Indi Siswina Satwika¹, Alila Pramiyanti S.sos.², M.si ³. ¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom

Transkripsi

1 PENGARUH IKLAN ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKAIAN WANITA CARAMELLOO SHOP: ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN IKLAN MEDIA SOSIAL PADA FACEBOOK, TWITTER DAN BLACKBERRY MESSENGER Indi Siswina Satwika¹, Alila Pramiyanti S.sos.², M.si ³ ¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom Abstrak ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan iklan online terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita Caramelloo Shop. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini memfokuskan pada analisis terhadap efektivitas penggunaan iklan online di media sosial facebook, twitter, dan BlackBerry meseenger. Teknik analisis data pada peneitian ini menggunakan teknik analisis linier regresi sederhana. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah friendlist Facebook, follower Twitter, dan kontak BlackBerry messenger. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden dan teknik yang digunakan adalah teknik Probability sampling dengan pendekatan Cluster. Hasil Penelitian menunjukan adanya pengaruh yang lemah pada iklan online sebesar 9,3% dan sebesar 27,1% ada pada media sosial facebook yang dinilai dapat membuat perubahan-perubahan yang terjadi pada keputusan pembelian. Kata kunci : iklan online, keputusan pembelian konsumen Powered by TCPDF (

2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Caramelloo Shop Caramelloo Shop merupakan salah satu toko belanja online yang dibuat oleh seorang mahasiswi berumur 21 tahun, sebagai toko belanja virtual yang menjual aneka produk pakaian wanita. Caramelloo Shop ini dapat diakses melalui Online Shop ini didirikan oleh seorang mahasiswi prodi akuntansi di Institut Manajemen Telkom November 2010 lalu. Ditemui di kamar kosannya di daerah Perumahan Griya Asri, Dayeuh Kolot, Dilla Putri Agustiane sebagai owner Caramelloo Shop menjelaskan, Caramelloo sudah menembus hingga 3251 follower pada account twitter, 5277 friend list tercatat pada account facebook dan 1800 contacts pada BlackBerry messenger yang dibuatnya. Omset mencapai 3 juta rupiah per stok barang. Barang baru masuk 2 minggu sekali dari supplier. Jika barang baru masuk, 20 hingga 30 item terjual di tiap minggunya. Keuntungan yang di dapat owner pada bisnis ini mencapai 25% sampai 50% dari harga pokok penjualan. 1

3 Berikut salah satu tampilan gambar produk pakaian wanita dari Caramelloo Shop: GAMBAR 1.1 PRODUK PAKAIAN WANITA CARAMELLOO SHOP Sumber: 2

4 Caramelloo Shop menggunakan twitter sebagai media pemasarannya, berikut tampilan account twitter yang dimiliki Caramelloo Shop: GAMBAR 1.2 TAMPILAN TWITER CARAMELLOO SHOP Sumber: Kegiatan penjualan dilakukan menggunakan account facebook sebagai media promosi maupun publikasi, dengan cara mengunggah foto berupa produk yang akan diperjualbelikan dan keterangan berupa informasi harga dan tingkat kualitas bahan produk yang akan di publikasikan pada homepage facebook sebagai bentuk iklan online. Caramelloo Shop juga menggunakan media sosial twitter dan BlackBerry messenger sebagai media promosi. Pada saat ini, Caramelloo Shop mampu bekerjasama dengan beberapa artis Indonesia, diantaranya Sharena, Masayu Anastasia, Lyra Virna dan Tias Mirasih. Hal ini menyebabkan follower, friendlist dan contact 3

5 Caramelloo Shop bertambah hingga angka ribuan. Berikut adalah tampilan account facebook dari Caramelloo Shop: GAMBAR 1.3 TAMPILAN FACEBOOK CARAMELLOO SHOP Sumber: 4

6 Berikut merupakan tampilan kegiatan iklan online yang dilakukan Caramelloo Shop pada homepage facebook: GAMBAR 1.4 KEGIATAN IKLAN ONLINE CARAMELLOO SHOP Sumber: Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat menjadikan perubahan disegala aspek kehidupan terutama pada perubahan cara manusia mengkonsumsi sebuah informasi (dari tradisional ke arah digital). Perkembangan teknologi ini dilihat dengan berkembangnya jaringan internet sebagai akses yang dijadikan alat kemudahan untuk pencarian informasi maupun di bidang bisnis dan pemasaran. Pada saat ini tidak bisa dipungkiri sudah banyak pengguna internet menggunakan internet 5

7 tersebut sebagai akses untuk mencari informasi, media bisnis maupun kegiatan pemasaran, yang biasanya disebut e-commerce dan ebusiness. Hal ini dinilai dapat memberikan keuntungan bagi konsumen maupun perusahaan. Dilihat dari segi kegunaan, jaringan internet digunakan sebagai sasaran utama alat bantu pencarian informasi maupun alat kegiatan pemasaran dan komunikasi. Pada saat ini, internet dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Hal ini dikarenakan banyak akses yang memungkinkan untuk menunjang keberadaan sebuah jaringan internet tersebut. Jumlah pengguna internet sampai tahun 2010 tercatat di Indonesia terus meningkat ( pesat Berikut ditiap data tahunnya perkembangan penggunaan internet : TABEL 1.1 PERKEMBANGAN PENGGUNAAN INTERNET Sumber: 6

8 Pada tahun 2011 pengguna internet di Indonesia naik menjadi 50 juta orang pengguna, kenaikan ini didorong dari tren penggunaan internet khususnya lewat telepon seluler (Usman dalam indonesiafinancetoday.com). Menurut Yom dalam (Tjiptono dan Diana, 2007:16) kalangan pendidikan tercatat sebagai pengguna jaringan internet paling banyak (59%), diikuti kalangan bisnis (21%), kalangan pemerintah (14%) dan sisanya kalangan individual. Dengan adanya gambaran ini dapat dijadikan lahan keuntungan bagi pebisnis karena berbisnis menjadi lebih terbuka dan mudah dilakukan. Menurut Kasali, pasar internet adalah pasar orang muda, bukan orang tua. Dugaan Kasali berdasarkan pengamatannya, pengguna internet di Indonesia sekitar 70% berusia 20-an dan itu didominasi oleh kalangan mahasiswa, sekitar 25% usia an, sisanya usia di atas itu (Kasali, 1999:23). Sedangkan menurut penelitian The Nielsen Company, penggunaan internet di Indonesia digunakan untuk keperluan bisnis sebesar 43%, sedangkan keperluan pribadi sebanyak 32% (Nielsen, 1999). Menurut studi yang dilakukan The Nielsen Company yang dipaparkan Kasali (2010:106) menyatakan bahwa sebanyak 68% dari total responden yang disurvey mengaku pernah berbelanja online, sedangkan ke depannya, 80% di antara pengguna internet Indonesia berencana akan berbelanja secara online dan khususnya pada kaum wanita. Dalam penelitian The Nielsen Company juga menyatakan bahwa pakaian, sepatu dan aksesoris menjadi peringkat pertama sebagai produk terbesar yang dibelanjakan secara online dan mendapat persentase sebesar 49%, disusul oleh buku 43%, 7

9 tiket pesawat 37%, elektronik 19% dan perjalanan wisata sebanyak 18%. Apabila melihat data peningkatan pengguna internet pada tabel 1.1 dan gambaran kalangan rata-rata pengguna internet di Indonesia yang dituturkan oleh Yom, begitu juga pada gambaran Kasali dan penelitian The Nielsen Company sebelumnya menunjukan bahwa lebih banyak kalangan muda yang berusia 20 tahunan khususnya kalangan mahasiswa yang menggunakan internet untuk kepetingan bisnis. Hal ini menjadi perhatian bagi para pebisnis dari kalangan mahasiswa untuk membuat sebuah usaha maupun kegiatan promosi dan publikasi melalui iklan online yang dilakukan dalam suatu toko belanja online yang menjual produk pakaian wanita. Oleh karena itu, pada saat ini banyak sekali bermunculan iklan-iklan yang bersifat online. Iklan online biasanya terdapat pada sebuah website yang dibuat oleh perusahaan yang bertujuan untuk kegiatan promosi. Menurut Morrisan, iklan online harus dibuat secara menarik agar dapat mengalihkan pandangan pengunjung situs lalu mengunjungi situs tersebut dan mampu membuat pengunjung dapat mengunjungi kembali situs tersebut. Iklan online ini dapat berupa spanduk (banner), sponsorship, pop-up, iklan sela, webcasting, dan berupa link yang tersedia di pinggir, atas, bawah ataupun yang tiba-tiba muncul pada halaman website (Morisan, 2010: ). Perlu diingatkan kembali, maraknya pembuatan iklan online ini dikarenakan pesatnya perkembangan pemakaian jaringan internet khususnya yang ditujukan pada kegiatan bisnis. Pada jaman sekarang ini, banyak bermunculan iklan-iklan online yang terdapat pada website dan situs jejaring sosial 8

10 seperti facebook, twiter, blog dan media sosial lain yang dipakai untuk kegiatan pemasaran. Pada fenomena iklan online dunia didominasi oleh Amerika yang memang pada dasarnya orang Amerika masih suka membeli produk lewat iklan yang ada di internet. Menurut Morgan dalam Kasali (2010:125) bahwa pertumbuhan iklan online di Amerika Serikat akan naik menjadi 10,5% yang diperoleh dari US$ 3,2 juta iklan SMS, US$ 253 juta mobile display, dan US$ 321 juta dari mobile search. Lain hal nya di Indonesia, menurut Nielsen Asia-Pasific lembaga yang melakukan pendataan dan penyeleksian bahwa dalam iklan online di Indonesia masih sangat rendah yaitu antara 0-2% karena dinilai bahwa kenaikan pada belanja iklan online di Indonesia belum terlalu menimbulkan dampak pada penerimaan iklan-iklan televisi, surat kabar, dan majalah. Kasali menambahkan bahwa nilai belanja iklan Indonesia mencapai Rp 48,9 triliun atau naik 16%, akan tetapi dari total angka sebesar itu Indonesia belum memiliki data berapa besar nilai belanja online nya, ia memprediksikan bahwa nilai belanja iklan online masih terbilang kecil kalau porsinya diambil dari total Rp 48,9 triliun yang ia bandingkan dengan media-media konvensional. Pada penelitian Madox (1998:32) dalam Shimp (2003:98) juga menyatakan bahwa pendapatan periklanan secara online masih terbilang rendah dari pendapatan iklan konvensional. Penelitian yang dilakukan Williamson pada Advertising Research Foundation dalam Shimp (2003:97) menyimpulkan bahwa periklanan melalui internet akhirnya hanya akan dianggap sebagai 9

11 suatu media iklan jika dapat mengukur efektifitas indikator seperti kesadaran, daya ingat, dan persuasi. Kegiatan bisnis tidak hanya sampai pada pembuatan iklan online, ada lagi bentuk kegiatan iklan online berupa pembuatan informasi gambar atau keterangan tingkat kualitas penjualan produk yang di tampilkan pada home page, seperti hal nya di situs jejaring sosial facebook yang dapat disebut online shop. Online shop dinilai sebagai kegiatan penjualan yang dapat memudahkan konsumen dalam memilih produk yang ditawarkan tanpa harus mengunjungi toko secara langsung. Seperti yang dijelaskan Kasali dan The Nielsen Company sebelumnya, pebisnis online ini lebih banyak dilakukan oleh kalangan muda yaitu yang berumur 20 tahunan dan dapat dikatakan umur tersebut dapat dikategorikan bahwa kalangan mahasiswa yang banyak membuat sebuah kegiatan belanja online. Ada beberapa alasan mengapa semakin banyak orang berbelanja dan berusaha di internet. Menurut Kasali (2010:100), sekitar 80% responden menyatakan waktu berbelanja online lebih fleksibel, sebanyak 79% responden mengatakan mereka mudah membandingkan harga sehingga bisa lebih berhemat, 78% responden mengatakan mereka mudah membanding-bandingkan produk dan 75% responden untuk mencari barang murah. Caramelloo Shop merupakan salah satu toko belanja online dari sekian toko belanja online yang dibuat oleh seorang mahasiswa yang ada. Oleh karena itu, Caramelloo Shop dijadikan penulis sebagai objek penelitian dengan melibatkan follower sebagai responden penelitian. 10

12 Pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa fenomena perkembangan jaringan internet dapat mempengaruhi kegiatan penjualan khususnya pada kegiatan promosi yang dewasa ini banyak berkembang sebuah iklan online. Pada hasil penelitian sebelumnya tercatat bahwa 70% adalah golongan muda pada usia 20 tahunan banyak menggunakan jaringan internet untuk kepentingan bisnis ketimbang pribadi. Dari penelitian The Nielsen Company Asia-Pasific juga menyatakan bahwa iklan online di Indonesia masih sangat rendah yaitu antara 0-2% sehingga penulis tergerak untuk meneliti seberapa besar iklan online dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk pakaian wanita. Penulis menggunakan salah satu toko belanja online yang dibuat oleh seorang mahasiswi yaitu Caramelloo Shop sebagai objek penelitian. Penulis juga mencoba untuk meneliti pengaruh tersebut dilihat dari metode AISAS (Attention, Interest, Search, Action, Share) pada kekuatan iklan online dan dilihat dari tahapan keputusan pembelian pada kekuatan keputusan pembelian yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bab selanjutnya. Penelitian ini juga dapat memperkuat hasil penelitian dari Williamson dalam Shimp (2003:97) dari Advertising Research Foundation yang menyimpulkan bahwa periklanan melalui internet akhirnya hanya akan dianggap sebagai suatu media iklan jika dapat mengukur efektivitas indikator seperti kesadaran, daya ingat, dan persuasi. 11

13 1.3 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita Caramelloo Shop. Berdasarkan rumusan masalah, maka untuk mengetahui lebih rinci permasalahan yang sesuai dengan rumusan masalah maka dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan responden mengenai iklan online produk pakaian wanita Caramelloo Shop? 2. Bagaimana tanggapan responden mengenai keputusan pembelian produk pakaian wanita Caramelloo Shop? 3. Seberapa besar pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita Caramelloo Shop? 4. Seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan iklan media sosial facebook, twitter, dan BlackBerry messenger Caramelloo Shop terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita? 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut : Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita Caramelloo Shop. 12

14 1.4.2 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap iklan online produk pakaian wanita Caramelloo Shop 2. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita Caramelloo Shop 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan online Caramelloo Shop terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita Caramelloo Shop 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efektivitas penggunaan iklan media sosial facebook, twitter, dan BlackBerry messenger Caramelloo Shop terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita 1.5 Kegunaan Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengkaji kegunaan penelitian ini dari tiga kegunaan : Kegunaan Khusus Kegunaan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh iklan online terhadap keputusan pembelian produk pakaian wanita pada pada Caramelloo Shop. 13

15 1.5.2 Kegunaan Teoritis Penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan ilmu bagi bidang komunikasi khususnya pada bidang advertising dan marketing yang dilakukan secara online Kegunaan Praktis a) Sebagai sarana pembelajaran dalam membuat penelitian b) Menambah pengetahuan dan wawasan c) Menambah kemampuan menganalisis sebuah fenomena d) Menambah pengetahuan mengenai beberapa pendekatan dalam penelitian e) Sebagai gambaran dan bahan evaluasi para pebisnis dalam melakukan kegiatan marketing online dalam meraup banyak konsumen 1.6 Sistematika Penulisan Di dalam proses penelitian, sistematika pembahasan yang digunakan adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN BAB I diuraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan karya ilmiah penelitian. 14

16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II berisi teori-teori yang mendukung penelitian, literatur yang digunakan, serta kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN BAB III berisi mengenai tahapan penelitian, jenis penelitian, operasional variable, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan realibilitas, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian, hasil analisis data diinterpretasikan oleh penarikan kesimpulan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V berisi mengenai simpulan yaitu penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dan saran yang dirumuskan secara kongkrit dan merupakan implikasi kesimpulan yang berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah. 15 Powered by TCPDF (

17 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian, karakteristik customer Caramelloo Shop, sebagian besar adalah kalangan mahasiswa 56%, dengan rata-rata pendapatan Rp Rp sebesar 60%. Seperti penelitian The Nielsen Company menyatakan sekitar 70% berusia 20an dan itu didominasi oleh kalangan mahasiswa, sekitar 25% usia 3042-an, sisanya usia di atas itu (Kasali, 1999:23). Oleh karena itu, pada karakteristik berdasarkan pekerjaan dan penghasilan yang dijelaskan sebelumnya, hal yang perlu diperhatikan oleh Caramelloo Shop adalah strategi pemasaran yang berhubungan dengan jenis produk yang diproduksi harus sesuai dengan target pasar, agar sesuai dengan keinginan konsumen sehingga tujuan penjualan pun tercapai. Dari rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tanggapan responden (konsumen) terhadap efektifitas iklan online produk pakaian wanita Caramelloo Shop tergolong baik karena berada dalam garis kontinum antara dengan hasil 2762 dan dengan persentase skor 76,72%. Tanggapan responden (konsumen) terhadap keputusan pembelian konsumen produk pakaian wanita Caramelloo Shop tergolong baik karena berada dalam garis kontinum antara 165

18 dengan hasil 3531 dan dengan persentase skor sebesar 73,56%. 2. Hasil pengujian regresi linier sederhanadidapat persamaan Y = ,397X menunjukkan bahwa koefisien regresi dari variabel X (efektifitas iklan online) bernilai positif. Untuk uji hipotesis, nilai t hitung diperoleh sebesar 3,182 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1,987. Pengujian analisis korelasi Pearson yang enghasilkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,306 dan pada hasil pengujian koefisiensi determinasi diperoleh sebesar 0,093 atau 9,3%, hal ini menunjukkan bahwa iklan online Caramelloo Shop memberikan pengaruh yang efektif sebesar 9,3% terhadap keputusan pembelian konsumen sedangkan sisanya sebesar 90,7% dapat djelaskan pada variabel lain yang tidak dteliti. 3. Pada hasil pengujian koefisien determinasi sebesar 27,1% ada pada media sosial facebook yang dinilai dapat membuat perubahan-perubahan yang terjadi pada keputusan pembelian produk pakaian wanita Caramelloo Shop. Untuk media sosial twitter dan BlackBerry messenger dinilai tidak dapat membuat sebuah perubahan kearah keputusan pembelian dengan nilai sebesar -3,0% dan -2,5%. 166

19 5.2 Saran Saran Bagi Caramelloo Shop Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian. Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Caramello Shop sebagai toko belanja online lebih memprioritaskan pada karakteristik dan keunikan produk yang diperjualbelikan agar memiliki perbedaan dengan yang lain karena sekarang semakin banyak toko belanja online yang memliki karakteristik yang mendukung identitas produk yang diperjualbelikan. 2. Lebih memperhatikan harga yang dilihat dari target pasar Caramelloo Shop yaitu yang rata-rata seorang mahasiswa dengan pendapatan rata-rata Rp Rp per bulannya sehingga sesuai dengan kocek mahasiswa dan tidak dinilai terlalu menaruh harga tinggi. 3. Caramelloo Shop harus memperhatikan unsur-unsur komunikasi efektif di media sosial seperti yang dilakukan pada iklan online, yaitu: giving, conversation, listening, passing dan enthusiasm. 4. Caramelloo Shop juga lebih mempertimbangkan untuk beriklan dan bekerjasama dengan jejaring sosial media forum, seperti di Bandung terdapat Info Bandung, Forum Bandung dll Saran Bagi Penelitian Selanjutnya 1. Sebaiknya penelitian selanjutnya tidak hanya mengulas tentang iklan saja, tetapi juga meneliti mengenai bauran promosi lain dan bauran pemasaran lain serta mengenai karakteristik tampilan iklan online. 167

20 2. Dalam melakukan penelitian selanjutnya, dapat menggunakan teknik non probabiliti sampling, sehingga dapat mengeneralisasikan seluruh populasi. 3. Kajian teori menggunakan teori terbaru yang mendukung penelitian. 168 Powered by TCPDF (

21 DaftarPustaka Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifudin. (2009). Metode Penelitian. Jakarta : Pustaka Belajar. Bungin, Burhan. (2007). Teori, paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat (Sosiologi Komunikasi). Jakarta: Kencana. Columbia Institute Television Goes Digital. New York: Columbia University Business School. Harjanto, Rudy. (2009). Periklanan. Jakarta: Dewan Perguruan Periklanan Indonesia. Jefskins, Frank. (1995). Periklanan. Jakarta: Erlangga. Kasali, Rhenald. (2010). Cracking Zone. Jakarta: Gramedia. (September 1999). Peluang Pasar di Internet Sangat Besar. DotCOM. Hal: 23. Kotler, Philip. Gary Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran (12th ed. jilid 2). Erlangga.. (2006). Manajemen Pemasaran (Jilid 2 11th Ed.). PT Indeks

22 . Kevin Keller. Malcolm Godman. Torben Hanson. (2009). Marketing Management, 13th ed. New Jersey, Prentice Hall. Lee, Monle. Carla Johnson. (2007). Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Prespektif Global. Jakarta: Kencana Pradana Media Group. Morissan. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana. Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana. Paul, Pallab, Marketing on the Internet, Journal Of Consumer Marketing. 13 (4): Puskombis. (2011). Corporate and Marketing Communication. Jakarta: Mercu Buana. Riduwan. (2006). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta., Engkos Achmad Kuncoro. (2007). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta. Salim, Joko. (2010). Online Entrepreneur. Jakarta: PT. Elex Media Kompetindo.

23 Sarwono, Jonathan. (2009). Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Schiffman, Leon. Leslie Lazar Kanuk. Perilaku Konsumen. 7th ed. New Jersey, Prentice Hall. Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business (Buku 2, 4th ed.). Jakarta: Salemba Empat. Setiadi, Nugroho J. (2008). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga. Shimp, Terence A. (2003). Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasai Pemasaran Terpadu. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sumarwan, Ujang. (2003). Perilaku Konsumen. Bogor: Ghalia Indonesia.. dkk. (2011). Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: IPB Press Tjiptono, Fandi. Anastasia Diana. (2007). Total Quality Manajemen. Jakarta: Andi. Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo. Zarella, Dan. (2011). Social Media Marketing. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

24 Internet diakses 28November 2011 pukul indonesiafinancetoday.com, diakses 28 November 2011 pukul diakses 9 Desember 2011 pukul (e-book Columbia Institute Television Goes Digital. New York: Columbia University Business School) diakses 9 Desember pukul OIHVrQeK9oXiBg&ved=0CEAQ6AEwAw#v=onepage&q=AISAS& f=false diakses 15 Februari 2012 pukul diakses 15 Februari 2012 pukul diakses 16 Desember 2011 pukul diakses 20 Desember 2011 pukul diakses 16 Desember 2012 pukul diakses 23 Januari 2012 pukul diakses 23 Januari 2012 pukul diakses 23 Januari 2012 pukul 20.14

25 diakses 3 Maret 2012 pukul diakses 3 Maret 2012 pukul eori+komunikasi+massa+stimulus+respon&hl=id#v=onepage&q=teo ri%20komunikasi%20massa%20stimulus%20respon&f=false, diakses 3 Maret 2012 pukul diakses 14 Mei 2012 pukul 00:09 Powered by TCPDF (