BAB IV PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DENGAN UANG DI JORONG V SUNGAI JARIANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DENGAN UANG DI JORONG V SUNGAI JARIANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM"

Transkripsi

1 BAB IV PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DENGAN UANG DI JORONG V SUNGAI JARIANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM 1. Pelaksanaan Zakat Fitrah di Jorong V Sungai Jariang Ulama adalah pemuka agama atau pemimpin agama yang bertugas untuk mengayomi, membina dan membimbing umat Islam baik dalam masalah-masalah agama maupun masalah sehari hari yang diperlukan baik dari sisi keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Dimana ulama di Jorong V Sungai Jaring membimbing umatnya tidak sesuai dalam membimbingnya dari segi keagamaannya, seperti dalam ibadahnya yaitu zakat fitrah, dalam pemberian zakat fitrah yang dilakukan oleh masyarakat dan yang dibina oleh ulama yaitu boleh dalam membayarkan zakat fitrah dengan uang. Zakat fitrah dengan uang ini merupakan zakat yang dilakukan setiap bulan ramadhan akan habis dan waktunya sebelum ramadhan akan habis yang dilakukan masyarakat. Sebelum zakat fitrah ini dilaksanakan akan dibentuk panitia zakat fitrah dalam suatu musyawarah yang dilakukan oleh pengurus mesjid dan ulama setempat. Setelah panitia terbentuk maka akan diumumkan kepada masyarakat mengenai ukuran zakat fitrah yang akan dibayarkan dalam melaksanakan pembayaran zakat fitrah tersebut. Pengumuman tersebut juga bertujuan untuk agar masyarakat mengetahui berapa ukuran zakat fitrah yang akan dibayarkan dan juga waktu akan pembayaran zakat fitrah. Dalam hal ini panitia zakat fitrah memberikan ukuran zakat fitrah 3,1 liter/orang bahan makanan pokok dan adapun berasnya harga nya maka pembayaran zakat fitrahnya seharga per orang, dan kalau beras nya harga maka zakat fitrah yang dibayarkan senilai per orang, dan berasnya harga maka zakat fitrah yang dibayarkan senilai per orang, 73

2 74 sedangkan beras solok lain juga harga nya yang mana harga nya senilai per orang. 2. Bentuk-bentuk Pemberian Zakat Fitrah di Jorong V Sungai Jaring Masyarakat di Jorong V Sungai Jariang menyerahkan zakat fitrah dengan beras, disamping itu ada juga yang menyerahkan dalam bentuk uang. Penyaluran zakat fitrah yang dilaksanakan oleh masyarakat Jorong V Sungai Jariang berupa beras sebanyak 3,1 liter/orang atau dengan uang yang jumlahnya sama dengan harga beras 3,1 liter/orang beras. Waktu pembayaran zakat fitrah Di Jorong V Sungai Jariang adalah seminggu sebelum datangnya Hari Raya Idul Fitri dan berakhirnya pembayaran zakat fitrah sebelum dimulainya Shalat Hari Raya Idul Fitri. Di Jorong V Sungai Jariang, pada umumnya masyarakat membayarkan zakat fitrah dengan uang. Pembayaran zakat fitrah dengan uang yang dilakukan oleh masyarakat Jorong V Sungai Jariang, dengan cara menyerahkan zakat fitrah kepada panitia zakat fitrah atau pengurus mesjid yang ditunjuk sebagai pengumpulan zakat fitrah dan ada juga menyerahkan kepada masyarakat yang dianggap tidak mampu. Dengan kata lain, zakat tersebut langsung diterima oleh masyarakat yang dianggap tidak mampu tersebut, tanpa perantara amil zakat atau panitia zakat yang ada di Jorong tersebut. Mereka membayar zakat fitrah kepada masyarakat yang dianggap tidak mampu tanpa sepengetahuan dari amil zakat. Masyarakat Jorong V Sungai Jariang pada umumnya menyerahkan zakat fitrah dengan uang dan hanya sedikit yang menyerahkan zakat fitrah dengan beras. Seperti yang diungkapkan oleh ibu asni, saya membayar zakat fitrah selalu dengan uang, tapi kadang-kadang ada juga saya dengan beras, apabila saya mempunyai beras (Asni 2016). Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu bone: kalau saya membayarkan zakat fitrah yang diserahkan baik kepada panitia zakat maupun kepada

3 75 masyarakat yang tidak mampu saya membayarkannya dengan uang, dan jarang sekali saya membayarkan dengan beras. Karena dengan uang lebih bermanfaat bagi mustahik dan juga lebih mudah (Boneh 2016). Dalam membayar zakat, ibu rani selalu memberikan zakat fitrah dalam bentuk uang. Ia mengatakan bahwa membayar zakat fitrah dengan uang lebih mudah, praktis, dan bermanfaat bagi mustahik zakat. Saya menyerahkan zakat fitrah kadang-kadang melalui panitia zakat dan ada juga langsung kepada orang-orang yang termasuk golongan miskin (Rani 2016). Masyarakat lain yang juga menyerahkan zakat fitrah secara langsung dalam bentuk uang adalah ibu wati. Ibu wati mengatakan kalau ia selalu membayar zakat fitrah dengan uang karena mustahik zakat bisa mencukupi kebutuhannya dan mereka tidak hanya makan saja. Mereka membutuhkan kebutuhan lainnya seperti pakaian dan lain-lain. Menurut ibu wati zakat fitrah tidak harus dengan makanan pokok saja dan juga bisa dalam bentuk uang (Wati 2016). Hal yang sama juga dilakukan oleh ibu tinik, ia juga memberikan zakat fitrah berupa uang setiap bulan Ramadhan. Ia mengatakan kalau dengan uang lebih bermanfaat dan dapat dibutuhkan oleh mustahik (Tinik 2016). Di kalangan masyarakat Jorong V Sungai Jariang terdapat perbedaan pendapat tentang hukum memberikan zakat fitrah dengan uang. Menurut bapak parpatiah selaku imam di Jorong V Sungai jariang, tidak masalah memberikan zakat fitrah dengan uang karena dengan uang lebih bermanfaat bagi mustahik. Kalau dilihat juga perkembangan zaman sekarang ini sudah modern, mereka lebih membutuhkan uang daripada makanan pokok (Parpatiah 2016). Tetapi alangkah lebih baik membayar zakat fitrah dengan beras (makanan pokok) daripada uang. Karena pada zaman Rasulullah SAW mereka membayar zakat fitrah dengan makanan pokok atau beras di tempat kita. Padahal pada masa itu sudah ada juga

4 76 uang atau dirham, akan tetapi mereka membayarnya dengan makanan pokok karena mereka mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan mereka tidak mau melanggar yang telah ditetapkan tersebut. Mengenai pelaksanaan zakat fitrah ini masyarakat akan membayar zakat fitrah dalam dua bentuk: 2.1 Dalam bentuk beras (bahan makanan pokok) Zakat fitrah dengan beras atau bahan makanan pokok yang membayarnya tidak mencapai 50% yaitu 30 kepala keluarga yang mana dapat dilihat oleh salah satu masyarakat yang memberikan zakat fitrah dengan beras yang di ungkapkan oleh ibu er mengatakan bahwa saya membayar zakat fitrah dengan beras, karena saya tahu tentang keagamaan. Maka saya membayarnya dengan beras, dimana pada masa Rasulullah SAW pun membayarnya dengan makanan pokok (Er 2016) Bapak bujang juga mengatakan bahwa zakat fitrah yang diberikan tanda telah melaksanakan puasa ramadhan dan merupakan makanan yang dimakan kembali di akhirat nanti (Bujang 2016). Dan begitu juga yang dikatakan oleh bapak syaifullah bahwa zakat itu adalah zakat sebagai bukti telah melaksanakan puasa satu bulan penuh dan juga zakat fitrah itu merupakan sebagai penyempurna Ibadah puasa dan merupakan sesuatu yang akan dimakan kembali di akhirat nanti (Syaifullah 2016). Adapun ulama juga mengatakan bahwa zakat fitrah itu merupakan zakat yang wajib dibayarkan oleh setiap muslim. Yang mana zakat ini mempunyai dua bentuk yaitu zakat fitrah dengan beras atau bahan makanan pokok dan juga dengan uang.alasan kami boleh membayar zakat fitrah dengan beras dan uang, apabila muzakki tidak mempunyai uang maka boleh membayar zakat fitrah dengan beras atau bahan makanan pokok dan juga sebaliknya.akan tetapi dilihat dalam perkembangan zaman sekarang ini banyak yang membutuhkan

5 77 uang ketimbang bahan makanan pokok.karena masyarakat sudah banyak juga yang mempunyai sawah atau bertani (Zuharman 2016). 2.2 Dalam bentuk uang Zakat fitrah dengan uang ini hampir mencapai 100% yang membayarnya, karena ulama menganggap bahwa membayar zakat fitrah dengan uang lebih mudah, praktis dan bermanfaat. Alasan mereka bahwa di antara tujuan diwajibkannya zakat fitrah ialah guna memenuhi kebutuhan fakir miskin, padahal mereka bukan hanya butuh makanan.tetapi juga butuh yang lainnya apalagi di daerah-daerah yang tingkat kemiskinannya tidak terlalu parah, sehingga untuk kebutuhan makanan, mereka dapat memenuhinya sendiri.dengan demikian kurang bermakna bila kita memberi mereka bahan makanan. Mengingat hakikat zakat fitrah adalah untuk membahagiakan fakir miskin agar dapat bersama-sama dengan si kaya berlebaran, sementara kebutuhan lebaran bukan hanya beras.jika dibayarkan dengan uang lebih leluasa (multifungsi) digunakan, misalnya untuk membeli pakaian dan perlengkapan ibadah.bahkan, ada yang menggunakan untuk transportasi dalam bersilaturrahmi. Menjual beras untuk mendapatkan uang bukanlah persoalan mudah, apalagi kalau kualitas beras yang diterima tergolong rendah, ditambah lagi waktu yang mendesak, susah menjualnya. Kalaupun ada yang membeli, tentu harganya lebih murah dibandingkan dengan harga normal.mengharapkan uang dari sedekah belum tentu dapat karena orang yang bersadaqah sangatlah terbatas jumlahnya. Proses pelaksanaan zakat fitrah dengan uang lebih praktis, baik dari segi pembayaran, penerimaan, maupun pendistribusiannya. Lebih ringan dibawa dan tidak memakan banyak tempat untuk penyimpanannya.uang juga lebih mudah didistribusikan bahkan untuk jarak jauh (kasus bila ada daerah kaya yang ingin

6 78 mendistribusikan ke daerah miskin).bandingkan dengan beras, pendistribusiannya membutuhkan lebih banyak tenaga. Oleh karena itu, alangkah bijaksananya bila panitia zakat fitrah (Amil) memberi kebebasan kepada masyarakat sesuai keyakinan masing-masing.dengan demikian, ada masyarakat yang membayar zakat fitrah dengan beras dan ada pula yang membayar dengan uang. Masyarakat yang membayarkan zakat fitrah dengan uang, masyarakat hanya mengikuti saja apa yang telah disampaikan atau diumumkan oleh panitia zakat fitrah tersebut. Sehingga mereka hanya membayar zakat fitrah dengan uang teersebut.masyarakat tidak tahu bagaimana hukum membayar zakat fitrah dengan uang tersebut dan masyarakat hanya tahu membayarnya saja, karena zakat itu wajib. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat setempat yaitu: Ibu erni mengatakan bahwa saya membayar zakat fitrah hanya mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh panitia zakat fitrah, karena saya tidak tahu dengan ilmu agama sehingga saya hanya mengikuti saja.saya membayar zakat fitrah kadang-kadang ada dengan beras dan ada juga dengan uang.saya membayar zakat fitrah dengan beras ketika saya ada punya beras, kalau saya tidak mempunyai beras maka saya membayar zakat fitrahnya dengan uang, dengan uang ini juga sudah ditetapkan oleh panitia zakat fitrah dan juga dibolehkan (Erni 2016). Ibu witri juga mengatakan bahwa zakat fitrah dengan uang lebih mudah, praktis dan bermanfaat.mereka yang menerima zakat fitrah dengan uang tersebut lebih banyak berfungsi dan bisa digunakan untuk membeli pakaian, dan perlengkapan lainnya (Witri 2016). Begitu juga dengan yang dikatakan oleh bapak nedi bahwa dalam pembayaran zakat fitrah denga uang, apabila dikaji-kaji sah

7 79 tidak sahnya dalam pembayaran zakat fitrah dengan uang.akan tetapi sekarang sudah zaman modern bukan masa dahulu kala juga, lebih baik di zaman sekarang ini membayar zakat fitrah dengan uang ini dari pada dengan beras ditempat saya berada.karena sekarang ini lebih banyak orang yang membutuhkan uang dari pada beras. Kalau banyak orang yang membayarnya dengan beras, bagaimana mereka akan membeli kebutuhan yang lainnya. Sehingga saya lebih dominan membayar zakat fitrah dengan uang yang dijelaskan oleh imam abu hanifah dibandingkan dengan beras atau makanan pokok yang dijelaskan oleh Imam Syafi i.karena kita mengikuti perkembangan zaman (Nedi 2016). Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa ulama menganggap mudah dan praktis, dan bermanfaat saja, tidak melihat akan membawa dampak negatif dan sangat merugikan muzakki ataupun mustahik. Sehingga masyarakat hanya mengikuti apa yang telah ditetapkan ulama dan pengurus mesjid dalam pembayaran zakat fitrah tersebut. Mengeluarkan zakat fitrah dengan uang memang terdapat maslahah yaitu adanya manfaat dan kemudahan.akan tetapi ada mudharat yang ditimbulkan yaitu naik turunnya harga nilai dari uang tunai tersebut dan sangat merugikan bagi mustahik dan muzakki.berdasarkan hal ini menghindari madzarat mafsadah tentu lebih diuamakan dari pada mengambil manfaat. Semuanya yang dibuat manusia dapat menjawab segala keinginan yang dibutuhkan namun di lain sisi memberikan suatu pekerjaan yang harus dibenahi atau dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, membayar zakat fitrah dengan uang berarti menyelisihi ajaran Allah dan Rasul-Nya sebagaimana telah diketahui

8 80 bersama, menunaikan ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya adalah ibadah yang tertolak. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membayar Zakat Fitrah dengan Uang 3.1 Tingkat Kepercayan Masyarakat di Jorong V Sungai Jaring memang mengerti dan paham dalam pelaksanaan dan tata cara pelaksanaan zakat. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masyarakat di Jorong tersebut hanya mengikuti apa yang diperintahkan oleh ulama di kampung tersebut. Sehingga mereka dalam menentukan bentuk pembayaran zakat fitrah membagi menjadi dua bentuk yaitu berupa beras dan uang. Kepercayaan yang mereka ikuti yaitu ulama Syafi i, padahal Syafi i tidak membolehkan zakat fitrah dengan uang. Karena setiap harga beras akan berbeda-beda nilainya. Berikut hasil wawancara dengan bapak Dasri kami hanyo menuruti ketentuan mambayia zakat fitrah apo yang lah ditantuan oleh ulama di kampung tersebut dan mentaati peraturan yang alah diperintahkan oleh ulama tersebut, lagian pulo kami banyak pulo nan menghasilkan pitih, jadi kami labiah ancak mambayia jo pitih lai daripado bareh ndak payah-payah lo kami mancari bareh dulu do dan pitih tu pulo dapek lo bamanfaat untuak si penerima zakat tu(dasri 2016). Maksud yang disampaikan bapak dasri diatas adalah bahwa masyarakat dikampung mereka hanyalah mengikuti yang diperintahkan oleh ulama dikampung tersebut, dan masyarakat juga banyak yang mnghasilkan uang dari pada beras, jadi tidak susah juga mencari beras dulu dan uang pun juga dapat bermanfaat bagi si penerima zakat.

9 Faktor Ekonomi Kondisi ekonomi di Jorong V Sungai Jariang sebagian hidup dalam lapangan pertanian selain itu mayoritas masyarakat jorong V sungai jariang juga bekerja sebagai wiraswata, pegawai negeri sipil, buruh dan Pedagang.Masyarakat di jorong tersebut banyak menghasilkan uang daripada makanan pokok atau beras.oleh sebab itu masyarakat lebih dominan membayar zakat fitrah dengan uang. Berikut hasil wawancara dengan bapak Kusnandar: kami membolehkan membayar zakat fitrah jo pitih ko, supayo mudah, praktis, dan bermanfaat pulo untuk urang yang manarimo zakat tu. Apolagi ekonomi urang disiko labiah banyak menghasilkan pitih (Kusnandar 2016). Maksudnya mereka membolehkan membayar zakat fitrah dengan uang, agar mudah, praktis, dan bermanfaat bagi si penerima zakat fitrah. Apalagi ekonomi di Jorong tersebut lebih banyak yang menghasilkan uang. 3.3 Kurangnya pengetahuan Rata-rata masyarakat itu pemikirannya masih mengikuti tradisi turun menurun sehingga sangat sulit merubah pola pikir masyarakat, hal ini terlihat dari kebiasaan yang masih tetap dipraktekkan tanpa memperhatikan bagaimana seharusnya menurut hukum Islam. Agama yang merupakan salah satu jalan petunjuk yang akan mengarahkan manusia ke jalan yang lebih baik, sehingga dapat hidup dengan syari at Islam. Dan beberapa keterangan yang diperoleh dari masyarakat yang bernama nazir mengatakan bahwa masih banyak dari masyarakat itu yang tidak tamat SD, dan bahkan masih ada yang belum bisa membaca. Dan dia juga mengatakan bahwa mereka jarang sekali mengikuti pengajian atau wirid yang menjelaskan tentang muamalah sehingga kurang mengetahui bagaimana praktek zakat fitrah yang dibolehkan dalam ajaran Islam dan mana praktek zakat

10 82 fitrah yang dilarang oleh agamaislam. Masyarakat melakukan praktek muamalah dengan jalan sendiri tanpa adanya aturan yang menuntun yang penting bagi mereka adalah bisa bertahan hidup. Sedangkan nilai-nilai agama dalam setiap sendi kehidupan masyarakat kurang teraplikasikan. Berikut hasil wawancara dengan bapak Nazir kami hanya sekedar tahu dengan ulama apa yang kami ikuti, akan tetapi kami tidak tahu dalam bentuk pembayaran zakat fitrah yang di lakukan oleh mazhab tersebut (Nazir 2016). Selain itu ada juga bapak Alif mengatakan bahwa ia tidak pernah membayar zakat fitrah dengan beras dan ia pun juga tidak mengetahui bahwa membayar zakat fitrah dengan uang ini tidak boleh atau belum dijelaskan dengan sahih dalam Al-Quran dan hadist Nabi SAW (Alif 2016). Begitu juga hal yang sama dikatakan oleh bapak dedi bahwa ia hanya mengikuti apa yang telah diperintahkan oleh ulama di Jorong tersebut, yang ia tahu selama ini membayar zakat fitrah dengan uang ini boleh dilakukan dan juga dapat memudahkan mustahiq zakat, uang pun dapat juga digunakan bagi mereka (Dedi 2016). 3.4 Faktor pengalaman Pengalaman merupakan suatu hal yang sangat penting di tengah masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tanpa pengalaman maka suatu masyarakat akan lambat perkembangannya. Bahkan bisa mengalami kemunduran. Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya di masa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaan. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.

11 83 Berikut hasil wawancara dengan bapak abu zakir saya rasa di tengah-tengah masyarakat sekarang ini dalam membayar zakat fitrah boleh dengan uang, karena uang dapat di simpan tahan lama dan merupakan kebutuhan yang dapat dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri (abu zakir 2016). 4. Respon Ulama terhadap Praktek Pembayaran Zakat Fitrah dengan Uang Dikalangan masyarakat sekarang ini pada saat pembayaran zakat fitrah di akhir ramadhan, banyak yang membayar dengan uang dengan harga beras yang mereka makan sehari-hari. Hal ini di dukung oleh beberapa pihak yang mengeluarkan fatwa yang demikian. Namun sebagian kalangan tetap mempertahankan zakat fitrah dengan beras. Pada mulanya di Jorong V Sungai Jariang ini beras (kebutuhan pokok) waktu itu sangat susah. Jadi, terpikirlah oleh kami (ulama) untuk menentukan pembayaran zakat fitrah dengan uang dan kami diskusikan dengan cara berkelompok. Kemudian ulama lainnya menyetujui untuk melakukan pembayaran zakat fitrah dengan uang,dengan alasan bahwa dapat bermanfaat bagi si penerima zakat (mustahiq) dan juga dapat memudahkan si pemberi zakat (muzakki) dalam pembayaran zakat fitrah (ismail, 2016) Sampai saat sekarang ini masyarakat masih melakukan pembayaran zakat fitrah dengan uang tersebut. Karena masyarakat itu lebih banyak menghasilkan uang dari pada beras (kebutuhan pokok) dan itu pun sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat di Jorong tersebut. Demikian dijelaskan oleh bapak syaf mengatakan bahwa menurut bapak karena kondisi masyarakat di Jorong V Sungai Jariang tersebut banyak yang bekerja sebagai wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil, buruh, dan pedagang yang penghasilan mereka berupa uang, sehingga mereka membayar zakat fitrah dengan uang yang mereka dapatkan tanpa harus

12 84 menukarnya terlebih dahulu dan itu pun sudah menjadi kebiasaan (syaf 2016). Kebiasaan bukanlah menjadi sumber hukum agama, akan tetapi kebiasaan itu bersumber dari tingkah laku manusia sehari-hari yaitu secara garis tingkah laku yang tetap dilakukan secara berulang-ulang dalam masyarakat dan tidak dapat dijadikan pedoman agama, karena kebiasaan itu bersumber dari akal (logika) manusia. Selain itu ada juga bapak mudo mengatakan bahwa dalam pmbayaran zakat fitrah dengan uang, ia membolehkan karena si penerima zakat zakat fitrah lebih membutuhkan uang untuk mencukupi kebutuhan mereka sewaktu hari raya dari pada beras (mudo 2016). Masyarakat lebih membutuhkan uang diwaktu hari raya itu, mereka untuk membeli pakaian dan untuk membuat kue hari raya. Ajaran-ajaran agama atau kepercayaan yang pengikut-pengikutnya ditaati dan dianggap sebagai perintah tuhan. Orang yang taat pada agamanya tidak mudah berbuat sesuatu dan melanggar larangan agama dan kepercayaannya. Mengenai ulama atau tokoh masyarakat yang ada di jorong v sungai jariang mereka tidak menegur atau melarang tradisi (kebiasaan) masyarakat tersebut karena mereka beranggapan selama mereka lakukan itu tidak bertentangan atau menghalalkan yang haram, dan mengerjakan yang dilarang allah maka perbuatan itu boleh-boleh saja, termasuk zakat fitrah dengan uang, mereka merasa bahwa membayar zakat fitrah itu sah saja.. 5. Profesi Mempengaruhi Cara Bayar Zakat Fitrah dengan Uang di Jorong V Sungai Jariang Kenagarian Lubuk Basung Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam Seiring perkembangan zaman banyak faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam masyarakat diantaranya, faktor genetik (endogen) merupakan keturunan konsepsi atau modal untuk kelanjutan

13 85 perkembangan perilaku makhluk hidup itu. Didalamnya terdapat ras yang mana setiap ras didunia memiliki perilaku yang spesifik, saling berbeda satu dengan yang lainnya. Adanya sifat kepribadian didalam faktor genetik (endogen), yang berarti perilaku individu adalah manifestasi dari kepribadian yang dimilikinya sebagai perpaduan antar faktor genetik dan lingkungan. Selanjutnya faktor di luar individu (eksogen) diantaranya faktor lingkungan, pendidikan, agama, kebudayaan dan sosial ekonomi. Seperti itulah yang terjadi fenomena di Jorong V Sungai Jariang, yang melatarbelakanginya adalah tentang social ekonomi. Social ekonomi dilingkungan social dapat menyangkut social budaya dan social ekonomi. Khusus menyangkut lingkungan ekonomi contohnya saja keluarga yang status ekonominya berkecukupan akan mampu menyediakan segala fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya keluarga yang sosial ekonominya rendah akan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Zakat fitrah di Jorong V Sungai Jariang masyarakat melakukan pembayaran zakat fitrah dengan cara, memberikan uang kepada yang berhak menerimanya. Cara yang dilakukan seperti itu lebih efektif ketimbang dengan cara beras ditukar dengan beras, disebabkan masyarakat lebih mementingkan uang. Masyarakat di Jorong V Sungai Jariang dapat dikatakan dalam ilmu pengetahuan agamanya bersifat umum lebih mengetahui tentang agama. Hal ini dibuktikan dari perbuatannya dalam menggunakan pembayaran zakat fitrah dengan uang tersebut. Sebagian masyarakat yang tidak mengetahui bahwa membayar zakat fitrah dengan uang ini belum ada ketentuan yang sah dalam agama tetapi tetap saja dilakukannya. Demi untuk kepentingan dunia mereka melakukan hal tersebut, tanpa memikirkan akhirat dari perbuatan tersebut.

14 86 Uang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, tanpa uang kehidupan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari tidaklah berjalan lancar. Oleh sebab itu, uang sangat berguna bagi orang yang berhak menerima zakat (mustahiq). Apalagi waktu hari raya mereka pasti membutuhkan keperluan hari raya, seperti pangan dan sandang. Dalam pembayaran zakat fitrah, masyarakat di Jorong V Sungai Jariang sudah mengetahui ketentuan zakat fitrah. Akan tetapi masyarakat di Jorong V Sungai Jariang lai yakin, tapi picayo indak. Maksud dari lai yakin adalah mengetahui bahwa zakat fitrah itu wajib bagi setiap muslim yang dibayarkan bulan ramadhan. Tapi picayo indak itu maksudnya masyarakat tidak mengerjakan terhadap ktidaktahuannya dalam kewajiban membayar zakat fitrah yang sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku. Pelaksanaan zakat fitrah seperti ini juga dipengaruhi oleh budaya dan adat masyarakat setempat, sehingga pelaksanaan zakat fitrahnya tidak efektif. Suatu hukum akan berjalan apabila masyarakat hukum itu sendiri meningkatkan kesadaran hukumnya sendiri. Apabila rendah kesadaran hukum maka akan sering terjadi pelanggaran dalam hukum itu sendri. Sedangkan apabila tinggi kesadaran hukum seseorang, maka akan semakin tinggi kekuatan hukumnya. Dalam permasalahan diatas masyarakat harus mempunyai sikap kesadaran hukum karena, kesadaran hukum itu tidak lain dari pada suatu kesadaran yang ada dalam kehidupan manusia untuk selalu patuh dan taat pada hukum yang telah di atur oleh Negara itu sendiri dan apabila seseorang itu melanggar suatu hukum maka akan diberi sanksi yang tegas. Yang terjadi dalam masyarakat Jorong V Sungai Jariang bagaimana masyarakat sadar dengan hukum, padahal ketetapan untuk membayar zakat fitrah tidak efektif. Profesi menjadi sarana untuk pembayaran dalam zakat fitrah dengan uang, profesi juga terjadi seiring dengan meningkatnya

15 87 ketertarikan masyarakat terhadap perubahan dan inovasi, sebagai respon terhadap pengulangan yang sangat cepat dari hal-hal-hal yang lama atau pencairan terhadap yang baru dan pengalaman yang baru. Profesi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi ulama dalam menentukan pembayaran zakat fitrah, sehingga ulama menetapkan dengan uang. Pada umumnya masyarakat berprofesi sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang banyak menghasilkan uang, sehingga mereka lebih efektif membayar zakat fitrah dengan uang ketimbang beras. Karena tidak memungkinkan mereka akan menukar uang dengan beras. Akan tetapi mereka tetap membayar zakat fitrah dengan uang. Karena yang menerima (mustahiq) bermanfaat lebih cenderung dengan uang dan dapat dibutuhkan bagi kehidupan mereka sehari-hari dan juga bisa mereka membeli apa yang mereka inginkan. Pada dasarnya masyarakat sudah patuh terhadap hukum, apalagi dengan hukum adat yang telah berlaku di Jorong V Sungai Jariang. Disebabkan masyarakat lebih dominan patuh pada hukum adat, maka masyarakat membayar zakatnya dengan cara adat istiadat setempat. Setiap manusia pasti mengalami perubahan tingkah laku selama masa perkembangannya. Perubahan tingkah laku yang menurut setiap individu mampu memberikan kenyamanan pada setiap tempat dimana individu berada. Perubahan tingkah laku selama usia individu bertambah maka perubahan itu akan semakin terorganisir, hirarkis, realities, dan efektif. Permasalahan dalam skripsi ini adalah pembayaran zakat fitrah dengan uang yang terjadi di Jorong V Sungai Jariang Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam. Adapun yang menjadi landasan dalam menganalisis permasalahan tentang pembayaran zakat fitrah dengan uang, apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan dalam membayar zakat fitrah. Tetapi faktanya dari hasil penelitian, ulama dan masyarakat di Jorong V Sungai Jariang dalam membayar zakat fitrah

16 88 mereka di setiap bulan Ramadhan tidak efektif dengan apa yang mereka ketahui tentang membayar zakat fitrah yang lebih baik. Seperti dalam membayar zakat fitrah dengan uang, mereka lebih mempertimbangkan manfaatnya daripada mudharatnya. Dilihat dari pandangan ulama yang membolehkan membayar zakat fitrah dengan uang, beralasan bahwa dengan memberikan zakat fitrah dengan uang mereka menganggap bahwa lebih mudah, praktis dan bermanfaat. karena terkadang si fakir membutuhkan bukan hanya sekedar makanan saja. Kadang dia lebih membutuhkan untuk membeli yang lainnya, seperti pakaian, buah-buahan dan yang lainnya. Jadi menurut beliau uang lebih baik dari pada makanan. Diihat dari pandangan ulama yang tidak membolehkan beliau mengatakan bahwa Mengeluarkan zakat fitrah dengan uang memang terdapat maslahah yaitu adanya manfaat dan kemudahan. Akan tetapi ada mudharat yang ditimbulkan yaitu naik turunnya harga nilai dari uang tunai tersebut yang akan membawa dampak negatif dan sangat merugikan baik bagi muzakki maupun mustahik. Berdasarkan hal ini menghindari madzarat mafsadah tentu lebih diutamakan dari pada mengambil manfaat. maslahat sesuai dengan kaidah fiqhiyyah yang berbunyi: درء لمفسدة مقدم على جلب المصلحة Artinya: Menolak kerusakan lebih diutamakan ketimbang mengambil kemaslahatan (Djazuli 2011, 55). Harta yang ada ditangan manusia semuanya adalah harta Allah. Posisi manusia hanyalah sebagaimana wakil. Sementara wakil tidak berhak untuk bertindak diluar yang diperintahkan. Jika Allah memerintahkan manusia untuk memberikan makanan kepada fakir miskin, namun kita selaku wakil justru memberikan selainmakanan, maka sikap ini termasuk di antara bentuk pelanggaranyang layak untuk mendapatkan hukuman. Mengenal masalah ibadah, termasuk zakat,

17 89 selayaknya kita kembalikan sepenuhnya kepada aturan Allah. Jangan sekali-sekali melibatkan campur tangan akal dalam masalah ibadah. Karena kewajiban kita adalah taat sepenuhnya.

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel

A. Ringkasan atau Isi Penting dari Artikel ARTICLE REVIEW Oleh: Afifah Hasbi (Prodi Ekonomi Syariah Pps UIN Ar-Raniry) Judul artikel : Pendistribusian Zakat Produktif Dalam Perspektif Islam Penulis artikel: Siti Zalikha Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Zakat menurut terminologi merupakan sejumlah harta tertentu yang diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah disebutkan di dalam

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG. A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab.

BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG. A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab. BAB III PELAKSANAAN ZAKAT FITRAH DI DESA MOJKERTO KEC. KRAGAN KAB. REMBANG A. Keadaan Umum Desa Mojokerto kec. Kragan kab. Rembang 1. Letak Geografis Desa Mojokerto adalah salah satu wilayah yang termasuk

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA

PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA PEDOMAN WAWANCARA DAN JAWABANNYA Tema 1 Wawancara: Alasan-alasan Masyarakat Desa Pulokulon Grobogan Menjadikan Para Ustadz dan Kyai Sebagai Prioritas Penerima Zakat Fitrah Informan/Yang Diwawancarai: Warga

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER)

KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) KEPUTUSAN KOMISI B-1 IJTIMA ULAMA KOMISI FATWA MUI SE INDONESIA III tentang MASAIL FIQHIYYAH MU'ASHIRAH (MASALAH FIKIH KONTEMPORER) MASALAH YANG TERKAIT DENGAN ZAKAT DESKRIPSI MASALAH Terjadinya perubahan

Lebih terperinci

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih)

PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih) PANDANGAN ULAMA ACEH TIMUR TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA (Analisa Terhadap Kasus Pembagian Zakat Fitrah di Kampung Pasir Putih) Skripsi Diajukan Oleh : HAYATUL WARDANI Mahasiswa Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN 77 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENYALURAN ZAKAT FITRAH UNTUK KEPENTINGAN MASJID DI DESA SOLOKURO KECAMATAN SOLOKURO KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Praktik Penyaluran Zakat Fitrah di Masjid

Lebih terperinci

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717 BAB III PRAKTIK PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH SECARA MERATA DI DESA WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG A. Gambaran Umum Desa Wanar Kecamatan Tersono Kabupaten Batang 1. Deskripsi Wilayah Desa Wanar termasuk

Lebih terperinci

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Dan orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak melebih-lebihkan, dan tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) tengah-tengah antara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min

BAB I PENDAHULUAN. zakat dan Infaq merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat vertikal (hablun min BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat dan Infaq mempunyai peranan sangat besar dalam meningkatan kualitas kehidupan sosial masyarakat kurang mampu. Hal ini disebabkan karena zakat dan Infaq

Lebih terperinci

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IV ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL 8. Memahami Zakat Kompetensi Dasar 8.1. Menjelaskan pengertian zakat fitrah dan zakat maal 8.2. Membedakan antara zakat fitrah dan zakat maal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA A. Analisis Dari Segi Penerimaan Zakat Zakat melalui sms (short message service)

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 SERI E NOMOR 1 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA

ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA BAB IV ANALISIS MAS}HLAH}AH TERHADAP ZAKAT BESI TUA A. Mekanisme Pembagian zakat besi tua di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Adapun mekanisme pembagian zakat besi Tua tersebut mencakup,

Lebih terperinci

7 230 Daftar Bahasan Penerima Zakat Orang-Orang Fakir Orang-Orang Miskin Amil atau Pengurus Zakat Orang-Orang Muallaf Untuk Memerdekakan Budak Orang-Orang yang Berutang Untuk Jalan Allah Orang-Orang Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu kepada orang tertentu menurut syarat-syarat yang ditentukan 1. Ramadhan yang disebut juga dengan istilah zakat fitrah 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun Islam. secara arti kata zakat yang berasal dari bahasa Arab dari akar kata Zaka yang mengandung

Lebih terperinci

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH

BUKU III ZAKAT DAN HIBAH 188 BUKU III ZAKAT DAN HIBAH BAB I KETENTUAN UMUM Yang dimaksud dengan: Pasal 675 1. Zakat adalah harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau lembaga yang dimiliki oleh muslim untuk diberikan

Lebih terperinci

بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات.

بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات. BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH KEPADA MASYARAKAT SECARA MERATA DI MASJID DARUL MUTTAQIN DESA WANAR KECAMATAN TERSONO KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Zakat Fitrah di

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENYALURAN HARTA ZAKAT DALAM BENTUK ASET KELOLAAN Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 4 2003 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 1 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan Sumber: ibnulkhattab.blogspot.com Gambar 4.3 Masyarakat yang sedang Melakukan Kegiatan Musyawarah untuk Menentukan Suatu Peraturan. 2. Macam-Macam Norma a. Norma Kesusilaan Ketika seseorang akan berbohong,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani, BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Ba i Al-wafa di Desa Sungai Langka Islam tidak membatasi kehendak seseorang dalam mencari dan memperoleh harta selama yang demikian tetap dilakukan dalam prinsip umum yang

Lebih terperinci

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry :

Article Review. : Jurnal Ilmiah Islam Futura, Pascasarjana UIN Ar-Raniry : Article Review Judul Artikel : Perubahan Sosial dan Kaitannya Dengan Pembagian Harta Warisan Dalam Perspektif Hukum Islam Penulis Artikel : Zulham Wahyudani Reviewer : Anna Rizki Penerbit : Jurnal Ilmiah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL 1. Analisis Praktek Jual Beli Hasil Bumi Dengan Sistem Panjar Di Desa Jenarsari Gemuh Kendal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 83 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai Rekonstruksi Undang-Undang. No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

BAB V PENUTUP. maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai Rekonstruksi Undang-Undang. No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. 113 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan mengenai Rekonstruksi Undang-Undang No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat adalah ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal. Ibadah zakat

Lebih terperinci

Bayar Fidyah FIDYAH DIBAYAR SEKALIGUS DAN FIDYAH DENGAN UANG

Bayar Fidyah FIDYAH DIBAYAR SEKALIGUS DAN FIDYAH DENGAN UANG Bayar Fidyah FIDYAH DIBAYAR SEKALIGUS DAN FIDYAH DENGAN UANG Pertanyaan Dari: Hj. Maryam, Midai, Kepri, pertanyaan disampaikan lewat telpon, tanggal 4 Ramadan 1431 H (disidangkan [ada hari Jum'at, 17 Ramadan

Lebih terperinci

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT

SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT SIMULASI SYARAT DAN TATA CARA MENGHITUNG ZAKAT KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BIDANG BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM Zakat, merupakan salah satu rukun Islam yang harus dijalankan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200 008 Nomor 7 Seri E.1 PERATURAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG PANJANG,

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga

BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA. Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga BAB IV PROFIL LEMBAGA, PEROLEHAN ZAKAT PENDISTRIBUSIANNYA PADA FAKIR MISKIN DAN ANALISA A. Profil LAZ Masjid Nurul Huda Lembaga Amil Zakat (LAZ) Masjid Nurul Huda merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa kesadaran keagamaan masyarakat telah mendorong peningkatan jumlah pembayar zakat, yang kemudian

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila BAB IV ANALISA DATA Berdasarkan hasil penelitian ini. Maka dapat dikatakan bahwa sesungguhnya jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila dalam melakukan transaksi dan

Lebih terperinci

RUKUN ISLAM YANG JADI ANAK MAS DAN RUKUN ISLAM YANG MASIH JADI ANAK TIRI oleh: Drs. Syahro, M.Sy. Kasubbag Tu Kemenag Kota Metro

RUKUN ISLAM YANG JADI ANAK MAS DAN RUKUN ISLAM YANG MASIH JADI ANAK TIRI oleh: Drs. Syahro, M.Sy. Kasubbag Tu Kemenag Kota Metro RUKUN ISLAM YANG JADI ANAK MAS DAN RUKUN ISLAM YANG MASIH JADI ANAK TIRI oleh: Drs. Syahro, M.Sy. Kasubbag Tu Kemenag Kota Metro Lampung Rukun iman dan rukun Islam dalam ajaran Islam dikenal sebagai dasar

Lebih terperinci

Sumber sumber Ajaran Islam

Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Sumber sumber Ajaran Islam Agama Islam memiliki aturan aturan sebagai tuntunan hidup kita baik dalam berhubungan sosial dengan manusia (hablu minannas) dan hubungan dengan sang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari perilaku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi orang Islam, Al-Qur an merupakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa penunaian Zakat merupakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 15 TAHUN 20085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam dibangun di atas lima pilar yang terangkum dalam rukun Islam. Zakat yang merupakan rukun ketiga dari lima rukun Islam tersebut tidak seperti shalat ataupun puasa

Lebih terperinci

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. BUPATI MERANGIN PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA KELOLA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERANGIN, Menimbang : a. Bahwa

Lebih terperinci

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia A. Landasan Sosial Normatif Norma berasal dari kata norm, artinya aturan yang mengikat suatu tindakan dan tinglah laku manusia. Landasan normatif akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu

BAB I PENDAHULUAN. sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak sedikit umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu seperti sabda Nabi yang menyatakan

Lebih terperinci

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid c 1 Ramadan d 27 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid Hai orang-orang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, adat istiadat serta tradisi. Jika dilihat, setiap daerah memiliki kebudayaan dan tradisinya masing-masing.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO Setelah memberikan gambaran tentang praktik pengupahan kulit

Lebih terperinci

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut : Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo Umat Islam adalah umat yang mulia. Umat yang dipilih Allah unuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat Islam adalah mewujudkan kehidupan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2002 TAHUN : 2002 NOMOR : 61 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 30 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT INFAQ DAN SHADAQAH DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga BAB IV ANALISIS DATA A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga Masyarakat kecamatan Sukau khususnya di Pekon Buay Nyerupa merupakan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. kepustakaan baik yang diperoleh langsung dari kitab-kitab aslinya atau kitabkitab

BAB IV ANALISIS DATA. kepustakaan baik yang diperoleh langsung dari kitab-kitab aslinya atau kitabkitab 89 BAB IV ANALISIS DATA Setelah penulis mengumpulkan data-data yang bersifat data lapangan yang diperoleh dari hasil interview, observasi dan dokumentasi, dan data kepustakaan baik yang diperoleh langsung

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT (MUI), setelah : MENIMBANG : a. bahwa dalam hal operasional penarikan, pemeliharaan, dan penyaluran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUNGO NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BUNGO, Menimbang : a. bahwa pembayaran zakat fitrah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan bagian dari Rukun Islam, sehingga zakat merupakan salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap muslim, ada pula

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi

BAB I PENDAHULUAN. secara layak. Menurut Siddiqi mengutip dari al-ghazali dan Asy-Syathibi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya lembaga filantropi di dalam memberdayakan usaha mikro agar dapat menjadikan manusia yang produktif melalui peran penyaluran dana ZIS yang telah dikumpulkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sekarang bentuk pendapatan yang paling menonjol adalah

BAB I PENDAHULUAN. Zaman sekarang bentuk pendapatan yang paling menonjol adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman sekarang bentuk pendapatan yang paling menonjol adalah apa yang diperoleh dari pekerjaan dan profesinya. Zakat pendapatan atau profesi telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL A. Analisis Terhadap Teknik Pendistribusian Zakat Yang Diterapkan Oleh PT. BPRS Daya

Lebih terperinci

Ditulis oleh Prof. Dr. DUSKI SAMAD, M.Ag./ Dekan dan Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang Rabu, 06 Agustus :11

Ditulis oleh Prof. Dr. DUSKI SAMAD, M.Ag./ Dekan dan Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol Padang Rabu, 06 Agustus :11 MELEMBAGAKAN KEDERMAWANAN Sedih, malu, dan kasihan melihat dan menyaksikan antrian, desakan dan saling dorong ratusan orang untuk mendapatkan sedekah, zakat ataupun sumbangan dari orang-orang yang memiliki

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA 61 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA A. Rukun dan syarat yang berakad Catonan yang sudah menjadi tradisi di masyarakat sangat berpengaruh dalam

Lebih terperinci

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan

Ji a>lah menurut masyarakat Desa Ngrandulor Kecamatan Peterongan BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN JI A>LAH DAN PANDANGAN PENDUDUK DI DESA NGRANDULOR KECAMATAN PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG A. Analisis Pelaksanaan Ji a>lah dan pandangan penduduk di Desa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pendapat Imam Al-Sarkhasi (mazhab Hanafiyyah) tentang Istibdal harta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pendapat Imam Al-Sarkhasi (mazhab Hanafiyyah) tentang Istibdal harta BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Pendapat Imam Al-Sarkhasi (mazhab Hanafiyyah) tentang Istibdal harta wakaf adalah dibolehkan karena menurut pendapat mazhab Abu Hanifah, ibdal dan istibdal adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amalan wakaf sangat besar artinya bagi kehidupan sosial ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Oleh karena itu Islam meletakkan amalan wakaf sebagai salah satu macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk dimana berbagai suku, kebudayaan dan agama terdapat didalamnya. Keanekaragaman Indonesia juga tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES

BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES BAB III PRAKTIK ZAKAT BALEN DI DALAM ZAKAT FITRAH DI DESA BENDA KECAMATAN SIRAMPOG KABUPATEN BREBES A. Gambaran Umum Desa Benda Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes 1. Deskripsi Wilayah Desa Benda termasuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA

BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA BAB IV ANALISIS TERHADAP HUKUM JUAL BELI CABE TANPA KESEPAKATAN HARGA A. Analisis pelaksanaan jual beli tanpa kesepakatan harga Jual beli seperti yang telah diulas dalam bab sebelumnya yakni jual beli

Lebih terperinci

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM A. Hakikat Kebudayaan KEBUDAYAAN DALAM ISLAM Hakikat kebudayaan menurut Edward B Tylor sebagaimana dikutip oleh H.A.R Tilaar (1999:39) bahwa : Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri BAB IV ANALISIS DATA A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri Pertukaran merupakan bagian aktifitas terpenting dalam masyarakat dan merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik. BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP DISKON PEMBELIAN BARANG DALAM TRANSAKSI MURA>BAH}AH DI BMT MANDIRI SEJAHTERA JL. RAYA SEKAPUK KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zakat merupakan komponen pokok bagi tegaknya pondasi perekonomian umat. Selain itu zakat termasuk rukun islam yang ketiga dari kelima rukunnya dan wajib dikeluarkan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG Nomor 24 Tahun 2004 Seri E PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1830, 2014 KEMENAG. Zakat. Usaha Produktif. Penghitungan. Syarat. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA

Lebih terperinci

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad)

Etimologis: berasal dari jahada mengerahkan segenap kemampuan (satu akar kata dgn jihad) PENGANTAR Sumber hukum tertinggi dalam Islam adalah Al- Quran dan Sunnah. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, banyak permasalahan baru yang dihadapi umat Islam, yang tidak terjadi pada masa Rasulullah

Lebih terperinci

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN AKAD MURA>BAH{AH DENGAN TAMBAHAN DENDA PADA KELOMPOK UKM BINAAN DI BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) SYARIAH SURABAYA A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah{ah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Menurut syara zakat merupakan nama bagi

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 164, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sangat sulit untuk di hilangkan. Seperti halnya dalam membayar zakat

BAB I PENDAHULUAN. itu sangat sulit untuk di hilangkan. Seperti halnya dalam membayar zakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Desa Rembun memiliki hubungan sosial yang baik antar warganya dan terkenal religius. Pola pikir masyarakat yang tidak begitu primitif karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) merupakan bagian dari kedermawanan (filantropi) dalam konteks masyarakat Muslim. Zakat merupakan kewajiban bagian dari setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persoalan kemiskinan merupakan salah satu persoalan krusial yang tengah dihadapi oleh berbagai daerah di Indonesia. Kota Bandung merupakan salah satu daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU NO 7 TAHUN 2004 TERHADAP JUAL BELI AIR IRIGASI DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Jual Beli Air Irigasi Di Desa Rejosari Kecamatan Deket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zakat merupakan rukun Islam ketiga yang menjadi salah satu fondasi penting dalam Islam. Zakat disebutkan dalam Alquran sebanyak 35 kali, yang dalam 27 diantaranya penggunaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SEDEKAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS

BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS 64 BAB III ANALISIS PASAL 209 KHI TENTANG WASIAT WAJIBAH DALAM KAJIAN NORMATIF YURIDIS A. Implikasi Yuridis Pasal 209 KHI Kedudukan anak angkat dan orang tua angkat dalam hokum kewarisan menurut KHI secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ajaran Islam mengandung unsur syariah yang berisikan hal-hal yang mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan antar sesama (hablu min nas)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya wilayah, adanya penduduk, dan adanya pengakuan dari negara lain,

BAB I PENDAHULUAN. adanya wilayah, adanya penduduk, dan adanya pengakuan dari negara lain, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan unsur penting dari berdirinya suatu negara. Dimana dalam suatu negara ada yang dinamakan dengan pemerintahan yang berkuasa, adanya wilayah, adanya

Lebih terperinci

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA

ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA ABSTRAKSI PENGGUNAAN DANA ZAKAT OLEH BADAN AMIL (BAZ) SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum dalam Ilmu Hukum Pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut: BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai berikut: 1. Keberagamaan Pedagang Kembang Barenteng Di Kota Banjarmasin Berdasarkan data yang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGHITUNGAN ZAKAT MAL DAN ZAKAT FITRAH SERTA PENDAYAGUNAAN ZAKAT UNTUK USAHA PRODUKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bandar II dan MI al-ihsan Desa Bandar Kedung Mulyo, Kecamatan Bandar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bandar II dan MI al-ihsan Desa Bandar Kedung Mulyo, Kecamatan Bandar 72 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Setelah meneliti, membahas dan menguraikan tentang implementasi zakat fitrah di lembaga pendidikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis dapat menyimpulkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK LEMBARAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR 23 SERI E.23 ================================================================= PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB III TRADISI METRAEH DAN NYALENEH DALAM MASA PERTUNANGAN DI DESA GILI TIMUR KECAMATAN KAMAL KABUPATEN BANGKALAN

BAB III TRADISI METRAEH DAN NYALENEH DALAM MASA PERTUNANGAN DI DESA GILI TIMUR KECAMATAN KAMAL KABUPATEN BANGKALAN BAB III TRADISI METRAEH DAN NYALENEH DALAM MASA PERTUNANGAN DI DESA GILI TIMUR KECAMATAN KAMAL KABUPATEN BANGKALAN A. Gambaran Umum Desa Gili Timur Luas wilayah Desa Gili Timur Kecamatan Kamal Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam. 53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah penulis bahas pada bab-bab sebelumnya, akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah yang dapat ditarik dari uraian

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa zakat merupakan kewajiban

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur

BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR. A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur 69 BAB IV ANALISA TENTANG TINJAUN HUKUM ISLAM TERHADAP KAWIN DI BAWAH UMUR A. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kawin di Bawah Umur 1. Faktor-Faktor Kawin di Bawah Umur Penyebab terjadinya faktor-faktor

Lebih terperinci

dalam ibadah maupun muamalah. Namun nas-nas syarak tidak secara rinci memberikan solusi terhadap berbagai macam problematika kehidupan manusia.

dalam ibadah maupun muamalah. Namun nas-nas syarak tidak secara rinci memberikan solusi terhadap berbagai macam problematika kehidupan manusia. BAB IV ANALISIS URF TERHADAP TRADISI HUTANG-PIUTANG JASA (IRUTAN) DI DUSUN WONOSARI DESA JOGODALU Islam datang untuk mengatur berbagai segi kehidupan manusia baik dalam ibadah maupun muamalah. Namun nas-nas

Lebih terperinci