BAB V PENUTUP. akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah. 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam.

Transkripsi

1 53 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah penulis bahas pada bab-bab sebelumnya, akhirnya pada bab ini penulis dapat suatu kesimpulan. Adapun benang merah yang dapat ditarik dari uraian pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pendapat Ulma Tentang Zakat Atas Tambak Garam. Zakat merupakan suatu ibadah yang memiliki nilai sosial yang wajib di jalankan oleh setiap umat Islam. Zakat merupakan ibadah yang bertalian dengan harta benda. Zakat itu wajib bagi orang yang mampu, yaitu orang yang memiliki kekayaan yang berlebihan dari kepentingan dirinya dan kepentingan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Semua harta baik yang berupa uang barang perniagaan, ternak dan hasil tanaman, wajib di keluarkan zakatnya manakala telah mencapai haul dan nishabnya. Dengan zakat tersebut di pergunakan untuk menutupi keperluan kaum fakir dan miskin. Harta yang di zakatkan ada dua macam, yaitu : Harta yang tampak dan Harta yang tidak tampak. Harta yang tampak adalah harta yang tidak mungkin disembunyikan, seperti hasil perkebunan, buah-buahan, dan hewan ternak. 53

2 54 Adapun harta yang tidak tampak adalah harta yang dapat di sembunyikan, seperti emas, perak, dan barang dagangan. Menurut Robinson Malian beliau menuliskan bahwa zakat adalah ibadah maliyah yang mempunyai dimensi dan fungsi fungsi sosial ekonomi atau pemerataan karunia Allah dan merupakan perwujudan solidaritas sosial. Zakat juga bukti pernyataan rasa kemanusiaan dan keadilan, persaudaraan islam, pengikat persaudaraan umat dan bangsa sebagai penghubung antara golongan kaya dan miskin. Perlu diketahui, bahwa para ulama yang membolehkan mengeluarkan zakat harta tanaman padi sebelum satu tahunnya menetapkan bahwa tidak boleh dikeluarkan zakat sebelum cukup satu nishab. Kalau hartanya lebih dari satu nishab, maka wajib dikeluarkan untuk kedua tahun. Zakat tahun pertama lebih banyak dari pada tahun kedua, karena zakat ditahun kedua telah berkurang dengan yang diberikan untuk tahun yang pertama. Apabila telah terdapat sebab wajib berzakat, yaitu cukup satu nishab harta, maka baginya boleh mengeluarkan zakat walaupun syaratnya belum ada, yakni belum cukup satu tahun. Demikian pendapat Abu Hanifah, asy- Syafi i dan Ahmad. Seperti kasus yang penulis bahas zakat tambak garam ini termasuk dalam zakat perdagangan, karena kalau harta yang belum sampai nishab nya itu tidak bisa di zakati.

3 55 Akan tetapi ada ulama yang berpendapat seperti di atas tadi, bahwa Apabila telah terdapat sebab wajib berzakat, yaitu cukup satu nishab harta, maka baginya boleh mengeluarkan zakat walaupun syaratnya belum ada, yakni belum cukup satu tahun. Karena ia sudah mampu untuk membayarkan zakatnya. Untuk melaksanakan zakat garam ini di samakan dengan zakat pertanian, zakat pertanian ini masa (haul) nya selama satu tahun dan kadar zakatnya mencapai 2,5%. Garam juga sama seperti itu mempunyai kadar zakat yang berkisaran 2,5%. Keragaman dan perkembangan tersebut berbeda dari waktu kewaktu, tidak terlepas kaitannya dengan urf adat dalam lingkungan kebudayaan dan peradaban yang berbeda-beda. Di Indonesia, misalnya di bidang pertanian, disamping pertanian yang bertumpu pada usaha pemenuhan kebutuhan pokok, seperti tanaman padi dan jagung, kini sektor pertanian sudah terkait erat dengan sektor perdagangan. Demikian pula sektor perdagangan yang kini perkembangannya sangat pesat, mencakup komoditi perdagangan hasil bumi, hasil hutan, hasil laut dan hasil perikanan ataupun pertambakan. Meskipun berbagai ragam usaha dan dari semua hasil dari usaha itu mempunyai jumlah nishab dan kadar zakatnya masing-masing, tergantung dari harta yang dimilikinya.

4 56 2. Pelaksanaan Zakat Atas Tambak Garam Di Desa Kedungkarang Zakat adalah salah satu rukun Islam dan merupakan kewajiban umat Islam dalam rangka melaksanakan dua kalimat Syahadat. Selain perkataan zakat, al-qur an juga mempergunakan istilah shadaqah untuk perbuatanperbuatan yang berkenan dengan harta kekayaan yang dipunyai seseorang, baik itu hasil kekayaan dari perdagangan atau usaha pekerjaan yang lain. Walaupun tujuannya sama, namun kedua istilah itu berbeda dipandang dari segi hukum. Oleh karena itu, orang mempergunakan istilah shadaqah (sedekah) wajib untuk zakat dan shadaqah (sedekah) sunnah untuk sedekah biasa. Setiap sedekah hendaklah dikeluarkan dengan perasaan ikhlas tanpa motivasi atau niat untuk dipuji atau memberi malu penerima sedekah itu. Sedekah yang diberikan dengan motivasi atau niat untuk dipuji dan atau memberi malu penerimanya, tidak akan memperoleh pahala dari Allah SWT. Cara menunaikan zakat garam yg ada di Desa Kedungkarang memang berbeda-beda, diantaranya setiap kali panen petani garam ada yang langsung menjual hasil panen garamnya, dan dari hasil penjualan garam tersebut petani dengan seketika mengeluarkan zakatnya, dengan berkisaran 2,5% dari hasil penjualan, yang pastinya sudah sampai satu tahun. Tetapi ada juga cara lain dalam mengeluarkan zakat yg di tempuh oleh masyarakat kedungkrang. Contohnya: hasil dari panen garam tidak dijual seluruhnya.

5 57 Misalnya, dari hasil panen mendapatkan 200 KW dengan harga Rp , cara penjualannya dengan bertahap per 10 KW, dan mengeluarkan zakatnyapun bertahap beberapa kali sampai mencapai 2,5% hasil dari panen tersebut. Meskipun dengan cara bertahap para petambak garam dalam membayar zakat dari hartanya, akan tetapi petani membayarkan zakatnya sesuai dengan kadar zakat yang sudah di tentukan oleh syari at Islam. Biasanya masyarakat Kedungkarang memberikan sedikit penghasilannya itu kepada petugas masjid yang diberi tanggung jawab mengurus dan menerima zakat atau shadaqah. Karena di Desa Kedungkarang tidak ada Badan Amil Zakat (BAZ) seperti yang ada di desa-desa lain, akan tetapi istilahnya adalah panitia yang bertugas untuk menerima segala sesuatu yang bersangkutan dengan Shadaqah, Zakat, Infaq dan amal jariyah lainnya (ZIS). Niat dari masyarakat dalam memberikan sebagian dana itu adalah zakat bukan shadaqah. Hal ini sama seperti yang sudah diterapkan dengan fiqih zakat atau pendapat para ulama tentang zakat pertanian padi yang sama zakatnya dengan zakat tambak garam. Ada beberapa penjelasan yang terdapat dalam beberapa kitab salaf bahwasanya garam tidak mempunyai zakat, akan tetapi garam termasuk salah satu zakat barang dagangan, yang di maksud dengan barang dagangan adalah barang barang yang disiapkan untuk dijual demi mendapat keuntungan. Hal ini karena harta tersebut adalah harta yang berkembang, dengan demikian ia (garam) wajib di zakati.

6 58 B. Saran-Saran Mencermati gambaran pada pembahasan tersebut di atas, penulis menyadari bahwa meskipun zakat merupakan ibadah wajib, di samping sebagai ibadah sosial, namun dari sisi pelaksanaannya belum bisa di laksanakan secara maksimal. Ajaran Islam telah membuka pintu yang sangat longgar yang dapat dilakukan oleh setiap muslim dalam setiap situasi dan kondisi, yaitu infak atau sedekah. Sedekah itu bukan hanya terbatas kepada hal-hal yang bersifat material atau kebendaan semata, akan tetapi sedekah itu juga mencakup hal-hal yang nonmaterial, seperti member nasehat, memberi masukan dalam hal-hal yang positif menyatukan seseorang yang lagi selisih faham dan lain sebagainya. Dengan menyisihkan sedikit harta untuk di sedekahkan atau di zakatkan untuk orang yang sedang membutuhkan itu tidak membuat harta kekayaan kita akan berkurang dan habis. Akan tetapi dengan kita menjalankan kewajiban itu hidup dan rizki yang kita dapatkan akan lebih suci dan berkah untuk kita gunakan. Oleh karena itu kita sebagai umat yang di kasihi-nya kita harus sadar akan kewajiban kita untuk memperhatikan nasib sesama saudara-saudara kita. Khususnya bagi seluruh masyarakat Kedungkarang, untuk sepengurus ZIS (Zakat Infak Shadaqah) yang ada di Desa Kedungkarang supaya lebih mengoptimalkan masyarakat untuk lebih kooperatif dalam kewajiban untuk menunaikan zakat tepat pada waktunya.

7 59 Apalagi dalam kasus masalah zakat ini obyek harta yang dikeluarkan zakatnya berbeda dengan yang sudah ada dari sebelumnya. Dengan aset harta seperti: tambak ikan, tambak garam, lahan pertanian dan aset yang berpenghasilan lainnya, agar di gunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Meskipun tidak ada lembaga untuk menadah zakat BAZ seperti yang ada di desa-desa lain, akan tetapi dengan adanya ZIS itu juga bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan keberkahan dan keridhoan dari-nya Allah SWT. C. Penutup Dengan memanjatkan puji Syukur kehadirat Illahi Rabbi karena atas taufiq, hidayah dan pertolongannya, penulis dapat menyelesaikan pembahasan skripsi ini dengan di dasari rasa taat kepada-nya, penulis mencurahkan pemikiran dan tenaga semaksimal mungkin dalam mengkaji skripsi ini yaitu tentang Zakat Tambak Garam yang terjadi di Desa Kedungkarang Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. Mengingat perintah Nabi saw. kepada umatnya supaya menggunakan ra yunya bila dalam menghadapi suatu permasalahan tidak menemukan jawabannya baik dalam al-qur an maupun sunnah Nabi. Maka dalam hal ini mencoba menggunakan ra yu, semoga pembahasan skripsi ini berbeda dalam ridla-nya.

8 60 Dalam penyusunan skripsi ini telah dicurahkan segala kemampuan dan pengetahuan, namun masih banyak kesalahan dan kekurangan yang bukan merupakan suatu kesengajaan. Saran serta kritik yang konstruktik dari pembaca sangat penulis harapkan demi untuk perbaikan pembuatan karya ilmiah di masa mendatang. Dengan terselesaikannya skripsi ini penulis berharap semoga skripsi ini ada manfaatnya terutama bagi penulis pribadi, bagi para pembaca yang ingin memanfaatkannya untuk kebaikan tentunya dan juga bagi seluruh masyarakat Kedungkarang dengan membangun Tanah Kelahiran tercinta untuk lebih maju lagi. Hanya itulah yang dapat penulis kemukakan, tentu sebagai manusia, penulis tidak luput dari berbagai kekurangan dan kekhilafan, baik yang sengaja ataupun tidak sengaja. Penulispun menyadari bahwa otoritas kebenaran yang sesungguhnya adalah hanya ada pada Allah SWT. akhirnya dengan rasa tawadhu berserah diri kepada-nya dan suatu harapan yang ada adalah semoga pembahasan skripsi masalah tentang zakat tambak garam ini berbeda dengan ridla-nya karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.