BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perancangan adalah proses, cara, perbuatan merencanakan (merancangkan). Sementara menurut Krismiaji dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi menyebutkan bahwa perancangan terdiri dari dua kategori. Pertama adalah perancangan logis, dimana proses ini menerjemahkan kebutuhan atau syarat dari user ke dalam skema konseptual. Kedua adalah perancangan fisik, dimana proses yang dilakukan adalah mengubah perancangan konseptual ke struktur yang secara fisik tersimpan[9]. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada proses perancangan, yang pertama kali dilakukan adalah menerjemahkan kebutuhan apa saja yang harus ada, kemudian baru selanjutnya digambarkan kebutuhan itu harus seperti apa Sistem Informasi Berbasis Komputer Perancangan arsitektur tidak terlepas dari perkembangan teknologi berupa sebauah sistem informasi berbasis komputer. Sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad Rozahi Istambul dalam jurnalnya Pandangan Pengembangan Arsitektur Sistem Informasi dan Audit Teknologi Informasi sebagai berikut : Dengan berkembangnya suatu daerah sebagai pusat aktivitas masyarakat, menyebebkan perdagangan dan industri terus berlangsung yang terdiri dari institusi budaya dan politik. Hal tersebut membentuk suatu kehidupan dan membangun estetika. Keberadaan sistem informasi berbasis komputer (CBIS) sangat membantu proses transaksi dalam kehidupan seperti yang telah dijelaskan di awal. [16] Dari penjelasan di atas, maka perancangan arsitektur ini adalah berkaitan dengan perancangan sistem informasi berbasir komputer, dengan metode khusus yang diadopsi dari sebuah framework bernama TOGAF. Adapun yang termasuk ke dalam komponen sistem informasi menurut R. Ait Novatiani dan Trigunanto H.Y mencakup hal-hal sebagai berikut[19] : 1. Orang-orang (brainware) 2. Prosedur-prosedur 3. Data II-1

2 II-2 4. Software 5. Infrastruktur teknologi informasi 2.3. Enterprise Architecture Sejarah pengenalan arsitektur enterprise dimulai tahun 1987, saat J.A. Zachman melalui IBM Systems Journal mempublikasikan tulisannya yang berjudul A Framework for Information System Architecture. Dalam artikel tersebut, Zachman menyebutkan bahwa challenge dan vision dari enterprise architecture akan menjadi bagian penting dari berbagai elemen dalam 20 tahun ke depan. Menurut Zachman, nilai bisnis dan kecerdasan dapat direalisasian dengan pendekatan secara keseluruhan ke arsitektur sistem yang secara eksplisit mencakup berbagai issue dari berbagai perspektif. Zachman memiliki pengaruh yang besar atas terciptanya the Technical Architecture Framework for Information Management atau TAFIM pada tahun 1994 yang merupakan konsep arsitektur enterprise pertama yang digagas oleh departemen pertahanan Amerika Serikat. Selanjutnya, konsep arsitektur enterprise terus berkembang dengan munculnya FEAF pada tahun 1999 dan TOGAF versi 8.1 pada tahun Secara garis besar, gambaran perkembangan arsitektur enterprise dapat dilihat sebagai berikut : Gambar 2.1 Perkembangan Arsitektur Enterprise Selanjutnya menurut The Open Group, enterprise architecture adalah blueprint dari suatu organisasi yang menggambarkan bisnis, informasi dan teknologi yang digunakan demi tercapainya misi dari suatu organisasi[1].

3 II-3 Penerapan enterprise architecture penting dikarenakan untuk mengefektifkan proses penerjemahan visi misi bisnis dan juga strategi dari suatu organisasi dengan menciptakan, mengintegrasikan dan meningkatkan prinsip-prinsip serta model yang menggambarkan keadaan perusahaan pada saat ini, di masa mendatang, dan memungkinkan evolusi organisasi melalui penggunaan sistem informasi. Adapun mengapa menerapkan enterprise architect yang baik bisa menjadi sebuah keuntungan, berikut penjelasan dari The Open Group[1] : a. Dalam ranah bisnis, enterprise architect mengacu pada seni dan ilmu dalam merancang suatu organisasi atau perusahaan sehingga memungkinkan bagaimana menghasilkan organisasi yang berkualitas, biaya operasional yang rendah, sumber daya manusia yang fleksibel serta meningkatkan produktivitas bisnis. b. Dalam ranah teknologi informasi, operasional teknologi informasi akan lebih maksimal, meliputi pengembangan perangkat lunak, biaya maintenance yang rendah, portabilitas aplikasi meningkat, manajemen sistem dan jaringan mudah, problem solving yang mumpuni menyangkut keamanan dan upgrade serta pertukaran antarkomponen sistem yang lebih mudah. c. Berkurangnya risiko secara keseluruhan dalam investasi dan biaya kepemilikan teknologi informasi. d. Tersedianya suatu mekanisme komunikasi antarelemen organisasi melalui teknologi informasi sehingga fungsi enterprise terpenuhi. e. Dihasilkannya informasi yang terpusat dan stabil sehingga meningkatkan konsistensi, ketelitian, ketepatan waktu, integritas, kualitas, ketersediaan serta akses dan pembagian informasi. f. Mengurangi redundansi informasi yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. g. Mempercepat proses intergasi sistem lama dan migrasi ke sistem yang baru. h. Terfokusnya strategi penggunaan teknologi untuk pengelolaan data organisasi atau perusahaan sebagai suatu aset penting Kerangka Kerja Enterprise Architecture Dalam perancangan suatu enterprise architect, akan lebih mudah jika digunakan suatu acuan atau kerangka kerja. Sebuah kerangka kerja merupakan

4 II-4 abstrak, struktur logis atau konsep yang berisi prosedur atau langkah-langkah acuan tertentu yang dapat dijadikan pedoman penelitian yang memungkinkan peneliti mendapatkan penemuan baru. Adapun dalam dunia arsitektur enterprise, dikenal istilah architectural framework. Dikutip dari pendapat Roger Sessions dalam artikelnya yang berjudul A Comparison of the Top Four Enterprise-Architecture Methodologies pengertian dari kerangka kerja enterprise architecture adalah A skeletal structure that defines suggested architectural artifacts, describes how those artifacts are related to each other, and provides generic definitions for what those artifacts might look like. [5] Dari pengertian di atas didapatkan beberapa poin penting mengenai kerangka kerja arsitektur enterprise, bahwa kerangka kerja merupakan pola terstruktur yang menentukan artefak apa saja yang dibutuhkan, menjelaskan bagaimana antara artekaf yang satu berhubungan dengan yang lain, serta menjelaskan bagaimana seharusnya artefak tersebut dibuat. Tujuan utama dari digunakan suatu kerangka kerja acuan adalah untuk menghasilkan suatu blueprint. Suatu blueprint merupakan alat bantu yang digunakan dalam menerapkan suatu teknologi ke dalam organisasi atau perusahaan. Di dalamnya terdapat rincian proses bisnis, informasi dan teknologi yang sebaiknya digunakan sebagai usulan atau masukan bagi organisasi atau perusahaan tersebut. Selain itu, dengan adanya blueprint, akan membantu pihak-pihak terkait untuk lebih memahami jika ada perubahan yang dilakukan pada salah satu unsur yang disebutkan di atas proses bisnis, informasi dan teknologi. Seiring dengan berkembangnya istilah enterprise architecture dalam kurun 20 tahun terakhir, selama itu itu pula berbagai framework yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan arsitektur enterprise bermunculan. Pada bagian ini penulis akan membandingkan dua kerangka kerja yang paling umum digunakan oleh pihak organisasi atau perusahaan. Pertama adalah The Zachman Framerok for Enterprise Architecture, kedua adalah The Open Group Architecture Framework(TOGAF) Zachman Framework Kerangka kerja Zachman pertama dikenalkan oleh John Zachman pada 1987 melalui tulisannya yang berjudul A Framework for Information Systems

5 II-5 Architecture di IBM Systems Journal. The Zachman Framework merupakan sebuah skema yang menggabungkan dua unsur yang sudah lama digunakan dalam berbagai literatur. Pertama, adalah dasar-dasar komunikasi yang terangkum dalam singkatan 5W + 1H, yaitu What, When, Where, Who, Why dan How. Kedua, adalah sebuah transformasi ide abstrak menjadi intansiasi yang awalnya didalilkan oleh filsuf Yunani Kuno dan kemudian diadaptasi dalam Zachman Framework yaitu : identifikasi, definisi, representasi, spesifikasi, konfigurasi dan instansiasi[5]. Jika ditelaah lebih jauh, Zachman Framework lebih mendekati sebuah taksonomi dibanding sebuah kerangka kerja. Taksonomi lebih menekankan kepada klasifikasi artefak organisasi yang mencakup artefak arsitektural dokumen, design, spesifikasi dan model maupun artefak target pemilik bisnis dan builder. Adapun penggambaran kerangka kerja Zachman adalah seperti pada gambar berikut : Gambar 2.2 Zachman Framework Zachman Framework merupakan dasar dari arsitektur enterprise. Sebuah alat bantu berpikir bagi para arsitek atau manajer dalam memetakan permasalahan ataupun kebutuhan dalam suatu organisasi untuk mendapatkan sebuah gambaran dalam membuat struktur enterprise serta mengurusi apa saja yang perlu dikerjakan

6 II-6 namun bukan suatu metodologi untuk menggambarkan arsitektur enterprise, karena tidak ada cara standar untuk mengimplementasikannya The Open Group Architecture Framework(TOGAF) TOGAF adalah sebuah kerangka kerja untuk enterprise architect yang menyediakan metode yang komprehensif untuk merancang, merencanakan, implementasi serta mengontrol sebuah arsitektur informasi suatu organisasi atau perusahaan. TOGAF merupakan sebuah merek terdaftar atas nama The Open Group. TOGAF merupakan sebuah pendekatan dengan level yang tinggi dan menyeluruh, yang memodelkan arsitektur ke dalam 4 domain arsitektur mencakup bisnis, aplikasi, data dan teknologi. Prinsip TOGAF didasarkan pada proses berulang(iterative) yang didukung oleh best practices serta penggunaan kembali asset-aset yang sudah ada. Keempat domain arsitektur tersebut digambarkan seperti gambar berikut : Gambar 2.3 Level Arsitektur TOGAF Berdasarkan gambar di atas, berikut adalah penjelasan keempat domain atau level arsitektur yang digunakan oleh TOGAF : 1. Business Architecture : menekankan pada proses bisnis yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. 2. Application Architecture : menekankan kepada bagaimana aplikasi-aplikasi dirancang secara spesifik dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain. 3. Data Architecture : menekankan kepada bagaimana data suatu organisasi dikelola dan diakses.

7 II-7 4. Technical Architecture : menekankan pada penggunaan hardware dan juga software yang digunakan untuk mendukung aplikasi-aplikasi beserta interaksinya. TOGAF memperkenalkan diri sebagai suatu kerangka kerja, namun bagian terpenting dari TOGAF adalah Architecture Development Method atau yang lebih dikenal dengan TOGAF ADM. ADM merupakan sebuah resep mengenai bagaimana membuat suatu arsitektur. Resep ini terdiri dari langkah-langkah. Langkah-langkah inilah yang digunakan secara luas oleh para arsitek sistem dalam merancang bagaimana suatu arsitektur enterprise dirancang Perbandingan Framework Berdasarkan uraian sebelumnya mengenai dua jenis framework yang sudah umum dikenal dan digunakan, penulis memutuskan untuk menggunakan TOGAF dalam studi kasus tugas akhir ini. Walaupun Zachman lebih spesifik secara pengelompokan konten arsitektur, tetapi TOGAF yang memiliki Architecture Development Methods menyediakan prosedur yang terstruktur mengenai bagaimana merangcang suatu arsitektur secara menyeluruh. TOGAF memperbolehkan suatu fase tidak dilengkapi, dilewat, dikombinasikan, diurutkan kembali, atau dibuat ulang untuk bisa memenuhi kebutuhan sesuai dengan situasi yang ada. TOGAF bersifat lebih fleksibel mengenai bagaimana menyusun arsitektur yang aktual TOGAF ADM (Architecture Development Method) Menurut The Open Group dalam The Open Group Standard : TOGAF version 9.1 (2011), TOGAF ADM merupakan hasil kontribusi terus menerus dari sejumlah besar praktisi arsitektur. TOGAF ADM menggambarkan metode untuk mengembangkan dan mengelola siklus hidup arsitektur suatu perusahaan. Metode ini sendiri merupakan inti dari TOGAF. Metode ini mengintegrasikan unsur-unsur TOGAF dijelaskan sebelumnya serta aset arsitektur lain yang tersedia, guna memenuhi bisnis dan juga teknologi informasi sebuah organisasi[1]. Pengembangan arsitektur merupakan sebuah proses yang berkesinambungan, berupa suatu siklus yang dalam pelaksanaannya, TOGAF ADM dapat dilakukan berulang kali dari waktu ke waktu. Arsitek akan secara bertahap menambahkan

8 II-8 lebih banyak konten ke arsitektur organisasi. Perlu diketahui, bahwa tahapan yang dilakukan dalam implementasi TOGAF ADM adalah tergantung dari kematangan disiplin arsitektur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Atau dapat juga tergantung pada prinsip bisnis yang dimiliki oleh organisasi itu sendiri, sehingga setelah fase B : Business Architecture dapat saja diikuti oleh fase C : Information Architecture atau oleh fase D : Technology Architecture. TOGAF ADM merupakan elemen kunci dari framework yang memberikan gambaran spesifik mengenai proses pengembangan arsitektur enterprise. ADM menyediakan 8 fase sekuensial dan 1 fase awal seperti gambar berikut. Gambar 2.4 TOGAF Architecture Development Method Bagian penting selanjutnya dari pengembangan TOGAF ADM adalah artefak. Artefak di sini adalah sekumpulan output yang dihasilkan selama proses pengembangan arsitektur enterprise dilakukan fase per fase. Yang perlu jadi catatan di sini adalah, artefak-artefak tersebut sifatnya not restricted sebagaimana dijelaskan oleh The Open Group. Artinya, output yang dihasilkan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan arsitektur. Kebutuhan yang dimaksud adalah

9 II-9 sesuai dengan yang diinginkan oleh para pemangku kepentingan. Dan untuk di KPRI Wiyata Karya sendiri, pemangku kepentingan di sini adalah seluruh komponen koperasi mulai dari pengurus, pihak pengawas dan juga seluruh anggota aktif koperasi. Secara keseluruhan, artefak-artefak yang dihasilkan dari seluruh rangkaian proses pembangunan arsitektur dengan TOGAF ADM digambarkan dalam ilustrasi sebagai berikut[10]. Gambar 2.5 Artefak TOGAF ADM Artefak TOGAF ADM dibagi ke dalam 3 kelompok utama, yaitu : a. Catalogs, merupakan list dari komponen utama pembangun arsitektur (Building blocks). b. Matrices, menggambarkan hubungan antara building blocks dengan spesifikasi tipenya.

10 II-10 c. Diagrams, menggambarkan relasi serta interkoneksi antar building blocks melalui suatu grafik yang dapat mendukung komunikasi stakeholder secara efektif.

11 II-11 Keseluruhan fase pada ADM digambarkan secara seragam mencakup hal-hal berikut : a. Objective : mendefinisikan hasil yang diharapkan. b. Approach : menyedikan guide dan strategi rekomendasi. c. Input & Output : menentukan apa yang diperlukan dalam setiap fase dan bagaimana modifikasinya. d. Steps : menyediakan langkah-langkah kunci yang disarankan oleh The Open Group dalam mengembangkan arsitektur enterprise dengan TOGAF. Berikut rincian dari setiap fase, mulai dari fase A sampai dengan fase F dalam TOGAF ADM. Preliminary Phase Tabel 2.1 Rincian Fase TOGAF ADM Fase Input Objectives Steps Output 1. Mendefinisikan dan membuat a. Identifikasi ruang lingkup organisasi prinsip-prinsip arsitektur b. Konfirmasi framework yang digunakan 2. Menentukan ruang lingkup unit c. Menentukan tim atau penanggung jawab Prinsip dan tujuan yang terlibat dalam perancangan penyusunan arsitektur aktivitas arsitektur enterprise d. Identifikasi prinsip arsitektur 3. Menganalisis kondisi sistem saat e. Mengkolaborasikan TOGAF dengan ini dan merumuskan framework lain, jika ada kekurangannya f. Penentuan tools pembangun arsitektur Phase A : Architecture Vision Prinsip aktivitas 1. Mengembangkan visi arsitektur beserta dengan nilai bisnis 2. Menyediakan sebuah Statement of Architecture Work yang mendefinisikan sederet pekerjaan terkait pengembangan arsitektur sesuai dengan visi yang dikembangkan a. Menetapkan konteks pengembangan arsitektur enterprise b. Identifikasi kebutuhan stakeholder c. Mengkonfirmasi objektif bisnis, faktor penentu sukses dan berbagai permasalahan terkait d. Evaluasi kemampuan bisnis yang dimiliki organisasi e. Menilai kesiapan transformasi bisnis 1. Principle catalog 2. Hasil identifikasi 5W + 1H 3. Identifikasi kekurangan berdasarkan analisis flowchart sistem berjalan 1. Analisis value chain 2. Stakeholder map matrix 3. Solution Concept Diagram

12 II-12 Fase Input Objectives Steps Output f. Menetapkan scope pengembangan arsitektur g. Mengkonfirmasi prinsip-prinsip bisnis yang digunakan h. Menyusun visi arsitektur organisasi i. Mendefinisikan manfaat dengan dirancangnya arsitektur target j. Identifikasi resiko yang muncul dalam proses migrasi k. Mengembangkan pernyataan pekerjaan arsitektur Phase B : Business Architecture Phase C : Information System Architecture Aktivitas di current system A. Data Architecture Data principles, berupa prinsip-prinsip data yang mendukung terselanggaranya proses bisnis suatu organisasi B. Application Architecture 1. Mengembangkan arsitektur bisnis target yang menjelaskan bagaimana sebagainya suatu organisasi beroperasi untuk mencapai tujuannya 2. Mengidentifikasi komponen gap antara arsitektur saat ini dengan arsitektur target A. Data Architecture 1. Mengembangkan arsitektur data target sesuai dengan visi arsitektur serta arsitektur bisnis yang sudah ditentukan sebelumnya 2. Mengidentifikasi komponen gap antara arsitektur saat ini dengan arsitektur target B. Application Architecture a. Memilih model referensi, sudut pandang dan tools b. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur bisnis c. Membuat model arsitektur d. Menentukan komponen kandidat dalam roadmap e. Review dengan stakeholder f. Menyelesaikan arsitketur bisnis g. Analisis gap serta membuat laporan a. Memilih model referensi, sudut pandang dan tools b. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur data/aplikasi c. Membuat model arsitektur d. Menentukan komponen kandidat dalam roadmap e. Review dengan stakeholder f. Menyelesaikan arsitketur data/aplikasi g. Analisis gap serta membuat laporan 1. Goal/Objective/Service Diagram 2. Organization decomposition diagram 3. Process flow diagram A. Data Architecture 1. Data dissemination diagram 2. Class diagram B. Application Architecture 1. Application portfolio catalog 2. Use case diagram

13 II-13 Fase Input Objectives Steps Output Application principles, 1. Mengembangkan arsitektur berupa prinsip aplikasi yang digunakan pada aplikasi target sesuai dengan visi arsitektur serta arsitektur bisnis organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya 2. Mengidentifikasi komponen gap antara arsitektur saat ini dengan arsitektur target Phase D : Technology Architecture Phase E : Opportunities and Solution Technology principles, berupa prinsip teknologi yang digunakan pada organisasi Hasil analisis gap arsitektur bisnis, data, aplikasi dan teknologi 1. Mengembangkan arsitektur teknologi target baik komponen logical atau physical 2. Mengidentifikasi komponen gap antara arsitektur saat ini dengan arsitektur target 1. Mengenerate versi lengkap dari arsitektur berdasarkan gabungan hasil analisis gap dari fase B sampai D 2. Merumuskan apakah proses incremental diperlukan dalam membangun arsitektur, jika iya maka apa yang harus dideliver di tahap selanjutnya a. Memilih model referensi, sudut pandang dan tools b. Mengembangkan deskripsi dasar arsitektur teknologi c. Membuat model arsitektur d. Menentukan komponen kandidat dalam roadmap e. Review dengan stakeholder f. Menyelesaikan arsitketur teknologi g. Analisis gap serta membuat laporan a. Mengkonfirmasi atribut kunci perubahan b. Menentukan kendala yang akan dihadapai dalam masa transisi c. Review dan konsolidasi analisis gap gabungan (fase B, C dan D) d. Mengkaji kebutuhan kolektif seluruh fungsi bisnis di organisasi e. Konsolidasi kebutuhan antarsistem (jika ada) f. Merevisi dan validasi ketergantungan antarsistem 1. Platform decomposition diagram 2. Network computing hardware diagram 3. Technology portfolio catalog 1. Gabungan analisis gap arsitektur

14 II-14 Phase F : Migration Planning Fase Input Objectives Steps Output g. Mengkonfirmasi kesiapan organisasi dalam menghadapi transformasi h. Memformulasikan strategi migrasi dan implementasi i. Mengidentifikasi entitas keluaran dalam proses migrasi j. Mengidentifikasi arstektur pada tahap transisi k. Membuat rencana implementasi Rencana untuk menjadwalkan migrasi data dan impelentasi aplikasi 1. Finalisasi roadmap arsitektur serta perencanaan migrasi 2. Memastikan bahwa perencanaan migrasi sudah dikoordinasikan dengan organisasi terkait 3. Memastikan bahwa rincian proses bisnis yang baru dan transisi arsitektur dipahami oleh pihak stakeholder a. Mengkonfirmasi kerangka yang diacu pada tahap implementasi dan migrasi b. Menetapkan manfaat bisnis dari masingmasing entitas keluaran migrasi c. Memperkirakan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan dan cara pengadaannya d. Mengkonfirmasi roadmap arsitektur e. Finalisasi rencana impelementasi dan migrasi 1. Architecture Roadmap implementasi aplikasi

15 II-15 Detil pekerjaan yang dilakukan di fase pembangunan arsitektur bisnis, data, aplikasi serta teknologi akan bergantung pada ruang lingkup serta tujuan dari organisasi itu sendiri. Di masing-masing fase ini ada langkah untuk review dengan pihak stakeholder. Di sinilah pihak stakeholder akan mengkonfirmasi apa saja yang mereka butuhkan. Adapun untuk fase A, E dan F serta preliminary, dari literatur The Open Group yang dijadikan acuan, disarankan langkah-langkah seperti yang sudah disajikan di tabel. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk mengkombinasikan dengan framework lain jika memang ada dan digunakan Tools Perancangan Arsitektur Perancangan arsitektur tidak terlepas dari tools yang digunakan untuk menggambarkan seperti apa arsitektur yang dirancang. Dalam TOGAF ADM, sudah ada standar penggambaran arsitektur untuk setiap fasenya sebagaimana yang sudah dikelompokan dalam tabel di subab sebelumnya. Tentunya, setiap diagram yang akan digambarkan memiliki fungsi yang berbeda Unified Modeling Language UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented)[13]. UML sendiri juga memberikan standar penulisan sebuah sistem blue print, yang meliputi konsep bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam bahasa program yang spesifik, skema database, dan komponen-komponen yang diperlukan dalam sistem software. Unified Model Language (UML) adalah bahasa universal untuk : a. Memvisualisasikan grafis model yang tepat. b. Menetapkan model yang tepat, lengkap, dan tidak ambigu untuk mengampil semua keputusan penting dalam analisis, desain dan implementasi. c. Membangun model yang dapat dihubungkan langsung dengan bahasa pemrograman. d. Mendokumentasikan semua informasi yang dikumpulkan oleh tim sehingga memungkinkan untuk berbagi informasi.

16 II-16 Di dalam TOGAF ADM, ada dua jenis diagram UML yang digunakan. Pertama adalah use case diagram dan kedua adalah class diagram. 1. Use Case Diagram Use case diagram merupakan salah satu jenis behavioral diagram yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian aksi(use case) yang harus atau dapat sistem lakukan saat adanya interaksi dengan satu atau lebih user(actor). Setiap use case harus menggambarkan suatu proses yang hasilnya terlihat nyata dan memiliki nilai. Use case diperkenalkan di dalam Rational Unified Process(RUP) untuk menggambarkan fungsi bisnis, proses, atau aktivitas yang dilakukan dalam suatu model bisnis. Adapun aktor merepresentasikan sebuah peran yang dilakukan oleh orang atau sistem eksternal terhadap sebuah sistem, serta berinteraksi dengan sistem tersebut. Secara detail, berikut adalah fungsi dari use case diagram dalam sebuah perancangan sistem : a. Penentuan kebutuhan atau requirements, dengan use case diagram akan memudahkan proses analisis dalam menangkap apa yang harus ada dalam sistem b. Dari segi fungsionalitas, menjelaskan apa yang sistem dapat lakukan ketika ada aksi dari aktor c. Mendefinisikan bagaimana lingkungan sistem seharusnya berinteraksi, sehingga sistem mampu melakukan fungsinya dengan benar. Gambar 2.6 Contoh Diagram Use Case

17 II Class Diagram Class diagram adalah salah satu jenis diagram struktural yang menggambarkan struktur dari sebuah sistem pada level class dan interface, memperlihatkan fitur, batasan serta relasi di dalamnya. Relasi-relasi yang dimaksud di dalam class diagram adalah association, generalization, dependencies, dan lainnya. Di TOGAF, class diagram digunakan untuk menggambarkan model konseptual data berupa entitas, atribut berikut dengan relasinya. Melalui class diagram akan diperlihatkan hubungan antarkelas dalam suatu sistem yang bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan entitas, namun tidak berhubungan dengan perancangan database. Gambar 2.7 Contoh Class Diagram Principle Catalog Principle catalog merupakan salah satu tool yang digunakan dalam perancangan arsitektur untuk menangkap prinsip-prinsip baik bisnis maupun arsitektur yang akan menggambarkan seperti apa solusi arsitektur yang seharusnya dirancang. Penggunaan prinsip-prinsip adalah sebagai acuan untuk proses evaluasi dan disetujui atau tidaknya hasil keputusan arsitektur[2].

18 II-18 Principle catalog berbentuk suatu tabel yang berisi prinsip bisnis atau arsitektur beserta dengan tujuan kenapa menggunakan prinsip tersebut Flowchart Menurut IBM, sebuah flowchart merupakan representasi visual dari aliran data. Hal ini dapat digunakan untuk menguraikan suatu proses atau solusi untuk suatu masalah, apakah terlihat sederhana atau kompleks. Bagi progammer, sangat penting untuk memahami flowchart untuk memahami logika dasar di balik program. Sebuah flowchart dapat dikodekan ke dalam bahasa pemrograman apapun[11]. Flowchart memiliki sebuah aturan bahwa dalam penggambarannya haruslah satu input satu output, yang berarti bahwa untuk setiap struktur (urut, keputusan, atau loop), hanya ada satu cara dalam struktur dan salah satu jalan keluar dari struktur. Berikut ini adalah contoh dari flowchart. Gambar 2.8 Contoh Flowchart Diagram Value Chain Teori mengenai value chain atau rantai nilai dikemukakan oleh Porter(1985) untuk menggambarkan serangkaian aktivitas utama dan pendukung dari suatu organisasi atau proses bisnis[4].

19 II-19 Diagram rantai nilai menggambarkan orientasi aktivitas dari suatu perusahaan dan bagaimana interaksinya dengan dunia luar. Dalam perancangan arsitektur, tujuan dari penggambaran diagram ini adalah untuk kecepatan pemahaman dan penyelarasan dari stakeholder atau pemangku kepentingan untuk inisiatif perubahan tertentu, sehingga semua pihak yang terlibat memahami konteks fungsional dan organisasi keterlibatan arsitektur. Gambar 2.9 Contoh Value Chain Diagram Stakeholder Map Matrix Stakeholder map matrix merupakan suatu matriks yang menggambarkan identifikasi stakeholder dalam suatu organisasi beserta dengan keterlibatannya baik dalam aktivitas utama ataupun aktivitas pendukung. Matriks ini masih ada kaitannya dengan value chain diagram yang sudah dijelaskan sebelumnya[15]. Gambar 2.10 Contoh Stakeholder Map Matrix

20 II Solution Concept Diagram Solution concept diagram merupakan sebuah pemodelan high-level untuk solusi yang diajukan atau dirumuskan. Di diagram ini, akan diperlihatkan gambaran umum solusi arsitektur yang diajukan untuk mengatasi permasalahan yang sudah diidentifikasi di bagian analisis. Berikut ini adalah contoh dari solution concept diagram [4] Gambar 2.11 Contoh Solution Concept Diagram Goal/Objective/Service Diagram Fungsi dari Goal/Objective/Service Diagram adalah untuk mendefinisikan manfaat apa saja yang diberikan masing-masing jenis service yang dirancang, berkaitan dengan visi atau strategi bisnis yang dimiliki oleh suatu organisasi[10]. Service yang dirancang berkairan erat dengan faktor penentu sukses, tujuan, dan sudut pandang organisasi. Diagram ini juga menyajikan gambaran mengenai bagaimana kinerja service dalam mendukung performa bisnis suatu organisasi.

21 II-21 Gambar 2.12 Contoh Goal/Objective/Service Diagram Organization Decomposition Diagram Organization decomposition diagram menggambarkan hubungan antara aktor, peran serta lokasi dalam sebuah organisasi. Diagram ini menyediakan rantai komando dari owners dan para pengambil keputusan dalam organisasi. Meskipun bukan fokus organization decomposition diagram untuk menghubungkan tujuan ke organisasi, sebisa mungkin secara intuitif menghubungkan tujuan stakeholder[10]. Diagram ini juga dapat menggambarkan definisi aktor beserta peran mereka. Misi dan tanggung jawab dalam sebuah organisasi dapat juga disorot, dengan menyajikan aliran informasi yang beredar antara pelaku utama dari suatu organisasi. Hal ini menunjukkan dimana informasi diterima, diproses atau dikeluarkan oleh siapa dalam organisasi, sehingga menggambarkan tanggung jawab elemen organisasi secara keseluruhan. Selain itu, diagram ini juga digunakan untuk menentukan peran yang diasumsikan secara berbeda oleh pelaku.

22 II-22 Gambar 2.13 Contoh Organizational Decomposition Diagram Process Flow Diagram Secara umum, process flow diagram tidak jauh berbeda dengan flowchart, yaitu untuk menggambarkan model proses dan yang ada dalam suatu organisasi. Namun, secara detail diagram ini menunjukkan aliran kontrol antara aktivitas dan dapat memanfaatkan teknik swim-lane yang mewakili aktor atau kepemilikan dan realisasi langkah proses. Selain menampilkan urutan aktivitas, diagram ini juga dapat digunakan untuk detail kontrol proses, peristiwa yang memicu atau hasil dari penyelesaian proses, dan juga produk-produk yang dihasilkan dari proses yang dieksekusi. Selain itu, juga berguna dalam menguraikan arsitektur dengan spesialisasi subjek, karena menggambarkan "bagaimana pekerjaan dilakukan" untuk setiap fungsinya[11].

23 II-23 Gambar 2.14 Contoh Process Flow Diagram Data Dissemination Diagram Untuk menunjukan hubungan antara entitas data, pelayanan bisnis serta komponen aplikasi, maka dibuatlah perancangan Data dissemination diagram. Menurut The Open Group, diagram ini menunjukan bagaimana entitas bisnis yang logis diwujudkan secara fisik dengan komponen aplikasi. Diagram ini juga menggambarkan replikasi data dan bagaimana sistem utama untuk data yang digunakan[10]. Gambar 2.15 Contoh Data Dissemination Diagram Application Portfolio Catalog Menurut The Open Group, application portfolio catalog berfungsi untuk mengidentifikasi seluruh daftar aplikasi yang digunakan di suatu organisasi. Daftar ini akan membantu menentukan ruang lingkup jika dilakukan perubahan yang dapat mempengaruhi aplikasi baik secara internal maupun eksternal[4].

24 II-24 Hasil identifikasi aplikasi yang digunakan dalam as-is system akan diidentifikasi dan dituangkan dalam suatu tabel katalog. Katalog ini menjelaskan dan memuat daftar aplikasi yang digunakan organisasi beserta fungsinya. Gambar 2.16 Application Portfolio Catalog Platform Decomposition Diagram Platform decomposition diagram menggambarkan platform teknologi yang mendukung operasi dari arsitektur sistem informasi. Diagram mencakup semua aspek dari platform infrastruktur dan memberikan gambaran tentang platform teknologi yang akan digunakan oleh organisasi. Diagram dapat diperluas dengan memetakan platform teknologi ke komponen aplikasi yang sesuai dalam area fungsional atau proses tertentu. Diagram ini menunjukkan rincian spesifikasi, seperti versi produk, jumlah CPU, dan komponen perangkat keras lain atau hanya gambaran dari lingkungan teknisnya saja[12].

25 II-25 Gambar 2.17 Contoh Platform Decomposition Diagram Network Computing Hardware Diagram Dimulai dengan transformasi ke sistem client-server dari mainframe dan kemudian munculnya e-bisnis dan J2EE, perusahaan besar mulai bergerak dalam lingkungan komputasi jaringan terdistribusi yang berbasis jaringan, dengan firewall dan zona demiliterisasi. Saat ini, sebagian besar aplikasi memiliki web front-end, dan melihat arsitektur penyebaran aplikasi saat ini, sangat umum untuk menemukan tiga lapisan yang berbeda dalam lanskap jaringan: lapisan web presentasi, logika bisnis atau aplikasi lapisan, dan back-end sebagai lapisan untuk menyimpan data. Dan penggunaan ketiga lapisan ini sudah sangat umum. Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk mendokumentasikan pemetaan antara aplikasi logis dan komponen teknologi (misalnya, server) yang mendukung. Tujuan dari network computing hardware diagram adalah menggambarkan secara logis dari komponen aplikasi dalam lingkungan komputasi jaringan terdistribusi[10].

26 II-26 Gambar 2.18 Contoh Network Computing Hardware Diagram Technology Portfolio Catalog Katalog ini dibuat untuk identifikasi daftar semua teknologi yang akan digunakan oleh organisasi, berupa hardware, infrastruktur software beserta aplikasinya. Sebuah portfolio mendukung siklus hidup produk teknologi beserta versinya, dan juga menjadi dasar dari definisi standar teknologi di sebuah organisasi/perusahaan[1]. Technology portfolio catalog digambarkan melalui sebuah tabel yang berisi rincian informasi daftar teknologi yang akan digunakan organisasi Matrix Gap Analysis Matrix gap analysis menggambarkan ruang lingkup dari keseluruhan pekerjaan yang harus diimplementasikan setelah melalui serangkaian proses analisis dan perancangan arsitektur. Dengan matriks ini terlihat perbedaan atau gap yang ada pada arsitektur saat ini dengan penggambaran arsitektur target. Berikut adalah contoh dari analisis gap yang dicontohkan oleh The Open Group[2].

27 II-27 Gambar 2.19 Contoh Matrix Gap Analysis Architecture Roadmap Roadmap arsitektur adalah sebuah panduan atau arahan bagi pihak organisasi yang akan mengembangkan arsitektur yang bersifat strategis, berskala besar serta disertai durasi tertentu. Esensinya adalah tersedianya jalur-jalur pengembangan arsitektur untuk diikuti. Roadmap ini disusun setelah melalui proses perancangan arsitektur yang menyeluruh. Berikut contoh dari sebuah roadmap. Gambar 2.20 Contoh Architecture Roadmap

28 II SMS Gateway SMS gateway merupakan suatu teknologi layanan yang menawarkan SMS transit, dengan mentransmisikan pesan ke jaringan mobile dari media lain atau sebaliknya. Teknologi ini memungkinkan transmisi atau penerimaan SMS dengan atau tanpa perangkat mobile seperti handphone[13]. Salah satu contoh implementasinya adalah fitur SMS banking yang saat ini sudah umum digunakan oleh bank baik pemerintah maupun swasta. Fitur ini akan memudahkan nasabah atau user dalam mengetahui pertransaksi yang terjadi di rekeningnya secara real time. Berikut ini adalah contoh penggambaran struktur SMS gateway yang terintegrasi dengan sistem berbasis web. Gambar 2.21 Arsitektur SMS Gateway 2.8. Strategi Bisnis Strategi adalah tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan pendayagunaan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara penentuan strategi bisnis adalah dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk menghasilkan strategi yang efektif terhadap bisnis suatu perusahaan [17]. Dalam hal ini perusahaan yang dimaksud berupa organisasi koperasi yang fokus utama kegiatannya adalah simpan pinjam. Koperasi merupakan suatu kegiatan ekonomi yang bergerak di bidang jasa, khususnya jasa simpan pinjam uang dengan bserbagai keunggulan. Walaupun tidak termasuk ke dalam ekonomi kreatif [18], namun dengan faktor membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, keberadaan koperasi patut diperhitungkan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian 36 Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada kerangka The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang merupakan kerangka kerja arsitektur di

Lebih terperinci

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF Ibrahim 1, Lela Nurpulaela 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Singaperbangsa Karawang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pada penyusunan penelitian ini, teknik pengumpulan data adalah faktor yang terpenting yang harus dipenuhi untuk di analisis lebih lanjut. Pengumpulan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Dalam mengembangkan blueprint Sistem Informasi penerapan SNP di Sekolah Menengah Atas, keseluruhan proses yang dilalui harus melalui beberapa tahapan.

Lebih terperinci

Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise Arsitektur Enterprise Kualitas Informasi Usefull Completness Correctness Security Up to date Sistem Informasi Enterprise Enterprise membutuhkan perencanaan Sistem Informasi yang bersifat menyeluruh dan

Lebih terperinci

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Sebuah blueprint yang menjelaskan bagaimana semua elemen TI dan manajemen bekerja bersama dalam satu kesatuan dan memberikan

Lebih terperinci

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN) PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN) Yeni Kustiyahningsih Fakultas Teknik, Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Trunojoyo Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.2. Enterprise Arsitektur Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan yang didirikan berdasarkan model dan manajemen holistik TI sebagai kerangka kerja untuk menunjukan penciptaan

Lebih terperinci

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Strategi merupaka definisi dari kumpulan tindakan yang saling terintegrasi yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan dan kekuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pendidikan Tinggi di Indonesia terdiri atas 81 perguruan tinggi negeri (PTN) dan tercatat lebih kurang 2.236 perguruan tinggi swasta (PTS) (HELTS, 2004: 24). Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian menggunakan metode The Open Group Architecture Framework (TOGAF) terkait perancangan Enterprise Architecture, yaitu: Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perguruan tinggi adalah sebuah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan profesional dan akademik dalam lingkup beberapa disiplin ilmu pengetahuan. Tujuan dari perguruan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya) Agus Hermanto [9112205310] Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Hari Ginardi, M.Kom PROGRAM

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Definisi Enterprise Architecture (EA) Sebelum membahas EA, harus terlebih dahulu diketahui pengertian atau definisi tentang enterprise dan arsitektur. Definisi enterprise dalam

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan arsitektur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi dewasa ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya suatu persaingan yang semakin ketat pada sektor

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan, komponen, penyimpanan, dan tatakelola arsitektur TOGAF dalam rangka pengembangan dokumen

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA Yoppy Mirza Maulana 1) dan Febriliyan Samopa ) 1) Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Institusi pendidikan tinggi di Indonesia dituntut untuk selalu melakukan peningkatan mutu atau perbaikan secara berkesinambungan / continuous improvement (Sudirman,1997)

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ ISSN : 2302-3805 PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ Agus Hermanto 1), Fridy Mandita 2), Supangat 3) 1), 2, 3) Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan dasar, prinsip, struktur dan poin kunci framework TOGAF sebagai pendekatan arsitektur enterprise

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Ratih Cintya Lestari, 2 Mochamad Teguh Kurniawan 3 Rahmat Mulyana 1,2,3 Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM 4.1 Analisa Studi Kasus Penerapan sistem informasi dalam fungsi bisnis pada setiap organisasi dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bahwa untuk menerapkan sistem

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisa perancangan sistem adalah framework Zachman yang akan dijabarkan dalam masing-masing kolomnya yang terdiri dari What,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pemanfaatan enterprise Architecture planning (EAP) untuk perencanaan system informasi melibatkan pemahaman dan kejelasan beberapa definisi

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Persiapan Penelitian 4.1.1. Alat Penelitian Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari alat bantu analisis dan alat bantu deskripsi. Alat bantu analisis

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 39 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Permasalahan Dukungan SIMPEG yang berkualitas bagi Badan Litbang Pertanian merupakan suatu keharusan agar mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi stakeholder.

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) sangatlah penting untuk mengatur jalannya proses bisnis yang ada dalam sebuah organisasi agar lebih efektif dan

Lebih terperinci

Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) Tatik yuniati Abstrak Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

Lebih terperinci

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangatlah dibutuhkan. Dimana

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Penelitian

Bab 3. Metode Penelitian 12 Bab 3 Metode Penelitian 3.1. Tahapan Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam

Lebih terperinci

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #11 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #11 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #11 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS) Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan, komponen, penyimpanan, dan tatakelola arsitektur TOGAF dalam rangka pengembangan dokumen

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati merupakan salah satu instansi pemerintah di bidang kesehatan, khususnya untuk wilayah kotamadya Cirebon. Pada RSUD Gunung jati penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Peran dari sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) dalam menjalankan kegiatan bisnis suatu organisasi di era informasi saat ini sangat dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Penelitian Proses penelitian untuk menerapkan Standar Nasional Pendidikan yang dilakukan di SMP Negeri 1 Parigi dapat dilihat melalui kerangka penelitian pada

Lebih terperinci

Enterprise Architecture Planning

Enterprise Architecture Planning Enterprise Architecture Planning Other Framework TKB5354 Perancangan Arsitektur Enterprise Chalifa Chazar www.script.id chalifa.chazar@gmail.com Kerangka kerja zahman adalah pendekatan klasifikasi artifak

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka 6 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perencanaan strategi TI/SI sudah sering dikembangkan salah satunya penelitian yang berjudul Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Tempat yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah UMKM Center Provinsi Jawa Tengah yang berada di Jl. Setiabudi No. 192 Srondol Wetan, Banyumanik

Lebih terperinci

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM PADA DOMAIN ARSITEKTUR TEKNOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Irma Angraeini, 2 Mochamad Teguh Kurniawan, 3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun hasil-hasil

Lebih terperinci

Kata kunci: Enterprise Architetcure, TOGAF ADM, pemerintahan, pengendalian dan evaluasi pembangunan

Kata kunci: Enterprise Architetcure, TOGAF ADM, pemerintahan, pengendalian dan evaluasi pembangunan ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FUNGSI BISNIS PENGENDALIAN DAN EVALUASI PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka menguraikan temuan dan bahan penelitian yang diperoleh dari acuan yang akan dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan penelitian Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.

Lebih terperinci

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise) COBIT Control Objective for Information and related Technology Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA) Febrian Berthanio 1, Benyamin L. Sinaga 2, Irya Wisnubadhra 3 Magister Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Peran teknologi informasi saat ini merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi karena teknologi infromasi merupakan salah satu bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Enterprise Architecture Muhammad Bagir, S.E., M.T.I 1 2 Outline Materi Kriteria Framework EA Perbandingan EA Framework Elemen Dasar Dokumentasi EA Pendekatan Lengkap EA 3 Kriteria Framework EA Untuk memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah.

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Desain Sistem "Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3403 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia telah mengalami kemajuan yang pesat. Terdapat berbagai jenis bisnis yang sedang berkembang di Indonesia, seperti bisnis di bidang makanan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Cisangkan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi genteng dan paving blok yang berada di Bandung dan menggunakan sistem informasi dalam pengolahan dan pengintegrasian data data

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Disadari maupun tidak, arus informasi dan data secara terus-menerus telah memberikan perspektif baru dalam dunia bisnis. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) merupakan faktor yang sangat strategis tidak hanya berperan membantu mempercepat, mempermudah, dan meningkatkan akurasi proses-proses akademik dan

Lebih terperinci

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM

BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM BAB 1 ASUMSI PERANAN PENGANALISIS SISTEM Informasi adalah sebuah sumber organisasi dimana harus diatur secara baik seperti sumber daya lainnya. Biaya dihubungkan dengan proses informasi. Proses Informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Catatan Archimate 2.1

Catatan Archimate 2.1 Catatan Archimate 2.1 Versi 0.1 Referensi The Open Group, N131 Archimate 2.1 Reference Card.pdf, https://www2.opengroup.org/ogsys/catalog/n131 Archimate 2.1 Active Structural Behavioral Passive Structural

Lebih terperinci

MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha)

MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha) MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha) Imam Hizbullah 1, Eko Nugroho 2, Paulus Insap Santosa 3 1,2,3 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR SINGKATAN EA TOGAF ADM RACI GM BI. xiv

DAFTAR SINGKATAN EA TOGAF ADM RACI GM BI. xiv DAFTAR SINGKATAN Singkatan TI PLN DJB APD BUMN EA TOGAF ADM RKAP RUPTL PRK RACI GM BI Nama Teknologi Informasi PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Distribusi Jawa Barat Area Pengatur Distribusi Badan

Lebih terperinci

Deris Santika. Teknik Informatika, STMIK Sumedang

Deris Santika. Teknik Informatika, STMIK Sumedang PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM (Studi Kasus : ) ABSTRAK Deris Santika Teknik, STMIK derissantika@stmik-sumeg.ac.id Arsitektur enterprise sistem

Lebih terperinci

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia

Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab V Perancangan Model Ensiklopedia Bab perancangan model ensiklopedia berisi pemetaan elemen dalam lingkungan kolaborasi ke dalam ensiklopedia. Pemetaan ini menghasilkan sebuah ensiklopedia lingkungan

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework (Studi Kasus: SMA Theresiana Salatiga) Artikel Ilmiah Peneliti:

Lebih terperinci

Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB)

Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB) Jurnal Sarjana Institut Teknologi Bandung bidang Teknik Elektro dan Informatika Volume 1, Number 1, April 2012 Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancung bangun sistem permainan game puzzle pada handphone berbasis java

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancung bangun sistem permainan game puzzle pada handphone berbasis java IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengembangan Perangkat Lunak Berdasarkan RUP Rancung bangun sistem permainan game puzzle pada handphone berbasis java menggunakan metode orientasi objek dan dibantu dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat, sehingga memudahkan pekerjaan yang ada pada suatu organisasi serta kemudahan mengakses informasi yang di butuhkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Menurut Robert A. Leitch, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

Lebih terperinci

Perancangan Enterprise Arsitektur Menggunakan TOGAF ADM 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung

Perancangan Enterprise Arsitektur Menggunakan TOGAF ADM 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung Perancangan Enterprise Arsitektur Menggunakan TOGAF ADM 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung Mia Fitriawati, Janivita Joto Sudirham, Imelda Program Studi Magister Sistem Informasi Fakultas Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB V PERANCANGAN MOXIE

BAB V PERANCANGAN MOXIE BAB V PERANCANGAN MOXIE Bab ini berisi penjabaran dari hasil perancangan Moxie. Pembahasan pada bab ini mencakup perancangan arsitektur dan model skenario untuk Moxie. Model skenario merupakan produk dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) pada saat ini berkembang dengan cepat dan mempengaruhi kegiatan usaha manusia dibidang bisnis. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pemodelan Sistem Informasi Komisi Agen Pada AIA Financial, TOGAF, Proses Bisnis, UML. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Pemodelan Sistem Informasi Komisi Agen Pada AIA Financial, TOGAF, Proses Bisnis, UML. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Menyadari pentingnya sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan bisnis AIA Financial maka dilakukan pemodelan sistem informasi, dimana melalui pemodelan ini akan dapat diperoleh pemahaman mengenai

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah : 19 BAB III METODOLOGI 3.1. Komponen Sebuah Perencanaan Penyusunan sebuah perencanaan terdiri atas beberapa komponen. Pada proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan.

Lebih terperinci

Rational Unified Process (RUP)

Rational Unified Process (RUP) Universitas IGM HD-UIGM-FK-01 Fakultas : Ilmu Komputer Pertemuan ke : 8 Program Studi : Teknik Informatika Handout ke : 1 Kode Matakuliah : Jumlah Halaman : 25 Matakuliah : Rekayasa Perangkat Lunak Mulai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari ANALISIS DAN PERANCANGAN TECHNOLOGY ARCHITECTURE MENGGUNAKAN THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (TOGAF ADM) PADA PT SHAFCO MULTI TRADING 1 Renantia Indriani, 2 Murahartawaty,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian yang mempunyai keterkaitan dengan sistem Indeks Kinerja Sistem (IKD) dengan menggunakan metode TOGAF ADM. Beberapa diantara penelitian

Lebih terperinci

MENGGUNAKAN TOGAF TOGA AD A M

MENGGUNAKAN TOGAF TOGA AD A M THESIS PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM UNTUK MENDUKUNG SISTEM INFORMASI PROMOSI PADA PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA) FARIDA NUR AINI NO. MHS : 105301463/MTF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penerapan sistem informasi/teknologi informasi (SI/TI) dalam suatu organisasi telah menjadi isu yang sangat penting, karena SI/TI dapat membantu organisasi meraih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sebuah organisasi perlu melakukan pengembangan bisnis dan sistem informasi melalui pemanfaatan arsitektur enterprise. Salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Rini Setyaningsih, 2 Irfan Darmawan, 3 Basuki Rahmad 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang

Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang Fauji Maulana Ramlan 1, Kusrini 2, Hanif Al Fatta 3 1

Lebih terperinci

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI SERTA BIDANG KOMUNIKASI HUKUM DAN ADMINISTRASI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FUNGSI BISNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PADA BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM ANALYSIS

Lebih terperinci

PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta)

PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta) PERENCANAAN CETAK BIRU SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI BERBASIS E2AF DAN METODOLOGI EAP (Studi Kasus Universitas Muhammadiyah Surakarta) Ady Purna Kurniawan Chalifa Chazar ABSTRAK Suatu organisasi membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mengubah manusia dalam menyelesaikan semua pekerjaan dan segala aspek kehidupan manusia. Dimana teknologi informasi dan komunikasi yang

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 3 Sistem Informasi Manajemen Komputer: Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Latar Belakang Latar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

DESIGN AND ANALYSIS ENTERPRISE ARCHITECTURE OF YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM IN TECHNOLOGY ARCHITECTURE DOMAIN USING TOGAF ADM FRAMEWORK

DESIGN AND ANALYSIS ENTERPRISE ARCHITECTURE OF YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM IN TECHNOLOGY ARCHITECTURE DOMAIN USING TOGAF ADM FRAMEWORK PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM PADA DOMAIN ARSITEKTUR TEKNOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGN AND ANALYSIS ENTERPRISE OF YAYASAN KESEHATAN (YAKES)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci