DAFTAR ISI. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timu Renstra DAFTAR ISI ii

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timu Renstra DAFTAR ISI ii"

Transkripsi

1

2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 4 BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD Sumber Daya OPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Permasalahan Penyelenggaraan Jalan Provinsi di Jawa Timur Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Strategi dan Kebijakan BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timu Renstra DAFTAR ISI ii

4 DAFTAR TABEL Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra KATA PENGANTAR iii

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memenuhi ketentuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka disusun Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur tahun , yang selanjutnya disebut Renstra DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Penyusunan Renstra DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun sebagai bagian dari agenda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Timur tahap ketiga , yaitu Menjadi pusat agrobisnis terkemuka, berdaya saing global dan berkelanjutan menuju Jawa Timur makmur dan berakhlak. Renstra DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan pada tahun , sebagai tolok ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsi DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur di bidang infrastruktur jalan. 1.2 Landasan Hukum Renstra DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur disusun dengan berlandaskan pada peraturan-peraturan berikut: 1. Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4286); 2. Undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4421); 3. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 1 -

6 (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undangundang nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4844); 4. Undang undang Republik Indonesia No. 38 tahun 2004 tentang Jalan; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 tahun 2006 tentang Jalan; 6. Undang-undang nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4700); 7. Peraturan Pemerintah nomor 39 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2006 nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4663); 8. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4741); 10. Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4816); DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 2 -

7 11. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4817); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 9 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 5 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun ; 16. Peraturan Gubernur nomor 75 tahun 2016 tentang Kedudukan, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur; 17. Peraturan Gubernur nomor 114 tahun 2016 tentang Nomenklatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur; 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan Renstra DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur adalah 1. Sebagai pedoman dan pengarah penyelenggaraan jalan provinsi di Jawa Timur dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka 5 tahun ke depan pada masa kepemimpinan Gubernur. 2. Sebagai landasan dan acuan dalam menyusun Rencana Kinerja DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 3 -

8 Tahunan dan Rencana Kerja Tahunan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Sebagai landasan dan acuan dalam penyusunan Renstra Unit Kerja di lingkungan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur 1.4 Sistematika Penulisan Sesuai RPJMD Provinsi Jawa Timur , telah ditetapkan 5 (lima) misi RPJMD Provinsi Jawa Timur. Dari kelima misi tersebut, terdapat 1 (satu) misi yang merupakan bagian penugasan kepada DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, yaitu: misi (2) Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Yang Inklusif, Mandiri, dan Berdaya Saing, Berbasis Agrobisnis/Agroindustri dan Industrialisasi. Sejalan dengan penetapan prioritas pembangunan tersebut, secara lebih lanjut dijabarkan dalam dokumen Renstra DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur yang memuat rencana program dan kegiatan, serta indikasi alokasi pendanaannya sampai 5 (lima) tahun ke depan, dengan sistematika sebagai berilkut: BAB 1 : PENDAHULUAN, Pendahuluan yang berisi latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, dan sistematika penulisan. BAB 2 : GAMBARAN PELAYANAN OPD, Gambaran pelayanan OPD yang berisi Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Sumber Daya DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Kinerja Pelayanan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur. BAB 3 : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, Isu-isu strategis yang berisi Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Telaahan Visi, Misi, dan Program DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 4 -

9 BAB 4 BAB 5 BAB 6 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L dan Renstra OPD Provinsi, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Penentuan Isu-isu Strategis. : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, Visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan yang berisi Visi dan Misi DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Strategi dan Kebijakan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur. : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF : INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 5 -

10 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 6 -

11 BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD Kewenangan penyelenggaraan Jalan Provinsi di Jawa Timur sesuai dengan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah nomor 34 tahun 2006 tentang Jalan, berada pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Penyelenggaraan jalan provinsi tersebut berupa: pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan provinsi. Pengaturan jalan provinsi meliputi : a. Perumusan kebijakan penyelenggaraan jalan provinsi berdasarkan kebijakan nasional di bidang jalan; b. Penyusunan pedoman operasional penyelenggaraan jalan provinsi dengan memperhatikan keserasian antar wilayah provinsi; c. Penetapan fungsi jalan dalam sistem jaringan jalan primer meliputi jalan kolektor primer 2 dan jalan kolektor primer 3 yang menghubungkan secara berdaya guna antara ibukota provinsi dan ibukota kabupaten/kota, antar ibukota kabupaten, jalan lokal, dan jalan lingkungan dalam sistem jaringan jalan primer; d. Penetapan status jalan provinsi; dan e. Penyusunan perencanaan jaringan jalan provinsi. Pembinaan jalan provinsi meliputi : a. Pemberian bimbingan, penyuluhan, serta pendidikan dan pelatihan para aparatur penyelenggara jalan provinsi dan aparatur penyelenggara jalan kabupaten/kota; b. Pengkajian serta penelitian dan pengembangan teknologi di bidang jalan untuk jalan provinsi; dan c. Pemberian fasilitas penyelesaian sengketa antarkabupaten/kota dalam penyelenggaraan jalan. Pembangunan jalan provinsi meliputi: a. perencanaan teknis, pemrograman dan penganggaran, pengadaan lahan, serta pelaksanaan konstruksi jalan provinsi; DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II - 7 -

12 b. Pengoperasian dan pemeliharaan jalan provinsi; dan c. Pengembangan dan pengelolaan sistem manajemen jalan provinsi. Pengawasan jalan provinsi meliputi : a. Evaluasi kinerja penyelenggaraan jalan provinsi; dan b. Pengendalian fungsi dan manfaat hasil pembangunan jalan provinsi. Untuk pelaksanaan tugas penyelenggaraan jalan provinsi di Jawa Timur sepanjang 1.421,000 km, sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/128/KPTS/013/2016 tanggal 12 Februari 2016 tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Provinsi, yang berada pada 37 kabupaten/kota di Jawa Timur telah terbentuk susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi OPD Sesuai dengan amanat Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, maka keberadaan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga diatur melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur nomor 11 tahun 2016 tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 75 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur serta Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 114 tahun 2016 tentang NomenKlatur, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Dengan tugas Membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang pekerjaan umum serta tugas pembantuan, dengan fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan di bidang pekerjaan umum; DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II - 8 -

13 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pekerjaan umum; 3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pekerjaan umum; 4. Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang pekerjaan umum; 5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya maka dibentuk susunan organisasi seperti terlihat pada gambar 2.1 berikut : DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II - 9 -

14 DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II Gambar 2.1 Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur

15 Struktur organisasi DPU Bina Marga Propinsi Jawa Timur sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur nomor 75 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 114 tahun 2016 tentang Nomen Klatur, Susunan Organisasi, Uraian tugas dan fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur.terdiri dari : 1. Kepala Dinas Dalam melaksanakan tugas, kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi. 2. Sekretariat 3. Bidang Pengaturan dan Pengendalian. 4. Bidang Bina Teknik. 5. Bidang Pembangunan dan Peningkatan. 6. Bidang Pemeliharaan. 7. Unit Pelaksana Teknis (UPT), kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pekrjaan Umum Bina Marga terdiri dari : A. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan, terdiri atas : a. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Surabaya, b. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Mojokerto, c. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bojonegoro, d. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Madiun, e. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pacitan, f. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Kediri, g. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Malang, h. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Probolinggo, i. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Jember, j. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Banyuwangi, k. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pamekasan, DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 11

16 B. UPT Depo Peralatan dan C. UPT Laboratorium Pengujian Uraian Tugas dan Fungsi Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur 1. Sekretariat Tugas : Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan keuangan, hubungan masyarakat (humas) dan protokol. Fungsi : 1) Pengelolaan pelayanan administrasi umum dan perizinan ; 2) Pengelolaan administrasi kepegawaian ; 3) Pengelolaan administrasi keuangan ; 4) Pengelolaan administrasi perlengkapan ; 5) Pengelolaan asset dan barang milik Negara/daerah ; 6) Pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protokol ; 7) Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang undangan ; 8) Pelaksanaan koordinasi penyelesaian masalah hokum (non yustisia) di bidang kepegawaian. 9) Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas tugas bidang ; 10) Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas ; 11) Pelaksanaan monitoring serta evaluasi organisasi dan tata laksana ; 12) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. 2. Bidang Pengaturan dan Pengendalian Tugas : Bidang pengaturan dan pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan, pedoman operasional, pengembangan jaringan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 12

17 jalan dan evaluasi penyelenggaraan jalan serta penetapan status dan fungsi jalan. Fungsi : 1) Penyusunan perumusan kebijakan teknis pengaturan dan pengendalian ; 2) Penyusunan perencanaan umum penanganan jalan dan ; 3) Pengelolaan pengembangan system manajemen jalan ; 4) Penyusunan rancangan pengembangan jaringan jalan ; 5) Penyusunan studi kelayakan dan analisa dampak lingkungan serta studi lainnya ; 6) Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan jalan ; 7) Pengelolaan data leger dan pemetaan jalan ; 8) Penyusunan rancangan penetapan fungsi, status dan kelas jalan ; 9) Pelaksanaan kajian laik fungsi jalan dan ; 10) Pelaksanaan pengendalian dan fasilitasi pemanfaatan ruang milik jalan dan ; 11) Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. 3. Bidang Bina Teknik Tugas : Bidang bina teknik mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknik, pengawasan teknik, kajian teknik, manajemen mutu, penelitian dan pengembangan teknologi bidang jalan dan. Fungsi : 1) Pelaksanaan perumusan kebijakan bina teknik; 2) Pelaksanaan perencanaan teknik jalan dan ; 3) Pelaksanaan evaluasi hasil perencanaan teknik jalan dan ; 4) Pelaksanaan pengawasan teknik jalan dan ; 5) Pelaksanaan evaluasi hasil pengawasan teknik jalan dan ; 6) Penyusunan panduan perkiraan harga satuan dasar dan harga DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 13

18 satuan pekerjaan ; 7) Pelaksanaan kajian dan pengembangan teknik jalan dan ; 8) Pelaksanaan kajian teknik dan pengembangan teknologi bidang jalan dan 9) Pelaksanaan pembinaan teknis jalan Provinsi dan jalan Kabupaten/Kota ; 10) Pelaksanaan kajian serta pengembangan teknik jalan dan ; 11) Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. 4. Bidang Pembangunan dan Peningkatan Tugas : Bidang pembangunan dan peningkatan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengendalian, pengawasan, evaluasi, pelaporan pelaksanaan pembangunan jalan dan serta pemberian fasilitas pengadaan lahan. Fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis pembangunan dan peningkatan jalan dan ; 2. Penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian kegiatan pembangunan / peningkatan jalan dan ; 3. Pelaksanaan penelitian dan pengkajian dokumen pengadaan / kontrak kegiatan pembangunan/peningkatan jalan dan ; 4. Pelaksanaan fasilitasi pengadaan lahan untuk pembangunan/peningkatan jalan dan ; 5. Pelaksanaan koordinasi pembangunan / peningkatan jalan dan ; 6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan/ peningkatan jalan dan ; 7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 14

19 5. Bidang Pemeliharaan Tugas : Bidang Pemeliharaan mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengendalian, evaluasi, pelaporan pelaksanaan pemeliharaan jalan dan, penanggulangan kerusakan jalan dan akibat bencana/kejadian alam. Fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis pemeliharaan jalan dan ; 2. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan jalan dan ; 3. Pelaksanaan penelitian dan pengkajian dokumen pengadaan / kontrak kegiatan pemeliharaan jalan dan ; 4. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan jalan dan ; 5. Pelaksanaan dan pengawasan penanggulangan kerusakan jalan dan akibat bencana/kejadian alam ; 6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan dan ; 7. Melaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas 6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Kedudukan : 1. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan merupakan unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan tugas-tugas teknis operasional dilapangan. 2. UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh Kepala UPT yang kedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Tugas : UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 15

20 melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam penanganan, pengelolaan jalan dan, ketatausahaan serta pelayanan masyarakat. Fungsi : 1. Pelaksanaan administrasi teknik penanganan jalan dan ; 2. Pelaksanaan penanganan jalan dan ; 3. Pelaksanaan pemantauan penanganan jalan dan ; 4. Pelaksanaan pengamatan kondisi jalan dan ; 5. Pelaksanaan tugas ketatausahaan ; 6. Pelaksanaan pelayanan masyarakat ; 7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya maka dibentuk struktur Organisasi seperti terlihat pada gambar berikut : UPT SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN SEKSI PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN Gambar Bagan Struktur Organisasi UPT. Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah kerja UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan, adalah : 1. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Surabaya berkedudukan di Surabaya dengan wilayah kerja Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Lamongan, yang meliputi: DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 16

21 NOMOR SUB RUAS RUAS N A M A R U A S PANJANG JALAN (KM) Kabupaten Gresik 150 Bts. Kota Surabaya - Driyorejo - Legundi 11, Legundi - Bts. Kab. Mojokerto 9,650 21,030 Kota Surabaya K Jln. Mastrip (Surabaya) 7, K Jln. Gunungsari (Surabaya) 3, K Jln. Joyoboyo (Surabaya) 0,920 12,170 Kabupaten Sidoarjo 152 Krian By Pass (Simpang 4 ) Krian (Simpang 5) 1, Krian - Bts. Kab. Mojokerto 7, K Jln. Pahlawan (Sidoarjo) 3, Bts Kota Sidoarjo Krian 14, Sepanjang Taman 1, Mlirip - Bts. Kab. Mojokerto 0,620 29,130 Kabupaten Lamongan 148 Babat Bts. Kab. Jombang 30, K Jl. Lamong Rejo (Lamongan) 1, K Jl. Achmad Dahlan (Lamongan) 0, K Jl. Sunan Drajat (Lamongan) 0, K Jl. Raya Mantup (Lamongan) 2, Lamongan Bts. Kab. Mojokerto 21,700 56,490 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Surabaya 118, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Mojokerto berkedudukan di Mojokerto dengan wilayah kerja Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. NOMOR RUAS SUB RUAS N A M A R U A S PANJANG JALAN (KM) Kabupaten Jombang 166 Bts. Kab. Mojokerto Ploso 13, Bts. Kab. Lamongan Ploso 13, Ploso Bts Kota Jombang 6, K Jl. Wahab Hasbullah (Jombang) 1, K Jl. Hasyim Asyari (Jombang) 2, Bts. Kota Jombang Pulorejo 11, Pulorejo Bts Kab. Kediri ( Pare ) 2, Pulorejo Bts Kab. Kediri ( Kandangan ) 8,870 61,250 Kabupaten Mojokerto 157 Bts. Kab. Sidoarjo Bts Kota Mojosari 2, K Jln.Pemuda (Mojosari) 2, K Jln. Erlangga (Mojosari) 0,780 DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 17

22 157 13K Jln. Hasanudin (Mojosari) Bts. Kota Mojosari Pandanarum 9, Pandanarum Pacet 6, Bts. Kota Batu (Jbt. Cangar II) 10, Bts. Kab.Gresik - Mlirip 7, Bts. Kab. Sidoarjo Mojokerto 3, Mojokerto Gedek 4, Bts. Kab. Lamongan Gedek 18, Gedek BTS. Kab. Jombang 7,160 73,110 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Mojokerto Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bojonegoro berkedudukan di Bojonegoro dengan wilayah kerja Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban. NOMOR PANJANG RUAS SUB N A M A R U A S JALAN RUAS (KM) Kabupaten Tuban 145 Bts. Kab. Bojonegoro - Ponco 3, Ponco Jatinegoro (Bts. Prov. Jateng) 42, Pakah Ponco 35,960 82,080 Kabupaten Bojonegoro 143 Bts. Kota Bojonegoro Bts. Kab. Tuban 3, K Jln. Jagung Suprapto (Bojonegoro) 0, K Jl. Sawunggaling ( Bojonegoro) 0, K Jl. Basuki Rachmad (Bojonegoro) 1, K Jl. Cokroaminoto (Bojonegoro) 0, K Jl. KH. R. Moch. Rosyid (Bojonegoro) 1, Bts. KotaBojonegoro - (Pajeng) Bts. Kab. Nganjuk 39,570 48,410 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Bojonegoro 130, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Madiun berkedudukan di Madiun dengan wilayah kerja Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Trenggalek. NOMOR RUAS SUB RUAS N A M A R U A S PANJANG JALAN (KM) Kabupaten Magetan 141 Maospati - Bts. Kota Magetan 9, K Jln. Mongisidi (Magetan) 0, K Jln. Diponegoro (Magetan) 0, K Jln. Dr. Sutomo (Magetan) 0,270 DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 18

23 141 14K Jln. A. Yani (Magetan) 0, K Jln. PB. Sudirman (Magetan) 0, K Jln. Pahlawan (Magetan) 0, K Jln. Gubenur Suryo (Magetan) 2, Bts. Kota Magetan - Cemorosewu (Bts. Prov Jateng) 24,180 39,060 Kabupaten Ponorogo 139 Dengok - Bts. Kab. Pacitan 22, Bts. Kota Ponorogo Biting (Bts. Prov. Jateng) 15, K Jln. Hayam Wuruk (Ponorogo) 2, K Jln. Trunojoyo (Ponorogo) 1,320 42,350 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Madiun 81, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pacitan berkedudukan di Pacitan dengan wilayah kerja Kabupaten Pacitan. NOMOR PANJANG RUAS SUB N A M A R U A S JALAN RUAS (KM) Kabupaten Pacitan 136 Bts. Kab. Ponorogo Bts. Kota Pacitan 44, K Jln. Tentara Pelajar 2, K Jln. Basuki Racmad 0, Arjosari Purwantoro (Bts. Prov. Jateng) 46, Wareng Mukus 8,230 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pacitan 102, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Kediri berkedudukan di Kediri dengan wilayah kerja Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kab. Tulungagung, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar. NOMOR RUAS SUB RUAS N A M A R U A S PANJANG JALAN (KM) Kota Kediri K Jln. Sersan Bahrun (Kediri) 0, K Jln. Gatot Subroto (Kediri) 1, K Jln. Ahmad Dahlan (Kediri) 0, K Jln. Kapt. Tendean (Kediri) 3, K Jln. A. Yani (Kediri) 0,640 6,930 Kabupaten Nganjuk Bts.Kab. Bojonegoro (Pajeng) Nganjuk (Guyangan) 20, Guyangan Simpang Empat Candi 7, Bts. Kota Nganjuk (Simpang Empat Candi)- Bts. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 19

24 Kab. Kediri 10,280 38,670 Kabupaten Kediri 175 Bts. Kab. Nganjuk - Bts. Kota Kediri 10, Kediri - Bts. Kab. Blitar 14, Bts. Kab. Jombang Pare 6, K Jln. Cokroaminoto (Pare) 2, K Jln. Ki Hajar Dewantoro (Pare) 1, K Jln. Veteran (Pare) 2, K Jln. Dr. Wahidin (Pare) 0, K Jln. Gajah Mada (Pare) 1, K Jln. Panglima Polim (Pare) 1, Bts. Kab. Jombang Kandangan 3, Bts. Kab. Malang Kandangan 2, Kandangan Bts. Kota Pere 6, K Jln. Mayor Bismo (Pare) 3, K Jln. Letjen Sutoyo (Pare) 1, K Jln. Wr. Supratman (Pare) 0, K Jln. P. Sudirman (Pare) 1, K Jln. Pahlawan (Pare) 1, K Jln. Dr. Soetomo (Pare) 1, K Jln. Sukarno - Hatta (Pare) 1, Bts. Kota Pare Bts. Kota Kediri 15,530 78,460 Kabupaten Tulungagung 182 Ngantru Bts. Kab. Blitar 9,580 9,580 Kota Blitar K Jln.Tanjung (Blitar) 2, K Jln. Cepaka (Blitar) 0, K Jln. Cemara (Blitar) 2,330 5,250 Kabupaten Blitar 183 Bts. Kab. Kediri Srengat 8, Bts. Kab. Tulungagung Srengat 10, Srengat - Bts. Kota Blitar 10,490 28,880 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Kediri 167, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Malang berkedudukan di Malang dengan wilayah kerja Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan. NOMOR RUAS SUB RUAS N A M A R U A S PANJANG JALAN (KM) Kota Malang K Jln. Tlogo Mas (Malang) 2, K Jln. Mayjen. Hariyono (Malang) 1, K Jln. Sukarno - Hatta (Malang) 2, K Jln. Borobudur (Malang) 1, K Jln. A. Yani (Malang) 1,580 DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 20

25 189 11K Jln. Kol. Sugiono (Malang) 1,070 10,600 Kabupaten Malang 187 Bts. Kota Batu - Bts. Kab. Kediri 39, Bts. Kota Malang - Bts. Kota Batu (Sengkaling) 1, Bts. Kota Malang Turen 19, Karanglo - Bts. Kota Batu (Karang Ploso) 8,000 69,710 Kota Batu K Jln. Raya Cangar 7, K Jln. Raya Tulungrejo 7, K Jln. Raya Punten 1, K Jln. Bukit Berbunga 2, K Jln. Brantas 0, K Jln. Trunojoyo 4, K Jln. P. Sudirman 1, K Jln. Gajah Mada 0, K Jln. Diponegoro 1, K Jln. Patimurah 1, K Jln. Ir. Soekarno 5, K Jln. Dr. M. Hatta 2,210 36,100 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Malang 116,41 8. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Probolinggo berkedudukan di Probolinggo dengan wilayah kerja Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan dan Kota Pasuruan. NOMOR PANJANG RUAS SUB N A M A R U A S JALAN RUAS (KM) Kabupaten Pasuruan 194 Pandaan Tretes 9, Bts. Kota Pasuruan Kejayan 1, Kejayan Tosari 35, Kejayan Purwosari 19, Purwodadi Nongkojajar 20,910 86,140 Kota Pasuruan K Jl. KH. Achmad Dahlan/Pohjentrek 1,290 1,290 Kabupaten Lumajang 199 Grobogan Bts. Kab. Jember 20, K Jln. Letjen. Panjaitan 0, K Jln. Kapten Suwandak 0, K Jln. Mayjen Sukertiyo 0, K Jln. Mahakam 1, Bts. Kota Lumajang - Bts. Kab. Jember 14,280 38,500 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Probolinggo 125,930 DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 21

26 9. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Jember yang berkedudukan di Jember dengan wilayah kerja Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso. NOMOR RUAS SUB RUAS N A M A R U A S PANJANG JALAN (KM) Kabupaten Jember 201 Bts. Kab. Lumajang Pondokdalem 9, Bts. Kab. Lumajang Kencong 6, Kencong Kasian 15, Kasian Puger 7, Kasian Balung 7, Balung Rambipuji 10, Balung Ambulu 13, Ambulu - Bts. Kota Jember (Mangli) 17, K Jln. Oto Iskandar (Jember) 1, Arjasa - Bts. Kota Jember 1, K Jln. Supriadi (Jember) 0, K Jln. Slamet Riyadi (Jember) 2, K Jln. Moch. Seruji (Jember) 0, K Jln. PB. Sudirman (Jember) 1, Bts. Kab. Bondowoso Arjasa 9, Bts. Kab Bondowoso Kalisat 12, Kalisat Sempolan 8, ,580 Kabupaten Bondowoso 213 Bts. Kota Bondowoso - Bts. Kab. Situbondo 22, K Jln. K.H. Hasyim Ashari (Bondowoso) 1, K Jln. K.H. Wachid Hasyim (Bondowoso) 0, K Jln. PB. Sudirman (Bondowoso) 0, K Jln. Letjen. Karsono (Bondowoso) 0, Maesan - Bts. Kab. Jember (Arjasa) 2, K Jln. Letjen. Sutarman (Bondowoso) 0, K Jln. A. Yani (Bondowoso) 1, K Jln. Mastrip (Bondowoso) 0, Bts. Kota Bondowoso Maesan 11, Bts. Kab. Situbondo - Bts. Kota Bondowoso 20, K Jln. Diponegoro (Bondowoso) 2, Maesan Bts. Kab. Jember (Kalisat) 4,230 68,880 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Jember 196, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Banyuwangi yang berkedudukan di Banyuwangi dengan wilayah kerja Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Situbondo DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 22

27 NOMOR RUAS SUB RUAS N A M A R U A S PANJANG JALAN (KM) Kabupaten Banyuwangi 220 Genteng Kulon Wonorekso 16, Wonorekso Rogojampi 4, Genteng Temuguruh 10, Temuguruh-Wonorekso 5, Jajag Simpang Lima Petahunan -Pasanggaran 22, Benculuk Glagah Agung 9, Glagah Agung Grajagan 9, Glagah Agung - Tegal Dlimo 13,140 91,070 Kabupaten Situbondo K Jln. A. Jakfar (Situbondo) 0, K Jln. Diponegoro (Situbondo) 0, K Jln. Pemuda (Situbondo) 5, Bts. Kab. Bondowoso - Bts. Kota Situbondo 2, Buduan - Bts. Kab. Bondowoso 7,800 17,090 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Banyuwangi 108, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pamekasan berkedudukan di Pamekasan dengan wilayah kerja Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sampang dan Kabupaten Bangkalan. NOMOR RUAS SUB RUAS N A M A R U A S PANJANG JALAN (KM) Kabupaten Sampang K Jln. Kusuma Bangsa (Sampang) 1, Bts. Kota Sampang - Ketapang 37, K Jln. Imam Bonjol (Sampang) 0, Bts. Kota Sampang - Omben 11, Bts. Kota Sampang - Omben 5,380 56,300 Kabupaten Pamekasan K Jln. Stadion (Pamekasan) 1, K Jln. Raya Nyalaran (Pamekasan) 1, K Jln. Raya Blumbungan (Pamekasan) 2, Pamekasan Sotabar 34, Bts. Kab. Sampang - Pamekasan 11, K Jln. Raya Propoh (Pamekasan) 0, K Jln. Dirgahayu (Pamekasan) 1, K Jln. Pintu Gerbang (Pamekasan) 0, K Jln. Kabupaten (Pamekasan) 0, K Jln. Diponegoro (Pamekasan) 0,490 54,600 Kabupaten Sumenep DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 23

28 233 11K Jln. Imam Bonjol (Sumenep) 0, K Jln. Raya Gapura (Sumenep) 1, Bts. Kota Sumenep - Pantai Lumbang 26,280 28,000 Panjang Jalan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pamekasan 138, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Depo Peralatan Kedudukan : 1) UPT Depo Peralatan merupakan unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 2) UPT Depo Peralatan dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Tugas : UPT Depo Peralatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang teknis pengoperasian, pemeliharaan alat berat, peralatan perbengkelan, kendaraan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Fungsi : a. Penyiapan program pengoperasian dan pemeliharaan alat berat, peralatan dan kendaraan ; b. Pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan alat berat, peralatan dan kendaraan ; c. Pelaksanaan tugas-tugas khusus meliputi penanganan darurat akibat bencana alam dan pekerjaan mendesak yang menggunakan alat berat ; d. Pemberian bantuan dalam menunjang kegiatan Dinas yang bersifat temporer dan mendesak kepada instansi terkait dalam rangka pengelolaan jalan dan ; e. Pelaksanaan urusan ketatausahaan ; dan f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 24

29 Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya maka dibentuk struktur organisasi seperti terlihat pada gambar berikut : UPT SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI OPERASI SEKSI PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN Gambar Bagan Struktur Organisasi UPT. Depo Peralatan 6.3. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Pengujian Kedudukan : 1) UPT Laboratorium Pengujian merupakan unsur pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. 2) UPT Laboratorium Pengujian dipimpin oleh Kepala UPT yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Tugas : UPT Laboratorium Pengujian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas di bidang pelayanan laboratorium pengujian, manajemen Mutu, DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 25

30 fasilitasi pengembangan rekayasa teknologi bidang jalan dan, ketatausahaan dan pelayanan masyarakat. Fungsi : 1) Pelaksanaan urusan ketatausahaan ; 2) Penyiapan program pengujian laboratorium ; 3) Pelaksanaan pengujian laboratorium ; 4) Pengendalian kualitas bahan dan hasil pekerjaan ; 5) Pemberian fasilitasi pengujian laboratorium dalam menunjang kegiatan pengembangan teknologi bidang jalan dan ; 6) Pelaksanaan pemeliharaan peralatan laboratorium ; 7) Pelaksanaan koordinasi pelayanan Laboratorium Pengujian ; dan 8) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya maka dibentuk struktur organisasi seperti terlihat pada gambar berikut : UPT SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PELAYANAN DAN PENGUJIAN SEKSI MANAJEMEN MUTU Gambar Bagan Struktur Organisasi UPT. Laboratorium Pengujian 2.2 Sumber Daya OPD Sumber daya yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur meliputi sumber daya manusia, sumber aset/ modal. Sumber daya aset/modal meliputi bangunan gedung dan tanah, peralatan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 26

31 mesin unit produksi pemeliharaan jalan Sumber daya manusia Jumlah pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur status Desember 2016 berjumlah (seribu dua ratus delapan puluh tuju) orang, yang apabila dikatagorikan berdasarkan golongan ruang kepangkatan, pendidikan dan gender sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.1., Tabel 2.2., dan Tabel 2.3. dengan uraian sebagai berikut: Tabel 2.1. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan NO TINGKAT PENDIDIKAN JENJANG TEKNIK NON TEKNIK JUMLAH 1. S S D SLTA SLTP SD J U M L A H Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Usia NO USIA JUMLAH 1. > 55 TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN < 30 TAHUN 9 J U M L A H Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan NO GOLONGAN JUMLAH 1. I/A 0 2. I/B 3 3. I/C 6 4. I/D 1 5. II/A II/B II/C II/D III/A III/B III/C III/D IV/A IV/B IV/C 1 DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 27

32 16. IV/D 17. IV/E JUMLAH PEGAWAI NO Sumber daya asset/modal Aset yang dikelola oleh DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur per 1 Januari 2014 berdasarkan Buku Induk Inventaris, dalam pelayanan masyarakat, berupa kantor, kendaraan dinas, kendaraan operasional, dan perlengkapan kantor dengan rincian jenis aset terlihat pada Tabel 2.5. Sisanya adalah aset tanah dan infrastruktur yang merupakan infrastruktur publik. Tabel 2.4 Aset Bangunan Gedung DAFTAR SARANA DAN PRASARANA JUMLAH SARANA DAN PRASARANA DALAM KONDISI BAIK SEDANG RUSAK RINGAN 1. Kantor Dinas PU Bina Marga 1 2. Kantor UPT Kantor Pembantu UPT Sarana Transportasi a. Kendaraan roda dua (R2) b. Kendaraan roda empat (R4) 5. Rumah dinas 6. Peralatan Unit Pemeliharaan Rutin a. Buldozer 2 0 b. Motor Greader 3 1 c. Wheel Loader 6 2 d. Mobil Crane 2 0 e. Excavator 1 0 f. Breaker 1 0 g. Cold Milling 2 0 h. Soil Compactor 1 0 i. Forklif 1 0 j. Self Loader 1 0 k. Fb.Truck Crane 22 8 l. Dump Truck m. Pick Up 28 2 n. Core Drill 1 0 o. Tandem Roller 1.5T 2 0 p. Tandem Roller 2.5T 12 0 q. Tire Roller 2 1 r. Three Wheel roller 1 45 s. Vib.Roller Hand Guid t. Plate Compactor 16 0 u. Compressor 17 1 v. Asphal Sprayer 14 0 w. Concret Cutter 16 0 x. Gensed type silent 3 0 RUSAK BERAT DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 28

33 y. Chain Saw 34 0 z. Grass Cutter 4 0 aa. Water Pump 2 0 bb. Plate Stamper 6 0 cc. Burner 6 0 dd. Concret Mixser 2 0 ee. Jack Hammer Kinerja Pelayanan OPD Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja DPUBina Marga Provinsi Jawa Timur berdasarkan sasaran/target Renstra periode Ada 3 indikator kinerja utama yang dituangkan dalam Renstra DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur seperti terlihat pada Tabel 2.5. Selanjutnya dilakukan analisis pengelolaan pendanaan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur melalui pelaksanaan Renstra periode perencanaan sebelumnya untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan penyelenggaraan jalan seperti pada Tabel 2.6. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 29

34 Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 30

35 Total panjang jaringan jalan berstatus Jalan Provinsi sebelum tahun 2011 adalah 2.000,98 kilometer. Sesuai Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur nomor 188/128/KPTS/013/2016 tanggal 12 Februari 2016, panjang jalan berstatus jalan provinsi menjadi 1.421,00 Km berkurang dari semula 1.760,91 kilometer. Penurunan panjang jalan provinsi ini disebabkan karena terdapat beberapa ruas jalan berstatus provinsi yang beralih status menjadi jalan berstatus nasional maupun jalan kabupaten. Selain itu, terdapat juga perubahan status dari jalan nasional dan jalan kabupaten menjadi jalan provinsi. Pencapaian sasaran yang berupa persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap, pada tahun 2015 sebesar 89,43% atau sepanjang 1.574,82 kilometer dan diperkirakan pada akhir 2016 sebesar 88,87 % atau sepanjang 1.262,83 kilometer. Sedangkan persentase Jalan Provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat, dengan parameter: INDIKATOR SASARAN REALISASI Persentase Jalan Provinsi yang memenuhi persyaratan teknis jalan dalam sistem jaringan jalan primer. Kriterianya adalah jalan provinsi yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat, dengan parameter: a. Spesifikasi Penyediaan Prasarana Jalan Sedang Jalan Raya 100,00 b. LHRT (SMP/Hari) ,00 c. Lebar Jalur Lalu Lintas Minimum 2 x 3,5 m 2 x (2x3,5) 29,40 d. Lebar Bahu Minimum 1 m 2 + 0,5 m 88,31 e. Tipe Perkerasan Jalan Minimum Berpenutup Aspal 100,00 f. Kelandaian Maksimum 10% 96,68 g. Kondisi Bangunan Pelengkap Jalan Baik dan berfungsi 93,40 (Jembatan, Gorong-gorong, dll) Pelaksanaan pembangunan Jalan Lintas Selatan lebih dari 10 tahun, sampai dengan saat ini baru mampu menyelesaikan pembangunan jalan sepanjang 375,14 kilometer atau 55.33% dari rencana sepanjang 677,98 km dan sepanjang meter atau 56.95% dari rencana sepanjang meter. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 31

36 HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB II 32

37 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi OPD dimasa datang. Suatu kondisi/ kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. 3.1 Permasalahan penyelenggaraan jalan provinsi di Jawa Timur Perencanaan strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur berdasarkan gambaran pelayanan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga pada bab sebelumnya terdapat beberapa permasalahan penyelenggaraan jalan adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur ASPEK KAJIAN Hasil analisis gambara n pelayan an OPD CAPAIAN/ KONDISI SAAT INI STAND AR YANG DIGUNA KAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNAL EKSTERNAL PERMASALA HAN PELAYANAN OPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) Menurunnya Permen Masih lemahnya Rekruitmen kondisi PU SDM, khususnya SDM yang jalan 11/2010 pembinaan berkompeten provinsi tentang manajemen & tidak kontinyu. tata cara pengetahuan di dan bidang persyaratan penyelenggaraan jalan &. laik fungsi jalan. Terbatasnya kemampuan pendanaan penyelenggaraan jalan dari Pemerintah dibanding kebutuhan terhadap life time & panjang penanganan jalan &. Masih rendahnya aksesibilitas pada Terbatasnya alokasi anggaran APBN dan APBD provinsi untuk penyelenggara an jalan Terbatasnya alokasi Kompetensi SDM terbatas Menurunnya target program peningkatan jalan. Menurunnya target program DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB III 33

38 ASPEK KAJIAN CAPAIAN/ KONDISI SAAT INI STAND AR YANG DIGUNA KAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNAL EKSTERNAL PERMASALA HAN PELAYANAN OPD (1) (2) (3) (4) (5) (6) wilayah selatan dan strategis potensial. Terhambatnya proses pembebasan tanah dalam penyelenggaraan jalan. Kerusakan jalan dan meningkat. anggaran APBN dan APBD provinsi untuk penyelenggara an jalan Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelepasan tanah untuk kepentingan umum Masih seringnya terjadi kerusakan jalan & akibat bencana alam & anomali cuaca. pembangunan jalan. Tidak terpenuhinya target pembebasan tanah Kondisi kemantapan menurun 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Visi Kepala Daerah Terpilih. Visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur merupakan gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun 5 (lima) tahun kedepan yang disusun dengan memperhatikan Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur , yaitu terwujudnya Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Terkemuka, Berdaya Saing Global dan Berkelanjutan, melalui 5 (lima) tahapan periodesasi, maka periode merupakan pembangunan jangka menengah tahap ketiga. Pembangunan tahap ketiga ini dengan berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan pembangunan tahap pertama dan kedua, ditujukan lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menitikberatkan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB III 34

39 Tahap ketiga ini ditujukan untuk memantapkan kemajuan daerah dan mengembangkan kesejahteraan. Dinamika ekonomi yang atraktif pada tahap sebelumnnya dimantapkan dengan memperluas jangkauan jaringan kerja kegiatan ekonomi yang tidak hanya berskala nasional, tetapi juga internasional. Tahapan ini juga ditandai makin dominannya peran pengetahuan dan penguasaan teknologi, serta diarahkan pada upaya optimal pendayagunaan potensi sumber daya, sehingga kemajuan yang dicapai menjadikan Jawa Timur lebih berdaya saing. Disamping itu, berbagai capaian pembangunan periode yang signifikan, potensi dan isu-isu serta tantangan Jawa Timur lima tahun kedepan, dan visi, misi, program Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih ( ), maka diperlukan kesinambungan pembangunan yang sekaligus mengakomodasi berbagai perubahan secara dinamis menuju Jawa Timur lebih baik dan lebih sejahtera. Visi pembangunan Jawa Timur yang ingin diwujudkan pada periode adalah: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak Terhadap Visi Jangka Menengah Provinsi Jawa Timur tersebut di atas, maka DPU Bina Marga sebagai Organisasi Perangkat Daearah (OPD) yang mempunyai tugas pokok dan fungsi Membantu Gubernur dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi di bidang pekerjaan umum serta tugas pembantuan, dan fungsi: Perumusan kebijakan di bidang pekerjaan umum; Pelaksanaan kebijakan di bidang pekerjaan umum; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pekerjaan umum; Pelaksanaan administrasi Dinas di bidang pekerjaan umum; Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan fungsinya, maka Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga menyelenggarakan jalan provinsi di Jawa Timur dengan efektif dan efisien dalam upaya mendukung masyarakat Jawa Timur yang lebih sejahtera. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB III 35

40 3.2.2 Misi Lima Misi Makin Mandiri dan Sejahtera bersama Wong Cilik untuk mewujudkan visi Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing, dan Berakhlak adalah sebagai berikut: 1. Misi pertama: Meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. 2. Misi kedua: Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustri dan industrialisasi. 3. Misi ketiga: Meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan dan penataan ruang. 4. Misi keempat: Meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik. 5. Misi kelima: Meningkatkan kualitas kesalehan sosial dan harmoni sosial. Dari kelima misi Provinsi Jawa Timur tersebut diatas, maka misi kedua adalah misi yang harus diemban Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur. Misi kedua tersebut untuk mewujudkan peningkatan pembangunan ekonomi bagi semua (inklusif) sekaligus meningkat kemandirian dan kemampuan daya saing, terutama berbasis agrobisnis/agroindustri dan industrialisasi dengan 1 (satu) tujuan yaitu: 1. Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi dengan mengembangkan sektor unggulan. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB III 36

41 Visi: Jawa Timur Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berdaya Saing dan Berakhlak MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN (1) (2) (3) (4) Meningkatkan pembangunan ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustri dan industrialisasi Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi dengan mengembangkan sektor unggulan. Meningkatnya kinerja pelayanan, dan pembangunan prasarana transportasi jalan, serta terwujudnya keselamatan, efisiensi pelayanan angkutan darat, laut & udara Persentase jalan provinsi dalam kondisi mantap Program Pembangunan Sebagai upaya mewujudkan Pembangunan Provinsi Jawa Timur tahun , maka program-program yang menjadi prioritas unggulan terkait DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur berdasarkan visi, misi gubernur terpilih adalah sebagai berikut: SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN (3) Meningkatnya ketersediaan dan kualitas layanan infrastruktur strategis Meningkatnya ketersediaan dan kualitas layanan infrastruktur strategis Peningkatan, rehabilitasi/ pemeliharaan jalan dan untuk menunjang aktivitas ekonomi PROGRAM PEMBANGUNAN Program Pengaturan dan Pengendalian Jalan & Jembatan Program Pemenuhan Kualitas Perencanaan Dan Pengawasan Program Pembinaan, Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Dan Rekonstruksi Jalan Dan Jembatan Serta Fasilitasi Pengadaan Lahan Program Pembinaan, Evaluasi Pelaksanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pengelolaan Peralatan Berat Dan Jembatan Bailey Program Penyediaan Dan Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Program Peningkatan Pelayanan Dan Pengujian Laboratorium Bahan Jalan & Jembatan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB III 37

42 Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan dan Rekonstruksi Jalan dan Jembatan Pembangunan jaringan jalan baru untuk menunjang aktivitas ekonomi Program Pembangunan Dan Rekonstruksi Jalan Dan Jembatan Menuju Kawasan Potensial 3.3 Telaahan Renstra Kementrian Pekerjaan Umum Telaahan terhadap Renstra Kementrian dan Renstra Daerah diperlukan dalam upaya untuk menyusun daftar penghambat dan pendorong pelayanan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur yang akan mempengaruhi penanganan permasalahan yang telah diidentifikasi, dan dikaitkan dengan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur adalah satuan kerja perangkat daerah yang mempunyai keterkaitan dengan Kementrian Pekerjaan Umum. Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum diselenggarakan dalam rangka mencapai visi jangka panjang: Tersedianya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Permukiman yang Handal untuk Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Visi tersebut merupakan sebuah gambaran yang akan diwujudkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2019, dimana infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang terbangun telah memenuhi kualifikasi teknis sesuai perkembangan dan kemajuan teknologi serta beroperasi secara optimal seiring dengan tuntutan kualitas kehidupan masyarakat. Misi untuk mecapai visi Kementrian Pekerjaan Umum tahun , yaitu: 1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB III 38

REKAPITULASI PENETAPAN RUAS-RUAS JALAN MENURUT STATUSNYA SEBAGAI JALAN PROVINSI

REKAPITULASI PENETAPAN RUAS-RUAS JALAN MENURUT STATUSNYA SEBAGAI JALAN PROVINSI LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 188/104/KPTS/013/2011 TANGGAL : 28 PEBRUARI 2011 REKAPITULASI PENETAPAN RUAS-RUAS JALAN MENURUT STATUSNYA SEBAGAI JALAN PROVINSI No. NAMA KABUPATEN PANJANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Kewenangan penyelenggaraan Jalan Provinsi di Jawa Timur sesuai dengan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah nomor 34 tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Kinerja Pengukuran Kinerja merupakan ukuran keberhasilan, prestasi (performance) dari kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur pada tahun

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 1 -

BAB I PENDAHULUAN. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 1 - BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memenuhi ketentuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka disusun Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur tahun 2014 2019,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Berikut dijelaskan tentang tugas pokok dan fungsi, profil, visi misi, dan keorganisasian Badan Ketahanan Pangan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA CABANG DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

B. DAFTAR RUAS JALAN PANJANG PANJANG NOMOR RUAS NOMOR RUAS N A M A R U A S RUAS ( KM ) NO.

B. DAFTAR RUAS JALAN PANJANG PANJANG NOMOR RUAS NOMOR RUAS N A M A R U A S RUAS ( KM ) NO. B. DAFTAR JALAN 1 001 BULU (BTS. PROV. JATENG) - BTS. KOTA TUBAN 43,28 47 010 14 K JLN. PASAR KEMBANG (SURABAYA) 0,75 2 001 11 K JLN. RAYA SEMARANG (TUBAN) 1,63 48 010 15 K JLN. DIPONEGORO (SURABAYA) 2,70

Lebih terperinci

P E N U T U P P E N U T U P

P E N U T U P P E N U T U P P E N U T U P 160 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura P E N U T U P 4.1. Kesimpulan Dasar pengembangan kawasan di Jawa Timur adalah besarnya potensi sumberdaya alam dan potensi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan salah satu unit pelaksana induk dibawah PT PLN (Persero) yang merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR JL. GAYUNG KEBONSARI NO. 167 SURABAYA

Lebih terperinci

DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA

DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA DAMPAK BENCANA ALAM (CUACA EKSTRIM) TERHADAP INFRASTRUKTUR JALAN BAHAN JUMPA PERS DITJEN BINAMARGA JAKARTA, 23 JANUARI 2013 SATKER PELAKSANAAN JALAN NASIONAL METROPOLITAN II SURABAYA PETA PAKET PELAKSANAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek

KABUPATEN / NO ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ALAMAT KANTOR KOTA. Dinas PMD Kab. Trenggalek NO BAKORWIL MADIUN ALAMAT DINAS PMD KABUPATEN/ SE JAWA TIMUR 1 MADIUN - - 2 MADIUN Dinas PMD Kab. Madiun Jl. Mayjen Soengkono No. 42 Madiun Telp. (0351) 462270, 463577 3 MAGETAN Dinas PMD Kab. Magetan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG BADAN KOORDINASI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG TIM PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA INVESTASI NON PMDN / PMA PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2006 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016 3 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI

Lebih terperinci

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN

EVALUASI/FEEDBACK KOMDAT PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN EVALUASI/FEEDBACK PRIORITAS, PROFIL KESEHATAN, & SPM BIDANG KESEHATAN MALANG, 1 JUNI 2016 APLIKASI KOMUNIKASI DATA PRIORITAS FEEDBACK KETERISIAN DATA PADA APLIKASI PRIORITAS 3 OVERVIEW KOMUNIKASI DATA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 217 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR JL. GAYUNG KEBONSARI NO. 167 SURABAYA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR, MEMUTUSKAN:

GUBERNUR JAWA TIMUR, MEMUTUSKAN: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROPINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Program dari kegiatan masing-masing Pemerintah daerah tentunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah menerapkan penyelenggaraan Pemerintah daerah yang berdasarkan asas otonomi daerah. Pemerintah daerah memiliki hak untuk membuat kebijakannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1996 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012

PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012 PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN DI JAWA TIMUR 22 MEI 2012 OLEH : Drs. MUDJIB AFAN, MARS KEPALA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TIMUR DEFINISI : Dalam sistem pemerintahan di Indonesia

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 406 TAHUN 1991 TENTANG KOORDINATOR WILAYAH PENGAIRAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN DAERAH PROPINSI

Lebih terperinci

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur Disampaikan dalam Acara: World Café Method Pada Kajian Konversi Lahan Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan Surabaya, 26 September 2013 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Provinsi

Lebih terperinci

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota

Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota Jumlah Penduduk Jawa Timur dalam 7 (Tujuh) Tahun Terakhir Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab./Kota TAHUN LAKI-LAKI KOMPOSISI PENDUDUK PEREMPUAN JML TOTAL JIWA % 1 2005 17,639,401

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2014 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROVINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROVINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR 4. 1 Kondisi Geografis Provinsi Jawa Timur membentang antara 111 0 BT - 114 4 BT dan 7 12 LS - 8 48 LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian utara

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2005 TENTANG TARIF DASAR DAN TARIF JARAK BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA DALAM PROPINSI KELAS EKONOMI MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 6 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Pada akhir abad ke-19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pusat dan pemerintah daerah, yang mana otonomi daerah merupakan isu strategis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG DINAS LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN RAYA DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 \ PERATURAN NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 557 /KPTS/013/2016 TENTANG PENETAPAN KABUPATEN / KOTA SEHAT PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tercapainya kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur

Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur Grafik Skor Daya Saing Kabupaten/Kota di Jawa Timur TOTAL SKOR INPUT 14.802 8.3268.059 7.0847.0216.8916.755 6.5516.258 5.9535.7085.572 5.4675.3035.2425.2185.1375.080 4.7284.4974.3274.318 4.228 3.7823.6313.5613.5553.4883.4733.3813.3733.367

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dinamika yang terjadi pada sektor perekonomian Indonesia pada masa lalu menunjukkan ketidak berhasilan dan adanya disparitas maupun terjadinya kesenjangan pendapatan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN KOORDINASI WILAYAH PEMERINTAHAN DAN PEMBANGUNAN JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN SEMENTARA BAGIAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM NEGERI PASAL 25/29 DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 7 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN 1 3 S A S A R A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi Pemerintah yang efektif dan efisien Pemerintahan

Lebih terperinci

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH I. UMUM Bahwa bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun (juta rupiah) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup tinggi. Selain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur menempati posisi tertinggi

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Lebih terperinci

ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN

ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 13 ISU STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN 2.1. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Gambar 2.1. Bawang Merah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Menimbang: a. Bahwa dalam upaya meningkatkan kersejahteraan rakyat khususnya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini sebagai berikut. 1. Berdasarkan Tipologi Klassen periode 1984-2012, maka ada 8 (delapan) daerah yang termasuk

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA DRG LILI APRILI ANT I KEPAL A SEKS I KESE H ATAN DASAR DAN PENUNJAN G Pertimbangan Penyusunan

Lebih terperinci

Written by PTUN SURABAYA Wednesday, 12 June :16 - Last Updated Saturday, 12 October :07

Written by PTUN SURABAYA Wednesday, 12 June :16 - Last Updated Saturday, 12 October :07 BAB I PENDAHULUAN 2. KONDISI UMUM Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi,

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan. Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU KEPADA PROVINSI JAWA TIMUR DAN KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 159 TAHUN 1980 GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 159 TAHUN 1980 TENTANG PEMBENTUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA CABANG

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah pusat memberikan kebijakan kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengatur keuangan daerahnya masing-masing. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

Lebih terperinci

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS 2013-2018 2017-2018 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DAFTAR ISI SURAT KEPUTUSAN BUPATI SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR

Lebih terperinci

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 41/PHPU.D-VI/2008 Tentang Sengketa perselisihan hasil suara pilkada provinsi Jawa Timur I. PEMOHON Hj. Khofifah Indar Parawansa dan Mudjiono, selanjutnya disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Madiun Th BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi pemerintah diminta untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Beberapa permasalahan

Lebih terperinci

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN MERANGIN Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Tahun 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN GRESIK DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Dinas Bina Marga Provinsi Lampung 1. Sejarah Dinas Bina Marga provinsi Lampung Dinas Pekerjaan Umum Dati I Lampung berdiri pada tanggal 11 maret 1967 berdasarkan

Lebih terperinci

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini menjabarkan tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD. BAB 2 2.1.

Lebih terperinci

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun 1.1. UMUM 1.1.1. DASAR Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002, Tanggal 10

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN DEFINITIF BAGIAN PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DALAM NEGERI (PASAL 25/29) DAN PAJAK PENGHASILAN PASAL

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG HARGA ECERAN TERTINGGI (NET) MINYAK TANAH Dl PANGKALAN MINYAK TANAH Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, program pembangunan lebih menekankan pada penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, program pembangunan lebih menekankan pada penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini, program pembangunan lebih menekankan pada penggunaan pendekatan regional dalam menganalisis karakteristik daerah yang berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun

Lebih terperinci

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000)

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000) Lampiran 1 LAPORAN REALISASI DAU, PAD TAHUN 2010 DAN REALISASI BELANJA DAERAH TAHUN 2010 KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR (dalam Rp 000) Kabupaten/Kota DAU 2010 PAD 2010 Belanja Daerah 2010 Kab Bangkalan 497.594.900

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT I. Dasar Hukum Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lahat dibentuk berdasarkan : 1. Peraturan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un pas GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ketahun. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci