BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Lokasi dan Waktu"

Transkripsi

1 BAHAN DAN METODE Desain Penelitian Penelitian yang dilaksanakan di wilayah sekitar PLTU Suralaya pada Januari sampai Maret 2010 dirancang sebagai metodologi deskriptif korelasional. Metodologi deskriptif bertujuan: (1) Menggambarkan jumlah dan persentase responden tentang opini publik berdasarkan desa, jenis pekerjaan, dan jenis kelamin, (2) Menggambarkan jumlah dan persentase responden menurut perilaku membaca suratkabar, (3) Menggambarkan jumlah dan persentase responden terhadap perilaku berkomunikasi, frekuensi berkomunikasi, dan informasi tentang PLTU Suralaya dari public relations terhadap opini publik, (4) Menggambarkan jumlah dan persentase responden terhadap perilaku berkomunikasi, frekuensi berkomunikasi, dan informasi tantang PLTU Suralaya dari opinion leader terhadap opini publik. Sementara metodologi korelasional bertujuan: (1) Mengetahui hubungan antara suratkabar dengan opini publik, (2) Mengetahui hubungan antara public relations dengan opini publik, dan (3) Mengetahui hubungan antara opinion leader dengan opini publik. Peubah bebas yang digunakan adalah faktor-faktor pembentuk opini publik dengan variabel suratkabar, public relations, opinion leader, dan pengalaman. Peubah terikat adalah opini publik dengan variabel opini publik tentang dampak PLTU Suralaya. Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di wilayah PLTU Suralaya, Cilegon, Banten. Wilayah PLTU Suralaya tersebar tiga desa yaitu Desa Suralaya, Desa Lebak gede dan Desa Salira Indah. Tiga desa penelitian ini sesuai dengan tata ruang Kota Cilegon yang berada pada daerah industri di mana hanya PLTU Suralaya yang menggunakan batubara sebagai bahan bakar. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari sampai Maret 2010.

2 Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah masyarakat sekitar PLTU Suralaya.. Pengambilan sampel dilakukan cluster random sampling dari masyarakat yang tinggal di Desa Suralaya, Salira Indah dan Lebakgede dengan jumlah penduduk yang berbeda pada masing-masing desa tersebut. Masyarakat dari tiga desa penelitian memiliki peluang yang sama berdasarkan mata pencaharian sebagai pegawai, petani, pedagang, dan nelayan. (Eriyanto, 2007). Jumlah sampel pada pengambilan data kuantitatif sebanyak 343 orang yang diambil 10 persen (0,1) dari 3430 (Rakhmat, 2004). Berikut pengambilan sampel dari tiga desa di sekitar PLTU Suralaya (Tabel 1). Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Berdasarkan Mata Pencaharian dari Tiga Desa Penelitian Tahun 2010 Mata Pencaharian Populasi Desa Suralaya Sampel (10%) Populasi Desa Lebakgede Sampel (10%) Populasi Desa Salira Sampel (10%) Pegawai Petani Pedagang Nelayan Total N (sampel) = = 343 Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Validitas Menurut Singarimbun dan Effendy (2006), validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data penelitian yang disusun dengan mengukur apa yang ingin diukurnya. Daftar pertanyaan agar kuesioner mempunyai validitas tinggi disusun dengan cara berikut: (1) Mempertimbangkan teori-teori dan kenyataan yang telah diungkapkan pada berbagai pustaka, (2) Menyesuaikan isi pertanyaan dengan kondisi masyarakat di Desa Suralaya, Desa Salira, dan Desa Lebakgede, dan (3) Memperhatikan masukan para pakar.

3 Butir-butir pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner dianalisis dengan menggunakan korelasi pearson dengan rumus yang digunakan sebagai berikut: r b = N XY ( ΣX )( ΣY ) { NΣX 2 ( ΣX ) 2 }{ NΣY 2 ( ΣY ) 2 } Di mana: r b = korelasi X= skor item Y = skor total dikurangi skor item N = ukuran sampel (Singarimbun dan Effendi, 2006) Pengujian validitas menggunakan korelasi pearson pada SPSS Hasil uji validitas terhadap kuesioner menunjukkan bahwa semua butir pada kuesioner dinyatakan valid. Reliabilitas Relibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Rumusan koefesien reliabilitas untuk instrumen penelitian yang berupa skor berskala ordinal digunakan persamaan Koefisien-a (Cronbach,1951) dalam Singarimbun dan Effendi (2006). Koefisien Alpha Cronbach dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : k S α = 1 2 k 1 Sx 2 j Di mana : α = Koefisien reliabilitas Alpha Cronbach k = Banyaknya belahan tes 2 j S = Varians belahan 2 x S = Varians skor testz Nilai r yang diperoleh dibandingkan dengan nilai koefisien r dari tabel korelasi. Reliabel bila r > r tabel, sedangkan bila r < r tabel maka perlu ada perbaikan atau dilakukan uji ulang terhadap pertanyaan tersebut. Hasil uji reliabilitas diperoleh bahwa semua butir soal dan antar variabel kuesioner memiliki nilai r hitung > r tabel. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang

4 digunakan untuk penelitian ini menunjukkan alpha (koefisien reliabilitas) adalah Hal ini berarti instrumen tersebut andal (reliabel) sebagai instrumen penelitian untuk n = 20 (Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumentasi dapat dilihat pada Lampiran 1). Definisi Operasional Definisi operasional dan indikator-indikator peubah bebas dan peubah terikat diuraikan sebagai berikut: Peubah Bebas Peubah bebas yang digunakan penelitian ini adalah faktor-faktor pembentuk opini publik. X 1. Suratkabar, adalah faktor pembentuk yang dapat memiliki hubungan dengan opini publik tentang PLTU Suralaya terhadap dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari PLTU Suralaya yaitu ekonomi menjadi lebih sejahtera dan suasana lingkungan menjadi lebih ramai. Dampak negatif dari PLTU Suralaya antara lain PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin, abu batubara mengganggu kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut, abu batubara merusak pertanian, dan abu batubara mengotori bahan dagangan. X 1.1 Fungsi suratkabar, adalah adalah informasi mengenai PLTU Suralaya yang diberikan oleh suratkabar kepada responden sehingga dapat membentuk opini publik dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak setuju), cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju). Pertanyaan tentang fungsi suratkabar terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 4. X 1.2 Pesan suratkabar, adalah kesesuaian isi informasi yang disampaikan suratkabar kepada responden sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan responden dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak setuju/tidak puas), cukup (kurang setuju/kurang puas), tinggi (setuju/puas), dan sangat tinggi (sangat setuju/sangat puas). Pertanyaan tentang pesan suratkabar terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 5 dan 6. X 1.3 Frekuensi, adalah jumlah atau tingkat keseringan responden membaca suratkabar dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (satu sampai dua kali), cukup (dua sampai empat kali), tinggi (empat sampai enam

5 kali), dan sangat tinggi (lebih dari enam kali). Pertanyaan tentang frekuensi suratkabar terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 2. X 2. Public relations, adalah seseorang yang dijadikan sebagai sumber informasi di PLTU Suralaya yang merupakan faktor pembentuk sehingga dapat memiliki hubungan dengan opini publik tentang PLTU Suralaya terhadap dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari PLTU Suralaya yaitu ekonomi menjadi lebih sejahtera dan suasana lingkungan menjadi lebih ramai. Dampak negatif dari PLTU Suralaya antara lain PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin, abu batubara mengganggu kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut, abu batubara merusak pertanian, dan abu batubara mengotori bahan dagangan. X 2.1 Fungsi public relations, adalah informasi mengenai PLTU Suralaya yang diberikan oleh public relations kepada responden sehingga dapat membentuk opini publik dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak setuju), cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju). Pertanyaan tentang fungsi public relations terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 11. X 2.2 Pesan public relations, adalah kesesuaian isi informasi yang disampaikan public relations kepada responden sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan responden dengan menggunakan skala ordinal berupa rendah (tidak setuju/tidak puas), cukup (kurang setuju/kurang puas), tinggi (setuju/puas), dan sangat tinggi (sangat setuju/sangat puas). Pertanyaan tentang pesan public relations terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 12 dan 13. X 2.3 Frekuensi, adalah jumlah atau tingkat keseringan responden berkomunikasi dengan public relations dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tentang frekuensi public relations terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 8 dan 9. X 3. Opinion leader, adalah pemuka pendapat yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang merupakan faktor pembentuk sehingga dapat memiliki hubungan dengan opini publik tentang PLTU Suralaya terhadap dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari PLTU Suralaya yaitu ekonomi menjadi

6 lebih sejahtera dan suasana lingkungan menjadi lebih ramai. Dampak negatif dari PLTU Suralaya antara lain PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin, abu batubara mengganggu kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut, abu batubara merusak pertanian, dan abu batubara mengotori bahan dagangan. X 3.1 Fungsi opinion leader, adalah informasi mengenai PLTU Suralaya yang diberikan oleh opinion leader kepada responden sehingga dapat membentuk opini publik dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak setuju), cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju). Pertanyaan tentang fungsi opinion leader terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 25. X 3.2 Pesan opinion leader, adalah kesesuaian isi informasi yang disampaikan opinion leader kepada responden sehingga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan responden dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak setuju/tidak puas), cukup (kurang setuju/kurang puas), tinggi (setuju/puas), dan sangat tinggi (sangat setuju/sangat puas). Pertanyaan tentang pesan opinion leader terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 19 dan 20 untuk tokoh agama serta pertanyaan nomor 26 dan 27 untuk tokoh masyarakat. X 3.2 Frekuensi, adalah jumlah atau tingkat keseringan responden berkomunikasi dengan opinion leader dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Pertanyaan tentang frekuensi opinion leader terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 15 untuk tokoh agama dan pertanyaan nomor 22 untuk tokoh masyarakat. X 4. Pengalaman, adalah hal-hal yang pernah dialami oleh responden tentang PLTU Suralaya berdasarkan pengetahuan, dan keterampilan yang merupakan faktor pembentuk sehingga dapat memiliki hubungan dengan opini publik tentang PLTU Suralaya terhadap dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif dari PLTU Suralaya yaitu ekonomi menjadi lebih sejahtera dan suasana lingkungan menjadi lebih ramai. Dampak negatif dari PLTU Suralaya antara lain PLTU Suralaya menimbulkan kebisingan dari suara mesin, abu batubara mengganggu kesehatan, abu batubara meracuni ikan di laut, abu batubara merusak pertanian, dan abu batubara mengotori bahan dagangan.

7 X 4.1 Keterlibatan masyarakat, adalah keterlibatan responden terkena abu batubara dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak setuju), cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju). Pertanyaan tentang keterlibatan masyarakat terdapat pada kuesioner dengan pertanyaan nomor 4. X 4.2 Fungsi PLTU Suralaya, adalah Pelayanan PLTU Suralaya kepada responden melalui program community development pada masalah abu batubara dengan menggunakan skala ordinal berupa kategori rendah (tidak senang/tidak pengaruh), cukup (kurang setuju/kurang pengaruh), tinggi (setuju/pengaruh), dan sangat tinggi (sangat setuju/sangat pengaruh) Peubah Terikat Peubah terikat yang digunakan penelitian ini adalah opini publik. Y 1 Dampak PLTU Suralaya, adalah opini responden tentang dampak positif maupun negatif dari PLTU Suralaya dengan menggunakan skala ordinal berupa rendah (tidak setuju), cukup (kurang setuju), tinggi (setuju), dan sangat tinggi (sangat setuju). Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder. a) Data primer diperoleh melalui: (1) Observasi Peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap kondisi PLTU Suralaya serta desa penelitian yang berhubungan dengan masalah abu batubara. Peneliti berinteraksi dalam situasi sosial untuk memahami masalah yang terjadi secara cermat. Peneliti secara langsung melihat atau mengamati apa yang terjadi di sekitar PLTU Suralaya, antara lain usaha konveksi, usaha pengembangan wisata pantai, pembuatan batako, tumpukkan abu batubara, dan sebagainya. (2) Kuesioner Kuesioner disebarkan secara langsung kepada responden sebagai masyarakat yang tinggal di tiga desa penelitian menggunakan sampel acak klaster.

8 Kuesioner disusun berdasarkan data variabel faktor-faktor pembentuk opini publik dengan opini publik tentang PLTU Suralaya. Penyusunan pertanyaan dalam kuesioner dilakukan dengan menggunakan pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan tertutup ditujukkan untuk fungsi dan pesan suratkabar, public relations, opinion leader, pengalaman serta frekuensi suratkabar. Pertanyaan terbuka ditujukkan untuk frekuensi public relations dan opinion leader. Pertanyaan disusun berdasarkan hasil observasi di lapangan. Hal ini dimaksudkan informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian. (3) Wawancara Penelitian ini menggunakan teknik wawancara dengan subjek yang terlibat dalam interaksi sosial yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasi, dan mengetahui informasi secara jelas untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isu abu batubara. Wawancara dilakukan secara formal maupun informal, terjadwal dan tidak terjadwal, serta di tempat resmi dan di tempat tidak resmi (umum) selama masih membutuhkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Wawancara dilakukan secara individu dengan individu maupun individu dengan kelompok. Wawancara individu dengan individu yaitu peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat, public relations, dan opinion leader. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui peristiwa yang sedang terjadi di lingkungan PLTU Suralaya dari berbagai sudut pandang. Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Endang Hidayat sebagai seorang public relations PLTU Suralaya. Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa opinion leader di antaranya Bapak Usman, Bapak Wahli, dan Bapak Oman (Contoh gambar dapat dilihat pada lampiran 4). Beberapa masyarakat juga diwawancarai oleh peneliti di antaranya Bapak Fahri, Bapak Udi, Bapak Apit, Bapak Jarot, dan Ibu Tuti. Wawancara individu dengan kelompok, wawancara dilakukan secara FGD (Focus Group Discussion) berdasarkan kelompok mata pencaharian yaitu pegawai, petani, pedagang, dan nelayan. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui informasi lebih dalam tentang PLTU Suralaya, khususnya abu batubara, dari masing-masing kelompok.

9 (4) Focus Group Discussion (FGD) FGD sebagai salah satu metode untuk memberikan interpretasi dari data kuesioner. Peneliti ingin memperoleh informasi yang akurat mengenai opini publik tentang PLTU Suralaya. Menurut Litosseliti (2003), FGD disusun untuk menggali topik yang spesifik dari pandangan dan pengalaman individu melalui interaksi kelompok. Peneliti melakukan FGD dengan masyarakat yang bekerja sebagai pegawai, pedagang, petani, dan nelayan yang ditekankan pada interaksi serta perilaku yang muncul ketika disuguhkan isu mengenai PLTU Suralaya berdasarkan kepentingan penelitian. Teknik ini mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti. Analisis data FGD merupakan proses analisis yang dapat digambarkan sebagai kontinum yang diawali dengan tahap-tahap berikut: Raw Data Descriptive Statement Interpretation Raw data adalah satu sisi kontinum berupa penyajian dari data mentah, yaitu pernyataan-pernyatan yang tepat dan teliti dari peserta FGD ketika menjawab topik yang diangkat dalam diskusi. Descriptive Statament adalah pernyataan-pernyataan deskriptif ringkasan dari dari pernyataan responden. Dalam hal ini, peneliti membuat deskriptif singkat dari data mentah tersebut. Jika penyajian data mentah berisi semua jawaban, maka deskriptif ini merupakan penyederhanaan dengan hanya memberikan bagianbagian penting yang menonjol. Bagian-bagian ini harus berdasarkan tujuan penelitian. Interpretasi adalah proses deskriptif dengan menjelaskan arti dari data. Interpretasi hanya bertujuan memberikan penjelasan. Kegiatan FGD dihadiri empat orang peserta dari tiga desa penelitian. Peserta FGD terdiri dari kelompok petani, nelayan, pedagang, dan pegawai. Peneliti menyampaikan presentasi tentang PLTU Suralaya. Peserta FGD diambil pada tiga desa penelitian. Peserta

10 duduk melingkar selama berlangsungnya diskusi (Contoh gambar dapat dilihat pada Lampiran 5). Diskusi ini dilengkapi form pertanyaan yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang apa yang akan dibicarakan dalam FGD. Peneliti mengawali FGD dengan memberikan gambaran tentang PLTU Suralaya secara umum. Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkembang hingga terjadinya diskusi dengan kelompok masyarakat. Setelah itu, peneliti mengakhiri FGD dengan penutup dari hasil diskusi. (5) Triangulasi Menurut Iskandar (2008), peneliti melakukan triangulasi dengan pengecekan ulang terhadap sumber-sumber data dengan cara: a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. Peneliti tidak cukup memperoleh data dari pengamatan sebagai data penelitian. Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang kredibel sesuai dengan kebutuhan informasi. Maka peneliti dapat membandingkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan hasil wawancara. b) Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Endang Hidayat sebagai seorang public relations PLTU Suralaya dan bapak Erick Rebiin sebagai koordinator Forum Peduli Suralaya yang merupakan sumber intern dan ekstern. Peneliti mendapatkan informasi yang kontras tentang PLTU Suralaya, termasuk abu batubara yang digunakan sebagai bahan bakar. c) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain. Data penelitian diperoleh dari berbagai sudut pandang orang yang berbeda. Maka peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang bekerja sebagai pegawai, nelayan, pedagang, dan petani untuk mendapatkan informasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat dari mereka sesuai dengan pengalaman. d) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.

11 Peneliti juga tidak hanya memperoleh data dari hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti membutuhkan dokumen. Hasil wawancara dan isi dokumen dibandingkan oleh peneliti untuk kesesuaian informasi. (6) Investigasi Peneliti memeriksa kesamaan dokumentasi dan hasil penelitian selama proses penelitian berlangsung. Informasi yang diperoleh peneliti dari berbagai referensi sebelumnya ditindaklanjuti dengan penelusuran secara langsung pada keadaan di lapangan. Investigasi dapat dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan pengamatan selama penelitian sehingga peneliti dapat mengetahui kejelasan informasi yang dibutuhkan. Peneliti ingin mengetahui bagaimana opini publik tentang PLTU Suralaya secara umum, bagaimana kebenaran tentang isu gangguan pernafasan akibat PLTU Suralaya, dan bagaimana keinginan masyarakat sekitar terhadap PLTU Suralaya. b) Data sekunder diperoleh melalui: (1) Studi dokumentasi PLTU Suralaya Studi dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumentasi pribadi, dokumentasi resmi kelembagaan (organisasi), referensi-referensi (literatur laporan dan tulisan) yang memiliki relevansi dengan penelitian. (2) Studi Dokumentasi Data Monografi Desa Studi dokumentasi yang merupakan analisis dokumen berupa penelaahnya terhadap dokumentasi data-data monografi Desa Suralaya, Desa Salira Indah, dan Desa Lebakgede yang diperlukan dalam penelitian ini. Analisis Data (1) Pengolahan Data Kuesioner Data primer yang telah dikumpulkan melalui kuesioner diolah dan dianalisis dengan kuantitatif. Tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui distribusi jumlah dan persentase responden menurut jenis kelamin, pekerjaan, terpaan suratkabar, terpaan public relations, dan terpaan opinion leader di tiga desa penelitian tahun Rumus yang digunakan sebagai berikut:

12 n = f/k x 100 Keterangan: n = Jumlah populasi f = Frekuensi k = Kategori 100 = Persentase (%) (Mukhtar & Widodo, 2000) Opini publik berdasarkan desa, jenis pekerjaan, dan jenis kelamin dianalisis dengan menggunakan chi kuadrat (chi square). Analisis penelitian ini menggunakan SPSS 10..Hubungan suratkabar, public relations, opinion leader, dan pengalaman dengan opini publik dianalisis menggunakan korelasi gamma untuk menjelaskan antarvariabel dengan rumus sebagai berikut: = C C + D D Keterangan: = korelasi/asosiasi gamma C = Concordant D = Discordant (2) Display Data atau Penyajian Data Penyajian data yang digunakan berbentuk teks naratif. Peneliti menganalisis dan menyusun secara sistematis dari data kuesioner sehingga data yang diperoleh dapat menjelaskan atau menjawab masalah yang diteliti. Dengan demikian, gambaran hasil penelitian dapat dipahami secara jelas. (3) Kesimpulan Peneliti mengambil kesimpulan hasil penelitian setelah menganalisis dari display data. Kesimpulan diuraikan berdasarkan rumusan masalah yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Lampiran 1. Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi

Lampiran 1. Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Lampiran 1. Validitas dan Reliabilitas Instrumentasi Correlations P4 P5 P6 TOTAL1 P4 P5 P6 TOTAL1 1,000,315,443,710**,,177,051,000 20 20 20 20,315 1,000,351,813**,177,,130,000 20 20 20 20,443,351 1,000,742**,051,130,,000

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang Hubungan Lingkungan Keluarga

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Cimanggu yang terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan mengenai rancangan penelitian, populasi dan sample penelitian,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin Rahmat (000:4), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah eksplanatif. Tipe penelitian eksplanatif merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari sebab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan secara simultan (dalam waktu yang bersamaan). Metode yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan descriptive correlational, yang bertujuan untuk mengungkapkan korelasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terpaan pesan pencegahan bahaya demam berdarah dan sikap ibu-ibu rumah tangga dilakukan di Kelurahan Rangkapan Jaya Baru yang terdiri dari

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi

METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi 41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan 44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. 2003). Menurut jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk ke dalam jenis 1 BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel 31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Motivasi kerja mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan kompetensi karyawan agar mau bekerjasama dan mewujudkan tujuan perusahaan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat: Kesadaran Menjalankan Tugas (Y) 2. Variabel Bebas:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu penelitian untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), survei digunakan pada populasi besar maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

METODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tapa, Kabupaten Bone Bolango Kota Gorontalo. Waktu penelitian diadakan dalam jangka waktu paling kurang tiga bulan,

BAB III METODE PENELITIAN. Tapa, Kabupaten Bone Bolango Kota Gorontalo. Waktu penelitian diadakan dalam jangka waktu paling kurang tiga bulan, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) Negeri 1 Tapa, Kabupaten Bone Bolango Kota Gorontalo. 3.1.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Hypermart Kota Gorontalo, dengan waktu penelitian selama 3 bulan dari bulan September-November Tahun 2013. B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif. Menurut (Koentjaraningrat, 001: 9), tipe penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2012. 2. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 21 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian

METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian 22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini berjeniskan penelitian kuantitatif, dimana prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 000). Maksud korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas yakni peran keluarga dalam PMO dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis. Sugiyono

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uji Validitas Kuesioner Tujuan dari pengujian validitas adalah untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan telah tepat atau cermat dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen. Menurut Sugiono (010:109) bahwa penelitian pre-eksperimen hasilnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitaian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis dan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitiaan Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat penjelasan, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Adapun alokasi waktu pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 (dua) bulan (terhitung sejak tanggal 9 April

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai bulan November tahun

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 56 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menyajikan metode yang dipergunakan dalam penelitian ini, dengan cakupan uraian meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data, populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 sebanyak 254 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya, Best

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya, Best BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 36 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif memusatkan pada pengumpulan data kuantitatif yang berupa angka-angka yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan

orang-orang yang tergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturanperaturan BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan pola asuh orang tua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang menggambarkan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Penelitian : Komitmen Organisasi B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Komitmen organisasi adalah keinginan yang kuat untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian 36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan menjelaskan tahapan-tahapan dalam mengolah data penelitian untuk menjadi informasi sehingga berguna untuk menjelaskan realita yang diamati. 3.1 Lokasi dan Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi analitik karena pada hakekatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan III. METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif, merupakan tipe keputusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni suatu pendekatan penelitian yang dilakukan dengan cara pengolahan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data diperoleh secara kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5). 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang 0 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang diinginkan. Seperti yang dipaparkan oleh Sugiyono (008 :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMK GOTONG ROYONG TELAGA Kab. Gorontalo kelasx AP 1 pada mata pelajaran PKn. Alasan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun III. METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Singarimbun dan Effendi (2001: 6), penelitian survey adalah penelitian terhadap sekelompok manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Dalam penelitian ini, kerangka konsep tentang peran perawat sebagai care giver dalam perawatan pasien PPOK sebagai berikut : Peran perawat sebagai care giver

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kematangan emosi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa, Dosen, dan Operator SIAT Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah analisis deskriptif. Penelitian deskriptif ditandai adanya upaya untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci