepuasan masyarakat ini dilakukan secara elektronik, wawancara tatap muka dan melalui kontak saran. Pada tahun 2016, rincian responden yang berasal dari surat elektronik dan wawancara tatap muka sebanyak 360 responden. Sedangkan jumlah responden untuk survei indeks kepuasan masyarakat pada tahn 2017 adalah sebanyak 96 responden yang merupakan pengguna layanan Unit Pelayanan Publik Kementerian Perindustrian. Indeks kepuasan masyarakat tahun 2017 mengalami kenaikan dari 3.20 pada tahun 2016 menjadi 3.3 pada tahun Pada survey tahun 2017, terdapat variabel-variabel yang mendapatkan penilaian yang rendah seperti ketepatan waktu penyelesaian pelayanan dan ketanggapan petugas pelayanan. Untuk meningkatkan skor indeks kepuasanya masyarakat kedepannya, perlu dilakukan identifikasi terkati ketepatan waktu pelayanan untuk melihat proses yang menyebabkan pelayanan menjadi lama. Perlu juga dilakukan sosialisasi untuk standar waktu pelayanan agar pelanggan pelayanan dapat mengetahun standar pelayanan di Kementerian Perindustrian. untuk ketanggapan petugas bisa dilakukan bimbingan teknis terhadap pegawai di unit pelayanan publik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

34 Tabel 3.6 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian (Indeks Kepuasan Masyarakat) Sasaran Strategis IKU Realisasi 2015 Realisasi Target Target Realisasi Satuan Informasi dan Layanan Publik yang Berkualitas Tingkat Kepuasan atas Layanan Publik Kementerian Perindustrian (Indeks Kepuasan Masyarakat) Indeks (Skala 1-4) Pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) tersebut dicapai melalui kegiatan. antara lain: a. Mengelola Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian Sebagai tindak lanjut berlakunya Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Biro Hubungan Masyarakat melakukan Kegiatan Mengelola Pelayanan Informasi Publik Kementerian Perindustrian untuk mendukung pelaksanaan dari UU tersebut. Diharapkan dengan adanya kegiatan mengelola pelayanan informasi publik akan meningkatkan transparansi dan dapat meberikan informasi yang berkualitas kepada stakeholder dari Kementerian Perindustrian. Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2017 telah dilakukan kegiatan antara lain: telah dilakukan pembuatan publikasi PPID seperti pembuatan buku daftar informasi publik, pembuatan buku terkait peraturan informasi publik, pencetakan booklet informasi publik, pembuatan video layanan informasi publik dan rapat-rapat koordinasi. Selain itu juga telah dilakukan konsinyering uji konsekuensi infromasi publik, penyusunan peraturan layanan informasi publik dan monitoring evaluasi pelaksanaan PPID di satuan kerja pusat dan daerah Sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2017 realisasi anggaran sebesar Rp atau % dari total alokasi anggaran sebesar Rp b. Mengelola Unit Pelayanan Publik Kementerian Perindustrian Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Hubungan Masyarakat Tahun

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Kepala Biro Hubungan Masyarakat. Setia Utama

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Kepala Biro Hubungan Masyarakat. Setia Utama KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Hubungan Masyarakat ini merupakan perwujudan dan pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian tujuan dan sasaran strategis tahun 2016. Penyusunan

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Maksud dari penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bidang Dokumentasi dan Perpustakaan - BSN ini adalah sebagai pertanggungjawaban kepada

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

-1- BAB I PENDAHULUAN

-1- BAB I PENDAHULUAN -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Biro Umum dan Hubungan Masyarakat merupakan bagian dari organisasi tingkat Eselon II Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. Program Sekretariat Jenderal Kementerian

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2017 BIRO PERENCANAAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN KATA PENGANTAR Sebagai salah satu cara mewujudkan tata kepemerintahan yang baik

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya merupakan upaya perubahan yang lebih baik

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL 2014 1 1. Pendahuluan Dengan berakhirnya era orde baru dan

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO

PENERAPAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DISKOMINFO PENERAPAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA MADIUN GAMBARAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Madiun

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS 2013 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Lebih terperinci

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN

AH UN H f ls I. sm? Iftwsfiiist#' .-» ( */ ji»«*i «HJ inni«r7! V'' EKRETARIAT JENDERAL. KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN AH UN 2 0 1 7 H f ls I sm? Iftwsfiiist#' ".-» ( */ ji»«*i «"HJ" inni«r7! V"''. EKRETARIAT JENDERAL KEMENTERfAN PERINDUSTRIAN DAFTAR ISI BAB I - PENDAHULUAN... 1 A. TUGAS DAN FUNGSI BIRO PERENCANAAN...

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN KINERJA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN KINERJA BAGIAN HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridhonya,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud pertanggung jawaban dalam mencapai visi dan misi serta tujuan instansi pemerintah dalam rangka perwujudan penyelenggaraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016

Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 2016 Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IV Tahun Anggaran 2016 Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Iklim Usaha BPPI Kementerian Peran KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi - 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Pasal 5 (1) Sekretariat Jenderal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri. (2) Sekretariat Jenderal dipimpin oleh

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat

KATA PENGANTAR. Syarif Hidayat Laporan Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2015 i KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/M-IND/PER/11/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU Menimbang DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang :

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA - 2-2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Presiden

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) lahir dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) lahir dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) lahir dalam sistem ketatanegaraan Indonesia melalui Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar 1945 yang diputuskan

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten. tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Bandung merupakan dokumen perencanaan kerja untuk periode 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai acuan

Lebih terperinci

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

February 15, 2016 BAPPEDA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan dasar untuk terselenggaranya Good Governance yang artinya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 26 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PERANGKAT DAERAH PENYELENGGARA PELAYANAN

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK 2014

LAPORAN TAHUNAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK 2014 LAPORAN TAHUNAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK 2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2015 LAPORAN TAHUNAN PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK 2014 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2015 KATA PENGANTAR Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN ESELON PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIDANG SISTEM KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN INFORMASI STANDARDISASI TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN STANDARDISASI NASIONAL JAKARTA 2017 KATA PENGANTAR Puji dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2014 yang memuat realisasi kinerja yang diperjanjikan tahun 2014. Dalam bab ini juga akan disajikan

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DAN PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan KaruniaNya sehingga kami dapat menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

LAKIP TAHUN Pusat Data dan Informasi. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia

LAKIP TAHUN Pusat Data dan Informasi. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia LAKIP TAHUN 2014 Pusat Data dan Informasi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 Pusat Data dan Informasi Sekretariat Kabinet

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) SEKRETARIAT DPRD TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Sekretariat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B iro Hukum, Organisasi dan Humas Badan Standardisasi Nasional (Biro HOH) dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN- I/HK.35/05/2001 tentang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012 PERATURAN MENTERI NOMOR 38 TAHUN 212 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur negara yang

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN 2015 KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

Lebih terperinci

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014 PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan dan Tolok Ukur Anggaran (1) (2) (3) (5) (6) 1. Pembinaan, Pemantapan Otonomi Daerah dan Pengembangan

Lebih terperinci

BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT

BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT BIRO HUMAS SEKRETARIAT PROVINSI SUMATERA BARAT I. KEDUDUKAN Biro Humas merupakan salah satu dari 9 (sembilan) Biro pada Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

2012, No BAB I PENDAHULUAN

2012, No BAB I PENDAHULUAN 2012, No.750 4 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KINERJA UNIT PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 11 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Saat Ini telah melaksanakan program reformasi birokrasi pada periode 2005-2009. Sampai saat ini program reformasi birokrasi masih terus berlanjut, dan telah memberikan manfaat

Lebih terperinci