Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : , Agustus 2016

Transkripsi

1 PENGARUH PELATIHAN MENENDANG BOLA KE DINDING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM JARAK 15 METER 10 REPETISI 3 SET DAN 15 REPETISI 2 SET TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA KE GAWANG DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA EKSTRAKURIKULER SISWA SDN 1 YEHKUNING I Kadek Yudha Pranata, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi PENDAHULUAN Olahraga merupakan kegiatan fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Maanfaatnya tentu untuk membantu manusia dalam melindungi tubuh dari penyakit seperti; stroke, jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, obesitas, osteoporosis, nyeri punggung dan penyakit-penyakit lainnya. Manusia sudah sepatutnya untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara berolahraga sehingga manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga ada banyak, salah satunya adalah olahraga permainan, yaitu sepak bola. Sepak bola merupakan lahraga paling populer diseluruh dunia. Teknik dasar di dalam permainan sepak bola merupakan kemampuan untuk melaksanakan gerakan secara tepat, tepat, dan harmonis. Jadi, teknik dalam permainan sepak bola merupakan ketrampilan dan kemampuan pemain untuk bergerak secara ekonomis dan dengan satu tujuan. Hal ini merupakan dasar permulaan untuk mencapai prestasi yang setingi-tinginya. Dalam prmainan sepak bola menuntut penguasaan teknik yang kompleks sekali. Kualitas keterampilan teknik dasar seorang pemain, lepas dari faktor-faktor kondisi fisik dan teknik sangat menentukan tingkat pemain suatu kesebelasan sepakbola. Makin baik tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar pemain tiap-tiap pemainya dalam memainkan dan menguasai bola, maka makin cepat dan cermat kerjasama kolektif akan tercapai. Dengan demikian kesebelasan akan lebih lama menguasai bola dan akan mendapatkan keuntungan secara fisik dan teknik. dalam hal ini juga di perlukan penguasaan teknik-teknik seperti penguasaan dan mengiring bola, menghentikan bola, penguasaan dengan punggung kaki, cara menyundul, penguasaan teknik bermain dan masih banyak lagi teknik teknik yang lainya. Di samping teknik tersebut dalam hal ini yang tak kalah pentingnya yaitu juga di tentukan oleh pengusaan teknik tendangan yang tepat pada arah sasaran yang di tuju, sehinga kemenangan suatu tim dalam sepak bola ditentukan oleh tim yang mampu memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin. Tanpa punya kemampuan dan ketrampilan yang baik mengarahkan bola ke sasaran kemungkinan tim tersebut akan ketingalan dalam 109

2 memperoleh nilai kemenagan. Dalam hal ini penguasaan teknik tendangan yang baik dan tepat mencapai sasaran perlu mendapat perhatian dan latihan khusus dari para pelatih dan pemain. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas di lakukan penelitian Pengaruh Pelatihan Menendang Bola ke Dinding dengan Kaki bagian dalam jarak 15 meter 10 repetisi 3 set dan 15 repetisi 2 set terhadap ketepatan menendang Bola ke gawang dalam permainan Sepak Bola Ekstrakurikuler Siswa SDN 1 Yehkuning. METODE PENELITIAN Sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, maka jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan menyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksprimental dengan satu lebih kondisi perlakuan. Dalam hal ini, perlakuan terhadap kelompok eksprimen berupa pelatihan dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 10 repetisi 3 set dan 15 repetisi 2 set terhadap ketepatan menendang bola ke arah gawang dalam permainan sepak bola ekstrakurikuler siswa SDN 1 Yehkuning. Kegiatan penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap Pelaksanaan penelitian adalah melakukan pretest ketepatan menendang bola ke arah gawang, sejauh mana skill yang dimiliki oleh peserta sebelum diberikan perlakuan atau treatment. Ordinal Pairing untuk menentukan sampel masing-masing sebanyak 3 (tiga) kelompok hasil rengking dari pretest. Treatment dalam penelitian ini melakukan pelatihan selama 8 minggu dengan frekuensi 3 kali perminggu sehingga berjumlah 24 kali pelatihan. Sistematika pelatihan adalah pemanasan, pelatihan inti, pendinginan. Perlakuan ini ada 2 (dua) pelatihan menendang bola ke jarak 15 meter 10 repetisi 3 set dan 15 repetisi 2 set, yang terakhir adalah posttest dengan melakukan tes ketepatan menendang bola ke arah gawang. Instrumen dalam penelitian ini adalah sebuah lapangan sepak bola berisi gawang yang sudah diberikan petak-petak skor. Skor di ambil berdasarkan berapa skor yang diperoleh dan dimana tempat arahnya bola tersebut. Lapangan tersebut memiliki validitas 0,707 dan reliabilitas 0,834. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan ANOVA satu jalur dengan bantuan SPSS 19. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini dengan menggunakan perhitungan SPSS 19 adalah sebagai berikut : 1. Kelompok Eksperimen I Deskripsi Hasil Pelatihan 15 meter 10 repetisi 3 set. Hasil tes ketepatan sebelum diberikan pelatihan ini adalah rata-rata sebesar 16,7. Hasil ketepatan tendangan terendah dan tertinggi masing-masing sebesar 8,0 dan 31,0. a. Hasil tes ketepatan setelah diberikan pelatihan ini (posttest) 110

3 adalah rata-rata sebesar 22,6. Hasil ketepatan tendangan terendah dan tertinggi masingmasing sebesar 15,0 dan 33,0. b. Nilai beda rata-rata antara pretest dan posttest adalah sebesar 5,9. Persentase peningkatan rata-rata sebesar 35,32%. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pelatihan 15 meter 10 repetisi 3 set ternyata dapat meningkatkan ketepatan tendangan ke gawang sebesar 35,32%. 2. Kelompok Eksperimen II Deskripsi Hasil Pelatihan 15 meter 15 repetisi 2 set. Hasil tes ketepatan tendangan ke gawang sebelum diberikan pelatihan ini (pretest) adalah ratarata sebesar 17,0. Hasil ketepatan tendangan terendah dan tertinggi masing-masing sebesar 7,0 dan 31,0. a. Hasil tes ketepatan tendangan ini setelah diberikan pelatihan 15 meter 15 repetisi 2 set (posttest) adalah rata-rata sebesar 23,9. Hasil ketepatan tendangan terendah dan tertinggi masingmasing sebesar 15,0 dan 39,0. b. Nilai beda rata-rata antara pretest dan posttest adalah sebesar 6,9 Persentase peningkatan rata-rata sebesar 40,58%. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pelatihan 15 meter 15 repetisi 2 set ternyata dapat meningkatkan ketepatan tendangan ke gawang sebesar 40,58%. 3. Deskripsi Hasil Tes Kelompok Kontrol a. Hasil tes ketepatan tendangan ke gawang kelompok kontrol pretest adalah rata-rata sebesar 17,1. Hasil ketepatan tendangan terendah dan tertinggi masingmasing sebesar 6,0 dan 34,0. b. Hasil tes ketepatan tendangan ke gawang kelompok kontrol posttest adalah rata-rata sebesar 19,0. Hasil ketepatan tendangan terendah dan tertinggi masingmasing sebesar 9,0 dan 36,0. c. Nilai beda rata-rata antara pretest dan posttest adalah sebesar 1,9. Persentase peningkatan rata-rata sebesar 11,11%. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pada kelompok kontrol terjadi peningkatan ketepatan tendangan ke gawang sebesar 11,11% Besarnya perbedaan peningkatan ketepatan tendangan ke gawang Ekstrakurikuler Siswa SDN pada masing-masing kelompok (Pelatihan menendang bola ke jarak 15 meter 10 repetisi 3 set dan 15 repetisi 2 set, serta kelompok kontrol) bisa dilihat pada gambar grafik berikut ini : 111

4 Persentase ISSN : Perbedaan Persentase Peningkatan Ketepatan Tendangan Ke Gawang Masing-Masing Kelompok Series 1 Leg 10 35,32 rep Press 3 set 15 40,58 Leg rep 2 set 11,11 Kontrol Extension Gambar 1. Perbedaan Persentase Peningkatan Ketepatan Tendangan ke Gawang Pada Masing-masing Kelompok Dari gambar grafik di atas dapat diketahui bahwa Pelatihan dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 15 repetisi 2 set ternyata memberikan peningkatan hasil ketepatan tendangan ke gawang yang paling baik yaitu sebesar 40,58%, sedangkan Pelatihan menendang bola ke jarak 15 meter 10 repetisi 3 set sebesar yaitu 35,32%, serta pada kelompok kontrol terjadi peningkatan ketepatan tendangan ke gawang hanya sebesar 11,11%. 1. Uji Normalitas Untuk mengetahui apakah data dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak, maka dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov. Data berdistribusi normal apabila nilai signifikansi lebih besar dari 5% (0,05). Hasil Uji Normalitas Data Kelompok I, II, dan III dapat dilihat sebagai berikut : a. Besarnya nilai Asymp. Sig. (2- tailed) data pretest kelompok I sebesar 0,931 lebih besar dari ketepatan menendang bola ke jarak 15 meter 10 repetisi 3 set b. Besarnya nilai Asymp. Sig. (2- tailed) data posttest kelompok I sebesar 0,922 lebih besar dari posttest kelompok pelatihan 15 meter 10 repetisi 3 set c. Besarnya nilai Asymp. Sig. (2- tailed) data pretest kelompok II 112

5 sebesar 0,978 lebih besar dari pretest kelompok menendang bola ke dinding dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 15 repetisi 2 set d. Besarnya nilai Asymp. Sig. (2- tailed) data posttest kelompok II sebesar 0,974 lebih besar dari posttest kelompok pelatihan 15 meter 15 repetisi 2 set e. Besarnya nilai Asymp. Sig. (2- tailed) data pretest kelompok III sebesar 0,963 lebih besar dari pretest kelompok kontrol f. Besarnya nilai Asymp. Sig. (2- tailed) data posttest kelompok III sebesar 0,902 lebih besar dari posttest kelompok kontrol g. Berdasarkan hasil perhitungan di atas diketahui besarnya nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dari semua kelompok (I, II, dan III) baik pretest maupun posttest lebih besar dari 5% (0,05), hal ini dapat dikatakan bahwa sebaran data dari kelompok I, II, dan III baik pretest maupun posttest adalah dari subjek yang berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian. 2. Uji Homogenitas Dalam Penelitian ini dapat diketahui bahwa: nilai levene statistic sebesar 0,055 dan nilai Sig. (P = 0,947), karena nilai Sig. (P = 0,947 > 0,05) sesuai dengan kriteria maka dapat dikatakan sebaran data dari kelompok pelatihan menendang bola ke dinding dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 10 repetisi 3 set, 15 repetisi 2 set dan kontrol mempunyai varian yang sama (homogen). 3. Pengujian Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini meliputi: uji paired sample t-test (uji t sampel berpasangan) yang digunakan mencari perbedaan nilai pretest dan posttest pada masingmasing kelompok, selanjutnya dilakukan uji beda rata-rata antar kelompok menggunakan Anava satu jalan (oneway). a. Uji Beda Rata-Rata Sampel Berpasangan (Uji Paired Sample t-test) : 1) Kelompok I (Pelatihan 15 meter 10 repetisi 3 set). Dengan mengkonsultasikan nilai t hitung dan t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha terima karena nilai t hitung 3,534 > nilai t tabel 1,833. Dengan kata lain terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil ketepatan tendangan ke gawang sebelum dan sesudah diberikan pelatihan ini. Hal ini dapat dikatakan bahwa pemberian latihan menendang bola ke dinding dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 10 repetisi 3 set berpengaruh 113

6 signifikan terhadap hasil. Hasil analisis deskriptif yang menyatakan bahwa pemberian pelatihan menendang bola ke jarak 15 meter 10 repetisi 3 set dapat meningkatkan ketepatan tendangan ke gawang sebesar 35,32% adalah signifikan dan dapat diberlakukan (generalisir) ke populasi. 2) Kelompok II (Pelatihan menendang bola ke jarak 15 meter 15 repetisi 2 set) Dengan mengkonsultasikan nilai t hitung dan t tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha terima karena nilai t hitung 7,465> nilai t tabel 1,833. Dengan kata lain terdapat perbedaan signifikan antara hasil ketepatan tendangan ke gawang sebelum dan sesudah diberikan latihan 15 meter 15 repetisi 2 set. Hal ini dapat dikatakan bahwa pemberian pelatihan ini berpengaruh signifikan terhadap ketepatan tendangan ke gawang. Hasil analisis deskriptif yang menyatakan bahwa pemberian pelatihan ini dapat meningkatkan hasil ketepatan tendangan ke gawang sebesar 40,58% adalah signifikan dan dapat diberlakukan (digeneralisir) kepopulasi. 3) Kelompok III (Kontrol) Dengan mengkonsultasikan nilai t hitung dan nilai t table maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak karena nilai t hitung 6,862 > nilai t table 1,833. dengan kata lain terdapat perbedaan signifikan antara hasil ketepatan tendangan ke gawang pretest dan posttest pada kelompok kontrol. b. Uji Beda Antar Kelompok (Anova Satu Jalan) Dari hasil pengujian menggunakan SPSS 19 dengan mengkonsultasikan nilai F hitung dan nilai F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan terima Ha karena nilai F hitung > nilai F tabel 3,35. Dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pelatihan kelompok 15 meter 10 repetisi 3 set, 15 repetisi 2 set dan kontrol terhadap (minimal ada 2 kelompok yang mempunyai rata-rata yang berbeda). Hal ini dapat dikatakan bahwa ketiga kelompok latihan tersebut mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan ketepatan tendangan ke gawang pada siswa ekstrakurikuler SDN 1 Yehkuning. c. Hasil Uji Beda Rata-Rata Antar Kelompok (Pos Hoc Test) : 1) Hasil pelatihan 10 repetisi 3 set dan 15 repetisi 2 set berbeda secara signifikan, dengan nilai perbedaan sebesar -1,0 dan nilai Sig. 0,531 > 0,05. 2) Hasil pelatihan 10 repetisi 3 set dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan, dengan nilai perbedaan sebesar 4,0 dan nilai Sig. = 0,017 < 0,05. 3) Hasil pelatihan 15 repetisi 2 set dan kelompok kontrol berbeda secara signifikan, dengan nilai perbedaan sebesar 5,0 dan nilai Sig. 0,004 < 0,05. Hasil analisis LSD di atas menunjukan bahwa ketiga kelompok 114

7 tersebut ternyata masing-masing berbeda secara signifikan, Hal ini berarti bahwa pelatihan 15 repetisi 2 set mempunyai pengaruh yang lebih baik (efektif) terhadap hasil siswa ekstrakurikuler Sepak Bola SDN 1 Yehkuning (sesuai hasil analisis deskripsi) telah di uji kebenaranya. Melihat hasil perhitungan anova dengan menggunakan anova satu jalur (oneway anova) menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pelatihan 15 meter 10 repetisi 3 set, pelatihan dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 15 repetisi 2 set dan kelompok kontrol terhadap ketepatan menendang bola ke gawang. Pemberian pelatihan dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 15 repetisi 2 set dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada pemberian pelatihan 15 meter 10 repetisi 3 set terhadap. Hasil tersebut memberikan bukti nyata bahwa pelatihan menendang bola ke dinding dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 15 repetisi 2 set merupakan salah satu bentuk pelatihan yang fungsinya untuk melatih ketepatan tendangan, tetapi tidak menutup kemungkinan kelompok eksperimen II melakukan latihan teknik yang tidak diketahui oleh peneliti diluar jam penelitian ini. Inilah kelemahan dari eksperimen semu (quasi eksperimen). Untuk kelompok kontrol hasilnya paling rendah di antara pelatihan 10 repetisi 3 set dan 15 repetisi 2 set karena tidak ada program latihan khusus, hanya pelatihan konvensinal saja. PENUTUP Simpulan 1. Pemberian pelatihan menendang bola ke dinding dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 10 repetisi 3 set berpengaruh signifikan terhadap ketepatan tendangan ke gawang pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SDN 1 Yehkuning. 2. Pemberian pelatihan menendang bola ke dinding dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 15 repetisi 2 set berpengaruh signifikan terhadap ketepatan tendangan ke gawang pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SDN 1 Yehkuning. 3. Terdapat perbedaan signifikan pengaruh pelatihan menendang bola ke dinding dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 10 repetisi 3 set dan pelatihan 15 meter 15 repetisi 2 set berpengaruh signifikan terhadap pada siswa ekstrakurikuler sepak bola SDN 1 Yehkuning. 4. Pelatihan menendang bola ke jarak 15 meter 15 repetisi 2 set memberikan hasil yang lebih baik (efektif) terhadap ketepatan menendang bola ke gawang, tetapi pengaruh yang signifikan terjadi tidak menutup kemungkinan kelompok eksperimen I dan II 115

8 melakukan latihan teknik yang tidak diketahui oleh peneliti diluar jam penelitian ini. Inilah kelemahan dari eksperimen semu (quasi eksperimen). Saran Khusus buat para pelatih sepak bola dalam meningkatkan kualitas arah tendangan atlet-atletnya untuk memberikan pelatihan dengan kaki bagian dalam jarak 15 meter 15 repetisi 2 set agar saat pertandingan mampu memperoleh hasil yang terbaik terutama dalam hal menendang bola ke arah gawang. DAFTAR PUSTAKA Adiatmika, I.P.G., 2002 pemeriksaan kebugaran fisisk. Denpasar : UNUD Press. Ali Gunawan, Statistik untuk penelitian pendidikan, Parama Publishing Yogjakarta. AnasSudijono, Pengantar statistik pendidikan. Jakarta : Raja grafindo parsada. Dantes, nyoman, Metode Penelitian. Yogjakarta : CV Andi Offset. Errick, C.Betty Permainan sepakbola. Surabaya : Cahaya surya perkasa. Giriwijoyo, S., Kebugaran Fisik. Jakarta : Bali pustaka. Nala, I.G.N., 2011, prinsip pelatihan fisikolah raga.yang di perbanyak oleh program pascasarjana fisiolagi olah raga universitas udayana. Nala, I.G.N., Prinsip pelatihan fisik olahraga. Denpasar : program studio lahraga, program pasca sarjana universitas udayana. Nala I.G.N., Kumpulan tulisan olahraga. Monograf yang di perbanyakoleh KONI Bali.Denpasar. Nala, I.G.N., Prinsip pelatihan fisik olahraga. Denpasar: komite olahraga nasional Indonesia daerah bali. Nurhasan, 2001.Tes dan pengukuran dalam pendidikan fisik. Prinsip-prinsip dan penerapan jakarta. Direktorat jendral olahraga. Nurhasan, Dasar-Dasar Pelatihan Untuk meningkatkan prestas iolahraga. Jakarta: Asmar. Sajoto, M Peningkatan dan kekuatan kondisi fisik dalam olahraga. Dahara prize. Semarang Santoso, Pelatihan SPSS statistic dan parametrik. Multimedia. Jakarta. Setiadi, 2007.Anatomi dan fisiologi manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sudrajat, Mekanika tubuh dan pengerakannya. Balai Pustaka. Jakarta. Sukadianto dan Dangsina, M., Pengantar tiori dan Metodelogi melatih fisik, CV. Lubuk Agung. Bandung. Ferikurniawan, Buku Pintar Olahraga, Jakarta. Soekarman R, 2007, Denpasar olahraga Untuk Pembina, pelaatih dan atlit. IntiI dayu Press. 116

9 Harsono, Prof. Drs, 2002 Prinsipprinsip Pelatihan, Jawa Tengah : Pengda perbasi. Nurhasan Dasar-dasar Pelatih Untuk Meningkatkan Prestasi Olahraga. Jakarta : Asmar. 117