RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PENGADAAN BARANG/JASA PUBLIKASI MELALUI MEDIA CETAK DAN ONLINE TAHUN 1430H / 2009M

Transkripsi

1 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PENGADAAN BARANG/JASA PUBLIKASI MELALUI MEDIA CETAK DAN ONLINE TAHUN 1430H / 2009M DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH DEPARTEMEN AGAMA RI TAHUN

2 RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PENGADAAN BARANG/JASA PUBLIKASI MEDIA CETAK DAN ONLINE TAHUN 2009 Nomor: 4/RKS/Pan.Cetak/X/2009 Pasal 1 PENJELASAN UMUM (1) Dasar pelaksanaan Ketentuan-ketentuan peraturan yang dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan pengadaan ini adalah: a. Keputusan Presiden RI Nomor 95 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden RI nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; b. Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor D/415 Tahun 2009 tentang Pembentukan Panitia Lelang dan Pemeriksa Program Pencitraan Citra Penyelenggaraan Haji melalui Publikasi Media Cetak dan Media Online pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2009; c. Dana yang digunakan untuk kegiatan/pekerjaan ini adalah bersumber dari Anggaran indirect cost Biaya Penyelenggaraan Haji dan Umrah (BPIH), Image Building Penyelenggaraan Ibadah Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2009 dengan Pagu Rp ,- (Tiga milyar enam ratus juta rupiah); d. Dalam rangka pencitraan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1430H/2009M melalui Publikasi Media Cetak dan Media Online, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama RI akan mengadakan lelang umum Pengadaan Barang/Jasa Publikasi Media Cetak dan Online Tahun 2009, sesuai syarat-syarat umum, administrasi dan teknis yang akan diuraikan dalam Rencana Kerja dan Syaratsyarat (RKS) ini. (2) Peserta lelang, harus membaca dan mempelajari dengan seksama petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam RKS ini berikut perubahan dan penjelasannya yang diberikan oleh Panitia Lelang dalam rapat pemberian penjelasan lelang (aanwijzing). (3) Tidak diperkenankan adanya gugatan dengan alasan/dalih tidak membaca, tidak memahami dan atau kesalahpahaman mengenai arti dan atau maksud dari petunjuk dalam RKS dimaksud. Pasal 2 PEMESAN DAN TEMPAT PELAKSANA PEKERJAAN (1) Pengguna Barang dan Jasa adalah Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pembinaan Haji, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama RI. (2) Alamat Pengguna Barang dan Jasa adalah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama RI, Jl. Lapangan Banteng Barat No. 3-4 Jakarta Pusat. 2

3 Pasal 3 JENIS PEKERJAAN DAN METODE PENGADAAN (1) Jenis pekerjaan yang diadakan berupa Pengadaan Barang/Jasa Publikasi Media Cetak dan Online Tahun 2009, dengan perincian sebagaimana uraian dalam RKS dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) pada lampiran I RKS ini; (2) Metode pengadaan Pengadaan Barang/Jasa Publikasi Media Cetak dan Online pada Direktorat Penyelengaraan Haji dan Umrah ini dilaksanakan melalui pelelangan umum dengan Pasca Kualifikasi. Pasal 4 SYARAT PENDAFTARAN 1) Peserta lelang adalah perusahaan dengan klasifikasi non kecil yang memiliki keahlian, pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barang/jasa yang disyaratkan dalam RKS ini. 2) Menunjukan SIUP asli bidang usaha jasa periklanan (74300) yang masih berlaku dan menyerahkan copynya. PASAL 5 PENJELASAN PEKERJAAN (Aanwijzing) (1) Pemberian penjelasan pekerjaan (aanwijing) pada hari Kamis, 22 Oktober 2009, pukul WIB, bertempat di Ruang Sidang I, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, lantai 6, Gedung Utama Departemen Agama Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta; (2) Sebelum mengikuti rapat penjelasan, peserta wajib mempelajari RKS/dokumen. (3) Peserta diberikan kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu untuk mendapatkan penjelasan atas berbagai hal yang diuraikan dalam RKS ini, dan apabila tidak ada pertanyaan maka peserta dianggap telah memahami seluruh isi dokumen. (4) Pernyataan keberatan atau sanggahan dikemudian hari sebagai akibat perbedaan pemahaman atau ketidaktahuan tentang hal-hal yang tertuang dalam dokumen ini tidak akan dilayani atau ditolak. (5) Perubahan-perubahan yang telah disepakati bersama akan dituangkan dalam Berita Acara (BA) yang ditandatangani oleh panitia dan wakil calon peserta (6) Peserta lelang yang hadir dalam acara penjelasan sebanyak 1 orang dari pimpinan perusahaan atau yang diberi kuasa mewakili perusahaan. (7) Bagi yang tidak hadir dalam penjelasan tetapi mendaftar untuk mengikuti pelelangan diperbolehkan memasukkan surat penawaran harga. 1) Dokumen Administrasi, terdiri dari : Pasal 6 DOKUMEN PENAWARAN a. Surat Pengantar Dokumen, sesuai dengan lampiran 1; b. Daftar isi; c. Surat Pernyataan Minat untuk mengikuti Pengadaan barang/jasa (sesuai dengan lampiran 2); 3

4 d. Pakta Integritas yang telah ditandatangani panitia (Pemimpin Perusahaan menandatangani Pakta integritas dan di stempel basah), diberi tanggal sesuai tanggal pemasukan penawaran; e. Mengisi dan melampirkan Formulir Isian Penilaian Kualifikasi sesuai dengan lampiran 3; f. Melampirkan surat keterangan dan laporan keuangan per 31 Desember 2008 yang telah di audit oleh akuntan publik; g. Surat pernyataan kebenaran dokumen dan tunduk pada Keppres, sesuai dengan lampiran 4; h. Surat Pernyataan memiliki kinerja baik dan tidak masuk dalam daftar sanksi atau daftar hitam di suatu instansi ( sesuai dengan lampiran 5); i. Surat pernyataan tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan, dan/atau tidak sedang menjalani sanksi pidana (sesuai dengan lampiran 6 ); j. Surat pernyataan bahwa pemilik perusahaan bukan sebagai pegawai negeri, pegawai BUMN, DPR RI dan TNI POLRI (sesuai dengan lampiran 7); k. Surat pernyataan memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan pos (sesuai dengan lampiran 8); l. Dalam hal penyedia jasa akan melakukan kemitraan, penyedia barang/jasa wajib mempunyai perjanjian kerjasama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut. Copy surat perjanjian kerjasama operasi/kemitraan dilampirkan; m. Semua dokumen surat pernyataan dan lampiran-lampirannya harus dibuat di atas kertas berkepala (KOP) surat perusahaan yang bersangkutan. Apabila tidak cukup, maka dapat menggunakan kertas polos yang diparaf dan distempel basah. (dengan tetap mempertahankan bentuk/format surat); n. Semua dokumen surat pernyataan bermaterai Rp 6000,- dan diberi tanggal, ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama perusahaan atau penerima kuasa dari direktur utama yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang bekerjasama; o. Melampirkan surat dukungan dari pihak media cetak dan online yang diajukan, ditujukan kepada Panitia Pengadaan; p. Melampirkan fotocopy SIUP klasifikasi non kecil dengan bidang usaha periklanan (74300) yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang yang masih berlaku; q. Melampirkan fotocopy Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan kegiatan usaha pokok jasa periklanan (74300); r. Menyerahkan fotocopy akte pendirian perusahaan dan perubahan yang masih berlaku yang telah disesuaikan dengan UU No.40 Tahun 2007; s. Melampirkan Foto Copy Surat Pernyataan tidak mempunyai tunggakan/hutang pajak untuk tahun 2008 (Ta Clearance) dari kantor pelayanan pajak setempat; t. Menyampaikan fotocopy NPWP Perusahaan dan pengukuhan PKP dengan KLU jasa periklanan (74300); u. Menyampaikan fotocopy NPWP Direktur dan Pengurus Perusahaan atau yang namanya tertera dalam akte pendirian perusahaan atau perubahannya; 4

5 v. Melampirkan fotocopy bukti pelunasan kewajiban pajak tahun 2008 (SPT/PPh) serta laporan bulan PPh pasal 25, pasal 21/pasal 23 dan PPN sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan terakhir (Juli, Agustus, September) atau swasta termasuk pengalaman subkontrak baik di lingkungan pemerintah atau swasta (melampirkan kontrak kerja pengalaman sejenis), kecuali penyedia barang/jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun; w. Memenuhi KD = 5 NPt (KD : Kemampuan Dasar, NPt : nilai pengalaman tertinggi) pada subbidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun terakhir. Dalam hal bermitra yang diperhitungkan adalah kemampuan dasar dari perusahaan yang mewakili kemitraan (lead firm);. Memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari Bank pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan barang/jasa sekurang-kurangnya 5% (lima persen) dari HPS Rp ,- (tiga milyar lima ratus sembilan puluh sembilan juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pembinaan Haji, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Departemen Agama RI. 2) Dokumen Teknis terdiri dari: a. Proposal Teknis atas Program Kerja yang akan dilaksanakan meliputi: Pendahuluan, Tujuan dan Sasaran, Pemahaman Lingkup Pekerjaan (strategi kreatif, strategi pembentukan opini publik dan strategi penayangan media), Pendekatan dan Metodologi, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Daftar Prasarana dan Sarana yang dibutuhkan. b. Daftar Tenaga Ahli Komunikasi / Kehumasan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan dilengkapi dengan biodata setiap tenaga termasuk bidang kompetensi dan pengalaman masing-masing, memiliki NPWP, dan ditandatangani oleh yang bersangkutan serta mengetahui pimpinan. c. Daftar Tenaga Ahli Pendukung yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan dilengkapi dengan biodata setiap tenaga termasuk bidang kompetensi dan pengalaman masing-masing, memiliki NPWP, dan ditandatangani oleh yang bersangkutan serta mengetahui pimpinan, mencakup Media Director, Media Planner, Script Writer, Art Director. d. Spesifikasi Data Teknis yang ditawarkan berupa advertorial di media cetak (koran dan majalah) dan media online (advertorial dan banner) dilengkapi dengan uraian singkat tentang latar belakang dan alur pelaksanaan pekerjaan, waktu, sasaran dan hasil komunikasi yang diharapkan serta konsep kerjanya, meliputi: Konsep advertorial yang masing-masing melampirkan 4 (empat) contoh pembentukan opini publik melalui advertorial media cetak dan 4 (empat) contoh pembentukan opini publik melalui advertorial media online. Media plan penayangan advertorial di media cetak dan media online Desain banner di media online berupa himbauan/informasi penyelenggaraan ibadah haji (3 contoh) dan terhubung dengan situs atau e. Usulan alternatif tidak diterima. 5

6 3) Dokumen Penawaran Harga, terdiri dari : a) Surat Penawaran Harga yang ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan, diketik di atas kertas berkop perusahaan, bermeterai Rp ,-, bertanggal dan distempel basah perusahaan, serta ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama perusahaan atau penerima kuasa dari direktur utama yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik, atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama adalah yang berhak mewakili perusahaan yang bekerjasama; b) Surat penawaran mencantumkan jangka waktu penawaran sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal surat penawaran dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan; c) Surat Penawaran Harga disertai Daftar Rincian Biaya yang mencakup nama kegiatan, harga satuan, harga secara keseluruhan. Daftar rincian biaya diparaf oleh pimpinan perusahaan atau penerima kuasa; d) Total penawaran harga dalam dokumen penawaran dicantumkan dengan jelas dalam angka dan huruf. Jumlah yang tertera dalam angka harus sesuai dengan jumlah yang tertera dalam huruf. Apabila terdapat perbedaan antara angka dan huruf, maka huruf yang dinyatakan berlaku. Pembulatan penawaran harga agar dibulatkan ke bawah dalam ribuan; e) Jumlah harga yang ditawarkan sudah termasuk keuntungan yang wajar bagi penyedia barang/jasa, sudah termasuk pajak-pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. f) Copy jaminan penawaran dijilid bersama dokumen penawaran harga sedangkan asli jaminan penawaran diserahkan pada Panitia Pengadaan saat pemasukan dokumen penawaran. Pasal 7 PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN 1) Penyampaian Dokumen Penawaran kepada Panitia Pengadaan paling lambat : Tanggal : 29 Oktober 2009 P u k u l : WIB Tempat : Ruang Sidang I, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, lantai 6, Gedung Utama Departemen Agama Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta Departemen Agama. 2) Cara Penyampaian Dokumen Penawaran menggunakan metoda dua sampul dengan cara sebagai berikut: a. Sampul I (pertama) berisi surat pengantar yang ditujukan kepada Direktur Pembinaan Haji, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama RI, dan daftar isi untuk kelengkapan data admnistrasi (termasuk kualifikasi) dan teknis yang disyaratkan. Pada sampul tersebut tertulis Dokumen Administrasi dan Teknis Pengadaan Barang/Jasa Publikasi Media Cetak dan Online Tahun 2009 dan Nama dan Alamat Perusahaan yang mengajukan penawaran. b. Sampul II (kedua) berisi dokumen penawaran harga dan pada sampul tertulis Pengadaan Barang/Jasa Publikasi Media Cetak dan Online Tahun 2009 dan Nama dan Alamat Perusahaan yang mengajukan penawaran. 6

7 c. Sampul I dan II dimasukkan dalam satu sampul (disebut sampul penutup) dalam keadaan tertutup dan ditujukan kepada Pengadaan Barang/Jasa Publikasi Media Cetak dan Online Tahun 2009, Direktorat Pembinaan Haji, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Departemen Agama RI, Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4, Jakarta. d. Seluruh dokumen dibuat dalam 3 rangkap (1 asli dan 2 copy). Pada sampul dokumen asli tertulis asli dan pada dokumen copy tertulis copy dan ditandatangani oleh yang menandatangani surat penawaran harga. Apabila terdapat perbedaan dan kekurangan antara dokumen asli dan copy, maka dokumen asli yang dinilai berlaku. e. Disampaikan kepada panitia sesuai tempat dan jadwal waktu yang ditetapkan dan dalam keadaan tertutup dan disegel atau dilak secara baik pada lipatan kertas sampul. f. Dokumen penawaran yang telah dimasukkan tidak dapat diubah atau ditarik kembali dengan alasan apapun. g. Dokumen penawaran bersifat rahasia. Oleh sebab itu, dilarang dikirim kepada anggota panitia pengadaan atau perseorangan, melainkan kepada panitia pengadaan barang/jasa. h. Jika disampaikan secara langsung, maka dokumen penawaran harus dimasukkan oleh peserta yang bersangkutan ke dalam tempat/kotak yang telah disediakan oleh panitia/pejabat pengadaan. i. Jika dokumen penawaran disampaikan melalui pos, panitia/pejabat pengadaan mencatat tanggal dan jam penerimaannya, serta memasukkannya ke tempat/kotak yang tertutup, yang terkunci dan tersegel yang telah ditentukan. Dokumen penawaran yang diterima setelah batas waktu pemasukan penawaran tidak diikutsertakan. j. Dokumen penawaran yang dimasukkan melewati batas waktu yang telah ditetapkan akan ditolak. k. Penawaran dinyatakan gugur sesuai dengan Keppres 80/2003 Lampiran I, apabila salah satu persyaratan administrasi yang diminta dalam dokumen seleksi umum tidak dipenuhi atau tidak memenuhi syarat, yaitu: Tidak memenuhi ketentuan yang tersebut dalam syarat peserta pelelangan Dalam surat penawaran terdapat bekas hapusan atau tipp-e Sampul penawaran tidak tertutup rapat atau tidak disegel/lak pada lipatan kertas sampul Disampaikan di luar batas waktu yang telah ditentukan Disampaikannya tidak pada tempatnya pada dokumen administrasi dan teknis Pada sampul penutup tertera nama perusahaan peserta lelang Tidak ditandatangani oleh pemimpin/direktur utama atau penerima kuasadari pemimpin/direktur utama yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya, atau kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat atau pejabat yang menurut perjanjian kerjasama (association agreement) adalah yang berhak mewakili kemitraan (pejabat dari perusahaan konsultan utama/lead firm); Tidak mencantumkan masa berlakunya penawaran, atau mencantumkan kurun waktu kurang dari yang diminta dalam dokumen pengadaan; 7

8 Pasal 8 PEMBUKAAN DOKUMEN PENAWARAN (1) Pembukaan dokumen penawaran (sampul 1 dan 2) sekaligus dilaksanakan pada : Tanggal : 29 Oktober 2009 P u k u l : WIB Tempat : Ruang Sidang I, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, lantai 6, Gedung Utama Departemen Agama Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta Departemen Agama. (2) Para peserta diwajibkan untuk menyaksikan pembukaan dokumen penawaran tersebut. Hasil pembukaan dokumen penawaran akan dituangkan dalam Berita Acara (BA) pembukaan penawaran yang ditandatangani oleh panitia dan wakil dari peserta. (3) Evaluasi administrasi dan teknis akan dilakukan oleh panitia setelah acara pembukaan dokumen penawaran selesai. (4) Para peserta wajib berlaku sopan dan tunduk kepada ketentuan yang ditetapkan panitia pada saat menghadiri acara pembukaan. (5) Peserta lelang yang hadir dalam acara pembukaan penawaran hanya 1 orang dari unsur pimpinan perusahaan dan atau yang diberi kuasa mewakili perusahaan. Pasal 9 EVALUASI (1) Evaluasi dilakukan dengan metode evaluasi kualitas dan biaya, dengan system merit Point System (pembobotan), yang memperhitungkan keunggulan teknis sepadan dengan harganya, mengingat penawaran harga sangat dipengaruhi oleh kualitas teknis. (2) Evaluasi dokumen kualifikasi dilakukan dengan cara memeriksa dan membandingkan dokumen kualifikasi terhadap pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan dalam RKS ini, apabila diperlukan akan dilakukan klarifikasi. (3) Evaluasi dokuman penawaran dilakukan dengan tahapan, sebagai berikut : a. Evaluasi Administrasi, meliputi : 1) Dilakukan terhadap penawaran yang memenuhi syarat pada saat pembukaan dokumen penawaran; 2) Dilakukan terhadap dokumen penawaran yang masuk dan dievaluasi kelengkapan dan keabsyahan syarat administrasi. Unsur-unsur yang dievaluasi pada tahap ini harus berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen pengadaan (tidak dikurangi atau ditambah); 3) Evaluasi administrasi menghasilkan dua kesimpulan, yaitu memenuhi syarat-syarat administrasi atau tidak memenuhi syarat administrasi. b. Evaluasi Teknis dan harga, meliputi: 1) Sistem nilai menggunakan pendekatan/metode kuantitatif, yaitu dengan memberikan nilai angka terhadap unsur-unsur teknis dan harga yang dinilai sesuai dengan kreteria yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan; 2) Evaluasi teknis dan harga dilakukan terhadap penawaran-penawaran yang dinyatakan memenuhi persyaratan / kelengkapan administrasi dan kualifikasi dengan memberikan penilaian (score) terhadap unsur-unsur teknis dan atau harga penawaran; 8

9 3) Berdasarkan hasil evaluasi tersebut panitia/pejabat pengadaan membuat daftar urutan penawaran, yang dimulai dari urutan penawaran yang memiliki nilai tertinggi; 4) Unsur-unsur pokok yang dinilai adalah Proposal Teknis, Kualifikasi Tenaga, Spesifikasi Teknis yang ditawarkan. 5) Bobot penilaian penawaran teknis adalah 80%; 6) Penilaian pembobotan masing-masing unsur sesuai dengan Keppres 80/2003 Lampiran I, sebagai berikut : Proposal Teknis 20% Tenaga Ahli/Teknis 20% Spesifikasi Teknis 40% c. Evaluasi Penawaran harga, meliputi : 1) Meneliti kebenaran uraian (memasukan angka, perkalian, penjumlahan) atas harga penawaran secara keseluruhan RAB dan atau bagian/unsur-unsurnya yang ditulis dalam angka dan huruf; 2) Koreksi aritmatik, dilakukan atas kesalahan penjumlahan dan perkalian dengan harga satuan. Hasil koreksi aritmatik dapat merubah nilai penawaran lebih tinggi atau lebih rendah dari urutan penawaran semula; 3) Kewajaran harga penawaran dengan jalan membandingkan total harga penawaran terkoreksi dengan Pagu Anggaran; 4) Penawaran harga yang dianggap wajar dan dapat dievaluasi apabila harga penawaran tidak lebih tinggi dari Pagu Anggaran; 5) Bobot penawaran harga adalah 20%; 6) Perhitungan nilai penawaran harga (NPH) dengan cara: Harga penawaran terendah: Harga Penawaran Perusahaan ybs 20%. d. Nilai Akhir = (nilai [score] penawaran teknnis X bobot penawaran teknis) + (nilai [score] penawaran biaya X bobot penawaran biaya) Pasal 10 JAMINAN PENAWARAN (1) Para peserta diwajibkan menyerahkan jaminan penawaran yang diterbitkan oleh Bank Pemerintah/Bank Umum atau Perusahaan Asuransi yang mempunyai program kerugian (Surety Bond) sebesar 2% dari nilai HPS; (2) Masa berlaku jaminan adalah 2 (dua) bulan sejak tanggal surat penawaran diajukan; (3) Jaminan penawaran ditujukan kepada: Direktur Pembinaan Haji. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta; (4) Jaminan penawaran asli (tidak dijilid) dan 2 (dua) lembar copy harus dimasukkan pada sampul II; (5) Jaminan tersebut akan disita apabila peserta mengundurkan diri setelah memasukan surat penawaran, atau mengundurkan diri setelah ditunjuk menjadi pemenang; (6) Jaminan akan dikembalikan kepada peserta yang kalah, setelah dikeluarkannya penetapan pemenang. Dalam waktu paling lama 5 hari kerja setelah penetapan apabila jaminan tidak diambil, maka surat jaminan akan dimusnahkan. 9

10 Pasal 11 PENETAPAN DAN PENUNJUKAN PEMENANG (1) Panitia akan mengusulkan peserta yang mempunyai bobot nilai tertinggi I, II dan III untuk ditetapkan menjadi pemenang; (2) Penetapan pemenang dilakukan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah; (3) Pemenang akan diumumkan oleh panitia setelah menerima surat penetapan pemenang; (4) Penunjukan pemenang dilakukan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Pasal 12 SANGGAHAN (1) Peserta diberikan waktu mengajukan sanggahan selama 5 hari kerja setelah tanggal pengumuman; (2) Sanggahan harus diajukan secara tertulis, dialamatkan kepada Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dengan data-data obyektif; (3) Pejabat Pengguna Anggaran akan memberikan jawaban sanggahan selambat-lambatnya 5 hari kerja setelah surat sanggahan diterima. Pasal 13 SURAT PERJANJIAN/KONTRAK KERJA (1) Perusahaan yang telah mendapat surat keputusan penunjukan pemenang akan dibuatkan surat perjanjian/kontrak kerja; (2) Jenis kontrak yang digunakan dalam pengadaan ini adalah kontrak lumpsum, yaitu kontrak atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa; (3) Sebelum menandatangani surat perjanjian/kontrak kerja, perusahaan yang ditunjuk diwajibkan menyerahkan jaminan pelaksanaan berupa surat jaminan Bank Pemerintah/Bank Umum sebesar 5% (lima persen) dari nilai kontrak, yang mempunyai masa berlaku 4 (empat) bulan atau sampai selesainya pekerjaan; (4) Jaminan pelaksanaan ditujukan kepada Direktur Pembinaan Haji, Direktorat Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah; (5) Jaminan pelaksanaan akan menjadi milik Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah apabila penyedia jasa melakukan wan prestasi/ingkar janji; (6) Pada saat jaminan pelaksanaan diterima oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah maka jaminan penawaran akan dikembalikan kepada peserta. 10

11 Pasal 14 PERUBAHAN PEKERJAAN (1) Perubahan kontrak dilakukan sesuai kesepakatan pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa (para pihak) apabila terjadi perubahan lingkup pekerjaan metode kerja, atau waktu pelaksanaan sesuai ketentuan yang berlaku; (2) Dalam hal adanya penambahan pekerjaan dan atau waktu pelaksanaan pekerjaan di luar yang disepakati Pihak Pertama dan Pihak Kedua, sebagaimana tersebut pada Pasal 1 ayat (2) dan Pasal 3 ayat (1) akan diatur lebih lanjut antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua. Pasal 15 PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN (1) Laporan pelaksana pekerjaan harus dibuat penyedia barang/jasa pada setiap periode pengajuan tagihan, dan disampaikan kepada pengguna barang/jasa; (2) Hasil pekerjaan yang diserahkan dapat diterima setelah dilakukan penilaian oleh Tim Penilai yang ditunjuk oleh pengguna barang/jasa, dalam bentuk berita acara serah terima hasil pekerjaan. Pasal 16 PEMBAYARAN (1) Pembayaran akan dilakukan dengan bertahap, selanjutnya akan diatur dalam surat perjanjian/kontrak; (2) Pembayaran dilakukan oleh Bendahara BPIH, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, sesuai mekanisme/ ketentuan yang berlaku. Pasal 17 SANKSI-SANKSI (1) Bila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barang/jasa, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan dikenakan denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 %o (satu perseribu) per hari dari nilai kontrak; (2) Bila terjadi keterlambatan pekerjaan/pembayaran karena semata-mata kesalahan atau kelalaian pengguna barang/jasa maka pengguna barang/jasamembayar kerugian yang ditanggung penyedia barang/jasa akibat keterlambatan dimaksud, yang besarnya ditetapkan dalam kontrak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (3) apabila penyedia jasa melakukan wan prestasi yaitu melakukan pekerjaan yang menyimpang tanpa sepengetahuan pihak pengguna jasa sehingga mengakibatkan kerugian kepada pengguna jasa, maka diwajibkan mengganti atas sejumlah nilai kerugian tersebut. Pasal 18 PERSELISIHAN (1) Bila terjadi perselisihan antara pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa maka kedua belah pihak menyelesaikan perselisihan di Indonesia dengan cara musyawarah, mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau melalui pengadilan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kontrak menurut hukum yang berlaku di Indonesia; (2) Keputusan dari hasil penyelesaian perselisihan dengan memilih salah satu cara tersebut diatas adalah mengikat dan segala biaya yang timbul untuk menyelesaikan perselisihan tersebut dipikul oleh para pihak sebagaimana diatur dalam kontrak. 11

12 Pasal 19 PENUTUP Pada hakekatnya RKS ini disusun sebagai acuan untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, oleh karena itu apabila terdapat perubahan akan dituangkan dalam berita acara penjelasan. Mengetahui/menyetujui Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Pembinaan Haji Jakarta, Oktober 2009 Panitia Pelelangan Ketua, Drs. H. A. Kartono Drs. H. Soim Munawar, MM NIP NIP