Optimasi Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Dengan Algoritma Genetika

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Optimasi Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Dengan Algoritma Genetika"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm Optimasi Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Dengan Algoritma Genetika Gilang Ramadhan 1, Budi Darma Setiawan 2, Marji 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 1 azureknight02@gmail.com, 2 s.budidarma@ub.ac.id, 3 marji@ub.ac.id Abstrak Jumlah kasus penyakit mengalami kenaikan dan penurunan setiap bulannya. Hal ini berdampak pada tidak seimbangnya ketersediaan obat seperti, kurang persediaan obat, pemborosan, obat yang tidak tepat sasaran, obat rusak dan lain sebagainya. Oleh karna itu diperlukan peramalan jumlah kasus penyakit untuk mengetahui jumlah kasus penyakit dalam waktu tertentu. Salah satu metode peramalan yang dapat digunakan adalah metode jaringan syaraf tiruan backpropagation. Metode ini dapat dioptimasi menggunakan algoritma genetika sehingga dapat menghasilkan hasil yang lebih optimal. Parameter yang dioptimasi adalah bobot serta bias yang akan digunakan pada algoritma backproapgation. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peramalan jumlah kasus penyakit di Puskesmas Rogotrunan, Lumajang dengan menggunakan metode backpropagation yang dioptimasi dengan algoritma genetika. Dalam penelitian ini parameter optimal algoritma genetika adalah populasi=180, kombinasi cr dan mr berturut-turut 0,4 dan 0,6, generasi=100. Parameter algoritma backpropagation yang potimal adalah jumlah data=16, neuron input=6, iterasi=1000, dan nilai alfa=0,1. Didapatkan tingkat akurasi dengan MSE= 87,2 dengan data uji jumlah kasus penyakit pada bulan januari sampai desember pada tahun Dari nilai MSE yang diperoleh menggunakan metode backpropagation yang dioptimasi dengan algoritma genetika ini dapat digunakan untuk meramalkan jumlah kasus penyakit. Kata Kunci : Peramalan, jumlah kasus penyakit, backpropagation, algoritma genetika. Abstract The number of disease cases has increased and decreased every month. This has an impact on the unbalanced of medicine availability such as, lack of supply of medicine, waste of medicine, medicine that are not on target, damaged medicine and so on. Therefore forecasting on number of disease cases is needed to determine the number of disease cases within a certain time. One of forecasting method that can be used is backpropagation neural network method. This method can be optimized using genetic algorithm to produce optimal results. The optimized parameters are weight and bias which will be used in backpropagation algorithm. The purpose of this study is to forecast the number of disease cases at Puskesmas Rogotrunan, Lumajang using backpropagation method optimized by genetic algorithm. From this study the optimal parameters of genetic algorithm are population=180, combination of cr and mr respectively 0,4 and 0,6, generation=100. The optimal parameters of backpropagation algorithm are total data=16, input neuron=6, iteration=1000, alfa=0,1. Accuray obtained with MSE=87,2 with data test of the number of disease cases in january to desember From the value of MSE obtained using backpropagation method optimized by genetic algorithm can be used to forecast the number of disease cases. Keyword : Forecasting, number of disease cases, backpropagation, genetic algorithm. 1. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan sumber kebutuhan penting yang diperlukan untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan baik. Kesehatan perlu dijaga agar kita bisa terbebas dari segala penyakit. Menurut Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) yang dilaksanakan pada tahun 2007 di Indonesia, diketahui bahwa rasio kasus penyakit dikelompokkan menjadi penyakit yang menular (28,1%), penyakit yang tidak menular (59,5%), gangguan perinatal atau maternal (6%), Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 2800

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2801 disabilitas dan cidera (6,5%) (Kemenkes, 2012). Dari rasio ini diketahui terjadi penurunan pada penyakit menular, sedangkan pada penyakit tidak menular mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari perbandingan SKRT tahun 2001 (Kemenkes, 2012). Kenaikian dan penurunan ini diketahui dengan melakukan perbandingan dari hasil riset Departemen Kesehatan pada tahun 2001 dan Berdasarkan data tersebut dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat mengukur atau menghitung jumlah kasus penyakit dalam kurun waktu tertentu. Hal ini dapat berdampak pada tidak seimbangnya ketersediaan obat seperti, kurang atau tidaknya persediaan obat, pemborosan, sasaran obat yang tidak tepat, dan rusaknya obat (Soerjono, 2001). Oleh karna itu, diperlukan solusi berupa peramalan sehingga dapat meningkatkan efisiensi serta efektifitas dalam menghitung jumlah kasus penyakit yang akurat, tepat, dan cepat. Backpropagation adalah salah satu metode jaringan syaraf tiruan yang sering digunakan untuk studi kasus peramalan (Halim & Wibisono, 2000). Backpropagaton adalah perkembangan dari algoritma least mean square yang digunakan untuk melatih jaringan dengan beberapa. Algoritma ini memiliki performance-index mean square error (MSE) yang menggunakan pendekatan steepest index (Hagan et al., 1996). Penggunaan serta penerapan metode backpropagation ini tergolong dalam algoritma pelatihan yang bersifat supervised. Proses pelatihan metode backpropagation didasarkan dari hubungan sederhana yaitu, jika hasil yang dikeluarkan salah maka penimbang (weight) dikoreksi agar galatnya dapat diperkecil serta selanjutnya diharapkan mendekati hasil yang benar (Kosasi, 2014). Kelemahan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation adalah jaringan syaraf tiruan sering terjebak pada lokal minimum hasil yang didapatkan lebih kecil dari titik terdekat, akan tetapi lebih besar di titik yang jauh dikarnakan konvergensi dini (Nawi et al., 2013). Kelemahan ini bisa diatasi dengan menggunaka proses optimasi. Algoritma genetika merupakan salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk proses optimasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh (Haviluddin & Alfred, 2015) dalam meramalkan data time series menggunakan metode backpropagation yang dioptimasi menggunakan algoritma genetika yang menghasilkan nilai MSE lebih kecil dibandingkan hanya dengan menggunakan metode backpropagation. Berdasarkan peramalan jumlah kasus penyakit serta penjelasan singkat tentang metode backpropagation dan algoritma genetika yang sudah diuraikan, maka dirancang penelitian Optimasi Jumlah Kasus Penyakit menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dengan Algoritma Genetika. Implementasi yang dilakukan adalah menggabungkan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk meramalkan jumlah kasus penyakit, sedangkan algoritma genetika digunakan sebagai proses optimasi parameter yang akan digunakan dalam metode backpropagation sehingga diharapkan dapat menghasilkan peramalan dengan akurasi yang baik. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat khususnya yang bekerja pada bidang kesehatan untuk dapat menghitung jumlah kasus penyakit. 2. DATASET Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data jumlah kasus penyakit demam typoid-paratypoid yang diambil dari LB1 (Laporan Bulanan 1) Puskesmas Rogotrunan Kota Lumajang. Data yang digunakan dibagi menjadi dua yaitu data training dan data testing. Data tersebut tersusun dari data jumlah kasus penyakit demam typoid-partypoid setiap bulan dari tahun 2012 sampai Jumlah data yang digunakan adalah 1 penyakit yang terdiri dari 12 bulan dan 5 tahun dengan total data sebanyak 60. Data ini memiliki satu atribut berupa jumlah kasus penyakit. Jumlah kasus penyakit ini dapat digunakan untuk proses peramalan berdasarkan data time series. 3. PERAMALAN Peramalan (forecasting) merupakan perkiraan atau dugaan akan suatu kejadian yang akan terjadi di masa mendatang (Supranto, 2000). Menurut Nachrowi (2004) peramalan merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memprediksi atau memperkirakan nilai yang akan terjadi di masa depan melalui data yang relevan pada masa lalu dan masa sekarang. Peramalan dibutuhkan untuk memprediksi kuantitas, waktu, lokasi yang dibutuhkan pada masa depan. Menurut Sinaga (2007) peramalan dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi untuk dapat mengetahui dan menentukan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau suatu kebutuhan akan

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2802 diperlukan di masa yang akan datang, sehingga persiapan akan suatu tindakan atau kebijakan dapat dilakukan.. Salah satu cara untuk menentukan ukuran kesalahan secara statistik yaitu dengan Mean Squared Error (MSE) yang ditunjukkan pada Persamaan 1. MSE = 1 n n t=1 (y t y t) 2 (1) y t y t n 4. Backpropagation = data hasil prediksi periode t = data aktual periode t = jumlah data Backpropagation merupakan salah satu metode yang ada dalam jaringan syaraf tiruan. Penggunaan serta penerapan metode backpropagation ini tergolong dalam algoritma pelatihan yang bersifat supervised. Proses pelatihan metode backpropagation didasarkan dari hubungan sederhana yaitu, jika hasil yang dikeluarkan salah maka penimbang (weight) dikoreksi agar galatnya dapat diperkecil serta selanjutnya diharapkan mendekati hasil yang benar (Kosasi, 2014) Arsitektur Jaringan Backpropagation Terdapat beberapa, yaitu input, hidden, dan output dalam arsitektur jaringan syaraf tiruan backpropagation. Proses dari metode backpropagation adalah setelah menerima input atau masukan pada input, input ini akan diproses propagasi melewati setiap diatasnya hingga menghasilkan keluaran atau output dari jaringan. Nilai error didapatkan dari perbandingan output jaringan dengan target output. Kemudian dengan menggunakan bobot awal, jaringan akan melewatkan turunan dari nilai error tersebut menuju hidden. Setelah itu akan dilakukan perhitungan jumlah bobot dari error hasil propagasi sebelumnya oleh setiap neuron yang ada pada hidden. Sesudah menemukan besarnya nilai error, maka dilakukan perubahan nilai bobot untuk mengurangi nilai error oleh neuron-neuron tersebut. Proses ini akan terus dilakukan hingga nilai error yang didapatkan oleh jaringan mendekati nilai nol (Giantara, 2013). Arsitektur jaringan backpropagation dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Arsitektur Jaringan Backpropagation Fungsi Aktivasi Pada penelitian ini fungsi aktivasi yang digunakan adalah binary sigmoid. Fungsi sigmoid biner memiliki nilai dari 0 sampai 1 yang ditunjukkan pada Persamaan 2 y = f(x) = 1 1+exp x (2) : y=f(x) = hasil sinyal output dari x exp x = eksponensial dari nilai -x Tahapan Algoritma Backpropagation Tahapan algoritma backpropagation menurut Fauset (1994) adalah sebagai berikut: 1. Inisialisasi bobot awal dan bias Bobot serta bias akan di inisialiasisasi secara random dengan interval 0-1 atau Proses feedfoward Setiap unit input (X i,i=1,,n) menampung sinyal input x i serta menyebarkan sinyal ini keseluruh unit yang berada di hidden. Input yang digunakan merupakan data training. Setiap hidden unit (Z j,j=1,,p) melakukan penjumlahan pada sinyal-sinyal input yang dikalikan dengan bobot v ij, menggunakan Persamaan 3: z inj = v 0j + z inj x i v 0j v ij n i=1 x i v ij (3) = sinyal masuk pada hidden = sinyal input = bias pada hidden = bobot pada hidden

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2803 Menghitung fungsi aktivasi Zj menggunakan binary sigmoid dengan Persamaan 4, kemudian mengirim sinyal output keseluruh unit pada unit output. Zj = f(z_inj) (4) Setiap unit output (y k, k = 1,, m) melakukan penjumlahan sinyal-sinyal input yang sudah berbobot, termasuk biasnya menggunakan Persamaan 5: y ink = w 0k + n j=1 z j w ij y ink = sinyal masuk pada output w 0k = bobot serta bias ke output z j = fungsi aktivasi lapisan tersembunyi w ij = bobot hidden (5) Menghitung fungsi aktivasi menggunakan binary sigmoid untuk menghitung sinyal output dari hidden unit dengan Persamaan 6: Yk = f(y_ink) (6) 3. Menghitung backpropagation error Setiap unit output (Y k,k=1,,m) menampung suatu pola target yang sesuai dengan pola input data training untuk menghitung kesalahan yang dihasilkan jaringan menggunakan Persamaan: δ k = (t k y k )y k (1 y k ) (7) δ k t k y k = faktor koreksi output = data training = output pelatihan Menghitung faktor perubahan bobot W jk yang akan merubah bobot W jk dengan Persamaan 8: W jk = αδ k z j (8) W jk = delta perubahan bobot output α = learning rate δ k = faktor koreksi output z j = fungsi aktivasi pada hidden Menghitung delta perubahan bias W 0k yang akan merubah bias W 0k dengan Persamaan 9: W 0k = αδ k (9) W 0k = delta perubahan bias output α = learning rate = faktor koreksi output δ k Menghitung faktor koreksi_in unit tersembunyi. δ inj = m k=1 δ k w ij (10) δ inj = faktor koreksi_in hidden unit δ k k = faktor koreksi output w ij = bobot hidden ke lapisan keluaran Menghitung faktor koreksi hidden unit. δ j = δ inj z j (1 z j ) (11) δ j δ inj z j = faktor koreksi hidden unit = faktor koreksi_in hidden unit = fungsi aktifasi hidden Menghitung koreksi bobot hidden. v jk = αδ j x j (12) v jk = koreksi bobot hidden α = learning rate δ j = faktor koreksi hidden unit = sinyak input x j Menghitung koreksi bias hidden. v 0j = αδ j (13) v 0j = koreksi bias hidden α = learning rate = faktor koreksi hidden unit δ j 4. Menghitung perubahan bobot dan bias Menghitung bobot baru input ke hidden.

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2804 v ij (baru) = v ij (lama)+ v ij (14) v ij (baru) = bobot baru input ke hidden v ij (lama) = bobot lama input ke hidden v ij = koreksi bobot hidden Menghitung bias baru input ke hidden. v 0j (baru) = v 0j (lama)+ v 0j (15) v 0j (baru) = bias baru input ke hidden v 0j (lama) = bias lama input ke hidden v 0j = koreksi bias hidden Menghitung bobot baru hidden ke output. w jk (baru) = w jk (lama)+ w jk (16) w jk (baru) = bobot baru hidden ke output w jk (lama) = bobot lama hidden ke output w jk = koreksi bobot output Menghitung bias baru hidden ke output. w 0k (baru) = w 0k (lama)+ w 0k (17) w 0k (baru) = bias baru hidden ke output w 0k (lama) = bias lama hidden ke output w 0k = koreksi bias output 5. Menghitung nilai MSE Setelah melakukan semua tahapan diatas dan mendapatkan hasil peramalan, maka akan dilakukan proses perhitungan kesalahan dari algoritma backpropagation dengan menggunakan perhitungan MSE pada Persamaan 1 5. ALGORITMA GENETIKA Algoritma genetika merupakan pencarian heuristic yang meniru proses dari seleksi alam yang pertama kali ditemukan oleh John Holland (1992). Algoritma genetika dibuat berdasarkan proses evolusi manusia yang memastikan kelangsungan hidup dari suatu generasi. Algoritma genetika dirancang dan tergabung dalam model yang dibuat untuk memilih fitur terbaik dalam meningkatkan kinerja model peramalan (Haidar & Verma, 2016) Tahapan Algoritma Genetika Secara sederhana tahapan dalam algoritma genetika adalah inisialisasi populasi awal kemudian anggota dari populasi tersebut akan melanjutkan proses evolusi. Proses evolusi ini terdiri dari reproduksi, evaluasi, dan seleksi. Setiap algoritma genetika mempunyai kriteria berhenti yang berbeda-beda yaitu, setelah generasi ke-n, tidak ada peningkatan hasil setelah beberapa waktu, dan hasil yang diinginkan telah tercapai (Haidar & Verma, 2016). 1. Inisialisasi Proses inisialisasi merupakan proses pembangkitan individu yang dilakukan secara acak sesuai dengan jumlah populasi yang ditentukan(popsize). Masing-masing individu memiliki chromosome yang berbeda-beda sesuai dengan solusi permasalahan yang akan dilakukan(mahmudy, 2015). 2. Reproduksi Proses reproduksi merupakan proses yang bertujuan untuk menghasilkan keturunan atau individu baru(offspring) dari sebuah populasi. Dalam proses reproduksi terdapat dua macam cara yaitu crossover dan mutasi. Pada penelitian ini digunakan metode one-cut point crossover dengan cara menukar gen sesuai dengan titik potong yang ditentukan dan random mutation menggunakan Persamaan 18. x i = x i + r(max i min i ) (18) x i = gen yang terpilih untuk mutasi r = nilai random -0,1sampai 0,1 max i = nilai maksimum dari individu yang terpilih untuk mutasi min i = nilai minimum dari individu yang terpilih untuk mutasi

6 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Evaluasi Proses evaluasi bertujuan untuk memperoleh nilai kebugaran(fitness) dari setiap individu termasuk keturunan dari hasil reproduksi. Menghitung nilai fitnessdengan Persamaan 19. fitness = 1 MSE (19) 4. Seleksi Proses seleksi dilakukan untuk menyaring individu dari populasi hasil evaluasi yang bertahan ke generasi selanjutnya. Salah satu metode seleksi yang digunakan adalah elitism selection. 5. Backpropagation-Algoritma genetika Kelemahan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation adalah jaringan syaraf tiruan sering terjebak pada lokal minimun dikarnakan konvergensi dini (Nawi et al., 2013).Menurut beberapa penelitian yang telah diuraikan pada kajian pustaka, algoritma genetika dapat digunakan untuk proses optimasi metode backpropagation untuk mendapatkan parameter yang optimal. Langkah-langkah penggabungan algoritma ini dijelaskan pada Gambar 2. Tidak Mulai Data Jumlah Kasus Penyakit Normalisasi Data Optimasi Algen Kriteria Terpenuhi Hentikan Optimasi Pelatihan Backpropagation Pengujian Backpropagation x Ya x Hasil Peramalan Selesai Gambar 3. Diagram Alir Perancangan Algoritma Backpropagation-Algoritma Genetika Gambar 2. Diagram Alir Algoritma Backpropagation-Algoritma genetika Proses perancangan optimasi peramalan jumlah kasus penyakit menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan algoritma genetika ditunjukkan pada Gambar 3. Langkah-langkah yang dilakukan dalam implementasi antara lain: 1. Implementasi optimasi peramalan jumlah kasus penyakit menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan Algoritma Genetika dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. 2. Output yang diperoleh berupa hasil peramalan dan MSE. Sebelum melakukan proses peramalan data akan dipersiapkan dengan mengambil data latih jumlah kasus penyakit demam typoidparatypoid dari bulan September 2015 sampai Desember 2015 yang dibagi menjadi 4 data lalu

7 Rata-rata fitness Cr Mr Rata-rata fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2806 menyusunnya sedemikian rupa seperti pada Tabel 1: Tabel 1. Representasi partikel IPSO Data x1 x2 x3 x4 x5 x6 t PENGUJIAN DAN ANALISIS 6.1. Pengujian Populasi Pengujian populasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran populasi terhadap nilai fitness yang dihasilkan pada algoritma genetika. Data yang digunakan pada pengujian ini adalah data jumlah kasus penyakit demam typoid-paratypoid pada bulan september sampai desember tahun Untuk melakukan pengujian ini dibutuhkan beberapa parameter yang ditentukan sebelumnya. Jumlah populasi yang diuji adalah kelipatan 20 dari 20 sampai dengan 200. Pengujian dilakukan dengan melakukan percobaan sebanyak adalah 5 kali dan dicari rata-rata fitness yang diperoleh. Parameter populasi yang diuji, cr dan mr yang digunakan dalam pengujian populasi didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Samaher dan Mahmudy (2015): Jumlah Generasi : Cr : 0.5 Mr : 0.5 Hasil pengujian populasi ditunjukkan pada Gambar 4. 0,0119 0,0118 0,0117 0,0116 0,0115 0,0114 0,0113 0,0112 Pengujian Populasi Nilai Parameter Gambar 4. Grafik Pengujian Populasi Berdasarkan Gambar 4, diketahui bahwa fitness terkecil didapatkan pada saat populasi sebanyak 20 dikarnakan jumlah populasi yang digunakan masih sedikit, sehingga daerah yang diekplorasi terbatas yang menyebabkan solusi yang diberikan belum optimal, sementara nilai fitness tersbesar didapat pada saat populasi sebanyak 180 karena selanjutnya pada saat populasi sebanyak 200 nilai fitness yang dihasilkan menurun, sehingga ukuran populasi yang besar tidak menentukan nilai fitness yang dihasilkan akan semakin bagus Pengujian Kombinasi cr dan mr Pengujian kombinasi cr dan mr bertujuan untuk mendapatkan kombinasi optimal dari cr dan mr untuk mencari nilai fitness terbaik. Data yang digunakan untuk pengujian ini adalah data jumlah kasus penyakit demam typoidparatypoid pada bulan september sampai desember tahun Ukuran populasi yang digunakan pada pengujian ini adalah 180 yang merupakan hasil terbaik dari pengujian populasi. Jumlah generasi yang digunakan adalah Hasil pengujian kombinasi cr dan mr ditunjukkan pada Gambar 5. Grafik Pengujian Cr dan Mr 0,0119 0,0118 0,0117 0,0116 0,0115 0,0114 Gambar 5. Grafik Pengujian Kombinasi cr dan mr Berdasarkan Gambar 5, nilai fitness terbaik didapatkan pada saat kombinasi cr dan mr berturut-turut 0,4 dan 0,6 dan nilai fitness terkecil didapatkan pada saat kombinasi cr dan mr berturut-turut 0 dan 1. Hal ini menandakan bahwa dengan kombinasi cr dan mr bertuturutturut 0,4 dan 6 dapat menghasilkan nilai fitness yang optimal Pengujian Generasi Kombinasi Cr dan Mr Pengujian generasi bertujuan untuk melihat pengaruh generasi terhadap nilai fitness yang dihasilkan pada algoritma genetika. Data yang digunakan pada pengujian ini adalah data

8 Rata-rata fitness Rata-rata fitness Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2807 jumlah kasus penyakit demam typoidparatypoid pada bulan september sampai desember tahun Ukuran populasi yang digunakan adalah 180 yang berasal dari pengujian populasi. Nilai cr dan mr yang digunakan adalah 0,4 dan 0,6. Jumlah generasi yang diuji adalah kelipatan 10 dari 10 sampai 100. Hasil pengujian generasi ditunjukkan pada Gambar.6. Grafik Pengujian Generasi 0, ,0116 0, ,0115 0, ,0114 0, ,0113 0, ,0112 0,01115 Jumlah Generasi Gambar 6. Grafik Pengujian Generasi Berdasarkan Gambar 6, diketahui bahwa jumlah generasi mempengaruhi nilai fitness yang dihasilkan. Nilai fitness terkecil didapat pada generasi ke 10, hal ini disebabkan karena jumlah generasi yang masih sedikit sehingga belum bisa mendapat hasil yang optimal karena daerah eksplorasi masih terbatas. Pada umumnya semakin banyak generasi maka nilai fitness yang dihasilkan akan semakin baik. Nilai fitness tertinggi didapat pada generasi ke Pengujian Pengaruh Jumlah Data dan Neuron Input Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah data dan neuron input(panjang data) terhadap nilai rata-rata MSE yang dihasilkan pada algoritma backpropagation. Data yang digunakan adalah data jumlah kasus penyakit demam typoid-paratypoid bulan januari sampai desember tahun Parameter training algoritma backpropagation yang digunakan adalah nilai alfa sebesar 0,1 dan jumlah iterasi sebanyak Parameter yang diuji adalah jumlah data dari 4, 8, 12, 16, 20 dan neuron input 6, 12, 18, 24. Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 7. Pengujian Pengaruh Jumlah Data dan Neuron Input Jumlah Data Gambar 7. Grafik Pengujian Pengaruh Jumlah Data dan Neuron Input Berdasarkan Gambar 7, ditunjukkan bahwa jumlah data dan neuron input mempengaruhi nilai MSE yang dihasilkan. Penggunaan data yang terlalu banyak serta neuron input yang banyak dapat meningkatkan nilai MSE yang dihasilkan. Hal ini dapat terjadi karena jarak antara data tidak membentuk pola yang baik Pengujian Pengaruh Iterasi dan Nilai Alfa Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iterasi dan nilai alfa terhadap nilai ratarata MSE yang dihasilkan pada algoritma backpropagation. Data yang digunakan pada pengujian ini adalah data jumlah kasus penyakit demam typoid-paratypoid bulan januari sampai deseber tahun Parameter training algoritma backpropagation yang digunakan adalah jumlah data sebanyak 16 dan neuron input sebanyak 6 dari hasil pengujian pengaruh jumlah data dan neuron input. Parameter yang diuji adalah iterasi dengan kelipatan 500 dari 500 sampai 300 dan alfa dengan kelipatan 0,1 dari 0,1 sampai 0,9. Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 8.

9 Jumlah Kasus Penyakit Rata-rata MSE Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2808 Grafik Hasil Pengujian Pengaruh Iterasi dan Nilai Alfa Nilai Alfa Iterasi 500 Iterasi 1000 Iterasi 1500 Iterasi 2000 Iterasi 2500 Iterasi 300 Gambar 8. Grafik Pengujian Pengaruh Iterasi dan Nilai Alfa Berdasarkan Gambar 8, ditunjukkan bahwa nilai alfa dan iterasi mempengaruhi nilai rata-rata MSE yang dihasilkan. Rata-rata MSE terbaik dihasilkan pada saat alfa=0,1 dan iterasi sebanyak Pada umumnya jika nilai alfa semakin kecil maka hasil peramalan akan mendekati hasil yang baik Analisis Hasil Pengujian Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dialukan, diketahui parameter optimal yang sudah diuji. Pada pengujian populasi, didapatkan parameter optimal yaitu 180 populasi dengan nilai fitness Pada pengujian kombinasi cr dan mr, nilai fitness terbaik didapatkan dengan kombinasi cr dan mr berturut-turut 0,4 dan 0,6 dengan nilai fitness Pada pengujian generasi, didapatkan parameter optimal yaitu 100 generasi dengan nilai fitness Pada pengujian pengaruh jumlah data dan neuron input didapatkan parameter optimal jumlah data sebanyak 16 dan 6 neuron input dengan nilai MSE Pada pengujian pengaruh iterasi dan nilai alfa, didapat parameter optimal iterasi sebanyak 1000 dan nilai afla 0,1. Agar bisa mengetahui tingkat keakuratan dari hasil peramalan jumlah kasus penyakit menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation yang dioptimasi dengan algoritma genetika dilakukan percobaan dengan menggunakan data jumlah kasus penyakit demam typoid-paratypoid dari bulan januari sampai bulan desember di tahun 2016 menggunakan parameter optimal. Kemudian dilakukan juga pengujian yang hanya menggunakan algoritma backpropagation. Didapatkan Nilai MSE sebesar 87,20 untuk algoritma backpropagation yang dioptimasi dengan algoritma genetika sedangkan 105,07 untuk algoritma backpropagation saja. Hasil peramalan ditunjukkan pada Gambar 9. Hasil Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Tahun Gambar 9. Grafik Hasil Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Tahun KESIMPULAN Bulan Data Aktual Algen-BP BP Berdasarkan hasil penelitian optimasi peramalan jumlah kasus penyakit menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan algoritma genetika dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, parameter optimal algoritma genetika adalah populasi=180, kombinasi cr dan mr berturut-turut 0,4 dan 0,6, generasi=100. Parameter training algoritma backpropagation yang potimal adalah jumlah data=16, neuron input=6, iterasi=1000, dan nilai alfa=0,1. Didapatkan tingkat akurasi dengan MSE= 87,2. 2. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, parameter algortima genetika yang digunakan berpengaruh terhadap nilai fitness yang dihasilkan, semakin banyak populasi yang ditentukan maka nilai fitness yang dihasilkan cenderung naik karena jika populasi yang ditentukan sedikit maka daerah

10 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2809 ekplorasinya terbatas, kombinasi cr dan mr berturut-turut 0,4 dan 0,6 menghasilkan nilai fitness terbaik, semakin besar generasi yang ditentukan maka nilai fitness yang dihasilkan semakin baik. Parameter algoritma backpropagation yang digunakan juga berpengaruh terhadap nilai MSE yang dihasilkan, jumlah data dan neuron input yang banyak menghasilkan nilai MSE yang buruk, hal ini dapat terjadi karena jarak antar data tidak membentuk pola yang baik. Semakin kecil nilai alfa yang digunakan dan iterasi yang tidak terlalu besar dapat memperoleh nilai MSE yang baik. Dalam penelitian optimasi peramalan jumlah kasus penyakit menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation dengan agoritma genetika ini masih memiliki kekurangan, diharapkan kekurangan ini dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. Saran yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Mencari data untuk peramalan dengan pola yang baik sehingga dapat meningkatkan hasil peramalan secara optimal. 2. Menggunakan metode optimasi lain selain algoritma genetika seperti Particle Swarm Optimization(PSO) maupun metode optimasi lainnya. 8. DAFTAR PUSTAKA Fausett, Laurene V., Fundamentals of Neural Networks: Architectures, Algorithms, and Applications. Prentice- Hall. Giantara, Rangga Pengenalan Pola Kelas Benang Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation. S1. Universitas Diponegoro. Hagan, Martin T., et al, Neural Network Design. Boston: PWS Publishing Company. Haidar, A. & Verma, B., A Genetic Algorithm based Feature Selection Approach for Rainfall Forecasting in Sugarcane Areas IEEE Symposium Series on Computational Intellegence (SSCI), pp Haviluddin & Alfred R., A Genetic-Based Backpropagation Neural Network for Forecasting in Time-Series Data International Conference on Science in Information Technology (ICSITech), pp Holland, J. H., Adaptation in Natural and Artificial Systems: An Introductory Analysis With Applications to Biology, Control, and Artificial Intellegence. Cambridge, MA, USA: MIT Press. Kemenkes RI, ISSN X: Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan edisi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Kosasi, Sandy, Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Nilai Ujian Sekolah. Jurnal Teknologi, pp Mahmudy, W. F Dasar-dasar Algoritma Evolusi. Malang: Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya. Nawi, N.M., Khan, A., Rehman, M, Z., A New Backpropagation Neural Network Optimized with Cuckoo Search Algorithm. Computational Science and Its Applications-ICCSA, volume 7971, pp Samaher & Mahmudy, W.Y., Penerapan Algoritma Genetika Untuk Memaksimalkan Laba Produksi Jilbab. Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology, volume 02, pp Sinaga, S.Anti, Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Bayi dan Balita Tahun Untuk Peramalan Pada Tahun Di Kota Medan. S1. Universitas Sumatra Utara. Soerjono, S., Manajemen Apoteker. Airlangga University Press. Surabaya.

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 341-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 2, Juni 2016, hlm. 83-87 PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG Daneswara

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam bab ini diasumsikan sebagai data perkiraan harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. Dengan demikian dapat disusun model Fuzzy

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN PERMINTAAN BARANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 3, September 2016, hlm. 169-173 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN BATASAN FUNGSI KENGGOTAAN FUZZY TSUKAMOTO PADA KASUS PERAMALAN

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural Network Dengan Algoritme Genetika

Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural Network Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2317-2322 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk Memprediksi Harga Saham Esok Hari (T+1)

Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk Memprediksi Harga Saham Esok Hari (T+1) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 58-96X Vol., No. 6, Juni 08, hlm. 30-308 http://j-ptiik.ub.ac.id Pelatihan Multi-Layer Neural Network Menggunakan Algoritma Genetika untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA

STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA (Agustinus N., et al. STUDI ANALISA PELATIHAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN DAN TANPA ALGORITMA GENETIKA Agustinus Noertjahyana

Lebih terperinci

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM.

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit

Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Jaringan Syaraf Tiruan dengan Pembelajaran Algoritma Genetika dan Diversitas untuk Deteksi Kelas Penyakit Abidatul Izzah 1), Ratih Kartika Dewi 2) 1)2) Jurusan Teknik Informatika ITS Surabaya Jl. Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation dan Algoritma Genetika

Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation dan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1443-1450 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Jurnal POROS TEKNIK, Volume 5, No. 1, Juni 2013 : 18-23 PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol 4, No2, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) A-31 Perbandingan Performansi Metode Peramalan Fuzzy Time Series yang Dimodifikasi dan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Studi

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation 1 Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Reza Subintara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA OPTIMASI PERSEDIAAN BAJU MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA andra Aditya 1), Wayan Firdaus Mahmudy 2) 1) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Malang Jl. Veteran, Malang 65145, Indonesia

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-222

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: A-222 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 A-222 Implementasi Algoritma Genetika pada Struktur Backpropagation Neural Network untuk Klasifikasi Kanker Payudara Adam Mizza Zamani, Bilqis Amaliah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Literatur Algoritma genetik merupakan salah satu algoritma yang biasanya digunakan dalam optimalisasi data. Namun penggunaan algoritma genetik dalam melakukan peramalan

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Digunakan untuk meminimalkan error pada output yang dihasilkan oleh jaringan. Menggunakan jaringan multilayer. Arsitektur Jaringan Proses belajar & Pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika

Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun Pratama Menggunakan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2, Februari 2017, hlm. 80-84 http://j-ptiik.ub.ac.id Optimasi Pemilihan Pekerja Bangunan Proyek Pada PT. Citra Anggun

Lebih terperinci

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES

WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 4, No. 2, November 2007, 53 64 WAVELET -JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI DATA TIME SERIES Daryono Budi Utomo Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) BACK PROPAGATION NETWORK (BPN) Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah meminimalkan error pada output

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika BAB III. METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Teknik informatika yang memiliki andil yang cukup besar dalam berbagai kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika merupakan hal yang menarik

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang) Hadi Syahputra Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: hadisyahputra@upiyptk.ac.id

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Journal of Environmental Engineering & Sustainable Technology Vol. 02 No. 01, July 2015, Pages 06-11 JEEST http://jeest.ub.ac.id PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMAKSIMALKAN LABA PRODUKSI JILBAB Samaher

Lebih terperinci

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Dewi Erla Mahmudah 1, Ratna Dwi Christyanti 2, Moh. Khoridatul Huda 3,

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION ANALISA NILAI UJIAN MASUK STT WASTUKANCANA BERDASARKAN NILAI UJIAN NASIONAL MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Program Studi Teknik Informatika STT Wastukancana Jl. Raya Cikopak No.53, Sadang, Purwakarta

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA Julpan 1 *, Erna Budhiarti Nababan 1 & Muhammad Zarlis 1 1 Program S2 Teknik Informatika

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Volume : 3, Nomor:, Februari 206 ISSN : 2407-389X PERANCANGAN APLIKASI MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT MATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Fahmi Hasobaran Dalimunthe

Lebih terperinci

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri

Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika Pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Stasiun Besar Kediri Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 11, November 2018, hlm. 4371-4376 http://j-ptiik.ub.ac.id Penjadwalan Dinas Pegawai Menggunakan Algoritma Genetika

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ANALISIS LEARNING RATES PADA ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES

ANALISIS LEARNING RATES PADA ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES ANALISIS LEARNING RATES PADA ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES Thomas Brian Universitas Trunojoyo Madura Bangkalan, Indonesia thomasbrian2112@yahoo.com Abstrak Salah satu algoritma

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BEBERAPA FUNGSI PELATIHAN BACKPROPAGATION (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Tabing Padang, Tahun 2001-2012) Cici Oktaviani, Afdal

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Multilayer Perceptron (Joni Riadi dan Nurmahaludin) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA Joni Riadi (1) dan Nurmahaludin

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION Restiana Putri Abstract - On a government agencies Badan Keluarga Berencana

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika 1 Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika Annisti Nurul Fajriyah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika IJCCS, Vol.9, No.1, January 2015, pp. 77~88 ISSN: 1978-1520 77 Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika Christian Dwi Suhendra*

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE oleh BETA VITAYANTI M0110012 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Bilqis Amaliah 1, Amethis Oktaorora 2 1,2 Teknik Informatika, FTIf - ITS,Surabaya

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION JURNAL MANUTECH 43 IDENTIFIKASI POLA IRIS MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION Yoan Elviralita 1, Asrul Hidayat 2 1 Program Studi Teknik Mekatronika-Politeknik Bosowa 2 Program Studi Perawatan dan Perbaikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK JARINGAN SARAF BUATAN UNTUK MERAMALKAN NILAI KESEHATAN SENTRAL TELEPON DI SUATU SENTRAL TELEPON DESIGN OF ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SOFTWARE FOR PREDICTING THE

Lebih terperinci

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP) PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP) Apriliyah, Wayan Firdaus Mahmudy, Agus Wahyu Widodo Program Studi Ilmu Komputer Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2 PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2 1,2 Prodi S1 Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom 1 ritaris@telkomuniversity.ac.id,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi. ABSTRAK Prediksi harga emas merupakan masalah yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan perdagangan dalam pertambangan. Prediksi yang akurat untuk pertambangan dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK Naskah Publikasi disusun oleh Zul Chaedir 05.11.0999 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Seminar Nasional Informatika 0 ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian, Purwa Hasan Putra Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Mengunakan Particle Swarm Optimization

Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Mengunakan Particle Swarm Optimization IJCCS, Vol.8, No.1, January 2014, pp. 25~36 ISSN: 1978-1520 25 Optimasi Bobot Jaringan Syaraf Tiruan Mengunakan Particle Swarm Optimization Harry Ganda Nugraha* 1 dan Azhari SN 2 1 Mahasiswa Program Pascasarjana

Lebih terperinci

Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network Untuk Deteksi Dini Jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder

Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network Untuk Deteksi Dini Jenis Attention Deficit Hyperactivity Disorder Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 688-694 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Genetic Algorithm Dan Artificial Neural Network

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI HARGA SAHAM MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Siti Amiroch Universitas Islam Darul Ulum Lamongan, amirast_117@yahoo.com Abstract. In the stock market, stock price prediction is

Lebih terperinci

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Scientific Journal of Informatics Vol 3, No 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journalunnesacid/nju/indexphp/sji e-issn 2460-0040 Prediksi Nilai Tukar Petani Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN IMPROVED BACKPROPAGATION

ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN IMPROVED BACKPROPAGATION ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN IMPROVED BACKPROPAGATION Rocky Yefrenes Dillak Abstrak : Estimasi biaya perangkat lunak merupakan bagian tak terpisahkan dari pengembangan perangkat lunak. Mengabaikan

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Pegawai atau karyawan merupakan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP)

Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) JTRISTE, Vol.1, No.2, Oktober 2014, pp. 50~57 ISSN: 2355-3677 Aplikasi Algoritma Genetika Untuk Menyelesaikan Travelling Salesman Problem (TSP) STMIK Handayani Makassar najirah_stmikh@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION JIMT Vol. 4 No. Juni 207 (Hal 47-55) ISSN : 2450 766X PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION J.R. Mustakim, R. Ratianingsih 2 dan D. Lusiyanti 3,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

PREDIKSI PENGGUNAAN BANDWIDTH PENS_ITS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENGGUNAAN BANDWIDTH PENS_ITS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION PREDIKSI PENGGUNAAN BANDWIDTH PENS_ITS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION Imam Shabri, Mike Yuliana, Zaqiatud Darojah Jurusan Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PERMASALAHAN OPTIMASI DISTRIBUSI BARANG DUA TAHAP Riska Sulistiyorini ), Wayan Firdaus Mahmudy ), Program Studi Teknik Informatika Program Teknologi Informasi dan Ilmu

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Jurnal POROS TEKNIK, Volume 6, No. 2, Desember 2014 : 55-10 PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK Nurmahaludin (1) (1) Staff Pengajar Jurusan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Vol.6 No. 2, Desember 217 : 8-91 PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PREDIKSI PENJUALAN JAMUR MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKROPAGATION Yuyun Dwi Lestari Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan E-mail : yuyun.dl@gmail.com

Lebih terperinci

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK

SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK LUTHFI HIDAYATI PROGRAM STUDI S-1 MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semua negara mempunyai mata uang sebagai alat tukar. Pertukaran uang dengan barang yang terjadi disetiap negara tidak akan menimbulkan masalah mengingat nilai uang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JARINGAN SARAF SECARA BIOLOGIS Jaringan saraf adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak

Lebih terperinci

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh Sudharmadi Bayu Jati Wibowo

Lebih terperinci

Peramalan Produksi Gula Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Pada PG Candi Baru Sidoarjo

Peramalan Produksi Gula Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Pada PG Candi Baru Sidoarjo Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm. 1683-1689 http://j-ptiik.ub.ac.id Peramalan Produksi Gula Menggunakan Metode Jaringan Syaraf

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci