BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1.Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya adalah hasil penelitian ilmiah yang sudah dilakukan sebelumnya dan memiliki keterkaitan persamaan maupun perbedaan dengan penelitian ini. Peneliti memilih beberapa penelitian sebelumnya yang dijadikan pedoman dan diringkas secara rinci sebagai berikut : Penelitian pertama dilakukan oleh Erza J (2014) yang berjudul Pengaruh Trust dan Service Quality serta Perceived Risk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Online Kaskus Pada Mahasiswa Universitas Jember. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkonfirmasi adanya pengaruh trust, service quality dan perceived risk terhadap keputusan pembelian konsumen online kaskus pada mahasiswa Universitas Jember. Penelitian ini menggunakan kuesioner kepada 65 responden dan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan pendekatan konfirmatori. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa trust, service quality serta perceived risk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian kedua dilakukan oleh Penelitian kedua dilakukan oleh Baskara dan Hariyadi (2014) yang berjudul "Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan dan Persepsi akan Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial (Social Networking Websites) (Studi Pada Mahasiswa di Kota Semarang). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menggunakan non-probability sampling dengan jumlah responden

2 sebanyak 113 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa : 1). Kepercayaan memberikan pengaruh yang positif dan insignifikan terhadap keputusan pembelian. 2). Keamanan memberikan pengaruh yang negatif dan insignifikan terhadap keputusan pembelian. 3). Kualitas pelayanan memberikan pengaruh yang positif dan pengaruh yang signifikan dalam keputusan pembelian. 4). Persepsi akan resiko memberikan pengaruh positif dan signifikan dalam keputusan pembelian. Adjust R Square 64.9% Persamaan penelitian pertama dan kedua dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama sama meneliti mengenai pengaruh variabel terhadap variabel lainnya, menggunakan variabel kepercayaan dan kualitas pelayanan sebagai variabel bebas, keputusan pembelian secara online sebagai variable terikat serta sama sama menggunakan teknik analisis regresi berganda. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian, tempat dan waktu penelitian serta jumlah responden. Penelitian ketiga dilakukan oleh Rahmawati dan Widiyanto (2013) yang berjudul Antecedent Keputusan Pembelian Online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui antecedent keputusan pembelian online. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah disseminating kuesioner via internet dan face to face method kepada responden yang merupakan pengguna internet. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa kepercayaan, profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude to use. Kemudian melalui t-test menyatakan bahwa kepercayaan,

3 profesionalisme dan attitude to use mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Persamaan penelitian ketiga dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama sama meneliti mengenai pengaruh variabel terhadap variabel lainnya, sama sama menggunakan variabel kepercayaan sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian secara online sebagai variable terikat. Sedangkan perbedaannya terletak pada teknik pengumpulan data, objek penelitian, tempat dan waktu penelitian serta jumlah responden Penelitian keempat dilakukan oleh Andriyani (2014) yang berjudul Pengaruh Faktor Keamanan, Pengetahuan Teknologi Internet, Kualitas Layanan dan Persepsi Resiko Terhadap Keputusan Pembelian melalui situs Jejaring Sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor faktor keputusan pembelian secara online di jejaring social facebook terhadap mahasiswa di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan kuesioner kepada 120 responden dan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menyatakan keamanan, pengetahuan teknologi internet, kualitas layanan dan persepsi resiko berpengaruh terhadap keputusan pembelian online. Persamaan penelitian keempat dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama sama meneliti mengenai pengaruh variabel terhadap variabel lainnya, sama sama menggunakan variabel kualitas pelayanan sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian secara online sebagai variable terikat serta sama-sama menggunakan

4 analisis regresi berganda. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian, tempat dan waktu penelitian Penelitian kelima dilakukan oleh Morrison, Taylor dan Douglas (2004) yang berjudul Website Evaluation in Tourism and Hospitality : The Art Is Not Yet Stated. Penelitian ini dilakukan untuk menginformasikan penelitian sebelumnya, saat ini dan kedepannya pada salah satu rekomendasi untuk mengevaluasi website pada bidang tourism dan hospitality yang menggunakan pendekatan modifikasi Balance Scorecard. Penelitian ini menyarankan bahwa evaluasi terhadap website dapat diklasifikasikan kedalam empat group berdasarkan penyelesaian dari evaluasi tersebut (formative atau summative evaluation) serta efektif dan efisiensi nya. Dalam penelitian ini disebutkan model dari kepuasan wisawatawan terhadap travel website, model ini kemudian dijadikan acuan peneliti sebagai indikator pada e-service quality pada sebuah situs Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama sama meneliti mengenai sebuah situs (website) dalam dunia pariwisata dan hospitality. Kemudian perbedaannya terletak pada variabel penelitian, tempat dan waktu penelitian. 1.2.Tinjauan Konsep Tinjauan Tentang Kepercayaan Kepercayaan (trust) ada jika suatu pihak punya keyakinan (confidence) terhadap integritas dan reliabilitas pihak lain atau menyatakan kepercayaan sebagai kemauan untuk mempercayai pihak lain yang telah diyakini (Morgan and Hunt,

5 1994). Bertransaksi secara online memiliki kepastian dan informasi yang tidak simetris. Oleh sebab itu harus ada rasa saling percaya antara penjual dan pembeli (Gefen, 2002). Menurut Pavlou dan Geffen (2002), faktor yang sangat penting yang bisa mempengaruhi minat pembelian online adalah faktor kepercayaan. Kepercayaan menjadi faktor kunci dalam setiap jual beli secara online. Hanya pelanggan yang memiliki rasa kepercayaan dan beranilah yang akan melakukan transaksi melalui media internet. Karena itu jika tidak ada landasan kepercayaan antara penjual dan pembeli maka tidak akan terjadi transaksi dalam dunia e-commerce, apalagi mengetahui produk yang akan dijual dan ditawarkan oleh penjual merupakan produk yan semu dalam artian yang dijual masih berupa bayangan pembeli saja. Menurut McKnight, Kacmar dan Choudry (2002), kepercayaan dibangun antara pihak - pihak yang belum saling mengenal baik dalam interaksi maupun proses transaksi. McKnight et al (2002) menyatakan dua dimensi kepercayaan konsumen yaitu: a. Trusting Belief adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin kepada orang lain dalam suatu situasi. Trusting Belief adalah persepsi pihak yang percaya (pembeli) terhadap pihak yang dipercaya (penjual) dimana penjual memiliki karakteristik yang akan menguntungkan konsumen. McKnight (2002) menyatakan bahwa ada tiga elemen yang membangun trusting belief yaitu benevolence, integrity and competence

6 - Benevolence (niat baik) yang berarti seberapa besar seseorang percaya kepada penjual untuk berperilaku kepada konsumen. Benevolence, merupakan kesedian penjual untuk melayani kepentingan konsumen - Integrity (integritas) merupakan seberapa besar keyakinan seseorang terhadap kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat kepada konsumen - Competence (kompetensi) yaitu keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki penjual untuk membantu konsumen dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen tersebut. Esensi dari kompetensi adalah seberapa besar keberhasilan penjual untuk menghasilakan hal yang diinginkan oleh konsumen. Inti dari kompetensi adalah kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan konsumen b. Trusting Intention adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang siap bergantung pada orang lain dalam suatu situasi, hal ini terjadi secara pribadi dan mengarah langsung kepada orang lain. McKnight et al (2002) menyatakan bahwa ada dua dimensi yang membangun trusting intention yaitu willingness to depend dan subjective probability of depending - Willingness to Depend yaitu kesediaan konsumen bergantung kepada penjual berupa penerimaan resiko atau konsekuensi negatif yang mungkin terjadi

7 - Subjective Probability of Depending adalah kesediaan konsumen secara subjectif berupa pemberian informasi pribadi kepada penjual, melakukan transaksi, serta bersedia untuk mengikuti saran dan permintaan dari penjual. Menurut Jia Shen ( 2008) ada beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur kepercayaan seseorang dalam menggunakan sebuah situs pada transaksi online, yang sekaligus menjadi indikator kepercayaan dalam penelitian ini yaitu : - Sistem keamanan website yaitu sistem keamanan yand dimaksud adalah bagaimana sebuah perusahaan dalam hal ini pihak situs memberikan rasa aman kepada para pengguna situs dalam menggunakan situs booking.com - Sistem kerahasiaan website : bagaimana sebuah perusahaan memberikan rasa percaya bahwa sistem yang akan digunakan oleh para pengguna memiliki sistem kerahasiaan yang baik - Jaminan keamanan dan kerahasiaan : jaminan yang diberikan oleh sebuah perusahaan terkait dengan keamanan dan kerahasiaan, yang mana dalam penelitian ini adalah jaminan keamanan dan kerahasiaan situs booking.com - Kompensasi kerugian karena alasan keamanan dan kerahasiaan : Kompensasi yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau situs apabila nerugikan pengguna terkait dengan sistem keamanan dan sistem kerahasiaan.

8 Tinjauan Tentang E-Service Quality Parasuraman dkk (2005) menyatakan bahwa definisi kualitas layanan online (e-service quality) dalam interaksinya dengan internet (online) adalah the extent to which a website facilities efficient and effective shopping, purchasing and delivery. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa jangkauan website dapat efektif dan efisien dalam memfasilitasi hal berbelanja, pembelian dan delivery. E-Service Quality (kualitas layanan online) apabila dilakukan dengan baik maka akan lebih efektif dalam menjual sebuah produk yang dimiliki oleh sebuah perusahan yang bergerak dalam jasa online Parasuraman, Berry dan Zeithaml (1988) dan Kotler (1997) mendefinisikan kualitas layanan secara traditional sebagai suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service). Menurut definisi ini ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayananyaitu layanan yang diharapkan (expected service) dan layanan yang diterima (perceived service). Harapan pembeli diyakini berperan dalam menentukan kualitas layanan dan kepuasan pembeli. Karena adanya harapan pembeli suatu perusahaan akan berusaha memberikan layanan yang berbeda dibandingkan perusahaan lain dalam rangka memuaskan pembelinya. Parasuraman, Berry dan Zeithaml (1988) mendefinisikan harapan sebagai keinginan dan tuntutan konsumen yang seharusnya dipenuhi penyedia jasa. Faktor - faktor yang mempengaruhi harapan konsumen yaitu :

9 1. Komunikasi dari mulut ke mulut (world of mouth). Komunikasi ini merupakan faktor yang cukup potensial, karena konsumen umumnya cenderung untuk mempercayai konsumen lain yang sudah mencoba produk dan jasa tersebut. Pengaruh ini timbul dari apa yang didengar konsumen dari konsumen lain 2. Keinginan perseorangan (personal need). Pengaruh ini timbul karena konsumen mengharapkan sesuatu, biasanya dipengaruhi oleh kebutuhan pribadi 3. Pengalaman masa lalu (past experiences). Pengalaman pada waktu yang lalu (sebelumnya) berpengaruh terhadap harapan konsumen. Pada umumnya semakin berpengalaman konsumen, semakin rendah harapannya akan keramahan dan kesantunan (kesopanan), tetapi semakin tinggi harapannya terhadap kompetensi dan efektifitas kerja perusahaan. 4. Komunikasi eksternal. Komunikasi eksternal, misalnya iklan atau selebaran - selebaran memegang peranan penting dalam membentuk harapan konsumen Mill dan Morrison (2003) mengartikan kepuasan wisatawan pada sebuah online travel menyatakan mengenai model of customer satisfaction with travel websites yaitu : 1. Travel Website Interface yang terdiri dari access, loading, appearance, navigation, interactivity, search dan security 2. Perceived Quality of Travel Website Services yang terdiri dari incentive, feedback dan information reliability

10 3. Perceived Value of Travel Website yang terdiri dari travel website involvement, shopping convenience, transaction utility dan price Selanjutnya travel website interface bersama sama dengan perceived quality of travel website service dan perceived value travel website memberikan pengaruh terhadap pengalaman yang akan dirasakan oleh konsumen dalam melakukan transaksi melalui travel website kemudian yang nantinya akan memberikan kepuasan terhadap konsumen tersebut. Menurut Zeithaml dkk (2002), ada beberapa kriteria yang digunakan pelanggan dalam mengevaluasi E-Service Quality (Kualitas Layanan Online) dan mengevaluasi sebuah website (situs) yang menjadi indikator dalam penelitian ini yaitu : 1. Ketersediaan Informasi dan Isi (Information Availability dan Content) Ketersediaan dan kedalaman informasi yang disampaikan sering ditemukan menjadi sangat penting sebagai alasan dalam berbelanja online. Isi dari informasi adalah kemampuan dalam mencari harga, kualitas informasi akan meningkatkan kepuasan terhadap pengalaman dan pembelian produk dan akan meningkatkan niat untuk kembali mengunjungi dan melakukan pembelian ulang melalui website 2. Mudah digunakan (easy of use) Transaksi yang dilakukan melalui internet-based adalah terlihat kompleks dan sangat mengintimidasi banyak pelanggan dalam menggunakannya. Sangat rasional jika kemudahan dalam menggunakan website merupakan faktor yang

11 menentukan terhadap kualitas layanan online yang dirasakan. Kemudahan dalam menggunakan website sering diartikan sebagai kegunaan dalam konteks online. Fungsi pencaharian, kecepatan download, keseluruhan desain dan pengorganisasian merupakan elemen kunci yang mempengaruhi usability 3. Keamanan atau Privasi (security/privacy) Keamanan atau privasi merupakan kunci kriteria dalam mengevaluasi kualitas layanan online. Privasi melibatkan perlindungan terhadap informasi personal artinya informasi pribadi pelanggan yang dimiliki tidak dipublikasikan kepada website lain. Kemanan lain pihak yaitu perlindungan terhadap resiko penipuan, kehilangan keuangan dan menggunakan kartu kredit 4. Gaya Grafis (Graphic Style) Gaya grafis disini dimaksudkan sebagai tampilan dari sebuah situs (website). Bentuk gaya grafis antara lain warna, tata letak, tipe dan ukuran mencetak jumlah gambar foto dan grafik serta animasi 5. Pemenuhan atau kehandalan (fulfillment/reability) Pemenuhan atau kehandalan, diidentifikasikan sebagai perkiraan yang kuat terhadap niat atau kesetiaan dan pembelian ulang dalam sebuah situs. Dalam konteks online, diterjemahkan sebagai penyerahan yang akurat dan tepat waktu, penjelasan produk yang akurat dan pemenuhan lainnya Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2005:223) tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian terdapat minat membeli awal, yang mengukur kecenderungan pelanggan untuk

12 melakukan suatu tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan. Para ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya. 2. Pencaharian Informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu: - Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan. - Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan. - Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen. - Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk 3. Evaluasi Alternatif Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif. 4. Keputusan Pembelian

13 Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merekmerek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran. 5. Perilaku Pasca Pembelian Para pemasaran harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang. Menurut Kotler (1995) terdapat indikator dalam keputusan pembelian yang menjadi indikator dalam penelitian ini yaitu 1. Kemantapan terhadap produk pada situs booking.com. Kemantapan akan sebuah produk dapat diartikan bahwa wisatawan sudah merasa mantap untuk melakukan transaksi pada situs booking.com. Kemantapan sebuah produk didasari karena sudah mencari informasi informasi secara mendalam mengenai situ sebelum melakukan pembelian. 2. Pembelian produk sesuai dengan kebutuhan. Sebelum membeli sebuah produk wisatawan akan mengenai kebutuhannya terlebih dahulu. Ketika produk akomodasi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan maka akan terjadi pembelian

14 3. Merekomendasikan kepada orang lain Rekomendasi adalah perilaku setelah pembelian. Merekomdasikan kepada orang lain didasari rasa puas yang dirasakan wisatawan ketika menggunakan jasa atau sebuah produk. 4. Melakukan pembelian ulang Pembelian ulang dilakukan ketika seseorang merasa suka dan cocok akan sesuatu yang ditawarkan. Dalam hal ini, wisawatawan merasa cocok menggunakan situs booking.com dan kemudian menggunakan situs booking.com lagi untuk pembelian akomodasi selanjutnya Tinjauan Tentang Online Booking Online booking merupakan bagian kehidupan masyarat dalam melakukan travelling (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia,2012). Jumlah pengguna internet di Indonesia yang terus berkembang mendorong berkembangnya perdagangan melalui jaringan atau website sehingga suatu kebutuhan yang mutlak dibutuhkan oleh konsumen (Ani, 2009:2). Dikarenakan keterbatasan waktu, maka konsumen cenderung untuk menelurusi kelengkapan informasi produk dan jasa melalui internet dan melakukan pembelian atau transaksi secara online. Dengan adanya fasilitas untuk melakukan booking secara online tentu saja memudahkan wisatawan untuk merencanakan perjalanannya. Segala keperluan wisatawan dalam melakukan perjalanan mulai dari pemesanan tiket pesawat, pemesanan akomodasi hingga transport dapat dilakukan secara online

15 Menurut Janal (2005,9-11) manfaat dari pelayanan online bagi konsumen atau perusahaan antara lain: convenience, information, respond to market conditions, reduce printing dan postage cost, reduce labor cost. Salah satu bisnis yang paling banyak mengadopsi manfaat dari Internet atau sistem online adalah industri hotel (Carroll & Sileo, 2007:36-38). Sebagai salah satu contohnya adalah adanya pemesanan hotel secara online. Kemajuan teknologi, khususnya internet membuat keterbatasan jarak, waktu dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Implementasi teknologi dalam hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) (Spica 2007 dalam Adi,2013) Tinjauan Tentang Wisatawan dan Karakteristik Wisatawan Tinjauan Tentang Wisatawan International Union of Official Travel Organization (IUOTO) sebagai badan organisasi pariwisata international yang memiliki anggota kurang lebih 90 negara yang telah mengambil inisiatif dan memutuskan batasan batasan yang sifatnya seragam melalui PBB pada tahun 1963 di Roma memberi definisi sebagai berikut : a. Pengunjung (visitor) adalah setiap orang yang berkunjung ke suatu negara lain dimana ia mempunyai tempat kediaman, dengan alasan melakukan pekerjaan yang diberikan oleh negara yang dikunjunginya. b. Wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat

16 pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat di klasifikasikan pada salah satu hal berikut ini: - Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olahraga - Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga c. Darmawisata (excursionist) adalah pengunjung sementara yang menetap kurang dari 24 jam di negara yang dikunjunginya, termasuk orang berkeliling dengan kapal pesiar, namun tidak termasuk para pesiar yang memasuki negara secara legal, contohnya orang yang hanya tinggal di ruang transit pelabuhan udara. Bila diperhatikan orang orang yang dapat berkunjung pada suatu tempat atau negara biasanya mereka disebut pengunjung (visitor) yang berdiri atas banyak orang dengan bermacam macam motivasi kunjungan. Hal tersebut termasuk di dalamnya adalah wisatawan. Artinya, tidak semua pengunjung dapat disebut sebagai wisatawan. Istilah wisatawan harus diartikan sebagai seseorang tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa dan agama yang memasuki wilayah suatu negara yang mengadakan penjanjian yang lain daripada negara dimana orang itu biasanya tinggal dan berada disitu tidak kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 6 bulan, di dalam jangka waktu 12 bulan berturut turut, untuk tujuan non imigrasi legal, seperti: perjalanan wisata,

17 rekreasi, olahraga, kesehatan, alasan keluarga, studi, ibadah keagamaan atau urusan usaha (Yoeti, 1983: ) Tinjauan Karakteristik Wisatawan Profil wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis jenis wisatawan yang berbeda beda yang berhubungan erat dengan kebiasaan, permintaan dan kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Berdasarkan karakteristiknya, bicara mengenai wisatawan akan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka, siapa, dari mana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, kenapa kesana dan masih banyak lagi. Dan Gambaran mengenai wisatawan biasanya dibedakan berdasarkan karakteristik perjalanannya (trip descriptor) dan karakteristik wisatawan (tourist descriptor) (Seaton dan Bennet, 1996). 1. Trip Descriptor : wisatawan dibagi ke dalam kelompok kelompok berdasarkan jenis perjalanannya. Secara umum jenis perjalanan dibedakan menjadi : penjalanan rekreasi, mengunjungu teman/keluarga, perjalanan bisnis dan kelompok perjalanan lainnya (Seaton & Bennet, 1996). Smith (1989) menambahkan jenis perjalanan untuk kesehatan dan keagamaan diluar kelompok lain. Lebih lanjut jenis jenis perjalanan ini juga dapat dibedakan lagi berdasarkan lama perjalanan, jarak yang ditempuh, waktu melakukan perjalanan tersebut, jenis akomodasi/transportasi yang digunakan dalam perjalanan, pengorganisasian perjalanan, besar pengeluaran dan lain lain

18 1. Tourist Descriptor :memfokuskan pada wisatawannya, biasanya digambarkan dengan who wants what, why, when, where, and how much? Untuk menjelaskan hal hal tersebut maka digunakan beberapa karakteristik diantaranya sebagai berikut : a. Karakteristik Sosio-Demografis Karakteristik sosio-demografis mencoba menjawab pertanyaan who wants what Pembagian berdasarkan karakteristik ini paling sering dilakukan untuk kepentingan analisis pariwisata, perencanaan dan pemasaran, karena sangat jelas definisinya dan relatif mudah pembagiannya (Kotler, 1996). Yang termasuk dalam karakteristik sosiodemografis diantaranya adalah jenis kelamin, umum, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga atau jumlah anggota keluarga dan lain lain. Pembagian wisatawan berdasarkan karakteristik sosio-demografis ini paling nyata kaitannya dengan pola berwisata mereka. Jenis kelamin maupun kelompok umur misalnya berkaitan dengan pilihan jenis wisata yang akan dilakukan (Seaton & Bennet, 1996). Jenis pekerjaan seseorang maaupun tipe keluarga akan berpengaruh pada waktu luang yang dimiliki orang tersebut dan lebih lanjut pada kemampuan nya berwisata. b. Karakteristik Geografis Karakteristik geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, provinsi, maupun negara asalnya.

19 Pembagian ini lebih lanjut dapat pula dikelompokkan berdasarkan ukuran (size) kota tempat tinggal (kota kecil, menengah, besar/metropolitan), kepadatan penduduk di kota tersebut dan lain lain. c. Karakteristik Psikografis Karakteristik ini membagi wisatawan ke dalam kelompok kelompok berdasarkan kelas sosial, life-style dan karakteristik personal. Wisatawan kelompok demografis yang sama mungkin memiliki profil psikografis yang sangat berbeda (Smith, 1989). Beragam karakteristik dan latar belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan mereka akan suatu produk wisata. Pengelompokan pengelompokan wisatawan dapat memberi informasi mengenai alasan setiap kelompok mengunjungi objek wisata yang berbeda, berapa besar ukuran kelompok tersebut, pola pengeluaran setiap kelompok, kesetiannya terhadap suatu produk wisata tertentu, sensitivitas mereka terhadap perubahan harga produk wisata, serta respon kelompok terhadap berbagai bentuk iklan produk wisata. Lebih lanjut pengetahuan mengenai wisatawan sangat diperlukan dalam merencanakan produk wista yang sesuai dengan keinginan kelompok pasar tertentu, termasuk merencanakan strategi pemasaran yang tepat bagi kelompok pasar tersebut (Irna Herlina, 2004). 1.3.Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, karena rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,2008). Hipotesis dalam penelitian ini yaitu

20 Pengaruh Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Kepercayaan (trust) memiliki pengaruh terhadap keputusan wisatawan dalam membeli sebuah produk. Dalam pembelian secara online melalui situs, kepercayaan wisatawan atau konsumen menjadi salah satu indikator dalam pengambilan keputusan seorang wisatawan. Penelitian yang dilakukan oleh Adityo (2011) menyatakan bahwa kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Kemudian oleh penelitian yang dilakukan oleh Hardiawan (2013) menyatakan bahwa kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Widiyanto (2013) menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian online Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dibentuk hipotesis sebagai berikut: H 1 : Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian akomodasi di Bali pada situs booking.com Pengaruh E-Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian Kualitas pelayanan merupakan tolak ukur bagi sebuah perusahaan dalam membuat para pelanggan merasa senang dan kembali menggunakan jasa tersebut. Dalam pembelian dan pemesanan produk secara online, e-service quality menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan keputusan pembelian seorang wisatawan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Andriyani (2014) menyatakan bahwa e-service quality berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini juga dinyatakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Sukma (2012) yang menyatakan

21 bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Berdasarkan uraian tersebut, maka terbentuklah sebuah hipotesis : H 2 : E-Service Quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian akomodasi di Bali pada situs booking.com Pengaruh Kepercayaan dan E-Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian Dalam penelitian yang dilakukan oleh Erza (2014) menyatakan bahwa kepercayaan dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Berdasarkan uraian tersebut, maka terbentuklah hipotesis H 3 : Kepercayaan dan E-Service Quality secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian akomodasi di Bali pada situs booking.com Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kepercayaan H 1 E-Service Quality H 3 H 2 Keputusan Pembelian Sumber: Dikembangkan untuk penelitian, 2015

BAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang

BAB II LANDASAN TEORI. yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang BAB II LANDASAN TEORI II. A. KEPERCAYAAN II. A. 1. Pengertian Kepercayaan Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian Yongju Jeong dan Yongsung Lee (2010) yang berjudul A study on the customer satisfaction and customer loyalty of furniture

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perilaku Konsumen 1.2.1 Perilaku Konsumen Menurut Pater dan Olson (2013:6), perilaku konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AKOMODASI DI BALI PADA SITUS BOOKING.COM

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AKOMODASI DI BALI PADA SITUS BOOKING.COM PENGARUH KEPERCAYAAN DAN E-SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AKOMODASI DI BALI PADA SITUS BOOKING.COM Ni Wayan Nonik Ismayanti I Wayan Suardana I Made Kusuma Negara Email : nonikismayanti@gmail.com

Lebih terperinci

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol

10 c. Persepsi sikap terhadap penggunaan (attitude) d. Persepsi minat perilaku (behavioral intention to use) Persepsi pengguna terhadap manfaat teknol BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model Penerimaan Teknologi Technology Acceptance Model (TAM) merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kepercayaan Pelanggan 2.1.1 Pengertian Kepercayaan Pelanggan Barnes (2007) menjelaskan bahwa kepercayaan adalah faktor yang mungkin paling banyak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler (2009:6): Pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler (2009:6): Pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2009:6): Pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian E-Commerce E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat ini yang berhubungan dengan internet. Berikut adalah beberapa definisi e- commerce:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini teknologi yang ada di seluruh dunia telah mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan teknologi ini membawa banyak perubahan dalam gaya hidup kita, misalnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) Kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Lingkungan Toko Lingkungan toko merupakan salah satu bagian dari bauran eceran yang memiliki arti yang sangat penting dalam menjalankan bisnis ritel. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan internet yang didukung oleh kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi telah berkembang dan bertransformasi dengan sangat cepat. Banyak sekali peluang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbelanja Online Di Surabaya memakai tiga sumber acuan penelitian. Acuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berbelanja Online Di Surabaya memakai tiga sumber acuan penelitian. Acuan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang melandasi penelitian berjudul Pengaruh Sikap Konsumen, Kewajaran Harga, Dan Kepercayaan Terhadap Niat Konsumen Untuk Berbelanja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia komunikasi pemasaran, kunci utama menuju kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa memiliki nilai dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian mengenai analisis Persuasive Messages, Beliefs and Attitude, Overall Satisfaction, Trust, dan Behavioral Intention serta perancangan e-commerce

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Inovasi Produk Menurut Kotler dan Keller (2009) inovasi adalah produk, jasa, ide, dan persepsi yang baru dari seseorang. Inovasi adalah produk atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- Kasasbeh, 2011).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua ini akan dijelaskan beberapa teori tentang belanja online (karakteristik website), kepuasan dan kepercayaan yang mendukung penelitian ini. Selain teori tentang belanja

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. meningkatkan penjualan dan kualitas kerja, (Reid & Bojanic, 2010) Level atau Tingkat dari Transaksi E-Commerce

BAB 2 LANDASAN TEORI. meningkatkan penjualan dan kualitas kerja, (Reid & Bojanic, 2010) Level atau Tingkat dari Transaksi E-Commerce BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem E-Commerce 2.1.1 Pengertian E-Commerce E-Commerce merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan via internet, (Nyheim & Co, 2011) atau dapat juga dikatakan praktik untuk membawa

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat cepat di seluruh dunia membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan kegiatan bisnis

Lebih terperinci

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Memasuki Bab II maka akan dibahas mengenai tinjauan pustaka yang terdiri dari landasan teori, hasil penelitian terdahulu, hipotesis, dan model penelitian. 1.1 Landasan Teori 1.1.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam berinteraksi dengan lingkungannya. dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah A mode of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup menurut Kotler (2002:192) adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah lembaga. Gerakan revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan yang tidak boleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI SOCIAL MEDIA WEBSITES AULIA RAMADHANI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI SOCIAL MEDIA WEBSITES AULIA RAMADHANI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI SOCIAL MEDIA WEBSITES AULIA RAMADHANI 11210226 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Internet merupakan media komunikasi pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81)

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping. Menurut Kotler (dalam : 81) BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi Pemasaran One Stop Shopping 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran One Stop Shopping Menurut Kotler (dalam www.sarjanaku.com, 2004 : 81) menyatakan bahwa strategi pemasaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEPERCAYAAN (TRUST) 1. Defenisi Kepercayaan (Trust) Trust melibatkan kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KENYAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE (STUDI KASUS PADA PELANGGAN WEBSITE LAZADA.CO.ID)

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KENYAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE (STUDI KASUS PADA PELANGGAN WEBSITE LAZADA.CO.ID) PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KENYAMANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE (STUDI KASUS PADA PELANGGAN WEBSITE LAZADA.CO.ID) Nama : Jordan Laditra NPM : 13212967 Dosen Pembimbing : Sri Nawangsari SE, MM.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Menurut Kotler & Armstrong (2002), pemasaran online merupakan

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Menurut Kotler & Armstrong (2002), pemasaran online merupakan 13 BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL 2.1 E-Commerce Menurut Kotler & Armstrong (2002), pemasaran online merupakan pemasaran yang dilakukan melalui system komputer secara online, yang menghubungkan konsumen dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Pemasaran dan Konsep Pemasaran Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang maksimal. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Customer Satisfaction Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari kata satis yang artinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pelayanan Pelayanan adalah suatu aktivitas ekonomi yang menciptakan nilai lebih (value) dan memberikan manfaat bagi para pelanggan pada tempat dan waktu yang spesifik, dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Green Marketing American Marketing Association (Ahmad et al, 2016) mendefinisikan green marketing adalah pemasaran produk-produk yang telah diasumsikan aman

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 E-Business E-Business Merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara elektronik. Penggunaan E-Business dapat dijalankan pada computer atau perangkat mobile

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini internet sudah menjadi gaya hidup. Internet merupakan kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala macam informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam sub

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam sub BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN PENELITIAN SEBELUMNYA Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam sub

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki banyak fungsi dan manfaat dalam bisnis maupun konsumen. Keberadaan internet menjadi media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman yang modern ini persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KONSEP DAN DEFINISI JASA Keanekaragaman makna dalam hal pemakaian istilah service dijumpai dalam literatur manajemen. Namun demikian, secara garis besar konsep service mengacu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pelayanan Prima 2.1.1. Definisi Pelayanan Prima Menurut Aristotle dalam handbook on service excellence dari Mr. M. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Keller (2009:213) Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman sekarang perusahaan tidak perlu bersusah payah untuk mencari konsumen yang sesuai dengan produk atau jasa yang mereka jual, melainkan konsumen sendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kepuasan Kepuasan adalah fungsi dari seberapa sesuainya harapan pembeli produk dengan kinerja yang di pikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir. Dalam publikasi hasil survei yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan usaha yang semakin kompetitif dan semakin meningkat diantara para produsen, menyebabkan munculnya peluang dan tantangan bisnis yang baru bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, akan tetapi dipusatkan pada kasus Pengaruh Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, akan tetapi dipusatkan pada kasus Pengaruh Kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian sebelumnya, akan tetapi dipusatkan pada kasus Pengaruh Kualitas Layanan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0

PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 PERANCANGAN APLIKASI SOCIAL COMMERCE BERDASARKAN METODE UJI KUALITAS WEBQUAL 4.0 R. Nindyasari 1*, Endang Supriyati 1 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012) : Marketing is about identifying and meeting

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012) : Marketing is about identifying and meeting BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penelitian ini bermaksud untuk mempelajari pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kesannya terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Konsumen Menurut Kotler (2002) kepuasan adalah: Perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja

Lebih terperinci

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni

2 Gambar 1.1 TOP 5 Teratas (Pembelian Produk/Jasa secara Online) Sumber : Nielsen Global Survey of E-Commerce, Q Konsumen digital Indonesia meni BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan The Nielsen Global Survey of E-Commerce di tahun 2014 mensurvei responden yang memiliki akses internet di 60 negara untuk mempelajari minat belanja online

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015)

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata terus dikembangkan dan menjadi program pembangunan nasional Sumber : World Tourism Organization (2015) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu Negara, wilayah, maupun daerah. Melalui perkembangan pariwisata, Negara, wilayah,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan pembelian, misalnya ketika konsumen mencari informasi tentang produk yang akan dibeli. Dulu, konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir penelitian ini : Berikut ini adalah langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan pada Gambar 3.1 Kerangka pikir 34 35 Penulis memulai penelitian ini dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri dari 6 dimensi, yaitu: desain situs, reliabilitas, layanan pelanggan, keamanan/privasi, personalisasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan kajian pustaka yang digunakan sebagai landasan penelitian ini diajukan. Teori yang digunakan adalah teori tentang kualitas website hotel, kepercayaan awal konsumen,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value,

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan konsep e-crm, commitment, trust, perceived value, satisfaction, perceived service quality, perceived product quality, dan perceived price fairness.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih menuntut manusia untuk terus belajar, berkarya, dan berinovasi. Salah satunya adalah internet, hampir

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Penelitian ini bersifat explanatory dengan teknik survey dengan. Google Form kemudian link-nya dibagikan kepada teman-teman melalui

BAB V PENUTUP. 1. Penelitian ini bersifat explanatory dengan teknik survey dengan. Google Form kemudian link-nya dibagikan kepada teman-teman melalui BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Penelitian ini bersifat explanatory dengan teknik survey dengan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini cukup berkontribusi besar dalam kepesatan perkembangan pasar sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id/index.php/publikasi, 2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. (http://www.bps.go.id/index.php/publikasi, 2014) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang terus meningkat, hal tersebut juga meningkatkan jumlah orang yang menggunakan tempat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mengetahui pengaruh kualitas mobile online application di bidang tour and travel

BAB V PENUTUP. mengetahui pengaruh kualitas mobile online application di bidang tour and travel BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu untuk mengetahui pengaruh kualitas mobile online application di bidang tour and travel terhadap minat pemesanan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN. pengaruh kepercayaan, persepsi risiko, kemudahan dan manfaat

BAB V PENUTUP SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN. pengaruh kepercayaan, persepsi risiko, kemudahan dan manfaat BAB V PENUTUP SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh kepercayaan, persepsi risiko, kemudahan dan manfaat terhadap keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian selanjutnya. Penelitian-penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya yang terdapat pada bidang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Lupiyoadi (2001: 148 149), dimensi kualitas pelayanan ada 5 (lima) dimensi yaitu : 1. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Teknologi bagai bermata dua yang memberikan kelebihan dan kekurangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, dunia telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN. Jennifer Agustin D. Koeshartono

PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN. Jennifer Agustin D. Koeshartono PENGARUH KARAKTERISTIK WEBSITE TERHADAP KEPUASAN DAN DAMPAKNYA PADA KEPERCAYAAN KONSUMEN Jennifer Agustin D. Koeshartono Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jalan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SISTEM TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA ONLINE SHOP

PENGARUH KUALITAS SISTEM TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA ONLINE SHOP PENGARUH KUALITAS SISTEM TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA ONLINE SHOP ( Studi Kasus Pada Pelanggan online shop XPoint, Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia internet pada saat ini sudah semakin maju dan canggih. Tentunya hal ini berperan untuk dimanfaatkan pada semua bidang termasuk pada jasa perbankan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan khususnya dibidang jasa semakin bersaing dalam menciptakan niat perilaku konsumen yang positif. Behavioral intention merupakan niat berperilaku konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Online Shop atau toko online melalui media internet sudah menjamur di Indonesia, bahkan sudah sangat dikenal baik oleh khalayak ramai. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dimana perkembangan teknologi yang semakin canggih dan didukungnya infrastruktur yang memadai, koneksi internet bukanlah hal yang sulit untuk di dapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut ilmu bahkan para wisatawan yang berkunjung di kota Yogyakarta. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis Rumah Makan semakin tumbuh dan berkembang di Indonesia, Yogyakarta merupakan salah satu tempat komunitas pelajar, mahasiswa bahkan para wisatawan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL. pembelian secara online. Suhartini (2011) yang meneliti faktor yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL. pembelian secara online. Suhartini (2011) yang meneliti faktor yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Kajian Penelitian Terdahulu Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan berkaitan antara kepercayaan, kualitas informasi, dan pengetahuan teknologi internet

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KEPERCAYAAN, KEAMANAN DAN PERSEPSI PADA RESIKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SHOPIE MARTIN MELALUI SISTEM ONLINE DI SURAKARTA

PENGARUH FAKTOR KEPERCAYAAN, KEAMANAN DAN PERSEPSI PADA RESIKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SHOPIE MARTIN MELALUI SISTEM ONLINE DI SURAKARTA PENGARUH FAKTOR KEPERCAYAAN, KEAMANAN DAN PERSEPSI PADA RESIKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SHOPIE MARTIN MELALUI SISTEM ONLINE DI SURAKARTA Novie Hera Anthasari 1), Erni Widiastuti 2) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN Indonesia mengandalkan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan pembangunan yang saat ini telah memberikan sumbangan dalam meningkatkan pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013

Lebih terperinci

BAB Latar Belakang

BAB Latar Belakang BAB 1 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi pada saat ini, perkembangan informasi dan teknologi sangatlah maju pesat dan tidak terbatas penyebarannya. Dengan informasi yang sangat mudah di dapat membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah adanya internet. Perkembangan teknologi memberikan juga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah adanya internet. Perkembangan teknologi memberikan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat segala sesuatu dapat dikerjakan dengan lebih mudah. Salah satu dari perkembangan teknologi tersebut adalah adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 24 BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Kerangka Teori II.1.1. Komunikasi dan Komunikasi Efektif Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada kelompok lain untuk memberitahu atau untuk merubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2010) dengan judul e-wom Scale: Word-of-Mouth Measurement Scale for e-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2010) dengan judul e-wom Scale: Word-of-Mouth Measurement Scale for e- BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Goyette, et al (2010) Penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini telah dilakukan oleh Goyette (2010) dengan judul e-wom Scale: Word-of-Mouth

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat

LANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media internet untuk menawarkan berbagai barang atau jasa secara lebih luas.

BAB 1 PENDAHULUAN. media internet untuk menawarkan berbagai barang atau jasa secara lebih luas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sudah berkembang dengan pesat, serta menciptakan peluang bisnis yang baru dimana setiap transaksi-transaksinya dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci