STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT
|
|
- Deddy Halim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 163 TAHUN 2013 TANGGAL STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT A. BIDANG PENDIDIKAN NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR TARGET BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB pelayanan pendidikan dasar oleh kabupaten a. tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 (tiga) km untuk SD/MI dan 6 (enam) km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil; b. jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 (tiga puluh dua) orang dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 36 (tiga puluh enam) orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru, serta papan tulis; c. di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 (tiga puluh enam) peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik; d. di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru; e. di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap 32 (tiga puluh dua) peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan; Ada Dinas Pendidikan Kabupaten 100% Ada 100% 80%
2 f. di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran; 2 90% 2. pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidikan g. di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik; h. di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40% dan 20% i. di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris; j. semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik; k. semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat pendidik l. pemerintah kabupaten memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif; dan m. kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan. a. setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik b. setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap perserta didik 95% Dinas Pendidikan Kabupaten
3 c. setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar dan poster/carta IPA; d. setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi; e. setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan; f. satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka; g. satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku; h. setiap guru menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya; i. setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik j. kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester; k. setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik; l. kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten pada setiap akhir semester; m. kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil Ulangan Akhir Semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta Ujian Akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kabupaten pada setiap akhir semester; dan n. setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS). 3
4 4 B. BIDANG KESEHATAN No JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Pelayanan Kesehatan Dasar a. target/sasaran cakupan kunjungan Ibu Hamil K- 4; b. target/sasaran cakupan komplikasi kebidanan; Dinas Kesehatan Kabupaten c. target/sasaran cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan; d. target/sasaran cakupan Pelayanan Nifas; e. target/sasaran cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani; f. target/sasaran cakupan Kunjungan Bayi; g. target/sasaran cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI); h. target/sasaran cakupan pelayanan anak balita; i. target/sasaran cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin; j. target/sasaran cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan; k. target/sasaran cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat;
5 l. target/sasaran cakupan peserta KB aktif; m. cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit antara lain : 1. target/sasaran cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per penduduk < 15 tahun; 2. target/sasaran cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit - penemuan penderita Pneumonia Balita; 3. target/sasaran cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit - penemuan pasien baru TB BTA positif; 4. target/sasaran cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit - penderita DBD yang ditangani; dan 5. target/sasaran cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit - penemuan penderita diare. n. target/sasaran cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin. 2. Pelayanan Kesehatan Rujukan a. target/sasaran cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin; dan b. target/sasaran cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan di kabupaten Dinas Kesehatan Kabupaten 3. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KB target/sasaran cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Dinas Kesehatan Kabupaten
6 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat target/sasaran cakupan desa siaga aktif Dinas Kesehatan Kabupaten 5. Pengembangan Lingkungan Sehat a. target/sasaran cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan (R); b. target/sasaran cakupan masyarakat yang menggunakan air bersih (A); c. target/sasaran cakupan menggunakan jamban keluarga/kakus (K); d. target/sasaran cakupan membuang sampah pada tempatnya (S); e. target/sasaran cakupan penggunaan pembuangan air limbah pribadi yang memenuhi syarat kesehatan; f. target/sasaran cakupan institusi yang dibina kesehatan lingkungannya; g. target/sasaran cakupan tempat umum yang memenuhi syarat; dan 59,35 62,01 64,67 67,34 70,00 75,00 Dinas Kesehatan Kabupaten 66,26 67,20 68,13 69,07 70,00 75,00 55,89 56,92 57,95 58,97 60,00 65,00 59,14 61,86 64,57 67,29 70,00 75,00 33,37 37,38 42,19 46,59 51,00 60,00 70,00 72,05 75,00 77,50 80,00 85,00 64,05 68,04 73,02 76,01 80,00 85,00 h. target/sasaran cakupan tempat pengelolaan makanan. 64,02 68,02 72,01 76,01 80,00 85,00
7 7 C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP No JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR BATAS WAKTU PENCAPAIAN TARGET PENANGGUNG JAWAB 1. Pelayanan pencegahan pencemaran air 2. Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak 3. Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa 4. Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan persentase usaha dan/atau kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air persentase usaha dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara persentase luasan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa yang telah ditetapkan dan diinformasikan status kerusakannya persentase pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindak lanjuti ,5% Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten % Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten % Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten
8 8 D. BIDANG PEKERJAAN UMUM NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Sumber Daya Air Prioritas utama penyediaan Air untuk Kebutuhan Masyarakat 2. Jalan a. Jaringan 1. tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari. 2. tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada. 100% Berdasarkan atas target minimal kebutuhan air bersih di tiap 100% Kabupaten/Kota 1) aksesibilitas tersedianya jalan yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota. 2) mobilitas tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan. 3) keselamatan tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat. 70% 100% 60% b. Ruas 1) kondisi jalan tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman. 2) kecepatan tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana. 60% 60%
9 Air Minum Cluster Pelayanan Tersedianya akses air minum yang aman melalui Sistem Penyediaan Air Minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ a. sangat buruk hari 40% b. buruk 50% c. sedang 70% d. baik 80% e. sangat baik 100% 4. Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan) 9 a. air limbah permukiman 1. tersedianya sistem air limbah setempat yang memadai. 2. tersedianya sistem air limbah skala komunitas/kawasan/kota b. pengelolaan sampah 1. tersedianya fasilitas pengurangan sampah diperkotaan 2. tersedianya sistem penanganan sampah diperkotaan c. drainase tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun 60% 5% 20% 70% 50%
10 Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan berkurangnya luasan permukiman kumuh dikawasan perkotaan 6. Penataan Bangunan dan Lingkungan 10 10% a. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terlayaninya masyarakat dalam pengurusan IMB di Kabupaten/Kota 100% b. Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) 7. Jasa Konstruksi tersedianya pedoman Harga Standar Bangunan Gedung Negara di Kabupaten/Kota 100% a. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) penerbitan IUJK dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap. b. Sistem Informasi Jasa Konstruksi tersedianya Sistem Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun 100% 100% 8. Penataan Ruang a. informasi penataan ruang tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital. 100% 90% b. pelibatan peran masyarakat dalam proses penyusunan RTR terlaksananya penjaringan aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan minimal 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang. 100% c. izin pemanfaatan ruang terlayaninya masyarakat dalam pengurusan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya 100 %
11 d. pelayanan pengaduan pelanggaran tata ruang terlaksanakannya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang, dalam waktu 5 (lima) hari kerja 100% Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten e. penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan 25 % Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten E. BIDANG PERUMAHAN NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN SATUAN KERJA/LEMBAGA PENANGGUNG JAWAB Rumah layak huni dan terjangkau 1. cakupan ketersediaan rumah layak huni; dan 100% 2025 Bidang Perumahan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten 2. Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) 2. cakupan ketersediaan rumah layak huni yang terjangkau. cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) 70% 2025 Bidang Perumahan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten 100% 2025 Bidang Perumahan pada Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kabupaten
12 12 F. BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR NILAI WAKTU PENYELESAIAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Pelayanan dokumen kependudukan a. Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga; dan 100% 1 hari kerja 2011 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten b. Cakupan Penerbitan Akta Kelahiran. 100% 2011 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten 2. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat 3. Penanggulangan bencana kebakaran a. cakupan petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Kabupaten ; dan b. tingkat penyelesaian pelanggaran K-3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan) di Kabupaten. a. cakupan pelayanan bencana kebakaran; b. tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan wilayah manajemen kebakaran (WMK) 50% 2015 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten 70% 2010 Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten 100% 14 hari kerja 2015 Unit Kerja Pemadam Kebakaran 2015 Unit Kerja Pemadam Kebakaran
13 13 G. BIDANG KETENAGAKERJAAN NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR NILAI TARGET BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Pelayanan pelatihan kerja a. jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi; 360% 80% 80% 80% 80% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 2. Pelayanan penempatan tenaga kerja 3. Pelayanan penyelesaian perselisihan hubungan industrial 4. Pelayanan kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja b. jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat; dan c. jumlah tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan. jumlah pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan jumlah kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) jumlah pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jaminan Sosial Tenaga Kerja 360% 80% 80% 80% 80% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 360% 80% 80% 80% 80% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 6% 1,5% 1,5% 1,5% 1,5% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 360% 80% 80% 80% 80% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 172% 43% 43% 43% 43% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 5. Pelayanan Pengawasan Ketenagakerjaan a. jumlah pemeriksaan perusahaan; dan 55% 13.8% 13.8% 13.8% 13.8% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten b. jumlah pengujian peralatan di perusahaan. 56% 14% 14% 14% 14% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
14 14 H. BIDANG KETAHANAN PANGAN NO JENIS PELAYANAN DASAR DAN SUB KEGIATAN INDIKATOR TARGET AKHIR BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Ketersediaan dan cadangan pangan a. ketersediaan energi dan protein per kapita; 70% 75% 80% 85% 90% 90% 2015 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten b. penguatan cadangan pangan. 40% 45% 50% 55% 60% 60% 2015 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten 2. Distribusi dan akses pangan a. ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah; b. stabilitas harga dan pasokan pangan. 70% 75% 80% 85% 90% 90% 2015 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten 70% 75% 80% 85% 90% 90% 2015 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten 3. Penganekaragaman dan keamanan pangan a. pencapaian Skor Pola Pangan Harapan (PPH); b. pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. 70% 75% 80% 85% 90% 90% 2015 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten 60% 65% 70% 75% 80% 80% 2015 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten 4. Penanganan kerawanan pangan Penanganan daerah rawan pangan 40% 45% 50% 55% 60% 60% 2015 Badan Ketahanan Pangan Kabupaten
15 I. BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK N0 JENIS PELAYANAN DASAR DAN SUB KEGIATAN INDIKATOR 15 NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Penanganan pengaduan/laporan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan terpadu 100% Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten 2. Pelayanan kesehatan bagi perempuan dan anak korban kekerasan cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih di Puskesmas mampu tatalaksana KTP/A dan PPT/PKT di Rumah Sakit 100% dari sasaran program Dinas Kesehatan Kabupaten 3. Rehabilitasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan 4. Penegakan dan bantuan hukum bagi perempuan dan anak korban kekerasan a. cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi social terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu; dan b. cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu. a. cakupan penegakan hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak; dan b. cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum. 75% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 75% Kantor Kementerian Agama Kabupaten 80% a. Kepolisian Republik Indonesia b. Kejaksaan c. Pengadilan 50% Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten
16 Pemulangan dan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan a. cakupan layanan pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan; dan 50% a. Kementerian Luar Negeri b. Kemetrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi c. BNP2TKI b. cakupan layanan reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan. 100% Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi J. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Komunikasi informasi dan edukasi keluarga berencana dan keluarga sejahtera (KIE KB dan KS) a. cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) yang istrinya dibawah usia 20 (dua puluh) tahun; b. cakupan sasaran PUS menjadi Peserta KB aktif; c. cakupan PUS yang ingin ber-kb belum terlayani (unmet need) paling banyak 5 %; d. cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-kb paling sedikit 70 %; paling banyak 3,5 % Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten paling sedikit 65 % Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten paling banyak 5 %. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten KB paling sedikit 80 % Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten
17 e. cakupan PUS peserta KB anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang ber- KB mandiri; f. ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/Penyuluh KB (PLKB/PKB); dan g. ratio Koordinator Pembina Keluarga Berencana (PPKBD.) Paling sedikit % Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten 1 (satu) petugas di setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan 1 (satu) petugas di setiap Desa/Kelurahan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten 2. Penyediaan alat dan obat kontrasepsi. cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat 3. Penyediaan informasi data mikro cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan masyarakat cakupan penyediaan Informasi Data Mikro Keluarga di setiap desa/kelurahan 30 % setiap tahun Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten 100 % setiap tahun Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten
18 18 K. BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NO JENIS PELAYANAN DASAR DAN SUB KEGIATAN INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB 1. Pelaksanaan diseminasi informasi nasional Pelaksanaan diseminasi dan pendistribusian informasi nasional melalui: a. media massa seperti majalah, radio dan televisi; b. media baru seperti website (media online); c. media tradisional seperti pertunjukan rakyat; d. media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/diskusi dan lokakarya; dan/atau e. media luar ruang seperti sarasehan, ceramah, leaflet, booklet, brosur, spanduk dan baliho. 12 Kali/tahun Setiap hari 12 Kali/tahun 12 Kali/tahun 12 Kali/tahun Perangkat daerah yang menangani bidang komunikasi dan informatika 2. Pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat Cakupan pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat di tingkat Kecamatan 50% Perangkat daerah yang menangani bidang komunikasi dan informatika
19 19 L. BIDANG SOSIAL NO JENIS PELAYANAN DASAR DAN SUB KEGIATAN INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB 1. Pelaksanaan program/kegiatan bidang sosial Pemberian bantuan sosial kepada PMKS Jumlah PMKS yang menerima bantuan sosial/ditangani 2. Penyediaan sarana dan prasarana sosial 3. Penanggulangan Korban Bencana 4. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial a. pemberian bantuan sosial kepada PMKS skala Kabupaten (5,4%); dan b. pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala kabupaten. a. penyediaan sarana prasarana panti sosial skala Kabupaten (100%); dan b. penyediaan sarana dan prasarana pelayanan luar panti skala Kabupaten (17%). a. bantuan sosial bagi korban bencana skala kabupaten (100%); dan b. evakuasi korban bencana skala Kabupaten. a. penyandang cacat fisik dan mental (3,5%); dan b. lanjut usia tidak potensial skala kabupaten. 22% ,4% 5,4% 5,4% 5,4% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan transmigrasi Kabupaten Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 400% % 100% 100% 100% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 68% 17% 17% 17% 17% Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 400% % 100% 100% 100% Dinas Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi Kabupaten 400% 100% 100% 100% 100% Dinas Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi Kabupaten 14% ,5% 3,5% 3,5% 3,5% Dinas Sosial, tenaga kerja dan transmigrasi Kabupaten
20 20 M. KESENIAN NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR TARGET NILAI SASARAN PERTAHUN KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB Perlindungan,pengembangan dan pemanfaatan a. cakupan kajian seni; 50% 100 V V V V a. diskusi; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten b. bengkel seni; b. cakupan fasilitas seni; c. inventarisasi; d. dokumentasi; e. seminar; f. saresehan; g. penggalian; h. eksperimentasi; i. revitali. 30% 100 V V V V a. bimbingan organisasi; dan b. promosi. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten c. cakupan gelar seni; dan 75% 100 V V V V a. pagelaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten b. pameran; c. festival.
21 d. misi kesenian; 100% 100 V V V V Diplomasi dan promosi keluar daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten 2. Sarana dan Prasarana a. cakupan sumber daya manusia kesenian 25% 100 V V V V a. pamong budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata b. seniman/budayawan Kabupaten b. cakupan tempat; dan 100% 100 V V V V gedung art center Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten c. cakupan organisasi 34% 100 V V V V a. organisasi struktural yang menangani kesenian; b. lembaga/dewan kesenian. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten N. BIDANG PERHUBUNGAN NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kabupaten a. Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan 1. tersedianya angkutan umum yang melayani 75% wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota
22 tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota 60% b. Jaringan Prasarana Angkutan Jalan 1. tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek; 2. tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek c. Fasilitas Perlengkapan Jalan tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardill) dan penerangan jalan umum (JPU) pada jalan Kabupaten/Kota 100% Dinas Perhubungan Kabupaten 40% 60% Dinas Perhubungan Kabupaten d. Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor e. Sumber Daya Manusia tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji 1. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal 2. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengujian kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor 100% 3. tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, 60 Andalalin, Pengelolaan Parkir pada EvaluasiKabupaten/Kota 60% Dinas Perhubungan Kabupaten 50% Dinas Perhubungan Kabupaten 100% 40%
23 Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum 100% f. Keselamatan terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota 100% Dinas Perhubungan Kabupaten 2. Angkutan Sungai dan Danau a. Jaringan Pelayanan Angkutan Sungai dan Danau b. Jaringan Prasarana Angkutan Sungai dan danau 1. tersedianya kapal sungai dan danau untuk rnelayani jaringan trayek dalarn Kabupaten/Kota pada wilayah yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat dilayari. 2. tersedianya kapal sungai dan danau yang rnelayani trayek dalarn Kabupaten/Kota yang rnenghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkernbang pada wilayah yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat dilayari tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal sungai dan danau yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah dilayari angkutan sungai dan danau. 75% Dinas Perhubungan Kabupaten 40% 60% Dinas Perhubungan Kabupaten c. Keselamatan terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang beroperasi pada lintas antar pelabuhan dalam satu Kabupaten/Kota. d. Sumber Daya Manusia tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan sungai dan danau untuk daerah yang telah melayani angkutan sungai dan danau. 100% Dinas Perhubungan Kabupaten 50% Dinas Perhubungan Kabupaten
24 Angkutan Penyeberangan a. Jaringan Pelayanan Angkutan Penyeberangan b. Jaringan Prasarana Angkutan Penyeberangan 1. tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang telah ditetapkan Iintas penyeberangan dalam abupaten/kota 2. tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam kabupaten/kota tersedianya pelabuhan penyeberangan pada Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran. 60% Dinas Perhubungan Kabupaten 100% 60% Dinas Perhubungan Kabupaten c. Keselamatan terpenuhinya standar keselamatan kapal penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT dan kapal penyeberangan yang beroperasi pada lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota. d. Sumber Daya Manusia tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal Penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT atau yang beroperasi di lintas penyeberangan dalam Kabupaten/Kota. 100% Dinas Perhubungan Kabupaten 50% Dinas Perhubungan Kabupaten
25 Angkutan Laut a. Jaringan Pelayanan Angkutan Laut 1. tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan 2. tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas atau trayek dalam Kabupaten/Kota untuk menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan 100% b. Jaringan Prasarana Angkutan Laut tersedianya dermaga pada setiap ibukota kecamatan dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan c. Keselamatan standar keselamatan kapal dengan ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas dalam Kabupaten/Kota d. Sumber Daya Manusia tersedianya sumber daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan laut dengan ukuran di bawah 7 GT 90% Dinas Perhubungan Kabupaten 100% 60% Dinas Perhubungan Kabupaten 100% Dinas Perhubungan Kabupaten 100% Dinas Perhubungan Kabupaten
26 26 O. BIDANG PENANAMAN MODAL NO JENIS PELAYANAN DASAR INDIKATOR NILAI BATAS WAKTU PENCAPAIAN PENANGGUNG JAWAB Kebijakan Penanaman Modal tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang usaha unggulan 1 (satu) sektor/bidang usaha/tahun Bidang Penanaman Modal Kabupaten 2. Kerjasama Penanaman Modal terselenggaranya fasilitasi pemerintah daerah dalam rangka kerjasama kemitraan antara usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM) tingkat Kabupaten/Kota dengan pengusaha nasional/asing 1 (satu) sektor/bidang usaha/tahun Bidang Penanaman Modal Kabupaten 3. Promosi Penanaman Modal terselenggaranya promosi peluang penanaman modal Kabupaten/Kota 1 (satu) kali/tahun Bidang Penanaman Modal Kabupaten 4. Pelayanan Penanaman Modal terselenggaranya pelayanan perizinan dan nonperizinan bidang penanaman modal melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal meliputi pendaftaran Penanaman Modal dalam negeri, izin prinsip penanaman modal dalam negeri, izin usaha penanaman modal dalam negeri, tanda daftar perusahaan (TDP), surat izin usaha perdagangan (SIUP), perpanjangan izin memperkerjan tenaga kerja asing (IMTA) yang bekerja di 1 (satu) Kabupaten/Kota, sesuai kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota 100% Bidang Penanaman Modal Kabupaten 5. Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal terselenggaranya bimbingan pelaksanaan kegiatan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha 1 (satu) kali/tahun Bidang Penanaman Modal Kabupaten
27 Pengelolaan data dan sistem informasi Penanaman modal terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) 100% Bidang Penanaman Modal Kabupaten 7. Penyebarluasan, pendidikan dan pelatihan penanaman modal terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman modal kepada masyarakat dunia usaha 1 (satu) kali/tahun Bidang Penanaman Modal Kabupaten B U P A T I G A R U T, t t d AGUS HAMDANI GS
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 472 TAHUN 2011 TANGGAL
A. BIDANG PENDIDIKAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 472 TAHUN 2011 TANGGAL 1-8 - 2011 STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN DASAR DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT NO JENIS PELAYANAN
Lebih terperinciTARGET DAN PANDUAN OPERASIONAL SPM DI KABUPATEN/KOTA
TARGET DAN PANDUAN OPERASIONAL SPM DI KABUPATEN/KOTA Jenis Standar Minimal 1. Kesehatan 1. Cakupan kunjungan Ibu - 95 % 2015 Kesehatan hamil 2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% 2015 3. Cakupan
Lebih terperinciLAMPIRAN II : RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM RPJMD KABUPATEN KOLAKA TAHUN
RPJMD Kabupaten Kolaka Tahun 2014-2019 LAMPIRAN II : RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM RPJMD KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2014-2019 Lampiran II-1 DINAS KESEHATAN RENCANA PENCAPAIAN INDIKATOR SPM RENCANA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG
- 1 - SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN DAN RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Desa dan Dusun di Kabupaten Lombok Barat... 4 Menurut Kecamatan 1.2 Luas Kabupaten Lombok Barat Menurut Kecamatan... 4 1.3 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis...
Lebih terperinciFORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan
Lampiran PK Kabupaten : Musi Banyuasin FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2014 No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % 1.1.1 Meningkatnya hasil produksi 1 Produktivitas tanaman pangan (padi)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan
Lebih terperinciFORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015
Lampiran PK FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 215 Kabupaten : Mu Banyuan 1.1.1 Meningkatnya hal 1 Produktivitas tanaman pangan ton/ha 4.42 4.73 17.1 produk pertanian,perkebunan dan perikanan yang 2 (padi)
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPenerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013
Laporan Tahun 2013 Bidang Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Tahun 2013 I PENDIDIKAN DASAR OLEH KABUPATEN / KOTA 1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan
Lebih terperinciSTANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Lampiran I : Peraturan Menteri Nomor : 14/PRT/M/2010 Tanggal : 25 Oktober 2010 (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG No 1. Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 17 SERI E
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 17 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
MENTERI PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 1 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT : Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG
SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang
Lebih terperinciStandar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini
Standar Pelayanan Minimal Puskesmas Indira Probo Handini 101111072 Puskesmas Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MUSI BANYUASIN. No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target. 1 Produktivitas tanaman pangan (padi) pertahun
Lampiran Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MUSI BANYUASIN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target 1.1.1 Meningkatnya hasil produksi pertanian, perkebunan dan perikanan yang
Lebih terperinciEVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.
EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR Oleh : Arif Mudianto Abstrak Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang
Lebih terperinciRENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR
RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR SUB INDIKATOR KEGIATAN VOL SATUAN NILAI JUMLAH TARGET JUMLAH DANA TARGET JUMLAH DANA 2013 Rp 2014 Rp 1 2 3 1
Lebih terperinciBAB I PELAYANAN MASYARAKAT BERBASIS PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI TINGKAT DESA
BAB I PELAYANAN MASYARAKAT BERBASIS PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI TINGKAT DESA Deskripsi : Sebelum menjelaskan Pelayanan Masyarakat Berbasis pada Standar Pelayanan Minimal di Tingkat Praja, praja diharapkan
Lebih terperinciIndikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
No. Indikator Kinerja Program A. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Satuan Tabel 2.7. Pencapaian Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016 Target Target Kinerja Program Realisai
Lebih terperinciTATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN
TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
e-pemantauan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Nama
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN Nomor : PM. 81 Tahun 2011 Tanggal : 25 Agustus 2011 1. STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN DAERAH PROVINSI No 1. Angkutan Jalan a. Jaringan Angkutan Jalan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan
Lebih terperinciPROFIL DAN TARGET SPM BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN/KOTA : KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT
PROFIL DAN TARGET SPM BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN/KOTA : KOTA PONTIANAK PROVINSI : KALIMANTAN BARAT No Jenis Pelayanan Dasar 1 Angkutan Jalan 1 Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan Angkutan Jalan 1 Indikator
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN
Lebih terperinciTarget Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 I ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,02 6,23 6,07 6,45 6,33 6,63 5,89** 2 PDRB Per Kapita (Harga Berlaku) Rp. Juta
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 14 TAHUN TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON
Lebih terperinciBUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA
BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET MISI I. Tingkat daya tampung pendidikan PAUD
RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Meningkatnya nilai Indeks Pembangunan Manusia. 2. Meningkatnya pemenuhan dan pemerataan kebutuhan
Lebih terperinciTABEL PENCAPAIAN SPM KOTA SURABAYA TAHUN 2013
TABEL PENCAPAIAN SPM KOTA SURABAYA TAHUN 2013 NO INDIKATOR SPM REALISASI CAPAIAN SPM TAHUN 2013 I SPM KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya dibawah usia 20
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016
PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 15 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
i DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 10 1.4. Sistematika
Lebih terperinciCAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR
CAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN/KOTA : BANYUWANGI PROVINSI : JAWA TIMUR NO TARGET (%) PROGRAM/ KEGIATAN masukkan bahan RENCANA PEMBIAYAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN HALAMAN NARASI Rencana Pembangunan Jangka Menengah () Kota Kendari Tahun 2013-2017 VIII - 1 Kode (1) Bidang Urusan Pemerintahan
Lebih terperinciMISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN
MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan
Lebih terperinciKABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Lebih terperinciREVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN
REVISI CAPAIAN INDIKATOR 2011-2016 TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN NO 2010 2011 2013 2014 2015 2016 2013 PEMBILANG PENYEBUT 2014 PEMBILANG PENYEBUT % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 9 10 11 12 13
Lebih terperinciLampiran Meningkatnya cakupan
Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PERIODE
INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN PERIODE 2012-2017 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR : 40 TAHUN 2012 TANGGAL : 28 DESEMBER 2012 No. Urusan Pemerintahan / Prioritas
Lebih terperinciTabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang dilaksanakan per 1 Januari 2001 telah memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya, berdasarkan
Lebih terperinciLampiran data-data hasil wawancara dengan Kementrian Pendidikan dan. via pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016, pada pukul 14:21 WIB.
Lampiran 1 Lampiran data-data hasil wawancara dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan. Wawancara dilakukan via E-mail pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016, pada pukul
Lebih terperinciRPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) NO BIDANG URUSAN/INDIKATOR ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,
Lebih terperinciSKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja
NO NAMA SKPD HALAMAN 1 SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar 2 2 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Denpasar 3 3 SKPD : RSUD Wangaya Kota Denpasar 4 4 SKPD : Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar
Lebih terperinciRPJMD Kab. Temanggung Tahun V 29
TARGET INDIKATOR Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat (linmas) Rasio 1,64 1,59 1,59 1,60 1,60 1,62 1,62 1,62 TERWUJUDNYA TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN LINGKUNGAN, MEMILIKI MASYARAKAT AGAMIS,
Lebih terperinciREKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012
Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar
Lebih terperinciSALINAN. b. bahwa untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang diselenggarakan daerah perlu menetapkan standar pelayanan minimal pendidikan dasar;
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKANASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2O1O TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMA TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI DAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2014
LAMPIRAN I.5. : PERATURAN DAERAH BANYUWANGI NOMOR : 04 Tahun 2015 TANGGAL : 22 JULI 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI
Lebih terperinciJuknis Operasional SPM
DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI Juknis Operasional SPM 1. KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KABUPATEN : Jawa Timur : Tulungagung KEMENTERIAN KESEHATAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciSUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017
PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK PELAYANAN PENCATATAN SIPIL PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN & PEMANFAATAN
Lebih terperinciAngkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan
1 LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 40 Tahun 2013 TANGGAL : 4 Nopember 2013 I. Target Standar Minimal Bidang Perhubungan Daerah Banyuwangi Standar Minimal Batas NO. Jenis Dasar Waktu Keterangan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan
Lebih terperinciSEKRETARIAT UMUM DAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN BIDANG BIDANG PEMBINAAN PAUD DAN PENDIDIKAN NON FORMAL PEMBINAAN SMP SEKSI
PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA LAMPIRAN I SERTA TATA KERJA PERANGKAT DAERAH PADA - JABATAN FUNGSIONAL PROGRAM, EVALUASI DAN PEMBINAAN PAUD DAN PENDIDIKAN NON FORMAL PEMBINAAN SD PEMBINAAN SMP PEMUDA
Lebih terperinciBAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017, baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.
RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2018 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA (1) Meningkatnya derajat kesehatan Ibu dan 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi 992.20 Anak. 2 Angka Kematian
Lebih terperinciBAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Program dan kegiatan untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah selain Program Pelayanan
Lebih terperinciBAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KOTA MADIUN
BAB II PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KOTA MADIUN A. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA a. Jenis Pelayanan Dasar Jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh Satuan Kerja
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 2 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT : Meningkatkan Perekonomian
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 2 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT : Meningkatkan Perekonomian
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
NOMOR 83 TAHUN 2016 SERTA TATA KERJA PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA BEKASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN METROLOGI PASAR PERDAGANGAN DALAM NEGERI INDUSTRI
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan
Lebih terperinciI. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 Tentang SPM Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 A. CAPAIAN INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL KABUPATEN SLEMAN TAHUN I. Peraturan Menteri Negara
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
e-pemantauan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Nama
Lebih terperinciLAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015
NO LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 05 Kehidupan yang kondusif bagi umat beragama. tercapai Mewujudkan tatanan sosial keagamaan 00% Penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA
BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA BUPATI BARITO UTARAA Menimbang : a. b. c. Mengingat :
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB V I I I 1 BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggungjawab
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 06 Kabupaten Tahun Anggaran : 06 : Hulu Sungai Selatan TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN 4 Mewujudkan nilai- nilai agamis sebagai sumber
Lebih terperinciBAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB 7. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Visi Kabupaten Sleman adalah Terwujudnya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera, mandiri, berbudaya dan terintegrasinya sistem e-government menuju smart
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS
BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program
Lebih terperinci1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.
Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk
Lebih terperinciTabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016
Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan
Lebih terperinciJumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =
TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan
1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program
Lebih terperinciTUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau dampak yang menggambarkan
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017
PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah
Lebih terperinciD I N A S BIDANG PELAYANAN KESEHATAN BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT SEKSI GIZI MASYARAKAT
NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SERANG DAN ASET PROGRAM DAN EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN KESEHATAN MASYARAKAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1 Menurunnya angka 1 Angka Kemiskinan (%) 10-10,22 kemiskinan 2 Pendapatan per kapita
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.
RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016 No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target 1 2 3 4 1 Meningkatnya pemerataan dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini 84,90 % perluasan kesempatan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT
LAMPIRAN 1 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET PROGRAM PEMBANGUNAN ANGGARAN Meningkatnya Ketahanan Ekonomi Keluarga Terwujudnya
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT NOMOR 27 TAHUN 2016 B U P A T I G A R U T, t t d RUDY GUNAWAN KEPALA DINAS
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT LAMPIRAN IV PAUD DAN DIKMAS SD SMP DATA DAN KETENAGAAN PAUD KURIKULUM KURIKULUM PEMBINAAN PENDIDIK DIKMAS KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN PEMBINAAN
Lebih terperinciKET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM
Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI
LAMPIRAN I : PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI DPRD DAERAH STAF AHLI Keterangan : INSPEKTORAT BAPPEDA : Garis Hubungan Kemitraan SATUAN POLISI PAMONG PRAJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH
Lebih terperinciD I N A S BIDANG SUMBER DAYA AIR SEKSI PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN SEKSI TEKNIK BANGUNAN GEDUNG DAN ARSITEKTUR KOTA
Lampiran IIIPeraturan Daerah Kota Serang DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA SERANG Nomor : 5 Tahun 2014 PROGRAM, EVALUASI DAN CIPTA KARYA SUMBER DAYA AIR BINA MARGA PENATAAN BANGUNAN GEDUNG DAN LINGKUNGAN PEMANFAATAN
Lebih terperinciS A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN
Lebih terperinciBAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN
BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN Deskripsi : Penyusunan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, di mulai pada pemahaman hirarkhi peraturan perundang-undangan di Indonesia menurut UU Nomor 32
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH. berpedoman pada tujuan dan prioritas pembangunan
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Tujuan dan sasaran pembangunan yang direncanakan dalam tahun 2015 berpedoman pada tujuan dan prioritas pembangunan nasional
Lebih terperinci