PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI"

Transkripsi

1 Bidang Unggulan : Teknologi Informasi Kode / Nama Bidang Ilmu : 525 / Perpustakaan PENELITIAN HIBAH UNGGULAN PROGRAM STUDI EVALUASI KUALITAS WEB LIBRARY DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI NEGERI DI BALI OLEH : ADE DEVIA PRADIPTA, SE. MA. NUPN DRS. I PUTU SUHARTIKA, M.SI. NIDN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015

2 ii

3 DAFTAR ISI HAL HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii DAFTAR ISI iii RINGKASAN iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Khusus Penelitian Urgensi Penelitian 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Perpustakaan Web Teori WebQual Kepuasan Pengguna 10 BAB III METODE PENELITIAN Alur Penelitian Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel Identifikasi Variabel Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data Hipotesis Penelitian dan Uji Hipotesis Uji Chi-Square 16 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN Anggaran Biaya Jadwal Penelitian 17 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iii

4 RINGKASAN Penelitian tentang Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali merupakan penelitian yang memfokuskan pada penilaian tampilan web library dilihat dari persepsi pengguna akhir (end user) khususnya sivitas akademika perguruan tinggi. Persepsi tersebut digambarkan melalui hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan web library dengan tingkat intensitas dan kepuasan pengguna perpustakaan. Hubungan tersebut nantinya mewakili pemanfaatan penggunaan web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali sehingga para pengambil kebijakan dapat mengoptimalkan layanan web library sebagai sarana yang mendukung proses kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif untuk mengukur hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan web library dengan tingkat kepuasan pengguna Perpustakaan, dalam hal ini, pengukuran tingkat kepuasan menggunakan chi square, sedangkan pengukuran tingkat intensitas pengguna menggunakan SEM (structural equation model). Untuk mengevaluasi kualitas web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi menggunakan Teori WebQual yang merupakan teknik atau skala pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir (end user). Teknik ini mengandung 4 (empat) kategori yaitu kategori kualitas penggunaan (usability quality), kualitas informasi (information quality), kualitas design website (website design quality) dan kualitas interaksi (interaction quality). Keempat indikator tersebut memuat 23 pertanyaan yang dapat diajukan kepada pengguna sehingga nantinya semua jawaban pengguna tersebut dijadikan sebagai persepsi pengguna terhadap kualitas web library. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai standar pengembangan web library yang telah memenuhi arsitektur dan teknik desain informasi web yang berkualitas sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi para pengelola web library, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan perpustakaan elektronik (elibrary), pengguna web library, dan sivitas akademika lainnya. iv

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat memberikan dampak besar bagi dunia kepustakaan, dimana sistem perpustakaan konvensional yang selama ini diterapkan sudah mulai bergeser kearah perpustakaan elektronik atau perpustakaan digital. Internet sebagai salah satu wujud dari kemajuan teknologi informasi memberikan kemudahan bagi perpustakaan dalam melakukan pengelolaan dan pelayanan yang ada di perpustakaan, contohnya pemustaka mengakses website perpustakaan untuk mengetahui koleksi yang terdapat di perpustakaan, tanpa harus datang langsung ke perpustakaan. Website yang ada di perpustakaan tidak hanya membantu pemustaka di dalam mengakses informasi yang terdapat di perpustakaan, tetapi juga memberikan informasi kepada publik mengenai koleksi dan layanan yang terdapat di perpustakaan. Pada saat ini, pemanfaatan website di perpustakaan (web library) belum berjalan secara optimal sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap kepuasan pengguna di dalam mengakses web perpustakaan. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian mengenai Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali sangat penting dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode WebQual untuk menilai kualitas web library yang dihubungkan dengan persepsi pengguna web. Dengan adanya persepsi pengguna terhadap layanan web library tersebut diharapkan hubungan antara kualitas layanan web library dengan tingkat kepuasan dan intensitas pengguna web library dapat diketahui. Permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah tingkat kepuasan pengguna web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali? 2. Bagaimanakah tingkat intensitas penggunaan web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali? 3. Apakah ada hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan web library dengan tingkat kepuasan pengguna? 4. Apakah ada hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan web library dengan tingkat intensitas penggunaan web? 1

6 5. Apakah ada hubungan atau pengaruh antara tingkat kepuasan pengguna dengan tingkat intensitas pengguna? 1.2. Tujuan Khusus Penelitian Secara umum, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas layanan web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali ditinjau dari persepsi pengguna. Dengan evaluasi tersebut diharapkan terlihat adanya hubungan kualitas (mutu) layanan web library dengan harapan pengguna web, dalam hal ini, jika kinerja layanan web library tersebut sudah sesuai dengan harapan pengguna maka kepuasan (user satisfaction) akan terwujud. Namun sebaliknya, jika layanan tersebut tidak sesuai dengan harapan pengguna maka ketidakpuasan pengguna akan terjadi. Hasil evaluasi ini diharapkan dapat dijadikan salah satu standar dalam pengembangan web library. Secara khusus, tujuan penelitian Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali adalah sebagai berikut : 1. Untuk menentukan tingkat kepuasan pengguna web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali 2. Untuk menentukan tingkat intensitas pengguna web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali 3. Untuk menguraikan hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan web library dengan tingkat kepuasan pengguna 4. Untuk menguraikan hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan web library dengan tingkat intensitas pengguna 5. Untuk menguraikan hubungan atau pengaruh antara tingkat kepuasan pengguna dengan tingkat intensitas pengguna 1.3. Urgensi Penelitian Penelitian mengenai Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali dirasakan sangat perlu dilakukan mengingat pemanfaatan situs web sudah semakin pesat, dan hal tersebut akan memberikan konsekuensi positif atau negatif bagi masyarakat dan pengguna web itu sendiri. Hasil evaluasi ini akan dapat dijadikan pedoman untuk memilih web khususnya web library yang berkualitas dan memberikan dampak positif bagi penggunanya. 2

7 Beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi pembuatan penelitian Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali yaitu : 1. Pemanfaatan website perpustakaan belum berjalan optimal 2. Belum terdapatnya penelitian yang mengukur hubungan atau pengaruh antara kualitas layanan website perpustakaan dengan tingkat kepuasan pengguna Perpustakaan Perguruan Tinggi yang ada di Bali. 3. Prilaku (behaviour) pengguna web library 4. Belum adanya aturan-aturan yang dapat dijadikan sebagai standar pengembangan web library Mengingat beberapa pertimbangan tersebut di atas, diharapkan penelitian segera dapat dilakukan sehingga dokumen pengukuran kualitas kinerja layanan web library di Bali dapat terwujud. Akhirnya para pengelola web library dapat menjadikan dokumen tersebut sebagai pedoman dalam pengembangan web library yang berkualitas. 3

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpustakaan UU Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menyatakan bahwa perpustakaan merupakan sumber informasi atau institusi pengelola koleksi berupa karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi, serta layanan para pemustaka. Sehubungan dengan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa perpustakaan merupakan wahana belajar sepanjang hayat, pengembangan potensi masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka pengelolaan perpustakaan saat ini belum sepenuhnya bisa dilaksanakan. Sistem dan mekanisme pengelolaan bahan pustaka masih banyak mempergunakan tenaga manual. Namun demikian rintisan pemanfaatan teknologi sudah dimulai dilakukan di perpustakaan, walaupun masih sangat sederhana seperti pemanfaatan OPAC (Online Public Accses Catalogue), dan sistem informasi perpustakaan non-web based. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi di perpustakaan, pergeseran paradigma dan perubahan mulai terjadi di perpustakaan. Sebelumnya, kita mengenal istilah perpustakaan konvensional, namun, sekarang ini, telah banyak diterapkan prinsip-prinsip pengelolaan perpustakaan elektronik (electronic library), perpustakaan digital (digital library), perpustakaan hibrida (hybrid library), dan perpustakaan 2.0 (library 2.0). Ciri utama perpustakaan elektronik adalah adanya sarana elektronik dalam pengelolaan perpustakaan dan adanya integrasi berbagai kegiatan perpustakaan kedalam suatu database perpustakaan. Perpustakaan digital menerapkan prinsip paperless dan berbasis web. Perpustakaan digital tidak menyediakan koleksi berbentuk kertas, namun semuanya dalam bentuk digital yang dapat diakses melalui web perpustakaan. Perpustakaan 2.0 merupakan bagian dari perpustakaan elektronik atau digital yang memasukkan media sosial didalam fitur-fiturnya. Perpustakaan hibrida menggabungkan prinsip-prinsip ketiga perpustakaan tersebut dengan perpustakaan konvensional, dalam hal ini, perpustakaan hibrida masih mempertahankan koleksi konvensional berbentuk kertas dan dalam bersamaan perpustakaan tersebut juga mengembangkan koleksi digital dan layanan berbasis teknologi informasi. 4

9 2.2. Web Istilah web sering dikenal dengan istilah world wide web (www) atau W3. Web merupakan bagian internet yang didasari atas kemunculan halaman web yang berisi dokumen komputer yang menyajikan teks, grafik dan suara. Menurut Assegaff (2009) website diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan yang saling terkait dan dihubungkan dengan jaringanjaringan halaman (hyperlink). Halaman web dibuat dengan menggunakan HTML (Hypertext Markup Language) yaitu sebuah bahasa yang dapat mendeskripsikan tampilan dokumen ketika dilihat dari web browser. Halaman web mempresentasikan lokasi tunggal pada web. Sebuah web terbuat atas dua atau lebih halaman web yang saling koneksi satu dengan yang lain. Koneksi tersebut sangat mudah dibuat dengan mengklik sesuatu yang berfungsi sebagai penghubung (lingking). Sesuatu tersebut dapat berupa gambar, kata dan sejenisnya yang ada pada halaman web. Link pada halaman web memungkinkan pengguna web dapat mengunjungi berbagai tempat pada halaman web secara bersamaan. Salah satu tujuan utama pengembangan web adalah sebagai sarana atau alat yang dapat mendukung berbagai institusi pemerintah, universitas, perusahaan dan sebagainya dalam penyediaan berbagai topik informasi. Menurut Asep Herman Suyanto (2009:5), Web mempunyai beberapa fungsi dan tujuan. Secara umum web mempunyai fungsi sebagai komunikasi, informasi, entertaintment dan transaksi, sedangkan tujuan web adalah sebagai alat pemasaran atau promosi, katalog elektronik, e-commerce atau transaksi elektronik, dan e-learning atau sarana pembelajaran elektronik. Pembicaran mengenai istilah web sangat erat dengan beberapa istilah seperti HTML, Web Application, PHP, MySQL, UML(Unified Modeling Language), XAMPP, dan CSS (Cascading Style Sheets). Penggunaan teknologi web seperti tersebut di atas memberikan dampak yang berarti bagi perkembangan perpustakaan. Berbagai perubahan terjadi di perpustakaan. Koleksi perpustakaan menjadi lebih atraktif dan dapat diakses secara keseluruhan, begitu juga dengan layanan perpustakaan, dalam hal ini, layanan perpustakaan lebih berfokus pada transfer dan literasi informasi. Sehubungan dengan hal ini, pengembangan web library menjadi salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam hal peningkatan layanan perpustakaan. 5

10 Web library merupakan kumpulan halaman yang memuat informasi dalam bentuk teks, gambar dan sejenisnya yang berkaitan dengan kegiatan perpustakaan. Menurut Kiran (2012: 186) web berbasis layanan perpustakaan digunakan untuk mengacu pada sebuah layanan yang dapat diakses melalui web perpustakaan. Layanan ini merupakan bagian dari layanan perpustakaan elektronik. Web library berorientasi pada partisipasi pengguna. Web library merupakan tanggapan langsung dari web 2.0 yang menekankan pada partisipasi, jaringan, interaksi dan kerjasama antara komunitas pengguna web. Web library merupakan aplikasi teknologi web yang interaktif, kolaboratif, dan multi media pada layanan berbasis web. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa web library mempunyai beberapa elemen penting seperti berorientasi kepada pengguna, menyediakan layanan multimedia, mempunyai isi (content) yang bervariatif, dan adanya inovasi komunitas pengguna web library. Optimalisasi rancangan web memuat prinsip-prinsip pengelolaan informasi, dalam hal ini, web utamanya dirancang untuk kepentingan pengguna web (end user). Pengguna web akan merasa terpenuhi kebutuhannya apabila informasi yang disajikan dalam web memberikan nilai tambah (added value) bagi penggunanya. Pada tahap awal biasanya ketertarikan pengguna terhadap suatu web disebabkan oleh tampilan halaman utama web itu sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut, maka rancangan web yang baik harus memenuhi dan mengikuti standar pengembangan web yang diatur dalam arsitektur dan teknik desain informasi web. Arsitektur informasi web merupakan struktur rancangan (desain) web agar dapat tersusun suatu informasi yang tepat (terorganisasi) dan mudah ditemukan isinya (Supriyanto, 2007: 1). Struktur rancangan tersebut harus memenuhi beberapa aspek antara lain form, fungsi, navigasi, interface, interaksi, visual, dan maksud informasi itu sendiri, yang akan dibangun dalam sebuah web. Arsitektur informasi web memuat beberapa konsep seperti komponen, dimensi, batasan, tujuan, dan lainnya. Konsep komponen meliputi halaman utama, menu navigasi, link, isi halaman, sitemap, site index, dan search (pencarian). Supriyanto (2007: 2-3) menguraikan konsep dan sistem arsitektur informasi web terlihat seperti gambar 1 dan gambar 2 berikut: 6

11 Pada gambar 1 di atas ditunjukkan bahwa konsep arsitektur informasi meliputi kerja yang tidak nampak (invisible work), perilaku penemuan informasi, pengetahuan jaringan, dan sistem yang komplek. Penemuan informasi dalam web yang datanya tersebar dalam suatu jaringan lokal dan global memerlukan navigasi yang sesuai untuk menghasilkan informasi yang diinginkan. Pengguna mencari dengan perintah query melalui interface atau melalui mesin 7

12 pencari sesuai dengan isi dari informasi yang dicari dan selanjutnya bisa ditemukan hasil dengan model algoritma ranking dan pengelompokan seperti gambar 2 diatas. Berbagai teknik desain web dibangun oleh para desainer. Tidak ada ketentuan baku dalam merancang web, semuanya tergantung dari pencipta web itu sendiri. Namun demikian, beberapa elemen penting sangat perlu diperhatikan bagi perancang web seperti informasi (isi), kemudahan akses, antarmuka (interface) pemakai, visualisasi dan navigasi. Disamping hal tersebut, dalam perancangan situs web perlu memperhatikan tujuan, audien atau sasaran, tampilan situs, penataan isi web, dan sebagainya. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut di atas diharapkan web yang dirancang akan lebih berkualitas. Kualitas desain web ditentukan oleh beberapa hal seperti kecepatan dalam akses informasi, informasi di web dapat menarik pengunjung web, tujuan jelas, tepat waktu, eksistensi akses, kemudahan akses, dan keamanan. Dari uraian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa arsitektur dan desain web merupakan kunci sukses dalam pengembangan suatu web. Dengan kedua hal tersebut, web dapat dikembangkan lebih mudah, bervariatif dan user friendly Teori WebQual Seiring dengan perkembangan teknologi web yang semakin pesat, berbagai sarana pengukuran web telah banyak dikembangkan, seperi etailq, WEBQUAL, SITEQUAL dan e- SERVQUAL. Semua sarana pengukuran kualitas layanan elektronik website tersebut yang sering disebut dengan e-sq (website electronic service quality) merupakan teknik pengukuran yang digunakan untuk menentukan e-sq di berbagai layanan internet. etailq dikembangkan pertama kali oleh Wolfinbarger and Gilly pada tahun Teknik ini merupakan skala terpercaya dan valid untuk mengukur kualitas web. Teknik ini mengukur penilaian pengguna terhadap 4 (empat) faktor kualitas web yaitu website design, fulfillment (reliability), privacy (security) dan customer service. E-SERVQUAL dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman and Malhotra pada tahun 2000 dan Instrumen ini digunakan untuk mengevaluasi kualitas layanan website yang didasari atas tipe kriteria pengguna seperti atribut, dimensi, dan sebagainya. Skala SiteQual dikembangkan oleh Yoo dan Donthu pada 8

13 tahun Skala ini digunakan untuk mengukur kualitas website dilihat dari dimensi ease of use, aesthetic design, processing speed, dan security. WebQual merupakan teknik yang digunakan untuk mengukur kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir (end user). Metode ini merupakan pengembangan dari Servqual. WebQual 4.0 disusun berdasarkan pada tiga dimensi (area) kualitas yaitu dimensi kemudahan pengguna (usability), dimensi kualitas informasi (information quality), dan dimensi kualitas interaksi (interaction quality). Ketiga dimensi dari WebQual tersebut memberikan indikator kualitas dari suatu website. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara website dengan persepsi pengguna. Teori WebQual pertama kali dikembangkan oleh Loiacono, Watson dan Goodhue (2002). Teori ini awalnya memuat 4 (empat) dimensi yaitu usefulness, ease of use, entertainment dan complimentary relationship. Seiring dengan perkebangan web, pada tahun 2003 WebQual 4 muncul dengan memuat 3 (tiga) dimens. WebQual 4 ini dikembangkan oleh Barnes & Vidgen (2003) merupakan generasi baru dari WebQual. Skala pengukuran ini mengandung 22 pertanyaan seperti terlihat pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Pertanyaan WebQual 4 No Kategori Pertanyaan Penggunaan (Usability) Pengguna merasa mudah untuk mempelajari pengoperasian website Interaksi antara website dengan pengguna jelas dan mudah dipahami Pengguna merasa mudah untuk bernavigasi dalam website Pengguna merasa website mudah untuk digunakan Website memiliki tampilan yang menarik Desain sesuai dengan tipe website Website mengandung unsur kompetensi Website menciptakan pengalaman positif bagi pengguna 8 9

14 9 10 Website menyediakan informasi yang akurat Website menyediakan informasi yang terpercaya Kualitas Informasi (Information Quality) Website menyedian informasi berkala / periodik Website menyediakan informasi relevan Website menyediakan informasi yang mudah dimengerti Website menyediakan informasi yang benar dan terperinci Website menghadirkan informasi dengan format yang benar Websites mempunyai reputasi yang baik Pengguna merasa aman menyelesaikan transaksi Kualitas Interaksi ( Interaction Quality) Pengguna merasa aman terhadap informasi pribadi Website menciptakan ruang personalisasi Website memberikan ruang bagi komunitas Website memberikan kemudahan berkomunikasi dengan organisasi Pengguna yakin bahwa barang/jasa dikirim sesuai janji Sumber : Barnes dan Vidgen (2005) 2.4. Kepuasan Pengguna Kepuasan pengguna (user satisfaction) merupakan indikator utama pengukuran keberhasilan suatu layanan perpustakaan. Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP), layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka. Layanan prima (excellent service) merupakan layanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan kebutuhan pelanggan setiap saat secara konsisten dan akurat. Didalam layanan tersebut, kepuasan pengguna akan terwujud apabila kinerja (performance) 10

15 layanan sudah sesuai dengan harapan (expectation) pengguna, sebaliknya jika kinerja tersebut lebih rendah dibandingkan harapan pengguna akan menimbulkan ketidakpuasan (disatisfaction) pengguna. Oleh karena itu, kinerja layanan semestinya sesuai atau lebih tinggi dari harapan pengguna. Sehubungan dengan hal tersebut, kepuasan pengguna terhadap layanan web perpustakaan (web library) merupakan indikator untuk mengukur kinerja dari web itu sendiri. Menurut Tarigan (2008: 38), kepuasan konsumen digunakan untuk mengevaluasi kinerja dari aplikasi sistem informasi, dalam hal ini, kepuasan konsumen merupakan konstruksi kunci dalam penilaian kinerja sistem. Mengacu pada dimensi Webqual yang dikembangkan oleh Barnes dan Vidgen, terdapat hubungan antara ketiga dimensi tersebut dengan kepuasan pengguna, dalam hal ini kualitas informasi, pemanfaatan dan interaksi mempengaruhi kepuasan konsumen. Persepsi konsumen dilihat dari ketiga dimensi tersebut berhubungan erat dengan kualitas suatu web. Makin baik persepsi konsumen maka makin berkualitas layanan web tersebut, namun sebaliknya makin buruk persepsi konsumen maka kualitas web menjadi menurun. Menurut Wicaksono, dkk (2012: 13) persepsi konsumen mengenai kualitas layanan website merupakan refleksi dari empat indikator kualitas website, yaitu: a. Usability Quality (USA), adalah Persepsi pengguna terhadap kemudahan dibaca dan dipahami, serta kemudahan beroperasi dan bernavigasi. b. Information Quality (INFO), adalah Persepsi pengguna terhadap informasi yang disediakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan, selalu up-to-date dan akurat, serta informasi yang dapat dipercaya, relevan, mudah dibaca, dan dipahami. c. Website Design Quality (DES), adalah Persepsi pengguna terhadap rancangan situs yang menyenangkan, keinovatifan rancangan situs, serta aliran emosional pengguna ketika menggunakan situs. d. Service Interaction Quality (SERV), adalah Persepsi pengguna terhadap semua proses layanan dapat diselesaikan secara online, proyeksi gambar sesuai dengan situs pemerintah, serta penggunaan situs sebagai sarana interaksi alternatif yang keamanannya lebih baik. 11

16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Alur Penelitian Model penelitian Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali terlihat seperti flowchart berikut ini : Gambar 3 Flowchart Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali Menyatakan permasalahan Pembuatan Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas Mulai Menentukan tujuan Menentukan metode pengukuran Pengumpulan dan Pengolahan Data Kualitas Penggunaan Teori WebQual Evaluasi Kualitas Web Library Kualitas Desain Web Kepuasan Pengguna Analisis data : - Analisis deskriptif - Profil responden Menentukan kepuasan dan intensitas pengguna - Pengujian hipotesis Kesimpulan Kualitas Informasi Kualitas Interaksi Intensitas Penggunaan Pembuatan Keputusan / Kebijakan Tahapan penelitian evaluasi kualitas web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali seperti gambar 3 di atas dapat diuraikan sebagai berikut : - Tahapan dimulai dengan penentuan masalah dan tujuan penelitian, metode pengukuran, dan pembuatan kuesioner 12

17 - Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur. Teknik yang digunakan untuk pengujian validitas adalah teknik korelasi Pearson Product Moment. Uji reliabilitas berhubungan dengan akurasi pengukurnya dan biasanya menggunakan teknik statistik cronbach alpha. - Tahap selanjutnya adalah pengumpulan dan pengolahan data. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, observasi dan wawancara, sedangkan pengolahan data menggunakan SmartPLS (Partial Least Square). - Tahap selanjutnya adalah analisis data dan uji statistik atau hipotesis. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan hubungan antara indikator webqual dengan kepuasan dan intensitas pengguna. - Hasil dari pengujian di atas akan dijadikan kesimpulan dari penelitian, dan akhirnya dapat digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah semua anggota Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali yang mempunyai web library, sedangkan sampel penelitiannya adalah sebagian anggota Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali yang pernah memanfaatkan web library perguruan tinggi. Metode penentuan sampel menggunakan rumus Slovin, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan Proportioned Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan jika anggota populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional Identifikasi Variabel Penelitian ini dimaksudakan untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan web library terhadap tingkat kepuasan pengguna dan intensitas pengguna web library. Adapun variabelvariabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: - Variabel terikat (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan pengguna dan intensitas pengguna web - Variabel bebas (X) yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain, dalam penelitian adalah variabel kualitas layanan web library. Variabel X ini mempunyai sub variabel yaitu kualitas penggunaan (X1), kualitas informasi (X2), dan kualitas interaksi (X3). 13

18 3.4. Instrumen Penelitian Uji Validitas Menurut Jogiyanto (2008: 164) Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Teknik yang digunakan untuk pengujian validitas ini, menurut Sugiyono (2004:182) rumus perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment. Sugiyono (2004:115) berpendapat, bahwa validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item instrument dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan antar skor faktor dengan skor total dan bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya r adalah 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat Uji Reliabilitas Menurut Jogiyanto (2008 : 164) Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately) dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukurnya. Suatu pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya. Agar dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Ghozali (2006:133) berpendapat pengujian statistik dengan menggunakan teknik statistik cronbach alpha, instrument dikatakan reliabel untuk mengukur variabel bila memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,6. Dalam PLS-SEM dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas konstuk akan memberikan nilai yang lebih rendah (under estimate) sehingga lebih disarankan untuk menggunakan Composite Reliability dalam menguji reliabilitas suatu konstruk. Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus > 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6-0,7 masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat explanatory (Ghozali, 2012 : 79-80). 3.5 Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan teori WebQual yaitu teknik yang digunakan untuk mengukur kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir (end user). Penelitian juga menggunakan software Smart PLS (Partial Least Square) untuk membantu menganalisa data 14

19 dalam hubungan antar variabel. PLS sebuah metode analisis yang juga disebut sebagai soft modeling karena meniadakan asumsiasumsi OLS (Ordinary Least Square), seperti data yang harus terdistribusi normal secara multivariate dan tidak adanya problem mutikolinearitas antar variabel eksogen. Secara umum, analisis PLS-SEM biasanya terdiri dari dua sub model yaitu model pengukuran (measurement model) atau sering disebut outer model dan model struktural (structural model) atau sering disebut inner model. Model pengukuran menunjukkan bagaimana variabel manifest atau observed variabel merepresentasi variabel laten untuk diukur. Sedangkan model struktural menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk. Variabel laten yang dibentuk dalam PLS-SEM, indikatornya dapat berbentuk refleksif maupun formatif. Indikator refleksif atau sering disebut dengan Mode A merupakan indikator yang bersifat manifestasi terhadap konstruk dan sesuai dengan classical test theory yang mengasumsikan bahwa variance di dalam pengukuran score variabel laten merupakan fungsi dari true score ditambah dengan error. Sedangkan indikator formatif atau sering disebut dengan Mode B merupakan indikator yang bersifat mendefinisikan karakteristik atau menjelaskan konstruk (Ghozali, 2012 : 8-9). Analisis path (jalur) merupakan bagian analisis SEM yang akan digunakan juga dalam penelitian untuk menentukan tingkat intensitas pengguna web library Hipotesis Penelitian dan Uji Hipotesis Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali adalah sebagai berikut : H1: Terdapat hubungan positif antara kualitas penggunaan dengan kepuasan pengguna. H2: Terdapat hubungan positif antara kualitas informasi dengan kepuasan pengguna. H3: Terdapat hubungan positif antara kualitas interaksi dan kepuasan pengguna H4: Terdapat hubungan positif antara kualitas penggunaan dengan intensitas penggunaan H5: Terdapat hubungan positif antara kualitas informasi dengan intensitas penggunaan. H6: Terdapat hubungan positif antara kualitas interaksi dan intensitas penggunaan H9: Terdapat hubungan positif antara kepuasaan pengguna dan intensitas penggunaan 15

20 Bootstrap Bootstrap adalah sebuah metode yang menggunakan seluruh sampel asli untuk melakukan resampling kembali. Metode ini lebih sering digunakan dalam model persamaan struktural. Dalam Program Smart PLS 2.0 M3 hanya menyediakan metode resampling bootstrap. Nilai signifikansi yang digunakan (two-tailed) t-value 1,65 (significance level = 10%), 1,96 (significance level = 5%), dan 2,58 (significance level = 1%) Uji T Uji T (Uji statistik koefisien regresi) bertujuan untuk mengidentifikasi apakah koefisien regresi dari variabel bebas (independent variable) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (dependent variable). (Wihandaru, 2009 : 16-25) Uji Chi-Square Uji Chi-Square disebut juga dengan Kai-Kuadrat. Chi-Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada variabel dimana skala data kedua variabel adalah nominal. Di dalam penelitian ini rumus Chi-Square digunakan untuk menentukan tingkat kepuasan pengguna web library. 16

21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Kualitas Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali dalam penelitian ini dilakukan untuk menentukan kualitas web library yang dihubungkan dengan persepsi pengguna web. Dengan adanya persepsi pengguna terhadap layanan web library tersebut diharapkan hubungan antara kualitas layanan web library dengan tingkat kepuasan dan intensitas pengguna web library dapat diketahui. Sehubungan dengan hal tersebut, didalam Bab IV ini akan dibahas mengenai tingkat kepuasan pengguna web, tingkat intensitas penggunaan web, pengaruh antara tingkat kepuasan dengan tingkat intensitas penggunaan web, dan pengaruh antara kualitas layanan web library dengan tingkat kepuasan pengguna dan tingkat intensitas penggunaan web Tingkat Kepuasan Pengguna Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali Penentuan tingkat kepuasan pengguna web library dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode web qual atau berdasarkan persepsi pengguna akhir (end user). Metode ini disusun berdasarkan pada tiga dimensi (area) kualitas yaitu dimensi kemudahan pengguna (usability), dimensi kualitas informasi (information quality), dan dimensi kualitas interaksi (interaction quality). Ketiga dimensi dari WebQual tersebut memberikan indikator mengenai tingkat kepuasan pengguna web library seperti terlihat pada Tabel 1 berikut : Tabel 4.1 Tingkat Kepuasan Pengguna Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali Perguruan Dimensi Nilai Tinggi Penggunaan Kualitas Informasi Kualitas Interaksi Rata-Rata Nilai TK (%) Nilai TK (%) Nilai TK (%) Nilai TK (%) Unud Undiksha ISI Rata-Rata

22 Tabel 4.1 menyajikan informasi mengenai tingkat kepuasan pengguna web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali yang terbagi ke dalam tiga bagian yaitu Dimensi Penggunaan, Dimensi Kualitas Informasi dan Dimensi Kualitas Interaksi. Nilai rata-rata dari ketiga dimensi dalam hal tingkat kepuasan pengguna adalah 69,5 %. Dari ketiga dimensi tersebut, tingkat kepuasan responden terbesar berasal dari pengguna web library Universitas Udayana sebesar 542 (73,86%) sedangkan tingkat kepuasan responden terendah berasal dari ISI dengan nilai sebesar 460,83 (62,87%). Adapun pembahasan secara rinci dari masing-masing dimensi tersebut adalah : Pada dimensi penggunaan, tingkat kepuasan responden terbesar berasal dari Universitas Udayana sebanyak 74,82% dengan nilai sebesar 598,57 sedangkan yang terendah berasal dari ISI sebesar 62,28 dengan nilai sebesar 498,21. Pada dimensi kualitas informasi, tingkat kepuasan responden terbesar berasal dari Universitas Udayana sebesar 523,71 (74,82%) sedangkan tingkat kepuasan responden terendah berasal dari Institut Seni Indonesia (ISI) dengan nilai sebesar 443,93 (63,42%). Pada dimensi kualitas interaksi, tingkat kepuasan responden terbesar berasal dari Universitas Udayana sebanyak 503,71 (71,96%) sedangkan tingkat keuasan responden terendah berasal dari ISI sebanyak 440,36 (62,91%). Sehubungan dengan hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa tingkat kepuasan terbesar pengguna web library pada setiap dimensi adalah pengguna web library Universitas Udayana. Pemanfaatan web library yang besar akan berpengaruh terhadap pemanfaatan koleksi secara langsung di Perpustakaan. Disamping itu, kualitas interaksi, dalam hal ini, kemampuan web dalam merespond pertanyaan yang disampaikan oleh pengguna perpustakaan melalui fiturfitur di web library mempengaruhi optimalisasi pemanfaatan web tersebut Tingkat Intensitas Penggunaan Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali Pembicaraan mengenai tingkat intensitas penggunaan web library di perpustakaan perguruan tinggi di Bali didalam penelitian ini berhubungan dengan kekerapan atau banyaknya pengguna mengakses web library tersebut dalam satu minggu seperti terlihat dalam Tabel 4.2 berikut : 18

23 Tabel 4.2 Tingkat Kepuasan Pengguna Web Library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali Perguruan Tinggi Nilai Tingkat Intensitas Unud Undiksha ISI Total Rata Rata Tabel 4.1 menyajikan informasi mengenai tingkat intensitas pengguna web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat intensitas pengguna web library di Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali adalah Dari ketiga perguruan tinggi tersebut di atas, tingkat intensitas pengguna web terbesar berasal dari pengguna web library Universitas Udayana yaitu 3.77, sedangkan tingkat kepuasan responden terendah berasal dari ISI dengan nilai sebesar Sehubungan dengan hal tersebut di atas dapat dikatakan bahwa rata-rata akses pengguna web library perpustakaan perguruan tinggi di Bali adalah 3.44 kali per minggu. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat intensitas penggunaan web di perpustakaan perguruan tinggi di bali masih belum optimal. Untuk itu usaha untuk mengoptimalkan pemanfaatan web library di perpustakaan perguruan tinggi di Bali perlu dilakukan. Usaha-usaha tersebut diantaranya meliputi sosialisasi penggunaan web, pengembangan fitur-fitur web library yang lebih user friendly, dan sebagainya Pengaruh Antara Kualitas Layanan Web Library Dengan Tingkat Kepuasan Pengguna Pengaruh kualitas layanan web library berdasarkan teori web qual terdiri dari 3 indikator antara lain Usability, Information Quality dan Interaction Quality. Ketiga indikator tersebut dikaitkan terhadap tingkat kepuasan pengguna dari ketiga perguruan tinggi di Bali dengan menggunakan PLS sebagai alat analisis. Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam PLS antara lain : Menyusun Diagram Jalur, Pengembangan alat ukur dan Model Penelitian, Uji 19

24 Instrumen (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas serta Pengujian Hipotesis. Berikut ini merupakan penjabaran dari hasil ketiga perguruan tinggi di Bali antara lain : Universitas Udayana 1. Menyusun Diagram Jalur Menyusun diagram jalur sangat penting dilakukan dan berfungsi untuk memudahkan dalam menggambarkan hipotesis yang telah diajukan dalam konseptualisasi model. Gambar berikut menunjukkan 2 variabel endogen dan 3 variabel eksogen yang saling berhubungan. Gambar 4.1 Model Penelitian Universitas Udayana 2. Pengembangan Alat Ukur dan Model Penelitian Proses entri data dan pengolahan hasil kuesioner menggunakan program Excel, sedangkan pengolahan data hasil kuesioner menggunakan sofware SmartPLS (Partial Least Square). PLS merupakan metode analisis yang powerfull dan sering disebut juga sebagai soft modelling karena meniadakan asumsi-asumsi OLS (Ordinary Least Square) regresi, seperti data harus terdistribusi normal secara multivariate dan tidak adanya problem multikolinearitas antar 20

25 variabel eksogen (Wold dalam Ghozali, 2012 : 6). Analisis dilakukan menggunakan pengujian model (model measurement) dengan menghitung validitas dan reliabilitasnya, selanjutnya dilakukan pengujian hubungan antara variabel dan pengujian hipotesis (structural measurement). Skala-skala di dalam PLS menggunakan item loadings, discriminant validity, convergen validity dan composite reliability. 3. Uji Instrumen 3.1 Uji Validitas Menurut Jogiyanto (2008: 164) Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Indikator tingkat validitas umumnya menggunakan rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai validitas convergent yang dapat dilihat dari pengukuran nilai loading factor > 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0,6-0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima serta nilai average variance extraced (AVE) harus > 0,5. (Ghozali, 2012 : 78). Gambar berikut merupakan gambar hasil olahan model penelitian. Gambar menunjukkan besaran-besaran nilai yang dihasilkan pada masing-masing indikator. Gambar 4.2 Hasil Olahan Model Universitas Udayana 21

26 Dari hasil outer loading di atas menunjukkan bahwa ada nilai yang tidak valid yaitu pada indikator Usability (Usability3 sebesar 0,435), (Usability7 sebesar 0,528), Interaction Quality (Interaction Quality4 sebesar 0,599), (Interaction Quality5 sebesar 0,599). Dengan demikian harus dilakukan revisi terhadap model yang digunakan. Secara lengkap nilai-nilai outer loading dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.12 Outer Loading Universitas Udayana Uji Reliabilitas Menurut Jogiyanto (2008 : 164) Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately) dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukurnya. Suatu pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya. Agar dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Dalam PLS-SEM 22

27 dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas konstuk akan memberikan nilai yang lebih rendah (under estimate) sehingga lebih disarankan untuk menggunakan Composite Reliability dalam menguji reliabilitas suatu konstruk. Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus > 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6-0,7 masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat explanatory (Ghozali, 2012 : 79-80). Tabel 4.13 Nilai Pengujian Reliabilitas yang telah diperbaharui Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan indikator memenuhi syarat pengujian karena keseluruhan indikator dalam composite reliability memiliki nilai > 0,7. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keseluruhan indikator telah reliabel. 4.5 Model Pemanfaatan Website Hasil analisis dengan model penelitian awal menunjukkan bahwa ada variabel yang tidak memadai sebagai sebuah model yang tidak valid, oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan dan dilakukan penghitungan ulang. Kegiatan ini disebut dengan revisi model. Dari revisi model tersebut, diharapkan dapat diperoleh model yang terbaik yang memberikan gambaran pemanfaatan Web Library Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bali. Alasan dilakukan Revisi berdasarkan pertimbangan adanya kesalahan dalam pengukuran. Revisi pola hubungan antar variabel dan pengurangan variabel yang kurang berperan dalam model penelitian. Ada beberapa cara yang dilakukan dalam melakukan revisi model, antara lain : 23

28 1) Menghapus hubungan yang tidak signifikan antara variabel eksogen dan variabel endogen 2) Mengkoreksi kemungkinan kesalahan dalam pengukuran dengan cara membuat error variabel yang diduga memiliki faktor unik yang saling tumpang tindih satu sama lain. 3) Penambahan atau pengurangan hubungan antar variabel penelitian. Model penelitian setelah direvisi dengan menghapus hubungan yang tidak signifikan yaitu variabel Usability (Usability3 sebesar 0,435), (Usability7 sebesar 0,528), Interaction Quality (Interaction Quality4 sebesar 0,599), (Interaction Quality5 sebesar 0,599). Gambar 4.3 Model Penelitian Universitas Udayana yang Sudah Diperbaharui 24

29 Tabel 4.14 Outer Loading Setelah Model Di Revisi Pada gambar di atas, hasil outer loading menujukkan nilai-nilai yang valid terdapat pada setiap indikator karena nilai loading factor pada setiap indikator > 0, Validitas dan Reliabilitas Instrumen Di dalam menilai outer model, cara yang paling sering digunakan adalah dengan menguji validitas convergent dan discriminant. Validitas convergent (Convergent Validity) berhubungan dengan prinsip-prinsip bahwa pengukur-pengukur (manifest variable) dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Rule of thumb yang umumnya digunakan untuk menilai validitas convergent yaitu nilai loading factor harus lebih dari 0,7 untuk penilaian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0,6-0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima serta nilai average variance extraced (AVE) harus lebih besar dari 0,5. Namun, nilai loading factor 0,5-0,6 masih dapat ditolerir sepanjang model masih dalam tahap pengembangan (Ghozali, 2012 : 78). 25

30 Tabel 4.15 Composite Reliability Nilai masing-masing variabel pada composite reliability menunjukkan nilai antara 0,76 sampai dengan 1,00 yang menunjukkan bahwa nilainya memenuhi syarat diatas 0,70 yang dipersyaratkan. Metode lain untuk menilai validitas dalah membandingkan akar AVE pada setiap model. Menurut Fornell dan Larcker (dalam Ghozali, 2012 : 79) Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis menggunakan hasil perhitungan melalui bootstrap terhadap 70 responden. Bootstrap adalah sebuah metode yang menggunakan seluruh sampel asli untuk melakukan resampling kembali. Metode ini lebih sering digunakan dalam model persamaan struktural. (Ghozali, 2012 : 54). Dalam penelitian ini, nilai signifikansi yang digunakan (twotailed) t-value 1,96 (significance level 5%). 26

31 Gambar 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Universitas Udayana Model struktural bertujuan untuk menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau kosntruk dan nilai siginifikansinya. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada tujuh hubungan yang signifikan dan empat hubungan yang tidak signifikan. Hasil penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.18 Estimasi Parameter dan Uji Signifikansi Path Original Sample (O) T Statistics Tingkat Signifikansi Information Quality -> Use Intensity -0,983 2,417 Signifikan Information Quality -> User Satisfaction 0,437 11,988 Signifikan Interaction Quality -> Use Intensity -0,573 1,730 Tidak Signifikan Interaction Quality -> User Satisfaction 0,386 11,744 Signifikan Usability -> Use Intensity -0,565 1,784 Tidak Signifikan Usability -> User Satisfaction 0,386 13,829 Signifikan User Satisfaction -> Use Intensity 1,618 2,092 Signifikan 27

32 Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi yang memadai ditandai dengan nilai t statistik > 2,00 (significance level 5%). Berdasarkan taraf nyata/signifikansi (α) = 5% = 2,00, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu df = (n-k) = (70-5) = 65. Hasil lengkap model struktural dapat dilihat pada gambar berikut ini Usability Information Quality 11,988 1,784 11,744 1,730 13,829 User Satisfaction 2,417 2,092 Use Intensity Interaction Quality Gambar 4.5 Hasil Struktural Model Antar Variabel Analisis Pengaruh Interaction Quality terhadap User Satisfaction Berdasarkan taraf nyata/signifikansi (α) = 5% = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu df = (n-k) = (70-5)= 65, diperoleh ttabel = 2,00. Hasil olah data diperoleh nilai t statistik > t tabel = 11,744 > 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel Interaction Quality terhadap variabel User Satisfaction. Jadi H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian terbukti bahwa Interaction Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction Analisis Pengaruh Usability terhadap User Intensity Berdasarkan taraf nyata/signifikansi (α) = 5% = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu df = (n-k) = (70-5) = 65, diperoleh t tabel = 2,00. Hasil olah data diperoleh nilai t statistik < t tabel = 1,784 < 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel Usability terhadap variabel User Intensity. Jadi H 0 28

33 diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian tidak terbukti bahwa Usability berpengaruh terhadap User Intensity Analisis Pengaruh Usability terhadap User Satisfaction Berdasarkan taraf nyata/signifikansi (α) = 5% = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu df = (n-k) = (70-5) = 65, diperoleh t tabel = 2,00. Hasil olah data diperoleh nilai t statistik > t tabel = 13,829 > 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel Usability terhadap variabel Use Intensity. Jadi H 0 diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian tidak terbukti bahwa Usability berpengaruh terhadap User Intensity. Berdasarkan hasil struktural model antar variabel dapat diketahui bahwa terdapat Pengaruh secara signifikan antara Kualitas Layanan Web Library di Perpustakaan Universitas Udayana terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan Universitas Udayana. Hal ini dapat dilihat dari analisis masing-masing indikator terhadap variabel kualitas layanan web library yang menyatakan bahwa masing-masing berpengaruh secara signifikan. Web Library yang baik akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan dalam hal pemanfaatan web yang berakibat terhadap jumlah kunjungan di Web Library 4.2 Universitas Pendidikan Ganesha Menyusun Diagram Jalur Menyusun diagram jalur sangat penting dilakukan dan berfungsi untuk memudahkan dalam menggambarkan hipotesis yang telah diajukan dalam konseptualisasi model. Gambar berikut menunjukkan 2 variabel endogen dan 3 variabel eksogen yang saling berhubungan. 29

34 Gambar 4.1 Model Penelitian Undiksha Pengembangan Alat Ukur dan Model Penelitian Proses entri data dan pengolahan hasil kuesioner menggunakan program Excel, sedangkan pengolahan data hasil kuesioner menggunakan sofware SmartPLS (Partial Least Square). PLS merupakan metode analisis yang powerfull dan sering disebut juga sebagai soft modelling karena meniadakan asumsi-asumsi OLS (Ordinary Least Square) regresi, seperti data harus terdistribusi normal secara multivariate dan tidak adanya problem multikolinearitas antar variabel eksogen (Wold dalam Ghozali, 2012 : 6). Analisis dilakukan menggunakan pengujian model (model measurement) dengan menghitung validitas dan reliabilitasnya, selanjutnya dilakukan pengujian hubungan antara variabel dan pengujian hipotesis (structural measurement). Skala-skala di dalam PLS menggunakan item loadings, discriminant validity, convergen validity dan composite reliability. 30

35 4.4 Uji Instrumen Uji Validitas Menurut Jogiyanto (2008: 164) Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Indikator tingkat validitas umumnya menggunakan rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai validitas convergent yang dapat dilihat dari pengukuran nilai loading factor > 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0,6-0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima serta nilai average variance extraced (AVE) harus > 0,5. (Ghozali, 2012 : 78). Gambar berikut merupakan gambar hasil olahan model penelitian. Gambar menunjukkan besaran-besaran nilai yang dihasilkan pada masing-masing indikator. Gambar 4.2 Hasil Olahan Model Dari hasil outer loading di atas menunjukkan bahwa ada nilai yang tidak valid yaitu pada indikator Usability (Usability5 sebesar 0,489) (Usability6 sebesar 0,509), (Usability7 sebesar 0,585), Interaction Quality (Interaction Quality2 sebesar 0,486), (Interaction Quality3 sebesar 31

36 0,526). Dengan demikian harus dilakukan revisi terhadap model yang digunakan. Secara lengkap nilai-nilai outer loading dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.12 Outer Loading Uji Reliabilitas Menurut Jogiyanto (2008 : 164) Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately) dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukurnya. Suatu pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya. Agar dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Dalam PLS-SEM dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas konstuk akan 32

37 memberikan nilai yang lebih rendah (under estimate) sehingga lebih disarankan untuk menggunakan Composite Reliability dalam menguji reliabilitas suatu konstruk. Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus > 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6-0,7 masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat explanatory (Ghozali, 2012 : 79-80). Tabel 4.13 Nilai Pengujian Reliabilitas yang telah diperbaharui Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan indikator memenuhi syarat pengujian karena keseluruhan indikator dalam composite reliability memiliki nilai > 0,7. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keseluruhan indikator telah reliabel. 4.5 Model Pemanfaatan Website Hasil analisis dengan model penelitian awal menunjukkan bahwa ada variabel yang tidak memadai sebagai sebuah model yang tidak valid, oleh karena itu perlu dilakukan pengurangan dan dilakukan penghitungan ulang. Kegiatan ini disebut dengan revisi model. Dari revisi model tersebut, diharapkan dapat diperoleh model yang terbaik yang memberikan gambaran pemanfaatan web Library Perpustakan Perguruan Tinggi Negeri di Bali. Alasan dilakukan Revisi berdasarkan pertimbangan adanya kesalahan dalam pengukuran. Revisi pola hubungan antar variabel dan pengurangan variabel yang kurang berperan dalam model penelitian. Ada beberapa cara yang dilakukan dalam melakukan revisi model, antara lain : 33

38 1) Menghapus hubungan yang tidak signifikan antara variabel eksogen dan variabel endogen 2) Mengkoreksi kemungkinan kesalahan dalam pengukuran dengan cara membuat error variabel yang diduga memiliki faktor unik yang saling tumpang tindih satu sama lain. 3) Penambahan atau pengurangan hubungan antar variabel penelitian. Model penelitian setelah direvisi dengan menghapus hubungan yang tidak signifikan yaitu variabel Usability (Usability5 sebesar 0,589), (Usability7 sebesar 0,585), Interaction Quality (Interaction Quality1 sebesar 0,486), (Interaction Quality2 sebesar 0,526). Gambar 4.3 Model Undiksha yang Sudah Diperbaharui 34

39 Tabel 4.14 Outer Loading Setelah Model Di Revisi Pada gambar di atas, hasil outer loading menujukkan nilai-nilai yang valid terdapat pada setiap indikator karena nilai loading factor pada setiap indikator > 0, Validitas dan Reliabilitas Instrumen Di dalam menilai outer model, cara yang paling sering digunakan adalah dengan menguji validitas convergent dan discriminant. Validitas convergent (Convergent Validity) berhubungan dengan prinsip-prinsip bahwa pengukur-pengukur (manifest variable) dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi. Rule of thumb yang umumnya digunakan untuk menilai validitas convergent yaitu nilai loading factor harus lebih dari 0,7 untuk penilaian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0,6-0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima serta nilai average variance extraced (AVE) harus lebih besar dari 0,5. Namun, nilai loading factor 0,5-0,6 masih dapat ditolerir sepanjang model masih dalam tahap pengembangan (Ghozali, 2012 : 78). Outer model juga dapat dilihat pada nilai composite reliability dan nilai AVE. 35

40 Tabel 4.15 Composite Reliability Nilai masing-masing variabel pada composite reliability menunjukkan nilai antara 0,842 sampai dengan 1,00 yang menunjukkan bahwa nilainya memenuhi syarat diatas 0,70 yang dipersyaratkan. Metode lain untuk menilai validitas dalah membandingkan akar AVE pada setiap model. Menurut Fornell dan Larcker (dalam Ghozali, 2012 : 79) Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis menggunakan hasil perhitungan melalui bootstrap terhadap 47 responden. Bootstrap adalah sebuah metode yang menggunakan seluruh sampel asli untuk melakukan resampling kembali. Metode ini lebih sering digunakan dalam model persamaan struktural. (Ghozali, 2012 : 54). Dalam penelitian ini, nilai signifikansi yang digunakan (twotailed) t-value 2,01 (significance level 5%). 36

41 Gambar 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Model struktural bertujuan untuk menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau kosntruk dan nilai siginifikansinya. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada tujuh hubungan yang signifikan dan empat hubungan yang tidak signifikan. Hasil penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.18 Estimasi Parameter dan Uji Signifikansi Path Original Sample (O) T Statistics Tingkat Signifikansi Information Quality -> Use Intensity -0,010 0,029 Tidak Signifikan Information Quality -> User Satisfaction 0,523 13,887 Signifikan Interaction Quality -> Use Intensity -0,421 1,675 Tidak Signifikan Interaction Quality -> User Satisfaction 0,287 5,503 Signifikan Usability -> Use Intensity 0,385 1,194 Tidak Signifikan Usability -> User Satisfaction 0,347 9,003 Signifikan User Satisfaction -> Use Intensity -0,291 0,439 Tidak Signifikan Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi yang memadai ditandai dengan nilai t statistik > 2,01 (significance level 5%). Berdasarkan taraf nyata/signifikansi (α) = 5% = 37

42 2,01, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu df = (n-k) = (47-5) = 42. Hasil lengkap model struktural dapat dilihat pada gambar berikut ini Usability 1,194 9,003 User Satisfaction Information Quality 13,887 0,439 0,029 5,503 0,439 Use Intensity Interaction Quality Gambar 4.5 Hasil Struktural Model Antar Variabel Analisis Pengaruh Interaction Quality terhadap User Satisfaction Berdasarkan taraf nyata/signifikansi (α) = 5% = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu df = (n-k) = (47-5)= 42, diperoleh t tabel = 2,01. Hasil olah data diperoleh nilai t statistik > t tabel = 5,503 > 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel Interaction Quality terhadap variabel User Satisfaction. Jadi H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian terbukti bahwa Interaction Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction Analisis Pengaruh Usability terhadap User Satisfaction Berdasarkan taraf nyata/signifikansi (α) = 5% = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu df = (n-k) = (47-5) = 42, diperoleh t tabel = 2,01. Hasil olah data diperoleh nilai t statistik > t tabel = 9,003 > 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel Usability terhadap variabel Use Intensity. Jadi H 0 diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian terbukti bahwa Usability berpengaruh terhadap User Intensity. 38

43 Analisis Pengaruh Interaction Quality terhadap User Satisfaction Berdasarkan taraf nyata/signifikansi (α) = 5% = 0,05, pengujian dua sisi dengan derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu df = (n-k) = (70-5)= 65, diperoleh ttabel = 2,00. Hasil olah data diperoleh nilai t statistik > t tabel = 11,744 > 2,00, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara variabel Interaction Quality terhadap variabel User Satisfaction. Jadi H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian terbukti bahwa Interaction Quality berpengaruh terhadap User Satisfaction. Berdasarkan hasil struktural model antar variabel dapat diketahui bahwa terdapat Pengaruh secara signifikan antara Kualitas Layanan Web Library di Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha. Hal ini dapat dilihat dari analisis masing-masing indikator terhadap variabel kualitas layanan web library yang menyatakan bahwa masing-masing berpengaruh secara signifikan. Web Library yang baik akan memberikan pengaruh terhadap kepuasan dalam hal pemanfaatan web yang berakibat terhadap jumlah kunjungan di Web Library. 3. Institut Seni Indonesia 3.1 Menyusun Diagram Jalur Menyusun diagram jalur sangat penting dilakukan dan berfungsi untuk memudahkan dalam menggambarkan hipotesis yang telah diajukan dalam konseptualisasi model. Gambar berikut menunjukkan 2 variabel endogen dan 3 variabel eksogen yang saling berhubungan. Gambar 4.1 Model Penelitian Institut Seni Indonesia 39

44 3.2 Pengembangan Alat Ukur dan Model Penelitian Proses entri data dan pengolahan hasil kuesioner menggunakan program Excel, sedangkan pengolahan data hasil kuesioner menggunakan sofware SmartPLS (Partial Least Square). PLS merupakan metode analisis yang powerfull dan sering disebut juga sebagai soft modelling karena meniadakan asumsi-asumsi OLS (Ordinary Least Square) regresi, seperti data harus terdistribusi normal secara multivariate dan tidak adanya problem multikolinearitas antar variabel eksogen (Wold dalam Ghozali, 2012 : 6). Analisis dilakukan menggunakan pengujian model (model measurement) dengan menghitung validitas dan reliabilitasnya, selanjutnya dilakukan pengujian hubungan antara variabel dan pengujian hipotesis (structural measurement). Skala-skala di dalam PLS menggunakan item loadings, discriminant validity, convergen validity dan composite reliability. 3.4 Uji Instrumen Uji Validitas Menurut Jogiyanto (2008: 164) Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Indikator tingkat validitas umumnya menggunakan rule of thumb yang biasanya digunakan untuk menilai validitas convergent yang dapat dilihat dari pengukuran nilai loading factor > 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai loading factor antara 0,6-0,7 untuk penelitian yang bersifat explanatory masih dapat diterima serta nilai average variance extraced (AVE) harus > 0,5. (Ghozali, 2012 : 78). Gambar berikut merupakan gambar hasil olahan model penelitian. Gambar menunjukkan besaran-besaran nilai yang dihasilkan pada masing-masing indikator. 40

45 Gambar 4.2 Hasil Olahan Model Institut Seni Indonesia Dari hasil outer loading di atas menunjukkan bahwa tidak ada nilai yang tidak valid. Secara lengkap nilai-nilai outer loading dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah. Tabel 4.12 Outer Loading 41

46 4.4.2 Uji Reliabilitas Menurut Jogiyanto (2008 : 164) Reliabilitas berhubungan dengan akurasi (accurately) dari pengukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi dari pengukurnya. Suatu pengukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat dipercaya. Agar dapat dipercaya, maka hasil dari pengukuran harus akurat dan konsisten. Uji reliabilitas dilakukan untuk membuktikan akurasi, konsistensi, dan ketepatan instrumen dalam mengukur konstruk. Dalam PLS-SEM dengan menggunakan program SmartPLS 2.0 M3, untuk mengukur reliabilitas konstuk akan memberikan nilai yang lebih rendah (under estimate) sehingga lebih disarankan untuk menggunakan Composite Reliability dalam menguji reliabilitas suatu konstruk. Rule of Thumb yang biasanya digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk yaitu nilai Composite Reliability harus > 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory dan nilai 0,6-0,7 masih dapat diterima untuk penelitian yang bersifat explanatory (Ghozali, 2012 : 79-80). Tabel 4.13 Nilai Pengujian Reliabilitas 42

47 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa keseluruhan indikator memenuhi syarat pengujian karena keseluruhan indikator dalam composite reliability memiliki nilai > 0,7. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa keseluruhan indikator telah reliabel. 4.5 Model Pemanfaatan Website Hasil analisis dengan model penelitian awal menunjukkan bahwa seluruh variabel dikatakan memadai. Hasil analisis dengan model penelitian awal menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang tidak memadai sebagai sebuah model yang tidak valid, oleh karena tidak perlu dilakukan pengurangan dan dilakukan penghitungan ulang. Gambar 4.3 Model Penelitian Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis menggunakan hasil perhitungan melalui bootstrap terhadap 56 responden. Bootstrap adalah sebuah metode yang menggunakan seluruh sampel asli untuk melakukan resampling kembali. Metode ini lebih sering digunakan dalam model persamaan 43

48 struktural. (Ghozali, 2012 : 54). Dalam penelitian ini, nilai signifikansi yang digunakan (twotailed) t-value 1,96 (significance level 5%). Gambar 4.4 Hasil Pengujian Hipotesis Model struktural bertujuan untuk menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau kosntruk dan nilai siginifikansinya. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada tujuh hubungan yang signifikan dan empat hubungan yang tidak signifikan. Hasil penelitian selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 44

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran 54 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Masalah. Instrumen Penelitian. Pengumpulan Data. Analisis Data. Rekomendasi. Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN Pada tahap ini menjelaskan tentang metodologi penelitian mengenai kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari penelitian dapat dilihat pada Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi kualitas website yang selanjutnya akan dipakai sebagai Variabel Bebas. Tiga dimensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...i HALAMAN JUDUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iv KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR...xiii BAB

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Sutabri, 2010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut (Sutabri, 2010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan, 6 BAB II LANDASAN TEORI.1 Informasi Menurut (Sutabri, 010), Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan, diolah atau di interprestasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi

BAB III METODE PENELITIAN. minat perilaku nasabah dalam penggunaan layanan menggunakan model integrasi BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan suatu landasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

PENGUKURAN MUTU WEBSITE DINAS PARIWISATA PACITAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL

PENGUKURAN MUTU WEBSITE DINAS PARIWISATA PACITAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL PENGUKURAN MUTU WEBSITE DINAS PARIWISATA PACITAN MENGGUNAKAN METODE WEBQUAL Galih Permadi 1, Bambang Soedijono W 2, Armadyah Amborowati 3 Program S2 Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual

BAB III METODE PENELITIAN. perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual BAB III METODE PENELITIAN Tahapan Penelitian Terdapat empat tahapan penelitian pada analisis pengaruh kualitas Website perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual 4.0, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari. Identifikasi Masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari. Identifikasi Masalah. BAB III METODE PENELITIAN Pada tahap ini menjelaskan tentang metodologi penelitian mengenai kegiatan, prosedur, dan metode yang digunakan dalam penelitian. Alur dari penelitian dapat dilihat pada gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk 23 3.2.2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk menggambarkan kinerja aparat pemerintah daerah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. OBJEK DAN LOKASI PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif jurusan Akuntansi dan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sedang dan telah mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya 48 3.9.4. Uji goodnes of fit (GoF) Digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya terbentang antara 0-1 dengan interpretasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada website Haluan Riau Pekanbaru, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media cetak atau Koran. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ilmiah sistematis yang mengembangkan dan menggunakan model-model

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ilmiah sistematis yang mengembangkan dan menggunakan model-model BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini bisa disebut sebagai penelitian kuantitatif, merupakan penelitian ilmiah sistematis yang mengembangkan dan menggunakan model-model

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN. Dalam mewujudkan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kalangan

BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN. Dalam mewujudkan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kalangan BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil SMECDA 4.1.1 Sejarah SMECDA.COM Dalam mewujudkan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kalangan pelaku usaha Indonesia yang terdiri dari Koperasi dan Usaha Kecil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena melibatkan sejumlah variable bebas (independent variable) dan variabel BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Structural Equation Modeling (SEM) Structural Equation Modeling (SEM) merupakan teknik dengan kombinasi dari analisis jalur (path) dan analisis regresi yang memungkinkan peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah seluruh aparatur sipil negara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengolahan data dan penulisan hasil laporan, sampai penyajian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya.

BAB lll METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, kualitas pembelajaran PAI di MGMP PAI SMKN Surabaya. BAB lll METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini dilakukan di MGMP PAI SMKN Surabaya, terkait dengan hubungan kompetensi, motivasi dan kinerja guru terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatan internet sudah sangat luas dalam setiap aspek kehidupan manusia. Salah satunya penerapan teknologi pada institusi pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012). Penelitian ini dimaksudkan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyusunan Kuesioner dan Penentuan Variabel Kuesioner disusun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan olehwadie Nasri dan Lanouar Charfeddine (2012) mengangkat faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 37 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama 2 bulan alasan waktu tersebut karena peneliti ingin mendapatkan data selama waktu tersebut. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian 3 BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi hybrid learning Brilian yang diterapkan oleh Stikom Surabaya pada tahun ajaran 2014/2015. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research) atau uji hipotesis. Menurut Singarimbun dan Sofyan Effendi (1995), penelitian

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

Dafid Prodi Sistem Informasi STMIK GI MDP Palembang Sumatera Selatan, Indonesia. Dien Novita

Dafid Prodi Sistem Informasi STMIK GI MDP Palembang Sumatera Selatan, Indonesia.   Dien Novita JTKSI, Vol.01 No.02 Mei 2018 Hal. 17-20 Metode WebQual 4.0 Untuk Analisis Kualitas Web Pembelajaran Dafid Prodi Sistem Informasi STMIK GI MDP Palembang Sumatera Selatan, Indonesia. E-Mail : dafid@mdp.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian survey. Selanjutnya, unit analisis dalam penelitain ini adalah individu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat

BAB III METODE PENELITIAN. Keterangan Tinggal Sementara dengan menggunakan model End User Computing. 1. Identifikasi permasalahan, tujuan dan manfaat BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 1 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITAN 3.1 Kerangka Konseptual Secara teoritis, kajian ini diambil dari konsep SERVQUAL, yang meliputi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek dan Lokasi Penelitian 26 Obyek penelitian ini adalah manajer menengah yang bekerja di perusahaan perhotelan bintang satu sampai bintang lima yang berlokasi di Kota

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

BAB 4 HASIL PENELITIAN. menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Responden Kuesioner Sebagai langkah awal, kuesioner disebarkan kepada 30 responden untuk menguji validitas dan realbilitas setiap butir-butir pertanyaan kuesioner. Responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari analisis yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari kualitas website, uji validitas dan reliabilitas,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan dinas 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdapat di pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan pemodelan Website Quality (WebQual), terdapat tiga dimensi kualitas website yang selanjutnya akan dipakai sebagai Variabel Bebas. Tiga dimensi

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013 PEMODELAN PENGGUNAAN NYATA APLIKASI WEBSITE E-LEARNING OLEH DOSEN DI UA MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARES STRUCTURAL EQUATION MODELING (PLS-SEM) Sulih Priyono dan Sony Sunaryo Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci